seminar nasional - ukipaulus.ac.idukipaulus.ac.id/site/viewfile/fullpaper.pdf · susunan acara...

17
PROSIDING ISBN 978-602-14822-1-6 SEMINAR NASIONAL “Implementasi Ilmu dan Teknologi Industri dalam Upaya Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat dan Lingkungan ” SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI INDUSTRI II MAKASSAR, 22 - 23 OKTOBER 2014 Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Akademi Teknik Industri Makassar Jln. Sunu No. 220 Makassar Telp. 0411-449609, Fax. 0411-449867 SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI INDUSTRI II

Upload: doanbao

Post on 01-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

PROSIDING

ISBN 978-602-14822-1-6

SEMINAR NASIONAL

“ Implementasi I lmu dan T eknologi Industr i dalam Upaya Peningkatan Kual i tas Hidup

Masyarakat dan L ingkun gan ”

SEMINAR NASIONAL

TEKNOLOGI INDUSTRI II

MAKASSAR, 22 - 23 OKTOBER 2014

Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Akademi Teknik Industri Makassar

Jln. Sunu No. 220 Makassar Telp. 0411-449609, Fax. 0411-449867

SE

MIN

AR

NA

SIO

NA

L T

EK

NO

LO

GI IN

DU

ST

RI II

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri II ATIM 2014 ISBN: 978-602-14822-1-6

i

Prosiding Seminar Nasional

Teknologi Industri (SNTI) II 2014

I ple e tasi Il u da Tek ologi I dustri dala Upaya Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat

da Li gku ga

Makassar, 22-23 Oktober 2014

Ball Room Hotel Swiss Belinn

Jl. Boulervard No. 55 Makassar

Editor:

Dr. Idi Amin, ST., M.Si.

Merla, S.S., M.Hum.

Muslimin, ST.

Muh. Harsyid, ST.

Muh. Ma arif “ya sirga

Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Akademi Teknik Industri Makassar

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri

Kementerian Perindustrian RI.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri II ATIM 2014 ISBN: 978-602-14822-1-6

ii

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri (SNTI) II 2014

ISBN : 978-602-14822-1-6

© 2014 Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat – Akademi Teknik Industri Makassar

Karya ini merupakan hak cipta. Tidak ada bagian yang boleh direproduksi dengan cara apapun tanpa

izin tertulis dari Editor. Permintaan dan pertanyaan tentang reproduksi dan hak dialamatkan kepada

Dr. Idi Amin, ST., M.Si., dan Merla, S.Si., M.Hum., pada Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada

Masyarakat, Akademi Teknik Industri Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia atau ke alamat email

[email protected] atau website www.uppm.atim.ac.id.

Kekayaan intelektual dari masing-masing karya termasuk dalam proses ini tetap berada di tangan

penerbit seperti yang tercantum pada lembaran ini.

Dipublikasikan oleh:

Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Akademi Teknik Industri Makassar

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri

Kementerian Perindustrian RI.

Jl. Sunu Nomor 220 Makassar

Telp : (0411) 44996 t

Fax : (0411) 449867

Email : [email protected]

Website: www.uppm.atim.ac.id

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri II ATIM 2014 ISBN: 978-602-14822-1-6

iii

Kata Pengantar

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan bimbingan

sehingga pelaksanaan Seminar Nasional Teknologi Industri (SNTI) II ATIM dapat terselenggara dengan

baik pada Hari Rabu dan Kamis, Tanggal 22 dan 23 Oktober 2014. SNTI merupakan kegiatan seminar

tahunan yang diselenggarakan oleh Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UPPM),

Akademi Teknik Industri Makassar (ATIM) yang alhamdulillah pada tahun 2014 ini telah menjadi

tahun kedua dalam penyelenggaraan kegiatan seminar nasional yang berkelanjutan, insya Allah.

SNTI pada tahun 2014 diselenggarkan dengan tema I ple e tasi Il u da Tek ologi I dustri dala Upaya Pe i gkata Kualitas Hidup Masyarakat da Li gku ga . Il u pe getahua dan teknologi industri menjadi barometer utama dalam implementasi hasil-hasil penelitian di bidang

industri khususnya dalam kegiatan pembangunan yang menyentuh segala bidang kehidupan

masyarakat dan lingkungan hidup. Upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan

hidup yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi industri membutuhkan dukungan institusi

pendidikan melalui riset ilmiah yang berkualitas dan dukungan dunia industri melalui inovasi

teknologi yang terbaru. SNTI bertujuan untuk memadukan hasil-hasil penelitian dan inovasi teknologi

tersebut menjadi suatu informasi dan publikasi ilmiah yang bermanfaat dan mudah

diimplementasikan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan hidup Indonesia.

