seri 1_islam tdk jilbab_siap cetak

35
Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab? Ratna Batara Munti

Upload: kes-evert

Post on 07-Apr-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 1/35

Benarkah Islam Mewajibkan

Berjilbab?

Ratna Batara Munti

Page 2: Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 2/35

Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab? 

| 2

Buklet Islam Seri 1Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab?

Ratna Batara Munti, The Wahid Institute, KIAS (Komunitas untuk Indonesia yang Adil dan Setara), FederasiLBH APIK Indonesia, PSI UII (Pusat Studi Islam Universitas Islam Indonesia), Jakarta, 201134 halaman; 10 x 15 cm

Penulis

Ratna Batara MuntiEditor Bahasa

Edi SafitriEditor Substansi 

Ratna Batara MuntiPenata Sampul 

Ramadan Ibrahim MPenanggung Jawab

Nursyahbani Katjasungkana(Koordinator Nasional Federasi LBH APIK dan Koordinator Nasional KIAS)

Penerbit 

The Wahid Institute, KIAS (Komunitas untuk Indonesia yang Adil dan Setara), Federasi LBH APIK Indonesia,PSI UII (Pusat Studi Islam Universitas Islam Indonesia)

Distribusi 

The Wahid Institute (Vocal Point KIAS Wilayah Jakarta)

Cetakan Pertama: Maret 2011

Percetakan:Kaukaba Dipantara

Krapyak Wetan 180-B RT 05 PanggungharjoSewon Bantul Yogyakarta 55188Telp. 0274-7873965 Fax. 0274-523637Email: [email protected]: penerbitkaukaba.wordpress.com

Page 3: Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 3/35

Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab? 

| 3

Bismillâhirrahmânirrahîm.

Walhamdulillâhi rabbil `âlamîn.

 Ammâ ba’du.

Pembaca budiman yang dicintai Allah.

Sebagai umat Islam kita diajarkan untuk meyakini

bahwa Islam merupakan agama yang membawa kese-

lamatan bagi seluruh umat manusia. Kata Islam itusendiri berasal dari tiga suku kata di dalam bahasa

arab, yaitu salima yang berarti “selamat”. Islam itu

rahmatan li al-`âlamîn, yaitu Islam adalah rahmat bagi

seluruh alam. Oleh karenanya, rahmat atau berkah

Page 4: Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 4/35

Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab? 

| 4

Islam ini seharusnya bisa dirasakan oleh semua makh-

luk yang ada di bumi dengan tidak membeda-bedakan

satu sama lain seperti atas dasar jenis kelamin, suku(qabâ’il ), bangsa (syu`ub), adat istiadat, orientasi sek-

sual, dan bahkan agama atau kepercayaan tertentu.

Siapa pun dapat merasakan kedamaian dan keaman-

an di bawah naungan Islam.

Banyak ayat Alqur’an yang berisi perintah agar kitaselalu menyebarkan kebaikan dan keselamatan di mu-

ka bumi, di antaranya:

                                “Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang ber-takwa dan orang-orang berbuat kebaikan” (QS. An-Nahl[16]: 128).

                                                              

                                   “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umatyang menyeru kebajikan, menyuruh kepada yangmakruf dan mencegah dari yang munkar, merekalahorang-orang yang beruntung” (QS. Âli `Imrân [3]: 104).

Page 5: Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 5/35

Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab? 

| 5

Sebaliknya Alqur’an melarang manusia melakukan

kerusakan di dunia (tafsîd al-ardh). Ini disebutkan da-

lam firman-Nya:

                                                

                                                                              

“Dan carilah apa yang telah dianugerahkan Allahkepadamu (kebahagiaan) kampung akhirat dan jangan-lah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan)duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)sebagaimana Allah telah berbuat baik padamu. Dan

 janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yangberbuat kerusakan” (QS. Al-Qashash [28]: 77).

Namun, seringkali kelompok perusak (mufsid al-

ardh) ini merasa mereka melakukan atas nama ‘ke-

baikan’ atau menegakkan agama. Alqur’an sudah

memperingatkan tentang hal ini dalam firman-Nya:

Page 6: Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 6/35

Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab? 

| 6

                                     

     .                             “Dan apabila dikatakan kepada mereka janganlah kalianmelakukan kerusakan di muka bumi, mereka pun ber-dalih kami hanyalah melakukan ‘kebaikan’. Ingatlah! Se-sungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat

kerusakan, akan tetapi mereka tidak sadar (bebal)” (QS.Al-Baqarah [2]: 10-12).

Sayangnya, kecendrungan yang terakhirlah yang

akhir-akhir ini bermunculan. Kita menyaksikan prak-

tek-praktek yang dilakukan jauh dari yang diperin-

tahkan Allah SWT., yakni menyebarkan perbuatanbaik dan menegakkan Islam sebagai agama rahmatan

li al-âlamîn. Sebaliknya melakukan kerusakan dalam

berbagai bentuknya seperti melecehkan sesama ma-

nusia, memojokkan, mudah mengkafirkan satu sama

lain, hingga melakukan pengrusakan dan kekerasan.Yang sangat memprihatinkan lagi seringkali praktek-

praktek tersebut dilakukan atas nama ‘kebaikan’ (atas

nama “agama”), yang artinya disandarkan atas pema-

haman terhadap agama yang sesungguhnya keliru.

