sejarah, hukum dan praktik tarawih - mi ma'arif nu 1 ... · hukum melaksanakan shalat tarawih...

5
NU Online Sejarah, Hukum dan Praktik Tarawih Senin, 23/07/2012 19:12 Shalat tarawih adalah bagian dari pada Qiyamu Ramadlan. Karena itu, mari kita lakukan ibadah shalat tarawih dengan sungguh-sungguh dan memperhatikannya serta mengharapkan pahala dan balasan dari Allah swt, Karena Malam Ramadlan adalah kesempatan yang terbatas bilangannya dan orang mu’min yang berakal akan memanfaatkannya dengan baik tanpa ada yang terlewatkan.Jangan sampai kalian meninggalkan shalat tarawih, jika ingin memperoleh pahala shalat tarawih. Dan jangan pula kembali dari shalat tarawih sebelum imam selesai darinya dan dari shalat witir, agar mendapatkan pahala shalat semalam suntuk. Hal ini didasarkan pada sabda Nabi SAW: “Barangsiapa mendirikan shalat malam bersama imam sehingga selesai, dicatat baginya shalat semalam suntuk”. (HR. Sunan, dengan sanad shahih). Hukum Shalat Tarawih Shalat tarawih adalah shalat yang dilakukan khusus pada malam bulan Ramadlan yang dilaksanakan setelah shalat Isya’ dan sebelum sholat witir. Hukum melaksanakan shalat tarawih adalah sunnah bagi kaum laki-laki dan kaum hawa (perempuan), karena tarawih telah dianjurkan beliau Nabi Muhammad saw kepada ummatnya. Shalat tarawih merupakan salah satu syi’ar dibulan Ramadlan yang penuh berkah, keagungan dan keutamaan disisi Allah swt. Sebagaimana termaktub dalam Hadist Nabi: ﺎﻡﺎﻝﻰ ﺍﻟﻠ ﺍﷲﻮﻝ: ﺃﻲ ﻫﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ) ﺎ ﺗﺎ ﻏﺎﺑﺍﺣﺎ ﻭﺎﻧﻳﻤﺎﻥ( ﻭﻣﺴﻠﻢArtinya: Dari Abi Hurairah ra: sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda; “Barang siapa yang melakukan ibadah (shalat tarawih) di bulan Ramadlan hanya karena iman dan mengharapkan ridlo dari Allah, maka baginya diampuni dosa-dosanya yang telah lewat”. (HR. Bukhari dan Muslim). Dan sabda Rasulullah SAW: ﻰ ﺍﷲ ﺍﻟﻠﻮﻝﺎﻥ: ﻛﺎﻝﻲ ﻫﺎﻡﻮﻝﻳﻤﻴﻪﺎﻥﺎﻡﻲ ﻗ(ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ) ﺎ ﺗﺎ ﻏﺎﺑﺍﺣﺎ ﻭﺎﻧﻳﻤﺎﻥArtinya: “Dari Abi Hurairah ra: Rasulullah SAW menggemarkan shalat pada bulan Ramadlan dengan anjuran yang tidak keras. Beliau berkata: “Barang siapa yang melakukan ibadah (shalat tarawih) di bulan Ramadlan hanya karena iman dan mengharapkan ridla dari Allah, maka baginya di ampuni dosa-dosanya yang telah lewat”. (HR: Muslim). Maksud kata “Qoma Ramadlan” dalam hadist di atas adalah melaksanakan ibadah untuk menghidupkan malamnya bulan Ramadlan dengan cara melaksanakan shalat tarawih, dzikir, membaca al-Qur’an dan ibadah-ibadah sunnah lainnya sebagaimana yang dianjurkan beliau Nabi saw. Dan orang-orang yang melakukannya dengan didasari iman dan mengharapkan keridlo’an Allah, maka Allah swt akan mengampuni dosa-dosa kecilnya yang telah lewat. Sejarah Shalat Tarawih Shalat tarawih adalah shalat yang dilakukan hanya pada bulan Ramadlan, dan shalat tarawih ini dikerjakan beliau Nabi pada tanggal 23 Ramadlan tahun kedua hijriyyah, namun pada masa itu beliau Nabi mengerjakan shalat tarawih tidak di masjid terus menerus, kadang di masjid, kadang mengerjakannya di rumah. Sebagaimana dalam Hadist: ﺍﷲﻮﻝﺎ: ﺃ ﺍﻟﻠﺿﻴﻦؤ ﺍﻟﺎﺋﺎﺱﻼﺗﻰ ﺑﻲ ﺍﻟﺍﺕﻰ ﺫ ﺍﻟﻠ ﺍﻟﻠﻮﺍ ﻣ ﺍﺟﺎﺱ ﺍﻟﻨﺎﺑ ﺍﻟﻰ ﻣﻰ ﺍﻟﻠ ﺍﻟﻠﻮﻝﺍﺑ ﺍﻟﺮﺎﻟ ﺍﻟﺜﻱ ﺻ ﺍﻟﺎﻝﺎ ﺃﻴﺖﻲ ﺧﻻ ﺃﻭﺝ ﺍﻟﻲ ﻣ(ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ) ﺎﻥﻲ ﺭArtinya: “Dari ‘Aisyah Ummil Mu’minin ra: sesungguhnya Rasulullah SAW pada suatu malam hari sholat di masjid, lalu banyak orang sholat mengikuti beliau, beliau sholat dan pengikut bertambah ramai (banyak) pada hari ke-Tiga dan ke-empat

