seberapa penting psikologi dalam suksesnya strategi forex
TRANSCRIPT
![Page 1: Seberapa penting psikologi dalam suksesnya strategi forex](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080903/55ae243c1a28ab9f2c8b45d4/html5/thumbnails/1.jpg)
http://www.foreximf.com/psikologi-trading/seberapa-penting-psikologi-dalam-suksesnya-strategi-forex/
Seberapa Penting Psikologi Dalam Suksesnya Strategi Forex?
Beberapa waktu yang lalu, ada seorang trader yang berkata dengan pedas seperti ini pada
saya: “Psikologi trading itu b*llsh*t! Sedikit-sedikit nyalahin psikologi. Giliran loss yang
disalahin psikologi, giliran profit, strategi lu puji-puji setinggi langit. Berarti kalau lu loss
melulu, artinya lu gila. Kalau gitu, pergi aja lu ke psikiater, siapa tau lu jadi waras dan bisa
profit terus. Gitu kan? Kalau lu mau profit, lu cari strategi forex yang jagoan. Lu pelajari
sampai jago, baru lu masuk forex trading. Bukan ke dokter jiwa!”
Terus terang saya agak sulit mengikuti logika berpikir orang tersebut. Saya sendiri tidak tahu
apakah ia merupakan seorang trader sukses, atau justru trader gagal yang berada dalam fase
denial dan menolak untuk mengoreksi kesalahan dirinya, namun lebih suka menyalahkan
strategi forex trading yang dipergunakannya.
Tetapi itu tidak penting. Yang saya tangkap adalah bahwa intinya ia menganggap bahwa
psikologi trading terlalu dibesar-besarkan. Benarkah pendapat tersebut?
Mengambil keputusan di saat genting
Meskipun sekelompok orang memang menganggap bahwa psikologi trading terlalu dibesar-
besarkan, namun dalam pandangan sederhana saya tidaklah demikian. Saya sendiri meyakini
bahwa seorang trader harus bisa berpikir jernih dalam segala situasi sesulit dan segenting apa
pun. Ia harus bisa mengambil keputusan tanpa ragu dalam kondisi berada di bawah tekanan
ketika harga bergejolak dan membuat posisinya mengalami floating loss. Ia harus bisa
menahan diri untuk tidak membuka terlalu banyak posisi hanya untuk mempercepat
perolehan profit, apalagi untuk mempercepat mengurangi loss dengan cara – misalnya –
martingale. Ia harus bisa menahan diri untuk tidak terlalu cepat menutup posisi yang untung,
juga bisa dengan jantan menutup transaksi yang merugi manakala sistem tradingnya memang
sudah mensyaratkan demikian.
![Page 2: Seberapa penting psikologi dalam suksesnya strategi forex](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080903/55ae243c1a28ab9f2c8b45d4/html5/thumbnails/2.jpg)
http://www.foreximf.com/psikologi-trading/seberapa-penting-psikologi-dalam-suksesnya-strategi-forex/
JIka seorang trader tidak mampu menangani stress yang muncul saat trading, bagaimanapun
canggihnya strategi forex trading yang ia miliki tak akan banyak membantu karena ia tak
akan bisa mengeksekusi strategi tersebut dengan tepat. Penyebabnya antara lain adalah
karena takut atau serakah, atau bahkan keduanya sekaligus.
Tak semua Turtle Traders menjadi juara
Masih ingat kisah sukses Turtle Traders yang diasuh oleh Richard Dennis dan Bill Eckhardt?
Mereka adalah sekelompok trader yang memulai belajar forex trading dari NOL. Semua
anggota kelompok diajarkan metode dan teknik trading berikut prinsip-prinsip manajemen
resiko yang sama. Perlu Anda ketahui bahwa tidak semua anggota Turtle Traders meraih
prestasi yang sama persis. Ada beberapa orang di antara mereka yang sangat menonjol, ada
juga yang kurang berhasil. Kita sebut saja mereka sebagai para “Kura-Kura Biasa” dan
“Kura-Kura Juara”.
Para “Kura-Kura Biasa” tak mampu bertahan di bawah tekanan mental ketika pasar
mengguncang modal mereka. Mereka cenderung menutup posisi mereka terlalu cepat, atau
bahkan membiarkan posisi mereka merugi terlalu lama. Mereka tidak mampu
mengoptimalkan sistem trading yang telah diberikan kepada mereka.
