serat lantung (intisari).docx

7
Serat Lantung (Moraceae) Oleh : Zubaidi Kailani dkk. Intisari Penelitian serat dari kulit kayu tanaman keras Lantung” (moraseae) telah dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan serat dalam kulit kayu bervariasi bergantung tua mudanya. Dibanding serat selulosa alam (kapas) maupun serat selulosa regenerasi (rayon) serat dari kulit kayu tersebut mempunyai beberapa keunggulan terutama dalam hal morfologi, ketahanan terhadap zat kimia, sifat elektrostatik yang rendah, sehingga dimungkinkan bermanfaat untuk kain saringan zat kimia, isolator listrik, kain non-woven. Kandungan serat yang terdapat dalam kulit kayu bervariasi antara 48,19% sampai 73,14%. Variasi tersebut kemungkinan disebabkan oleh kondisi pertumbuhan, umur, cuaca dsb. Dari jumlah tersebut, berkas serat bagian dalam lebih halus berjumlah sebesar 15,6% sampai dengan 29,29%, dan berwarna lebih putih, sedangkan bagian luar berwarna kecoklatan sebesar 32,59% sampai dengan 43,85%. Gambar1. Pohon Tanaman Lantung dan Daun 1

Upload: zubaidi-kailani

Post on 24-Apr-2015

103 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Serat  Lantung (intisari).docx

Serat Lantung (Moraceae) Oleh : Zubaidi Kailani dkk.

Intisari Penelitian serat dari kulit kayu tanaman keras “Lantung” (moraseae) telah dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan serat dalam kulit kayu bervariasi bergantung tua mudanya. Dibanding serat selulosa alam (kapas) maupun serat selulosa regenerasi (rayon) serat dari kulit kayu tersebut mempunyai beberapa keunggulan terutama dalam hal morfologi, ketahanan terhadap zat kimia, sifat elektrostatik yang rendah, sehingga dimungkinkan bermanfaat untuk kain saringan zat kimia, isolator listrik, kain non-woven.

Kandungan serat yang terdapat dalam kulit kayu bervariasi antara 48,19% sampai 73,14%. Variasi tersebut kemungkinan disebabkan oleh kondisi pertumbuhan, umur, cuaca dsb. Dari jumlah tersebut, berkas serat bagian dalam lebih halus berjumlah sebesar 15,6% sampai dengan 29,29%, dan berwarna lebih putih, sedangkan bagian luar berwarna kecoklatan sebesar 32,59% sampai dengan 43,85%.

Gambar1. Pohon Tanaman Lantung dan Daun

Gambar 2. Hasil pengolahan serat Lantung secara sederhana

1

Page 2: Serat  Lantung (intisari).docx

Gambar 3. Hubungan antara konsentrasi zat oksidator dengan derajat putih.

Morfologi SeratMorfologi serat dari berkas bagian dalam maupun luar hampir tidak ada

perbedaan kecuali spektrum warna yang dipantulkan oleh polarized microscope. Hal tersebut menandakan adanya perbedaan kerapatan/ kepadatan struktur supermolekuler serat yang mempunyai indek bias berbeda. Panjang serat relatif pendek, diameter bagian tengah relatif besar dan makin mengecil pada ujungnya. Penampang melintang serat kulit kayu ini cenderung membentuk multilobal, dan mempunyai dinding serat yang cukup tebal.

Tabel 1. Sifat fisika dan mekanika serat Lantung dan serat tekstil lainnya.

SeratSerat

Sifat Fisika/ Mekanik

Kekuatan (g/d)

Mulur saat putus (%)

Kehalusan(denier)

Berat jenis

2

10 15 20 25 30 35 40 45

0102030405060708090

BAG. DALAM

BAG. LUAR

Hidrogen peroksida 35%(ml/l)

DE

RA

JA

T P

UT

IH (

%)

Page 3: Serat  Lantung (intisari).docx

Kulit kayu Lantung (bag. Dalam)

Kulit kayu Lantung (bag. Luar)

Kapas

Rayon (reguler)

Poliester (reguler)

0,9 - 1.8

1,1 - 1,6

3,0 - 4,9

1,5 - 2,4

4,4 - 7,8

5,5 - 7,0

2,8 - 4,0

5,3 - 8,1

15,0 - 30

14 - 25

8,0 – 16,6

9,6 – 19,1

1,1 – 2,1

1,0 – 1,6

1,1 – 1,6

1,50

1,50

1,55

1,52

1,38

Sifat Fisika Serat

Sifat fisika dan mekanika adalah sifat-sifat penting pada serat karena sifat-sifat tersebut banyak menentukan dalam pemanfaatannya. Tabel berikut merupakan perbandingan serat dari kulit kayu terhadap serat-serat selulosa dan serat lainnya.

Dari faktor kehalusan, kekuatan dan mulur serat dari kulit kayu tidak cocok untuk pembuatan kain yang halus, oleh karena itu akan lebih cocok untuk kain kempa / non-woven untuk berbagai isolator.