Upload: doannhan

Post on 07-Mar-2019

271 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sejarah, Hukum dan Praktik Tarawih - MI MA'ARIF NU 1 ... · Hukum melaksanakan shalat tarawih ... Rasulullah SAW menggemarkan shalat pada bulan Ramadlan dengan anjuran yang tidak

NU Online

Sejarah, Hukum dan Praktik TarawihSenin, 23/07/2012 19:12

Shalat tarawih adalah bagian dari pada Qiyamu Ramadlan. Karena itu, mari kita lakukan ibadah shalat tarawih dengan

sungguh-sungguh dan memperhatikannya serta mengharapkan pahala dan balasan dari Allah swt, Karena Malam Ramadlan

adalah kesempatan yang terbatas bilangannya dan orang mu’min yang berakal akan memanfaatkannya dengan baik tanpa ada

yang terlewatkan.Jangan sampai kalian meninggalkan shalat tarawih, jika ingin memperoleh pahala shalat tarawih. Dan jangan

pula kembali dari shalat tarawih sebelum imam selesai darinya dan dari shalat witir, agar mendapatkan pahala shalat semalam

suntuk. Hal ini didasarkan pada sabda Nabi SAW: “Barangsiapa mendirikan shalat malam bersama imam sehingga selesai,

dicatat baginya shalat semalam suntuk”. (HR. Sunan, dengan sanad shahih).

Hukum Shalat Tarawih

Shalat tarawih adalah shalat yang dilakukan khusus pada malam bulan Ramadlan yang dilaksanakan setelah shalat Isya’ dan

sebelum sholat witir.

Hukum melaksanakan shalat tarawih adalah sunnah bagi kaum laki-laki dan kaum hawa (perempuan), karena tarawih telah

dianjurkan beliau Nabi Muhammad saw kepada ummatnya.

Shalat tarawih merupakan salah satu syi’ar dibulan Ramadlan yang penuh berkah, keagungan dan keutamaan disisi Allah swt.

