seminar proposal tugas akhir “identifikasi … · belum adanya informasi tentang sejauh mana...
TRANSCRIPT
Seminar Tugas Akhir
Pengelolaan Limbah B3 Medis Rumah SakitKhusus di Surabaya Pusat dan Selatan”
Oleh: Dian Windasari
3308100073
Dosen Pembimbing:Welly Herumurti, ST., MSc.
Latar Belakang Meningkatnya jumlah rumah sakit khusus di Indonesia,
yaitu pada tahun 2005 sebanyak 273 unit danmeningkat hingga 321 unit pada tahun 2009.
Belum ada data jumlah timbulan limbah medis rumahsakit khusus di Surabaya Pusat dan Selatan
Pengelolaan limbah medis (secara cradle to grave) rumah sakit khusus di Kota Surabaya belum terkeloladengan baik.
Belum adanya informasi tentang sejauh manapenyebaran limbah medis yang berasal dari rumah sakitkhusus
Rumusan Masalah1. Berapa jumlah timbulan serta komposisi limbah medis yang
dihasilkan oleh rumah sakit khusus yang berada di wilayahSurabaya Pusat dan Selatan?
2. Bagaimana kondisi pengelolaan (reduksi, pewadahan, pengumpulan, penyimpanan sementara, pengangkutan, danpengolahan di sumber) limbah medis yang telah dilakukanoleh rumah sakit khusus yang berada di wilayah Surabaya Pusat dan Selatan?
Ruang Lingkup Limbah B3 yang akan diteliti adalah limbah medis yang
dihasilkan oleh rumah sakit khusus.
Obyek penelitian adalah semua rumah sakit khususyang berada di wilayah Surabaya Pusat dan Selatan yaitu, RS Mata Undaan Wetan, Rumah Sakit Bersalin(RSB) Sayang Ibu, RSB Lombok 22, RSB St. Melania, RSB Kartika Jaya Rumah Sakit Ibu dan Anak(RSIA) Cempaka Putih Permata, RSIA Siti Aisyah.
Parameter yang diteliti: jumlah timbulan, komposisi,pengelolaan, dan penyebaran limbah medis.
Waktu penelitian yang dilakukan yaitu bulan Oktober –Januari 2011
Tujuan dan Manfaat PenelitianTujuan Penelitian:1. Mengidentifikasi timbulan dan komposisi limbah medis yang
dihasilkan oleh rumah sakit khusus yang berada di wilayahSurabaya Pusat dan Selatan.
2. Mengevaluasi kondisi pengelolaan(reduksi, pewadahan, penyimpanansementara, pengangkutan, dan pengolahan di sumber) limbahmedis yang telah dilakukan oleh rumah sakit khusus yang berada di wilayah Surabaya Pusat dan Selatan.
Manfaat Penelitian:Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasiinformasi kepada pihak rumah sakit yang menjadi objek studimengenai pengelolaan limbah medis yang sesuai denganperaturan perundangan yang berlaku di Indonesia dan alurpenyebaran limbah medis sehingga dapat meningkatkanpengelolaan limbah medis di rumah sakit-rumah sakit khususyang berada di wilayah Surabaya Pusat dan Selatan.
Tinjauan Pustaka Limbah B3 adalah sisa suatu kegiatan dan/atau kegiatan yang
mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun, yang karena sifatdan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsungmaupun tidak lansung, dapat mencemarkan dan/atau merusaklingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkunganhidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhlukhidup lain
Limbah medis adalah limbah yang dihasilkan daridiagnosis, pengobatan (misalnya, penyediaan layanankesehatan), imunisasi manusia atau hewan, dalam penelitian yang menghasilkan suatu produk atau pengujian biologi. Limbah medisjuga dapat diartikan kategori khusus dari limbah karenamenimbulkan potensi resiko kesehatan dan lingkungan, biasanyabenda tajam, jaringan manusia atau bagian tubuh dan lainnya, danbahan infeksius
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode observasi/survei lapangan. Dalam metodesurvei akan digunakan pembagian kuisioner pada pihakrumah sakit dan wawancara langsung terhadap pihak-pihakyang terkait.
Kuisioner data identitas rumah sakit, gambaran pengelolaan limbah medis yang dilakukansecara umum.
