seminar nasional viktimologi - core.ac.uk · kata pengantar kata pengantar seminar nasional...

21
ISBN : 978-602-61562-1-1 Lppm Uniba Press Universitas Balikpapan Prosiding Viktimologi Konggres Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia Ke-1 Tema: “Optimalisasi Perlindungan Hukum Bagi Para Korban di Indonesia” Seminar Nasional Universitas Balikpapan Kalimantan Timur 21-22 April 2017

Upload: lethien

Post on 13-Mar-2019

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Seminar Nasional Viktimologi - core.ac.uk · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Seminar Nasional Viktimologi yang diselenggarakan dalam rangka Kongres Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia

ISBN : 978-602-61562-1-1

Lppm Uniba Press

Universitas Balikpapan

Prosiding

Viktimologi Konggres Asosiasi Pengajar Viktimologi

Indonesia Ke-1

Tema:

“Optimalisasi Perlindungan Hukum Bagi Para Korban di Indonesia”

Seminar Nasional

Universitas Balikpapan

Kalimantan Timur

21-22 April 2017

Page 2: Seminar Nasional Viktimologi - core.ac.uk · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Seminar Nasional Viktimologi yang diselenggarakan dalam rangka Kongres Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia

ii

HALAMAN JUDUL

PROSIDING SEMINAR NASIONAL VIKTIMOLOGI

KONGRES ASOSIASI PENGAJAR VIKTIMOLOGI INDONESIA KE-I

“Optimalisasi Perlindungan Hukum Bagi Para Korban di Indonesia”

Penulis:

Adi Hermansyah, S.H.,M.H

Prof. Dr. Agus Raharjo, S.H., M.Hum

Dr. Dwi Hapsari Retna Ningrum, S.H.,

M.H

Dr.Ferdricka Nggeboe, S.H., M.H.

F.X Nikolas, S.H., M.H

Dr. Gregorius Widiartana, S.H., M.Hum

Dr. Hamidah Abdurrahman, S.H., M.Hum

Dr. Hervina Puspitosari, S.H., M.H dan

Bintara Sura Priambada, S.Sos, S.H., M.H

M. Holyone Nurdin Singadimedja, S.H.,

M.H

Margo Hadi Pura,SH.,MH

Dr Hj Mety Rahmawati SH MH

Nursiti, S.H., M.Hum

Prilian Cahyani, S.H., S.AP., M.H., LL.M

Rani Hendriana, S.H., M.H

Riza Alifianto Kurniawan, S.H., MTCP

Dr. Aan Asphianto, S.Si., SH., MH. dan

Dr. Rena Yulia,S.H.,M.H

Dr. Siska Elvandari, S.H.M.H

Subekti, S.H., M.H & Lushiana Primasari,

S.H.,M.H

Dr. Vience Ratna Multiwijaya, S.H., M.H

Dr. Yeni Widowaty, SH. M.Hum

Yusuf Saefudin, S.H & Prof. Dr. Agus

Raharjo, S.H., M.Hum

ISBN: 978-602-61562-1-1

v + 365: 20,99 cm x 29,7 cm

Editors: Prof. Dr. Fachri Bey, S.H., M.M

Prof. Dr. Jaco Barkhuzen

Dr. Angkasa, S.H., M.Hum

Dr. Piatur Pangaribuan, Amd. SH. M.H.

CLA

Heru Susetyo, S.H., LL.M, M.Si, Ph.D

Rendi Susiswo Ismail, S.E., S.H., M.H.

Penyunting: Dr. Angkasa, S.H., M.Hum

Dr. Piatur Pangaribuan, Amd. SH. M.H.

CLA

Heru Susetyo, S.H., LL.M, M.Si, Ph.D

Desain Sampul dan Tata Letak: Bayu Wicaksono

Wawan Sanjaya

Kezia Debora Pingkan Angel Maramis

Penerbit:

LPPM-UNIBA PRESS Universitas Balikpapan

Jl. Pupuk Raya Kelurahan Gunung Bahagia | Balikpapan, Kalimantan Timur, Indonesia | Telp./

Fax. 0542 – 764205 | E-mail: [email protected] | Website: http://lppm.uniba-bpn.ac.id

Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak, baik sebagian

ataupun keseluruhan isi buku ini dengan cara apapun tanpa izin dari penerbit.

Page 3: Seminar Nasional Viktimologi - core.ac.uk · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Seminar Nasional Viktimologi yang diselenggarakan dalam rangka Kongres Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia

iii

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Seminar Nasional Viktimologi yang diselenggarakan dalam rangka

Kongres Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia yang pertama di Universitas

Balikpapan (UNIBA) Kalimantan Timur pada tanggal 21-22 April 2017, dengan

tema “Optimalisasi Perlindungan Hukum Bagi Para Korban di Indonesia”.

Seminar ini merupakan upaya akademisi, aktivis, maupun pemerhati dibidang

Vikitmologi dalam memberikan kontribusi studi kritis dan ide guna menghadapi

fakta empiris yang menunjukkan bahwa para korban (victims of crime, victims of

human rights, victims of accident, victims of natural disaster) belum dioptimalkan

dalam hal perlindungan hukum.

Tanpa adanya optimalisasi perlindungan hukum, tentunya akan semakin

membawa korban pada sebuah kondisi yang sering digambarkan dengan istilah

“forgotten man”, “invisible”, “forgotten”, “a second victimization” atau “a

second class citizen”. Sekalipun telah terdapat berbagai peraturan perundang-

undangan yang telah mengatur hak-hak korban, namun efektivitasnya masih dapat

dipertanyakan, termasuk dalam mengakomodir semua jenis dan permasalahan

korban yang secara nyata benar-benar mengalami penderitaan. Adanya Seminar

Nasional ini diharapkan dapat memunculkan suatu gagasan-gagasan pemikiran

yang dapat memberikan kontribusi konkret, realistis dan aplikatif dalam

optimalisasi perlindungan hukum terhadap para korban di Indonesia.

Dalam konferensi ini, para peserta dengan latar belakang ilmiah

menghasilkan diskusi dan pertukaran ide yang produktif, yang berkontribusi

dalam suksesnya Seminar Nasional ini. Prosiding dari seminar ini memuat

makalah dari pembicara, peserta dan semua pihak yang terlibat dalam Seminar

Nasional Viktimologi. Abtsrak yang dipresentasikan dan disusun berdasarkan

subtema yang telah ditentukan.

Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua peserta

atas kontribusinya dalam rangkaian kegiatan seminar nasional, serta kontribsinya

dalam prosiding .

Balikpapan, 22 April 2017

EDITOR,

Dr. Angkasa, S.H., M.Hum

Page 4: Seminar Nasional Viktimologi - core.ac.uk · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Seminar Nasional Viktimologi yang diselenggarakan dalam rangka Kongres Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia

iv

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

HALAMAN COVER ....................................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................................. iii

DAFTAR ISI .................................................................................................................. iv

Komisi Kebenaran Dan Rekonsiliasi (KKR) Dalam Upaya Pemenuhan Hak-hak

Korban Pelanggaran Hak Asasi Manusia [Adi Hermansyah, S.H.,M.H] ................ 1

Melampaui Kebebasan Berekspresi Di Cyberspace [Prof. Dr. Agus Raharjo,

S.H., M.Hum] ............................................................................................................... 20

Perlindungan terhadap Korban Malapraktik [Dr. Dwi Hapsari Retna

Ningrum, S.H., M.H] ................................................................................................... 42

Implementasi Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Percabulan Dalam

Lingkup Rumah Tangga Di Jambi [Dr.Ferdricka Nggeboe, S.H., M.H.] .............. 54

Korban Anjing Rabies Dalam Perspektif Viktimologi [F.X Nikolas, S.H.,

M.H].............................................................................................................................. 71

Peran Modal Sosial Dalam Recovery Korban Erupsi Merapi (Studi Kasus di Desa

Girikerto, Kec. Turi, Kab. Sleman)٭ [Dr. Gregorius Widiartana, S.H.,

M.Hum] ........................................................................................................................ 83

Mendorong Polri Melindungi Korban [Dr. Hamidah Abdurrahman, S.H.,

M.Hum] ...................................................................................................................... 101

Perlindungan Hukum Terhadap Perempuan Yang Mengalami Unwanted Pregnacy

Korban Human Trafficking Dalam Sistem Hukum Pidana Indonesia [Dr.

Hervina Puspitosari, S.H., M.H dan Bintara Sura Priambada, S.Sos, S.H.,

M.H]............................................................................................................................ 120

Perlindungan Hukum Bagi Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga Berdasarkan

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Pengahapusan Kekerasan Dalam

Rumah Tangga [M. Holyone Nurdin Singadimedja, S.H., M.H] ....................... 138

Page 5: Seminar Nasional Viktimologi - core.ac.uk · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Seminar Nasional Viktimologi yang diselenggarakan dalam rangka Kongres Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia

v

Pertanggung Jawaban Pidana Terhadap Pengemudi Kendaraan Umum Atas

Kecelakaan Lalu Lintas Yang Menimbulkan Korban Jiwa Maupun Materi

[Margo Hadi Pura,SH.,MH] .................................................................................... 157

Perlindungan hukum bagi korban penyalahgunaan kekuasaan dalam kasus

perhitungan pajak guna penerbitan Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar

(SKPD - KB) dan Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD) yang menggunakan data

yang tanpa klarifikasi wajib pajak [Dr Hj Mety Rahmawati SH MH] ................ 178

Reviktimisasi Perempuan Korban Pemerkosaan Dalam Qanun Jinayat di Aceh

[Nursiti, S.H., M.Hum] ............................................................................................. 193

Perlindungan Hukum Terhadap Wanita Hamil Korban Perkosaan [Prilian

Cahyani, S.H., S.AP., M.H., LL.M] ......................................................................... 205

Perlindungan Hukum Informan Sebagai Korban Tindak Pidana Dalam Membantu

Tugas Polri [Rani Hendriana, S.H., M.H] ............................................................ 222

Kebijakan Pemulihan Korban Narkotika (Victim Recovery) Bagi Pecandu

Narkotika [Riza Alifianto Kurniawan, S.H., MTCP]............................................. 238

Menelisik Perlindungan Hukum Anak Korban Kejahatan Seksual Yang

Dilakukan Oleh Anak [Dr. Aan Asphianto, S.Si., SH., MH. dan Dr. Rena

Yulia,S.H.,M.H] ......................................................................................................... 251

Perlindungan Hukum Terhadap Pasien Atas Terjadinya Kesalahan Atau Kelalaian

Dalam Melaksanakan Kewajiban Professional Sebagai Upaya Pembaharuan

Hukum Kesehatan Nasional Di Indonesia [Dr. Siska Elvandari, S.H.M.H]............ 269

Urgensi Perlindungan Hukum Bagi Korban Kecelakaan Lalu Lintas [Subekti,

S.H., M.H & Lushiana Primasari, S.H.,M.H] ........................................................ 294

Perlindungan hukum bagi korban tindak pidana trafficking [Dr. Vience Ratna

Multiwijaya, S.H., M.H] ........................................................................................... 306

Perlindungan Hukum Terhadap Korban Tindak Pidana Lingkungan Hidup Oleh

Korporasi Menurut Hukum Positif Dibandingkan Dengan Beberapa Negara [Dr.

Yeni Widowaty, SH. M.Hum] .................................................................................. 324

Asesmen Terpadu Sebagai Upaya Mencegah Terjadinya Second Victimization

Bagi Korban Penyalahgunaan Narkotika Studi Kasus Di Kabupaten Purbalingga

[Yusuf Saefudin, S.H & Prof. Dr. Agus Raharjo, S.H., M.Hum] ....................... 344

Page 6: Seminar Nasional Viktimologi - core.ac.uk · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Seminar Nasional Viktimologi yang diselenggarakan dalam rangka Kongres Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia

Prosiding Seminar Nasional Viktimologi | Kongres Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia Ke-I | Balikpapan, 21-22

April 2017| ISBN 978-602-61562-1-1| 178

Perlindungan hukum bagi korban penyalahgunaan kekuasaan dalam kasus

perhitungan pajak guna penerbitan Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang

Bayar (SKPD - KB) dan Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD) yang

menggunakan data yangtanpa klarifikasi wajib pajak

Dr Hj Mety Rahmawati SH MH

Fakultas Hukum Universitas Trisakti

Kampus A, Jl Kyai Tapa No 1 Grogol Jakarta Barat

[email protected]

Perlindungan hukum bagi korban penyalahgunaan kekuasaan dalam kasus perhitungan pajak guna penerbitan

Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar (SKPD - KB) dan Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD) yang

menggunakan data yang tanpa klarifikasi wajib pajak [Dr Hj Mety Rahmawati SH MH]

Abstrak

Pajak merupakan salah satu pendapatan daerah dan atau negara yang sangat

diandalkan.Untuk perolehannya harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang

berlaku berdasarkan peraturan perundang-undangan. Namun adakalanya, wajib

pajak lalaimelakukan pembayaran, sehingga petugas yang berwenang/ dinas

perpajakan, harus melakukan tindakan agar dipatuhinya peraturan perpajakan.

