seri 1_islam tdk jilbab_siap cetak
Embed Size (px)
TRANSCRIPT

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak
http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 1/35
Benarkah Islam Mewajibkan
Berjilbab?
Ratna Batara Munti

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak
http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 2/35
Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab?
| 2
Buklet Islam Seri 1Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab?
Ratna Batara Munti, The Wahid Institute, KIAS (Komunitas untuk Indonesia yang Adil dan Setara), FederasiLBH APIK Indonesia, PSI UII (Pusat Studi Islam Universitas Islam Indonesia), Jakarta, 201134 halaman; 10 x 15 cm
Penulis
Ratna Batara MuntiEditor Bahasa
Edi SafitriEditor Substansi
Ratna Batara MuntiPenata Sampul
Ramadan Ibrahim MPenanggung Jawab
Nursyahbani Katjasungkana(Koordinator Nasional Federasi LBH APIK dan Koordinator Nasional KIAS)
Penerbit
The Wahid Institute, KIAS (Komunitas untuk Indonesia yang Adil dan Setara), Federasi LBH APIK Indonesia,PSI UII (Pusat Studi Islam Universitas Islam Indonesia)
Distribusi
The Wahid Institute (Vocal Point KIAS Wilayah Jakarta)
Cetakan Pertama: Maret 2011
Percetakan:Kaukaba Dipantara
Krapyak Wetan 180-B RT 05 PanggungharjoSewon Bantul Yogyakarta 55188Telp. 0274-7873965 Fax. 0274-523637Email: [email protected]: penerbitkaukaba.wordpress.com

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak
http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 3/35
Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab?
| 3
Bismillâhirrahmânirrahîm.
Walhamdulillâhi rabbil `âlamîn.
Ammâ ba’du.
Pembaca budiman yang dicintai Allah.
Sebagai umat Islam kita diajarkan untuk meyakini
bahwa Islam merupakan agama yang membawa kese-
lamatan bagi seluruh umat manusia. Kata Islam itusendiri berasal dari tiga suku kata di dalam bahasa
arab, yaitu salima yang berarti “selamat”. Islam itu
rahmatan li al-`âlamîn, yaitu Islam adalah rahmat bagi
seluruh alam. Oleh karenanya, rahmat atau berkah

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak
http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 4/35
Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab?
| 4
Islam ini seharusnya bisa dirasakan oleh semua makh-
luk yang ada di bumi dengan tidak membeda-bedakan
satu sama lain seperti atas dasar jenis kelamin, suku(qabâ’il ), bangsa (syu`ub), adat istiadat, orientasi sek-
sual, dan bahkan agama atau kepercayaan tertentu.
Siapa pun dapat merasakan kedamaian dan keaman-
an di bawah naungan Islam.
Banyak ayat Alqur’an yang berisi perintah agar kitaselalu menyebarkan kebaikan dan keselamatan di mu-
ka bumi, di antaranya:
“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang ber-takwa dan orang-orang berbuat kebaikan” (QS. An-Nahl[16]: 128).
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umatyang menyeru kebajikan, menyuruh kepada yangmakruf dan mencegah dari yang munkar, merekalahorang-orang yang beruntung” (QS. Âli `Imrân [3]: 104).

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak
http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 5/35
Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab?
| 5
Sebaliknya Alqur’an melarang manusia melakukan
kerusakan di dunia (tafsîd al-ardh). Ini disebutkan da-
lam firman-Nya:
“Dan carilah apa yang telah dianugerahkan Allahkepadamu (kebahagiaan) kampung akhirat dan jangan-lah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan)duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)sebagaimana Allah telah berbuat baik padamu. Dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yangberbuat kerusakan” (QS. Al-Qashash [28]: 77).
Namun, seringkali kelompok perusak (mufsid al-
ardh) ini merasa mereka melakukan atas nama ‘ke-
baikan’ atau menegakkan agama. Alqur’an sudah
memperingatkan tentang hal ini dalam firman-Nya:

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak
http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 6/35
Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab?
| 6
. “Dan apabila dikatakan kepada mereka janganlah kalianmelakukan kerusakan di muka bumi, mereka pun ber-dalih kami hanyalah melakukan ‘kebaikan’. Ingatlah! Se-sungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat
kerusakan, akan tetapi mereka tidak sadar (bebal)” (QS.Al-Baqarah [2]: 10-12).
Sayangnya, kecendrungan yang terakhirlah yang
akhir-akhir ini bermunculan. Kita menyaksikan prak-
tek-praktek yang dilakukan jauh dari yang diperin-
tahkan Allah SWT., yakni menyebarkan perbuatanbaik dan menegakkan Islam sebagai agama rahmatan
li al-âlamîn. Sebaliknya melakukan kerusakan dalam
berbagai bentuknya seperti melecehkan sesama ma-
nusia, memojokkan, mudah mengkafirkan satu sama
lain, hingga melakukan pengrusakan dan kekerasan.Yang sangat memprihatinkan lagi seringkali praktek-
praktek tersebut dilakukan atas nama ‘kebaikan’ (atas
nama “agama”), yang artinya disandarkan atas pema-
haman terhadap agama yang sesungguhnya keliru.

