session 3 majelis buddhayana indonesia
DESCRIPTION
Makalah Mukerda II 2010 / Majelis Buddhayana Indonesia / Medan Ville, 6-7 Maret 2010 / Oleh budimanTRANSCRIPT
Session 3Majelis Buddhayana Indonesia
MENGAPA MBI?
SATU BOROBUDUR: SATU AGAMA BUDDHA INDONESIA?
BUDDHAYANA
• Bukan sekte, melainkan agama Buddha itu sendiri. Keanekaragaman bukan perbedaan/pemecah-belahan, melainkan adalah bagian integral dari Kebenaran yg satu atau Jalan dg tujuan yg sama
• Teistik: Adi Buddha (Dharmakaya)
• Nilai-nilai inklusivisme, pluralisme, universalisme
• Berakar budaya lokal yg beragam, berkepribadian bangsa
Satu wihara yg sama untuk puja bakti semua aliran (pd jadwal masing-masing)
Bacaan paritta/mantra atau sutta/sutra tdk terbatas untuk penganut satu sekte terkait
Hari suci dirayakan tanpa membedakan tradisi sekteDharmadesana tdk eksklusif berdasar ajaran satu sekteMempelajari ajaran intersekte → pascasekte
Penggunaan kosakata Buddhis dlm bahasa IndonesiaIndividu dapat memilih yg paling cocok untuk dirinya
MISI MBI
Mengamalkan dan berbagi tentang esensiAjaran Buddha secara kontekstual melaluitransformasi diri dan transformasi sosial
dengan berpegang teguh pada nilai-nilai non-sektarian, inklusivisme, pluralisme, dan
universalisme serta berkeyakinan kepada Dharmakaya (Sanghyang Adi Buddha /Tuhan
Yang Maha Esa)
VISI MBI
Menjadi organisasi keagamaan yang dikeloladengan baik dalam hal sistem manajemen yang handal dan SDM yang kompeten serta memiliki
Boddhicitta yang berkembang.
4 PILLARS
• Education
• Management System
• Socially Engaged Buddhism
• Propagation
KOMUNITAS BASIS
PERSAMUHAN UMAT BUDDHA (PUB)
• PUB WIHARA/CETYA– Pengurus: ketua, sekretaris, bendahara, pembina rohani
(Pandita) – Dilengkapi dg ketua Persaudaraan Muda-Mudi, ketua
Wanita Buddhis, ketua Korps Upacarika, ketua Himpunan Mitra, dll,
– Disahkan oleh Pengurus Daerah MBI (masa bakti 2 tahun)
• PUB WILAYAH/ KELURAHAN• PUB KANTOR/LINGKUNGAN KERJA
Perbandingan jumlah MajelisDULU
1. Majelis Buddhayana Indonesia (MBI)2. Majelis Pandita Buddha Dharma Indonesia
(Mapanbudhi)3. Majelis Agama Buddha Mahayana Indonesia
(Majabumi)4. Majelis Pandita Buddha Maitreya Indonesia
(Mapanbhumi)5. Majelis Tridharma Indonesia (Martrisia)6. Majelis Dharmaduta Kasogatan Indonesia7. Parisadha Buddha Dharma Nichiren Syoshu
Indonesia (PBDNSI)
Perbandingan jumlah MajelisSEKARANG
1. Majelis Buddhayana Indonesia (MBI)2. Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia (Magabudhi)3. Majelis Umat Buddha Theravada Indonesia (Mahabuthi)4. Majelis Agama Buddha Mahayana Indonesia (Majabumi) 5. Majelis Agama Buddha Mahayana Indonesia (Mahabhumi)6. Majelis Umat Buddha Mahayana Indonesia (Majubumi)7. Majelis Pandita Buddha Maitreya Indonesia (Mapanbhumi)8. Majelis Agama Buddha Maitreya Indonesia 9. Majelis Ekadharma Indonesia10. Majelis Ikwan Tao Indonesia11. Majelis Rohaniawan Tridharma Seluruh Indonesia (Martrisia)12. Majelis Agama Buddha Tridharma Indonesia13. Majelis Tantrayana Satya Buddha Indonesia (Madhatantri)14. Majelis Agama Buddha Tantrayana Zhenfocong Indonesia15. Majelis Agama Buddha Tantrayana Indonesia (MAJABUTI)16. Majelis Agama Buddha Tantrayana Gelukpa Indonesia17. Parisadha Buddha Dharma Nichiren Syoshu Indonesia (PBDNSI)18. Pandita Sabha Buddha Dharma Indonesia (PSBDI)19. Majelis Nichiren Shu Indonesia20. Majelis Sokogakai Indonesia
BANGUNAN DUA LANTAI MBI(Manajemen Kebijakan & Manajemen Aktivitas)
Menjadi organisasi keagamaan yang dikelola dengan baik dalam hal sistem
manajemen yang handal dan SDM yang kompeten serta memiliki
Boddhicitta yang berkembang.
