satuan acara penyuluhan demam kejang
DESCRIPTION
amargedotTRANSCRIPT
SATUAN ACARA PENYULUHAN
“DEMAM KEJANG”
OLEH :
Aisyah Audiana
Annisa Khaidir
Elsa Mayori
Fakhrul Zikri
Lasti Wahyuni
Riki Alfitra
Yolanda Putri. D
III B
CI AKADEMIK CI RUANGAN
( Ns.Siska Damaiyanti, S.Kep ) ( Ns. Desmariani, S.Kep )
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES YARSI SUMBAR BUKITTINGGI
TAHUN AKADEMIK 2015/ 2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Pertolongan Pertama Pada Anak Demam Kejang
Hari/Tanggal : Jum’at / 15 Januari 2016
Pukul : 16.00 WIB
Sasaran : Seluruh pasien yang berkunjung di ruangan anak RSUD Solok
Tempat : Ruangan anak di RSUD Solok
A. LATAR BELAKANG
Anak merupakan hal yang penting artinya bagi sebuah keluarga. Selain sebagai penerus
keturunan, anak pada akhirnya juga sebagai generasi penerus bangsa. Oleh karena itu tidak
satupun orang tua yang menginginkan anaknya jatuh sakit, lebih-lebih bila anaknya mengalami
kejang demam.
Kejang demam merupakan kelainan neurologis akut yang paling sering dijumpai pada
anak. Bangkitan kejang ini terjadi karena adanya kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38oC)
yang disebabkan oleh proses ekstrakranium. Penyebab demam terbanyak adalah infeksi saluran
pernapasan bagian atas disusul infeksi saluran pencernaan. (Ngastiyah, 1997; 229).
Insiden terjadinya kejang demam terutama pada golongan anak umur 6 bulan sampai 4
tahun. Hampir 3 % dari anak yang berumur di bawah 5 tahun pernah menderita kejang demam.
Kejang demam lebih sering didapatkan pada laki-laki daripada perempuan. Hal tersebut
disebabkan karena pada wanita didapatkan maturasi serebral yang lebih cepat dibandingkan laki-
laki. (ME. Sumijati, 2000;72-73)
Berdasarkan laporan dari daftar diagnosa dari lab./SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr.
Soetomo Surabaya didapatkan data adanya peningkatan insiden kejang demam. Pada tahun 1999
ditemukan pasien kejang demam sebanyak 83 orang dan tidak didapatkan angka kematian (0 %).
Pada tahun 2000 ditemukan pasien kejang demam 132 orang dan tidak didapatkan angka
kematian (0 %). Dari data di atas menunjukkan adanya peningkatan insiden kejadian sebesar
37%.
Bangkitan kejang berulang atau kejang yang lama akan mengakibatkan kerusakan sel-sel
otak kurang menyenangkan di kemudian hari, terutama adanya cacat baik secara fisik, mental
atau sosial yang mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. (Iskandar Wahidiyah,
1985 : 858) .
Kejang demam merupakan kedaruratan medis yang memerlukan pertolongan segera.
Diagnosa secara dini serta pengelolaan yang tepat sangat diperlukan untuk menghindari cacat
yang lebih parah, yang diakibatkan bangkitan kejang yang sering. Untuk itu tenaga
perawat/paramedis dituntut untuk berperan aktif dalam mengatasi keadaan tersebut serta mampu
memberikan asuhan keperawatan kepada keluarga dan penderita, yang meliputi aspek promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif secara terpadu dan berkesinambungan serta memandang klien
sebagai satu kesatuan yang utuh secara bio-psiko-sosial-spiritual. Prioritas asuhan keperawatan
pada kejang demam adalah : Mencegah/mengendalikan aktivitas kejang, melindungi pasien dari
trauma, mempertahankan jalan napas, meningkatkan harga diri yang positif, memberikan
informasi kepada keluarga tentang proses penyakit, prognosis dan kebutuhan penanganannya. (I
Made Kariasa, 1999; 262).
