seri pertanian perkotaanjakarta.litbang.pertanian.go.id/ind/brosur/wt brosur fortifikasi... · jl....

24
Seri Pertanian Perkotaan Fo r t i f i k asi Pr o d u k Ol ah an Nugget Daging Kelinci Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jakarta Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian 2016 BPTP Jakarta http://jakarta.litbang.pertanian.go.id

Upload: lydan

Post on 26-Mar-2018

218 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Seri Pertanian Perkotaan

Fo r t i f i k asi Pr o d u k Ol ah anN u g g et D ag in g Kel i n c i

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jakarta Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianKementerian Pertanian

2016

BPTP Jaka

rta

http

://jak

arta

.litba

ng.p

erta

nian.

go.id

ISBN :

JUDUL :Fortifi kasi Produk Olahan Nugget Daging Kelinci

ii, 20 p.: ill.; 21 cm

PENULIS :Mufl ihani Yanis

TATA LETAK & DESIGN GRAFIS :Sheila Savitri

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) JakartaJl. Raya Ragunan No. 30 Pasar Minggu, Jakarta SelatanTelp./Fax. (021) 78839949 / 7815020http://jakarta.litbang.pertanian.go.idemail : [email protected]

BPTP Jaka

rta

http

://jak

arta

.litba

ng.p

erta

nian.

go.id

978-979-3628-35-6

i

KATA PEN GAN TAR

Adanya faktor psikologi menyebabkan

masyarakat enggan memakan daging kelinci

karena dianggap sebagai hewan kesayangan.

Hal ini menyebabkan daging kelinci tidak begitu populer

untuk dikonsumsi. Untuk itu, diperlukan usaha promosi

disertai dengan cara pengolahan daging kelinci yang

siap santap dan tidak berbentuk karkas lagi. Salah

satu olahan yang dapat dibuat daging kelinci adalah

nugget. Nugget dengan bahan baku daging kelinci yang

difortifi kasi dengan sayuran menghasilkan nugget yang enak dan sehat.

Penyusunan buku ini sebagai salah satu upaya

untuk memprosikan olahan daging kelinci. Dengan

demikian, diharapkan tidak ada keraguan lagi untuk

mengonsumsi daging kelinci, karena daging kelinci

memiliki kandungan gizi yang baik dan halal.

Semoga dengan hadirnya buku ini dapat

menambah informasi dan wawasan mengenai produk

olahan daging kelinci.

Jakarta, Juli 2016

Ir. Etty Herawati, M.SiNIP. 19610203 198503 2 001

BPTP Jaka

rta

http

://jak

arta

.litba

ng.p

erta

nian.

go.id

i i

D AFTAR I SI

Halaman

Kata Pengantar ................................................... i

Dartar Isi .............................................................. ii

I. Pendahuluan ............................................. 1

II. Fortifi kasi dan Pangan Fungsional ............ 3

III. Daging Kelinci, Sumber Protein Alternatif.. 5IV. Nugget Daging Kelinci ............................... 9

V. Penutup ...............................................….. 18

Daftar Pustaka ..................................................... 19

BPTP Jaka

rta

http

://jak

arta

.litba

ng.p

erta

nian.

go.id

1Olahan Cake dengan For t ikasi Sayur an Bayam

I . Pen d ah ul uan

Kelinci dikenal sebagai hewan peliharaan yang

lucu dan menarik, namun demikian kelinci

juga merupakan hewan penghasil daging yang

produktif. Sebagai hewan ternak, kelinci mempunyai

kemampuan reproduksi yang tinggi dengan interval

kelahiran yang pendek, sehingga mampu memproduksi

daging sehat dalam waktu singkat. Budidaya ternak

kelinci dapat dilakukan pada lahan sempit, maka wajar

kalau ternak kelinci direkomendasikan sebagai hewan

BPTP Jaka

rta

http

://jak

arta

.litba

ng.p

erta

nian.

go.id

2 Olahan Cake dengan For t ikasi Sayur an Bayam

yang layak dibudidayakan di pekarangan rumah untuk

swasembada daging dalam program ketahanan pangan

mandiri.

