satuan polisi pamong praja bab 1...

45
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 1 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bandung terletak pada koordinat 107° BT and 6° 55’ LS. Luas Kota Bandung adalah 16.767 hektar. Kota ini memiliki 30 Kecamatan dan 151 kelurahan. Dalam perkembangannya Kota Bandung makin lama makin pesat dan meluas. Kota Bandung telah memborong 5 fungsi kota, yakni sebagai kota pemerintahan, perdagangan, industri, kebudayaan, pariwisata. Seiring perkembangannya, Kota Bandung kini banyak didatangi pengunjung sehingga rawan menimbulkan gangguan-gangguan terhadap ketentraman masyarakat dan ketertiban umum serta fasilitas umum. Dalam hal ini Pemerintah Kota Bandung sebagai Pemerintah Daerah yang mempunyai fungsi hakikinya adalah memelihara ketentraman masyarakat dan ketertiban umum, selain menyediakan kebutuhan dasar masyarakat (pendidikan, kesehatan, lapangan pekerjaan, fasilitas umum). Dalam melaksanakan fungsi tersebut Pemerintah Kota Bandung membuat peraturan-pertauran daerah salah satunya Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Penyelenggaraan Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan. Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung adalah salah satu instansi Pemerintah Kota Bandungyang menjalankan fungsi organisasi dan bertanggung jawab penyelenggaraan pemeliharaan ketentraman dan ketertiban umum serta penegakkan perda yang didukung oleh anggaran dan sarana prasarana kerja. Mengingat pentingnya pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam rangka melaksanakan intruksi tersebut Walikota Bandung telah memberikan tugas pokok kepada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 06 Tahun 2013 untuk menyelenggarakan penegakan Peraturan Daerah dan/atau Peraturan Walikota, penyelenggaraan ketertiban umum, ketenteraman masyarakat serta perlindungan masyarakat. Tugas tersebut harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, efektif, efisien dan akuntabel.

Upload: hathuy

Post on 10-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 1

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Bandung terletak pada koordinat 107° BT and 6° 55’ LS. Luas Kota Bandung

adalah 16.767 hektar. Kota ini memiliki 30 Kecamatan dan 151 kelurahan. Dalam

perkembangannya Kota Bandung makin lama makin pesat dan meluas. Kota Bandung

telah memborong 5 fungsi kota, yakni sebagai kota pemerintahan, perdagangan,

industri, kebudayaan, pariwisata. Seiring perkembangannya, Kota Bandung kini

banyak didatangi pengunjung sehingga rawan menimbulkan gangguan-gangguan

terhadap ketentraman masyarakat dan ketertiban umum serta fasilitas umum.

Dalam hal ini Pemerintah Kota Bandung sebagai Pemerintah Daerah yang

mempunyai fungsi hakikinya adalah memelihara ketentraman masyarakat dan

ketertiban umum, selain menyediakan kebutuhan dasar masyarakat (pendidikan,

kesehatan, lapangan pekerjaan, fasilitas umum). Dalam melaksanakan fungsi tersebut

Pemerintah Kota Bandung membuat peraturan-pertauran daerah salah satunya

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Penyelenggaraan

Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan. Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung

adalah salah satu instansi Pemerintah Kota Bandungyang menjalankan fungsi

organisasi dan bertanggung jawab penyelenggaraan pemeliharaan ketentraman dan

ketertiban umum serta penegakkan perda yang didukung oleh anggaran dan sarana

prasarana kerja.

Mengingat pentingnya pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil

guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29

Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam rangka

melaksanakan intruksi tersebut Walikota Bandung telah memberikan tugas pokok

kepada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung berdasarkan Peraturan Daerah

Nomor 06 Tahun 2013 untuk menyelenggarakan penegakan Peraturan Daerah

dan/atau Peraturan Walikota, penyelenggaraan ketertiban umum, ketenteraman

masyarakat serta perlindungan masyarakat. Tugas tersebut harus dilaksanakan

dengan penuh tanggung jawab, efektif, efisien dan akuntabel.

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 2

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung No. 06 Tahun 2013 tentang

pembentukan dan susunan organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung,

maka kedudukan, tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja Satuan Polisi

Pamong Praja adalah sebagai berikut :

1.2.1 Kedudukan

Satuan Polisi Pamong Praja merupakan Perangkat Daerah yang dipimpin

oleh seorang Kepala Satuan yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah

1.2.2 Tugas Pokok

Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas penegakkan Peraturan

Daerah dan/atau Peraturan Walikota, menyelenggarakan ketertiban umum

dan ketenteraman masyarakat serta perlindungan masyarakat.

1.2.3 Fungsi

1. penyusunan program dan pelaksanaan penegakkan Peraturan Daerah

dan/atau Peraturan Walikota, penyelenggaraan ketertiban umum dan

ketenteraman masyarakat serta perlindungan masyarakat;

2. pelaksanaan kebijakan penegakkan Peraturan Daerah dan/atau Peraturan

Walikota;

3. pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertiban umum dan

ketenteraman masyarakat di Daerah;

4. pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat;

5. pelaksanaan koordinasi penegakan Peraturan Daerah dan/atau Peraturan

Walikota serta penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman

masyarakat dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia, PPNS

Daerah, dan/atau aparatur lainnya;

6. pengawasan terhadap masyarakat, aparatur, atau badan hukum agar

mematuhi dan menaati penegakkan Peraturan Daerah dan/atau

Peraturan Walikota;

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 3

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

1.2.4 STRUKTUR ORGANISASI

*sumber : Perda Kota Bandung Nomor 06 Tahun 2013

1.3 DASAR HUKUM

LKIP Kota Bandung ini disusun berdasarkan beberapa landasan hukum sebagai

berikut:

1. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah;

2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu

atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

3. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2014 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-

2018;

4. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 01 Tahun 2014 tentang Anggaran

Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014.

KEPALA

SEKRETARIS

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

UPT SATPOL PP KECAMATAN

KASUBAG PROGRAM

KABID PENEGAKKAN

PRODUK HUKUM DAERAH

KASI PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN

PENYULUHAN

KASUBAG KEUANGAN

KASUBAG UMUM DAN

KEPEGAWAIAN

KABID KETERTIBAN UMUM DAN

KETENTRAMAN MASYARAKAT

KABID SUMBER DAYA APARATUR

KABID PERLINDUNGAN MASYARAKAT

KASI PENYELIDIKAN DAN

PENYIDIKAN

KASI KETERTIBAN

UMUM

KASI KETENTRAMAN MASYARAKAT

.

KASI PELATIHAN DASAR

KASI TEKNIS FUNGSIONAL

KASI SATUAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT

KASI BINA POTENSI MASYARAKAT

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 4

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

BAB 2 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. RENCANA STRATEGIS

2.1.1. VISI DAN MISI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG

Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung adalah

merupakan dokumen yang disusun melalui proses sistematis dan

berkelanjutan serta merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala

Daerah yang terpilih dan terintegrasi dengan potensi sumber daya alam yang

dimiliki oleh Daerah yang bersangkutan, dalam hal ini Satuan Polisi Pamong

Praja Kota Bandung. Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kota

Bandung yang ditetapkan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yaitu dari tahun

2013 – 2018 dihubungkan dengan pola pertanggung jawaban Walikota terkait

dengan penetapan/kebijakan bahwa Rencana Strategis Satuan Polisi

Pamong Praja Kota Bandung dibuat pada masa jabatannya, dengan demikian

akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah Daerah akan menjadi akuntabel.

Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung tersebut

ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah

ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018. Adapun Visi dan Misi Satuan

Polisi Pamong Praja Kota Bandung adalah sebagai berikut :

VISI : Terwujudnya Masyarakat Kota Bandung yang Tentram,

Tertib dan Taat Hukum

MISI : Meningkatkan Penyelenggaraan dan Pemeliharaan

Ketentraman dan Ketertiban Umum serta

Menumbuhkan Kepatuhan Hukum

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 5

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

2.1.2. TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR

Tujuan, Sasaran dan Indikator pada Rencana Startegis Satuan Polisi Pamong

Praja Kota Bandung tahun 2013-2018 telah mengalami reviu dan dapat dilihat

di bawah ini :

Tabel 2.1 Tujuan, Sasaran dan Indikator Setelah Reviu

TUJUAN SEBELUM REVIU

TUJUAN SETELAH REVIU

SASARAN SEBELUM REVIU

SASARAN SETELAH REVIU

INDIKATOR KINERJA STRATEGIS SEBELUM

REVIU

INDIKATOR KINERJA STRATEGIS SETELAH

REVIU

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Mantapnya

ketenteraman

dan ketertiban

umum yang

mengarah

kepada kondisi

kondusif

sebagai kota

unggul,

nyaman dan

sejahtera

1. Mantapnya

ketentraman

dan

ketertiban

umum yang

mengarah

kepada

kondisi

kondusif

sebagai kota

jasa

bermartabat

serta

perlindungan

masyarakat

1. Meningkatnya

kondusifitas

ketentraman

dan ketertiban

umum

1. Meningkatnya

ketertiban

umum

Cakupan

Penegakan Perda

1. Cakupan penyelesaian

Penegakan Perda

2. Persentase zona

merah tingkat kota

yang tertib

3. Persentase zona

merah tingkat

kecamatan yang tertib

4. Persentase kawasan

bebas reklame yang

tertib

Terwujudnya

peningkatan

kualitas

pelayanan

publik

2. Meningkatnya

ketentraman

masyarakat

2. Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM)