Dalam suatu kasus, wajib pajak tidak membayar pajaknya selama 5 tahun,

karenanya petugas pajak harus menghitung kekurangan pembayaran disertai

dendanya. Untuk melakukan perhitungan diperlukan data dari wajib pajak,

petugas pajak yang bertugas dilapangan, dibekali surat tugas, dalam kasus surat

tugas sudah kadaluarsa. Petugas pajak tetap melakukan perhitungan pajak, dan

pada akhirnya melakukan silent operation, guna mendapatkan perhitungan yang

akurat.Hal ini mengakibatkan wajib pajak harus membayar kekurangan pajak dan

denda dalam jumlah yang sangat besar.Sementara data yang dipergunakan tidak

diklarifikasi terlebih dahulu dengan wajib pajak.Wajib pajak menderita kerugian,

serta mengajukan permohonan perlindungan hukum dari negara, agar kerugian

tidak harus dibayar sepenuhnya.Negara selaku penguasa tertinggi memiliki

kewajiban melindungi anggota warga negara dari segala tindakan yang semena-

semena.Termasuk dari perbuatan yang semena-mena yang dilakukan diluar tugas

dan atau kewenangan petugas pemerintah.

Kata kunci: Perlindungan hukum korban penyalahgunaan kekuasaan

Page 7: Seminar Nasional Viktimologi - core.ac.uk · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Seminar Nasional Viktimologi yang diselenggarakan dalam rangka Kongres Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia

Prosiding Seminar Nasional Viktimologi | Kongres Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia Ke-I | Balikpapan, 21-22

April 2017| ISBN 978-602-61562-1-1| 179

A. Pendahuluan

Pajak daerah merupakan salah satu pendapatan daerah yang dipergunakan

untuk menyelenggarakan pelaksanaan pemerintahan daerah. Pajak daerah diatur

dalam UU No 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Di

dalam nya diatur mengenai jenis pajak yang dapat di pungut oleh Pemerintah

Daerah, Pajak Provinsi dan pajak kabupaten/ kota. Untuk DKI Jakarta, diberikan

kewenangan untuk memungut pajak propinsi dan pajak kabupaten, berdasarkan

UU No 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, salah satu

pajak daerah adalah pajak hiburan.Termasuk dalam pajak hiburan berdasarkan

Pasal 42 UU No 28 Tahun 2009 jo Pasal 33 Peraturan Pemerintah No 55 tahun

2016 tentang Ketentuan Umum dan Tata cara Pemungutan Pajak Daerah, antara

lain adalah tontonan film; pagelaran kesenian, musik, tari dan atau busana; kontes

kecantikan, binaraga dan lain sejenisnya; pameran; diskotik; klab malam; karaoke

dan sejenisnya; sirkus, akrobat, sulap dan lain sejenisnya; permainan bilyard, golf

dan bowling; pacuan kuda, kendaraan bermotor dan permainan ketangkasan,

panti pijat, refleksi, mandi uap/ spa, dan Pusat kebugaran/ fitness centre; dan

pertandingan olahraga.Berdasarkan Pasal 5 ayat (2) PP No 55 Tahun 2016, Jenis

Pajak kabupaten/kota yang dibayar sendiri berdasarkan penghitungan oleh Wajib

Pajak, atau yang disebut self Assessment.

Korban penyalahgunaan kekuasaan masih kurang mendapatkan perhatian dari

Negara.Khususnya yang berkenaan dengan bidang perpajakan, hal ini disebabkan

masih banyaknya masyarakat yang masih merasa awam dengan peraturan

perpajakan.Walaupun sudah ada tempat layanan untuk pengaduan dan pelaporan

pajak, namun tetap saja, kadangkala masih ada kesalahan penghitungan pajak,

belum lagi prosedur-prosedur yang belum banyak diketahui masyarakat luas

mengenai penghitungan pajak dimana wajib pajak/ WP tidak atau lalai membayar

pajak. Apalagi mengenai sanksi, denda administratif, begitu pula mengenai hak-

hak yang dimiliki WP.

Page 8: Seminar Nasional Viktimologi - core.ac.uk · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Seminar Nasional Viktimologi yang diselenggarakan dalam rangka Kongres Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia

Prosiding Seminar Nasional Viktimologi | Kongres Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia Ke-I | Balikpapan, 21-22

April 2017| ISBN 978-602-61562-1-1| 180

Seperti halnya dalam kasus yang dialami oleh suatu usaha kegiatan dibidang

hiburan yang terkena pajak hiburan.Kasus bermula dari: Petugas pajak/ fiscus

telahmengajukan surat peminjaman buku, catatan yang menjadi dasar pembukuan

atau pencatatan dan dokumen lain dalam rangka pemeriksaan pajak daerah, pada

wajib pajak/WP pengusaha Hiburan di daerah Jakarta Utara yang selama ini

belum melunasi pembayaran pajak hiburan kepada negara, untuk masa pajak

januari 2011 s.d Juni 2015. Hal ini dilakukan dengan dasar Pasal 13 ayat (1) huruf

c Kep. Gubernur Prop. DKI Jakarta No 30 Tahun 2003tentang ketentuan

pemeriksaan di bidang pajak daerah. Namun saat itu pihak WP belum bisa

menyiapkan, karena memerlukan waktu yang lama. WP sebenarnya sudah pernah

diberikan surat teguran sampai dua kali, namuan WP tidak pernah hadir. Setelah 5

(lima) hari ternyata wajib pajak tidak memberikan dokumen yang diminta,maka

fiscus menerbitkan surat peringatan I (satu) yang ditanda-tangani ketua tim

pemeriksa pajak, tanggal 15 Oktober 2015 yang diterima oleh WP dan

dibubuhkan tanda tangan, namun tidak dindahkan. Kemudian diterbitkan Surat

Peringatan ke II (dua) / terakhir, pada tanggal 20 Oktober 2015 dengan waktu

selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah diterimanya surat tersebut, yang diterima

oleh WP dan dibubuhkan tanda tangan, namun WP tidak juga datang. Sehingga

kemudian,Fiscus menghitung pajak terutang dari WP dengan menggunakan cara

pemeriksaan melakukan pengamatan langsung dilokasi usaha wajib pajak (secara

diam – diam / Silent Operation) yang dilakukan selama 3 hari untuk hari yang

berbeda di tempat usaha hiburan ybs.