Sayangnya, sebagian masyarakat Indonesia

masih belum terbiasa untuk mengonsumsi daging kelinci.

Kelinci masih dianggap sebagai binatang peliharaan.

Salah satu upaya agar daging kelinci dapat dikonsumsi

seperti halnya daging ternak lainnya adalah dengan cara

melakukan diversifi kasi produk olahan yang berbasis daging kelinci.

Bagi masyarakat Indonesia yang sebagian

besar beragama Islam, kehalalan daging kelinci masih

diragukan. Namun, MUI sudah menetapkan fatwa dalam

sidangnya di Jakarta pada tanggal 17 Jumadil Awal

1403 H bertepatan dengan tanggal 12 Maret 1983 dan

menyatakan bahwa memakan daging kelinci adalah

halal hukumnya. Saat ini tidak ada keraguan lagi untuk

mengonsumsi daging kelinci, karena daging kelinci

memiliki kandungan gizi yang baik dan halal.

BPTP Jaka

rta

http

://jak

arta

.litba

ng.p

erta

nian.

go.id

3Olahan Cake dengan For t ikasi Sayur an Bayam

I I . Fo r t i f i kasi d an Pan g an

Fun g sio n al

Fortifi kasi pangan adalah penambahan satu atau lebih zat gizi (nutrien) ke dalam bahan pangan.

Tujuan dari fortifi kasi adalah untuk meningkatkan konsumsi dari zat gizi yang ditambahkan. The Joint

Food and Agricultural Organization World Health

Organization (FAOIWO) Expert Commitee on Nutrition

(FAO/WHO, 1971) menganggap istilah fortifi cation paling tepat menggambarkan proses dimana zat gizi

makro dan zat gizi mikro ditambahkan ke dalam pangan

yang dikonsumsi secara umum. Fortifi kasi pangan mempunyai peranan penting dalam hal pencegahan

defi siensi terhadap zat-zat gizi tertentu. Oleh karena itu, fortifi kasi pangan digunakan untuk menghapus dan mengendalikan defi siensi zat gizi dan gangguan yang diakibatkannya.

Fortifi kan yang ditambahkan ke dalam suatu bahan pangan olahan juga memungkinkan untuk meningkatkan

palatabilias dan kualitas dari produk olahan. Selain itu,

peningkatkan nilai fungsional dari produk olahan dapat

diperoleh. Peningkatan nilai fungsional produk daging

dapat dicapai dengan cara menambahkan senyawa

fungsional, seperti CLA, vitamin E, n-3 asam lemak

BPTP Jaka

rta

http

://jak

arta

.litba

ng.p

erta

nian.

go.id

4 Olahan Cake dengan For t ikasi Sayur an Bayam

(fatty acid), selenium dan dengan menambahkan bahan-

bahan fungsional, seperti sayur, protein, serat, bumbu

dan rempah-rempah, probiotik dan bakteri asam laktat.

Kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi

serat pangan saat ini mulai meningkat. Seiring dengan

pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi pangan,

sejak beberapa tahun lalu telah umum dilakukan

fortifi kasi serat pangan pada produk-produk pangan olahan.

Produk olahan berbahan baku daging seperti

nugget, bakso, sosis, dan burger sering diasosiasikan

sebagai makanan “miskin serat” dan “tidak sehat”.

Oleh karena itu perlu dilakukan fortifi kasi dengan menambahkan serat pangan ke dalam olahan daging

tersebut. Serat pangan yang ditambahkan pada produk

daging, memiliki manfaat fi siologis bagi kesehatan konsumen, seperti mencegah terjadinya sembelit,

memperlancar buang air besar, mengurangi resiko

penyakit jantung, dan menurunkan kolesterol dalam

darah. Serat pangan juga dapat memberikan keuntungan

terhadap produk akhir yang dihasilkan. Serat pangan

dapat memperbaiki tekstur pada produk pangan. Struktur

serat pangan secara mikroskopik berbentuk kapiler dan

memiliki kemampuan yang lebih baik untuk menyerap

air. Water Holding Capacity (WHC) atau daya ikat air

merupakan karakteristik yang penting dalam industri

pengolahan daging.