Panitia SNTI telah menerima berbagai tulisan ilmiah yang berasal dari beberapa perguruan

tinggi nasional dan lembaga penelitian. Tulisan-tulisan tersebut dipresentasikan secara paralel oleh

beberapa peneliti dan penulis ilmiah dalam beberapa bidang kelompok keilmuan. Panitia SNTI pada

kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemakalah yang telah menyusun tulisan

ilmiahnya dengan baik dan mempercayakan kepada Panitia SNTI agar dapat dimasukkan ke dalam

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri II ATIM 2014. Tidak lupa pula Panitia SNTI

mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada bapak keynote speaker

Bapak Prof. Dr. H. Mansyur Ramly, M.Si., dari Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT),

Bapak Drs. Mujiyono, MM., dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Industri Kementerian

Perindustrian RI., Bapak Ir. H. Abdul Latif, M.Si., MM., dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Sulawesi

Selatan, dan Bapak Ir. Unggul Attas, MT., dari PT. Semen Tonasa, yang berkenan hadir dan berbagi

pengalaman di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi industri melalui kegiatan SNTI yang kedua ini.

Akhir kata, Panitia SNTI mengucapkan terima kasih atas segala masukan, saran dan perbaikan

yang disampaikan kepada Panitia SNTI demi perbaikan kualitas SNTI selanjutnya dan pada

kesempatan ini Panitia SNTI menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan dan

ketidaksempurnaan dalam penyelenggaraan SNTI yang kedua ini. Panitia Pelaksana mengucapkan

selamat berseminar, berpresentasi dan berdiskusi secara ilmiah. Semoga sukses dan kami menunggu

partisipasi karya tulis ilmiahnya dan kehadirannya pada kegiatan SNTI yang ketiga di tahun 2015.

Makassar

Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Akademi Teknik Industri Makassar

Dr. Idi Amin, ST., M.Si.

Ketua

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri II ATIM 2014 ISBN: 978-602-14822-1-6

iv

Daftar Isi

Halaman Judul ..................................................................................................................... i

Lembaran ISBN .................................................................................................................... ii

Kata Pengantar .................................................................................................................... iii

Daftar Isi .............................................................................................................................. iv

Susunan Panitia ................................................................................................................... v

Keynote Speaker ................................................................................................................. vi

Susunan Acara ..................................................................................................................... vii

Jadwal Sesi Paralel ............................................................................................................... viii

Paper Halaman Paper Halaman

SNTI A1 1 SNTI C13 241

SNTI A2 7 SNTI C14 248

SNTI A3 12 SNTI C15 225

SNTI A4 16 SNTI D1 260

SNTI A5 24 SNTI D2 267

SNTI A6 31 SNTI D3 272

SNTI A7 37 SNTI D4 278

SNTI A8 40 SNTI D5 284

SNTI A9 46 SNTI D6 290

SNTI A10 50 SNTI D7 296

SNTI A11 58 SNTI D8 302

SNTI A12 64 SNTI D9 307

SNTI A13 69 SNTI D10 311

SNTI A14 79 SNTI D11 316

SNTI B1 83 SNTI D12 322

SNTI B2 89 SNTI D13 327

SNTI B3 94 SNTI E1 336

SNTI B4 97 SNTI E2 342

SNTI B5 102 SNTI E3 347

SNTI B6 108 SNTI E4 352

SNTI B7 113 SNTI E5 357

SNTI B8 120 SNTI E6 364

SNTI B9 126 SNTI E7 371

SNTI B10 131 SNTI E8 377

SNTI B11 138 SNTI E9 383

SNTI B12 142 SNTI E10 394

SNTI B13 150 SNTI E11 399

SNTI B14 155 SNTI E12 405

SNTI C1 164 SNTI E13 411

SNTI C2 170 SNTI F1 415

SNTI C3 175 SNTI F2 422

SNTI C4 182 SNTI F3 428

SNTI C5 189 SNTI F4 435

SNTI C6 194 SNTI F5 441

SNTI C7 201 SNTI F6 445

SNTI C8 212 SNTI F7 451

SNTI C9 216

SNTI C10 222

SNTI C11 230

SNTI C12 235

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri II ATIM 2014 ISBN: 978-602-14822-1-6

v

Susunan Panitia

Penanggung Jawab

Muh. Setiawan Sukardin, ST., MT.

Koordinator

Amrin Rapi, ST., MT.

Ketua

Dr. Idi Amin, ST., M.Si.

Sekretaris

Merla, S.S.,M.Hum.

Bendahara

Wahidah, S.Si., M.Si.

Moderator Keynote Speaker

Ir. Masjono, M.Eng.

