sampul analisis artikel

Upload: isni-ralda

Post on 18-Jul-2015

228 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

ANALISIS KRITIS ARTIKEL

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Inovasi Pembelajaran Sains

Dosen Pengampu: Dr. Moh. Jamhari, M.Pd

Disusun Oleh:

ISNI RALDA K 202 11 017

MAGISTER PENDIDIKAN SAINS PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS TADULAKO 2012

PENGERTIAN FILSAFAT DAN FILSAFAT ILMU MENURUT BEBERAPA AHLI

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Sains dan Etika Sains

Dosen Pengampu: Prof.Dr.H. Sulaeman Mamar, M.Md

Disusun Oleh:

ISNI RALDA K 202 11 017

MAGISTER PENDIDIKAN SAINS PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS TADULAKO 2012

KUMPULAN ARTIKEL

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian

Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Andi Tanra Tellu, M.Si Dr. Suherman, M.Si

Oleh: SRI EKAWATI K 202 10 036

DAFTAR JUDUL ARTIKEL

1. PENINGKATAN MINAT DAN MOTIVASI SISWA SMU/MAN TERHADAP FISIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA SOFTWARE CAI DI DAERAH PINGGIRAN KOTAMADYA PADANG

2. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SINEKTIK BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS VII SMP AL-AZHAR PALU 3. PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DAN METODE PRAKTIKUM PADA POKOK BAHASAN BUNYI 4. PENGEMBANGAN PAKET MULTIMEDIA INTERAKTIF SEBAGAI SARANA BELAJAR MANDIRI MAHASISWA 5. MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN WEB PADA MATERI FLUIDA STATIS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA 6. PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF(MMI) PADA KONSEP LISTRIK DINAMIS UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN MEMPERBAIKI SIKAP BELAJAR SISWA 7. PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MEDIA TEKNOLOGI INFORMASI 8. UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN PENERAPAN KUIS TERPROGRAM SMA NEGERI 1 MAGELANG 9. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN MACROMEDIA FLASH PADA MATERI LENSA 10. ANALISIS DAN PEMBUATAN SIMULASI MEKANIKA FLUIDA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS WEB UNTUK MENINGKATKAN HASILBELAJAR FISIKAPADA SISWA KELAS VIII SMP ALAZHAR PALU 1.1 Latar Belakang Masalah Internet sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat untuk memperoleh segala informasi dan pengetahuan. Kemudahan yang disajikan diinternet memudahkan semua kalangan mengakses apa yang diinginkan, baik berupa gambar, musik, berita bahkan ilmu pengetahuan. Sains dewasa ini telah berkembang dengan pesatnya salah satunya didukung oleh peran teknologi sehingga dapat diakses oleh seluruh dunia bahkan di Indonesia. Untuk itu perlu adanya usaha dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang optimal sehingga dapat bersaing di era teknologi saat ini. Di sekolah-sekolah berstandar nasional dan internasional teknologi pembelajaran menjadi faktor yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Salah satu produk teknologi yang sangat terkait dalam bidang pembelajaran adalah media on-line seperti website pendidikan yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun. Mata pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran sains yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir analitis deduktif dengan menggunakan berbagai peristiwa alam dan

penyelesaian masalah baik secara kualitatif maupun kuantitatif dengan menggunakan matematika serta dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap percaya diri (Depdiknas, 2002:7). Oleh karena itu sistem dan kualitas pembelajaran khususnya mata pelajaran fisika harus ditingkatkan.

Saat ini pembelajaran yang di lakukan pada hampir semua sekolah belum menunjukkan kualitas yang berarti. Dimana proses belajar mengajar masih menggunakan sistem pembelajaran konvensional yang hanya mengandalkan buku paket sebagai sarana utama dalam menyampaikan konsep. Suasana belajar yang terkontrol seperti itu, membuat siswa tidak dapat mengekplore wawasannya mengenai materi pembelajaran, sehingga siswa tidak mempunyai social skill. ditambah lagi dengan sebuah konsep belajar yang membosankan karena tidak di tunjang oleh media-media belajar yang menarik, sehingga pada akhirnya akan berimplikasi pada rendahnya hasil belajar fisika. Penggunaan media saja tidak cukup untuk interaktivitas pembelajaran yang optimal. Hal itu harus didukung oleh adanya metode maupun model pembelajaran yang mengacu pada keunikan dan cara belajar yang berpusat pada siswa.Mengingat beragamnya model mengajar yang telah diterapkan di sekolah-sekolah ini, tentu akan lebih bijaksana bila guru memilih dan mencoba menggunakan model mengajar secara bervariasi untuk meningkatkan kualitas profesi dan produktivitasnya dalam mengacu pada pemenuhan kebutuhan siswa Perlu disadari bahwa program pembelajaran bukanlah sekedar rentetan topik atau pokok bahasan, tetapi sesuatu yang harus dipahami oleh siswa dan dapat dipergunakan untuk kehidupannya (Cecep, 2002:1). Sehubungan dengan masalah tersebut, maka perlu adanya inofasi dalam proses pembelajaran. Salah satu alternatifnya adalah penggunaan media yang tepat dan actual serta penerapan model pembelajaran yang berpusat pada siswa (centered learning) Untuk mendukung model pembelajaran tersebut, saat ini telah hadir software-sofware yang dapat dijadikan sebagai alat dalam mentransfer konsep pembelajaran yang diajarkan di sekolah. Sehingga pembelajaran dihadirkan dengan sangat menarik dan inovatif. Salah satunya yaitu adanya Macromedia Flash MX yang memiliki fasilitas yang dapat menampilkan konsep belajar

baik berupa: desain grafis, animasi, suara, maupun simulasi pembelajaran. Sehingga kombinasi software tersebut dapat membantu dalam pembuatan website pendidikan. Studi tentang miskonsepsi siswa pada materi konsep gaya dan gerak dengan program pembelajaran berbantuan web. Hasil penelitian ini dapat menurunkan beberapa miskonsepsi siswa dan dapat meningkatkan prestasi mereka. Penggunaan metode program pembelajaran berbantuan web dapat membantu memperbaiki miskonsepsi siswa tentang konsep gaya dan gerak (Demirci, 2005). Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti bermaksud melaksanakan penelitian dengan judul PengembanganMedia Pembelajaran Berbasis Web untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas VIII SMP Al-Azhar Palu. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah Melalui Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Web dapat Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa kelas VIII SMP Al-Azhar Palu? 2. Bagaimana Meningkatkan Hasil belajar Belajar Fisika MelaluiPengembangan Media Pembelajaran Berbasis Webpada Siswa Kelas VIII SMP Al-Azhar Palu? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar fisika melalui pengembangan media pembelajaran berbasis web pada siswa kelas VIII SMP Al-Azhar Palu. 1.4 Kegunaan Penelitian Manfaat yang akan diharapkan dari penelitian ini adalah:

