sesi 9 - pengenalan metode dan penggunaannya · 4 metode dalam antropologi •...
TRANSCRIPT
PENGANTAR ANTROPOLOGI
Pengenalan metode danpenggunaannya dalam Antropologi
Daftar Isi:
• Observasi
• Wawancara
2
Mitra Pendidikan
3
Apa yang mendasari penelitian Antropologi
• Didasari bahwa untuk mendapatkan data etnografi dibutuhkan kemampuan khusus
• Menghindari hal-hal yang tidak diinginkan(lebih lanjut lihat Kottak, 2006: 253-254)
4
Metode dalam Antropologi
• Masih ingat kisah-kisah Homerus, catatan Ma
Hua, Cheng Ho, Marco Polo, Columbus ataubahkan Snouck Hurgronye?
• Untuk mendapatkan data atau informasi peneliti
“terjun ke lapangan”
• “lapangan”: lokasi, setting, antartema dll
• Untuk mendapat infomasi yang total dari sebuah
kondisi sosial
5
• Pada akhirnya berupaya membuat sebuahgeneralisasi tentang manusia dan kondisisosial
• Dalam menuju generalisasi terbukakemungkinan untuk melakukanperbandingan, menjelaskan persamaandan perbedaan dan membangun teoribagaimana sistem sosial dan sistembudaya bekerja
Metode dalam Antropologi (lanjutan)
6
Etnografi sebagai metode
• Merupakan satu upaya tradisional untukmengerti sebuah kebudayaan tertentusecara menyeluruh
• Caranya: etnografer yang mencariinformasi ke segala penjuru
7
Teknik Etnografi
• Karakteristik teknik lapangan dalam etnografidiantaranya (lihat Kottak, 2006: 255):
– Langsung dari orang pertama, kehidupan sehari-hari, menjadiobervasi partisipasi
– Perbincangan sederhana hingga wawancara mendalam kepadawarga atau informan kunci
– Bekerja sama dengan “orang dalam” dan peneliti lain
– Kepercayaan lokal atas belief, pandangan dan persepsi yang dibandingkan dengan hasil observasi dan simpulan etnografer
– Berorientasi pada masalah
8
Observasi partisipasi
• Refers to the research techniques in which the researcher observes a social collectivity of which he or she is also a member.
• ikut hidup bersama dengan yang diteliti
• Observasi tingkah laku individu/kelompok dalam berbagaisetting
• Melakukan pencatatan
• Membutuhkan waktu yang lama
• Melihat adat, kebiasaan, norma
• Membina raport
9
Perbincangan sederhana hingga wawancaramendalam kepada warga atau informan kunci
• Informan kunci adalah orang yang tahu bahasa lokal
– Misal: “ngorek” di Seroja
• Wawancara yang terjadwal bukan pengisian surveidengan kata lain peneliti berbincang dengan informan, tatap muka, bertanya dan menulis jawaban
• Mewawancarai orang yang tahu aspek-aspek kehidupanmasyarakat yang diteliti
– Tiap dua hari ada pengambilan korek (koordinator korek)
10
Kepercayaan lokal atas belief, pandangan dan persepsi yang dibandingkan dengan hasil observasi dan simpulan etnografer
• Untuk tahu sudut pandang, belief dll.
• Peneliti menggunakan strategiemik/orientasi lokal (bagaimana oranglokal berpikir, maka dari itu dibutuhkaninforman kunci)
• Kombinasikan emik dan etik, karena oranglokal tidak sadar atas asal dankonsekuensi pola hidup dan pikirannya
11
Berorientasi pada masalah
• Etnografer datang dengan masalah yang spesifik
• Berbagi data di lapangan, semisal data populasi, cuaca, geografi dll.
