selekta - ftp.unpad.ac.id filekarena itu, tidak ada cara lain, presiden susilo bambang yudhoyono...

1
S IKAP lembek pemerin- tah dalam menanggapi provokasi Malaysia terus mendulang kritik dari sejumlah kalangan. Me- reka menilai negeri jiran itu sudah sewenang-wenang ter- hadap Indonesia. Karena itu, tidak ada cara lain, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus mengambil langkah tegas. Jika Indonesia terus berbaik-baik, Malaysia makin seenaknya. “Kalau tetangga seenaknya mengambil barang kita tanpa permisi, lantas apa kita harus berbaik-baik? Ya makin gila dia. Bisa-bisa rumah kita diklaim jadi rumahnya. Bertetangga itu harus baik, tapi kalau terus melakukan tindakan-tindakan yang memprovokasi, tidak bisa berbaik-baik lagi. Hal seperti ini (sikap tegas) yang tidak pernah kita lakukan,” papar mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto saat berbincang dengan Media Indo- nesia, Senin (30/8) malam. Menurut dia, sejak Indone- sia menghentikan konfrontasi dan membuat Pulau Sipadan serta Ligitan lepas dari NKRI, Malaysia semakin percaya diri. Akibatnya, mereka makin ber- tindak sewenang-wenang de- ngan mengklaim Blok Ambalat, mengakui berbagai kebudayaan Indonesia sebagai milik mere- ka, serta sewenang-wenang memperlakukan tenaga kerja Indonesia (TKI). “Tindakan yang terakhir kemarin sudah tidak lagi seba- gai negara yang bertetangga. Kita harus menerapkan high diplomacy sehingga Malaysia berpikir dua-tiga kali untuk melakukan pelecehan lagi. Kita harus ngomong ke Malaysia, Anda harus minta maaf kepada kami,” tegasnya. Bentuk ketegasan lainnya, sambung Endriartono, yakni berani menarik duta besar kita di Malaysia dan menarik pu- lang para TKI secara bertahap. “Presiden yang harus melaku- kannya karena Menteri Luar Negeri tidak punya kewenang- an untuk itu.” Sebagai gantinya, pemerin- tah harus mulai menyiapkan lapangan kerja untuk menyerap para TKI yang ditarik tersebut. Misalnya lewat program lahan persawahan 1 juta hektare. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan Indo- nesia tidak akan kompromi da lam menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah. “Kami ingin mendorong Malaysia lebih bersungguh-sungguh menyelesaikan perundingan batas wilayah maritim. Saya ingin masalah ini diselesaikan secara rasional, tetapi membe- rikan pesan atas ketegasan In- donesia,” kata Kepala Negara ketika menutup sidang kabinet terbatas bidang politik, hukum, dan keamanan di Kantor Presi- den, kemarin. Presiden baru akan menyam- paikan pernyataan resmi terkait dengan memanasnya hubungan Indonesia-Malaysia, malam ini, di Mabes TNI, Cilangkap. Menko Polhukam Djoko Su- yanto menegaskan pemerintah tidak lembek. Bila lembek, tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan yang ditahan Malaysia tidak akan kembali. (Rin/Din/*/X-7) [email protected] Berita terkait hlm 4 GUBERNUR Jawa Barat Ahmad Heryawan diminta mengemba- likan dana pembuatan kartu Lebaran bergambar diri pribadi- nya senilai Rp1,5 miliar bila itu terbukti tidak tercantum dalam rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Permintaan itu disampaikan Menteri Dalam Negeri Ga- mawan Fauzi dan pakar hukum tata negara Universitas Gadjah Mada (UGM) Fajrul Falaakh secara terpisah, kemarin. “Artinya, harus masuk peren- canaan yang disetujui bersama DPRD, lalu diwujudkan dalam bentuk perda. Kalau beli kartu Lebaran itu dibayar dengan APBD, tapi tidak tercantum da- lam perencanaan, ya harus di- kembalikan,” ujar Mendagri. Gamawan menegaskan, se- tiap pengeluaran yang berasal dari APBD harus tercantum mata anggarannya. Sementara itu, Fajrul menilai tindakan Heryawan itu tidak patut. Dasarnya adalah kartu Lebaran