1) Bagi siswa, membantu siswa untuk dapat membangun sendiri pengetahuannya sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya. 2) Bagi guru, dapat dijadikan sebagai alternatif media pembelajaran yang lebih inovatif,sehingga dapat di gunakan dalam proses belajar mengajar di sekolah. 3) Bagi sekolah, dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan prestasi dan motivasi belajar fisika.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti adalah hasil belajar fisika siswa melalui pengembangan media pembelajaran berbasis web. Sedangkan cakupan materi yang akan diajarkan pada penelitian ini meliputi pokok bahasan Tekanan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Pembelajaran Fisika Pada dasarnya manusia ingin tahu lebih banyak tentang IPA atau Sains, antara lain sifat sains, model sains, dan filsafat sains. Pada saat setiap orang mengakui pentingnya sains dipelajari dan dipahami, tidak semua masyarakat mendukung. Pada umumnya siswa merasa bahwa sains sulit, dan untuk mempelajari sains harus mempunyai kemampuan memadai seperti bila akan menjadi seorang ilmuan. Ada tiga alasan perlunya memahami sains antara lain, pertama bahwa kita membutuhkan lebih banyak ilmuan yang baik, kedua untuk mendapatkan penghasilan, ketiga karena tiap kurikulum menuntut untuk mempelajari sains Mendefinisikan sains secara sederhana, singkat dan yang dapat diterima secara universal sangat sulit dibandingkan dengan mendefinisikan ilmu-ilmu lain. Beberapa ilmuan memberikan definisi sains sesuai dengan pengamatan dan

pemahamannya. Carin (1993:3) mendefinisikan sciencesebagai The activity of questioning and exploring the universe and finding and expressing its hidden order, yaitu Suatu kegiatan berupa

pertanyaan dan penyelidikan alam semesta dan penemuan dan pengungkapan serangkaian rahasia alam. Sains mengandung makna pengajuan pertanyaan, pencarian jawaban, pemahaman jawaban, penyempurnaan jawaban baik tentang gejala maupun karakteristik alam sekitar melalui cara-cara sistematis (Depdiknas,2002a: 1). Belajar sains tidak sekedar belajar informasi sains tentang fakta, konsep, prinsip, hukum dalam wujud pengetahuan deklaratif, akan tetapi belajar sains juga belajar tentang cara memperoleh informasi sains, cara sains dan teknologi bekerja dalam bentuk pengetahuan prosedural, termasuk kebiasaan bekerja ilmiah dengan metode ilmiah dan sikap ilmiah. Berdasar pada definisi yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa sains selain sebagai produk juga sebagai proses tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Pernyataan di atas selaras dengan pendapat Carin yang menyatakan bahwa sains sebagai produk atau isi mencakup fakta, konsep, prinsip, hukum-hukum dan teori sains.Fakta merupakan kegiatan-kegiatan empiris di dalam sains dan konsep, prinsip, hukum-hukum, teori merupakan kegiatan-kegiatan analisis di dalam sains. Sebagai proses sains dipandang sebagai kerja atau sesuatu yang harus dilakukan dan diteliti yang dikenal dengan proses ilmiah atau metode ilmiah, melalui keterampilan menemukan antara lain, mengamati, mengklasifikasi, mengukur, menggunakan keterampilan spesial, mengkomunikasikan, memprediksi, menduga, mendefinisikan secara operasional, merumuskan hipotesis, menginterprestasikan data, mengontrol variabel, melakukan eksperimen. Sebagai sikap sains dipandang sebagai sikap ilmiah yang mencakup rasa ingin tahu, berusaha untuk membuktikan menjadi skeptis, menerima perbedaan, bersikap kooperatif, menerima kegagalan sebagai suatu hal yang positif.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada hakekatnya sains terdiri

atas tiga

komponen, yaitu produk, proses, dan sikap ilmiah. Jadi tidak hanya terdiri atas kumpulan pengetahuan atau fakta yang dihafal, namun juga merupakan kegiatan atau proses aktif menggunakan pikiran dalam mempelajari rahasia gejala alam. Mata pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran sains yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir analitis deduktif dengan menggunakan berbagai peristiwa alam dan penyelesaian masalah baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif dengan menggunakan matematika serta dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap percaya diri. Melalui pelajaran fisika diharapkan para siswa memperoleh pengalaman dalam membentuk kemampuan untuk bernalar deduktif kuantitatif matematis berdasar pada analisis kualitatif dengan menggunakan berbagai konsep dan prinsip fisika (Depdiknas, 2002a: 6). Dari uraian di atas dapat disimpulkan dalam pembelajaran fisika untuk meneliti masalahmasalah harus melalui kerja ilmiah, yang disebut metode ilmiah yaitu: merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang dan melaksanakan ekperimen, menganalisis data pengamatan, serta menarik simpulan. Ilmu Pengetahuan Alam (sains) merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisir, tentang alam sekitar yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah. Hal ini berarti bahwa fisika harus diajarkan pada siswa secara utuh baik sikap ilmiah, proses ilmiah, maupun produk ilmiah, sehingga siswa dapat belajar mandiri untuk mencapai hasil yang optimal.Kemampuan siswa dalam menggunakan metode ilmiah perlu dikembangkan untuk memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan nyata.