B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan klien dapat mengetahui tentang
pertolongan pertama yang dilakukan pada anak demam kejang.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan keluarga klien mampu :
a. Menjelaskan pengertian demam kejang
b. Menjelaskan penyebab demam kejang
c. Menjelaskan tanda dan gejala demam kejang
d. Menjelaskan pertolongan pertama pada demam kejang
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Materi(Terlampir)
a. Pengertian demam kejang
b. Penyebab demam kejang
c. Tanda dan Gejala demam kejang
d. pencegahan demam kejang
e. Pertolongan pertama demam kejang
2. Sasaran / Target
Sasaran : Seluruh pengunjung yang berkunjung ke ruangan anak di RSUD
Solok
Target : pasien yang menderita demam kejang
3. Metoda
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
c. Diskusi
4. Media dan Alat
a. Media
Lembar balik
Leaflet
5. Waktu dan Tempat
Hari / Tanggal : Jum’at / 15 Januari 2016
Jam : 16.00 WIB
Tempat : Ruangan anak RSUD Solok
6. Pengorganisasian
Penanggung jawab akademik : Ns. Siska Damaiyanti, S.kep
Penanggung jawab CI Klinik : Ns. Desmariani, S.Kep
Leader : Riki Alfitra
Moderator : Fakrul Zikri
Penyaji : Lasti Wahyuni
Observer : Aisyah Audiana
Fasilitator : Annisa Khaidir
Elsa Mayori
Yolanda Putri.D
7. Setting Tempat
D. KEGIATAN PENYULUHAN
NOKEGIATAN
WAKTUPENYULUH PESERTA/AUDIENS
1. Pembukaan :
Salam pembukaan
Perkenalan
Membuat kontrak
Mengkomunikasikan
tujuan
Menjawab salam
Memperhatikan
Memperhatikan
5 menit
2. Kegiatan inti penyuluhan
Menyampaikan materi
tentang:
Menyimak dan
memperhatikan
20 menit
Menggali pengetahuan
peserta tentang pengertian
demam kejang ,
Memberikan reinforcement
dan meluruskan konsep
Pengertian demam kejang
Penyebab demam kejang
Tanda dan Gejala demam
kejang
cara pencegahan demam
kejang
Pertolongan pertama pada
demam kejang
Memberi kesempatan
peserta untuk bertanya.
penyuluhan
Menanyakan hal-hal yang
belum jelas.
3. Penutup
Menyimpulkan materi
yang telah didiskusikan.
Melakukan evaluasi
penyuluhan
Mengakhiri kontrak
Mengakhiri kegiatan
penyuluhan dengan salam.
Bersama penyuluh
menyimpulkan materi
Peserta kooperatif dalam
menjawab pertanyaan
penyuluh
Peserta kooperatif
Menjawab salam
10 15 menit
E. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Kelompok penyuluh dan masyarakat pada posisi yang sudah direncanakan
b. 60 % peserta penyuluhan menghadiri penyuluhan
c. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan Pre Planning telah disetujui
d. Leaflet telah tersedia
e. peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
b. Pasien dan keluarga dapat mengikuti acara atau kegiatan penyuluhan sampai selesai
c. Pasien dan keluarga berperan aktif selama kegiatan berjalan
3. Evaluasi Hasil
a. Minimal 60% yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan pengertian demam
kejang
b. Minimal 60 % yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan penyebab demam
kejang
c. Minimal 60 % yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan tanda dan gejala
demam kejang
d. Minimal 60 % yang mengikuti penyuluhan mampu menyebutkan cara pencegahan
demam kejang
e. Minimal 60 % yang mengikuti penyuluhan mampu menyebutkan pertolongan
pertama demam kejang
F. URAIAN TUGAS
1. Penanggung jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
2. Moderator
a. Pada acara pembukaan
Membuka acara
Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing lahan, CI dan pendidikan
Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan
Menjelaskan kontrak waktu ( jam) dan bahasa
b. Kegiatan inti
Meminta peserta memberikan pertanyaan atas penjelasan yang tidak dipahami
Memberikan kesempatan pada mahasiswa atas jawaban yang diajukan untuk
menjawab
c. Pada acara penutup
Menyimpulkan dan menutup diskusi
Mengucapkan salam
3. Leader / CoLeader
a. Memberikan penyuluhan pada peserta
b. Melakukan evaluasi
4. Fasilitator
a. Memotivasi peserta agar berperan aktif
b. Membuat absensi penyuluhan
c. Mengantisipasi suasana yang dapat menganggu kegiatan penyuluhan
5. Observer
a. Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
b. Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan
MATERI SATUAN ACARA PENYULUHANPENCEGAHAN DAN PENGOBATAN DEMAM KEJANG PADA ANAK
A. Pengertian Demam Kejang
Kejang demam atau febrile convulsion ialah bangkitan kejang yang terjadi pada
kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38oC) yang disebabkan oleh proses ekstrakranium
(Ngastiyah, 1997:229).
Kejang demam adalah suatu kejadian pada bayi atau anak yang biasanya terjadi antara
umur 3 bulan sampai 5 tahun berhubungan dengan demam tetapi tidak pernah terbukti adanya
infeksi intra kranial atau penyebab tertentu. (Consesnsus Statement On Febrile Siezures, 1980 ).
B. Penyebab Demam Kejang
Menurut Mansjoer, dkk (2000: 434) Lumban Tobing (1995: 18-19) dan Whaley and
Wong (1995: 1929) :
1. Demam itu sendiri, demam yang disebabkan oleh infeksi saluran pernafasan atas, otitis
media, pneumonia, gastroenteritis, dan infeksi saluran kemih, kejang tidak selalu timbul
pada suhu yang tinggi.
