sesi-6karakterisasi risiko

Upload: titisnurani

Post on 15-Jul-2015

126 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

KARAKTERISASI RISIKOSESI 6

TUJUANKarakterisasi risiko = integrasi dari informasi komponen AR, dan melakukan sintesa kesimpulan yang menyeluruh, integratif, tentang risiko yang lengkap, informatif, dan bermanfaat bagi pengambil keputusan . Karakterisasi risiko harus dapat menjawab pertanyaan SO WHAT? setelah menyelesaikan tahap identifikasi, analisis pajanan dan analisis dosis-respons. Hasil karakterisasi, digunakan dalam manajemen risiko.

penilaian dosis respons identifik asi bahaya ANALISIS RISIKO penilaian pajanan karakterisasi risiko

pilihan pengendalia n

aspek legal keputusan manajemen risiko

MANAJEME N RISIKO

lain-lain factor socialekonomi

Prinsip Karakterisasi Risiko: TCCRtarnsparan/transparant, jelas/clear, konsisten/consistent, dan reasonable (TCCR). laporan karakterisasi risiko: mudah dimengerti, pelaksanakan AR dalam seluruh tahap juga harus TCCR, memudahkan karakterisasi/sintesanya. Secara garis besar, prinsip karakterisasi risiko, bagaimana diartikannya, serta kriterianya dapat dilihat dalam Tabel berikut

Prinsip Transparansi

Definisi Proses AR eksplisit

Kriteria Karakterisasi Yang Baik Uraikan pendekatan AR, asumsi, ekstrapolasi, dan penggunaan model Uraikan asumsi berbagai alternatif yang ada Identifikasi kekurangan data /gaps. bedakan kebijakan dengan ilmu uraikan ketidakpastian uraikan kekuatan relative dari AR

Kejelasan

Konsistensi

Masuk akal

Bahasa harus jelas, terapkan uraian yang ringkas mudah dimengerti gunakan bahasa yang biasa sebanyak mungkin cegah penggunaan istilah teknis gunakan table, grafik, dan persamaan yang sederhana Kesimpulan AR ikuti peraturan yang berlaku /karakterisasi sejalan ikuti pedoman yang ada dengan lain-lain tindak gunakan sistem informasi lembaga lanjut berwenang definisikan tingkat usaha gunakan penilai ahli/peer reviewers AR dilakukan atas Gunalan penilai ahli dasar penialian yang gunakan informasi ilmiah terbaik yang benar tersedia gunakan penialian yang baik/good

judgemet gunakan alternatif yang fisibel

Ada risiko yang aman?Analisis cost/benefit Berapa Pe dapat diterima/ditolerir tentukan estimasi hasil penilaian source release, hazard assessment, dose respons, dan exposure assessment integrasikan Konsiderasi juga mengikut-sertakan aspek ekonomi-sosial, fisibilitas teknologi yang ada, dan juga aspek peraturan/perundangan angka-angka risiko tidak disertai dengan penjelasan berupa deskripsi melakukan bagaimana melakukan interpretasi dan kualifikasi hasil studi potensi menimbulkan kanker, kemungkinan seorang individu menderita kanker apabila terpajan selama lifetime, yang diproyeksikan dari intake masing-masing zat kimia, asumsi utama, penilaian ilmiah, estimasi ke-tidak-pastian,di dalam asumsi-asumsi yang dibuat,

Langkah -1:susun output: penilaian pajanan, dosis-respons, durasi pajanan adjustment absorpsi-cek konsistensi

-analisis pajanan -estimasi intake

-penilaian toksisitas -nilai-nilai toksisitas

Langkah -2:kuantifikasi risiko setiap jalur pajanan/xenobiotik, estimasi: -risiko kanker,-hazard indeks, -utk setiap jalur pajanan: -risiko kanker total, -hazard indeks non kanker Langkah -3:satukan risiko pajanan semua jalur bagi individu yang sama, periode sama -jumlahkan risiko kanker -jumlahkan HI Langkah -4: Nilai dan ungkapkan ketidak-pastian: -faktor spesifik lokasi -faktor penilaian toksisitas Langkah-5: perhatikan hasil penilaian kesehatan/pajanan -bandingkan hasil Ra dengan studi lain yang cukup baik Langkah -6: -RA baseline

Identifikasi ARAR Rincikan tujuan remediasi awal

Mengumpulkan dan menyusun informasiestimasi intake (khronis, subkhronis, jangka pendek) dari setiap xenobiotik asumsi penting dalam pemodelan termasuk: konsentrasi xenobiotik pada setiap titik pajanan frekuensi dan durasi pajanan asumsi absorpsi karakterisasi ketidak-pastian daftar semua jalur pajanan yang berpengaruh terhadap pajanan individu yang sama selama periode yang sama

Ceklis, informasi toksikologis untuk karakterisasi ARFaktor kemiringan/slope factor setiap xenobiotik Bahasan tentang besaran, kekuatan bukti, dan klasifikasi karsinogen Jenis kanker bagi karsinogen kelas A RfD -Khronik, sub-khronik, akut untuk semua karsinogen dan teratogen efek kritis terkait dengan RfD

bahasan tentang ketidak-pastian, factor ketidak-pastian,factor modifikasi bagi setiap RfD, dan CL-nya Apakah nilai toksisitas didasarkan atas dosis teradsorpsi atau yang dimasukkan ke dalam tubuh data farmakokinetikyang berpengaruh terhadap ekstrapolasi dari hewan ke manusia untuk setiap RfD dan SF ketidak-pastian ekstrapolasi antar rute

