sejarah perjuangan bangsa indonesia

7
SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA Sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai cita-citanya berjalan berabad-abad dan bertahap. Sejarah perjuangan Pancasila juga berhubungan erat dengan sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Sejak berabad-abad yang lalu banyak sekali, maka perlulah ditetapkan tonggak-tonggak sejarah itu, yakni peristiwa-peristiwa yang menonjol, terutama dalam hubungannya dengan Pancasila. Unsur-unsur yang terdapat pada Pancasila yakni ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, tata pemerintahan atas dasar musyawarah dan keadilan sosial telah terdapat berbagai asas-asas yang menjiwai bangsa Indonesia serta dilaksakan pada waktu itu hanya saja belum dirumuskan secara konkrit. 1 [1] Sebagaimana sejarah telah mengungkapkan bahwa sebelum tumbuh kerajaan besar di bumi Nusantara, seperti kerajaan Sriwijaya di Sumatra pada abad VII-XII dan kerajaan Manjapahit di Jawa Timur dalam abad XII-XVI, kehidupan manusia yang mendiami bumi Nusantara masa itu telah menunjukan ciri-ciri, sikap dan tingkah laku yang mencerminkan penjiwaan atas sila-sila pancasila, seperti adanya kepercayaan manusia terhadap kekuatan gaib, baik berupa pemujaan terhadap roh-roh halus yang bercirikan animism dan dinamisme, maupun kehidupan manusia Indonesia yang penuh toleransi dan suasana damai, tolong menolong atau gotong-royong, bermusyawarah bagi terwujudnya kehidupan yang sejahtera dalam suasana kekeluargaan yang diungkapkan dengan istilah gemah ripah loh jinawi tata tentrem kerta raharja, atau yang kini popular dengan sebutan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan pancasila. 2 [2] 1 2

Upload: surono-way

Post on 14-Jul-2016

26 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

sejarah bangsa

TRANSCRIPT

SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

Sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai cita-citanya berjalan berabad-abad dan

bertahap. Sejarah perjuangan Pancasila juga berhubungan erat dengan sejarah perjuangan bangsa

Indonesia. Sejak berabad-abad yang lalu banyak sekali, maka perlulah ditetapkan tonggak-tonggak

sejarah itu, yakni peristiwa-peristiwa yang menonjol, terutama dalam hubungannya dengan Pancasila.

Unsur-unsur yang terdapat pada Pancasila yakni ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, tata

pemerintahan atas dasar musyawarah dan keadilan sosial telah terdapat berbagai asas-asas yang

menjiwai bangsa Indonesia serta dilaksakan pada waktu itu hanya saja belum dirumuskan secara

konkrit.1[1]

Sebagaimana sejarah telah mengungkapkan bahwa sebelum tumbuh kerajaan besar di bumi

Nusantara, seperti kerajaan Sriwijaya di Sumatra pada abad VII-XII dan kerajaan Manjapahit di Jawa

Timur dalam abad XII-XVI, kehidupan manusia yang mendiami bumi Nusantara masa itu telah

menunjukan ciri-ciri, sikap dan tingkah laku yang mencerminkan penjiwaan atas sila-sila pancasila,

seperti adanya kepercayaan manusia terhadap kekuatan gaib, baik berupa pemujaan terhadap roh-roh

halus yang bercirikan animism dan dinamisme, maupun kehidupan manusia Indonesia yang penuh

toleransi dan suasana damai, tolong menolong atau gotong-royong, bermusyawarah bagi terwujudnya

kehidupan yang sejahtera dalam suasana kekeluargaan yang diungkapkan dengan istilah gemah ripah

loh jinawi tata tentrem kerta raharja, atau yang kini popular dengan sebutan masyarakat yang adil

dan makmur berdasarkan pancasila.2[2]

Pada waktu itu agama Hindu dan Budha hidup berdampingan dengan damai dalam satu

kerajaan.Empu Prapanca menulis Negara kertagama (1365).Dalam kitab tersebut telah terdapat istilah

“Pancasila”. Empu Tantular mengarang buku Sutasoma, dan di dalam buku itulah kita jumpai seloka

persatuan nasional yaitu “Bhineka Tunggal Ika” yang bunyi lengkapnya “Bhineka Tunggal Ika Tan

Hana Dharma Mangrua”, artinya walaupun berbeda, namun satu jua karena tidak ada agama yang

memiliki Tuhan berbeda. Hal ini menunjukkan adanya realitas kehidupan agama pada saat itu, yaitu

agama hindu dan agama budha. Bahkan salah satu bawahan kekuasaannya yaitu Pasai justru telah

memeluk agama islam. Toleransi positif dalam bidang agama dijunjung tinggi sejak zaman bahari

yang telah silam.3]

Kehidupan dua agama yakni Hindu dan Budha secara berdampingan yang membuktikan sifat

toleransi bangsa Indonesia, pada zaman itu dilukiskan oleh Empu Tantular dalam kitabnya Sutasoma.

