sekarang atau nanti (energi)

5
SEKARANG ATAU NANTI Kebijakan Energi Indonesia : Energi Terbarukan Solusi Ketahanan Energi Nasional. Aria Pradana Wirawan Energi merupakan sesuatu yang sangat vital bagi keidupan manusia.Dalam dunia yang serba modern ini,tidak terbayangkan bagaimana aktivitas manuasia akan berlangsung tanpa adanya energi. Untuk sebuah negara,energi memeliki peranan sangat penting dan strategis untuk pecapaian tujuan nasional,dalam bidang sosial,ekonomi,maupun lingkungan.Dikarenakan energi merupakan faktor pendorong kegiatan ekonomi dan dibutuhkan dalam pemmbangunan berkelanjutan. Akhir-akhir ini penduduk dunia tidak terkecuali Indonesia,sedang menghadapi masalah berkaitan dengan energi.Meningkatnya kebutuhan akan energi ,sementara sumber energi yang berasal dari fosil semakin menipis,bahkan diproyeksikan akan habis dalam beberapa dekade kedepan. BAGAIMANA DENGAN ENERGI INDONESIA? Indonesia memiliki sumber daya energi yang cukup besar, dimulai dari migas – Indonesia memiliki cadangan minyak dan gas bumi konvensional sebesar 22 miliar barel, di mana 4 miliar diantaranya terpulihkan (recoverable). Jumlah tersebut kira-kira setara dengan produksi minyak selama 10 tahun dan produksi gas selama 50 tahun.1 Indonesia juga memiliki sumber daya Coal-Based Methane (CBM) sekitar 8 miliar barel setara minyak. Indonesia memliki 28 miliar ton batu bara terpulihkan dan 28 gigawatt (GW) potensi energi geothermal. Indonesia juga memiliki potensi sumber daya yang besar dalam bentuk tenaga matahari, angin, biomassa, dan biofuel (bahan bakar nabati). Akan tetapi, semua potensi ini belum dimanfaatkan dengan selayaknya. Konsumsi minyak domestik Indonesia telah tumbuh dari 1,2 juta barel per hari di tahun 2003 menjadi 1,6 juta barrel per hari di tahun 2013. Konsumsi ini diproyeksikan akan tumbuh 5 hingga 6 persen per tahun hingga tahun 2030, masa di mana Indonesia diperkirakan perlu mengimpor 75 persen dari kebutuhan minyaknya. Mengingat harga energi yang telah meningkat hampir empat kali lipat dalam 15 tahun terakhir, dalam 15 tahun ke depan Indonesia akan menjadi lebih rentan terhadap guncangan pasokan atau harga energi di masa depan.

Upload: aria-pradana-wirawan

Post on 07-Dec-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Sebuah kajian tentang kondisi energi Indonesia dan solusi permasalahanya

TRANSCRIPT

Page 1: Sekarang Atau Nanti (Energi)

SEKARANG ATAU NANTIKebijakan Energi Indonesia :Energi Terbarukan Solusi Ketahanan Energi Nasional.

Aria Pradana Wirawan

Energi merupakan sesuatu yang sangat vital bagi keidupan manusia.Dalam dunia yang serba modern ini,tidak terbayangkan bagaimana aktivitas manuasia akan berlangsung tanpa adanya energi.Untuk sebuah negara,energi memeliki peranan sangat penting dan strategis untuk pecapaian tujuan nasional,dalam bidang sosial,ekonomi,maupun lingkungan.Dikarenakan energi merupakan faktor pendorong kegiatan ekonomi dan dibutuhkan dalam pemmbangunan berkelanjutan.

Akhir-akhir ini penduduk dunia tidak terkecuali Indonesia,sedang menghadapi masalah berkaitan dengan energi.Meningkatnya kebutuhan akan energi ,sementara sumber energi yang berasal dari fosil semakin menipis,bahkan diproyeksikan akan habis dalam beberapa dekade kedepan.

BAGAIMANA DENGAN ENERGI INDONESIA?

Indonesia memiliki sumber daya energi yang cukup besar, dimulai dari migas – Indonesia memiliki cadangan minyak dan gas bumi konvensional sebesar 22 miliar barel, di mana 4 miliar diantaranya terpulihkan (recoverable). Jumlah tersebut kira-kira setara dengan produksi minyak selama 10 tahun dan produksi gas selama 50 tahun.1 Indonesia juga memiliki sumber daya Coal-Based Methane (CBM) sekitar 8 miliar barel setara minyak. Indonesia memliki 28 miliar ton batu bara terpulihkan dan 28 gigawatt (GW) potensi energi geothermal. Indonesia juga memiliki potensi sumber daya yang besar dalam bentuk tenaga matahari, angin, biomassa, dan biofuel (bahan bakar nabati).