Page 7: Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 7/35

Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab? 

| 7

Praktek-praktek seperti ini persis seperti yang su-

dah disinggung di dalam ayat di atas. Hendaknya kita

bisa mewaspadai dan melakukan upaya-upaya pen-cegahan sejak dini. Yakni dengan memberikan pema-

haman agama Islam yang benar kepada anak-anak

kita, saudara, dan lingkungan sekitar.

Diskriminasi dan Kekerasan terhadap Perempuan

Salah satu praktek pengrusakan atas nama “aga-

ma” ini muncul dalam bentuk diskriminasi dan keke-

rasan terhadap perempuan baik fisik, psikis, pem-

batasan hak-hak asasinya, pemiskinan, pemberian cap

yang negatif atau stigma, dan masih banyak bentuk

lainnya. Satu bentuk praktek diskriminasi yang akan

diulas lebih jauh di buku ini adalah pewajiban “busana

 jilbab” terhadap perempuan muslim.

Pokok Pertama: Penggunaan Cara-Cara yang

Tidak Dibenarkan AgamaUntuk mendapatkan citra pemimpin yang Islami

atau daerah paling Islami, saat ini berlomba-lomba

segala bentuk aturan dibuat hanya untuk mengatur

cara perempuan muslim berpakaian, yakni mewajib-

kan mereka memakai jilbab atau berbusana “Islami”.

Page 8: Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 8/35

Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab? 

| 8

Dengan aturan-aturan tersebut, perempuan “dipaksa”

berpakaian menurut kehendak penguasa (pembuat a-

turan). Mereka juga mendapat perlakukan berbeda(diskriminatif), seperti dipojokkan atau dilecehkan

keislamannya dianggap ‘bukan perempuan yang baik’,

hingga tidak diperkenankan memasuki suatu kawasan

atau daerah tertentu atau tidak bisa mendapatkan la-

yanan publik di sebuah kantor pemerintahan tertentu jika mereka tidak berjilbab.

Praktek-praktek seperti ini jelas membawa kemu-

dharatan bagi perempuan. Seandainya pun benar bu-

sana Islami adalah yang diatur demikian yakni meng-

gunakan jilbab atau pun jika benar bahwa ada kewa-

 jiban berjilbab dalam ajaran agama, itu pun tidak

berhak kita memaksakan agama kita atau cara-cara ki-

ta beragama kepada orang lain. Penggunaan cara-cara

yang tidak baik seperti dengan pemojokkan, mem-

berikan citra negatif hingga pemaksaan dan diskri-

minasi ini haruslah kita hindari. Apakah kita pantas

memperlakukan sesama saudara kita dengan cara-

cara ini? Bahkan dengan non-muslim saja kita tidak

dibenarkan berbuat demikian apa lagi dengan saudara

seagama?

Page 9: Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 9/35

Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab? 

| 9

Allah telah memperingatkan hal ini melalui firman-

Nya:

                                                           .                                              

             “Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa, kamu akanmembuat kerusakan di muka bumi dan memutuskanhubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orangyang dilaknati Allah dan ditulikan telinga mereka dandibutakan penglihatan mereka” (QS. Muhammad [47]:22-23).

Etika dalam Beragama

Di dalam menjalankan ibadah dan kehidupan ber-

agama prinsip utama yang harus di kedepankan ada-

lah sikap kerelaan dan tiada paksaan (lâ ikraha fî ad-

dîn). Dalam hal ini Allah berfirman:

                …

“Tidak ada paksaan dalam beragama” (QS. Al-Baqarah[2]: 256).

Page 10: Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 10/35

Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab? 

| 10

Ayat ini tidak hanya berbicara secara terbatas

hubungan dengan non-muslim saja, tetapi juga antara

umat muslim sendiri haruslah ada penghormatan satusama lain terhadap cara beribadah masing-masing.

Sepanjang cara beribadah itu tidak dilakukan dengan

ancaman dan kekerasan, merusak atau tindakan yang

akan menimbulkan kerugian terhadap orang lain.

Inti atau spirit ayat tersebut adalah pentingnya ke-relaan setiap orang dalam menjalankan agamanya.

Tidak bisa seseorang dipaksa atau sebaliknya memak-

sakan kehendaknya dalam hal pemahaman atau cara

beragamanya kepada orang lain. Cara yang dibenar-

kan Islam adalah menggunakan persuasi atau yang

kita kenal dengan istilah da’wah bi al-hikmah bukan

dengan paksaan atau membuat aturan yang melegiti-

masi (mensahkan) paksaan.

Pokok Kedua: Hukum Berjilbab Bagi Perempuan

dalam IslamApakah Benar Islam Mewajibkan Perempuan Mus-

lim Berjilbab? Apakah menjadi Muslimah harus ditun-

 jukkan dengan memakai Jilbab? Kalau tidak berjilbab

maka menjadi tidak Islam atau kurang Islamnya?