Cek konsistensi, validitasCek setiap asumsi penting penentuan toksisitas dan pajanan setiap kontaminan dan jalur pajanan. Asumsi termasuk rerata periode pajanan yang diberikan/ diterima, dan adjustment absorpsi. Harus dapat dipastikan, bahwa estimasi pajanan dan toksisitas sangat berdekatan

Angka rerata pajananApabila nilai toksisitas didasarkan atas pajanan sepanjang hidup/lifetime, maka durasi pajanan harus dinyatakan dalam istilah yang sama/lifetime. Perkiraan risiko kanker selalu digunakan rerata pajanan sepanjang usia hidup/lifetime. Apabila pajanan kurang dari lifetime, maka lakukan konversi ke ekuivalen lifetimenya. Bagi nonkarsinogen, gunakan saja nilai toksisitas sub-khronis dan akut/STT. Cek tentang durasi pajanan yang diperkirakan cukup, sama dengan durasi pajanan saat studi dilakukan, saat menentukan nilai toksisitas, sehingga aman bagi manusia. Untuk perbandingan minta pendapat ahli toksikologi.

RerataApabila nilai toksisitas akut tidak ada RfD khronis dapat digunakan sementara, sebagai nilai skrining. Apabila ratio pajanan akut terhadap yang khronis 1, maka perlu ditentukan nilai nilai toksisitas akut, untuk konfirmasi adanya efek kesehatan yang bermakna.

Angka rerata pajananPastikan bahwa rute pajanan/portal entri yang dievaluasi konsisten dengan rute pajanan yang diterima populasi, oral ke oral, inhalasi dengan inhalasi, dstnya., karena ektrapolasi antar rute pajanan tidak dimungkinkan, terutama apabila ada efek lokal pada tempat pajanan.Perlu diperhatikan unit yang ada dalam literatur tentang RfD. IRIS menyatakan RfD sebagai konsentrasi udara ambient, yakni, mg/m3, dan bukan dosis yang dimasukkan ke dalam tubuh. Dalam kasus sedemikian diperlukan RfD dengan unit yang sama, agar dapat diperbandingkn dengan intake.

Misalnya RfD (mg/kg-h ) = (RfD (mg/m3) x 20 m3/h udara terinhalasi))/kg BB (70kg), maka unitnya RfD menjadi mg/kg-h.

Adjustment absorpsinilai toksisitas: dinyatakan dalam dosis terabsorpsi atau intake. Estimasi pajanan biasanya dinyatakan sebagai intake. Adjustment absorpsi ada tiga cara: Pajanan Dermal, = jumlah xenobiotik yang terabsorpsi /kg BB-h. Karena RfD untuk pajanan dermal jarang ada, nilainya disamakan dengan data oral. Nilai toksisitas oral a/d dosis yang diberikan /administered, sehingga berbeda dari dosis yang diabsorpsi. Pengecualian adalah untuk TCE yang sudah dinyatakan sebagai dosis terabsorpsi, maka tidak perlu dilakukan adjustment.

Contoh adjustmentContoh melakukan adjustment dari administered ke absorbed dose untuk RfD RfD absorpsi oral = 10 mg/kg-h, dan efisiensi absorpsi pada spesies uji hanya 20%; dan informasi ini digunakan dalam penentuan RfD oral. dapat dihitung adjustment dari administered ke absorbed dose sbb: dosis terabsorpsi = 10mg/kg-h x 0,20 = 2 mg/kg-h Dosis yang adjusted, 2mg/kg-h, akan dibandingkan terhadap estimasi yang akan diabsorpsi lewat kulit setiap harinya.

AdjustmentContoh adjustment dari dosis administered ke absorped dose untuk factor kemiringan/Slope factor:SF absorpsi oral = 1,6 mg/kg-h, efisiensi absorpsi pada spesies uji hanya 20%, dan = digunakan untuk menentukan SF SF oral adjusted dari administered ke absorbed dose adalah: 1,6 mg/kg-h / 0,20 = 8 mg/kg-h

Contoh adjustmentAdjustment Absorbed Dose Toxicity Value.nilai toksisitas dalam absorbed dose pajanan absorbed dose, dan bukan intake. Contoh perhitungan estimasi absorbed dose dari intake menggunakan faktor efisiensi absorpsi: penilaian pajanan: seseorang memakan 40 mg/kg-h sayuran terkontaminasi yang ditanam setempat, dan RfD atau SF oral untuk xenobiotik a/d dosis terabsorpsi dan bukan administered, dan efisiensi absorpsi oral manusia dari sayuran adalah 10%, maka

Pajanan adjusted, sebagai dalam absorbed dose untuk diperbandingkan dengan RfD/Sf adalah =40mg/kg-h x 0,10 = 4 mg/kg-h

Adjustment Medium PajananAdjustment efisiensi absorpsi: makanan, minuman, tanah untuk pajanan oral dan uap, partikulat untuk pajanan inhalasi, bila ada adjustment, perlu argumentasi yang kuat. nilai RfD dan SF mengasumsikan portal entri oral/minum air sekalipun uji dilakukan pada minyak atau makanan. nilai toksisitas yang tidak di-adjust akan merupakan estimate risiko yang konservatif. bila medium pajanan di lokasi penelitian tidak sama dengan medium pajanan sewaktu penentuan nilai toksisitas, misalnya RfD didapat dengan pajanan medum air minum, sedangkan medium di lokasi adalah tanah perlu adjustment absorpsi Absorpsi oral dari air minum beda dari makanan/tanah, juga absorpsi inhalasi uap beda daripada partikulat. Pemilihan adjustment tergantung pada efisiensi absorpsi yang ada pada saat penentuan RfD/SF.

