seluruh materi pkn

104
Kelompok Remedial PKN XI-IPA 3 (Kelas X, semester 1)

Upload: ivo-zola-vinola

Post on 13-Oct-2015

107 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

- ppt- Ivo Zola Vinola- SMAN 33 Jakarta- kelas X, XI, XII

TRANSCRIPT

Slide 1

Kelompok Remedial PKNXI-IPA 3(Kelas X, semester 1) Agus Cahyadi- Cindy Aprillia Azhary- Ivo Zola Vinola- Nizmah Sarah Alfiah- Rizki Putri Mardani

BAB 1KELAS X SMA

(Indikator)Hasil Yang Diharapkan :1.1. Mendeskripsikan hakikat bangsa & unsur-unsur terbentuknya negara1.2. Mendeskripsikan hakikat negara dan bentuk-bentuk kenegaraan1.3. Menjelaskan pengertian fungsi, dan tujuan NKRI1.4. Menunjukkan semangat kebangsaat, nasionalisme, dan patriotisme dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegaraA. Mendeskripsikan hakikat bangsa dan unsur-unsur terbentuknya negara

Mendeskripsikan kedudukan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sociala. Sebagai makhluk individu, setiap manusia memiliki sifat dan kepribadian yang berbeda sehingga selalu dpt dibedakan dng orang lain. Orang yang dilahirkan secara kembarpun pasti memiliki perbedaan. Perbedaan yang dimiliki, karena Tuhan telah menciptakan sifat, watak , keinginan, kebutuhan dan cita-cita yang berbeda. Manusia sebagai makhluk Individu, mrp satu kesatuan yang terdiri dari unsur jasmani (raga) dan rohani (jiwa). Setiap manusia dibekali kemampuan (potensi) akal, pikiran, perasaan dan keyakinan sehingga sanggup untuk berdiri sendiri dan bertanggung jawab atas dirinya agar mampu bertahan hidup (survival).Dengan akal dan pikirannya, ia mampu menaklukkan alam dan makhluk lain. Dan dengan perasaan serta keyakinannya, ia mampu membedakan mana yang baik dan buruk, benar-salah dan menemukan Tuhannya.

b. Sebagai mahkluk sosial. Manusia selalu berhubungan dengan orang lain. Manusia tidak dapat memenuhi kebutuhan sendiri tanpa bantuan orang lain. Ia selalu berada dalam ketergantungan dalam hubungannya dengan yang lain.

Pemenuhan Kebutuhan Manusia

Kebutuhan Fisik dan Biologisnya (membentuk keluarga, marga, dan kelompok masyarakat).Kebutuhan Ekonomi (membentuk usaha dagang, pasar dan perusahaan).Kebutuhan Sosial (kelompok ibadah, arisan dan perkumpulan sosial lainnya).

Aristoteles (384 -322 M), mengatakan bahwa manusia adalah Zoon Politicon yang artinya mahluk yang hidup berkelompok, selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan sesama manusia lainnya.Dalam kehidupan tradisional, antara lain seperti kelompok suku-suku atau bangsa tertentu. Sedangkan dalam kehidupan modern, sekarang ini kita kenal disebut negara.

Menguraikan pengertian bangsa

Bangsa adalah suatu komunitas etnik yang memiliki ciri-ciri : memiliki nama, wilayah tertentu, mitos leluhur bersama, kenangan bersama, satu atau beberapa budaya yang sama & solideritas tertentu.Dalam pengertian sosiologis, bangsa termasuk kelompok paguyuban yang secara kodrati ditakdirkan untuk hidup bersama dan senasib sepenanggungan di dalam suatu negara.

Dalam pengertian politis, bangsa merupakan sekelompok orang dalam suatu negara. Sedangkan masyarakat dalam arti sosiologis, merupakan sekelompok orang dalam suatu negara.Hans Kohn (Jerman) bangsa adalah hasil tenaga hidup manusia dalam sejarah. Suatu bangsa mrp golongan yg beraneka ragam & tidak bisa dirumuskan secara eksak.F. Ratzel (Jerman) bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu. Hasrat itu timbul karena adanya rasa kesatuan antara manusia dan tempat tinggalnya (paham geo-politik).Otto Bauer (Jerman), bangsa adalah kelompok manusia yg mempunyai kesamaan karakter/perangai yang timbul karena kesamaan nasib. Karakter, sikap dan perilaku yang menjadi jatidiri bangsa.Ciri khas yang membedakan suatu bangsa dengan bangsa lain.Ernes Renan (Perancis) bangsa adalah sekelompok manusia yang memiliki kehendak bersatu sehingga merasa dirinya adalah satu. Jalobsen dan Lipman, bangsa adalah suatu kesatuan budaya (cultural unity) dan kesatuan politik (political unity).Bung Karno, menyatakan bahwa bangsa dapat dimengerti sebagai berikut :Ras, yaitu sekelompok orang yang mempunyai ciri-ciri jasmaniah sama yang dibawa sejak lahir.Volk, yaitu sekelompok orang yang sudah mempunyai kesamaan dalam kebudayaan.Natie, yaitu sekelompok orang yang sudah mempunyai persamaan kesadaran bernegara dan kesadaran berpolitik tanpa membedakan ras atau volk, bahkan tidak lagi membedakan suku, agama, ras dan antar golongan (SARA).

c. Mengidentifikasi unsur-unsur terbentuknya negara

Kata Negara berasal dari : state (Inggris), staat (Belanda dan Jerman), etat (Perancis), statum (Latin), yang berarti keadaan yang tegak dan tetap.Negara adalah organisasi yang di dalamnya ada rakyat, wilayah yang permanen, dan pemerintah yang berdaulat (baik ke dalam maupun ke luar). Dalam arti luas, negara merupakan kesatuan sosial (masyarakat) yang diatur secara konstitusional untuk mewujudkan kepentingan bersama.

