sejarah dan perkembangan ilmu tauhid

13
MAKALAH ILMU TAUHID, SEJARAH DAN PERKEMBANGANNYA Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Ilmu Tauhid Dosen Pengampu Drs. H. Muhammad Afif, M.Pd.I Kelompok 1 : 1. Azizatul Muna (1410110061) 2. Rois Mansur (1410110042) 3. Sya’idatur Rohmah (1410110076) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TAHUN 2015

Upload: roismansur

Post on 22-Jan-2018

1.133 views

Category:

Education


40 download

TRANSCRIPT

Page 1: sejarah dan perkembangan ilmu tauhid

MAKALAH

ILMU TAUHID,

SEJARAH DAN PERKEMBANGANNYA

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Ilmu Tauhid

Dosen Pengampu Drs. H. Muhammad Afif, M.Pd.I

Kelompok 1 :

1. Azizatul Muna (1410110061)

2. Rois Mansur (1410110042)

3. Sya’idatur Rohmah (1410110076)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

TAHUN 2015

Page 2: sejarah dan perkembangan ilmu tauhid

“ILMU TAUHID,

SEJARAH DAN PERKEMBANGANNYA”

A. PENDAHULUAN

Inti dari ajaran agama islam adalah dalam kajian ketauhidan. Karena

itu dalam berbagai kitab maupun buku ditegaskan bahwa kewajiban pertama

seorang muslim adalah mempelajari tauhid. Dari kajian tauhid yang secara

mendalam dan dibarengi dengan dalil naqli serta dalil aqli, maka umat islam

diharapkan menjadi semakin kuat akidahnya.

Agama islam memerlukan tauhid sebagai dasar keyakinan. Tujuan

dibentuknya ilmu tauhid/kalam adalah usaha pemahaman yang dilakukan

para ulama (teolog muslim) tentang akidah islam yang terkandung dalam

dalil naqli (Al-Qur’an dan Hadits). Dan usaha pemahaman itu adalah

menetapkan, menjelaskan atau membela akidah islam, serta menolak akidah

yang salah dan yang bertentangan dengan akidah islam.

Tauhid, sebagaimana diketahui, membahas ajaran-ajaran dasar dari

agama islam. Setiap orang yang ingin menyelami seluk beluk agama islam

secara mendalam, perlu mempelajari tauhid. Mempelajari tauhid akan

memberi seseorang keyakinan – keyakinan yang berdasarkan pada landasan

kuat, yang tidak mudah di ombang – ambing oleh peredaran zaman.

Tujuan lain dari penyusunan makalah ini adalah untuk memberi

pandangan lebih dalam terhadap islam bagi pembaca – pembaca yang

biasanya mengetahui dan mengenal islam hanya dari sudut pandang hukum

atau fikih. Oleh karena itu dirasa perlu memperkenalkan islam secara

medalam dari aspek – aspek lain dan karangan ini berusaha

memperkenalkan islam dari tinjauan teologi.

Makalah ini mengandung uraian tentang pengertian, nama lain dari

tauhid, macam-macam ilmu tauhid, dan aliran – aliran teologi, bukan yang

hanya masih ada tetapi juga yang pernah terdapat dalam islam. Uraian

diberikan sedemikian rupa sehingga dalamnya tercakup sejarah

Page 3: sejarah dan perkembangan ilmu tauhid

perkembangan dan ajaran – ajaran terpenting dari masing – masing aliran

atau golongan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa definisi ilmu tauhid ?

2. Apa saja sebutan lain dari ilmu tauhid beserta macam – macam ilmu

tauhid ?