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak
http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 7/35
Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab?
| 7
Praktek-praktek seperti ini persis seperti yang su-
dah disinggung di dalam ayat di atas. Hendaknya kita
bisa mewaspadai dan melakukan upaya-upaya pen-cegahan sejak dini. Yakni dengan memberikan pema-
haman agama Islam yang benar kepada anak-anak
kita, saudara, dan lingkungan sekitar.
Diskriminasi dan Kekerasan terhadap Perempuan
Salah satu praktek pengrusakan atas nama “aga-
ma” ini muncul dalam bentuk diskriminasi dan keke-
rasan terhadap perempuan baik fisik, psikis, pem-
batasan hak-hak asasinya, pemiskinan, pemberian cap
yang negatif atau stigma, dan masih banyak bentuk
lainnya. Satu bentuk praktek diskriminasi yang akan
diulas lebih jauh di buku ini adalah pewajiban “busana
jilbab” terhadap perempuan muslim.
Pokok Pertama: Penggunaan Cara-Cara yang
Tidak Dibenarkan AgamaUntuk mendapatkan citra pemimpin yang Islami
atau daerah paling Islami, saat ini berlomba-lomba
segala bentuk aturan dibuat hanya untuk mengatur
cara perempuan muslim berpakaian, yakni mewajib-
kan mereka memakai jilbab atau berbusana “Islami”.

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak
http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 8/35
Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab?
| 8
Dengan aturan-aturan tersebut, perempuan “dipaksa”
berpakaian menurut kehendak penguasa (pembuat a-
turan). Mereka juga mendapat perlakukan berbeda(diskriminatif), seperti dipojokkan atau dilecehkan
keislamannya dianggap ‘bukan perempuan yang baik’,
hingga tidak diperkenankan memasuki suatu kawasan
atau daerah tertentu atau tidak bisa mendapatkan la-
yanan publik di sebuah kantor pemerintahan tertentu jika mereka tidak berjilbab.
Praktek-praktek seperti ini jelas membawa kemu-
dharatan bagi perempuan. Seandainya pun benar bu-
sana Islami adalah yang diatur demikian yakni meng-
gunakan jilbab atau pun jika benar bahwa ada kewa-
jiban berjilbab dalam ajaran agama, itu pun tidak
berhak kita memaksakan agama kita atau cara-cara ki-
ta beragama kepada orang lain. Penggunaan cara-cara
yang tidak baik seperti dengan pemojokkan, mem-
berikan citra negatif hingga pemaksaan dan diskri-
minasi ini haruslah kita hindari. Apakah kita pantas
memperlakukan sesama saudara kita dengan cara-
cara ini? Bahkan dengan non-muslim saja kita tidak
dibenarkan berbuat demikian apa lagi dengan saudara
seagama?

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak
http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 9/35
Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab?
| 9
Allah telah memperingatkan hal ini melalui firman-
Nya:
.
“Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa, kamu akanmembuat kerusakan di muka bumi dan memutuskanhubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orangyang dilaknati Allah dan ditulikan telinga mereka dandibutakan penglihatan mereka” (QS. Muhammad [47]:22-23).
Etika dalam Beragama
Di dalam menjalankan ibadah dan kehidupan ber-
agama prinsip utama yang harus di kedepankan ada-
lah sikap kerelaan dan tiada paksaan (lâ ikraha fî ad-
dîn). Dalam hal ini Allah berfirman:
…
“Tidak ada paksaan dalam beragama” (QS. Al-Baqarah[2]: 256).

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak
http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 10/35
Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab?
| 10
Ayat ini tidak hanya berbicara secara terbatas
hubungan dengan non-muslim saja, tetapi juga antara
umat muslim sendiri haruslah ada penghormatan satusama lain terhadap cara beribadah masing-masing.
Sepanjang cara beribadah itu tidak dilakukan dengan
ancaman dan kekerasan, merusak atau tindakan yang
akan menimbulkan kerugian terhadap orang lain.
Inti atau spirit ayat tersebut adalah pentingnya ke-relaan setiap orang dalam menjalankan agamanya.
Tidak bisa seseorang dipaksa atau sebaliknya memak-
sakan kehendaknya dalam hal pemahaman atau cara
beragamanya kepada orang lain. Cara yang dibenar-
kan Islam adalah menggunakan persuasi atau yang
kita kenal dengan istilah da’wah bi al-hikmah bukan
dengan paksaan atau membuat aturan yang melegiti-
masi (mensahkan) paksaan.
Pokok Kedua: Hukum Berjilbab Bagi Perempuan
dalam IslamApakah Benar Islam Mewajibkan Perempuan Mus-
lim Berjilbab? Apakah menjadi Muslimah harus ditun-
jukkan dengan memakai Jilbab? Kalau tidak berjilbab
maka menjadi tidak Islam atau kurang Islamnya?

