sepatu cibaduyut

22
PROFIL USAHA Nama Usaha : sentra sepatu cibaduyut Alamat : Jalan Cibaduyut Raya Kota Jenis Usaha : Retail dan pedagang besar Latar Belakang :Berdiri sejak tahun 1920, oleh warga setempat yang memiliki keterampilan membuat sepatu dan diturunkan secara turun temurun Sejarah Sepatu di Cibaduyut Mulai berkembangnya industri dan perdagangan alas kaki Cibaduyut telah cukup lama. Awalnya dimulai sekitar tahun 1920, beberapa orang warga setempat yang kesehariannya bekerja pada sebuah pabrik sepatu di kota Bandung, setelah memiliki keterampilan dalam membuat sepatu, mereka berhenti sebagai pekerja. Mereka memulai membuka usaha membuat dan menjual produk alas kaki secara kecil-kecilan di lingkungan rumah tangganya 1

Upload: fortrayz

Post on 28-Oct-2015

676 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

Page 1: sepatu cibaduyut

PROFIL USAHA

Nama Usaha : sentra sepatu cibaduyut

Alamat : Jalan Cibaduyut Raya Kota

Jenis Usaha : Retail dan pedagang besar

Latar Belakang :Berdiri sejak tahun 1920, oleh warga setempat yang memiliki

keterampilan membuat sepatu dan diturunkan secara turun temurun

Sejarah Sepatu di Cibaduyut

Mulai berkembangnya industri dan perdagangan alas kaki Cibaduyut telah cukup lama.

Awalnya dimulai sekitar tahun 1920, beberapa orang warga setempat yang kesehariannya

bekerja pada sebuah pabrik sepatu di kota Bandung, setelah memiliki keterampilan dalam

membuat sepatu, mereka berhenti sebagai pekerja. Mereka memulai membuka usaha

membuat dan menjual produk alas kaki secara kecil-kecilan di lingkungan rumah tangganya

dengan melibatkan tenaga kerja anggota keluarganya. Dengan semakin berkembangnya

pesanan, maka mulai merekrut pekerja yang berasal dari warga sekitarnya, sehingga

keterampilan dalam membuat alas kaki ini menyebar dan ditularkan dalam lingkungan keluarga

dan warga masyarakat sekitarnya.

1

Page 2: sepatu cibaduyut

Menurut informasi dari para tokoh pengusaha alas kaki Cibaduyut bahwa sebelum

penjajahan Jepang tahun 1940 telah berkembang sejumlah pengrajin sepatu di Cibaduyut

sebanyak 89 orang. Hal ini tidak terlepas dengan semakin meningkatnya pesanan, karena

dinilai produk sepatu Cibaduyut memiliki kualitas yang sangat baik memenuhi selera konsumen

pada masa itu. Bahkan, setelah negara Indonesia merdeka pada tahun 1950-an jumlah unit

usaha alas kaki berkembang menjadi 250 unit usaha. Dengan jumlah unit usaha yang besar

inilah daerah Cibaduyut mulai dikenal sebagai sentra produksi alas kaki.

Pada sekitar tahun 1978 pemerintah pusat melalui departemen Perindustrian bekerja

sama dengan Lembaga Penelitian Pendidikan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES)

melakukan pengkajian dalam rangka bimbingan dan Pengembangan sentra sepatu Cibaduyut.

Hasil kajian tersebut merekomendasikan dibangunnya pusat pelayanan fasilitasi pembinaan

atau dengan sebutan Center Service Facility (CSF) dan lebih dikenal masyarakat pengusaha

sepatu dengan sepatu Unit Pelayanan Teknis (UPT) barang kulit.

Pada sekitar tahun 1980-an dengan digulirkan proyek BIPIK dari departemen

perindustrian berbagai fasilitas bantuan sarana dan prasarana kepada UPT persepatuan di

Cibaduyut berupa pembangunan fasilitas gedung, mesin dan peralatan serta program pelatihan

untuk mengembangkan pengrajin sepatu Cibaduyut.

