service ariston sunter telp - (021) 4390 3666

27
ASUHAN KEPERAWATAN TN. S DENGAN ANEMIA DI LANTAI 6 BARAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BUDHI ASIH JAKARTA TIMUR

Upload: service-ariston-telepon-021-4390-3666

Post on 10-Jan-2017

68 views

Category:

Services


5 download

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN TN. S DENGAN ANEMIA DI LANTAI 6 BARAT RUMAH SAKIT

UMUM DAERAH BUDHI ASIH JAKARTA TIMUR

KESEHATAN HAL TERPENTING UNTUK MENIKMATI KESEJAHTERAAN, SLOGAN INI BERKAITAN ERAT DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN MENUJU INDONESIA SEHAT, NAMUN DALAM KEHIDUPAN NYATA KITA BELUM MENDAPATI FAKTA REAL YANG TERJADI YANG BISA MENJADI GAMBARAN UNTUK TUJUAN TERSEBUT. HAL INI DI SEBABKAN MASIH BANYAK NYA MASALAH KESEHATAN YANG MENJADI KENDALA UNTUK MECAPAI TUJUAN TERSEBUT, SALAH SATU MASALAH ADALAH ANEMIA

BAB IPENDAHULUAN

Menurut laporan The National Health and Nutrition ExaminationSurvey III (NHANES III) terhadap individu berusia ≥ 65 tahun ditemukan kasus anemia akibat penyakit kronik sebanyak 19,7%, anemia defisiensi besi 16,6%, anemia akibat penyakit ginjal kronik 8,2%, dan anemia defisiensi vitamin B12 sebanyak 5,9% (Weiss et al, 2010).

Anemia defisiensi besi masih merupakan penyakit dengan prevalensi tinggi. Data WHO menyebutkan 2 miliar penduduk dunia mengidap penyakit ini (Pauline, 2011).

Riskesdas 2007 mencatat angka anemia nasional adalah 12,8% dimana 70,1% adalah anemia defisiensi besi.(Riskesdas, 2007).

Sedangkan berdasarkan data di lantai 6 barat RSUD Budhi Asih Jakarta timur dari bulan desember 2014 - februari 2015 jumlah pasien yang dirawat 531 pasien dan 57 pasien diantaranya adalah menderita anemia atau 10,73% dari keseluruhan pasien

Dalam menangani masalah klien dengan anemiadiperlukan keikutsertaan perawat dalam menangani masalah yang dihadapi oleh klien. Adapun peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan meliputi peran pada aspek : PROMOTIF PREVENTIF KURATIF REHABILITATIF

Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis tertarik melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan Anemia melalui pendekatan proses

keperawatan

TUJUAN : Secara umum Penulis dapat memperoleh pengalaman nyata serta mampu memberi gambaran secara umum tentang penerapan asuhan keperawatan pada klien dengan anemia.

METODE :Metode deskriftif dan Metode

kepustakaan.

BAB IITINJAUAN TEORI

PENGERTIANAnemia adalah suatu kondisi dimana terjadi penurunan kadar hemoglobin (Hb) atau sel darah merah (eritrosit) sehingga menyebabkan penurunan kapasitas sel darah merah dalam membawa oksigen (Badan POM, 2011).

Penyebab dari anemia sendiri tergantung dari jenisanemianya, antara lain : Anemia Micrositik Hipokrom Anemia Macrositik (Anemia Megaloblastik) Anemia karena Perdarahan Anemia Hemolitik Anemia Aplastik

Proses penyakitTegantung dari jenis Anemia, Anemia Penyakit Kronis

Penyakit kronis menyebabkan RES hiperaktif, dengan adanya RES yang dipraktif menyebabkan destruksi eritrosis sehingga sel darah merah akan menurun dan menjadi anemia.

Manifestasi KlinisSecara umum tanda dari anemia adalah : pucat, cepat lelah, takikardi, palpitasi, takipnea pada latihan fisik.

