self cure acrylic
DESCRIPTION
Blok 1oTRANSCRIPT
1. FERDIO ARMANDA (I1D113203)2. NOR DIANE RAZIBI (I1D113204)3. IRMA ZUFIRA (I1D113205)4. ROHMATUN NISA (I1D113245)5. MUHAMMAD AKBAR R (I1D113246)6. NOVITA PRATIWI (I1D113257)7. AHMAD ISAL ANSYARI (I1D113216)8. ASTUTI NOVIYANI (I1D113217)9. NELMA YULITA (I1D113218)10. TRI NASTITI HUSNA (I1D113201)
1. Self cure acrylic : Salah satu jenis resin akrilik yang menggunakan cairan kimia sebagai activator yang bernama dimetil-para-toloidin
1. Reparasi : Suatu tindakan perbaikan dari gigi tiruan yang berguna untuk memperbaiki kelainan, kerusakan, kecekatan, retensi dan stabilitas dimensi gigi tiruan
1. Bahan – Bahan cetak untuk mencetak rahang apa saja? Alginat, agar, gyps tipe 3, gyps tipe 2
2. Kelebihan dan Kekurangan Self Cure Acrylic? (+) fleksibelitas bagus, pengerucutan volume tidak trjadi karena polimerisasi tidak terjadi dgn sempurna. (-) elastisitas kurang baik, pembuatan tidak mudah, mahal.
3. Mengapa drg memutuskan untk menggunakan self cure acrylic? Karena pengapp akan lebih cepat, biasanya untuk pembuatan protesa gigi lepasan menggunakan SCA kemungkinan protesa pasiean adalah protesa lepasan.
4. Sifat-sifat dari Self Cured Acrylic ? SB
5. Kenapa dilakukan percetakan rahang pada pasien ? Karena dokter memerlukan bahan cetak yg berfungsi menghasilkan gambaran anatomi dari jar.mulut beserta giginya, sehingga pada reparasi gigi tiruan diperlukan lagi pencetakan rahang agar hasil reparasinya akurat sesuai bentuk gigi tiruan asalnya
6. Alternatif selain self cure acrylic? SB
7. Komposisi self cure acrylic ? Bubuk polimer, cairan monumer, cairan kimia sebagai aktivator (dimetil-para-toloidin).
8. Pengaplikasian Self Cure Acrylic ? SB
1. Teknik-teknik dari reparasi protesa gigi2. Bahan yang digunakan dalam reparasi
protesa gigi3. Definisi dari Self Cure Acrylic4. Sifat dari Self Cure Acrylic5. Komposisi dari Self Cure Acrylic6. Polimerisasi dari Self Cure Acrylic7. Manipulasi dari Self Cure Acrylic8. Kelebihan & Kekurangan dari Self Cure
Acrylic
(Anusavice, 2004)
Reparasi sederhana• Tidak memerlukan pencetakan dalam mulut• Bahan yang dipakai adalah resin akrilik self
cure Reparasi kompleks• Memerlukan pencetakan di dalam mulut• Bahan yang dipakai adalah resin akrilik self
cure dan heat cure(Zarb, 2002)
Self-curing Acrylic resin for pattern 1-1 Set • Powder 100g, Liquid 100ml (94g)
Silicone Cups x 2, Brush x 1, Pipette x 1 Powder (separate)• Powder 100g Liquid (separate)• Liquid 100ml (94g), Pipette x 1
Bahan separator (cold mould seal)• Cold Mold Seal adalah formula spesial yang di
kembangkan untuk di gunakan sebagai separating medium. Separating medium merupakan suatu bahan yang dipergunakan untuk mencengah perlekatan dari 2 permukaan. Tujuan pemberian CMS pada pengelohan resin akrilik adalah untuk mencengah monomer merembes ke bahan gips. Dan berpolimer di dalam gips sehingga monomer merekat di dalam gips dan menghasilkan permukaan yang kasar.
(Combe, 1992)
Self cure acrylic (resin akrilik swapolimerisasi) adaalah resin akrilik yang menggunakan akselerator kimia untuk polimerisasi yaitu dimetil-para-toluidin (CH3C6H4N(CH3))2. Bila dibandingkan dengan heat cure acrylic resin bahan ini memiliki stabilitas warna yang kurang.