TINJAUAN NEGARA

ORGANISASI KEKUASAAN :J.H.A. Logeman, negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang bertujuan mengatur dan menyeleng-garakan masyarakat dengan kekuasaan tersebut. Kranenburg, negara adalah suatu organisasi kekuasaan yg diciptakan oleh sekelompok manusia yg disebut bangsa.ORGANISASI POLITIK :Robert Mc. Iver, negara adalah suatu organisasi politik yang berbeda dengan organisasi lain, karena negara memiliki kedaulatan tertinggi dan keanggotaannya bersifat mengikat semua orang.ORGANISASI KESUSILAAN :G.W.F. Hegel, negara adalah suatu organisasi kesusilaan yang timbul dari sintesa antara kemerdekaan universal dengan kemerdekaan individual. INTEGRALISTIK :B. Spinoza, Adam Muller, dan Soepomo, negara mrp suatu integritas antara pemerintah dengan rakyat. Negara mengatasi seluruh golongan dalam masyarakat dan merupakan suatu kesatuan yang organis.

4. Sifat dan hakikat Negara

Sifat Memaksa (negara memiliki mempunyai kekuatan fisik secara legal.Sifat Monopoli (yaitu dalam menetap-kan tujuan bersama masyarakat. Sifat Mencakup Semua (All-Embracing), yaitu semua peraturan perundang-undangan yg berlaku adalah untuk semua orang tanpa kecuali. Sifat Hakekat negara berkaitan erat dgn dasar-dasar terbentuk-nya negara, norma dasar (fundamental norm) yg menjadi tujuan, falsafah hidup yang ingin diwujudkan, perjalanan sejarah dan tata nilai sosial-budaya yang telah berkembang di dalam negara.

B. Mendeskripsikan hakikat negara dan bentuk-bentuk kenegaraan

1. Mendeskripsikan pengertian Negara Definisi Negara:Roger H. Soltau: Negara adalah agen (agency) atau kewenangan (authority) yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama masyarat (the state is an agency authority managing or controlling these (common) affairs on behalf of and in the name of the community)Harold J. Laski: Negara adalah masyakat yang diintegrasikan karena mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan yang secara sah lebih berkuasa daripada individu atau kelompok yang meupakan bagian dari masyarakat.Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama untuk memenuhi terkabulnya keinginan-keinginan mereka bersama.Max Weber: negara adalah suatu masyarakat yang mempunytai monopoli dalam penggunan kekerasan fisik secara sah dalam sesuat wilayah (the state isa human society that (successfully) clains the monopoli of the legimate use of physical force within a given territory)Robert M Maclver: Negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan penertiban di dalam suatu masyarakat dalam suatu wilayah dengan berdasarkan system hokum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintah yang untuk meksud tersebut diberi kekuasaan memaksa.

Kesimpulan: Negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya (governed) oleh sejumlah pejabat dan yang berhasil menuntut dari warga negaraya taat pada peraturan perundang-undangan melalui penguasaan (control) monopolistis terhadap kekuasaa yang sah.

Mendeskripsikan asal mula terjadinya Negara

Unsur-unsur negara:

Menurut Friedrich Hertz (Jerman), ada 4 unsur yg berpe-ngaruh dalam terbentuknya suatu bangsa :Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional. Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional sepenuhnya.Keinginan akan kemandirian, keunggulan, individualitas, keaslian atau kekhasan yang mandiri.Keinginan untuk menonjol (unggul) di antara bangsa-bangsa dalam mengejar kehormatan, pengaruh dan prestise.

Menurut Oppenheimer dan Lauterpacht, suatu negara harus memenuhi syarat: rakyat yg bersatu, wilayah, pemerintah yg berdaulat & pengakuan dari negara lainMenurut Konvensi Montevideo 1933, negara harus mempunyai empat unsur konstitutif :Harus ada penghuni (rakyat, penduduk, warga negara) atau bangsa (staatsvolk) ; Harus ada wilayah atau lingkungan kekuasaan; Harus ada kekuasaan tertinggi (penguasa yg berdaulat) atau pemerintahan yang berdaulat; dan Kesanggupan berhubungan dgn negara-negara lain.

Secara sosiologis, rakyat adalah sekumpulan manusia yang dipersatukan oleh rasa persamaan, dan yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu.Secara hukum, rakyat mrp warga negara dlm suatu negara yg memiliki ikatan hukum dgn pemerintah.

Tinjauan Umum Tentang Rakyat :Secara politis, rakyat adalah semua orang yang berada dan berdiam dalam suatu negara atau menjadi penghuni negara yang tunduk pada kekuasaan negara itu.

Secara sosiologis, rakyat adalah sekumpulan manusia yang dipersatukan oleh rasa persamaan, dan yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu.

Secara hukum, rakyat merupakan warga negara dalam suatu negara yg memiliki ikatan hukum dgn pemerintah

Batas wilayah daratan suatu negara, dapat berupa :

Batas Alamiah, dalam bentuk : sungai, danau, pegunungan, lembah, dan hutan.Batas Buatan, dalam bentuk : pagar tembok, kawat berduri, tiang tembok, pos penjagaan dan patok.Batas secara Geografis, adanya garis lintang & bujur dalam bola dunia. Misalnya letak negara Indonesia secara geografis berada pd lintang 60 LU, 110 LS, 950 BB 1410 BT.Wilayah:Wilayah lautan berupa : samudra, laut, selat, danau & sungai dalam batas wilayah negara. Berpedoman pd Hasil Konferensi Hukum Laut Internasio-nal III 1982 di Montigo By oleh PBB, yaitu UNCLOS (United Nations conference on The Law of The Sea). Ditandatangani tgl 10 Des 1982 oleh 119 negara peserta (117 negara dan 2 organisasi kebangsaan di dunia).Sejak 16 Nov 1993 telah diratifikasi oleh 60 negara & menjadi hukum positif sejak 16 Nov 1994.

Negara yg tidak memiliki lautan (land locked). Negara yang memiliki wilayah lautan dengan pulau-pulau di dalamnya (archipelago state).Negara Republik Indonesia memiliki luas wilayah laut 65% dan panjang pantai 81.000 KM

Perjuangan Wilayah Laut Indonesia :Sejak Proklamasi, 3 mil laut yaitu Territoriale Zee En Maritieme Kringen Ordonantie (TZMKO 1939).

- Deklarasi Djuanda 13 Des 1957 (12 mil laut). UU No. 4/Prp Tahun 1960.

