santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10....

106

Upload: others

Post on 28-Nov-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----1

Page 2: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

2-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

SANTRIMelayani dan Ngopeni@2016

Penulis:DR. H. Suteja Ibnu Pakar

Layout Desain:Jhon’s

ISBN : 1926 07 2016

Diterbitkan oleh:CV. AKSARASATU

Percetakan:Aksarasatu CirebonEmail: [email protected]

Page 3: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----3

PENGANTAR

Nilai adalah konsep mengenai penghargaantertinggi yang diberikan oleh masyarakatterhadap masalah-masalah pokok yang bersifatsakal sehingga menjadi pedoman bagi kehidupanserta dapat membentuk tingkahlaku setiapindividu. Secara sederhana nilai dapatdirumuskan sebagai sesuatu yang masih bersifatabstrak mengenai dasar-dasar yang prinsipdalam kehidupan manusia.

Nilai dapat diklasifikasikan menjadi empatmacam; Pertama ditinjau dari sumbernyamenjadi; nilai ilahiyah dan nilai insyaniyah. Keduaditinjau dari kualitasnya nilai dapat dibagimenjadi; nilai hakiki dan nilai instrumental (nilaiyang bersifat sementara). Ketiga ditinjau dari segieksistensinya nilai dapat dibagi menjadi; nilaiuniversal dan nilai lokal. Keempat ditinjau darisegi masa berlakunya nilai dapat dibagi menjadi;nilai abadi (eternal), nilai pasang surut(aksedemntal), dan nilai temporal (sesaat).

Page 4: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

Nilai secara turun temurun diajarkan kepadagenerasi muda melalui penanaman kebiasaan,pelatihan dan keteladanan yang menekankankepada kesadaran melakukan yang benar, ataubaik atau terpuji dan menjauhi yang salah, atauburuk, atau tercela secara absolut. Hal yangdiajarkan kepada generasi muda adalahmengenalkan kepada mereka nilai baik dan salahdan memberikan pujian (reward) atau pahala danhukuman atau sanksi (punnishment) secaralangsung maupun tak langsung manakala terjadipelanggaran. Begitulah apa yang telah dilakukanoleh Islam dalam membentuk karakter umatnya,yaitu dengan janji pemberian hadiah atau pahalajika berbuat kebaikan dan pemberian siksa dandosa jika berbuat kejahatan.

Internalisasi nilai Qurani adalah tugas utamasetiap orang dewasa, sehingga semua pihakharus terlibat. Institusi organisasi atau jam’iyahdapat dijadikan wilayah untuk pembentukankarakter, penciptaan lingkungan yang kondusifdalam membangun tradisi belajar dan beramalsaleh (khidmat). NU dalam hal ini sangatberperan strategis dalam menciptakan umatyang sadar ilmu dan berperadaban sebagaiupaya pemberdayaan masyarakat yang setiapanggotanya memiliki keseimbangan dankeharmonisan dalam berbagai apsek.

Page 5: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----5

Pendidikan bertugas membantu mentransferdan menginternalisasikan nilai-nilai qurani yanguniversal. Pendidikan nilai bertugas membantusetiap peserta didik memahami, menyadari, danmengamalkan nilai-nilai serta mampumenempatkannya secara integral dalamkehidupan sehari-hari. Pendidik (orang tua,guru, kyai, ulama) sangat berperan dalammembantu proses internalisasi nilai. Setiapindividu berkewajiban menanamkan nilai-nilaibaik dan mencegah nilai-nilai buruk.

Namun demikian, lazimnya dalam sebuahkomunitas atau pergaulan sosial, selalu ada nilai-nilai buruk yang muncul di tengah-tengahketeladanan yang baik dan terpuji. Al-Quranmenggambarkan pemrakrasa nilai buruk yangpertama bernama Iblis la’natullahi ’alaih. Iblismenghembuskan api permusuhan, iri, dendam,sombong atau takabbur (merasa diri tinggi/superior) dan menganggap orang lain rendah/inferiror (ujub) dan buruk sangka (suu dzon),serta iri (hasad, hasud).

Page 6: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

6-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

Page 7: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----7

DAFTAR ISI

PENGANTAR .... 3DAFTAR ISI.... 7

BAB I MENU KITA;Sajian Halaqoh Malam Kamis.... 9

A. Mencegah Kekeliruan Kedua...10B. Ngopeni Warga NU ...13C. Ngaji Bareng Wong Cerbon; ...18D. Emphaty ...24E. Kenali Diri Sendiri...26...26...26...26...26F.Tasawufnya Ahlussunnah wal

Jama’ah...28...28...28...28...28G.Bertaswuf untuk Itba’ Akhak

Rasulullah SAW ...39...39...39...39...39

BAB II AKHLAQ; Bentuk Pengabdian SantriA. Birrul Walidain...44...44...44...44...44B. Prinsip Dasar Pergaulan...46...46...46...46...46C. Karakter Seorang Muslim...48...48...48...48...48D. Menyayangi Sesama...51...51...51...51...51E. Meringankan Kesusahan Orang

Lain...53...53...53...53...53

Page 8: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

8-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

F. Silaturrahim...54...54...54...54...54G. Memuliakan Tamu...55...55...55...55...55H.Hak-Hak Tetangga...56...56...56...56...56i. Karakter Munafiq...57...57...57...57...57

BAB III KELUARGA;Pembentuk Kedamaian Santi ...59...59...59...59...59

A. Institusi Pernikahan ...60...60...60...60...60B. Istri Sholihah...66...66...66...66...66C. Psikologi Meminang...67...67...67...67...67D. Memilih Calon Istri...70...70...70...70...70E. Sosiologi Walimah...73...73...73...73...73F. Psikologi Kaffarat ...75...75...75...75...75G. Status Hak Asuh...76...76...76...76...76

BAB IV INDEPENDENSI SANTRI...77...77...77...77...77A. Ki Tholhah Khalifah Syekh Ahmad

Chothib Sambas “Terabaikan”...78...78...78...78...78B. Pola Dakwah Walisongo...84...84...84...84...84C. Ikhlas Konsep Kemandirian Santri

Pesantren Tradisional...91...91...91...91...91

BAB V CATATAN INSPIRATIF...99...99...99...99...99A. Bagaimana Kita Beragama...100...100...100...100...100B. Pemahaman Umat Islam terhadap

Agama ...100...100...100...100...100C. Pilar Islam Kesatuan Amaliah Islam

Kãffah ...102...102...102...102...102

Page 9: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----9

BAB IMENU KITA;Sajian Halaqoh Malam Kamis

A. Mencegah Kekeliruan KeduaB. Ngopeni Warga NUC. Ngaji Bareng Wong Cerbon;D. EmphatyE. Kenali Diri SendiriF. Tasawufnya Ahlussunnah wal Jama’ahG. Bertasawuf untuk Itba’ Akhak Rasulullah SAW

Page 10: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

10-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

A. MENCEGAH KEKELIRUAN KEDUAA. MENCEGAH KEKELIRUAN KEDUAA. MENCEGAH KEKELIRUAN KEDUAA. MENCEGAH KEKELIRUAN KEDUAA. MENCEGAH KEKELIRUAN KEDUA

Maraknya kajian-kajian tentang tasawufdewasa ini, dan kian bertambahnya minatmasyarakat terhadap tasawuf, memperlihatkanbahwa sejak awal sejarah Islam di Nusantaratasawuf telah berhasil mengikat hati masyarakat.Pengaruh dan peranan tasawuf ternyata tidakpudar sejak dahulu sampai dengan sekarang,dengan catatan sedikit mengabaikanpenyimpangan-penyimpangan yang dijadikanbahan kritik. Penyimpangan-penyimpangan yanglazim dijadikan bahan kritik dan juga introspeksi(muhasabah) adalah persoalan pemahamantentang tasawuf itu sendiri dan kecenderunganmeninggalkan kehidupan dunia yang ditampilkan–secara sadar atau tidak- oleh para penganut danpengamal jam’iyah tarekat tertentu.

Oleh para pengamalnya tarekat (thariqah)diyakini sebagai sesuatu yang identik dengantasawuf islami yang bersumber kepadaKitabullah dan al-Sunnah. Segala tindakan danperilaku penganut tarekat selalu diatasnamakansebagai mujahadah dan riyadhah yang tampakdi permukaan inilah yang, oleh para ahli fiqh(fuqoha’) dipandang sebagai bentukpenyelewengan dan dituduh mengikuti cara-caraberagama kaum Yahudi, Nasrani, Hindu, Budha,

Page 11: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----11

Animisme, Dinamisme dan lainnya dalam halpensucian jiwa (tazkiyyat al-Nafs), yangcenderung mengabaikan hak-hak tubuh jasmani.

Hal-hal lain yang, lazim dijadikan bahan kritik,sudah menjadi banjir “keterlanjuran” tetapiharus segera dibendung dan dihentikan adalahsinkritisme dalam bertasawuf. Di sisi lain,proses pembelajaran tasawuf selama ini baik dipesantren-pesantren dan perguruan tinggi Islamadalah bersifat memihak. Kaum pendidik (kyai,ustdaz, dosen) dalam hal pembelajaran tasawufmencoba mentransfer pengetahuan yangdiperoleh generasi sebelum mereka secara apaadanya dan tidak berusaha mencoba melakukananalisis dengan merujuk kepada sumber orsinil yang primer. Kaum pendidik, disadari atau tidak,selama ini mengajarkan pemahaman bertasawufdari karya-karya terjemahan dan bahkan buahpemikiran kaum orientalis.

Faktor-faktor tersebut, termasuk pendukungkekeliruan-kekeliruan dalam bertasawufsehingga dapat dengan mudah kaum kritikusmengalamatkan tuduhan bahwa, tasawuf lahirdari hasil adaptasi dankompromi (akulturasi)dengan budaya lokal. Tasawuf Islam dituduhmencontoh sistem kerahiban Nasrani, Yahudi,Hindu, dan Budha, serta penetrasi filsafat

Page 12: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

12-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

pantheisme.

Tasawuf Islam model Rasulullah MuhammadSAW adalah intisari dari keseluruhan ajaranIslam (manifestasi ihsan). Di sisilain tasawufmasih dipadang sebagai faham dan amaliahkeagamaan yang cenderung individualistik danmengabaikan hal-hal duniawi. Kedua tirikesktrim itu sampai sekarang belum bisa diubahdan akarnya yang sudah terhunjam berabad-abaddi hati umat Islam, belum ada kekuatan manapunyang berhasil mencabut sampai ke akar-akarnya.

Pendidikan, dalam hal ini pencerahanpemahaman dengan merujuk secara langsungsumber-sumber primer yang orsinil dan otentik,mungkin bisadiharapkan menjadi solusi bagikebuntuan dari usaha mempertemukan keduakutub eksterim tersebut. Disamping, dibutuhkanadanya tekad kuat dari setiap pribadi umatmuslim untuk mengembalikan tasawuf kepadasumbernya, al-Quran dan al-Sunnah. HalaqahKitab Iqadz al-Himam fi Syarh al-Hikam setiapmalam Kamis di Kantor NU Kota Cirebon yangsudah berjalan selama satu tahun ini, diharapkan memberikan harapan baru bagi prosespencerahan pemahaman dan wawasan tentangtasawuf yang sebenar-benarnya bagi warga

Page 13: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----13

Cirebon dan sekitarnya, yakni tasawuf yangbersumber kepada wahyu Allah (al-Quran dan al-Sunnah). Sehingga dapat dihindari keraguanuntuk bertasawuf secara praktis dan fleksibel dan, yang sangat prinsip, terhindarnya perilakubertasawuf praktis secara kondisional.