Page 11: Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 11/35

Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab? 

| 11

Dalam soal ini, terdapat tiga ayat Alqur’an yang

biasanya dirujuk atau dijadikan dasar pewajiban jilbab

dan lebih jauh lagi ditafsirkan untuk membatasi gerakperempuan di publik (hijâb). Di antaranya dalam QS.

Al-Ahzâb ayat 53 dan 59 serta QS. An-Nûr ayat 31.

Dalam surat Al-Ahzâb Allah berfirman:

                                                                                                                                                     

 

  

   

  

 

  

 

 

    

    

 

 

       

                                                                                                          …  

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah engkaumemasuki rumah-rumah Nabi dalam suatu resepsi,

kecuali bila diizinkan, tanpa menunggu-nunggu waktumatangnya (makanan). Tapi bila engkau diundang, makamasuklah. Bila telah usai makan-makan, segeralah ber-anjak tanpa berlama-lama bercengkrama. Sebabtindakan demikian dapat mengganggu Nabi, sehinggadia sungkan (untuk mengusir) engkau; dan, Allah tidak

pernah sungkan dalam hal kebenaran. Dan bila engkau

Page 12: Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 12/35

Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab? 

| 12

meminta sesuatu (keperluan) dari mereka (isteri-isteriNabi), maka pintalah dari balik hijab (tirai). Sungguh,

yang demikian itu lebih suci bagi hati kalian dan jugamereka” ( QS. Al-Ahzâb [33]: 53).

Muhammad Sa’id Al-Asymawi dalam bukunya

Haqîqat al-Hijâb wa Hujjayatu al-Hadîts menyebutkan

sababun nuzul (sebab turunnya ayat) atau konteks tu-

runnya ayat tersebut, berkenaan dengan pernyataan/usulan `Umar bin Khattab kepada Nabi Muhammad

SAW.: “Wahai Rasulullah, isteri-isterimu banyak dida-

tangi orang, entah mereka baik atau jahat—untuk 

berbagai keperluan. Tidakkah lebih baik sekiranya

Engkau perintahkan mereka untuk memasang hijâb?” Ayat ini turun bersamaan ketika resepsi perni-

kahan Nabi dengan Zainab yang intinya bermaksud

menerangkan kepada kaum mukminin bagaimana se-

harusnya etika memenuhi undangan Nabi dan dalam

memperlakukan isteri-isteri Beliau. Ayat hijâb ini ada-

lah perintah yang khusus ditujukan hanya kepada

istri-istri Nabi saja dan tidak berlaku kepada yang lain.

Posisi para isteri Nabi yang strategis menjadi sumber

pengetahuan dan penyambung langsung dengan Na-

bi, dan di sisi lain banyaknya kepentingan yang dituju-

Page 13: Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 13/35

Page 14: Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 14/35

Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab? 

| 14

lebih umum (untuk semua perempuan mukmin ter-

masuk istri Nabi). Istilah yang digunakan adalah khi-

mar  (kerudung) dan Jalabib (gaun besar yang menu-tupi sekujur tubuh atau mantel). Allah dalam hal

berfirman:

                                                                

                                                      

        …  “(Katakanlah (wahai Nabi) kepada perempuan muk-minat agar menundukkan pandangan, menjaga kehor-

matan, dan tidak mempertontonkan atau memamerkanperhiasan (bagian tubuh) mereka, kecuali yang (biasa)tampak saja. Dan hendaklah mereka mengulurkan khi-mar (kerudung) mereka ke bagian dada mereka…” (QS.An-Nûr [24]: 31).

Inti dari perintah dalam ayat ini bukanlah ke-wajiban menggunakan kerudung atau jilbab karena

pada saat itu jilbab merupakan tradisi atau budaya

yang lazim dikenakan oleh perempuan. Namun, pesan

yang hendak disampaikan adalah sebuah perintah ke-

pada perempuan mukminat agar menjaga pandangan

Page 15: Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 15/35

Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab? 

| 15

dan kehormatannya. Perintah ini tidak hanya ditu-

 jukan pada kaum perempuan saja, tetapi perintah

yang sama juga di tujukan kepada laki-laki mukmin diayat sebelumnya, yang berbunyi:

                                                    

   

  

       

      

  

     

    

    

   

    

 

“Katakanlah kepada pria-pria yang beriman: “Hendaklahmereka menahan sebagian pandangan mereka danmemelihara kehormatan mereka, yang demikian ituadalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya AllahMaha Mengetahui apa yang mereka perbuat” (QS. An-

Nur [24]: 30).

Begitu juga Allah berfirman dalam ayat-Nya demi-

kian:

    

         

 

  

  

     

   

      

        

     

      

 

  

 

  

 

                                                                    

             “Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anakperempuanmu, dan wanita-wanita orang-orang mukmin

Page 16: Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 16/35

Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab? 

| 16

agar mereka mengulurkan/merendahkan jalabib*(mantel). Itu menjadikan mereka lebih mudah dikenal

sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Peng-ampun Lagi Maha Penyayang” (QS. Al-Ahzâb [33]: 59).

