samaritan

51
Cover 1-4 majalah Samaritan.indd 1 Cover 1-4 majalah Samaritan.indd 1 12/14/2011 6:14:10 PM 12/14/2011 6:14:10 PM

Upload: pelayanan-medis-nasional

Post on 17-Mar-2016

254 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

Mj. Samaritan Edisi-3 Tahun 2011

TRANSCRIPT

Page 1: Samaritan

Cover 1-4 majalah Samaritan.indd 1Cover 1-4 majalah Samaritan.indd 1 12/14/2011 6:14:10 PM12/14/2011 6:14:10 PM

Page 2: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011SAMAARITTA

Salam“Tetapi Maria menyimpan se-

gala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.” (Lukas 2:19).

Saya bisa memperkirakan ke -ter kejutan Maria mulai dari pem-beritahuan tentang kehamilan nya yang murni intervensi Ilahi. Saya bisa membayangkan ke penatan Maria da-lam kehamilan tri mester ke-3 namun harus me-nempuh per jala nan jauh se kitar 120 km, dengan menunggangi ke le-dai. Saya tidak mampu membayangkan betapa kecewanya Maria sa-at di tolak untuk ber-malam di sana sini pa-dahal kontraksi rahim mungkin sudah mulai bertambah sering. Al-kitab tidak menceritakan secara detail proses persalinannya, na-mun dikatakan bahwa setelah bayi Yesus lahir, diletakkanlah Dia di dalam sebuah palungan karena tidak ada ruangan penginapan bagi mereka (Lukas 2:7). Ini jelas membawa ketidaknyamanan yang luar biasa buat mereka. Ke ti ka keadaan baru saja dalam ken dali, datanglah para gembala men-ceritakan bagaimana peristiwa me nakjubkan yang mereka sak-si kan sehubungan dengan pe-

ristiwa kelahiran bayi Yesus. Yang amat menarik perhatian saya adalah bukan keluhan, ke-marahan ataupun excitement yang tidak terkontrol, yang men-jadi reaksi seorang Maria. Al kitab mencatat bahwa Maria mam-pu melihat semua rangkaian ke-

jadian ini dengan begitu tenang, menyimpannya di dalam hatinya, lalu merenung-renungkannya. Hal serupa kembali terjadi ketika men-jemput Yesus yang “tertinggal” di Bait Allah pada perayaan Paskah (Lukas 2:51). Hal ini menolong saya untuk mengerti mengapa se orang Maria bisa begitu teguh dan setia mendampingi Yesus dari kecil hingga di saat-saat menjalani siksaan dan kesengsaraan penuh kehinaan pada proses penyaliban, sampai pada hari kebangkitan-

2

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 2Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 2 12/15/2011 11:58:21 AM12/15/2011 11:58:21 AM

Page 3: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011ahhun 2011

Nya, bahkan ketika para murid lari tunggang langgang meninggalkan-Nya.

Sahabat-sahabat PMdN yang saya kasihi, kesibukan, jadwal yang padat, pasien-pasien yang se lalu meminta perhatian lebih dari kita, kasus-kasus sulit, krisis dalam keluarga dan tempat kerja seringkali membuat kita bereaksi berlebihan dan kehilangan pe-ngen dalian diri, hingga tidak mam-pu melihat rencana Tuhan yang sempurna atas hidup kita. Maria sudah meninggalkan teladan yang amat indah untuk kita ikuti. Berhenti sejenak, mencari dan men de-ngar kan suara Tuhan di tengah ke bisingan yang ada, kiranya me mampukan kita memaknai pe-

ristiwa-peristiwa yang terjadi se -bagai bagian dari pimpinan dan rencana Allah ditengah hiruk pi-kuknya kehidupan kita. Kiranya hal ini pula yang akan menolong kita tetap setia mengikut Yesus sampai akhir, walau ada begitu ba nyak kesulitan dan pilihan yang kelihatannya “masuk akal” untuk undur.

Mewakili seluruh pengurus PMdN, saya mengucapkan Se-lamat Natal 2011 & Selamat me-nyambut Tahun Baru 2012, dan terima kasih untuk dukungan yang tidak putus-putusnya dari sahabat PMdN dimana pun berada.

Lineus Hewis

3

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 3Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 3 12/15/2011 12:00:47 PM12/15/2011 12:00:47 PM

Page 4: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011SA

Dari Redaksi

Redaksi menerima kiriman naskah dari pembaca alumni PMK FK/FKG di seluruh Indonesia. Tulisan dapat dikirim ke Sekretariat Redaksi

melalui surat, fax, atau e-mail. Redaksi berhak menolak atau mengedit tulisan yang masuk tanpa mengubah maknanya

Dari Redaksi

Akhir tahun senantiasa menjadi kesempatan yang paling banyak kita pilih untuk melakukan refl eksi dan mengevaluasi diri. Kesempatan mensyukuri segala

berkat yang kita terima sepanjang tahun. Pendek kata, akhir tahun menjadi momen yang ramai dengan kegiatan kontemplatif demi membangun kualitas hidup yang lebih baik di masa depan.