- Konferensi PBB tentang hukum laut tahun 1958. Ta-hun 1982, dicantumkan asas negara kepulauan da-lam UNCLOS 82 (United Nations Conference on The Law of The Sea) Indonesia meratifikasi melalui UU No. 17 Tahun 1985 31 Des 1985.Wilayah Udara :

Pasal 1 Konvensi Paris 1919 menyatakan bahwa negara-negara merdeka dan berdaulat berhak mengadakan eksplorasi dan eksploitasi di wila-yah udaranya.

Konvensi Chicago 1944 (Pasal 1) Bahwa setiap negara mempunyai kedaulatan yg utuh dan ekslusif di ruang udara di atas wilayahnya.

Berdasarkan UU Negara Indonesia No. 20 Tahun 1982, batas wilayah kedaulatan dirgantara ter-masuk orbit geo-stationer setinggi 35.671 km.

Dua Teori Tentang Konsepsi Wilayah Udara, yaitu :

1. Teori Udara Bebas (Air Freedom Theory)Kebebasan ruang udara tanpa batas (wilayah udara dapat digunakan oleh siapa pun). Kebebasan udara terbatas (setiap negara berhak mengambil tindakan tertentu untuk keamanandan keselamatannya.

2. Teori Negara Berdaulat di Udara (The AirSovereagnty) - Teori Keamanan (suatu negara mempunyai kedaulatan yg diperlukan untuk menjagakeamanannya.

- Teori Pengawasan Cooper (Coopers Control Theory), bahwa kedaulatan negara ditentukan oleh kemampuan negara ybs untuk mengawasi wilayah diatasnya secara fisik dan ilmiah.

- Teori Udara (Schacter), bahwa wilayah udara itu haruslah smp suatu ketinggian di mana udara masih cukup mampu mengangkat /mengapung-kan balon dan pesawat udara.

Wilayah Ekstrateritorial Wilayah ekstrateritorial adalah wilayah suatu negara yang berada di luar wilayah negara itu. Dasar Konggres Wina (1815) dan Kongres Aachen (1818).

Daerah ekstrateritorial mencakup :- Daerah perwakilan diplomatik di suatu negara.- Kapal yang berlayar di bawah bendera suatu negara.

23Kata kedaulatan atau daulat berasal dari kata daulah (Arab) sovereignity (Inggris), souvereiniteit (Perancis), supremus (Latin), dan souvranita (Italia), yang berarti kekuasaan tertinggi.

Pemerintah Yang BerdaulatKedaulatan adalah, kekuasaan tertinggi dalam suatu negara yang berlaku terhadap seluruh wilayah dan segenap rakyat negara itu.

2. Pemerintah berdaulat adalah pemerintah yang memiliki kekuasaan tertinggi dalam mengatur rakyat dan negaranya baik secara internal maupun eksternal.Menurut Jean Bodin (1500-1596), bahwa kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi untuk menentukan hukum dalam suatu negara.

Kedaulatan mempunyai sifat-sifat pokok :

1. Asli tidak berasal dari kekuasaan lain.2. Permanen kekuasaan tetap ada selama negara itu berdiri.3. Tunggal merupakan satu-satunya kekuasaan tertinggi dalam negara yang tidak dibagi-bagikan.4. Tidak terbatas tidak dibatasi oleh kekuasaan lain. Pemerintah adalah lembaga, atau orang yang bertugas mengatur dan memajukan negara dengan rakyatnya- Pemerintah dalam arti sempit, (eksekutif) Pemerintah dalam arti luas, adalah keseluruhan alat perlengkapan negara.Kedaulatan pemerintah dapat dibedakan :

Beberapa teori tentang kedaulatanoleh para ahli :Kedaulatan Tuhan (Agustinus, T. Aquinas, Marsillius), bahwa raja atau penguasa memperoleh kekuasaan tertinggi dari Tuhan.2. Kedaulatan Raja (N. Machiavelli, Jean Bodin, Thomas Hobbes), Kedaulatan negara terletak di tangan raja sebagai penjelmaan kehendak Tuhan. 3. Kedaulatan Negara (George Jellinek, Paul Laband), bahwa kekuasaan pemerintah bersumber dari kedaulatan negara.Kedaulatan Hukum (Krabbe, Immanuel Kant, Kranenburg), bahwa kekuasaan hkm merupakan kekuasaan tertinggi di dalam negara.5. Kedaulatan Rakyat (John Locke, Montesquieu, J.J. Rousseau), bahwa rakyat merupakan kesatuan yang dibentuk oleh individu-individu melalui perjanjian masyarakat (social contract).

Pengakuan Dari Negara LainDasar Pertimbangan :Adanya kekhawatiran akan kelangsungan hidupnya.Ketentuan hukum alam.Fungsi Dan Tujuan NKRI

Berdirinya NKRI, memiliki fungsi yaitu, sebagai pengatur kehidupan dalam negara untuk menciptakan tujuan-tujuan negara. Fungsi-fungsi negara secara umum mencakup : Sebagai Stabilisator.Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Mengusahakan pertahanan untuk menangkal kemung-kinan serangan dari luar.Menegakkan keadilan.

Tujuan negara, ditujukan utk mengarahkan segala kegiatan dan sekaligus menjadi pedoman dlm penyusunan & pengen-dalian alat kelengkapan negara serta kehidupan rakyatnya.Bagi NKRI, bahwa fungsi negara sekaligus mrp tujuan negara yang ingin dicapai sesuai Pembukaan UUD 1945.

Fungsi dan sekaligus tujuan NKRI yaitu mencakup :

Melindungi Segenap Bangsa Indonesia dan Seluruh Tumpah Darah Indonesia.

Memajukan Kesejahteraan Umum.

Mencerdaskan Kehidupan Bangsa.

