sap katarak

21
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) KATARAK OLEH MAHASISWA STIKES ICME JOMBANG

Upload: elijasaadah

Post on 14-Sep-2015

222 views

Category:

Documents


35 download

DESCRIPTION

SAP

TRANSCRIPT

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)KATARAK

OLEHMAHASISWA STIKES ICME JOMBANG

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM (PKRS)RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANGJUNI 2015SATUAN ACARA PENYULUHANKATARAK

OLEH:1. Abdurohman2. Edi Sang P.3. M. Noor A.S4. Nurul Farida

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERSSTIKES INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANGTAHUN AJARAN 2015

LEMBAR PENGESAHAN

Satuan Acara Penyuluhan (SAP)KATARAK

telah disetujui dan disahkan pada :

Tanggal: Juni 2015

Mengetahui,Pembimbing Klinik

(Achmad Suprijani, S.Kep,Ners)NIP. 195803091982071001

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Tema: KatarakPokok bahasan : Proses terjadi sampai dengan penatalaksanaan KatarakSasaran : Pasien, keluarga pasien, petugas dan pengunjung di Ruang 21 RSUD Dr. Saiful Anwar MalangHari/ Tanggal : Jumat, 12 Juni 2015Tempat : Ruang 21 RSUD Dr. Saiful Anwar MalangAlokasi waktu : 35 menit

LATAR BELAKANG Katarak merupakan salah satu penyakit yang menyerang mata yang merupakan salah satu jenis penyakit mata tenang visus menurun perlahan. Katarak adalah keadaan dimana terjadi kekeruhan pada lensa yang dapatterjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau akibat keduanya. Biasanya mengenai kedua mata dan berjalan progresif(Mansjoer dkk, 2008). Katarak dapat menimbulkan gangguan penglihatan seperti penglihatan kabur, penglihatan bagian sentral hilang sampai menjadi buta setelah 10-20 tahun dari mulai terjadinya kekeruhan lensa (Kupler, 2009)Menurut Departemen Kesehatan RI tahun 2003, jumlah katarak di Indonesia saat ini berbanding lurus dengan jumlah penduduk usia lanjut yangpada tahun 2000 diperkirakan sebesar 15,3 juta (7,4% dari total penduduk). Jumlah ini cenderung akan bertambah besar dengan meningkatnya pendudukIndonesia. Prevalensi katarak di daerahperdesaan 6,29% lebih tinggi jika dibandingkan daerah perkotaan 4,5% (Depkes RI, 2004). Menurut data Survei Kesehatan Rumah Tangga Survei KesehatanNasional (SKRT SUSENAS) tahun 2005, prevalensi katarak di Indonesia sebesar 4,99%. Prevalensi katarak Jawa Bali sebesar 5,48% lebih tinggi dibandingkan dengan daerah Indonesia lainnya. (pada tahun 2015 terjadi peningkatan sebesar 414% dibandingkan dengan penduduk tahun 1990).Begitu besarnya resiko masyarakat Indonesia untuk menderita katarak memicu kita dalam upaya pencegahan. Dengan memperhatikan gaya hidup, lingkungan yang sehat akan membuat kita terhindar dari berbagai jenis penyakit dalam stadium yang lebih berat yang akan menyulitkan upaya penyembuhan. Oleh karena timbulnya berbagai masalah di atas, mahasiswa tertarik untuk melakukan penyuluhan tentang Katarak agar pasien, keluarga pasien, petugas dan pengunjung di Ruang 21 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang mengetahui proses terjadi sampai dengan penatalaksanaan Katarak.