Tim Reviewer dan Moderator

1. Dr. Sariwahyuni, SP., M.Si. (Koordinator)

2. Windi Mudriadi, ST., MT.

3. Ir. Muhammad Basri, MM.

4. Atikah Tri Budi Utami, ST.,M.EngSc.

5. Herlina Rahim, ST., M.Si.

Tim Editor dan Prosiding

1. Sri Diana, SS., M. Ed. (Koordinator)

2. Andi Arnida, ST.

3. Muslimin, ST.

4. Muh. Harsyid, ST.

Tim Sekretariat & Humas

1. Sukarno Agung, ST. (Koordinator)

2. Fitriani, S.Sos.

3. Yuriadi, ST.

Tim Acara dan Publikasi

1. Ahmad Syawal, S.Si. (Koordinator)

2. Endah Wahyuni

3. Nur Said

Tim Perlengkapan dan Transportasi

1. Hasan (Koordinator)

2. Samsul

3. Zainal Abidin M, ST.

4. Amiruddin, ST.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri II ATIM 2014 ISBN: 978-602-14822-1-6

vi

Keynote Speaker

1. Keynote Speech (1)

Bapak Prof. Dr. H. Mansyur Ramly, M.Si.

Kepala Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT)

2. Keynote Speech (2)

Bapak Drs. H. Mujiyono, MM.

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri Kementerian Perindustrian RI.

3. Keynote Speech (3)

Bapak Ir. H. Abdul Latif, M.Si., MM.

Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Sulawesi Selatan.

4. Keynote Speech (4)

Bapak Ir. A. Unggul Attas, MBA.

Direktur Utama PT. Semen Tonasa.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri II ATIM 2014 ISBN: 978-602-14822-1-6

vii

SUSUNAN ACARA

WAKTU BENTUK ACARA TEMPAT

22 OKTOBER 2014

05.00-07.00 Persiapan Panitia Pelaksana Hotel

07.00-08.00 Registrasi Peserta dan Pemakalah Ballroom

08.00-08.30 Pembukaan Acara

Ballroom 08.30-09.25

Sambutan Ketua Panitia Seminar Nasional

(Dr. Idi Amin, ST., M.Si)

Sambutan Direktur Akademi Teknik Industri Makassar

(Amrin Rapi, ST., MT)

Sambutan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PUSDIKLAT)

Kementerian Perindustrian RI (Drs. Mujiyono, MM)

09.25-09.30 Coffe Break Hotel

09.00-11.00

Keynote Speech (1) Kepala BAN PT

Ballroom

Keynote Speech (2) Kapusdiklat Industri Kemenperin RI

Keynote Speech (3) Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII)

Sulawesi Selatan

Keynote Speech (4) Direktur Utama PT. Semen Tonasa

11.00-12.00 Sesi Paralel I

(Presentasi dan Tanya Jawab) 6 Ruang Kelas

12.00-13.00 ISHOMA Hotel

13.00-15.00 Sesi Paralel II

(Presentasi dan Tanya Jawab) 6 Ruang Kelas

15.00-15.30 Coffee Break Hotel

15.30-17.00 Penutupan

(Pemberian Sertifikat + CD Fullpaper + Prosiding) Ballroom

17.00-17.10 Sesi Foto Bersama Panggung Ballroom

23 OKTOBER 2014

07.00-17.00 Kunjungan Industri – Lokasi Wisata:

PT. Semen Tonasa Pangkep - Air Terjun Bantimurung Maros

Makassar-Pangkep-

Maros

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri II ATIM 2014 ISBN: 978-602-14822-1-6

viii

JADWAL SESI PARALEL

KELOMPOK : SNTI-A (TEKNIK KIMIA)

HARI : RABU

TANGGAL : 22 OKTOBER 2014

PUKUL : PKL. 13.00-SELESAI

RUANG : SAPHIRE 1

No. Paper Nama Judul Makalah Institusi

SNTI-A1 HB. Slamet Yulistiono

dan Joice Manga Sintesa Cetane Improver Jenis Etil Ester

Nitrat Dari Minyak Jelantah

Jurusan Teknik Kimia

Politeknik Negeri

Ujung Pandang

SNTI-A2

Ikwal Idul Fikri, Reza

Ibnu Mulia, Achmad

Faisal Rozi Zunipar, Sitti

Sahraeni S.T., M.Eng.

Peningkatan Nilai Kalor Batubara Lignit

Menggunakan Campuran Residu Asap Cair

Gambut Dan Minyak Jelantah

Jurusan Teknik Kimia

Politeknik Negeri

Samarinda

SNTI-A3

Lyse Bulo, Rosalia Sira

Sarungallo, Julianus

Dising,

Merliana Pangadongan,

Angelina Fianty

Perengkahan Metilester Rantai Karbon

Panjang (Biodiesel) Menggunakan Katalis

Zeolit Alam Dari Daerah Sulawesi Selatan

Jurusan Teknik Kimia

dan Teknik Mesin UKI

Paulus Makassar,

Politani Negeri

Kupang.