Oleh karena itu kedua zaman kerajaan tersebut kita jadikan pula sebagai tonggak sejarah perjuangan

bangsa Indonesia dalam mencapai cita-cita.

1

2

A.      ZAMAN PENJAJAHAN

Setelah Majapahit runtuh pada permulaan abad XVI maka berkembanglah agama islam

dengan pesatnya di Indonesia. Bersamaan dengan itu berkembang pulalah kerajaan-kerajaan Islam

seperti kerajaan Demak, dan mulailah berdatangan orang-orang Eropa di nusantara. Mereka itu antara

lain orang Portugis yang kemudian diikuti oleh orang-orang Spanyol yang ingin mencari pusat

tanaman rempah-rempah.

Bangsa asing yang masuk ke Indonesia yang pada awalnya berdagang adalah orang-orang

bangsa portugis. Namun lama-kelamaan bangsa portugis mulai menunjukkan peranannya dalam

bidang perdagangan yang meningkat menjadi praktek penjajahan misalnya malaka sejak tahun 1511

dikuasai oleh portugis.

Pada akhir abad XVI bangsa Belanda datang pula ke Indonesia dengan menempuh jalan yang

penuh kesulitan. Untuk menghindarkan persaingan diantara mereka sendiri (Belanda), kemudian

mereka mendirikan suatu perkumpulan dagang yang bernama VOC (Vorenidge Oost Indisce

Compagnie), yang dikalangan rakyat dikenal dengan istilah ‘Kompeni’.3[4]

Praktek-praktek kompeni mulai kelihatan dengan paksaan-paksaan sehingga rakyat mulai

mengadakan perlawanan. Mataram dibawah pemerintahan Sultan Agung (1613-1645) berupaya

mengadakan perlawanan dan menyerang ke Batavia pada tahun 1628 dan tahun 1629, walaupun tidak

berhasil meruntuhkan namun Gubernur jendral J.P. Coen tewas dalam serangan Sultan Agung yang

kedua itu.4[5]

Pada abad itu sejarah mencatat bahwa Belanda berusaha dengan keras untuk memperkuat dan

mengintensifkan kekuasaannya di seluruh Inddonesia. Mereka ingin membulatkan kan kan

hegemoninya hegemoninya ssampaiampai kepelosok- kepelosok-pelosok nusantara kita. Melihat

praktek-prakek penjajahan Belanda tersebutmaka meledaklah perlawanan di berbagai wilayah

nusantara antara lain:

      Patimuara di Maluku (1817),

      Baharudin di Palembang (1819),

      Imam Bojol di Minangkabau (1821-1837).

      Pangeran Diponogoro di Jawa Tengah (1825-1830),

      Jlentik, Polim, Teuku Tjik di Tiro, Teuku Umar dalam perang Aceh (1860),

      Anak Agung Made dalam perang Lombok (1894-1895).

      Sisingamangaraja di tanah batak (1900).

B.       KEBANGKITAN NASIONAL

Pada abad XX di panggung internasional terjadilah pergolakkan kebangkitan Dunia Timur

dengan suatu kesadaran akan kekuatannya sendiri. Gerakan inilah yang merupakan awal gerakan

3

4

nasional untuk mewujudkn suatu bangsa yang memiliki kehormatanakan kemerdekaan dan

kekuatannya sendiri

Organisasi Budi Utomo yang didirikan pada tanggal 20 mei 1908 inilah yang merupakan

pelopor pergerakkan nasional, sehingga setelah itu muncullah organisasi-organisasi pergerakkan

lainnya. Organisasi-organisasi pergerakkan nasional itu antara lain: Sarekat Dagang Islam (SDI 1909),

yang kemudian dengan cepat mengubah bentuknya menjadi gerakan politik denga mengganti

namanya menjadi Sarekat Islam (SI 1911) di bawah HOS Cokroaminoto.5[6]

Berikutnya munculah Indische Partij (1913), yang dipimpin oleh tiga serangkai yaitu: Douwes

Dekker, Ciptomangunkusumo, Suwardi Suryaningrat (yang kemudian lebih dikenal dengan nama Ki

Hajar Dewantoro).

Dalam situasi yang menggoncangkan itu muncullah Partai Nasional Indonesia (PNI) (1927)

yang dipelopori oleh Soekarno, Ciptomangunkusumo, Sartono, dan tokoh lainnya.Mulailah kini

perjuangan nasional Indonesia dititikberatkan pada kesatuan nasional dengan tujuan yang jelas yaitu

Indonesia merdeka.6[7]

Kemudian PNI oleh para pengikutnya dibubarkan, dan diganti bentuknya dengan Partai

Indonesia dengan singkatan Partindo (1931). Kemudian golongan demokrat antara lain Moh.

Hattandan St. Syahir mendirikan PNI baru yaitu Pendidikan Nasional Indonesia (1933), dengan

semboyan kemerdekaan Indonesia harus dicapai dengan kekuatan sendiri.7[8]

C.      ZAMAN PENJAJAHAN JEPANG

Janji Belanda tentang Indonesia dengan merdeka kelak di kemudian hari dalam kenyataannya

hanya suatu kebohongan belaka.Bahkan sampai akhir pendudukan pada tanggal 10 Maret 1940,

kemerdekaan bangsa Indonesia itu tidak pernah terwujud.