Manfaat dan kegunaan bisnis ini

1. Bagi Pemilik

- Dapat membawa citra penjualan persepatuan tradisonal khas bandung dan

membawa brand indonesia ke dunia internasional

- Dapat menjadi suatu proses perencanaan tahap lanjut mengenai strategi dan

pengembangan produk di masa yang akan datang.

2

Page 3: sepatu cibaduyut

2. Bagi Konsumen

Dapat memenuhi keinginan dan selera yang sesuai dengan pasar tanpa menghilangkan

sejarah dan ciri ke-tradisionalan indonesia

3. Bagi Pemerintah

- Menjadi salah satu pembangun roda perekonomian dan mengurangi tingkat

pengangguran.

- Meningkatkan industri UKM yang dapat membangun dan membantu pembangunan

negeri

Perkembangan produk dilihat dari Produk Life Cycle (PLC)

2002 466

2003 473

2004 501

2005 282

2006 341

2007 290

2008 378

2009 413

2010 281

dalam ju

taan

0

100

200

300

400

500

600

Dari gambar diatas terlihat dengan jelas pada tahun 2010 produk sepatu Cibaduyut

mengalami penurunan. Dimana penjualan pada tahun 2009 Rp 413.736.608 dan menurun pada

tahun 2010 Rp 281.494.643 penurunannya sekitar 30%.

Penurunan tersebut terjadi sejak dibuka keran kerja sama ekonomi ASEAN-China Free Trade

Agreement bulan Juli tahun 2010. Ekspor impor produk jadi sepatu antara Indonesia dengan China lebih

3

Page 4: sepatu cibaduyut

menguntungkan pihak China. Hal ini berdasarkan data pertumbuhan industri tekstil, barang kulit dan

alas kaki yang hanya sebesar 0,04 persen pada kuartal ke-3 tahun 2010. Pada saat bersamaan

pertumbuhan total impor China naik mencapai angka 52 persen. Ekspor Indonesia untuk produk jadi

sepatu berada di kisaran angka USD 9 juta. Pertumbuhan ekspor Indonesia untuk produk jadi sepatu

hanya mencapai angka 8 persen. Ketimpangan angka ekspor impor Kegiatan ekspor-impor timbul

disebabkan oleh adanya perbedaan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap negara

dalam menghasilkan suatu barang yang dibutuhkan.

Tahun 2011 daya beli masyarakat Indonesia mengarah pada perbaikan. Rasa optimis para

produsen sepatu bermunculan kembali untuk menggairahkan industri sepatu Saat ini persaingan

perdagangan ekspor impor yang dihadapi oleh pelaku ekonomi sangat ketat. Industri kecil harus

menghadapi persaingan pasar bebas. Industri kecil yang memproduksi kerajinan lokal tidak dapat

mengikuti jejak industri besar dalam strategi pemasaran. Alokasi biaya pemasaran yang dimiliki oleh

industri kecil terbatas. Oleh karena itu, penggunaan biaya harus efektif dan efesien. Agar produk industri

kecil dapat menjangkau pasar ekspor impor mereka melirik media internet. Pemasaran menggunakan

media internet terkenal dengan sebutan internet marketing.

Para Perajin sepatu di sentra Cibaduyut optimistis serapan pasar produk sepatu lokal tahun

selanjutnya membesar, seiring juga dengan dukungan pemerintah yang mencanangkan Hari Sepatu

Lokal setiap Jumat. Kebijakan pemerintah tersebut diyakini akan ikut mendongkrak produksi sepatu

perajin yang selama setahun terakhir ini stagnan, bahkan cenderung turun karena kurang terserap

pasar. Pengrajin mengatakan bahwa ketika tahun lalu produksi perusahaan rumahannya itu hanya

memroduksi sekitar 700—1.000 pasang per bulan, tahun ini bisa meningkat hingga di atas 1.500 pasang

per bulan.