Ikut Melaksanakan Ketertiban Dunia yang Berdasarkan Kemerdekaan, Perdamaian Abadi, dan Keadilan Sosial.1.4. Menunjukkan semangat kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegaraTolong searchingin yg ini ya kawanIndikator 1.4. adalah indikator terakhir di bab 1BAB 2SISTEM HUKUMDANPERADILAN NASIONALKELAS X SMA

Waktu : 6 x 45 Menit(Keseluruhan KD)Standar Kompetensi :Menampilkan sikap positif ter-hadap sistem hu-kum dan pera-dilan nasionalKompetensi Dasar :2.1. Mendeskripsikan pengertian sistem hukum dan peradilan nasional.2.2. Menganalisis peranan lembaga- lembaga peradilan.2.3. Menunjukkan sikap yang sesuai de- ngan ketentuan hukum yang berlaku2.4. Menganalisis upaya pemberantasan korupsi di Indonesia2.5. Menampilkan peran serta dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Waktu : 4 x 45 MenitStandar Kompetensi :Menampilkan sikap positif terhadap sistem hukum dan peradilan nasionalKompetensi Dasar :2.1. Mendeskripsikan penger- tian sistem hukum dan peradilan nasional.(Indikator)Hasil Yang Diharapkan :2.1. Mendeskripsikan pengertian sistem hukum & peradilan nasional2.2. Menganalisis peran lembaga-lembaga peradilan2.3. Menunjukkan sikap yang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku2.4. Menganalisis upaya pemberantasan korupsi di Indonesia2.5. Menampilkan peran serta dalam upaya pemberantasan korupsi di indonesiaPETA KONSEP (KD 2.1.)Sistem HukumSistemHukum Mr. E.M. MeyersE. Utrecht, SHS.M Amin, SH. dllPenggolongan HukumPeradilan NasionalWujudRuangWaktuPribadiIsiTugas & FungsiSISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALSumber HukumUndang-undangKebiasaanYurisprudensiTraktatDoktrinP. UmumP. AgamaP. MiliterP. T. Ush NegaraM. KonstitusiTujuan Hukum Kata sistem dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia mengandung arti susunan kesatuan-kesatuan yang masing-masing tidak berdiri sendiri-sendiri, tetapi berfungsi membentuk kesatuan secara keseluruhan. SISTEM HUKUM & PERADILAN INTERNASIONALPENGERTIAN SISTEMUnsur-unsur dalam sistem mencakup : Seperangkat komponen, elemen, bagian.Saling berkaitan dan tergantung.Kesatuan yang terintergrasi.Memiliki peranan dan tujuan tertentu.Interaksi antar sistem membentuk sistem lain yang lebih besar.b. PENGERTIAN HUKUMProf. Mr. E.M. Meyers, hukum adalah semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan, ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat, dan menjadi pedoman bagi penguasa negara dalam melaksanakan tugasnya.Leon Duguit, hukum adalah aturan tingkah laku anggota masyarakat, aturan yang daya penggunaannya pada saat tertentu diindahkan oleh suatu masyarakat sebagai jaminan dari kepentingan bersama & yang pelanggaran terhadapnya akan menimbulkan reaksi bersama terhadap pelakunya.Drs. E. Utrecht, S.H., hukum adalah himpunan peraturan (perintah dan larangan) yang mengurus tata tertib suatu masyarakat dan karenya harus ditaati oleh masyarakat itu.UNSUR-UNSUR DALAM PENGERTIAN HUKUM : Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat ;Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwenang; Peraturan itu bersifat memaksa;danAdanya sanksi yang tegas terhadap pelanggaran peraturan tersebut.Bertolak dari pengertian sistem & hukum yang telah dikemukakan di atas, yang dimaksudkan dengan sistem hukum adalah satu kesatuan hukum yang berlaku pada suatu negara tertentu yang dipatuhi dan ditaati oleh setiap warganya.TUJUAN HUKUMNoTokoh/ PakarPendapat Yang Dikemukakan1.Subekti, S.H.Hukum itu mengabdi pada tujuan negara, yang mendatangkan atau ingin mencapai kemakmu-ran dan kebahagiaan pada rakyatnya.2.Van ApeeldoornMengatur pergaulan oleh hukum dengan melin-dungi kepentingan-kepentingan hukum manusia tertentu, (kehormatan, kemerdekaan jiwa, harta benda) dari pihak yang merugikan.3.Y. Van KantTujuan hukum adalah untuk menjaga agar kepentingan tiap-tiap manusia tidak diganggu.4.GenyHukum bertujuan semata-mata untuk mencapai keadilan. Sebagai unsur keadilan, ada kepenti-ngan daya guna dan kemanfaatan.Hukum mempunyai sifat mengatur dan memaksa. Tujuan dibuatnya hukum menurut sebagian pakar adalah sbb :Sumber hukum adalah segala yang menimbulkan aturan yang mempu-nyai kekuatan memaksa, yakni aturan-aturan yang pelanggarannya dikenai sanki yang tegas dan nyata. Sumber hukum dibedakan antara sumber hukum material dan sumber hukum formal . SUMBER HUKUMMACAM-MACAM SUMBER HUKUM : Undang-undang, Traktat, Kebiasaan (hk tidak tertulis), Doktrin, dan Yurisprudensi,Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan, merupakan pedoman pembuatan aturan hukum di bawahnya. Tata urutan peraturan perundang-undangan Indonesia adalah sebagai berikut : Undang-undang Dasar 1945 Ketetapan MPR-RI Undang-undang Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) Peraturan Pemerintah Keputusan Presiden ; dan Peraturan Daerah.TATA URUTAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN(TAP MPR No. III/MPR/2003)Tuliskan pengertian hukum berdasarkan pendapat para ahli yang anda ketahui dan berikan intisari pendapatnya ! Setelah mempelajari materi-materi tentang : Sistem Hukum, dilanjutkan Penugasan dengan menjawab pertanyaan sbb :Hukum mempunyai sifat mengatur dan memaksa, oleh sebab itu perlu dibuat tujuan hukum. Berikan pendapat dari tokoh ybs. !Prof. Subekti, S.H.Prov. Y. Van KantPenugasan Praktik Kewarganegaraan1NoTokoh HukumIntisari Pendapat123Berikan tanggapan penjelasan, mengapa setiap warga negara di dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara harus berpedoman pada hukum/aturan ! ................................................................................PENGGOLONGAN HUKUMHukumWujudTertilisTidak TertulisRuangWaktuPribadiLokalNasionalInternasionalIus ContitutumIus ContituendumHukum Antar WaktuSatu GolonganSemua GolonganAntar Gol.I s iPublikPrivat/PerdataHk. Tata NegaraHk. Adm. NegaraHk. PidanaHk. AcaraHk. PerorangnHk. KeluargaHk. KekayaanHk. WarisTugas dan FungsiMaterialFormalPidana FormalPerdata FormalSANKSI HUKUMMacam-macam sanksi Pidana (Pasal 10 KUHP) :Hukuman Pokok, yang terdiri dari : a. Hukuman Mati b. Hukuman Penjara, yang terdiri dari : 1) Hukuman seumur hidup 2) Hukuman sementara waktu (setinggi-tingginya 20 tahun dan sekurang-kurangnya 1 tahun) c. Hukuman Kurungan (setinggi-tingginya 1 tahun dan sekurang- kurangnya 1 hari).Hukuman Tambahan, yang terdiri dari :a. Pencabutan hak-hak tertentu.b. Perampasan (penyitaan) barang-barang tertentu.c. Pengumuman keputusan hakim.BERDA-SARKAN ISIHukum Pidana, pelanggar hukum pada umumnya segera disikapi oleh pengadilan setelah menerima berkas polisi yg mengadakan penyelidikan dan penyidikan. Tindakan Pidana (delik) disengaja disebut delik doloes, & yg tidak sengaja disebut delik coelpa.Hukum Perdata, pelanggar hukum perdata baru dapat disikapi oleh pengadilan setelah ada pengaduan dari pihak yang merasa dirugikan. Di sini, ada pihak yg mengadu (penggugat) dan pihak yang diadukan (tergugat).PERBEDAAN HUKUM PIDANA DAN PERDATAPenugasan Praktik Kewarganegaraan1Setelah mempelajari materi-materi tentang : Penggolongan Hukum, Sanksi Hukum dan Perbedaan Hukum Pidana dan Hukum Perdata, dilanjutkan Penugasan dengan menjawab pertanyaan atau pernyataan setelah menyimak wacana (hal 53 54) sebagai berikut :Jelaskan, apa yang mendasari pemikiran penulis dengan judul Hukuman Mati Bukan Solusi Tapi Problem !Menurut pendapat anda, sudah benarkah negara Indonesia menerapkan hukuman mati bagi mereka yang bersalah (seperti terhadap kasus Tibo Cs. di Poso). Berikan alasan !Tuliskan bagaimana proses peninjauan kembali (PK) oleh Mahkamah Agung dan pemberian grasi oleh Presiden !Berikan tanggapan, bagaimana yang seharusnya dilakukan oleh Pengadilan di Indonesia dengan telah diratifikasinya penghor-matan terhadap hak asasi manusia terhadap kasus Tibo Cs. yang dihukum mati !.PERADILAN NASIONALPasal 1 UU No. 4/2004, bahwa kekuasaan kehakiman dilakukan oleh MA dan badan peradilan di bawahnya dalam lingkungan ; Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer, Peradilan Tata Usaha Negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi.Mahkamah Agung