(sumber: Watri, Desi. 2011. Pengaruh Penambahan Serat Kaca Pada Bahan Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Terhadap Kekuatan Impakdan Transversal. Universitas
Sumatera Utara)
(Mitchell et al, 2009)
Tahap polimerisasi self cure acrylic: Aktivasi (Induksi) Inisiasi (Penyebaran) Propagasi (Pengalihan rantai) Terminasi (Pengakhiran)
(Anusavice, 2003)
Pada saat monomer dan polimer bercampur terjadi reaksi, sbb :
1. Sandy Stage 2. Stringy Stage 3. Dough Stage 4. Rubbery stage 5. Hard Stage
Polimerisasi tidak pernah sempurna 100% Awal proses pengerasan terjadi dalam waktu 30 menit Warnanya kurang bagus dari pada heat cure acylic karena
adanya tertary amines, tertary amines adalah bahan yang rentan terhadap oksidasi sehingga terjadi perubahan warna
Tidak beracun Tidak berasa dan tidak berbau Tidak berubah warna
(Universitas Sumatera Utara, 2010)
Polimerisasi dari resin yang diaktifkan secara kimia tidak akan sesempurna seperti polimerisasi menggunakan pemanasan. karena polimerisasi secara kimia menciptakan bahan yang lebih banyak menghasilkan monomer bebas (3%-5%) dibandingkan dengan polimerisasi dengan pemanasan (0,2% - 0,5%)
(Anusavice, 2003)
Manipulasi self cure acrylic untuk membuat base: Polimer dan monomer diaduk sesuai petunjuk
pabrik Masukan adonan ke dalam cetakan (packing) Satu lembar plastik selopan ditempatkan di
atasnya, lalu kuvet disatukan kembali Kuvet dipress dengan press hidrolik agar akrilik
mengalir merata kedalam semua rongga dalam kuvet
Buka kuvet, kelebihan bahan dibuang
Lakukan pengepresan sekali lagi masih dengan plastic selopan, karena working time pada self curing akrilik pendek maka pengepresan hanya dilakukan 2 kali
Pindahkan kuvet ke press tangan untuk mempertahankan tekanan pada kuvet selama polimerisasi
Setelah itu biasa nya self curing akrilik dapat mengeras 30 menit kemudian, tetapi untuk menjamin polimerisasi yang cukup, kuvet sebaiknya ditahan di bawah tekanan minimal selama 3 jam
(Anusavice, 2003)
Mudah dilepaskan dari kuvet Fleksibilitas lebih tinggi Pengerutan volume akhir tergolong rendah
(Anusavice,2003)
Elastisitas dari tipe ini tergolong kurang Mengiritasi rongga mulut Kestabilan warna yang rendah, karena
mengadung amina tersier.
(Anusavice,2003)
Gigi tiruan protesa adalah gigi palsu pengganti gigi yang hilang akibat proses pencabutan atau trauma. Basis gigi tiruan yang sering dipakai adalah resin akrilik dimana salah satunya adalah Heat Cure Acrylic dan Self Cure Acrylic. Untuk Heat Cure Acrylic aktivasi polimerisasinya menggunakan panas sedangkan Self Cure Acrylic menggunakan reaksi kimia yang menghasilkan panas pada suhu kamar. Proses polimerisasi Self Cure Acrylic lebih cepat dibanding Heat Cure Acrylic tetapi untuk keakuratan dimensinya Heat Cure Acrylic lebuh unggul.
Watri, Desi. 2011. Pengaruh Penambahan Serat Kaca Pada Bahan Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Terhadap Kekuatan Impakdan Transversal. Universitas Sumatera Utara)
Anusavice, Kenneth J. Phillips : Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi. Edisi 10. Jakarta, Indonesia: EGC, 2003
Combe, EC.1992.Sari Dental Material. penerjemah : slamat tarigan. Jakarta, Indonesia : Balai Pustaka
Mitchell, laura and David Mitchell. Oxford handbook of clinical dentistry. New York, United States : Oxford Univercity Press inc., 2009, p. 640
Zarb, George A, et all. Buku Ajar Prostodonti untuk Pasien Tak Bergigi, Edisi 10. Jakarta: EGC. 2002
Terima kasih