Mengamalkan dan berbagi tentang esensi ajaran Buddha secara kontekstual melalui
Transformasi diri dan transformasi sosial dengan berpegang teguh pada nilai-nilai
Non sektarian, Inklusifisme, Pluralisme, dan Universalisme serta
berkeyakinan kepada Dharmakaya (Sanghyang Adi Buddha/Tuhan Yang Maha Esa)
MISI
VISI
SASARAN 2013
PILAR-PILAR
StrategiFormulasi
StrategiImplementasi
StrategiKontrol
SEMANGAT
PENDIRI
StrategiEvaluasi
CETAK BIRUALUR PROGRAM
PROGRAMMANAJEMEN
SISTEMMANAJEMEN
PENDIDIKAN SOSIAL EKONOMI BUDAYA
PROPAGASI
NON-SEKTARIAN, INKLUSIFISME, PLURALISME, UNIVERSALISME,
Cetak
Dayaka
SanghaPandita &
Upacarika
Nilai-nlai
Buddhis
Strategi
Pendidikan Manajemen Sosial PropagasiSistem Ekonomi, Budaya
MBI : THE PILLARS
Formal Edu
Non Formal
Edu
Informal Edu
MitraSosial
Agen Perubahan
Ekonomi
Seni & Buday
a
Stratgcmgmt
Functmgmt
PelayananKeagamaan
PenyiaranA.Buddha
Humas
Processmgmt
Core Competence
Generic Competence
Specific Competence
Supplement Program
Pddkn Dasar Menengah
Pddkn Tinggi
Pddkn Kejuruan
Basic Mentality
Enablers forImplementation
Trading
Manufacturing
Farming
Services
PlyananKasih
PlyananDuka
Event
PlyananPkawinan
PlyananRitual
Social Networking
Media Identity
Publicity
BimbinganKeluarga
Konseling
Retreat
Focus onLayfollowers
Focus onHardwork,intellect,
wisdom
Focus on PDCA
Focus on Teamwork
Approach
PolicyMgmnt
Activity Mgmnt
Evaluation Mgmnt
Pengantar
Pemetaan
Analisa
Peningkatan
Commitment
AlignmentMonitoring
Support
Model Bdn Otonom
Model Lembaga
Model DPD
Model DPP
Hukum
Kesetaraangender
Kehandalan Administratif
BantuanHukum
Perlindungan
hukum
Kesejahteraansangha
Dharmaduta
Anekakesenian
Elektronik
Website
Diferensiasi
Program2
ValueCreation
Hub Ke Luar
PAUD
Training
Pemula Aktivis
Simpatisan Dharmaduta
Luar Negeri Pemerintah
Antar Majelis Antar Agama
AudioVisual
Pandita Upacarika
Beasiswa
Bencana
Perubahan Fokus dan Strategi MBI
• Fokus MBI 2008 pilar System dan Propagasi (buat sekretariat mandiri sebyk2nya dengan target di 12 provinsi dan kegiatan yg meningkatkan citra MBI)
• Fokus MBI 2013 Pilar Pendidikan (PSDM dan Pandita Upacarika) serta terus memperkuat pilar System, serta merubah pendekatan Propagasi ke arah Media Komunikasi.
GOAL MBI 2013
Sistem manajemen yang handal
1. Menyusun Budddhayana Way Handbook yang terdiri dari: Basic Mentality Buddhayana, Buddhayana Management System, House of Tools dan Enablers pada akhir 2009
2. Mensosialisasikan dan memastikan pelaksanaaan Buddhayana Way di lingkungan organisasi Buddhayana sehingga menjadi budaya organisasi di 25 Provinsi.
3. Menyusun prosedur-prosedur tetap (protap) dan Manajemen penyelenggaraan organisasi MBI beserta seluruh jajarannya sampai ke tingkat wihara/cetiya di 25 Provinsi.
4. Mewujudkan terbentuknya basis data (database) Buddhis yang baik di seluruh PU 25 Provinsi.
SDM yang kompeten
1. Menyusun pengembangan sistem dan desain organisasi guna mendukung pelaksanaan program pendidikan dan PSDM di lingkungan Buddhayana, pada akhir 2010.
2. Mengembangkan konsep pendidikan Buddhis yang ideal agar dapat diterapkan model sekolah Buddhis yang profesional, pada akhir 2011.
3. Mengimplementasikan Knowledge Management dalam lingkungan Buddhayana dengan memanfaatkan Teknologi Informasi, pada akhir 2010.
4. Melakukan kolaborasi dengan Pusdiklat ABI, untuk program retret hidup berkesadaran, Kursus Dasar Agama Buddha, Kursus Dasar Buddhayana, Bimbingan Pra Nikah, dll di 25 Provinsi.
