sepuluh indikator tatanan rumah tangga
DESCRIPTION
membahas indikator-indikator dalam menata sebuah rumah tangga yang baikTRANSCRIPT
Sepuluh Indikator Tatanan Rumah Tangga
Ditulis Oleh Promkesdinkesbone on Sabtu, 24 Maret 2012 | 20.04
Untuk mewujudkan visi Indonesia Sehat 2010, Pusat Promosi Kesehatan, Departemen
Kesehatan, telah melakukan upaya pemberdayaan masyarakat dengan melakukan sosialisasi
mengenai pentingnya PHBS pada tingkatan rumah tangga. Apa dan bagaimana upaya PHBS
tersebut, berikut rangkuman sumber pustaka dari Pusat Promosi Kesehatan (Promkes), Depkes
RI.
Apa itu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) ?
PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota
keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat
berperan aktif dalam kegiatan – kegiatan kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan–
kegiatan kesehatan di masyarakat
PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa ratusan. Misalnya tentang Gizi: makan beraneka
ragam makanan, minum Tablet Tambah Darah, mengkonsumsi garam beryodium,
member bayi dan balita Kapsul Vitamin A. Tentang kesehatan lingkungan seperti
membuang samapah pada tempatnya, membersihkan lingkungan.
Setiap rumah tangga dianjurkan untuk melaksanakan semua perilaku kesehatan.
Apa itu PHBS di Rumah Tangga?
PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar
tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif
dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat.
Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10 (sepuluh) PHBS di
Rumah Tangga yaitu
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Memberi ASI ekslusif
3. Menimbang bayi dan balita
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah
8. Makan buah dan sayur setiap hari
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah
(Sumber referensi : Buku Saku Rumah Tangga Sehat dengan PHBS, Pusat Promosi Kesehatan,
Depkes RI, Jakarta, 2007, hal.2)
Bagaimana upaya penerapan 10 (sepuluh) indikator PHBS di tingkat rumah tangga, tentu sangat
tergantung lagi dengan kesadaran dan peran serta aktif masyarakat di lingkungan tempat
tinggalnya masing-masing. Sebab upaya mewujudkan lingkungan yang sehat akan menunjang
pola perilaku kehidupan rakyat yang sehat secara berkelanjutan
e
ProfilAbout Us
ProgramWhat we do
BeritaNews
MediaMedia Room
Topik KesehatanHealth Topic
Terapkan 10 Indikator PHBS Dalam Lingkungan Keluarga
Details
Hits: 4409
Surabaya, eHealth. Apakah anda merasa bahwa diri anda dan keluarga anda merupakan
keluarga sehat? Mungkin mayoritas langsung menganggukkan kepala jika mendapat pertanyaan
demikian. Namun, tahukah anda apa saja langkah menuju ke keluarga sehat? Mungkin juga
banyak dari kita yang langsung menjawab macam-macam langkahnya.
Menurut Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Surabaya, dr. Sri Setyani, suatu
negara yang sehat berawal dari diri sendiri dan keluarga yang sehat juga. Banyak penafsiran
bahwa sehat itu haruslah memiliki peralatan penunjang kesehatan yang lengkap dan memadai,
sehingga tetap membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tidak harus demikian, langkah yang
paling sederhana untuk menjaga kesehatan sekaligus mencegah penyakit adalah hanya dengan
melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau yang disingkat PHBS.
Disini, pengertian PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran
sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang, keluarga, atau masyarakat mampu
menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan.
Jumlah PHBS yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari pun sangat banyak, bahkan
bisa mencapai ratusan. Misalnya tentang mengkonsumsi multi vitamin, istirahat yang cukup,
membuang sampah pada tempatnya, hingga mampu mengendalikan emosi diri.
Sedangkan yang akan dibahas disini adalah PHBS dalam lingkungan rumah tangga. PHBS
rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga, agar tahu, mau dan
mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan
kesehatan di masyarakat.
Terdapat 10 indikator PHBS di dalam rumah tangga, yakni :
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan : Yang dimaksud tenaga kesehatan disini
seperti dokter, bidan dan tenaga paramedis lainnya. Hal ini dikarenakan masih ada
beberapa masyarakat yang masih mengandalkan tenaga non medis untuk membantu
persalinan, seperti dukun bayi. Selain tidak aman dan penanganannya pun tidak steril,
penanganan oleh dukun bayi inipun dikhawatirkan berisiko besar dapat menyebabkan
kematian ibu dan bayi.
2. Memberi bayi ASI Eksklusif : Seorang ibu dapat memberikan buah hatinya ASI
Eksklusif yakni pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi
mulai usia nol hingga enam bulan.
