seminar tpds 16 juli 2009 - tatang taufik

43
PERAN BPPT PERAN BPPT DALAM KERANGKA PENGUATAN SISTEM INOVASI DALAM KERANGKA PENGUATAN SISTEM INOVASI Seminar Seminar Teknologi dan Peningkatan Daya Saing Teknologi dan Peningkatan Daya Saing Nasional” Nasional” BPPT, 16 Juli 2009 BPPT, 16 Juli 2009 Tatang A. Taufik Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Upload: tatang-taufik

Post on 12-Jun-2015

244 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Bahan paparan, disampaikan dalam Seminar "Teknologi dan Peningkatan Daya Saing" dalam rangka ultah BPPT ke-31, di Auditorium BPPT, Jakarta, 16 Juli 2009.

TRANSCRIPT

Page 1: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

PERAN BPPTPERAN BPPTDALAM KERANGKA PENGUATAN SISTEM DALAM KERANGKA PENGUATAN SISTEM

INOVASIINOVASI

SeminarSeminar““Teknologi dan Peningkatan Daya Saing Nasional”Teknologi dan Peningkatan Daya Saing Nasional”

BPPT, 16 Juli 2009BPPT, 16 Juli 2009

Tatang A. Taufik

Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK)

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Page 2: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

2

OUTLINEOUTLINE

PERSPEKTIF SISTEM INOVASI1

PERAN PENTING BPPT3

BPPT DALAM INNOVATION GOVERNANCE2

CATATAN PENUTUP5

Page 3: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

3

OUTLINEOUTLINE

PERSPEKTIF SISTEM INOVASI1

PERAN PENTING BPPT3

BPPT DALAM INNOVATION GOVERNANCE2

CATATAN PENUTUP5

Page 4: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

4

TANTANGAN : PEMBANGUNAN YANG BERBASIS TANTANGAN : PEMBANGUNAN YANG BERBASIS PENGETAHUANPENGETAHUAN

Hanya dapat dilaksanakan melaluiHanya dapat dilaksanakan melalui

Peningkatan Daya Saing dan Penguatan Kohesi SosialPeningkatan Daya Saing dan Penguatan Kohesi Sosial

Mewujudkan Perbaikan Mewujudkan Perbaikan Kesejahteraan/Kemakmuran, Kesejahteraan/Kemakmuran,

Kemandirian & Peradaban BangsaKemandirian & Peradaban Bangsa

Mewujudkan Perbaikan Mewujudkan Perbaikan Kesejahteraan/Kemakmuran, Kesejahteraan/Kemakmuran,

Kemandirian & Peradaban BangsaKemandirian & Peradaban Bangsa

• Mampu mengatasi kendala, mengantisipasi menghadapi tantangan, serta menciptakan dan memanfaatkan peluang atas faktor-faktor penting berdimensi universal-global dan kontekstual / spesifik lokal;

• Membangun kemampuan menuju “ekonomi pengetahuan” (knowledge economy) dan “masyarakat berpengetahuan” (knowledge society)

Penguatan Sistem Inovasi

Merupakan

bagian integral agenda pembangunan yang semakin menentukan.

Page 5: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

5

TANTANGAN : PEMBANGUNAN YANG BERBASIS TANTANGAN : PEMBANGUNAN YANG BERBASIS PENGETAHUANPENGETAHUAN

Sistem InovasiSistem Inovasi

Daya Saing dan Kohesi SosialDaya Saing dan Kohesi Sosial

Kesejahteraan/Kemakmuran, Kesejahteraan/Kemakmuran, Kemandirian & Peradaban BangsaKemandirian & Peradaban Bangsa

Kesejahteraan/Kemakmuran, Kesejahteraan/Kemakmuran, Kemandirian & Peradaban BangsaKemandirian & Peradaban Bangsa

Isu-isu KontekstualIsu-isu KontekstualIsu-isu KontekstualIsu-isu Kontekstual

Kemajuan Iptek,Inovasi

Kemajuan Iptek,Inovasi

Ekonomi Pengetahuan

Ekonomi Pengetahuan

EkonomiJaringan

EkonomiJaringanGlobalisasiGlobalisasi Faktor-faktor

Lokalitas

Faktor-faktorLokalitas

Kecenderungan dan Tantangan UniversalKecenderungan dan Tantangan Universal

1. SDM yang terdidik, kreatif, dan terampil2. Infrastruktur komunikasi yang dinamis3. Sistem inovasi yang efektif4. Pemerintahan, insentif ekonomi dan

rejim kelembagaan yang mendukung

Knowledge EconomyKnowledge Economy Knowledge SocietyKnowledge Society

1. Sistem informasi dan komunikasi2. Pembelajaran seumur hidup dan budaya

inovasi 3. Sistem inovasi yang efektif 4. Modal sosial 5. Kepemimpinan/kepeloporan dalam

pemajuan sosial budaya masyarakat6. Rejim kebijakan yang kondusif

Page 6: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

6

CATATAN PENGERTIAN TENTANG DAYA SAINGCATATAN PENGERTIAN TENTANG DAYA SAING

• Beragam definisi ~ perbedaan keberterimaan (acceptability) oleh berbagai kalangan (misalnya akademisi, praktisi, pembuat kebijakan).

