sayembara lisan 2011

17
Sayembara Lisan 2011 Dongeng Minangkabau Seekor Kambaing dan Seekor Buaya Seekor Kerbau dan Seekor Babi Mengapa Si Kebayan Tak Penah menjadi Kaya

Upload: lore

Post on 15-Feb-2016

48 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Sayembara Lisan 2011. Dongeng Minangkabau Seekor Kambaing dan Seekor Buaya Seekor Kerbau dan Seekor Babi Mengapa Si Kebayan Tak Penah menjadi Kaya. Dongeng Minangkabau. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

Sayembara Lisan 2011Dongeng MinangkabauSeekor Kambaing dan Seekor BuayaSeekor Kerbau dan Seekor BabiMengapa Si Kebayan Tak Penah menjadi KayaEnam ratus tahun yang lalu, raja Jawa memberitahukan orang Sumatra Barat bahwa ia akan merebut tanah mereka. Kalau mereka melawannya, semua orang akan dibunuh. Orang Sumatra tidak mau berperang karena kerajaan Jawa terlalu kuat. Setelah berbicara bersama, mereka akan mengadu kerbau. Kalau kerbau Jawa menang, orang Sumatra akan menyerahkan diri. Kalau kerbau Sumatra menang, tentara Jawa akan meninggalkan Sumatra. Kerbau raja Jawa besar dan kuat. Orang Sumatra mengambil seekor anak kerbau dan memasang pisau yang tajam pada tanduknya. Karena lapar, anak kerbau itu mengejar kerbau besar itu dan mencari susu di bawah perutnya. Kerbau besar kesakitan, tertusuk pisau dan jatuh pingsan. Orang Sumatra berteriak: Menang kerbau!. Itulah sebabnya daerah itu disebut Minangkabau. Orang Sumatra dan anak kerbau kerbau besar

dua pisauDongeng Minangkabau

Enam ratus tahun yang lalu, raja Jawa memberitahukan orang Sumatra Barat bahwa ia akan merebut tanah mereka.Kalau mereka melawannya, semua orang akan dibunuh. Orang Sumatra tidak mau berperang karena kerajaan Jawa terlalu kuat.Setelah berbicara bersama, mereka akan mengadu kerbau. Kalau kerbau Jawa menang, orang Sumatra akan menyerahkan diri.Kalau kerbau Sumatra menang, tentara Jawa akan meninggalkan Sumatra. Kerbau raja Jawa besar dan kuat. Orang Sumatra mengambil seekor anak kerbau dan memasang pisau yang tajam pada tanduknya. Karena lapar, anak kerbau itu mengejar kerbau besar itu dan mencari susu di bawah perutnya. Kerbau besar kesakitan, tertusuk pisau dan jatuh pingsan.Orang Sumatra berteriak: Menang kerbau!.Itulah sebabnya daerah itu disebut Minangkabau.Dongeng Minangkabau

600 years ago, a Javanese king told the people of West Sumatra that he would steal their land. If they resisted him, all of the people would be killed. The Sumatran people did not want to go to war because the Javanese king was too powerful. After talking together, they decided to have a buffalo fight.If the Javanese buffalo won, then the Sumatran people would surrender.If the Sumatran buffalo won, the Javanese solders would leave Sumatra. The Javanese kings buffalo was big and strong. The Sumatran people took a buffalo calf and attached sharp knives to its horns.Because it was hungry, the buffalo calf ran after the big buffalo, looking for milk under its belly.The big buffalo was wounded, pierced by the knives and it fell down unconscious. The Sumatran people cried out The winning Buffalo! And that is why that district is known as Minangkabau.

