sejak era reformasi

1
Sejak era reformasi, good governance menjadi istilah yang tidak asing di telinga kita. Penyebutan istilah good governance sering muncul dalam pembicaraan ahli, pemberitaan media massa, buku-buku akademik dan rapat- rapat lembaga pemerintahan. Good governance muncul sebagai respon atas kegagalan pengembangan sistem penyelenggaraan negara dan pembangunan yang tidak berdaya guna, berhasil guna dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme yang mengakibatkan Indonesia terpuruk pada krisis di akhir abad 20 (LAN, 2000). Terdapat beberapa pengertian good governance dari yang disebutkan dalam berbagai literatur. Sebagian kalangan mengartikan good governance sebagai kinerja suatu lembaga, misalnya kinerja pemerintahan suatu negara, perusahaan atau organisasial masyarakat yang memenuhi prasyarat-prasyarat tertentu, sedangkan sebagian kalangan lain ada yang mengartikan good governance sebagai penerjemahan konkret demokrasi dengan meniscayakan adanya civic culture sebagai penopang sustainabilitas demokrasi itu sendiri (Haryanto dkk., 2007).

Upload: akhmad-solehudin

Post on 30-Sep-2015

215 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Paper

TRANSCRIPT

Sejak era reformasi, good governance menjadi istilah yang tidak asing di telinga kita. Penyebutan istilah good governance sering muncul dalam pembicaraan ahli, pemberitaan media massa, buku-buku akademik dan rapat-rapat lembaga pemerintahan. Good governance muncul sebagai respon atas kegagalan pengembangan sistem penyelenggaraan negara dan pembangunan yang tidak berdaya guna, berhasil guna dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme yang mengakibatkan Indonesia terpuruk pada krisis di akhir abad 20 (LAN, 2000). Terdapat beberapa pengertian good governance dari yang disebutkan dalam berbagai literatur. Sebagian kalangan mengartikan good governance sebagai kinerja suatu lembaga, misalnya kinerja pemerintahan suatu negara, perusahaan atau organisasial masyarakat yang memenuhi prasyarat-prasyarat tertentu, sedangkan sebagian kalangan lain ada yang mengartikan good governance sebagai penerjemahan konkret demokrasi dengan meniscayakan adanya civic culture sebagai penopang sustainabilitas demokrasi itu sendiri (Haryanto dkk., 2007).