Sebagian pendapat juga menyebut bahwa  jalâbib

atau jilbab itu adalah ridâ’ (sorban); sebagian mende-

finisikan sebagai pakaian yang lebih besar ketimbang

khimâr  (kerudung); dan yang lain menyebutnya qinâ

(penutup muka, atau juga kerudung). Tapi yang di-

anggap lebih tepat adalah gaun besar menutupi

sekujur tubuh atau mantel. Jadi,  jalâbib diartikan se-

 jenis pakaian yang menutupi baju dalam atau sejenis

mantel yang dapat sekaligus menutup kepala, wajah,dan dada. Ayat ini tidak memerintahkan wanita mus-

limah memakai jilbab. Ayat ini lebih ditujukan untuk

kepentingan agar wanita mukmin bisa dapat dikenali

sehingga terhindar dari gangguan, yakni dengan cara

mengulurkan jilbabnya ke depan (dada).

Adapun konteks turunnya kedua ayat tersebut

adalah situasi perempuan mukmin saat itu yang ren-

tan mendapatkan pelecehan atau gangguan laki-laki

yang seringkali berlaku buruk karena menganggap

mereka adalah hamba sahaya (budak). Dalam situasi

Page 17: Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 17/35

Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab? 

| 17

darurat, kadang perempuan-perempuan ini ter/paksa

membuang hajat di padang pasir, bahkan pada malam

hari. Sementara cara berbusana perempuan saat itu(menggunakan kerudung atau jilbab) tidak berbeda

satu sama lain yakni disampirkan ke punggung, ketim-

bang menutupi bagian dadanya yang dibiarkan trans-

paran. Kondisi ini sangat dikhawatirkan oleh kaum

mukminin. Dari sini turunlah ayat yang menganjurkanperempuan mukmin mengulurkan gaun/ mantel atau

 jilbabnya hingga menutupi bagian depan (dadanya).

Dengan demikian mereka lebih mudah dikenali se-

hingga tidak diganggu.

Mengenai Batas Aurat Perempuan

Kewajiban penggunaan jilbab sangat erat kaitan-

nya dengan konsep aurat perempuan. Tentang ini

 juga ditafsirkan dari ayat yang sama, yaitu: “Kata-

kanlah (wahai Nabi) kepada perempuan mukminat 

agar menundukkan pandangan, menjaga kehormat-

an, dan tidak mempertontonkan atau memamerkan

 perhiasan (bagian tubuh) mereka, kecuali apa yang

(biasa)tampak saja. Dan hendaklah mereka mengu-

Page 18: Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 18/35

Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab? 

| 18

lurkan khimar (kerudung) mereka ke bagian dada me-

reka….” (QS. An-Nûr [24]: 31).

Sebagaimana dijelaskan di atas, QS. An-Nûr [24]ayat 31 ini, pada dasarnya tidak berbicara mengenai

batas aurat perempuan, tetapi perintah kepada pe-

rempuan yang beriman agar menjaga pandangan dan

kehormatannya. Perintah yang sama juga ditujukan

kepada kaum laki-laki di QS. An-Nûr [24]: 30, yaituayat sebelumnya.

Selain ayat-ayat di atas, ada juga hadis yang di-

 jadikan dalil untuk soal ini, yaitu hadis yang diri-

wayatkan oleh Aisyah. Dalam hadits Aisyah ini dise-

butkan Nabi bersabda: “Tidak halal bagi seorang

 perempuan yang telah baligh—sementara dia ber-

iman kepada Allah dan hari akhir—terlihat bagian or-

gan tubuhnya, kecuali muka dan kedua tangannya,

sampai batas ini (Nabi menggenggam setengah

lengannya).” 

Hadis kedua diriwayatkan Abi Daud dari Aisyah,

bahwa Asma’ putri Abu Bakar, suatu kali berkunjung

ke rumah Nabi, lantas Nabi bersabda menegurnya:

“Wahai Asma! Bila seorang gadis telah haid, tidak bo-

leh terlihat bagian organ tubuhnya kecuali bagian ini 

Page 19: Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 19/35

Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab? 

| 19

(Nabi menunjuk muka dan kedua telapak tangan-

nya).” 

Kedua hadis ini tidak bisa dijadikan sebagai lan-dasan hukum syari’at karena statusnya yang ahad (ha-

dis yang diriwayatkan secara individual), bukan hadis

yang diakui dan diriwayatkan secara kolektif atau ha-

dis mutawâtir (hadis diriwayatkan oleh isnad yang da-

lam setiap tingkatan berjumlah banyak dan terper-caya), ataupun hadis masyhûr  (hadis diriwayatkan se

cara individual namun mendapat penguatan).

Hal ini berbeda misalnya dengan hadis ahad yang

 juga diriwayatkan oleh Abu Daud namun mendapat

penguatan dari Ibnu Hanbal, Ibnu Majah, dan At-

Tarmidzi. Hadis yang dimaksud berbunyi: “Tidak dite-

rima shalat seorang perempuan yang sudah haid (ba-

ligh) kecuali bila dilakukan dengan mengenakan keru-

dung.” 

