senin, 12 desember 2011 demonstrasi anti-putin meluas · berorasi di lapangan bolotnaya, moskow,...

1
P ULUHAN ribu warga Rusia di berbagai kota berunjuk rasa besar- besaran memprotes pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) parlemen dan menun- tut pemilu ulang. Aksi unjuk rasa terbesar terjadi di Moskow. Dalam aksi protes di ibu kota Rusia itu, ratusan polisi antihuru-hara bersiaga mengawasi demon- strasi. Selain di Moskow aksi un- juk rasa juga terjadi di Kota Vladivostok, Novosibirsk (Si- beria), Arkhangelsk (Kutub Utara), Kaliningrad, Karelia yang dekat dengan perbatasan Finlandia, dan kota terbesar kedua Rusia, St Petersburg. “Hari ini (Sabtu, 10/12) 60 ribu orang, mungkin 100 ribu orang, datang mengikuti aksi ini,” ujar mantan Perdana Men- teri Mikhail Kasyanov saat berorasi di lapangan Bolotnaya, Moskow, Sabtu (10/12). Kasyanov menegaskan aksi tersebut merupakan permu- laan untuk mengakhiri masa ‘penguasa maling’, yang meru- juk pada kekuasaan Perdana Menteri Vladimir Putin dan partai yang dipimpinnya, Ru- sia Bersatu. Dalam pemilu majelis ren- dah lalu, Partai Rusia Bersatu ditetapkan sebagai pemenang dengan suara terbanyak yakni 49% suara. Kemenangan Par- tai Rusia Bersatu ditetapkan Komisi Pemilihan pada Jumat (9/12), tetapi diprotes ribuan pengunjuk rasa. Demonstran menuding telah terjadi ke- curangan dalam pemilu terse- but. Tak pelak lagi, aksi unjuk rasa itu telah menyatukan kelompok komunis, nasionalis, dan liberal pro-Barat. Selain memprotes, mereka meminta dilakukan pengusutan kecurangan dan dilakukan pemilu ulang. Saat berunjuk rasa, banyak demonstran membawa bunga anyelir putih sebagai sim- bol protes. Dalam unjuk rasa, pemimpin oposisi Vladimir Ryzhkov membacakan daftar tuntutan dari pengunjuk rasa. Tuntutan tersebut di antara- nya pembatalan hasil pemilu, membolehkan partai oposisi ikut pemilu, memecat kepala komisi pemilihan, dan pem- bebasan pengunjuk rasa yang menjadi tahanan politik. Sebe- lumnya, polisi Rusia menahan 1.000 pengunjuk rasa yang ber- aksi setelah hasil pemungutan suara diumumkan pada Jumat (9/12). “Rusia telah berubah hari ini. Masa depan sudah berubah,” teriak Ryzhkov seraya menga- jak pengunjuk rasa lain kem- bali melakukan protes pada 24 Desember nanti. Laporan kecurangan Dari pihak Putin, pengacara Partai Rusia Bersatu, Konstan- tin Kosachyov, mengatakan, “Dengan segala hormat ke- pada rakyat yang berunjuk rasa, mereka bukanlah partai politik.” Pernyataan yang dikeluarkan Kosachyov itu menjadi sinyal tidak akan dipenuhi pemerin- tah berkuasa saat ini. Kendati begitu, pemerintah yang di- kuasai kelompok pendukung Putin tetap mengizinkan unjuk rasa asal tidak di Lapangan Revolusi tapi di Lapangan Bolotnaya. Sebelumnya, pemilu ma- jelis rendah atau Duma itu merupakan bagian dari uji coba popularitas Putin yang beren- cana mencalonkan kembali menjadi Presiden. Akhirnya memang Partai Rusia Bersatu memenangi pemilu. Namun hasil pemilu itu diprotes pe- ngunjuk rasa. Warga Rusia dan pihak opo- sisi berteriak telah terjadi ke- curangan dalam pemilu yang berlangsung pekan lalu (4/12). Kecurangan itu pun diperkuat hasil pantauan lembaga pe- mantau pemilu, Golos. Bahkan, Golos memiliki bukti atas ma- nipulasi suara tersebut. “Saya datang ke sini se- cara khusus untuk menyata- kan tidak setuju dengan hasil pemilu,” ujar Dasha, salah satu pekerja teknologi informasi di St Petersburg. “Putin telah berhenti menjadi pemimpin nasional di mata timnya, kelas penguasa politik, dan masyarakat,” ujar analis dari Moscow Carnegie Center, Alexei Malachenko.(Reuters/ AP/DK/I-3) [email protected] Demonstrasi Anti-Putin Meluas I NTERNASIONAL 19 SENIN, 12 DESEMBER 2011 TOLAK PUTIN: Seorang demonstran memegang poster Perdana Menteri Vladimir Putin dengan tulisan ‘Tidak! 