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak
http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 11/35
Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab?
| 11
Dalam soal ini, terdapat tiga ayat Alqur’an yang
biasanya dirujuk atau dijadikan dasar pewajiban jilbab
dan lebih jauh lagi ditafsirkan untuk membatasi gerakperempuan di publik (hijâb). Di antaranya dalam QS.
Al-Ahzâb ayat 53 dan 59 serta QS. An-Nûr ayat 31.
Dalam surat Al-Ahzâb Allah berfirman:
…
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah engkaumemasuki rumah-rumah Nabi dalam suatu resepsi,
kecuali bila diizinkan, tanpa menunggu-nunggu waktumatangnya (makanan). Tapi bila engkau diundang, makamasuklah. Bila telah usai makan-makan, segeralah ber-anjak tanpa berlama-lama bercengkrama. Sebabtindakan demikian dapat mengganggu Nabi, sehinggadia sungkan (untuk mengusir) engkau; dan, Allah tidak
pernah sungkan dalam hal kebenaran. Dan bila engkau

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak
http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 12/35
Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab?
| 12
meminta sesuatu (keperluan) dari mereka (isteri-isteriNabi), maka pintalah dari balik hijab (tirai). Sungguh,
yang demikian itu lebih suci bagi hati kalian dan jugamereka” ( QS. Al-Ahzâb [33]: 53).
Muhammad Sa’id Al-Asymawi dalam bukunya
Haqîqat al-Hijâb wa Hujjayatu al-Hadîts menyebutkan
sababun nuzul (sebab turunnya ayat) atau konteks tu-
runnya ayat tersebut, berkenaan dengan pernyataan/usulan `Umar bin Khattab kepada Nabi Muhammad
SAW.: “Wahai Rasulullah, isteri-isterimu banyak dida-
tangi orang, entah mereka baik atau jahat—untuk
berbagai keperluan. Tidakkah lebih baik sekiranya
Engkau perintahkan mereka untuk memasang hijâb?” Ayat ini turun bersamaan ketika resepsi perni-
kahan Nabi dengan Zainab yang intinya bermaksud
menerangkan kepada kaum mukminin bagaimana se-
harusnya etika memenuhi undangan Nabi dan dalam
memperlakukan isteri-isteri Beliau. Ayat hijâb ini ada-
lah perintah yang khusus ditujukan hanya kepada
istri-istri Nabi saja dan tidak berlaku kepada yang lain.
Posisi para isteri Nabi yang strategis menjadi sumber
pengetahuan dan penyambung langsung dengan Na-
bi, dan di sisi lain banyaknya kepentingan yang dituju-

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak
http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 13/35

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak
http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 14/35
Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab?
| 14
lebih umum (untuk semua perempuan mukmin ter-
masuk istri Nabi). Istilah yang digunakan adalah khi-
mar (kerudung) dan Jalabib (gaun besar yang menu-tupi sekujur tubuh atau mantel). Allah dalam hal
berfirman:
… “(Katakanlah (wahai Nabi) kepada perempuan muk-minat agar menundukkan pandangan, menjaga kehor-
matan, dan tidak mempertontonkan atau memamerkanperhiasan (bagian tubuh) mereka, kecuali yang (biasa)tampak saja. Dan hendaklah mereka mengulurkan khi-mar (kerudung) mereka ke bagian dada mereka…” (QS.An-Nûr [24]: 31).
Inti dari perintah dalam ayat ini bukanlah ke-wajiban menggunakan kerudung atau jilbab karena
pada saat itu jilbab merupakan tradisi atau budaya
yang lazim dikenakan oleh perempuan. Namun, pesan
yang hendak disampaikan adalah sebuah perintah ke-
pada perempuan mukminat agar menjaga pandangan

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak
http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 15/35
Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab?
| 15
dan kehormatannya. Perintah ini tidak hanya ditu-
jukan pada kaum perempuan saja, tetapi perintah
yang sama juga di tujukan kepada laki-laki mukmin diayat sebelumnya, yang berbunyi:
“Katakanlah kepada pria-pria yang beriman: “Hendaklahmereka menahan sebagian pandangan mereka danmemelihara kehormatan mereka, yang demikian ituadalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya AllahMaha Mengetahui apa yang mereka perbuat” (QS. An-
Nur [24]: 30).
Begitu juga Allah berfirman dalam ayat-Nya demi-
kian:
“Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anakperempuanmu, dan wanita-wanita orang-orang mukmin