Pada tahun selanjutnya penjualan terus mengalami pasang surut. pemerintah mengatakan

untuk bagaimana agar industri sepatu terus naik dan memperbaiki faktor-faktor internal seperti

kebijakan UMK dan kebijakan impor yang harus dibatasi agar produksi lokal naik serta menghindari

adanya impor illegal. Namun, kini industri yang sudah lama turun temurun ini hanya mengandalkan

musim seperti musim sekolah dan lebaran. Penjualan tersebut akan melonjak naik pada saat itu dan

tetap konstan dan menurun pada musim yang lainnya.

4

Page 5: sepatu cibaduyut

Analisa manajemen:

a. Pemasaran

Eddy Soeryanto Soegoto (2009:104) menjelaskan “Pemasaran adalah proses

perencanaan konsepsi, penerapan harga, promosi, dan distribusi atas ide, barang dan jasa

untuk menciptakan pertukaran agar dapat memuaskan kebutuhan pelanggan dan

perusahaan” .

Philip Kotler (2004:262) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.

Philip Kotler (2004:262) menjelaskan “ Strategi pemasaran adalah pengambilan

keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam

hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan”.

Strategi pemasaran di kawasan Cibaduyut memiliki tiga jalur untuk memasarkan

produknya yaitu:

1. Pemasaran produk sepatu Cibaduyut melalui jalur business to business. Target sasarannya

adalah distributor, ritel, desainer, dan lain-lain, yang dimana para konsumen dapat memesan

untuk membuat sepatu dengan sekala besar yang dimana produk ini akan dijual kepada

konsumen akhir.

2. melalui jalur wisata belanja. Target dari wisata belanja ini yaitu wisatawan, yang dimana

wisatawan bisa mencocokan fashion sesuai dengan keinginannya baik dari pakaian sampai

dengan sepatu.

3. Melalui jalur distribusi. Yang dimana masyarakat tak perlu jauh - jauh membeli produk sepatu

Cibaduyut di kawasan Cibaduyut, karena produk sepatu Cibaduyut bisa kita dapatkan di mana

saja salah satu contohnya pasar baru, mall dan lain-lain, dikarenakan distributor memiliki

5

Page 6: sepatu cibaduyut

daerah penjualannya sendiri.

Kawasan cibaduyut

Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Eddy Soeryanto Soegoto (2009:112) menjelaskan “Marketing Mix adalah strategi

gabungan empat elmen kunci pemasaran yaituproduk, harga, distribusi, dan promosi yang

digunakan untuk memasarkan produk”.

1. Produk

Rangkuti (2009:20) menjelaskan “Produk/ jasa adalah sesuatu yang dapat ditawarkan

untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan”.

Eddy Soeryanto Soegoto (2009:113) menjelaskan “ produk adalah barang / jasa, atau

gagasan yang dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen”.

6

UKM alas kaki

Produk sepatu cibaduyut

Wisata belanja cibaduyut

Distributor(pedagang besar)

Agen(penyuplai)/grosir

Peritel(pengecer)

Desainer(perancang)

Masyarakat umum

Page 7: sepatu cibaduyut

Produk yang ditawarkan oleh kawasan Cibaduyut yaitu produk sepatu.produk sepatu

Cibaduyut memiliki keunggulannya sebagai berikut:

Upper kulit sapi asli ketebalan 1.8 mm empuk.

Bagian belakang dilapis busa karet asli dan empuk dan tidak mudah menipis.

Total handmade dengan pengerjaan dan Quality Control sangat teliti.

Jaminan kerapian jahitan

Sangat kuat dengan teknik Manual Press dibanding mesin press, daya rekat lem lebih

terkontrol melalui tangan-tangan terampil pengrajin Cibaduyut.

2. Harga

Eddy Soeryanto Soegoto (2009:114) menjelaskan “Harga adalah suatu nilai tukar dari produk

barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter”. Secara umum harga ditetapkan

oleh koperasi mengenai harga sepatu produk Cibaduyut, yaitu:

Kualitas tinggi Rp.40.000 - 60.000/ pasang.

Kualitas menengah Rp.25.000 - 40.000/ pasang.

Kualitas rendah Rp.25.000 ke bawah/ pasang.