Dari data Silent Operation (SO) tersebut petugas melakukan perhitungan

omset rata - rata perhari dan dikalikan setahun kemudian di kalikan dengan tarif

pajak 20 % (dua puluh persen)179

kemudian diketemukan pajak yang harus

dibayar diperhitungkan juga dengan pajak yang sudah dibayar oleh wajib pajak,

setelah itu di susun kertas kerja pemeriksaan, dari hasil kertas kerja tersebut

dibuat hasil temuan pemeriksaan yang selanjutnya disampaikan kepada WP,

179

Berdasarkan Pasal 7 ayat (10) Perda DKI No 13 Tahun 2010, berbunyi:” Tarif Pajak

untuk panti pijat, mandi uap dan spa sebesar 20% (dua Puluh persen)”.

Page 9: Seminar Nasional Viktimologi - core.ac.uk · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Seminar Nasional Viktimologi yang diselenggarakan dalam rangka Kongres Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia

Prosiding Seminar Nasional Viktimologi | Kongres Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia Ke-I | Balikpapan, 21-22

April 2017| ISBN 978-602-61562-1-1| 181

tanggal 2 Nopember 2015 yang diterima oleh WP pada tanggal 3 Nopember 2015,

yang kemudian melewati masa 7 hari (sesuai Pasal 6 huruf e jo 15 ayat (2) Kep.

Gubernur Prop. DKI Jakarta No 30 tahun 2003) WP tidak memberikan tanggapan

secara tertulis kepada Ketua Tim Pemeriksa data.Kemudian fiscus tanpa

melakukan audit lapangan dan audit dokumen180

tentang Usaha hiburan milik,

kemudian melakukan pembahasan akhir (Closing Conference) pada tanggal 13

Nopember 2015 menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar(SKPD

- KB) dan surat Tagihan Pajak Daerah (STPD)181

untuk tahun pajak 2011 s/d tahun

2015 dengan total sebesar Rp. 7.155.676.751; (tujuh milyar seratus lima puluh

lima juta enam ratus tujuh puluh enam ribu tujuh ratus lima puluh satu rupiah).

Hal ini berdasarkan Pasal 6 huruf g Kep. Gubernur Prop. DKI Jakarta No. 30

Tahun 2003.

WP merasa angka - angka temuan pemeriksa sangat tidak berdasar dan tidak

wajar serta tidak berdasarkan omzet usaha WP sebenarnya.Pemeriksa menghitung

omzet hanya berdasarkan estimasi / taksiran yang sangat subjektif dan pelapor

tidak pernah mendapatkan penjelasan yang rinci dan jelas dari pemeriksa

mengenai asal atau sumber perhitungan angka - angka tersebut.Selanjutnya fiscus

memiliki surat perintah pemeriksaan/ surat tugas dari kepala Suku Dinas

pelayanan pajak Propinsi DKI Jakarta selaku Koordinator tim pemeriksa pajak

hiburan WP, yang masa berlakunya tertanggal 30 Agustus 2015 sampai dengan 30

180

Berdasarkan Pasal 11 Kep. Gubernur Prop. DKI JakartaNo 30 tahun 2003, berbunyi:

“(1)pedoman laporan hasil pemeriksaan disusun secara rinci,ringkas dan jelas, sesuai ruang

lingkup dan tujuan pemeriksaan, memuat kesimpulan pemeriksaan yang didukung bukti yang kuat

tentang ada atau tidak adanya penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan perpajakan

daerah, dan memuat pula pengungkapan informasi lain yang diperlukan. (2) Laporan hasil

pemeriksaan yang berkaitan dengan pengungkapan penyimpangan Surat pemberitahuan Pajak

Daerah harus memperhatikan: a. faktor pembanding; b.nilai absolut dari penyimpangan; c. Sifat,

bukti dan petunjuk adanya penyimpangan; d. pengaruh penyimpangan; e. hubungan dengan

permasalahan lainnya”. 181

Berdasarkan Pasal 1 ayat (55) jo Pasal 1 ayat (59) UU No 28 tahun 2009 tentang Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah, yang menyatakan: Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar,

yang selanjutnya disingkat SKPDKB, adalah surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya

jumlah pokok pajak, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya

sanksi administratif, dan jumlah pajak yang masih harus dibayar. Surat Tagihan Pajak Daerah,

yang selanjutnya disingkat STPD, adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan/atau sanksi

administratif berupa bunga dan/atau denda.

Page 10: Seminar Nasional Viktimologi - core.ac.uk · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Seminar Nasional Viktimologi yang diselenggarakan dalam rangka Kongres Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia

Prosiding Seminar Nasional Viktimologi | Kongres Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia Ke-I | Balikpapan, 21-22

April 2017| ISBN 978-602-61562-1-1| 182

September 2015 dan tidak pernah ada perpanjangan surat tugas

pemeriksaan.Selain itu WP tidak pernah menandatangani Berita Acara Closing

Conference di Kantor Sudin Pajak Jakarta Utara.Pada akhirnya Suku Dinas Pajak

Jakarta Utara menerbitkan SKPD - KB dan STPD182

.

Sebelumnya, pada bulan 30 September 2015 WP telah melakukan pembayaran

yang di titipkan melalui DCR selaku kepala seksi penagihan aktif pajak hiburan

Jakarta Utara, hal dilakukan WP, karena DCR menawarkan diri untuk

menyetorkan pajak WP. Mulai tahun pajak 2011 sampai dengan tahun 2014 yang

lalu dengan total sekitar Rp. 525.000.000; (lima ratus dua puluh lima juta rupiah)

uang tersebut diserahkan secara tunai dan bertahap.Namun ternyata tidak

disetorkan kepada kas negara oleh DCR. Akibatnya WP dirugikan dan kemudian

WP membayar pajak lagi pada tanggal 2 Nopember 2015 sebesar Rp.