Hadis ini memperlihatkan, pada dasarnya peng-

gunaan kerudung hanya di tekankan ketika melakukan

shalat. Dengan sendirinya, pewajiban kepada perem-

puan di semua waktu di luar shalat justru berten-

tangan dengan isi hadis tersebut.

Page 20: Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 20/35

Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab? 

| 20

Sementara itu, dalam memberi tafsiran terhadap

ayat-ayat di atas, khususnya mengenai ayat “apa yang

biasa tampak”  tersebut berpulang pada kondisi dansituasi serta perspektif para ulama, sehingga penaf-

sirannyapun menjadi beragam. Dalam hal ini, ada

yang memandang aurat perempuan adalah seluruh

badannya kecuali wajah dan telapak tangan, bahkan

ada yang mengecualikan hanya mata kiri. Namun ma-yoritas ulama memahami “kecuali apa yang tampak” 

dalam arti yang “biasa dan/atau dibutuhkan keter-

bukaannya sehingga harus tampak”. Aspek “kebutuh-

an” di sini dalam arti menimbulkan kesulitan bila

bagian badan tersebut ditutup. Pendapat ini didukung

oleh banyak hadis.

Hal ini diperkuat misalnya, Abu Hanifah berpen-

dapat bahwa kaki perempuan bukanlah aurat karena

akan menyulitkan bila harus ditutup khususnya bagi

wanita-wanita miskin di pedesaan yang ketika itu

sering kali berjalan tanpa alas kaki untuk memenuhi

kebutuhan mereka. Pakar hukum Abu Yusuf juga ber-

pendapat kedua tangan wanita bukan aurat karena

mewajibkan untuk menutupnya akan menyulitkan

wanita.

Page 21: Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 21/35

Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab? 

| 21

Tujuan Agama Bukan Menyulitkan tetapi

Memberi Kemudahan

Dalam ajaran Alqur’an ditegaskan bahwa kesulitan

merupakan faktor yang menyebabkan munculnya ke-

mudahan. Secara tegas Alqur’an menyatakan dalam

dua ayat, yaitu:

                               ...

“Allah tidak berkehendak menjadikan bagi kamu sedikitkesulitan pun” (QS. Al-Mâ’idah [5]: 6).

 

  

  

 

 

    

 

 

    

 

  

 

 

   

  

 

 ...

“Allah menghendaki buat kamu kemudahan bukankesulitan” (QS. Al-Baqarah [2[: 185).

Pada akhirnya, para ulama juga mengembalikan

pengecualian tersebut kepada kebiasaan yang berlaku

di masyarakat muslim di masing-masing tempat. Kare-na kebutuhan di setiap masa dan tempat tidak saja

berbeda, tetapi juga berkembang sesuai dengan za-

mannya.

Di dalam kaedah ushul fikih (metode untuk peng-

galian hukum Islam), disebutkan:

Page 22: Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 22/35

Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab? 

| 22

“Hukum beredar bersama illat-nya, ada atau tidak ada-nya.”

Maksudnya jelas, ada dan tiadanya hukum tergan-

tung pada illatnya atau konteks kebutuhannya. Hu-

kum berkembang sesuai dengan konteksnya. Karena

itu ijtihad jalan yang tidak boleh berhenti.Kaedah lain yang menjadi kunci dalam penggalian

hukum Islam adalah: “Al-hukmu yadûru bi maqâshi-

dihi”  (hukum beredar sesuai dengan tujuannya). Da-

lam hal ini adalah tujuan syariat (maqâshid at-tasyrî’).

Di sini hukum dapat berubah sesuai konteksnyasepanjang terpenuhi tujuan syar’i-nya. Contoh tujuan

syar’i dalam potong tangan bagi pencuri adalah agar

tidak mengulangi lagi perbuatan tersebut. Sejauh tu-

 juan syar’inya terpenuhi yakni membuat kapok pela-

kunya, maka bentuk hukuman lain yang lebih manu-

siawi bisa diterapkan untuk menggantikan hukum po-

tong tangan yang dirasakan tidak lagi sesuai dengan

peradaban saat ini.

Begitu juga dalam hal batas-batas aurat dan kait-

annya dengan penggunaan jilbab. Karena jilbab meru-

Page 23: Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 23/35

Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab? 

| 23

pakan tradisi atau adat setempat yang saat itu dipilih

oleh Alqur’an (konteks masyarakat Arab zaman itu)

sebagai medium (alat) sehingga lebih mudah dalammenyampaikan tujuan syar’i-nya, yakni menjaga

kehormatan. Dengan demikian maqâshid at-tasyrî’-

nya bukanlah terletak pada penggunaan jilbabnya,

tetapi pada perintah menjaga kehormatan dan ini bisa

dilakukan dengan beragam cara atau metode ter-gantung pada konteks masyarakat di masing-masing

tempat dan zamannya.