Contoh Adjustmentbila intake dari tanah atau makanan diperkirakan sebanyak 10mg/kg-h bagi manusia, dan efisiensi absorpsi melalui air minum adalah 90%, dan dari tanah dan makanan 30%, absorpsi bagi kontaminan baik dari air, makanan, maupun tanah = 0,33 (30/90), intake oral kontaminan di-adjust sehingga setara dengan RfD oral (didasarkan dosis yang diberikan dalam air minum menjadi:10mg/kg-h x 0,33 mg/kg-h = 3,3 mg/kg-h

Kuantifikasi risikoKuantifikasi Risiko Untuk Setiap XenobiotikKuantifikasi risiko dilakukan untuk kedua kategori xenobiotik, yakni yang karsinogenik (tidak ber-ambang batas aman ) dan non-karsinogenik (yang mempunyai konsentrasi ambang batas aman) . Contoh Format Estimasi Risiko Kankerxenobiotik CDI ,mg/kgh CDI, adj SF, Kekuata absorpsi mg/kg- n bukti h Jenis kanker Sumber SF dasar Risko Jml Jumlah SF (vehicle) spesifik jalur risiko Xenobioti pajanan pajanan k

TATA GUNA-LAHAN SAAT INI

Jalur pajanan : oral, air sumur pribadi terkontaminasi Benzene 0,00025 Tidak 0,029* A* Leukem HEA Khlordan * IRIS tidak 1,3* B2 ia0,00015 *

Air Air

7x10-6 2x10-4

2x10-4

Jalur pajanan: oral ikan terkontaminasi Khlordan 0,00008 Tidak 1,3* *

B2

IRIS

Air

1x10-4 1x10-4

Jalur pajanan yang lain, kalau ada.. Populasi Dekat Daerah permukiman Total risiko kanker: bukti paling kuat B2 3x10-4 *) contoh saja; HEA = Health Effects Assessment; IRIS= Integrated Risk Information System. CDI = Chronic Daily Intake

xenobiotik CDI CDI, SF, Kekuat Jenis ,mg/kg adj mg/kg an kanker -h absorp -h bukti si

Sumbe SF r SF dasar (vehicl e)

Risko spesifik Xenobio tik

Jml jalur pajana n

Jumlah risiko pajana n

TATA GUNA-LAHAN SAAT INI Jalur pajanan : oral, air sumur pribadi terkontaminasi Benzene 0,0002 Tidak 0,029 A* Leukem HEA Khlordan 5* tidak * B2 ia IRIS 0,0001 1,3* 5* Jalur pajanan: oral ikan terkontaminasi Khlordan 0,0000 Tidak 1,3* B2 8*

Air Air

7x10-6 2x10-4

2x10-4 IRIS Air 1x10-4

1x10-4Jalur pajanan yang lain, kalau ada.. Populasi Dekat Daerah permukiman Total risiko kanker: bukti paling kuat B2 3x10-4

Tabel di atas = contoh ringkasan estimasi risiko kanker, terkait tataguna lahan; perlu perkiraan semua variable tata guna-lahan di waktu yad. bila akan berubah. Nilai-nilai CDI bisa didapat dalam usaha melakukan evaluasi pajanan. CDI ada yang diselaraskan dengan efektivitas absorpsi relatif, dan ada pula yang tidak. Yang tidak di-adjust, maka absorpsi dianggap 1.0. Khlordan misalnya, juga dianggap absorpsi relatifnya = 1.0. Apabila ada data yang menyatakan bahwa hanya 10% khlordan saja dari ikan yang dicerna akan diabsorpsi, maka nilai ini akan di-adjust ke bawah, menjadi 0,00008 x 0,1 = 0,000008. Nilai SF, kekuatan bukti, jenis kanker, dll. didapat dari data toksisitas atau dose-respons. Populasi yang diteliti = sub-set dari seluruh populasi , yang dianggap maksimal memakan ikan dan minum air setempat, sedangkan bagian populasi lainnya mungkin tidak makan ikan sebanyak sub-set ini.

Format estimasi HI khronisXenobio CDI -tik Mg/kgh CDI, RfD Confi- Efek kritis adj Mg/kg- dence absoprs h level i TATA GUNA LAHAN SAAT INI Jalur Pajanan: Oral, Kontaminasi air sumur setempat -Fenol 0,1* Tdk 0,6* M Ginjal,Hat -Nitro 0,0001* Tdk 0,0005 M i benzena 0,0003* Tdk * M Beberapa -Sianida 0,02* tiroid Sumb Dasa RfD Faktor HQ er RfD r RfD ketidak- modifik pastian asi HI Jalur Total pajana n HI

IRIS IRIS IRIS

Air air air

H,A,S,L * H,A,S,L * H,A*

1* 1* 5*

0,2 0,2 0,02 0,4

Jalur Pajanan:Oral, Ikan Terkontaminasi Fenol 0,08* Ya 0,6* M MEK 0,005* Ya 0,05* M

GinjalIRIS hati IRIS SSP,toksis i tas janin

Air air

H,A,S,L * H,A,S*

1* 1*

0,1 0,1

0,2

Jalur pajanan .. Populasi Dekat Daerah permukiman Total risiko kanker: bukti paling kuat B2 0.6

HI subkhronikXenobio- SDI SDI, tik Mg/kg-h adj

RfD Efek Mg/kg- kritis absop h rsi

TATA GUNA-LAHAN SAAT INI Jalur Pajanan: Oral, Tanah Terkontaminasi di Sekolah/6 th Mangan Selenium Merkuri Timah putih 0,02* 0,0008* 0,00001* 0,006* Ya Ya Ya Tdk 0,5* 0,00* 0,0003* 0,6* SSP, Reproduk si Beberapa SSP Ginjal hati HEA HEA HEA HEA