BPTP Jaka

rta

http

://jak

arta

.litba

ng.p

erta

nian.

go.id

5Olahan Cake dengan For t ikasi Sayur an Bayam

I I I . D ag in g Kel in c i , Sumber Pr o t ein

Al t er n at i f

Karakteristik Daging KelinciDaging merupakan produk pangan asal ternak

yang memiliki kandungan gizi yang tinggi. Beberapa

jenis ternak yang dagingnya lazim dikonsumsi

masyarakat, khususnya di Indonesia adalah sapi,

kerbau, kambing, domba, ayam, itik, dan babi. Jenis

ternak penghasil daging lainnya yang memiliki potensi

untuk dikembangkan adalah kelinci.

Ternak kelinci memiliki potensi yang besar untuk

dijadikan ternak penghasil daging. Ternak ini mempunyai

kemampuan reproduksi yang tinggi, cepat berkembang

biak, memiliki interval kelahiran yang pendek, dan tidak

membutuhkan lahan luas dalam pemeliharaannya.

Produktivitas ternak kelinci dalam menghasilkan daging

lebih tinggi dibandingkan dengan ternak sapi. Seekor

kelinci dapat menghasilkan 50-60% per kg berat badan.

Secara teori seekor induk kelinci dengan bobot 3-4 kg,

dapat menghasilkan 80 kg karkas per tahun.

Daging kelinci memiliki komposisi zat gizi yang

baik dan memiliki keunggulan dibandingkan daging

yang lain. Daging kelinci merupakan salah satu daging

BPTP Jaka

rta

http

://jak

arta

.litba

ng.p

erta

nian.

go.id

6 Olahan Cake dengan For t ikasi Sayur an Bayam

yang bermutu tinggi, karena memiliki kandungan protein

yang tinggi, kadar lemak yang rendah jika dibandingkan

dengan daging ternak lain, rendah kolesterol, serta

rendah garam. Daging kelinci memiliki tekstur yang

lembut dan gurih.

Daging kelinci memiliki kandungan air sebesar

71.5g/100g, protein 21.9g/100g, lemak 5.5g/100g,

Energy sebesar 137 kkal, Natrium 67 mg/100g.

Kandungan kolesterol daging kelinci sebesar 53

mg/100g lebih rendah dibandingkan dengan kandungan

kolesterol pada daging ayam (70g/100g) (Chan et al,.

1995).

Beberapa keunggulan yang dimiliki daging kelinci

tersebut menjadikan daging kelinci sebagai alternatif

sumber protein hewani yang lebih murah dengan sifat

fungsional yang lebih baik, dibandingkan dengan sumber

protein hewani lainnya. Daging kelinci juga relatif tidak

mengalami fl uktuasi harga sehingga harganya relatif stabil.

Daging Kelinci sebagai Alternatif Sumber Protein Hewani

Pengembangan ternak kelinci sebagai alternatif

sumber protein hewani hingga saat ini masih menemui

banyak kendala. Hal ini disebabkan karena daging kelinci

belum populer dan belum sepenuhnya dapat diterima

oleh sebagian masyarakat Indonesia. Faktor kebiasaan

BPTP Jaka

rta

http

://jak

arta

.litba

ng.p

erta

nian.

go.id

7Olahan Cake dengan For t ikasi Sayur an Bayam

makan (food habit) dan efek psikologis yang membuat

mereka beranggapan bahwa kelinci sebagai hewan

hias atau kesayangan tidak layak untuk dikonsumsi

dagingnya.

