seni kriya
DESCRIPTION
Seni KriyaTRANSCRIPT
SENI KRIYA
MAYANG NURIDYA ARDINA
TAV
artpark.at
Seni kriya adalah sebuah karya seni yang di buat dengan keterampilan
tangan (hand skill) yang mencakup segala aspek dengan tetap
memperhatikan fungsi dan nilai pada kriya tersebut sehingga seni
kriya termasuk dalam kategori seni rupa terapan nusantara. Penciptaanya
sendiri tidak cuma di dasarkan pada aspek fungsional (kebutuhan fisik) saja,
tetapi juga pemenuhan kebutuhan dalam ke indahan emosionalnya.
Pada perkembangan yang terus kian maju, seni kriya pun mulai di identikan
dengan seni kerajinan, baik itu lokal maupun luar daerah. Hal ini disebebkan
karena pembuatan seni kriya tidak terlepas dari teknik pengerjaan tangan
(hand made) dengan segala aspek dan fungsionalnya. Benda- benda tradisi
seni kriya ini telah ada sejak jaman prasejarah terdahulu. Dari beberapa
temuan itu diketahui bahwa, manusia mulai menetap pada jaman batu muda
(Neolitikum). Dari situ mereka mulai membuat benda-benda fungsional
untuk menunjang aktivitasnya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu
contohnya adalah tembikar yang terbuat dari tanah lempung dan berfungsi
sebaga wadah. Tembikar ini sangat unik karena memiliki hiasan berupa
simbol atau lambang-lambang kehidupan spritual yang di percaya oleh
masyarakat setempat.
Hal itu terus berjalan hingga pada perkembangan berikutnya, seni kriya pun
mengalami perkembangan yang begitu pesat. Perubahan ini tidak hanya
pada spek fungsi semata, tetapi merambah pada peningkatan kualitas bahan
dan bentuk sesuai corak hiasannya masing-masing. Awalnya benda-benda
tersebut memiliki bentuk yang rumit dan beraneka ragam variasi. Begitupun
juga pada hiasan yang terus meningkat, semakin banyak, detail dan
bervariasi.
Pengertian Seni Kriya
wisnujadmika.wordpress.com
Istilah “seni kriya‟ ini berasal dari kata “krya‟ (bahasa Sanskrta) yang berarti
“mengerjakan‟, dari akar kata tersebut selanjutnya berubah menjadi kata
kriya, karya, kerja. Dalam pengertian artihusus yakni, mengerjakan sesuatu
untuk mengubah suatu benda atau objek. Sedangkan pada pengertian
lain, seluruh hasil tugas termasuk
jugaberagam keteknikannya dinamakan “seni kriya”. ( Timbul Haryono,
2002).
Dalam bahasa Indonesia kata “kriya‟ adalah pekerjaan(kerajinan tangan).
Sedangkan dalam bahasa Inggris dinamakan craft yg mengandung arti
kemampuan atau energi, pengertian lain sebuah ketrampilan bisa di artikan
mengerjakan atau menciptakan sesuatu. Istilah itu
termasuk ketrampilan yang sering dikaitkan pada profesi
yang tampak dalam pengrajin craftsworker. Pada kenyataannya seni
kriya tidak jarang dimaksudkan juga
sebagai karya yg dihasilkan, sebab skill atau ketrampilan satu orang; sama
seperti didapatibahwa seluruhkerja & ekspresi seni membutuhkan
ketrampilan. Dalam persepsi kesenian ygberakar terhadap adat Jawa,
dikenal sebutan kagunan. Di dalam Kamus Bausastra Jawa,
kagunan yakni Kapinteran/Wudharing pambudi nganakake kaendahan-
gegambaran/Yeyasan ingkang Adipeni, kidung ngukir-ukir.
Penjelasan itu menunjukan posisi & pentingnya ketrampilan
dalam membuat(mengubah) benda sehari-
hari, disamping wawasan & kepekaan (bakal keindahan).