Sebagaimana termaktub dalam Hadist Nabi:

عن أبي هريرة: أن رسول اهللا صلى الله عليه وسلم قال من قام

رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه (رواه البخاري

ومسلم)

Artinya: Dari Abi Hurairah ra: sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda; “Barang siapa yang melakukan ibadah (shalat

tarawih) di bulan Ramadlan hanya karena iman dan mengharapkan ridlo dari Allah, maka baginya diampuni dosa-dosanya

yang telah lewat”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Dan sabda Rasulullah SAW:

عن أبي هريرة قال: كان رسول الله صلى اهللا عليه وسلم يرغب

في قيام رمضان من غير أن يأمرهم فيه بعزيمة فيقول من قام

رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه (رواه مسلم)

Artinya: “Dari Abi Hurairah ra: Rasulullah SAW menggemarkan shalat pada bulan Ramadlan dengan anjuran yang tidak keras.

Beliau berkata: “Barang siapa yang melakukan ibadah (shalat tarawih) di bulan Ramadlan hanya karena iman dan

mengharapkan ridla dari Allah, maka baginya di ampuni dosa-dosanya yang telah lewat”. (HR: Muslim).

Maksud kata “Qoma Ramadlan” dalam hadist di atas adalah melaksanakan ibadah untuk menghidupkan malamnya bulan

Ramadlan dengan cara melaksanakan shalat tarawih, dzikir, membaca al-Qur’an dan ibadah-ibadah sunnah lainnya

sebagaimana yang dianjurkan beliau Nabi saw. Dan orang-orang yang melakukannya dengan didasari iman dan mengharapkan

keridlo’an Allah, maka Allah swt akan mengampuni dosa-dosa kecilnya yang telah lewat.

Sejarah Shalat Tarawih

Shalat tarawih adalah shalat yang dilakukan hanya pada bulan Ramadlan, dan shalat tarawih ini dikerjakan beliau Nabi pada

tanggal 23 Ramadlan tahun kedua hijriyyah, namun pada masa itu beliau Nabi mengerjakan shalat tarawih tidak di masjid terus

menerus, kadang di masjid, kadang mengerjakannya di rumah. Sebagaimana dalam Hadist:

عن عائشة أم المؤمنين رضي الله عنها: أن رسول اهللا صلى

الله عليه وسلم صلى ذات ليلة في المسجد فصلى بصالته ناس

ثم صلى من القابلة فكثر الناس ثم اجتمعوا من الليلة

الثالثة أو الرابعة فلم يخرج إليهم رسول الله صلى الله

عليه وسلم فلما أصبح قال قد رأيت الذي صنعتم ولم

يمنعني من الخروج إليكم إال أني خشيت أن تفرض عليكم

وذلك في رمضان (رواه البخاري ومسلم)

Artinya: “Dari ‘Aisyah Ummil Mu’minin ra: sesungguhnya Rasulullah SAW pada suatu malam hari sholat di masjid, lalu

banyak orang sholat mengikuti beliau, beliau sholat dan pengikut bertambah ramai (banyak) pada hari ke-Tiga dan ke-empat

Page 2: Sejarah, Hukum dan Praktik Tarawih - MI MA'ARIF NU 1 ... · Hukum melaksanakan shalat tarawih ... Rasulullah SAW menggemarkan shalat pada bulan Ramadlan dengan anjuran yang tidak

NU Onlineorang-orang banyak berkumpul menunggu beliau Nabi, tetapi Nabi tidak keluar (tidak datang) ke masjid lagi. Ketika pagi-pagi,

Nabi bersabda: “sesungguhnya aku lihat apa yang kalian perbuat tadi malam. Tapi aku tidak datang kemasjid karena aku takut

sekali kalau sholat ini diwajibkan pada kalian”. Siti ‘Aisyah berkata: “hal itu terjadi pada bulan Ramadlan”. (HR. Bukhari dan

Muslim).