• PORTER (1990): “There is NO ACCEPTED DEFINITION OF COMPETITIVENESS. Whichever definition of competitiveness is adopted, an even more serious problem has been there is no generally accepted theory to explain it”.

• “Pembedaan” pada beragam tingkatan: – Perusahaan (mikro) : definisi yang paling “jelas.”– Industri (meso) : walaupun beragam, umumnya dapat dipahami: pergeseran perspektif pendekatan “sektoral”

pendekatan “klaster industri.”– Ekonomi (makro) : dipandang sangat penting, walaupun masih sarat perdebatan dan kritik (latar belakang

teori).

Kemampuan/daya tarik (attractiveness); kemampuan membentuk/menawarkan lingkungan paling produktif bagi bisnis, menarik talented people, investasi, dan mobile factors lain, dsb.; dan Kinerja berkelanjutan.

Mikro ~ Perusahaan

Meso ~ Industri

“Makro” ~ Ekonomi

Memiliki pengertian

yang berbeda,

tetapi saling berkaitan

Kemampuan suatu industri (agregasi perusahaan ~ “sektoral” “klaster industri”) menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi dari industri pesaing asingnya

Kemampuan suatu perusahaan mengatasi perubahan dan persaingan pasar dalam memperbesar dan mempertahankan keuntungannya (profitabilitas), pangsa pasar, dan/atau ukuran bisnisnya (skala usahanya)

“Tingkatan Analisis” /Dimensi “Sektoral”

“Konteks Telaahan”(Perbandingan) /

Dimensi Teritorial /Spasial

Neg

ara

/ Dae

rah

Rujukan : a.l. Porter & McFetridge (1995)

Page 7: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

7

PENDEKATAN SISTEM INOVASIPENDEKATAN SISTEM INOVASI

Sistem Inovasi : suatu kesatuan dari sehimpunan aktor, kelembagaan, hubungan, jaringan, interaksi dan proses produktif yang mempengaruhi arah perkembangan dan kecepatan inovasi dan difusinya (termasuk teknologi dan praktik baik/terbaik), serta proses pembelajaran.

Esensi :1. Cara pandang :

Pendekatan sistem; Non linier; Urgensi interaksi antarelemen sistem; Dimungkinkan dalam konteks ”sektoral” dan ”teritorial”.

2. Implikasi kebijakan : Kegagalan sistemik (systemic failure); Faktor-faktor ”non iptek.”

Page 8: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

8

Sistem Pendidikan dan Litbang

Pendidikan dan Pelatihan Profesi

Pendidikan Tinggi dan Litbang

Litbang Pemerintah

Sistem Industri

Perusahaan Besar

UKM “Matang/ Mapan”

PPBT

IntermediariesLembaga Riset

Brokers

Konsumen (permintaan akhir)Produsen (permintaan antara)

Permintaan (Demand)

Framework ConditionsKondisi Umum dan Lingkungan Kebijakan pada Tataran Internasional, Pemerintah Nasional, Pemerintah

Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota

PerbankanModal Ventura

Supra- dan Infrastruktur KhususHKI danInformasi

Dukungan Inovasi dan Bisnis

Standar danNorma

Catatan : RPT = Riset dan Pengembangan Teknologi (Research and Technology Development)PPBT = Perusahaan Pemula (Baru) Berbasis Teknologi.

AlamiahSDA (Natural Endowment)

Budaya• Sikap dan nilai• Keterbukaan terhadap

pembelajaran dan perubahan• Kecenderungan terhadap

Inovasi dan kewirausahaan• Mobilitas

Kebijakan Ekonomi• Kebijakan ekonomi makro• Kebijakan moneter• Kebijakan fiskal• Kebijakan pajak• Kebijakan perdagangan• Kebijakan persaingan

Kebijakan Industri/ Sektoral Kebijakan Keuangan

Sistem Politik

Pemerintah

Penadbiran (Governance)

Kebijakan RPT

Kebijakan Promosi & Investasi

Infrastruktur Umum/ Dasar

SISTEM INOVASI: BERBAGAI ELEMEN SISTEM INOVASI: BERBAGAI ELEMEN PENTINGPENTING

Page 9: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

9

OUTLINEOUTLINE

PERSPEKTIF SISTEM INOVASI1

PERAN PENTING BPPT3

BPPT DALAM INNOVATION GOVERNANCE2

CATATAN PENUTUP5

Page 10: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

10

Menko Ekonomi

DPR

Depkeh & HAM

DRN

10 BUMNIS (dulu) :1. PT. DI2. PT. PAL3. PT. PINDAD4. PT. K. STEEL5. PT. INKA6. Perum Dahana7. PT. INTI8. PT. BHARATA9. PT. BBI10. PT. LEN

