septiyana bekti nugrahaningsih d0106020/implementasi-program...implementasi program pendidikan anak...

103
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020 SKRIPSI Disusun Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Administrasi FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: others

Post on 09-Feb-2020

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA

DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI

TAHUN 2009

Disusun Oleh :

SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH

D0106020

SKRIPSI

Disusun Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan Ilmu Administrasi

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

Dra. Retno Suryawati, M.Si

NIP. 196001061987022001

Page 3: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Telah Diuji dan Disahkan oleh Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Pada Hari :

Tanggal :

Panitia Penguji :

1. Drs. Wahyu Nurharjadmo, M.Si ( )

NIP. 196411231988031001 Ketua

2. Herwan Parwiyanto, S.Sos, M.Si ( )

NIP. 197505052008011033 Sekretaris

3. Dra. Retno Suryawati, M. Si. )

NIP. 196001061987022001 Penguji

Mengetahui,

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Drs. H Supriyadi, SN., SU.

NIP. 195301281981031001

Page 4: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

MOTTO

rjalan. Saat orang lain berjalan, kita

mulai berlari. Saat orang lain berlari, kita sudah sampai. Saat orang lain

sampai, kita istirahat. Saat orang lain istirahat, kita sudah mulai jalan lagi.

One step ahead

(anonim)

t dan kemauan untuk berusaha.

Kalau kita mau kita pasti bisa !

(penulis)

Page 5: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Tulisan sederhana ini penulis persembahkan untuk :

- Ibu dan Bapak untuk segala kasih sayang, kesabaran,

dan doa yang telah beliau berikan.

- Kakak dan adikku yang selalu memberikan semangat

dan dukungan.

- Sahabatku yang senantiasa memberikan motivasi dan

doanya.

Page 6: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahim

hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI

Penulis menyadari bahwa sejak awal hingga selesainya penulisan skripsi

ini tidak lepas dari bantuan, dorongan, dan bimbingan berbagai pihak. Oleh

karena itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan

terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Retno Suryawati, M.Si selaku pembimbing penulisan skripsi, atas

bimbingannya, arahan, dan motivasi serta kesabarannya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Drs. Sukadi, M.Si selaku pembimbing akademis, atas bimbingan

akademis yang telah diberikan selama ini.

3. Bapak Drs. Sudarto, M.Si dan Bapak Drs. Agung Priyono, M.Si selaku Ketua

dan Sekretaris Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Drs. Supriyadi SN, SU selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Ibu Dra. Tri Nurjanti Agustina (Ibu Titin) selaku Kepala Seksi Pendidikan

Luar Sekolah Dinas pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Boyolali

yang telah membantu dan memberikan kemudahan di dalam penyusunan

skripsi ini.

6. Para pendidik dari Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini yang telah

membantu dan memberikan kemudahan di dalam penyusunan skripsi ini.

Page 7: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

7. Kedua orang tuaku yang telah memberikan kasih sayang dan kesabaran yang

tiada habisnya dan tidak tergantikan untuk setiap dukungan dan doa restu

yang tidak pernah putus.

8. Kakak dan adikku atas doa dan dukungannya.

9. Teman-teman Pondok Anita (Mbak Maya, Windy, Mbak Ana, Tina, dan

Dhian) atas kebersamaan kita selama ini.

10. Teman-teman seperjuangan (Eka dan Mbak Dhita) yang mendukung dan

memotivasi. Untuk Neny, Rahma, Asri, Titik, Rere,

Sindu, Fida, Wida, dan Fela, kalau kita mau kita pasti bisa !!

11. Teman-teman 6, tetap semangat dan sukses selalu.

12. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam proses penyusunan

skripsi ini.

Akhir kata penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

oleh karena itu kritik dan saran yang menuju ke arah perbaikan skripsi ini akan

penulis perhatikan. Meskipun demikian, penulis berharap agar penelitian ini dapat

dijadikan awal bagi penelitian selanjutnya yang lebih mendalam dan dapat

memberikan manfaat bagi siapapun yang membutuhkan.

Surakarta, November 2010

Penulis

Page 8: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ........................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

MOTTO.......................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN ........................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

DAFTAR ISI .................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi

ABSTRAK ..................................................................................................... xii

ABSTRACT ................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Rumusan Masalah......................................................................... 8

C. Tujuan .......................................................................................... 8

D. Manfaat ........................................................................................ 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 11

A. Implementasi Kebijakan ............................................................... 11

1. Kebijakan .............................................................................. 11

2. Implementasi Kebijakan / Program ........................................ 14

3. Model Implementasi Kebijakan.............................................. 17

B. Program Pendidikan Anak Usia Dini ............................................ 18

C. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 24

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 26

A. Lokasi Penelitian .......................................................................... 26

B. Jenis Penelitian ............................................................................. 26

C. Sumber Data ................................................................................. 27

D. Tehnik Pengumpulan Data ............................................................ 29

Page 9: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

E. Tehnik Pengambilan Sampel ......................................................... 31

F. Validitas Data ............................................................................... 31

G. Tehnik Analisis Data .................................................................... 32

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN ............................. 35

A. Deskripsi Lokasi Penelitian........................................................... 35

1. Profil Kecamatan Boyolali ..................................................... 35

2. Profil Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga ................... 37

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan .................................................. 40

1. Implementasi Program Pendidikan Anak Usia Dini di

Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali tahun 2009 ............ 40

a. Sosialisasi ....................................................................... 40

b. Pelaksanaan .................................................................... 45

- Pembentukan lembaga Pend 45

- Pelatihan Kader dan Pendidik Pendidikan Anak Usia

Dini 49

- Pemberian Dana 55

c. Pembinaan dan Pengawasan ............................................ 63

- Pemb .63

- Pen 65

2. Faktor-faktor yang mendukung maupun menghambat

Implementasi Program Pendidikan Anak Usia Dini di

Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali tahun 2009 ............ 67

a. Sikap pelaksana............................................................... 67

b. Komunikasi ..................................................................... 71

c. Sumber daya ................................................................... 74

d. Struktur Birokrasi............................................................ 84

BAB V PENUTUP .................................................................................... 86

A. Kesimpulan .................................................................................. 86

B. Saran ............................................................................................ 89

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 91

LAMPIRAN

Page 10: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Data Target dan Capaian Angka Partisipasi Kasar Program

Pendidikan Anak Usia Dini Di Indonesia Tahun 2005-2009 ......... 2

Tabel 1.2 Jumlah Taman Kanak-Kanak dan Siswa (Pendidikan Anak Usia

Dini Jalur Pendidikan Formal) di Kabupaten Boyolali Tahun

2008/2009 ..................................................................................... 4

Tabel 1.3 Data Lembaga dan Peserta Didik PAUD Jalur Pendidikan

Nonformal di Kabupaten Boyolali Tahun 2009 ............................ 5

Tabel 1.4 Anggaran APBD dan APBN untuk Pendidikan Anak Usia Dini

Nonformal di Kabupaten Boyolali Tahun 2006 2009 ................. 6

Tabel 1.5 Jumlah Lembaga, Pendidik, dan Peserta Didik Pendidikan Anak

Usia Dini Nonformal di Kecamatan Boyolali Tahun 2009 ............ 7

Tabel 4.1 Banyaknya Dusun, RW, dan RT di Kecamatan Boyolali Tahun

2008 ............................................................................................ 36

Tabel 4.2 Data Pelatihan Pendidikan Pendidik PAUD Nonformal di

Kecamatan Boyolali Tahun 2009 ................................................. 51

Table 4.3 Data Lembaga Penerima Dana BantuanProgram PAUD Non

Formal di Kecamatan Boyolali Tahun 2009 ................................. 60

Tabel 4.4 Jumlah Lembaga dan Pendidik PAUD Nonformal di Kecamatan

Boyolali Tahun 2009 ................................................................... 76

Tabel 4.5 Anggaran APBD dan APBN untuk PAUD Nonformal di

Kabupaten Boyolali Tahun 2009 .................................................. 79

Page 11: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Model Implementasi Kebijakan George C. Edward III ............... 18

Gambar 2.2 Gambaran Teknis Penyelenggaraan Kelompok Bermain ............ 21

Gambar 2.3 Gambaran Teknis Pelaksanaan TPA........................................... 22

Gambar 2.4 Gambaran Teknis Penyelenggaraan Pos PAUD ......................... 23

Gambar 2.5 Skema Kerangka Pemikiran ...................................................... 25

Gambar 3.1 Model Analisis Interaktif .......................................................... 34

Gambar 4.1 Ruang Sentra Persiapan ............................................................ 54

Gambar 4.2 Ruang Sentra Persiapan ............................................................ 54

Gambar 4.3 Ruang Sentra Balok .................................................................. 54

Gambar 4.4 Ruang Sentra Balok .................................................................. 54

Gambar 4.5 Ruang Sentra Seni Peran ........................................................... 55

Gambar 4.6 Ruang Sentra Seni Peran ........................................................... 55

Gambar 4.7 Ruang Sentra Bahan Alam dan Zat Cair .................................... 55

Gambar 4.8 Ruang Sentra Bahan Alam dan Zat Cair .................................... 55

Gambar 4.9 Kegiatan bersama di KB Permatasari ........................................ 71

Gambar 4.10 Kegiatan bersama di KB Permatasari ....................................... 71

Page 12: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

ABSTRAK Septiyana Bekti Nugrahaningsih, D0106020, Implementasi Program Pendidikan Anak Usia Dini di Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali tahun 2009, Skripsi, Jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2010, 90 Hal.

Meskipun Program Pendidikan Anak Usia Dini di Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali telah dilaksanakan sejak tahun 2001, masih banyak isu yang berkembang dalam pelaksanaannya, antara lain isu mengenai rendahnya layanan Pendidikan Anak Usia Dini dan rendahnya partisipasi masyarakat. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui bagaimana pelaksanaan Program Pendidikan Anak Usia Dini di Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali serta faktor-faktor yang mendukung maupun menghambat pelaksanaan program tersebut.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan dukungan data kualitatif. Tehnik pengumpulan data diperoleh melalui studi dokumentasi, observasi, dan wawancara mendalam. Penentuan informan diperoleh dengan tehnik purposive sampling. Tehnik analisis data yang digunakan adalah tehnik analisis interaktif, sedangkan validitas datanya menggunakan triangulasi data.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Program Pendidikan Anak Usia Dini di Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali terdiri dari tiga tahap yaitu sosialisasi, pelaksanaan, serta pembinaan dan pengawasan. Dalam sosialisasi masih kurang maksimal, karena belum rutin dan hanya jika ada anggaran. Pelaksanaan dimulai dengan pembentukan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini, pelatihan kader dan pendidik, dan pemberian dana bantuan. Pembentukan lembaga dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah. Pelatihan kader untuk tahun 2009 sudah dilaksanakan namun belum mencakup semua pendidik dan untuk pemberian dana bantuan belum semua lembaga bisa mendapatkan karena keterbatasan dana. Untuk pengawasan terlihat dari tingkat rutinitas laporan per tiga bulanan yang menunjukkan komitmen pelaksana. Sedangkan tahap pembinaan terlihat dari adanya pelatihan untuk pendidik Pendidikan Anak Usia Dini, namun ini dilakukan hanya bila ada dana pelatihan dan belum mencakup semua pendidik. Selain tahap-tahap pelaksanaan program, dibahas juga mengenai faktor-faktor yang mendukung maupun menghambat pelaksanaan program, yaitu sikap pelaksana, komunikasi, sumber daya, dan struktur birokrasi. Sikap pelaksana terlihat dari kemauan pemerintah memberikan sosialisasi serta pembinaan dan pengawasan. Dari pendidik juga bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugasnya. Komunikasi dapat dikatakan sudah lancar karena informasi sampai kepada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini. Sumber daya yang ada belum mencukupi sehingga program belum terlaksana dengan maksimal. Struktur birokrasi menghambat pelaksanaan terutama pada saat pencairan honor bagi pendidik dan pencairan dana bantuan kepada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini.

Untuk pelaksanaan Program Pendidikan Anak Usia Dini selanjutnya, sosialisasi perlu diintensifkan. Selain itu, perlu pendataan mengenai pendidik yang sudah maupun belum mendapatkan pelatihan. Kemudian untuk masalah penyediaan peralatan bermain anak, lembaga Pendidikan Anak Usia Dini dapat bekerja sama dengan pihak swasta.

Page 13: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

ABSTRACT Septiyana Bekti Nugrahaningsih, D0106020, Implementation of Early Childhood Education Program in Boyolali District Boyolali Regency on 2009, Thesis, Department of Administration Science, Faculty of Social and Political Science, Sebelas Maret University, Surakarta, 2010, 90 Pages.

Although Early Childhood Education Program in Boyolali District, Boyolali Regency was held since 2001, there are many issues that blooming in its implementation, such as low of Early Childhood Education services and low of society participation. Because of that, researcher wants to know how the implementation of Early Childhood Education Program in Boyolali District, Boyolali Regency and also many factors that support or hamper the program implementation.

This research is descriptive research with qualitative data support. Data collective technique gets from documentation study, observation, and deep interview. Informant gets with purposive sampling technique. Data analysis

triangulation. This research result conclussed that the implementation of Early

Childhood Education Program in Boyolali District, Boyolali Regency is consist of three steps, there are socialization, implementation, then guiding and monitoring.

there. The implementation step started from Early Childhood Education institutions formation, teachers and cadres training, and fund given. The institutions formation is done by government and society. The cadres and teachers training for 2009 are well done but not yet cover all of the teachers and all institutions not yet get fund given because of the limited fund. The monitoring

for all of the teachers. Beside the program implementation steps, also discuss about many factors that support or hamper the program implementation, there are

the socialization and also guiding and monitoring. The teachers also seriously do their job. The communication is well done because the information accepted by the Early Childhood Education institutions. Th

implementation, especially when salary given to the teacher and fund given to the Early Childhood Education institutions.

For the next Early Childhood Education Program implementation, the socialization must done by intensive. Beside that, need data manage about the

provide, the Early Childhood Education institutions can work together with the private.

Page 14: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Anak Usia Dini merupakan upaya pembinaan yang

ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Di

Indonesia, pendidikan bagi anak usia dini tertuang dalam Program

Pendidikan Anak Usia Dini yang dilaksanakan sejak tahun 1997/1998

melalui proyek Bank Dunia. Layanan Pendidikan Anak Usia Dini

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem Pendidikan Nasional

sehingga Pendidikan Anak Usia Dini ditegaskan dalam pasal 28 Undang-

Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Dengan dimasukkannya Pendidikan Anak Usia Dini dalam

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, maka Program Pendidikan

Anak Usia Dini menjadi salah satu dari 10 program prioritas Kementerian

Pendidikan Nasional. Sebagai salah satu program prioritas, maka

pelaksanaannya perlu didukung melalui partisipasi anak di seluruh

Indonesia dalam Program Pendidikan Anak Usia Dini. Berikut adalah data

target dan capaian Angka Partisipasi Kasar Program Pendidikan Anak

Usia Dini di Indonesia tahun 2005-2009 :

1

Page 15: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

Tabel 1.1

Data Target dan Capaian Angka Partisipasi Kasar Program Pendidikan

Anak Usia Dini Di Indonesia Tahun 2005-2009

TH JUMLAH ANAK USIA

0-6

TERLAYANI DI PAUD NON

FORMAL

TERLAYANI DI PAUD FORMAL

TOTAL TERLAYANI

DI PAUD

APK PAUD NON

FORMAL (%)

APK PAUD

FORMAL (%)

TARGET / CAPAIAN PAUD (%)

TARGET / CAPAIAN

DISPARITAS PAUD (%)

TARGET

REALISASI

TARGET

REALISASI

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

2005 28.171.000 8.340.774 3.586.827 11.927.601 29,61 12,73 42,20 42,34 5,35 5,42

2006 28.315.300 8.858.194 4.061.766 12.919.960 31,28 14,34 45,19 45,63 4,82 4,37

2007 28.426.500 9.542.776 4.192.909 13.735.685 33,57 14,75 48,07 48,32 4,22 4,20

2008 29.847.830 10.488.699 4.620.983 15.109.682 35,14 15,48 50,47 50,62 3,62 3,61

2009 30.145.740 10.745.219 5.342.761 16.087.980 35,64 17,72 53,90 54,02 3,02 3,00

Paud Nonformal : Taman Penitipan Anak (TPA), Kelompok Bermain (KB), Satuan PAUD Sejenis (SPS)

Paud Formal : Taman Kanak-kanak (TK), Roudhotul Athfal (RA), Bustanul Athfal (BA)

Sumber : www.pnfi.depdiknas.go.id

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa Angka Partisipasi Kasar

(APK) Program Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia baik formal

maupun nonformal mengalami peningkatan dari tahun ke tahun (2005-

2009) dilihat dari target dan realisasinya. Meskipun realisasi melebihi

target, namun dalam pelaksanaannya, pelayanan Program Pendidikan

Anak Usia Dini dinilai masih rendah. Hal ini didasarkan pada hasil kajian

Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini tentang penyebab rendahnya

pelayanan Pendidikan Anak Usia Dini. Penyebabnya antara lain :

1. Belum semua anak usia dini memperoleh layanan Pendidikan Anak

Usia Dini, terutama anak usia 2-4 tahun

2

Page 16: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

2. Masih rendahnya kesadaran orang tua, keluarga, dan masyarakat

terhadap pentingnya layanan pendidikan anak sejak usia dini

3. Terbatasnya lembaga layanan Pendidikan Anak Usia Dini (khususnya

layanan Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal) yang pada umumnya

terdapat di daerah perkotaan dan belum menjangkau masyarakat

pedesaan

4. Masih terbatasnya jumlah pendidik dan tenaga kependidikan

Pendidikan Anak Usia Dini yang sebagian besar belum memenuhi

kualifikasi dan kompetensi yang ditetapkan

5. Masih terbatasnya dukungan pemerintah, baik pusat maupun daerah

dalam upaya peningkatan akses dan layanan Pendidikan Anak Usia

Dini (Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, 2010 : 1)

Di Kabupaten Boyolali sendiri pada tahun 2009 masih mengalami

permasalahan rendahnya layanan Program Pendidikan Anak Usia Dini.