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak
http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 16/35
Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab?
| 16
agar mereka mengulurkan/merendahkan jalabib*(mantel). Itu menjadikan mereka lebih mudah dikenal
sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Peng-ampun Lagi Maha Penyayang” (QS. Al-Ahzâb [33]: 59).
Sebagian pendapat juga menyebut bahwa jalâbib
atau jilbab itu adalah ridâ’ (sorban); sebagian mende-
finisikan sebagai pakaian yang lebih besar ketimbang
khimâr (kerudung); dan yang lain menyebutnya qinâ
(penutup muka, atau juga kerudung). Tapi yang di-
anggap lebih tepat adalah gaun besar menutupi
sekujur tubuh atau mantel. Jadi, jalâbib diartikan se-
jenis pakaian yang menutupi baju dalam atau sejenis
mantel yang dapat sekaligus menutup kepala, wajah,dan dada. Ayat ini tidak memerintahkan wanita mus-
limah memakai jilbab. Ayat ini lebih ditujukan untuk
kepentingan agar wanita mukmin bisa dapat dikenali
sehingga terhindar dari gangguan, yakni dengan cara
mengulurkan jilbabnya ke depan (dada).
Adapun konteks turunnya kedua ayat tersebut
adalah situasi perempuan mukmin saat itu yang ren-
tan mendapatkan pelecehan atau gangguan laki-laki
yang seringkali berlaku buruk karena menganggap
mereka adalah hamba sahaya (budak). Dalam situasi

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak
http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 17/35
Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab?
| 17
darurat, kadang perempuan-perempuan ini ter/paksa
membuang hajat di padang pasir, bahkan pada malam
hari. Sementara cara berbusana perempuan saat itu(menggunakan kerudung atau jilbab) tidak berbeda
satu sama lain yakni disampirkan ke punggung, ketim-
bang menutupi bagian dadanya yang dibiarkan trans-
paran. Kondisi ini sangat dikhawatirkan oleh kaum
mukminin. Dari sini turunlah ayat yang menganjurkanperempuan mukmin mengulurkan gaun/ mantel atau
jilbabnya hingga menutupi bagian depan (dadanya).
Dengan demikian mereka lebih mudah dikenali se-
hingga tidak diganggu.
Mengenai Batas Aurat Perempuan
Kewajiban penggunaan jilbab sangat erat kaitan-
nya dengan konsep aurat perempuan. Tentang ini
juga ditafsirkan dari ayat yang sama, yaitu: “Kata-
kanlah (wahai Nabi) kepada perempuan mukminat
agar menundukkan pandangan, menjaga kehormat-
an, dan tidak mempertontonkan atau memamerkan
perhiasan (bagian tubuh) mereka, kecuali apa yang
(biasa)tampak saja. Dan hendaklah mereka mengu-

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak
http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 18/35
Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab?
| 18
lurkan khimar (kerudung) mereka ke bagian dada me-
reka….” (QS. An-Nûr [24]: 31).
Sebagaimana dijelaskan di atas, QS. An-Nûr [24]ayat 31 ini, pada dasarnya tidak berbicara mengenai
batas aurat perempuan, tetapi perintah kepada pe-
rempuan yang beriman agar menjaga pandangan dan
kehormatannya. Perintah yang sama juga ditujukan
kepada kaum laki-laki di QS. An-Nûr [24]: 30, yaituayat sebelumnya.
Selain ayat-ayat di atas, ada juga hadis yang di-
jadikan dalil untuk soal ini, yaitu hadis yang diri-
wayatkan oleh Aisyah. Dalam hadits Aisyah ini dise-
butkan Nabi bersabda: “Tidak halal bagi seorang
perempuan yang telah baligh—sementara dia ber-
iman kepada Allah dan hari akhir—terlihat bagian or-
gan tubuhnya, kecuali muka dan kedua tangannya,
sampai batas ini (Nabi menggenggam setengah
lengannya).”
Hadis kedua diriwayatkan Abi Daud dari Aisyah,
bahwa Asma’ putri Abu Bakar, suatu kali berkunjung
ke rumah Nabi, lantas Nabi bersabda menegurnya:
“Wahai Asma! Bila seorang gadis telah haid, tidak bo-
leh terlihat bagian organ tubuhnya kecuali bagian ini

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak
http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 19/35
Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab?
| 19
(Nabi menunjuk muka dan kedua telapak tangan-
nya).”
Kedua hadis ini tidak bisa dijadikan sebagai lan-dasan hukum syari’at karena statusnya yang ahad (ha-
dis yang diriwayatkan secara individual), bukan hadis
yang diakui dan diriwayatkan secara kolektif atau ha-
dis mutawâtir (hadis diriwayatkan oleh isnad yang da-
lam setiap tingkatan berjumlah banyak dan terper-caya), ataupun hadis masyhûr (hadis diriwayatkan se
cara individual namun mendapat penguatan).
Hal ini berbeda misalnya dengan hadis ahad yang
juga diriwayatkan oleh Abu Daud namun mendapat
penguatan dari Ibnu Hanbal, Ibnu Majah, dan At-
Tarmidzi. Hadis yang dimaksud berbunyi: “Tidak dite-
rima shalat seorang perempuan yang sudah haid (ba-
ligh) kecuali bila dilakukan dengan mengenakan keru-
dung.”
Hadis ini memperlihatkan, pada dasarnya peng-
gunaan kerudung hanya di tekankan ketika melakukan
shalat. Dengan sendirinya, pewajiban kepada perem-
puan di semua waktu di luar shalat justru berten-
tangan dengan isi hadis tersebut.