Halaqah yang sudah berjalan selama tiga tahunini, diharapkan akan berlangsung selama atausepanjang masa. Kepengurusaan PC NU bolehsaja berganti dan berganti tetapi kegiatan kajiankitab di kantor NU ini harus tetap berjalan,istiqomah dan mudawamah. Ini, harapan dantekad kaum muda NU di Cirebon.

B. NGOPENI WARGA NUB. NGOPENI WARGA NUB. NGOPENI WARGA NUB. NGOPENI WARGA NUB. NGOPENI WARGA NU

Pemandangan sehari-hari yang dilihat olehsebagian masyarakat, diamati, direkam dalammemori dan situasi itupun terkadangdirenungkan dalam-dalam adalah persoalankebenaran, kebaikan dan keindahan. Kebenaranerat kiatnnya dengan ketaatan dan kepatuhanmelaksanakan aturan dan norma yang berlaku.Akan tetapi, standard dan inikator yangditerapkan tidak bias bebas dari multi tafsir.Sehingga sering menyemburkn luapa emosi danperasaa “brontak”, wujud ketiakpuasan sepihak.

Page 14: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

14-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

Kebaikan lebih reprentatif untuk menerimakehendak dan keinginan lingkungan, sehinggacenderung melahirkan “kebijakan” dalamkonotasi yang kurang pas. Psikolgi lapisan bawahlebih menyukai yang demikian terlepas karenadidorong oleh kebutuhan untuk eksis ataulainnya. Kebaikan lebih kopromi dalam arti maumenyesuaikan diri dengan siapa yang menjadipengguna aturan atau norma. Asumsinyakebaikan lahir dari terminologi ma’ruf yangmengandung pemahaman kebaikan yang lahirdari beh-benih kearifan loka.

Yang teramat paling mendesak, karenanya,adalah penguatan untuk menciptakan setiap dirikita menyadari nilai kebenaran, kabaikan, dankeindahan, melalui proses pertimbangan yangkonsisten. Institusi organisasi dan masyarakatmengemban amanat dan kesepakatan tentangapa yang seharusnya dilakukan untukmengarahkan generasi muda atas nilai-nilai dankebaikan, yang akan membentuknya menjadimanusia yang baik yang menjadi tujuanpendidikan Islam.

Organisasi mengemban tugas membentukkedewasaan intelektual dan emosianal generasimuda yang memungkinkannya untuk membuatkeputusan bertanggungjawab atas hal atau

Page 15: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----15

permasalahan rumit yang dihadapinya dalamkehidupan. Konsep ihsan dalam Islammerupakan nilai tertinggi yang dapat dijadikanpedoman didalam mengawasi mengarahkan danmembina fitrah suci dan prilaku keseharian.

Masyarakat terdidik dapat dipahami sebagaikomunitas manusia yang telah mendapatkanpendidikan. Pendidikan adalah bimbingan yangdiberikan oleh orang dewasa kepada yang belumdewasa untuk mencapai kedewasaannya. Ketikatelah mencapai kedewasaanya, maka tibagilirannya untuk memberikan bimbingan kepadayang belum dewasa. Maka pendidikan akan terusberjalan sepanjang sejarah kehidupan manusia.

Pendidikan merupakan suatu hasil interaksiindividu dengan lingkungan sosial dan lingkunganfisik yang berlangsung sepanjang hayat sejakmanusia lahir. Warisan sosial merupakan bagiandari lingkungan masyarakat dan alat bagipengembangan manusia yang terbaik daninteligen, untuk meningkatkan kesejahteraanhidupnya.

Manusia terdidik adalah manusia yang telahmencapai kedewasaanya. Sementara ukurankedewasaan masih menjadi sebuah perdebatandan tidak memiliki ukuran yang jelas dan pasti.Maka dibuatlah sebuah legalitas berdasarkan

Page 16: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

16-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

tingkatan pendidikan formal. Dan ijazah maupunsejenisnya, nampaknya menjadi pilihan solusiuntuk menentukan antara “manusia terdidik” dan“manusia tak terdidik”. Sehingga bisa dilihat siapayang “terdidik” dan siapa yang “tak terdidik”.

Persoalannya kemudian tidak cukup sampaidisitu. Seringkali substansi pendidikan justrudilupakan. Sudah cukup bagi siswa untukmenghafal apa yang diajarkan guru, kemudianmenulis ulang jika ditanyakan dalam ujian.Baginya, yang penting mendapat nilai bagus agarbisa lulus dan mendapat pengakuan sebagai“manusia terdidik” tanpa peduli terhadappemahaman dan aplikasinya dan dalam keadaandemikian terjadilah pembelengguan karenapendidikan hanya sebatas transfer pengetahuan.Mestinya, pendidikan harus diposisikan sebagaimedia pembebasan karena pendidikan adalahupaya untuk memperoleh pengetahuan danmenjadi proses transformasi yang diuji dalamkehidupan nyata.

Halaqah-halaqah dan kajian-kajian kitab klasikdi lingkungan warga nahdhiyyIn Cirebonberikhitar untuk mengetahui sesuatu yangsebenarnya sudah diketahui warga nahdhiyyintentang tasawuf dan atau tarekat. Dan yangterpenting, lanjutnya, kajian-kajian justru

Page 17: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----17

dimaksudkan untuk membekali pengetahuankonsptual yang untuk dipedomani bagi perilakudan amaliah bertasawuf warga nahdhiyyin. Bilaperlu, sesuai dengan semangat pembudayaan,kajian-kajian itu mampu menciptakanpengetahuan baru. Bila warga nahdhiyyin seirusbenar-benar ingin beRikhtiar dalampembudayaan. Pembudayaan adalah latarbelakang sejarah kemanusiaan dan peradabanumat Islam yang pernah mengalami puncaknyadi zaman pemerintahan Bani ‘Abbasiyah di abadpertengahan masehi.

Pendidikan adalah proses pembudayaan.Kebudayaan merupakan hasil dari kegiatanmanusia, tetapi kebudayaan jugamenstrukturisasi tingkah laku manusia.Kebudayaan dari satu pihak memungkinkanpengembangan lebih lanjut, tetapi dari lain pihakjuga membatasi apa yang akan dicapai. Makamasalahnya kemudian adalah bagaiman warganahdhiyyin tetap menjadi subyek darikebudayaan, yang mampu mentransformasikankebudayaan secara mudawanmah.

Paradigma humanistik memandang manusiasebagai “manusia”, yakni makhluk ciptaan tuhandengan fitrah-fitrah tertentu. Sebagai makhlukhidup ia harus melangsungkan,

Page 18: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

18-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

mempertahankan, dan mengembangkan hidup.Sebagai makhluk batas (antara hewan danmalaikat), ia memiliki sifat-sifat kehewanan(nafsu-nafsu rendah) dan sifat-sifat kemalaikatan(budi luhur), sebagai makhluk dilematik ia selaludihadapkan pada pilihan-pilihan dalam hidupnya;sebagai makhluk moral, ia bergulat dengan nilai-nilai; sebagai makhluk pribadi, ia memilikikekuatan konstruktif dan destruktif; sebagaimakhluk sosial, ia memiliki hak-hak sosial;sebagai hamba tuhan, ia harus menunaikankewajiban-kewajiban keagamaannya.

Kajian Kitab klasik di NU adalah prosespembudayaan yang bersifat universal, bukansekedar transfer ilmu pengetahuan melainkanlebih pada menanamkan dan membangunkebudayaan hingga akan terbangun masyarakatterdidik, masyarakat yang cerdas dan berbudayadalam arti memiliki pilihan-pilihan serta mampumenentukan dan merealisasikan pilihan-plihannya itu. Warga nahdhiyyin harus menjadibangsa yang mandiri dengan pilihan-pilihannya.

C. NGAJI BARENGC. NGAJI BARENGC. NGAJI BARENGC. NGAJI BARENGC. NGAJI BARENG WONG CERBON WONG CERBON WONG CERBON WONG CERBON WONG CERBON

Kelompok kecil (creative minority) warganashdhiyyin Cirebon telah berani,

Page 19: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----19

bertanggungjawab dan konsisten melakukangebrakan baru ang konstruktif denganmenyeneggalaran Halaqah Kitab Iqadz al-Himam(Inspirator Training) setiap malam Kamis diKantor NU Kota Cirebon. Kegiatan yang sudahmemasuki tahun ketiga ini dimotivasi olehsebuah keprihatinan kaula muda NU yangmerasakan kehausan warga nahdhiyyin danwarga Cerbon umumnya, terhadap prosespemelajaran yang keluarga dari prinsip belajarsepanjang hayat, dan pembelajaran yangmemberdayakan dan mencerahkan; meskipunbanyak keprihatinan-keprihhatinan lainnya.Halaqah ini diikuti dan bahkan difasilsitasi(didanai) secara keseluruhan oleh kelompokmuda yang menjadi penggagas danpenanggungjawab, peserta dan penikmat kajiandua mingguan ini. Bersyukur gedung kantor NUKota Cirebon dan peserta kajian sama-samaikhlas menerima.

Maraknya kajian-kajian tentang tasawufdewasa ini, dan kian bertambahnya minatmasyarakat terhadap tasawuf, memperlihatkanbahwa sesungguhnya masyarakat bangsaIndonesia masih tetap membutuhkan nilai-nilaispiritual sebagai inti kesadaran keagamaan dankeberagamaan. Aspek kepercayaan, keimanan

Page 20: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

20-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

dan keyakinan lazimnya dimaknai sebagai aspekkejiwaan (batiniah) yang sangat fundamentalkarena berfungsi sebagai motivator keislaman.Keislaman adalah perilaku keseharian seseorangyakni wujud atau manifestasi kualitas keimanandan keyakinan. Kedua aspek tersebut manakalasudah menyatu secara harmonis, maka akanmuncul sebagai sebuah keindahan amal atauakhlak yang disebut ihsan.

Sejak awal sejarah kedatangan Islam diwilayah Nusantara diwarnai oleh ruh tasawufyang dipercaya mewakili aspek ihsan dan telahberhasil mengikat hati masyarakat. Pengaruhdan peranan tasawuf ternyata tidak pudar sejakdahulu sampai dengan sekarang. Metode dakwahdan style pada pendakwah (da’i) yang santun danakomodatif terhaap budaya local masyarakatNusantara semakin memposisikan tasawufsebagai juru bicara Islam yang sangat amanah.Pada pendakwah Islam yang tiba di Nusantaraadalah para penganut tasawuf. Mereka adalahpengikut dan pengamal jam’iyah tarekat daripara syek atau guru mursyid kenamaan semisalAbdul Qodir al-Jaylani, Abu al-Hasan al-Syadzali,Ahmad al-Rifa’i, Ahmad al-Badawi Najmuddin al-Kubro, Jalaluddin al-Rumi, Bahauddin al-Naqsyabandi, dan lain-lain. Sanad keilmuan

Page 21: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----21

mereka dalam bidang fikih adalah heterogen adapenganut madzhab Imam Malik, Abu Hanifah, al-Syafi’i dan Ahmad bin Hanbal. Mereka jugaberasal dari negaa yang berbeda-beda sepertiSamarqand (sekarang dikenal Uzbekistan atauKazakstan), Mesir dan Afrika, dan Asia, disampingdari Persia dan Hindustan.

Walisanga adalah generasi pertama peletakdasar-dasar keislaman bangsa Nusantara yangsangat bepengaruh. Semangat pluralism atauIslam multikultur generasi walisanga sangatkental sekali dan, tidak diragukan, merekasangat percaya diri. Mereka menyebarkan ajaranIslam tetapi tidak pernah khawatir apalagi takutkalau ajaran Islam tidak diterima, atau ditolakoleh bangsa Nusantara. Seluruh unit kebudayaanlokal masyarakat mereka pilih dan merekatetapkan sebagai media dan alat untukpenyebaran Islam rahmatan lil ‘alamin. Ruhmultikultur inilah yang berhasil mengislamkanbangsa Nusantara tetapi tidak pernah melakukandehumanisasi bangsa Nusantara. Islam menjadiagama baru bangsa Nusantara tetapi jati diribangsa Nusantara tetap dijaga, dipelihara danutuh tidak mengalami degradasi sedikit pun.

