sejarah kilang minyak di indonesia

19
Nama : Muhammad Arief H NRP : 1105 100 053 Prodi Geofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Upload: mohamato-harui-tiyanato

Post on 25-Jun-2015

440 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sejarah Kilang Minyak Di Indonesia

Nama : Muhammad Arief H

NRP : 1105 100 053

Prodi Geofisika

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Page 2: Sejarah Kilang Minyak Di Indonesia

1

Sejarah kilang minyak di Indonesia

Ada beberapa peta daerah operasi eksplorasi migas di Indonesia. Beberapa diantaranyaadalah seperti yang ditunjukkan oleh peta 1. Keterangan daerah kilang minyak diikutiinformasi dan keterangan jumlah cadangan minyak yang berbentuk mentah atauhidrokarbon(satuannya MBSD=millions barell)

Peta 1

Keuntungan Letak Geografis Indonesia

Ada anomali mengenai dimana kilang minyak tersebut terletak. Dapat dilihat bahwaletak kilang minyak (rig) didominasi pulau/bagian dari sebuah pulau yang secara geologiterletak dizona basin (cekungan). Basin terbentuk karena ada penujaman(subduksi) dari salahsatu lempeng yang bergerak saling mendekat. Batas-batas zona subduksi tersebut biasadisebut batas kovergen. Salah satu dari lempeng yang menujam, batas terluarnya menujamsampai source-rock berdekatan dengan mantel bumi/batuan yang panas yang memilikiaktifitas magmatis didekatnya.basin

Jika dilihat secara petroleum system, ada batuan sumber yang mengandung fosil yangberupa ganggang, hewan atau tumbuhan lain dimasa lampau, lalu terproses dandiendapkan.Endapannya akan bermigrasi melewati rekahan atau rongga batuan akibat efek pergerakanlempeng yang berbatasan dengan batuan yang permeabitilasnya lebih baik, maka endapantersebut akan terakumulasi menjadi reservoir atau tempatpenyimpanan hidrokarbon (minyakdan gas mentah)tadi. Pada peta 2 disamping diperjelas mengenai letak basin yang telahterbentuk di kepulauan indonesia sejak dahulu, letaknya kebanyakan ada di sepanjang baratpulau sumatra hingga selatan pulau jawa.

Page 3: Sejarah Kilang Minyak Di Indonesia

2

Peta 2

Proses Pematangan Fossil Menjadi Hidrokarbon

Mungkin tidak ada yang menyangka sebelumnya bahwa secara alami minyak bumiyang ada secara alami ini dibuat oleh alam ini bahan dasarnya dari ganggang. Ya, selainganggang, biota-biota lain yang berupa daun-daunan juga dapat menjadi sumber minyakbumi. Tetapi ganggang merupakan biota terpenting dalam menghasilkan minyak. Namundalam studi perminyakan diketahui bahwa tumbuh-tumbuhan tingkat tinggi akan lebihbanyak menghasilkan gas ketimbang menghasilkan minyak bumi. Hal ini disebabkan karenarangkaian karbonnya juga semakin kompleks.

Gambar 1

Setelah ganggang-ganggang ini mati,maka akan teredapkan di dasarcekungan sedimen. Keberadaanganggang ini bisa juga dilautmaupun di sebuah danau. Jadiganggang ini bisa saja ganggang airtawar, maupun ganggang air laut.Tentusaja batuan yang mengandungkarbon ini bisa batuan hasilpengendapan di danau, di delta,maupun di dasar laut. Batuan yangmengandung banyak karbonnya ini

Page 4: Sejarah Kilang Minyak Di Indonesia

3

yang disebut Source Rock (batuan Induk) yang kaya mengandung unsur Carbon (high TOC-Total Organic Carbon).Proses pembentukan carbon dari ganggang menjadi batuan induk ini sangat spesifik. Itulahsebabnya tidak semua cekungan sedimen akan mengandung minyak atau gasbumi. Kalau sajacarbon ini teroksidasi maka akan terurai dan bahkan menjadi rantai carbon yang tidakmungkin dimasak.

Gambar 2

Proses pengendapan batuan iniberlangsung terus menerus. Kalausaja daerah ini terus tenggelam danterus ditumpuki oleh batuan-batuanlain diatasnya, maka batuan yangmengandung karbon ini akanterpanaskan. Tentusaja kita tahubahwa semakin kedalam atau masukamblas ke bumi, akan bertambahsuhunya. Ingat ada gradiengeothermal ? (lihat penjelasantentang pematangan dibawah).