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak
http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 20/35
Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab?
| 20
Sementara itu, dalam memberi tafsiran terhadap
ayat-ayat di atas, khususnya mengenai ayat “apa yang
biasa tampak” tersebut berpulang pada kondisi dansituasi serta perspektif para ulama, sehingga penaf-
sirannyapun menjadi beragam. Dalam hal ini, ada
yang memandang aurat perempuan adalah seluruh
badannya kecuali wajah dan telapak tangan, bahkan
ada yang mengecualikan hanya mata kiri. Namun ma-yoritas ulama memahami “kecuali apa yang tampak”
dalam arti yang “biasa dan/atau dibutuhkan keter-
bukaannya sehingga harus tampak”. Aspek “kebutuh-
an” di sini dalam arti menimbulkan kesulitan bila
bagian badan tersebut ditutup. Pendapat ini didukung
oleh banyak hadis.
Hal ini diperkuat misalnya, Abu Hanifah berpen-
dapat bahwa kaki perempuan bukanlah aurat karena
akan menyulitkan bila harus ditutup khususnya bagi
wanita-wanita miskin di pedesaan yang ketika itu
sering kali berjalan tanpa alas kaki untuk memenuhi
kebutuhan mereka. Pakar hukum Abu Yusuf juga ber-
pendapat kedua tangan wanita bukan aurat karena
mewajibkan untuk menutupnya akan menyulitkan
wanita.

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak
http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 21/35
Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab?
| 21
Tujuan Agama Bukan Menyulitkan tetapi
Memberi Kemudahan
Dalam ajaran Alqur’an ditegaskan bahwa kesulitan
merupakan faktor yang menyebabkan munculnya ke-
mudahan. Secara tegas Alqur’an menyatakan dalam
dua ayat, yaitu:
...
“Allah tidak berkehendak menjadikan bagi kamu sedikitkesulitan pun” (QS. Al-Mâ’idah [5]: 6).
...
“Allah menghendaki buat kamu kemudahan bukankesulitan” (QS. Al-Baqarah [2[: 185).
Pada akhirnya, para ulama juga mengembalikan
pengecualian tersebut kepada kebiasaan yang berlaku
di masyarakat muslim di masing-masing tempat. Kare-na kebutuhan di setiap masa dan tempat tidak saja
berbeda, tetapi juga berkembang sesuai dengan za-
mannya.
Di dalam kaedah ushul fikih (metode untuk peng-
galian hukum Islam), disebutkan:

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak
http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 22/35
Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab?
| 22
“Hukum beredar bersama illat-nya, ada atau tidak ada-nya.”
Maksudnya jelas, ada dan tiadanya hukum tergan-
tung pada illatnya atau konteks kebutuhannya. Hu-
kum berkembang sesuai dengan konteksnya. Karena
itu ijtihad jalan yang tidak boleh berhenti.Kaedah lain yang menjadi kunci dalam penggalian
hukum Islam adalah: “Al-hukmu yadûru bi maqâshi-
dihi” (hukum beredar sesuai dengan tujuannya). Da-
lam hal ini adalah tujuan syariat (maqâshid at-tasyrî’).
Di sini hukum dapat berubah sesuai konteksnyasepanjang terpenuhi tujuan syar’i-nya. Contoh tujuan
syar’i dalam potong tangan bagi pencuri adalah agar
tidak mengulangi lagi perbuatan tersebut. Sejauh tu-
juan syar’inya terpenuhi yakni membuat kapok pela-
kunya, maka bentuk hukuman lain yang lebih manu-
siawi bisa diterapkan untuk menggantikan hukum po-
tong tangan yang dirasakan tidak lagi sesuai dengan
peradaban saat ini.
Begitu juga dalam hal batas-batas aurat dan kait-
annya dengan penggunaan jilbab. Karena jilbab meru-

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak
http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 23/35
Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab?
| 23
pakan tradisi atau adat setempat yang saat itu dipilih
oleh Alqur’an (konteks masyarakat Arab zaman itu)
sebagai medium (alat) sehingga lebih mudah dalammenyampaikan tujuan syar’i-nya, yakni menjaga
kehormatan. Dengan demikian maqâshid at-tasyrî’-
nya bukanlah terletak pada penggunaan jilbabnya,
tetapi pada perintah menjaga kehormatan dan ini bisa
dilakukan dengan beragam cara atau metode ter-gantung pada konteks masyarakat di masing-masing
tempat dan zamannya.
Muhammad Thahir Ibn ‘Asyur, ulama besar dari
Tunisia yang diakui otoritasnya dalam bidang agama,
menulis dalam buku yang berjudul Maqâshid asy-Sya-
rî’ah’ sebagaimana dikutip Quraish Shihab dalam
Tafsir Al-Mishbah, yang intinya: “Kami percaya bahwa
adat kebiasaan satu kaum tidak boleh—dalam kedu-
dukannya sebagai adat—untuk dipaksakan terhadap
kaum lain atas nama agama, bahkan tidak dapat
dipaksakan pula terhadap kaum itu.”
Dalam memberikan contoh terkait penafsiran jil-
bab, beliau berkomentar: “Ini adalah ajaran yang
mempertimbangkan adat orang-orang Arab, sehingga