240.000.000; (dua ratus empat puluh juta rupiah) yang saat itu DCR menyetorkan

pembayaran pajak hanya sebesar Rp. 120.000.000,- (seratus dua puluh juta

rupiah), sehingga untuk pajak tersebut WP mengeluarkan biaya sebesar Rp.

645.000.000; (enam ratus empat puluh lima juta rupiah), dan wajib pajak juga

dikenakan SKPD - KB sebesar Rp. 7.155.676.751; (tujuh milyar seratus lima

puluh lima juta enam ratus tujuh puluh enam ribu tujuh ratus lima puluh satu

rupiah), termasuk denda didalam jumlah tersebut, dari suku dinas pelayanan

pajak Jakarta utara, pada Akhir Nopember 2015.

Negara selaku penguasa tertinggi memiliki kewajiban melindungi anggota

warga negara dari segala tindakan yang semena-semena.Termasuk dari perbuatan

yang semena-mena yang dilakukan diluar tugas dan atau kewenangan petugas

pemerintah.

182

Pasal 15 ayat (3) Kep Gubernur DKI Jakarta No 30 tahun 2003, menyatakan :”Hasil

Pemeriksaan sederhana Kantor disampaikan segera setelah pemeriksaan seleksi dilakukan dan

tidak menunggu tanggapan WP”; Ayat (4) : “Apabila WP tidak memberikan tanggapan

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) atau tidak menghadiri Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan,

SPKD dan atau STPD diterbitkan secara jabatan hasil pemeriksaan yang disampaikan kepada

WP”.

Page 11: Seminar Nasional Viktimologi - core.ac.uk · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Seminar Nasional Viktimologi yang diselenggarakan dalam rangka Kongres Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia

Prosiding Seminar Nasional Viktimologi | Kongres Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia Ke-I | Balikpapan, 21-22

April 2017| ISBN 978-602-61562-1-1| 183

Di dalam Deklarasi Prinsip-prinsip Dasar Keadilanbagi Korban Kejahatan dan

Penyalahgunaan Kekuasaan/ Declaration of Basic Principles of Justice for victim

of crime and abuse of power, disebutkan bahwa Korban adalah orang yang secara

individu atau kolektif, telah menderitabahaya, termasuk cedera fisik atau mental,

penderitaan emosional, kerugian ekonomiatau gangguan substansial dari hak-hak

dasar mereka, melalui tindakan ataukelalaian yang belum merupakan pelanggaran

hukum pidana nasional, tetapi dari yang diakui secara internasional norma-norma

yang berkaitan dengan hak asasi manusia.

Korban penyalahgunaan kekuasaan dapat timbul bila pejabat/penguasa dalam

pelayanan terhadap masyarakat, baik dengan sengaja atau kelalaian menyebabkan

kerugian material atau immaterial dan hak asasi dari rakyat yang dilayaninya.

B. Permasalahan

1. Bagaimana perlindungan hukum terhadap korban penyalahgunaan

kekuasaaan dalam kasus penerbitan SKPD-KB dan SPTD Pajak Hiburan

yang diterbitkan tanpa adanya persetujuan dari WP?

C. Pembahasan

Untuk menjawab permasalahan, penelitian dilakukan dengan pendekatan

normatif. Mengkaji dan menelaah norma-norma hukum yang terdapat dalam

Undang Undang No. 21 Tahun 2001 tentang Perubahan UU No. 31 Tahun 1999

tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,UU No. 31 Tahun 2014 tentang

perubahan atas UU No 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan

Korban,UU No. 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah,Kep.

Gubernur Prop DKI Jakarta No 30 Tahun 2003tentang ketentuan pemeriksaan di

bidang pajak daerah. Melakukan pengambilan kesimpulan secara deduktif, dan

menganalisis data secara kualitatif.

Page 12: Seminar Nasional Viktimologi - core.ac.uk · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Seminar Nasional Viktimologi yang diselenggarakan dalam rangka Kongres Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia

Prosiding Seminar Nasional Viktimologi | Kongres Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia Ke-I | Balikpapan, 21-22

April 2017| ISBN 978-602-61562-1-1| 184

Kewenangan adalah hak dari kekuasaan yang dipunyai seseorang untuk

melakukan sesuatu.Kekuasaan berarti kuasa seseorang untuk mengurus,

memerintah sesuatu dan sebagainya.183

Penyalahgunaan kekuasaan menurut Sahetapy, mengindikasikan, bahwa

perbuatan dengan menyalahgunakan kekuasaan berarti dapat juga dilakukan oleh

suatu kekuasaan yang sah. Itu berarti, bahwa memiliki kekuasaan tidak dengan

sendirinya berarti memiliki kebenaran.jadi rakyat bisa saja dikorbankan untuk

kepentingan penguasa atau kelompok yang berkuasa tanpa memperhatikan atau

mengindahkan atau menghormati norma-norma hukum dan atau moral.184

Di Indonesia dikenal dengan istilah detournement de pouvoir (penyalahgunaan

wewenang), yakni bilamana suatu wewenang oleh pejabat yang bersangkutan

dipergunakan untuk tujuan yang bertentangan dengan atau menyimpang daripada

apa yang dimaksud atau dituju oleh wewenang sebagaimana ditetapkan atau

ditentukan oleh Undang Undang185

.

Pejabat pemerintahan dinyatakan melanggar prinsip détournement de

pouvoir, manakala tujuan dari keputusan yang dikeluarkan atau tindakan yang

dilakukan bukan untuk kepentingan atau ketertiban umum tetapi untuk

kepentingan pribadi si pejabat (termasuk keluarga atau rekannya)186

.