Berikut merupakan data Angka Partisipasi Pendidikan Anak Usia Dini

Jalur Pendidikan Formal dan Nonformal di Kabupaten Boyolali :

3

Page 17: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

Tabel 1.2

Jumlah Taman Kanak-Kanak dan Siswa (Pendidikan Anak Usia Dini Jalur

Pendidikan Formal) di Kabupaten Boyolali Tahun 2008/2009

No Kecamatan Sekolah (TK)

Siswa menurut kelompok Siswa menurut jenis kelamin

Siswa 5-6

tahun Kel. A Kel. B Jumlah L P Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1 Selo 18 277 244 521 276 245 521 410 2 Ampel 42 429 1.015 1.444 725 719 1.444 1.154 3 Cepogo 38 511 592 1.103 575 528 1.103 784 4 Musuk 40 484 706 1.190 588 602 1.190 811 5 Boyolali 51 1.273 1.266 2.539 1.307 1.232 2.539 1.851 6 Mojosongo 32 526 654 1.180 600 580 1.180 859 7 Teras 32 379 622 1.001 536 405 1.001 682 8 Sawit 22 215 365 580 297 283 580 340 9 Banyudono 34 358 776 1.134 583 551 1.134 841

10 Sambi 34 230 525 755 364 391 755 714 11 Ngemplak 44 711 1.185 1.896 957 939 1.896 1.502 12 Nogosari 51 645 961 1.606 817 789 1.606 979 13 Simo 40 398 632 1.030 516 514 1.030 773 14 Karanggede 31 209 531 740 370 370 740 608 15 Klego 25 169 397 566 289 277 566 362 16 Andong 39 106 788 894 457 437 894 793 17 Kemusu 22 269 491 760 383 377 760 572 18 Wonosegoro 37 508 677 1.185 595 590 1.185 773 19 Juwangi 19 284 507 791 393 398 791 487

Jumlah 651 7.981 12.934 20.915 10.628 10.287 20.915 15.295

Sumber : Buku Profil Pendidikan tahun 2009 Dinas Pendidikan, Pemuda, dan

Olah Raga Kabupaten Boyolali

Dari tabel 1.2 di atas dapat diketahui bahwa jumlah Taman

Kanak-Kanak (Pendidikan Anak Usia Dini Formal) di Kabupaten Boyolali

pada tahun 2008/2009 adalah sebanyak 651 buah dengan jumlah siswa

sebanyak 20.915 anak dengan rentang usia 0-6 tahun. Untuk siswa yang

berusia 5-6 tahun diketahui sebanyak 15.295 anak. Jadi untuk anak usia 0-

4

Page 18: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

4 tahun yang berpartisipasi dalam Pendidikan Anak Usia Dini Formal

sebanyak 5.620 anak.

Tabel 1.3

Data Lembaga dan Peserta Didik PAUD Jalur Pendidikan Nonformal

di Kabupaten Boyolali Tahun 2009

Bentuk Satuan PAUD Banyak Satuan PAUD

Peserta Didik Jumlah 0 2 tahun > 2 4 tahun > 4 6 tahun

L P L P L P Taman Penitipan Anak 5 13 11 23 23 8 10 88 Kelompok Bermain 98 42 44 574 716 864 878 3118 Pos PAUD 79 162 169 976 1006 249 352 2914 Jumlah 182 217 224 1573 1745 1121 1240 6120

Sumber : Data PAUD Seksi Pendidikan Luar Sekolah Disdikpora Kabupaten Boyolali (Data Diolah)

Dari tabel 1.3 dapat diketahui bahwa jumlah lembaga Pendidikan

Anak Usia Dini Nonformal di Kabupaten Boyolali pada tahun 2009 adalah

sebanyak 182 lembaga dengan jumlah peserta didik sebanyak 6.120 anak

untuk rentang usia 0-6 tahun.

Sajian data dari dua tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah

anak dengan rentang usia 0-6 yang berpartisipasi dalam Pendidikan Anak

Usia Dini Formal maupun Nonformal sebanyak 27.035 anak. Hal ini

menunjukkan bahwa partisipasi anak dalam Pendidikan Anak Usia Dini

jalur pendidikan Formal maupun Nonformal masih rendah jika

dibandingkan dengan seluruh anak di Kabupaten Boyolali pada tahun 2009

menurut data Forabi (dalam harianjoglosemar.com) tercatat sebanyak

85.865 anak dari 19 kecamatan di Kabupaten Boyolali. Jadi bila mengacu

5

Page 19: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

pada jumlah tersebut, maka dapat diketahui bahwa di Kabupaten Boyolali

pada tahun 2009 ada sekitar 58.830 anak yang belum terlayani Pendidikan

Anak Usia Dini.

Belum terlayaninya seluruh anak di Kabupaten Boyolali dalam

Program Pendidikan Anak Usia Dini disebabkan peran keterlibatan

pemerintah dalam penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini

Nonformal melalui APBD terus merosot. Keterbatasan anggaran tersebut

menjadi kendala serius bagi kelangsungan lembaga Pendidikan Anak Usia

Dini Nonformal. Berikut merupakan alokasi dana dari APBD dan APBN

untuk Program Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dari tahun 2006-

2009 :

Tabel 1.4

Anggaran APBD dan APBN untuk Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal

di Kabupaten Boyolali Tahun 2006 2009

Tahun 2006 2007 2008 2009 APBD PROPINSI 0 15.000.000 278.400.000 343.400.000 APBD KABUPATEN 61.000.000 582.304.500 594.129.500 435.000.000 APBN untuk Program PAUD 228.000.000 205.000.000 442.400.000 471.800.000

Jumlah 289.000.000 802.304.500 1.314.929.500 1.250.200.000 Sumber : Data PAUD Seksi Pendidikan Luar Sekolah Disdikpora Kabupaten

Boyolali (Data Diolah)

Dari tabel 1.4 di atas dapat diketahui bahwa dari tahun 2006-2008

anggaran dari APBD dan APBN memang meningkat, namun menurun

pada tahun 2009. Selain masalah anggaran, pada tahun 2009 tercatat hanya

sekitar 182 lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal yang berdiri.

Jumlah tersebut tentu saja tidak mampu meng-cover seluruh anak di

6

Page 20: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

Kabupaten Boyolali. Selain isu-isu tersebut, kurangnya sarana dan

prasarana penunjang seperti gedung yang tidak layak juga masih banyak

ditemukan. (Forabi dalam harianjoglosemar.com).

Isu-isu dalam pelaksanaan Program Pendidikan Anak Usia Dini

Nonformal tersebut di atas juga ditemukan di Kecamatan Boyolali.

Kecamatan Boyolali merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten

Boyolali yang mempunyai lembaga Pendidikan Anak Usia Dini

Nonformal terbanyak. Berikut merupakan data jumlah lembaga, pendidik,

dan peserta didik Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal di Kecamatan

Boyolali pada tahun 2009 :

Tabel 1.5

Jumlah Lembaga, Pendidik, dan Peserta Didik Pendidikan Anak Usia Dini

Nonformal di Kecamatan Boyolali Tahun 2009

Bentuk Satuan

PAUD

Banyak

Satuan

PAUD

Peserta Didik Pendidik Jml

Pendi-

dik

Jml

Peserta

Didik

0 2 th > 2 4 th > 4 6 th Jenis

Kelamin

Pendidikan

L P L P L P L P SMP SMA PT

Taman

Penitipan Anak 1 4 2 6 3 7 3 - 5 2 2 1 5 25

Kelompok

Bermain 13 39 7 93 112 80 63 1 48 - 25 24 49 394

Pos PAUD 6 - 34 68 78 - - - 12 - 12 - 12 180

Jumlah 20 43 43 167 193 87 66 1 65 2 39 25 66 599

Sumber : Data PAUD Seksi Pendidikan Luar Sekolah Disdikpora Kabupaten Boyolali (Data Diolah)

Dari tabel di atas diketahui bahwa di Kecamatan Boyolali terdapat

20 lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan peserta didik

7

Page 21: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxi

sebanyak 599 anak untuk usia 0-6 tahun, dengan tenaga pendidik sebanyak

66 orang. Meskipun Kecamatan Boyolali mempunyai lembaga Pendidikan

Anak Usia Dini Nonformal terbanyak, namun masih banyak isu yang

berkembang dalam pelaksanaannya seperti kurangnya anggaran, sarana

dan prasarana, serta masih kurangnya partisipasi masyarakat dalam

program Pendidikan Anak Usia Dini. Untuk itulah peneliti tertarik

B. Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka

perumusan masalahnya adalah sebagai berikut :

proses implementasi Program Pendidikan Anak Usia Dini di

Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali pada tahun 2009? Faktor apa

C. Tujuan Penelitian

Dari perumusan masalah di atas, maka penelitian ini dilakukan

untuk mencapai beberapa tujuan berikut:

1. Tujuan Individual

Penelitian ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan dalam

memperoleh gelar sarjana (S1) pada Jurusan Ilmu Administrasi

8

Page 22: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxii

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Tujuan Operasional

Dalam setiap penelitian ilmiah, pasti ada tujuan yang hendak

dicapai oleh seorang peneliti. Adapun tujuan yang hendak peneliti

capai adalah untuk mengetahui proses implementasi program

Pendidikan Anak Usia Dini yang diselenggarakan oleh Dinas

Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga Kabupaten Boyolali Seksi

Pendidikan Luar Sekolah serta lembaga-lembaga Pendidikan Anak

Usia Dini di Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali serta faktor-

faktor yang mendukung maupun menghambat implementasinya.

3. Tujuan Fungsional

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

pembaca dan penulis dalam memahami pelaksanaan Program

Pendidikan Anak Usia Dini di Kecamatan Boyolali, Kabupaten

Boyolali pada tahun 2009.

b. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan bagi

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Boyolali

khususnya Seksi Pendidikan Luar Sekolah serta lembaga-lembaga

Pendidikan Anak Usia Dini di Kecamatan Boyolali, Kabupaten

Boyolali dalam pelaksanaan Program Pendidikan Anak Usia Dini

yang selanjutnya.

9

Page 23: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxiii

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Mempraktekkan teori-teori dalam Administrasi Negara mengenai

implementasi kebijakan / program pemerintah.

2. Melatih diri dalam memahami fenomena yang berkembang di

masyarakat.

3. Memberikan sumbangan pemikiran yang nantinya dapat digunakan

untuk membantu bagi penelitian sejenis yang selanjutnya.

4. Agar penelitian ini bermanfaat bagi Dinas Pendidikan, Pemuda dan

Olah Raga Kabupaten Boyolali khususnya Seksi Pendidikan Luar

Sekolah serta lembaga-lembaga Pendidikan Anak Usia Dini di

Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali dalam pelaksanaan Program

Pendidikan Anak Usia Dini yang selanjutnya.

10

Page 24: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxiv

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Implementasi Kebijakan

1. Kebijakan

Menurut Turner dan Hulme, kebijakan merupakan proses

yang meliputi proses pembuatan kebijakan dan implementasi

kebijakan (Yeremias T. Keban, 2004 : 56).

Kebijaksanaan (policy) menurut Harold D. Lasswell dan

Abraham Kaplan dalam Irfan Islamy (2004 : 15-17) diartikan sebagai

a projected program of goals, values, and practices

program pencapaian tujuan, nilai-nilai, dan praktek-praktek yang

Sedangkan menurut Carl I. Friedrick, kebijakan adalah :

ok, atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu, dengan ancaman dan peluang yang ada. Kebijakan yang diusulkan tersebut ditujukan untuk memanfaatkan potensi sekaligus mengatasi hambatan yang ada dalam rangka mencapai tujuan

09 : 83-84). James E. Anderson dalam Irfan Islamy (2004 : 17)

mengemukakan bahwa kebijaksanaan adalah :

A purposive course of action followed by an actor or set of actors in dealing with a problem or matter in concern

ai tujuan tertentu yang diikuti dan dilaksanakan oleh seorang pelaku atau sekelompok pelaku guna memecahkan suatu masalah

11

Page 25: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxv

Thomas R. Dye dalam Budi Winarno (2008 : 17)

mengemukakan bahwa kebijakan adalah apapun yang dipilih oleh

pemerintah untuk dilakukan dan tidak dilakukan.

George C. Edwards III dan Ira Sharkansky mengartikan

kebijaksanaan negara yang hamper mirip dengan definisi Thomas R.

Dye di atas yaitu :

is what governments say and do, or do not do. It is the goals or purposes of government programs apa yang dinyatakan dan dilakukan atau tidak dilakukan oleh pemerintah. Kebijaksanaan negara itu berupa sasaran atau tujuan program-: 18). Selanjutnya Edwards dan Sharkansky mengatakan bahwa

kebijaksanaan negara itu dapat ditetapkan secara jelas dalam

peraturan-peraturan perundang-undangan atau dalam bentuk pidato-

pidato pejabat pemerintah ataupun berupa program-program dan

tindakan-tindakan yang dilakukan pemerintah (Irfan Islamy, 2004 :

18-19).

Dari berbagai pendapat tersebut di atas dapat diambil

kesimpulan bahwa kebijakan adalah serangkaian tindakan yang

mempunyai sasaran dan tujuan, yang diusulkan seseorang, kelompok,

atau pemerintah dalam lingkungan tertentu untuk memecahkan suatu

masalah dengan memanfaatkan peluang serta mengatasi hambatan

yang dihadapi kemudian ditetapkan secara jelas dalam peraturan

perundang-undangan dengan diikuti implementasi kebijakan tersebut.

12

Page 26: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxvi

Agar dapat diimplementasikan, suatu kebijakan pemerintah

diinterpretasikan dalam bentuk program kemudian dioperasionalkan

lagi dalam bentuk proyek dan kegiatan, yang dengannya para

pelaksana di tingkat lapangan dapat bertindak. Dalam program

tersebut terkandung beberapa unsur kebijakan yaitu siapa

pelaksananya, sumber daya pendanaan, kelompok sasaran, pengelola,

dan ukuran keberhasilan.

Menurut Solichin Abdul Wahab (2008 : 28-29), salah satu

substansi dari kebijakan adalah kebijakan sebagai suatu program.

relatif khusus dan jelas batas-batasnya. Dalam konteks program itu sendiri biasanya akan mencakup serangkaian kegiatan yang menyangkut pengesahan / legislasi, pengorganisasian, dan pengerahan atau penyediaan sumber-sumber daya. Program-program atau sub-sub program dipandang sebagai sarana (instrumen) untuk mewujudkan berbagai tujuan- Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin

Abdul Jabar (2004 : 3), program adalah suatu unit atau kesatuan

kegiatan yang merupakan realisasi atau implementasi dari suatu

kebijakan, berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan

terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa program

adalah suatu bentuk realisasi dari kebijakan yang berlangsung dalam

jangka waktu yang lama dan berkesinambungan, dilakukan oleh

sekelompok orang dengan mengerahkan berbagai sumber daya untuk

mencapai tujuan-tujuan pemerintah.

13

Page 27: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxvii

2. Implementasi kebijakan / program

Fungsi implementasi adalah untuk membentuk suatu

hubungan yang memungkinkan tujuan-tujuan ataupun sasaran-sasaran

outcome (hasil akhir)

kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah. Fungsi

policy delivery system

(sistem penyampaian / penerusan kebijakan publik) yang biasanya

terdiri dari cara-cara atau sarana-sarana tertentu yang dirancang secara

khusus serta diarahkan menuju tercapainya tujuan-tujuan sasaran-

sasaran yang dikehendaki. (Solichin Abdul Wahab, 2008 : 185)

Fixsen et al. dalam American Journal of Community

Psychology (Vol 43, No 1, Page 3 : 2009) dengan judul Four Keys to

Success (Theory, Implementation, Evaluation, and Resource/System

Support) : High Hopes and Challenges in Participation karya

Abraham Wandersman mengungkapkan pengertian implementasi dan

proses implementasi sebagai berikut :

Implementation is a specified set of activities designed to put into practice an activity or program of known dimensions. Implementation processes are purposeful and the activity or program being implemented is described in such a way that independent observers can detect its presence and strength

dirancang untuk melaksanakan suatu kegiatan atau program yang diketahui ukuran-ukurannya. Proses implementasi memiliki tujuan dan kegiatan atau program yang diimplementasikan digambarkan dalam suatu cara sehingga pengamat independen dapat mengetahui kehadiran dan

springerlink.com)

14

Page 28: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxviii

Mengenai pentingnya implementasi dalam proses kebijakan

disampaikan oleh Udoji dalam Solichin Abdul Wahab (2005 : 59)

yang mengatakan bahwa :

the execution of policies is as important if not more important than policy making. Policies will remain dreams or blue prints file jackets unless they are implemented(pelaksanaan kebijaksanaan adalah sesuatu yang penting, bahkan mungkin jauh lebih penting daripada pembuatan kebijaksanaan. Kebijaksanaan-kebijaksanaan akan sekedar berupa impian atau rencana bagus yang tersimpan rapi dalam arsip kalau tidak diimplementasikan).