3. Bagaimana sejarah lahirnya ilmu tauhid ?

4. Bagaimana sejarah perkembangan ilmu tauhid dari masa ke masa ?

5. Bagaimana sejarah pertumbuhan aliran – aliran ilmu tauhid ?

C. PEMBAHASAN

1. Definisi Ilmu Tauhid

Arti dari ilmu tauhid ialah ilmu yang membicarakan tentang sifat –

sifat Allah SWT dan sifat – sifat para utusanNya yang terdiri dari sifat

yang wajib (yang pasti ada), sifat jaiz (yang mungkin ada) dan sifat yang

mustahil (yang tidak ada). Selain itu, juga membicarakan bagaimana

menetapkan kepercayaan – kepercayaan agama Islam dengan dalil – dalil

Naqli. Serta menolak akidah yang salah dan yang bertentangan dengan

akidah islam. Dan meyakini Allah-lah Sang pemberi kehidupan di alam

ini. 1

2. Sebutan Lain dari Ilmu Tauhid dan Macam – Macamnya

Akidah islamiyah bagi umat islam, menurut laporan sejarah

merupakan masalah keagamaan yang pertama – tama diperdebatkan,

sehingga mendorong lahirnya berbagai firqah (sekte) dalam islam yang di

latar belakangi faktor politik pada awal pertumbuhannya sepeninggal

Rasulullah SAW. Permasalahan aqidah inilah yang menjadi faktor utama

munculnya disiplin ilmu keislaman yang dikenal dengan nama Ilmu

1 Syekh Muhammad Abduh, Risalah Tauhid, Bulan Bintang, Jakarta, 1974, hal. 4

Page 4: sejarah dan perkembangan ilmu tauhid

Tauhid atau juga disebut Ilmu Kalam, Ilmu Ushuluddin, Ilmu Aqa’id, dan

juga disebut Teologi Islam. 2

Macam – Macam Ilmu Tauhid diantaranya :

a. Tauhid Rububiyah

Tauhid Rububiyah yaitu mengesakan Allah dalam segala

perbuatanNya, dengan meyakini bahwa Dia sendiri yang menciptakan

segenap makhluk. Allah berfirman dalam QS. Az-Zukhruf ayat 87 :

ن سأل تهم ولئن نفأنىللالنليقو خلقهم م فكو يؤ

Artinya : “Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka :

“Siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab :

“Allah”, maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari

menyembah Allah)”

b. Tauhid Uluhiyah

Tauhid uluhiyah adalah mengesakan Allah SWT dengan perbuatan

para hamba berdasarkan niat taqarrub yang disyariatkan seperti doa,

nadzar, kurban, takut, tawakkal, dsb. Dan jenis tauhid ini adalah inti

dakwah para rasul, karena tauhid ini adalah asas dan pondasi tempat

dibangunnya seluruh amal. Tanpa merealisasikannya, semua amal

ibadah tidak akan diterima. Allah berfirman dalam QS An-Nisa’ : 36

بدوللا ابه واع بال والدي نشي ئا والتش ركو سانا و بذىاح بىو ىوال يال قر نت سكي وال

بىوالجارذى بي لواب نبال جن بوالصاحبال جنبوال جارال قر ت وماملكالس

انكم راكانمن اليحب للااناي تاال فخو مخ

Artinya : “ Sembahlah Allah dan janganlah kamu

mempersekutukanNya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah

kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-

orang miskin, tetangga yang dekat dan yang jauh, dan teman sejawat,

2 Fathul Mufid, Ilmu Tauhid/Kalam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri , Kudus, 2009, hal. 3

Page 5: sejarah dan perkembangan ilmu tauhid

ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai

orang – orang yang sombong dan membanggakan diri.”

c. Tauhid Asma’ Wa Sifat

Tauhid asma’ wa sifat adalah beriman kepada nama-nama Allah dan

sifat – sifatNya. Allah berfirman dalam QS Al-Kahfi ayat 15 :

مناهؤالء اقو نه من اتخذو الالهة دو نلو ن بي ن بسل طان علي هم يأ تو لف نماظ م

كذب اللاعلىاف ترى

Artinya : “kaum kami ini telah menjadikan selain Dia sebagai tuhan –

tuhan (untuk disembah). Mengapa mereka tidak mengemukakan

alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka)? Siapakah yang

lebih zalim dari pada orang – orang yang mengada-adakan

kebohongan terhadap Allah?.”

3. Sejarah Lahirnya Ilmu Tauhid

Ada beberapa faktor yang telah melatar belakangi lahirnya ilmu

Tauhid, diantaranya :

a. Faktor Internal

1) Al-Qur’an

Al-Qur’an selain membawa ajaran untuk meng-Esakan Tuhan dan

membenarkan keutusan Nabi Muhammad SAW, di bagian – bagian

lain yang berhubungan dengan bidang akidah. Banyak ayat Al-

Qur’an yang mendorong umat manusia agar dengan akal

pikirannya mau memikirkan nikmat, hikmat dan kesempurnaan

segala ciptaan-Nya.