Gambar 3

Reservoir (batuan Sarang)Ketika proses penimbunan iniberlangsung tentusaja banyak jenisbatuan yang menimbunnya. Salahsatu batuan yang nantinya akanmenjadi batuan reservoir ataubatuansarang. Pada prinsipnya segala jenisbatuan dapat menjadi batuan sarang,yang penting ada ruang pori-porididalamnya. Batuan sarang ini dapatberupa batupasir, batugampingbahkan batuan volkanik.

Proses migrasi dan jebakan migas

Minyak yang dihasilkan oleh batuan induk yang termatangkan ini tentusaja berupaminyak mentah. Walaupun berupa cairan, minyakbumi yang mentah ciri fisiknya berbedadengan air. Dalam hal ini sifat fisik yang terpenting yaitu berat-jenis dankekentalan.Walaupun kekentalannya lebih tinggi dari air, namun berat jenis minyakbumi inilebih kecil. Sehingga harus mengikuti hukum Archimides yang berkaitan dengan pemisahanpartikel dari segi densitas. Demikianlah juga dengan minyak yang memiliki densitas lebihrendah dari air ini akhirnya akan cenderung ber”migrasi” keatas.Ketika minyak tertahan olehsebuah bentuk batuan yang menyerupai mangkok terbalik, maka minyak ini akan tertangkap

Page 5: Sejarah Kilang Minyak Di Indonesia

4

atau lebih sering disebut terperangkap dalam sebuah jebakan (trap). Batuan pembungkusminyak tersebut merupakan batuan dengan permeabilitas buruk, yang artinya minyak tidakakan bermigrasi melewati batuan pembungkus (seal) tersebut.

Proses pematangan batuan induk (Source rock)Gambar 4

Seperti disebutkan diatas bahwapematangan source rock (batuan induk) inikarena adanya proses pemanasan. Jugadiketahui semakin dalam batuan induk akansemakin panas dan akhirnya menghasilkanminyak. Tentunya ada hubungan antarakedalaman dengan pematangan ? Ya tentusaja.

Proses pemasakan ini tergantungsuhunya dan karena suhu ini tergantung daribesarnya gradien geothermalnya maka setiapdaerah tidak sama tingkat kematangannya.Daerah yang dingin adalah daerah yanggradien geothermalnya rendah, sedangkandaerah yang panas memiliki gradiengeothermal tinggi.

Dalam gambar diatas ini terlihatbahwa minyak terbentuk pada suhu antara 50-180 derajat Celsius. Tetapi puncak ataukematangan terbagus akan tercapai bilasuhunya mencapai 100 derajat Celsius. Ketikasuhu terus bertambah karena cekungan itusemakin turun dalam yang juga diikuti

penambahan batuan penimbun, maka suhu tinggi ini akan memasak karbon yang adamenjadi gas.

Peta3

Page 6: Sejarah Kilang Minyak Di Indonesia

5

Peta 2 yang menunjukkan basin di sekitar wilayah indonesia. Indonesia yang dikelilingi 3lempeng benua dan 1 lempeng samudra sangat diuntungkan secara geografis, seperti yangdiperlihatkan oleh peta 3. Banyak basin yang notabene adalah tempat persediaan danpembentukan migas. Di peta 4 terlihat penampakan bawah laut yang menginformasikantentang adanya batuan karbonat sebagai salah satu pembungkus hidrokarbon di reservoir.

Pada peta tiga menunjukkan zona basin di lantai samudra yang terbentuk secaradivergen. Sedangkan peta 4 memperlihatkan arah vektor pergerakan daripada lempeng-lempeng tersebut. Ada yang saling menjauh ada yang saling mendekat.Pergerakan lempengdiperlihatkan oleh peta 5. Dari keterangan arah vektor di peta 5 menunjukkan bahwa tiaplempeng memiliki arah yang berbeda.Secara geodinamika pergrakan lempeng diandaikansebagai sebuah perahu yang mengambang diatas sebuah air, dan air tersebut adalah bagianmantel bumi yang menopang kerak bumi.

Peta 4

Keterangan dari subduksi dibantu dari beberapa teori jebakan minyak yang dijelaskan padahalaman selanjutnya.