BUMN Keuangan

BUMN lain

Dep/ Kementerian

Lain

Lembaga Litbang Departemen

Balitbang Industri

Balitbangtan

LPND Ristek

BPPT

LAPAN

BSN

BAKOSURTANAL

LIPI

BATAN

BAPETEN

Pusat, Balai/ UPT

BPTP, Balai/UPT

Pusat, Balai/ UPT

Depkeu

AIPI

Perguruan Tinggi

Swasta

Lembaga Litbang Swasta

Depdiknas

Balitbang Diknas

Perg. Tinggi Negeri

Lemlitbang Departemen

Lain

Pusat, Balai/ UPT

PRESIDEN

PUSPIPTEK

Menko & Dep./ Kementerian Lain

KPP/ BAPPENAS

Kementerian BUMN D

ep/

Kem

ente

ria

n L

ain

KNRT

KELEMBAGAAN DALAM SISTEM INOVASI NASIONAL DI KELEMBAGAAN DALAM SISTEM INOVASI NASIONAL DI INDONESIAINDONESIA

Page 11: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

11

PARLEMENPARLEMEN

PEMERINTAHPEMERINTAH

UNIVERSITAS DAN PENDIDIKAN TINGGI LAIN (20)

+POLITEKNIK (29)

LEMBAGA RISET (10)

AKADEMI FINLANDIA (ACADEMY

OF FINLAND)

DEWAN KEBIJAKAN

IPTEK(SCIENCE AND TECHNOLOGY

POLICY COUNCIL

OF FINLAND)

KEMENTERIAN PERTANIAN

DAN KEHUTANAN

KEMENTERIAN LAIN

SITRA( Finnish National

Fund for R&D)

MASYARAKAT ILMIAH

LEMBAGA RISET NIRLABA SWASTA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Departemen Kebijakan

Pendidikan dan Sains

Departemen kebijakan Budaya

KEMENTERIAN PERDAGANGAN DAN

INDUSTRI

Depertemen Teknologi

Departemen

Lain

Sumber : Halme (2003); MEF, “Research in Finland” (2003).

LEMBAGA RISET (5)

LEMBAGA RISET (3)

BADAN TEKNOLOGI NASIONAL

FINLANDIA (TEKES)

LEMBAGA RISET SWASTA BERSAMA

UNIT RISET DAN DEPARTEMEN DARI

PERUSAHAAN BISNIS

YAYASAN DAN

PENDANAAN SWASTA

LEMBAGA RISET (2)

Se

kto

r P

ub

lik

Pe

ne

ntu

Ke

bij

ak

an

Pe

nd

an

aa

nO

pe

rato

rS

wa

sta

FINLANDIAFINLANDIA

Page 12: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

12

ILUSTRASI BATASAN ANTARA ILUSTRASI BATASAN ANTARA BADAN/ORGANISASIBADAN/ORGANISASI

Negara Riset Dasar/Terapan Litbang/Inovasi Pengembangan Bisnis

Kanada 3 Dewan Riset Canadian Foundation for Innovation

Industry Canada, pelaku setempat

Denmark 6 Dewan RisetDanish Research Agency

MSTI(tidak ada badan

terpisah)

Min Economic & Business Affairs

Finlandia Academy of Finland TEKES TEKES/Ministry of Industry

Irlandia 2 Dewan RisetScience Foundation

Ireland

Enterprise Ireland Enterprise IrelandIDA Ireland

Norwegia RCN RCN Innovation Norway

Belanda NWO STW, SENTER SENTER

Swedia Swedish Research Council

VINNOVA NUTEK/ALMI

Inggris 7 Dewan Riset tidak ada badan terpisah tidak ada badan terpisah

Page 13: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

13

Administras/ Implementasi

Program

INNOVATION GOVERNANCEINNOVATION GOVERNANCE

Desain / Penetapan Kebijakan

Desain Program

Manajemen Program

Tingkat 1Kebijakan lintas bidang tingkat tinggi

Tingkat 1Kebijakan lintas bidang tingkat tinggi

Tingkat 2Koordinasi yang berpusat pada misi kementerian

Tingkat 2Koordinasi yang berpusat pada misi kementerian

Tingkat 3Koordinasi & pengembangan kebijakan yang lebih rinci

Tingkat 3Koordinasi & pengembangan kebijakan yang lebih rinci

Tingkat 4Pelaku litbangyasa dan inovasi

Tingkat 4Pelaku litbangyasa dan inovasi

Pemerintah Dewan kebijakan

Dewan Riset dan Akademi

Badan Teknologi dan

Inovasi

Badan-badan Program

Pendukung

Produsen:Perusahaan,Pertanian,

Rumah sakit, dsb.Perguruan

Tinggi

Lembaga Litbang

Kontraktor Program

Departemen/ Kementerian Industri, dll.