itu untuk kepentingan pribadi. Menurutnya, meski- pun dana kartu Lebaran itu sesuai dengan pos anggaran, yakni pos komunikasi, tetap saja tidak dibenarkan. “Tidak ada yang mendapat manfaat dari ucapan kartu itu, selain teman-teman gubernur. Niat baik dia bersilaturahim kok pakai uang pemerintah? Ti- dak patut dong,” tambahnya. Untuk itu, Fajrul meminta DPRD setempat bersikap tegas dan harus proaktif melakukan cek silang apakah dana pem- buatan kartu Lebaran tersebut sesuai dengan pos anggaran. Jika terbukti bersalah, Guber- nur harus mengemba li kan uang yang sudah dia pakai un- tuk membuat kartu tersebut. Saat menanggapi itu, DPRD Jawa Barat berencana memben- tuk panitia khusus (pansus) terkait kartu Lebaran itu. Wakil Ketua DPRD Jabar Rudi Harsatanaya mengata- kan pembuatan kartu Lebaran yang dilakukan Heryawan se- benarnya persoalan normatif. Namun, karena nilai anggaran dari APBD sangat besar, itu menjadi sorotan publik. ‘‘Masih ada cara lain untuk menyapa sekaligus bersilatu- rahim dengan masyarakat, di antaranya dengan pemasangan iklan di media,’’ ujar Rudi. Sementara itu, sejumlah seni- man Bandung berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Jabar. Mereka meminta KPK dan ke- jaksaan mengusut kasus proyek pembuatan kartu Lebaran Her- yawan. (*/NJ/EM/X-8) Kejatuhan penjualan dan semakin po- pulernya kamus daring (online) mem- buat Oxford English Dictionary tidak akan pernah dapat dicetak lagi. Menurut penerbit Oxford University Press, edisi berikut kamus itu mung- kin hanya akan muncul dalam bentuk elektronik. “Pasar kamus cetak meng- hilang. Angkanya jatuh terus sekitar puluhan persen per tahun,” ujar Nigel Portwood, Direktur Oxford University Press, kepada surat kabar Inggris Sunday Times. Edisi kedua, yang terbaru, telah ada di daring selama lebih dari satu dekade. Hasilnya sekitar 2 juta hit per bulan dari pelanggan yang membayar iuran ta- hunan sebesar hampir 300 euro untuk mengaksesnya. Simon Winchester, penulis The Meaning of Everything: The Story of Oxford English Dictionary, mengatakan Oxford University Press beralih dari edisi cetak menuju edisi digital seperti Kindle atau iPod. “Saya kira buku elektronik akan menggantikan buku cetak. Saya berpikir bahwa buku cetak mulai menghilang sekarang,” kata Winchester. (*/dw-world/OL-5) KARENA kedapatan membawa 100 reptil hidup dalam tasnya, Anson Wong ditangkap di Bandara Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (26/8). Wong sedang dalam perjalanan menuju Jakarta dari Penang ketika tertangkap. Ketika sedang melewati ban ber- jalan, kru Malaysian Airlines di Kuala Lumpur menyadari ada sebuah tas yang terbuka. Tas milik Wong yang berisi 95 ular boa, 2 ular berbisa, dan 1 kura-kura itulah yang terbuka. Ular boa termasuk hewan yang dilindungi peraturan in- ternasional. Menurut Departemen Satwa Liar Malaysia, Sabtu (21/8), Wong akan ditahan selama dua hari. Jika terbukti bersalah menurut hukum Malaysia, ia bisa dikenai penjara tujuh tahun dan denda RM100.000 (Rp287 juta). Ia sebelumnya pernah didakwa menyelundupkan hewan liar di Amerika Se- rikat pada 2001 dan divonis 71 bulan penjara. LSM Traffic yang memantau perdagangan satwa liar mengatakan Malaysia harus bekerja keras melawan penyelundupan satwa liar. (*/Reuters/I-1) Selekta T: (021) 5821303 SMS: 08121128899 No Bebas Pulsa: 08001990990 ONLINE HARI INI mediaindonesia.com Kamus Oxford English tidak Dicetak Lagi CAKRAWALA Pria Nekat Selundupkan 100 Reptil 1 2 3 BACAAN FAVORIT MI/ADAM DWI PROTES KARTU LEBARAN: Seniman Rahmat Jabaril berunjuk rasa menuntut pengusutan kasus pembuatan kartu Lebaran Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Bandung, Jawa Barat, kemarin. PARIS