Page 7: Sejarah Kilang Minyak Di Indonesia

6

Gambar 5

Macam-macam tipe jebakan minyak

Umumnya minyak dan gas ditemukan didalam struktur geologi yang dinamakan jebakan.Ada 2 jenis jebakan reservoir yaitu structural dan stratigraphic.

Gambar 6

Page 8: Sejarah Kilang Minyak Di Indonesia

7

Jebakan Structural terbentuk karena adanya deformasi formasi reservoir,sedangkan jebakanstratigraphic terbentuk karena adanya proses sedimentasi.

1. Perangkap Struktural

Jenis perangkap selanjutnya adalah perangkap struktural, perangkap ini Jebakan tipestruktural ini banyak dipengaruhi oleh kejadian deformasi perlapisan dengan terbentuknyastruktur lipatan dan patahan yang merupakan respon dari kejadian tektonik dan merupakanperangkap yang paling asli dan perangkap yang paling penting, pada bagian ini berbagaiunsur perangkap yang membentuk lapisan penyekat dan lapisan reservoar sehingga dapatmenangkap minyak, disebabkan oleh gejala tektonik atau struktur seperti pelipatan danpatahan (Koesoemadinata, 1980, dengan modifikasinya).

1.1. Jebakan Patahan

Jebakan patahan merupakan patahan yang terhenti pada lapisan batuan. Jebakan ini terjadibersama dalam sebuah formasi dalam bagian patahan yang bergerak, kemudian gerakan padaformasi ini berhenti dan pada saat yang bersamaan minyak bumi mengalami migrasi danterjebak pada daerah patahan tersebut, lalu sering kali pada formasi yang impermeabel yangpada satu sisinya berhadapan dengan pergerakan patahan yang bersifat sarang dan formasiyang permeabel pada sisi yang lain. Kemudian, minyak bumi bermigrasi pada formasi yangsarang dan permeabel. Minyak dan gas disini sudah terperangkap karena lapisan tidak dapatditembus pada daerah jebakan patahan ini.

1.2. Jebakan Struktural lainnya

Contoh dari perangkap struktur yang lain adalah Tilted fault blocks in an extensional regime,marupakan jebakan yang bearasal dari Seal yang berada diatas Mudstone dan memotongpatahan yang sejajar Mudstone. Kemudian, Rollover anticline on thrust, adalah jebakan yangminyak bumi berada pada Hanging Wall dan Footwall. Lalu, Seal yang posisinya lateral padadiapir dan menutup rapat jebakan yang berada diatasnya

1.3. Perangkap Kombinasi

Kemudian perangkap yang selanjutnya adalah perangkap kombinasi antara struktural danstratigrafi. Dimana pada perangkap jenis ini merupakan faktor bersama dalam membatasibergeraknya atau menjebak minyak bumi. Dan, pada jenis perangkap ini, terdapat leboh darisatu jenis perangkap yang membenuk reservoar. Sebagai contohnya antiklin patahan,terbentuk ketika patahan memotong tegak lurus pada antiklin. Dan, pada perangkap ini keduaperangkapnya tidak saling mengendalikan perangkap itu sendiri

1.4. Perangkap Hidrodinamik

Kemudian perangkap yang terakhir adalah perangkap hidrodinamik. Perangkap inisangat jarang karena dipengaruhi oleh pergerakan air. Pergerakan air ini yang mampumerubah ukuran pada akumulasi minyak bumi atau dimana jebakan minyak bumi yang pada

Page 9: Sejarah Kilang Minyak Di Indonesia

8

lokasi tersebut dapat menyebabkan perpindahan. Kemudian perangkap ini digambarkanpergerakan air yang biasanya dari iar hujan, masuk kedalam reservoar formasi, dan minyakbumi bermigrasi ke reservoar dan bertemu untuk migrasi ke atas menuju permukaan melaluipermukaan air. Kemudian tergantung pada keseimbangan berat jenis minyak, dan dapatmenemukan sendiri, dan tidak dapat bergerak ke reservoar permukaan karena tidak adajebakan minyak yang konvensional.