William N. Dunn (2000 : 132) dalam Pengantar Analisis

Kebijakan Publik menyatakan bahwa implementasi kebijakan adalah

pelaksanaan pengendalian aksi-aksi kebijakan di dalam kurun waktu

tertentu.

Van Meter dan Van Horn dalam Solichin Abdul Wahab

(2005 : 65) merumuskan proses implementasi sebagai :

those actions by public or private individuals (or groups) that are directed at the achievement of objectives set forth in prior policy decisions -tindakan yang dilakukan baik oleh individu-individu / pejabat-pejabat atau kelompok-kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan pada tercapainya tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijaksanaan).

Solichin Abdul Wahab (2005 : 65) dalam Analisis

Kebijaksanaan Negara juga merumuskan bahwa :

hanya menyangkut perilaku badan-badan administratif yang bertanggung jawab untuk melaksanakan program dan menimbulkan ketaatan pada diri kelompok sasaran, melainkan pula menyangkut jaringan kekuatan-kekuatan politik, ekonomi, dan sosial yang langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi perilaku dari semua pihak

15

Page 29: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxix

yang terlibat, dan yang pada akhirnya berpengaruh terhadap dampak baik yang diharapkan (intended) maupun yang tidak diharapkan (spillover/negative effects). Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa implementasi kebijakan merupakan tindakan-

tindakan pelaksanaan kebijakan pada kurun waktu tertentu yang

dilakukan baik oleh individu-individu/pejabat-pejabat atau kelompok-

kelompok pemerintah atau swasta dalam melaksanakan keputusan

kebijakan yang melibatkan jaringan kekuatan-kekuatan politik,

ekonomi, dan sosial yang langsung atau tidak langsung dapat

mempengaruhi perilaku dari semua pihak yang terlibat, dan pada

akhirnya berpengaruh terhadap dampak baik yang diharapkan maupun

yang tidak diharapkan di lingkungan masyarakat.

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa kebijakan bisa

berhasil atau gagal diimplementasikan. Pressman and Wildavsky

(1973) dalam Public Organization Review Journal (Vol 10, No 1,

Page 72 : 2010) dengan judul Federalism and the Implementation of

Environmental Policy : Changing Trends in Canada and the United

States karya Ahmed Shafiqul Huque & Nathan Watton, menyatakan

bahwa :

between different organizations and departments at the local

pada hubungan antara organisasi dan departemen yang berbeda pada tingkat lokal, dan menggambarkan

(springerlink.com)

16

Page 30: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxx

3. Model implementasi kebijakan

Dalam implementasi suatu kebijakan / program ada beberapa

model yang dapat dipakai sebagai pedoman yang nantinya digunakan

untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu program. Dalam penelitian

ini, model implementasi yang digunakan adalah Model George C.

Edwards III. Dalam pandangan Edwards III, implementasi kebijakan

dipengaruhi oleh empat variabel, yakni :

1. Komunikasi

Persyaratan pertama bagi implementasi kebijakan yang efektif

adalah bahwa mereka yang melaksanakan keputusan harus

mengetahui apa yang harus mereka lakukan. Keputusan-

keputusan dan perintah-perintah harus diteruskan kepada personil

yang tepat sebelum dapat diikuti.

2. Sumber-sumber

Sumber-sumber merupakan faktor yang penting dalam

melaksanakan kebijakan publik. Sumber-sumber yang penting

meliputi : staf yang memadai serta keahlian-keahlian yang baik

untuk melaksanakan tugas-tugas mereka, wewenang dan fasilitas-

fasilitas yang diperlukan untuk menerjemahkan usul-usul di atas

kertas guna melaksanakan pelayanan-pelayanan publik.

3. Kecenderungan-kecenderungan

Jika para pelaksana bersikap baik terhadap suatu kebijakan

tertentu, dan hal ini berarti ada dukungan, kemungkinan besar

17

Page 31: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxi

mereka melaksanakan kebijakan sebagaimana yang diinginkan

oleh para pembuat keputusan awal.

4. Struktur birokrasi

Birokrasi merupakan salah satu badan yang paling sering bahkan

secara keseluruhan menjadi pelaksana kebijakan. Para pelaksana

kebijakan mungkin mengetahui apa yang dilakukan dan

mempunyai cukup keinginan serta sumber-sumber untuk

melakukannya, tetapi dalam pelaksanaannya mungkin mereka

masih dihambat oleh struktur-struktur organisasi di mana mereka

menjalankan kegiatan tersebut. (Budi Winarno, 2008 : 202-203)

Gambar 2.1

Model Implementasi Kebijakan George C. Edward III

Komunikasi

Sumber-sumber Implementasi

Kecenderungan-kecenderungan

Struktur Birokrasi Sumber : Budi Winarno (2008 : 208)

B. Program Pendidikan Anak Usia Dini

Program Pendidikan Anak Usia Dini dalam Undang-Undang

Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada butir 14

adalah upaya pembinaan yang ditujukan pada anak sejak lahir sampai

18

Page 32: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxii

dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan

pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan

rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih

lanjut.

Tujuan Program Pendidikan Anak Usia Dini adalah untuk

membantu anak agar mampu mengembangkan potensi yang dimiliki

secara optimal melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani motorik, akal pikir,

emosional, dan sosial yang tepat sehingga anak memiliki kesiapan dalam

memasuki pendidikan lebih lanjut.

Sasaran Program Pendidikan Anak Usia Dini adalah masyarakat

terutama anak usia 0-6 tahun. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20

tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 28 ayat (3), (4), dan

(5), Program Pendidikan Anak Usia Dini pada jalur pendidikan formal

berbentuk Taman Kanak-Kanak (TK), Raudatul Athfal (RA), atau bentuk

lain yang sederajat. Sedangkan Program Pendidikan Anak Usia Dini pada

jalur pendidikan nonformal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman

Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat. Dan untuk

Program Pendidikan Anak Usia Dini pada jalur pendidikan informal

berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh

lingkungan.

Di Kabupaten Boyolali, pelaksanaan Program Pendidikan Anak

Usia Dini Non Formal didasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten

19

Page 33: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxiii

Boyolali Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pendidikan pada pasal 14 ayat (1),

(2), dan (3) :

(1) Satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal

berbentuk :

a. Kelompok Bermain (KB) atau bentuk lain yang sederajat;

b. Taman Penitipan Anak (TPA) atau bentuk lain yang sederajat;

c. Taman Pendidikan Al-

sederajat.

(2) Satuan pendidikan anak usia dini sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), dapat diikuti anak sejak lahir sampai anak usia 6 tahun.

(3) Lama pendidikan anak usia dini sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), sesuai dengan usia dan minat peserta didik.

Program Pendidikan Anak Usia Dini jalur Nonformal di

Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali dilaksanakan melalui lembaga-

lembaga Pendidikan Anak Usia Dini sebagai berikut :

a. Kelompok Bermain

Kelompok Bermain (KB) adalah salah satu bentuk

Pendidikan Anak Usia Dini jalur pendidikan nonformal yang

memberikan layanan pendidikan bagi anak usia 2-6 tahun, untuk

membantu pertumbuhan dan perkembangan anak, agar kelak siap

memasuki pendidikan lebih lanjut.

20

Page 34: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxiv

Tujuan layanan program Kelompok Bermain adalah :

- Mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai

persiapan pendidikan terpadu untuk hidup dan dapat

menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Berikut ini merupakan gambaran teknis penyelenggaraan

Taman Kelompok Bermain :

Gambar 2.2

Gambaran Teknis Pelaksanaan Kelompok Bermain

Sumber : PowerPoint Rakor GOW Kabupaten dan Kecamatan Boyolali

b. Taman Penitipan Anak

Taman Penitipan Anak (TPA) merupakan salah satu bentuk

PAUD pada jalur pendidikan nonformal yang menyelenggarakan

program pendidikan sekaligus pengasuhan dan kesejahteraan sosial

terhadap anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun.

Pendidik : Pendidik

PAUD/Pamong PAUD

Proses Pembelajaran : - Menggunakan acuan Menu Generik,

Pendekatan bermain sambil belajar (BCCT)

- Pelaks.: selama 2-3 jam diselingi istirahat, 3 s.d. 6 kali perminggu

Peserta Didik : Anak usia 2-6 th (prioritas 2-4 th)

Pengelompokan : Berdasarkan usia

Pembiayaan : - Masy/orang tua - Pemerintah/Pemda

Tempat Belajar : - Rumah/sekolah - Bangunan khusus

Hasil Belajar : Potensi

kecerdasan anak melejit & anak siap mengikuti

pendidikan lebih lanjut/masuk SD

Penyelenggara : Masy/LSM/Org. Wanita, SKB,

PKBM, dll

Sarana Belajar : APE, lingkungan sekitar anak, dll

21

Page 35: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxv

Tujuan layanan program TPA adalah :

- Memberikan layanan kepada anak usia 0-6 tahun yang terpaksa

ditinggal orang tua karena pekerjaan atau halangan lainnya.

- Memberikan layanan yang terkait dengan pemenuhan hak-hak

anak untuk tumbuh dan berkembang, mendapatkan perlindungan

dan kasih sayang, serta hak untuk berpartisipasi dalam lingkungan

sosialnya.

Berikut ini merupakan gambaran teknis penyelenggaraan

Taman Penitipan Anak :

Gambar 2.3

Gambaran Teknis Penyelenggaraan TPA

Sumber : PowerPoint Rakor GOW Kabupaten dan Kecamatan Boyolali

c. Pos PAUD

Pos PAUD adalah salah satu bentuk PAUD yang

penyelenggaraannya dapat diintegrasikan dengan layanan Bina

Pendidik : Pendidik

PAUD/Pamong PAUD, pengasuh

Proses Pembelajaran : - menggunakan acuan Menu Generik,

pendekatan bermain sambil belajar (BCCT) - pelaks : (1) melekat selama anak tinggal di

TPA (dilakukan oleh pengasuh); (2) pada jam-jam tertentu (dilakukan oleh pendidik/pamong)

Peserta Didik : Anak usia 0-6 th (prioritas < 4 th)

Pengelompokan : Berdasarkan usia

Pembiayaan : - Masy/orang tua - Pemerintah/Pemda

Tempat Belajar : - Rumah/sekolah - Bangunan khusus

Hasil Belajar : Potensi

kecerdasan anak melejit & anak siap mengikuti

pendidikan lebih lanjut/masuk SD

Penyelenggara : Masy/LSM/Org.

Wanita, SKB, PKBM, dll

Sarana Belajar : APE, lingkungan

sekitar anak

22

Page 36: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxvi

Keluarga Balita (BKB) dan Posyandu. Tujuan penyelenggaraan Pos

PAUD adalah :

- Memberikan layanan PAUD yang dapat menjangkau masyarakat

luas hingga ke pelosok pedesaan

- Memberikan wahana bermain yang mendidik bagi anak-anak usia

dini yang tidak terlayani PAUD lainnya.

- Memberikan contoh kepada orang tua dan keluarga tentang cara-

cara pemberian rangsangan pendidikan bagi anak usia dini untuk

dilanjutkan di rumah.

Berikut merupakan gambaran teknis penyelenggaraan Pos

PAUD :

Gambar 2.4

Gambaran Teknis Penyelenggaraan Pos PAUD

Sumber : Powerpoint Rakor GOW Kabupaten dan Kecamatan Boyolali

Pendidik : - Orang tua, kader - Pendidik/pamong

PAUD

Proses Pembelajaran : - Menggunakan acuan Menu Generik,

Pendekatan bermain sambil belajar - Pelaks.: selama 2-3 jam diselingi

istirahat, 1 s.d. 2 kali perminggu, dilanjutkan orang tua di rumah

Peserta Didik : Anak usia 0-6 th (prioritas < 3 th)

Pengelompokan : Berdasarkan usia

Pembiayaan : - Masy/orang tua - Pemerintah/Pemda

Tempat Belajar : - Rumah/sekolah - Bangunan khusus

Hasil Belajar : Potensi

kecerdasan anak melejit & anak siap mengikuti

pendidikan lebih lanjut/masuk SD

Penyelenggara : Masy/PKK, SKB,

BPKB, PKBM

Sarana Belajar : APE, lingkungan sekitar anak, dll

23

Page 37: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxvii

Sesuai Renstra Depdiknas 2005-2009, arah kebijakan Pendidikan

Anak Usia Dini Nonformal adalah : (1) meningkatkan pemerataan dan

akses layanan Pendidikan Anak Usia Dini, (2) meningkatkan mutu,

relevansi, dan daya saing Pendidikan Anak Usia Dini, (3) meningkatkan

tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik yang positif di bidang

Pendidikan Anak Usia Dini.

Agar pelaksanaannya berjalan dengan baik, maka perlu ada

standarisasi pelaksanaan program yaitu yang diatur dalam Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 tahun 2009 tentang Standar

Pendidikan Anak Usia Dini. Standar Pendidikan Anak Usia Dini terdiri

dari :

1. Standar tingkat pencapaian perkembangan

2. Standar pendidik dan tenaga kependidikan

3. Standar isi, proses, dan penilaian

4. Standar sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembinaan

C. Kerangka Pemikiran

Proses Implementasi Program Pendidikan Anak Usia Dini di

Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali tahun 2009 terdiri dari tiga

tahap, yaitu sosialisasi, pelaksanaan, serta pengawasan dan pembinaan.

Dalam implementasi kebijakan atau program terdapat faktor-faktor yang

mendukung maupun menghambat pelaksanaannya. Faktor-faktor yang

mendukung maupun menghambat implementasi Program Pendidikan Anak

24

Page 38: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxviii

Usia Dini di Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali tahun 2009 adalah

1) sikap pelaksana; 2) komunikasi; 3) sumber daya; dan 4) struktur

birokrasi.

Kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini

digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.5

Skema Kerangka Pemikiran

Program Pendidikan Anak

Usia Dini

Tercapainya tujuan Program Pendidikan

Anak Usia Dini

Pelaksanaan Program Pendidikan Anak Usia Dini : - Sosialisasi - Pelaksanaan - Pengawasan dan pembinaan

Faktor yang mendukung maupun menghambat implementasi kebijakan : - Sikap pelaksana - Sumber daya - Komunikasi - Struktur birokrasi

25

Page 39: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxix

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Boyolali, Kabupaten

Boyolali. Adapun alasan peneliti memilih lokasi ini adalah karena

Kecamatan Boyolali memiliki lembaga Pendidikan Anak Usia Dini

Nonformal terbanyak bila dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan

yang lain di Kabupaten Boyolali, namun masih mengalami berbagai

permasalahan dalam pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Dini.

B. Jenis Penelitian

Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan tujuan

untuk menggambarkan realitas yang cermat terhadap fenomena yang

terjadi yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah berdasarkan

fakta yang nampak. Menurut H.B Sutopo (2002 : 48) penelitian kualitatif

lebih menekankan pada makna, lebih memfokuskan pada data kualitas

dengan analisis kualitatifnya. Dengan kata lain penelitiam kualitatif lebih

mementingkan makna, tidak ditentukan oleh kuantitasnya, tetapi lebih

ditentukan oleh proses terjadinya (dalam bentuk angka) dan cara

memandang atau perspektifnya.

Sedangkan menurut Masri Singarimbun (1995 : 4-5) penelitian

deskriptif kualitatif dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap

26

Page 40: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xl

fenomena sosial tertentu. Peneliti mengembangkan konsep dan

menghimpun fakta, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesa.

Dalam penelitian ini penulis berusaha menggambarkan

bagaimana pelaksanaan Program Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal di

Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali melalui data yang dikumpulkan

terutama berupa kata-kata, kalimat atau gambar yang memiliki arti lebih

dari pada sekedar angka atau frekuensi. Dengan adanya penelitian ini,

peneliti dapat menggambarkan, memaparkan, menerangkan, dan

melukiskan serta menafsirkan secara terperinci tentang proses pelaksanaan

Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal di Kecamatan Boyolali, Kabupaten

Boyolali untuk kemudian diketahui berbagai hambatan yang ada.