HILTON BERKELIT SOAL KOKAIN PARIS Hilton memiliki penjelasan bagi polisi untuk kasus kepemilikan kokain yang dihadapinya. Ahli waris jaringan hotel Hilton itu menyatakan tas di dalam mo- bil tempat ditemukannya bubuk putih tersebut bukan miliknya. (Media Perempuan) TERAPI ENZIM EFEKTIF BAGI ANAK AUTIS DALAM lima tahun terakhir, terapi enzim merupakan salah satu pengobatan autisme yang terbilang efektif. Terapi itu dilakukan dengan mengedepankan pera- watan terhadap sistem pencernaan, saraf, dan sistem kekebalan tubuh yang kemudian dihubungkan dengan penggunaan enzim tertentu. (Media Hidup Sehat) BIDIK 100 PELANGGAN BARU CDMA ANDROID DIVISI Flexi PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom) baru saja merilis layanan internet untuk ponsel cerdas ( smartphone) berplatform Google Android. Lewat layanan yang dipaket dengan ponsel berbasis Android itu, Telkom menargetkan untuk membidik 100 pelang- gan baru Flexi. Produk bundel itu dilempar ke pasaran dengan harga Rp1,5 juta. (Media Gadget) AP/CALEB JONES Heryawan Diminta Kembalikan Uang PENJAGAAN KEDUBES MALAYSIA: Anggota kepolisian bersiaga di depan pintu gerbang Kedutaan Besar Malaysia, Jakarta, kemarin. Penjagaan tersebut bertujuan mengantisipasi unjuk rasa terkait dengan memanasnya hubungan Indonesia-Malaysia. Malaysia makin Bertindak Seenaknya Presiden akan menyampaikan pernyataan resmi terkait dengan hubungan Indonesia-Malaysia, malam ini. Nurulia Juwita Sari AKSI anarkistis sejumlah or- ganisasi kemasyarakatan (or- mas) sudah meresahkan warga, tetapi pemerintah terkesan ma- sih saja membiarkan mereka. Kalangan DPR menilai jika ti- dak mengambil tindakan tegas, pemerintah dianggap memeli- hara ormas anarkistis tersebut. Wakil Ketua DPR Pramono Anung (PDIP) mengatakan keresahan masyarakat akibat aksi ormas anarkistis itu telah dialami cukup lama. “Masyarakat bisa saja perca- ya bahwa anarkisme memang dipelihara pemerintah. Ini ha- rus menjadi catatan apalagi ada kepolisian dalam penanganan ormas,” tuturnya. Anggota Komisi III DPR Mar- tin Hutabarat (Gerindra) me- nambahkan sikap pemerintah yang tidak tegas memunculkan persepsi masyarakat bahwa pe- merintah membiarkan ormas anarkistis tersebut. ‘’Jika pemerintah mendiam- kan, masyarakat dapat mendu- ga ormas tersebut memang sengaja dibiarkan. Karena kalau (ormas) mengganggu, harusnya pemerintah dapat menindak ormas, bukan saja oknum,” tegasnya. Namun, Mendagri Gamawan Fauzi berpendapat membubar- kan ormas yang melanggar ke- tertiban umum tidak sederha- na. Dalam PP 18/1986 sebagai pelaksanaan UU 8/1985 diatur mekanisme pembubaran de- ngan melihat di tingkat mana terjadi pelanggaran. Artinya kalau pelanggaran di kabupa- ten, kepengurusan kabupaten yang dibekukan. Juga di tingkat provinsi hingga pusat. Contoh kasus yang dialami jemaat Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pon- dok Timur Indah, Bekasi, awal Agustus lalu, telah masuk ke ra nah hukum. Pihak HKBP meminta Polri tegas menyikapi ormas anarkistis itu. “Laporan pidana terkait ka- sus itu ditangani Polda Metro Jaya,” kata anggota Tim Pembe- la Kebebasan Umat Beragama Sahara Pangaribuan, kemarin. Polri memang berjanji tidak akan ragu menindak ormas pe- laku kekerasan. ‘’Kita berusaha memberikan pengayoman dan perlindungan bagi masyarakat yang membutuhkan tindakan cepat,” kata Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri di Kantor Presiden, Jakarta, ke- marin. (Rin/GG/AO/*/*/X-4) Negara Dituding Pelihara Ormas Anarkistis Masyarakat bisa saja percaya bahwa anarkisme memang dipelihara pemerintah.’’ Pramono Anung Wakil Ketua DPR HALAMAN 12 RABU, 1 SEPTEMBER 2010 MEDIA INDONESIA MI/ERIEZ M RIZAL ANTARA/YUDHI MAHATMA