Hadist ini menerangkan bahwa Nabi Muhammad SAW memang pernah melaksanakan sholat tarawih, pada malam hari yang

ke-dua beliau datang lagi mengerjakan sholat dan pengikutnya tambah banyak. Pada malam yang ketiga dan ke-empat Nabi

tidak datang ke masjid, dengan alasan bahwa beliau takut sholat tarawih itu akan diwajibkan Allah, karena pengikutnya sangat

antusias dan bertambah banyak, sehingga hal ini ada kemungkinan beliau berfikir,  Allah sewaktu-waktu akan menurunkan

wahyu mewajibkan sholat tarawih kepada ummatnya, karena orang-orang Muslimin sangat suka mengerjakannya. Jika hal ini

terjadi tentulah akan menjadi berat bagi ummatnya. Atau akan memberikan dugaan kepada ummatnya, bahwa sholat tarawih

telah diwajibkan, karena sholat tarawih adalah perbuatan baik yang selalu dikerjakan beliau Nabi, sehingga ummatnya akan

menduga sholat tarawih adalah wajib. Hal ini sebagaimana keterangan dibawah ini:

أنه إذا واظب على شيء من أعمال البر واقتدى الناس به فيه

أنه يفرض عليهم انتهى

Artinya: “Sesungguhnya Nabi ketika menekuni sesuatu dari amal kebaikan dan diikuti ummatnya, maka perkara tersebut telah

diwajibkan atas ummatnya”.

Langkah bijaksana dan sangat sayangnya beliau Nabi saw kepada ummatnya. Pada hadist di atas dapat ditarik kesimpulan:

1) Nabi melaksanakan shalat tarawih berjama’ah di Masjid hanya dua malam. Dan beliau tidak hadir melaksanakan shalat

tarawih bersama-sama di masjid karena takut atau khawatir shalat tarawih akan diwajibkan kepada ummatnya.

2) Shalat tarawih hukumnya adalah sunnah, karena sangat digemari oleh rasulullah dan beliau mengajak orang-orang untuk

mengerjakannya.

3) Dalam hadist di atas tidak ada penyebutan bilangan roka’at dan ketentuan roka’at shalat Tarawih secara rinci.

Jumlah Roka’at Shalat Tarawih Pada Masa Sahabat Abu Bakar Dan Umar Ra.

Shalat tarawih adalah bagian dari shalat sunnah Al-Mu’akkadadah (sholat sunnah yang sangat disunnahkan). sedangkan roka’at

shalat tarawih adalah 20 roka’at tanpa witir, sebagaimana yang telah dikerjakan sahabat Umar dan mayoritas sahabat lainnya

yang sudah disepakati oleh umatnya, baik ulama’ salaf atau ulama’ kholaf mulai masa sahabat Umar sampai sekarang ini,

bahkan ini sudah menjadi ijma’ sahabat dan semua ulama’ madzhab, Syafi’I, Hanafi, Hanbali dan mayoritas Madzhab Maliki,

karena dalam Madzhab Malikyi ini masih ada khilaf, seperti hadist yang diriwayatkan dari Imam Malik bin Anas ra, Imam

darul Hijroh Madinah yang berpendapat bahwa shalat tararawih itu lebih dari 20 roka’at sampai 36 roka’at. Adapun hadist

Malik bin Anas adalah sebagaimana berikut: Beliau berkata; “Saya dapati orang-orang melakukan ibadah malam di bulan

Ramadlan “yakni shalat tarawih” dengan tiga puluh sembilan roka’at yang tiga adalah sholat Witir”.

Dan Imam Malik sendiri memilih 8 rokaat namun secara mayorits Malikiyyah yaitu sesuai dengan pendapat mayoritas

Syafi’iyyah, Hanabilah dan Hanafiyyah yang telah sepakat bahwa shalat tarawih adalah 20 roka’at, hal ini merupakan pendapat

yang lebih kuat dan sempurna ijma’nya.

Shalat Tarawih Pada Masa Sahabat Abu Bakar Ra.

Shalat tarawih Pada masa Kholifah Abu Bakar ra. Umat Islam melaksanakan shalat sendiri-sendirian atau berkelompok ada 3

ada 4 dan ada yang 6 orang.

Pada masa kholifah Abu Bakar shalat tarawih dengan satu imam di masjid belum ada, sehingga pada masa tersebut roka’at

shalat tarawihpun belum ada ketetapan yang secara jelas, karena para shahabat ada yang melaksanakan shalat 8 roka’at

kemudian menyempurnakan di rumahnya seperti pada keterangan di awal.