A. Tujuan Instruksional 1. Tujuan umum Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan pasien, keluarga pasien, petugas dan pengunjung di Ruang 21 RSUD Dr. Saiful Anwar dapat mengetahui dan memahami tentang Katarak.2. Tujuan khususSetelah dilakukan penyuluhan selama 35 menit diharapkan pasien, keluarga pasien, petugas dan pengunjung di Ruang 21 RSUD Dr. Saiful Anwar dapat mengetahui :a. Pengertian dari Katarakb. Penyebab Katarakc. Tanda dan gejala dari Katarakd. Macam-macam Katarake. Komplikasi dari Katarakf. Penatalaksanaan Katarakg. Pencegahan KatarakB. Metode Penyuluhan1. Ceramah2. Tanya JawabC. Media Penyuluhan1. LCDD. Kriteria Evaluasi Kriteria evaluasi struktur :1. Menyusun Satuan Acara Penyuluhan Katarak2. Melakukan konsultasi Satuan Acara Penyuluhan yang telah disusun dengan pembimbing 3. Melakukan kontrak waktu dan tempat penyuluhan 4. Membentuk pengorganisasian dalam pelaksanaan penyuluhan, dengan susunan sebagai berikut .a) Penyaji: Abdurrohmanb) Moderator: Edi Sang P.c) Observer: M.Noor A.S.d) Fasilitator: Nurul Farida5. Mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penyuluhan

Kriteria evaluasi proses :1. Penyuluhan diharapkan berjalan dengan lancar2. Peserta penyuluhan datang tepat waktu3. Peserta penyuluhan aktif bertanya4. Peserta penyuluhan tidak meninggalkan tempat sebelum penyuluhan selesai5. Penyuluhan dapat berlangsung sesuai dengan kontrak waktu6. Struktur organisasi dapat melaksanakan tugas sesuai peran dengan baikKriteria evaluasi hasil : 1. Penyaji mengajukan pertanyaan secara langsung kepada peserta penyuluhan tentang materi penyuluhan sebelum penyuluhan dilaksanakan. Bila hanya 5-10% dari seluruh peserta penyuluhan yang dapat menjawab pertanyaan maka perlu diadakan penyuluhan tentang Katarak.2. Penyaji mengajukan pertanyaan secara langsung kepada peserta penyuluhan setelah penyampaian materi penyuluhan, bila 60% dari seluruh peserta penyuluhan mampu menjawab pertanyaan yang diajukan, maka dapat dikategorikan penyuluhan berhasil.

E. Kegiatan PenyuluhanNoWaktuTahapanKegiatan PenyuluhanKegiatan PesertaMedia

1.5 menit

Pembukaan

1. Mengucapkan salam2. Memperkenalkan diri3. Menjelaskan judul materi serta tujuan yang akan dicapai oleh peserta penyuluhan dan melakukan kontrak waktu.4. Apersepsi materi penyuluhan1. Menjawab salam2. Memperhatikandan mendengarkan

2.15 menitPenyajian materiMenjelaskan pada peserta tentang:1. Pengertian Katarak2. Penyebab Katarak 3. Tanda dan gejala Katarak4. Macam-macam Katarak5. Komplikasi Katarak6. Penatalaksanaan Katarak7. Pencegahan KatarakMemperhatikan dan mendengarkanLCD

3.10 menitEvaluasi1. Memberikan reinforcement positif kepada peserta atas kemampuan bertanya.2. Menjawab pertanyaan peserta3. Memberikan pertanyaan tentang materi yang telah disampaikan1. Bertanya2. Mendengar

4.5 menitPenutup1. Menyimpulkan hasil penyuluhan2. Mengucapkan terima kasih atas peran serta peserta yang telah berpartisipasi3. Menutup acara penyuluhan dengan mengucapkan salamMenjawab salam

F. Lampiran Materi

Katarak1.1 Pengertian Katarak merupakan salah satu penyakit yang menyerang mata yang merupakan salah satu jenis penyakit mata tenang visus menurun perlahan. Katarak adalah keadaan dimana terjadi kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau akibat keduanya. Biasanya mengenai kedua mata dan berjalan progresif(Mansjoer dkk, 2008).Menurut Kadek dan Darmadi (2007) katarak adalah kekeruhan lensa mata atau kapsul lensa yang mengubah gambaran yang diproyeksikan pada retina . Katarak merupakan suatu keadaan dimana lensa mata yang biasanya jernih menjadi keruh, yang dapat disebabkan oleh berbagai hal tetapi biasanya berkaitan dengan proses penuaan (Vaughan, 2007)