Pengadilan Tinggi Umum/Sipil

Pengadilan Tinggi Pengadilan Tinggi Militer

Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara

Pengadilan Negeri Umum/Sipil

Pengadilan Negeri

Pengadilan Militer

Pengadilan Tata Usaha Negara

Waktu : 2 x 45 MenitStandar Kompetensi :Menampilkan sikap positif terhadap sistem hukum dan peradilan nasionalKompetensi Dasar :2.2. Menganalisis peranan lembaga-lembaga Peradilan2.3. Menunjukkan sikap yg sesuai dengan keten- tuan hukum yg berlaku(Indikator)Hasil Yang Diharapkan :Menguraikan fungsi pengadilan negeri, tinggi dan MA.Mendeskripsikan tugas dan kewenangan pengadilan negeri, tinggi dan MA.Menganalisis wewenang dan kewajiban Mahkamah Konstitusi.Mendeskripsikan dengan memberi contoh bentuk sikap terbuka, objektif atau rasional, dan mengutamakan kepentingan umumPETA KONSEP (KD 2.2.)Pengadilan Negeri Pengadilan Tinggi Mahkamah AgungMahkamah KonstitusiPeranan Lembaga-Lembaga PeradilanFungsiTugasWewenangFungsiTugasWewenangFungsi/TugasWewenangKewajibanWewenangPENGADILAN NEGERI (TINGKAT PERTAMA)Fungsi pengadilan negeri adalah memeriksa tentang sah atau tidaknya suatu penangkapan atau penaha-nan yg diajukan oleh tersangka, keluarga atau kuasanya kpd Ketua Pengadilan dengan menyebutkan alasan-alasannya. Tugas dan wewenang pengadilan negeri adalah memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara pidana dan perdata di tingkat pertama.Tindak pidana yg pemeriksaannya hrs didahulukan, yaitu :Korupsi, Terorisme, Narkotika/psikotropika, Pencucian uang, atau yang ditentukan oleh UU dan perkara yang terdakwanya berada di dalam Rumah Tahanan Negara. PERANAN LEMBAGA-LEMBAGA PERADILANTugas dan kewenangannya, mencakup :Menyatakan sah atau tidaknya penangkapan, penahanan, penghentian penyelidikan, atau penghentian tuntutan.Tentang ganti kerugian dan/atau rehabilitasi bagi seseorang yang perkaranya dihentikan pada tingkat penyidikan atau penuntutan.Memberikan keterangan, pertimbangan, dan nasihat tentang hukum kepada instansi Pemerintah di daerahnya, apabila diminta.Mengadakan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera, Sekretaris, dan Juru Sita di daerah hukumnya.Melakukan pengawasan terhadap jalannya peradilan dan menjaga agar peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya.Memberikan teguran dan peringatan yg dipandang perlu dng tidak mengurangi kebebasan Hakim dlm memeriksa & memutus perkara.Melakukan pengawasan atas pekerjaan notaris di daerah hukumnya, dan melaporkan hasil pengawasannya kepada Ketua Pengadilan Tinggi, Ketua Mahkamah Agung, dan Menteri yang tugas dan tanggung jawabnya meliputi jabatan notaris.PENGADILAN TINGGI (TINGKAT KEDUA)Pengadilan Tinggi berkedudukan di ibukota Provinsi, dan daerah hukumnya meliputi wilayah Provinsi (Pengadilan Tingkat Banding).Fungsi Pengadilan Tinggi adalah.Menjadi pemimpin bagi pengadilan-pengadilan Negeri di dalam daerah hukumnya.Melakukan pengawasan terhadap jalannya peradilan di dalam daerah hukumnya dan menjaga supaya peradilan itu diselesaikan dengan seksama dan sewajarnya.Mengawasi dan meneliti perbuatan para hakim pengadilan negeri di daerah hukumnya.Untuk kepentingan negara dan keadilan, Pengadilan Tinggi dpt memberi peringatan, teguran, & petunjuk yg dipandang perlu kepada Pengadilan Negeri dalam daerah hukumnya.Wewenang Pengadilan Tinggi adalah :