Oleh karenanya,suatu karya (seni) dalam proses
penggarapannya tak berdasarkan terhadap kepekaan &ketrampilan yg baik
(mumpuni), sehingga tidak ingin ada peluang bagi kita untuk menikmati
karya tersebut yang merupakan karya seni ( I Made Bandem, 2002 ).
Umumnya seni kriya sering dimaksudkan sebagai karya yang
menghasilkan skill atau keterampilan seseorang, sebagaimana di ketahui
bahwa ekspresi dan kerja seni membutuhkan keterampilan. Persepsinya,
semua orang mengartikan bahwa, kesenian berakar pada tradisi Jawa yang
dikenal dengan sebutan “kagunan“.
Sehingga, penjelasan ini menunjukan posisi dan pentingnya sebuah
keterampilan dalam mengubah benda atau objek yang ada dalam kehidupan
sehari-hari, di samping pengetahuan akan sebuah kepekaan indahnya karya
seni. Selain pengertian di atas, ternyata ada juga funsi seni kriya yang
harus kamu pelajari. Namun, yang akan kita bahas di sini adalah mengenal
secara detail, pembagian dari jenis-jenis seni kriya.
Jenis-jenis seni kriya
Adalah sebuah keharusan untuk kamu yang mau mengenal lebih jauh
tantang jenis sebuah karya dari beragam macam bentuk dan gaya yang di
keluarkan oleh seni kriya nusantara. Bahan-bahan karya itu langsung di
ambil dari alam, semua di manfaatkan dengan baik. Dari semua seni kriya
nusantara tersebut, banyak juga dari mereka para pengrajin yang tetap
mempertahankan ragam hias tradisional sesuai dengan tuntutan pasar.
Jenis-jenis bahan yang biasa di gunakan dari seni karya adalah sebagai
berikut:
A. Kriya Kayu
enibudaya.wordpress.com
Kriya kayu adalah suatu bidang seni kriya yang pekerjaannya membuat
benda atau memiliki nilai fungsional maupun hiasan yang menggunakan
bahan-bahan dasar kayu. Dalam kriya kayu ada istilah dasar yang biasa
menjadi pekerjaan untuk tingkat pemula, sebuah permualaan yang harus di
kuasai. Karena banyak sekali kerajinan yang terbuat dari kayu,diantaranya
seperti wayang golek, furniture, topeng, patung, dan hiasan ukiran-ukiran
kayu lainnya.
B. Seni Kriya Tekstil
like-seni.blogspot.com
Istilah kriya tekstil memiliki cakupan yang cukup luas, karena mencakup
berbagai jenis kain yang dibuat, entah itu dengan cara ditenun, diikat dan
berbagai cara lain yang dikenal saat proses pembuatan kain. Pada umumnya
kain dibuat dari serat dipintal atau di pilin, sehingga dapat menghasilkan
benang panjang yang bisa dirajut atau ditenun dan menghasilkan kain yang
membentuk barang jadi. Semua terukur, baik itu dari tekstur ketebalan
kainnya, jumlah serat, kadar pilihan, rajutan dan variasi dalam tenunan. Di
situlah faktor yang mempengaruhi terciptanya kain yang tak terhitung jenis
macamnya.
Keragaman karya seni tekstil bisa dilihat dari teknik, jenis, ragam hias, dan
bahan yang digunakan. Jenis kriya tekstil di nusantara bisa dikelompokkan
menjadi dua, yaitu karya tenun dan karya batik.
C. Kriya Keramik
kosakatania.wordpress.com
Bahan-bahan dasar pembuatan keramik adalah tanah liat. Benda yang di
bentuk pun beragam namun, tetap menyesuaikan pada setiap bentuk yang
akan di olah, antara lain melalui teknik lempeng, pilin, pijit dan biasa yang
kita tahu itu adalah teknik cetak. Bila keramik telah terbentuk, mulai dari
proses pengeringan dan dibakar dengan suhu tertentu, biasanya langsung
diberi hiasan. Karena keramik, diproduksi sebagai penghias dalam setiap
benda yang ada atau benda siap pakai dengan ragam macam bentuk
misalnya, pot bunga, vas bunga, guci dan lain sebagainya. Ada beberapa
daerah penghasil keramik yang tersebar luas di Nusantara, yaitu kota
Malang, Yogyakarta, Purwokerto dan Cirebon.