B. PEMBELAJARAN BERBASIS WEB Pembelajaran berbasis web merujuk kepada pengajaran yang disampaikan melalui jaringan WWW di mana bahan pengajaran, kumpulan diskusi, ujian dan lain-lain adalah berlandaskan web. Sistem pembelajaran berbasis web merupakan sistem pembelajaran yang terbuka dan fleksibel. Sesungguhnya potensi web dalam pendidikan ini amat luas sekali. Alternatif sistem pengajaran yang ditawarkan oleh system pembelajaran berbasis web ini akan meningkatkan minat dan motivasi untuk memperoleh pengetahuan-pengetahuan baru yang tidak mungkin dapat diterima dari sebuah kelas tradisional. Contohnya, penggunaan e-mail sebagai alat komunikasi untuk bertukar-tukar maklumat dalam suasana yang tiada batasan. Sampai sekarang belum ada definisi secara pasti tentang apa arti internet itu. Akan tetapi secara teoritikal internet dapat diartikan sebagai jaringan kerja (network) berbagai komputer di seluruh dunia yang semuanya saling terkait.Jaringan tersebut terdiri mulai PC, jaringan local berskala kecil, jaringan kelas menengah, hinggajaringan-jaringan utama yang menjadi tulang punggung internet seperti NSFnet, NEARnet, SURAnet dan lain-lain. Internet mempunyai potensi yang besar dalam e-learning.Pertama, internet bisa diakses pada saat-saat (waktu) yang dikehendaki. Dengan adanya sumber online, peserta didik akan memperoleh data, ide serta berbagai pengetahuan yang ada. Kedua, peserta didik maupun guru bisa mengeluarkan pendapat secara bebas mengenai materi ajar tanpa adanya hambatan psikologis, sebagaimana bila pembelajaran dilakukan dengan tatap muka.Ketiga, masyarakat umum dapat pula mengakses, mengkoreksi, dan mengendalikan aplikasi serta materi ajar. Selebihnya dari pada itu, internet dapat memberi peluang untuk mengembangkan wawasan secara lebih luas dengan cara mengkonfirmasi bahan dengan sumber bacaan dari situs lainnya.

Keserasian dan sinergi antara berbagai piranti yang terlibat dalam sistem elektronis, serta dukungan penguasaan bahasa yang baik, akan menjadikan Internet sebagai satu alternatif pembelajaran yang efektif. Di antara keseluruhan fasilitas Internet tersebut terdapat lima aplikasi standar Internet yang dapat dipergunakan untuk keperluan pendidikan, yaitu e-mail, Mailing List (milis), Newsgroup, File Transfer Protocol (FTP), dan World Wide Web (WWW). Adapun kegunaan dari masingmasing fasilitas tersebut adalah sebagai berikut.

1) E-mail E-mail oleh para pengguna komputer di Indonesia juga disebut dengan surat elektronik, merupakan fasilitas yang paling sederhana, paling mudah penggunaannya dan dipergunakan secara luas oleh pengguna komputer. E-mail merupakan fasilitas yang memungkinkan dua orang atau lebih melakukan komunikasi yang bersifat tidak sinkron (asynchronous communication mode) atau tidak bersifat real time. Tetapi justru karakteristik seperti itulah yang menjadikan e-mail menjadi sarana komunikasi paling murah. 2) Mailing List (milis) Mailing list merupakan perluasan penggunaan e-mail, dengan fasilitas ini pengguna yang telah memiliki alamat e-mail bisa bergabung dalam suatu kelompok diskusi, dan melalui milis ini bisa dilakukan diskusi untuk memecahkan suatu permasalahan secara bersama-sama, dengan saling memberikan saran pemecahan(brain storming). Komunikasi melalui milis ini memiliki sifat yang sama dengan e-mail, yaitu bersifat tidak sinkron (asynchronouscommunication mode) atau bersifat un-real time. 3) File Transfer Protocol (FTP)

FTP adalah fasilitas Internet yang memberikan kemudahan kepada pengguna untuk mencari dan mengambil arsip file (download) di suatu server yang terhubung ke Internet pada alamat tertentu yang menyediakan berbagai arsip (file), yang memang diizinkan untuk diambil oleh pengguna lain yang membutuhkannya. File ini bisa berupa hasil penelitian, artikel artikel jurnal dan lain-lain. Di samping itu FTP juga dipergunakan untuk meng-upload file materi situs (homepage) sehingga bias diakses oleh pengguna dari seluruh pelosok dunia. 4) News group Newsgroup dalam Internet adalah fasilitas untuk melakukan komunikasi antara dua orangatau lebih secara serempak dalam pengertian waktu yang sama (real time), dan dengan demikian berarti komunikasi yang dilakukan adalah komunikasi yang sinkron (synchronous communication mode). Bentuk pertemuan ini lazim disebut sebagai konferensi, dan fasilitas yang digunakan bias sepenuhnya multimedia (audio-visual) dengan mengggunakan fasilitas video conferencing, ataupun text saja atau text dan audio dengan menggunakan fasilitas chat (IRC).

5) World Wide Web WWW merupakan kumpulan koleksi besar tentang berbagai macam dokumentasi yang tersimpan dalam berbagai server di seluruh dunia, dan dokumentasi tersebut dikembangkan dalam format hypertext dan hypermedia, dengan menggunakan HypertextMarkup Language (HTML) yang memungkinkan terjadinya koneksi (link) dokumen yang satu dengan yang lain atau bagian dari dokumen yang satu dengan bagian yang lainnya, baik dalam bentuk teks, visual dan lainlainnya. WWW bersifat multimedia karena merupakan kombinasi dari teks, foto, grafika, audio, animasi dan video, dengan demikian maka WWW pada saat ini merupakan puncak pencapaian yang tidak mungkin dicapai oleh media-media yang tergabung di dalamnya secara sendiri-

sendiri.World Wide Web inilah yang akan digunakan oleh peneliti dalam menerapkan e-Learning dengan membuat website interaktif dalam bentuk Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai media latihan elekronik dalam pembelajaran Matematika Dasar.

6) Multimedia Internet Istilah Hypertext tentu tidak asing lagi bagi para pengguna internet Hypertext merupakan sekumpulan simpul berbasis teks yang yang saling berhubungan.Jika kumpulan simpul tersebut tidak hanya berupa teks tetapi dari berbagai media seperti vidio, suara dan animasi, maka system tersebut disebut Hypermedia, dapat berisi informasi yang dapat diakses oleh para pengguna internet.dengan menggunakan program bantuan navigasi. Penggunaan multimedia pada beberapa aplikasi di Internet sebenarnya hanya merupakan fasilitas entertainment atau pelengkap. Oleh sebab itu, faktor utama yang harus diperhatikan adalah informasi yang akan disampaikan (Oetomo, 2002: 61). Menurut Wibawanto (2006: 2), layanan internet yang disebut World WideWeb, dibuat dengan menggunakan hypertext. Istilah hypermedia juga dibentuk berdasarkan istilah hypertext, karena pengguna tidak hanya bisa membaca teks dari dokumen lain tetapi juga media lain (gambar, animasi, suara, vidio). Sehingga dalam pembuatan media LKS yang akan diterapkan menggunakan Website menggunakan pengkodean/scrip sebagai hypertext dalam pembuatan, juga menggunakan hypermedia dalam aplikasinya didalam pembuatan animasi Lembar Kerja Siswa (LKS) tersebut. Jadi multimedia internet sangat membantu dalam pengerjaan pembelajarane-learning berbasis web.