Mengadili perkara yang diputus oleh pengadilan negeri dalam daerah hukumnya yang dimintakan banding.Berwenang untuk memerintahkan pengiriman berkas-berkas perkara dan surat-surat untuk diteliti dan memberi penilaian tentang kecakapan dan kerajinan para hakim.3. Mahkamah Agung (Tingkat Kasasi)Daerah hukum MA meliputi seluruh Indonesia dan kewajiban utamanya adalah melakukan pengawasan tertinggi atas tindakan-tindakan segala pengadilan lainnya diseluruh Indonesia, dan menjaga/menjamin agar hukum dilaksanakan dengan sepatutnya.Tugas atau Fungsi Mahkamah Agung :Melakukan pengawasan tertinggi thd penyelenggaraan peradilan di semua lingkungan peradilan dlm menjalankan kekuasaan kehakiman.Mengawasi tingkah laku dan perbuatan para Hakim disemua lingku-ngan peradilan dalam menjalankan tugasnya. Mengawasi dengan cermat semua perbuatan-perbuatan para hakim di semua lingkungan peradilan.Untuk kepentingan negara dan keadilan Mahkamah Agung memberi peringatan, teguran, dan petunjuk yang dipandang perlu baik dengan surat tersendiri, maupun dengan surat edaran.Wewenang Mahkamah Agung :Memeriksa dan memutus permohonan kasasi, (terhadap putusan Pengadilan Tingkat Banding atau Tingkat Terakhir dari semua Lingkungan Peradilan),Memeriksa dan memutus sengketa tentang kewenangan mengadili, Memeriksa dan memutus permohonan peninjauan kembali putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap,Menguji secara materiil hanya terhadap peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang,Meminta keterangan tentang hal-hal yang bersangkutan dengan teknis peradilan dari semua Lingkungan Peradilan,Memberi teguran, atau peringatan yang dipandang perlu kepada Pengadilan di semua Lingkungan Peradilan, dengan tidak mengurangi kebebasan Hakim dalam memeriksa dan memutus perkara.Memeriksa dan memutus permohonan peninjauan kembali pada tingkat pertama dan terakhir atas putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.Permohonan kasasi, dapat dilakukan dalam perkara :PerdataPidanaDalam hal kasasi, yg menjadi wewenang MA,dikarenakan : Tidak berwenang atau melampaui batas wewenang,Salah menerapkan atau karena melanggar hukum yang berlaku,Lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan.Asas-asas penuntutan bagi seseorang yang dianggap bersalah, Asas OpportunitasAsas LegalitasMahkamah Konstitusi sesuai UU No. 24/2003, memilikiwewenang dan kewajiban :Wewenang, mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji UU terhadap UUD, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD 1945, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan Pemilihan Umum.Kewajiban, yaitu memberi putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut UUD 1945.MAHKAMAH KONSTITUSISikap Terbuka Contoh : Mau mengatakan benar atau salah, dan berupaya selalu jujur dalam memahami ketentuan hukum.Sikap Obyektif/Rasional Contoh : sanggup menyatakan ya atau tidak dalam ketentuan hukum dengan segala konsekuensinya.Sikap Mengutamakan Kepentingan Umum Contoh : Merelakan tanah atau bangunan diambil pemerintah untuk kepentingan sarana jalan atau jembatan.SIKAP SESUAI KETENTUAN HUKUM Penugasan Praktik Kewarganegaraan2Setelah mempelajari materi-materi tentang : Peradilan Nasional, lakukan Strategi Pembelajaran dengan Penugasan Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) atau Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis.Langkah-langkah :Bentuk kelompok dengan anggotanya antara 3 4 orang.Diberikan wacana atau kliping sesuai dengan topik pem-belajaran.Setiap kelompok bekerja sama saling membacakan & menemukan ide pokok serta memberi tanggapan terhadap wacana/kliping, dan ditulis pada lembar kertas.Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok.Buatlah kesimpulan bersama.Penutup.Waktu : 2 x 45 MenitStandar Kompetensi :Menampilkan sikap positif terhadap sistem hukum dan peradilan nasionalKompetensi Dasar :2.4. Menganalisis upaya pemberantasan korupsi di Indonesia2.5. Menampilkan peran serta dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia(Indikator)Hasil Yang Diharapkan :Menguraikan pengertian korupsi dan persepsi masyarakat tentang korupsi.Menganalisis fenomena korupsi di Indonesia.Mendeskripsikan upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.Menampilkan sikap peran serta masyarakat dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.PETA KONSEP (KD 2.4. & 2.5.)Pengertian Korupsi Gambaran Umum Korupsi Persepsi MasyarakatPeran Serta Upaya PemberantasanKorupsi DI IndonesiaUpaya PencegahanFenomena KorupsiUpaya PenindakanUpaya Edukasi MasyarakatUpaya Edukasi LSMPengertian KorupsiKata KORUPSI mrpk penyelewengan atau penggelapan (uang negara atau perusahaan) dsb. untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Perbuatan korupsi selalu mengandung unsur penyelewengan atau ketidak jujuran. KOLUSI, adalah permufakatan atau kerja sama secara melawan hukum antar penyelenggaraan negara atau antara penyelenggara negara dan lain yang merugikan orang lain, masyarakat dan atau negara.NEPOTISME, adalah setiap perbuatan penyelenggara negara secara melawan hukum yang menguntungkan kepentingan keluarga dan atau kroninya di atas kepentingan masyarakat bangsa dan negara.UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSIPengertian Gratifikasi Menurut Penjelasan Pasal 12B UU No. 20 Tahun 2001 Pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan,fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Gratifikasi tersebut baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik.Pengecualian, yaitu sesuai Pasal 12 C ayat (1) :Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12B ayat (1) tidak berlaku, jika penerima melaporkan gratifikasi yang diterimanya kepada Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. GAMBARAN UMUM KORUPSITuntutan masyarakat untuk megakkan supremasi hukum dan pembe-rantasan KKN, dituangkan dalam TAP MPR No.IV/MPR/1999 dan UU No. 28/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).Beberapa contoh kasus :Beberapa perusahaan dan pejabat Indonesia yang menerima suap dari perusahaan Jepang sehingga mampu memenangkan proyek milyaran yen (Media Indonesia, 15/10/1999),Berdasarkan audit Price Waterhouse Cooper (PWC), terdapat in-efisiensi di Pertamina sejak 1 April 1996 s.d. 31 Maret 1998 sebesar US $ 6,1 milyar (Kompas, 20/7/1999).RankNegaraIPKRankNegaraIPK1Finlandia9,747Korea Selatan4,52New Zealand9,650Suriname4,33Denmark9,566Thailand3,64Islandia9,570Srilanka3,55Singapura9,371China3,46Swedia9,272Saudi Arabia3,47Swiss9,192India2,88Norwegia8,9103Papua N. Guinea2,69Australia8,8104Philipina2,616Hongkong8,0106Vietnam2,624Jepang6,9132Pakistan2,130Uni Emirat Arab6,1137Indonesia2,035Taiwan5,6143Myanmar1,739Malaysia5,0145Bangladesh1,5INDEKS PERSEPSI KORUPSI (IPK) 2004 TRANSPARENCY INTERNATIONALIjin-ijin usaha (ijin domisili, ijin usaha, ijin ekspor, angkut barang, ijin bongkar muat barang, dll.).Pajak (restitusi pajak, penghitungan pajak, dispensasi pajak).Pengadaan barang dan jasa pemerintah (prosedur tender, penunjukan langsung, mark up dll.).Proses pengeluaran dan pemasukan barang di pelabuhan (bea cukai).Pungutan liar oleh oknum polisi, imigrasi, tenaga kerja.Proses pembayaran termin proyek dari KPPN.PRAKTEK-PRAKTEK KORUPSI DALAM URUSAN BISNISTidak kurang dari 2,7 triliun rupiah uang negara yang dikorupsi pada tahun 2004 (Lap. Cawu II ICW).