Upload: lamkhanh

Post on 31-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Selekta - ftp.unpad.ac.id fileKarena itu, tidak ada cara lain, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus mengambil ... Edisi kedua, yang terbaru, telah ada di daring selama lebih dari

SIKAP lembek pemerin-tah dalam menanggapi provokasi Malaysia terus mendulang kritik

dari sejumlah kalangan. Me-re ka menilai negeri jiran itu su dah sewenang-wenang ter-ha dap Indonesia.

Karena itu, tidak ada cara lain, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus mengambil langkah tegas. Jika Indonesia terus berbaik-baik, Malay sia makin see nak nya.

“Kalau tetangga seenaknya mengambil barang kita tanpa permisi, lantas apa kita harus berbaik-baik? Ya makin gila dia. Bisa-bisa rumah kita diklaim jadi rumahnya. Bertetangga itu harus baik, tapi kalau terus melakukan tindakan-tindakan yang memprovokasi, tidak bisa berbaik-baik lagi. Hal seperti ini (sikap tegas) yang tidak per nah kita lakukan,” papar mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto saat berbincang dengan Media Indo-nesia, Senin (30/8) malam.

Menurut dia, sejak Indone-sia menghentikan konfrontasi dan membuat Pulau Sipadan serta Ligitan lepas dari NKRI, Malaysia semakin percaya di ri. Akibatnya, mereka makin ber-tindak sewenang-wenang de-ngan mengklaim Blok Amba lat, meng akui berbagai kebuda yaan Indonesia sebagai milik mere-ka, serta sewenang-wenang

mem perlakukan tenaga kerja Indonesia (TKI).

“Tindakan yang terakhir ke marin sudah tidak lagi seba-gai negara yang bertetangga. Ki ta harus menerapkan high dip lomacy sehingga Malaysia berpikir dua-tiga kali untuk me lakukan pelecehan lagi. Kita harus ngomong ke Malaysia, An da harus minta maaf kepada kami,” tegasnya.

Bentuk ketegasan lainnya, sambung Endriartono, yakni berani menarik duta besar kita di Malaysia dan menarik pu-lang para TKI secara bertahap. “Presiden yang harus melaku-kannya karena Menteri Luar Ne geri tidak punya kewenang-an untuk itu.”

Sebagai gantinya, pemerin-tah harus mulai menyiapkan lapangan kerja untuk menyerap para TKI yang ditarik tersebut. Misalnya lewat program lahan persawahan 1 juta hektare.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan Indo-nesia tidak akan kompromi da lam menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah. “Kami ingin mendorong Malaysia le bih bersungguh-sungguh menyelesaikan perundingan batas wilayah maritim. Saya ingin masalah ini diselesaikan secara rasional, tetapi membe-rikan pesan atas ketegasan In-donesia,” kata Kepala Negara ketika menutup sidang kabinet terbatas bidang politik, hukum, dan keamanan di Kantor Presi-den, kemarin.

Presiden baru akan menyam-paikan pernyataan resmi terkait dengan memanasnya hubungan Indonesia-Malaysia, malam ini, di Mabes TNI, Cilangkap.

Menko Polhukam Djoko Su-yanto menegaskan pemerin tah tidak lembek. Bila lembek, tiga petugas Kemente rian Kelautan dan Perikanan yang ditahan Malaysia tidak akan kembali. (Rin/Din/*/X-7)

[email protected] terkait hlm 4

GUBERNUR Jawa Barat Ahmad Heryawan diminta mengemba-likan dana pembuatan kartu Le baran bergambar diri priba di-nya senilai Rp1,5 miliar bila itu terbukti tidak tercantum dalam rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

Permintaan itu disampaikan Menteri Dalam Negeri Ga-mawan Fauzi dan pakar hukum tata negara Universitas Gadjah Mada (UGM) Fajrul Falaakh secara terpisah, kemarin.

“Artinya, harus masuk peren-canaan yang disetujui bersama DPRD, lalu diwujudkan dalam bentuk perda. Kalau beli kartu Lebaran itu dibayar dengan APBD, tapi tidak tercantum da-lam perencanaan, ya harus di-kembalikan,” ujar Men dagri.

Gamawan menegaskan, se-tiap pengeluaran yang berasal dari APBD harus tercantum mata anggarannya.

Sementara itu, Fajrul menilai tindakan Heryawan itu tidak patut. Dasarnya adalah kartu Lebaran itu untuk ke pentingan

pribadi. Menurutnya, meski-pun dana kartu Lebaran itu sesuai dengan pos anggaran, yakni pos komunikasi, tetap saja tidak dibenarkan.