5. Persentase siskamling

tingkat RW yang aktif

6. Persentase kecamatan

yang melampaui SPM

rasio Linmas

3. Meningkatnya

kapasitas dan

akuntabilitas

kinerja

birokrasi

3. Terwujudnya

Peningkatan

Kualitas

Pelayanan

Publik

3. Nilai evaluasi AKIP 7. Cakupan penyelesaian

gangguan tibum

tranmas

4. Persentase Temuan

Pengelolaan

Anggaran BPK/

Inspektorat yg

ditindaklajuti

8. Persentase Laporan

yang diindaklanjuti

dalam 24 jam

5. Persentase Tertib

Administrasi

Barang/Asset

Daerah

9. Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM)

2. Terwujudnya

ketentraman

ketertiban dan

perlindungan

masyarakat

4. Meningkatnya

kenyamanan

dan keamanan

lingkungan

4. Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi

6. Cakupan Rasio

Petugas Linmas

10. Nilai evaluasi AKIP

7. Jumlah Linmas

Terlatih

11. Persentase temuan

pengelolaan anggaran

BPK/ Inspektorat yang

ditindaklajuti

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 6

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

2.2 INDIKATOR KINERJA UTAMA

Untuk merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan dikembangkan cara

pencapaian tujuan secara optimal. Cara pencapaian tujuan dalam aktivitas Rencana

Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung masing-masing dikembangkan

kedalam kebijakan dan program.

Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata

pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman

Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah,

Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan

sasaran strategis instansi pemerintah. Pemerintah Kota Bandung telah menetapkan

Indikator Kinerja Utama untuk tingkat Pemerintah Daerah dan masing-masing Satuan

Kerja Perangkat Daerah melalui Keputusan Walikota Bandung Nomor : 640/Kep. 210

– BAG.ORPAD/2015 tentang Indikator Kinerja Utama Kota Bandung 2013-2018.

Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Pemerintah Kota Bandung juga melakukan

reviu terhadap Indikator Kinerja Utama, baik tingkat Pemerintah Daerah maupun

tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah, dalam hal ini Satuan Polisi Pamong Praja

Kota Bandung melakukan reviu melalui Keputusan Kepala Satuan Polisi Pamong

Praja Kota Bandung Nomor : 800/428 - Sat Pol PP/2015 tentang Indikator Kinerja

Utama (IKU) Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung. Reviu Indikator Kinerja

Utama (IKU) Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung dapat dilihat pada tabel di

bawah ini :

Tabel 2.2 Indikator Kinerja Utama Setelah Reviu

NO. INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET

2015

TARGET AKHIR 2018

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Cakupan Penyelesaian Penegakan Perda % 75 100

2 Persentase zona merah tingkat kota yang tertib

% 75 100

3 Persentase kawasan bebas reklame yang tertib

% 83.33 95.83

4 Persentase kecamatan yg melampaui SPM rasio Linmas

% 85 100

5 Persentase Laporan yang diindaklanjuti dalam 24 jam

% 75 100

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 7

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

2.3. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

Penetapan Kinerja merupakan tekad dan janji Rencana Kinerja Tahunan sangat

penting yang perlu dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan

karena merupakan wahana proses yang akan memberikan perspektif mengenai apa

yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi

akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber

dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam

mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik,

sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah. Penyusunan

Penetapan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung Tahun 2015 mengacu

pada dokumen Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung Tahun 2013-

2018, Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Rencana Kerja (Renja) dan

Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2015. Satuan Polisi Pamong Praja

Kota Bandung telah menetapkan Perjanjian Kinerja Tahun 2015 dengan uraian

sebagai berikut :

Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Tahun 2015

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR SASARAN SATUAN TARGET

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Meningkatnya ketertiban umum

1. Cakupan penyelesain penegakan Perda

% 75

2. Persentase zona merah tingkat kota yang tertib

% 75

3. Persentase zona merah di kecamatan yang tertib

% 76

4. Persentase kawasan bebas reklame yang tertib

% 83.33

2 Meningkatnya ketentraman masyarakat

5. Persentase siskamling RW tingkat kecamatan yang aktif

% 45

6. Persentase kecamatan yg melampaui SPM rasio Linmas

% 85

3 Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik

7. Cakupan penyelesaian gangguan tibum tranmas

% 100

8. Persentase laporan yang di tindaklanjuti dalam 24 jam

% 75

9. Index kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai 75

10. Nilai evaluasi AKIP Nilai 60.1

4 Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi

11. Persentase temuan pengelolaan anggaran BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti

% 100

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 8

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

2.4. RENCANA ANGGARAN TAHUN 2015

Pada Tahun 2015 dalam pelaksanaan program dan kegiatan untuk menjalankan

tugas pokok dan fungsi serta mewujudkan target kinerja yang ingin dicapai Satuan

Polisi Pamong Praja Kota Bandung menganggarkan belanja langsung urusan wajib

dan non urusan sebesar Rp. 41.556.022.105,00.

Alokasi anggaran belanja langsung tahun 2015 yang dialokasikan untuk

membiayai program-program yang langsung mendukung pencapaian sasaran

strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung adalah sebagai berikut :

Tabel 2.4

Rencana Alokasi Anggaran Sasaran Strategis Tahun 2015

*sumber : Perda Kota Bandung Nomor 06 Tahun 2013

NO SASARAN STRATEGIS JUMLAH

PROGRAM RENCANA (Rp.)

(1) (2) (3) (4)

1 Meningkatnya ketertiban umum 4 15.764.456.050

2 Meningkatnya ketentraman masyarakat 1 9.022.082.220

3 Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik

4 16.525.483.835

4 Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi

1 244.000.000

JUMLAH 10 41.556.022.105

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 9

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan

hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan

dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima

pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung

selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui

penyajian Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung yang dibuat sesuai

ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Keputusan Kepala LAN Nomor

239/IX/618/2003 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 tahun

2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu

atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran

penilaian tingkat pecapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang

ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2013-2018 maupun Renja Tahun 2015 dimana

penganggarannya telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Bandung No. 01 Tahun

2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2014 dan juga Peraturan

Walikota Bandung Nomor 335 Tahun 2015 tentang Penjabaran APBD Tahun 2015. Sesuai

dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan

kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk

mewujudkan misi dan visi pemerintah.

3.1. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Dalam rangka mengukur dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatnya

akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan

Indikator Kinerja Utama (IKU). Untuk itu pertama kali yang perlu dilakukan instansi

pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi

pemerintah yang bersangkutan. Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam

tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU adalah merupakan

ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah.

Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 10

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

pemerintah yang bersangkutan. Hasil capaian indicator kinerja utama Satuan Polisi

Pamong Prja Kota Bandung Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.1

Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015

NO.

INDIKATOR KINERJA UTAMA

SATUAN TAHUN 2015

TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Cakupan penyelesaian penegakan Perda

% 75 83.99 111.98

2 Persentase zona merah tingkat kota yang tertib

% 75 77.77 103.69

3 Persentase kawasan bebas reklame yang tertib

% 83.33 100.00 120.00

4 Persentase kecamatan yang melampaui SPM rasio Linmas

% 85 86.66 101.95

5 Persentase laporan yang diindaklanjuti dalam 24 jam

% 75 90.54 120.72

Rata-rata Capaian Indikator Kinerja 111.66

Diagram 3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015

Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat pada tahun 2015 setiap indikator kinerja

utama Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung dapat melebihi target yaitu :

1. Cakupan penyelesaian penegakan Perda dengan capaian kinerja sebesar

111.98%;

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 11

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

2. Persentase zona merah tingkat kota yang tertib dengan capaian kinerja sebesar

103.69%;

3. Persentase kawasan bebas reklame yang tertib dengan capaian kinerja sebesar

111.98%;

4. Persentase kecamatan yang melampaui SPM rasio Linmas dengan capaian

kinerja sebesar 101.95%;

5. Persentase laporan yang diindaklanjuti dalam 24 jam dengan capaian kinerja

sebesar 120.72%.

Sehingga dengan kondisi capaian di atas, rata-rata capaian indikator kinerja utama

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung sebesar 111.66%, dengan hasil rata-rata

capaian tersebut Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung berhasil memenuhi

amanat dalam mengemban tugas pokok dan fungsinya.

3.2. PENGUKURAN, EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA SASARAN STRATEGI

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam

rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah.

Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Kepala LAN Nomor

239/IX/618/2004 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah; dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kerja, Pelaporan Kinerja

dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal

dengan pendekatan petunjuk pelaksanaan evaluasi akuntabiltas kinerja instansi

pemerintah, sebagai berikut :

Warna Persentase Keterangan

n/a Tidak Ada Target

< 100% Tidak Mencapai Target

= 100% Sesuai

> 100% Melebihi Target

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 12

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

Secara umum pada tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung telah

dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan dalam Renstra 2013-2018. Jumlah Sasaran yang ditetapkan untuk

mencapai misi dan visi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung Tahun 2013-2018

setelah melalui reviu adalah sebanyak 4 sasaran dengan 11 indikator.

Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2015

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN

TAHUN 2015

TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Meningkatnya ketertiban umum

1. Cakupan penyelesain penegakan Perda

% 75 83.99 111.98

2. Persentase zona merah tingkat kota yang tertib

% 75 77.77 103.69

3. Persentase zona merah di kecamatan yang tertib

% 76 84.65 111.38

4. Persentase kawasan bebas reklame yang tertib

% 83.33 100.00 120.00

2 Meningkatnya ketentraman masyarakat

5. Persentase siskamling RW tingkat kecamatan yang aktif

% 45 52.53 116.73

6. Persentase kecamatan yg melampaui SPM rasio Linmas

% 85 86.66 101.95

3 Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik

7. Cakupan penyelesaian gangguan tibum tranmas

% 100 100.00 100.00

8. Persentase laporan yang di tindaklanjuti dalam 24 jam

% 75 90.54 120.72

9. Index kepuasan Masyarakat (IKM)

Nilai 75 - -

4 Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi

10. Nilai evaluasi AKIP Nilai 60.1 60.45 100.58

11. Persentase temuan pengelolaan anggaran BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti

% 100 100.00 100.00

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 13

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

Diagram 3.2

Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2015

Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat capaian indikator sasaran strategis

pada tahun 2015 terdapat 8 indikator yang melebihi target yaitu :

1. Cakupan penyelesaian penegakan Perda dengan capaian sebesar 111.98%;

2. Persentase zona merah tingkat kota yang tertib dengan capaian sebesar

103.69%;

3. Persentase zona merah di kecamatan yang tertib dengan capaian sebesar

111.38%;

4. Persentase kawasan bebas reklame yang tertib dengan capaian sebesar

120.00%;

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 14

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

5. Persentase siskamling RW tingkat kecamatan yang aktif dengan capaian

sebesar 116.73%;

6. Persentase kecamatan yang melampaui SPM rasio Linmas dengan capaian

sebesar 101.95%;

7. Persentase laporan yang diindaklanjuti dalam 24 jam dengan capaian sebesar

120.72%;

8. Nilai evaluasi AKIP dengan capaian sebesar 100.58%.

Untuk capaian indikator sasaran strategis yang seuai dengan target terdapat 2

indikator yaitu :

1. Cakupan penyelesaian gangguan tibum tranmas dengan capaian sebesar

100.00%;

2. Persentase temuan pengelolaan anggaran BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti

dengan capaian sebesar 100.00%.

Dan pada tahun 2015 terdapat 1 indikator yang belum dilakukan pengukuran yaitu

Indeks kepuasan masyarakat.

Tabel 3.3 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis

Tahun Sebelumnya, Tahun Berjalan dan Target Akhir Tahun Renstra

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN

CAPAIAN TAHUN

2014

CAPAIAN TAHUN

2015

TARGET AKHIR TAHUN

2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Meningkatnya ketertiban umum

1. Cakupan penyelesain penegakan Perda

% 100.43 111.98 100

2. Persentase zona merah tingkat kota yang tertib

% 102.03 103.69 100

3. Persentase zona merah di kecamatan yang tertib

% 108.30 111.38 100

4. Persentase kawasan bebas reklame yang tertib

% 104.16 120.00 95.83

2 Meningkatnya ketentraman masyarakat

5. Persentase siskamling RW tingkat kecamatan yang aktif

% 106.22 116.73 100

6. Persentase kecamatan yang melampaui SPM rasio Linmas

% 104.16 101.95 100

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 15

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

Diagram 3.3 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2015

Tahun Sebelumnya, Tahun Berjalan dan Target Akhir Tahun Renstra

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN

TAHUN 2014

TAHUN 2015

TARGET AKHIR TAHUN

2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

3 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

7. Cakupan penyelesaian gangguan tibum tranmas

% 100.00 100.00 100

8. Persentase laporan yang di tindaklanjuti dalam 24 jam

% 100.00 120.72 100

9. Index kepuasan Masyarakat (IKM)

Nilai 106.94 - 81.26

4 Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi

10. Nilai evaluasi AKIP Nilai 103.05 100.58 80

11. Persentase temuan pengelolaan anggaran BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti

% 100.00 100.00 100

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 16

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

Dengan melihat tabel dan diagram diatas dapat kita lihat perbandingan capaian

indikator sasaran strategis tahun 2014, tahun 2015 dengan target akhir tahun 2008

yaitu :

1. Pada tahun 2014 terdapat indikator kinerja yang capaiannya paling tinggi yaitu

Persentase zona merah di kecamatan yang tertib dengan capaian sebesar

108.30, apabila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2015 lebih

meningkat lagi pencapaiannya yaitu sebesar 111.38 dengan penambahan

capaian sebesar 3.08% dan apabila dibandingkan dengan target akhir tahun

2018 pencapaian indikator Persentase zona merah di kecamatan yang tertib

pada tahun 2014 sudah melebihi target akhir tahun 2018.

Dan indikator kinerja yang capaiannya paling rendah adalah Cakupan

penyelesaian gangguan tibum tranmas, Persentase laporan yang di

tindaklanjuti dalam 24 jam dan Persentase temuan pengelolaan anggaran

BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti dengan capaian sebesar 100.00%, apabila

dibandingkan dengan capaian pada tahun 2015 ada dua indikator kinerja yang

capaiannya sesuai dengan target akhir tahun 2018 yaitu Cakupan

penyelesaian gangguan tibum tranmas dan Persentase temuan pengelolaan

anggaran BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti dan hanya satu indikator kinerja

yang capaiannya lebih meningkat dari tahun 2014 yaitu Persentase laporan

yang di tindaklanjuti dalam 24 jam dengan capaian sebesar 120.72% dengan

penambahan capaian sebesar 20.72% sehingga sudah melebihi target akhir

tahun 2018.

2. Pada tahun 2015 indikator kinerja yang paling tinggi capaiannya adalah

Persentase laporan yang di tindaklanjuti dalam 24 jam dengan capaian

sebesar 120.72% dan apabila dibandingkan dengan target akhir tahun 2018

pencapaian indikator Persentase laporan yang di tindaklanjuti dalam 24 jam

sudah melebihi target akhir tahun 2018.

Dan indikator kinerja yang capaiannya paling rendah adalah Cakupan

penyelesaian gangguan tibum tranmas dan Persentase temuan pengelolaan

anggaran BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti dengan capaian sebesar

100.00% sehingga pencapaiannya sudah sesuai target akhir tahun 2018.

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 17

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

Tabel 3.4 Rata-Rata Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2015

NO SASARAN

STRATEGIS JUMLAH

INDIKATOR

RATA- RATA

CAPAIAN (%)

>100% =100% <100%

JML % JML % JML %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1 Meningkatnya ketertiban umum

4 111.76 4 100.00 - - - -

2 Meningkatnya ketentraman masyarakat

2 109.34 2 100.00 - - - -

3 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

3 110.36 1 33.33 1 33.33 - -

4 Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kineja birokrasi

2 100.29 1 50.00 1 50.00 - -

Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa rata-rata capaian sasaran strategis Satuan

Polisi Pamong Praja Kota Bandung dari 4 sasaran strategis 2 sasaran strategis

capaian kinerjanya dapat dipredikatkan dengan kategori melebihi target dan 2

sasaran strategis lagi capaian kinerjanya dapat dipredikatkan dengan kategori

melebihi target dan sesuai target.

Selanjutnya dilakukan pula pengukuran/penentuan tingkat efektivitas yang

menggambarkan tingkat kesesuaian antara tujuan dengan hasil, manfaat atau

dampak. Selain itu, evaluasi juga dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja

(performance gap) yang terjadi, baik terhadap penyebab terjadinya gap maupun

strategi pemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan.

Analisis bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala

yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna

perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Selain itu,

dalam analisis kinerja dilakukan pula analisis efisiensi dengan cara membandingkan

antara output dengan input baik untuk rencana maupun realisasi. Analisis ini

menggambarkan tingkat efisiensi yang dilakukan oleh instansi dengan memberikan

data nilai output per unit yang dihasilkan oleh suatu input tertentu, analisis

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 18

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

pencapaian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan secara rinci dapat

dilihat sebagai berikut :

Capaian indikator kinerja sasaran strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kota

Bandung yang pertama untuk mendukung visi dan misi Satuan Polisi Pamong Praja

Kota Bandung yaitu Meningkatnya Ketertiban Umum adalah sebagai berikut :

Tabel 3.5

Capaian Indikator Kinerja Sasaran 1 Tahun 2015

Secara keseluruhan pencapaian sasaran 1 Meningkatnya Ketertiban Umum

dengan 4 indikator yaitu :

1. Cakupan Penyelesaian Penegakan Perda dengan capaian sebesar 111.98%;

2. Persentase zona merah tingkat kota yang tertib dengan capaian sebesar

103.69%;

3. Persentase zona merah di kecamatan yang tertib dengan capaian sebesar

111.38%;

4. Persentase kawasan bebas reklame yang tertib dengan capaian sebesar

120.00%;

Maka sasaran 1 memiliki rata-rata capaian target sebesar 111.76% atau bisa

dipredikatkan rata-rata capaian kinerjanya dalam kategori melebihi target.