AKTOR PELAKU KORUPSIKorupsi pada Januari - Agustus 2004Kelompok mahasiswa sering menanggapi masalah korupsi dengan protes-protes terbuka. Mereka sangat sensitif terhadap perbuatan korup dan yang merugikan negara dan masyarakat luas. Pada umumnya, mereka masih memiliki idealisme tinggi dan berfikir jauh kedepan. Kritik-kritik mahasiswa, pada umumnya karena faktor ketidak puasan dan kegelisahan psikologis (psychological insecurity). Tema-tema demonstrasi sering mengangkat permasalahan penguasa yang korup dan derita rakyat. PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KORUPSIFENOMENA KORUPSI DI INDONESIAPada kehidupan masyarakat yang mengalami proses perubahan, selalu muncul kelompokkelompok sosial baru yang ingin berpartisipasi dalam bidang politik, namun sesungguhnya banyak diantara mereka yang tidak mampu. Di lembaga-lembaga politik, mereka (politikus instan) sering hanya ingin memuaskan ambisi pribadinya dengan dalih kepentingan rakyat. Tapi tidak jarang diantara mereka sering terjebak pada ambisi pribadi dan kepentingan kelompok tertentu. Sebagai akibatnya, terjadilah hal-hal berikut :Munculnya oknum pemimpin yang lebih mengedepankan kepentingan-kepentingan pribadi daripada kepentingan umum, sehingga kesejahteraan umum mudah dikorbankan. Lembaga-lembaga politik cenderung dimanipulir oleh oknum-oknum pemimpinnya. Pada sebagian oknum pemimpin politik, partisipan dan kelompoknya, berlomba-lomba untuk mencapai obyek politik dalam bentuk keuntungan materiil, sehingga terjadi kehampaan motivasi perjuangan. Terjadilah erosi loyalitas kepada bangsa dan negara, karena lebih menonjolkan dorongan pemupukan harta kekayaan dan kekuasaan. Jadi, mulailah penampilan pola tingkah laku yang korup.PENYEBAB UTAMA KORUPSI DI INDONESIALemahnya komitmen dan konsistensi penegakan hukum;Rendahnya integritas dan profesio-nalisme ;Adanya peluang di lingkungan kerja, karena jabatan dan lingkungan masyarakat; Merasa selalu kurang dalam memperoleh penghasilan (gaji PNS); Sikap yang tamak, lemah iman, kejujuran dan rasa malu. 77Selain sikap skeptisme dan permisif terhadap korupsi ini, berdasarkan kajian dan penelitian terhadap korusi ini banyak yang menyimpulkan bahwa rendahnya gaji pegawai negeri sipil merupakan penyebab utama terjadinya korupsi, sehingga seringkali timbul sikap toleransi yang negatif antar pegawai dan masyarakat dalam menyuburkan iklim korupsi dan kolusi. Namun kita menyadari bahwa kondisi buruknya sistem penggajian ini bukanlah satu-satunya penyebab korupsi. Lemahnya komitmen dan konsistensi penegakan hukum dan peraturan perundangan; rendahnya integritas dan profesionalisme; kondisi lingkungan kerja, tugas jabatan dan lingkungan masyarakat yang merangsang timbulnya korupsi; lemahnya keimanan, kejujuran dan rasa malu, adalah beberapa hal yang berpengaruh terhadap suburnya iklim korusi dan kolusi.Dengan demikian bilamana masalah korupsi dan kolusi ini tidak mendapatkan porsi yang memadai dalam upaya pencegahan dan penindakannya, maka sudah dapat dipastikan bahwa upayaupaya untuk mewujudkan good governance akan menjadi sulit. SEGITIGA KORUPSIUPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI Upaya Pencegahan, antara lain : Para pemimpin dan pejabat selalu dihimbau untuk memberikan keteladanan, dengan mematuhi pola hidup sederhana, dan memiliki rasa tanggungjawab sosial yang tinggi. Menanamkan aspirasi, semangat dan spirit nasional yang positif dengan mengutamakan kepentingan nasional, kejujuran serta pengabdian pada bangsa dan negara melalui sistem pendidikan formal, non formal dan pendidikan agama.Melakukan sistem penerimaan pegawai berdasarkan prinsip achievement atau keterampilan teknis dan tidak lagi berdasarkan norma ascription yang dapat membuka peluang berkembangnya nepotisme.RENCANA AKSI NASIONAL (RAN)PEMBERANTASAN KORUPSIPencanangan sebuah Rencana Aksi Nasional yang efektif, terpadu, dan menyeluruh (national integrity system) dalam mencegah dan memberantas korupsi dengan melibatkan seluruh komponen bangsa (masyarakat madani, swasta, eksekutif, legislatif, yudikatif, media dan pemuka agama)RAN diharapkan dapat mengidentifikasi gap antara Konvensi PBB menentang Korupsi dan situasi dalam negeri saat ini.Dalam pencanangan RAN pada tanggal 9 Desember 2004, Presiden mengeluarkan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Upaya Penindakan, antara lain :