Sampling timbulan dan komposisi limbah medis. Pengukuran sesuai dengan SNI 19-3964-1995
Analisis dan Pembahasan Jenis Rumah Sakit Khusus di Surabaya
Pusat dan Selatan
No WilayahRumah
Sakit Mata
Rumah
Sakit Ibu
dan Anak
Rumah
Sakit
Bersalin
Rumah
BersalinJumlah
1 Surabaya
Pusat
1 1 2 1 5
2 Surabaya
Selatan
0 1 0 1 2
Total 1 2 2 2 7
Pelayanan Medis dan Jam Operasional Pelayanan Medis: Rawat inap, persalinan, operasi, rawat
bayi, recovery, dan unit gawat darurat(24 jam)
Rawat jalan, poli, instalasifarmasi, penunjang medis, danandrologi (non 24 jam)
Jumlah Pasien
Keterangan: I : jumlah pasien dari rawat inap, persalinan, operasi, rawat bayi, recovery, dan
unit gawat darurat. II :jumlah pasien dari rawat jalan, poli, instalasi farmasi, penunjang
medis, dan, andrologi.
HariRata-rata Jumlah Pasien (orang/hari)
Persentase I Persentase III II Total
Senin 4 51 55 7.33% 92.67%
Selasa 7 43 51 14.41% 85.59%
Rabu 6 44 51 12.67% 87.33%
Kamis 6 46 52 11.83% 88.17%
Jumat 4 31 35 10.25% 89.75%
Sabtu 4 34 39 11.07% 88.93%
Rata-rata Presentase 13.60% 86.40%
Identifikasi Limbah B3 Medis Limbah B3 Medis yang dihasilkan adalah:1. Limbah Infeksius benda tajam: jarum suntik
(syringe) dan nail puder, dan selang infus2. Limbah Infeksius non benda tajam: yaitu
kapas, kasa, kain, sarung tangan(Handscoen), cotton bud, underpad, danpembalut yang bercampur darah atauterkontak langsung dengan penderita
3. Limbah Toksik Farmasi Botol Infus4. Limbah Toksisk Farmasi Vial dan Botol Obat
Identifikasi Limbah B3 MedisRumah Sakit Mata Undaan
Jenis Limbah Gambar Jumlah limbah
(Kg/hari)
Infeksius (Kg/hari)
Benda Tajam
0.2755
Non Benda Tajam
0.9313
Toksik Farmasi
(Kg/hari)
Botol infus
2.5117
Vial dan botol obat
0.1219
Total (Kg/hari)
3.8404
Identifikasi Limbah B3 MedisRumah Sakit Ibu dan Anak
Jenis Limbah
RSIA.
Cempaka P.P
(Kg/hari)
RSIA. Siti
Aisyah
(Kg/hari)
Gambar
Infeksius
(Kg/hari)
Benda Tajam 0.0576 0.0400
Non Benda
Tajam
2.1808 1.9692
Toksik Farmasi
(Kg/hari)
Botol infus 0.2525 0.1000
Vial dan botol
obat
0.1029 0.1035
Total (Kg/hari) 2.5942 2.2118
Identifikasi Limbah B3 MedisRumah Sakit Bersalin
Jenis LimbahRSB. Sayang
Ibu (Kg/hari)
RSB. Lombok
Dua-dua
(Kg/hari)
Gambar
Infeksius
(Kg/hari)
Benda Tajam 0.0338 0.1979
Non Benda
Tajam
2.0229 6.8729
Toksik Farmasi
(Kg/hari)
Botol infus 0.1396 1.3525
Vial dan botol
obat
0.2346 0.1948
Total (Kg/hari) 2.4308 8.6181
Identifikasi Limbah B3 MedisRumah Bersalin
Jenis Limbah
RB. Santa
Melania
(Kg/hari)
RB. Kartika
Jaya (Kg/hari)Gambar
Infeksius
(Kg/hari)
Benda Tajam 0.1288 0.0404
Non Benda
Tajam
0.9288 1.0379
Toksik Farmasi
(Kg/hari)
Botol infus 0.0471 0.1171
Vial dan botol
obat
0.1076 0.0375
Total (Kg/hari) 1.2122 1.2329
Timbulan Limbah B3 MedisRumah Sakit Khusus Timbulan RS. Mata Undaan
Timbulan Rumah Sakit Ibu dan Anak
0.00
0.01
0.01
0.02
0.02
0.03
0.03
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
Rat
a-ra
ta T
imbu
lan
(Kg/
pasi
en.h
ari
Timbulan
00.020.040.060.080.1
0.120.140.160.18
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
Rat
a-ra
ta T
imbu
lan
(Kg/
pasi
en.h
ari
Timbulan
Timbulan Limbah B3 MedisRumah Sakit Khusus Timbulan Rumah Sakit Bersalin
Timbulan Rumah Bersalin
00.10.20.30.40.50.60.70.8
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
Rat
a-ra
ta T
imbu
lan
(Kg/
pasi
en.h
ari
Timbulan
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
Rat
a-ra
ta T
imbu
lan
(Kg/
pasi
en.h
ari
Timbulan
Timbulan Total Limbah B3 medis RS. Mata Undaan = 0,0178 Kg/pasien.hari
Rumah Sakit Ibu dan Anak = 0,1022 Kg/pasien.hari
Rumah Sakit Bersalin = 0,4056 Kg/pasien.hari
Rumah Bersalin = 0,155 Kg/pasien.hari
Komposisi Limbah B3 MedisRumah Sakit Khusus
No.