Departemen/ Kementerian

Riset dan Teknologi

Departemen/ Kementerian

Sektoral lainnya

Peran Strategis BPPT

Page 14: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

14

PERBANDINGAN DI BEBERAPA NEGARA PERBANDINGAN DI BEBERAPA NEGARA

Sumber : Arnold, et al. (2004, 2003).

Desain kebijakan

Desain program

Manajemenprogram

Administrasiprogram

M = Kementerian yang bertanggung jawab atas kebijakan teknologi dan/atau inovasi

State

SEN-TER

MB

elan

da

Se

kto

rS

wa

sta

M

Ing

gri

s

M

Kan

ada

M

Se

mi-

pu

blik

Den

mar

k

NR

C

M

No

rweg

ia

TE

KE

S

M

Fin

lan

dia

En

terp

rise

Irel

an

d

M

Irla

nd

ia

VIN

NO

VA

M

Sw

edia

BP

PT

M

Ind

on

esia

Page 15: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

15

OUTLINEOUTLINE

PERSPEKTIF SISTEM INOVASI1

PERAN PENTING BPPT3

BPPT DALAM INNOVATION GOVERNANCE2

CATATAN PENUTUP5

Page 16: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

16

1. SOLUSI TEKNOLOGI1. SOLUSI TEKNOLOGI

Menjadi lembaga yang :• menghasilkan teknologi “baru” ~ tacit & explicit/

codified knowledge,• memberikan advis teknologi, • memfasilitasi atau mengimplementasikan penerapan

teknologi, • memberikan pelayanan teknis di bidang teknologi,

dan • melaksanakan pembinaan teknologi.

Page 17: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

17

PengembanganTeknologi

Pengkajian/Litbang, Inovasi

Penerapan

Enabling bagi pembangunan, stimulator bagi

perkembangan bisnis

Faktor Interaksi dan

Transfer

Kebijakan, (termasuk Regulasi, Standar),

Guidelines

Knowledge Generator &

Integrator

Center of Excellence

Knowledge Agents

Untuk percepatan perbaikan yang lebih

“berbasis pengetahuan/teknologi”

Rujukan nasional

SOLUSI ~ POSITIONING BPPT : SOLUSI ~ POSITIONING BPPT : Contoh PTIKContoh PTIK

Page 18: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

18

ARSITEKTUR INOVASI ~ PENGORGANISASIAN ARSITEKTUR INOVASI ~ PENGORGANISASIAN MULTIFITUR YANG FLEKSIBELMULTIFITUR YANG FLEKSIBEL

KnowledgeKnowledgeGeneratorGenerator

KnowledgeKnowledgeIntegratorIntegrator

KnowledgeKnowledgeCombinatorCombinator

Contoh:Contoh:Teknologi Optik,Teknologi Optik,

BiosensorBiosensor

Contoh:Contoh:Sistem Informasi Sistem Informasi

TerintegrasiTerintegrasi

Contoh:Contoh:TelekomunikasiTelekomunikasi

BidangProduk

Kompetensi

Pasar

Page 19: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

19

2. PENGKAJIAN TEKNOLOGI2. PENGKAJIAN TEKNOLOGI

Melaksanakan kajian/studi multidimensi yang sistematis tentang suatu teknologi (berkaitan dengan “teknologi”) untuk menghasilkan pemahaman tentang :

– Tingkat kesiapan/kematangan suatu teknologi/TKT (technology readiness level/TRL) ~ konteks teknologinya atau masyarakatnya, dan/atau

– Perkiraan “nilai” (value) dari suatu teknologi sebagai suatu aset intelektual (knowledge/intellectual asset) beserta peluang dan tantangan/risikonya, dan/atau

– Perkiraan dampak teknologi yang telah diterapkan atau jika (yang akan) diterapkan, dan/atau

– Implikasi strategi atau kebijakan atau advis/rekomendasi kebijakan pada tataran organisasional ataupun publik.

Page 20: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

20

CONTOH : TINGKAT KESIAPAN CONTOH : TINGKAT KESIAPAN TEKNOLOGITEKNOLOGI

Prinsip dasar dari teknologi diteliti dan dilaporkan

Pengujian Sistem, Peluncuran & Pengoperasian

Pengembangan Sistem/Subsistem

Demonstrasi Teknologi

Pengembangan Teknologi

Riset untuk Pembuktian Kelayakan

Riset Teknologi Dasar

Tingkat Kesiapan/ Kematangan Teknologi

Sistem benar-benar teruji/terbukti melalui keberhasilan pengoperasian

Sistem telah lengkap dan memenuhi syarat (qualified) melalui pengujian dan demonstrasi dalam lingkungan/aplikasi sebenarnyaDemonstrasi prototipe sistem dalam lingkungan/aplikasi sebenarnya

Demonstrasi model atau prototipe sistem/subsistem dalam suatu lingkungan yang relevan

Validasi kode, komponen dan/atau breadboard validation dalam suatu lingkungan

Validasi kode, komponen dan/atau breadboard validation dalam lingkungan laboratorium

Pembuktian konsep (proof-of-concept) fungsi dan/atau karakteristik penting secara analitis dan eksperimental

Formulasi konsep dan/atau aplikasi teknologi

TKT 9

TKT 8

TKT 7

TKT 6TKT 6

TKT 5TKT 5

TKT 4

TKT 3

TKT 2

TKT 1Sumber : NASA (2001).