• Pelatihan Kursus Dasar Buddhayana (KDB)
* Kursus Dasar Agama Buddha (8 Modul)
- KDABa (4 Modul)
- KDABb (4 Modul)
* Kursus Dasar Buddhayana (8 Modul)
• Pelatihan Retret Hidup Berkesadaran
• Perekrutan Duta Dharma
• Pendataan
• Bea Siswa
• Penetapan Sistem Kepanditaan
HASIL MUNAS
Pola PembinaanAnggota Buddhayana
(MBI Bekerja sama dengan Pusdiklat ABI)
No Program Tujuan Sasaran
1KDAB Paket A
untuk Pemula I
Menanamkan,
memperdalam/mempe
rkuat keyakinan
Umat Buddha yang tidak
pernah belajar agama Buddha
secara formal
2KDAB Paket B
untuk Pemula II
Memotivasi untuk
mempraktikkan Sila
secara lebih
mendalam dan
konsisten
Orang-orang yang baru
tertarik kepada agama Buddha
3Kursus Agama
Buddha Universal
Menanamkan
wawasan agama
Buddha Universal
Aktivis Buddhis di
Buddhayana, umat Buddha
yang ingin membuka wawasan
yang lebih luas
4Pelatihan Duta
Dharma Pratama
Lihat Kurikulum dan
Jenjang Duta Dharma
Lihat Kurikulum dan Jenjang
Duta Dharma
5Pelatihan Duta
Dharma Madya
Lihat Kurikulum dan
Jenjang Duta Dharma
Lihat Kurikulum dan Jenjang
Duta Dharma
6Pelatihan Duta
Dharma Utama
Lihat Kurikulum dan
Jenjang Duta Dharma
Lihat Kurikulum dan Jenjang
Duta Dharma
7Retret Hidup
Berkesadaran
No Program Tujuan Sasaran
8Pelatihan Organisasi Dasar
9Pelatihan Organisasi
Menengah
10Pelatihan Organisasi Lanjutan
11
Pelatihan Dasar untuk
pembina gelanggang anak-
anak Buddhis
12
Pelatihan Menengah untuk
pembina gelanggang anak-
anak Buddhis
13
Pelatihan Lanjutan untuk
pembina gelanggang anak-
anak Buddhis
No Program Tujuan Sasaran
Bimbingan Pranikah…
14Bimbingan
Pra-nikah
1. Memahami pandangan agama
Buddha mengenai perkawinan
2. Mempersiapkan diri dengan sebaik-
baiknya untuk memasuki kehidupan
perkawinan
3. Memahami bagaimana
merencanakan keluarga dan membina
keluarga di dalam Dharma
4. Mengetahui peraturan perundang-
undangan mengenai perkawinan dan
upacara perkawinan secara agama
Buddha
No Program Tujuan Sasaran
NOMOR : 13/MUNAS-MBI/2008T E N T A N G
KOMITMEN JAJARAN MBI UNTUK MENSUKSESKAN PROGRAM KERJA MBI
2009
1. Menyelenggarakan perekrutan dan pelatihan/penataran untuk Dharmaduta Awal, Pandita Dharmaduta, dan Upacarika di masing-masing wilayah sehingga secara nasional tercetak total sebanyak 100 orang Dharmaduta.
2. Menugaskan kepada Dewan Pimpinan Pusat untuk membentuk tim khusus untuk merampungkan sistem yang berkaitan dengan Kepanditaan dan pelaksanaannya dengan terlebih dahulu berkonsultasi dengan Sagin.
3. Menyelenggarakan retreat mindfulness (hidup berkesadaran) sekurang-kurangnya 1 (satu) kali di setiap provinsi.
4. Menyelenggarakan pelatihan pengetahuan dasar-dasar Buddhayana sekurang-kurangnya 1 (satu) kali di setiap provinsi.
5. Pendataan Pengurus MBI, WBI, Siddhi, Wulan Bahagia, Imabi, Wihara, Pandita, Yayasan, Sekolah Buddhis, dll. di tiap provinsi.
6. Penyelenggaraan program Beasiswa utk siswa yang ingin melanjutkan ke pendidikan keguruan dengan mengambil program studi non agama Buddha.