SNTI-A4

Yoel Pasae, Julianus Dising,

dan Lydia Melawaty

Ester Isopropil Dari Minyak Jarak Kaliki

Jurusan Teknik Kimia UKI

Paulus, Politeknik Negeri

Kupang

SNTI-A5 Joice Manga dan HB.

Slamet Yulistiono Potensi Lemak Sapi Sebagai Bahan Baku

Pada Pembuatan Bioaditif Minyak Solar

Jurusan Teknik Kimia

Politeknik Negeri

Ujung Pandang

SNTI-A6 Eldha Sampepana Optimalisasi Proses Hidrolisis Furfural Dari

Tandan Kosong Sawit

Balai Riset dan

Standardisasi Industri

Samarinda

SNTI-A7

Maxie Djonny, Rosalia

Sira Sarungallo,

Machmud Junaidy,

Meiyer Kinda, Yosua

Pengembangan Model Alat Penyulingan

Untuk Produksi Minyak Atsiri Jeringau

(Acorus calamus)

Jurusan Teknik Kimia,

Universitas Kristen

Indonesia Paulus

SNTI-A8 Anies Mutiari dan Aswati

Mindaryani

Efek Rasio Jumlah Resin Terhadap Perbandingan

Air Pada Penjerapan Gas Karbondioksida

Menggunakan Resin Komersial Purolite Dan

Dowex Marathon A

Balai Besar Bahan dan

Barang Teknik, Jurusan

Teknik Kimia UGM

Yogyakarta

SNTI-A9 Ramli Thahir, Alwathan,

Mustafa

Unjuk Kerja Mesin Dengan Bahan Bakar Hasil

Pirolisis Sampah Plastic Polipropilena (Pp)

Dengan Pemurnian Destilasi Fraksionasi

Buble Cup Ditinjau Dari Segi Emisi

Jurusan Teknik Kimia

Politeknik Negeri

Samarinda

SNTI-A10 Yuliani HR, Murni, Dyan

Pratiwi M

Adsorpsi Las Dalam Deterjen Dan Limbah

Laundry Menggunakan Kalembang

Teraktivasi

Jurusan Teknik Kimia

Politeknik Negeri

Ujung Pandang

SNTI-A11

Musafira, Ruslan, Abdul

Wahid Wahab dan Muh.

Nurdin

Sintesis Dan Modifikasi TiO2 Untuk Sensor

Chemical Oxygen Demand Dengan Respon Arus

Cahaya Visible

Jurusan Kimia

Universitas Tadulako,

Kimia Unhas, Kimia

Universitas Halu Uleo

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri II ATIM 2014 ISBN : 978-602-14822-1-6

16

(SNTI-A4)

Ester Isopropil dari Minyak Jarak Kaliki

Yoel Pasae1, Julianus Dising2, dan Lydia Melawaty3

1 & 3 Teknik Kimia UKI Paulus, 2Politeknik Negeri Kupang

[email protected]

ABSTRAK

Minyak jarak kaliki adalah minyak yang berasal dari biji jarak kaliki. Minyak ini mengandung trigliserida yang terdiri

dari banyak jenis asam lemak. Salah satu asam lemak yang terdapat dalam minyak jarak kaliki adalah asam risinoleat yang

memiliki gugus hidroksi pada rantai karbonnya. Gugus tersebut dapat dikonversi menjadi percabangan isopropil untuk

membentuk asam lemak bercabang. Asam lemak ini memiliki banyak manfaat antara lain : sebagai komponen peramu

aditif pelumas, bahan pencelup teksil, sabun, cat, pernis, dan kosmetik. Salah satu tahapan proses yang ditempuh untuk

mengkonversi minyak jarak kaliki menjadi asam lemak bercabang adalah pembuatan ester yang dapat digunakan sebagai

aditif biodiesel.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data teknis kondisi operasi terbaik dari reaksi minyak jarak kaliki

dengan isopropil alkohol. Metode yang digunakan untuk membuat ester isopropil adalah melalui reaksi transesterifikasi

yaitu mereaksikan minyak jarak kaliki dengan isopropanol. Ester isopropil yang diperoleh dianalisa dengan pengukuran

angka asam, angka penyabunan, dan angka iodium.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tingkat perolehan tertinggi diperoleh pada kondisi operasi 6 jam dan rasio

perbandingan minyak dengan isopropanol 1 : 10. Hal ini dapat dilihat dari nilai perolehan uji kualitas pada ketiga parameter

antara lain : angka asam rata – rata 1,6830, angka penyabunan rata – rata 44,4356, dan angka iodium rata – rata 80,0480.

Kata kunci : Minyak jarak kaliki, Biodiesel, ester isopropil.