C. Sumber Data

a. Primer

Data primer merupakan sejumlah keterangan atau fakta yang

diperoleh secara langsung melalui penelitian di lapangan melalui

proses wawancara dan observasi. Data primer dalam penelitian ini

diperoleh dari wawancara dengan informan yang telah dipilih. Informan

yang telah dipilih tersebut adalah:

1. Ibu Dra. Tri Nurjanti Agustina Kepala Seksi Pendidikan Luar

Sekolah Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga Kabupaten

Boyolali

27

Page 41: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xli

2. Pendidik Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini di Kecamatan

Boyolali, Kabupaten Boyolali yaitu :

- Ibu Siti Musrifah, S.Pd selaku Kepala KB Permatasari

- Ibu Sri Lestari Utami selaku guru tetap di KB Permatasari

- Ibu Nur Hardiyaningsih selaku guru tetap di KB Permatasari

- Ibu Herawati Kusumaningsih selaku guru tetap di KB

Permatasari

- Ibu Lestari Hidayah selaku guru training di KB Permatasari

- Ibu Delvita Prayuwati selaku administrasi di KB Permatasari

- Ibu AG Sugianti selaku kader Pos PAUD Husada Kasih

3. Masyarakat yang berpartisipasi dalam Program Pendidikan Anak

Usia Dini di Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali yaitu :

- Ibu Indria selaku wali murid di KB Permatasari

- Ibu Mulyani warga Kampung Poncobudoyo, RT 03 RW XI,

Pulisen Boyolali

- Ibu AG Sugianti selaku Ketua Pengurus PKK RW XI,

Poncobudoyo, Pulisen, Boyolali

b. Sekunder

Adalah data yang dikumpulkan untuk mendukung dan

melengkapi data primer yang berkenaan dengan penelitian. Data

sekunder diperoleh melalui pemanfaatan sumber data yang tersedia

seperti dokumen, arsip, dan buku pedoman serta literatur yang terkait

dengan penelitian ini. Dokumen tersebut diantaranya :

28

Page 42: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlii

1. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 tahun 2009

tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini

2. Buku Profil Pendidikan tahun 2009 Dinas Pendidikan, Pemuda, dan

Olah Raga Kabupaten Boyolali

3. Buku Pedoman Teknis Penyelenggaraan Kelompok Bermain,

Taman Penitipan Anak, dan Pos PAUD tahun 2009

4. Data PAUD dari Seksi Pendidikan Luar Sekolah Dinas Pendidikan,

Pemuda, dan Olah Raga Kabupaten Boyolali

5. Data dari Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini di Kecamatan

Boyolali, Kabupaten Boyolali

D. Tehnik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan

melalui pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian dan

pencatatan tentang keadaan atau fenomena yang diselidiki atau

dijumpai secara sistematis. Dalam observasi ini peneliti berusaha

mengamati secara langsung pelaksanaan Program Pendidikan Anak

Usia Dini di beberapa lembaga Pendidikan Anak Usia Dini di

Kecamatan Boyolali.

b. Wawancara

Untuk memperoleh data dari informan sebagai sumber data

yang sangat penting, maka dalam penelitian ini diperlukan wawancara

29

Page 43: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xliii

secara mendalam (in-depth interviewing). Dalam melakukan

wawancara mendalam situasi yang akrab selalu diusahakan dan

dikembangkan dan menghindari situasi tanya jawab seperti dalam

proses interogasi.

Dalam H. B Sutopo (2002 : 58) tujuan utama melakukan

wawancara adalah untuk menyajikan konstruksi saat sekarang dalam

suatu konteks mengenai para pribadi, peristiwa, aktivitas, organisasi,

perasaan, motivasi, tanggapan atau persepsi, tingkat dan bentuk

keterlibatan dan sebagainya, untuk merekonstruksi beragam hal

seperti itu sebagai bagian dari pengalaman masa lampau, dan

memproyeksikan hal-hal itu dikaitkan dengan harapan yang bisa

terjadi di masa yang akan datang.

Adapun wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah

dengan beberapa pihak yang secara terperinci telah dijelaskan dalam

data primer tersebut di atas.

c. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang

bersumber dari arsip atau dokumen dari instansi yang bersangkutan

serta dari buku-buku yang ada hubungannya dengan penelitian tentang

Program Pendidikan Anak Usia Dini.

30

Page 44: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xliv

E. Tehnik Pengambilan Sampel

Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

tehnik purposive sampling. Dalam tehnik ini peneliti cenderung untuk

memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalahnya

secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang

mantap.

Dalam penelitian kualitatif, cuplikan yang diambil lebih bersifat

selektif. Peneliti mendasarkan pada landasan kaitan teori yang digunakan,

keingintahuan pribadi, karakteristik empiris yang dihadapi dan sebagainya.

Cuplikan tidak digunakan dalam usaha untuk melakukan generalisasi

statistik atau sekedar mewakili populasinya tetapi lebih cenderung

mewakili informasinya. Sehingga dapat dikatakan bahwa dalam tehnik

purposive sampling unsur kedalaman informasi sangat ditekankan, bahkan

di dalam pelaksanaan pengumpulan data, pilihan informan dapat

berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam

memperoleh data (Patton dalam H. B Sutopo, 2002 : 56).

F. Validitas Data

Data yang telah berhasil digali, dikumpulkan, dan dicatat dalam

kegiatan penelitian harus diusahakan kemantapan dan kebenarannya. Oleh

karena itu peneliti harus bisa memilih dan menentukan cara-cara yang

tepat untuk mengembangkan validitas data yang diperolehnya. Validitas

yang dimaksudkan sebagai pembuktian bahwa data yang diperoleh peneliti

31

Page 45: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlv

sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada dalam kenyataan di lokasi

penelitian.

Validitas data merupakan jaminan bagi kemantapan simpulan

dan tafsir makna sebagai hasil penelitian. Salah satu cara untuk menguji

validitas data adalah dengan menggunakan triangulasi data atau sumber.

Teknik triangulasi data lebih mengarahkan peneliti agar di dalam

mengumpulkan data, peneliti menggunakan beragam sumber data yang

tersedia. Hal ini berarti data yang sama atau sejenis akan lebih mantap

kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda sehingga

data yang diperoleh akan lebih teruji kebenarannya

Menurut H.B.Sutopo (2002 : 79) triangulasi data atau sumber

memanfaatkan jenis sumber data yang berbeda-beda untuk menggali data

yang sejenis. Peneliti bisa memperoleh dari narasumber (manusia) yang

berbeda-beda posisinya dengan teknik wawancara mendalam, sehingga

informasi dari narasumber yang satu bisa dibandingkan dengan informasi

dari narasumber lainnya.

G. Tehnik Analisis Data

Proses analisis data dalam penelitian kualitatif sering merupakan

bagian yang tersulit bagi para peneliti. Dalam analisis data seorang peneliti

harus memiliki kemampuan untuk mengolah hasil penelitian menjadi data

yang akurat, di mana data yang diperoleh harus dikerjakan dan

dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga peneliti dapat menyusun,

32

Page 46: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlvi

menyimpulkan serta menjawab persoalan yang diajukan sebagai hasil

penelitian itu.

Tehnik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

model analisis interaktif (interactive model of analysis). Dalam model ini

terdapat tiga komponen pokok. Menurut Miles dan Huberman dalam H.B.

Sutopo (2002 : 94-96), ketiga komponen tersebut adalah:

1. Reduksi data

Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis

datayang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang

hal yang tidak penting dan mengatur data sedemikian rupa sehingga

simpulan penelitian dapat dilakukan.

2. Sajian Data

Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi,

deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan

penelitian dapat dilakukan. Secara singkat dapat berarti cerita

sistematis dan logis supaya makna peristiwanya menjadi lebih mudah

dipahami.

3. Penarikan Simpulan

Dalam awal pengumpulan data peneliti sudah mulai

mengerti apa arti dari hal-hal yang ditemui tentang pelaksanaan

Program Pendidikan Anak Usia Dini di Kecamatan Boyolali

Kabupaten Boyolali dengan melakukan pencatatan peraturan-

33

Page 47: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlvii

peraturan, pola-pola, pernyataan-pernyataan, dan arahan sebab akibat

sehingga penarikan kesimpulan dapat dipertangungjawabkan.

Proses analisis data dengan menggunakan model interaksi

ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1

Model Analisis Interaktif

(Sumber : H.B. Sutopo, 2002 : 96)

pengumpulan data

reduksi data

sajian data

penarikan simpulan/ verifikasi

34

Page 48: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlviii

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Profil Kecamatan Boyolali

a. Geografis

Kecamatan Boyolali terdiri dari 6 desa, 3 kelurahan, dan

berpenduduk 59.237 jiwa, terdiri dari 29.008 jiwa penduduk laki-

laki dan 30.149 jiwa penduduk perempuan. Kecamatan Boyolali

dengan luas wilayah 26,251 km² berarti mempunyai kepadatan

penduduk 2.257 jiwa/ km², sedangkan jumlah rumah tangga

16.670 rumah tangga.

Kecamatan Boyolali memiliki batas-batas wilayah

sebagai berikut :

- Utara : Kabupaten Semarang

- Timur : Kecamatan Mojosongo

- Selatan : Kecamatan Mojosongo

- Barat : Kecamatan Musuk, Kecamatan Cepogo, dan

Kecamatan Ampel

b. Topografi

Kecamatan Boyolali terletak pada ketinggian 400-700 m

dari permukaan air laut dan tanahnya miring dari barat ke timur

kurang lebih 50°.

35

Page 49: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlix

c. Sumber Daya Alam

Luas Kecamatan Boyolali adalah 2.625,1 Ha dengan

rincian sebagai berikut :

- Tanah sawah : 295,7 Ha

- Tanah tegal/ladang : 908,1 Ha

- Tanah pekarangan : 1.219,2 Ha

- Lain-lain : 191,2 Ha

Kecamatan Boyolali beriklim sedang dengan sungai-

sungai kecil yang hanya mengalir pada musim penghujan. Rata-

rata per bulan curah hujan di Kecamatan Boyolali pada tahun

2008 adalah 2.705 Mm dengan rata-rata hari hujan per bulan 137

Hh.

d. Pembagian Wilayah Kecamatan Boyolali

Tabel 4.1

Banyaknya Dusun, RW, dan RT di Kecamatan Boyolali

Tahun 2008

Desa/ Kelurahan

Dukuh/ Kampung

Dusun/ Lingkungan

RW RT

1. Pulisen *) 20 * 13 68 2. Siswodipuran *) 22 * 17 72 3. Banaran *) 13 * 10 50 4. Winong 21 4 21 59 5. Penggung 23 4 11 59 6. Kiringan 30 4 13 53 7. Karanggeneng 25 3 14 59 8. Mudal 33 4 8 38 9. Kebonbimo 14 2 6 22

Jumlah 201 21 113 480 *) Wilayah sudah tidak dibagi dalam lingkungan

Sumber : Buku Kecamatan Boyolali dalam Angka tahun 2008 (Data Diolah)

36

Page 50: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

l

2. Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga Kabupaten Boyolali Seksi

Pendidikan Luar Sekolah

Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga beralamatkan di

Jalan Pandanaran No. 230, Boyolali 57313, Telp. (0276) 321048.

Dalam penelitian ini, lokasi dikhususkan pada Bidang Pendidikan

Luar Sekolah, Pemuda, dan Olah Raga Seksi Pendidikan Luar Sekolah

(PLS) yang memang menangani Program Pendidikan Anak Usia Dini

Nonformal di Kabupaten Boyolali. Berikut merupakan penjabaran

tugas pokok Seksi Pendidikan Luar Sekolah (PLS) :

a. Seksi Pendidikan Luar Sekolah mempunyai tugas membina dan

mengurus kegiatan lembaga Pendidikan Nonformal dan Informal

(PNFI) meliputi lembaga Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH),

lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Bacaan

Masyarakat (TBM), lembaga pendidikan pemberdayaan

perempuan, lembaga pendidikan keaksaraan, lembaga pendidikan

keterampilan dan pelatihan kerja, lembaga pendidikan kesetaraan,

serta lembaga pendidikan nonformal lain yang ditujukan untuk

mengembangkan peserta didik.

b. Penjabaran tugas sebagaimana dimaksud di atas adalah sebagai

berikut:

- Menyusun rencana dan program tahunan seksi sebagai pedoman

pelaksanaan tugas;

- Membagi tugas kepada staf sesuai dengan bidangnya;

37

Page 51: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

li

- Member petunjuk kepada staf untuk kelancaran pelaksanaan

tugas;

- Mengkoordinasikan kegiatan seksi dalam melaksanakan tugas

agar terjalin kerja sama yang baik;

- Menilai prestasi kerja staf sebagai bahan pembinaan dan

pengembangan karier;

- Membantu menyiapkan bahan untuk perumusan kebijakan yang

berhubungan dengan Pendidikan Nonformal dan Informal

(PNFI);

- Memberikan saran, pendapat, dan pertimbangan kepada atasan

untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan

Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI);

- Menyiapkan bahan penyusunan program peningkatan

Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI);

- Menyebarluaskan pedoman dan petunjuk pelaksanaan

penyuluhan dan pembinaan lembaga Pendidikan Nonformal dan

Informal (PNFI);

- Menyiapkan bahan penyusunan laporan kinerja dan keuangan

Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI);

- Mempersiapkan bahan izin penyelenggaraan/pendirian lembaga

pendidikan masyarakat

- Menginventarisasi tenaga teknis Pembina Pendidikan

Nonformal dan Informal (PNFI);

38

Page 52: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lii

- Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan pembinaan lembaga

Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI);

- Mempersiapkan pelaksanaan dan menilai hasil pembinaan

lembaga Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI);

- Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan

program pembinaan lembaga Pendidikan Nonformal dan

Informal (PNFI);

- Mempersiapkan usul bantuan sarana prasarana guna

peningkatan pembinaan lembaga Pendidikan Nonformal dan

Informal (PNFI);

- Memelihara dan meningkatkan kerja sama dengan instansi

terkait dan organisasi masyarakat yang bergerak di bidang

Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI);

- Memberikan DP3 kepada bawahan;

- Membuat laporan kinerja dan keuangan sesuai dengan bidang

Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI);

- Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Bidang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

39

Page 53: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

liii

B. Hasil Penelitian

1. Implementasi Program Pendidikan Anak Usia Dini di Kecamatan

Boyolali, Kabupaten Boyolali tahun 2009

Implementasi Program Pendidikan Anak Usia Dini yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah Implementasi Program

Pendidikan Anak Usia Dini di Kecamatan Boyolali. Dalam membahas

program ini, peneliti menggunakan empat faktor yang mempengaruhi

proses implementasi, yaitu sikap pelaksana, komunikasi, sumber daya,

dan struktur birokrasi. Sedangkan proses implementasi Program

Pendidikan Anak Usia Dini sendiri terdiri dari : 1) sosialisasi program;

2) pelaksanaan program; dan 3) pembinaan dan pengawasan.

a. Sosialisasi

Dalam implementasi suatu kebijakan, sosialisasi

merupakan hal yang sangat penting. Tujuan dari sosialisasi adalah

untuk menginformasikan mengenai kebijakan atau program yang

akan dilaksanakan. Untuk Program Pendidikan Anak Usia Dini di

Kecamatan Boyolali, sosialisasi ini ditujukan kepada lembaga

Pendidikan Anak Usia Dini dan masyarakat. Sosialisasi ini

dilakukan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga

Kabupaten Boyolali, UPT Pendidikan Dasar dan Luar Sekolah

Kecamatan Boyolali, Tim Penggerak PKK Kabupaten maupun

Kecamatan, dan instansi-instansi yang terkait.

40

Page 54: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

liv

Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Ibu Dra. Tri

Nurjanti Agustina selaku Kepala Seksi Pendidikan Luar Sekolah

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Boyolali :

(Disdikpora) mengundang lembaga-lembaga PAUD, Tim Penggerak PKK Kabupaten Boyolali, dan mitra PAUD (Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) dan instansi terkait lainnya). Dalam forum ini kami membahas mengenai pentingnya PAUD dan berbagai informasi baru mengenai program PAUD. Forum ini dilaksanakan setiap satu bulan sekali, tapi kadang ya tidak dilaksanakan karena padatnya kegiatan dan tidak

Sosialisasi pada pelaksanaan Program Pendidikan Anak

Usia Dini dilakukan secara bertahap yaitu pada tingkat kabupaten,

kecamatan, kelurahan, hingga RW/RT. Sosialisasi pada tingkat

kabupaten dilaksanakan melalui pertemuan dan Rapat Koordinasi

Kabupaten serta Rapat Penilik Pendidikan Luar Sekolah setiap

sebulan sekali. Pertemuan ini dilakukan oleh Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olah Raga yang bekerja sama dengan Tim

Penggerak PKK Kabupaten. Pada pertemuan ini dundang

Pengurus PKK Kecamatan. Dalam pertemuan tersebut dibahas

mengenai pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini. Hal ini seperti

yang diungkapkan oleh Ibu Dra. Tri Nurjanti Agustina selaku

Kepala Seksi Pendidikan Luar Sekolah :

rapat Penilik PLS dan Rakor Kabupaten. Kami (Disdikpora) bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten selalu menyisipkan bahasan mengenai pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini. Pertemuan

41

Page 55: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lv

sem(wawancara tanggal 4 Agustus 2010)

Sosialisasi ini juga dilaksanakan melalui media cetak

seperti buku pedoman pelaksanaan, selebaran/pamflet yang

bersumber dari Pusat maupun Propinsi. Dalam hal ini Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olah Raga hanya sebagai penyalur.