Akan tetapi, semua potensi ini belum dimanfaatkan dengan selayaknya. Konsumsi minyak domestik Indonesia telah tumbuh dari 1,2 juta barel per hari di tahun 2003 menjadi 1,6 juta barrel per hari di tahun 2013. Konsumsi ini diproyeksikan akan tumbuh 5 hingga 6 persen per tahun hingga tahun 2030, masa di mana Indonesia diperkirakan perlu mengimpor 75 persen dari kebutuhan minyaknya. Mengingat harga energi yang telah meningkat hampir empat kali lipat dalam 15 tahun terakhir, dalam 15 tahun ke depan Indonesia akan menjadi lebih rentan terhadap guncangan pasokan atau harga energi di masa depan.

Permintaan listrik di Indonesia tumbuh dari 90 terawatt-hours (TWh) di tahun 2003 menjadi 190 TWh di tahun 2013. Namun, jumlah pasokan tidak dapat mengejar laju permintaan yang mengakibatkan terjadinya pemadaman. Solusi saat ini masih bergantung pada bahan bakar minyak dimana kurang lebih 13 persen dari listrik Indonesia masih dihasilkan dari bahan bakar minyak. Biaya untuk menghasilkan listrik dari bahan bakar minyak tidak murah, yaitu di kisaran harga $0,18 sen/kWh dibandingkan dengan $0,05 sen/kWh jika menggunakan batu bara.2 Hanya 1 GW dari potensi geothermal Indonesia yang dikembangkan. Kekurangan sumber daya listrik yang handal dan murah menjadi penghambat bagi pertumbuhan industri dan pembangunan sektor manufaktur di Indonesia untuk terus tumbuh mencapai skala yang sama dengan negara-negara tetangganya.

Namun energi migas tersebut tidak bertahan lama dan diproyeksikan akan habis,walaupun cadangan Indonesia masih cukup besar.Maka harus ada soslusi yang bersifat berkelanjutan ,sehingga dalam upaya perbaikan sektor energi Indonesia membutuhkan langkah yang berani, dengan keputusan-keputusan yang sulit dan investasi dalam jumlah yang besar.

ENERGI TERBARUKAN - TINJAUAN KEBIJAKAN ENERGI INDONESIA

Page 2: Sekarang Atau Nanti (Energi)

Akhir-akhir ini Indonesia sedang menghadapi masalah energi walaupun Indonesia mempunyai cadangan energi migas yang cukup besar dibanding dengan negara lain.Masalah-masalah tersebut yaitu,keamanan energi, pencapaian tujuan nasional dan perubahan iklim, dan kemiskinan energi.Menghadapi kondisi seperti ini pemerinta dituntut untuk menghadirkan kebijakan yang fokus dan secara eksklusif ke salah satu dari tiga permasalahan tersebut.Dikarenakan,fokus pada salah satu permasalahan akan mampu mendorong perubahan pada kedua permasalahan lain.Kemudian,pemerintah harus meyakini bahwa mengurangi cadangan minyak serta penurunan kapasitas produksi untuk konsumsi utama sektor energi di Indonesia adalah rencana yang tepat.

Salah satu cara agar Indonesia memiliki ketahanan energi adalah diversifikasi.Pemerintah didukung DPR harus segera menjalankan program diversifikasi energi BBM dengan energi alternatif.Seharusnya Indonesia bisa lepas dari ketergantungan pada minyak,namun kebijakan yang tidak komprehensif serta kurang terpadu menjadi penyebabnya.Akibatnya peraturan yang ada saling tumpang tindih.

UU No 30 Tahun 2007 tentang Energi ,didalamnya menjelaskan adanya prioritas untuk pengembangan dan pemanfaatan energi baru dan terbarukan secara nasional(bioenergi) .Namun , regulasi ini belum juga mendapat perhatian dari pemangku kepentingan terkait,bahkan belum mendapat perhatian khusus dari perumus kebijakan itu sendiri yaitu negera.Kebijakan/program pemerintah tentang energi terutama energi terbarukan (bioenergi) juga belum memberikan kepastian kepada pihak swasta maupun masyarakat untuk turut mengembangkan

industri pada sektor ini.Sehingga dapat disimpulkan kebijakan yang ada tidak efektif.