ABSTRACT

Ricinus oil is oil derived from the seeds of ricini tree. This oil contains trglycerides which consists of many types of fatty

acids. One of the fatty acids contained in oil of ricini is ricini acid that has hidroksil group on carbon chain. This cluster can

be converted to isopropyl branching to form a branced fatty acid. These fatty acids have many benefits including : as

lubricant additive component gatherers, cosmetic, and plastic. One stage of the process gone through to converd oil into

fatty acid branched Ricini is making esters that can be used as a biodiesel additive. This study aimed to make isopropyl esters

and this characteristics. The method use to make isopropyl esters is via the transesterification reaction, the reaction of ricini

oil with isopropanol. Isopropyl esters were analysed by measurement of acid value, saponification value, and iodine value.

The results showed that the highest recovery rates obtained at 6 hours of operating conditions and oil ratio of 1:10 with

isopropanol. It can be seen from the acquisition of quality testing on all three parameters are: average of acid number,

saponification number, iodine number are 1,683 mgKOH/g sample, 44,4356 mgKOH/g sample and 80.0480 gI2/100 g

sample respectely

Keyword : Castor Oil, Biodiesel, Isopropyl Ester

PENDAHULUAN

Peningkatan kebutuhan energi (BBM) yang sangat tinggi dewasa ini mendorong industri-industri

pengeboran dan pengolahan minyak untuk meningkatkan produksi mereka. Peningkatan ini akan terus terjadi

setiap tahunnya seiring dengan pengembangan teknologi yang semakin maju dan jumlah penduduk yang

semakin meningkat. Akan tetapi BBM yang tetap menjadi tumpuan pemenuhan kebutuhan tersebut merupakan

energi tak terbarukan. Hal ini berdampak besar bagi ketersediaan energi tersebut di masa depan. Oleh karena

itu ada banyak Negara sekarang ini sedang menggalakkan penelitian dan pembuatan bahan bakar alternative

seperti biodiesel. Salah satu jenis biodiesel yang dapat dikembangkan di Indonesia adalah ester isopropyl. Ester

isopropil dapat digunakan sebagai salah satu alternative bahan bakar nabati (BBN) yang dapat mensubtitusi

BBM jenis solar. Ester Isopropil mampu mengurangi emisi gas karbon monoksida, sulfat, hidrokarbon polisiklik

aromatik, nitrat hidrokarbon polisiklik aromatik dan partikel padatan (Utami et all., 2007). Selama ini ester

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri II ATIM 2014 ISBN : 978-602-14822-1-6

17

isopropil hanya disintesis dari minyak bumi akan tetapi penggunaan ester isopropil yang disintesis dari minyak

bumi dapat mencemari lingkungan. Ester isopropil yang ramah lingkungan dapat dibuat dari minyak nabati yang

banyak tersedia sebagai hasil alam di Indonesia. Salah satu jenis minyak nabati yang potensial dapat dibuat

menjadi ester isopropil adalah minyak jarak kaliki (Castrol oil). Berdasarkan penelusuran literatur diperoleh

informasi bahwa minyak jarak kaliki mengandung asam-asam lemak tak jenuh tinggi yaitu asam risinoleat, asam

linoleat, dan asam oleat.

Asam lemak yang terkandung dalam minyak jarak kaliki dapat dikonversi menjadi ester bercabang

seperti ester isopropil dengan menggunakan isopropil alkohol sebagai pereaksi. Isopropil alkohol merupakan

produk turunan dari propana yang banyak diproduksi di industri gas alam. Isopropil alkohol ((CH3)2CHOH)

adalah senyawa alkil alkohol berupa cairan yang tidak berwarna, berbau alkohol banyak digunakan sebagai

pelarut lilin, minyak nabati, resin, ester selulosa. Bersifat iritan, meskipun tidak toksik sekali, mudah terbakar

atau dapat dibakar pada suhu kamar. Metode yang dapat digunakan untuk mengkonversi minyak jarak kaliki

menjadi ester isopropil adalah melalui reaksi transesterifikasi. Ester isopropil yang diperoleh ini dapat digunakan

sebagai aditif pada biodiesel.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan melalui alur reaksi transesterifikasi yang merujuk pada metode yang

dikerjakan oleh Karaosmanoglu (1996), dilanjutkan dengan pemurnian produk. Reaksi transesterifikasi

diaksankan untuk mereaksikan minyak jarak kaliki dengan menggunakan pereaksi isopropanol. Prosedur rinci

dari alur reaksi yang ditempuh adalah sebagai berikut:

Minyak jarak kaliki ditambahkan isopropanol dan sodium hidroksida dalam reaktor yang dilengkapi refluks

dan ditransesterifikasi pada suhu 60 oC. Rasio berat isopropanol terhadap minyak jarak kaliki adalah 5 : 1 , 8 : 1

dan 10 : 1, rasio sodium hidroksida terhadap minyak jarak kaliki 0,08 : 1. Reaksi dilangsungkan dengan variasi

waktu 3 jam, 4 jam, 5 jam, dan 6 jam. Produk reaksi dicuci dengan menggunakan natrium bikarbonat hangat

bersuhu 50 oC. Ester yang diperoleh dipisahkan dari pelarutnya dengan menggunakan rotavapour pada 212

mbar dan 40 oC selama 3 jam.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil perolehan ester isopropil dan karakteristiknya disajikan pada Tabel 1. Berdasarkan hasil penelitian

pada tabel 1, maka sampel terbaik diperoleh pada waktu reaksi 6 jam dan rasio minyak jarak kaliki dengan

isopropanol 1 : 10.