Generasi kedua adalah generasi pesantrentradisional, atau generasi jam’iyah Muhamadiyah

Page 22: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

22-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

(1912) dan NU (1926) yang mulai memberlakukanfilterisasi terhadap aspek-aspek kebudayaanyang ditetapkan Walisanga, dengan dalihmenjauhkan sinkretisme dari Islam. Generasi ini,pada awalnya, berusaha menjauhkan wayangdan kesenian pada umumnya dari Islampesantren. Generasi ini pula yang mendirikantembok pemisah antara komunitas santri dannon-santri, atau pesantren dan non pesantren,santri sarungan dan santri pantaloon, santrikampung dan santri kota, muslim tradisional danmuslim modern. Meskipun sebatas pada tataranformalitas (lahiriah) dan tidak essensial(hakikat). Generasi ketiga adalah generasi abad20 Masehi yang menghendaki arabisasi terhadapIslam yang dibawaRasulullah SAW, dengan dalihpuritanisme (gerakan pemurnian); yangsebenarnya purifikasi ala Muhmmad bin AbdulWahhab. Kaula muda NU Cerbon, yang diwadahioleh Halaqah Iqadz al-Himam malam Kamis,adalah institusi kepedulian dalam upayamengembalikan (refresh) metode dakwahgenerasi Walisanga.

Heteroginitas para pendakwah genrasi awalitu pada akhirnya menjadi salah satu faktorpenguat ke-bhinneka tunggal ika-an bangsaIndonesia dengan berbagai perbedaan dan

Page 23: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----23

kekhususan masing-masing. Rasa meghormatidan menghargai perbedaan. Kmauan dankemampuan menerima berbagai perbedaan danmenikmatinya sebagai rahmat (kasih sayang)Allah itulah karakteristik Islam rahmkatan lil‘alamin yang didatangkan ke bumi Nusantaraoleh Dewan Walisanga. Kaula muda NU Cerbonyang diwadahi oleh Halaqah Iqadz al-Himammalam Kamis telah berhasil memprakarsai,kalau tidak harus dikatakan mememberikanteladan, dan melakukan langkah startegismelanjutkan teladan generasi pertama sebagaiwujud kepedulian dan empati membangun wargaCerbon yang kreatif, inovatif, dan akomodatifdalam semangat al-Muhafdaoh ‘ala al-Qodim al-Sholoh wa al-Akhdzu bi al-Jadid l-Ashlah.Halaqah yang sudah berjalan hamper tiga tahunini, akan tetap berlangsung sepanjang masa.Kepengurusaan PC NU boleh saja berganti tetapikegiatan kajian kitab di kantor NU ini harus tetapberjalan, istiqomah dan mudawamah. Karenahalaqah ini adalah empati kaum muda NU danmerupakan asset NU untuk masyarakat danbangsa, Prof. Jamali optimis.([email protected]@[email protected]@[email protected])

Page 24: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

24-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

D. EMPHATYD. EMPHATYD. EMPHATYD. EMPHATYD. EMPHATY

Gebrakan baru dan konstruktif yang sudahdilakukan oleh kelompok kecil (creative minority)warga nashdhiyyin Cirebon denganmenyeneggalaran Halaqah Kitab Iqadz al-Himam(Inspirator Training) setiap malam Kamis diKantor NU Kota Cirebon patut dibanggakan dandisyukuri. Adanya sekelompok kecil warganahdhiyyin yang peduli dan istiqomah ngopeniwarga NU di Cirebon (dengan mengadakan kajiankitab klasik secara rutin dan sudah berjalanselama tiga tahun lebih) ini dimotivasi, diikuti danbahkan difasilsitasi secara swadana olehkelompok muda yang menjadi penggagas danpenanggungjawab serta yang telibat dalamhalaqoh.

Catatan prinsip dari halaqoh ini adalahaltruistis atau emphaty, minimal kepedulianterhadap warga nahdhiyyin Cerbon yang, kualitasakademis (keilmuan dan wawasan) keislmanmereka setelah lulus dari pesantren (menjadimutakhhorrijin) relatif tidak atau kurang diopeni.Kurang open memang sudah menjadi salah satunashib mutakhhorrijin pesatren tradisional danwarga nahdhiyyin. Mutakhhorrijin pesantren danwarga nahdhiyyin pada dasarnya masih tetapsantri yang mengemban amanat indzar

Page 25: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----25

qowmahum idza roja’u ilaihim la‘allahumyahdzarun setelah tafaqqoh fi al-Din.

Peran indzar qowmahum kemudian menjadihambatan khusus bagi mutakhorriin atau lulusanpesantren tradisional ketika mereka tidak lagimemliki kyai pendamping. Bahkan mereka nyaristidak membayangkan sebelumna bahwa, ketikamereka dituntut mampu berkiprah dimasyarakatnya justru mereka sudah tidak ladiberada di sampig sang kyai yang setiap saatbersedia menjadi pendamping yag selalu siapmemberi petunjuk, bimbingan atau mengevaluasisetiap perilaku dan tidakan mereka.

Adalah karunia Allah yang sangat luar biasaketika sekelompok kecil warga nahdhiyyin darikalangan mutakhrrijin pesantren dan atauremaja pemuda dan mahasiswa serta tokoh mudanahdhyyin Cerbon memliki inisiatifmememperbaiki nasib mereka sendiri, dan tidakpernah mengeluh apalagi mangglo, maido,nempuaken (menimpakan) kepada para seniordan juga para sepuh yang “tidak ngopeni”mereka, untuk mampu mengemban amanatindzar qowmahum. Mereka menyadarisepenuhnya bahwa, untuk menjadi dewasamereka harus mampu melayani diri sendiri (be aservant) dan menjadi majikan untuk diri sendiri

Page 26: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

26-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

(to lead their self). Mereka bangkit dan tida lagimerepotkan senior dan sesepuh mereka. Merekasekarang adalah santri, mutahorrijin dansekaligus pemimpinuntuk diri mereka sendiri.

Kesadaran, kemauan, dan keampuan utukmemperhatikan, paduli, ngopeni serta mencintaidiri sendiri mereka jadikan modal awal untukkemudian dapat berempati dan ngopenimasyrakat, karena para mutakhorrijin harusmampu indzar qowmahum, sebagai realisasiamanat khilafah Allah, dan mampu menjadirahamatan lil ‘alamin di bumi Allah.

Semangat ngopeni awak dewek nganggo bisangopeni wong sejen, menjadi landasan prinsiphalaqoh atau pengajian warga NU Cerbon.Karena, warga NU dituntut untuk peduli, ngopenidan “mencintai orang lain sebagaimanamencintai diri sendiri”. Warga NU harus ngajikarena warga NU harus ngopeni dan merancangnasib dan masa depannya sendiri. Warga NUharus ngaji karena warga NU harus indzarqowmahum. Allahu a’lam bi al-ShawabAllahu a’lam bi al-ShawabAllahu a’lam bi al-ShawabAllahu a’lam bi al-ShawabAllahu a’lam bi al-Shawab.

E. KENALI DIRI SENDIRIE. KENALI DIRI SENDIRIE. KENALI DIRI SENDIRIE. KENALI DIRI SENDIRIE. KENALI DIRI SENDIRI

Kebahagiaan hakiki para sufi muntahi (al-’Arifbillah) adalah ketika berjumpa (musyahjadah)

Page 27: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----27

dengan Allah, al-Khaliq, al-Mahbub (KekasihAbadi). Oleh karenanya, menjadi pribadi mukmindengan jiwa yang muthmainnah dan suci menjaditarget pengembangan pribadi setiap individu (QS.Al-Fajr (89): 27-28). Para Sufi mendapatketentraman dan kebahagiaan melalui penyucianjiwa (tazkiyyat al-Nafs), melepaskan diri dariketergantungan pada kehidupan hedonistikuntuk mendekatkan diri pada Alah. Selebihnya,ia senantiasa merasakan kehadiran-Nya, bahkanbersatu dengan-Nya. Bersatu yang dimaksudadalah meng-internalisasi-kan sifat-sifat Allahdi dalam diri yang termanifestasikan dalambentuk akhlak terpuji, kemudian menjalankantugas dan peran sebagai khalifah Allah SWT.

Setiap orang yang ingin mengenal dirinya dankeajaiban karya Allah SWT dalam dirinya minimalharus memiliki tiga kriteria. Pertama, memilikipengetahuan bahwa hanya Allah yang dapatmembuat manusia menjadi sempurna. Kedua,memiliki pengetahuan bahwa ilmu Allah luasnyatidak terbatas. Ketiga, memiliki pengetahuanbahwa ada kebenaran sekecil apapun pada setiapciptaan Allah. “Jika kita ingin mengenal diri,maka ketahuilah dua hal dengan sebenar-benarnya, pertama, hati, dan kedua, jiwa (ruh).

Kemuliaan manusia tidak ditentukan oleh

Page 28: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

28-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

kesiapannya mengenal Allah, tetapi kesiapannyamengenali dirinya. Jika manusia telah mengenalidirinya, maka ia telah mengenali dirinya sendiri.Jika ia telah mengenali dirinya sendiri, maka iatelah mengenal Tuhannya.Untuk mendapatkanketiga kriteria di atas tidak ada jalan kecualiharus berusaha melalui berbagai jalan, salahsatunya melalui jalan yang ditawarkan dalamilmu tasawuf, yakni thoriqot. (SuTejo ibnu Pakar)

F. TASAWUFNYA AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AHF. TASAWUFNYA AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AHF. TASAWUFNYA AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AHF. TASAWUFNYA AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AHF. TASAWUFNYA AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH

Tasawuf adalah nuansa baru dalam(keberagamaan) Islam. Islam telah menentukansecara tegas konsep dan metode zuhud denganlandasan utama Kitabullah dan al-Sunnah.Tasawuf hadir memperkuat konsep zuhud dankaum sufi mereduksi zuhud sebagai sebuahdisiplin yang teramat ketat dalam bentuk perilakukeseharian meninggalkan orientasi duniawisecara keseluruhan dan hanya berpaling kepadaorientasi ukhrawi. Siapapun tidak akan menolakkonsep zuhud. Berbeda dengan tasawuf yangtidak selalu diterima oleh semua lapisanmasyarakat muslim.1

1 Dzahir, Ihsan Ilahi, al-Tashawwuf al-Mansy’ wa al-Mashadir, Lahor, Syabkah al-Dif’‘an al-Sunnah, 1987/1941, hal.45.

Page 29: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----29

Tasawuf memiliki eksitensi, gerakan, sistematikaorganisasi, landasan formal ajaran, sertarujukan tersendiri. Tasawuf berhasilmenciptakan pemimpin dan pembimbing ruhanisendiri dalam strutkur yang independen danditaati oleh semua murid dan pengikutnya denganghirah dan fanatisme yang tidak terkalahkanoleh pengaruh-pengaruh luar layaknya sebuahta’ashub.2

Tasawuf dikenal banyak orang dalam duakategori. Pertama, tasawuf akhlaqi dianggapmemagari dirinya dengan al-Qur’an dan al-Sunnah serta menjauhi penyimpangan-penyimpangan yang menuju kepada kesesatandan kekafiran. Kedua, tasawuf falsafi yangdianggap telah memasukkan ke dalam ajaran-ajarannya unsur-unsur filosofis dari luar Islam,seperti dari Yunani, Persia, India dan Kristenserta mengungkapkan ajaran-ajarannya denganmemakai istilah-istilah filosofis dan simbol-simbol khusus yang sulit dipahami oleh orangbanyak.