2) Kaum Muslimin

Pada awalnya, pemeluk agama islam menerima secara utuh apa

yang diajarkan agama tanpa harus mengadakan penyelidikan.

Sesudah itu datanglah persoalan agama yang dipicu karena semakin

banyaknya orang – orang non muslim yang masuk islam. Disinilah

Page 6: sejarah dan perkembangan ilmu tauhid

kaum muslimin mulai memakai filsafat untuk memperkuat

argumen – argumennya. Kemudian datang pula orang – orang yang

mengumpulkan ayat – ayat Al-Qur’an. Oleh karena itu, timbullah

perbedaan dan perselisihan paham diantara mereka dan dari yang

demikian inilah yang merupakan faktor bagi timbulnya Ilmu

Tauhid.

3) Politik

Sejarah telah mencatat bahwa, ketika Nabi Muhammad SAW wafat

tidak ada ketentuan khusus untuk menetapkan siapa yang akan

menggantikannya sebagai “kepala negara”. Persoalan ini

mengakibatkan perdebatan yang sangat tajam, perpecahan serta

peperangan politik yang tercatat dalam sejarah islam.

Terbunuhnya Utsman bin Affan telah menjadi malapetaka besar

atas umat islam, sebab sejak saat itu umat islam mulai terpecah

secara politis menjadi beberapa sekte. Perselisihan dan perpecahan

yang bermula pada masalah politik segera merambat ke bidang

akidah.

b. Faktor Eksternal

1) Kepercayaan non Muslim

Problema akidah merupakan konsekuensi logis dari meluasnya

daerah dan kekuasaan islam. Meluasnya daerah kekuasaan islam ini

diikuti pula oleh banyaknya orang – orang non muslim yang masuk

islam. Tidak semua orang yang masuk islam itu dengan keikhlasan

hati, tetapi diantaranya mungkin ada yang karena terpaksa ataupun

karena motif – motif lain. Hal ini terbukti misalnya, setelah

Rosulullah SAW wafat dan Abu Bakar baru saja di bai’at

muncullah orang – orang yang murtad dari islam, ada yang

mengaku sebagai nabi.

Page 7: sejarah dan perkembangan ilmu tauhid

2) Filsafat

Perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin maju mendorong

dalam usaha penterjemahan buku – buku filsafat ke dalam bahasa

arab. Dalam usaha penterjemahan itulah diantaranya ada yang

memasukkan dan menyebarkan faham – faham filsafat mereka ke

dalam agama islam dengan corak islami. Orang – orang yahudi dan

kristen berusaha menyerang islam dengan senjata filsafat,

bersamaan dengan itu kaum muslimin terdorong untuk mempelajari

dan mempergunakan filsafat di dalam usaha mempertahankan

islam, khususnya bidang akidah.

Filsafat sebagai salah satu faktor yang turut melahirkan ilmu kalam,

sekaligus juga turut membentuk, memberi corak dan mewarnainya.

Sebab di dalam ilmu kalam itu, Islam adalah sendinya, dengan

AlQur’an sebagai dalil Naqli yang pokok dari pada dalil aqli

(filsafat). 3

4. Sejarah Perkembangan Ilmu Tauhid dari Masa ke Masa

a. Perkembangan Ilmu Tauhid di Masa Nabi Muhammad SAW

Masa Rasulullah SAW merupakan periode pembinaan aqidah

dan peraturan – peraturan dengan prinsip kesatuan umat dan

kedaulatan Islam. Segala masalah yang kabur dikembalikan langsung

kepada Rasulullah SAW, sehingga beliau berhasil menghilangkan

perpecahan antara umatnya. Masing – masing pihak tentu

mempertahankan kebenaran pendapatnya dengan dalil – dalil,

sebagaimana telah terjadi dalam agama – agama sebelum Islam.