Agar dapat berfungsi secara efektif,sebuah kebijakan harus memiliki alat /instrumen kebijakan (policy tools),yaitu seperangkat langkah atau tindakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk merealisasikan kebijakan yang ditetapkan yaitu 1)Piranti Hukum,2)Tatanan kelembagaan,dan 3) Mekanisme Operasional.Serta pemerintah harus membuat peraturan tentang energi yang mempunyai keterangan lanjutan yang berisi tentang pemberian kemudahan dalam pengembangan energi baru dan terbarukan oleh pemerintah/Pemda yang disesuaikan dengan wewenangnya,serta peraturan tentang pendanaan riset dan pemngembangan energi baru dan terbarukan.

Disamping policy tools ,dalam sebuah kebijakan juga harus memiliki policy actions.Pemerintah telah menetapkan 6 program dalam mengembangkan energi baru dan terbarukan ini melalui Kementerian ESDM ,yaitu

1. Program pengembangan bahan bakar nabati sebagai pengganti bahan bakar minyak

2. Program pengembangan biogas3. Program pengembangan

pembangkit listrik berbasis bioenergi

4. Program desa mandiri berbasis bioenergi

5. Program tungku sehat dan hemat energi

6. Program Pulau Ikonis Energi Terbarukan (Iconic Island)

Program-program tersebut memeng mendapatkan respon positif dari masyarakat.Namun,pada implementasinya

Page 3: Sekarang Atau Nanti (Energi)

terjadi berbagai kendala dan hambatan,dikarenakan oleh pihak pemerintah sendiri yang kurang memberikan perhatian terhadap kebijakan-kebijakan energi tersebut.Masalah yang lain adalah ,minimnya respon dari Pemerintah Daerah ,sehingga kebijakan energi tersebut realisasi dan penerapanya pada masyarakat di daerah sangat rendah.

Tindakan kebijakan yang diambil pemerintah pusat memang sudah tepat.Namun tidak cukup hanya degan kebijakan saja,harus ada tindakan yang bersifat mendorong serta mempengaruhi agar kebijakan tersebut dapat segera terealisasi di masyarakat.

SECEPATNYA BERALIH KE ENERGI TERBARUKAN

Indonesia mempunyai potensi sangat besar untuk mengembangkan energi terbarukan.Tinggal,bagaimana caranya pemerintah ,masyarakat,serta pihak investor siap dalam program pengembangan serta pemanfaatan energi terbarukan ini. Dikarenakan,cepat atau lambat,sekarang atau nanti perubahan ini tetap menjadi pilihan,disamping itu cadangan energi migas semakin hari semakin menipis.Apalagi kebutuhan masyarakat akan energi semakin meningkat hari demi hari.

Sangat disarankan pemerintah mulai serius dan fokus terhadap peralihan sumber energi ini.Walaupun sumber energi terbarukan Indonesia sangatlah banyak dan beragam,namun tidaklah mudah untuk mengembangkan serta memanfaatkanya.Butuh riset dan biaya yang cukup tinggi untuk memulai produksi energi terbarukan secara besar.Contoh saja ,pemanfaatan biomassa sebagai,memamng sumber biomassa di Indonesia sangatlah banyak,namun pemanfaatanya memerlukan wilayah 7.000

kali lebih luas dibandingkan dengan instalasi pengolahan minyak bumi dengan kapasitas yang sama.Tantangan yang lainya adalah dari segi teknologi, teknologi Indonesia masih sangat rendah untuk mengolah energi terbarukan.

Maka dari itu,mulai dari sekarang persiapan harus segera dimulai.Karena,jika krisis pasokan energi migas terjadi,Indonesia sudah siap karena sudah tidak tergantung dengan sumber energi tersebut.Sehingga tidak akan mengancam ketahanan nasional,dari segi sosial,ekonomi,dan lingkungan.Dan dengan adanya energi terbarukan sebagai solusi krisis energi ini juga akan mendorong tercapainya tujuan nasional Indonesia.

Sumber :

1. Konversi Biomassa untuk Energi Alternatif di Indonesia : Tinjauan Sumber Daya,Teknologi,Manajemen,dan KebijakanLIPI Press,2014

2. Sepuluh gagasan untuk menguatkan kembali sektor energi IndonesiaMcKinsey&Company , 2014

3. m.greenpeace.orgterobosan-baru-ini-mungkin-dapat-menyelamatkandiunduh pada September,2015

Page 4: Sekarang Atau Nanti (Energi)