A Minangkabau FablePada suatu hari, seekor kambing yang haus sekali berjalan mencari air di sebuah padang. Lalu tibalah ia di sebuah sungai. Di tepi sungai itu, ia melihat sesuatu seperti sebatang kayu timbul dari air. Pikirnya: Baiklah aku periksa dahulu benda itu. Ia berseru dari jauh: Siapa engkau?. Benda itu diam, tidak bergerak. Lalu kambing itu berseru lagi: Hai benda, kalau engkau buaya. Diam- diam saja, tetapi kalau engkau kayu, bergeraklah supaya aku tidak takut. Tiba-tiba, benda itu bergerak. Maka kambing itu tahu bahwa benda itu sebenarnya buaya. Kata kambing itu: Bodoh betul engkau buaya, adakah sebatang kayu yang dapat bergerak?. Lalu kambing itu berlarilah dari situ.

buaya kambing

Seekor Kambing dan Seekor Buaya

Pada suatu hari, seekor kambing yang haus sekali berjalan mencari air di sebuah padang. Lalu tibalah ia di sebuah sungai. Di tepi sungai itu, ia melihat sesuatu seperti sebatang kayu timbul dari air.Pikirnya: Baiklah aku periksa dahulu benda itu. Ia berseru dari jauh: Siapa engkau?Benda itu diam, tidak bergerak. Lalu kambing itu berseru lagi: Hai benda, kalau engkau buaya. Diam- diam saja, tetapi kalau engkau kayu, bergeraklah supaya aku tidak takut.Tiba-tiba, benda itu bergerak. Maka kambing itu tahu bahwa benda itu sebenarnya buaya. Kata kambing itu: Bodoh betul engkau buaya, adakah sebatang kayu yang dapat bergerak?Lalu kambing itu berlarilah dari situ.

Seekor Kambing dan Seekor Buaya

Once upon a time, a very thirsty goat was looking for water in a paddock Finally he arrived at a riverAt the edge of the river, he could see something like a log of wood appearing out of the water.He thought Hmmm, I might take a careful look at that thingHe called out from afar: Who or what are you?The thing was silent and did not moveThen the goat called out: Hey, thing, if youre a crocodile be really quiet and still. But if youre just a piece of wood, please move so I wont be scared.Suddenly, the thing moved.Therefore the goat knew that the thing was actually a crocodile. Said the goat: You really are stupid, Crocodile! As if a piece of wood could move by itself! And then the goat ran far away from that place.

The Goat and The CrocodilePada suatu hari seekor kerbau berjalan bersama seekor babi di hutan. Tak ada yang lebih kuat dan besar daripada aku, kata kerbau dengan sombongnya. Aku kecil, tetapi aku lebih kuat daripada kamu, jawab babi. Hai babi, lihatlah tandukku ini, panjang dan runcing. Kalau aku kalah, kamu boleh mengambilnya. Kerbau, aku memang kecil, tetapi aku kuat sekali. Kalau aku kalah, kamu boleh ambil hidungku. Di kebun jagung, dengan tanduknya yang besar dan runcing itu kerbau merusak pagar yang tinggi dan kuat. Ia masuk dan makan semua jagungnya. Babi tidak bisa masuk. Di kebun sayur dengan kawat berduri, babi menyuruk ke dalam dan menghabiskan sayurannya. Kerbau segan masuk. Sepertinya, keduanya sama-sama menang.

kerbau babiSeekor Kerbau dan Seekor Babi

Pada suatu hari seekor kerbau berjalan bersama seekor babi di hutan. Tak ada yang lebih kuat dan besar daripada aku, kata kerbau dengan sombongnya.Aku kecil, tetapi aku lebih kuat daripada kamu, jawab babi.Hai babi, lihatlah tandukku ini, panjang dan runcing. Kalau aku kalah, kamu boleh mengambilnya. Kerbau, aku memang kecil, tetapi aku kuat sekali. Kalau aku kalah, kamu boleh ambil hidungku.Di kebun jagung, dengan tanduknya yang besar dan runcing itu kerbau merusak pagar yang tinggi dan kuat.Ia masuk dan makan semua jagungnya. Babi tidak bisa masuk.Di kebun sayur dengan kawat berduri, babi menyuruk ke dalam dan menghabiskan sayurannya. Kerbau segan masuk.Sepertinya, keduanya sama-sama menang.

Seekor Kerbau dan Seekor Babi

Once upon a time a buffalo was walking with a pig in the forest. There is no one stronger and bigger than me. said the buffalo arrogantly.I may be little but I am stronger than you replied the pig.Hey, piggy, look at these horns, long and pointy.If I lose you can have themBuffalo, certainly I am small, but I am very strong. If I lose, you can have my noseIn a cornfield, with his big sharp horns, the buffalo broke down a really tall strong fence.He went in and ate all of the corn. The pig could not get in.In a vegetable patch enclosed by barbed wire, the pig ducked insideand finished off all the vegetables.The buffalo wasnt willing to go in himself.It seemed, both of them had equally won.