Tabel 1. Perolehan ester isopropil dan karakteristiknya

Sampel

Berat

Sampel (g)

%

Yield

Bil.

Asam

(mg KOH/g)

Bil.

Penyabunan

(mg KOH/g)

Bil. Iodium

(g I2/100 g)

Kode Waktu

(Jam)

Var.

Rasio

1 3 Jam 1 : 5 137,8 68,90 3,8500 56,1000

80,5019 3,8500 56,1000

2 3 Jam 1 : 8 154,2 77,10 2,8050 50,4900

81,9160 2,2000 50,4900

3 3 Jam 1 : 10 188,5 94,25 2,2898 50,4900

77,4201 2,2440 47,6850

4 4 Jam 1 : 5 141,74 70,87 3,3660 50,4900

81,0346 3,3000 50,4900

5 4 Jam 1 : 8 171,69 85,85 2,2440 44,4356

80,7884 2,2898 41,6584

6 4 Jam 1 : 10 197,21 98,61 2,2400 45,3333

81,4265 2,2400 44,8800

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri II ATIM 2014 ISBN : 978-602-14822-1-6

18

a) Perolehan ester isopropyl

Gambar 1 dan 2 berikut ini masing-masing menunjukkan hubungan antara waktu reaksi dengan perolehan

ester isopropyl, dan hubungan antara rasio pereaksi dengan perolehan ester isopropil. Berdasarkan kedua

gambar tersebut dapat diketahui bahwa waktu reaksi dan rasio pereaksi berbanding lurus dengan perolehan

ester isopropyl. Semakin lama waktu reaksi dan semakin banyak jumlah pereaksi (isopropanol) yang

digunakan maka perolehan ester isopropil (% yield) semakin meningkat. Perolehan tertinggi diperoleh pada

waktu reaksi 6 jam dan rasio minyak jarak kaliki dengan pereaksi 1:10 (v/v) yakni sebesar 99,47 %.

94,25

98,61 99,14

99,47

93

94

95

96

97

98

99

100

0 1 2 3 4 5 6 7

% Y

ield

waktu (jam)

Grafik antara Waktu Vs % Yield

7 5 Jam 1 : 5 151,03 75,52 2,2000 44,4356

81,5328 2,1577 44,4356

8 5 Jam 1 : 8 190,42 95,21 2,1577 41,6584

80,0480 2,1577 42,0750

9 5 Jam 1 : 10 198,27 99,14 1,6830 39,6667

77,7790 1,6830 42,5000

10 6 Jam 1 : 5 187,04 93,52 1,6830 42,0750

82,6165 1,6830 39,6667

11 6 Jam 1 : 8 189,98 94,99 1,6830 38,5000

81,0819 1,6830 38,8812

12 6 Jam 1 : 10 198,93 99,47 1,6830 38,8812

78,1830 1,6830 36,1040

Minyak Jarak Kaliki 4,4880 71,5275 83,7903

Gambar 1. Grafik hubungan antara waktu reaksi dengan % yield

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri II ATIM 2014 ISBN : 978-602-14822-1-6

19

b) Bilangan Asam

Pada gambar 3 dan gambar 4 dapat diketahui bahwa bilangan asam mengalami penurunan seiring dengan

peningkatan waktu reaksi 3 jam, 4 jam, 5 jam, dan 6 jam dan rasio pereaksi dengan minyak adalah 5 : 1 ; 8 : 1

; 10 : 1. Hal ini menunjukkan bahwa semakin lama waktu reaksi dan semakin banyak jumlah pereaksi yang

digunakan maka semakin berkurang bilangan asamnya. Masih tingginya bilangan asam pada produk ester

isopropil yang tidak sesuai dengan standar baku mutu biodiesel (SNI) yakni maksimal 0,8 disebabkan karena

produk masih mengandung campuran asam lemak. Pada tabel 1 angka asam minyak jarak kaliki lebih besar

daripada angka asam ester isopropil yakni sebelum reaksi transesterifikasi angka asamnya adalah 4,4880 dan

setelah reaksi transesterifikasi angka asam menjadi 1,6830 (pada waktu reaksi 6 jam dan rasio pereaksi

dengan minyak 10 : 1). Hal ini disebabkan karena pada reaksi transesterifikasi digunakan isopropanol dan

NaOH dalam bentuk larutan natrium isopropoksida sehingga mengakibatkan kadar asam menurun. Menurut

Rismana (2007), semakin tinggi bilangan asam akan mengakibatkan semakin banyak minyak yang

terhidrolisis.