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN

TAHUN 2015

TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)

(1) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Cakupan penyelesain penegakan Perda

% 75 83.99 111.98

2 Persentase zona merah tingkat kota yang tertib

% 75 77.77 103.69

3 Persentase zona merah di kecamatan yang tertib

% 76 84.65 111.38

4 Persentase kawasan bebas reklame yang tertib

% 83.33 100.00 120.00

Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 1 111.76

SASARAN 1 : Meningkatnya Ketertiban Umum

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 19

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

Indikator kinerja sasaran strategis cakupan penyelesaian penegakan Perda pada

tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung menargetkan kinerja sebesar

75%, kemudian pada pelaksanaannya mampu mencapai realisasi kinerja sebesar

83.99%, hal ini terjadi karena Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung mampu

menyelesaikan penegakan Perda sebanyak 3.806 pelanggar dari sejumlah laporan

yang masuk sebesar 4.531 laporan sehingga pencapaian kinerja yang telah

dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung dalam cakupan

penegakan Perda adalah sebesar 111.98% dan bisa dipredikatkan ke dalam kategori

melebihi target. Dengan rumus perhitungan sebagai berikut :

∑ Penyelesaian pelanggaran Perda Perwal x 100% Pelanggaran Perda Perwal yang terlaporkan ∑ 3.806 x 100% = 83.99% 4.531

Tabel 3.6 Data Penyelesaian Penegakan Perda Tahun 2015

NO PERATURAN

DAERAH JENIS PENERTIBAN

LAPORAN MASUK

LAPORAN YANG

DISELESAIKAN (1) (3) (4) (5) (1)

1 No. 4 Tahun 2012 Reklame 983 866

2 No. 11 Tahun 2010 Minuman Beralkohol 15 13

3 No. 11 Tahun 2005 PKL 407 361

4 No. 11 Tahun 2005 Parkir Liar 980 817

5 No. 11 Tahun 2005 PSK 224 201

6 No. 15 Tahun 2012 Menara Telekomunikasi 9 7

7 No. 19 Tahun 2012, No. 07 Tahun 2012, No. 05 Tahun 2010

Perijinan Usaha 85 73

8 No. 02 Tahun 2009 Bangunan Liar 665 506

9 No. 24 Tahun 2012 PMKS 1,092 908

10 No. 11 Tahun 2005 Razia Tempat Sampah 51 35

11 No. 11 Tahun 2005 Biaya Paksa 20 19

JUMLAH 4531 3806 *sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung

1.1 Cakupan penyelesaian penegakan Perda

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 20

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

KINERJA NYATA DENGAN KINERJA YANG DIRENCANAKAN

Pada tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung merencanakan

target untuk indikator kinerja cakupan penyelesaian penegakan Perda sebesar

75% dan dalam pelaksanaannya Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung

dapat merealisasikan kinerja nyatanya sebesar 83.99% sehingga bisa melebihi

target kinerja yang direncanakan dengan capaian kinerja sebesar 111.98%.

KINERJA NYATA DENGAN KINERJA TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA

Pencapaian kinerja yang telah dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja

Kota Bandung dalam cakupan penyelesaian penegakan Perda kinerja nyatanya

pada tahun 2015 dengan realisasi kinerja sebesar 83.99%, sedangkan kinerja

tahun-tahun sebelumnya pada tahun 2014 realisasi kinerjanya sebesar 70.30%

sehingga dengan kondisi tersebut indikator kinerja cakupan penyelesaian

penegakan Perda realisasi kinerjanya bisa melebihi realisasi kinerja tahun-tahun

sebelumnya, hal ini terjadi karena adanya peningkatan target pada Renstra

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung tahun 2013-2018 dan perkembangan

dalam pelaksanaan kinerjanya dengan faktor pendorong sebagai berikut :

3. Peraturan Daerah (Perda) atau Peraturan Kepala Daerah (Perkada) yang

mengatur dan dapat menjadi dasar hukum dan anggaran;

4. Adanya penambahan jumlah PPNS;

5. Adanya penambahan personil;

6. Perkembangan masyarakat mengenai pengetahuan tentang aturan hukum

lebih meningkat.

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 21

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

Pada tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung telah menargetkan zona

merah tingkat Kota Bandung tertib, dimana dari jumlah zona merah tingkat Kota

dijadikan prioritas tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja di Kota

Bandung.

Pada tahun 2014 jumlah zona merah adalah 7 titik yaitu Jalan Asia Afrika, Jalan

Daleum Kaum, Jalan Kepatihan, Jalan Dewi Sartika, Jalan Otto Iskandar Dinata,

Jalan Merdeka, Jalan Ahmad Yani (Kawasan Cicadas) dan pada tahun 2015

bertambah menjadi 2 titik yaitu Jalan Braga dan Jalan Cikapundung Timur (Ir.

Soekarno), sehingga jumlah titik zona merah pada tahun 2015 menjadi 9 titik karena

Jalan Braga dan Jalan Cikapundung Timur (Ir. Soekarno) telah mengalami

peningkatan baik dalam infrastruktur jalan ataupun trotoar dan menjadi tempat wisata

di Kota Bandung khususnya untuk Jalan Cikapundung Timur telah berubah nama

menjadi Jalan Ir. Soekarno yang diresmikan langsung oleh Walikota Bandung

sehingga jalan tersebut tidak boleh dilalui oleh kendaraan dan pedagang, maka

dengan kondisi tersebut dua jalan tersebut termasuk kedalam zona merah Kota

Bandung.

Dari 9 titik tersebut selama tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung

mampu memelihara ketertiban umum dan ketentraman masyarakat pada 7 titik.

Sesuai dengan realisasi kinerja yang telah dilaksanakan yaitu sebesar 77.77%,

karena pada tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung untuk indikator

kinerja persentase zona merah tingkat kota yang tertib menargetkan kinerjanya

sebesar 75% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 103.69% maka dapat

disimpulkan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung telah melebihi target.

Dengan rumus perhitungan sebagai berikut :

∑ Zona merah yang tertib x 100% Zona merah tingkat kota ∑ 7 x 100% = 77.77% 9

Kondisi zona merah Kota Bandung yang tertib secara rinci dapat dilihat pada tabel

berikut di bawah ini.

1.2 Persentase zona merah tingkat kota yg tertib

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 22

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

Tabel 3.7

Data Zona Merah Kota Yang Tertib Tahun 2015

NO LOKASI

ZONA MERA KONDISI KETERANGAN

(1) (3) (4) (5)

1 Jalan Asia Afrika Tertib

2 Jalan Daleum Kaum Tertib

3 Jalan Kepatihan Tertib

4 Jalan Dewi Sartika Tertib

5 Jalan Otto Iskandar Dinata

Belum Tertib Masih dalam tahap relokasi ke Gedung Pasar Baru

6 Jalan Merdeka Tertib

7 Jalan Ahmad Yani (Kawasan Cicadas)

Belum Tertib Masih dalam tahap relokasi ke Eks Gedung Matahari

8 Jalan Braga Tertib

9 Jalan Cikapundung Timur (Ir. Soekarno)

Tertib

*sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung

Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa zona merah Kota Bandung yang mampu

ditertibkan sebanyak 7 titik dan zona merah Kota Bandung yang belum mampu

ditertibkan ada 2 titik yaitu Jalan Otto Iskandar Dinata dan Jalan Ahmad Yani

(Kawasan Cicadas), hal ini bisa terjadi karena pedagang kaki lima yang berlokasi di

Jalan Otto Iskandar Dinata masih dalam tahap relokasi ke Gedung Pasar Baru dan

pedagang kaki lima yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani (Kawasan Cicadas) masih

dalam tahap relokasi ke Eks Gedung Matahari.

KINERJA NYATA DENGAN KINERJA YANG DIRENCANAKAN

Pada tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung merencanakan

target untuk indikator kinerja persentase zona merah kota yang tertib sebesar

75% dan dalam pelaksanaannya Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung

dapat merealisasikan kinerja nyatanya sebesar 77.77% sehingga bisa melebihi

target kinerja yang direncanakan dengan capaian kinerja sebesar 103.69%.

KINERJA NYATA DENGAN KINERJA TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA

Pencapaian kinerja yang telah dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja

Kota Bandung dalam persentase zona merah kota yang tertib kinerja nyatanya

pada tahun 2015 dengan realisasi kinerja sebesar 77.77%, sedangkan kinerja

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 23

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

tahun-tahun sebelumnya pada tahun 2014 realisasi kinerjanya sebesar 71.42%

sehingga dengan kondisi tersebut indikator kinerja persentase zona merah kota

yang tertib realisasi kinerjanya bisa melebihi realisasi kinerja tahun-tahun

sebelumnya.

.

Kota Bandung adalah Kota Wisata yang sering didatangi pengunjung diberbagai

lokasi wisata, dengan kondisi tersebut untuk menjaga ketertiban umum dan

ketentraman masyarakat di wilayah Kota Bandung dibuat suatu zona untuk pedagang

kaki lima dan salah satunya zona merah, di Kota Bandung terdapat 215 zona merah

yang tersebar di setiap Kecamatan. Maka dengan adanya zona merah itu merupakan

suatu kewajiban bagi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung untuk menertibkan

zona merah tersebut dan menjadi indikator kinerja sasaran strategis Satuan Polisi

Pamong Praja Kota Bandung. Pada tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota

Bandung menargetkan 76% dari total keseluruhan zona merah, selama tahun 2015

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung pada pelaksanaannya ternyata dapat

menertibkan sebanyak 182 zona merah yaitu dengan realisasi kinerja sebesar 84.65%

sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 111.38% dan bisa dipredikatkan ke dalam

kategori melebihi target.

1.3 Persentase zona merah tingkat kecamatan yg tertib

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 24

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

Dalam hali ini Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung selalu menjaga ketertiban

umum dan ketentraman masyarakat di kawasan tersebut dan dibantu oleh jajaran

kewilayahan di kecamatan masing-masing.