Tasawuf, dipandang dari aspek pendidikankepribadian, adalah institusi dalam Islam yangtelah berjasa dalam upaya peningkatan kualitas

2 Dzahir, Ihsan Ilahi, al-Tashawwuf al-Mansy’ wa al-Mashadir, Lahor, Syabkah al-Dif’‘an al-Sunnah, 198, hal.6.

Page 30: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

30-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

kepribadian muslim sebagaimana yang diajarkanoleh Islam yang dibawa oleh Nabi MuhammadSAW. Tasawuf mengajarkan setiap diri muslimuntuk berlaku zuhud (tidak tergila-gila terhadapduniawi-materi), taqwallah, ‘iffah (mampumenahan diri dari meminta-minta), qona’ah(sabar dalam setiap situasi dan kondisi, berusahamembersihkan jiwa), istiqomah dalam keimanan,mencintai rasul Allah dan orang-orang salih,selalu mengingat Allah (dzikrullah),membiasakan diri melakukan hal-hal yangdisunnahkan secara kontinyu, menyayangi setiapmakhluk ciptaan Allah, sabar, tawakal kepadaAllah dan segala kebaikan serta amal salih yangdapat membantu tercapainya kesempurnaankeimaman dan keislaman dalam rangka menujukualitas ihsan.3

Penulis tasawuf awal seperti al-Sarraj (w. 378H./988 M.), al-Kalabadzi (w. 390 H./1000 M.), AbuNu’aim (w. 430 H./1038 M.), dan al-Qusyairi (w.465 H./1072 M.) menandaskan bahwa tasawufmerupakan ekspresi murni tentang ekspresirohani ajaran Islam. Ia merupakan perwujudanyang teramat sempurna dari nilai-nilai ruhaniah.4

3 Aydin, Feriduddin, Mawqif ibn ‘Abidin min al-Sufiyyah waal-Tassawwuf, Istambul, 1993, hal.31

4 al-Saraj, al-Luma’, Kairo, Dar al-Kutub al-Hadisah, 1380

Page 31: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----31

Mereka mengemukakan bahwa kaum sufimempunyai keyakinan sebagaimana yangdirumuskan oleh para ahli ilmu kalam (teologi).5

Mereka juga mengikuti aturan sebagaimana yangdirumuskan oleh para fuqaha’ (ahli hukumIslam), dengan metode dan pengalaman yangsepenuhnya sesuai dengan al-Qur’an dan al-Sunnah.6 Mereka tafsirkan dan rujukkan ucapankaum sufi yang terlihat kurang taat-asas(inkonsisten), dan meninggalkan hal-hal yangtidak sesuai. Al-Kalabadzi khususnya mencobamenunjukkan bahwa kepercayaan yang dipegangorang-orang sufi tidaklah berbeda dengankepercayaan Ahl al-Sunnah.

Hal ini sebagaimana tergambar dalam ulasanal-Sarraj bahwa sufi adalah wakil Allah di bumi,wali-wali dari rahasia-Nya dan pengetahuan-Nyaserta ciptaan-Nya yang terbaik. Mereka itu adalahpilihan Tuhan, teman-teman yang mulia dan

H./1960 M.,19 dan 40; al-Qusyairi, Abu al-Qasim, al-Risalahal-Qusyairiyah, Kairo, 1972, 20-21; Abu Nu’aim, Hilyat al-Awliya’, Beirut, Dar al-Kitab al-‘Arabi, 1980, I, hal.21-28.

5 al-Kalabadzi, Abu Bakr Muhammad, al-Ta‘arrûf li MadhabAhl al-Tashawwuf, Kairo, al-Halabi, 1380 H./1960 M., hal. 33-82.

6 al-Kalabadzi, al-Ta‘arrûf li Madhab Ahl al-Tashawwuf, 84-86; al-Saraj, al-Lumâ’, hal. 105-146.

Page 32: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

32-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

orang-orang yang paling dicintai; muttaqun,sabiqun, abrar, muqarrabun, abdal dan siddiqunsemuanya berasal dari mereka. Orang-orang sufitidak memilih salah satu cabang ilmupengetahuan dan meninggalkan yang lainnya(seperti orang-orang yang hanya menekunihadits, fiqh dan zuhd). Mereka benar-benarmembatasi diri mereka sendiri untuk mencapaibeberapa ahwal wa maqamat. Mereka adalahsumber berbagai macam ilmu pengetahuan danperwujudan dari sublimasi semua kebajikan(akhlaq al-syarifah), lama seindah yang baru.7

Pemikiran tasawuf al-Ghazalî, bagi generasipenerusnya, dianggap telah maju jauh ke depan.Selain mencoba menafsirkan tasawuf danmencoba merujukkannya pada ajaran Islam,sebagaimana juga dilakukan para pendahulunya,ia juga mencoba menafsirkan ajaran Islamdengan titik pandang, pengalaman dan prakteksufi. Ia menegaskan bahwa apabila Islamdipahami dengan baik maka pelaksanaannya jugatidak berbeda dengan apa yang dilakukan olehpara guru sufi. Inilah yang dilakukannya dengan

7al-Sarraj, al-Luma’, Kairo, Dar al-Kutub al-Hadisah, 1380H./1960 M., hal.19 dan 40. al-Qusyairi, Abu al-Qasim, al-Risalahal-Qusyairiyah, Kairo, t.p., hal. 1972, 20-21; Abu Nu’aim, Hilyatal-Awliya’, Beirut, Dar al-Kitab al-‘Arabi, 1980,I, hal.21-28.

Page 33: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----33

karya terbesarnya, Ihya’ ‘Ulum al-Din. Hasilnyaadalah bahwa apa yang dianggap terbaik olehajaran Islam adalah identik dengan tasawuf.8

Karya ‘Abd. al-Qadir al-Jaylani (w. 561 H./1166M.) dan Syihab al-Din al-Suhrawardi (w. 632 H./1234 M.) meneguhkan dan memperkuat citra diatas. Namun demikian, mereka sendirimendisasosiasikan diri dengan aspek spekulatifdari karya al-Ghazalî. Ibn ‘Arabi mengikutilangkah al-Ghazali, dan melaksanakan tugaslebih jauh dalam penafsiran kepercayaan danpraktik Islam dalam titik pandang pengalamandan intuisi sufi. Ibn ‘Arabi telah memainkan fungsiini dalam skala besar dalam karyanya yangpanjang lebar, al-Futuhat al-Makkiyah. Di sini, iamenginterpretasikan kepercayaan Islam secarakeseluruhan dan mempraktekkannya sendiridengan sudut pandang filosofinya wahdat al-wujud. Ia juga memberi interpretasi lain yanglebih dekat dengan pandangan tokoh muslimpada umumnya (penerimaan teologi). Hal inisebenarnya tidak mewakili pemikiran Ibn ‘Arabiyang sesungguhnya. Suatu pemaparan yang lebihjelas, khususnya pada pokok masalah yang

8 Muhammad ‘Abd al-Haqq al-Anshari, Antara Sufisme danSyari’ah, hal. 89.

Page 34: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

34-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

fundamental, ditemukan dalam karyanya Fushusal-Hikam yang berisi esensi pemikiranfilosofisnya.9

Abu al-Qosim al-Junayd al-Baghdadi (w. 299H.) adalah tokoh yang dianggap sebagai peloportasawuf yang terkenal dengan ajarannya tentangtawhid, ma’rifat dan mahabbah. Dialah imam danguru para syekh sufi generasi sesudahnya.10

Pengaruh Al-Junayd kemudian diikuti oleh Dzual-Nun al-Mishri dan muridnya, al-Syibli.Menyusul kemudian Abu Sulayman al-Daroni (w.205 H.), Ahmad bin al-Hawari, Abu ‘Ali al-Husainbin Manshur bin Ibrahim, Abu al-Hasan Sirr binal-Mughlis al-Saqothy (w. 253 H.), Sahal bin‘Abdullah al-Tusturi (w. 273 H.), Abu MahfudzMa’ruf al-Kurkhi (w. 412 H.), Muhammad bin al-Hasan al-Azdi al-Sullami, dan Muhammad bin al-Husein bin al-Fadhl bin al-‘Abbas Abu Ya’la al-Bashri al-Shufi (w. 368 H.).

Tokoh-tokoh terkenal pada masa awal adalahThoyfur bin ‘Isa bin Adam bin Syarwan, Abu Yazidal-Busthami (w. 263 H.) pencipta al-Ittihad, Abual-Faydh Tsawban bin Ibrohim Dzu al-Nun al-

9 Margareth Smith, Pemikiran dan Doktrin Mistis, hal. 267-268.

10 al-Sya’rani, Abd. Al-Wahhab, al-Thabaqat al-al-Shufiyah,hal. 31.

Page 35: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----35

Mishri (245 H.) pencipta ma’rifat, al-Husein binManshur al-Hallaj (244-309 H.) pencipta al-Hulul,Abu Sa’id al-Khazzar (226 - 277 H.), Abu Abdullahbin Ali bin al-Husein (al-Hakim) al-Turmudzi (w.320 H.), dan Abu Bakr al-Syibli (w. 334 H.).Tokoh—tokoh inilah yang berpengaruh besarkepada generasi sesudahnya seperti Dzu al-Nunal-Mishri. Dia murid ahli kimia Jabir bin Hiyan.Pada periode ini muncul terminologi mahabbahdan ma’rifat, maqom dan ahwal sufi. Muncul pulamasalah-masalah yang menjadi kajian pentingdalam dunia sufi yaitu ‘ilmu bathin dan ‘ilmuladuni, selain masalah ittihad.11

Masa sesudahnya tasawuf mulai dicampuridengan falsafat Yunani. Maka, muncullah istilah-istilah al-hulul, al-ittihad, dan wihdat al-wujud,serta al-faydh dan al-isyroq. Tokoh-tokohberperan pada periode ini adalah Abu Mughits al-Husein bin Manshur al-Hallaj (244-309 H.), al-Suhrawardi (w. 578 H.), Abu Bakr Muhy al-DinMuhammad bin ‘Ali bin ‘Arabi al-Hatimi al-Tha’ial-Andalusi (560-638 H.) pencipta wihdat al-wujud, 12 Abu Hafsh ‘Umar bin ‘Ali al-Hamwi atauIbn al-Faridh (566- 632 H.), dan Quthb al-Din AbuMuhammad ‘Abd. Al-Haqq bin Ibrahim bin

11 Ibn Taymiyah, Majma’ al-Fatawa, juz I, hal. 363

Page 36: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

36-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

Muhammad bin Sab’in al-Isybili al-Mursi (614-669 H.).

Abu Hamid al-Ghazali (450-505 H.)pencipta kasyf, yang muncul antara Abad V danawal abad VI Hijriyah, datang membawaperubahan baru di dunia sufi, denganmengkompromikan budaya Persia ke dalamAhlussunnah. Dia sufi terkenal dalam bidangkasyf dan ma’rifat. Mulai abad V Hijriyah sampaiawal abad VII Hijriyah muncul thoriqoh al-Qodiriyah (w. 561 H.) yang mendapatkan ijazahtasawuf dari al-Hasan al-Bashri dari al-Hasanbin Ali bin Abu Thalib. Pada masa ini pula munculistilah-istilah yang tidak lumrah (syath/sytathohat) dari Syihab al-Din Abu al-Futuh Muhyal-Din bin Husein al-Suhrawardi (459-587 H), Abual-Fath Muhyiddin bin Husein (459-587 H.), danAbdurrohim bin ‘Utsman (w. 604 H.). al-Suhrawardi berhasil memdofikasi pemikiranagama-agama Persia Kuno dan Yunani sertaNeoplatonisme ke dalam ajarannya tentang al-faydh yang dijadikan karakter khusus Thoriqoh

12 Ibn ‘arabi adalah termasuk tokoh yang sangat dihormatidan dimuliakan oleh para guru thariqah al-Naqsyabndiyahkarena keutamaan-keutamaan dan karamah yang dimilikinya(al-Khani, Muhammad bin ‘Abdullah, al-Bahjah al-Saniyah fiAdab al-Thariqah al-Naqsyabandiyah, hal. 56).