Page 21: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

21

Prinsip dasar dari teknologi diteliti dan dilaporkan

Sistem telah lengkap dan memenuhi syarat (qualified) melalui pengujian dan demonstrasi dalam lingkungan/ aplikasi sebenarnya

Demonstrasi prototipe sistem dalam lingkungan/aplikasi sebenarnya

Demonstrasi model atau prototipe sistem/subsistem dalam suatu lingkungan yang relevan

Sistem benar-benar teruji/terbukti melalui keberhasilan pengoperasian

Validasi kode, komponen dan/atau breadboard validation dalam suatu lingkungan

Validasi kode, komponen dan/atau breadboard validation dalam lingkungan laboratorium

Pembuktian konsep (proof-of-concept) fungsi dan/atau karakteristik penting secara analitis dan eksperimental

Formulasi konsep dan/atau aplikasi teknologi

Kelayakan Teknis(Technical Feasibility)

Kelayakan Enjiniring(Engineering Feasibility)

Teruji dalam Layanan(Proven in Service)

9

8

7

6

5

4

3

2

1

Perlu Memastikan bahwa Tingkat Kematangan Teknologi (Technology Maturity Level)Sesuai dengan Kebutuhan/Persyaratan Komersialisasi

Perlu Memastikan bahwa Tingkat Kematangan Teknologi (Technology Maturity Level)Sesuai dengan Kebutuhan/Persyaratan Komersialisasi

TINGKAT KESIAPAN TEKNOLOGI TINGKAT KESIAPAN TEKNOLOGI (TECHNOLOGY READINESS (TECHNOLOGY READINESS LEVEL/TRL)LEVEL/TRL)

Sumber : Taufik (2003), Diadopsi dari Dokumen NASA (2001).

Page 22: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

22

3. AUDIT TEKNOLOGI3. AUDIT TEKNOLOGI

Melakukan suatu studi yang sistematis dengan prosedur legal terstandar untuk mengevaluasi, membandingkan dan/atau memeriksa suatu teknologi atau suatu penerapan teknologi terhadap (berdasarkan) standar atau ketentuan persyaratan/ kriteria tertentu.

• Audit teknologi bisa bersifat voluntary atau mandatory. Namun untuk yang mandatory belum ada landasan hukum atau ketentuan perundangan yang kuat sebagai dasar pelaksanaan audit teknologi di Indonesia.

• Pertimbangan yang dapat melandasi audit teknologi, a.l. :

1. Perlindungan kepentingan masyarakat dan lingkungan hidup : keselamatan, kesehatan, keamanan bagi manusia/masyarakat dan/atau kelestarian lingkungan hidup;

2. Daya saing ekonomi;

3. Penggunaan anggaran pemerintah;

4. Kepentingan forensik dan/atau penugasan khusus.

Page 23: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

23

4. INTERMEDIASI4. INTERMEDIASI

• Memfasilitasi hubungan, keterkaitan, jejaring, kemitraan antara dua pihak atau lebih dalam rangka litbangyasa teknologi dan reformasi kebijakan terkait.

Page 24: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

24

Sistem Pendidikan dan Litbang

Pendidikan dan Pelatihan Profesi

Pendidikan Tinggi dan Litbang

Litbang Pemerintah

Sistem Industri

Perusahaan Besar

UKM “Matang/ Mapan”

PPBT

IntermediariesLembaga Riset

Brokers

Konsumen (permintaan akhir)Produsen (permintaan antara)

Permintaan (Demand)

Framework ConditionsKondisi Umum dan Lingkungan Kebijakan pada Tataran Internasional, Pemerintah Nasional, Pemerintah

Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota

PerbankanModal Ventura

Supra- dan Infrastruktur KhususHKI danInformasi

Dukungan Inovasi dan Bisnis

Standar danNorma

Catatan : RPT = Riset dan Pengembangan Teknologi (Research and Technology Development)PPBT = Perusahaan Pemula (Baru) Berbasis Teknologi.