Dengan rumus perhitungan sebagai berikut :

∑ Zona merah yang tertib x 100% Zona merah tingkat kecamatan ∑ 182 x 100% = 84.65% 215

Tabel 3.8

Data Zona Merah Kecamatan Yang Tertib Tahun 2015

NO. KECAMATAN ZONA MERAH REALISASI

PENERTIBAN

1 2 3 4

1 ANDIR 10 10

2 ASTANA ANYAR 10 8

3 COBLONG 11 10

4 BANDUNG WETAN 20 14

5 PANYILEUKAN 5 5

6 SUMUR BANDUNG 15 13

7 CIBEUNYING KALER 5 4

8 CIBEUNYING KIDUL 5 5

9 KIARA CONDONG 8 6

10 SUKAJADI 10 9

11 SUKASARI 7 5

12 ARCAMANIK 4 3

13 LENGKONG 8 8

14 BOJONGLOA KIDUL 6 6

15 BOJONGLOA KALER 6 5

16 CIDADAP 5 5

17 MANDALAJATI 4 3

18 BANDUNG KULON 7 7

19 BANDUNG KIDUL 3 3

20 BATUNUNGGAL 13 5

21 RANCASARI 4 4

22 UJUNG BERUNG 5 3

23 CICENDO 8 7

24 GEDEBAGE 4 4

25 BABAKAN CIPARAY 5 4

26 BUAH BATU 6 6

27 REGOL 15 14

28 CIBIRU 2 2

29 ANTAPANI 2 2

30 CINAMBO 2 2

JUMLAH 215 182

*sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 25

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

Dari tabel di atas menunjukan bahwa capaian indikator kinerja persentase zona

merah tingkat kecamatan yang tertib keseluruhan sudah mencapai target tahun 2014,

dengan rincian sebagai berikut :

Kecamatan yang sudah selesai : 14 Kecamatan

Kecamatan yang belum selesai : 16 Kecamatan

Kecamatan paling banyak : Kecamatan Bandung Wetan dengan jumlah zona

merah 20 zona dengan capaian 70.00%

Kecamatan paling sedikit : Kecamatan Cibiru, Kecamatan Antapani dan

Kecamatan Cinambo dengan jumlah zona merah 2

Faktor Penghambat : Tingkat kesadaran dan disiplin masyarakat yang kurang

terhadap pentingnya Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota tentang

Ketertiban dan Ketentraman Masyarakat

Faktor Pendukung : Sarana dan prasaran yang memadai untuk pelaksanaan

penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota tentang Ketertiban dan

Ketentraman Masyarakat.

Solusi :

1. Melakukan Sosialisasi/Penyuluhan mengenai Peraturan Daerah dan

Peraturan Walikota tentang Ketertiban dan Ketentraman Masyarakat secara

komprehensif kepada masyarakat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan di

kalangan dunia pendidikan baik melalui media cetak, elektronik atau secara

langsung.

2. Melakukan kegiatan rutin penertiban.

KINERJA NYATA DENGAN KINERJA YANG DIRENCANAKAN

Pada tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung merencanakan

target untuk indikator kinerja persentase zona merah tingkat kecamatan yg tertib

sebesar 76% dan dalam pelaksanaannya Satuan Polisi Pamong Praja Kota

Bandung dapat merealisasikan kinerja nyatanya sebesar 84.65% sehingga bisa

melebihi target kinerja yang direncanakan dengan capaian kinerja sebesar

111.38%.

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 26

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

KINERJA NYATA DENGAN KINERJA TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA

Pencapaian kinerja yang telah dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja

Kota Bandung dalam persentase zona merah tingkat kecamatan yg tertib kinerja

nyatanya pada tahun 2015 dengan realisasi kinerja sebesar 84.65%, sedangkan

kinerja tahun-tahun sebelumnya pada tahun 2014 realisasi kinerjanya sebesar

75.81% sehingga dengan kondisi tersebut indikator kinerja persentase zona

merah tingkat kecamatan yang tertib realisasi kinerjanya bisa melebihi realisasi

kinerja tahun-tahun sebelumnya.

Pada tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung telah menargetkan

beberapa kawasan bebas reklame yang benar-benar tertib dan terjaga ketertiban

umumnya. Kawasan tersebut anatara lain Jalan Cipaganti, Jalan Asia Afrika, Jalan

Padjadjaran, Jalan Merdeka, Jalan Ir. H. Juanda dan Jalan Pasteur, pada kawasan

tersebut dilarang adanya reklame. Dari 6 kawasan tersebut Satuan Polisi Pamong

Praja Kota Bandung mampu menjaga ketertiban bebas reklame, dengan begitu dapat

dikatakan bahwa dari target kinerja yang direncanakan yaitu 83.33% ternyata dalam

realisasi kinerjanya sebesar 100.00% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar

120.00% dan bisa dipredikatkan ke dalam kategori melebihi target. Dengan rumus

perhitungan sebagai berikut :

∑ Kawasan bebas reklame yang tertib x 100% Kawasan bebas reklame

∑ 6 x 100% = 100.00% 6

1.4 Persentase kawasan bebas reklame yang tertib

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 27

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

Tabel 3.9 Data Penertiban Reklame Tahun 2015

NO JALAN JENIS PENERTIBAN KETERANGAN

(1) (2) (3) (4)

1 Cipaganti Reklame Permanen dan Insidentil Tertib

2 Asia Afrika Reklame Permanen dan Insidentil Tertib

3 Padjadjaran Reklame Permanen dan Insidentil Tertib

4 Merdeka Reklame Permanen dan Insidentil Tertib

5 Ir. H. Juanda Reklame Permanen dan Insidentil Tertib

6 Pasteur Reklame Permanen dan Insidentil Tertib

*sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung

KINERJA NYATA DENGAN KINERJA YANG DIRENCANAKAN

Pada tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung merencanakan

target untuk indikator kinerja persentase kawasan bebas reklame yang tertib

sebesar 83.33% dan dalam pelaksanaannya Satuan Polisi Pamong Praja Kota

Bandung dapat merealisasikan kinerja nyatanya sebesar 100.00% sehingga bisa

melebihi target kinerja yang direncanakan dengan capaian kinerja sebesar

120.00%.

KINERJA NYATA DENGAN KINERJA TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA

Pencapaian kinerja yang telah dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja

Kota Bandung dalam persentase kawasan bebas reklame yang tertib kinerja

nyatanya pada tahun 2015 dengan realisasi kinerja sebesar 100.00%,

sedangkan kinerja tahun-tahun sebelumnya pada tahun 2014 realisasi kinerjanya

sebesar 83.33% sehingga dengan kondisi tersebut indikator kinerja persentase

kawasan bebas reklame yang tertib realisasi kinerjanya bisa melebihi realisasi

kinerja tahun-tahun sebelumnya.

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 28

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

Capaian indikator kinerja sasaran strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kota

Bandung yang kedua untuk mendukung visi dan misi Satuan Polisi Pamong Praja

Kota Bandung yaitu Meningkatnya Ketentraman Masyarakat adalah sebagai berikut :

Tabel 3.10

Capaian Indikator Kinerja Sasaran 2 Tahun 2015

Secara keseluruhan pencapaian sasaran 2 Meningkatnya Ketentraman

Masyarakat dengan 2 indikator yaitu :

1. Persentase siskamling RW tingkat kecamatan yang aktif dengan capaian sebesar

116.73%;

2. Persentase kecamatan yg melampaui SPM rasio linmas dengan capaian sebesar

101.95%;

Maka sasaran 2 memiliki rata-rata capaian target sebesar 109.34% atau bisa

dipredikatkan rata-rata capaian kinerjanya dalam kategori melebihi target.

Sejak tahun 2013 Perlindungan Masyarakat (Linmas) sudah tergabung dengan

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung berupaya meningkatkan ketentraman

masyarakat dengan meningkatkan jumlah siskamling RW aktif di tiap kecamatan Kota

Bandung.

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TAHUN 2015

TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)

(1) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Persentase siskamling RW tingkat kecamatan yang aktif

% 45 52.53 116.73

2 Persentase kecamatan yg melampaui SPM rasio linmas

% 85 86.66 101.95

Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 2 109.34

SASARAN 2 : Meningkatnya Ketentraman Masyarakat

2.1 Persentase siskamling RW tingkat kecamatan yang aktif

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 29

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

Pada tahun 2015 ditargetkan kinerjanya sebesar 45% dari jumlah keseluruhan, Kota

Bandung memiliki 1.578 RW dalam 30 Kecamatan. Namun belum semua siskamling

di tingkat RW aktif. Maka dari itu Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung melalui

Bidang Perlindungan Masyarakat berupaya untuk meningkatkan ketentraman

masyarakat melalui peningkatan jumlah siskamling RW yang aktif. Kriteria aktif disini

adalah siskamling yang mempunyai kelembagaan, mempunyai jadwal piket, dan

mempunyai laporan dari kegiatan siskamling tersebut.