Sebagai upaya untuk meningkatkan penerimaan

masyarakat terhadap daging kelinci serta dalam rangka

terlaksananya program diversifi kasi pangan hewani, maka perlu dilakukan proses pengolahan. Pengolahan

pangan menyebabkan terjadinya perubahan fi sik maupun kimiawi sehingga mengakibatkan terbentuknya aroma,

konsistensi, tekstur, nilai gizi, dan penampakan yang

berbeda dari produk yang dihasilkan. Aplikasi teknologi

pengolahan daging merupakan langkah yang tepat untuk

mensosialisasikan dan mempopulerkan daging kelinci di

masyarakat. Dengan demikian, diharapkan pengolahan

daging kelinci dapat merubah faktor kebiasaan makan

(food habits). Selain itu, dibutuhkan juga sosialisasi

kepada masyarakat untuk mempopulerkan daging kelinci

yang pada akhirnya dapat meningkatkan perkembangan

ternak kelinci.

Salah satu keunggulan daging kelinci adalah

memiliki tekstur daging yang lembut. Karakteristik

daging kelinci lebih mendekati daging ayam, oleh karena

itu daging kelinci dapat diolah menjadi berbagai macam

produk olahan sebagaimana halnya olahan daging yang

sudah banyak beredar di pasaran. Produk olahan daging

tersebut seperti baso, nugget, burger, sosis, dan olahan

BPTP Jaka

rta

http

://jak

arta

.litba

ng.p

erta

nian.

go.id

8 Olahan Cake dengan For t ikasi Sayur an Bayam

daging lainnya. Produk olahan daging kelinci diharapkan

dapat menjadi produk-produk olahan bernilai tinggi dan

dapat diterima konsumen.

Nugget merupakan salah satu produk olahan daging

yang telah dikenal dan popular di masyarakat, karena

praktis pemasakannya, sehingga dapat disajikan dengan

cepat. Proses pembuatannya, dimulai dari pencetakan

adonan dalam loyang, pengukusan, pendinginan,

pemotongan, pelumuran dengan campuran tepung

terigu, tepung roti dan telur, kemudian dibekukan untuk

menjaga mutunya selama penyimpanan, selanjutnya

dilakukan penggorengan apabila akan dikonsumsi.

BPTP Jaka

rta

http

://jak

arta

.litba

ng.p

erta

nian.

go.id

9Olahan Cake dengan For t ikasi Sayur an Bayam

I V. N u g g et D ag in g

Kel in c i

Nugget Kelinci dengan Fortifi kasi Sayuran BayamNugget merupakan salah satu jenis olahan daging

yang disukai masyarakat, khususnya anak-anak. Nugget

adalah suatu bentuk produk daging giling yang telah

dibumbui, kemudian dilumuri perekat tepung (better)

dan diselimuti tepung roti (breading), digoreng setengah

matang, lalu dibekukan untuk mempertahankan mutunya

selama penyimpanan. Bahan baku utama dalam

pembuatan nugget adalah daging dan bahan pengikat

(binder) yang berupa tepung-tepungan serta bahan

tambahan lainnya, seperti garam dan bumbu. Proses

pembuatan nugget meliputi beberapa tahapan, yaitu:

formulasi adonan, penggilingan, penambahan bahan

BPTP Jaka

rta

http

://jak

arta

.litba

ng.p

erta

nian.

go.id

1 0 Olahan Cake dengan For t ikasi Sayur an Bayam

tambahan, pengukusan, pencetakan, penggorengan,

dan pengemasan.