2050’ saat berunjuk rasa menentang hasil pemilu parlemen di Moskow, Rusia, Sabtu (10/12). AP/MIKHAIL METZEL PRESIDEN Peru Ollanta Huma- la mengangkat mantan instruk- turnya saat masih berdinas di militer sebagai pengganti Sa- lomon Lerner, perdana menteri (PM) yang mengundurkan diri dari pemerintahan, kemarin. Oscar Valdes diangkat hanya beberapa jam setelah Lerner mengirimkan surat pengun- duran dirinya secara tiba-tiba. Valdes sebelumnya menjabat menteri dalam negeri. Pengunduran diri Lerner sangat mengejutkan rakyat Peru. Pengusaha dan tokoh kelompok tengah berpengaruh tersebut diketahui berperan be- sar mengangkat citra Humala hingga terpilih dalam pemilu Juni lalu. Sumber pemerintahan Peru mengatakan Humala men- desak Lerner untuk mundur agar dia bisa membangun ikat- an yang lebih kukuh di dalam kabinetnya yang saat ini diisi tokoh-tokoh dengan ideologi beragam. Desakan itu dilakukan Hu- mala menyusul kegagalan Lerner dalam bernegosiasi dengan para demonstran yang menentang kehadiran perusa- haan tambang Amerika Serikat Newmont Mining di negeri itu. Demonstrasi tersebut telah melumpuhkan proyek bernilai investasi US$4,8 miliar, yang terbesar di Peru. Kegagalan negosiasi itu telah mengguncang pemerintahan Humala dan memaksanya me- maklumatkan situasi darurat pekan lalu. Pengunduran diri Lerner juga diikuti seluruh menteri di dalam kabinetnya. Menurut undang-undang Peru, jika per- dana menteri mundur, seluruh kabinet harus ikut mengun- durkan diri untuk memberi jalan bagi presiden memecat atau mempertahankan mereka di kabinet. Termasuk yang mengun- durkan diri adalah Menteri Keuangan Luis Miguel Castilla, Menteri Pertambangan dan Energi Carlos Herrera, serta Menteri Perdagangan Jose Luis Silva. Mereka dikenal sangat berambisi mengegolkan agen- da perdagangan bebas yang pernah dikritik Humala. Penggantian Lerner menda- pat kecaman dari anggota-ang- gota parlemen kubu oposisi. (Hde/Reuters/AP/I-3) PEMERINTAH Iran memprotes Afghanistan karena pesawat pengintai tanpa awak drone milik Amerika Serikat(AS), pekan lalu, diketahui melang- gar wilayah Iran melalui per- batasan Afghanistan. Pesawat pengintai yang berhasil dipaksa mendarat itu kemudian ditahan otoritas Iran. Protes resmi disampaikan Kementerian Luar Negeri Iran kepada Duta Besar Afghanistan untuk negara tersebut Obeidol- lah Obeid. Selain itu, seperti diberitakan kantor berita IRNA, pemerintah Iran juga meminta penjelasan terkait pembiaran yang dilakukan pemerintah Af- ghanistan atas drone milik AS. Pesawat berteknologi antira- dar, sehingga disebut sebagai pesawat siluman itu, terde- teksi pertahanan Iran ketika berada di utara Kota Kashmar, sekitar 225 km dari perbatasan Afghanistan-Iran. Penahanan pesawat tanpa awak bernomor RQ-170 Senti- nel itu menimbulkan spekulasi kekhawatiran di kalangan pub- lik AS akan kemajuan persen- jataan Iran. Apalagi, dengan pesawat itu di tangan mereka, Iran bisa mempelajari teknologi pesawat pengintai produksi Lockheed Martin itu. Otoritas pertahanan AS me- ngatakan militer Iran sama sekali tidak menembaki pe- sawat, atau menggunakan perangkat elektronik untuk memaksa drone tersebut jatuh. Sebetulnya, ujar pejabat per- tahanan AS yang enggan di- kutip itu, drone tersebut jatuh karena ada instrumennya yang mengalami kegagalan fungsi elektrik. Pernyataan AS tersebut tentu saja disanggah Iran. ‘Negeri para Mullah’ itu menyatakan aparat pertahanannya sama sekali tidak melepaskan tem- bakan untuk menjatuhkan. Mereka berkukuh drone tersebut dipaksa turun dengan teknologi yang dimiliki oleh Iran. Dalam tayangan televisi, pesawat itu memang masih utuh dan hanya mengalami sedikit kerusakan. “Ini (RQ-170 Sentinel) di- paksa mendarat oleh operasi gabungan antara pasukan Gar- da dan militer utama Iran,” ujar Kepala Divisi Penerbang- an Garda Revolusi Iran Jen- deral Ami Ali Hajizadeh. (AP/ DK/I-2) Rusia telah berubah hari ini. Masa depan sudah berubah.” Vladimir Ryzhkov Pemimpin oposisi Presiden Peru Angkat Oscar Valdes Jadi PM Iran Protes Afghanistan soal Drone REUTERS/HANDOUT PM BARU: Menteri Dalam Negeri Peru Oscar Valdes yang juga instruktur militer Presiden Peru Ollanta Humala saat masih berdinas di militer, memberi penjelasan kepada wartawan di Lima, Peru, Sabtu (10/12). Valdes diangkat Humala menjadi PM Peru. Lembaga pemantau pemilu, Golos, mengaku menemukan bukti manipulasi pemilu parlemen Rusia. DIKA DANIA KARDI