Sumb Dasar RfD Faktor HQ er RfD RfD ketida modifik kasi pastia n

HI Sumb Jalur er RfD

Air Air Air Makanan

H,A* H,A* H* H,A*

1* 1,5* 1* 1*

0,04 0,2 0,03 0,01

0,3 Populasi Dekat Kebun Sekolah Dasar- Total HI Sub-khronik 0,3

Efek KarsinogenikUntuk karsinogen, risiko = estimasi sebagai pertambahan kemungkinan seseorang menderita kanker /incremental probability of an individual developing cancer, selama excess individual lifetime risk. untuk beberapa karsinogen, mekanisme toksisitasnya sudah jelas, tetapi apabila belum, maka perlu dilakukan pendekatan lain.SF akan mengubah ADI/intake harian rata-rata selama lifetime menjadi pertambahan risiko/excess individual lifetime risk . Karena intake lama, konsentrasi kecil, hubungan dosis-respons dianggap linier pada dosis rendah. (lihat multistage dose-respon curve). Dengan asumsi tersebut, maka SF akan konstan dan risiko akan berhubungan langsung dengan intake. Contoh perhitungannya sbb:

Perhitungan efek karsinogenikLiniear Low Dose Cancer Risk Equation Risk = CDI x SF, di mana risiko = tanpa unit, = probabilitas seseorang individu akan menderita kanker CDI = asupan harian khronis/chronic daily intake, dibagi 70 th (mg/kg-hari) SF = factor kemiringan/slope factor Kurva linier ini hanya berlaku bagi risiko rendah, y.i., 0,01, maka perhitungan akan berbeda. Contohnya model one-hit yang konsisten dengan dosis rendah, tingkat risiko kankernya tinggi. Risiko = 1-exp(-CDI x SF), di mana risiko = angka probabilitas bagi seseorang untuk menderita kanker exp = eksponensial CDI = chronic daily intake rerata selama 70 tahun, mg/kg-h, dan SF = slope factor, mg /kg-h Karena SF merupakan angka 95% tingakt konfiden/ Confidence level/Cl tertinggi, maka estimasi risiko juga termasuk tertinggi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa risiko yang sebenarnyapun tidak akan melebihinya.

Efek nonkarsinogenkZat non-karsinogenik, risiko tidak dinyatakan = hazard quotient/HQ.

Contoh perhitungan HQ: HQ, nonkarsinogenik = E/RfD, di manaE = ADI = tingkat pajanan/intake RfD = dosis referensi, yang berbeda bagi efek khronis, subkhronis, dan STT/akut. RfD diartikan sebagai angka, di bawah mana tidak mungkin terjadi efek, sekalipun populasi sensitif. ila HQ>1 ada kemungkinan terjadi efek akibat pajanan. Semakin besar angka HQ di atas 1, semakin besar kerawanan terjadinya efek non-kanker. zat yang non-karsinogenik, kerawanan menderita suatu penyakit tidak bertambah secara linier, dan kurvanya bervariasi dengan sifat xenobiotik.: Ada zat yang mempunyai ambang aman, yakni, akibat pajanan khronis, sub-khronis, dan akut pajanan khronis : 7 tahun sampai lifetime, sub-khronis 2 minggu-7 tahun, dan akut/STT, 2 minggu, dan bisa beberapa hari . Hal ini sangat rawan bagi anak sekolah yang mungkin berada di lokasi selama 2-3 tahun. Terutama bila ada yang berdampak terhadap pertumbuhan, pajanan beberapa hari = rawan.

Agregasi risiko multipel xenobiotikAgregasi berarti menghimpun/menyatukan risiko berbagai xenobiotik yang memberi pajanan simultan/pada saat sama, pada masyarakat. Sumber dan jalur pajanan juga dapat berbeda. Asumsi agregasi: risiko maupun efek terhadap kesehatan ber-aksi secara aditif. Aditivisme ini berlaku baik untuk karsinogen maupun non-karsinogen, karena belum ada cara mengestimasi campuran dalam satu lokasi, bagaimana ekokinetik maupun farmakokinetiknyadapat berubah di kemudian hari apabila ada metoda/model yang dapat menilai campuran, cara agregasipun akan berubah.

Agregasi KarsinogenAgregasi zat karsinogenik = aproksimasi probabilitas bahwa seseorang yang sama akan menderita kanker sebagai akibat pajanan yang diterima terhadap dua atau lebih zat yang karsinogenik. Persamaan aditifnya sbb: Risiko = Riski Risiko = total risiko kanker, tanpa unit = suatu probabilitas Riski = estimasi risiko untuk xenobiotik ke-i Metoda aproksimasi mengasumsikan bahwa intake masing-masing karsinogen rendah, semua kontaminan ber-aksi secara independen. Apabila asumsi tidak benar, maka akan terjadi estimasi berlebih atau berkurang daripada jumlah efek masing-masing xenobiotik. Perjumlahan risiko kanker dilakukan dengan menjumlahkan total risiko kanker pada setiap jenis medium pajanan. Hasil sumasi berupa satu angka dan untuk setiap medium pajanan totalnya tidak dapat melebihi angka satu,

Kelemahan metoda aditifsetiap SF = nilai 95% persentil,probabilitas distribusinya tidak aditif, risiko kanker yang teragregasi = sangat artifisial. bila hanya satu atau dua karsinogen saja yang kuat, maka ini tidak akan menjadi masalah. xenobiotik dengan kategori berbeda, dianggap sama, pembebanan terhadap kategori kanker kelas A, B , dan C menjadi sama. SF yang didapat dari bioesei dan manusia akan menjadi setara. mekanisme toksisitas dua karsinogen mungkin sekali tidak akan independen. semua ketidak-pastian dipresentasikan pada Tabel .