Rasulullah mengajak kaum muslimin untuk mentaati Allah SWT dan

Rasul-Nya serta menghindari dari perpecahan yang menyebabkan

timbulnya kelemahan dalam segala bidang sehingga menimbulkan

kekacauan. Allah SWT berfirman dalam QS al-Anfal ayat 46,

3 Fathul Mufid, Ilmu Tauhid/kalam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri, kudus 2009, hal. 6

Page 8: sejarah dan perkembangan ilmu tauhid

واطيعوا هللا ورسوله وال تنازعوا فتفشلوا وتذهب ريحكم واصبروا ان هللا مع الصابرين

Artinya: “Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan

janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu

menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah.

Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”.

Dengan demikian Tauhid di zaman Rasulullah SAW tidak

sampai kepada perdebatan dan polemik yang berkepanjangan, karena

Rasul sendiri menjadi penengahnya

b. Perkembangan Ilmu Tauhid di Masa Khulafaur Rasyidin

Setelah Rasulullah SAW wafat, dalam masa khalifah pertama

dan kedua, umat islam tidak sempat membahas dasar – dasar akidah

karena mereka sibuk menghadapi musuh dan berusaha

mempertahankan kesatuan dan kesatuan umat. Tidak pernah terjadi

perbedaan dalam bidang akidah. Mereka membaca dan memahamkan

al Qur’an tanpa mencari ta’wil dari ayat yang mereka baca. Mereka

mengikuti perintah alqur’an dan mereka menjauhi larangannya.

Mereka mensifatkan Allah SWT dengan apa yang Allah SWT sifatkan

sendiri. Dan mereka mensucikan Allah SWT dari sifat-sifat yang tidak

layak bagi keagungan Allah SWT. Apabila mereka menghadapi ayat –

ayat yang mutasyabihah mereka yang mengimaninya dengan

menyerahkan penta’wilannya kepada allah SWT sendiri.

Di masa khalifah ketiga akibat terjadi kekacauan politik yang

diakhiri dengan terbunuhnya khalifah Utsman. Umat Islam menjadi

terpecah menjadi beberapa golongan dan partai, barulah masing-

masing partai dan golongan-golongan itu dengan perkataan dan usaha

dan terbukalah pintu ta’wil bagi nas al Qur’an dan Hadits. Karena itu,

pembahasan mengenai akidah mulai subur dan berkembang,

selangkah demi selangkah dan kian hari kian membesar dan meluas.

Page 9: sejarah dan perkembangan ilmu tauhid

5. Sejarah Pertumbuhan Aliran – Aliran Ilmu Tauhid

Umar bin Khattab adalah sahabat Nabi yang bergairah kepada

Alqur’an dan lebih berpegang teguh kepadanya, yang oleh Nabi semasa

hidupnya pernah disebut sebagai orang yang paling mungkin menjadi

utusan Tuhan, seandainya Nabi sendiri bukan Rasul yang terakhir.

Khalifah kedua ini oleh mayoritas umat islam disepakati sebagai orang

beriman yang paling berhasil. Namun keadaan gemilang masa Umar itu

tak berlangsung lama.

Utsman bin Affan, penggantinya selaku khalifah ketiga, sekalipun

banyak mempunyai kelebihan dan jasa di bidang lain, namun dalam

kepemimpinannya dicatat sebagai orang yang lemah. Mulailah

bermunculan berbagai tuduhan yang dialamatkan kepada Utsman sebagai

bertindak kurang adil dan menderita nepotisme. Utsman dihadapkan

kepada berbagai gerakan protes masyarakat, yang umumnya

menghendaki turunnya Utsman dari kekhalifahan. Sekelompok orang –

orang dari Mesir datang ke Madinah, dan setelah tidak berhasil memaksa

Utsman turun dari jabatannya, mereka membunuh Khalifah ketiga itu.

Ali bin Abi Thalib terpilih sebagai pengganti Utsman, tetapi

pilihannya tidak mendapat suara bulat, ada kelompok tertentu yang tidak

setuju atas pengangkatan Ali. Kelompok pendukung Ali dikenal dengan

golongan Syi’ah. 4

Sedangkan golongan yang terang – terangan menentang Ali adalah

kelompok Muawiyah. Sehingga perang pun tak terhindarkan lagi yang

dikenal dengan perang Shiffin, yang berakhir dengan jalan kompromi.

Peristiwa itu menyebabkan sebagian pendukung Ali keluar dari

kelompok Ali.