AlamiahSDA (Natural Endowment)

Budaya• Sikap dan nilai• Keterbukaan terhadap

pembelajaran dan perubahan• Kecenderungan terhadap

Inovasi dan kewirausahaan• Mobilitas

Kebijakan Ekonomi• Kebijakan ekonomi makro• Kebijakan moneter• Kebijakan fiskal• Kebijakan pajak• Kebijakan perdagangan• Kebijakan persaingan

Kebijakan Industri/ Sektoral Kebijakan Keuangan

Sistem Politik

Pemerintah

Penadbiran (Governance)

Kebijakan RPT

Kebijakan Promosi & Investasi

Infrastruktur Umum/ Dasar

INTERMEDIASI DALAM SISTEM INOVASIINTERMEDIASI DALAM SISTEM INOVASI

inovasiinvensi

difusi

INTERMEDIASI

Page 25: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

25

- Konsultan

- Diseminasi info- Match-making- Konsultansi / Interaksi

AsosiasiBisnis

AsosiasiBisnis

CCCCKK

EEEEPPEEEEPP

EEEEPP

Intermediaries

CCCCKK

EEEEPPEEEEPP

EEEEPP

- Konsultan CCCCKK

EEEEPPEEEEPP

EEEEPP

KontakLangsung

- Konsultan CCCCKK

EEEEPPEEEEPP

EEEEPP

Pemerintah Daerah, UKM, dsb.

Pusat/Jaringan info bisnis,Periodicals

Pusat/Jaringan info bisnis,Periodicals

Tech. Brokers, Technology Transfer

Networks, KPLI setempat

Tech. Brokers, Technology Transfer

Networks, KPLI setempat

BPPT (c.q. PTIK)BPPT (c.q. PTIK)

ILUSTRASI PERAN INTERMEDIASIILUSTRASI PERAN INTERMEDIASI

Lembaga (Organisasi) Lain

Lembaga (Organisasi) Lain

Intermediaries

Page 26: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

26

5. TECHNOLOGY CLEARING HOUSE5. TECHNOLOGY CLEARING HOUSE

Suatu lembaga/organisasi atau pengorganisasian yang :

a. Berperan melakukan “clearance test” bagi teknologi otoritas atau pendukung dalam menyatakan bahwa suatu teknologi “laik” atau tidak untuk diterapkan di Indonesia atau untuk konteks tertentu di Indonesia. Ini misalnya berdasarkan tujuan perlindungan kepentingan masyarakat dan lingkungan hidup [dari segi keselamatan, kesehatan, keamanan bagi manusia/masyarakat dan/atau kelestarian lingkungan hidup]; atau

b. Berperan memfasilitasi pertukaran informasi, keahlian dan/atau produk teknologi tertentu.

Page 27: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

27

IntermediatorIntermediatorInkubatorInkubator

TCHTCH

PolicyPolicyInstruments,Instruments,RegulationsRegulations

S&T S&T KnowledgeKnowledge

& Information& InformationTechTech

PenggunaPengguna

Litbang, PTLitbang, PT& Penyedia & Penyedia

Teknologi lainTeknologi lain

Skills,Skills,HumanHuman

ResourcesResources

TECHNO-CLEARING HOUSE (Def 2)TECHNO-CLEARING HOUSE (Def 2)

Page 28: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

28

• Network supports

• Coordination• Communication• Infrastructure

R & D Institutes

Government Institutions

Bank & Non Bank

Financial Org’s.

NGOs

Associations

Technical Services

Universities

Users

TECHNO-CLEARING HOUSE TECHNO-CLEARING HOUSE (Def 2)(Def 2)

Center of Excellence

(Competence)

Page 29: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

29

TCH SEBAGAI ANTARMUKA (FRONT-OFFICE TCH SEBAGAI ANTARMUKA (FRONT-OFFICE INTERFACE) (Def 2)INTERFACE) (Def 2)

Ada pengelolaan yang terintegrasi dan bertanggung jawab sebagai manajemen TCH

Unit organisasi dan/atau organisasi yang “independen” sebagai “penyedia teknologi”

????

Pengguna

Front-office clearing house

Portal TCH

Pengguna

Page 30: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

30

OUTLINEOUTLINE

PERSPEKTIF SISTEM INOVASI1

PERAN PENTING BPPT3

BPPT DALAM INNOVATION GOVERNANCE2

CATATAN PENUTUP5

Page 31: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

31

CATATAN PENUTUPCATATAN PENUTUP

• Diperlukan perbaikan kebijakan (‘reformasi kebijakan’) yang dilakukan oleh banyak pihak untuk memperkuat sistem inovasi ~ “kebijakan inovasi” [intervensi pemerintah];

• Beragam “isu kebijakan inovasi” terletak pada ranah keiptekan maupun “non-iptek” yang perlu diperbaiki, baik pada tataran nasional maupun daerah koherensi kebijakan;

• BPPT : menjalankan tugas pemerintahan memperkuat sistem inovasi dengan memprioritaskan pada lima “peran strategis”– Bukan peran yang bersifat mutually exclusive – mutually

exhaustive;– Lebih merupakan peran yang saling melengkapi-memperkuat.

Page 32: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

32

Pusat Teknologi Informasi dan KomunikasiBadan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Gedung BPPT II, Lt 21Jl. MH. Thamrin 8, Jakarta 10340

Telp. (021)-3169813Fax. (021)-3169811

E-mail: [email protected]

le esprit de corps . . .