Upload: domien

Post on 08-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PULUHAN ribu warga Rusia di berbagai kota berunjuk rasa besar-besaran memprotes

pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) parlemen dan menun-tut pemilu ulang.

Aksi unjuk rasa terbesar terjadi di Moskow. Dalam aksi protes di ibu kota Rusia itu, ratusan polisi antihuru-hara bersiaga mengawasi demon-strasi.

Selain di Moskow aksi un-juk rasa juga terjadi di Kota Vladivostok, Novosibirsk (Si-beria), Arkhangelsk (Kutub Utara), Kaliningrad, Karelia yang dekat dengan perbatasan Finlandia, dan kota terbesar kedua Rusia, St Petersburg.

“Hari ini (Sabtu, 10/12) 60 ribu orang, mungkin 100 ribu orang, datang mengikuti aksi ini,” ujar mantan Perdana Men-teri Mikhail Kasyanov saat berorasi di lapangan Bolotnaya, Moskow, Sabtu (10/12).

Kasyanov menegaskan aksi tersebut merupakan permu-laan untuk mengakhiri masa ‘penguasa maling’, yang meru-juk pada kekuasaan Perdana Menteri Vladimir Putin dan partai yang dipimpinnya, Ru-sia Bersatu.

Dalam pemilu majelis ren-dah lalu, Partai Rusia Bersatu ditetapkan sebagai pemenang dengan suara terbanyak yakni 49% suara. Kemenangan Par-tai Rusia Bersatu ditetapkan Komisi Pemilihan pada Jumat (9/12), tetapi diprotes ribuan pengunjuk rasa. Demonstran menuding telah terjadi ke-curangan dalam pemilu terse-but.

Tak pelak lagi, aksi unjuk rasa itu telah menyatukan kelompok komunis, nasionalis, dan liberal pro-Barat. Selain memprotes, mereka meminta dilakukan pengusutan kecurangan dan dilakukan pemilu ulang.

Saat berunjuk rasa, banyak demonstran membawa bunga anyelir putih sebagai sim-bol protes. Dalam unjuk rasa, pemimpin oposisi Vladimir Ryzhkov membacakan daftar tuntutan dari pengunjuk rasa.