Di dalam studi kasus ini, WP menderita kerugian ekonomi dan kehilangan

sebagaian hak-hak dalam bidang perpajakan.Penderitaan tersebut disebabkan

adanya pelanggaran yang telah dilakukan petugas pajak/fiscus, pertama adalah

183

Arif Gosita. Masalah Korban Kejahatan. Edisi ke 4.Badan penerbit Fakultas Hukum

UI. Jakarta. 2007. Hal 171. 184

Makalah Prof Dr M Arief Amrullah SH Mhum. Disampaikan pada Pelatihan

Viktimologi Indonesia, Purwokerto, 18-20 September 2016, kerjasama world society of

victimology dengan FH univ Jend. Sudirman. Judul: Ruang Lingkup dan Tujuan Mempelajari

viktimologi, hal.26. 185

Prajudi Atmodirdjo. Hukum Administrasi Negara.Cetakan ke-9.(Ghalia

Indonesia.Jakarta.1988). Hal. 89-90. 186

Yulius.Perkembangan Pemikiran dan Pengaturan Penyalahgunaan Wewenang di

Indonesia (Tinjauan Singkat Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara Pasca Berlakunya

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014), artikel dalam Jurrnal Hukum dan Peradilan, Badan

Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung RI, Volume 04 Nomor 3

November 2015, hlm. 364

Page 13: Seminar Nasional Viktimologi - core.ac.uk · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Seminar Nasional Viktimologi yang diselenggarakan dalam rangka Kongres Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia

Prosiding Seminar Nasional Viktimologi | Kongres Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia Ke-I | Balikpapan, 21-22

April 2017| ISBN 978-602-61562-1-1| 185

penyalahgunaan kekuasaan pada waktu melakukan Pemeriksaan lapangan diam-

diam/ Silent operation, yang dilakukan oleh fiscus, pada bulan Oktober 2015

selama 3 hari. Walaupun memiliki dasar hukum terhadap tindakan yaitu Pasal 3

huruf a jo Kep. Gubernur Prop. DKI Jakarta No 30 Tahun 2003. Dengan

kewajiban dari fiscus dalam melaksanakan tugas adalah memiliki surat perintah

pemeriksaan, sebagaimana yang diatur dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a dan ayat (2)

huruf c Kep. Gubernur Prop. DKI Jakarta No 30 Tahun 2003. Namun dalam

pelaksanaan fiscus memiliki surat perintah pemeriksaan/ surat tugas dari kepala

Suku Dinas pelayanan pajak Propinsi DKI Jakarta selaku Koordinator tim

pemeriksa pajak hiburan WP, yang masa berlakunya tertanggal 30 Agustus 2015

sampai dengan 30 September 2015 dan tidak pernah ada perpanjangan surat tugas

pemeriksaan. Dalam hal ini fiscus sudah melakukan perbuatan tanpa dasar

kewenangan yang diberikan oleh Negara, yaitu cq Kepala Suku Dinas Pajak

Jakarta Utara. Dengan dasar surat perintah pemeriksaan yang sudah lewat waktu.

Sehingga hasil pemeriksaan lapangan diam-diam/ silent operation tersebut belum

tentu dapat dijadikan dasar untuk penerbitan SKPD KB dan STPD.Karena

perolehannya dilakukan diluar kewenangan fiscus.

Hasil pemeriksaan lapangan/ silent operation tersebutberupa SKPDBK dan

STPD menyebabkan timbulnya kerugian ekonomi dipihak WP.Dengan adanya

penagihan pajak dan dendanya sebesarRp. 7.155.676.751; (tujuh milyar seratus

lima puluh lima juta enam ratus tujuh puluh enam ribu tujuh ratus lima puluh satu

rupiah).

Kedua, perhitungan pajak dan kekurangan pajak, tidak sesuai prosedur yang

diatur dalam Pasal 6 huruf e jo 15 ayat (2) Kep. Gubernur DKI Jakarta no. 30

Tahun 2003.Dimana perhitungan tersebut tidak diklarifikasikan terlebih dahulu

kepada WP.

Berhubung dengan kedua pelanggaran atau tidak dipenuhinya prosedur

tersebut, dalam kasus ini hak-hak WP tidak dipenuhi oleh fiscus, antara lain:

Page 14: Seminar Nasional Viktimologi - core.ac.uk · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Seminar Nasional Viktimologi yang diselenggarakan dalam rangka Kongres Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia

Prosiding Seminar Nasional Viktimologi | Kongres Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia Ke-I | Balikpapan, 21-22

April 2017| ISBN 978-602-61562-1-1| 186

1. WP berhak meminta kepada Pemerintah untuk memperlihatkan surat

perintah pemeriksaan dan tanda pengenal pemeriksa; (Pasal 7 huruf b Kep

Gubernur Prop DKI Jakarta No 30 Tahun 2003)

2. WP berhak meminta kepada pemeriksa untuk memberikan penjelasan

tentang maksud dan tujuan pemeriksaan; (Pasal 7 huruf c Kep Gubernur

Prop DKI Jakarta No 30 Tahun 2003)

3. WP berhak meminta kepada pemeriksa rincian yang berkenaan dengan

hal-hal yang berbeda antara hasil pemeriksaan dengan Surat

Pemberitahuan Pajak Daerah dan Surat Setoran Pajak Daerah; (Pasal 7

huruf d Kep Gubernur Prop DKI Jakarta No 30 Tahun 2003)

4. Pemeriksaan lapangan tetap dapat dilaksanakan, apabila WP atau wakil

atau kuasanya tidak ada ditempat tetapi ada pihak yang mempunyai

kewenangan untuk bertindak mewakili WP sesuai batas kewenangannya

atau pemeriksaan dapat ditundauntuk dilanjutkan pada kesempatan

berikutnya; (Pasal 14 ayat (1) Gubernur Prop DKI Jakarta No 30 Tahun

2003).

Selain itu mengalami kerugian ekonomi dan tidak dipenuhinya hak-haknya di

bidang perpajakan tersebut di atas, WP juga mengalami penderitaan yang lain,

yaitu berkenaan dengan penyalahgunaan kewenangan terdapat didalam UU No 20

Tahun 2001 TentangPerubahan atas Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 Tentang

Pemberantasan TindakPidana Korupsi, yang terdapat didalam Pasal 3, yang

berbunyi: “ Bahwa setiap orang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau

orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau

sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan dapat merugikan

keuangan negara atau perekonomian negara dipidana dengan pidana penjara

seumur hidup atau pidana penjara paling lama singkat satu tahun dan paling lama

20 tahun dan atau denda paling sedikit Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah)

dan paling banyak Rp. 1.000.000.000,-.(satu milliard rupiah)”.