Shalat Tarawih Pada Masa Sahabat Umar Ra.

Setelah sayyidina umar mengetahui umat Islam shalat tarawih dengan sendiri-sendirian, barulah muncul dalam pikirannya

untuk mengumpulkan para sahabat untuk melaksanakan shalat tarawih di dalam masjid dengan satu imam, sebagaimana

keterangan dibawah ini:

عن أبي هريرة قال: خرج رسول الله صلى اهللا عليه وسلم فإذا

الناس في رمضان يصلون في ناحية المسجد فقال ما هؤالء ؟ فقيل:

هؤالء ناس ليس معهم قرآن وأبي بن كعب يصلي وهم يصلون

بصالته فقال النبي صلى اهللا عليه وسلم أصابوا ونعم ما

صنعوا (رواه أبو داود)

Page 3: Sejarah, Hukum dan Praktik Tarawih - MI MA'ARIF NU 1 ... · Hukum melaksanakan shalat tarawih ... Rasulullah SAW menggemarkan shalat pada bulan Ramadlan dengan anjuran yang tidak

NU OnlineArtinya: “Dari Abi Hurairah ra, beliau berkata: “Rasulullah saw keluar di bulan Ramadlan, beliau melihat banyak manusia

yang melakukan shalat tarawih di sudut masjid, beliau bertanya, “Siapa mereka?” kemudian di jawab: “Mereka adalah

orang-orang yang tidak mempunyai al-Qur’an (tidak bisa menghafal atau tidak hafal al-Qur’an), dan sahabat Ubay bin Ka’ab

sholat mengimami mereka, lalu Nabi berkata: “benar mereka itu, dan sebaik-baiknya perbuatan adalah yang mereka lakukan”.

(HR: Abu Dawud).

Kemudian Sahabat Umar berinisiatif mengumpulkan para sahabat shalat Tarawih dalam satu Masjid dengan satu imam.

Sebagaimana keterangan:

عن عبد الرحمن بن عبد القاري أنه قال: خرجت مع عمر بن

الخطاب رضي اهللا عنه ليلة في رمضان إلى المسجد فإذا الناس

أوزاع متفرقون يصلي الرجل لنفسه ويصلي الرجل فيصلي

بصالته الرهط فقال عمر إني أرى لو جمعت هؤالء على قارئ

واحد لكان أمثل ثم عزم فجمعهم على أبي بن كعب ثم خرجت

معه ليلة أخرى والناس يصلون بصالة قارئهم قال عمر نعم

البدعة هذه (رواه البخاري)

Artinya: “Dari ‘Abdirrohman bin ‘Abdil Qori’ beliau berkata; “Saya keluar bersama Sayyidina Umar bin Khatthab ra ke Masjid

pada bulan Ramadlan. (Didapati dalam masjid tersebut) orang yang shalat tarawih berbeda-beda. Ada yang shalat

sendiri-sendiri dan ada juga yang shalat berjama’ah”. Lalu Sayyidina Umar berkata: “Saya punya pendapat andai kata mereka

aku kumpulkan dalam jama’ah satu imam, niscaya itu lebih bagus”. Lalu beliau mengumpulkan kepada mereka dengan seorang

imam, yakni shohabat Ubay bin Ka’ab. Kemudian satu malam berikutnya, kami datang lagi ke masjid. Orang-orang sudah

melaksanakan sholat tarawih dengan berjama’ah di belakang satu imam. Umar berkata: “sebaik-baiknya bid’ah adalah ini

(shalat tarawih dengan berjama’ah)”. (HR: Bukhari).

Dari sini sudah sangat jelas bahwa pertama kali orang yang mengumpulkan para sahabat untuk melaksanakan tarawih dengan

cara berjama’ah adalah sahabat Umar ra, sedangkan jama’ah shalat tarawih pada waktu itu dilakukan dengan 20 roka’at.