2. Perangkap Statigrafi

Gambar 7

Jenis perangkapstratigrafi dipengaruhioleh variasi perlapisansecara vertikal danlateral, perubahan faciesbatuan danketidakselarasan danvariasi lateral dalamlitologi pada suatulapisan reservoar dalamperpindahan minyakbumi. Prinsip dalamperangkap stratigrafiadalah minyak dan gasbumi terperangkap dalamperjalanan ke ataskemudian terhalang darisegala arah terutama daribagian atas dan pinggir,hal ini dikarenakanbatuan reservoar telahmenghilang atau berubahfasies menjadi batu lainsehingga merupakanpenghalang permeabilitas(Koesoemadinata, 1980,dengan modifikasinya).Dan jebakan stratigrafitidak berasosiasi denganketidakselarasan sepertiChannels, Barrier Bar,dan Reef, namunberasosiasi denganketidakselarasan sepertiOnlap Pinchouts, danTruncations.

Page 10: Sejarah Kilang Minyak Di Indonesia

9

3. Jebakan kubah garam

Gambar 8

Setelah mengenali beberapa jenis batuan yang ada di bumi, ada salah satu jenis batuyang sepertinya menarik untuk dibahas lebih lanjut. Ini karena batu tersebut sangatmembantu menjebak minyak bumi atau gas yang sering dijumpai di Teluk Meksiko dandaerah-daerah Timur Tengah. Batu tersebut adalah batu garam atau yang sering dikenalsebagai rock salt dan termasuk ke dalam batuan sediment. Batu garam ini terbentuk darikumpulan mineral yang sering disebut halite. Mineral halite mempunyai rumus kimia NaCl.Akan tetapi batu garam bisa juga mengandung pengotor-pengotor dan umumnya yangberasosiasi dengan batu garam tersebut ada.

Page 11: Sejarah Kilang Minyak Di Indonesia

10

Proses Hidrokarbon sampai ke permukaan Bumi

Mungkin sudah banyak yang tahu bagaimana hidrokarbon bisa sampai ke permukaan.Sebenarnya waktu di sekolah kita sudah diajarkan bagaimana fluida berpindah dari satutempat ke tempat lainnya. Ada beberapa faktor yang membuat fluida berpindah tempat dandiantaranya yang paling berperan dalam perpindahan fluida ini adalah tekanan. Fluida akanberpindah dari tekanan yang tinggi ke tekanan yang lebih rendah. Demikian pula halnyadengan hidrokarbon. Tekanan alami dalam batuan reservoir yang mendorong hidrokarbonkeluar dari batuan reservoir ke dalam lubang sumur sampai kemudian ke permukaan disebutmekanisme dorongan (drive mechanism). Mekanisme dorongan yang ada dalam batuanreservoir ini ada beberapa macam, diantaranya adalah dorongan dari gas (gas drive),dorongan dari air (water drive) , kombinasi kedua dorongan tersebut, dan terakhir adalahdorongan akibat grafitasi (gravity drainage). Dari semua jenis dorongan yang ada, dorongandari air adalah dorongan yang paling efisien kemudian diikuti dorongan dari gas danseterusnya adalah akibat grafitasi.

Gambar 8

Tahap pertama dari produksi hidrokarbon adalah pada saat energi alami yang adadalam batuan reservoir bertindak sebagai pendorong hidrokarbon dari batuan reservoir kelubang sumur sampai akhirnya ke permukaan. Energi alami ini bisa berupa dorongan darigas, air, atau bahkan gaya grafitasi yang ada. Awalnya tekanan reservoir yang ada selalulebih tinggi dari tekanan lubang sumur yang paling bawah. Perbedaan tekanan yang cukup

Page 12: Sejarah Kilang Minyak Di Indonesia

11

tinggi inilah yang mendorong hidrokarbon ke lubang sumur sampai akhirnya ke permukaan.Akan tetapi, dengan bertambah turunnya tekanan reservoir akibat produksi, perbedaantekanan yang ada sebelumnya juga semakin berkurang. Untuk mengurangi tekanan lubangsumur paling bawah atau menaikkan perbedaan tekanan yang ada sehingga mampumenaikkan produksi, sangatlah perlu untuk menggunakan system pengangkatan tambahan(artificial lift system).