• Ini terjadi karena adanya pola hubunganantarmasyarakat
– Ngorek oleh warga Seroja, Indonesia, terkaitdengan militer, Belanda dan Jepang
12
Bekerja sama dengan “orang dalam”dan peneliti lain
• Ada orang dalam masyarakat yang dianggapmemiliki pengalaman, talenta dsb. yang menyeluruh tentang aspek-aspek kehidupanmasyarakat
• Disebut informan kunci
• Jika ada peneliti lain, dimungkinkan untukbekerja sama dalam mencari informasi tentangmasyarakat yang diteliti
13
1. CULTURAL BEHAVIOR
2. ACT
3. FEELING
4. CULTURAL ARTIFACT
1. BEHAVIOUR
2. EVENT
3. PHYSICAL
ENVIRONMENT
4. ARTIFACT
INTREPRETING
EXPERIENCE
GENERALIZING
BEHAVIOUR
UNIVERSAL
USES
TACITEXPLICIT
CULTURAL KNOWLEDGECULTURAL KNOWLEDGECULTURAL KNOWLEDGECULTURAL KNOWLEDGE
14
Pengetahuan budaya
Suatu pengetahuan kebudayaan terdiri dari beberapaunsur yang selalu tampak (eksplisit) dan juga tidak selalutampak (menjadi bagian dari tindakan dan pengalaman), wujudnya:
• PerilakuPerilakuPerilakuPerilaku dandandandan perilakuperilakuperilakuperilaku budayabudayabudayabudaya (behaviour and cultural behaviour)
• TindakanTindakanTindakanTindakan (action) (action) (action) (action) dandandandan peristiwaperistiwaperistiwaperistiwa (event) (tindakan dua pihak dengan tujuan),
• ArtefakArtefakArtefakArtefak ((((bendabendabendabenda) ) ) ) dandandandan bendabendabendabenda budayabudayabudayabudaya (cultural artefak)
• LingkunganLingkunganLingkunganLingkungan (environment) dan perasaanperasaanperasaanperasaan atasatasatasatas lingkunganlingkunganlingkunganlingkungan tersebuttersebuttersebuttersebut (feeling)
15
Perilaku dan (perilaku) budaya(behaviour and cultural behaviour)
Anggukan kepala dan ungkapan:
“Halo apa kabar”, berubah menjadi berjabattangan sembari mengucapkan“Assalamuallaikum”.
16
Tindakan (action) dan peristiwa (event)(tindakan dua pihak dengan tujuan)
Seseorang memberikan bungkus rokok berisiuang dan diterima pemegang wewenang, agar pemegang wewenang memaafkan pelanggaran(lamanya waktu menunggu (ngetem), muatanyang lebih (beban dan penumpang),
17
Artefak (benda) dan benda budaya(cultural artefak)
•Meja gambar akan cenderung sama, namun bagiseseorang arsitek akan berbeda dibandingkan seoranggeograf atau geolog atau arkeolog.
•Sajadah akan berbeda artinya bagi seorang muslimdibandingkan seorang non-muslim
•Salib dengan tanda-tandanya akan punya arti khususbagi orang Katolik dan Protestan, tetapi akan dianggapbenda biasa saja bagi Muslim
18
Lingkungan (environment) dan perasaan ataslingkungan tersebut (feeling)
•Bangunan rumah ibadah akan memiliki arti khusus bagipenganutnya
•Lingkungan alam Taman Nasional Cibodas memberiperasaan khusus bagi peminat tanaman tropispegunungan, dan bagi orang biasa hanya kesegaranatau suasana baru
•Pola interaksi di lingkungan sosial penjara atau terminal akan terasa berbeda bagi atau aneh
19
Ke lapangan…
• SOCIAL SITUATION consist of SOCIAL SITUATION consist of SOCIAL SITUATION consist of SOCIAL SITUATION consist of :
– PLACE
– ACTIVITIES
– RELATED SOCIAL SITUATION SUCH AS
• CLUSTER OTHER SOCIAL SITUATION
• OTHER SOCIAL SITUATION WITH SIMILARE ACTION
• NETWORK OF SOCIAL SITUATION
20
Objek observasi
ACTORSACTORSACTORSACTORS
PLACEPLACEPLACEPLACEACTIVITYACTIVITYACTIVITYACTIVITY
SOCIAL SOCIAL SOCIAL SOCIAL SITUATIONSITUATIONSITUATIONSITUATION
THE ACTIONSTHE ACTIONSTHE ACTIONSTHE ACTIONS
THE THE THE THE OBJECTSOBJECTSOBJECTSOBJECTS
THE EVENTSTHE EVENTSTHE EVENTSTHE EVENTS
21
DESCRIPTIVE DESCRIPTIVE DESCRIPTIVE DESCRIPTIVE OBSERVATIONOBSERVATIONOBSERVATIONOBSERVATION
FOCUSSED FOCUSSED FOCUSSED FOCUSSED
OBSERVATIONOBSERVATIONOBSERVATIONOBSERVATION
SELECTIVE SELECTIVE SELECTIVE SELECTIVE
OBSERVATIONOBSERVATIONOBSERVATIONOBSERVATION
THE REPORT OF THE REPORT OF THE REPORT OF THE REPORT OF
OBSERVATIONSOBSERVATIONSOBSERVATIONSOBSERVATIONS
Siklus observasi
22
Catatan observasi kegiatan di terminal, 1981-1983
1. Tahun 1980-an terminal bus adalah lokasi tempat berkumpulnyaberbagai bus. Kumpulan bus tersebut berkumpul sebelum berangkat ketempat tujuan. Sebagai tempat, terminal bus memiliki tempat parkiryang terbatas mnghadapi banyaknya bus yang datang-masuk keterminal untuk menurunkan penumpang.