Sementara itu, para “Kura-Kura Juara” justru melakukan sebaliknya. Mereka bisa
menjalankan prinsip yang sangat terkenal dalam trading: “Cut your losses short, let your
profits run.” Kunci untuk menjalankan prinsip ini adalah kemampuan untuk tidak menjadi
panik manakala volatilitas pasar bertambah besar, namun justru mampu mempertahankan
keyakinan atas argumen yang mendasari pengambilan keputusan atas suatu transaksi. Itu
termasuk juga dalam melakukan cut-loss.
Apa perbedaan antara para “Kura-Kura Juara” itu “Kura-Kura Biasa”? Jawabannya adalah
psikologi mereka.
Pengemudi biasa vs pembalap
Saya selalu suka mempergunakan analogi ini.
Seorang pengemudi biasa – seperti saya – tidak akan bisa mengendarai mobil Formula-1
dengan optimal. Jika saya diberi kesempatan mengemudikan mobil canggih itu dan Lewis
Hamilton (juara dunia Formula-1) mengemudikan sedan biasa yang hanya memiliki mesin
bersilinder 2000cc, lalu kami diminta untuk berlomba, sepertinya Lewis Hamilton yang akan
menang. Mengapa? Karena saya tidak punya mental pembalap seperti Lewis Hamilton.
Kecepatan maksimum yang pernah saya alami selama mengemudi, mentok di 110 km/jam.
Saya tidak berani melaju lebih cepat lagi.
Sebuah program televisi BBC Knowledge bernama “Top Gear” pernah menayangkan liputan
ketika salah seorang host acara itu, Richard Hammond, mencoba untuk mengendarai
Formula-1. Hasilnya? Ia lebih banyak berteriak – meskipun bercampur antara ketakutan dan
histeria kegembiraan – ketika ia memacu mobil itu dalam kecepatan yang tinggi.
![Page 3: Seberapa penting psikologi dalam suksesnya strategi forex](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080903/55ae243c1a28ab9f2c8b45d4/html5/thumbnails/3.jpg)
http://www.foreximf.com/psikologi-trading/seberapa-penting-psikologi-dalam-suksesnya-strategi-forex/
Padahal, Hammond adalah pengemudi yang berpengalaman. Ia sangat mengenal mobil dan
seluk beluknya. Ia pernah beberapa kali memacu super car dalam kecepatan tinggi. Namun
Formula-1 adalah hal yang sama sekali berbeda.
Seorang pembalap Formula-1 biasa memacu mobilnya dalam kondisi full throttle selama
berjam-jam. Setiap tikungan dilibas tanpa banyak menginjak pedal rem. Berbeda dengan
Hammond, yang lebih banyak menginjak pedal rem daripada pedal gas.
Yang membedakan Hammond dengan pembalap Formula-1 sungguhan – selain pengalaman
– adalah mental.
Strategi juga penting, tapi….
Kita tidak sedang menafikan pentingnya peranan strategi forex trading yang bagus.
Mungkin saja Anda adalah seorang trader yang super disiplin dan “dingin”, dalam arti sama
sekali tak melibatkan emosi dalam trading, namun itu pun tak berarti tanpa strategi yang
profitable.
Psikologi trading tidak lantas serta-merta bisa mengubah strategi yang buruk menjadi
cemerlang, namun bisa membantu Anda untuk melengkapi kemampuan Anda untuk
membangun sistem trading yang baik.
Di sisi lain, penguasaan psikologi dalam trading akan bisa membuat Anda berpegang teguh
pada trading plan atau sistem trading yang sudah Anda uji keampuhannya. Sederhana saja:
tanpa kedisiplinan, mustahil kan Anda bisa stick to the plan? Nah, kedisiplinan ini salah satu
bagian psikologi trading.
Kunci dari kebehasilan seorang trader – kembali lagi – adalah 3M: Mind, Method, Money.
Ketiganya harus seimbang dan proporsional. Tiga serangkai itu tak boleh dipisah-pisahkan.
Ketiadaan salah satu elemen dari 3M akan menutup kemungkinan kesuksesan Anda dalam
trading.
Jadi, masih mau mengabaikan pentingnya psikologi dalam trading?