sap penyuluhan pkrs
DESCRIPTION
SAPTRANSCRIPT
PENYULUHAN KESEHATAN RUMAH SAKIT
TUMPENG GIZI SEIMBANG
Senin, 28 April 2014 di Poli Anak
OLEH :
EKA MARLIANTI P07131111157
ENDANG PRASETYOWATI P07131111158
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III GIZI
TAHUN 2014
SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN RUMAH SAKIT DI
INSTALASI KESEHATAN ANAK RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA
A. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara yang menyetujui deklarasi Millenium
Development Goals (MDG’s) dengan tujuan perbaikan kesehatan
masyarakat masih memiliki kendala untuk mencapai kesehatan masyarakat
secara optimal. Saat ini, Indonesia mengalami masalah gizi ganda, bukan
hanya masalah kekurangan gizi tetapi masalah kelebihan gizi pun menjadi
momok yang tengah diperangi pemerintah karena keduanya dapat berakibat
buruk terhadap kesehatan dan kualitas hidup manusia.
Data Riskesdas 2010 menyebutkan bahwa jumlah persentase status
gizi kategori kurus pada balita adalah 13,3%, dan anak usia 6 - 12 tahun
sebesar 12,2%. Sementara itu, jumlah persentase masyarakat Indonesia yang
gemuk pada balita adalah 14%, pada anak usia 6 – 12 tahun sebanyak 9,2%,
pada anak usia 13 – 15 tahun sebesar 2,5%, anak usia 16 – 18 tahun adalah
1,4%, dan dewasa lebih dari 18 tahun sebanyak 21,7%. Jika dulu masyarakat
golongan kelas menengah ke atas identik berbadan gemuk, kini masalah
kelebihan berat badan justru diderita masyarakat dengan tingkat ekonomi
rendah. Kedua masalah tersebut muncul karena pola makan yang tidak
seimbang. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan menerapkan pola gizi
seimbang dalam kehidupan sehari-hari.
B. Rencana Program Penyuluhan Pedoman Gizi Seimbang
Penyuluh : - Eka Marlianti
- Endang Prasetyowati
Hari/tanggal : April 2014
Waktu : 30 menit
Pokok Bahasan : Gizi Seimbang
Sub Pokok Bahasan : Penyuluhan Pedoman Gizi Seimbang untuk Anak
Sasaran : Orang tua pasien di Instalasi Kesehatan Anak
Tempat : Ruang Instalasi Kesehatan Anak
1. Tujuan Instruksional Umum
Peserta memahami tentang Pedoman Gizi Seimbang.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan intervensi selama 1 x 30 menit peseta mampu :
a. Menjelaskan tentang tumpeng gizi seimbang.
b. Menyebutkan triguna makanan gizi seimbang.
c. Menyebutkan manfaat pemenuhan gizi seimbang.
d. Menyebutkan Pedoman Gizi Seimbang (PGS).
3. Pokok Bahasan
a. Tumpeng gizi seimbang.
b. Triguna makanan gizi seimbang.
c. Manfaat pemenuhan gizi seimbang.
d. Pedoman Gizi Seimbang (PGS).
4. Proses Kegiatan
No Uraian Kegiatan Respon peserta Metode Media Waktu
1. Pendahuluan :
a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menyampaikan tujuan
Membalas salam
Menyimak
Menyimak
Ceramah Lisan 5 menit
2. Pelaksanaan :
a. Menjelaskan tumpeng
gizi seimbang
b. Menjelaskan triguna
makanan gizi seimbang
c. Menjelaskan manfaat
pemenuhan gizi
seimbang.
d. Menjelaskan PGS
Menyimak
dengan penuh
perhatian dan
mengajukan
pertanyaan jika
ada yang
belum paham
Ceramah,
tanya
jawab
Leafle
t dan
LCD
20 menit
3. Penutup
a. Evaluasi
b.Menyampaikan kesimpulan
c. Memberi salam
Tanya jawab
Menyimpulkan
materi
Membalas salam
Ceramah Lisan 5 menit
5. Evaluasi
Peserta dievaluasi dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan lisan
mengenai penyuluhan yang sudah dilaksanakan dan melihat respon yang
ditunjukkan peserta.
Materi Penyuluhan
a. Tumpeng gizi seimbang.
Tumpeng gizi seimbang dimaksudkan sebagai gambaran dan
penjelasan sederhana tentang porsi (ukuran) makanan dan minum serta
aktifitas fisik sehari-hari, termasuk cuci tangan sebelum dan sesudah makan
serta memantau berat badan.
Dalam Tumpeng Gizi Seimbang (TGS) ada empat lapisan berurutan
dari bawah ke atas dan semakin ke atas semakin kecil. Empat lapis artinya
Gizi Seimbang didasarkan pada prinsip 4 pilar yaitu :
1. Mengonsumsi makanan beragam, tidak ada satupun jenis makanan
yang mengandung semua jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk
menjamin pertumbuhan dan mempertahankan kesehatannya, kecuali
Air Susu Ibu (ASI) untuk bayi baru lahir sampai berusia 6 bulan;
2. Membiasakan perilaku hidup bersih, perilaku hidup bersih sangat
terkait dengan prinsip Gizi Seimbang;
3. Melakukan aktivitas fisik, untuk menyeimbangkan antara pengeluaran
energi dan pemasukan zat gizi kedalam tubuh;
4. Mempertahankan dan memantau Berat Badan (BB) dalam batas normal.
Memantauan BB normal agar dapat mencegah penyimpangan BB dari
BB normal, dan apabila terjadi penyimpangan maka dapat segera
dilakukan langkah-langkah pencegahan dan penanganannya.