1.2 Penyebab 1. Trauma, contohnya terjadi pada katarak traumatika, seperti trauma tembus pada mata yang disebabkan oleh benda tajam/tumpul, radiasi (terpapar oleh sinar X atau benda-benda radioaktif).2. Penyakit mata lain, seperti uveitis.3. Penyakit sistemik (diabetes militus), contohnya terjadi pada katarak diabetika dikarenakan gangguan metabolisme tubuh secara umum dan retina sehingga mengakibatkan kelainan retina dan pembuluh-pembuluh darahnya. Diabetes akan mengakibatkan kelainan dan kerusakan pada retina.4. Defek kongenital, salah satu kelainan bawaan sebagai akibat infeksi virus prenatal) dan katarak developmental terjadi pada tahun-tahun awal kehidupan sebagai akibat dari defek kongenital. Kedua bentuk ini mungkin disebabkan oleh faktor herediter, toksis, nutrisional, atau proses peradangan.Bottom of Form

1.3 Tanda dan Gejala1. Penurunan ketajaman penglihatan secara bertahap 2. Penglihatan berkabut seolah-olah melihat asap 3. Pandangan silau ketika melihat sinar 4. Kesulitan memfokuskan benda di ruang yang gelap 5. Lensa mata berwarna keputih-putihan 6. Penglihatan ganda saat melihat suatu benda.

1.4 Macam Macam Katarak1. Katarak KongenitalKatarak untuk jenis satu ini, biasanya dialami oleh bayi atau balita dan anak-anak atau ada yang dari bawaan lahir karena kesalahan oleh ibunya ketika mengandung. Katarak jenis ini dapat ditangani dengan melakukan operasi atau pembedahan dengan cara Disisio atau ekstraksi linear dan ekstrasi dengan fakoemulasifikasi untuk mencegah ambnliopia eksnopsia. Setelah melakukan operasi ini seseorang akan membutuhkan koreksi untuk kelainan refraksi mata yang menjadi afakia.2. Katarak TraumaticKatarak yang disebabkan oleh rasa trauma atau pernah mengalami cedera pada mata sebelumnya.3. Katarak SekunderKatarak sekunder adalah istilah untuk semua bahan seperti kapsul lensa, sel epitel, serabut lensa, elemen fibrin sesudah suatu peradangan dan hasil degenerasi atau degenerasi lensa yang tertinggal sesudah suatu operasi katarak ekstra kapsuler atau sesudah suatu trauma yang memecah lensa. Katarak yang disebabkan oleh konsumsi obat seperti prednisone dan kortikosteroid, serta penderita diabetes. Katarak diderita 10 kali lebih umum oleh penderita diabetes daripada oleh populasi secara umum.4. Katarak SenilKatarak Senil adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut, yaitu usia diatas 50 tahun. Katarak Senil juga katarak yang berkaitan dengan usia, merupakan jenis katarak yang paling umum. Berdasarkan lokasinya, terdapat 3 jenis katarak ini, yakni nuclear sclerosis, cortical, dan posterior subcapsular. Nuclear sclerosis merupakan perubahan lensa secara perlahan sehingga menjadi keras dan berwarna kekuningan. Pandangan jauh lebih dipengaruhi daripada pandangan dekat (pandangan baca), bahkan pandangan baca dapat menjadi lebih baik. Penderita juga mengalami kesulitan membedakan warna, terutama warna biru. Katarak jenis cortical terjadi bila serat-serat lensa menjadi keruh, dapat menyebabkan silau terutama bila menyetir pada malam hari. Posterior subcapsular merupakan terjadinya kekeruhan di sisi belakang lensa. Katarak ini menyebabkan silau, pandangan kabur pada kondisi cahaya terang, serta pandangan baca menurun.