C. Pembelajaran Dengan Inkuiri

Inkuiri diawali dengan kegiatan pengamatan dalam rangka untuk memahami suatu konsep.Siklus yang terdiri dari kegiatan mengamati, bertanya, menyelidiki, menganalisa dan merumuskan teori, baik secara individu maupun bersama-sama dengan teman

lainnya.Mengembangkan dan sekaligus menggunakan keterampilan berpikir kritis (C STAR, 2001:1). Melatih siswa untuk berpikir, memecahkan masalah dan menemukan sesuatu bukan merupakan tujuan pendidikan yang baru.Demikian pula halnya dengan strategi pembelajaran penemuan, inkuiri atau induktif. Inkuiri, pada tingkat paling dasar dapat dipandang sebagai proses menjawab pertanyaan atau memecahkan permasalahan berdasarkan fakta dan pengamatan. Menurut Arends, The overal goal of inquiry teaching has been, and continues to be, that helping student learn how to ask question, seek answers or solution to satisfy their curiosity, and building their own theories and ideas about the world (Arends, 1994: 386). Pada prinsipnya tujuan pengajaran inkuiri membantu siswa bagaimana merumuskan pertanyaan, mencari jawaban atau pemecahan untuk memuaskan keingintahuannya dan untuk membantu teori dan gagasannya tentang dunia.Lebih jauh lagi dikatakan bahwa pembelajaran inkuiri bertujuan untuk mengembangkan tingkat berpikir dan juga keterampilan berpikir kritis. Dalam pandangan CTL pengajaran dan pembelajaran sains di kelas haruslah berwujud proses inkuiri, sebuah proses yang ditempuh oleh para ilmuwan dan terdiri atas unsur-unsur siklus mengamati, mengajukan pertanyaan, mengajukan penjelasan-penjelasan dan hipotesis-hipotesis, merancang dan melakukan eksperimen-eksperimen, menganalisis data eksperimen, menarik kesimpulan eksperimen, dan membangun model atau teori.

Proses inkuiri selama pengajaran dan pembelajaran berdampak konstruktif yang memberi banyak peluang dan tenaga untuk meningkatkan keefektifan pengajaran dan pembelajaran. Uraian berikut menunjukkan dasar dari pernyataan ini: Inkuiri adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan, yaitu pertanyaan-pertanya-an yang dapat dijawab dan mengantarkan pada pengujian dan eksplorasi bermakna. Inkuiri adalah seni dan sains tentang mengajukan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang menghendaki pengamatan dan pengukuran, pengajuan hipotesis dan penafsiran, pembangunan dan pengujian model melalui eksperimen, refleksi, dan pengakuan atas kekuatankekuatan dan kelemahan-kelemahan dari metode penyelidikan yang digunakan. Selama inkuiri, guru dapat mengajukan suatu pertanyaan atau mendorong siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan mereka sendiri, yang dapat bersifat open-ended, memberi peluang siswa untuk mengarahkan penyelidikan mereka sendiri dan menemukan jawaban-jawaban yang mungkin dari mereka sendiri, dan mengantar pada lebih banyak pertanyaan lain. Inkuiri adalah apa yang dilakukan para ilmuwan, yang berarti siswa memiliki ruang, peluang, dan dorongan untuk bekerja (hands-on, minds-on, dan sosials-on) dalam cara formal dan sistematik yang teruji dan terulangi dalam membangun body of information yang bermakna. Dalam pengamalan sains sebagai inkuiri, siswa belajar bagaimana menjadi ilmuwan, tidak hanya sekedar belajar melalui penghafalan-pengulangan dan pedrillan-penerapan berulang body of facts and concepts. Inkuiri menyediakan siswa beraneka ragam pengalaman konkrit dan pembelajaran aktif yang mendorong dan memberikan ruang dan peluang kepada siswa untuk mengambil inisiatif

dalam mengembang keterampilan pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan penelitian sehingga memungkinkan mereka menjadi pebelajar sepanjang hayat. Inkuiri melibat komunikasi yang berarti tersedia suatu ruang, peluang, dan tenaga bagi siswa untuk mengajukan pertanyaan dan pandangan yang logis, obyektif, dan bermakna, dan untuk melaporkan hasil-hasil kerja mereka. Inkuiri memungkinkan guru belajar tentang siapakah siswa mereka, apa yang siswa ketahui, dan bagaimana pikiran siswa mereka bekerja, sehingga guru dapat menjadi fasilitator yang lebih efektif berkat adanya pemahaman guru mengenai siswa mereka. Selama inkuiri, guru belajar untuk selalu menggigit lidahnya, artinya mengekang diri agar tidak memberikan terlalu banyak petunjuk, pertanyaan, dan jawaban, karena hal itu akan merebut kesempatan siswa untuk belajar. Inkuiri menghendaki siswa untuk mengambil tanggung jawab atas pendidikan mereka sendiri Metode inkuiri ditempuh dengan menerapkan lima langkah dalam kegiatan pembelajaran (Eggen & Kauchack, dalam Farcis, 2001: 40) 1. Merumuskan pertanyaan atau permasalahan 2. Merumuskan hipotesis 3. Mengumpulkan data 4. Menguji hipotesis 5. Membuat kesimpulan

Kegiatan pembelajaran selama menggunakan metode inkuiri ditentukan oleh keseluruhan aspek pengajaran di kelas, proses keterbukaan dan peran siswa aktif. Pada prinsipnya, keseluruhan proses pembelajaran membantu siswa menjadi mandiri, percaya diri dan yakin pada kemampuan intelektualnya sendiri untuk terlibat secara aktif. Peran guru bukan hanya membagikan pengetahuan dan kebenaran, namun juga berperan sebagai penuntun dan pemandu (Arends, 1994: 373). Peran guru adalah menjadi fasilitator dalam proses pembelajaran. Bukan memberikan informasi atau ceramah kepada siswa.Guru juga harus memfokuskan pada tujuan pembelajaran, yaitu mengembangkan tingkat berpikir yang lebih tinggi dan keterampilan berpikir kritis siswa.Setiap pertanyaan yang diajukan siswa sebaiknya tidak langsung dijawab oleh guru, namun siswa diarahkan untuk berpikir tentang jawaban dari pertanyaan tersebut. D. Standar Pengajaran Sains 1. Teaching Standard: Merencanakan Program SainsBerbasis Inkuiri a. Mengembangkan suatu kerangka-kerja tujuan jangka panjang dan jangka pendek. b. Memilih isi sains dan mengadaptasi serta merancang program sains sekolah untuk memenuhi minat, pengetahuan, pemahaman, kemampuan, dan pengalaman siswa. c. Memilih strategi pengajaran dan asesmen yang menunjang pengembangan pemahaman siswa dan memelihara suatu masyarakat pebelajar sains. d. Bekerja sama sebagai kolega di dalam dan antar disiplin dan tingkat kelas. 2. Sains Sebagai Inkuiri pada Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Menurut Nur (2001: 5) standar sains melakukan inkuiri ilmiah pada SLTP sebagai suatu hasil kegiatan di sekolah seharusnya mengembangkan dua hal berikut ini.