Selama tahun 2015 telah terdata sebanyak 829 siskamling yang aktif. Hal ini berarti

realisasi kinerjanya sebesar 52.53%. Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung

dalam hal pencapaian kinerjanya mampu melebihi target yaitu sebesar 116.73%

dengan rincian :

∑ Siskamling RW yang aktif x 100% RW ∑ 829 x 100% = 52.53% 1578

Tabel 3.11

Data Siskamling RW Aktif Tahun 2015

NO. KECAMATAN JUMLAH

SISKAMLING RW AKTIF

JUMLAH RW

(1) (2) (3) (4)

1 SUKASARI 18 32

2 SUKAJADI 13 49

3 CICENDO 47 56

4 ANDIR 45 54

5 CIDADAP 10 29

6 COBLONG 36 75

7 BANDUNG WETAN 15 36

8 SUMUR BANDUNG 15 37

9 CIBEUNYING KIDUL 53 87

10 CIBEUNYING KALER 25 46

11 ASTANA ANYAR 15 50

12 BOJONGLOA KALER 26 47

13 BABAKAN CIPARAY 44 57

14 BOJONGLOA KIDUL 11 44

15 BANDUNG KULON 42 73

16 REGOL 58 60

17 LENGKONG 28 65

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 30

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

NO. KECAMATAN JUMLAH

SISKAMLING RW AKTIF

JUMLAH RW

(1) (2) (3) (4)

18 BATUNUNGGAL 67 83

19 KIARACONDONG 39 85

20 ARCAMANIK 27 51

21 CIBIRU 10 53

22 ANTAPANI 49 61

23 UJUNG BERUNG 20 58

24 RANCASARI 22 51

25 BUAH BATU 34 55

26 BANDUNG KIDUL 17 34

27 GEDE BAGE 9 38

28 PANYILEUKAN 4 36

29 CINAMBO 14 25

30 MANDALAJATI 16 51

JUMLAH 829 1578

*sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung

KINERJA NYATA DENGAN KINERJA YANG DIRENCANAKAN

Pada tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung merencanakan

target untuk indikator kinerja persentase siskamling RW tingkat kecamatan yang

aktif sebesar 45% dan dalam pelaksanaannya Satuan Polisi Pamong Praja Kota

Bandung dapat merealisasikan kinerja nyatanya sebesar 52.53% sehingga bisa

melebihi target kinerja yang direncanakan dengan capaian kinerja sebesar

116.73%.

KINERJA NYATA DENGAN KINERJA TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA

Pencapaian kinerja yang telah dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja

Kota Bandung dalam persentase siskamling RW tingkat kecamatan yang aktif

kinerja nyatanya pada tahun 2015 dengan realisasi kinerja sebesar 52.53%,

sedangkan kinerja tahun-tahun sebelumnya pada tahun 2014 realisasi kinerjanya

sebesar 9.56% sehingga dengan kondisi tersebut indikator kinerja persentase

siskamling RW tingkat kecamatan yang aktif realisasi kinerjanya bisa melebihi

realisasi kinerja tahun-tahun sebelumnya. Hal ini bisa terjadi karena faktor-faktor

pendorong sebagai beirkut ;

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 31

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

1. Sering dilakukanya sosialisasi dan pembinaan terhadap masyarakat tentang

perlunya peningkatan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat di

wilayah RW masing-masing baik tingkat Kecamatan maupun Kelurahan yang

dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung;

2. Keikutsertaan aparat kewilayahan dalam pembinaan;

3. Adanya kesadaran masyarakat yaitu perlu adanya peningkatan ketertiban

umum dan ketentraman masyarakat di wilayahnya masing-masing.

Selain dari meningkatkan jumlah siskamling RW aktif di Kecamatan, Satuan Polisi

Pamong Praja Kota Bandung juga mengupayakan pemerataan anggota linmas di

setiap kecamatan untuk meningkatkan ketentraman masyarakat. Secara keseluruhan

Kota Bandung telah memenuhi Standar Pelayanan Minimal untuk Rasio Linmas,

dimana SPM Rasio Linmas adalah 1 : 1, sedangkan Kota Bandung sudah melebihi

yaitu: 9833 : 11.577 = 1 : 1,18.

Namun rasio ini belum merata di tiap kecamatan, selama tahun 2015 baru ada 26

kecamatan yang telah melampaui SPM rasio Linmas dari 30 kecamatan yang ada di

Kota Bandung. Dari target kinerja yang direncanakan adalah sebesar 85% yang

kemudian dapat direalisasikan sebesar 86.66%, sehingga pencapaian kinerja yang

dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung adalah 101.95% yang

berarti Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung telah berhasil melebihi target.

Dengan perhitungan sebagai berikut :

2.1 Persentase kecamatan yg melampaui SPM rasio linmas

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 32

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

∑ Kecamatan yang melampau SPM x 100% Kecamatan ∑ 26 x 100% = 86.66%

30

Tabel 3.12

Data Kecamatan Yang Melampaui Rasio Linmas Tahun 2015

NO. KECAMATAN JUMLAH

RT

JUMLAH ANGGOTA

LINMAS

RASIO LINMAS

(1) (2) (3) (4) (5)

1 SUKASARI 219 328 1.50

2 SUKAJADI 331 345 1.04

3 CICENDO 413 467 1.13

4 ANDIR 381 477 1.25

5 CIDADAP 174 304 1.75

6 COBLONG 462 493 1.07

7 BANDUNG WETAN 197 170 0.86

8 SUMUR BANDUNG 231 218 0.94

9 CIBEUNYING KIDUL 562 566 1.01

10 CIBEUNYING KALER 286 369 1.29

11 ASTANA ANYAR 316 269 0.85

12 BOJONGLOA KALER 395 437 1.11

13 BABAKAN CIPARAY 365 487 1.33

14 BOJONGLOA KIDUL 261 308 1.18

15 BANDUNG KULON 440 683 1.55

16 REGOL 371 427 1.15

17 LENGKONG 432 480 1.11

18 BATUNUNGGAL 547 593 1.08

19 KIARACONDONG 594 573 0.96

20 ARCAMANIK 271 361 1.33

21 CIBIRU 281 339 1.21

22 ANTAPANI 328 380 1.16

23 UJUNG BERUNG 305 333 1.09

24 RANCASARI 339 402 1.19

25 BUAH BATU 366 534 1.46

26 BANDUNG KIDUL 194 337 1.74

27 GEDE BAGE 194 213 1.10

28 PANYILEUKAN 181 185 1.02

29 CINAMBO 101 165 1.63

30 MANDALAJATI 296 334 1.13

JUMLAH 9833 11577 1.18

*sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 33

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

Dari tabel di atas menunjukan bahwa terdapat 4 Kecamatan yang belum melampaui

rasio linmas yaitu : Kecamatan Bandung Wetan, Kecamatan Sumur Bandung,

Kecamatan Astana Anyar, Kecamatan Kiaracondong. Yang menjadi hambatan dari 4

Kecamatan tersebut adalah minimnya keinginan dari msyarakat untuk menjadi

anggota linmas, hambatan lainnya adalah minimnya pemahaman masyarakat tentang

tugas pokok fungsi linmas di masyarakat.

Untuk mengatasi hambatan tersebut maka Satuan Polisi Pamong Praja Kota

Bandung terus meningkatkan pemahaman masyarakat melalui sosialisasi tentang

tugas pokok dan fungsi linmas sebagai petugas penjagaan keamanan dan ketertiban

masyarakat, selain itu juga dengan meningkatkan partisipasi masyarakat untuk

bergabung menjadi anggota linmas.

KINERJA NYATA DENGAN KINERJA YANG DIRENCANAKAN

Pada tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung merencanakan

target untuk indikator kinerja persentase kecamatan yg melampaui SPM rasio

linmas sebesar 85% dan dalam pelaksanaannya Satuan Polisi Pamong Praja

Kota Bandung dapat merealisasikan kinerja nyatanya sebesar 86.66% sehingga

bisa melebihi target kinerja yang direncanakan dengan capaian kinerja sebesar

101.95%.

KINERJA NYATA DENGAN KINERJA TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA

Pencapaian kinerja yang telah dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja

Kota Bandung dalam persentase kecamatan yg melampaui SPM rasio linmas

kinerja nyatanya pada tahun 2015 dengan realisasi kinerja sebesar 86.66%,

sedangkan kinerja tahun-tahun sebelumnya pada tahun 2014 realisasi kinerjanya

sebesar 83.33% sehingga dengan kondisi tersebut indikator kinerja persentase

siskamling RW tingkat kecamatan yang aktif realisasi kinerjanya bisa melebihi

realisasi kinerja tahun-tahun sebelumnya. Hal ini bisa terjadi karena faktor-faktor

pendorong sebagai beirkut ;

1. Sering dilakukanya sosialisasi dan pembinaan terhadap masyarakat tentang

perlunya peningkatan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat di

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 34

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

wilayah RW masing-masing baik tingkat Kecamatan maupun Kelurahan

yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung;

2. Keikutsertaan aparat kewilayahan dalam pembinaan;

3. Adanya kesadaran masyarakat yaitu perlu adanya peningkatan ketertiban

umum dan ketentraman masyarakat di wilayahnya masing-masing.

Capaian indikator kinerja sasaran strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kota

Bandung yang ketiga untuk mendukung visi dan misi Satuan Polisi Pamong Praja

Kota Bandung yaitu Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik adalah

sebagai berikut :

Tabel 3.13

Capaian Indikator Kinerja Sasaran 3 Tahun 2015

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN

TAHUN 2015

TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)

(1) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Cakupan penyelesaian gangguan tibum tranmas

% 100 100.00 100.00

2 Persentase laporan yang di tindaklanjuti dalam 24 jam

% 75 90.54 120.72

3 Index kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai 75 - -

Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 3 110.36

SASARAN 3 : Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 35

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

Secara keseluruhan pencapaian sasaran 3 Terwujudnya Peningkatan Kualitas

Pelayanan Publik dengan 2 indikator yaitu :

1. Cakupan penyelesaian gangguan tibum tranmas dengan capaian sebesar

100.00%;

2. Persentase laporan yang di tindaklanjuti dalam 24 jam dengan capaian sebesar

120.72%;

3. Index kepuasan Masyarakat (IKM) belum ada capaian yang disebabkan oleh tidak

ada data pengukuran.