Muhammad Thahir Ibn ‘Asyur, ulama besar dari

Tunisia yang diakui otoritasnya dalam bidang agama,

menulis dalam buku yang berjudul Maqâshid asy-Sya-

rî’ah’  sebagaimana dikutip Quraish Shihab dalam

Tafsir Al-Mishbah, yang intinya: “Kami percaya bahwa

adat kebiasaan satu kaum tidak boleh—dalam kedu-

dukannya sebagai adat—untuk dipaksakan terhadap

kaum lain atas nama agama, bahkan tidak dapat

dipaksakan pula terhadap kaum itu.”

Dalam memberikan contoh terkait penafsiran jil-

bab, beliau berkomentar: “Ini adalah ajaran yang

mempertimbangkan adat orang-orang Arab, sehingga

Page 24: Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 24/35

Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab? 

| 24

bangsa-bangsa lain yang tidak menggunakan jilbab,

tidak berlaku bagi mereka ketentuan ini.”

Rambut Perempuan Bukanlah Aurat!

Sudah jelas bahwa baik dalam Alqur’an maupun

hadis tidak ada perintah bagi perempuan untuk me-

nutup kepalanya; juga tidak dikatakan bahwa rambut

perempuan adalah aurat, yang karena itu harusditutupi dengan kerudung atau jilbab. Ayat dalam QS.

An-Nûr di atas lebih pada perintah untuk menutup

dada. Tujuannya agar yang mengenakan bisa dikenali,

karena konteks situasi pada saat itu yang membutuh-

kan pengenal antara perempuan merdeka atau pe-

rempuan mukmin dengan perempuan lainnya (hamba

sahaya).

Satu-satunya hadis yang bisa menjadi pegangan

soal kerudung adalah perintah untuk berkerudung pa-

da waktu shalat. Hadis soal ini juga menunjukkan bah-

wa pada saat itu, perempuan tidak diwajibkan untukberkerudung sepanjang hari, sehingga perlu ditekan-

kan agar berkerudung pada waktu shalat. Pada dasar-

nya pandangan yang menyatakan bahwa rambut pe-

rempuan itu adalah aurat secara historis sangat di-

Page 25: Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 25/35

Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab? 

| 25

pengaruhi oleh mitos-mitos dan tradisi yang berkem-

bang dalam sejarah peradaban kuno seperti Mesir,

Yunani, agama Yahudi, dan Kristen.Soal tradisi ini, paling tidak terdapat dua bentuk

yang berkembang terkait dengan bagaimana masyara-

kat sejak dahulu memperlakukan kepala/rambutnya.

Pertama, berlaku tidak hanya bagi perempuan, tetapi

 juga laki-laki. Bangsa Mesir Kuno percaya, rambutmanusia adalah kekuatan dan simbol kebanggaan. Ka-

rena itu sebagai ekspresi kelemahan dan kerendahan

diri di hadapan Tuhan, para pendeta masa itu mela-

kukan kegiatan ritual dengan menggunduli rambut

mereka. Pemotongan rambut akhirnya menjadi tradisi

bangsa Mesir kuno baik bagi kaum laki-laki maupun

perempuan. Untuk melindungi kepala mereka dari se-

ngatan matahari, mereka kemudian menutupi kepala

mereka dengan penutup yang terbuat dari rambut ra-

 jutan, dikenal dengan nama baruqah ( rambut palsu

atau wig).

Mitos dan tradisi bangsa Mesir Kuno ini kemudian

menyebar ke segala penjuru dan berbagai peradaban

yang berbeda. Dalam ajaran Yahudi, mereka tidak me-

motong rambut, namun sengaja menutup rambut

Page 26: Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 26/35

Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab? 

| 26

waktu sembahyang. Kaum laki-laki mengunakan topi

atau songkok di atas kepalanya, sementara perempu-

an menggunakan kerudung. Pada masa al-Masih da-tang ia belum bicara soal ini, mungkin karena ajaran

al-Masih lebih mementingkan esensi keberagamaan

seperti sentuhan hati dan nurani ketimbang simbol

atau tampilan.

Akan tetapi Paulus memberlakukan penggunaanpenutup kepala bagi perempuan ketika sembahyang,

sebagaimana disebutkan: “Jika seorang perempuan ti-

dak melakukannya, maka hendaklah dia memotong

rambutnya. Sebab, pantaskah seorang perempuan

menyembah Tuhan dalam keadaan tidak bertutup

kepala?”  (Kitab 11: 4-14). Dapat disimpulkan, tradisi

menutup kepala perempuan sudah ada pada masa se-

belum Islam. Tradisi ini memang bersumber pada

kepercayaan yang lebih positif yang meyakini bahwa

rambut perempuan bukanlah aurat tetapi simbol

kekuatan dan bentuk keagungan. Menutup kepala

ketika sembahyang merupakan ekspresi kerendahan

diri di hadapan Sang Pemilik Kekuasaan.