a. Kemampuan-kemampuan yang diperlukan untuk melakukan inkuiri ilmiah. b. Pemahaman tentang inkuiri ilmiah 3. Pengembangan Kemampuan-kemampuan dan Pemahaman Siswa Siswa di kelas-kelas sekolah lanjutan tingkat pertama seharusnya diberikan kesempatan untuk terlibat dalam inkuiri-inkuiri utuh dan sebagian (Nur, 2001:5). Dalam suatu inkuiri utuh siswa mulai dengan suatu pertanyaan, merancang suatu penyelidikan, mengumpulkan bukti, merumuskan suatu jawaban terhadap pertanyaan semula, dan mengkomunikasikan proses dan hasil-hasil penyelidikan tersebut. Dalam inkuiri sebagian, mereka mengembangkan kemampuankemampuan dan pemahaman tentang aspek-aspek proses inkuiri tertentu. Sebagai misal, siswa dapat mendekripsikan bagaimana mereka akan merancang suatu penyelidikan, mengembangkan penjelasan-penjelasan berdasarkan pada informasi ilmiah dan bukti yang diperoleh melalui suatu aktivitas kelas, atau mengenali dan menganalisis beberapa penjelasan alternatif untuk suatu gejala alam yang disajikan dalam suatu demonstrasi guru. Siswa di kelas-kelas sekolah lanjutan pertama mulai mengenali hubungan antara penjelasan dan bukti.Mereka dapat memahami bahwa pengetahuan yang melatarbelakangi dan teori-teori memandu dalam merancang penyelidikan-penyelidikan, jenis-jenis pengamatan yang dibuat, dan penafsiran data. Selanjutnya, eksperimen-eksperimen dan penyelidikan-penyelidikan yang dilakukan siswa akan merupakan pengalaman yang membentuk dan memodifikasi pengetahuan latar belakang mereka. 4. Panduan Untuk Mencapai Standar Sains sebagai Inkuiri Kemampuan-kemampuan dan konsep-konsep fundamental yang melandasi standar ini meliputi hal-hal berikut ini.

a. Mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan yang dapat dijawab melalui penyelidikan ilmiah Menurut Nur (2001: 9) siswa seharusnya mengembangkan kemampuan untuk lebih menajamkan dan lebih memfokuskan pertanyaan-pertanyaan yang rumusannya luas dan

pendefinisiannya lemah. Suatu aspek penting dari kemampuan ini terdiri dari kemampuan siswa untuk mengklarifikasi pertanyaan-pertanyaan dan inkuiri-inkuiri serta mengarahkannya ke arah obyek-obyek atau gejala yang dapat dideskribsikan, dijelaskan atau diramalkan dengan penyelidikan-penyelidikan ilmiah.Siswa seharusnya mengembangkan kemampuan

untuk mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan mereka dengan ide-ide dan konsep-konsep ilmiah, serta hubungan-hubungan kuantitatif yang membimbing penyelidikan. b. Merancang dan melakukan suatu penyelidikan ilmiah Siswa seharusnya mengembangkan kemampuan-kemampuan umum, seperti pengamatan sistematik, melakukan pengukuran cermat, dan pengidentifikasian serta pengontrolan variabel.Mereka seharusnya juga mengembangkan kemampuan untuk mengklarifikasi ide-ide mereka yang mempengaruhi dan membimbing inkuiri, dan memahami bagaimana ide-ide tersebut sejalan dengan pengetahuan ilmiah yang berlaku saat ini. Siswa dapat belajar merumuskan pertanyaan-pertanyaan, merancang penyelidikan, menginterpretasikan data,

menggunakan bukti untuk merumuskan penjelasan, mengusulkan penjelasan-penjelasan alternatif, dan mengkritik penjelasan-penjelasan dan prosedur-prosedur. c. Menggunakan alat-alat dan teknik yang sesuai untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data Penggunaan alat-alat dan teknik-teknik, termasuk matematika, akan dibimbing oleh pertanyaan yang diajukan dan penyelidikan yang dirancang siswa. Penggunaan komputer

untuk pengumpulan, pengikhtisaran dan peragaan bukti merupakan bagian dari standar ini. Siswa seharusnya dapat mengakses, mengumpulkan, menyimpan, memanggil kembali, dan mengorganisasikan data, menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk tujuan ini. d. Mengembangkan deskripsi, penjelasan, prediksi, dan model-model dengan

menggunakan bukti. Siswa seharunya mendasarkan penjelasan mereka pada apa yang mereka amati, dan pada saat mereka mengembangkan keterampilan-keterampilan kognitif, mereka seharusnya dapat membedakan penjelasan dan deskripsi, menetapkan sebab-sebab untuk pengaruh-pengaruh dan menyusun hubungan-hubungan berdasarkan pada bukti dan argumen logis. Standar ini secara efektif dapat melakukan penyelidikan, karena mengembangkan penjelasan berarti

menyusun hubungan antara konten sains dan konteks, dan di dalam konteks tersebut siswa mengembangkan pengetahuan baru. e. Berpikir secara kritis dan logis untuk membuat hubungan antara bukti dan penjelasan Berpikir secara kritis tentang bukti termasuk menentukan bukti apa yang seharusnya digunakan dan memberikan penjelasan pada data yang tidak lazim. Khususnya, siswa seharusnya dapat mereviu data dari suatu ekspremen sederhana, mengikhtisarkan data tersebut, dan menyusun suatu argumen logis tentang hubungan sebab akibat dalam eksperimen tersebut. Siswa seharusnya mulai menyatakan beberapa penjelasan dalam bentuk hubungan antara dua variabel atau lebih. f. Mengenali dan menganalisis penjelasan-penjelasan dan prediksi-prediksi alternatif