Page 37: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----37

al-Suhrawardiyah seperti dalam kitab Hikmat al-Isyroqiyah, Hayakil al-Nur, al-Talwihat al-‘Arsyiyah, dan al-Maqomat. Dialah sufi penciptamadzhab isyraqiyah.13

Tasawuf al-Ghazali adalah termasuk tasawufSunni, bahkan di tangan al-Ghazalilah jenistasawuf ini mencapai kematangannya. Parapemimpin Sunnî pertama telah menunjukkanketegaran mereka dalam menghadapigelombang pengaruh gnostik barat dan timur,dengan berpegang teguh kepada spirit Islam,yang tidak mengingkari tasawuf yang tumbuhdari tuntunan al-Qur’ân, yang selain membawasyariah juga menyuguhkan masalah-masalahmetafisika. Mereka mampu merumuskantasawuf yang Islami dan mampu bertahanterhadap berbagai fitnah yang merongrongakidah Islam di kalangan sufi. Tasawuf Sunniakhirnya beruntung mendapatkan seorang tokohpembenteng dan pengawal bagi spirit metodeIslami, yaitu al-Ghazali yang menempatkansyariah dan hakikat secara seimbang.14

13 Bakir, Abu al-’Azayim Jad al-Karim, , , , , Thalai’ al-Shufiyah,2006, hal. 17

14 Mahmud, ‘Abd al-Qadir, al-Falsafah al-Shufiyyah fi al-Islam, Kairo, Dar al-Fikr al-‘Arabi, 1967, hal. 1 dan 151; M.Zurkani, Jahja, Teologi al-Ghazali: Pendekatan Metodologi,Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 1996, hal. 218-219.

Page 38: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

38-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

Di tangan al-Ghazali perkembanganTasawuf Sunni menjadi kian luar biasa.Berangkat dari pemahamannya yangmemuaskan terhadap kajian fiqh, ushul fiqh danilmu kalam serta ketidakpuasannya terhadapmetode pencarian kebenaran yang ditawarkanfilsafat membuat konsep tasawuf Islamumumnya dan Tasawuf Sunni, khususnyamenjadi demikian merangsang minatmasyarakat. Konsep tasawuf dalam perspektif al-Ghazali adalah konsep tasawuf yang memadukansecara tepat antara fikih sebagai perwakilanaspek eksoteris dengan etika dan estetikasebagai perwujudan dari dimensi esoterissebagaimana yang nampak dalam Ihya’ ‘Ulum al-Din.

Mungkin yang tertinggal dari konseptasawuf yang diketengahkan al-Ghazali adalahkeengganannya untuk mengikutsertakanwacana-wacana filosofis. Bahkan dengan tegasal-Ghazali menyebutkan bahwa jalan ideal untukmencapai kebenaran adalah perilaku tasawuf,bukan tindakan-tindakan filsafati. Dampak darikeengganannya melibatkan unsur-unsur filsafat,menjadikan tasawuf al-Ghazali nampak kuranggreget di mata sebagian pakar tasawufkontemporer. Namun pada akhirnya, sejarah

Page 39: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----39

tidak dapat memungkiri betapa besar jasa al-Ghazali yang metode bertasawufnya masihrelevan dalam pergantian zaman.15

Memang bangunan tasawuf al-Ghazali tidaksepenuhnya dianggap demikian. Karena, dalamkenyataannya, pada masa sebelum al-Ghazalitelah banyak tokoh sufi moderat yang telahberhasil mendamaikan antara tasawuf danortodoksi. Pasca al-Ghazali pun ternyata konflikantara tasawuf dan ortodoksi terus terjadi dankadang-kadang justeru lebih keras daripada yangterjadi sebelumnya.16

G.BERTASAWUF UNTUK G.BERTASAWUF UNTUK G.BERTASAWUF UNTUK G.BERTASAWUF UNTUK G.BERTASAWUF UNTUK ITBA’ ITBA’ ITBA’ ITBA’ ITBA’ AKHLAKAKHLAKAKHLAKAKHLAKAKHLAKRASULULLAH SAWRASULULLAH SAWRASULULLAH SAWRASULULLAH SAWRASULULLAH SAW

Setiap muslim berhak menjadi seorang ‘alim(pendidik) atau muta’allim (peserta didik) ataumustami’ (pendengar, penyimak) atau muhib(pecinta). Yang penting, setiap muslim memilikipilihan satu dari keempat pilihan tersebut.Indonesia mencatat jumlah dan kualitaskelompok ’alim adalah paling sedikit, disusulkemudian jumlah kelompok muta’allim dan

15 Umaruddin, M., The Ethical Philosophy of al-Ghazzali,New Delhi,1996, hal. 123-156.

16 Noer, Kautsar Azhari , Tasawuf Perenial, hal. 198-201.

Page 40: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

40-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

kelompok mustami’ (pendengar, penyimak).Kelompok mustami’ dapat diprediksi semakinbertambah jumlahnya tetapi, kualitasnya masihperlu diteliti secara serius. Mudah-mudahanmasih banyak kelompok pecinta, dalam arti tidakmenghalangi atau menghadap prosespembelajaran Islam.

Secara umum, pengamal Islam di Indonesiamasih didominasi oleh komunitas mustmai’sementara. Jumlah dan kualitas komunitasmuta’allim tidak mengalami perubahan ocialyang lebih baik. Komunitas ‘alim dan muta’allimkajian tasawuf, di wilayah III Cirebon khususnya,juga ternyata maasih sangat minim. Minimnyajumlah komnitas ‘alim dan muta’allim dan,semakin bertambahnya para pengamaltasawwuf dari komunitas musami’ inilah yangmenjadi garapan serius Nahdhatul Ulama (NU)sebagai Jamiyah Diniyah (Organisasi Sosial-Keagamaan); sebagai wadah bergabungnyaberpuluh tarekat sufi.

Pengamal tarekat semakin berkurangjumlahnya karena berbagai sebab. Selain karenaocial usia dan konflik interes dalam diri pengamaldan juga guru (mursyid, syekh), oci jadi karenaocial kaderisasi. Penyebab yang, sangatdikhawatirkan, adalah ocial informasi (materi

Page 41: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----41

keilmuan tasawuf) yang diterima. Mekanismekaderisasi belum mampu mencegah terulangnyaketerputusan massage keilmuan tasawuf dansisi-sisi “kosong” di sana sini. Kenyataan inikemudian melahirkan berbagai “kekeliruan” dankekeliruan itu menimbulkan pemahaman yangparsial dan bahkan “mengurangi” universalitasIslam sebagai rahmatan lil ‘alamin, Islam yangfithri (sesuai dengan fitrah kemanusiaankamnusia) serta Islam agama yang menjaminkebahagiaan duniawi dan ukhrawi.

Pengamal tarekat, representsasi daripengamal tasawuf Islam, menyukai dan bahkanterlena hidup dalam serba kekurangan dengandalih menuju maqam faqr. Tidak menyuaki, ataumembenci dan menjauhi kemewahan duniawilantaran ingin mencapai maqam zuhud. Merekaterpesona dengan penampilan lahiriah yangmempertontonan “ketidak acuhan” terhadapkemewahan duniawi, “ketidak pedulian”terhadap realitas ocial yang membutuhkansentuhan lembut seorang khalifatullah, pribadiyang mampu melayani Allah (khidmat al-Mawla)dan sekaligus menyayangi ciptaan Allah.

Mereka lupa bahwa bertasawuf adalahmensucikan jiwa dan membersihkan hati untukmencapai kedekatan dan disayang Allah. Mereka

Page 42: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

42-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

terlanjur terlupakan dari keteladanan RasulAllah Muhammad SAW yang men-teledan-kankeseimbangan. Mereka lupa bahwa bertasawufadalah ber-ihsan. Ihsan adalah keharmonisanantara keimanan dan keislaman yang tampildalam perilaku keseharian. Sungguhdisayangkan, kekeliruan berlanjut menjadisebuah keyakinan. Mereka lupa bahwabertasawuf adalah berkahlak sebagaimanaakhlak Rasulullah (Takhalluq bi Akhlaq al-Rasul).Rasulullah SAW adalah al-Insan al-Kamil yangselalu menteladankan, bahwa dalam satukesempatan yang sama beliau selalu menjadihamba (‘abdullah) dan sekaligus menjadi khalifahAllah.

Halaqah malam Kamis-an di Kantor NU KotaCirebon, dirancang sebagai modelpembelajaran tasawuf yang jujur (bebas darimanipulasi) dengan sumber rujukan primer danorginal. Halaqah malam kamis terbuka untuksetiap pribadi sesuai dengan karakter tasawufyang lintas madzhab halaqah malam kamisbebas dari aliran keagamaan atau madzhab fiqihdan teologi. Halaqah malam kamis adalahproses pembelajaran untuk menjadi muslimkaaffah, pribadi muslim yang beriman, berislamdan berihsan. ([email protected])

Page 43: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----43

BAB IIAKHLAQ;Bentuk Pengabdian Santri

A. Birrul WalidainB. Prinsip Dasar PergaulanC. Karakter Seorang MuslimD. Menyayangi SesamaE. Meringankan Kesusahan Orang LainF. SilaturrahimG. Memuliakan TamuH. Hak-Hak TetanggaI. Keimanan SosialJ. Karakter Munafiq

Page 44: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

44-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

Page 45: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----45

Page 46: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

46-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

Page 47: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----47

Page 48: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

48-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

Page 49: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----49

Page 50: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

50-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

Page 51: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----51

Page 52: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

52-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

Page 53: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----53

Page 54: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

54-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

Page 55: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----55

Page 56: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

56-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

Page 57: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----57

Page 58: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

58-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

Page 59: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----59

BAB IIIKELUARGA;Pembentuk Kedamaian Santi

A. Institusi PernikahanB. Istri SholihahC. Psikologi MeminangD. Memilih Calon IstriE. Sosiologi WalimahF. Psikologi KaffaratG. Status Hak Asuh

Page 60: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

60-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

Page 61: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----61

Page 62: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

62-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

Page 63: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----63

Page 64: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

64-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

Page 65: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----65

Page 66: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

66-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

Page 67: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----67

Page 68: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

68-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

Page 69: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----69

Page 70: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

70-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

Page 71: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----71

Page 72: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

72-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

Page 73: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----73

Page 74: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

74-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

Page 75: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----75

Page 76: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

76-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

Page 77: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----77

BAB iVINDEPENDENSI SANTRI

A. Ki Tholhah Khalifah Syekh Ahmad ChothibSambas “Terabaikan”

B. Pola Dakwah WalisongoC. Ikhlas Konsep Kemandirian Santri Pesantren

Tradisional

Page 78: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

78-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

A. SYEKH THOLHAH CERBONA. SYEKH THOLHAH CERBONA. SYEKH THOLHAH CERBONA. SYEKH THOLHAH CERBONA. SYEKH THOLHAH CERBON

Khalifah Syekh Ahmad Chothib Sambas“Terabaikan”

Selain Wali Songo ternyata masih banyaktokoh sufi di tanah Jawa yang tidak kalah penting.Ulama-ulama itu merupakan generasi pelanjutperjuangan para wali. Salah satunya di JawaBarat tercatat nama Syekh Hãji Abdul MuhyiPamijahan (Tasikmalaya), seorang ulamapenyebar Islam di kawasan selatan Jawa Barat,yang lebih dikenal umum sebagai seorang wali.17

Dia adalah murid dari Syekh Abdurrauf Sinkli(sufi Aceh).18 Dia aktif menyebarkan tarekatSyattarîyah di tanah Jawa dan semenjanjungMelayu.19 Namun demikian, ia tetap menolakfaham wujûdîyah yang menganggap adanyapenyatuan antara Tuhan dan hamba.20

Syekh Ahmad Hasbullah bin Muhammad(Madura), Syekh Tholhah (Kalisapu Cirebon), dan

17 Aliefya M. Santrie, “Martabat (Alam) Tujuh, Suatu NaskahMistik Islam dari Desa Karang, Pamijahan”, dalam, ahmadRif’at Hasan, (ed.), Warisan Intelektual Islam Indoensia,Bandung, Mizan, 1990, hal. 105.