2. Untuk itu, ada penjadwalan keberangkatan bus, yang diatur olehotoritas terminal yang berada di bawah Departemen Perhubungan. Bus ditahan atau dicegah atau diharuskan meninggalkan terminal, di aturoleh otoritas ini.
3. Ada berbagai alasan untuk pemberangkatan (berangkat sesuai jadwal, bus sudah padat penumpang atau pembagian kesempatan yang adildengan bus lain), alasan dicegah (bus belum penuh), alasanpenahanan bus (belum membayar pajak terminal, atau tidak aman).
4. Berbagai peristiwa muncul di dalam kegiatan transportasi ini. Memberiuang agar diijinkan menunggu dalam terminal lebih lama (mengangkutlebih banyak penumpang)
23
Yang perlu dicatat dalam observasi adalah:
Ruang Terminal BusTerminal BusTerminal BusTerminal Bus
Peristiwa
Pelaku
Tindakan
Kegiatan
Objek
Waktu
Tujuan
Perasaan peneliti
MenyerahkanMenyerahkanMenyerahkanMenyerahkan setoransetoransetoransetoran kekekeke petugaspetugaspetugaspetugas
SupirSupirSupirSupir, , , , KernetKernetKernetKernet, , , , petugaspetugaspetugaspetugas terminalterminalterminalterminal
SupirSupirSupirSupir menyuruhmenyuruhmenyuruhmenyuruh kernetkernetkernetkernet berikanberikanberikanberikan uanguanguanguang kekekeke petugaspetugaspetugaspetugas
TransportasiTransportasiTransportasiTransportasi MengangkutMengangkutMengangkutMengangkut penumpangpenumpangpenumpangpenumpang
SegumpalSegumpalSegumpalSegumpal uanguanguanguang
SiangSiangSiangSiang harihariharihari dandandandan jam jam jam jam kerjakerjakerjakerja
MemeliharaMemeliharaMemeliharaMemelihara hubunganhubunganhubunganhubungan baikbaikbaikbaik
AdaAdaAdaAda yang yang yang yang anehanehanehaneh, , , , taktaktaktak wajarwajarwajarwajar
24
Tim ajar
• Drs. Bambang Widianto, MSi., MES
• Prof. Dr. Subyakto A, MPA
• Dra. Harmiwati
• Eko A Meinarno, S.Psi., MSi.
25
Rujukan
• Kottak, Phillip C. (2006). Anthropology: The exploration of human diversity. McGraw Hill. Boston.
• Meinarno, Eko A. (2006). Seroja, Pertempuran kedua: Kebertahanan ekonomi rumah tangga. Tesis strata dua
Departemen Antropologi, FISIP UI. Tidak dipublikasikan.
• Spradley, James. (1980). Participation Observation. H R
& Winston.
• Widianto, Bambang. (1981-1983). Pengamatan pribadi
pada setting terminal.
26
Rujukan
• The Gods must be crazy (1980). Produksi: Columbia Tristar entertainment. Sutradara: Jamie Uys
• www.philsp.com/dataimages/s/sherlock_holmes_1997_n22.jpg. Diambil pada tanggal 24 Januari 2007