1.5 Komplikasi Kataraka. Kerusakan retinaKerusakan retina ini terjadi terjadi setelah pascah bedah, akibat ada robekan pada retina, cairan masuk ke belakang dan mendorong retina atau terjadi penimbunan eksudat dibawah retina sehingga terangkat.b. Infeksi Ini bisa terjadi setelah pasca bedah karena kurangnya perawatan yang tidak edekuat.c. Hilangnya vitreous.Jika kapsul posterior mengalami kerusakan selama operasi maka gel vitreous dapat masuk ke dalam bilik anterior, yang merupakan resikoterjadinya glaucoma atau traksi pada retina. Keadaan ini membutuhkan pengangkatan dengan satu instrument yang mengaspirasi dan mengeksisi gel (virektomi). Pemasanagan lensa intraocular sesegera mungkin tidak bias dilakukan pada kondisi ini.d. Prolaps iris. Iris dapat mengalami protrusi melalui insisi bedah pada periode pasca operasi dini. Terlihat sebagai daerah berwarna gelap pada lokasi insisi. Pupil mengalami distorsi. Keadaan ini membutuhkan perbaikan segera dengan pembedahan.e. EndoftalmitisKomplikasi infeksi ekstraksi katarak yang serius, namun jarang terjadi.

1.6 Penatalaksanaan Salah satu cara pengobatan katarak adalah dengan cara pembedahan ,yaitu lensa yang telah keruh diangkat dan sekaligus ditanam lensa intraokuler sehingga pasca operasi tidak perlu lagi memakai kaca mata khusus (kaca mata aphakia). Setelah operasi harus dijaga jangan sampai terjadi infeksi.Sampai saat ini belum ditemuka n obat yang dapat mencegah katarak. Beberapa penelitian sedang dilakukan untuk memperlambat proses bertambah keruhnya lensa untuk menjadi katarak (Ilyas, 2009).Meski telah banyak usaha yang dilakukan untuk memperlambat progresifitas atau mencegah terjadinya katarak, tatalaksana masih dengan pembedahan (James, 2010). Untuk menentukan waktu katarak dapat dibedah ditentukan oleh keadaan tajam penglihatan dan bukan oleh hasil pemeriksaan. Tajam penglihatan dikaitkan dengan tugas sehari-hari penderita Digunakan nama insipien, imatur, matur, dan hipermatur didasarkan atas kemungkinan terjadinya penyulit yang dapat terjadi (Prof. Dr Sidarta Ilyas, dkk, 2009). Operasi katarak terdiri dari pengangkatan sebagian besar lensa dan penggantian lensa dengan implant plastik. Saat ini pembedahan semakin banyak dilakukan dengan anestesi lokal daripada anestesi umum. Anestesi lokal diinfiltrasikan di sekitar bola mata dan kelopak mata atau diberikan secara topikal. Operasi dilakukan dengan insisi luas pada perifer kornea atau sklera anterior, diikuti oleh ekstraksi (lensa diangkat dari mata) katarak ekatrakapsular. Insisi harus dijahit. Likuifikasi lensa menggunakan probe ultrasonografi yang dimasukkan melalui insisi yang lebih kecil dari kornea atau sklera anterior (fakoemulsifikasi).Operasi katarak terdiri dari pengangkatan sebagian besar lensa dan penggantian lensa dengan implant plastik. Saat ini pembedahan semakin banyak dilakukan dengan anestesi lokal daripada anestesi umum. Anestesi lokal diinfiltrasikan di sekitar bola mata dan kelopak mata atau diberikan secara topikal. Operasi dilakukan dengan insisi luas pada perifer kornea atau sklera anterior, diikuti oleh ekstraksi (lensa diangkat dari mata) katarak ekatrakapsular. Insisi harus dijahit. Likuifikasi lensa menggunakan probe ultrasonografi yang dimasukkan melalui insisi yang lebih kecil dari kornea atau sklera anterior (fakoemulsifikasi).