18 Abd. Aziz Dahlan, (Ed.), Ensiklopedi Islam, J. I, Jakarta,Ichtiar Baru Van Hoeve, 1999, hal. 5.

19 Ensiklopedi Islam, J. I,, hal. 6.20 Azyumardi Azra, Jaringan Intelektual, hal. 210.

Page 79: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----79

Syekh Abdul Karim (Banten) adalah para tokohyang paling berjasa dalam penyebaran TarîqatQãdirîyah wan Naqsyabandîyah di Indonesia,terutama di Pulau Jawa dan Madura. Ketiganyaadalah khalifah Syekh Khathîb Sambas (w. 1875M.).21 Syekh Tholhah adalah guru utama TarîqatQãdirîyah wan Naqsyabandîyah di wilayahCirebon dan Priangan Timur. Salah satumuridnya yang terkenal dan diangkatnya sebagaikhalifah untuk wilayah Jawa Barat bagian tengahdan timur adalah Syekh Abdullah Mubarok binNur Muhammad (Abah Sepuh, w. 1956 M.), ayahdari Syekh Shãhib al-Wafã Tãjul Arifin (AbahAnom), pemimpin Pesantren SuralayaTasikmalaya.22

Salah satu kebiasaan yang patut diteladanidari mereka adalah kesalehan dalam kehidupandan pergaulan sehari-hari dengan para santri danmasyarakat di lingkungannya. Ketinggian dalambidang keilmuan (wawasan keislaman) dankondisi kejiwaan yang istiqomah dalammelakukan riyadhah dan mujahadah merupakansalah satu keistimewaan (maziyyah) yang sangatdibangga-banggakan oleh para pengamal tariqat

21 Kahmad, Dadang, Tarekat dalam Islam SpiritualitasMasyarakat Modern, Bandung, Pustaka Setia, 2002, hal. 100.

22 Kahmad, Tarekat dalam Islam, hal. 103-104.

Page 80: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

80-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

shufi. Empati mereka terhadap masyarakatbawah sangat besar sekali. Sikap kasih sayangserta rasa menghargai dan menghormatiberbagai perbedaan yang berkembang dilingkungannya juga sangat menonjol dalam dirimereka.

Betapa, misalnya, seorang Syekh Tholhahpada suatu pagi hari diundang oleh salah seorangtetangganya untuk menghadiri upacara tahlilan.Tetangga yang lainnya merasa “harus”mendapatkan penghormatan dari sang Syekh.Dia mengundang Syekh bijak itu untukmenghadiri upacara khitanan yang menyuguhkantontonan wayang kulit (wayang purwa, istilahCirebon waktu itu). Upacara tahlilan danpagelaran wayang kulit, pada zamannya,merupakan cerminan dua kutub yang berbeda(pahala dan dosa, atau ibadah dan maksiat) darisudut pandang keagamaan masyarakat awamdan “santri” Cirebon. Tetapi Ki Tholhah(panggilan akrab masyarakat Cirebon) tidakpernah memandang dua kutub itu dari sudutpandang keagamaan ulama kebanyakan padawaktu itu yang pada umumnya mengakibatkandiskriminasi dan apalagi tuduhan negatifterhadap Islam. Dia menghadiri kedua undangantetangganya itu dan sekali-kali tidak

Page 81: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----81

mendasarkan tindakan keberagamannya kepadaaspek legal-formal (hukum fiqh). Dia justruberhasil menyatakan pendirian kesufiannyasebagai ajaran agama (Islam) yang mampumemberikan ketentraman tidak saja bagi pribadipengalamnya. Melainkan justru dapat menjadimotivator bagi terciptanya sebuah tatatan hidupsosial (bertetangga) yang sakinah sebagaimanaditeladankan oleh Nabi Muhammad SAW.

Di hati komunitas pesantren di wilayah IIIkhususnya, nama Ki Tholhah sering diakit-kaitkan dengan tokoh-tokoh kenamaan semisalSyekh Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Djati),Syekh Dzatul Kahfi ataupun Syekh Qurra’. Diatercatat sebagai salah seorang sesepuhmasyarakat Cirebon yang mewariskan generasiyang sekarang memangku bebeberapa pondokpesantren di bagian utara dan barat KabupatenCirebon.

Ki Tholhah adalah putra dari Desa Kalisapu,salah satu daerah di wilayah pantai utara Cierbon.Keberhasilannya menempatkan diri sebagaitokoh sufi yang adaptable dan sangat emphatymenjadikannya sangat akrab di hati masyarakatpantai pesisir utara Kabupaten Cirebon yangdikenal sangat temperamental; selain sangatdihormati oleh masyarakat muslim Pasundan.

Page 82: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

82-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

Sampai dengan sekarang perilaku keseharianmasyarakat di sekitar Astana Gunung Jati danGunung Sembung kepada Ki Tholhah dan jugaketurunannya masih tetap respct. Bahkankerabat Astana dan Keraton Cerbon sangat“sungkan” kepada kebesaran namanya sebagaigenerasi yang mewarisi keilmuan KanjengSinuwun (Sunan Gunung Djati). Masyarakat DesaTrusmi juga merasakan bangga bila menyebutdirinya keturunan darinya.

Komunitas tertentu memandang Ki Tholhahdari sudut berbeda sesuai dengan ambisi merekamasing-masing. Dia dikenal sebagai ssalahseorang kyai yang sakti mandra guna. Kelompokmasyarakat ini memandangnya dari sudutkepentingan dan obsesi ketidak berdayaanmereka memahami inti ajaran tariqat shufi.Segala kelebihan dan keistimewaan sang shufiitu diposisikan sebagai kelebihan seorangpendekar pilih tanding tanpa banding.

Mereka tidak memahami seluk belukkeilmuan sufisme Islam dengan sebenarnya danmereka tidak mampu memposisikan sang syakh(mursyid) itu sebagai pewaris ajaran para nabidan rasul Allah. Segenap para nabi dan rasulAllah adalah manusia pilihan yang karenamentalitas dan spritualitasnya di atas rata-rata

Page 83: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----83

manusia biasa, diamanati tanggung jawab (tugasdan peran) sebagai khalifah Allah untukmenciptakan kesejahteraan dan kedamaian dimuka bumi dengan menaburkan nilai-nilai yangdisinari oleh pekerjaan, nama-nama, dan sifat-sifat ilahiah.

Penempatan figur shufi sebagai tokoh saktimandraguna tidak saja merupakan kesalahanbesar. Lebih jauh kesalahan itu merupakandampak dari kegagalan proses pewarisan nilai-nilai sufisme yang merupakan tahappenggabungan dan penyempurna keimanan dankeislaman, yaitu aspek ihsan. Ihsan secarasederhana difahami sebagai kemampuanperseorangan “menghadirkan” Tuhan dalamdirinya, atau kemampuan merasakan kehadiranTuhan yang selalu mengawasi secara detrailsetiap gerak lahir dan batin ciptaan-Nya.

Proses pewarisan nilai-nilai sufisme diIndonesia lazim dialamatkan kepada lembagapendidikan pesantren yang sepanjang sejarahperkembangannya memiliki komitmen tinggi dankonsistensi kuat terhadap ajaran tasawwuf, dantariqat shufi khususnya. Kegagalan pendidikanpesantren didalam prposes pewarisan nilai-nilaisufisme tidak dapat secara serta merta harusdiakui sebagai penyebab pertama. Pesantren

Page 84: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

84-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

tertua di Cirebon yang sezaman dengan KiTholhah adalah pesantren Ki Jatira di BabakanCiwaringin. Kedua tokoh itu sebenarnya sama-sama tokoh tariqat. Tetapi Ki Jatira jugamembuka jalan bagi pembinaan ketangguhanaspek kesaktian santrinya karena sengajadisediakan untuk melakukan konforntasi fisikdengan kolonialisme Belanda.

B. POLA DAKWAH B. POLA DAKWAH B. POLA DAKWAH B. POLA DAKWAH B. POLA DAKWAH WALISONGOWALISONGOWALISONGOWALISONGOWALISONGO

Penyebaran Islam di Melayu, termasukNusantara, diakui oleh sebagian besar ahlimenggunakan pendekatan sufistik. Merekaberhasil mengislamkan sejumlah besarpenduduk. Faktor utama keberhasilannyaadalah kemampuan para sufi menyajikan Islamdalam kemasan yang atraktif khususnya denganmenekankan perubahan dalam kepercayaan danpraktek keagamaan lokal. Betapa signifikanperan yang dimainkan para sufi dalam prosesislamisasi.23 Kepulauan Indonesia merupakantempat paling layak untuk membuktikankenyataan bahwa Islam diterima dan

23 Azra, Azyumardi, Jaringan Intelektual Ulama Timur danKepulauan Nusantara Abad XVII, Bandung, Mizan, 1995, hal.35.

Page 85: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----85

berkembang di tengah-tengah penduduk yangmenganut agama lain. Di setiap penjuru negeriterdapat bukti nyata betapa keteladanan yangbaik berperan dalam penyebaran Islam tanpamenggunakan kekerasan.24

Masuknya Islam ke Pulau Jawa tidak dapatdilepaskan dari konteks masuknya Islam diNusantara. Tokoh-tokoh yang dianggap berperandalam penyebaran Islam di Jawa sering disebutsebagai Wali Songo. Di sisi lain, berdirinyakerajaan Islam di Jawa yang dimotori para waliitu–dengan tokoh sentral para wali penyebarIslam- tidak dapat dilepaskan dengan kondisiPasai yang menjadi dearah persinggahan parapenyebar Islam dari Tanah Arab. Ketika KerajaanPasai sedang mengalami kemunduran danMalaka direbut Portugis, muncullah tigakerajaan yang bertugas mempertahankan panji-panji Islam di gugusan Pulau Melayu. Ketiganegara itu adalah Aceh di Sumatera bagian Utara,Ternate di Maluku dan Demak di Jawa.25

Masuknya orang-orang Jawa menjadi

24 ‘Aqqãd, Abbãs Muhammad, al-Islãm fî al-Qurãn al-‘Isyrîn:Hãdhirûh wa Mustaqbaluh, Kairo, Dãr al-Kutub al-Hadîstah,1954, hal. 7.

25 Tuanku Abdul Jalil, “Kerajaan Islam Perlak Poros Aceh-Demak”, dalam A. Hasymi, Sejarah Islam., hal. 273.

Page 86: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

86-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

penganut Islam, menurut cerita rakyat Jawakarena peran dakwah Wali Songo yang sangattekun dan memahami benar-benar kondisi sosio-kultural masyarakat Jawa, sehingga merekamampu berbuat banyak dan menakjubkan.Tampaknya, mereka menggunakan pendekatankultural dan edukasional, sehingga sampai kinidapat disaksikan bekas-bekasnya sepertipertunjukan wayang kulit dan wayang purwa,pusat pendidikan Islam model pondok pesantren,arsitektur majsid dan filosofinya, tata ruang pusatpemerintahan, dan sebagainya. 26

Dakwah keagamaan para wali menggunakanpola yang akomodatif, sehingga islamisasi ditanah Jawa mengesankan banyak orang. Awalmula perkembangan Islam di Indonesia dankhususnya di Jawa adalah dalam bentuk yangsudah bercampur baur unsur-unsur India,Persia, terbungkus dalam bentuk praktek-praktek keagamaan.27 Sesampainya di Jawa,praktek-praktek keagamaan yang sudah tidakmurni lagi itu bercampur pula dengan berbagai

26 Uka Tjandrasasmita, “Peninggalan Kepurbakalaan Islamdi Pesisir Utara Jawa”, dalam al-Jami’ah No. 15, Yogjakarta,IAIN Sunan Kalijaga, 1977.