UU No. 30/2002 merupakan amanat dari UU No. 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi pasal 43 yang mengatakan perlu dibentuk Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi melalui Undang-Undang sehingga lahirlah .Tahap Putusan Pengadilan Tipikor dan Sekarang KasasiKasus pembelian tanah yang merugikan Keuangan Negara Rp10M lebih, atas nama Tersangka M.H. (Kabag. Keu Ditjend Hubla) dan T.W. (mantan Sekditjen Hubla, masing-masing diputuskan 8 dan 7 tahun Penjara; Tahap Penuntutan KPU (MWK)Tahap PenyidikanKasus PLCC PertaminaKasus di KPU (Buku Panduan, Asuransi Kecelakaan)Penjualan aset negara (indosat)Dilimpahkan ke Kepolisian dan KejaksaanDihentikan PenyelidikannyaPendingTahap Penyelidikan Pengumpulan alat buktiStrategi Penindakan Kasus Ditangani Sendiri Oleh KPK & Yang & DilimpahkanKasus Pembelian Helikopter MI-2 merk PLC (Rusia) dgn terdakwa A.P. (Gub. NAD).

PutusanPN = divonis 10 tahun, denda Rp 500 jt & membayar uang pengganti Rp 3,683 MPT = divonis 10 tahun, denda Rp 500 jt & membayar uang pengganti Rp 3,683MMA = divonis 10 tahun, denda Rp 500 jt & membayar uang pengganti Rp 6,4 MCONTOH KASUS KORUPSI YANG TELAH DIPUTUSKAN PENGADILAN Upaya Edukasi Masyarakat, antara lain : Memiliki rasa tanggung jawab guna melakukan partisipasi politik dan kontrol sosial, terkait dengan kepentingan-kepentingan publik, Tidak bersikap apatis dan acuh tak acuh, karena hal ini justru akan merugikan masyarakat itu sendiri, Melakukan kontrol sosial pada setiap kebijakan, terutama yang dilaksanakan oleh pemerintahan desa, kecamatan dan seterusnya sampai tingkat pusat/nasional, Membuka wawasan seluas-luasnya pemahaman tentang penyeleng-garaan pemerintahan negara dan aspek-aspek hukumnya,Mampu memposisikan diri sebagai subyek pembangunan dan berperan aktif dalam setiap pengambilan keputusan untuk kepentingan masyarakat luas. UPAYA EDUKASI MASYARAKAT, antara lain : INDONESIA CORRUPTION WATCH atau disingkat ICW adalah sebuah organisasi non-pemerintah (NGO) yang mempunyai misi untuk mengawasi dan melaporkan kepada publik mengenai aksi korupsi yang terjadi di Indonesia. ICW memiliki komitmen untuk memberantas korupsi melalui usaha-usaha pemberdayaan rakyat untuk terlibat/berpartisipasi aktif melakukan perlawanan terhadap praktek korupsi. TRANSPARENCY INTERNATIONAL (TI), adalah sebuah organisasi internasional yang bertujuan memerangi korupsi politik. Publikasi tahunan terkenal yang diluncurkan TI adalah Laporan Korupsi Global. Survei Tahun 2005, IPK Indonesia adalah 2,2, sejajar dengan Azerbaijan, Kamerun, Etiopia, Irak dan Uzbekistan, Menurut hasil survei ini, Islandia adalah negara paling bebas korupsi.Makin meningkatnya beban masyarakat akibat badan usaha milik Negara kurang efisien dalam mengelola kebutuhan publik seperti telekomunikasi, bahan bakar minyak, listrik dan lain sebagainya.Rendahnya kualitas pelayanan publik;Rendahnya kualitas sarana dan prasarana yang dibangun pemerintah, Dampak Korupsi di Indonesia86Bagi Indonesia, dalam masa reformasi ini maka masalah korupsi (baca KKN) merupakan masalah yang sangat menonjol, yang tercermin antara lain dari rendahnya kualitas pelayanan publik; rendahnya kualitas sarana dan prasarana yang dibangun pemerintah, makin meningkatnya beban masyarakat akibat adanya ketidak efisienan dan ketidak effektifan pengelolaan badan usaha yang mengelola kebutuhan publik seperti telekomunikasi, bahan bakar minyak, listrik dan lain sebagainya. Sementara itu di lain pihak makin terjadi kesenjangan, dimana pihak konglomerat dan beberapa pejabat secara demonstratif memamerkan kekayaannya. BAB 3KELAS X SMA

(Indikator)Hasil Yang Diharapkan :3.1. Menganalisis upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakkan HAM3.2. Menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan HAM di Indonesia3.3. Mendeskripsikan instrumen hukum & peradilan Internasional