sebagaimana telah kita lihat

5
Sebagaimana telah kita lihat, kesenangan yang berasal dari opioid 'aktivasi sistem reward alami otak mempromosikan penggunaan narkoba terus pada tahap awal kecanduan opioid. Selanjutnya, paparan berulang obat opioid menginduksi mekanisme otak untuk ketergantungan, yang mengarah ke penggunaan narkoba setiap hari untuk menghindari gejala yang tidak menyenangkan dari penarikan obat. lebih lanjut penggunaan jangka panjang menghasilkan perubahan yang lebih tahan lama di otak yang mungkin mendasari kompulsif obat-seeking perilaku dan konsekuensi yang merugikan terkait yang adalah keunggulan dari kecanduan. Penelitian ilmiah baru-baru ini telah menghasilkan beberapa model untuk menjelaskan bagaimana kebiasaan penggunaan narkoba menghasilkan perubahan dalam otak yang dapat menyebabkan kecanduan narkoba. Pada kenyataannya, proses kecanduan mungkin melibatkan komponen dari masing-masing model, serta fitur lainnya.

Upload: jumria-tandi-panggalo

Post on 26-Sep-2015

218 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

X

TRANSCRIPT

Sebagaimana telah kita lihat, kesenangan yang berasal dari opioid 'aktivasi sistem reward alami otak mempromosikan penggunaan narkoba terus pada tahap awal kecanduan opioid. Selanjutnya, paparan berulang obat opioid menginduksi mekanisme otak untuk ketergantungan, yang mengarah ke penggunaan narkoba setiap hari untuk menghindari gejala yang tidak menyenangkan dari penarikan obat. lebih lanjut penggunaan jangka panjang menghasilkan perubahan yang lebih tahan lama diotak yang mungkin mendasari kompulsif obat-seeking perilaku dan konsekuensi yang merugikan terkait yang adalah keunggulan dari kecanduan. Penelitian ilmiah baru-baru ini telah menghasilkan beberapa model untuk menjelaskan bagaimana kebiasaan penggunaan narkoba menghasilkan perubahan dalam otak yang dapat menyebabkan kecanduan narkoba. Pada kenyataannya, proses kecanduanmungkin melibatkan komponen dari masing-masing model, serta fitur lainnya.

OPIOIDDikalangan remaja opioid yang digunakan termasuk raw opium, putauw, heroin dalam berbagai kualitas, kodeinKriteria Diagnostik1. Terus menggunakan opioid meski mengalami konsekuensi negatif.2. Berulang-ulang tak mampu melakukan tugas-tugas utamanya di sekolah, tempat kerja, atau rumah karena penggunaan opioid nya.3. Berulangkali mengalami situasi membahayakan fisik akibat penggunaan Opioid.4. Terus menerus menggunakan meski bermasalah dalam hubungan social maupun interpersonal berulang kali akibat penggunaan opioid.5. Adanya toleransi yakni kebutuhan penggunaan opioid yang meningkat untuk mendapatkan efek intoksikasi atau keinginan yang meningkat atau jika menggunakan sejumlah yang sama atau berkurang maka efek yang dirasakan menurun.6. Putus zat dengan manifestasi sindroma karakteristik atau digunakannya zat agar terhindar dari dari gejala putus zat.7. Menggunakan zat dalam takaran lebih besar atau penggunaannya lebih lama dari periode waktu yang diperkirakan.8. Keinginan menetap atau upaya tidak berhasil untuk mengurangi atau mengendalikan penggunaan opioid.9. Menghabiskan waktu banyak untuk mendapatkan, menggunakan, atau memulihkan dari penggunaan opioid.10. Menghentikan atau mengurangi aktivitas sosial, okupasional atau rekreasional penting akibat penggunaan opioid.11. Konsisten menggunakan opioid meski tahu akan mengalami kesulitan fisik atau psikologik menetap atau berulang akibat penggunaan opioid.12. Nagih atau keinginan kuat menggunakan opioid* Kriteria ini ditambahkan sejak DSM-IV-TR

Mengenali Putus OpioidAmati pasien, kebanyakan akan terlihat tandanya melalui pemeriksaan fisik.Lihat tanda berikut: nagih anxietas perilaku mencari zat menguap berkeringat lakrimasi pilek mydriasis bulu kulit berdiri kedutan anoreksia insomnia kecepatan nadi dan nafas, tekanan darah meningkat Kejang perut Muntah Diare lemasDapat digunakan skala klinis putus opioid (Clinical Opioid Withdrawal Scale, or COWS)untuk menilai putus zat.

A. Pola penggunaan opioid yang bermasalah menyebabkan gangguan klinis signifikan atau penderitaan seperti ditunjukkan oleh setidaknya dua dari berikut, muncul dalam periode 12 bulan:1. Opioid sering digunakan dalam jumlah lebih besar atau dalam periode lebih lama2. Terdapat keinginan menetap atau usaha yang tidak berhasil untuk mengontrol penggunaan opioid3. Banyak waktu dihabiskan pada aktivitas yang dibutuhkan untuk memperoleh opioid atau pulih dari efek opioid.4. Keinginan atau desakan kuat untuk menggunakan opioid5. Penggunaan opioid berulang menyebabkan kegagalan dalam menemukan peran penting di pekerjaan, rumah atau sekolah6. Penggunaan opioid terus menerus meskipun memiliki masalah interpersonal menetap atau berulang yang disebabkan oleh efek opioid7. Aktivitas sosial, okupasi, atau rekreasi penting dikorbankan atau dikurangi karena penggunaan opioid8. Penggunaan opioid berulang pada situasi dimana berbahaya bagi fisik9. Penggunaan opioid terus-menerus meskipun tahu memiliki masalah efek fisik atau psikologis menetap atau berulang yang disebabkan atau diperparah oleh opioid10. Toleransi:a. Kebutuhan peningkatan jumlah opioid untuk mencapai intoksikasi atas efek yang diinginkanb. Efek yang menghilang dengan penggunaan terus dan jumlah opioid yang sama11. Putus obat:a. Karateristik gejala putus obat opioidb. Opioid digunakan untuk meringankan atau menghindari gejala putus obat