Rumah Sakit Khusus
Komposisi Limbah B3 Medis (%)
Infeksius Benda Tajam
Infeksius non Benda Tajam
Toksik Farmasi Botol Infus
Toksik Farmasi Vial dan Botol obat
1 RS. Mata Undaan 7.17 24.25 65.4 3.17
2 Rumah Sakit Ibu dan Anak
2.03 86.34 7.33 4.29
3 Rumah Sakit Bersalin
2.1 80.51 13.05 3.89
4 Rumah Bersalin 6.29 80.43 6.71 5.93
Pengelolaan Limbah B3 MedisReduksi
Semua rumah sakit khusus melakukan upayareduksi, kecuali rumah sakit bersalin SayangIbu dan Lombok Dua Dua. Upaya reduksiyang dilakukan diantaranya ialah:
memesan bahan sesuai kebutuhan menggunakan sedikit mungkin bahan-bahan
kimia menggunakan metode pembersihan fisik
daripada kimiawi mengecek tanggal kadaluarsa bahan-bahan
pada saat diantar oleh distributor
Pengelolaan Limbah B3 Medis Pewadahan dan Pelabelan
Wadah yang digunakan adalah Kontainer tempatsampah, safety box, dan trash bagPemilahan yang umunya dilakukan yaitu antara limbah infeksiusbenda tajam dengan limbah B3 medis yang lain. Limbahinfeksius benda tajam berupa syringe, nail puder, dan bendatajam yang lainnya. Sedangkan limbah infeksius non bendatajam dan toksik farmasi dijadikan dalam satu wadah
Pengelolaan Limbah B3 Medis Pengumpulan dan Penyimpanan
Pengumpulan dilakukan setiap hari oleh semua rumahsakit khusus. Setelah dikumpulkan beberapa rumah sakitmenyimpan di TPS sedangkan ada juga yang langsungdikirim ke pihak pengolah.
No. Rumah SakitPenyimpanan
Lama Penyimpanan
(hari)Luas
TPS
(m2)
Pemenuhan
Syarat TPS
Ya Tidak Ya Tidak
1 RS. Mata Undaan √ 14 2 √
2 RSIA. Cempaka Putih Permata √ 7
3 RSIA. Siti Aisyah √ 7
4 RSB. Sayang Ibu √ 1
5 RSB. Lombok Dua Dua √ 7 6 √
6 RB. Santa Melania √ 120
7 RB. Kartika Jaya √ 30
Total 7 0
Persentase 100.00% 0.00%
Pengelolaan Limbah B3 Medis Pengolahan
Pengolahan dilakukan denganpembakaran di furnace (tungkupembakaran) untuk limbah infeksius non benda tajam oleh 4 rumah sakit khususdari 7 rumah sakit khusus studi.
PengangkutanSemua rumah sakit khusus me;akukanpengangkutan Limbah B3 Medis kePihak Pengolah Limbah B3 Medis
Gambar Furnace (Tungku Pembakaran)Furnace RSIA. CempakaPutih Permata Furnace RSIA. Siti Aisyah
Furnace RB. Santa Melania
Furnace RB. Kartika Jaya
Alur Penyebaran Limbah B3 Medis
RS. Mata Undaan ke RSU. Haji RSIA. Cempaka Putih Permata ke Puskesmas Jagir RSIA. Siti Aisyah ke RSUD. Dr. Soetomo RSB. Sayang Ibu ke RS. Yasem (Sidoarjo) RSB. Lombok Dua Dua ke RSUD. Dr. Soetomo RB. Santa Melania ke Puskesmas Tanah Kali Kedinding RB. Kartika Jaya ke Puskesmas Jagir
Pihak Pengolah RSUD. Dr. SoetomoNo Jenis Limbah Jumlah (Kg/hari)
1 Limbah Benda Tajam 80,6
2 Limbah Infeksius
3 Limbah Patologi 1,05
4 Limbah Genotoksik 2
Pihak Pengolah RSU. HajiNo Jenis Limbah Jumlah (Kg/hari)
1 Limbah Benda Tajam 2
2 Limbah Infeksius
1003 Limbah Patologi
4 Limbah Genotoksik
5 Residu Sisa Insenerator 5 - 10
Pihak Pengolah Puskesmas Tanah Kali Kedinding
Rata-rata limbah B3 medis yang diterima daripuskesmas adalah 0,3 – 1 Kg/hari sedangkan dariLaboratorim medis, klinik, dan rumah bersalin sekitar0,4 – 0,6 Kg/hari.