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak
http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 24/35
Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab?
| 24
bangsa-bangsa lain yang tidak menggunakan jilbab,
tidak berlaku bagi mereka ketentuan ini.”
Rambut Perempuan Bukanlah Aurat!
Sudah jelas bahwa baik dalam Alqur’an maupun
hadis tidak ada perintah bagi perempuan untuk me-
nutup kepalanya; juga tidak dikatakan bahwa rambut
perempuan adalah aurat, yang karena itu harusditutupi dengan kerudung atau jilbab. Ayat dalam QS.
An-Nûr di atas lebih pada perintah untuk menutup
dada. Tujuannya agar yang mengenakan bisa dikenali,
karena konteks situasi pada saat itu yang membutuh-
kan pengenal antara perempuan merdeka atau pe-
rempuan mukmin dengan perempuan lainnya (hamba
sahaya).
Satu-satunya hadis yang bisa menjadi pegangan
soal kerudung adalah perintah untuk berkerudung pa-
da waktu shalat. Hadis soal ini juga menunjukkan bah-
wa pada saat itu, perempuan tidak diwajibkan untukberkerudung sepanjang hari, sehingga perlu ditekan-
kan agar berkerudung pada waktu shalat. Pada dasar-
nya pandangan yang menyatakan bahwa rambut pe-
rempuan itu adalah aurat secara historis sangat di-

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak
http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 25/35
Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab?
| 25
pengaruhi oleh mitos-mitos dan tradisi yang berkem-
bang dalam sejarah peradaban kuno seperti Mesir,
Yunani, agama Yahudi, dan Kristen.Soal tradisi ini, paling tidak terdapat dua bentuk
yang berkembang terkait dengan bagaimana masyara-
kat sejak dahulu memperlakukan kepala/rambutnya.
Pertama, berlaku tidak hanya bagi perempuan, tetapi
juga laki-laki. Bangsa Mesir Kuno percaya, rambutmanusia adalah kekuatan dan simbol kebanggaan. Ka-
rena itu sebagai ekspresi kelemahan dan kerendahan
diri di hadapan Tuhan, para pendeta masa itu mela-
kukan kegiatan ritual dengan menggunduli rambut
mereka. Pemotongan rambut akhirnya menjadi tradisi
bangsa Mesir kuno baik bagi kaum laki-laki maupun
perempuan. Untuk melindungi kepala mereka dari se-
ngatan matahari, mereka kemudian menutupi kepala
mereka dengan penutup yang terbuat dari rambut ra-
jutan, dikenal dengan nama baruqah ( rambut palsu
atau wig).
Mitos dan tradisi bangsa Mesir Kuno ini kemudian
menyebar ke segala penjuru dan berbagai peradaban
yang berbeda. Dalam ajaran Yahudi, mereka tidak me-
motong rambut, namun sengaja menutup rambut

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak
http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 26/35
Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab?
| 26
waktu sembahyang. Kaum laki-laki mengunakan topi
atau songkok di atas kepalanya, sementara perempu-
an menggunakan kerudung. Pada masa al-Masih da-tang ia belum bicara soal ini, mungkin karena ajaran
al-Masih lebih mementingkan esensi keberagamaan
seperti sentuhan hati dan nurani ketimbang simbol
atau tampilan.
Akan tetapi Paulus memberlakukan penggunaanpenutup kepala bagi perempuan ketika sembahyang,
sebagaimana disebutkan: “Jika seorang perempuan ti-
dak melakukannya, maka hendaklah dia memotong
rambutnya. Sebab, pantaskah seorang perempuan
menyembah Tuhan dalam keadaan tidak bertutup
kepala?” (Kitab 11: 4-14). Dapat disimpulkan, tradisi
menutup kepala perempuan sudah ada pada masa se-
belum Islam. Tradisi ini memang bersumber pada
kepercayaan yang lebih positif yang meyakini bahwa
rambut perempuan bukanlah aurat tetapi simbol
kekuatan dan bentuk keagungan. Menutup kepala
ketika sembahyang merupakan ekspresi kerendahan
diri di hadapan Sang Pemilik Kekuasaan.
Kedua, mitos yang lebih negatif terhadap rambut
(bahkan terhadap seluruh tubuh perempuan) adalah