HIDUP BERKESADARAN
Di sini Sekarang ini
Satu-satunya Jalan
Untuk menyucikanmakhluk-makhluk, mengatasi kesedihan & keluh-kesah, mengakhirikesengsaraan & penderitaan
Untuk mencapai jalanyang benar, merealisasiNirwana:Empat LandasanKesadaran(Satipatthana)
D. II, 290
Keluarga Buddhayana Indonesia
Latar Belakang• Secara historis Maha Biksu Ashin Jinarakkhita (Sukong) pada waktu membangkitkan
kembali agama Buddha di Indonesia adalah dg semangat persatuan serta menjunjungtinggi 4 (empat) nilai yaitu: non sektarian, inklusivisme, pluralisme dan universalismeserta berkeyakinan pada Dharmakaya atau Sang Hyang Adi Buddha. Oleh sebab itulahdibuat wadah dengan nama BUDDHAYANA yang menaungi 3 (tiga) sekte
• Bahwa kemudian dibentuk Sagin (dulu: Sangha Suci Indonesia), MBI (dulu: PUUI) sertaYayasan-yayasan adalah karena kebutuhan organisasi dengan harapan masing-masingmempunyai tugasnya sendiri tapi bersifat saling menunjang. Pada waktu itu semuanyaberjalan relatif baik karena figur Sukong
• Namun dalam perkembangannya ternyata kemudian terjadi silonisasi (pengkotak-kotakan) dari ketiga organ (pilar) tersebut baik di tingkat Pusat maupun di daerah
• Harus diakui bahwa kecenderungan silonisasi itu menyebabkan friksi dan polemik (dipusat maupun daerah bahkan sampai ke akar rumput yaitu umat di wihara yang merasa kurangnya pembinaan), yang dapat mengakibatkan adanya upaya untukmemisahkan diri dari organisasi Buddhayana
• Sementara itu perlu diwaspadai adanya upaya-upaya sistematis dari organisasi buddhisdi luar Buddhayana untuk mengambilalih asset Buddhayana dan mengembangkanpandangannya yg sangat sektarian
Apakah kita akan membiarkan warisan dan cita-citaluhur Sukong hancur berantakan?
• Tentu saja tidak !!
• Lalu bagaimana caranya ?
• Kita harus menggali kembali dan merevitalisasi semangat yang melatar belakangi bangkitnya kembali agama Buddha diIndonesia. Apa itu ?
• Itulah semangat Buddhayana, yang dewasa ini justru menjadipaham yang sedang menjadi trend pemeluk Buddhis di seluruhdunia.
• Jadi Sukong sungguh visioner karena Beliau melahirkan ide ini 54 tahun yg lalu (4 Juli 1955 di Watugong). Kita harus banggadengan itu dan harus dapat merawat serta mengembangkannyauntuk kejayaan agama Buddha di Indonesia.
Oleh sebab itu bendera bersama kita adalah:
Yaitu sebuah HUBUNGAN SEGITIGA antara:1. SAGIN 2. MBI (berikut BANOM)3. YAYASAN BUDDHAYANA
Note: - Hubungan 3 organ/Pilar ini terjadi baik di Pusat maupun diDaerah
- Hubungan di atas adalah bersifat Konsep HUBUNGAN KERJAbukan Struktur Organisasi
“BUDDHAYANA”
Tujuan & Hierarki dari SEGITIGA BUDDHAYANA
• Tujuan utama:
a. Konsolidasi internal dengan cara mengusung SATU NAMA,
yaitu: Organisasi BUDDHAYANA.
b. Memastikan bahwa keberadaan setiap organ/pilar adalah untuk pelayanan bagi
umat Buddha dan pengembangan agama Buddha Indonesia. Dengan catatan
bahwa semua itu harus didahului dengan latihan pengembangan diri (agar terjadi
Self Transformation)
c. Mengembangkan agama Buddha Indonesia (bukan Agama Buddha di
Indonesia) yang berpaham Buddhayana
• Untuk mencapai tujuan itu diperlukan 3 (tiga) Organ/Pilar utama yang menjadi Organ utamadari organisasi Buddhayana Pusat, yaitu: Sagin Pusat, MBI Pusat (beserta Banom Pusat) danYayasan Induk (cq. Yayasan Buddhayana Indonesia, nama baru dari Yayasan AshinJinarakkhita). Model ini kemudian juga dicopy & diberlakukan di daerah
• CATATAN:
a. Sagin adalah Organ tertinggi dalam organisasi Buddhayana
b. MBI (beserta Banom) dan Yayasan (Buddhayana) mempunyai kedudukan
sederajat
c. Antara tiga Organ tersebut diatur pembagian tugas yg jelas (slide berikut)
d. Hierarki dan pembagian tugas seperti ini juga berlaku di daerah tk I dan II
SAGIN
MBI(BANOM)
YAYASANBUDDHAYANA
: Pengembangan Doktrin (Agama Buddha Indonesia) & Policy Jk. panjang: Assets Management & Penggunaannya demi Umat
KEPUASANUMAT BUDDHA
: Pelaksana Kebijakan SAGIN & Penanggung jawab pelayanan umat
: Semua Mindset & kegiatan 3 Pilar bermuara pd kepuasan Umat(nantinya dijabarkan dalam BSC Buddhayana)
KELUARGA BUDDHAYANA INDONESIA