Siswa seharunya mengembangkan kemampuan untuk menjadi pendengar yang baik dan menghargai penjelasan-penjelasan yang diajukan siswa lain. Mereka seharusnya tetap terbuka dan menghargai ide-ide dan penjelasan-penjelasan yang berbeda, dapat menerima skeptisisme dari orang lain, dan mempertimbangkan penjelasan-penjelasan alternatif. g. Mengkomunikasikan prosedur-prosedur dan penjelasan-penjelasan ilmiah Melalui latihan, siswa seharusnya menjadi kompeten dalam pengkomunikasikan metodemetode eksperimen, mengikuti petunjuk, mendeskribsikan pengamatan, mengikhstisarkan hasil-hasil dari kelompok lain, dan menjelaskan kepada siswa lain tentang penyelidikanpenyelidikan dan penjelasan-penjelasan. h. Menggunakan matematika dalam seluruh aspek inkuiri ilmiah Matematika itu penting, dalam mengajukan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang dunia alamiah.Matematika dapat digunakan untuk mengajukan pertanyaan untuk

mengumpulkan, mengorganisasikan, dan menyajikan data, dan untuk menyusun penjelasan yang meyakinkan. J. Karakteristik Mata Pelajaran Fisika Tekanan 1. Pengertian Tekanan Pada kehidupan sehari-hari kita sering menancapkan paku pada tembok atau papan. Ternyata dengan gaya tekan yang sama, paku yang lancip lebih mudah menancap dari pada paku yang tumpul. Orang mengasah pisau supaya lebih tajam.Coba tekan telapak tangan dengan pensil. Dengan gaya yang sama, rasakan mana yang lebih sakit bila ditekan dengan menggunakan ujung yang lancip dibandingkan dengan ujung yang tumpul. Bagaimana hal ini dapat dijelaskan dalam fisika?

Dari kegiatan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan gaya yang sama, luas bidang yang kecil dapat menghasilkan tekanan yang besar. Sebaliknya luas bidang yang besar menghasilkan tekanan yang kecil. Hal ini berarti bahwa tekanan (pressure) berbanding lurus dengan besarnya gaya tekan dan berbanding terbalik dengan luas bidang tekan. Hubungan antara tekanan, gaya tekan, dan luas bidang tekan dapat dinyatakan dengan persamaan:P F ...(2.1) A

Keterangan: P = tekanan, dalam satuan N/m2 atau dyne/cm2, atau disebut pascal (Pa). F = gaya tekan, dalam satuan newton (N) atau dyne. A = luas bidang tekan, dalam satuan m2 atau cm2. Sebagai contoh yang sering kita lihat dalam kehidupan sehari-hari diantaranya ibu-ibu yang bekerja di dapur memerlukan pisau yang tajam.Pisau yang tajam mempuyai luas permukaan yang lebih kecil daripada pisau yang tumpul. Sehingga gaya yang diperlukan untuk mengiris sesuatu menjadi lebih kecil atau mudah. 2. Tekanan Hidrostatik Perhatikan gambar di bawah ini, gelas A terdapat telur yang tenggelam di dalam air, sedangkan di gelas B telur yang terapung

A Gambar 2.1a telur dalam air

B Gambar 2.1b telur dalam larutan garam

dalam larutan garam. Apa yang terjadi pada kedua telur yang ada di dalam kedua gelas tersebut. Pada percobaan seperti gambar 2.1a, telur yang mempuyai massa jenis lebih besar dari air akan tenggelam jika dicelupkan ke dalam gelas berisi air. Lain halnya dengan gambar 2.1b, telur yang massa jenis lebih kecil dari larutan garam maka telur akan mengapung di atas permukaan larutan garam. Jika telur tersebut di tekan agar tenggelam seperti pada gambar 2.1a, maka akan terasa semakin di tekan ke dalam dari permukaan air semakin besar gaya yang diperlukan untuk menekan telur tersebut. Hal ini terjadi karena gaya tekan yang diberikan, melawan gaya tekan air. Tekanan yang diakibatkan oleh zat cair yang diam disebut tekanan hidrostatik . Pengertian tekanan sebagaimana dijelaskan di atas didefinisikan sebagai gaya yang bekerja pada suatu permukaan per satuan luas permukaan. Sedangkan pengertian hidrostatik menurut Sears dan Zemansky (1994:294) adalah ilmu perihal zat alir atau fluida yang diam. Jadi tekanan hidrostatik adalah tekanan yang terjadi pada zat alir yang tidak bergerak atau diam. Kita ketahui, di dalam telaga atau laut tekanan akan makin berkurang jika makin jauh dari dasar. Karena itu definisi tekanan di sembarang titik sebagai perbandingan gaya normal dF yang bekerja pada suatu luas kecil dA dimana titik itu sendiri berada, terhadap luas dA itu:

p

dF , dF = p dA. ...(2.2) dA

Jika tekanan itu sama di semua titik pada bidang seluas A, maka persamaan (2.2) akan sama dengan persamaan (2.1) (Sears dan Zemansky, 1994:295). Marilah kita meninjau hubungan umum antara tekanan p pada sembarang titik di dalam fluida dengan tinggi letak y titik itu.Jika fluida dalam kesetimbangan, maka semua unsur volumnya juga dalam kesetimbangan. Pandanglah unsur berbentuk lapisan sangat tipis, seperti

pada gambar 2.2, yang tebalnya dy dan luas permukaannya A. Kalau rapat massa fluida , massa unsur itu adalah Ady dan beratnya dw ialah gAdy. Gaya yang dikerjakan pada unsur tersebut oleh fluida sekelilingnya dimana-mana selalu tegak lurus pada permukaan unsur.(b)

Gambar 2.2.(a) Sebuah unsur volume kecil dari fluida yang diam. (b) Gaya-gaya pada unsur tersebut. Gaya horisontal resultan adalah nol, karena unsur tersebut tidak mempunyai percepatan horisontal. Gaya-gaya horisontal hanya ditimbulkan oleh tekanan fluida, dan dari simetri maka tekanan haruslah sama di semua titik di dalam sebuah bidang horisontal di y (Halliday dan Resnick, 1992:557). untuk cairan yang homogen.