1.7 Pengkajian FokusDalam melakukan asuhan keperawatan, pengkajian merupakan dasar utama dan hal yang penting di lakukan baik saat pasien pertama kali masuk rumah sakit maupun selama pasien dirawat di rumah sakit.1. BiodataIdentitas klien : nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama, suku/ bangsa, pendidikan, pekerjaan, alamat dan nomor register.2. Riwayat kesehatan a. Keluhan utamaPenurunan ketajaman penglihatan dan silau.b. Riwayat kesehatan dahuluRiwayat kesehatan pendahuluan pasien diambil untuk menemukan masalah primer pasien, seperti: kesulitan membaca, pandangan kabur, pandangan ganda, atau hilangnya daerah penglihatan soliter. Perawat harus menemukan apakah masalahnya hanya mengenai satu mata atau dua mata dan berapa lama pasien sudah menderita kelainan ini. Riwayat mata yang jelas sangat penting. Apakah pasien pernah mengalami cedera mata atau infeksi mata, penyakit apa yang terakhir diderita pasien.c. Riwayat kesehatan sekaranEksplorasi keadaan atau status okuler umum pasien. Apakah ia mengenakan kacamata atau lensa kontak?, apakah pasien mengalami kesulitan melihat (fokus) pada jarak dekat atau jauh?, apakah ada keluhan dalam membaca atau menonton televisi?, bagaimana dengan masalah membedakan warna atau masalah dengan penglihatan lateral atau perifer?d. Riwayat kesehatan keluargaAdakah riwayat kelainan mata pada keluarga derajat pertama atau kakek-nenek.3. Pemeriksaan fisikPada inspeksi mata akan tampak pengembunan seperti mutiara keabuan pada pupil sehingga retina tak akan tampak dengan oftalmoskop (Smeltzer, 2009). Katarak terlihat tampak hitam terhadap refleks fundus ketika mata diperiksa dengan oftalmoskop direk. Pemeriksaan slit lamp memungkinkan pemeriksaan katarak secara rinci dan identifikasi lokasi opasitas dengan tepat. Katarak terkait usia biasanya terletak didaerah nukleus, korteks, atau subkapsular. Katarak terinduksi steroid umumnya terletak di subkapsular posterior. Tampilan lain yang menandakan penyebab okular katarak dapat ditemukan, antara lain deposisi pigmen pada lensa menunjukkan inflamasi sebelumnya atau kerusakan iris menandakan trauma mata sebelumnya (James, 2010)4. Pemeriksaan DiagnostikSelain uji mata yang biasanya dilakukan menggunakan kartu snellen, keratometri, pemeriksaan lampu slit dan oftalmoskopi, maka A- scan ultrasound (echography) dan hitung sel endotel sangat berguna sebagai alat diagnostik, khususnya bila dipertimbangkan akan dilakukan pembedahan. Dengan hitung sel endotel 2000 sel/mm3, pasien ini merupakan kandidat yang baik untuk dilakukan fakoemulsifikasi dan implantasi IOL (Smeltzer, 2009). Pemeriksaan diagnostik yang lain diantaranya adalah:a. Kartu mata snellen /mesin telebinokuler : mungkin terganggu dengan kerusakan kornea, lensa, akueus/vitreus humor, kesalahan refraksi, penyakit sistem saraf, penglihatan ke retina.b. Lapang Penglihatan : penurunan mungkin karena massa tumor, karotis, glukoma.c. Pengukuran Tonografi : TIO (12 25 mmHg)d. Pengukuran Gonioskopi membedakan sudut terbuka dari sudut tertutup glukoma.e. Tes Provokatif : menentukan adanya/ tipe glaucoma.f. Oftalmoskopi : mengkaji struktur internal okuler, atrofi lempeng optik, papiledema, perdarahan.g. Darah lengkap, LED : menunjukkan anemi sistemik / infeksi.h. EKG, kolesterol serum, lipidi. Tes toleransi glukosa : kotrol DM5. Persiapan Pasien Pre Operasi Kataraka. Pasien mendafarkan diri di pendaftaranb. Pasien datang ke ruang poli pemeriksaan matac. Pasien diperiksa terlebih dahulud. Setelah didapatkan hasil pemeriksaannya, pasien diminta untuk menunggu di ruang tunggue. Pasien dinyatakan positif menderita katarak dan akan dilakukan operasif. Pasien dan keluarganya diminta persetujuan untuk melakukan operasi katarakg. Pasien diberikan obat pantokain untuk melebarkan pupil mata pasien yang dinyatakan positif katarakh. Pasien diminta menunggu di ruang tunggu untuk menunggu proses pelebaran pupilnyai. Pasien kemudian dilakukan pemeriksaan mata secara auskultasi untuk melihat apakah obat pantokain sudah bereaksi dengan menggunakan pen lightj. Setelah obat pantokain bereaksi dan pupil pasien melebar, pasien di persilahkan untuk berangkat ke ruang OKk. Pada saat diruang OK, pasien di berikan petunjuk saat dimana operasi akan dilaksanakan, seperti:1) Pasien diminta untuk menuruti apa permintaan dokter demi keberhasilan dan kelancaran proses operasi katarak tersebut2) Pasien dilarang untuk batuk pada saat operasi3) Pasien diminta untuk tetap diam dan tidak banyak bergerak pada saat operasi4) Jika pasien ingin berdoa, pasien diminta untuk berdoa di dalam hati sajal. Pasien diminta untuk berbaring diatas tempat tidur pembedahan operasi katarak6. Perawatan Mata Post Operasi Katarak1.Hal-hal yang boleh dilakukan setelah operasi kataraka. Memakai dan meneteskan obat seperti yang dianjurkanb. Pakai Penutup mata seperti yang dinasehatkanc. Melakukan pekerjaan hanya tidak beratd. Bila memakai sepatu jangan membungkuk, tetapi angkat kaki keatas7. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan setelah operasi kataraka. Jangan menggosok matab. Jangan membungkuk terlalu dalamc. Jangan menggendong yang beratd. Jangan membaca berlebihan dari biasanyae. Jangan mengejan keras sewaktu buang air besarf. Jangan berbaring kesisi mata yang baru dibedah8. Cara penggunaan tetes mataa. cuci tanganb. penderita berbaring/duduk dan melihat ke atasc. Perlahan tarik kulit kelopak mata yang sakit ke bawahd. Teteskan satu tetes ke tengah-tangah kelopak mata.e. Usahakan supaya penetes tidak menyentuh lipatan mata atau bulu mataf. Penderita menjaga agar mata tetap tertutup selama 1-2 menit supaya obat terserap.g. Cuci tangan9. Cara penggunaan salep mataa. Cuci tanganb. Penderita berbaring/duduk dan melihat ke atasc. Perlahan tarik kulit kelopak mata yang sakit ke bawah kemudian pencet ujung salep, ujung tube jangan sampai menyentuh mata. d. Penderita dianjurkan untuk menutup matanya 2-3 menit.supaya obat masuk dan terserap.e. Selama pemberian salep penglihatannya akan kabur sebentar, dan istirahatlah.f. Cuci tangan.