Tuntutan tersebut di antara-nya pembatalan hasil pemilu, membolehkan partai oposisi ikut pemilu, memecat kepala komisi pemilihan, dan pem-bebasan pengunjuk rasa yang menjadi tahanan politik. Sebe-lumnya, polisi Rusia menahan 1.000 pengunjuk rasa yang ber-aksi setelah hasil pemungutan suara diumumkan pada Jumat (9/12).

“Rusia telah berubah hari ini. Masa depan sudah berubah,” teriak Ryzhkov seraya menga-jak pengunjuk rasa lain kem-bali melakukan protes pada 24 Desember nanti.

Laporan kecurangan Dari pihak Putin, pengacara

Partai Rusia Bersatu, Konstan-tin Kosachyov, mengatakan, “Dengan segala hormat ke-pada rakyat yang berunjuk

rasa, mereka bukanlah partai politik.”

Pernyataan yang dikeluarkan Kosachyov itu menjadi sinyal tidak akan dipenuhi pemerin-tah berkuasa saat ini. Kendati

begitu, pemerintah yang di-kuasai kelompok pendukung Putin tetap mengizinkan unjuk rasa asal tidak di Lapangan Revolusi tapi di Lapangan Bolotnaya.

Sebelumnya, pemilu ma-jelis rendah atau Duma itu merupakan bagian dari uji coba popularitas Putin yang beren-cana mencalonkan kembali menjadi Presiden. Akhirnya memang Partai Rusia Bersatu memenangi pemilu. Namun hasil pemilu itu diprotes pe-ngunjuk rasa.

Warga Rusia dan pihak opo-sisi berteriak telah terjadi ke-curangan dalam pemilu yang berlangsung pekan lalu (4/12). Kecurangan itu pun diperkuat hasil pantauan lembaga pe-mantau pemilu, Golos. Bahkan, Golos memiliki bukti atas ma-nipulasi suara tersebut.

“Saya datang ke sini se-cara khusus untuk menyata-kan tidak setuju dengan hasil pemilu,” ujar Dasha, salah satu pekerja teknologi informasi di St Petersburg.

“Putin telah berhenti menjadi pemimpin nasional di mata timnya, kelas penguasa politik, dan masyarakat,” ujar analis dari Moscow Carnegie Center, Alexei Malachenko.(Reuters/AP/DK/I-3)

[email protected]

Demonstrasi Anti-Putin Meluas

INTERNASIONAL 19SENIN, 12 DESEMBER 2011

TOLAK PUTIN: Seorang demonstran memegang poster Perdana Menteri Vladimir Putin dengan tulisan ‘Tidak! 2050’ saat berunjuk rasa menentang hasil pemilu parlemen di Moskow, Rusia, Sabtu (10/12).

AP/MIKHAIL METZEL

PRESIDEN Peru Ollanta Huma-la mengangkat mantan instruk-turnya saat masih berdinas di militer sebagai pengganti Sa-lomon Lerner, perdana menteri (PM) yang mengundurkan diri dari pemerintahan, kemarin.

Oscar Valdes diangkat hanya beberapa jam setelah Lerner mengirimkan surat pengun-duran dirinya secara tiba-tiba. Valdes sebelumnya menjabat menteri dalam negeri.

Pengunduran diri Lerner sangat mengejutkan rakyat Peru. Pengusaha dan tokoh kelompok tengah berpengaruh tersebut diketahui berperan be-sar mengangkat citra Humala hingga terpilih dalam pemilu Juni lalu.

Sumber pemerintahan Peru mengatakan Humala men-desak Lerner untuk mundur agar dia bisa membangun ikat-an yang lebih kukuh di dalam kabinetnya yang saat ini diisi tokoh-tokoh dengan ideologi beragam.

Desakan itu dilakukan Hu-mala menyusul kegagalan Lerner dalam bernegosiasi dengan para demonstran yang menentang kehadiran perusa-haan tambang Amerika Serikat Newmont Mining di negeri itu. Demonstrasi tersebut telah

melumpuhkan proyek bernilai investasi US$4,8 miliar, yang terbesar di Peru.