Sosialisasi di tingkat Kecamatan dilaksanakan melalui

Rapat Koordinasi Kecamatan. Rapat ini diselenggarakan oleh

UPT Pendidikan Dasar dan Luar Sekolah Kecamatan yang juga

bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kecamatan. Dalam

rapat ini diundang Pengurus PKK Kelurahan. Seperti yang

diungkapkan Ibu Dra. Tri Nurjanti Agustina selaku Kepala Seksi

Pendidikan Luar Sekolah sebagai berikut :

sosialisasi dari kami (Disdikpora yang bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten) mengenai Program PAUD pada Rakor Kabupaten kemudian bersama UPT Dikdas LS masing-masing Kecamatan menyampaikan sosialisasi pada Pengurus PKK

tanggal 4 Agustus 2010)

Sosialisasi di tingkat Kelurahan, Pengurus PKK

Kelurahan mengundang Pengurus PKK RW serta tokoh-tokoh

masyarakat dalam pertemuan rutin. Dalam pertemuan ini dibahas

mengenai pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini dan khusus

yang berhubungan dengan kegiatan Posyandu. Hal ini seperti

yang diungkapkan oleh Ibu AG Sugianti selaku Ketua Pengurus

42

Page 56: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lvi

PKK Kampung Poncobudoyo RW XI, Pulisen, Boyolali yang

menyatakan bahwa :

kami juga mendapatkan sosialisasi mengenai pentingnya PAUD, terutama yang berkaitan dengan kegiatan

tanggal 4 Agustus 2010)

Selain sosialisasi kepada masyarakat, sosialisasi juga

dilakukan kepada Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini yaitu

sosialisasi terkait dengan dana bantuan dari pemerintah.

Sosialisasi ini dilakukan setiap satu tahun sekali saat ada dana

bantuan dari pemerintah. Hal ini seperti diungkapkan oleh Ibu

Dra. Tri Nurjanti Agustina selaku Kepala Seksi Pendidikan Luar

Sekolah sebagai berikut :

-lembaga PAUD dilaksanakan pada saat ada alokasi dana (insentif) dari pemerintah. Jadi pertemuan dalam membahas mengenai alokasi dana bagi lembaga-lembaga PAUD dan pemberian honor bagi pendidik PAUD. Sosialisasi dana ini dilakukan setiap satu tahun sekali (pemberian honor dilakukan per semester) atau bila memang ada dana dari

(wawancara tanggal 4 Agustus 2010 dan 18 September 2010) Hal serupa juga diungkapkan oleh Ibu Siti Musrifah,

S.Pd selaku Kepala KB Permatasari :

dari Disdikpora melakukan sosialisasi kepada kami

(wawancara tanggal 25 Agustus 2010)

43

Page 57: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lvii

Dari beberapa hasil wawancara di atas dapat disimpulkan

bahwa sosialisasi mengenai Program Pendidikan Anak Usia Dini

dan pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini sudah dilaksanakan,

namun masih kurang maksimal dan belum terjadwal secara rutin.

Hal ini seperti yang diungkapkan Ibu Dra. Tri Nurjanti Agustina

selaku Kepala Seksi Pendidikan Luar Sekolah :

(kabupaten maupun kecamatan). Tapi dalam Rakor kami (Disdikpora) hanya menyisipkan materi mengenai pentingnya pendidikan bagi anak usia 0-6 tahun. Jadi bukan dalam forum khusus yang membahas mengenai pendidikan anak usia dini secara menyeluruh dari awal

Ibu Dra. Tri Nurjanti Agustina juga menambahkan

bahwa :

ya Rakor dilakukan insidental, kalau ada anggaran. Dalam Rakor biasanya ada forum tanya jawab mengenai Program PAUD. Misal ada masalah ya dikonsultasikan kepada kami (Disdikpora). Tapi selama ini belum ada masalah yang urgen. Kalaupun ada tidak sampai ke kSeptember 2010)

Selain itu, hal tersebut juga terbukti dengan adanya

masyarakat yang kurang atau belum bahkan tidak memahami

tentang Program Pendidikan Anak Usia Dini. Ketidaktahuan

masyarakat mengenai program ini terlihat ketika peneliti

melakukan wawancara untuk mendapatkan informasi tentang

anak usia 0-6 tahun ikut Program Pendidikan Anak Usia Dini. Hal

44

Page 58: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lviii

ini seperti yang diungkapkan oleh Ibu Mulyani, seorang warga

RT 03 RW XI, Pulisen, Boyolali sebagai berikut :

mengenai pendidikan anak usia dini. Tapi saya tidak tahu banyak soal hal itu. Yang saya tahu hanya soal kegiatan

b. Pelaksanaan

Program Pendidikan Anak Usia Dini di Kecamatan

Boyolali mulai dilaksanakan pada tahun 2001. Pelaksanaan ini

dimulai dari pembentukan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini,

Pelatihan Kader dan Pendidik Pendidikan Anak Usia Dini, dan

Pemberian Dana Bantuan.

- Pembentukan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini

Pada saat Program Pendidikan Anak Usia Dini

diluncurkan, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga

menyebarkan Buku Pedoman Penyelenggaraan Kelompok

Bermain, Taman Penitipan Anak, dan Pos PAUD yang berasal

dari pemerintah pusat kepada masyarakat dan yayasan /

organisasi yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan. Jadi

dalam hal ini masyarakatlah yang membentuk lembaga

Pendidikan Anak Usia Dini khususnya Kelompok Bermain dan

Taman Penitipan Anak. Sedangkan untuk Pos PAUD,

pemerintahlah (Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga)

yang membentuk. Melalui Posyandu yang sudah ada

diintegrasikan dengan Program Pendidikan Anak Usia Dini.

45

Page 59: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lix

Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh

Ibu Dra. Tri Nurjanti Agustina selaku Kepala Seksi Pendidikan

Luar Sekolah :

saat program ini keluar, selain sosialisasi kami (Disdikpora) juga menyebarluaskan buku pedoman penyelenggaraan Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak, dan Pos PAUD kepada masyarakat atau organisasi yang peduli dengan pendidikan. Jadi pembentukan lembaga PAUD (Kelompok Bermain dan Taman Pendidikan Anak) bermula dari kesadaran masyarakat sendiri. Pertimbangannya karena ada banyak sasaran (anak usia 0-6tahun) di lokasi di mana akan didirikan lembaga PAUD. Sedangkan Pos PAUD memang dari kami (Disdikpora) yang

(wawancara tanggal 1 Oktober 2010) Pemerintah memang telah menyebarluaskan Buku

Pedoman Penyelenggaraan Lembaga Pendidikan Anak Usia

Dini kepada masyarakat, tetapi pemerintah tidak membuat

ketentuan atau batasan mengenai berapa jumlah lembaga yang

harus berdiri untuk tiap kecamatan atau tiap kelurahan. Jadi

pemerintah member kesempatan seluas-luasnya kepada

masyarakat atau yayasan yang ingin membentuk lembaga

Pendidikan Anak Usia Dini. Hanya saja memang ada

kesepakatan bahwa pendirian Kelompok Bermain jaraknya 1

km dari Taman Kanak-Kanak. Hal ini seperti pernyataan Ibu

Dra. Tri Nurjanti Agustina selaku Kepala Seksi Pendidikan

Luar Sekolah :

jumlah lembaga PAUD yang harus berdiri untuk tiap

46

Page 60: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lx

kecamatan atau tiap kelurahan. Cuma dulu ada kesepakatan bahwa pendirian Kelompok Bermain

Oktober 2010) Meskipun tidak ada batasan jumlah dalam

pembentukan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini, namun ada

beberapa persyaratan sebelum lembaga tersebut dibentuk.

Persayaratan tersebut antara lain : memiliki tempat yang layak

untuk menyelenggarakan kegiatan, memiliki anak didik,

memiliki tenaga pendidik, memiliki tenaga pengelola,

memiliki sarana dan prasarana, memiliki Alat Permainan

Edukatif (APE), dan memiliki program pembelajaran (sesuai

dengan Buku Pedoman Penyelenggaraan Lembaga Pendidikan

Anak Usia Dini).

Hal tersebut seperti yang diungkapkan Ibu Dra. Tri

Nurjanti Agustina selaku Kepala Seksi Pendidikan Luar

Sekolah sebagai berikut :

lembaga PAUD antara lain : memiliki tempat yang layak untuk melaksanakan kegiatan, memiliki anak didik (Untuk pembentukan, jumlah anak didik minimal 10 anak untuk Kelompok Bermain dan Taman Penitipan Anak, minimal 25 anak untuk Pos PAUD. Untuk mendapatkan perijinan, jumlah anak didik minimal 15 anak untuk Kelompok Bermain dan Taman Penitipan Anak, minimal 25 anak untuk Pos PAUD. Sedangkan untuk akses dana, jumlah anak didik minimal 25 anak untuk semua lembaga PAUD), memiliki tenaga pendidik, memiliki tenaga pengelola, dan memiliki program pembelajaran. Sedangkan untuk ketersediaan sarana dan prasarana serta APE

47

Page 61: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxi

2010) Setelah lembaga memenuhi persyaratan pembentukan,

maka lembaga membutuhkan ijin pendirian. Pada awal

dibentuk, pendiri Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini

membuat pemberitahuan mengenai pendirian lembaganya

kepada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga. Setelah

berjalan selama enam bulan, lembaga mengirimkan

permohonan ijin kepada UPT Pendidikan Dasar dan Luar

Sekolah di masing-masing kecamatan untuk mendapat surat

rekomendasi dari Kepala UPT. Kemudian surat rekomendasi

dari Kepala UPT tersebut disampaikan kepada Kabupaten

(Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga) untuk

ditindaklanjuti.

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga kemudian

menindaklanjuti surat rekomendasi dari Kepala UPT

Pendidikan Dasar dan Luar Sekolah Kecamatan dengan

melakukan survei atau studi kelayakan terhadap lembaga

Pendidikan Anak Usia Dini yang bersangkutan. Bila memang

sudah layak (sudah memenuhi persyaratan), langsung

diberikan ijin yang ditetapkan dalam bentuk Surat Keputusan

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten

Boyolali. Namun bila belum layak, lembaga harus melakukan

48

Page 62: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxii

perbaikan terlebih dahulu sampai layak mendapat ijin

pendirian.

Proses perijinan tersebut sesuai dengan yang

disampaikan oleh Ibu Dra. Tri Nurjanti Agustina selaku

Kepala Seksi Pendidikan Luar Sekolah adalah sebagai berikut :

memberitahukan kepada Disdikpora tentang pendirian lembaga PAUD, kemudian setelah lembaga berjalan enam bulan, lembaga tersebut mengirimkan permohonan ijin kepada UPT Dikdas dan LS Kecamatan Boyolali untuk mendapatkan rekomendasi dari Kepala UPT. Setelah itu surat rekomendasi tersebut disampaikan kepada Kabupaten (Disdikpora) dan kemudian dilakukan studi kelayakan terhadap lembaga PAUD yang bersangkutan. Bila memang sudah layak (sudah memenuhi persyaratan), langsung diberikan ijin. Bila belum ya harus dilakukan perbaikan terlebih dahulu sampai layak mendapat ijin pendirian. Ijin pendirian ini ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan

(wawancara tanggal 1 Oktober 2010) Sebagai contoh adalah KB Permatasari memang telah

memiliki ijin pendirian. Ini menjadi bukti bahwa KB

Permatasari sudah layak dan memenuhi persyaratan untuk

melaksanakan kegiatan layanan Pendidikan Anak Usia Dini

kepada masyarakat.

- Pelatihan Kader dan Pendidik Pendidikan Anak Usia Dini

Setelah pembentukan lembaga Pendidikan Anak Usia

Dini, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga mengadakan

pelatihan bagi kader untuk Pos PAUD dan pendidik untuk

49

Page 63: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxiii

Kelompok Bermain dan Taman Penitipan Anak. Untuk kader

Pos PAUD merupakan sukarelawan dari masyarakat sekitar

lokasi berdirinya Pos PAUD tersebut. Hal ini diungkapkan

oleh Ibu Dra. Tri Nurjanti Agustina selaku Kepala Seksi

Pendidikan Luar Sekolah yang menyatakan bahwa :

UD merupakan warga sekitar yang mau menjadi pengasuh dan sukarelawan untuk Pos PAUD. Biasanya yang mengelola ibu-ibu dari PKK di

Oktober 2010) Kader Pos PAUD merupakan sukarelawan dari

masyarakat sekitar. Kebanyakan dari kader tersebut merupakan

pengurus Posyandu yang kemudian diintegrasikan dengan

Pendidikan Anak Usia Dini sehingga menjadi Pos PAUD. Hal

tersebut seperti yang diungkapkan oleh Ibu AG Sugianti selaku

Ketua Pengurus PKK Kampung Poncobudoyo RW XI,

Pulisen, Boyolali yang dulunya juga merupakan sukarelawan

untuk Pos PAUD Husada Kasih.

mengelola ibu-ibu PKK di Kampung Poncobudoyo sendiri yang memang juga menjadi pengurus

ra tanggal 2 Oktober 2010) Sedangkan untuk Kelompok Bermain dan Taman

Penitipan Anak, pendidiknya dari yayasan atau organisasi yang

menyelenggarakan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini

50

Page 64: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxiv

tersebut. Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Ibu Siti

Musrifah, S.Pd selaku Kepala KB Permatasari sebagai berikut :

itu yayasan yang menyelenggarakan play group ini. Pelaksanaan rekruitmen dan penerimaan pendidik

tanggal 2 Oktober 2010) Dari ketiga lembaga tersebut (Kelompok Bermain,

Taman Penitipan Anak, dan Pos PAUD) kader maupun

pendidiknya mendapatkan pelatihan dari Dinas Pendidikan,

Pemuda dan Olah Raga. Berikut ini merupakan data yang

menyajikan jumlah pendidik Pendidikan Anak Usia Dini

(Kelompok Bermain) di Kecamatan Boyolali, Kabupaten

Boyolali yang sudah maupun belum mendapatkan pelatihan

pendidikan tahun 2009 :

Tabel 4.2

Data Pelatihan Pendidikan Pendidik PAUD Nonformal

di Kecamatan Boyolali Tahun 2009

Pelatihan Pendidikan Jumlah

Sudah Belum

35 20 55

Sumber : Data PAUD dari Seksi Pendidikan Luar Sekolah Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Boyolali (Data Diolah)

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pada tahun

2009 belum semua pendidik di lembaga Pendidikan Anak Usia

Dini (Kelompok Bermain) mendapatkan pelatihan pendidikan.

51

Page 65: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxv

Hal tersebut dikarenakan terbatasnya anggaran sehingga

pelaksanaan pelatihan bagi pendidik dilakukan bergiliran.

Dalam pelatihannya antara kader Pos PAUD dan

pendidik Kelompok Bermain dan Taman Penitipan Anak

dilakukan secara terpisah. Hal tersebut seperti yang

diungkapkan oleh Ibu Dra. Tri Nurjanti Agustina selaku

Kepala Seksi Pendidikan Luar Sekolah berikut ini :

Tim Pelatihan yang terdiri dari Disdikpora sendiri, Penilik PLS Kecamatan sebagai Pembina lembaga Pendidikan Anak Usia Dini serta narasumber yang berasal dari organisasi yang konsen dengan Pendidikan Anak Usia Dini. Kemudian kami mengundang perwakilan dari masing-masing lembaga PAUD secara terpisah karena memang acuan pembelajaran antara Pos PAUD dengan Kelompok Bermain dan Taman Penitipan Anak berbeda. Untuk Pos PAUD lebih sederhana (belum menggunakan acuan BCCT / Sentra) sedangkan Kelompok Bermain dan Taman Penitipan Anak sudah menggunakan

Untuk kader Pos PAUD pelatihan dilakukan setelah

Pos PAUD menerima dana rintisan karena dalam dana rintisan

tersebut terdapat dana untuk pelatihan kader. Pelatihan yang

diberikan antara lain berkaitan dengan kesehatan anak seperti

penambahan asupan gizi untuk balita, tumbuh kembang anak,

dan pengasuhan anak. Dalam hal pelatihan kader Pos PAUD,

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga bekerja sama

dengan Puskesmas dan Dinas Kesehatan.

52

Page 66: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxvi

Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Ibu Dra.

Tri Nurjanti Agustina selaku Kepala Seksi Pendidikan Luar

Sekolah berikut ini :

PAUD menerima dana rintisan. Dana rintisan kan termasuk juga dana untuk pelatihan kader. Untuk pelatihan kader ini lebih diarahkan pada kesehatan anak, proses tumbuh kembang anak, dan pengasuhan anak. Untuk pelatihnya ya kami bekerja sama dengan

tanggal 6 Oktober 2010) Untuk pendidik Taman Penitipan Anak dan

Kelompok Bermain, pelatihan yang diberikan antara lain

tentang pentingnya Program Pendidikan Anak Usia Dini,

proses pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar, dan tentang

pembelajaran Beyond Centers and Circle Time (BCCT) yang

merupakan acuan bagi Taman Penitipan Anak dan Kelompok

Bermain. Pelatih dalam pelatihan bagi pendidik kedua lembaga

ini disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan.

Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Ibu Dra.