Daya Tahan Zat Kimia Serat-serat dari kulit kayu juga sangat tahan pada alkali kuat. Dari

pengamatan secara visual, perendaman pada larutan natrium hidroksida pekat (70%), serat selulosa (kapas) akan menggelembung dan tidak menurunkan kekuatannya, sedangkan pada serat dari kulit kayu (Lantung) hampir tidak menunjukkan perubahan. Dalam larutan asam klorida pekat, serat dari kulit kayu tersebut cukup stabil, sedangkan pada serat rayon dan kapas cenderung melunak.

Penyerapan Zat Warna Penyerapan serat dari kulit kayu terhadap zat warna reaktif (Procion Yellow

N-E4R) cukup baik yaitu sekitar 90% - 90,60%, yang sedikit lebih rendah dari rayon (91,94%) dan kapas (93,88%). Penyerapan serat kulit kayu terhadap zat warna direk (Solophenyl Scarlet BLN 200%) jauh lebih kecil dibanding serat selulosa lainnya, hal tersebut juga membuktikan bahwa serat dari kulit kayu lebih padat (solid) pada dindingnya sehingga lebih sukar dimasuki zat warna direk dibanding serat selulosa alam (kapas) maupun serat selulosa regenerasi (rayon). Sesuai dengan pengujian ketahanan zat kimia serat dari kulit kayu mempunyai dinding yang lebih kompak dan padat dibanding serat selulosa lainnya.

3

Page 4: Serat  Lantung (intisari).docx

Gambar 4. Perbandingan penyerapan zat warna reaktif dan zat warna direk pada serat dari kulit kayu (Lantung) bagian luar dan bagian dalam, kapas dan rayon.

Kandungan Air (moisture content) Serat dari kulit kayu tergolong serat yang mempunyai daya serap tinggi. Pengujian kandungan air (moisture content) sesuai SNI 08-0263-1989 menunjukkan bahwa serat tersebut mempunyai daya serap diatas serat kapas, akan tetapi masih dibawah serat rayon. Gambar 5 menunjukkan kandungan air (moisture content) serat dari kulit kayu, kapas, rayon dan poliester pada kondisi ruang stantar (kelembaban 67%, suhu 22oC).

Gambar 5. Kandungan air (moisture content) serat dari kulit kayu (Lantung), kapas,rayon dan poliester.

Sifat Elektrostatik

4

LAN

TU

NG

(b

...

LA

NT

UN

G (

b...

KA

PA

S

RA

YO

N

PO

LIE

ST

ER

0

4

8

12

16

10.2211.56

8.13

12.62

0.4

KA

ND

UN

GA

N A

IR (

%)

LA

NT

UN

G (

ba

g.l.

..

LA

NT

UN

G (

ba

g..

.

KA

PA

S

RA

YO

N

0

20

40

60

80

100

90 90

.6

93

.88

91

.94

55

.67

50

.45

80

.75

87

.01

ZW. REAKTIF

ZW. DIREK

PE

NY

ER

AP

AN

ZW

(%

)

Page 5: Serat  Lantung (intisari).docx

Gambar 6. Perbandingan Sifat Elektrostatik Serat dari kulit kayu (Lantung), Kapas, Rayon dan Poliester

Pengujian sifat elektrostatik dilakukan dengan menggunakan alat Rotary staticmeter dengan menggunakan kecepatan putar standar, luas permukaan 4 x 10 cm2. Gambar 6 menunjukkan sifat elektrostatik serat dari kulit kayu sangat kecil dibanding serat kapas, rayon dan poliester. Sifat ini sangat baik untuk keperluan isolator listrik, penyekat panas, dan sebagainya.

Pemanfaatan Serat Lantung. Sesuai morfologi serat yang tergolong serat pendek dan diameter relatif besar, serat dari kulit kayu Lantung lebih cocok untuk dibuat kain non-woven. Ketahanan terhadap zat kimia, serat dari kulit kayu Lantung jauh lebih tahan dibanding serat selulosa kapas dan rayon, oleh karena itu lebih cocok dibuat kain saring non-woven zat kimia terutama alkali kuat. Dari sifat elektrostatik yang sangat rendah, penyerapan tinggi dan ujung serat yang mengecil, maka serat dari kulit kayu Lantung cukup baik untuk bahan sapu tangan, serbet makan, atau peralatan lainnya seperti isolator listrik, dan bahan bermanfaat lain.

SARAN Serat dari kulit kayu jenis lainnya masih banyak terdapat didalam negeri yang mungkin mempunyai beberapa keistimewaan. Penelitian dan pemanfaatan sumber daya alam Indonesia perlu dikembangkan.

5

LAN

TU

NG

(b

...

LAN

TU

NG

(b

...

KA

PA

S

RA

YO

N

PO

LIE

ST

ER

0

750

1500

2250

3000

135.6259.2

948

1296

2600

ELE

KT

RO

ST

AT

IK (

V)