Kedua, mitos yang lebih negatif terhadap rambut

(bahkan terhadap seluruh tubuh perempuan) adalah

Page 27: Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 27/35

Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab? 

| 27

aurat yang harus disembunyikan. Mitos ini bisa ditelu-

suri dari praktek-praktek pengurungan dan penga-

singan perempuan akibat sebuah kepercayaan terten-tu. Kepercayaan ini mengaitkan tubuh perempuan de-

ngan perubahan alam, khususnya mengaitkan darah

menstruasi dengan peristiwa-peristiwa bencana alam,

kemarau panjang, dan berkembangnya hama penye-

bab gagalnya panen petani (menstrual taboo).Dalam ajaran Yahudi, perempuan ketika mens-

truasi harus hidup dalam gubuk khusus atau meng-

asingkan diri dalam goa-goa, tidak boleh bercampur

dengan keluarganya, tidak berhubungan seks, dan ti-

dak menyentuh jenis masakan tertentu. Yang lebih

penting ialah tatapan mata dari perempuan yang se-

dang menstruasi --biasa disebut dengan "mata iblis" –

harus diwaspadai, karena diyakini bisa menimbulkan

berbagai bencana. Untuk mengamankan tatapan "ma-

ta iblis" itu maka digunakanlah cadar (pakaian yang

menutupi hampir seluruh tubuh) yang dapat meng-

halangi tatapan mata tersebut.

Dalam sejarah, penggunaan cadar juga digunakan

oleh para perempuan dari keluarga raja atau bang-

sawan sebagai pengganti "gubuk pengasingan", se-

Page 28: Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 28/35

Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab? 

| 28

hingga mereka tidak perlu lagi mengasingan diri di da-

lam gubuk pengasingan, dan hanya cukup menggu-

nakan pakaian khusus yang dapat menutupi anggotabadan. Dahulu kala perempuan menggunakan cadar

hanya dari keluarga bangsawan atau orang-orang

yang terhormat, kemudian diikuti perempuan non-

bangsawan. Peralihan dari gubuk pengasingan mens-

truasi menjadi cadar juga dilakukan di New Guinea,British Columbia, Asia, dan Afrika bagian Tengah,

Amerika bagian Tengah, dan lain sebagainya. Bentuk

dan bahan cadar juga berbeda-beda antara satu tem-

pat dengan tempat yang lain. Bentuk cadar di Asia

agak lonjong menutupi kepala sampai pinggang dan

bahannya juga bermacam-macam; ada yang dari serat

kayu yang ditenun khusus dan ada yang dari wol yang

berasal dari bulu domba.

Di dalam tradisi yang berkembang lama, selain

mengenakan cadar, juga ada tradisi di mana perem-

puan haid harus menggunakan cat pewarna hitam

(cilla' ) di daerah sekitar mata guna mengurangi keta-

 jaman pandangan matanya. Ada lagi yang menam-

bahkan dengan memakai kalung dari bahan-bahan

tertentu seperti dari logam, manik-manik, dan bahan

Page 29: Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 29/35

Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab? 

| 29

dari tengkorak kepala manusia. Intinya, tradisi peng-

gunaan kerudung sudah berlangsung sejak dahulu

kala di Timur. Tidak saja pada agama Yahudi danKristen. Kemungkinan paling pertama ditemukan ialah

dalam hukum Asyiria, yang mengatur bahwa isteri,

anak perempuan, janda, bilamana pergi ke tempat-

tempat umum harus menggunakan kerudung.

Dari semua tradisi tersebut, Islam mengadopsitradisi yang lebih positif yang ditunjukkan melalui

perintah menutup kepala hanya ketika shalat (Hadis).

Islam tidak pernah memerintahkan perempuan untuk

mengasingkan diri, juga untuk menutup kepala atau

rambutnya sepanjang hari. Karena rambut perempu-

an bukanlah aurat yang harus ditutup-tutupi. Tidak

ada satu pun ayat dalam Alqur’an sebagai sumber

utama hukum Islam yang menyuruh perempuan mus-

lim untuk menggunakan jilbab atau menutup rambut/

kepalanya. Adapun tafsir ulama terhadap Alqur’an

maupun hadislah yang melahirkan ketentuan soal

 jilbab.

Page 30: Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 30/35

Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab? 

| 30

Ikhtitam

Dapat disimpulkan, penggunaan jilbab bukanlah

suatu kewajiban bagi perempuan muslim. Pengguna-

an jilbab bukanlah bersumber dari ajaran agama Islam

tetapi lebih merupakan tradisi Arab dan telah ada

bahkan sejak masa pra Islam. Menggunakan jilbab

sah-sah saja sebagai model busana sebagaimana juga

model busana non-jilbab dan tidak ada kaitan dengannorma agama. Setiap perempuan berhak memutus-

kan busana apa yang hendak digunakan sepanjang

menurutnya layak dan pantas serta dengan busana

tersebut dia mampu menjaga kehormatannya.

Menggunakan jilbab karenanya adalah pilihan danharus berdasarkan kerelaan perempuan itu sendiri

dan tidak bisa dipaksakan melalui cara apapun seperti

membuat aturan soal berpakaian Islami. Bentuk-

bentuk pemaksaan baik langsung maupun tidak

langsung, atau pemberian label/citra negatif kepadamereka yang tidak berjilbab jelas tidak dapat dibe-

narkan dalam ajaran Islam. Dalam menjaga kehor-

matan, Alqur’an juga tidak membeda-bedakan antara

perempuan dan laki-laki, keduanya diperintahkan

untuk sama-sama menjaga martabat dan kehormat-

Page 31: Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 31/35

Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab? 

| 31

annya masing-masing. Tidak dibenarkan karena cara

berpakaian seorang perempuan, laki-laki kemudian

merasa berhak untuk melecehkan perempuan ter-sebut.