Pusat penerangan Hukum Kejaksaan Agung RI menyatakan bahwa bahwa

penyalahgunaan wewenang mengacu pada UU No 20 Tahun 2001 tentang

perubahan atas UU No 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsi adalah menyalahgunakan wewenang, kesempatan, atau sarana yang

Page 15: Seminar Nasional Viktimologi - core.ac.uk · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Seminar Nasional Viktimologi yang diselenggarakan dalam rangka Kongres Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia

Prosiding Seminar Nasional Viktimologi | Kongres Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia Ke-I | Balikpapan, 21-22

April 2017| ISBN 978-602-61562-1-1| 187

melekat padanya karena jabatan atau kedudukannya yang dapat merugikan negara

atau perekonomian negara.

Khususnya terhadap perbuatan yang dilakukan DCR pada waktu itu selaku

kepala seksi kepala seksi penagihan aktif pajak hiburan Jakarta Utara, yang

menawarkan diri untuk melakukan pembayaran pajak WP pada tanggal 30

September 2015 sebesar Rp. 525.000.000; (lima ratus dua puluh lima juta rupiah)

secara tunai dan bertahap, serta pada tanggal 2 Nopember 2015 sebesar Rp.

240.000.000; (dua ratus empat puluh juta rupiah) yang ternyata tidak dibayarkan

ke Dinas pelayanan pajak hiburan, dan ternyata DCR hanya menyetorkan sebesar

Rp. 120.000.000; (seratus dua puluh juta rupiah).Sehingga untuk pajak tersebut

WP mengeluarkan biaya sebesar Rp. 645.000.000; (enam ratus empat puluh lima

juta rupiah). Akibatnya WP dianggap hanya membayar pajak sebesar Rp.

120.000.000,- (seratus dua puluh juta rupiah) saja untuk masa pajak 2010 sd

2014,dan dianggap kurang bayar, yang kemudian oleh fiscus dengan tata cara

perhitungan pajak menggunakan pemeriksaan lapangan diam-diam/ silent

operation, dikeluarkan SKPD - KB sebesar Rp. 7.155.676.751; (tujuh milyar

seratus lima puluh lima juta enam ratus tujuh puluh enam ribu tujuh ratus lima

puluh satu rupiah), jumlah tersebut termasuk denda, dari suku dinas pelayanan

pajak Jakarta utara, pada Akhir Nopember 2015. Dalam hal ini selain WP, negara

juga dirugikan akibat perbuatan DCR.

WP di dalam kasus mengalami kerugian ekonomi, akibat tindak pidana

korupsi yang dilakukan oleh DCR, sebagaimana disebutkan didalam Pasal 1 ayat

(3) UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan UU No 13 Tahun 2006 tentang

perlindungan Saksi dan Korban, korban adalah orang yang menderita fisik, mental

dan/ atau kerugian ekonomi yang diakibatkan oleh suatu tindak pidana.Oleh

karenanya WP berhak mendapat perlindungan hukum dari Negara.Agar WP dapat

memberikan kesaksian di pengadilan, guna membuat terang tindak pidana korupsi

yang dilakukan DCR.Perlindungan diberikan berdasarkan Pasal 5 UU No 31

Tahun 2014, antara lain:

Page 16: Seminar Nasional Viktimologi - core.ac.uk · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Seminar Nasional Viktimologi yang diselenggarakan dalam rangka Kongres Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia

Prosiding Seminar Nasional Viktimologi | Kongres Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia Ke-I | Balikpapan, 21-22

April 2017| ISBN 978-602-61562-1-1| 188

a. memperoleh perlindungan atas keamanan pribadi, Keluarga,dan harta

bendanya, serta bebas dari Ancaman yang berkenaan dengan kesaksian

yang akan, sedang, atau telah diberikannya;

b. ikut serta dalam proses memilih dan menentukan bentuk perlindungan dan

dukungan keamanan;

c. memberikan keterangan tanpa tekanan;

d. mendapat penerjemah;

e. bebas dari pertanyaan yang menjerat;

f. mendapat informasi mengenai perkembangan kasus;

g. mendapat informasi mengenai putusan pengadilan;

h. mendapat informasi dalam hal terpidana dibebaskan;

i. dirahasiakan identitasnya;

j. mendapat identitas baru;

k. mendapat tempat kediaman sementara;

l. mendapat tempat kediaman baru;

m. memperoleh penggantian biaya transportasi sesuai dengan kebutuhan;

n. mendapat nasihat hukum;

o. memperoleh bantuan biaya hidup sementara sampai batas waktu

Perlindungan berakhir; dan/atau

p. mendapat pendampingan.

Selain diatur hak-hak yang dijamin negara, juga didalam Pasal 5 ayat (2)

menyatakan bahwa

Hak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada Saksi dan/atau

Korban tindak pidana dalam kasus tertentu sesuai dengan Keputusan

LPSK. Adapun di dalam penjelasan Pasal 5 ayat (2) UU 31 tahun 2014

diterangkan bahwa yang dimaksud dengan kasus-kasus tertentu antara lain, tindak

pidana korupsi, tindak pidana narkotika/psikotropika, tindak pidana terorisme dan

tindak pidana lain yang mengakibatkan posisi saksi dan korban dihadapkan pada

situasi yang sangat membahayakan jiwanya. Juga berdasarkan Pasal 10 UU No 31

Page 17: Seminar Nasional Viktimologi - core.ac.uk · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Seminar Nasional Viktimologi yang diselenggarakan dalam rangka Kongres Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia

Prosiding Seminar Nasional Viktimologi | Kongres Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia Ke-I | Balikpapan, 21-22

April 2017| ISBN 978-602-61562-1-1| 189

Tahun 2014, perlindungan hukum diberikan kepada Saksi, Korban, Saksi Pelaku,

dan/atau Pelapor tidak dapat dituntut secara hukum, baik pidana maupun perdata

atas kesaksian dan/atau laporan yang akan, sedang, atau telah diberikannya,

kecuali kesaksian atau laporan tersebut diberikan tidak dengan iktikad baik.

Dalam hal terdapat tuntutan hukum terhadap Saksi, Korban, Saksi Pelaku,

dan/atau Pelapor atas kesaksian dan/atau laporan yang akan, sedang, atau telah

diberikan, tuntutan hukum tersebut wajib ditunda hingga kasus yang ia laporkan

atau ia berikan kesaksian telah diputus oleh pengadilan dan memperoleh kekuatan

hukum tetap.