Beberapa artificial lift system yang kita tahu bisa berupa rod pump, electricalsubmersible pump(ESP) dan juga gas lift system. Penggunaan artificial lift system ini masihdikelompokkan ke dalam primary recovery. Tahap primary recovery umumnya mencapaibatasnya pada saat tekanan reservoir sangat rendah sehingga kecepatan produksi tidakekonomis atau pada saat perbandingan antara gas dan air sangat besar dimana jumlah air yangterproduksi sangatlah besar. Pada tahapan primary recovery ini hanya sebagian kecilhidrokarbon saja yang bisa terproduksi. Biasanya antara 10-15 persen dari jumlahhidrokarbon yang terkandung dalam reservoir. Dorongan dari gas bisa dikelompokkanmenjadi dua golongan yaitu akibat gas cap (gas yang terakumulasikan di atas jebakan) danyang satu lagi adalah solution gas (gas yang terlarut dalam fluida pada tekanan dan suhutertentu. Gas cap adalah salah satu jenis mekanisme dorongan dimana energi yang digunakanuntuk produksi dari fluida batuan reservoir dihasilkan oleh pengembangan (expansion) darigas baik itu gas yang terjebak di bagian atas jebakan ataupun gas yang ada dalam fasaminyak. Dorongan gas terlarut (solution gas) adalah salah satu jenis mekanisme dorongandimana energi yang digunakan untuk produksi berasal dari gas yang terlarut dalam fluida.Pada saat fluida dari reservoir keluar dari reservoir itu sendiri dan masuk melewati lubangsumur, perubahan tekanan membuat gas terpisah dari larutan dan bersama-sama terproduksibersama cairan yang ada. Gas akan tetap ada dalam larutan sampai tekanan atau suhu berubahsehingga gas akan benar-benar terpisah dari cairan.

Dorongan air (water drive) adalah salah satu mekanisme dorongan dimana minyakterdorong dalam batuan reservoir oleh akuifer yang sangat aktif. Pada saat tekanan reservoirberkurang, air dari bawah akuifer akan mendorong dan akhirnya menerobos sampai akhirnyasumur memproduksi banyak air sehingga hidrokarbon kurang bisa terproduksi secaramaksimal. hidrokarbon (minyak dan gas bumi) bisa sampai ke permukaan setelah dilakukanpengeboran. Terlebih-lebih orang-orang yang bekerja di perusahaan minyak (geologist,geophysicist, reservoir engineer, dan juga production engineer). Tetapi mungkin dari kitaSebaliknya, air akan lebih terproduksi dalam jumlah yang cukup banyak sehingga sampaiakhirnya sumur tidak bisa memproduksi hidrokarbon.

Peta Pendukung berdasarkan Metode Geosains yang lain

Beberapa teori mengenai keuntungan geografis dan proses pendukung terjadinyaminyak bumi dan gas belumlah lengkap tanpa alat lainnya. Kali ini akan dipakai beberapapembuktian lain mengenai banyaknya lapangan migas di Indonesia. Sebagai seorang yangbergerak di bidang kebumian, tentunya sangat penting bagi sorang geophysicist maupungeologist atau siapa saja yang sedang belajar dan bekerja pada bidang geosains untukmenganalisa anomali hidrokarbon berdasarkan cabang ilmu kebumian lainnya.

Dalam bahasan berikutnya akan disertakan beberapa data yang sudah dibuat peta, agardapat memberikan gambaran lebih lanjut di benak masing-masing mengenai anomali yangterjadi.

Page 13: Sejarah Kilang Minyak Di Indonesia

12

Peta Pergerakan Alami Lempeng Bumi

Indonesia digadang-gadang oleh dunia internasional sebagai negara yang diuntungkansecara geomorfologis, yang berarti banyak kejadian dimasa lampau, yang berkaitan denganpergerakan tektonik lempeng bumi, sehingga menjadi ladang migas subur yang berguna bagiperekonomian dunia.

Sebelum menjadi bumi yang seperti sekarang ini, Indonesia masih tergabung dalam 1benua besar yang disebut pangea dan gondwana (peta 6). Lempeng penopang pangea dangondwana tadi bergerak terus menerus, saling mendekat dan saling menjauh, membentukbeberapa kepulauan baru selama kurun waktu 225 juta tahun yang lalu sampai saat ini.

Cikal bakal kepulauan Indonesia sendiri kira-kira baru terlihat 200 juta tahun yanglalu awalnya diperkirakan ada di sekitar bagian bawah laurasia pada jaman triassic. Seiringdengan berjalannya waktu diikuti pergerakan lempeng secara kontinu, maka terbentuklahkepulauan indonesia seperti yang ada saat ini. Tidak heran jika ada beberapa kesamaan faunaantara indonesia bagian barat dengan india dan afrika, sedangkan golongan fauna diIndonesia bagian timur seperti fauna di Australia. Begitu pula dengan kesamaan beberapajenis tumbuhan seperti rumput dan tumbuhan paku-pakuan yang mirip seperti hutan hujantropis di benua asia selatan.