The Buffalo and the PigPada suatu hari seorang dewa muncul di hadapan si Kebayan dan isterinya. Kebayan, kata dewa itu. Saya akan menganugerahimu 2 keinginan, tetapi hanya dua saja. Bicarakan dengan isterimu sebelumnya. Si Kebayan dan isterinya berunding. Kebayan ingin menjadi kaya, tetapi isterinya ingin mempunyai banyak beras. Akhirnya Kebayan menjadi sangat marah dan berkata: Aku ingin dewa itu menjadikan kamu seekor kera. Dengan segera isterinya menjadi kera. Karena ia tidak mau kera sebagai isterinya, Kebayan ingin supaya isterinya menjadi manusia kembali. Dewa menganugerahkan keinginannya, tetapi kedua keinginan Kebayan sudah habis. Kesempatannya untuk menjadi kaya habis juga, jadi mereka tinggal miskin selama-lamanya.

Mengapa Si Kebayan Tak Pernah Menjadi Kaya

Pada suatu hari seorang dewa muncul di hadapan si Kebayan dan isterinya. Kebayan, kata dewa itu. Saya akan menganugerahimu 2 keinginan, tetapi hanya dua saja. Bicarakan dengan isterimu sebelumnya.Si Kebayan dan isterinya berunding. Kebayan ingin menjadi kaya, tetapi isterinya ingin mempunyai banyak beras. Akhirnya Kebayan menjadi sangat marah dan berkata: Aku ingin dewa itu menjadikan kamu seekor kera.Dengan segera isterinya menjadi kera. Karena ia tidak mau kera sebagai isterinya, Kebayan ingin supaya isterinya menjadi manusia kembali. Dewa menganugerahkan keinginannya, tetapi kedua keinginan Kebayan sudah habis. Kesempatannya untuk menjadi kaya habis juga, jadi mereka tinggal miskin selama-lamanya.

Mengapa Si Kebayan Tak Pernah Menjadi Kaya

Once upon a time, a god appeared in front of Kebayan and his wife. Kebayan, said the God.I will grant you two wishes, but only two. Talk it over with your wife before you do anythingKebayan and his wife argued. He wanted to be made rich but his wife wanted a big store of rice.Finally Kebayan became extremely angry and said I wish that god would turn you into a monkey!!Straight away, his wife turned into a monkey. Because he didnt want a monkey for a wife, Kebayan wished for his wife to be turned back into a human. The God granted his wish but both Kebayans wishes were used up. His chance to get rich was used up as well so they lived in poverty for ever more.

Why Kebayan Never Became Rich

Hai BecakWritten by : Ibu Sud (1942)

saya mau tamasya, berkeliling-keliling kota hendak melihat-lihat keramaian yang ada saya panggilkan becak, kereta tak berkuda becak, becak, coba bawa saya

saya duduk sendiri dengan mengangkat kakimelihat dengan aksi, ke kanan dan ke kirilihat becakku lari, bagai tak kan berhentibecak, becak, jalan hati-hati

Kapal ApiWritten by: Ibu Sud

Lihatlah sebuah titik jauh di tengah laut S'makin dekat s'makin jelas bentuk dan rupanya Itulah kapal api yang sedang berlayar asapnya yang putih mengepul di udara

Nenek MoyangkuWritten by: Lisa Yannucci.

Nenek moyangku orang pelautGemar mengarung luas samuderaMenerjang ombak tiada takut Menembus badai sudah biasa

Angin bertiup, layar berkembangOmbak menderu di tepi pantaiPemuda b'rani bangkit sekarangKe laut kita beramai-ramai

Kucingku yang LucuWritten by: Nur Azizah Yasmi, Palembang

KucingSuaramu merdusetiap kamu laparpasti mengatakan "Meong",Tetapi..............Kau sungguh lucu sekalisetiap aku kesana kemariKau selalu mengikutimuAku sayang padamu