Produk olahan daging yang berasal dari daging

kelinci masih jarang sekali ditemukan di pasaran

dibandingkan produk olahan dari daging ayam maupun

sapi. Nugget kelinci termasuk ke dalam salah satu bentuk

produk makanan beku siap saji yang telah mengalami

pemanasan sampai setengah matang, lalu kemudian

dibekukan. Nugget kelinci seperti hasil olahan daging

pada umumnya, memiliki kelemahan pada kandungan

serat yang rendah. Oleh karena itu diperlukan fortifi kasi dengan penambahan sayuran untuk meningkatkan

kandungan seratnya. Hal ini sejalan program pemerintah

yang mencanangkan Gerakan Makan Sayuran (Gema

Sayuran). Gerakan ini merupakan salah satu upaya

pemerintah dalam rangka meningkatkan konsumsi

sayuran masyarakat Indonesia yang masih berada di

bawah standar Food and Agriculture Organization of the

United Nations (FAO), yaitu sebesar 73 kg/kapita/tahun.

Sayuran dalam kehidupan manusia sangat

berperan dalam pemenuhan kebutuhan pangan

dan peningkatan gizi. Hal ini dikarenakan sayuran

merupakan salah satu sumber mineral, vitamin, serat,

antioksidan, dan energi yang dibutuhkan oleh manusia.

Namun, banyak masyarakat Indonesia yang belum

menyadari hal tersebut, terutama anak-anak yang pada

umumnya tidak menyukai sayuran. Oleh karena itu

BPTP Jaka

rta

http

://jak

arta

.litba

ng.p

erta

nian.

go.id

1 1Olahan Cake dengan For t ikasi Sayur an Bayam

dengan adanya produk nugget kelinci dengan fortifi kasi sayuran diharapkan dapat menjadi salah satu solusi

agar anak-anak dapat mengonsumsi sayuran dengan

cara yang disukainya.

Pada umumnya, hampir semua jenis sayuran

dapat digunakan sebagai fortifi kan untuk pembuatan nugget. Sayuran bayam adalah sayuran yang sudah

tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Sayuran ini

memiliki ciri fi sik berdaun hijau dan memiliki lebar daun yang besar dengan batang tidak begitu tinggi. Bayam

merupakan tanaman sayuran umur pendek sehingga

mudah didapatkan dan murah harganya.

Bayam memilki kandungan nutrisi dan vitamin

yang sangat baik untuk kesehatan. Kandungan nutrisi

yang terdapat dalam 100 gram daun bayam adalah

2,3 gram protein; 3,2 gram karbohidrat; 3 gram besi

dan 81 gram kalsium. Bayam juga kaya akan berbagai

macam vitamin dan mineral, yakni vitamin A, vitamin C,

niasin, thiamin, fosfor, ribofl avin, natrium, kalium dan magnesium.

Berbagai kandungan nutrisi tersebut menjadikan

bayam sebagai salah satu makanan bernutrisi lengkap

yang pernah ada di bumi ini. Kandungan zat besi yang

cukup tinggi dalam bayam, membuat bayam disebut

sebagai sumber zat besi yang sangat baik. Zat besi

sendiri sangat dibutuhkan bagi anak-anak yang sedang

mengalami proses pertumbuhan.

BPTP Jaka

rta

http

://jak

arta

.litba

ng.p

erta

nian.

go.id

1 2 Olahan Cake dengan For t ikasi Sayur an Bayam

Proses Pembuatan Nugget SayuranNugget dengan fortifi kasi sayuran bayam

merupakan paduan yang sesuai sehingga menghasilkan

produk yang disukai dan sehat terutama untuk anak-

anak yang kurang menyukai sayuran. Bahan-bahan

yang diperlukan untuk pembuatan nugget sayuran

adalah daging kelinci, sayuran bayam, tepung maizena,

telur, susu bubuk, bawang putih, bawang bombay,

merica, gula pasir, garam, es batu dan penyedap. Alat

yang digunakan untuk pembuatan nugget adalah food

processor, hand blender, pisau, timbangan, kompor, dan

alat pengolahan lainnya.

Tahapan Pembuatan Nugget

Proses pembuatan nugget melalui beberapa

tahapan. Tahapan tersebut terdiri dari penggilingan

yang disertai oleh pencampuran bumbu, es serta bahan

tambahan lainnya, pengukusan, pelumuran tepung roti,

pengukusan, pengemasan, dan penyimpanan beku.