Kegagalan negosiasi itu telah mengguncang pemerintahan Humala dan memaksanya me-maklumatkan situasi darurat pekan lalu.

Pengunduran diri Lerner juga diikuti seluruh menteri di dalam kabinetnya. Menurut undang-undang Peru, jika per-dana menteri mundur, seluruh kabinet harus ikut mengun-durkan diri untuk memberi jalan bagi presiden memecat

atau mempertahankan mereka di kabinet.

Termasuk yang mengun-durkan diri adalah Menteri Keuangan Luis Miguel Castilla, Menteri Pertambangan dan Energi Carlos Herrera, serta Menteri Perdagangan Jose Luis Silva. Mereka dikenal sangat berambisi mengegolkan agen-da perdagangan bebas yang pernah dikritik Humala.

Penggantian Lerner menda-pat kecaman dari anggota-ang-gota parlemen kubu oposisi. (Hde/Reuters/AP/I-3)

PEMERINTAH Iran memprotes Afghanistan karena pesawat pengintai tanpa awak drone milik Amerika Serikat(AS), pekan lalu, diketahui melang-gar wilayah Iran melalui per-batasan Afghanistan. Pesawat pengintai yang berhasil dipaksa mendarat itu kemudian ditahan otoritas Iran.

Protes resmi disampaikan Kementerian Luar Negeri Iran kepada Duta Besar Afghanistan untuk negara tersebut Obeidol-lah Obeid. Selain itu, seperti diberitakan kantor berita IRNA, pemerintah Iran juga meminta penjelasan terkait pembiaran yang dilakukan pemerintah Af-ghanistan atas drone milik AS.

Pesawat berteknologi antira-dar, sehingga disebut sebagai pesawat siluman itu, terde-

teksi pertahanan Iran ketika berada di utara Kota Kashmar, sekitar 225 km dari perbatasan Afghanistan-Iran.

Penahanan pesawat tanpa awak bernomor RQ-170 Senti-nel itu menimbulkan spekulasi kekhawatiran di kalangan pub-lik AS akan kemajuan persen-jataan Iran. Apalagi, dengan pesawat itu di tangan mereka, Iran bisa mempelajari teknologi pesawat pengintai produksi Lockheed Martin itu.

Otoritas pertahanan AS me-ngatakan militer Iran sama sekali tidak menembaki pe-sawat, atau menggunakan perangkat elektronik untuk memaksa drone tersebut jatuh.

Sebetulnya, ujar pejabat per-tahanan AS yang enggan di-kutip itu, drone tersebut jatuh

karena ada instrumennya yang mengalami kegagalan fungsi elektrik.

Pernyataan AS tersebut tentu saja disanggah Iran. ‘Negeri para Mullah’ itu menyatakan aparat pertahanannya sama sekali tidak melepaskan tem-bakan untuk menjatuhkan. Mereka berkukuh drone tersebut dipaksa turun dengan teknologi yang dimiliki oleh Iran. Dalam tayangan televisi, pesawat itu memang masih utuh dan hanya mengalami sedikit kerusakan.

“Ini (RQ-170 Sentinel) di-paksa mendarat oleh operasi gabungan antara pasukan Gar-da dan militer utama Iran,” ujar Kepala Divisi Penerbang-an Garda Revolusi Iran Jen-deral Ami Ali Hajizadeh. (AP/DK/I-2)

Rusia telah berubah hari

ini. Masa depan sudah berubah.”

Vladimir RyzhkovPemimpin oposisi

Presiden Peru Angkat Oscar Valdes Jadi PM

Iran Protes Afghanistan soal Drone

REUTERS/HANDOUT

PM BARU: Menteri Dalam Negeri Peru Oscar Valdes yang juga instruktur militer Presiden Peru Ollanta Humala saat masih berdinas di militer, memberi penjelasan kepada wartawan di Lima, Peru, Sabtu (10/12). Valdes diangkat Humala menjadi PM Peru.

Lembaga pemantau pemilu, Golos, mengaku menemukan bukti manipulasi pemilu parlemen Rusia.

DIKA DANIA KARDI