Terimakasih

Page 33: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

33

POLA ORGANISASI/PENGORGANISASIANPOLA ORGANISASI/PENGORGANISASIANDALAM PENADBIRAN INOVASI DALAM PENADBIRAN INOVASI

Multi-principal

UmbrellaMono-principalMono-programmeMulti-programme

Kementerian

Pelaku Riset dan Inovasi

Sumber : Arnold, et al., (2004, 2003).

Page 34: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

34

DAYA SAING (KEUNGGULAN) DAERAHDAYA SAING (KEUNGGULAN) DAERAH

Kemampuan daerah menciptakan/ mengembangkan dan menawarkan :– iklim/lingkungan yang paling produktif bagi bisnis

dan inovasi, – daya tarik atau menarik “investasi,” talenta

(talented people), dan faktor-faktor mudah bergerak (mobile factors) lainnya, serta

– potensi berkinerja unggul yang berkelanjutan.

Page 35: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

35

Faktor Lokalitas & Konteks GlobalFaktor Lokalitas & Konteks GlobalDAERAH DAERAH ~ Makro~ Makro

• Himpunan SDM & Entitas Organisasi• Hubungan - Jaringan - Interaksi

• Kolaborasi - Sinergi

SISTEM INOVASI - KLASTER INDUSTRISISTEM INOVASI - KLASTER INDUSTRI ~ Meso~ Meso

• SDM• Kompetensi• Spesialisasi

Organisasi/Perus.Organisasi/Perus. ~ Mikro ~ Mikro

CONTOH : MEMBANGUN KEUNGGULAN DAYA SAING CONTOH : MEMBANGUN KEUNGGULAN DAYA SAING DAERAHDAERAH

ProdukProduk

Page 36: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

36

KOHESI SOSIAL KOHESI SOSIAL (SOCIAL COHESION)(SOCIAL COHESION)

• Karakteristik positif suatu masyarakat berkaitan dengan hubungan antar anggota masyarakat yang bersangkutan (unit-unit dalam masyarakat, termasuk individu, kelompok, asosiasi, dan wilayah) (McCracken, 1998).

• Kanada : “Social Cohesion is the ongoing process of developing a community of shared values, shared challenges and equal opportunity within Canada, based on a sense of trust, hope and reciprocity among all Canadians.”

Box 1 - Jenson’s Five Dimensionsof Social Cohesion

Belonging ------------ IsolationInclusion ------------ ExclusionParticipation --------- Non-involvementRecognition --------- RejectionLegitimacy ----------- Illegitimacy

Box 2 – Bernard’s Formal and Substantive Dimensions ofSocial Cohesion

FORMAL SUBSTANTIVEEquality / Inequality Inclusion / ExclusionRecognition / Rejection Belonging / Isolation

Legitimacy / Illegitimacy Participation / Non-involvement

Page 37: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

37

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANGAN PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANGAN TERKAITTERKAIT

1978 1991 1998 2001 2005

Perpres 64/2005Keppres

103/2001Keppres 117/1998Keppres

117/1998

1982

Keppres 31/1982Keppres

25/1978

Page 38: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

38

KEPPRES 103/2001 – PERPRES 64/2005KEPPRES 103/2001 – PERPRES 64/2005

Pasal 1 :1) Lembaga Pemerintah Non Departemen dalam

Pemerintahan Negara Republik Indonesia, yang selanjutnya dalam Keputusan Presiden ini disebut LPND adalah lembaga pemerintah pusat yang dibentuk untuk melaksanakan tugas pemerintahan tertentu dari Presiden.

2) LPND berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.

Pasal 58 : BPPT mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang [pengkajian dan penerapan] teknologi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 39: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

39

Instrumenkebijakan

Instrumenkebijakan

Inovasi dan Difusi serta Pembelajaran

• Kualitas Hidup & Kesejahteraan Masyarakat

• Kemajuan ekonomi

Produktivitas/ Produktivitas/ Daya Saing & Daya Saing & Kohesi SosialKohesi Sosial

Reposisi, fokus, dan sinergi agar memberikan efektivitas, efisiensi, jangkauan (outreach) dan daya ungkit (leverage) lebih besar dalam menghasilkan

dampak ekonomi dan sosial

daya ungkit (leverage)

daya ungkit (leverage)Lebih besar

Reposisi, fokus, dan sinergi

REPOSISI, FOKUS, DAN SINERGIREPOSISI, FOKUS, DAN SINERGI

Page 40: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

40

KONSEP TKT (NASA)KONSEP TKT (NASA)

TKT Penjelasan

1. Prinsip dasar dari teknologi diteliti dan dilaporkan

Tingkat terendah dari kesiapan teknologi. Riset ilmiah dimulai untuk diterjemahkan kedalam riset terapan dan pengembangan. Contoh-contohnya misalnya berupa studi makalah menyangkut sifat-sifat dasar suatu teknologi (technology's basic properties).