3. Menimbang Balita setiap bulan : Penimbangan bayi dan Balita setiap bulan dimaksudkan
untuk memantau pertumbuhan Balita tersebut setiap bulan. Penimbangan ini
dilaksanakan di Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) mulai usia 1 bulan hingga 5 tahun.
Setelah dilakukan penimbangan, catat hasilnya di buku KMS (Kartu Menuju Sehat). Dari
sinilah akan diketahui perkembangan dari Balita tersebut.
4. Menggunakan Air Bersih : Gunakan air bersih dalam kehidupan sehari-hari seperti
memasak, mandi, hingga untuk kebutuhan air minum. Air yang tidak bersih banyak
mengandung kuman dan bakteri yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit.
5. Mencuci tangan pakai sabun : Mencuci tangan di air mengalir dan memakai sabun dapat
menghilangkan berbagai macam kuman dan kotoran yang menempel di tangan sehingga
tangan bersih dan bebas kuman. Cucilah tangan setiap kali sebelum makan dan
melakukan aktifitas yang menggunakan tangan, seperti memegang uang dan hewan,
setelah buang air besar, sebelum memegang makanan maupun sebelum menyusui bayi.
6. Gunakan Jamban Sehat : Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas
pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan
leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan
kotoran dan air untuk membersihkannya. Ada beberapa syarat untuk jamban sehat, yakni
tidak mencemari sumber air minum, tidak berbau, tidak dapat dijamah oleh serangga dan
tikus, tidak mencemari tanah sekitarnya, mudah dibersihkan dan aman digunakan,
dilengkapi dinding dan atap pelindung, penerangan dan ventilasi udara yang cukup, lantai
kedap air, tersedia air, sabun, dan alat pembersih.
7. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu : Lakukan Pemeriksaan Jentik Berkala
(PJB) di lingkungan rumah tangga. PJB adalah pemeriksaan tempat perkembangbiakan
nyamuk yang ada di dalam rumah, seperti bak mandi, WC, vas bunga, tatakan kulkas,
dan di luar rumah seperti talang air, dll yang dilakukan secara teratur setiap minggu.
Selain itu, juga lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M
(Menguras, Mengubur, Menutup).
8. Makan buah dan sayur setiap hari : Konsumsi sayur dan buah sangat dianjurkan karena
banyak mengandung berbagai macam vitamin, serat dan mineral yang bermanfaat bagi
tubuh.
9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari : aktifitas fisik, baik berupa olahraga maupun
kegiatan lain yang mengeluarkan tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan
kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar
sepanjang hari.Jenis aktifitas fisik yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari
yakni berjalan kaki, berkebun, mencuci pakaian, dan lain-lainnya.
10. Tidak merokok di dalam rumah : Di dalam satu puntung rokok yang diisap, akan
dikeluarkan lebih dari 4.000 bahan kimia berbahaya, diantaranya adalah nikotin, tar, dan
karbon monoksida (CO).
Jika ada anggota keluarga yang merokok (perokok aktif), terlebih di dalam rumah, maka asap
yang dihasilkan dari rokok tersebut tidak hanya berbahaya bagi perokok itu sendiri, melainkan
juga orang-orang disekitarnya (perokok pasif) yang tentu saja berefek buruk bagi kesehatan.
Rumah sebagai tempat berlindung bagi keluarga, termasuk dari asap rokok. Oleh karena itu,
perokok pasif harus berani menyuarakan haknya untuk bebas dari kepulan asap rokok.
Memang PHBS, khususnya di skala rumah tangga, memang terasa mudah dalam teori, namun
dalam pelaksanaannya memang butuh banyak dukungan, mulai dari diri sendiri, keluarga,
lingkungan sekitar hingga pemerintah.
Banyak tantangan yang dihadapi dalam menerapkan PHBS di lingkungan keluarga. Masih
banyaknya iklan rokok yang ada di media cetak maupun elektronik, makanan dan minuman
cepat saji yang kurang sesuai dengan prinsip gizi seimbang, belum adanya monitoring evaluasi
terpadu tentang kegiatan PHBS ini. Selain itu, kawasan padat penduduk di kota-kota besar
seperti Surabaya dan juga banyaknya penduduk musiman yang menimbulkan permasalahan pada
kehidupan sosial dan ekonomi juga merupakan tantangan tersendiri dalam penerapan PHBS.
Oleh karena itu, bagaimana upaya penerapan sepuluh PHBS di lingkungan keluarga, tentu sangat
tergantung dari kesadaran dan peran aktif masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya masing-
masing. Sebab, upaya mewujudkan lingkungan yang sehat akan mendukung pola perilaku
kehidupan masyarakat yang sehat secara kerkesinambungan. (And)
A. Pengertian
PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kasadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri da bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.
Kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehat menjadi perilaku sehat dan menciptakan lingkungan sehat di rumah tangga oleh karna itu kesehatan perlu dijaga, dipelihara dan ditingkatkan oleh setiap anggota rumah tangga serta diperjuangkan oleh semua pihak.
Rumah Tangga Ber-PHBS berarti mampu menjaga,meningkatkan dan melindungi kesehatan setiap anggota rumah tangga dari gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang kurang konduktif untuk hidup sehat.
Penerapan PHBS di rumah tangga merupakan tanggung jawab setiap anggota rumah tangga, yang juga menjadi tanggung jawab pemerintah/ kota beserta jajaran sektor terkait untuk memfasilitasi kegiatan PHBS di rumah tangga agar dapat dijalaankan secara efektif.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah salah satu strategiyang dapat ditempuh untuk menghasilkan kemandirian di bidang kesehatan baik pada masyarakat maupun pada keluarga. artinya harus ada komunikasi antara kader dengan kaluarga/ masyarakat atau memberikan informasi dan melakukan pendidikan kesehatan.
B. Tujuan PHBS
1. Tujuan Umum Meningkatnya Rumah Tangga Ber-PHBS di desa kabupaten/ kota seluruh Indonesia 2. Tujuan Khusus Meningkatnya pengetahuan, kemauan dan kemampuan anggota rumah tangga untuk melaksanakan PHBS Berperan aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat
C. Manfaat PHBS
Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat bagi rumah tangga: 1. Setiap rumah tangga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit 2. Anak tumbuh sehat dan cerdas 3. Prokduktifitas kerja anggota keluarga meningkat dengan meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yang tadinya dialokasikan untuk kesekahatan dapat diahlikan untuk biaya investasi seperti biya pendidikan, Pemenuhan gizi keluarga dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan keluarga
Manfaat Perilaku Hidup dan Sehat bagi masyarakat : 1. Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat
2. Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan 3. Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada 4. Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) seperti posyandu, jaminan pemeliharaan kesehatan, tabungan bersalin (tabulin), arisan jamban, kelompok pemakai air, ambulans desa dll.
D. Sasaran PHBS
Sasaran PHBS di rumah tangga adalah seluruh anggota keluarga yaitu : 1. Pasangan Usia Subur 2. Ibu hamil dan ibu menyusui 3. Anak dan Remaja 4. Usia lanjut 5. Pengasuh anak
E. Indikator dan Definisi Operasional PHBS
Pembinasan PHBS di rumah tangga dilakukun untuk mewujudkan Rumah Tangga Ber-PHBS adalah rumah tangga yang memenuhi 10 indikator PHBS da Rumah Tangga. Namun, apabila dalam rumah tangga tidak ada ibu yang melahirkan tidak ada bayi dan tidak ada balita, maka pengertian Rumah Tangga Ber-PHBS adalah rumah tangga yang memenuhi hanya 7 indikator
Indikator PHBS di rumah tangga : 1. Persalinan oleh tenaga kesehatan 2. Memberi bayi ASI Ekslusif 3. Menimbang balita setiap bulan 4. Menggunakan air bersih 5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun 6. Menggunakan jamban sehat 7. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu 8. Makan sayur dan buah setiap hari 9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari 10. Tidak merokok di dalam rumah
Definisi Operasional : 1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan adalah ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan (dokter kandungan dan kebidanan,dokter umum dan bidan). 2. Memberi Bayi ASI Eksklusif adalah bayi usia 0-6 bulan mandapat ASI sejak lahir sampai usia 6 bulan. 3. Menimbang balita setiap bulan adalah balita (umur 12-60 bulan) ditimbang setiap bulan dan tercatat di KMS atau Buku KIA. 4. Menggunakan air bersih adalah rumah tangga yang menggunakan air bersih untuk kebutuhan
sehari-hari yang berasal dari : air kemasan, air ledeng, air pompa, sumur terlindung, mata air terlindung dan penampungan air hujan dan memenuhi syarat air bersih yaitu: tidak berasa, tidak berbau dan tidak berwarna. Sumber air pompa, sumur dan mata air terlindung berjarak minimal 10 meter dari sumber pencermar seperti tempat penampungan kotoran atau limbah. 5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun adalah penduduk 5 tahun keatas mencuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air besar, sebelum memegang bayi, setelah menceboki anak, dan sebelum menyiapkan makanan menggunakan air bersih mengalir dan sabun. 6. *sebagian teks hilang*