Sebagaimana keterangan:

عن يزيد بن رومان , قال: كان الناس يقومون في زمن عمررضي اهللا عنه في

رمضان بثالث وعشرين ركعة (رواه مالك)

 “Dari Yazid bin Ruman telah berkata: “Manusia senantiasa melaksanakan shalat (tarawih) pada masa Umar ra di bulan

Ramadlan sebanyak 23 rokaat“. (HR. Malik)

Yang dimaksud 23 roka’at adalah, melaksanakan shalat Tarawih 20 roka’at dan witir. Dengan bukti hadist yang diriwayatkan

Sa’ib bin Yazid:

عن السائب بن يزيد قال: كانوا يقومون على عهد عمر بن الخطاب

رضي اهللا عنه في شهر رمضان بعشرين ركعة (راه البيهقي وصحح

إسناده النووي وغيره)

Artinya: “Dari Saaib bin Yazid berkata: “para sahabat melaksanakan shalat (tarawih) pada masa Umar ra di bulan Ramadlan

sebanyak 20 roka’at”. (HR. Al-Baihaqi).

Dua dalil di atas sangat jelas sekali menjelaskan jumlah bilangan shalat tarawih 20 roka’at, dalil tersebut juga dikuatkan

dengan perilaku para shahabat yang telah mengikutinya bahkan Sayyidah ‘Aisyahpun juga mengikuti, hal ini telah

menunjukkan menjadi ijma’ sahabat karena tiada satu orangpun yang mengingkari atau menentang, begitu juga para ulama’

empat madzhab atau madzhab lainnya. Jadi shalat tarawih 20 roka’at ini sangat jelas dan harus kita ikuti karena ini adalah

sunnah Khulafa’ur Rosyidin yang harus kita ikuti, dan Sayyidina Umar adalah juga salah satu sahabat yang telah diakui

kebenarannya oleh Nabi. Sebagaimana sabda Nabi:

عن ابن عمر: أن رسول اهللا  قال إن الله جعل الحق على لسان

عمر وقلبه (رواه الترمذي)

Artinya: “Sesungguhnya Allah telah menjadikan kebenaran melalui lisan dan hati umar”. (HR. Turmudzi).

Dan Hadist Nabi SAW:

Page 4: Sejarah, Hukum dan Praktik Tarawih - MI MA'ARIF NU 1 ... · Hukum melaksanakan shalat tarawih ... Rasulullah SAW menggemarkan shalat pada bulan Ramadlan dengan anjuran yang tidak

NU Online

وقد قال رسول الله صلى اهللا عليه وسلم: عليكم بسنتي وسنة

الخلفاء الراشدين المهديين من بعدي عضوا عليها بالنواجذ

(أخرجه أحمد وأبو داود وابن ماجه والترمذي وصححه

الحاكم وقال على شرط الشيخين)

Artinya: “Dan sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda: “maka ikutilah sunnahku dan sunnah Khulafaur Rosyidin yang

mendapatkan pentunjuk setelah aku meninggal, maka berpegang teguhlah padanya dengan erat”.

Dan Hadist Nabi SAW:

عن حذيفة هو الذي يروي عن رسول اهللا صلى اهللا عليه وسلم:

اقتدوا باللذين من بعدي أبي بكر وعمر ( أخرجه الترمذي

وقال حسن)

Artinya: “Dari Hudzaifah ra ia berkata, Rasulullah SAW telah bersabda; “ikutilah dua orang setelahku, yakni abu bakar dan

‘Umar”. (HR. Turmudzi).