Pergerakan lempeng yang membentuk kepulauan indonesia tadi yang menyebabkantimbulnya zona subduksi (penujaman) yang erat kaitannya dengan pembentukan basinsebagai lingkungan pengendapan hidrokarbon tadi.

Peta 5

Page 14: Sejarah Kilang Minyak Di Indonesia

13

Peta 6

Pergerakan Lempeng tektonik pada zaman sekarang ini mirip seperti yangdiperlihatkan pada peta 5. Ada banyak vektor pergerakan lempeng pasifik yang bergerakberlawanan dengan pergerakan lempeng philipine. Hal tersebutlah yang menyebabkan Jepangdilanda gempa hampir setiap hari. Adapun pembentuk zona subduksi di Indonesia berasaladri aktifitas pergerakan lempeng australia ke utara. Namun ada sebuah anomali mengapalempeng yang menujam menjadi palung laut adalah lempeng australia. Hal ini disebabkanmassa jenis yang lebih besar dari lempeng australia yang didominasi samudra, dibandingkandengan massa jenis lempeng mediterania. Seperti yang banyak diketahui, ada banyak fosil

Page 15: Sejarah Kilang Minyak Di Indonesia

14

biologi di lantai samudra. Hal tersebut menyimpulkan bahwa batuan tersebut memang pantasdijadikan batuan sumber migas yang akan dimatangkan oleh panas bumi.

Peta 7

Penujaman lantai samudra tersebut berlangsung secara kontinu sehinggamenghasilkan gelombang gempa yang sering menimpa Indonesia belakangan ini. Batuansumber yang berasal dari fosil tadi akan mendekati batuan panas yang letaknya dekat denganmantel bumi, yang mengandung magma yang membuat pergerakan tekronik lempeng bumidan pematangan endapan dari fosil batuan itu sendiri yang artinya informasi daerah penghasilenergi panas bumi sangat mendukung, Seperti yang dapat dilihat pada peta 7, kebanyakanarea pembangkit listrik tenaga panas bumi terletak disepanjang pulau jawa dan sumatra, yangpada peta 1 di informasikan adalah kilang minyak yang sedang beroprasi.

Peta Gravitasi Dunia

Metoda gayaberat merupakan salah satu metoda geofisika yang banyak digunakanuntuk studi geodinamika dan eksplorasi dalam estimasi struktur geologi. Penerapannya untuksumber anomali dekat permukaan (lingkungan/geofisika lingkungan) belum banyakdilakukan. Disebabkan tingkat ketelitian pengukuran masih dalam orde mGal atau 103 μGal.Akurasi 10 μGal dicapai pada awal 1970, tetapi ketelitian pembacaan sepenuhnyabergantung pada ketelitian operator karena gravimeter masih menggunakan alat bacamekanik.

Gayaberat di permukaan bumi menunjukkan besarnya tarikan benda anomali dibawah permukaan dengan arah ke pusat bumi dan merupakan turunan dari gaya yangdihasilkan melalui hukum Newton (Grant dan West, 1965). Satuan gayaberat dalam satuaninternasional (SI) adalah meter/det2 . Pengukuran percepatan gayaberat pertama dilakukanoleh Galileo dalam eksperimannya di Pisa. Untuk menghormati Galileo, satuan dalam surveigayaberat menggunakan satuan Gal.

Page 16: Sejarah Kilang Minyak Di Indonesia

15

Besar gayaberat di permukaan bumi secara umum berkisar 983 Gal. Besar anomaligayaberat dalam kegiatan eksplorasi untuk prospek hidrokarbon atau panasbumi dalam ordemGal. Sedangkan orde μGal digunakan untuk studi anomali dekat permukaan, geoteknik,pemantauan dan yang berhubungan dengan lingkungan. Ketelitian alat yang digunakan dalamsurvei gayaberat disesuaikan dengan target anomalinya.