2. Efek produk toksik daripada mikroorganisme
3. Respon alergik atau keadaan umum yang abnormal oleh infeksi.
4. Perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit.
5. Ensefalitis viral (radang otak akibat virus) yang ringan, yang tidak diketahui atau
enselofati toksik sepintas.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kejang demam berulang antara lain:
1. Usia < 15 bulan saat kejang demam pertama
2. Riwayat kejang demam dalam keluarga
3. Kejang demam terjadi segera setelah mulai demam atau saat suhu sudah relatif normal
4. Riwayat demam yang sering
5. Infeksi saluran pernafasan atas, otitis media akut, pneumonia, gastroenteritis akut,
exantema subitum, bronchitis, dan infeksi saluran kemih (Goodridge, 1987;
Soetomenggolo, 1989). Selain itu juga infeksi diluar susunan syaraf pusat seperti
tonsillitis, faringitis, forunkulosis serta pasca imunisasi DPT (pertusis) dan campak
(morbili) dapat menyebabkan kejang demam.
6. Produk toksik mikroorganisme terhadap otak (shigellosis, salmonellosis)
7. Respon alergi atau keadaan imun yang abnormal oleh karena infeksi.
8. Perubahan keseimbangan cairan atau elektrolit.
9. Gabungan dari faktor-faktor diatas.
C. Tanda Dan Gejala Demam Kejang
Tanda dan gejala pada anak yang mengalami kejang adalah:
1. Demam (terutama demam tinggi atau kenaikan suhu tubuh yang tejradi secara tiba-tiba)
2. Pingsan yang berlangsung selama 30 detik-5 menit (hampir selalu terjadi pada anak-anak yang mengalami kejang demam)
3. Postur tonik (kontraksi dan kekakuan otot menyeluruh yang biasanya berlangsung selama 10-20 detik)
4. Gerakan klonik (kontraksi dan relaksasi otot yang kuat dan berirama, biasanya berlangsung selama 1-2 menit)
5. Lidah atau pipinya tergigit
6. Gigi atau rahangnya terkatup rapat
7. Inkontinensia (mengompol)8. Gangguan pernafasan
9. Apneu (henti nafas)10. Kulitnya kebiruan
Setelah mengalami kejang, biasanya:
1. Akan kembali sadar dalam waktu beberapa menit atau tertidur selama 1 jam atau
lebih
2. Terjadi amnesia (tidak ingat apa yang telah terjadi) dan sakit kepala
3. Mengantuk
4. Linglung (sementara dan sifatnya ringan
D. Pencegahan Demam Kejang
Saat anak Anda demam, pantau selalu suhu tubuh anak secara berkala dengan
menggunakan termometer, bukan perabaan tangan.
Suhu tubuh dapat diukur di dubur, ketiak, mulut, kulit, atau telinga.
Ketahui suhu tubuh demam pada anak yang ternyata berbeda-beda tergantung tempat
pengukuran; pada ketiak demam adalah 37,8 oC; pada pengukuran telinga 38,9 oC dan
pada dubur adalah 38,9oC.
Jangan memberikan baju yang terlalu tebal karena justru akan mencegah keluarnya panas
tubuh melalui kulit.
Kompres anak dengan air hangat, jangan air dingin/es, karena air hangat membantu
penguapan.
Bantu kendalikan demam anak dengan obat pereda demam yang dijual bebas seperti
paracetamol. Paracetamol dapat diberikan secara teratur dengan dosis yang tertera pada
kemasan atau berdasarkan kilogram berat badan anak (10-15mg/kgBB/pemberian).
Pemberian obat pereda demam ini dapat menjaga suhu tubuh anak agar tidak demam
terlampau tinggi.
E. Pertolongan Pertama Demam Kejang
Buka baju si penderita dan jendela rumah, tujuannya agar si penderita tidak merasa gerah
dan mendapatkan udara segar dari luar.
Jika perlu baringkan penderita di lantai
Buka mulut (gigi) dan masukkan sendok makan, hal ini bertujuan agar penderita tidak
menggigit lidahnya sendiri.
Oleskan alkohol 70% menggunakan telapak tangan ke seluruh tubuh kecuali muka,
sebaiknya berikan kipas angin di samping penderita
Jika tidak ada alkohol, kamu juga bisa menolong penderita dengan cara ambil handuk,
celupkan ke air kamar mandi, peras sedikit, lilitkan handuk ke tubuh penderita.
Lakukan hal tersebut secara berulang-ulang
Pada bagian yang panas, misalnya disekitar leher diberi lap basah untuk menurunkan
suhu tubuh penderita
Jika suhu tubuh si penderita sudah menurun dan tidak kejang lagi, segeralah bawa
penderita ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Staf Pengajar FKUI, Ilmu Kesehatan Anak 2 : Bagian Ilmu Kesehatan Anak, FKUI Jakarta.
Kriasa I Made, Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3: EGC Marilynn, Jakarta.
Kartika Dina, Buku Saku Pediatricia: Tosca Enterprise, jogjakarta.