Rp.175.000 /pasang (pemesanan satuan) tergantung kesulitan pembuatnya. (Dikutip

dari Profil Sentra IKM Sepatu/Alas Kaki Cibaduyut )

3. Distribusi

Philip Kotler (2004:276) menjelaskan “Distribusi artinya proses yang menunjukkan

penyaluran barang dari produsen sampai ke tangan masyarakat konsumen”.

Produk sepatu Cibaduyut di distribusikan di Indonesia baik di kota besar seperti di Bandung,

Jakarta dan kota-kota lainnya

4. Promosi

Dra. Niken Tri Hapsari (2010:2) menjelaskan “Promosi adalahsuatu usaha dari

penjualan/ produsen dalam menginformasikan barang / jasa kepada pembeli/ konsumen, agar

7

Page 8: sepatu cibaduyut

pembeli konsumen itu tertarik untuk pertukaran transaksi pembelian atau pertukaran atas

produk barang/ jasa yang dijual atau ditawarkan”.

Fandy Tjiptono (2008:122) menjelaskan “promosi adalah bentuk komunikasi pemasaran”.

Eddy Soeryanto Soegoto (2009:115) menjelaskan “ promosi adalah teknik-teknik

mengkomunikasikan produk yang digunakan oleh perusahaan untuk berinteraksi dengan target

pasar”

Sarana komunikasi utama dalam bauran promosi meliputi:

1. Iklan (Advertising), merupakan bentuk komunikasi nonpersonal yang biasnya terdapat di

koran-koran, radio, tv, majalah atau internet.

2. Promosi penjualan (Sales Promotion), biasanya berupa bujukan langsung kepada

konsumen, seperti hadiah langsung atau kupon.

3. Pemasaran langsung (Direct Marketing), adalah promosi penjualan yang langsung

kepada pembeli, seperti penjualan rumah, mobil, motor, asuransi, dan pakaian.

4. Hubungan masyarakat (Public Relation),adalah semua bentuk komunikasi yang

bertujuan membentuk citra yang baik terhadap organisasi dan produknya

5. Media sosial (Social Media), termasuk setiap sarana (angkut) komunikasi di mana

pelanggan dan anggota bisa dapat memainkan satu peran yang aktif, termasuk blog,

pemakai situs web seperti you tube, facebook, dan yang lainnya.

Salah satu upaya yang dijalankan oleh UKM persepatuan Cibaduyut untuk memperluas

jaringan pemasaran yaitu dengan menjalin kerjasama dengan para distributor. Strategi lain

yang dijalankan oleh para pengrajin alas kaki di Sentra Industri Sepatu Cibaduyut adalah

membuat dan menyebarkan brosur secara langsung sebagai media promosi untuk menarik

minat calon konsumen. Strategi penyebaran brosur ini biasanya dilakukan dalam rangka

memperluas pemasaran dengan mengikuti acara pameran (Dikutip dari Profil Sentra IKM

Sepatu/Alas Kaki Cibaduyut ).

8

Page 9: sepatu cibaduyut

Jalur pemasaran

b. Keuangan

Potensi industri sepatu cibaduyut mampu menghasilkan omzet sebesar Rp.23 miliar dalam

setahun. Terdapat kurang lebih 697 unit usaha sepatu di Cibaduyut yang memproduksi sebanyak 3,5

juta pasang sepatu dalam setahun. Semuanya home industri. Tidak ada pabrik besar yang membuat. jika

musim libur sekolah atau menjelang tahun ajaran baru, terjadi kenaikan permintaan 10 persen.

Sedangkan menjelang lebaran, biasanya pesanan sepatu meningkat mencapai 20 persen.