Maka sasaran 3 memiliki rata-rata capaian target sebesar 110.36% atau bisa

dipredikatkan rata-rata capaian kinerjanya dalam kategori melebihi target.

Pada tahun 2015 telah terjadi gangguan tibum tranmas seperti unjuk rasa

sebanyak 10 kali, pada triwulan 1 terjadi 2 unjuk rasa, triwulan 2 terjadi gangguan

unjuk rasa sebanyak 2 kali, triwulan 3 terjadi gangguan unjuk rasa sebanyak 4 kali

dan pada triwulan 4 terjadi sebanyak 2 kali unjuk rasa.

Setiap gangguan tersebut dapat ditangani oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota

Bandung sepenuhnya dan tercipta kondisi yang tertib dan kondusif, sehingga dengan

kondisi tersebut menjadi pengukuran dalam indikator kinerja cakupan penyelesaian

gangguan tibum tranmas dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung telah

berhasil melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Dengan kata lain realisasi kinerja

yang dilakukan sebesar 100.00%, sehingga capaian kinerjanya 100.00% dan bisa

dipredikatkan sesuai target.

Tabel 3.14

Jenis Gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Tahun 2015

NO WAKTU KEJADIAN JENIS KEJADIAN LOKASI KET.

(1) (2) (3) (4) (5)

1 12 Maret 2015 Unjuk Rasa KASBI Dinas Tenaga Kerja

Kota Bandung Tertib

2 20 Maret 2015 Unjuk Rasa KASBI Dinas Tenaga Kerja

Kota Bandung Tertib

3.1 Cakupan penyelesaian gangguan tibum tranmas

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 36

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

NO WAKTU KEJADIAN JENIS KEJADIAN LOKASI KET.

(1) (2) (3) (4) (5)

3 19 April 2015 Unjuk Rasa Mahasiswa Pedui Paletina

Gedung Merdeka Tertib

4 28 Mei 2015 Unjuk Rasa GMBI Gedung DPRD Kota Bandung

Tertib

5 5 Agustus 2015 Unjuk Rasa Buhur Dinas Tenaga Kerja

Kota Bandung Tertib

6 10 Agustus 2015 Unjuk Rasa Warga Masyarakat Kiaracondong

Balai Kota Bandung Tertib

7 14 September 2015 Unjuk Rasa Buruh Eks Gedung DPRD

Kota Bandung Tertib

8 25 September 2015 Unjuk Rasa LSM Gerakan Ganyang Mafia Hukum

Eks Gedung DPRD Kota Bandung

Tertib

9 12 November 2015 Unjuk Rasa Mahasiswa HMI

Balai Kota Bandung Tertib

10 16 November 2015 Unjuk Rasa Buhur Balai Kota Bandung Tertib

*sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung

KINERJA NYATA DENGAN KINERJA YANG DIRENCANAKAN

Pada tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung merencanakan

target untuk indikator kinerja cakupan penyelesaian gangguan tibum tranmas

sebesar 100.00% dan dalam pelaksanaannya Satuan Polisi Pamong Praja Kota

Bandung dapat merealisasikan kinerja nyatanya sebesar 100.00% sehingga bisa

sesuai target kinerja yang direncanakan dengan capaian kinerja sebesar

100.00%.

KINERJA NYATA DENGAN KINERJA TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA

Pencapaian kinerja yang telah dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja

Kota Bandung dalam cakupan penyelesaian gangguan tibum tranmas kinerja

nyatanya pada tahun 2015 dengan realisasi kinerja sebesar 100.00%,

sedangkan kinerja tahun-tahun sebelumnya pada tahun 2014 realisasi kinerjanya

sebesar 100.00% sehingga dengan kondisi tersebut indikator kinerja persentase

siskamling RW tingkat kecamatan yang aktif realisasi kinerjanya sama dengan

realisasi kinerja tahun-tahun sebelumnya. Hal ini bisa terjadi karena yang

menjadi pengukuran kinerja cakupan penyelesaian gangguan tibum tranmas

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 37

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

adalah kondisi unjuk rasa yang tertib dan kondusif yang didukung oleh fakktor-

faktor pendorong sebagai beirkut ;

1. Tersedianya personil yang mengamankan;

2. Koordinasi dengan apparat terkait khususnya dengan kepolisian;

Pada dasarnya semua laporan pengaduan, baik temuan ataupun rekomendasi

dari pelapor hendaknya dapat ditindaklanjuti dalan 24 jam.

Tindaklanjut dari laporan pengaduan masyarakat dapat dilakukan dalam waktu yang

variant, karena hal ini bergantung bentuk ataupun kemampuan anggota dalam

menindaklanjuti dari laporan tersebut. Ada kalanya dalam sehari hanya dapat

menindaklanjuti beberapa laporan karena kurangnya personil untuk turun kelapangan

dan ada kalanya untuk menindaklanjuti 1 laporan membutuhkan waktu yang panjang.

Namun, dengan pertimbangan estimasi tersebut Satuan Polisi Pamong Praja Kota

Bandung pada tahun 2015 merencanakan 75.00% dari setiap laporan pengaduan

yang ditindaklanjuti dalam 24 jam namun pada kenyataannya Satuan Polisi Pamong

Praja Kota Bandung dari jumlah laporan pengaduan yaitu 201 laporan yang masuk

dapat ditindaklanjuti dalam 24 jam dengan jumlah 182 laporan atau dengan realisasi

kinerja sebesar 90.54%. Dari hasil tahun ini, maka Satuan Polisi Pamong Praja Kota

3.2 Persentase laporan yang diindaklanjuti dalam 24 jam

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 38

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

Bandung dapat mencapai kinerja sebesar 120.27% sehingga bisa dipredikatkan

melebihi target. Dengan perhitungan sebagai berikut :

∑ Laporan yang ditindaklanjuti dalam 24 jam x 100% Laporan yang masuk ∑ 182 x 100% = 90.54%

201

Tabel 3.15

Laporan Pengaduan per Bulan Tahun 2015

NO BULAN JUMLAH

LAPORAN

LAPORAN YANG DITINDAKLANJUTI

DALAM 24 JAM %

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Januari 14 10 71.43

2 Febryari 10 7 70.00

3 Maret 7 7 100.00

4 April 13 8 61.54

5 Mei 6 6 100.00

6 Juni 15 13 86.67

7 Juli 8 6 75.00

8 Agustus 13 13 100.00

9 September 15 14 93.33

10 Oktober 43 42 97.67

11 November 31 31 100.00

12 Desember 26 25 96.15

JUMLAH 201 182 90.54

*sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung

KINERJA NYATA DENGAN KINERJA YANG DIRENCANAKAN

Pada tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung merencanakan

target untuk indikator kinerja persentase laporan yang diindaklanjuti dalam 24

jam sebesar 75.00% dan dalam pelaksanaannya Satuan Polisi Pamong Praja

Kota Bandung dapat merealisasikan kinerja nyatanya sebesar 90.54% sehingga

bisa melebihi target kinerja yang direncanakan dengan capaian kinerja sebesar

100.00%.

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 39

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

KINERJA NYATA DENGAN KINERJA TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA

Pencapaian kinerja yang telah dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja

Kota Bandung dalam cakupan penyelesaian gangguan tibum tranmas kinerja

nyatanya pada tahun 2015 dengan realisasi kinerja sebesar 90.54%, sedangkan

kinerja tahun-tahun sebelumnya pada tahun 2014 realisasi kinerjanya sebesar

70.00% sehingga dengan kondisi tersebut indikator kinerja persentase

siskamling RW tingkat kecamatan yang aktif realisasi kinerjanya bisa melebihi

realisasi kinerja tahun-tahun sebelumnya. Hal ini bisa terjadi didukung oleh

fakktor-faktor pendorong sebagai beirkut ;

1. Tersedianya personil yang mengamankan;

2. Kesiap siagaan anggota di lapangan;

3. Adanya patroli yang dilakukan anggota.

Pada tahun 2015 untuk indikator kinerja indeks kepuasan masyarakat (IKM)

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung tidak bisa menyajikan hasil pengukuran

yang disebabkan tidak adanya data.

Capaian indikator kinerja sasaran strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kota

Bandung yang keempat untuk mendukung visi dan misi Satuan Polisi Pamong Praja

Kota Bandung yaitu Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi

adalah sebagai berikut :

Tabel 3.16 Capaian Indikator Kinerja Sasaran 4 Tahun 2015

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TAHUN 2015

TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)

(1) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Nilai evaluasi AKIP Nilai 60.1 60.45 100.58

2 Persentase temuan pengelolaan anggaran BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti

% 100 100.00 100.00

Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 3 100.29

3.3 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

SASARAN 4 : Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 40

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

Secara keseluruhan pencapaian sasaran 4 Meningkatnya Kapasitas dan

Akuntabilitas Kinerja Birokrasi dengan 2 indikator yaitu :

1. Nilai evaluasi AKIP dengan capaian sebesar 100.58%;

2. Persentase temuan pengelolaan anggaran BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti

dengan capaian sebesar 100.00%;

Maka sasaran 4 memiliki rata-rata capaian target sebesar 100.29% atau bisa

dipredikatkan rata-rata capaian kinerjanya dalam kategori melebihi target.