Komplikasi Daya tahan tubuh berkurang Mudah terkena infeksi Infeksi saluran nafas Jantung akan mudah lelah Bisa menggangu perkembangan organ tubuh

termasuk otak. Gagal jantung

PENATALAKSANAAN : Terapi : Terapi gawat darurat Terapi khas untuk masing-masing anemia Terapi kausal Terapi ex-juvantivus (empiris)

Tindakan medis yang bertujuan untukPengobatan :Transfusi darah, pemberian vitamin B12, asam

folat.

PENGKAJIAN : AnamnesisKeluhan utamaRiwayat penyakitPsikososialPemeriksaan fisik

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Perubahan perfusi jaringan yang berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen/nutrient ke sel.

Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan ketidakseimbangan antar suplai oksigen (pengiriman) dan kebutuhan.

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan kegagalan untuk mencerna atau ketidakmampuan mencerna makanan/absorsi nutrient yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah.

Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan perubahan sirkulasi dan neurologis.

Konstipasi atau diare yang berhubungan dengan penurunan masukan diet; perubahan proses pencernaan; efek samping terapi obat.

Resiko tinggi terhadap infeksi yang berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahan sekunder (penurunan hemoglobinleukopenia, atau penurunan granulosit respond inflansi tertekan).

Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurangterpajan/mengingat; salah interpretasi informasi; tidak mengenal informasi.

PERENCANAAN Data Tujuan Kriteria Hasil Rencana tindakan

PELAKSANAAN

EVALUASI Evaluasi Proses Evaluasi HasilDidokumentasikan dalam bentuk SOAP

BAB 3TINJAUAN KASUSAsuhan Keperawatan Tn. S dilantai 6 Barat RSUD

Budhi Budhi Asih Jakarta Timur, 9 maret-11 maret 2015 melalaui proses pendekatan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

Data yg diperoleh melalui wawancara dengan klien, pemeriksaan fisik head to toe dan catatan rekam medis klien.

Identitas klien

Klien berinisial Tn. S, laki-laki, 41 tahun, sudah menikah, islam, jawa, SLTA.

Berkonunikasi menggunakan bahasa indonesia, pekerjaan karyawan swasta, Jl.masjid hudal islam, jati makmur, pondok gede.Sumber biaya BPJS.

RESUME

Tn. S datang ke UGD RSUD Budhi Asih, 4 maret 2015 pkl 17.00.Keluhan : Muntah darah sudah 4 hari yg lalu (2x

sehari)BAB warna hitam sejak 4 hari yg laluBAK warna kuning pekatDemam sejak 7 hari yg laluRiwayat liver (+), Hipertensi (-), sirosis

sejak 2009Riwayat pengkonsumsi Alkohol dan

perokok.

Lanjutan…

Di UGD dilakakukan pemeriksaan fisik, Hasil : klien tampak lemah, mukosa bibir kering, ekstremitas kulit dingin dan tampak pucat, udem tungkai bawah, TTV : TD : 130/80, N : 80x/menit, RR : 20x/menit, S : 37,8Berdasarkan hasil pengkajian ditemukan masalah keperawatan yaitu gangguan perfusi jaringan.Tindakan : pemasangan infus RL/12 jam, inj. OMZ 1 amp, kalnek 1x1, vit.K 1 amp, serta pengambilan darah lengkap.Evaluasi : klien masih mengatakan lemah, terpasang inf, Hb : 7g/dl, Ht : 3,8 ribu/ul, Trombosit : 39 ribu/ul, leukosit : 3,9 ribu/ul.

Riwayat keperawatan

Pada saat pengkajian ditemukan data keluhan klien pusing, muntah darah, ini disebabkan kadar Hb dalam tubuh berkurang dan upaya mengatasi membawa ke RS.Riwayat kesehatan masalalu klien pernah dirawat RS primer, RS harum, RS haji, RS islam dengan riwayat sirosis hepatis.