Penggilingan daging sebaiknya diusahakan pada

suhu di bawah 15oC. Salah satu caranya yaitu dengan

menambahkan es pada saat penggilingan. Air yang

ditambahkan ke dalam adonan nugget pada waktu

penggilingan daging adalah dalam bentuk serpihan es.

Penambahan air bertujuan untuk melarutkan garam dan

mendistribusikannya secara merata ke seluruh bagian

massa daging, memudahkan ekstraksi serabut otot,

BPTP Jaka

rta

http

://jak

arta

.litba

ng.p

erta

nian.

go.id

1 3Olahan Cake dengan For t ikasi Sayur an Bayam

membantu pembentukan emulsi, dan mempertahankan

suhu daging agar tetap rendah selama penggilingan.

Proses pembuatan nugget kelinci disajikan pada gambar

di bawah ini.

Skema pembuatan nugget kelinci

BPTP Jaka

rta

http

://jak

arta

.litba

ng.p

erta

nian.

go.id

1 4 Olahan Cake dengan For t ikasi Sayur an Bayam

BPTP Jaka

rta

http

://jak

arta

.litba

ng.p

erta

nian.

go.id

1 5Olahan Cake dengan For t ikasi Sayur an Bayam

Konsentrasi bayam yang digunakan pada

pembuatan nugget daging kelinci adalah sebesar 20%

dari bahan utama dalam hal ini adalah daging kelinci.

Komposisi bahan yang diperlukan dalam pembuatan

daging kellinci tertera pada Tabel 1.

Tabel 1. Komposisi bahan yang digunakan dalam pembuatan nugget

Jenis bahan Jumlah Bahan

Bayam segar (g) 50

Daging kelinci (g) 250

Telur (butir) 2

Maizena (g) 60

Susu bubuk (g) 70

Bawang putih (g) 30

Bawang Bombay (g) 70

Merica (g) 4

Gual pasir (g) 25

Garam (g) 10

Penyedap (g) 3

Es batu (g) 75

Bahan utama pembuatan nugget kelinci adalah

daging kelinci. Pembuatan nugget memerlukan bahan-

bahan tambahan, seperti tepung maizena, telur, susu

bubuk, dan bumbu-bumbu. Fungsi masing-masing

BPTP Jaka

rta

http

://jak

arta

.litba

ng.p

erta

nian.

go.id

1 6 Olahan Cake dengan For t ikasi Sayur an Bayam

bahan yang ditambahkan pada pembuatan nugget

adalah sebagai berikut:

1. Tepung maizena berfungsi sebagai pengisi dan

pembentuk. Tepung maizena juga berfungsi untuk

meningkatkan volume sehingga dapat mengurangi

biaya produksi,

2. Susu Bubuk berfungsi sebagai bahan pengikat.

Bahan pengikat memiliki kandungan protein yang

lebih tinggi dan dapat meningkatkan emulsifi kasi lemak dibandingkan dengan bahan pengisi. Bahan

pengikat dalam adonan emulsi dapat berfungsi

sebagai bahan pengemulsi. Bahan pengikat juga

berfungsi mengurangi penyusutan pada waktu

pengolahan dan meningkatkan daya ikat air.

3. Bumbu-bumbu adalah bahan yang sengaja

ditambahkan dan berguna untuk meningkatkan

konsistensi, nilai gizi, cita rasa, mengendalikan

keasaman dan kebasaan, memantapkan bentuk,

dan rupa produk.

Garam merupakan komponen bahan makanan yang

ditambahkan dan digunakan sebagai penegas cita

rasa dan bahan pengawet. Penggunaan garam tidak

boleh terlalu banyak karena akan menyebabkan

terjadinya penggumpalan (salting out) dan rasa

produk menjadi asin.