93,52

94,99

99,47

93

94

95

96

97

98

99

100

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

% Y

ied

Rasio Pereaksi

Grafik antara Rasio Pereaksi Vs % Yield

3,8500 3,3660

2,2000 1,6830

0,0000

1,0000

2,0000

3,0000

4,0000

5,0000

0 1 2 3 4 5 6 7

Bil

an

ga

n A

sam

Waktu (Jam)

Grafik antara waktu dengan bilangan asam

Gambar 3. Grafik hubungan antara waktu reaksi dengan bilangan asam

Gambar 2. Grafik hubungan antara rasio pereaksi dengan % yield

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri II ATIM 2014 ISBN : 978-602-14822-1-6

20

c) Angka Penyabunan

Gambar 5 dan 6 menunjukkan bahwa semakin lama waktu reaksi dan semakin banyak jumlah pereaksi yang

digunakan maka angka penyabunan juga semakin menurun. Angka penyabunan minyak sebelum reaksi

transesterifikasi lebih besar dibandingkan angka penyabunan setelah reaksi transesterifikasi yakni sebelum

reaksi transesterifikasi angka penyabunan 71,5275 dan setelah reaksi transesterifikasi angka penyabunan

rata – rata 38,5000. Hal ini disebabkan karena dengan reaksi transesterifikasi terjadi pemisahan ester dan

gliserol (yang banyak mengandung lemak) sehingga kadar lemak di dalam ester isopropil sedikit menurun

sehingga mengakibatkan angka penyabunan juga menurun.

2,2000 2,1577

1,6830

0,0000

0,5000

1,0000

1,5000

2,0000

2,5000

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Bil

an

ga

n A

sam

Rasio Pereaksi

Grafik antara Rasio Pereaksi Vs Bilangan Asam

56,1000 50,4900

44,4356 42,0750

0,0000

10,0000

20,0000

30,0000

40,0000

50,0000

60,0000

0 1 2 3 4 5 6 7

Bil

an

ga

n P

en

ya

bu

na

n

Waktu (Jam)

Grafik antara Waktu Vs Bilangan Penyabunan

Gambar 4. Grafik hubungan antara rasio pereaksi dengan bilangan asam

Gambar 5. Grafik hubungan antara waktu reaksi dengan bilangan penyabunan

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri II ATIM 2014 ISBN : 978-602-14822-1-6

21

d) Angka Iodium

Gambar 7 menunjukkan grafik hubungan antara waktu reaksi dengan angka iodium yang tidak beraturan,

begitu pula pada gambar 8 menunjukkan hubungan antara rasio pereaksi dengan angka iodium yang tidak

beraturan, dan jika dilihat pada tabel 1 bahwa angka iodium sebelum reaksi transesterifikasi dan setelah

reaksi transesterifikasi memiliki nilai yang hampir sama yakni sebelum mengalami reaksi transesterifikasi

angka iodium 83,7903 dan setelah reaksi transesterifikasi angka iodium menjadi 78,1830. Proses

transesterifikasi bisa menyebabkan hilangnya gugus hidroksil dalam bentuk ester yang menyebabkan

turunnya angka iodium. Menurut Rismana (2007), besarnya angka iodium berdasarkan banyaknya ikatan

rangkap dalam asam lemaknya. Semakin besar bilangan iodium, maka semakin banyak ikatan rangkap yang

ada dalam suatu minyak, maka minyak tersebut akan semakin mudah rusak, karena sifatnya yang mudah

teroksidasi oleh oksigen dalam udara, senyawa kimia, atau proses pemanasan.

42,0750

38,5000

36,1040

34,0000

36,0000

38,0000

40,0000

42,0000

44,0000

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11Bil

an

ga

n P

en

ya

bu

na

n

Rasio Pereaksi

Grafik antara Rasio Pereaksi Vs Bilangan

Penyabunan

77,4201

81,4265

77,7790 78,1830

77,0000

77,5000

78,0000

78,5000

79,0000

79,5000

80,0000

80,5000

81,0000

81,5000

82,0000

0 1 2 3 4 5 6 7

Bil

an

ga

n I

od

ium

Waktu (Jam)

Grafik antara Waktu Vs Bilangan Iodium

Gambar 6. Grafik hubungan antara rasio pereaksi dengan bilangan penyabunan

Gambar 7. Grafik hubungan antara waktu reaksi dengan bilangan iodium

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri II ATIM 2014 ISBN : 978-602-14822-1-6

22

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa :

1. Produk ester melalui reaksi transesterifikasi minyak jarak kaliki dengan isopropanol dengan variasi

waktu dan pereaksi memiliki karakteristik yang berbeda – beda.