Semakin ke atas ukuran tumpeng semakin kecil berarti pangan pangan
pada lapisan atas yaitu gula, garam dan lemak dibutuhkan sedikit sekali atau
perlu dibatasi. Pada setiap kelompok pangan dituliskan berapa jumlah porsi
setiap kelompok pangan yang dianjurkan.
1. Batasi gula (< 4 sm), garam (< 1 st), dan minyak (< 6 sm).
2. Minum air putih minimum 8 gelas (+/-2 liter/hari)
3. Lauk Pauk (protein hewani : Ikan, telur, ayam, susu dan atau protein
nabati : tahu, tempe, dan kacang-kacangan) 2-4 porsi/hari.
4. Sayuran 3-4 porsi/hari.
5. Buah-buahan 2-3 porsi/hari.
6. Makanan sumber karbohidrat kompleks (jagung, umbi-umbian, nasi,
sagu, tepung-tepungan, dll) 3-4 porsi/hari.
7. Aktivitas teratur : bermain sepak bola, berjalan,senam, bersepeda,
menyapu, dll.
8. Mencuci tangan sebelum makan.
9. Memantau berat badan secara rutin.
b. Triguna makanan gizi seimbang
1. Zat Tenaga
Makanan sebagai zat tenaga (Karbohidrat dan Lemak) adalah
makanan yang berfungsi untuk menghasilkan tenaga, untuk aktifitas
sehari-hari, contohnya berkerja dan berolahraga. Zat sumber
pembangkit tenaga dalam tubuh kita bisa didapatkan dari padi-padian,
tepung-tepungan, umbi-umbian, dan lain sebagainya. Berfungsi sebagai
pemberi energi/tenaga untuk kegiatan hidup manusia. Makanan yang
mengandung zat tenaga antara lain : beras, mie, kentang, singkong,
jagung, roti dan sagu.
2) Zat Pengatur
Makanan sebagai zat pengatur (Vitamin dan Mineral) adalah
makanan yang berfungsi sebagai pengatur organ-organ tubuh untuk
melaksanakan fungsinya secara teratur. Zat pengatur dalam tubuh bisa
kita dapatkan dari sayur-mayur dan buah-buahan. Fungsi utama dari zat
pembangun adalah untuk memberi tubuh perlindungan maksimal
terhadap serangan penyakit. Makanan yang mengandung zat pengatur
antara lain : kangkung, daun singkong, bayam, sawi hijau, kacang
panjang, jeruk, pepaya, nanas, nangka, mangga dan lain-lain.
3) Zat Pembangun
Makanan sebagai zat pembagun (Protein) adalah makanan yang
berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan. Zat pembangun di
dalam tubuh bisa kita dapatkan dari protein hewani dan nabati seperti
kacang-kacangan, susu, keyu, yoghurt, dan lain-lain. Zat pembangun
sangat berguna untuk meregenerasi sel-sel yang mati agar bisa berganti
dengan yang baru. Makanan yang mengandung zat pembangun antara
lain : tempe, tahu, ikan asin, udang, telur, ayam, daging, hati, kacang
hijau dan lain-lain.
c. Manfaat pemenuhan gizi seimbang
Berikut ini beberapa manfaat yang didapatkan dari pemenuhan gizi
seimbang pada setiap periode kehidupan manusia :
1. Masa Kehamilan : Pemenuhan gizi dalam masa kehamilan sangat
mempengaruhi kualitas janin yang akan dilahirkan, gizi yang seimbang
bisa menciptakan janin yang sehat, tidak cacat dan tidak mudah sakit.
2. Usia Bayi : Dengan gizi yang seimbang, akan terbentuk anak yang sehat
dan pertumbuhan fisik, psikomotorik, dan intelektual yang optimal.
Cukup ASI saja sampai usia 6 bulan kemudian makanan pendamping
ASI sejak 6 bulan sampai dengan 2 tahun. Berikan MP-ASI secara
bertahap dari makanan yang alami.
3. Usia 1 - 3 Tahun : Pada usia ini anak mulai dikenalkan dengan makanan
oleh keluarga. Kelainan dan keterlambatan pertumbuhan dan
perkembangan otak pada usia sampai dengan 3 tahun tidak bisa
diperbaiki pada usia selanjutnya, sehingga kebutuhan gizi yang optimal
sangat diperlukan pada usia ini.
4. Usia Prasekolah dan Sekolah : kebutuhan gizi sangat diperlukan untuk
konsentrasi belajar, beraktivitas, bersosialisasi, dan untuk kesempurnaan
fisik.
5. Usia Remaja : Dibutuhkan pemenuhan gizi yang optimal agar dapat
mencapai kematangan fungsi seksual dan tercapainya bentuk dewasa.
6. Usia Dewasa : Gizi optimal dan seimbang pada usia dewasa diperlukan
agar tercapai kematangan fisik, psikomotorik, mental, spriritual, dan
sosial.