Tri Nurjanti Agustina selaku Kepala Seksi Pendidikan Luar

Sekolah berikut ini :

Penitipan Anak sudah menggunakan acuan BCCT. Untuk kedua lembaga ini lebih mengarah kepada pendidikan anak di samping pengasuhan. Untuk pelatihnya ya disesuaikan dengan materi pelatihan. Misalnya untuk pelatihan APE ya mengundang

2010)

53

Page 67: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxvii

Hal ini juga diungkapkan oleh Ibu Siti Musrifah, S.Pd

selaku Kepala KB Permatasari sebagai berikut :

play group kan di buku panduannya menggunakan acuan BCCT. Jadi pelatihan yang didapatkan pendidik ya pelatihan kegiatan di sentra, misalnya pelatihan APE untuk masing-(wawancara tanggal 2 Oktober 2010) Berikut ini merupakan gambar ruang sentra di KB

Permatasari :

Gambar 4.1 Gambar 4.2

Gambar 4.3 Gambar 4.4

54

Page 68: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxviii

Gambar 4.5 Gambar 4.6

Gambar 4.7 Gambar 4.8

Keterangan : Gambar 4.1 dan 4.2 merupakan Ruang Sentra Persiapan Gambar 4.3 dan 4.4 merupakan Ruang Sentra Balok Gambar 4.5 dan 4.6 merupakan Ruang Sentra Seni Peran Gambar 4.7 dan 4.8 merupakan Ruang Sentra Bahan Alam dan Zat Cair

- Pemberian dana bantuan

Setiap peluncuran program, tentu saja membutuhkan

dana untuk pelaksanaannya, begitu pula untuk Program

Pendidikan Anak Usia Dini. Di Kecamatan Boyolali, dana

bantuan pemerintah (APBN, APBD I, dan APBD II) terdiri

dari :

55

Page 69: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxix

Dana Rintisan

Dana ini diperuntukkan bagi Pos PAUD yang

baru akan dibentuk Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah

Raga serta bagi Kelompok Bermain dan Taman Penitipan

Anak yang akan dibentuk oleh masyarakat atau yayasan.

Besarnya dana rintisan untuk tahun 2009 adalah 25 juta

rupiah per lembaga. Hal tersebut seperti yang diungkapkan

oleh Ibu Dra. Tri Nurjanti Agustina selaku Kepala Seksi

Pendidikan Luar Sekolah sebagai berikut :

Rintisan KB, dan Rintisan TPA. Posyandu yang mau diintegrasikan dengan Program PAUD dan akan dirintis menjadi Pos PAUD mendapatkan dana bantuan dari pemerintah berupa dana rintisan. Dana rintisan langsung diberikan di waktu pembentukan Pos PAUD. Jadi begitu Pos PAUD berdiri langsung diberikan dan rintisan. Sedangkan untuk Rintisan TPA dan KB tidak langsung diberikan, namun harus memenuhi

tanggal 1 Oktober 2010)

Kemudian Ibu Dra. Tri Nurjanti Agustina selaku

Kepala Seksi Pendidikan Luar Sekolah juga menambahkan

bahwa :

berdiri masing-masing mendapat bantuan 25 juta

Dana kelembagaan

Dana ini diperuntukkan bagi Pos PAUD, Taman

Penitipan Anak, dan Kelompok Bermain yang sudah

56

Page 70: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxx

berjalan dan sudah mempunyai ijin serta memenuhi

persyaratan untuk mendapatkan dana bantuan. Besarnya

dana kelembagaan adalah 7,5 juta rupiah per lembaga. Dana

ini digunakan untuk peningkatan kompetensi pendidik

(buku penunjang KBM) dan untuk sarana dan prasarana.

Untuk tahun 2009 berikut merupakan rincian dana

kelembagaan yang disampaikan oleh Ibu Dra. Tri Nurjanti

Agustina selaku Kepala Seksi Pendidikan Luar Sekolah :

-masing lembaga mendapat bantuan sebesar 5 juta rupiah, namun baru 15 lembaga KB yang mendapatkan (untuk Kabupaten Boyolali). Untuk Kecamatan Boyolali hanya 1 lembaga KB yang

Agustus 2010)

Dana APE

Dana ini diperuntukkan bagi Pos PAUD, Taman

Penitipan Anak, dan Kelompok Bermain yang sudah

berjalan dan sudah mempunyai ijin serta memenuhi

persyaratan untuk mendapatkan dana bantuan. Besarnya

dana adalah 5,5 juta rupiah per lembaga. Dana ini

digunakan untuk membeli Alat Permainan Edukatif (APE).

Untuk tahun 2009 berikut merupakan rincian dana APE

yang disampaikan oleh Ibu Dra. Tri Nurjanti Agustina

selaku Kepala Seksi Pendidikan Luar Sekolah :

t Permainan Edukatif (APE) masing-masing

57

Page 71: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxi

lembaga mendapat bantuan 5,5 juta rupiah, namun baru 14 lembaga yang memperoleh (untuk

Agustus 2010)

Dana perpustakaan

Dana ini diperuntukkan bagi Pos PAUD, Taman

Penitipan Anak, dan Kelompok Bermain yang sudah

berjalan dan sudah mempunyai ijin serta memenuhi

persyaratan untuk mendapatkan dana bantuan. Besarnya

dana adalah 5 juta rupiah per lembaga. Dana ini digunakan

untuk pembelian buku.

Dana operasional

Dana ini diperuntukkan bagi Pos PAUD, Taman

Penitipan Anak, dan Kelompok Bermain yang sudah

berjalan dan sudah mempunyai ijin serta memenuhi

persyaratan untuk mendapatkan dana bantuan. Besarnya

dana adalah Rp 100.000,- per bulan per lembaga (untuk 12

bulan). Dana ini digunakan untuk biaya operasional sehari-

hari lembaga. Kemudian ada pula dana operasional dari

pemerintah khusus untuk honor guru (bagi Taman Penitipan

Anak dan Kelompok Bermain). Seperti yang disampaikan

oleh Ibu Dra. Tri Nurjanti Agustina selaku Kepala Seksi

Pendidikan Luar Sekolah sebagai berikut :

yang sudah 2 tahun mengajar pada lembaga PAUD. Insentif dari APBN sebesar Rp 100.000,-

58

Page 72: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxii

per bulan dan dari APBD I sebesar Rp 150.000,- Agustus 2010)

Hal senada juga disampaikan oleh Ibu Siti

Musrifah, S.Pd selaku Kepala KB Permatasari :

terima setiap semester (pasti ada). Dari APBD I sebesar Rp 150.000,- per bulan dengan syarat sudah mengajar selama minimal 1 tahun dan dari APBN sebesar Rp 100.000,- per bulan dengan syarat sudah mengajar selama minimal 2

Sedangkan untuk Pos PAUD tidak semua

mendapatkan insentif bagi kadernya. Ada ketentuan yaitu

untuk Pos PAUD yang sudah melaksanakan kegiatan tiga

kali seminggu dengan kader yang berlatar belakang

pendidikan minimal SMA. Hal ini seperti yang disampaikan

oleh Ibu Dra. Tri Nurjanti Agustina selaku Kepala Seksi

Pendidikan Luar Sekolah :

er Pos PAUD tidak semua mendapatkan karena ada ketentuan yaitu Pos PAUD yang sudah melaksanakan kegiatan 3 x seminggu dengan kader yang latar belakang

tanggal 6 Oktober 2010)

Untuk tahun 2009 berikut merupakan rincian

dana operasional yang disampaikan oleh Ibu Dra. Tri

Nurjanti Agustina selaku Kepala Seksi Pendidikan Luar

Sekolah :

-masing lembaga di Kecamatan Boyolali mendapat bantuan

59

Page 73: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxiii

operasional sebesar 1 juta rupiah. Sedangkan untuk lembaga ya(wawancara tanggal 4 Agustus 2010)

Berikut ini merupakan tabel data Lembaga Penerima

Dana Bantuan Program Pendidikan Anak Usia Dini Non

Formal di Kecamatan Boyolali Tahun 2009 :

Tabel 4.3

Data Lembaga Penerima Dana BantuanProgram PAUD Non Formal

di Kecamatan Boyolali Tahun 2009

No Nama Lembaga Besar Dana Jenis Dana

1 KB. Aisyiyah - - 2 KB. Permatasari - - 3 KB. Arofah - - 4 KB. Al Ma'arif - - 5 KB. Dewantara Pratama - - 6 TPA Aisyiyah - - 7 KB. Daarur Rahman - - 8 KB. Mutiara Indonesia - - 9 KB. Anggrek I - -

10 KB. Wali Songo - - 11 KB. Bima Mentari 5 jt Kelembagaan 12 KB. Tunas Kinasih - - 13 KB. Al Khoir - - 14 KB. Ibu Kartini - - 15 Pos PAUD Nusa Indah 1 jt Operasional 16 Pos PAUD Husada kasih 1 jt Operasional 17 Pos PAUD Wijaya Kusuma 1 jt Operasional 18 Pos PAUD Bougenvile 1 jt Operasional 19 Pos PAUD Bahagia 1 jt Operasional 20 Pos PAUD Selecta 1 jt Operasional Sumber : Data PAUD dari Seksi Pendidikan Luar Sekolah Dinas

Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Boyolali (Data Diolah)

Untuk bantuan dana tahun 2009, Ibu Siti Musrifah,

S.Pd selaku Kepala KB Permatasari menyampaikan bahwa :

60

Page 74: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxiv

dari pemerintah, baik itu APE, maupun dana lainnya. Jadi sumber dana kami hanya dari wali murid saja Namun dulu kami pernah sekali mendapatkan bantuan dana pengembangan kelembagaan sebesar 3 juta rupiah. Hanya itu saja. Oya kalaupun ada itu hanya untuk biaya operasional saja (untuk honor pendidik) yang kami terima setiap tanggal 25 Agustus dan 22 September 2010) Dari tabel 4.3 dan hasil wawancara tersebut dapat

diketahui bahwa dalam pemberian dana bantuan dalam satu

tahun anggaran tidak semua lembaga mendapatkannya. Hal ini

disebabkan karena adanya keterbatasan dana dari pemerintah.

Jadi pemberian dana bantuan dilakukan secara bergilir dengan

membuat suatu prioritas. Ada himbauan dari provinsi bahwa

pemberian dana bantuan ini diprioritaskan pada lembaga

Pendidikan Anak Usia Dini yang lebih lama berdiri dengan

jumlah anak didik yang lebih banyak atau Rintisan Lembaga

yang memenuhi persyaratan atau lembaga yang sudah berdiri

dan sama sekali belum pernah mendapatkan dana bantuan dari

pemerintah. Hal ini seperti yang disampaikan Ibu Dra. Tri

Nurjanti Agustina selaku Kepala Seksi Pendidikan Luar

Sekolah sebagai berikut :

mendapatkannya. Jadi bergilir dan ada prioritas. Tim Penilai mempunyai prioritas untuk penyaluran dana bantuan yaitu diprioritaskan pada lembaga PAUD mana yang sekiranya lebih lama berdiri dengan jumlah anak didik yang lebih banyak atau rintisan yang memenuhi persyaratan atau lembaga yang sudah berdiri dan sama sekali belum pernah mendapatkan

61

Page 75: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxv

dana bantuan dari pemerintah itulah yang diprioritaskan untuk mendapatkan dana bantuan

Agustus dan 18 September 2010)

Ibu Siti Musrifah, S.Pd selaku Kepala KB Permatasari

yang juga merupakan pengurus HIMPAUDI Kecamatan

Boyolali juga mengungkapkan hal yang sama :

kemudian bersama HIMPAUDI kami merapatkannya untuk menentukan lembaga PAUD mana yang lebih membutuhkan dana tersebut. Kami memprioritaskan

2010)

Pemprioritasan penerima dana bantuan Tim Penilai

dilakukan setelah lembaga-lembaga pendidikan Anak Usia

Dini mengajukan proposal dana kepada Dinas Pendidikan,

Pemuda dan Olah Raga. Setelah dinilai dan diprioritaskan,

proposal dibuatkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan,

Pemuda dan Olah Raga yang kemudian dikirimkan ke

provinsi. Di provinsi tidak ada penilaian lagi karena proposal

telah dinilai oleh Tim Penilai di Kabupaten dan langsung

dibuatkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda

dan Olah Raga Provinsi. Setelah di-SK-kan, dilakukan

penandatangan MoU dengan lembaga dan dana bantuan

langsung dikirim ke rekening masing-masing lembaga. Hal

tersebut diungkapkan oleh Ibu Dra. Tri Nurjanti Agustina

sebagai berikut :

62

Page 76: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxvi

, kami (Disdikpora) menginformasikannya kepada lembaga-lembaga PAUD yang sudah berjalan. Kemudian dari lembaga membuat proposal pengajuan dana. Kamipun membentuk Tim Penilai untuk menilai proposal yang telah diajukan oleh lembaga. Setelah dinilai dan diprioritaskan, proposal di SK-kan oleh Kepala Disdikpora yang kemudian dikirimkan ke provinsi. Di provinsi tidak ada penilaian lagi karena telah dinilai oleh Tim Penilai di Kabupaten dan langsung di SK-kan oleh Kepala Dinas provinsi. Baru setelah itu penandatangan MoU dengan lembaga, dana bantuan langsung dikirim ke rekening masing-masing

c. Pembinaan dan Pengawasan

Pembinaan dan pengawasan bertujuan untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia (pendidik) di

lembaga Pendidikan Anak Usia Dini. Selain itu, juga untuk

mengetahui perkembangan yang terjadi di lembaga Pendidikan

Anak Usia Dini. Pembinaan dan pengawasan terhadap pendidik

dan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini dilakukan oleh Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Boyolali dan UPT

Pendidikan Dasar dan Luar Sekolah Kecamatan Boyolali bekerja

sama dengan Penilik Pendidikan Luar Sekolah Kecamatan

Boyolali.

- Pembinaan

Untuk pembinaan lembaga serta pendidik meliputi

pelatihan APE, pelatihan kurikulum pendidikan, dan

peningkatan kualifikasi tenaga pendidik Pendidikan Anak Usia

Dini. Namun, untuk Program Pendidikan Anak Usia Dini

63

Page 77: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxvii

Nonformal belum ada peningkatan kualifikasi bagi pendidik

karena bentuk lembaga yang masih swasta. Untuk

pelatihanpun dilakukan kalau ada dana untuk pelatihan. Jadi

belum rutin dilakukan. Hal ini seperti yang diungkapkan Ibu

Dra. Tri Nurjanti Agustina selaku Kepala Seksi Pendidikan

Luar Sekolah sebagai berikut :

kali dalam satu tahun yang meliputi pelatihan kurikulum pendidikan, peningkatan kualifikasi tenaga pendidik PAUD, namun untuk PAUD Nonformal belum ada peningkatan kualifikasi bagi pendidik karena bentuk lembaga yang masih swasta. Kemudian untuk pengangkatan pendidik dari pegawai swasta ke pegawai negeri belum ada karena program PAUD ini kan masih terhitung program baru di Boyolali. Untuk pelatihan dilakukan

tanggal 4 Agustus 2010)

Hal ini juga disampaikan oleh Ibu Siti Musrifah,

S.Pd selaku Kepala KB Permatasari yang menyatakan bahwa :

dilakukan minimal dua kali setahun oleh Disdikpora. Pembinaan (pelatihan) ini mengenai penyusunan

(wawancara tanggal 25 Agustus 2010)

Dalam pembinaan atau pelatihan ini belum semua

pendidik bisa terjangkau. Hal tersebut terkait dengan

keterbatasan anggaran untuk pelatihan. Jadi pelatihan yang

dilakukan bagi pendidik bergiliran. Hal ini seperti yang

diungkapkan oleh Ibu Dra. Tri Nurjanti Agustina selaku

Kepala Seksi Pendidikan Luar Sekolah :

64

Page 78: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxviii

melalui diklat bagi pendidik. Itupun belum

(wawancara tanggal 18 September 2010)

Hal tersebut juga diungkapkan oleh Ibu Herawati

Kusumaningsih selaku guru tetap di KB Permatasari :

bisa ikut. Pelatihan cuma kadang-kadang dan bergiliran, jadi belum terjadwal. Pelatihan antara lain pelatihan APE dan (wawancara tanggal 22 September 2010) Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan

bahwa untuk pembinaan (pelatihan) bagi pendidik lembaga

Pendidikan Anak Usia Dini belum menyeluruh karena adanya

keterbatasan anggaran. Untuk pembinaan dalam rangka

peningkatan kualifikasi tenaga pendidik belum dapat

dilaksanakan karena sebagian besar tenaga pendidik lembaga

Pendidikan Anak Usia Dini adalah tenaga pendidik swasta

(dari yayasan).

- Pengawasan

Sedangkan untuk pengawasan dilakukan oleh

Penilik Pendidikan Luar Sekolah bekerja sama dengan UPT

Pendidikan Dasar dan Luar Sekolah Kecamatan Boyolali.

Pengawasan yang dilakukan setiap semester sekali ini meliputi

pengawasan mengenai proses kegiatan belajar-mengajar di

lembaga dan pengawasan sarana dan prasarana di lembaga.

