saraf perifer dan kerja otot polos

Upload: adria

Post on 07-Jan-2016

247 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ANFISMAN

TRANSCRIPT

  • KontrAKSI Otot PolosBy : Lina Vekawati( 1120134 ) Kristian Hendro ( 1120137 ) Wikka Januarty( 1120157 ) Irene K. Hartono( 1120158 ) Yosefa Asteria( 1120160 )

  • TEORILambungLambung atau ventrikulus berupa suatu kantong yang terletak di bawah sekat rongga badan.Fungsi lambung secara umum adalah tempat di mana makanan dicerna dan sejumlah kecil sari-sari makanan diserap. Lambung dapat dibagi menjadi tiga daerah, yaitu daerahKardia adalah bagian atas, daerah pintu masuk makanan dari kerongkongan itu sendiri .Fundus adalah bagian tengah, bentuknya membulat.Pilorus. adalah bagian bawah, daerah yang berhubungan dengan usus 12 jari atau sering disebutduodenum .

  • TEORIDinding lambung tersusun menjadi empat lapisan, yakni:

    MucosaSubmucosaMuscularisSerosa

  • TEORI1. Mucosaialah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis cairan, seperti enzim, asam lambung, dan hormon. Lapisan ini berbentuk seperti palung untuk memperbesar perbandingan antara luas dan volume sehingga memperbanyak volume getah lambung yang dapat dikeluarkan.

  • TEORI2.Submucosaialah lapisan dimana pembuluhdaraharteridanvenadapat ditemukan untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut sekaligus untuk membawa nutrisi yang diserap, urea , dankarbon dioksidadari sel-sel tersebut.

  • TEORI3. Muscularisadalah lapisan otot yang membantu perut dalam pencernaan mekanis. Lapisan ini dibagi menjadi 3 lapisan otot, yakni otot melingkar, memanjang, dan menyerong.

  • TEORI4.Serosa adalah lapisan tipis jaringan ikat longgar, yang kaya akan pembuluh darah, pembuluh limfe, dan jaringan lemak, serta epitel selapis gepeng sebagai epitel pelapis ( mesotel ). Di dalam rongga perut, serosa menyatu dengan mesentrium ( membrane tipis yang di lapisi mesotel pada kedua sisinya), yang menopang usus dan menyatu dengan peritoneum yaitu membrane serosa yang melapisi dinding rongga.

  • Hasil PengamatanNormalAdrenalinPilokarpinSulfas Atropin

  • Hasil PengamatanKeadaan NormalDalam keadaan normal, frekuensinya 2,5 per menit dan amplitudonya 7,8 mm. Saat keadaan normal, otot polos lambung katak ini mengalami kontraksi secara ritmis tanpa adanya rangsangan dari luar yang berupa obat-obat tertentu.

  • Hasil PengamatanAdrenalinSaat dilakukan kontrol (sebelum penambahan adrenalin), frekuensi dari kontraksi otot polos lambung katak adalah 2,5 per menit dengan amplitudonya 37,5mm. Kemudian setelah ditambahkan adrenalin, frekuensi turun menjadi 2 per menit dan amplitudonya 6mm. Pada hasil ini dapat disimpulkan bahwa frekuensi dan amplitudo mengalami penurunan setelah ditambahkan adrenalin, tonusnya juga turun apabila dibandingkan dengan kontrol. Dalam hasil percobaan ini terdapat kesesuaian dengan teori bahwa adrenalin mampu menurunkan kontraksi otot polos lambung katak. Adrenalin merupakan senyawa adrenergic sehingga kerjanya menurunkan kontraksi otot polos pada lambung, dimana neurotransmitter pada saraf simpatis adalah adrenalin yang bersifat adrenergic yang merangsang otot polos untuk berelaksasi.

  • Hasil PengamatanPilokarpinSaat dilakukan kontrol (sebelum penambahan pilokarpin), frekuensi dari kontraksi otot polos lambung katak adalah 2,5 per menit dengan amplitudonya 7,4mm. Kemudian setelah ditambahkan pilokarpin, frekuensi naik menjadi 3,5 per menit dan amplitudonya turun menjadi 6,7mm. Tonusnya tidak teridentifikasi apabila dibandingkan dengan kontrol. Dalam hasil percobaan ini terjadi ketidaksesuaian dengan teori yang menyatakan bahwa pilokarpin akan meningkatkan kontraksi otot polos lambung katak. Hal ini terjadi karena pengaruh obat sebelumnya (adrenalin) masih memberi efek pada lambung tersebut atau kurangnya waktu istirahat.

  • Hasil PengamatanSulfas Atropin Saat dilakukan kontrol (sebelum penambahan sulfas atropin), frekuensi dari kontraksi otot polos lambung katak adalah 3,5 per menit dengan amplitudonya 4,4mm. Kemudian setelah ditambahkan sulfas atropin, frekuensi turun menjadi 1,5 per menit dan amplitudonya naik menjadi 8,7mm. Tonusnya tidak teridentifikasi apabila dibandingkan dengan kontrol.Dalam percobaan ini terjadi ketidaksesuaian dengan teori yang menyatakan bahwa sulfas atropine akan menurunkan atau menghambat kontraksi otot polos pada lambung katak. Hal ini terjadi karena pengaruh obat sebelumnya (adrenalin) masih memberi efek pada lambung tersebut atau kurangnya waktu istirahat.

  • KESIMPULANKontraksi otot polos lambung katak dipengaruhi oleh senyawa adrenergic dan senyawa cholinergic.Adrenergic dan cholinergic bekerja saling berlawanan.Adrenalin termasuk dalam senyawa adrenergic yang mempengaruhi saraf parasimpatis untuk meningkatkan kontraksi otot polos lambung katak.Larutan tyrode dapat mempertahankan kondisi lambung katak yang telah terpisah dari tubuhnya sehingga masih dapat berkontraksi dan tidak rusak.

  • THANK YOU FOR YOUR ATTENTION