Agregasi nonkarsinogenikAgregasi zat yang tidak karsinogenik: jumlahkan HQ, = HI. Asumsi: pajanan di bawah nilai ambang beberapa xenobiotik berbeda dapat menyebabkan efek buruk terhadap kesehatan. bahwa besaran efek kesehatan dianggap proporsional dengan jumlah ratio (HQ) HI untuk satu xenobiotik dapat melebihi satu, tetapi jumlah dari beberapa xenobiotik yang masing-masing tidak melebihi satu, bila dijumlahkan bisa melebihi angka satu. HI bagi nonkarsinogen HI = E1/RfD1 + E2/RfD2 ++ En/RfDn, di mana E1= tingkat pajanan atau intake kontaminan ke-1 (ADI) RfD 1= dosis referensi ke-1 untuk khronis/sub-khronis/akut HI dijumlahkan atas dasar sifat pajanan: khronis, subkhronis dan STT. Cantumkan RfD bagi yang khronis, sub-khronis, dan STT.

Contoh perhitunganperhitungan HI bagi nonkarsinogen khronis:HI= CDI1/RfD1 + CDI2/RfD2 + + CDIn/RfDn, di mana CDIi = chronic daily intake toksikan ke-i, mg/kg-h RfDi = dpsis referensi khronis untuk toksikan ke-i, mg/kg-h

Perhitungan HI nonkarsinogen sub-khronis:HI = SDI1/RfD1 + SDI2/RfD2 ++SDIn/RfDn, di mana SDI1= sub-khronik daily intake toksikan ke-1, mg/kg-h RfD1= dosis referensi sub-khronis toksikan ke-1, mg/kg-h

Limitasi metoda agregasi

RfD tidak mempunyai akurasi/presisi yang sama, karena tidak didasarkan atas efek keparahan yang sama, penjumlahannya tidak linier ,sekalipun >1 HQ dikombinasikan tidak didasarkan atas efek kritis yang sama dan makna toksikologisnya tidak sama. RfD yang berbeda CL-nya, yang adjustment/modifikasi faktornya juga beda di sini dijumlahkan. Aditivisme tidak menganggap bahwa xenobiotik mungkin berbeda mekanisme toksikologisnya, berbeda efek yang ditimbulkan; hanya baik untuk skrining saja, dapat minimbulkan estimasi yang lebih rendah dari seharusnya. bila hanya satu atau dua zat saja yang secara dominan menyebabkan HI > 1, akan menimbulkan kerawanan. menjumlahkan HQ menjadi HI hanya baik apabila xenobiotiknya mempunyai mekanise toksisitas sama dan mekanisme aksi sama. Apabila HI>1 karena penjumlahan HQ yang banyak dan berbeda mekanisme aksinya, maka mungkin agregasi sebaiknya dilakukan atas dasar mekanisme aksi yang sama.

Segregasi metoda lainSegregasi HI atas dasar mekanisme aksi yang berbeda dapat menjadi sangat kompleks dan lama, sebaiknya dilakukan oleh ahli toksikologi, kalau tidak dapat terjadi estimasi yang terlalu rendah. segregasi ini menghendaki banyak informasi sbb: dampak/efek utama setiap xenobiotik efek yang berbeda pada dosis yang berbeda bagi setiap xenobiotik, misalnya pada 100 mg/kg-h efeknya pada ginjal, tetapi pada 250mg/kg-h efeknya terhadap sistem saraf. efek utama = efek sistem saraf, reproduksi, efek pertumbuhan, sistem immunologi, efek pada organ seperti hati, ginjal,pernapasan, pencernaan, hematologis, kulit, muskuloskeletal, kardio-vaskuler, mata, dll.

Mengkombinasikan semua jalur pajananSeseorang dapat terpajan oleh kontaminan yang sama melalui berbagai jalur pajanan, seperti dari air minum, ikan, dan udara, tetapi dapat juga terpajan oleh banyak kontaminan pada jalur pajanan sama, atau jalur pajanan banyak.Identifikasi Pajanan Yang Reasonable Antar Jalur Mengkombinasikan berbagai jalur pajanan hanya dilakukan apabila seseorang atau sekelompok masyarakat mendapatkan lebih dari satu jalur pajanan. Bila hanya ada satu jalur pajanan, maka tidak perlu dijumlahkan. Perjumlahan dapat berlaku bagi zat yang karsinogen maupun yang tidak.

Perjumlahan risiko kanker dan non karsinogenContoh penjumlahan bagi risiko kanker adalah sbb:Cummulative cancer risk = cancer risk of different pathways Total pajanan risko kanker = Risk (jalur pajanan1) + Risk (jalur pajanan2) + + Risk (jalur pajanann) Perjumlahan Semua Nonkarsinogen HI: Total pajanan HI = HI (jalur pajanan1) + HI (jalur pajanan2) + + HI (jalur pajanann) HI kumulatif untuk khronis, sub-khronis, dan STT dipisahkan.