Kemudian mereka bertindak sendiri dengan membentuk golongan

Khawarij. Prinsip utama kaum Khawarij bahwa, orang yang berdosa

besar adalah kafir, dalam arti keluar dari islam atau tegasnya murtad dan

oleh karena itu wajib dibunuh.

4 Fathul Mufid, Ilmu Tauhid/kalam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri, kudus 2009, hal. 12

Page 10: sejarah dan perkembangan ilmu tauhid

Pernyataan itu ditentang oleh suatu golongan yang dikenal dengan

sebutan Murjiah. Golongan murjiah yang prinsipnya “masih memberi

harapan” memang telah ada sebelum lahirnya Khawarij, tetapi dapat

dikenal setelah Khawarij melontarkan masalah status orang yang berdosa

besar. Aliran murjiah menegaskan bahwa orang yang berbuat besar tetap

masih mukmin dan bukan kafir. Adapun soal dosa yang dilakukannya,

terserah kepada Allah SWT untuk mengampuni atau tidak.

Oleh karena itu muncul berbagai aliran lagi yang menambah

deretan sekte dalam islam yaitu Qadariyah dan Jabariyah. Menurut

Qadariyah manusia mempunyai kemerdekaan dalam kehendak dan

perbuatannya. Sedangkan jabariyah berpendapat bahwa manusia tidak

mempunyai kehendak dalam perbuatannya. Manusia dalam segala

tingkah lakunya bertindak dengan paksaan dari Tuhan.

Aliran itulah yang menjadi terbentuknya aliran Mu’tazilah. Aliran

ini tidak sependapat dengan prinsip khawarij dan murjiah. Menurut aliran

mu’tazilah ini orang yang berdosa besar bukan kafir tetapi bukan pula

mikmin. Orang yang serupa dengan ini kata mereka mengambil posisi

diantara kedua posisi mukmin dan kafir yang dalam bahasa arabnya

terkenal dengan istilah al-manzilah bainal manzilataini (posisi diantara

dua posisi). 5

Aliran mu’tazilah pada masa ketika al-Makmun, al-watsiq, dan al-

Mu’tashim menjadi khalifah, umat islam yang tidak sepaham dengan

mu’tazilah mendapatkan perlakuan yang menyakitkan, yang dikenal

dengan mihnah. Keresahan dan ketakutan masyarakat akibat mihnah tadi

mendorong al-Asy’ari untuk segera bertindak, mengatasi dan

mengakhirinya.

Al-Asy’ari menempuh sistem jalan tengah antara akal dan wahyu.

Sikap inilah yang kemudian memberi ciri khusus mazhab Ahlus Sunnah

Wal Jamaah. Pikiran – pikirannya yang timbul denga jalan tengah dan

5 Harun Nasution, Teologi Islam, Universitas Indonesia (UI Press), Jakarta 1986, hal. 7

Page 11: sejarah dan perkembangan ilmu tauhid

moderat, maka aliran ini tumbuh menjadi kekuatan yang paling

berpengaruh bagi umat islam diseluruh dunia hingga saat ini.

Kemudian hampir bersamaan waktunya dengan Asy’ariyah muncul

aliran Maturidiyah, yang dibangun oleh Abu Mansur Al-Maturidi.

Menurutnya semua perbuatan manusia adalah dikehendaki oleh Tuhan.

Dan perbuatan – perbuatan yang jahat tidaklah diiringi oleh ridha tuhan.

Sekalipun aliran Maturidiyah dan aliran Ahlus Sunnah Wal Jamaah

nampak ada perbedaan pandangan, namun keduanya memiliki kesamaan

dalam hal membangun teologi yang benar menurut Al-Qur’an dan

Hadits.6

D. ANALISA

Dengan mengetahui dan memahami definisi ilmu Tauhid, nama lain

dari ilmu Tauhid, macam-macam ilmu Tauhid, sejarah lahirnya ilmu

Tauhid, sejarah perkrmbangan ilmu Tauhid dari masa ke masa, serta sejarah

perkembangan aliran-aliran dalam ilmu Tauhid, kita akan selalu menjadi

mukmin yang senantiasa mengesakan-Nya. Tiada sekutu bagi-Nya, dan

dialah satu-satunya Tuhan pencipta alam ini yang berhak untuk disembah

oleh semua makhluk ciptaan-Nya.