“Tidak ada yang mendapat

manfaat dari ucapan kartu itu, selain teman-teman gubernur. Niat baik dia bersilaturahim kok pakai uang pemerintah? Ti-dak patut dong,” tambahnya.

Untuk itu, Fajrul meminta DPRD setempat bersikap tegas dan harus proaktif mela ku kan cek silang apakah dana pem-buatan kartu Lebaran tersebut sesuai dengan pos anggaran. Jika terbukti bersalah, Guber-nur harus mengemba li kan

uang yang sudah dia pa kai un-tuk membuat kartu ter sebut.

Saat menanggapi itu, DPRD Jawa Barat berencana memben-tuk panitia khusus (pansus) terkait kartu Lebaran itu.

Wakil Ketua DPRD Jabar Ru di Harsatanaya mengata-kan pembuatan kartu Lebaran yang dilakukan Heryawan se-be narnya persoalan normatif. Namun, karena nilai anggaran dari APBD sangat besar, itu

menjadi sorotan publik.‘‘Masih ada cara lain untuk

menyapa se kaligus bersilatu-ra him dengan masyarakat, di antaranya dengan pemasangan iklan di media,’’ ujar Rudi.

Sementara itu, sejumlah seni-man Bandung berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Ja bar. Mereka meminta KPK dan ke-jaksaan mengusut kasus proyek pembuatan kartu Lebaran Her-yawan. (*/NJ/EM/X-8)

Kejatuhan penjualan dan semakin po-pulernya kamus daring (online) mem-buat Oxford English Dictionary tidak akan pernah dapat dicetak lagi.

Menurut penerbit Oxford University Press, edisi berikut kamus itu mung-kin hanya akan muncul dalam bentuk elektronik. “Pasar kamus cetak meng-hilang. Angkanya jatuh terus sekitar puluhan persen per tahun,” ujar Nigel Portwood, Direktur Oxford University

Press, kepada surat kabar Inggris Sunday Times. Edisi kedua, yang terbaru, telah ada di daring selama lebih dari satu dekade.

Hasilnya sekitar 2 juta hit per bulan dari pelanggan yang membayar iuran ta-hunan sebesar hampir 300 euro untuk mengaksesnya.

Simon Winchester, penulis The Meaning of Everything: The Story of Oxford English Dictionary, mengatakan Oxford University Press beralih dari edisi cetak menuju edisi digital seperti Kindle atau iPod. “Saya kira buku elektronik akan menggantikan buku cetak. Saya berpikir bahwa buku cetak mulai menghilang sekarang,” kata Winchester. (*/dw-world/OL-5)

KARENA kedapatan membawa 100 reptil hidup dalam tasnya, Anson Wong ditangkap di Bandara Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (26/8). Wong sedang dalam perjalanan menuju Jakarta dari Penang ketika tertangkap.

Ketika sedang melewati ban ber-jalan, kru Malaysian Airlines di Kuala Lumpur menyadari ada sebuah tas yang terbu ka.

Tas milik Wong yang berisi 95 ular boa, 2 ular berbisa, dan 1 kura-kura itu lah yang terbuka. Ular boa termasuk hewan yang dilindungi peraturan in-ternasional.

Menurut Departemen Satwa Liar Malaysia, Sabtu (21/8), Wong akan ditahan selama dua hari. Jika terbukti bersalah menurut hukum Malaysia, ia bisa dikenai penjara tujuh tahun dan denda RM100.000 (Rp287 juta).

Ia sebelumnya pernah didakwa menyelundupkan hewan liar di Amerika Se-rikat pada 2001 dan divonis 71 bulan penjara.

LSM Traffic yang memantau perdagangan satwa liar mengatakan Malaysia harus bekerja keras melawan penyelundupan satwa liar. (*/Reuters/I-1)

Selekta T: (021) 5821303SMS: 08121128899

No Bebas Pulsa: 08001990990

ONLINE HARI INImediaindonesia.com

Kamus Oxford English tidak Dicetak Lagi

CAKRAWALA

Pria Nekat Selundupkan 100 Reptil1

2

3

BACAAN FAVORIT

MI/ADAM DWI

PROTES KARTU LEBARAN: Seniman Rahmat Jabaril berunjuk rasa menuntut pengusutan kasus pembuatan kartu Lebaran Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Bandung, Jawa Barat, kemarin.