Bahan : ± Rp 70.000 – Rp 100.000/ pasang

Harga produksi : ± Rp 100.000 – 300.000/ pasang

Produksi sehari : 40 pasang sepatu/ karyawan

Gaji : ± Rp 4.000/pasang sepatu

± Rp 40.000/hari

± Rp 1.2 juta/bulan

9

Page 10: sepatu cibaduyut

Jam kerja : ± 08.00 – 16.00

Produksi per perusahaan rumahan : 700 – 1.000/bulan

Total keuntungan : Rp 200.000/kodi

C. Produksi

menurut Sofjan Assauri dalam bukunya “Manajemen produksi dan Operasi”

mengatakan bahwa “Produksi adalah sutu kegiatan atau proses yang mentransfer masukan

(input) menjadi keluaran (output) yang berupa barang atau jasa.”(1998:11)

sedangkan menurut miller “Produksi adalah sebagai pengguna atau pemanfaatan sumber daya

yang mngubah suatu komoditi lainnya yang sama”. (miller, 2000:295)

Jadi berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian biaya produksi

menurut Miller dalam bukunya “ Teori Mikroekonomi intermediate” adalah “Biaya produksi adalah

biaya yang dikeluarkan saat perusahaan untuk memproduksi suatu komoditi”(2000:295)

Sedangkan menurut Sugianto dan kawan-kawan dalam bukunya “Ekonomi mikro” mengatakan

bahwa “Biaya produksi adalah sejumlah uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan sejumlah input yaitu

secara akuntansi sama dengan jumlah uang keluar yang tercatat”.(2000:314)

Dilihat Dari Aspek Produksi sentra usaha sepatu cibaduyut dapat digambarkan sebagai

berikut:

1. Sebagian besar para pengusaha yang ada berorientasi pada produksi sehingga mereka kurang

mampu memahami perubahan dan perkembangan pasar.

2. Masih banyak pelaku usaha yang kurang mampu memperhatikan mutu

Cara membuat:

10

Page 11: sepatu cibaduyut

Pertama memilih bahan baku kulit untuk pembuatan sepatu dengan cara mengatur

kualitas dari kulit yang akan di pakai (QC=Quality Control). Bahan di sesuaikan dengan desain

sepatu, setelah itu mulailah pembuatan pola.

Setelah pola sepatu selesai, pola tersebut di potong sesuai pola. Setelah pemotongan selesai,

kulit yang sudah di potong masuk ke dalam proses seset (untuk mengurangi ketebalan kulit)

setelah itu masuk kedalam tahapan penyetelan sepatu dan memeriksa kembali kualitas

potongan kulit tersebut. Lalu masuk dalam proses pembuatan upper (potongan kulit atasan).

Setelah proses pembuatan atasan sepatu (upper) masuk dalam proses persiapan

perakitan sepatu. Setelah itu mulai melakukan lopen manual (pengeleman) menggunakan lem

kentang. Setelah itu mulai tahap penjahitan rosel. Setelah selesai masuk kedalam tahap

penjahitan mulailah ke tahap persiapan out sol,setelah itu dipres dan digrinding, setelah itu

mulail pengecekan produksi sol. Setelah pengecekan maka pengerjaan selesai. Setelah sepatu

jadi masuk ke proses penyemprotan (spraying) yaitu untuk membuat sepatu itu indah

dipandang dan jadilah sepatu produk Cibaduyut.

11

Page 12: sepatu cibaduyut

D. SDM

Dilihat dari aspek Sumber Daya Manusia Sentra UKM Sepatu Cibaduyut adalah sebagai

berikut :

1. Keterampilan yang dimiliki diperoleh secara otodidak, merupakan keterampilan yang

diajarkan secara turun temurun.

2. Pada umumnya pengusaha mengelola usahanya masih sangat tradisional dimana aspek

manajemen masih kurang berfungsi secara baik.

3. Kurang memiliki visi yang jelas tentang tujuan membuka usaha.

4. Perlu ditumbuhkan budaya kerja dan pemahaman program industrialisasi berkesinambungan

yang berwawasan lingkungan.