Pemakaian gula dan bumbu dapat memperbaiki

rasa dan aroma produk yang dihasilkan. Pemberian

BPTP Jaka

rta

http

://jak

arta

.litba

ng.p

erta

nian.

go.id

1 7Olahan Cake dengan For t ikasi Sayur an Bayam

gula dapat mempengaruhi aroma dan tekstur daging

serta mampu menetralisir garam yang berlebihan.

Bawang putih berfungsi sebagai penambah aroma

serta untuk meningkatkan cita rasa produk. Bawang

putih merupakan bahan alami yang ditambahkan ke

dalam bahan makanan guna meningkatkan selera

makan serta untuk meningkatkan daya awet bahan

makanan. Bau yang khas dari bawang putih berasal

dari minyak volatil yang mengandung komponen

sulfur.

Merica termasuk divisi Spermathophyta yang

sering ditambahkan dalam bahan pangan. Tujuan

penambahan merica adalah sebagai penyedap

masakan dan memperpanjang daya awet makanan.

Merica sangat digemari karena memiliki dua sifat

penting, yaitu rasa pedas dan aroma khas.BPTP Ja

karta

http

://jak

arta

.litba

ng.p

erta

nian.

go.id

1 8 Olahan Cake dengan For t ikasi Sayur an Bayam

V. Pen u t up

Pembuatan nugget daging kelinci merupakan

salah satu usaha untuk meningkatkan diversifi kasi produk olahan pangan terutama produk olahan daging.

Oleh karena itu melalui teknologi pengolahan tersebut

diharapkan daging kelinci dapat diterima konsumen,

yang dapat meningkatkan gizi masyarakat. yang pada

akhirnya dapat menumbuh kembangkan peternakan

kelinci

BPTP Jaka

rta

http

://jak

arta

.litba

ng.p

erta

nian.

go.id

1 9Olahan Cake dengan For t ikasi Sayur an Bayam

D af t ar Pu st aka

Aditia, E .L. 2004. Sifat fi sik kimia dan palatabilitas nugget daging kelinci dengan penambahan berbagai jenis bahan pengisi. Skripsi. Program Studi Teknologi Hasil Ternak. Departemen Ilmu Produksi Ternak Fakultas Peternakan . IPB.

Ambarwati, H., L. Suryaningsih dan O. Rachmawan. 2012. Pengaruh Penggunaan Tepung Arem (Arenga pinnata) Terhadap Sifak Fisik dan Akseptabilitas Rolade Daging Itik. Universitas Padjajaran. Bandung. e-Journal S-1 Unpad 1 (1).

Bennett, B. 1988. Raising Rabbits The Modern Way. A Garden Way Pub. Book, United States.

Chan, W., J. Brown, S.M. LEE and D.H. Buss. 1995. Meat, Poultry and Game. The Royal Society of Chemistry, London.

Dalle Zotte, A. and Szendro Zsolt. 2011. Review: The role of rabbit meat as functional food. Meat Science (88) : 319–331

Duldjaman, M., N. Sugana & R. Herman. 1983. Peningkatan Sumber Protein Daging Putih Berasal dari Kelinci Lokal (Penampilan Produksinya). Institut Pertanian Bogor, Bogor.

BPTP Jaka

rta

http

://jak

arta

.litba

ng.p

erta

nian.

go.id

2 0 Olahan Cake dengan For t ikasi Sayur an Bayam

FAO. http://www.fao.org. Rabbit meat quality. Akses 6 November 2015

Ginting, N., dan N. Umar. 2005. Penggunaan Berbagai Bahan Pengisi pada Nugget Itik Air (The Application of Various Matter on Waterfowls Nugget). Universitas Sumatera Utara. Sumatera. Jurnal Agribisnis Peternakan 1(3):106-110.

Lawrie, R.A. 1996. Ilmu Daging Terjemahan Aminuddin P. Penerbit Universitas Indonesia Press, Jakarta.

MUI. http://halalmui.org. Fatwa MUI tentang Memakan Daging Kelinci. Akses 6 November 2015.

BPTP Jaka

rta

http

://jak

arta

.litba

ng.p

erta

nian.

go.id