65

Page 79: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxix

Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Ibu Dra. Tri Nurjanti

Agustina selaku Kepala Seksi Pendidikan Luar Sekolah :

monitoring PAUD dilaksanakan oleh Penilik PLS yang bekerjasama dengan UPT Dikdas dan LS Kecamatan ke lembaga-lembaga PAUD. Pengawasan terkait dengan proses KBM serta untuk

4 Agustus 2010)

Ibu Siti Musrifah, S.Pd selaku Kepala KB

Permatasari juga mengungkapkan hal yang sama, yaitu sebagai

berikut :

ang dilakukan terhadap KB Permatasari adalah monitoring tingkat Kecamatan melalui UPT Dikdas LS Kecamatan Boyolali yang bekerjasama dengan Penilik PLS. Monitoring ini

tanggal 25 Agustus 2010)

Selain itu, pengawasan juga bisa dilakukan melalui

hasil laporan kegiatan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini

yang dilaporkan kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah

Raga di tingkat Kabupaten dan UPT Pendidikan Dasar dan

Luar Sekolah di tingkat Kecamatan. Pelaporan ini dilakukan

setiap tiga bulan sekali (laporan triwulan). Hal ini seperti yang

diungkapkan oleh Ibu Dra. Tri Nurjanti Agustina selaku

Kepala Seksi Pendidikan Luar Sekolah yang mengatakan

bahwa :

dibuat oleh lembaga dan dilaporkan ke Kecamatan dan Kabupaten. Laporan ini dibuat dan dilaporkan

66

Page 80: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxx

Hal senada juga diungkapkan oleh Ibu Siti Musrifah,

S.Pd selaku Kepala KB Permatasari sebagai berikut :

oran triwulan yang kami sampaikan pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga di tingkat Kabupaten dan UPT Pendidikan Dasar dan Luar Sekolah di tingkat Kecamatan. Isi laporan mengenai kondisi KB Permatasari yang meliputi pendidik, peserta didik, serta kondi(wawancara tanggal 25 Agustus 2010) Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan

bahwa pengawasan sudah dilakukan dengan baik dan rutin

yaitu setiap semester sekali. Selain itu, untuk pelaporan juga

sudah dilaksanakan dengan baik serta rutin yaitu laporan per

triwulan yang dilaporkan kepada Dinas Pendidikan Pemuda

dan Olah Raga di tingkat Kabupaten dan UPT Pendidikan

Dasar dan Luar Sekolah di tingkat Kecamatan.

2. Faktor-faktor yang mendukung maupun menghambat

implementasi Program Pendidikan Anak Usia Dini di Kecamatan

Boyolali, Kabupaten Boyolali tahun 2009

a. Sikap pelaksana

Dukungan dan kemauan aparat pelaksana untuk

melaksanakan program dengan sungguh-sungguh dan penuh

tanggung jawab sangat mempengaruhi proses implementasi.

Dalam pelaksanaan Program Pendidikan Anak Usia Dini, aparat

pelaksana mempunyai kemauan dan tanggung jawab dalam

67

Page 81: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxi

melaksanakan tugasnya. Pelaksana dalam Program Pendidikan

Anak Usia Dini antara lain :

- Pemerintah (Seksi Pendidikan Luar Sekolah Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Boyolali)

Sikap pemerintah dalam pelaksanaan program

terlihat dengan adanya kemauan dalam memberikan sosialisasi

mengenai Program Pendidikan Anak Usia Dini kepada

masyarakat, setiap ada informasi terbaru mengenai program

disampaikan melalui rapat atau pertemuan rutin. Selain itu,

aparat pelaksana juga memberikan sosialisasi kepada lembaga

Pendidikan Anak Usia Dini saat ada alokasi dana dari

pemerintah.

Adanya pembinaan dan pengawasan dari Dinas

pendidikan Pemuda dan Olah Raga juga membuktikan bahwa

aparat bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program. Hal

ini seperti yang diungkapkan oleh Ibu Siti Musrifah, S.Pd

selaku Kepala KB Permatasari :

Disdikpora. Nah di forum itulah kami jadi lebih memahami lagi mengenai Program PAUD. Apa yang belum kami ketahui kami tanyakan dan pihak Disdikpora menanggapi dengan baik. Selain itu, saat ada dana dari pemerintah, Disdikpora segera melakukan sosialisasi kepada lembaga. Sedangkan un(wawancara tanggal 1 Oktober 2010)

68

Page 82: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxii

Selain itu, dalam hal pemberian dana bantuan pihak

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga memfasilitasi

lembaga dengan membuat prioritas penerima dan

mengirimkannya kepada provinsi serta memfasilitasi saat

lembaga membuat Surat Pertanggungjawaban (SPJ) dana. Hal

ini seperti yang diungkapkan oleh Ibu Dra. Tri Nurjanti

Agustina selaku Kepala Seksi Pendidikan Luar Sekolah :

memfasilitasi lembaga PAUD. Untuk proposal yang diajukan kami membuat prioritas untuk kemudian kami serahkan kepada provinsi dan pusat. Sedangkan dana langsung ditransfer ke rekening lembaga yang bersangkutan. Kemudian saat lembaga membuat SPJ dana dari pemerintah, lembaga mengkonsultasikannya kepada kami (Disdikpora). Jadi di sini kami memfasilitasi

Namun, dalam hal pelatihan bagi pendidik lembaga

Pendidikan Anak Usia Dini, pihak Dinas Pendidikan, Pemuda

dan Olah Raga hanya melaksanakannya bila ada dana dari

pemerintah. Hal ini diungkapkan oleh Ibu Dra. Tri Nurjanti

Agustina selaku Kepala Seksi Pendidikan Luar Sekolah :

diklat bagi pendidik. Itupun kalaupun ada dana untuk pelat18 September 2010)

- Pendidik di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini

Dalam pelaksanaan kegiatan di lembaga Pendidikan

Anak Usia Dini, pendidik dengan bertanggung jawab dan

69

Page 83: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxiii

sungguh-sungguh melaksanakan tugasnya membantu peserta

didik dalam proses belajar. Hal ini berdasarkan hasil

pengamatan peneliti saat kegiatan di KB Permatasari sedang

berlangsung. selain itu, seorang wali murid (Ibu Indria) juga

menyampaikan hal yang sama. Berikut merupakan petikan

wawancaranya :

pendidik sudah baik. Waktu ada kegiatan guru-gurunya membantu anak-anak belajar. Kadang ada konsultasi juga antara orang tua dengan guru atau Kepala play group. Waktu konsultasi itulah orang tua seperti saya ini bisa lebih tahu perkembangan anak saya. Oya ada juga rapat komite sekolah. Di situ semua hal yang berhubungan dengan play group dibahas. Selain itu, di buku penilaian anak saya kadang juga ada informasi buat saya mengenai perkembangan belajar anak saya di sini (KB

Bukti tanggung jawab aparat pelaksana juga terlihat

dengan adanya kepatuhan pendidik lembaga Pendidikan Anak

Usia Dini pada jadwal kegiatan yang sudah disusun. Selain itu,

kerutinan dalam pemberian laporan kegiatan kepada instansi

terkait dan adanya laporan penilaian anak yang rutin kepada

orang tua murid juga menunjukkan tanggung jawab para

pelaksana program. Hal tersebut seperti yang diungkapkan

oleh Ibu Siti Musrifah, S.Pd selaku Kepala KB Permatasari :

Kemudian dalam pembuatan laporan penilaian anak juga dilakukan rutin (harian). Untuk pelaoran kepada UPT Dikdas LS dan Disdikpora juga telah kami

70

Page 84: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxiv

nggal 25 Agustus 2010) Berikut ini merupakan gambar yang menunjukkan

kegiatan di KB Permatasari :

Gambar 4.9 Gambar 4.10

Keterangan : Gambar 4.9 dan 4.10, merupakan gambar kegiatan bersama di KB Permatasari yang melibatkan wali murid

b. Komunikasi

Komunikasi dalam pelaksanaan Program Pendidikan

Anak Usia Dini dilakukan melalui komunikasi vertikal dan

komunikasi horisontal.

- Komunikasi vertikal

Komunikasi vertikal dilaksanakan oleh Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (bekerja sama dengan Tim

Penggerak PKK Kabupaten) kepada tingkat di bawahnya yaitu

UPT Pendidikan Dasar dan Luar Sekolah masing-masing

Kecamatan (bekerja sama dengan Pengurus PKK Kecamatan)

dalam rapat dengan Penilik Pendidikan Luar Sekolah maupun

Rapat Koordinasi tingkat Kabupaten. Namun, rapat yang

71

Page 85: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxv

dilakukan masih belum terjadwal dan hanya bersifat insidental.

Hal ini seperti yang disampaikan oleh Ibu Dra. Tri Nurjanti

Agustina selaku Kepala Seksi Pendidikan Luar Sekolah :

melalui rapat rutin dengan Penilik PLS dan Rakor yang dilakukan setiap satu bulan sekali. Bila ada informasi baru mengenai Program PAUD disampaikan melalui forum ini. Namun terkadang tidak bisa dilaksanakan satu bulan sekali dan hanya insidental karena tergantung ada atau tidaknya

September 2010)

- Komunikasi horisontal

Komunikasi horisontal dilaksanakan oleh Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (bekerja sama dengan Tim

Penggerak PKK) dengan tokoh masyarakat, mitra Pendidikan

Anak Usia Dini (GOW, Dinas Kesehatan, serta Badan

Keluarga Berencana dan Perlindungan Perempuan) dan

pendidik pada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini. Namun,

rapat yang dilakukan masih belum terjadwal dan hanya bersifat

insidental bila ada anggaran seperti yang disampaikan oleh Ibu

Dra. Tri Nurjanti Agustina selaku Kepala Seksi Pendidikan

Luar Sekolah sebagai berikut :

dengan Himpunan Pendidik PAUD (HIMPAUDI) Kecamatan, mitra PAUD, serta tokoh masyarakat (Pengurus PKK Kelurahan/RW/RT). Dalam forum tanya jawab ini dibahas mengenai berbagai masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program PAUD. Namun selama ini belum ada masalah yang urgen dari pelaksanaan. Kalaupun ada belum tersampaikan

72

Page 86: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxvi

pada kami (Disdikpora). Rapat seperti ini dilakukan

tanggal 4 Agustus dan 18 September 2010) Setelah mendapatkan informasi dari Dinas

Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga, perwakilan dari

HIMPAUDI kemudian menyampaikannya kepada anggota

HIMAPUDI yang lain dalam suatu rapat ruitn. Hal ini seperti

yang diungkapkan oleh Ibu Siti Musrifah, S.Pd selaku Kepala

KB Permatasari sebagai berikut :

sebagai wadah komunikasi bagi pendidik-pendidik PAUD. Selain untuk koordinasi juga untuk menyampaikan berbagai informasi terbaru yang berkaitan dengan PAUD. Selain itu, juga membicarakan mengenai info kedinasan, laporan per bulan dan tiga bulanan, info dari provinsi, info kurikulum (ada yang dikirim pelatihan dan menyampaikan hasil pelatihan di forum ini), dan membahas peningkatan mutu guru (ada ilmu baru disampaikan dalam forum ini). Kemudian untuk membahas mengenai alokasi dana dari pemerintah ya dilakukan setiap setahun sekali (bila memang ada dana dari pemerintaAgustus dan 22 September 2010) Dari beberapa hasil wawancara di atas dapat

diketahui bahwa rapat belum rutin dilakukan (hanya kalau ada

dana). Meskipun rapat belum rutin dilakukan, komunikasi

antar pelaksana dapat dikatakan sudah lancar karena dalam

forum tanya jawab, perwakilan lembaga Pendidikan Anak Usia

Dini tidak banyak mengajukan pertanyaan kepada Dinas

Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga dan hal tersebut menjadi

73

Page 87: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxvii

bukti bahwa mereka sudah memahami mengenai materi yang

disampaikan. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Ibu Dra.

Tri Nurjanti Agustina selaku Kepala Seksi Pendidikan Luar

Sekolah :

sudah mengerti karena pada waktu sosialisasi dan forum tanya jawab tidak banyak yang ditanyakan kepada kami, jadi ya kami menganggap bahwa mereka (pendidik dari lembaga PAUD) sudah memahami mengenai pentingnya pendidikan bagi

c. Sumber daya

Sumber daya merupakan faktor yang penting demi

terselenggaranya pelaksanaan program. Sumber daya meliputi

kemampuan sumber daya manusia dari pelaksana dan sumber

daya non manusia yaitu sarana dan prasarana dan sumber dana.

- Sumber daya manusia

Dalam pelaksanaan Program Pendidikan Anak Usia

Dini, sumber daya manusia yang dimaksud adalah pemerintah

dan pendidik pada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini.

Pemerintah (Penilik Pendidikan Luar Sekolah Kecamatan

Boyolali)

Penilik Pendidikan Luar Sekolah merupakan

penilik yang berasal dari UPT Pendidikan Dasar dan Luar

Sekolah Kecamatan Boyolali. Jumlah di tiap kecamatan

adalah 3 orang. Untuk kualitas tentu saja sudah memadai.

74

Page 88: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxviii

Hal ini seperti yang disampaikan oleh Ibu Dra. Tri Nurjanti

Agustina selaku Kepala Seksi Pendidikan Luar Sekolah

sebagai berikut :

S di tiap kecamatan berjumlah 3 orang dan itu sudah memadai baik kualitas

OKtober 2010)

Pendidik lembaga Pendidikan Anak Usia Dini

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 58 tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak

Usia Dini pada poin Standar Pendidik dan Tenaga

Kependidikan disebutkan bahwa kualifikasi dan kompetensi

guru PAUD didasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 tentang

Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru

beserta lampirannya. Untuk guru PAUD jalur pendidikan

Nonformal (TPA, KB, dan yang sederajat) yang belum

memenuhi kualifikasi akademik dan kompetensi disebut

Guru Pendamping dan Pengasuh. Kualifikasi Akademik

Guru Pendamping dan Pengasuh antara lain :

Memiliki ijazah D-II PGTK dari Perguruan Tinggi

terakreditasi; atau

Memiliki ijazah minimal Sekolah Menengah Atas

(SMA) atau sederajat dan memiliki sertifikat pelatihan /

pendidikan / kursus PAUD yang terakreditasi.

75

Page 89: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxix

Berikut ini merupakan data pendidik lembaga

Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal di Kecamatan

Boyolali, Kabupaten Boyolali tahun 2009 :

Tabel 4.4

Jumlah Lembaga dan Pendidik PAUD Nonformal

di Kecamatan Boyolali Tahun 2009

No Nama Lembaga Jumlah Pendidik

Pendidikan Peserta Didik

Jumlah Pendidik

Jumlah Peserta Didik

L P SMP SMA PT L P

1 KB. Aisyiyah - 3 - 2 1 25 14 3 39 2 KB. Permatasari - 5 - 1 4 16 25 5 41 3 KB. Arofah - 4 - 2 2 12 19 4 31 4 KB. Al Ma'arif - 3 - 1 2 12 8 3 20 5 KB. Dewantara Pratama - 3 - 2 1 18 18 3 36 6 TPA Aisyiyah - 5 2 2 1 17 8 5 25 7 KB. Daarur Rahman - 1 - - 1 5 3 1 8 8 KB. Mutiara Indonesia - 4 - 2 2 15 17 4 32 9 KB. Anggrek I 1 4 - 1 4 23 21 5 44

10 KB. Wali Songo - 5 - 3 2 18 12 5 30 11 KB. Bima Mentari - 4 - 3 1 14 18 4 32 12 KB. Tunas Kinasih - 5 - 2 3 13 12 5 25 13 KB. Al Khoir - 3 - 1 2 2 3 3 5 14 KB. Ibu Kartini - 4 - 4 - 10 12 4 22 15 Pos PAUD Nusa Indah - 2 - 2 - 10 15 2 25 16 Pos PAUD Husada kasih - 2 - 2 - 25 31 2 56 17 Pos PAUD Wijaya Kusuma - 2 - 2 - 11 10 2 21 18 Pos PAUD Bougenvile - 2 - 2 - 27 29 2 56 19 Pos PAUD Bahagia - 2 - 2 - 12 14 2 26 20 Pos PAUD Selecta - 2 - 2 - 12 13 2 25 Jumlah 1 65 2 38 26 297 302 66 599

Sumber : Data PAUD dari Seksi Pendidikan Luar Sekolah Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Boyolali (Data Diolah)

Dari uraian dan tabel 4.4 di atas dapat diketahui

bahwa sebagian besar pendidik lembaga Pendidikan Anak

76

Page 90: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xc

Usia Dini di Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali telah

memenuhi kualifikasi pendidik (minimal SMA). Namun,

masih ada 2 pendidik yang berlatar belakang pendidikan

SMP yaitu untuk Taman Penitipan Anak. Meskipun

demikian, hal tersebut tidak menjadi masalah. Sudah ada

yang mau menjadi pendidik lembaga Pendidikan Anak Usia

Dini sudah baik. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Ibu

Dra. Tri Nurjanti Agustina selaku Kepala Seksi Pendidikan

Luar Sekolah sebagai berikut :

yang pendidikannya SMP, tetapi hal itu tidak menjadi masalah meskipun di aturannya minimal SMA. Sudah ada yang mau jadi pendidik di lembaga PAUD kan ya sudah terima kasih to

Selain peserta didik, tentu saja di lembaga

Pendidikan Anak Usia Dini ada peserta didik. Untuk

lembaga Pendidikan Anak Usia Dini jalur pendidikan

Nonformal menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 58 tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak

Usia Dini pada poin Standar Pendidik dan Tenaga

Kependidikan, jumlah peserta didik setiap rombongan

belajar bersifat fleksibel, disesuaikan dengan usia dan jenis

layanan program, dan tersedia minimal seorang guru/guru

pendamping. Selain itu harus tersedia pengasuh dengan

77

Page 91: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xci

perbandingan antara pendidik (guru/guru pendamping/

pengasuh) dan peserta didik sbb:

Kelompok usia 0 - <1 tahun perbandingannya 1: 4 anak;

Kelompok usia 1 - <2 tahun perbandingannya 1: 6 anak;

Kelompok usia 2 - <3 tahun perbandingannya 1: 8 anak;

Kelompok usia 3 - <4 tahun perbandingannya 1: 10 anak;

Kelompok usia 4 - <5 tahun perbandingannya 1: 12 anak;

Kelompok usia 5 - nya 1: 15 anak.