Pihak Pengolah Puskesmas Jagir
Limbah B3 medis yang diterima untuk diolah adalahlimbah benda tajam sebanyak 3 hingga 7 Kg/hari danlimbah infeksius sebesar 7 hingga 10 Kg/hari
Rekomendasi Pengelolaan Limbah B3 Medis RumahSakit Khusus
Reduksi : pemesanan bahan sesuaikebutuhan, menggunakan bahan seefisien mungkin, metodepembersihan, mengecek tanggal kadaluarsa, menerapkan3R, Housekeeping
Pewadahan dan Pelabelan: Wadah sesuai dengankarakteristik limbah B3 medis dan diberikan simbol infeksiusatau toksik farmasi.
Pengumpulan dan Penyimpanan: Limbah B3 medis harusdikumpulkan setiap hari dan disimpan maksimal 24 jam dimusim kemarau dan 48 jam di musim penghujan.
Pengolahan: Pengolahan Limbah B3 Medis menggunakanInsenerator dengan suhu >1000⁰C dan abu inseneratorditimbun di secure landfill.
Pengangkutan: Pengangkutan dilakukan di jalur yang amandan terdekat serta harus mempunyai dokumen manifestasiyang jelas.
Rekomendasi Pewadahan 4 Macam Tipe Wadah:1. Tabung berkapasitas 5 liter dengan dimensi diameter 16 cm dan tinggi 25 cm. Berlabel
infeksius2. Balok berkapasitas berkapasitas 25 liter dengan panjang 25 cm, lebar 20 cm, dan tinggi
50 cm. Berlabel infeksius.3. Balok berkapasitas berkapasitas 15 liter dengan panjang 20 cm, lebar 15 cm, dan tinggi
50 cm. Berlabel toksik4. Tabung berkapasitas 5 liter dengan dimensi diameter 16 cm dan tinggi 25 cm. Berlabel
toksik
Kesimpulan dan Saran Timbulan limbah B3 medis rumah sakit khusus di
Surabaya Pusat dan Selatan adalah:1. RS. Mata Undaan = 0,0178 Kg/pasien.hari2. Rumah Sakit Ibu dan Anak= 0,1022 Kg/pasien.hari3. Rumah Sakit Bersalin= 0,4056 Kg/pasien.hari4. Rumah Bersalin = 0,155 Kg/pasien.hari Komposisi1. Komposisi Limbah B3 Medis terbesar di RS. Mata
adalah Limbah Toksik Farmasi Botol Infus yaitusebesar 65,40%
2. Komposisi Limbah B3 Medis terbesar diRSIA, RSB, dan RB adalah Limbah Infeksius non Benda Tajam
Kesimpulan dan Saran Evaluasi pengelolaan limbah B3 medis rumah sakit khusus di Surabaya
Pusat dan Selatan adalah sebagai berikut:1. Reduksi : kegiatan reduksi limbah B3 medis telah dilakukan oleh 5 rumah
sakit khusus di Surabaya Pusat dan Selatan namun belum dilakukanupaya secara menyeluruh dalam kegiatan mereduksi limbah.
2. Pewadahan dan pelabelan : pewadahan dan pelabelan limbah B3 medisyang telah dilakukan oleh rumah sakit khusus di Surabaya Pusat danSelatan belum memenuhi syarat peraturan perundangan yang berlaku.
3. Pengumpulan dan penyimpanan : pengumpulan dan penyimpanan limbahB3 medis yang telah dilakukan oleh rumah sakit khusus di Surabaya Pusatdan Selatan belum memenuhi syarat peraturan perundangan yang berlaku.
4. Pengolahan : pengolahan limbah B3 medis yang telah dilakukan olehrumah sakit khusus di Surabaya Pusat dan Selatan belum memenuhisyarat peraturan perundangan yang berlaku kecuali RS. Mata Undaan danRSB. Lombok Dua Dua.
5. Pengangkutan : pengangkutan limbah B3 medis yang telah dilakukanoleh rumah sakit khusus di Surabaya Pusat dan Selatan belum memenuhisyarat peraturan perundangan yang berlaku.
Kesimpulan dan Saran Saran yang dapat diberikan untuk penelitian berikutnya
adalah: 1. Pengelolaan limbah B3 medis di Surabaya Utara dan Barat
sebaiknya dilakukan. 2. Observasi lapangan untuk pengelola limbah B3 medis di
luar kota Surabaya sebaiknya juga dilakukan.