PARIS HILTON BERKELIT SOAL KOKAINPARIS Hilton memiliki penjelasan bagi polisi untuk kasus kepemilikan kokain yang dihadapinya. Ahli waris jaringan hotel Hilton itu menyatakan tas di dalam mo-bil tempat ditemukannya bubuk putih tersebut bukan miliknya. (Media Perempuan)

TERAPI ENZIM EFEKTIF BAGI ANAK AUTISDALAM lima tahun terakhir, terapi enzim merupakan salah satu pengobatan autisme yang terbilang efektif. Terapi itu dilakukan dengan mengedepankan pera-watan terhadap sistem pencernaan, saraf, dan sistem kekebalan tubuh yang kemudian dihubungkan dengan penggunaan enzim tertentu. (Media Hidup Sehat)

BIDIK 100 PELANGGAN BARU CDMA ANDROIDDIVISI Flexi PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom) baru saja merilis layanan internet untuk ponsel cerdas (smartphone) berplatform Google Android. Lewat layanan yang dipaket dengan ponsel berbasis Android itu, Telkom menargetkan untuk membidik 100 pelang-gan baru Flexi. Produk bundel itu dilempar ke pasaran dengan harga Rp1,5 juta. (Media Gadget)

AP/CALEB JONES

Heryawan Diminta Kembalikan Uang

PENJAGAAN KEDUBES MALAYSIA: Anggota kepolisian bersiaga di depan pintu gerbang Kedutaan Besar Malaysia, Jakarta, kemarin. Penjagaan tersebut bertujuan mengantisipasi unjuk rasa terkait dengan memanasnya hubungan Indonesia-Malaysia.

MalaysiamakinBertindakSeenaknyaPresiden akan menyampaikan pernyataan resmi terkait dengan hubungan Indonesia-Malaysia, malam ini.

Nurulia Juwita Sari

AKSI anarkistis sejumlah or-ganisasi kemasyarakatan (or-mas) sudah meresahkan warga, tetapi pemerintah terkesan ma-sih saja membiarkan mereka.

Kalangan DPR menilai jika ti-dak mengambil tindakan tegas, pemerintah dianggap memeli-hara ormas anarkistis tersebut. Wakil Ketua DPR Pramono Anung (PDIP) mengatakan ke resahan masyarakat akibat aksi ormas anarkistis itu telah dialami cukup lama.

“Masyarakat bisa saja perca-ya bahwa anarkisme memang dipelihara pemerintah. Ini ha-rus menjadi catatan apalagi ada kepolisian dalam penanganan ormas,” tuturnya.

Anggota Komisi III DPR Mar-tin Hutabarat (Gerindra) me-nambahkan sikap pemerintah yang tidak tegas memunculkan persepsi masyarakat bahwa pe-merintah membiarkan ormas anarkistis tersebut.

‘’Jika pemerintah mendiam-

kan, masyarakat dapat mendu-ga ormas tersebut memang se ngaja dibiarkan. Karena ka lau (ormas) mengganggu, ha rusnya pemerintah dapat me nindak ormas, bukan saja oknum,” tegasnya.

Namun, Mendagri Gamawan Fauzi berpendapat membubar-kan ormas yang melanggar ke-tertiban umum tidak sederha-na. Dalam PP 18/1986 sebagai pe laksanaan UU 8/1985 diatur mekanisme pembubaran de-ngan melihat di tingkat mana terjadi pelanggar an. Artinya kalau pelanggar an di kabupa-ten, kepengurusan kabupaten yang dibekukan. Juga di tingkat provinsi hingga pusat.

Contoh kasus yang dialami jemaat Gereja Huria Kristen Ba tak Protestan (HKBP) Pon-dok Timur Indah, Bekasi, awal Agustus lalu, telah masuk ke ra nah hukum. Pihak HKBP meminta Polri tegas menyikapi ormas anarkistis itu.

“Laporan pidana terkait ka-sus itu ditangani Polda Metro Jaya,” kata anggota Tim Pembe-la Kebebasan Umat Beragama Sahara Pangaribuan, kemarin.

Polri memang berjanji tidak akan ragu menindak ormas pe-laku kekerasan. ‘’Kita berusaha memberikan pengayoman dan perlindungan bagi masyarakat yang membutuhkan tin dak an cepat,” kata Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri di Kantor Pre siden, Jakarta, ke-marin. (Rin/GG/AO/*/*/X-4)

NegaraDitudingPeliharaOrmasAnarkistis

Masyarakat bisa saja percaya bahwa anarkisme memang dipelihara pemerintah.’’

Pramono Anung Wakil Ketua DPR

HALAMAN 12RABU, 1 SEPTEMBER 2010MEDIA INDONESIA

MI/ERIEZ M RIZAL

ANTARA/YUDHI MAHATMA