Penilaian ketidak pastianAngka/nilai risiko hasil analisis = hasil berbagai perhitungan dengan banyak asumsi, estimasi (misalnya tata guna-lahan yang akan datang),perlu dikemukakan . Presentasi memperlihatkan secara keseluruhan gambaran hasil analisis. juga dilihat kekurangan yang mungkin masih dapat diperbaiki, ditentukan dengan lebih pasti alternatif-alternatif pengendalian yang diperlukan. informasi tidak pernah lengkap,pertimbangkan biaya pengumpulan data, analisis laboratorium, dll., data tetap harus cukup untuk membuat berbagai keputusan. Dalam AR, diakui bahwa ketidak-pastian memang besar lebih penting mengungkapkan variabel dan asumsi yang ter-identifikasi sebagai pemberi kontribusi terbesar terhadap ketidak-pastian, dibandingkan terhadap persisi dari kuantifikasi tingkat ketidak-pastian. Pendekatan praktis: menjelaskan nilai kuantitatif dan semi-kuantitatif yang berguna bagi pengambil keputusan.

Ketidak-pastian dapat digolongkan ke dalam beberapa kategori sbb:pemilihan xenobiotik yang akan digunakan dalam karakterisasi pajanan, perhitungan risiko, dasar-dasar sampling, data, dan informasi toksisitas yang ada; (=hasil tahap petama AR, identifikasi). nilai toksisitas untuk setiap xenobiotik (=hasil tahap kedua AR) penilaian pajanan untuk setiap xenobiotik (=hasil tahap ketiga AR) ketidakpastian sering berada dalam data pemantauan, pemodelan, parameter intake, estimasi konsentrasi pajanan, dan perjumlahan risiko, pajanan, dll.

Indentifikasi Dan Evaluasi Faktor Ketidak-Pastian Yang Penting SetempatKetidak-pastian tahap penilaian pajanan: penting dalam karakterisasi lokasi. ringkasan dilakukan untuk setiap lokasi. Yang perlu diuraikan : definisi setting kondisi fisik kecocokan penggunaan model serta asumsinya nilai parameter transpor, fate, dan pajanan (ekokinetik) ketidak-pastian yang terkait di dalam proses penilaian, dan bagaimana ketidak-pastian dapat diperbesar karenanya, semua ini dapat diuraikan sebagai angka kuantitas maupun kualitas ad 1. Definisi setting fisik lokasi Data setting lokasi yang penting diuraikan :tata-guna-lahan saat ini dan yad, jalur pajanan, dan penialian kuantitatif terhadap xenobiotuk yang teridentifikasi setempat sbb: seberapa besarnya kemungkinan berubahnya tata-guna-lahan; apabila perubahan diprediksi bakal terjadi dalam 10-50 yad, kemungkinannya kecil , Data didapat dari lembaga perencanaan, apakah akan ada zoning wilayah, dan bagaimana lokasi akan berubah dalam rangka perkembangan regional, dstnya. xenobiotik yang tidak dimasukan ke dalam penialian risiko kuantitatif, informasinya sering hilang, tetapi dapat merupakan sumber ketidak-pastian yang cukup bermakna. Eliminasi xenobiotik akibat konsentrasi rendah, frekuensinya jarang , tetapi pada tahap karakterisasi ini dapat dilihat ulang/di-review kepentingannya, apakah perlu di-inklusikan akibat dari toksisitasnya, misalnya.

ad 2. Kecocokan penggunaan model serta asumsinyajelaskan seberapa jauh hasil perhitungan model dapat mendekati keadaan sebenarnya di lokasi setempat. Asumsi model, misalnya, mengapa linier, homogen, keadaan seimbang, stabil, dll. serta dampak potensialnya terhadap estimasi risiko. Validasi dilakukan dengan data hasil pemeriksaan setempat. Kalau tidak ada data, dapat dilakukan uji sensitivitas dengan melakukan variasi dari asumsi tentang hubungan fungsionalnyamemberi indikasi besaran ketidak-pastian yang terkait dengan pemodelan. Untuk ketidak-pastian pemodela: buat daftar tentang: daftar/ringkasan asumsi utama model, dan untuk setiap dampak potensial terhadap risiko, jelaskan apakah risiko ini merupakan estimasi yang terlalu besar atau terlalu rendah serta besarannya.

Ceklis karakteristik fisikCek Parameter setting fisikXenobiotik yang tidak dimasukkan/dieliminasi dalam AR, deskripsi ringkas alasannya harus disertakan .

Tata guna-lahan saat ini:sumber dan kualitas informasi, CLTata-guna-lahan yad: sumber dan kualitasnya, informasi kmeungkinan terlaksananya. Setiap jalur pajanan: mengapa terpilih,/tidak terpilih, Untuk kombinasi jalur pajanan, uraikan jalur pajanan secara kuantitatif, bahwa ada kontribusi terhadap pajanan individual/kelompok dalam periode waktu yang sama

ad 3. Nilai parameter transpor, fate, dan pajanan (ekokinetik) Parameter transpor, nasib xenobiotik dalam lingkungan, intake organism, yang mempengaruhi perhitungan risiko; perlu diuraikan, mengapa parameter itu yang dipilih (pendapat ahli/analisis sensitivitas?). Ringkaskan ketidak-pastian terkait parameter, sbb:

ketidak-beradaan data yang signifikan, bisa membuat orang berasumsi bagi nilai suatu parameter. Misalnya tidak ada data tentang frekuensi dan lamanya seseorang berenang di sungai, maka asumsi dibuat atas dasar data nasional atau lainnya. ketidak-pastian data yang signifikan, misalnya apakah sampel tanah sudah representatif bagi keberadaan xenobiotik di dalamnya.

ad 4. mencari ketidak-pastian parameterIdealnya, setiap parameter, serta pengolahan dan perhitungan risiko dicatat ketidak-pastiannya, tetapi cara yang lebih praktis : mendeskripsikannya dengan tiga cara, yakni, deskripsi kuantitatif, semi kuantitatif, dan kualitatif. ad 4.1.Deskripsi pendekatan kuantitatif Pendekatan kuantitatif dilakukan secara statistik, dan perlu ahli untuk mengerjakan mulai dari desain, implementasi, dan interpretasinya. Pendekatan ini hanya praktis bila model pajanan sederhana, dan parameter input utama tersedia, maka langkahnya adalah sbb: karakterisasi distribusi probabilitas parameter input, yang dapat berupa hasil pengukuran atau asumsi, ikuti ketidak-pastian selama proses pengolahan, dann catat ketidak-pastian yang ada pada nilai-nilai yang didapat akibat metoda. Analisis seperti ini dapat dilakukan apabiladistribusi parameter diketahui, dan mempunyai hubungan linier. Untuk yang lebih kkompleks mungkin perlu perangkat lunak.