Pada akhirnya ketakwaan seseoranglah yang akan

dinilai, bukan tergantung karena ia laki-laki atau pe-

rempuan. Ketakwaan juga tidak bergantung pada cara

berpenampilan, tetapi pada perbuatan masing-ma-sing, yaitu apakah mereka melakukan kebaikan, per-

buatan makruf kepada sesama manusia tanpa mem-

beda-bedakan sebagaimana yang diperintahkan da-

lam Alqur’an, atau sebaliknya melakukan kerusakan di

bumi dalam berbagai wujudnya termasuk paksaan,

kekerasan dan diskriminasi terhadap kaum yang

lemah.

Dalam sebuah hadis dikemukakan demikian:

“Sesungguhnya kekejian dan perbuatan keji itu sedikitpun bukan dari Islam, dan sesungguhnya sebaik-baikkeislamanya seseorang adalah yang paling baik akh-

Page 32: Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 32/35

Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab? 

| 32

laknya (budi pekerti kepada sesama)” (HR. Thabrani,Ahmad, dan Abu Ya’la).

Demikian pembaca budiman, semoga kita semua

selalu dilindungi Allah.

Wallâhu ‘alam bi ash-shawâb.

Page 33: Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 33/35

Page 34: Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 34/35

Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab? 

| 34

Profil Lembaga

KIAS – Komunitas untuk Indonesia yang Adil dan Setara

adalah jaringan masyarakat yang bertujuan menghapuspraktik kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuanyang didasarkan atas tafsir agama dan budaya. KIASdideklarasikan oleh masyarakat luas di Jakarta pada 8 Maret2011, bertepatan dengan peringatan 100 tahun Hari Perem-puan Internasion. Saat ini jaringan KIAS sudah terbangun di

18 provinsi di seluruh Indonesia. KIAS meyakini hingga kinimasih banyak penafsiran agama dan budaya yang melang-gengkan praktik kekerasan dan diskriminasi terhadap pe-rempuan. Karenanya kegiatan utama KIAS adalah melaku-kan kampanye penghapusan kekerasan terhadap perem-puan yang difokuskan pada pimpinan komunitas; tokoh aga-ma, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan masyarakat luas pa-da umumnya.

PSI UII – Pusat Studi Islam Universitas Islam Indonesia

Berdiri sejak tahun 1997, PSI UII adalah lembaga yang ber-komitmen untuk menampilkan wajah agama yang humanis,anti kekerasan, berkeadilan serta berkesetaraan gender,yang akomodatif terhadap pemenuhan hak-hak asasi ma-nusia serta turut pula mendorong penyemaian nilai-nilai ke-lokalan yang senafas dengan nilai-nilai agama. Untuk mewu- judkan harapan di atas dilakukan kegiatan dalam bentuk ka- jian, penelitian, pendidikan, pelatihan, sosilalisasi dan pe-nerbitan. Untuk menghadirkan ajaran agama (Islam) yangrahmatan lil ‘alamin di tengah masyarakat, semua program

Page 35: Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak

http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 35/35

Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab? 

kerja PSI UII senantiasa didasarkan pada hasil riset. Oleh ka-rena itu, sebelum melakukan aksinya, semua program PSI

UII dimulai dan berbasiskan dari hasil riset.WI – The Wahid Institute Berdiri sejak 7 September 2004,the Wahid Institute adalah lembaga yang berusaha mewu- judkan prinsip dan cita-cita Abdurrahman Wahid dalam me-ngembangkan pemikiran Islam moderat dan mendorongterciptanya demokrasi, multikulralisme, dan toleransi di ka-

langan kaum muslim Indonesia dan seluruh dunia. Dalamberbagai programnya, Wahid menggelar berbagai kegiatandi lingkungan aktivis muslim progresif dan dialog-dialog diantara pemimpin-pemimpin agama serta tokoh-tokoh poli-tik di dunia Islam dan Barat

Federasi LBH-APIK Indonesia – Federasi Lembaga Bantuan

Hukum-Asosiasi Perempuan Indonesia untuk KeadilanIndonesia adalah sebuah organisasi di tingkat nasional yangmemayungi LBH APIK-LBH APIK yang bergerak di bidang pe-layanan bantuan hukum. Advokasi hak-hak perempuan danupaya-upaya strategis lainnya dalam rangka mewujudkansistem hukum dan sosial yang setara dan adil bagi perem-puan dan laki-laki. Saat ini telah ada 15 LBH APIK yang terse-bar di berbagai wilayah seperti NAD, Sumatera Utara, Suma-tera Barat, Jawa Tengah, Jogjakarta, Sulawesi Utara, Sulawe-si Selatan, Sulawesi Tengah, Kalimantan Barat, Bali, NTBhingga Papua.