D. Kriya Logam
ilhamkhoiri.wordpress.com
Kriya logam adalah seni kriya yang khusus mengolah logam menjadi macam
benda kerajinan. Cara mengolanyapun tidak begitu sulit (rumit), hanya
mengecor logam hingga menjadi panas lalu di cetak melalui cetakan. Contoh
umum yang biasa kita ketahui tentang karya logam adalah perak, besi,
perunggu, emas, almunium, tembaga, dan kuningan. Begitupun pada produk
yang dihasilkan, misalnya perhiasan perak, emas senta tajam, patung dari
perunggu, peralatan rumah tangga dan biasanya untuk alat musik gamelan.
Bahkan sudah banyak kriya logam yang dibuat dengan berbagai macam
veriasi.
Yang perlu kita ketahui, ada dua teknik cara membuat karya dari seni kriya
logam, Yaitu teknik bivalve dan teknik a cire perdue.
Teknik bivalve atau setangkap, yaitu sebuah cara dengan
menggunakan cetakan yang di tangkupkan pada cetakan logam,
sehingga setelah dingin, cetakan tersebut bisa di buka dan
menghasilkan cetakan sesuai yang kita inginkan.
Sedangkan teknik a cire perdue atau cetakan lilin, adalah dengan cara
membuat bentuk benda dari lilin sesuai dengan yang kita kehendaki.
Jika sudah membuat modelnya, cetakan model lilin tersebut langsung
ditutup dengan menggunakan tanah, kemudian dibuatkan lubang dari
atas dan di bawahnya. Setelah itu cetakan dibakar, sehingga lilin yang
terbungkus dengan tanah hingga mencair, dan akan keluar melalui
lubang bagian bawah. Selanjutnya melalui lubang bagian atas
dimasukkan pada cairan perunggu. Jika sudah dingin, cetakan tersebut
bisa langsung dipecah sehingga keluarlah benda yang diinginkan.
E. Kriya Kulit
kriyalea.com
Kriya kulit adalah jenis karya seni yang bahan bakunya dari kulit. Kulit yang
digunakan pun bervariasi, mulai dari kulit sapi, kerbau, kambing, ular dan
buaya. Namun sebelum dipakai, terlebih dahulu kulit harus mengalami
proses pengolahan yang panjang. Mulai dari pemisahan dari daging beserta
kulitnya, pembersihannya, pencucian pada cairan tertentu, pewarnaan
dengan warna yang diinginkan, perendaman dengan zat kimia tertentu
(penyamakan), pengeringan, penghalusan dan perentangan supaya tidak
mengkerut. Setelah melalui beberapa tahapan itu, kulisa bisa di langsung
dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang ditentukan. Hasil kriya kulit
nantinya bisa berupa sepatu, tas, pakaian (jaket), wayang kulit, dompet,
tempat HP, ikat pinggang, alat musik rebana dan beberapa jenis olahan
benda lainnya. Daerah penghasil kriya kulit santreo yang paling di kenal
antara lain Garut, Yogyakarta, dan Bali.
F. Kriya Batu
kendarikreatif.com
Ternyata batu pun memiliki karya seni yang memiliki nila tinggi. Dari
teksturnya yang keras dan cenderung kaku untuk dibentuk, ternyata dapat
diolah menjadi sebuah seni karya yang indah. Salah satu kerajinannya
berasal dari daerah Sukaraja, Sukabumi. Di daerah ini dapat di jumpai
berbagai material batu yang sudah di olah menjadi hiasan dekorasi rumah.
Ada banyak macam bentuk kerajinan dari batu-batu tersebut, diantaranya
batu fosil, jesper, akik dan batu-batu permata lainnya yang dibentuk menjadi
hiasan dengan motif flora dan fauna.