Dari uraian dan tabel 4.4 di atas dapat diketahui

bahwa sebagian besar lembaga Pendidikan Anak Usia Dini

di Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali telah

memenuhi syarat jumlah pendidik. Namun, dari tabel 4.4

tersebut juga dapat diketahui bahwa masih ada sebagian

lembaga yang jumlah pendidiknya belum mencukupi bila

dibandingkan antara jumlah pendidik dengan peserta

didiknya. Untuk jumlah pendidik tergantung pada pihak

penyelenggara lembaga karena disesuaikan dengan

kebutuhan serta jumlah peserta didik di lembaga tersebut.

Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Ibu

Dra. Tri Nurjanti Agustina selaku Kepala Seksi Pendidikan

Luar Sekolah sebagai berikut :

masih kurang untuk SDM-nya (pendidik). Di aturannya memang sudah ada ketentuan, tapi ya soal jumlah pendidik kan keputusan dari yayasan

78

Page 92: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcii

yang menyelenggarakan lembaga PAUD sendiri. Disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing

- Sumber dana

Dalam pelaksanaan Program Pendidikan Anak Usia

Dini tentu saja membutuhkan sumber dana baik yang berasal

dari Pemerintah / Pemda maupun dari masyarakat.

Dana dari pemerintah

Dana dari pemerintah berasal dari APBN, APBD

I, dan APBD II. Berikut ini merupakan data mengenai

jumlah dana dari pemerintah untuk pelaksanaan Program

Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal di Kabupaten

Boyolali pada tahun 2009 :

Tabel 4.5

Anggaran APBD dan APBN untuk PAUD Nonformal

di Kabupaten Boyolali Tahun 2009

No Sumber Dana Besar Dana

1 APBD I (Provinsi) 343.400.000

2 APBD II (Kabupaten) 435.000.000

3 APBN (Pusat) 471.800.000

Jumlah 1.250.200.000

Sumber : Data PAUD Seksi Pendidikan Luar Sekolah Disdikpora Kabupaten Boyolali (Data Diolah)

Dana tersebut digunakan untuk membiayai

pelaksanaan Program Pendidikan Anak Usia Dini di

Kabupaten Boyolali yang terdiri dari 19 Kecamatan.

79

Page 93: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xciii

Pelaksanaan program meliputi sosialisasi, pelaksanaan,

serta pembinaan dan pengawasan. Dana sosialisasi

merupakan dana yang digunakan untuk sosialisasi Program

Pendidikan Anak Usia Dini kepada masyarakat. Namun

untuk dana sosialisasi ini terbatas, tidak setiap tahun

dilaksanakan. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Ibu

Dra. Tri Nurjanti Agustina selaku Kepala Seksi Pendidikan

Luar Sekolah :

a dana dari pemerintah, tapi tidak setiap tahun dianggarkan. Kalaupun dianggarkan, dana untuk sosialisasi

Oktober 2010)

Selain untuk dana sosialisasi, dana tersebut juga

digunakan untuk membiayai pelaksanaan di lembaga-

lembaga Pendidikan Anak Usia Dini yang berupa dana

rintisan, dana kelembagaan, dana APE, dana operasional,

dan dana untuk perpustakaan. Hal tersebut seperti yang

disampaikan Ibu Dra. Tri Nurjanti Agustina selaku Kepala

Seksi Pendidikan Luar Sekolah berikut ini :

berasal dari APBN, APBD I, dan APBD II, yaitu untuk kelembagaan berupa dana Rintisan PAUD dan dana lembaga yang sudah berjalan, kemudian ada dana untuk workshop, dana peningkatan SDM, dan dana untuk sarana dan prasarana. Sedangkan untuk khusus bantuan APE ya ada dana APE sendiri. Namun tidak semua lembaga PAUD mendapatkan bantuan tiap tahunnya. Jadi sistemnya bergilir. Kemudian ada dana insentif

80

Page 94: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xciv

tanggal 4 Agustus 2010)

Dana untuk pelaksanaan di lembaga Pendidikan

Anak Usia Dini memang tidak semua jenis dana diberikan.

Namun, ada dana yang memang selalu dan pasti diterima

setiap lembaga, yaitu dana untuk insentif pendidik. Hal ini

seperti yang diungkapkan oleh Ibu Siti Musrifah, S.Pd

selaku Kepala KB Permatasari :

dana operasional untuk insentif (honor) bagi pendidik yang diberikan tiap satu semester sekali (di-tanggal 26 Agustus 2010) Selanjutnya dana dari pemerintah ini juga

digunakan untuk membiayai pembinaan dan pengawasan.

Untuk biaya pembinaan terutama untuk pelatihan pendidik

lembaga Pendidikan Anak Usia Dini masih terbatas. Hal ini

seperti yang diungkapkan oleh Ibu Dra. Tri Nurjanti

Agustina selaku Kepala Seksi Pendidikan Luar Sekolah :

pelatihan adalah sebesar 15 juta rupiah untuk 200

(wawancara tanggal 6 Oktober 2010)

Dana dari masyarakat

Dana dari masyarakat berasal dari wali murid dan

subsidi dari yayasan penyelenggara. Dana ini digunakan

untuk membiayai pelaksanaan kegiatan di lembaga

81

Page 95: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcv

Pendidikan Anak Usia Dini. Dana dari wali murid

digunakan untuk biaya operasional, antara lain untuk

kebutuhan sehari-hari, honor guru, kegiatan anak, untuk

biaya listrik, air, dan telepon, serta untuk program kegiatan

anak. Sedangkan subsidi dari yayasan digunakan untuk

pemeliharaan, perawatan, penambahan fasilitas guru, dan

untuk peningkatan mutu guru. Kedua sumber dana tersebut

masih kurang. Hal tersebut seperti diungkapkan oleh Ibu

Siti Musrifah, S.Pd selaku Kepla KB Permatasari :

150.000,- dengan rincian sebagai berikut : untuk SPP (untuk honor guru) sebesar Rp 75.000,-, untuk makan anak sebesar Rp 40.000,-, untuk majalah sebesar Rp 10.000,-, dan biaya kegiatan anak sebesar Rp 15.000,-). Selain itu, ada dana program tahunan (biaya masuk pertama di KB Permatasari) sebesar 1 juta rupiah, serta ada subsidi dari yayasan yang digunakan untuk biaya pemeliharaan, perawatan, penambahan fasilitas guru, dan untuk peningkatan mutu guru. Ya dari kedua sumber dana tersebut masih kurang mbak, lagipula tahun 2009 kami tidak mendapat bantuan

awancara tanggal 26 Agustus 2010)

Dari uraian dan hasil wawancara di atas dapat

disimpulkan bahwa pada pelaksanaan Program Pendidikan

Anak Usia Dini di Kecamatan Boyolali masih mengalami

kendala soal pendanaan karena tidak semua lembaga

Pendidikan Anak Usia Dini mendapatkan dana bantuan (APE,

kelembagaan, dll) dari pemerintah setiap tahunnya dan hanya

82

Page 96: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcvi

memberikan dana operasional untuk honor guru yang

diberikan per semester sekali. Selain itu, untuk biaya kegiatan

di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini juga masih mengalami

kekurangan apalagi bila hanya mengandalkan dana dari wali

murid dan subsidi dari yayasan serta tidak mendapatkan

bantuan dari pemerintah.

- Sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana juga berperan penting pada

tahap pelaksanaan program. Sarana dan prasarana ini lebih

dibutuhkan oleh lembaga Pendidikan Anak Usia Dini. Sarana

dan prasarana untuk kegiatan di lembaga Pendidikan Anak

Usia Dini antara lain gedung, perlengkapan bermain di luar

ruang, perlengkapan bermain di dalam ruangan, dan perabotan

yang mendukung kegiatan sentra (untuk Kelompok Bermain

dan Taman Penitipan Anak) sudah cukup memadai, namun

masih ada kekurangan alat permainan di beberapa bagian

terutama di sentra. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Ibu

Siti Musrifah, S.Pd selaku Kepala KB Permatasari :

ada kekurangan, terutama kurang macamnya dan di beberapa sentra peralatan bermainnya masih ada yang

22 September 2010)

83

Page 97: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcvii

d. Struktur Birokrasi

Struktur birokrasi berpengaruh pada pelaksanaan

Program Pendidikan Anak Usia Dini di Kecamatan Boyolali,

Kabupaten Boyolali, terutama pada saat pemberian honor bagi

pendidik. Proses pencairan dana membutuhkan waktu yang lama

dan melalui proses yang panjang yaitu mulai dari pendataan

pendidik di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini kemudian

diserahkan kepada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga

Kabupaten Boyolali untuk kemudian data tersebut dikirimkan ke

Provinsi dan Pusat. Hal tersebut menyebabkan honor terlambat

sampai kepada para pendidik. Ini seperti disampaikan oleh Ibu Sri

Lestari Utami selaku guru tetap di KB Permatasari :

-8 bulan. Ya memang ada penjelasannya dari pemerintah yaitu proses input data yang butuh waktu lama untuk sampai ke atas (provinsi

Selain itu, struktur birokrasi juga menghambat pencairan

dana bantuan dari pemerintah kepada lembaga Pendidikan Anak

Usia Dini. Proses dimulai dari penyerahan proposal dari lembaga

Pendidikan Anak Usia Dini kepada Dinas Pendidikan, Pemuda

dan Olah Raga Kabupaten Boyolali untuk dibuatkan Surat

Keputusan Kepala Dinas. Kemudian proposal dikirimkan ke

provinsi untuk dibuatkan Surat Keputusan Kepala Dinas

Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Provinsi. Setelah di-SK-kan,

dilakukan penandatangan MoU dengan lembaga dan dana bantuan

84

Page 98: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcviii

langsung dikirim ke rekening masing-masing lembaga. Tentu saja

proses ini memakan waktu yang lama. Hal tersebut disampaikan

oleh Ibu Dra. Tri Nurjanti Agustina selaku Kepala Seksi

Pendidikan Luar Sekolah :

Pengalaman kemarin (tahun 2009) proposal dan perabotan penilaian dikirim ke provinsi awal Mei, tetapi dana cair bulan Agustus. Untuk dana tambahan proposal dikirim bulan Agustus dan dana cair bulan Oktober. Jadi proses dari penyerahan proposal sampai cairnya dana

(wawancara tanggal 16 November 2010) Hal tersebut juga disampaikan oleh Ibu Siti Musrifah,

S.Pd selaku Kepala KB Permatasari sebagai berikut :

dana bantuan dari pemerintah proses pencairannya malah sampai satu bulan setelah penandatanganan MoU baru masuk rekening kami. Mungkin karena prosesnya yang meNovember 2010) Dari petikan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa

struktur birokrasi menghambat pelaksanaan Program Pendidikan

Anak Usia Dini, terutama pada saat pencairan dana bantuan untuk

lembaga Pendidikan Anak Usia Dini dan pencairan honor bagi

pendidik lembaga Pendidikan Anak Usia Dini.

85

Page 99: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcix

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa Pelaksanaan Program Pendidikan Anak Usia Dini di

Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali tahun 2009 terdiri dari tiga

tahap, yaitu :

1. Sosialisasi. Sosialisasi dilakukan secara bertahap yaitu pada tingkat

Kabupaten, Kecamatan, Kelurahan hingga RW/RT melalui Rakor.

Rakor dilakukan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga dan

UPT Pendidikan Dasar dan Luar Sekolah yang bekerja sama dengan

Tim Penggerak PKK. Untuk sosialisasi dana bantuan dilakukan

kepada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini. Sosialisasi memang

telah dilaksanakan, namun kurang maksimal karena belum rutin dan

ada masyarakat yang belum memahami Program Pendidikan Anak

Usia Dini.

2. Pelaksanaan. Pelaksanaan Program Pendidikan Anak Usia Dini di

Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali dilaksanakan melalui tiga

tahap, yaitu :

a. Pembentukan Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini. Kelompok

Bermain dan Taman Penitipan Anak dibentuk oleh masyarakat

sedangkan Pos PAUD dibentuk oleh Dinas Pendidikan, Pemuda

86

Page 100: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c

dan Olah Raga dengan persyaratan : memiliki tempat yang layak

untuk menyelenggarakan kegiatan, memiliki anak didik, memiliki

tenaga pendidik, memiliki tenaga pengelola, memiliki sarana dan

prasarana, memiliki Alat Permainan Edukatif (APE), dan memiliki

program pembelajaran.

b. Pelatihan kader/pendidik Pendidikan Anak Usia Dini. Pelatihan

dilakukan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga yang

bekerja sama denganinstansi terkait. Pelatihan kader Pos PAUD

berkaitan dengan kesehatan dan pengasuhan anak. Pelatihan

pendidik Taman Penitipan Anak dan Kelompok Bermain berkaitan

dengan Program Pendidikan Anak Usia Dini, proses kegiatan

belajar-mengajar, dan acuan Beyond Centers and Circle Time

(BCCT).

c. Pemberian dana bantuan. Dana ini berasal dari APBN, APBD I,

dan APBD II. Jenis dana bantuan adalah dana rintisan, dana

kelembagaan, dana APE, dana perpustakaan, dan dana operasional.

Dalam pemberian dana bantuan tidak semua lembaga

mendapatkannya. Hal ini disebabkan adanya keterbatasan dana dari

pemerintah.

3. Pembinaan dan pengawasan. Pembinaan lembaga dan pendidik telah

dilaksanakan, namun untuk Program Pendidikan Anak Usia Dini

Nonformal belum ada peningkatan kualifikasi bagi pendidik karena

lembaga yang masih swasta. Selain itu, belum semua pendidik bisa

87

Page 101: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ci

terjangkau karena keterbatasan anggaran pelatihan. Sedangkan

pengawasan telah dilaksanakan setiap semester sekali. Pengawasan

meliputi proses kegiatan belajar-mengajar dan sarana prasarana di

lembaga. Pengawasan juga dilakukan melalui laporan tiga bulanan

lembaga kepada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga di tingkat

Kabupaten dan UPT Pendidikan Dasar dan Luar Sekolah di tingkat

Kecamatan.

Selain itu, juga terdapat faktor-faktor yang mendukung maupun

menghambat pelaksanaan Program Pendidikan Anak Usia Dini yaitu :

1. Sikap pelaksana sudah mendukung pelaksanaan program yaitu

pendidik bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugasnya,

pemerintah mau memberikan sosialisasi, pembinaan, dan pengawasan

serta memfasilitasi lembaga ketika ada dana dari pemerintah.

2. Komunikasi antar pelaksana mendukung dan lancar karena dengan

adanya komunikasi ini, lembaga sudah paham mengenai Program

Pendidikan Anak Usia Dini.

3. Sumber daya dalam pelaksanaan Program Pendidikan Anak Usia Dini

di Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali antara lain sumber daya

manusia, sumber dana, sarana dan prasarana. Untuk sumber daya

manusia dari pemerintah dari segi kualitas maupun kuantitas sudah

memadai. Sedangkan pendidik dari segi kualitas sudah memadai,

meskipun latar belakang pendidikan pendidik hanya SMA, bahkan

SMP, dan bukan dari kependidikan, mereka sudah mendapatkan

88

Page 102: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cii

pelatihan mengenai Pendidikan Anak Usia Dini. Sedangkan dari segi

kuantitas masih belum memadai untuk beberapa lembaga Pendidikan

Anak Usia Dini. Untuk sumber dana masih terbatas serta tidak semua

lembaga memperoleh dana bantuan. Sarana dan prasarana untuk

mendukung kegiatan di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini sudah

cukup memadai, namun masih kekurangan alat permainan terutama di

sentra.

4. Struktur birokrasi menghambat pelaksanaan Program Pendidikan

Anak Usia Dini di Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali tahun

2009 terutama pada saat pemberian dana bantuan maupun honor

kepada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini yang harus melalui

proses yang panjang dari pemerintah Kabupaten hingga ke Provinsi

sehingga sering terjadi keterlambatan penyampaian dana.

B. Saran

Untuk pelaksanaan Program Pendidikan Anak Usia Dini

selanjutnya, peneliti memberikan beberapa saran atau rekomendasi sebagai

bahan masukan. Beberapa saran tersebut adalah sebagai berikut :

1. Sosialisasi kepada masyarakat perlu lebih diintensifkan agar

masyarakat lebih memahami dan memiliki kesadaran akan pentingnya

pendidikan bagi anak usia dini.

2. Perlu dilakukan pendataan lengkap mengenai pendidik yang sudah

maupun yang belum mendapatkan pelatihan sehingga pendidik yang

89

Page 103: SEPTIYANA BEKTI NUGRAHANINGSIH D0106020/Implementasi-program...IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Disusun Oleh : SEPTIYANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ciii

belum mendapatkan pelatihan untuk tahun berikutnya bisa

memperoleh pelatihan.

3. Untuk masalah masih kurangnnya alat bermain anak, lembaga

Pendidikan Anak Usia Dini dapat melakukan kerja sama dengan pihak

swasta dalam penyediaannya.

90