seminar akhir

22
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Upload: nard-malhotra

Post on 03-Jan-2016

17 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

A. IMPLEMENTASI

Dalam upaya memecahkan masalah yang didapatkan pada saat pengkajian tanggal 11Desember s/d 15 Desember 2012 telah dilakukan : Role play MPKP. Berdasarkan alternative masalah yang telah ditentukan maka implementasi pemecahan masalah diuraikan sebagai berikut:

1.Role play tentang Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP)

a. Operan

Operan dilakukan setiap hari mulai dari tanggal 19 Desember s/d 22 Desember 2012 setiap pergantian shift jaga : pukul 13.30 wita pada dinas siang dengan tujuan untuk menyampaikan kondisi atau keadaan umum setiap pasien dan hal-hal yang belum dilakukan dan yang sudah dilakukan dan yang perlu ditindaklanjuti oleh shift berikutnya.

b. Pre dan post conference

Pre dan post conference dilakukan setiap hari mulai dari tanggal 20 Desember s/d 22 Desember 2012 selama 15 menit. dengan tujuan Untuk mendiskusikan dan mengidentifikasi masalah-masalah pasien, merencanakan asuhan dan evaluasi hasil serta mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di ruangan pada saat melaksanakan Askep.

c. Ronde keperawatan

Ronde keperawatan dilaksanakan pada hari rabu 26 Desember 2012 jam 10.00 wita dan dihadiri oleh kepala ruangan dan kepala bidang perawatan dan mahasiswa praktek profesi. Tujuannya adalah Mengatasi masalah keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat disamping melibatkan pasien dan keluarga untuk membahas dan melaksanakan Asuhan keperawatan.

Pasien yang dironde adalah An. I dengan diagnosa Medis Bronchopneumonia. Hal-hal yang dipresentasikan identitas klien dan dilanjutkan dengan masalah keperawatan yang ditemukan yaitu 3 masalah keperawatan yaitu : pola napas tidak efektif berhubungan dengan perubahan membran alveolur kapiler (efek inflamasi), bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan peningkataan produksi sputum dan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan refleks isap kurang.

2. Sistem pengawasan mutu pelayanan

Implementasi tentang pengawasan mutu pelayanan tidak dilakukan secara maksimal mengingat keterbatasan waktu dan tenaga yang dimiliki oleh mahasiswa sehingga tidak dijalankan sepenuhnya. Namun dalam hal ini, berdasarkan observasi dan wawancara bahwa di ruang perawatan IV RS Islam Faisal ternyata masih kekurangan alat-alat kesehatan seperti alat bedah minor.

Dengan adanya kekurangan itu untuk memenuhi standar pelayanan yang memenuhi kriteria atau bermutu, maka mahasiswa telah mengadakan alat bedah minor di ruang perawatan IV sehingga nanti bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan tindakan di ruangan tersebut.

B. EVALUASI

1. Melakukan operan pasien

a. Evaluasi stuktur Operan di ikuti oleh semua mahasiswa yang

bertugas pada masing-masing shif dan diikuti oleh perawat ruangan atas instruksi dari kepala ruangan serta bersama-sama kepala ruangan.

b. Evaluasi proses Operan dilakukan di depan pasien dan sudah berjalan dengan baik, Operan dilakukan dengan menyampaikan kondisi atau keadaan umum setiap pasien beserta tindakan keperawatannya, dan hal-hal penting yang perlu ditindaklanjuti oleh shift berikutnya. Menurut kepala ruangan, selama ini mereka melakukan operan di depan pasien, dengan menyampaikan masalah medis saja dan tidak mengoperkan masalah keperawatan yang dialami klien.

c. Evaluasi hasilOperan pasien telah dilaksanakan dengan baik

setiap pergantian sift didepan pasien dari perawat pelaksana ke ketua tim sehingga perawat shift berikutnya dapat mengetahui kondisi pasiennya masing-masing yang menjadi tanggung jawabnya. Kegiatan ini di ikuti oleh perawat ruangan dan juga kepala ruangan

d. Rencana tindak lanjut

Direncanakan oleh kepala ruangan untuk lebih memaksimalkan lagi kegiatan operan didepan pasien dengan menyampaikan masalah-masalah keperawatan yang dialami oleh klien yang akan di mulai pada 1 januari 2013.

2. Melakukan pre dan post conference

a. Evaluasi stuktur

Pre dan post conference di ikuti oleh mahasiswa yang dinas pagi dan dinas sore dan tidak diikuti oleh perawat ruangan dan hanya diikuti oleh kepala ruangan saja.

b. Evaluasi proses Pre dan post conference belum berjalan secara

maksimal, hal ini berhubungan dengan kurang siapnya petugas yang hadir tepat waktu. Post conference yang seharusnya dihadiri oleh semua perawat yang bertugas pada saat itu, namun perawat disibukkan oleh kegiatan rutin diruangan melayani pasien, sehingga pre dan post conference belum terlaksana dengan baik.

c. Evaluasi hasil

Kegiatan pre dan post conference telah dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu sudah dapat dilakukan olah perawat yang bertugas pada shift itu dapat mengidentifikasi masalah-masalah pasiennya masing-masing yang menjadi tanggung jawabnya dimana yang berperan sebagai perawat adalah mahasiswa praktek profesi.

d. Rencana tindak lanjut

Kepala ruangan beserta staf menerima bahwa pre dan post conference merupakan kegiatan yang penting yang hasrus dilakukan setiap sebelum dan sesudah melakukan asuhan keperawatan dan memulai secara bertahap pada ruangan-ruangan yang digunakan sebagai percontohan.

3. Ronde keperawatan

a. Evaluasi stuktur

Ronde keperawatan dilakukan di kamar 405, yang diikuti oleh seluruh mahasiswa praktek profesi dan diikuti oleh kepala ruangan, serta kepala bidang keperawatan.

b. Evaluasi proses

Ronde keperawatan dilakukan untuk menjelaskan masalah keperawatan pasien yang dilaksanakan disamping melibatkan pasien dan keluarga untuk membahas dan melaksanakan Asuhan keperawatan. Ronde dilakukan oleh mahasiswa praktek profesi dan di ikuti oleh perawat ruangan dengan kasus yang dirondekan adalah bronchopneumonia yang diakhiri dengan berdiskusi bersama tentang masalah keperawatan yang ditemukan.

c. Evaluasi hasilRonde keperawatan telah dilakukan sesuai prosedur

dan hasil yang memuaskan dimana dalam kegiatan tersebut perawat pelaksana mampu menjelaskan tentang kondisi klien yang mencakup masalah keperawatan yang ditemukan, tindakan yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah keperawatan dan masalah keperawatan yang tidak dapat di atasi serta di lanjutkan dengan berdiskusi untuk mengatasi masalah keperawatan tersebut

d. Rencana tindak lanjut

Kepala ruangan beserta staf menerima bahwa ronde keperawatan merupakan kegiatan yang penting yang harus dilakukan dan bersedia untuk melakukannya di ruang perawatan IV.

4. Sistem pengawasan mutu pelayanan

Implementasi tentang pengawasan mutu pelayanan tidak dilakukan secara maksimal mengingat keterbatasan waktu dan tenaga yang dimiliki oleh mahasiswa sehingga tidak dijalankan sepenuhnya.

WASSALAM