D. Kesimpulan dan rekomendasi

Di dalam studi kasus, korban menderita kerugian ekonomi dan kerugian atas

tidak dipenuhinya hak-hak dalam bidang perpajakan.Dalam ilmu viktimologi

korban menderita karena penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan oleh

Fiscus.Fiscus selaku aparat negara yang diberi wewenang untuk melakukan

pemungutan pajak daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan,

khususnya UU No 28 Tahun 2009 tentang pajak Daerah dan retribusi daerah.

Selain itu korban juga mengalami kerugian ekonomi, akibat penyalahgunaan

wewenang yang dilakukan oleh Kepala Seksi penagihan pajak Jakarta utara, yang

tidak menyetorkan uang pajak kepada kas negara secara utuh, sehingga korban

dianggap kurang bayar, kemudian dikenakan denda dan ditagih oleh negara

sebesar Rp. 7.155.676.751; (tujuh milyar seratus lima puluh lima juta enam ratus

tujuh puluh enam ribu tujuh ratus lima puluh satu rupiah). Negara wajib

memberikan perlindungan kepada korban berdasarkan Pasal 5 ayat (1), Pasal 5

ayat (2) serta Pasal 10 UU No 31 Tahun 2014 tentang perubahan UU No 13

Tahun 2006 tentang perlindungan saksi dan korban. Penderitaan terhadap hak-hak

yang tidak dipenuhi dibidang perpajakan, akibat fiscus melakukan pemeriksaan

lapangan diam-diam / silent operation, dengan menggunakan surat perintah

pemeriksaan yang sudah lewat waktu, yang juga menghasilkan perhitungan

Page 18: Seminar Nasional Viktimologi - core.ac.uk · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Seminar Nasional Viktimologi yang diselenggarakan dalam rangka Kongres Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia

Prosiding Seminar Nasional Viktimologi | Kongres Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia Ke-I | Balikpapan, 21-22

April 2017| ISBN 978-602-61562-1-1| 190

SKPDKB dab STPD yang tanpa persetujuan korban, diberikan pemenuhan hak-

haknya berdasarkan UU No 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah dan Kep. Gubernur No 30 tahun 2003 tentang ketentuan pemeriksaan di

bidang pajak daerah.

Berdasarkan studi kasus tersebut, maka:

a). Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan kepada Kepala Daerah atau

Pejabat yang ditunjuk terhadap SKPDKB. (Pasal 23 PP No 55 Tahun 2016

jo Pasal 103 UU No 28 Tahun 2009);

b). Wajib Pajak dapat mengajukan banding atas Surat Keputusan Keberatan

yang ditetapkan oleh Kepala Daerah. (Pasal 25 PP No 55 Tahun 2016jo

Pasal 105 UU No 28 Tahun 2009);

c). Perlu disosialisasikan bentuk-bentuk perlindungan bagi korban abuse of

power. Agar masyarakat dapat mengetahui tindakan apa yang dapat

dilakukan apabila menghadapi kasus-kasus di bidang perpajakan, serta

tidak menjadi korban.

d). Mengusahakan pengawasan bersama-sama yaitu masyarakat, aparat

pemerintah, dan aparat penegak hukum terhadap pejabat negara yang

diberi kewenangan dibidang perpajakan yang diindikasikan memiliki

kecenderungan melakukan penyalahgunaan kekuasaan /kewenangan di

lapangan.

e). Perlu ada usaha penyadaran etika profesi pada setiap aparat pemerintah

dalam melaksanakan tugasnya, terutama yang memiliki tugas melayani

masyarakat.

E. Referensi

Arif Gosita. Masalah Korban Kejahatan. Edisi ke 4.Badan penerbit Fakultas

Hukum UI. Jakarta. 2007.

Page 19: Seminar Nasional Viktimologi - core.ac.uk · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Seminar Nasional Viktimologi yang diselenggarakan dalam rangka Kongres Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia

Prosiding Seminar Nasional Viktimologi | Kongres Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia Ke-I | Balikpapan, 21-22

April 2017| ISBN 978-602-61562-1-1| 191

Prajudi Atmodirdjo. Hukum Administrasi Negara.Cetakan ke-9.(Ghalia

Indonesia.Jakarta.1988).

Yulius.Perkembangan Pemikiran dan Pengaturan Penyalahgunaan Wewenang di

Indonesia (Tinjauan Singkat Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara

Pasca Berlakunya Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014), artikel dalam

Jurrnal Hukum dan Peradilan, Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum

dan Peradilan Mahkamah Agung RI, Volume 04 Nomor 3 November 2015.

Makalah Prof Dr M Arief Amrullah SH Mhum.Disampaikan pada Pelatihan

Viktimologi Indonesia, Purwokerto, 18-20 September 2016, kerjasama World

Society of victimology dengan FH univ Jend.Sudirman. Judul: Ruang Lingkup

dan Tujuan Mempelajari viktimologi.

UU No 31 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU No 13 Tahun 2006 tentang

Perlindungan Saksi dan Korban.

UU No 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Declaration of Basic Principles of justice for victims of crime and abuse of power.

Peraturan Pemerintah No 55 tahun 2016 tentang Ketentuan Umum dan Tata cara

Pemungutan Pajak Daerah

Peraturan Daerah DKI No 13 Tahun 2010 tentang Pajak Hiburan.

SK Gub DKI No 30 tahun 2003 tentang ketentuan pemeriksaan di bidang pajak

daerah.

Page 20: Seminar Nasional Viktimologi - core.ac.uk · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Seminar Nasional Viktimologi yang diselenggarakan dalam rangka Kongres Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia

Prosiding Seminar Nasional Viktimologi | Kongres Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia Ke-I | Balikpapan, 21-22

April 2017| ISBN 978-602-61562-1-1| 192

Page 21: Seminar Nasional Viktimologi - core.ac.uk · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Seminar Nasional Viktimologi yang diselenggarakan dalam rangka Kongres Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia

Lppm Uniba Press

Universitas Balikpapan

Prosiding Seminar Nasional Viktimologi Konggres Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia Ke-1

“Optimalisasi Perlindungan Hukum Bagi Para Korban di

Indonesia”

Universitas Balikpapan

Kalimantan Timur

21-22 April 2017

http://isbn.perpusnas.go.id/Account/SearchBuku?searchCat=ISBN&searchTxt=978-602-61562-1-1