27 A. Jones, “Tentang Kaum Mistik dan Penulisan Sejarah”,dalam, Taufik Abdullah (ed.), Islam di Indonesia, Jakarta,Tintamas, 1974.

Page 87: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----87

variasi praktek keagamaan setempat, baikkepercayaan agama/kepercayaan lokal, Hindu,ataupun Budha.

Para wali diidentikkan dengan tokohkharismatik yang lazim dikenal sebagai penganutajaran ulama-ulama sufi. Berperannya para sufi didalam penyebaran Islam tampak sekali dalam peranmenyatukan umat Islam, disinyalir terkait eratdengan kejatuhan Baghdad di tangan bangsaMongolia pada tahun 1258 M. Penyebaran tariqat-tariqat sufi ternyata sampai pula di tanah Jawa,sehingga banyak dijumpai orang-orang Jawa, Sunda,Madura dan lainnya yang beragama Islam menjadipengikut tariqat-tariqat tersebut.

Ajaran tasawwuf sudah berkembang pertamakalinya di Aceh pada abad ke-17 M. Paham itu telahdibawa oleh para pedagang Melayu sehingga sampaidi Demak dan Banten. Paham Syekh Siti Jenar jugadiperkenalkan pada sebagian masyarakat yangmempelajari agama, mengingat sebagian besarpenduduk daerah ini menganut madzhab Syãfi’îyahdalam bidang fikih. Sedangkan ajaran tasawwufyang diajarkan dan berkembang sampai dengansekarang adalah ajaran al-Ghazãlî.28

28 M. Solihin, Sejarah dan Pemikiran Tasawuf di Indonesia,Bandung, Pustaka Setia, 2001, hal. 69.

Page 88: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

88-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

Berdasarkan babad Cirebon, PurwakaCaruban Nagari, ketika Kerajaan Pasaimengalami kemunduran, adalah seorang wargaPasai bernama Fadhilah Khãn (wong agungsaking Pase) datang ke Pulau Jawa terutamaDemak dan Cirebon (1521 M.)29 Setelah KerajaanDemak beridiri, Islam tersebar demikian cepatke selurûh pelosok Pulau Jawa. Keharumannama Demak sebagai basis penyebaran Islam diPulau Jawa sesungguhnya tidak lepas dari peranWali Songo. Meskipun tidak membawa benderatertentu, kecuali Islam Ahlussunnah walJama’ah, metode dakwah yang digunakan parawali itu adalah penerapan metode yangdikembangkan para ulama sufi sunni dalammenanamkan nilai-nilai ajaran Islam melaluiketeladanan yang baik sebelum berkata-kata.30

Sikap keteladanan merupakan salah satukeunggulan yang dimiliki para wali yang berjiwa

29 Uka Tjandrasasmita, “Proses Kedatangan Islam danMunculnya Kerajaan-kerajaan Islam di Aceh”, dalam A.Hasymi, Sejarah Islam, h. 367.

30 Shihab,, Alwi Islam Sufistik, Bandung, Mizan, 2001, hal.38. Al-Ghazãlî menyatakan bahwa, hakikat tasawwuf adalahilmu dan amal yang membuahkan akhlak terpuji, jiwa yang sucidan bukan ungkapan-ungkapan teoritis belaka. (lihat: al-Ghãzãlî, al-Munqidz min al-Dhalãl, Kairo, Silsilat al-Tsaqãfahal-Islãmîah, 1961, hal. 42 dan 46.

Page 89: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----89

sufi dalam menyebarkan Islam. Disampingmereka memiliki pengetahuan, pengalamanluas, dan penguasaan terhadap budayamasyarakat yang menjadi tempat tujuan dakwahmereka. Sejarah babad Jawa membuktikan danmenjelaskan pegulatan antara spiritualitas Islamdengan spiritualitas Hindu-Budha, denganadanya keunggulan agama baru yang dibawa olehpara wali sufi. Kenyataan ini membuktikanpara penyebar Islam dengan semangatspritualismenya berjalan pada jalur generasimuslim abad pertama.31

Adanya pengarûh al-Ghazãlî yang berakarkuat dalam pemikiran tasawwuf Wali Songo,terutama disebabkan oleh pencarian tarekat yangmereka jalani. 32 Para wali itu memang tidakmeninggalkan karya tulis seperti para tokoh sufilainnya. Jejak yang ditinggalkannya terlihatdalam kumpulan nasihat agama yang termuatdalam tulisan para murid dalam bahasa Jawa.Tulisan itu berisi catatan pengalaman orang-orang saleh yang menegaskan bahwa latihan-latihan spiritual (riyãdhaþ) sangat diperlukandalam rangkaian pembersihan hati danmenjernihkan jiwa untuk mendekatkan diri

31 Shihab, Alwi Islam Sufistik, hal. 38.32 Shihab, Alwi Islam Sufistik, hal. 19.

Page 90: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

90-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

kepada Allãh, yaitu kedekatan yangmengantarkan seseorang pada alam rûhaniketika jiwa merindukan Allãh hinggamemeperoleh titisan cahaya Ilahi. Hubunganintim dengan Allãh tidak dapat dicapai oleh jiwayang berwawasan materialistis, yangmenyibukkan diri dengan rasa ketergantunganpada dunia materi dan jauh dari agama danAllãh.33

Dari pemikiran dan praktek-praktektasawwuf tersebut, diperoleh kejelasan bahwacorak tasawwuf yang dianut oleh para wali ituadalah tasawwuf sunni, misalnya al-Ghazãlî.Para wali sering menjadikan karya-karya al-Ghazãlî sebagai referensi mereka. Bukti nyatamengenai hal ini terdapat dalam manuskrip yangditemukan Drewes yang diperkirakan ditulispada masa transisi Hinduisme pada Islam, padamasa Wali Songo masih hidup. Dalam manuskripyang menguraikan tasawwuf itu terdapatbeberapa paragraf yang dinukil dari kitab Bidãyatal-Hidãyah karya al-Ghazãlî. Ini menunjukkanbahwa tasawwuf Sunni berpengarûh pada saatitu. Ajaran-ajaran Wali Songo sangatbertentangan dengan pemikiran panthaeisme. 34

33 Shihab, Alwi Islam Sufistik, hal. 38.34 Shihab, Alwi Islam Sufistik, hal. 45.

Page 91: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----91

Wali Songo tetap berada dalam jalur nenekmoyang mereka yang loyal kepada mafzhabSyãfi’î dalam aspek syari’at dan al-Ghazãlî dalamaspek tarekat. Tak heran jika merekamenjadikan Ihyã’ ‘Ulûm al-Dîn sebagai sumberinspirasi dalam melakukan dakwahnya,disamping kitab-kitab andalan Ahlussunnnahlainnya, seperti Qût al-Qulûb karya Abû Thãlibal-Makkî, dan Bidãyat al-Hidãyah serta Minhãj al-‘Ãbidîn karya al-Ghazãlî. Para wali juga berhasilmemberikan kontribusi dalam bentuk pesantrendan madrasah yang tersebar di selurûh pelosoktanah air. Sebagian besar menerapkan tasawwufSunni dengan mengajarkan Ihyã’ ‘Ulûm al-Dînsebagai salah satu materi dasarnya.35

C. IKHLASC. IKHLASC. IKHLASC. IKHLASC. IKHLAS

Konsep Kemandirian Santri PesantrenTradisional

Abad ke-19 M. adalah abad permulaanadanya kontak umat Islam di Indonesia dengandunia Islam, termasuk Timur Tengah. Selainkontak melalui jamaah haji Indonesia, juga

35 Abdullah bin Nuh, Sejarah Islam di Jawa Barat hinggaMasa Kerajaan Kesultanan Banten, Bogor, 1961, hal. 11-12.

Page 92: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

92-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

melalui sejumlah pemuda Indonesia yang belajardi Timur Tengah (Makkah). Mereka sebagianbesar berasal dari keluarga pesantren. Di antaramereka yang sukses secara gemilang adalahSyaikh Nawawi Tanara Banten (w. 1897 M.),Syaikh Mahfudz al-Tirmisi (asal Termas), (w.1919 M.), Syaikh Ahmad Chothib Sambas (asalKalimantan), dan Kiai Cholil Bangkalan (w. 1924M.= 1343 H.). Pada abad ke-19 M. mereka adalahorang-orang yang mengisi kedudukan sebagaiimam dan pengajar di Masjid Haram Makkah al-Mukarromah.36

Generasi pertama itu kemudian melahirkanpara santri sebagai murid langsung, yangselanjutnya dikenal sebagai generasi keduadalam jajaran pelopor dan pendiri pesantren diJawa dan Madura. Mereka adalah KH. A. HasyimAsy’ari Tebuireng Jombang (1871-1947 M.=1288–1367 H.), KH. Abdul Wahab Hasbullah (Surabaya),dan KH. Bisyri Syamsuri.

Pada tahun 1899 M.=1317 H., KH. A. HasyimAsy’ari mendirikan Pesantren Tebuireng.Pesantren itu menawarkan panorama yangberbeda dari pesantren-pesantren lainsebelumnya. Ia mencoba merefleksikan

36 Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren Jakarta, LP3ES,1982, hal. 85

Page 93: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----93

hubungan berbabagai dimenasi yang mencakupideologi, kebudayaan serta pendidikan.37

Pendirian pesantren ini dipandang sebagai upayapenting komunitas pesantren karena mulaimemperlihatkan sikap pesantren menentanghegemoni penjajah. Boleh dijuga diasumsikanmotivasi politik yang ditujukan PesantrenTebuireng adalah manifestasi kesadaran diri danpercaya diri paling tertinggi dari kaumpesantren.38

Pada awal abad ke-20 M., PesantrenTebuireng di bawah pimpinan KH. A. WahidHasyim (1916 M. = 1335 H.) berhasil melakukanperubahan yang radikal secara kelembagaanberkenaan dengan kurikulum pesantren. Diamemasukkan pendidikan persekolahan(komunitas pesantren menyebutnya sistemmadrasi) dengan mendirikan MadrasahNidzamiyah di dalam lingkungan pesantren. Dimadrasah itu diajarkan berbagai mata pelajaranyang oleh seluruh komunitas pesantren saat itudihukumi haram dan yang mempelajarinyadivonis kafir. Mata pelajaran yang dimaskud

37 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif IslamBandung, Remaja Rosda Karya, 1992, hal. 194.

38 Abdurrahman Mas’ud, Sejarah dan Budaya Pesantren,hal 20.

Page 94: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

94-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

adalah : Berhitung, Ilmu Bumi, Sejarah, BahasaMelayu, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Belanda.