UNTUK AHLI STATISTIK. teknik yang digunakan adalah mencari ketidak-pastian pada persamaan orde satu dan Monte Carlo untuk hubungan yang lebih kompleks. Analisis orde satu dilakukan dengan asumsi bahwa total varians output model variable merupakan fungsi dari varians masing-masing model input variable serta sensitivity output variabe lterhadap input vriabel. sensitivity suatu variable output merupakan derivatif pertama dari fungsi/model yang dapat dinyatakan dalam angka. Simulasi Monte Carlo mengestimasi distribusi pajanan/risiko dengan melakukan pengulangan penyelesaian/iterasi persamaan model. Untuk ini distribusi probabilitas setiap variable dalam model harus ditentukan terlebih dahulu. Perhitungan ini dibantu oleh program computer, yang mengambil sampel dari setiap distribusi distribusi secara acak, setiap kali mau melakukan iterasi. Hasilnya berupa distribusi output pajanan atau risiko, yang digunakan untuk mendapatkan nilai persentil yang dikehendaki.

Untuk ahli statistik..teknik kuantitatif ini menghendaki diketahuinya distribusi parameter input beserta tingkat independensinya, sehingga dapat diketahui adanya kovariansi. Bila satu atau lebih parameter tidak diketahui distribusinya, sehingga harus diasumsikan, maka kegunaan perhitungan orde ke satu ataupun Monte Carlo semakin menurun keguanaannya. Juga semakin banyak parameter yang digunakan, semakin sulit untuk mengkaji ulang ataupun mendokumentasikannya. S udah diakui, bahwa karakterisasi tidak dapat sempurna, maka lebih penting kiranya untuk mengetahui semua asumsi yang diambil serta infomasi yang tidak diketahui/tidak ada.

as 4.2.Deskripsi pendekatan semi-kuantitatif bila data tidak cukup untuk analisis kuantitatif, cukup untuk mendeskripsikan rentang nilai potensial bagi parameter yang digunakan, maka dapat dilakukan pendekatan semi kuantitatif. Untuk identifikasi parameter yang paling berpengaruh, uji sensitivitas. dapat diestimasi rentang nilai pajanan atau risiko akibat kombinasi data maksimum, minimum, bagi parameter tertentu dan nilai sentral bagi parameter lainnya. Data ketidak-pastian dipresentasikan juga berdasarkan rentang nilai pajanan ataupun risiko, dan limitasi daripada teknik ini.

ad 4.3.Deskripsi pendekatan kualitatif pendekatan kulalitatif paling praktis dalam deskripsi ketidak-pastian pajanan atau risiko. Uraiannya mencakup masing-masing parameter dan indikasikan kemungkinan pengaruh ketidak-pastian ini terhadap nilai risiko akhir, apabila difahami betul pemodelannya. Ceklist untuk faktor ketidakpastian parameter adalah sbb:

Karakterisasi Ketidak-Pastian Parameter Nasib, Transport,Dan PajananCek Ketidak-pastian Parameter Buat daftar semua parameter pajanan seperti laju infiltrasi, pajanan, durasi, factor biokonsentrasi,dan BB daftarkan semua nilai parameter yang digunakan, alasan dipilihnya Deskripsikan distribusi nilai yang diukur dan yang diasumsikan, kalau dapat ditambahkan: -rentang total -bentuk distribusi -Rerata geometrik/aritmatik beserta standar deviasinya, -persentil spesifik (median atau 95%) Kuantifikasikan ketidak-pastian nilai statistik Deskripsikan potensi arah (terlalu tinggi atau rendah) dan besaran dari nilai risiko yang diestimasi

Ketidakpastian D-RUntuk xenobiotik yang secara dominan berpengaruh terhadap risiko kanker/HI, perlu diringkas ketidakpastiannya tentang:durasi pajanan, kekuatan bukti,adjustment, dll. Aditivisme ini dilakukan US-EPA untuk mencegah terjadinya estimasi yang kurang dari seharusnya/underestimation. risiko kanker maupun HI. perlu bahasan tentang kemungkinan terjadinya antagonism atau sinergisme pada seseorang/sekelompok populasi yang terpajan. efek pada organ spesifik, dan mekanisme aksi, jelaskan bagaimana pengaruhnya yang dapat terjadi (under/over estimation) apabila risiko dan/atau HI dijumlahkan secara aditif saja. = penting apabila nilai total HI sedikit di atas atau di bawah nilai satu.ada kemungkinan pengaruh yang cukup signifikan dalam mengambil keputusan Agar data untuk karakterisasi ketidakpastian penilaian toksikologi xenobitik, maka di bawah ini didaftarkan sebuah ceklis sbb:

Ceklis ketidakpastian penilaian toksisitasCek Karakterisasi Ketidak-pastian Penilaian Toksisitas Untuk setiap xenobiotik dalam analisi kuantitatif, , uraikan ketidakpastiannya sehubungan dengan: -bahaya secara kualitatif (toksisitas potensial untuk manusia) -bagaimana nilai toksistas didapat (derivation) Data hewan atau manusia Lamanya penelitian (khronis, subkhronis) Lain-lain konsiderasi -kemungkinan terjadinya sinergisme, antagonism apabila ada interaksi dengan zat lain, yang berdampak pada individu yang sama. -hitung risiko lifetime menderita kanker,atas dasar pajanankurang dari lifetime Untuk semua xenobiotik yang tidak disertakan dalam analisis kuantitatif, karena informasi toksisitas tidak lengkap -kemungkinan efeek kesehatan -konsekuensi yang mungkin terjadi akibat tidak disertakannya dalam estimasi risiko akhir

Konsiderasi studi pada manusia setempatperbandingan hasil AR dengan informasi yang telah ada/baku, yakni, dengan informasi dari ATSDR (Agency For Toxic Substances And Disease Registry), yang secara internasional diakui sebagai lembaga yang menghimpun informasi toksikologi dan dipercaya mempunyai informasi yang baku. Perbandingan juga bisa dilakukan dengan hasil studi lain, terutama yang dilaksanakan pada lokasi. data yang dibandingkan adalah data investigasi remedial, dan studi fisibilitinya. perbandingan bersifat kualitatif. Apabila di dalam ATSDR didapat informasi tentang jalur pajanan atau xenobiotik yang menjadi focus, sedangkan dalam studi AR tidak ditemukan, maka perlu diuraikan mengapa zat tersebut tidak di-inklusikan di dalam AR. Juga, apabila didapatkan perbedaan antara kesimpulan kualitatif dengan hasil AR kuantitatif, uraikan, bila mungkin, dan bahas pula implikasinya.

Perbandingkan. Perbandingkan dengan lain-lain studi epidemiologi atau penelitian kesehataan Studi yang pernah dilakukan setempat, bila metodanya pelaksanaannya baik, maka informasi dari ATSDR tidak perlu di-inklusikan.. Untuk mencari ada/tidaknya data sedemikian, dapat dihubungi ATSDR. penting, karena apabila ada seseorang yang mengandung xenobiotik dalam tubuhnya dalam kadar tinggi, belum tentu berarti bahwa individu-individu tersebut hanya mendapatkan pajanan dari lokasi tadi. bila ada beberapa orang menderita sakit dan bermukim di lokasi, belum bisa ditarik kesimpulan, bahwa penyakitnya disebabkan oleh pajanan xenobiotik yang ada setempat. bila studi di lokasi dianggap baik, hasilnya dapat di-inklusikan ke dalam karakterisasi AR untuk memperkuat/mendukung kesimpulan AR. Secara umum, persamaan dan perbedaan nilai atau pendapat antara studi kesehatan dan AR perlu dibahas, dan diuraikan berbagai faktor yang mungkin memberi kontribusi terhadap perbedaan yang ada.

Ringkasan dan presentasi hasil karakterisasi risiko baselinehasil karakterisasi perlu ringkas, dipresentasikan dengan jelas dalam bentuk, tabel dan grafik, sesuai keperluan. Perkiraan nilai yang dinyatakan sebagai risiko terhadap kanker dan HI dimaksudkan untuk menitik-beratkan/menonjolkan sumber potensial risiko, sehingga dapat dilakukan tindak lanjut yang efektif.Tim pelaksanan AR berkewajiban membuat kesimpulan tentang: besaran dan bentuk risiko yang ada, ketidak-pastian utama yang mempengaruhi estimsi risiko. pelaksana AR tidak berkewajiban menjelaskan bagaimana melakukan evaluasi signifikansinya risiko dalam konteks program remediasi, karena hal ini menjadi tanggung jawab manajemen risiko.

Ringkas informasi risiko secara tekstual/textAkhir dari karakterisasi risiko akan berupa komponen kunci. Nilai-nilai hasil AR dibahas dalam konteks yang diketahui dan tidak diketahui. termasuk paling tidak hal-hal berikut : Xenobiotik yang ter-identifikasi harus meyakinkan , demikian pula nilai-nilai konsentrasi yang didapat relative terhadap rona awal yang ada. bahasan tentang berbagai jenis kanker dan efek terhadap kesehatan, diperbedakan apa yang diketahui pada manusia dan apa yang diestimasikan atas dasar eksperimen pada hewan. CL toksisitas kuantitatif yang digunakan dalam perhitungan risiko, dan presentasikan secara kualitatif, mengapa zat tertentu tidak dimasukkan dalam AR kuantitatif. CL perkiraan pajanan bagi jalur yang utama, dan dihubungkan dengan asumsi parameter pajanan. besaran risiko kanker dan HI faktor-faktor penting di lokais; xenobiotik, jalur pajanan, kombinasi berbagai jalur pajanan. Faktor utama yang mengurangi kepastian hasil AR, signifikansi ketidak-pastiannya. karakteristik penduduk terpajan perbandingan dengan studi kesehatan yang spesifik.

Ringkas semua informasi ke dalam tabelTabel-tabel ringkasan seperti telah diuraikan perlu disertai uraian teks. Ringkasan juga perlu menonjolkan yang penting, tentang baik risiko kanker maupun efek kesehatan dalam bentulk HI, secara kualitatif dan kuantitatif, asumsi dan ketidak-pastian utama. Laporan yang lengkap mencakup hal-hal berikut ini:Lingkup AR Ringkasan kesimpulan risko dan Hi utama Isu kritis/penting dalam evaluasi dan pengambilan kesimpulan Uraiakan dengan jelas metoda yang digunakan memperkirakan risiko dan HI Ringkas kekuatan dan ketidak-pastian utama