1.8 Pencegahan a. Mengontrol penyakit yang berhubungan dengan katarak dan menghindari faktor faktor yang mempercepat terbentuknya katarak.b. Menggunakan kaca mata hitam ketika berada di luar ruangan pada siang hari bisa mengurangi jumlah sinar ultraviolet yang masuk ke dalam mata. c. Menjaga agar tidak terkena trauma tembus pada mata yang disebabkan oleh benda tajam/tumpul, radiasi (terpapar oleh sinar X atau benda-benda radioaktif).d. Menjaga pola makan bergizi yang baik untuk proses metabolisme, mengkonsumsi suplemen, buah dan sayur sebelum terjadi katarak dapat menunda pembentukan atau mencegah katarak. Sedangkan pada tahap awal katarak suplemen dapat memperlambat pertumbuhannya. Pada tahap berat tindakan hanya bisa diatasi dengan operasi.

DAFTAR PUSTAKA

Ilyas S. 2005.Penuntun Ilmu Penyakit Mata.3rd edisi.Jakarta : Balai PenerbitFKUI.hal: 128-136.Ilyas S.2008.Ilmu Penyakit Mata. ed 3.Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 200-211Nico A. Lumenta. 2008. Manajemen Hidup Sehat. Jakarta: Elek Media Komputindo Fadhlur Rahman. 2009. Laporan Kasus Katarak Matur Pada Penderita Diabetes Mellitus.http://nuzulul-fkp09.web.unair.ac.id/artikel_detail-35543-Kep%20Sensori%20dan%20 Persepsi-Askep%20Katarak.html#popuphttp://ladyrosebangkitdanpercaya.blogspot.com/2013/08/sap-katarak.html