Gambar 2.3. Suatu zat cair yang puncaknya terbuka, sehingga dipengaruhi tekanan atmosfer

Jika suatu zat cair mempunyai sebuah permukaan bebas (free surface), maka permukaan bebas inilah yang merupakan permukaan alami dari mana jarak akan diukur. Untuk mengubah

permukaan referensi ke permukaan puncak, maka kita mengambil y2sebagai tinggi permukaan di titik mana tekanan p2 yang dialami fluida biasanya adalah tekanan yang dikerahkan oleh atmosfer bumi po. Kita mengambil y1 berada di suatu permukaan dan kita menyatakan tekanan di sana sebagai p. maka

p o p g ( y 2 y1 )Tetapi y2 - y1 adalah kedalaman h di bawah permukaan dimana tekanan p (lihat gambar 2.3), sehingga

p p o gh (2.6)Persamaan ini memperlihatkan dengan jelas bahwa tekanan adalah sama pada setiap titik dengan kedalaman yang sama. Untuk memahami lebih lanjut keadaan tekanan pada zat cair, dapat dilakukan pengamatan dengan pipa Hartl seperti pada gambar 2.4.

h

Gambar 2.4.pipa Hartl

Ketika karet penutup corong ditekan dengan tangan tampak permukaan air pada kaki pipa U yang dihubungkan dengan corong turun dan pada kaki pipa U yang lain naik. Semakin kuat karet penutup corong ditekan semakin besar perbedaan tinggi permukaan air pada kedua kaki. Perbedaan tinggi permukaan air pada kedua kaki pipa U dapat digunakan sebagai petunjuk besarnya tekanan pada karet penutup corong. Jika corong dimasukkan ke dalam bejana sampai kedalaman tertentu, tampak permukaan air pada kedua kaki pipa U berbeda ketinggiannya. Hal ini disebabkan oleh adanya tekanan air pada karet penutup corong. Dengan mengubah-ubah posisi corong, misalnya menghadap ke kiri,

ke kanan, atau memutar, ternyata selisih tinggi permukaan air pada kaki pipa U tidak mengalami perubahan. Hal itu menunjukkan bahwa tekanan zat cair bekerja ke segala arah. Apabila air dalam bejana diganti dengan zat cair lain, misalnya minyak tanah, kemudian corong dimasukkan pada kedalaman yang sama seperti saat bejana berisi air, ternyata selisih tinggi permukaan air pada kaki pipa U lebih kecil dibandingkan dengan saat corong dimasukkan ke dalam air. Hal itu menunjukkan bahwa tekanan yang ditimbulkan minyak tanah lebih kecil.Jadi tekanan zat cair bergantung pada jenis zat cair.

C B A B' A' C'Gambar 2.5 Sebuah tabung dengan tiga lubang berturut-turut berukuran sama dan segaris, tetapi ketinggiannya berbeda.

Massa jenis minyak tanah lebih kecil dari pada massa jenis air. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada kedalaman yang sama, semakin kecil masa jenis zat cair semakin kecil pula tekanannya. Sebaliknya semakin besar massa jenis zat cair semakin besar pula tekanannya. Setelah kita mengamati gambar 2.5 di atas, tempat jatuhnya air yang terpancar dari ketiga lubang itu, jatuhnya air tampak tidak sama. Air yang terpancar dari lubang A posisinya paling bawah, tetapi jatuhnya air paling jauh (A') dibandingkan dengan jatuhnya pancaran air dari kedua lubang yang posisinya lebih tinggi. Pancaran dari lubang C posisinya paling tinggi, tetapi

jatuhnya air di tempat yang paling dekat dengan dinding tabung (C'). Hal ini menunjukkan bahwa air di bagian lubang paling rendah mendapatkan tekanan lebih besar dibandingkan dengan di bagian lubang yang lain. Dari pengamatan di atas dapat disimpulkan bahwa tekanan zat cair semakin besar jika letaknya semakin dalam. Dengan demikian tekanan Hidostatik juga adalah tekanan yang disebabkan oleh berat zat cair atau dengan kata lain tekanan yang tergantung pada kedalaman zat cair. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa besarnya tekanan hidrostatik adalah: 1. berbanding lurus dengan massa jenis zat cair, 2. berbanding lurus dengan kedalaman zat cair, 3. bergantung pada besarnya pecepatan gravitasi bumi. Secara matematis, kesimpulan tersebut dapat dinyatakan dengan persamaan:P .g.h

.(2.7)

Persamaan ini juga sesuai dengan pendapat Bueche (1989:115). Keterangan: P = tekanan hidrostatik (N/m2). = masa jenis zat (kg/m3). g = percepatan gravitasi (m/s2) h = kedalaman zat cair (m)

3. Hukum Pascal

Blaise Pascal (1623-1662), seorang ilmuwan prancis, yang menemukan pengaruh tekanan yang diberikan pada zat cair. Pascal mengemukakan bahwa tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah sama besar.Penyataan ini selanjutnya disebut hukum Pascal.Hukum Pascal digunakan sebagai dasar kerja mesin hidrolik.Perhatikan gambar 2.6.F1 a b A1 A2

P1

F2

P2

Gambar 2.6. Mesin Hidrolik

Mesin Hidrolik terdiri atas dua tabung yang berbeda luas penampangnya seperti pada gambar 2.6.Tabung a memiliki penampang yang lebih kecil daripada tabung b. Kedua tabung itu dihubungkan dengan sebuah tabung mendatar. Mesin hidrolik diisi dengan minyak atau zat cair yang lain, kemudian ditutup dengan pengisap kecil (piston) yang luas penampangnya A1 dan pengisap besar (piston) yang luas penampangnya A2. Jika pengisap kecil ditekan dengan gaya F1, zat cair mendapat tekanan sebesar:P1 F1 A1

..(2.8)

Tekanan itu akan diteruskan oleh zat cair ke segala arah dengan sama besar. Oleh karena itu, permukaan bawah pengisap besar mendapat tekanan ke atas sebesar:

P2

F2 A2

..(2.9)

Gaya yang mendorong pengisap ke atas sebesar: P2 = P1 ....(2.10)

F2 F1 A2 A1

makaF2 F1 . A2 A1

....(2.11)

Ketrangan:

F2 = gaya pada pengisap besar dalam satuan newton (N). F1 = gaya pada pengisap yang kecil dalam satuan newton (N). A1 = luas penampang pengisap kecil dalam satuan (m2). A2 = luas penampang pada pengisap besar dalam satuan (m2).