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak
http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 27/35
Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab?
| 27
aurat yang harus disembunyikan. Mitos ini bisa ditelu-
suri dari praktek-praktek pengurungan dan penga-
singan perempuan akibat sebuah kepercayaan terten-tu. Kepercayaan ini mengaitkan tubuh perempuan de-
ngan perubahan alam, khususnya mengaitkan darah
menstruasi dengan peristiwa-peristiwa bencana alam,
kemarau panjang, dan berkembangnya hama penye-
bab gagalnya panen petani (menstrual taboo).Dalam ajaran Yahudi, perempuan ketika mens-
truasi harus hidup dalam gubuk khusus atau meng-
asingkan diri dalam goa-goa, tidak boleh bercampur
dengan keluarganya, tidak berhubungan seks, dan ti-
dak menyentuh jenis masakan tertentu. Yang lebih
penting ialah tatapan mata dari perempuan yang se-
dang menstruasi --biasa disebut dengan "mata iblis" –
harus diwaspadai, karena diyakini bisa menimbulkan
berbagai bencana. Untuk mengamankan tatapan "ma-
ta iblis" itu maka digunakanlah cadar (pakaian yang
menutupi hampir seluruh tubuh) yang dapat meng-
halangi tatapan mata tersebut.
Dalam sejarah, penggunaan cadar juga digunakan
oleh para perempuan dari keluarga raja atau bang-
sawan sebagai pengganti "gubuk pengasingan", se-

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak
http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 28/35
Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab?
| 28
hingga mereka tidak perlu lagi mengasingan diri di da-
lam gubuk pengasingan, dan hanya cukup menggu-
nakan pakaian khusus yang dapat menutupi anggotabadan. Dahulu kala perempuan menggunakan cadar
hanya dari keluarga bangsawan atau orang-orang
yang terhormat, kemudian diikuti perempuan non-
bangsawan. Peralihan dari gubuk pengasingan mens-
truasi menjadi cadar juga dilakukan di New Guinea,British Columbia, Asia, dan Afrika bagian Tengah,
Amerika bagian Tengah, dan lain sebagainya. Bentuk
dan bahan cadar juga berbeda-beda antara satu tem-
pat dengan tempat yang lain. Bentuk cadar di Asia
agak lonjong menutupi kepala sampai pinggang dan
bahannya juga bermacam-macam; ada yang dari serat
kayu yang ditenun khusus dan ada yang dari wol yang
berasal dari bulu domba.
Di dalam tradisi yang berkembang lama, selain
mengenakan cadar, juga ada tradisi di mana perem-
puan haid harus menggunakan cat pewarna hitam
(cilla' ) di daerah sekitar mata guna mengurangi keta-
jaman pandangan matanya. Ada lagi yang menam-
bahkan dengan memakai kalung dari bahan-bahan
tertentu seperti dari logam, manik-manik, dan bahan

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak
http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 29/35
Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab?
| 29
dari tengkorak kepala manusia. Intinya, tradisi peng-
gunaan kerudung sudah berlangsung sejak dahulu
kala di Timur. Tidak saja pada agama Yahudi danKristen. Kemungkinan paling pertama ditemukan ialah
dalam hukum Asyiria, yang mengatur bahwa isteri,
anak perempuan, janda, bilamana pergi ke tempat-
tempat umum harus menggunakan kerudung.
Dari semua tradisi tersebut, Islam mengadopsitradisi yang lebih positif yang ditunjukkan melalui
perintah menutup kepala hanya ketika shalat (Hadis).
Islam tidak pernah memerintahkan perempuan untuk
mengasingkan diri, juga untuk menutup kepala atau
rambutnya sepanjang hari. Karena rambut perempu-
an bukanlah aurat yang harus ditutup-tutupi. Tidak
ada satu pun ayat dalam Alqur’an sebagai sumber
utama hukum Islam yang menyuruh perempuan mus-
lim untuk menggunakan jilbab atau menutup rambut/
kepalanya. Adapun tafsir ulama terhadap Alqur’an
maupun hadislah yang melahirkan ketentuan soal
jilbab.

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak
http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 30/35
Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab?
| 30
Ikhtitam
Dapat disimpulkan, penggunaan jilbab bukanlah
suatu kewajiban bagi perempuan muslim. Pengguna-
an jilbab bukanlah bersumber dari ajaran agama Islam
tetapi lebih merupakan tradisi Arab dan telah ada
bahkan sejak masa pra Islam. Menggunakan jilbab
sah-sah saja sebagai model busana sebagaimana juga
model busana non-jilbab dan tidak ada kaitan dengannorma agama. Setiap perempuan berhak memutus-
kan busana apa yang hendak digunakan sepanjang
menurutnya layak dan pantas serta dengan busana
tersebut dia mampu menjaga kehormatannya.
Menggunakan jilbab karenanya adalah pilihan danharus berdasarkan kerelaan perempuan itu sendiri
dan tidak bisa dipaksakan melalui cara apapun seperti
membuat aturan soal berpakaian Islami. Bentuk-
bentuk pemaksaan baik langsung maupun tidak
langsung, atau pemberian label/citra negatif kepadamereka yang tidak berjilbab jelas tidak dapat dibe-
narkan dalam ajaran Islam. Dalam menjaga kehor-
matan, Alqur’an juga tidak membeda-bedakan antara
perempuan dan laki-laki, keduanya diperintahkan
untuk sama-sama menjaga martabat dan kehormat-