Perkembangan pada masa-masa selanjutnyaberhasil mencatat pesantren sebagai lembagapendidikan agama (Islam) yang mampumelahirkan suatu lapisan masyarakat dengantingkat kesadaran dan pemahaman keagamaan(Islam) yang relatif utuh dan lurus. Di sisi lain,sebagai salah satu lembaga pendidikan yangmemegang peranan penting dalam penyebaranajaran agama (Islam) prinsip dasar pendidikandan pengajaran pesantren adalah pendidikanrakyat. Dan, karena tujuannya memberikanpengetahuan tentang agama, ia tidakmemberikan pengetahuan umum.39

Tujuan pendidikan pesantren bukan untukmengerjakan kepentingan kekuasan (powerfull),uang, dan keagungan duniawi. Tetapi, kepadapara santri ditanamkan bahwa belajar ataumenuntut ilmu adalah semata-mata karenamelaksanakan perintah Allah dan rasul-Nya,mencari keridoan Allah, serta menghilangkankebodohan, sebagai sarana memasyaraktkanajaran Islam di muka bumi dalam wujud amar

39 Djumhur, I, Sejarah Pendidikan, Bandung, CV Ilmu, 1976,cetakan ke-6, hal 111-112.

Page 95: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----95

ma’ruf nahyu munkar.40 Menurut AbdurrahmanWahid, diantara cita-cita pesantren adalahlatihan untuk dapat berdiri sendiri dan membinadiri agar tidak menggantungkan sesuatu kecualikepada Tuhan.41

Pesantren, dengan demikian, lebihmengutamakan faktor keikhlasan hati baik daripihak santri dan wali santri, ataupun dari pihakkyai, para pengajar, dan komponen pimpinanpesantren. Konsep ikhlas dalam pendidikanpesantren merupakan konsep kerelaan hatiberbuat baik dalam bentuk apapun, tanpamengharap imbalan atau upah dari makhlukciptaan Tuhan. Konsep ikhlas yang dianut olehkomunitas pesantren selama berabad-abadmerupakan warisan Wali Songo sebagaikepanjangan dari ajaran tasawwuf al-Ghazali.

Konsep ikhlas dipandang sudah terujisepanjang sejarah perkembangan umat IslamIdonesia. Para santri dan alumni pesantren yangikhlas dalam arti sesungguhnya dinilai telahberhasil dan lulus dalam kancah kehidupanbermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang

40 al-Jurjani, Ta’lim al-Muta’allim fi Thariq al-Ta’lim waal-Ta’allum, hal 3.

41 Abdurrahman Wahid, Bunga Rampai Pesantren., hal42.

Page 96: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

96-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

menawarkan janji-janji menggoda tentangkemewahan duniawi baik berupa jabatan,pangkat, kedudukan, popularitas, uang,kekayaan bendawi, serta kepuasan-kepuasanpsikologis yang sifatnya tidak kekal.

Konsep ikhlas dalam tradisi pesantrenmendorong para santri mengejar kebahagaiaanruhhaniah yang kekal, yaitu kedamaian danketentraman, karena kedekatan dengan Tuhansebagai bersihnya hati dan beningnya pikiran dariambisi mengejar kepuasaan duniaiwi.

Ikhlas merupakan pintu pertama menujuterbentuknya kepribadian muslim yang harmonisbaik dalam kehidupan duniawi dan ukhrawi.Keharmonisasn pribadi berawal dari hati yangbersih dari ketergantungan kepada selain Allah(syirik) dan prasangka buruk (su’u dzan) kepadasesama, serta keragu-raguan dalam bertindak.Kondisi kejiwaan inilah yang paling pertamaditanamkan sejak santri baru memulai mengikutipembelajaran di dalam lingkungan pendidikanpesantren.

Konsep ikhlas sebagai pembentukan pribadisantri adalah konsep yang bersumber dari ajarantasawwuf Wali Songo yang tetap dilestarikansampai dengan sekarang. Komunitas pesantrenmeyakini keikhlasan tetap menjadi fondasi utama

Page 97: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----97

dalam mengantarkan para santri mencapaikebahagiaan hidup di dunia dan akhirat, baiksebagai hamba Allah, anggota masyarakat, danwarga negara. Karenanya, konsep ikhlas, yangterbukti telah teruji dan lulus dalam prosesseleksi interaksi sosial dari zaman ke zaman,tidak perlu digantikan. Dalam hal ini pendidikanpesantren mesti mengukuhkan norma

(Sutejoibn Pakar).

Page 98: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

98-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

Page 99: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----99

BAB VCATATAN INSPIRATIF

A. Bagaimana Kita BeragamaB. Pemahaman Umat Islam terhadap AgamaC. Pilar Islam Kesatuan Amaliah Islam Kãffah

Page 100: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

100-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

A. BAGAIMANA KITA BERAGAMAA. BAGAIMANA KITA BERAGAMAA. BAGAIMANA KITA BERAGAMAA. BAGAIMANA KITA BERAGAMAA. BAGAIMANA KITA BERAGAMA

TAHAPAN BER AGAMATAHAPAN BER AGAMATAHAPAN BER AGAMATAHAPAN BER AGAMATAHAPAN BER AGAMA1. MITOS (BANGSA PRIMITIF)2. IDEOLOGIS (BANGSA PEMBERONTAK)3. ILMU (BANGSA BERADAB)4. WAWASAN (BANGSA MAJU)

B. PEMAHAMAN AGAMAB. PEMAHAMAN AGAMAB. PEMAHAMAN AGAMAB. PEMAHAMAN AGAMAB. PEMAHAMAN AGAMA

1. LEGALISTIS1. LEGALISTIS1. LEGALISTIS1. LEGALISTIS1. LEGALISTISBERAGAMA ADALAH MELAKSANAKAN HUKUMAGAMA DENGAN BENAR.KESALEHAN DIUKUR DENGAN KOMITMENMELAKSANAKAN HUKUM AGAMA.KESEHARIAN : EKSKLUSIFEKSKLUSIFEKSKLUSIFEKSKLUSIFEKSKLUSIF

2. LITERALISTIS2. LITERALISTIS2. LITERALISTIS2. LITERALISTIS2. LITERALISTISAGAMA DIPAHAMI BERDASARKAN TEKS-TEKSTERTULIS SECARA APA ADANYA.

3. MODERNIS3. MODERNIS3. MODERNIS3. MODERNIS3. MODERNISSANGAT MEMENTINGKAN KEASLIAN ISI,MAKSUD, TUJUAN DAN SUBSTANSI PESAN KITABSUCI DENGAN MENGHILANGKAN UNSUR-UNSUR MITOS/CERITA FIKTIF.

Page 101: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----101

4. EGOSITIS4. EGOSITIS4. EGOSITIS4. EGOSITIS4. EGOSITISMENDEKATI KITAB SUCI (AGAMA) TIDAK DENGANIMAN DAN IBADAH, MELAINKAN DENGANPIKIRAN DAN KEPENTINGAN PRIBADI.

PEMAHAMAN UMAT ISLAM TERHADAP AGAMAPEMAHAMAN UMAT ISLAM TERHADAP AGAMAPEMAHAMAN UMAT ISLAM TERHADAP AGAMAPEMAHAMAN UMAT ISLAM TERHADAP AGAMAPEMAHAMAN UMAT ISLAM TERHADAP AGAMA

TEOSENTRISTEOSENTRISTEOSENTRISTEOSENTRISTEOSENTRISPENDEKATAN : Wahyu/IdealisPERANGKAT UTAMA

: Ilmu-Ilmu al-Quran dan al- Hadits

KONSEKUENSI1. Kajian : Tekstual2. Tema : Universal3. Temuan : Tidak AplikatifPOLA UMUM : Mendahulukan Wahyu

KARAKTER PERSONAL1. Kesalehan : Individual2. Ibadah : Ritual (Mahdhah)

ANTROPOSENTRISANTROPOSENTRISANTROPOSENTRISANTROPOSENTRISANTROPOSENTRISPENDEKATAN : Rasional/EmpirisPERANGKAT UTAMA

: Ilmu-Ilmu Sosial dan Kealamaan.

Page 102: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

102-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

KONSEKUENSI1. KAJIAN : Kontekstual2. TEMA : Parsial3. TEMUAN : Faktual, Kondisional, Aplikatif POLA UMUM : Mendahulukan Akal, Rasio

KARAKTER PERSONAL1. KESALEHAN: Sosial2. IBADAH : Sosial (Ghayr Mahdah)

C. PILAR ISLAM;C. PILAR ISLAM;C. PILAR ISLAM;C. PILAR ISLAM;C. PILAR ISLAM;Kesatuan Amaliah Islam KãffahKesatuan Amaliah Islam KãffahKesatuan Amaliah Islam KãffahKesatuan Amaliah Islam KãffahKesatuan Amaliah Islam Kãffah1.1.1.1.1. SYARI’AT (AMALIAH AL-ISLAM)SYARI’AT (AMALIAH AL-ISLAM)SYARI’AT (AMALIAH AL-ISLAM)SYARI’AT (AMALIAH AL-ISLAM)SYARI’AT (AMALIAH AL-ISLAM)TUJUAN : Menyembah (Beribadah); Khidmah

(Mengabdi) kepada Allah

METODE : Perbaikan Ibadah LahiriahTAHAPAN : Tawbat, , , , , Taqwallah dan IstiqomahKESEHARIAN : Menjauhi Larangan-Larangan dan

Menjalankan Perintah-PerintahAllah

2.2.2.2.2. THARIQATTHARIQATTHARIQATTHARIQATTHARIQAT (AMALIAH AL-IMAN)(AMALIAH AL-IMAN)(AMALIAH AL-IMAN)(AMALIAH AL-IMAN)(AMALIAH AL-IMAN)TUJUAN : Menuju/Mendekati; Hudhir Kepada

AllahMETODE : Perbaikan Ibadah BatiniahTAHAPAN : Ikhlash (kemurnian tawhidullah),

Shidq (Benar),

Page 103: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----103

dan Thuma’ninah (Damai)KESEHARIAN : Membersihkan Jiwa dari Kehinaan (takhalli)dan Menghiasinya dengan Keutamaan-Keutamaan (tahalli)

3.3.3.3.3. HAQIQAT (AMALIAH AL-IHSAN )HAQIQAT (AMALIAH AL-IHSAN )HAQIQAT (AMALIAH AL-IHSAN )HAQIQAT (AMALIAH AL-IHSAN )HAQIQAT (AMALIAH AL-IHSAN )TUJUAN : : : : : Sampai/Menuju kepada Allah

(((((Wushil) ) ) ) ) danMusyãhadah

METODE : Perbaikan Sirr (Ruh): Murãqabah al-Fikr, Musyãhadah al-Rih, danMa’rifatullãh.

KESEHARIAN : Âdab, Tawãdhu’, dan Husnu al-Khuluq.

IDIOLOGI (AQIDAH)IDIOLOGI (AQIDAH)IDIOLOGI (AQIDAH)IDIOLOGI (AQIDAH)IDIOLOGI (AQIDAH)AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AHAHLUSSUNNAH WAL JAMA’AHAHLUSSUNNAH WAL JAMA’AHAHLUSSUNNAH WAL JAMA’AHAHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH1. Mengimani dan meyakini Nabi Muhammad SAW

adalah makhluk paling mulia.2. Mengimani dan meyakini kemuliaan sahabat-

sahabat Nabi terutama:2.1. Abu Bakr al-Shiddiq ra,2.2. ‘Umar bin al-Khathab ra,2.3. ‘Utsman bin ‘Affan ra,2.4. Ali bin Abu Tholib ra,2.5. Sahabat-sahabat yang dijamin masuk sorga

oleh Nabi SAW,2.6. Kaum Muhajirin dan Anshor yang pertama

Page 104: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

104-----SANTRI Melayani dan Ngopeni

masuk islam (al-Sabiqun al-Awwalun),2.7. Sahabat-sahabat yang melakukan bay’at al-

ridhwan.

Page 105: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

SANTRI Melayani dan Ngopeni-----105

TRADISI AHLUSSUNNAH WALJAMA'AH

Page 106: santri melayani dan ngopeni - repository.syekhnurjati.ac.idrepository.syekhnurjati.ac.id/610/1/10. SANTRI.pdf · 4-----SANTRI Melayani dan Ngopeni Nilai secara turun temurun diajarkan

106-----SANTRI Melayani dan Ngopeni