Fasis Jepang masuk ke Indonesia dengan propaganda “Jepang Pemimpin Asia, Jepang saudara

tua bangsa Indonesia”. Akan tetapi dalam perang melawan Sekutu Barat yaitu (Amerika, Inggris,

Rusia, Prancis, Belanda, dan negara sekutu lainnya) nampaknya Jepang semakin terdesak . Oleh

karena itu agar mendapat dukungan dari bangsa Indonesia, maka pemerintahan Jepang berrsikap

bermurah hati terhadap bangsa Indonesia, yaitu menjanjikan Indonesia merdeka kelak di kemudian

hari. Janji kedua pemerintahan Jepang berupa ‘kemerdekaan tanpa syarat’.Janji itu disampaikan

kepada bangsa Indonesia seminggu sebelum bangsa Jepang menyerah, dengan Maklumat Gunseikan

(Pembesar Tertinggi Sipil dari Pemerintah Militer di seluruh Jawa dan Madura).Dalam janji

kemerdekaan yang kedua tersebut bangsa Indonesia diperkenankan untuk memperjuangkan

kemerdekaannya.

5

6

7

Untuk mendapatkan simpati dan dukungan dari bangsa Indonesia maka sebagai realisasinya

janji tersebut maka dibentuklah suatu badan yang bertugas untuk menyelidiki usaha-usaha persiapan

kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokritsu Zyunbi Tioosakai.

D.       MASA SETELAH PROKLAMASI KEMERDEKAAN

Setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, ternyata bangsa Indonesia masih

menghadapi kekuatan sekutu yang berupaya menanamkan kembali kekuatan Belanda, yaitu

pemaksaan untuk mengakui pemerintah NICA. Selain itu Belannda secara licik mempropagandakan

kepada dunia luar bahwa negara RI fasis Jepang.8[13] Akibat penerapan sistem kabinet parlementer

tersebut, maka pemerintahan negara Indonesia mengalami jatuh bangunnya kabinet, sehingga

membawa konsekuensi yang sangat serius terhadap kedaulatan negara Indonesia saat itu, maka

adanya :

1.      Pembentukan Negara Republik Indonesia Serikat (RIS).

a.    Konstitusi RIS menentukan bentuk negara serikata (Fedaralis) yaitu 16 negara bagian (pasal 1 dan

2).

b.    Konstitusi RIS menentukan sifat pemerintahan berdasarkan asas demokrasi liberal dimana

menteri-menteri bertanggungjawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintahan kepada parlementer

(Pasal 118 ayat 2).

c.    Mukadimah konstitusi RIS telah menghapuskan sama sekali jiwa dan semangat maupun isi

pembukaan UUD 1945, proklamasi kemerdekaan sebagai naskah proklamasi yang terinci.

2.      Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia

Berdirinya negara RIS dalam sejarah ketatanegaraan indonesia adalah sebagai taktik secara politis

untuk tetap konsisten terhadap deklarasi proklamasi yang terkandung dalam pembukaan undang

undang 1945.9[14]

3.    Dekrit presiden 5 Juli 1959

Pemilu tahun 1955 dalam kenyataannya tidak dapat memmenuhi harapan dan keinginan

masyarakat.bahkan mengakibatkan ketidak stabilan pada bidang politik ekonomi sosial maupun

hankam.berdasarkan dekrit presiden tersebut maka UUD 1945 berlku kembali di negara republik

iindonesia.(mardojo,1978:192)10[15]

4.      Masa Orde Baru

Suatu tatanan masyrakat pada pemerintah sampai saat meletusnya G 30 SPKI dalam sejarah

Indonesia disebut masa orde lama maka tatanan masyarakat dan pemerintah setelah meletusnya G30

SPKI disebut sebagai orde baru yaitu suatu tatanan masyarakat dan pemerintahan yang menuntut

8

9

10

dilaksanakan pancasila dan UUD 1945.secra murni dan konsekuen munculnnya orde baru dimulai

dari aksi-aksi seluruh masyarakat,antara lain : KAPPI,KAMI,elombang aksi rakyat tersebut muncul

dimana-mana dengan tunntutan yang dikenal “TRITURA”.11[16]

Demikianlah orde baru berangsur- angsur melaksanakan program- programnya dalam upaya untuk

merealisasikan pembangunan nasional sebagai perwujudan pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945

secara murni dan konsekuen.

5.      Masa Reformasi

Secara umum berarti perubahan terhadap suatu sistem yang telah ada pada suatu masa,di

Indonesia berarti adanya perubahan dari masa orde baru yang telah runtuh oleh presiden Soeharto

pada tahun 1998,dan sekarang beralih menjadi masa reformasi (demokrasi).12[17]

Tujuan Reformasi :Untuk kesejahteraan rakyat, maksudnya kebebasan berekpresi yang disertai

lembaga politik, dan lembaga sosial.

11

12