Jumlah produsen dari tahun ke tahun mengalami pasang surut. Penurunan drastis

terjadi dimulai tahun 2009 yaitu sebesar 35.23%atau sebanyak 192 pengrajin yang gulung tikar

dibanding tahun sebelumnya dilanjutkan pada tahun 2010 penurunan terjadi sebesar 25,21%

ata 89 pengrajin dari tahun sebelumnya. Penurunan produsen ini terjadi karena kemampuan

para wirausaha untuk menggerakan kemajuan usahanya. Sejumlah penelitian menemukan

bahwa kompetensi wirausaha sangat mempengaruhi perusahaan untuk berorientasi pasar, dan

pada akhirnya implementasi orientasi pasar dapat memperbaiki kinerja bisnis Sentra UKM

Sepatu Cibaduyut.

Hambatan dan permasalahan yang dihadapi

Masalah dasar yang dihadapi UKM Cibaduyut adalah pertama produkproduk yang

dihasilkan oleh Sentra UKM Sepatu Cibaduyut masih biasa-biasa saja, masih standar, masih

12

Page 13: sepatu cibaduyut

hanya mengandalkan satu macam hasil produk yang mereka anggap bagus dan unggul sehingga

terkesan monoton tidak ada pilihan produk lain. Kedua, pasar yang mereka miliki masih sangat

sempit, hanya toko yang berada disekitar Cibaduyut saja para pengusaha memasarkan

produknya, tidak ada upaya untuk memperluas pasar kedaerah lain maupun pasar luar yang

lebih luas, sehingga sulit untuk memperoleh pangsa pasar dan memperluas pasar Sentra UKM

Sepatu Cibaduyut itu sendiri. Ketiga, para pengusaha masih mengalami masalah dalam

mengelola keuangan, dimana masih campur aduknya antara keuangan pribadi dan keuangan

hasil usaha mereka, tidak jelasnya keluar masuknya keuangan menjadi sulit membedakan mana

uang pribadi dan uang perusahaan, para pengusaha masih sedikit yang memiliki pembukuan

perusahaan yang baik, sehingga ketika akan melakukan pengajuan permodalan dari lembaga

keuangan dan lembaga individu, sangat kesulitan karena keterbatasan pencatatan keuangan.

Keempat, para pengusaha sulit bekerjasama dengan pengusaha lainnya baik yang berada

disekitar UKM Cibaduyut maupun yang berada diluar Cibaduyut, ini dikarenakan para

pengusaha sangat tertutup pada pihak lain, tidak ada pertukaran informasi karena para

pengusaha merasa takut tersaingi dan takut kalah jika terjadi persaingan, sehingga sulit

melakukan hubungan dengan pihak.

Dengan kata lain dapat disimpulakn sebagai berikut:

1. Pertama, masalah yang dihadapi yaitu kelemahan dalam hal pengetahuan tehnik dan

desain produksi (tehnical competence).

2. masalah yang dihadapi yaitu dalam hal bagaimana memperoleh pasar dan memperluas

pangsa pasar yang mereka miliki (marketing competence).

3. masalah yang dihadapi yaitu dalam mengelola keuangan, struktur permodalan, dan

keterbatasan untuk memperoleh jalur-jalur permodalan (financial competence).

4. Masalah yang dihadapi yaitu keterbatasan jaringan usaha, kesulitan menjalin kerjasama

baik antara sesama pengusaha yang berada disekitar Cibaduyut maupun pengusaha

lainnya (human relation competence).