Shalat Tarawih Menurut Pandangan Ulama’

فذهب جمهور الفقهاء – من الحنفية والشافعية والحنابلة

وبعض المالكية إلى أن التراويح عشرون ركعة لما رواه مالك

عن يزيد بن رومان والبيهقي عن السائب بن يزيد من قيام

الناس في زمان عمر رضي اهللا تعالى عنه بعشرين ركعة وجمع عمر الناس

على هذا العدد من الركعات جمعا مستمرا قال الكاساني: جمع

عمر أصحاب رسول اهللا صلى اهللا عليه وسلم في شهر رمضان على أبي بن كعب

رضي اهللا تعالى عنه فصلى بهم عشرين ركعة ولم ينكر عليه أحد

فيكون إجماعا منهم على ذلك. وقال الدسوقي وغيره: كان عليه

عمل الصحابة والتابعين. وقال ابن عابدين: عليه عمل الناس

شرقا وغربا. وقال علي السنهوري: هو الذي عليه عمل الناس

واستمر إلى زماننا في سائر األمصار وقال الحنابلة: وهذا في

مظنة الشهرة بحضرة الصحابة فكان إجماعا والنصوص في ذلك

كثيرة. (الموسوعة الفقهية . ج 27 ص 142)

Artinya: “Maka menurut pendapat jumhur (mayoritas ulama’ Hanafiyyah, Syafi’iyyah, Hanabillah, Dan sebagian malikiyyah,

bahwa shalat tarawih adalah 20 roka’at, karena pada hadist yang telah diriwayatkan Malik bin Yazid bin Ruman dan Imam

al-Baihaqyi dari Saib bin Yazid tentang shalatnya umat Islam di masa Sayyidina Umar bin Khatthab ra dengan 20 roka’at, dan

Umar mengumpulkan manusia untuk melakukan tarawih 20 roka’at dengan jama’ah (golongan) yang terus menerus sampai

sekarang. Imam As-Sakakyi berkata: Umar telah mengumpulkan para sahabat Rasulullah saw pada Ubay bin Ka’ab ra,

kemudian Ka’ab sholat mengimami mereka 20 roka’at, dan tidak ada satu orang pun yang mengingkarinya, maka hal itu sudah

menjadi ijma’ (kesepakatan) mereka. Dan Imam Ad-Dasukyi berkata: dan itu yang dilakukan shohabat dan tabi’in, dan Imam

Ibnu ‘Abidin berkata: itu adalah yang dilakukan manusia mulai dari bumi timur sampai bumi barat, dan ‘Ali As-Sanhuryi

berkata: itu adalah yang dilakukan manusia sejak dulu sampai masaku dan masa yang akan datang selamanya, dan berkata

ulama’ Hanabilah: “ini telah yaqin terkenal (mashur) di masa para sahabat, maka ini merupakan ijma’ dan banyak dalil-dali

Nash yang menjelaskanya.

Imam Ibnu Taimiyyah dan Syekh ‘Abdullah bin Muhammad bin ‘Abdil Wahab juga menegaskan sebagaimana berikut:

Keterangan yang terdapat dalam sebuah kitab “Tashhih Hadistis Sholah At-Tarawih Isriina Roka’ah “ . Imam ibnu Taimiyyah

juga sepakat dan berpendapat, bahwa rok’at shalat tarawih 20 rika’at, dan beliau menfatwakan sebagaimana berikut, Artinya:

Imam Ibnu Taimiyyah berkata dalam fatwanya, “Telah terbukti bahwa sahabat bin Ubay bin Ka’ab mengerjakan sholat

Ramadlan bersama-sama orang pada waktu itu sebanyak 20 roka’at, lalu mengerjakan Witir 3 roka’at, kemudian mayoritas

Ulama’ mengatakan bahwa itu adalah sunnah. Karena pekerjaan itu dilaksanakan di tengah-tengah kaum Muhajiriin dan

Anshor, dan tidak ada satupun diantara mereka yang menentang atau melanggar perbuatan itu”. Dan di dalam kitab “Majmu’

Fatawyi Al-Najdiyyah” diterangakan tentang jawaban Syekh ‘Abdullah bin Muhammad bin ‘Abdil Wahab tentang bilangan

roka’at shalat tarawih. Ia mengatakan bahwa setelah sahabat Umar mengumpulkan manusia untuk melaksanakan shalat

berjama’ah kepada sahabat Ubay bin Ka’ab, maka sholat yang mereka lakukan adalah 20 roka’at”.