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung pada tahun 2015 merencanakan

target nilai 60.1 untuk nilai evaluasi AKIP, dan realisasi kinerjanya Satuan Polisi

Pamong Praja Kota Bandung mampu mencapai nilai 60.45 sehingga melebihi target

yaitu dengan capaian 100.58%.

Tabel 3.17 Nilai Komponen AKIP Tahun 2013 dan Tahun 2014

NO. KOMPONEN NILAI

TAHUN 2013

NILAI TAHUN

2014

(1) (2) (5) (6)

1 Perencanaan Kinerja 63.42 22.18

2 Pengukuran Kinerja 13.84 13.29

3 Pelaporan Kinerja 69.05 9.29

4 Evaluasi Internal 8.75 2.92

5 Pencapaian Sasaran/Kinerja Organisasi - 12.78

Jumlah 41.22 60.45

*sumber : Inpektorat Kota Bandung

KINERJA NYATA DENGAN KINERJA YANG DIRENCANAKAN

Pada tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung merencanakan

target untuk indikator kinerja nilai evaluasi AKIP sebesar 60.1 dan dalam

pelaksanaannya Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung dapat

merealisasikan kinerja nyatanya mendapatkan penilaian 60.45 sehingga bisa

melebihi target kinerja yang direncanakan dengan capaian kinerja sebesar

100.58%.

4.1 Nilai Evaluasi AKIP

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 41

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

KINERJA NYATA DENGAN KINERJA TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA

Pencapaian kinerja yang telah dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja

Kota Bandung dalam nilai evaluasi AKIP kinerja nyatanya pada tahun 2015

dengan realisasi kinerjanya mendapatkan nilai 60.45, sedangkan kinerja tahun-

tahun sebelumnya pada tahun 2014 realisasi kinerjanya mendapatkan nilai 41.22

sehingga dengan kondisi tersebut indikator kinerja nilai evaluasi AKIP realisasi

kinerjanya bisa melebihi realisasi kinerja tahun-tahun sebelumnya. Hal ini bisa

terjadi karena Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung ingin memeperbaiki

nilai yang diperoleh sebelumnya dengan membangun komitmen di tataran

pengambil kebijakan dan melakukan konsultasi Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah (LKIP) ke Bagian Orpad Sekretariat Daerah Kota Bandung dan

Kementerian PAN dan RB di Jakarta.

Pada tahun 2015 terdapat 5 temuan dari BPK/Inspektorat Kota Bandung yaitu

berupa :

1. Penertiban reklame-reklame illegal belum optimal;

2. SOP Satuan polisi Pamong Praja Kota Bandung belum dibuat;

3. Belum terdapat pengaturan tentang jafung PPNS;

4. Hasil penertiban reklame illegal belum dilaporkan ke DPKAD;

4.1 Persentase temuan pengelolaan anggaran BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 42

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

5. Kondisi Kantor dan Gudang yang tidak layak.

Namun dari semua temuan di atast Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung

telah memenuhi dan menindaklanjuti semua temuan tersebut dengan memberikan

atau melaporkan laporan yang diminta, sehingga dengan kondisi tersebut menjadi

pengukuran dalam indikator kinerja persentase temuan pengelolaan anggaran

BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti. Dengan kata lain realisasi kinerja yang

dilakukan sebesar 100.00%, sehingga capaian kinerjanya 100.00% dan bisa

dipredikatkan sesuai target.

3.3. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Selama tahun 2015 pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka

menjalankan tugas pokok dan fungsi serta untuk mewujudkan target kinerja yang

ingin dicapai Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung dianggarkan melalui

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung DPA Satuan Polisi

Pamong Praja Kota Bandung dengan total nilai keseluruhan adalah sebesar

Rp. 41.556.022.105 sedangkan realisasi anggaran mencapai Rp. 34.962.705.529

atau dengan serapan dana APBD mencapai 84.13% dengan demikian dapat

dikatakan tahun 2014\5 kondisi anggaran adalah Silpa Rp. 6.593.316.576. Hal ini

merupakan upaya penghematan penggunaan anggaran agar lebih efisien.

Adapun rincian pagu dan realisasi anggaran yang terkait dengan pencapaian target

kinerja tujuan dan sasaran pada setiap Misi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Kota

Bandung pada tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.18 Pagu dan Realisasi Anggaran Tahun 2015

NO. SASARAN STARTEGIS PAGU ANGGARAN

(Rp.) REALISASI

ANGGARAN (Rp.) %

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Meningkatnya ketertiban umum

15.764.456.050 13.269.626.650 84.17

2 Meningkatnya ketentraman masyarakat

9.022.082.220 7.556.182.380 83.75

3 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

16.525.483.835 13.966.466.699 84.51

4 Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi

244.000.000 170.429.800 69.85

JUMLAH 41.556.022.105 34.962.705.529 84.13

*sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 43

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

Dari tabel diatas dapat diketahui anggaran yang direncanakan dan dimanfaatkan

untuk pencapaian sasaran organisasi serta tingkat efisiensi yang telah dilakukan oleh

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung pada tahun 2015.

Untuk mengetahui efektifitas anggaran terhadap capaian sasaran strategis

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung, dapat diketahui dari capaian kinerja

sasaran dan anggaran yang digunakan pada tahun 2015 sebagaimana tabel berikut :

Tabel 3.19

Tingkat Efektifitas Anggaran Tahun 2015

NO

KINERJA ANGGARAN

SASARAN STRATEGIS

JUMLAH INDIKATOR

RATA-RATA %

CAPAIAN KINERJA

PAGU (Rp.)

REALISASI (Rp.)

%

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Meningkatnya ketertiban umum

4 111.76 15.764.456.050 13.269.626.650 84.17

2 Meningkatnya ketentraman masyarakat

2 109.34 9.022.082.220 7.556.182.380 83.75

3 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

3 110.36 16.525.483.835 13.966.466.699 84.51

4

Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi

2 100.29 244.000.000 170.429.800 69.85

*sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung

Dapat kita lihat pada tabel di atas efektifitas anggaran terhadap capaian kinerja

sasaran Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung adalah sebagai berikut :

1. Sasaran strategis 1 yaitu meningkatnya ketertiban umum dengan rata-rata capaian

kinerja sebesar 111.76% dapat menyerap anggaran sebesar Rp. 13.269.626.650;

2. Sasaran strategis 2 yaitu meningkatnya ketentraman masyarakat dengan rata-rata

capaian kinerja sebesar 109.34% dapat menyerap anggaran sebesar

Rp. 7.556.182.380;

3. Sasaran strategis 3 yaitu terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik

dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 110.36% dapat menyerap anggaran

sebesar Rp. 13.966.466.699;

4. Sasaran strategis 4 yaitu meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 44

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

birokrasi dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 100.29% dapat menyerap

anggaran sebesar Rp. 170.429.800.

Maka dengan kondisi tersebut di atas sasaran strategis yang tingkat

efektifitasnya lebih tinggi adalah sasaran strategis 1 yaitu meningkatnya ketertiban

umum terdiri dari 4 indikator kinerja dengan rata-rata capaian kinerja paling tinggi dari

pada sasaran strategis yang lainnya.

Tabel 3.20

Tingkat Efisiensi Anggaran Tahun 2015

NO. SASARAN STRATEGIS RATA-RATA % CAPAIAN

KINERJA

% REALISASI ANGGARAN

TINGKAT EFISIENSI

(%)

(1) (2) (3) (4) (5)=(3)-(4)

1 Meningkatnya ketertiban umum 111.76 84.17 27.59

2 Meningkatnya ketentraman masyarakat 109.34 83.75 25.59

3 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

110.36 84.51 25.85

4 Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi

100.29 69.85 30.44

*sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung

Pada tabel di atas dapat diketahui tingkat efisiensi anggaran setiap sasaran

strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung, dan sasaran Satuan Polisi

Pamong Praja Kota Bandung yang paling tinggi tingkat efisiensi anggarannya adalah

sasaran 4 yaitu meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi dengan

tingkat efisiensi anggaran 30.44%.

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 45

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

BAB 4 PENUTUP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Satuan Polisi Pamong Praja Kota

Bandung Tahun 2015 ini merupakan pertanggung jawaban tertulis atas penyelenggaraan

pemerintah yang baik (Good Governance) Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung

Tahun 2015.

LKIP Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung Tahun 2015 ini dapat

menggambarkan kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung dan Evaluasi terhadap

kinerja yang telah dicapai baik berupa kinerja kegiatan, maupun kinerja sasaran, juga

dilaporkan analisis kinerja yang mencerminkan keberhasilan dan kegagalan.

Dalam tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung menetapkan

sebanyak 4 (empat) sasaran dengan 11 (sebelas) indikator kinerja dan untuk pelaksanaan

program dan kegiatan pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung dalam rangka

mencapai target kinerja yang ingin dicapai dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung Tahun Anggaran 2015 sebesar

Rp 41.556.022.105.

Dengan tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Satuan Polisi

Pamong Praja Kota Bandung ini, diharapkan dapat memberikan gambaran Kinerja Satuan

Polisi Pamong Praja Kota Bandung kepada pihak-pihak terkait baik sebagai stakeholders

ataupun fihak lain yang telah mengambil bagian dengan berpartisipasi aktif untuk

membangun Kota Bandung JUARA.

Bandung, Februari 2016

KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG

Drs. EDDY MARWOTO, M.Si. Pembina Tk. I

NIP. 19680317 198910 1 001