Persamaan di atas menunjukkan bahwa jika perbandingan luas penampang A2 terhadap A1 besar, perbandinagn gaya F2 terhadap gaya F1 juga besar. Hal itu berarti bahwa dengan gaya yang kecil yang diberikan pada pengisap kecil akan menghasilkan gaya yang besar pada pengisap besar. Oleh sebab itu menurut Sears dan Zemansky (1994:297) mesin Hidrolik adalah suatu alat untuk melipatgandakan gaya yang faktor perkaliannya sama dengan perbandingan antara luas kedua penampang (piston). Kursi tukang cukur, kursi dokter gigi, pengangkat mobil dalam bengkel dan rem hidrolik adalah alat-alat yang menerapkan asas mesin hidrolik ini. 4. Hukum Archimedes

Archimedes adalah orang yang pertama kali menemukan gaya ke atas pada suatu benda yang dicelupkan ke dalam zat cair. Jika kamu berenang, maka kamu akan merasa beratmu lebih ringan di dalam air dibandingkan di luar sehingga kamu dapat terapung di atas air. Untuk memahami pengertian gaya ke atas dan mengapa berat di air lebih ringan dibanding berat di darat atau udara, perhatikan gambar ini 2.7. Dari gambar 2.7 balok yang di ukur di udara beratnya 20 N seperti yang tertera pada neraca pegas. Jika balok dicelupkan ke dalam zat cair seperti pada gambar 2.8, maka zat cair akan terdesak. Zat cair yang terdesak di tampung dalam gelas ukur, neraca pegas menunjukan angka 15 N. Artinya berat balok berkurang bila ditimbang dalam zat cair. Yang menjadi pertanyaan bagaimana hal itu dapat terjadi? Sekarang bila kita timbang volume zat cair yang dipindahkan balok, beratnya sebesar 5 N. Untuk jelasnya perhatikan gambar 2.7 dan gambar 2.8. Hal ini berarti bahwa balok mendapat gaya ke atas dari zat cair sebesar 5 N sehingga bila ditimbang di zat cair beratnya hanya 15 N. Kegiatan ini sesuai dengan hukum Archimedes yang menyatakan suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut. Secara matematis hukum ini dapat ditulis:

FA .V .gKeterangan:

(2.12)

F A = gaya angkat ke atas benda pada benda, dalam satuan newton (N).

= massa jenis zat cair, dalam satuan kg/m3.V = volume zat cair yang dipindahkan, dalam satuan m3. g = gravitasi bumi, dalam satuan m/s2.

Gambar 2.7 Balok ditimbang di udara

Gambar 2.8 Balok ditimbang di dalam air

Apabila sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair, benda akan mengalami dua gaya sekaligus yakni gaya berat benda dan gaya ke atas (gaya Archimeds)dari zat cair. Maka kemungkinan benda berada pada: tenggelam, melayang atau terapung. K. Hasil-Hasil Penelitian Yang Relevan Beberapa penelitian tentang upaya peningkatan kualitas kegiatan pembelajaran telah dilakukan oleh para peneliti. Berikut ini akan diuraikan Beberapa penelitian tentang pembelajaran berbantuan web menunjukkan hasil yangcukup mengembirakan dalam meningkatkan hasil pembelajaran diantaranya: 1. Studi tentang miskonsepsi siswa pada materi konsep gaya dan gerak dengan program pembelajaran berbantuan web. Hasil penelitian ini dapat menurunkan beberapamiskonsepsi siswa dan dapat meningkatkan prestasi mereka. Penggunaan metode program pembelajaran berbantuan web dapat membantu memperbaiki miskonsepsi siswa tentang konsep gaya dan gerak (Demirci, 2005). 2. Pengaruh pengajaran dengan menggunakan komputer terhadap keberhasilan mahasiswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan media teknologi, seperti computer dengan program animasi, simulasi, visual dan audio dalam pengajaran mempunyai peranan penting dalam meningkatkan daya tarik dan motivasi belajar.Demikian pula pengajaran dengan

CBEC (computer based education concept)dapat meningkatkan pemahaman konsep mahasiswa serta kemampuan individu mendapatkan informasi di masyarakat (Kara dan Harun Yakar, 2008). 3. Mengembangkan sistem penugasan berbantuan web untuk untuk mengukur kemampuan siswa dalam mata kuliah pengantar fisika dan membandingkan terhadap sistem penugasan berbantuan tulisan. Pada hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan yang ditemukan dalam hasil evaluasi siswa (Demirci, 2006). 4. Pembelajaran berbasis web mampu menumbuhkan kemandirian siswa untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuannya, ditunjukkan dengan adanya peningkatan penguasaan konsep, peningkatan generik sains dan siswa memberikan tanggapan yang baik (Mubaraq.L, 2009). Dari hasil beberapa penelitian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwamelalui

pembelajaran berbasis web dapat dilaksanakan untuk meningkatkan hasil belajar fisika siswa.

L. Kerangka Berpikir Menurut Arends pada prinsipnya inkuiri dapat membantu siswa untuk melatihkan keterampilan bertanya, keterampilan mencari solusi untuk memuaskan keingintahuan mereka dan untuk membangun teori dan pemikiran mereka tentang alam dan lingkungannya.Lebih jauh lagi dikatakan bahwa pembelajaran inkuiri bertujuan untuk mengembangkan berpikir tingkat tinggi dan juga keterampilan berpikir kritis.Pembelajaran dewasa ini menghadapi 2 tantangan.Tantangan yang pertama datang dari adanya perubahan persepsi tentang belajr itu sendiri dan tantangan kedua datangnya dari adanya teknologi informasi dan telekomunikasi yang memperlihatkan perkembangan yang luar biasa.Kontruksivisme pada dasarnya telah menjawab tantangan yang pertama dengan meredefinisi belajr sebagai proses kontruktif dimana informasi diubah menjadi pengetahuan melalui proses interpretasi, korespondensi, representasi, dan elaborasi.Pemamfaatan teknologi informasi dan kominakasi (TIK/ICT) dalam pembelajaran

saat ini terus berkembang. Bahan belajar merupakan elemen penting dalam pememfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk pembelajaran. Untuk itu, maka kemampuan seorang guru dalam mengembangkan bahan belajar berbasis web menjadi sangat penting.Media pembelajaran berbasis web atau biasa disebut Web based Learning merupakan sesuatu media pembelajaran yang memanfaatkan komputer yang terkoneksi dengan internet sebagai alat bantu/perangkat yang menyajikan informasi, isi materi pelajaran, latihan, atau kedua-duanya berupa tutorial, drill and practice (latihan), simulasi, atau permainan instruksional yang disajikan dalam sebuah website. Dengan kata lain media pembelajaran berbasis web merupakan pengembangan dari pembelajaran dengan berbantuan komputer atau CAI yang disajikan dalam bentuk situs internet (website). Sehingga pada bentuk aplikasinya pembelajaran berbasis web diterapkan dalam pembelajaran yang hasilnya akan meningkatkan hasil belajar, kemampuan berpikir kritis, motifasi, minat belajar karena ditunjang oleh aplikasi yang lengkap mengenai sumber belajar.

Untuk mewujudkan hal-hal di atas, maka sangatlah cocok kalau dalam pembelajaran berbasis web dapat meningkatkan hasil belajar siswa.