Niat Shalat Tarawih

Page 5: Sejarah, Hukum dan Praktik Tarawih - MI MA'ARIF NU 1 ... · Hukum melaksanakan shalat tarawih ... Rasulullah SAW menggemarkan shalat pada bulan Ramadlan dengan anjuran yang tidak

NU Onlineأصلي سنة التراويح ركعتين مأموما / إماما هللا تعالى. اهللا أكبر….

Doa Setelah Sholat Taraweh

اللهم اجعلنا باإليمان كاملين ولفرائضك مؤدين

وللصالة حافظين وللزكاة فاعلين ولما عندك طالبين

ولعفوك راجين وبالهدى متمسكين وعن اللهو معرضين وفي

الدنيا زاهدين وفي األخرة راغبين وبالقضآء راضين

وللنعماء شاكرين وعلى البالء صابرين وتحت لوآء سيدنا

محمد صلى اهللا عليه وسلم يوم القيامة سائرين وإلى الحوض

واردين وإلى الجنة داخلين ومن النار ناجين وعلى سريرة

الكريمة قاعدين ومن حور عين متزوجين ومن سندس

وإستبرق وديباج متلبسين ومن طعام الجنة آكلين ومن

لبن وعسل مصفى شاربين بأكواب وأباريق وكأس من معين مع

الذين أنعم اهللا عليهم من النبيين والصدقين والشهدآء

والصالحين وحسن أولئك رفيقا ذلك الفضل من اهللا وكفى باهللا

عليما. إن اهللا ومالئكته يصلون على النبي يا أيها الذين

آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما. دعواهم فيها سبحانك

اللهم وتحيتهم فيها سالم وأخر دعواهم أن الحمد هللا رب

العالمين. اللهم اجعلنا في ليلة هذا الشهر الشريفة

المباركة من السعدآء المقبولين، وال تجعلنا من األشقياء

المردودين، اللهم تقبل منا وضوئنا وصالتنا وقيامنا

وقرائتنا وركوعنا وسجودنا وقعودنا وتسبيحنا

وتهليلنا وتمجيدنا وخشوعنا وتضرعنا وال تضرب بها

وجوهنا يا إله العالمين ويا خير الناصرين برحمتك يا

أرحم الراحمين وصلى اهللا على سيدنا محمد وعلى أله وصحبه

وسلم والحمد هللا رب العالمين.

Niat Sholat Witir

أصلي سنة الوتر ركعتين إماما / مأموما هللا تعالى. اهللا أكبر ….

أصلي سنة الوتر ركعة إماما / مأموما هللا تعالى. اهللا أكبر ….

Dzikir Setelah Shalat Witir

سبحان الملك القدوس ×3 . سبوح قدوس ربنا ورب المالئكة

.والروح

Doa Setelah Shalat Witir

اللهم إني أعوذ برضاك من سخطك وبمعافاتك من عقوبتك

وأعوذ بك منك ال أحصى ثناء عليك أنت كما أثنيت على نفسك:

اللهم عذب الكفرة أهل الكتاب والمشركين الذين يصدون

عن سبيلك , ويكذبون رسولك، ويقاتلون أولياءك، ويدينون

دينا غير دينك، اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات،

والمؤمنين والمؤمنات , وأصلح ذات بينهم، وألف بين

قلوبهم، واجعل في قلوبهم اإليمان والحكمة، وثبتهم على

ملة رسولك صلى اهللا عليه وسلم وأوزعهم أن يوفوا بعهدك

الذي عاهدتهم عليه، وانصرهم على عدوك وعدوهم إله الحق

فاجعلنا منهم. (اللهم إنك عفو كريم تحب العفو فاعف عنا

ياكريم ×3)

Penulis: KH Abd. Nashir Fattah

sumber: jombang.nu.or.id

Redaktur: Ulil Hadrawi