Analisa swot

13

Page 14: sepatu cibaduyut

1. Strengths

- Tenaga kerja yang berpengalaman

- Teliti dalam pengerjaan

- Dibuat secara handmade

- Bahan kulit asli

- Jahitan yang rapi

- Harga produk yang terjangkau

- Kualitas sebanding dengan produk luar negeri

- Bisa memesan satuan sesuai dengan keinginan konsumen baik dari desain dan

model

2. Weaknesses

- Branding kurang menjual

- Desain yang kurang bervariatif

- Produksi sesuai pemesanan, sehingga tidak ada persediaan

- Sulit mendapatkan tenaga kerja ahli

- Target penjualan yang belum sesuai dengan harapan

- Tidak ada merek dagang dan promosi

- Pemasaran menurun

- Keterbatasan modal

3. Opportunities

- Kemajuan teknologi

- Perubahan pola dan gaya hidup masyarakat

- Sepatu sebagai salah kebutuhan manusia

- Menjalin kerja sama dengan industri dan perusahaan yang lebih besar

- Loyalitas konsumen terhadap produk perusahaan

- Mendapat dana dari pemerintah

- Meningkatkan potensi internasional

14

Page 15: sepatu cibaduyut

4. Threats

- Kelangkaan bahan baku

- Kurangnya minat masyarakat

- Penurunan daya beli masyarakat

- Daya saing produk dalam negeri yang rendah dibanding dengan produk luar

negeri

- Kebijakan pemerintah yang belum mendukung

- perkembangan industry manufaktur,tekstil dan sepatu

Rekomendasi pengembangan produk

a. Membuat promosi penjualan sepatu Cibaduyut agar penjualan semakin meningkat yaitu

dengan cara membuat informasi promosi tentang kualitas dan keunggulan dari sepatu

produk Cibaduyut.

b. Membuat suatu kampanye cinta produk Indonesia “Sepatu Produk Cibaduyut” .

c. Memberi pelatihan terhadap pengrajin sepatu Cibaduyut supaya produktifitas pembuatan

sepatu meningkat.

d. Membuat Company Profile untuk menjalin kerjasama dengan industri yang lebih besar dan

Distributor lainnya.

Perubahan yang akan di lakukan oleh mentri perdagangan industri sepatu Cibaduyut agar miliki

potensi internasional yaitu dengan :

1. Menambah tenaga kerja ahli.

2. Mengadakan pelatihan.

3. Bantuan mesin.

4. Meningkatkan kinerja baik dari bahan baku , desain , mode, pendanaan dan pemasarannya.

5. Wisata Belanja

15

Page 16: sepatu cibaduyut

Perubahan yang akan di lakukan oleh menteri perdagangan dari wisata di Cibaduyut yaitu

menjadikan Cibaduyut menjadi wisata belanja “fashion” dengan membangun pusat

perbelanjaan/ mall supaya para wisatawan berbelanja dengan nyaman.

Kesimpulan

Sentra IKM sepatu cibaduyut merupakan industri yang sudah lama eksis sebagai image

persepatuan indonesia. Usaha ini tentu sangat berpotensi bila dikembangakan dengan baik.

Sebagai industri yang berpositioning “hand made” ini para pemerintah sudah seharusnya

untuk mengelola dan memberi kemudahan bagi para pengusaha agar usaha ini tetap berjalan

di dalam negeri dan dapat bersaing di dunia internasional.

Untuk membuat produk dalam negeri ini sukses bukanlah hanya mengandalkan

pengusaha dan pemerintah saja melainnya dari dalam diri sendiri untuk menciptakan jiwa

cinta produk indonesia. Para konsumen khususnya, harus lebih memikirkan aspek-aspek

sosial dan memandang produk dalam negeri yang tidak kalah dengan produk luar meskipun

konsumen bebas dalam menentukan pilihan.

Selain itu, untuk dapat memperluas industry usaha kecil menengah ini juga perlu banyak

pengembangan produk yang dimulai dengan kemampuan berwirausaha dan menciptakan

peluang baagi pekerja. pelatihan kerja adalah salah satu usaha untuk menciptakan kualitas

produk, dengan berbekal ilmu para wirausahaan maka semakin maju untuk berkembang dan

berinovasi.

16

Page 17: sepatu cibaduyut

Daftar pustaka

www.google.com

www.sepatucibaduyut.com

Philip Kotler 2004 “Manajemen pemasaran”

Eddy Soeryanto Soegoto 2009 “Marketing research”

Dra. Niken Tri Hapsari 2010 ”Seluk Beluk Promosi Dan Bisnis. Cerdas Beriklan Untuk Usaha

Kecil dan Menengah”

Strategi pemasaran, Fandy Tjiptono 2008

Sofjan Assauri dalam bukunya “Manajemen produksi dan Operasi”

Miller “ Teori Mikroekonomi intermediate”

Sugianto dan kawan-kawan “Ekonomi mikro”

17