2. Formulasi konsep dan/atau aplikasi teknologi

Invensi dimulai. Saat prinsip-prinsip dasar diamati, maka aplikasi praktisnya dapat digali/dikembangkan. Aplikasinya masih bersifat spekulatif dan tidak ada bukti ataupun analisis yang rinci yang mendukung asumsi yang digunakan. Contoh-contohnya masih terbatas pada studi makalah.

3. Pembuktian konsep (proof-of-concept) fungsi dan/atau karakteristik penting secara analitis dan eksperimental

Riset/penelitian dan pengembangan secara aktif dimulai. Hal ini dapat menyangkut studi analitis dan studi laboratorium untuk memvalidasi secara fisik atas prediksi analitis tentang elemen-elemen terpisah dari teknologi. Contoh-contohnya misalnya komponen-komponen yang belum terintegrasi ataupun mewakili.

Page 41: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

41

KONSEP TKT (NASA) KONSEP TKT (NASA) (lanjutan)

TKT Penjelasan4. Validasi kode, komponen

dan/atau breadboard validation dalam lingkungan laboratorium

Komponen-kompoenen teknologi yang mendasar diintegrasikan untuk memastikan agar bagian-bagian tersebut secara bersama dapat bekerja/berfungsi.Keadaan ini masih memiliki keandalan yang relatif rendah dibanding dengan sistem akhirnya. Contoh-contohnya misalnya integrasi piranti/perangkat keras tertentu (sifatnya ad hoc) di laboratorium.

5. Validasi kode, komponen dan/atau breadboard validation dalam suatu lingkungan yang relevan

Keandalan teknologi yang telah terintegrasi (breadboard technology) meningkat secara signifikan. Komponen-komponen teknologi yang mendasar diintegrasikan dengan elemen-elemen pendukung yang cukup realistis sehingga teknologi yang bersangkutan dapat diuji dalam suatu lingkungan tiruan/simulasi. Contoh-contohnya misalnya integrasi komponen di laboratorium yang telah memiliki keandalan tinggi ('high fidelity').

6. Demonstrasi model atau prototipe sistem/subsistem dalam suatu lingkungan yang relevan

Riset/penelitian dan pengembangan secara aktif dimulai. Hal ini dapat menyangkut studi analitis dan studi laboratorium untuk memvalidasi secara fisik atas prediksi analitis tentang elemen-elemen terpisah dari teknologi. Contoh-contohnya misalnya komponen-komponen yang belum terintegrasi ataupun mewakili.

Page 42: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

42

KONSEP TKT (NASA) KONSEP TKT (NASA) (lanjutan)

TKT Penjelasan7. Demonstrasi prototipe

sistem dalam lingkungan/aplikasi sebenarnya

Prototipe mendekati atau sejalan dengan rencana sistem operasionalnya. Keadaan ini mencerminkan langkah perkembangan dari TKT/TRL 6, membutuhkan demonstrasi dari prototipe sistem nyata dalam suatu lingkungan operasional, m seperti misalnya dalam suatu peswat terbang, kendaraan atau ruang angkasa. Contoh-contohnya termasuk misalnya pengujian prototipe dalam pesawat uji coba (test bed aircraft).

8. Sistem telah lengkap dan memenuhi syarat (qualified) melalui pengujian dan demonstrasi dalam lingkungan/ aplikasi sebenarnya

Teknologi telah terbukti bekerja/berfungsi dalam bentuk akhirnya dan dalam kondisi sebagaimana yang diharapkan. Pada umumnya, TKT ini mencerminkan akhir dari pengembangan sistem yang sebenarnya. Contohnya termasuk misalnya uji pengembangan dan evaluasi dari sistem dalam sistem persenjataan sebagaimana dirancang dalam rangka memastikan pemenuhan persyaratan spesifikasi desainnya.

9. Sistem benar-benar teruji/terbukti melalui keberhasilan pengoperasian

Aplikasi (penerapan) teknologi secara nyata dalam bentuk akhirnya dan di bawah kondisi yang dimaksudkan (direncanakan) sebagaimana dalam pengujian dan evaluasi operasional. Pada umumnya, ini merupakan bagian/aspek terakhir dari upaya perbaikan/penyesuaian (bug fixing) dalam pengembangan sistem yang sebenarnya. Contoh-contohnya termasuk misalnya pemanfaatan sistem dalam kondisi misi operasional.

Sumber : Mankins (1995) dan Graettinger, et al., (2002).

Page 43: Seminar TPDS 16 Juli 2009 - Tatang Taufik

43

Ruang Lingkup Peran BPPT Sebagai Lembaga PemerintahRuang Lingkup Peran BPPT Sebagai Lembaga Pemerintah

Intermediasi

Solusi

T C H

Pengkaji

Audit

Rekomendasi

Alih

Survey

Pengujian

Konsultansi

Pilot Project

Pilot Plant

Ptototype

Tech StateOf the Art

Kemandirian Bangsa

Daya SaingIndustri

Teknologi

10