Dalam pemantauan dinamika reservoir panas bumi, pemantauan proses injeksi danproduksi daerah lapangan minyak dan pemantauan perubahan kedalaman muka air tanahdibutuhkan alat dengan ketelitian 1-5 μGal. Nilai ini jauh lebih kecil dibandingkan denganbesar gayaberat bumi. 1 μGal dalam gayaberat bumi adalah sama dengan perubahan 1 mmdalam 1000 km.

Peta 8

Pada peta 8 dijelaskan bahwa nilai gravitasi di wilayah indonesia sangat besar. Sepertikita ketahui bersama pada sebuah area yang memiliki nilai gravitasi yang besar, maka bagianbawah permukaannya cenderung mengandung batuan yang sangat kompak. Batuan yangsangat kompak dalam hal ini berupa 1 batuan pembungkus reservoir ataupun penumpukanbatuan dikarenakan proses subduksi antar 2 lempeng tektonik. Dapat terlihat dengan

Page 17: Sejarah Kilang Minyak Di Indonesia

16

kompleks bahwa nilai gravitasi di kepulauan Indonesia relatif lebih besar daripada negaralainnya.

Peta Sumber Daya Radioaktif

Peta 9

Hal ini mendukung keberadaan source rock dengan densitas besar, yang berfungsisebagai pembungkus dari reservoar minyak dan gas, ada di sebagian besar wilayah indonesia.Pada source rock atau batuan beku lainnya cenderung berstruktur serpih, hal itu dikarenakanlingkungan pengendapan sampai terbentuk batuan beku pada saat pasang, yang otomatis adaperalihan bentuk materi dari kasar menuju serpih karena pengaruh transportasi batuan melaluisungai, batuan yang kasar hasil intrusi magma tadi tergerus oleh arus sungai menjadi serpihdan diendapkan di laut menjadi batuan beku. Pasti ada mineral lain yang terintrusi didalamnya. Dan tak jarang pula ada unsur radioaktif.

Peta 9 menunjukkan sumber daya radioaktif yang keml=bali menginformasikantentang keberadaan batuan pembungkus hanya disekitar area kilang minyak tersebut berada.Hal ini sebagai pendukung dari data yang ditunjukkan peta-peta sebelumnya. Agar kita tahuapa yang harus seorang geophysist lakukan jika sumber daya minyak akan segera habis. Padapeta 9 ada referensi basin yang prospek untuk masa mendatang.

Maka dari itu dalam operasi logging, sering digunakan alat eksplorasi berbasisGamma Ray. Mekanisme kerjanya mengikuti prinsip waktu paruh sebuah unsur radioaktifjika ditembakkan sinar gamma ke batuan tersebut. Unsur Radioaktif yang bersifat isotop akanotomatis meluruh menjadi isotop lain oleh emisi sinar α, β, dan γ.

Page 18: Sejarah Kilang Minyak Di Indonesia

17

Gambar 9

Pada gambar 9 dijelaskan bahwa nilai output dari konfigurasi log sinar gamma mampumenggambarkan litologi lingkungan lubang bor. Jika dibaca sekilas utnuk mengetahuidimana reservoar berada, cukup dengan menangkap grafik yang besar (arah kanan) yang tiba-tiba nilai gamma ray-nya mengecil. Hal tersebut menggambarkan ada batuan impermeabel(pembungkus) yang membatasi batuan yang permeabel (porous). Seperti itulah reservoarpada umumnya.

Prospek Masa Depan

Jika mengamati banyaknya lapangan minyak di Indonesia yang sudah dieksplorasi,tentunya kita harus berfikir bagaimana mencari minyak di masa yang akan datang, tentunyaakan semakin sulit. Semua struktur antiklin sudah dijadikan ladang minyak. Begitu jugadengan sebuah formasi yang terus-menerus menjadi langganan ekplorasi dikarenakan banyakterdapat jebakan minyak didalamnya.

Akan sangat baik jika kita searif mungkin memanfaatkan sumber daya migas sejakdini, agar anak cucu kita menikmati juga hasil kekayaan alam yang sangat penting di duniaini. Sebagai seorang ilmuan kita harus senantiasa menemukan inovasi untuk kelangsungan

Page 19: Sejarah Kilang Minyak Di Indonesia

18

hidup di masa mendatang. Pada saatnya Indonesia dan dunia sangat berharap dari hasil kerjakeras kita semua pada saat ini.

Peta 9. Daerah paling prospek untuk dijadikan lapangan studi geologi, geofisika dan reservoiruntuk memenuhi kebutuhan energi di masa mendatang.