Perkrmbangan ilmu Tauhid muncul setelah wafatnya Nabi

Muhammad SAW. Pada saat kepemimpinan beliau, ilmu Tauhid belum ada

atau belum dibutuhkan, karena setiap ada masalah atau perdebatan Rasul

sendiri yang menjadi penengahnya. Ilmu Tauhid muncul karena memiliki

beberapa factor diantaranya: Banyak problem yaitu banyak orang-orang

yang masuk Islam, untuk membentengi akidah-akidah Islam dari akidah-

akidah di luar Islam, dan untuk memperkuat akidah-akidah orang Islam.

E. KESIMPULAN

Arti dari Ilmu Tauhid yaitu ilmu yang membahas tentang Meng-

Esakan Tuhan. Tidak ada sekutu bagiNya. Percaya bahwa Allah-lah Sang

6 Fathul Mufid, Ilmu Tauhid/kalam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri, kudus 2009, hal. 14

Page 12: sejarah dan perkembangan ilmu tauhid

pemilik kehidupan di alam ini. Mempelajari Tauhid hukumnya wajib bagi

seorang Muslim karena Aqidah merupakan dasar pertama dan utama dalam

islam. Nama lain dati Ilmu tauhid yaitu ilmu Kalam, Ilmu Aqidah, Ilmu

Ushuluddin, dan Teology Islam. Macam – macam dari ilmu tauhid

diantaranya :

1. Tauhid Rububiyah

2. Tauhid Uluhiyah

3. Tauhid Asma’ Wa Sifat

Ilmu tauhid mengalami perubahan dari masa ke masa yaitu, pada masa

Nabi Muhammad SAW belum terjadi konflik karena setiap ada masalah

selalu langsung disandarkan kepada beliau. Pada masa khulafaurrasyidin,

awal terjadinya kekacauan pada masa khalifah ke-3, yaitu pada masa

pemerintahan Usman bin Affan.

Dalam perjalanan sejarah islam terdapat firqoh – firqoh yang

mempunyai paham yang berbeda – beda atau bertentangan secara tajam

terhadap satu dengan yang lainnya. Munculnya ilmu tauhid dikarenakan

adanya permasalahan politik di masa Utsman bin Affan yang segera

merambat ke bidang akidah. Aliran aliran yang muncul diantaranya : Syiah,

muawiyah, khawarij, murjiah, qodariyah, jabariyah, mu’tazilah, ahlus

sunnah wal jamaah, dan maturidiyah.

F. PENUTUP

Penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyususnan makalah ini. Penulis menyadari bahwa

makalah ini kurang sempurna, maka dari itu kritik dan sarang bagi pembaca

sangat dibutuhkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang

membaca.

Page 13: sejarah dan perkembangan ilmu tauhid

DAFTAR PUSTAKA

Mufid, Fathul, Ilmu Tauhid / Kalam, (Kudus : Sekolah Tinggi Agama Islam

Negeri, 2009).

Hanafi, Ahmad, Pengantar Theology Islam, (Jakarta : PT. Al Husna Zikra, 1995).

Nasution, Harun, Muhammad Abduh dan Teologi Rasional Mu’tazilah, (Jakarta :

Universitas Indonesia UI-Press, 1987).

Hanafi, Ahmad, Theology Islam (Ilmu kalam), (Jakarta : Bulan Bintang, 1974).

Nasution, Harun, Teologi Islam Aliran – Aliran Sejarah Analisa Perbandingan,

(Jakarta : Universitas Indonesia UI-Press, 1986).

Rais, Amien, Tauhid Sosial, (Bandung : Mizan, 1998).

Abduh, Syekh Muhammad, Risalah Tauhid, (Jakarta : Bulan Bintang, 1974).

Alqur’an, surat Az-Zukhruf : 87, An-Nisa’ : 36, Al-Kahfi : 15, al-Anfal : 46.

http://fahmi-assaifi.blogspot.com/2013/11/sejarah- ilmu-tauhid.html

http://akbar-stmik.blogspot.com/2012/06/macam-macam-tauhid.html