Data fokus

DO : pusing, mual, tidak nafsu makan, muntah 2 hari yang lalu, susah buang air kecil.DS : ekstremitas kulit dingin,pucat, mukosa bibir kering, BB turun 8 kg, makan habis ½ porsi, intake cairan : inf. 1000ml/24 jam, minum : 300ml/24 jam, balance cairan +900ml, IWL 223,3, Hb 8,5 g/dl, Ht 28%, eritrosit 3,5 juta/ul, Td 100/70, RR 20x/mnt, N 80x/mnt, S 36,1,udem tungkai bawah, perut membesar, lp 98 cm

Analisa Data

Dx. 1 masalah perubahan perfusi jaringan etiologi penurunan komponen seluler yg diperlukan untuk pengiriman oksigen/nutrien ke sel

Dx 2 masalah resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh etiologi intake yg tidak adekuat

Dx 3 masalah kelebihan volume cairan etiologi asite dan pembentukan edema

Diagnosa keperawatan1. Perubahan perfusi jaringan berhubungan

dengan penurunan komponen seluler yg di perlukan untuk pengiriman oksigen/nutrien ke sel

2. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yg tidak adekuat

3. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan asites dan pembentukan edema

Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi keperawatanDx 1. Tujuan : setelah dilakukan tindakan 3x24 jam diharapakan perfusi jaringan teratasi.Ktiteria Hasil : klien tidak pusing, ekstremitas kulit hangat dan tidak pucat, Td :120/80, N : 80x/mnt, RR : 20x/mnt, S : 36, hb >10g/dl, ht 40%, eritrosit 4,4 juta/ul.Pelaksanaan tindakan di lakukan sesuai dengan rencana dan kondisi klien, sehingga tujuan tercapai. Dan evaluasi di dokumentasikan dalam bentuk SOAP.

Dx 2 Tujuan setelah dilakukan tindakan 3x24 jam diharapakan kebutuhan nutrisi terpenuhiKriteria hasil : BB ideal : 63-77 kg, normal : 70kg, mual muntah tidak ada, makanan habis sesuai porsi, dan pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai rencana sehingga tujuan tercapai dan evaluasi di dokumentasikan dalam bentuk SOAP.

Dx 3 Tujuan : setelah dilakukan tindakan 3x24 jam diharapakan volume cairan kembali normal,dan pelaksanaan dilakukan sesuai rencana tindakan seingga tujuan tercapai dan evaluasi di lakukan dengan dokumentasi dalam bentuk SOAP.

BAB 4Pembahasan Pada tahap pengkajian ditemukan bahwa penyebab anemia Tn. S adalah penyakit kronis yaitu sirosis hepatis yg diklasifikasikan dalam anemia mikrosistik hipokrom.Dan kesenjangan antara teori dan kasus pada diagnosa keperawatan yg didapat adalah pada teori ada 7 dx, sedangkan yg di temui pada kasus ada 2 dan 1 dx ada pada kasus tetapi tidak ada pada teori.

Pada tahap perencana penulis memprioritas kan masalah utama berdasarkan kondisi klien yaitu tedapat pada dx. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yg diperlukan untuk pengiriman oksigen/nutrien ke sel.Dan pada tahap pelaksanaan penulis bekerjasama dgn perawat ruangan agar rencana tindakan yg dilakukan 3x24 jam bisa tercapai.Pada tahap evaluasi dari tiga dx yg penulis angkat, tiga dx belum teratasi kemudian penulis bekerjasama dgn perawat ruangan agar tujuan asuhan keperawatan tercapai.

BAB 5KESIMPULANAnemia adalah kondisi dimana hb menurun yg bisa menyebab kan masalah karenapenyebabnya sendiri adalah multifaktor, kemudian rencana tindakan mengacu pada teori sehinga pada pelaksanaan penulis ada acuan yg mendukung pada tahap evaluasi dengan hasil yg diharapkan klien dgn ane mia bisa sembuh atau kembali ke kondisi normal.

Saran untuk mahasiwa lebih banyak membuka wawasan sehingga bisa mengangkat dx dan slektif dalam tindakan sehingga tujuan asuhan keperawatan bisa tercapai.Untuk perawat ruangan agar lebih bisa membimbing mahasiswa sehingga bisa meneruskan regenrasi keperawatan yg berkompeten dan berakhlak.