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak
http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 31/35
Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab?
| 31
annya masing-masing. Tidak dibenarkan karena cara
berpakaian seorang perempuan, laki-laki kemudian
merasa berhak untuk melecehkan perempuan ter-sebut.
Pada akhirnya ketakwaan seseoranglah yang akan
dinilai, bukan tergantung karena ia laki-laki atau pe-
rempuan. Ketakwaan juga tidak bergantung pada cara
berpenampilan, tetapi pada perbuatan masing-ma-sing, yaitu apakah mereka melakukan kebaikan, per-
buatan makruf kepada sesama manusia tanpa mem-
beda-bedakan sebagaimana yang diperintahkan da-
lam Alqur’an, atau sebaliknya melakukan kerusakan di
bumi dalam berbagai wujudnya termasuk paksaan,
kekerasan dan diskriminasi terhadap kaum yang
lemah.
Dalam sebuah hadis dikemukakan demikian:
“Sesungguhnya kekejian dan perbuatan keji itu sedikitpun bukan dari Islam, dan sesungguhnya sebaik-baikkeislamanya seseorang adalah yang paling baik akh-

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak
http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 32/35
Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab?
| 32
laknya (budi pekerti kepada sesama)” (HR. Thabrani,Ahmad, dan Abu Ya’la).
Demikian pembaca budiman, semoga kita semua
selalu dilindungi Allah.
Wallâhu ‘alam bi ash-shawâb.

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak
http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 33/35

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak
http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 34/35
Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab?
| 34
Profil Lembaga
KIAS – Komunitas untuk Indonesia yang Adil dan Setara
adalah jaringan masyarakat yang bertujuan menghapuspraktik kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuanyang didasarkan atas tafsir agama dan budaya. KIASdideklarasikan oleh masyarakat luas di Jakarta pada 8 Maret2011, bertepatan dengan peringatan 100 tahun Hari Perem-puan Internasion. Saat ini jaringan KIAS sudah terbangun di
18 provinsi di seluruh Indonesia. KIAS meyakini hingga kinimasih banyak penafsiran agama dan budaya yang melang-gengkan praktik kekerasan dan diskriminasi terhadap pe-rempuan. Karenanya kegiatan utama KIAS adalah melaku-kan kampanye penghapusan kekerasan terhadap perem-puan yang difokuskan pada pimpinan komunitas; tokoh aga-ma, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan masyarakat luas pa-da umumnya.
PSI UII – Pusat Studi Islam Universitas Islam Indonesia
Berdiri sejak tahun 1997, PSI UII adalah lembaga yang ber-komitmen untuk menampilkan wajah agama yang humanis,anti kekerasan, berkeadilan serta berkesetaraan gender,yang akomodatif terhadap pemenuhan hak-hak asasi ma-nusia serta turut pula mendorong penyemaian nilai-nilai ke-lokalan yang senafas dengan nilai-nilai agama. Untuk mewu- judkan harapan di atas dilakukan kegiatan dalam bentuk ka- jian, penelitian, pendidikan, pelatihan, sosilalisasi dan pe-nerbitan. Untuk menghadirkan ajaran agama (Islam) yangrahmatan lil ‘alamin di tengah masyarakat, semua program

8/6/2019 Seri 1_islam Tdk Jilbab_siap Cetak
http://slidepdf.com/reader/full/seri-1islam-tdk-jilbabsiap-cetak 35/35
Benarkah Islam Mewajibkan Berjilbab?
kerja PSI UII senantiasa didasarkan pada hasil riset. Oleh ka-rena itu, sebelum melakukan aksinya, semua program PSI
UII dimulai dan berbasiskan dari hasil riset.WI – The Wahid Institute Berdiri sejak 7 September 2004,the Wahid Institute adalah lembaga yang berusaha mewu- judkan prinsip dan cita-cita Abdurrahman Wahid dalam me-ngembangkan pemikiran Islam moderat dan mendorongterciptanya demokrasi, multikulralisme, dan toleransi di ka-
langan kaum muslim Indonesia dan seluruh dunia. Dalamberbagai programnya, Wahid menggelar berbagai kegiatandi lingkungan aktivis muslim progresif dan dialog-dialog diantara pemimpin-pemimpin agama serta tokoh-tokoh poli-tik di dunia Islam dan Barat
Federasi LBH-APIK Indonesia – Federasi Lembaga Bantuan
Hukum-Asosiasi Perempuan Indonesia untuk KeadilanIndonesia adalah sebuah organisasi di tingkat nasional yangmemayungi LBH APIK-LBH APIK yang bergerak di bidang pe-layanan bantuan hukum. Advokasi hak-hak perempuan danupaya-upaya strategis lainnya dalam rangka mewujudkansistem hukum dan sosial yang setara dan adil bagi perem-puan dan laki-laki. Saat ini telah ada 15 LBH APIK yang terse-bar di berbagai wilayah seperti NAD, Sumatera Utara, Suma-tera Barat, Jawa Tengah, Jogjakarta, Sulawesi Utara, Sulawe-si Selatan, Sulawesi Tengah, Kalimantan Barat, Bali, NTBhingga Papua.