2. Kondisi terbaik yang diperoleh pada penelitian ini adalah pada waktu reaksi transesterifikasi 6 jam dan

perbandingan rasio minyak jarak kaliki dengan isopropanol 1 : 10 meskipun belum maksimal dan hanya

memperoleh isopropil palmitat pada kondisi tersebut.

3. Perolehan ester isopropyl tertinggi adalah 99,47 % dan hasil uji kualitas ester isopropil yakni angka

asam 1,6830 mgKOH/g sampel, angka penyabunan 38,8812 mgKOH/g sampel, dan angka iodium

78,1830 g I2/100 g sampel.

UCAPAN TERIMA KASIH

Makalah ini adalah bahagian dari hasil penelitian Hibah Strategis Nasional, oleh sebab itu penulis menyampaikan terima

kasih kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Ditjen Pendidikan Tinggi, atas pembiayaan

penelitiaan ini.

DAFTAR PUSTAKA

1) Karaosmanoglu, F., (1996), Investigation of the Refining Step of Biodiesel Production, Energy & Fuels, 10,

halaman 890-895.

2) Kinsman,D.V., 1979, "Isostearic and Other Branched Acids", "Journal of American Oil Chemist' Society,

volume 56 Nopember halaman 823A- 827A.

3) K othe G, Matheaus A.C., R a T.W, . Ceta e u e s of a hed a d st aight-chain ester lemaks

dete i ed i a ig itio ualit teste , Fuel –975

4) K othe G, “ha p C. A., a d R a T. W., Exhaust Emissions of Biodiesel, Petrodiesel, Neat Methyl Esters,

a d Alka es i a Ne Te h olog E gi e , Energy & Fuels 2006, Volume 20, halaman 403-408

5) Knothe G, (2008) Desig e Biodiesel: Opti izi g Este le ak Co positio to I p o e Fuel P ope ties , Energy Fuels, 2008, 22 (2), halaman 1358-1364

6) Lee I., JohnsonL.A., dan Hammond E.G., 1996, "Use of Branched-Chain Esters to reduce the

CrystallizationTemperatureof Biodiesel , JAOCS vol.72,no.10 halaman 1155-1160.

7) Mose , B.R., da E ha , “.). , Dieste f o Olei A id: Synthesis, Low Temperatures Properties, and

O idatio “ta ilit ,J A e Oil Che “o : hala a -680.

8) Othmer, kirk. 1964. Analisa Investasi Jarak Kaliki . http//:www.analisainvestasijarakkaliki.us. diakses 7

Oktober 2011.

81,0346

80,7884

81,4265

80,7000

80,8000

80,9000

81,0000

81,1000

81,2000

81,3000

81,4000

81,5000

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Bil

an

ga

n I

od

ium

Rasio Pereaksi

Grafik antara Rasio pereaksi Vs Bilangan Iodium

Gambar 8. Grafik hubungan antara rasio pereaksi dengan bilangan iodium

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri II ATIM 2014 ISBN : 978-602-14822-1-6

23

9) Pasae, Yoel, dan Benedictus. 2004. "Blending Biodiesel dari Minyak Kelapa Sawit dengan Biodiesel dari

Minyak Kelapa". Dibiayai oleh LPPM UKI Paulus Makassar, tidak dipublikasikan.

10) Pasae, Yoel, L.R., Corvis, dan Siahaya, Yusuf. 2005."Uji Unjuk Kerja Mesin Diesel Berbahan Bakar Biodiesel

Sawit". Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan UPN Jogyakarta.

11) Pasae, Yoel, D., Maxie, Prakoso, Tirto, dan Soerawidjaja, Tatang H..2005."Pengolahan Minyak Kelapa Sawit

Sebagai Bahan Bakar Pembangkit Listrik Diesel di Sulawesi Selatan". Hibah PEKERTI Dirjen DIKTI.

12) Suppes G. J., Goff M., Burkhart M. L., and BockwinkelM K., Mason H., Botts J. B., and Heppert J. A., (2001).

Multifu tio al Diesel Fuel Additi es f o T igl e ides , Energy Fuels, 2001, 15 (1), halaman 151-157.

13) Utami, T.S., Arbianti, R., dan Nurhasman, D. 2007. Kinetika Reaksi Transesterifikasi CPO terhadap Produk

Metil Palmitat dalam Reaktor Tumpak. Di dalam Seminar Nasional Fundamental dan Aplikasi Teknik Kimia,

Surabaya, 15 November 2007. Hlm. KR2-1-KR2-6.