Salah satu yang sering tidak ketinggalan ditengok untuk dievaluasi barangkali soal karier dan perjalanannya. Apa masih akan terus menekuni jalur profesi atau pekerjaan sesuai dengan cita-cita semula dan terus mengembangkannya, ataukah mau banting setir? Atau jangan-jangan malah sedang hendak memulai sebuah karier baru?

Nah, jangan lupa untuk mengakui ketidak berdayaan kita dan kebergantungan kita pada-Nya. Kita memerlukan Dia; kita harus menimba kekuatan kita dari pada-Nya yang adalah hidup itu. Kita memerlukan sokongan, bantuan dan dorongan, dukungan serta kuat kuasa dari roh-Nya. Tanpa Dia kita mustahil dapat berbuat apa-apa.

Selamat merayakan Natal Yesus dan selamat memasuki Tahun 2012. Selamat membaca, selamat berbuat.

4

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 4Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 4 12/15/2011 12:00:47 PM12/15/2011 12:00:47 PM

Page 5: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011SAAMARITAAN Edisi 3 Tahhun 2011

l Edisi 3 Tahun 2011

2 Salam 4 Dari Redaksi 6 Resensi 8 Atrium10 Faktual23 Kesaksian 27 Info 34 Untaian Firman 38 Dari Suku ke Suku40 Antar Kita

Kredit foto : Koleksi pribadi, Kompas, www.google

Samaritan diterbitkan sebagaisarana informasi dan pembinaan

bagi mahasiswa dan tenaga medis Kristen

Penerbit:Yayasan Perkantas (PMdN)

Editorial Board: dr. Lineus Hewis, Sp.A

drg. Grace Lumempouw, Sp.Prosdr. Lydia Pratanu Gunadi, MS

dr. Edi Tehuteru, Sp.A dr. Maria Ham, Ph.D,Sp.PA dr. Maria Siahaan, Sp.PD Ir. Indrawaty Sitepu, MA

dr. Elia AdityaEditor Pelaksana:

Thomas Nelson Pattiradjawane

Sekretaris Redaksi:Erna Hutagalung, S.Kom.

Alamat RedaksiJl. Pintu Air Raya 7 Blok C5,

Jakarta 10710Tel: 021- 344 2463-64 eks 100; 3452923

Fax: 021 - 352 2170E-mail: [email protected]

FB:Medis Nasional PerkantasTwitter : Medis Perkantas

Cover : HendryDesign Lay-out

Acep M. Perc. Penebar SwadayaPercetakan:

PT. Penebar SwadayaIsi diluar tanggung jawab Percetakan

Bagi Sahabat PMdN yang rindu mendukung PMdN melalui majalah Samaritan

dapat mentransfer ke:

BCA KCU Matraman, Jakarta No. Rek. 342 256 6799a.n. Eveline Marceliana

Bukti transfer mohon dapat dikirim melalui fax atau e-mail dengan nama dan alamat

pengirim yang lengkap

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011 5

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 5Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 5 12/15/2011 12:00:47 PM12/15/2011 12:00:47 PM

Page 6: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011SAMAARITTA

Janji Tuhan KekalJudulasli : Jangan Jamah Hamba TuhanPenulis : Ria ZebuaPenyunting : Yoel IndrasmoroPenerbit : Yayasan

Komunikasi dan Bina Kasih [YKBK/OMF]

Ukuran : 21 cmTebal : 176 halamanEdisi : 1, tahun 2011

Mengapa harus pergi jauh-jauh untuk memberitakan keselamatan? Bukankah

di Indonesia banyak orang yang be lum mengenal Tuhan? Sekilas pertanyaan ini masuk akal, na-mun kebanyakan dari penanya sesungguhnya tidak aktif; malas memberitakan kabar keselamatan. Jadi, bukan karena peduli akan keadaan Indonesia, tak lebih dari sekadar mengungkapkan rasa he-ran, mengapa susah-susah keluar negeri untuk melakukan sesuatu yang dapat dilakukan di Indonesia.

Untuk apa saya hidup? “Mulia-kanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu.” (Amsal 3:9) Hidup adalah harta yang tak dapat ditukar dengan apa pun.

Bekerja diladang Tuhan, untuk itulah saya hidup! Ini adalah dasar panggilan Ria Zebua, wanita ke-lahiran pulau Nias yang sejak kecil merasakan panggilan Allah sebagai pemberita injil (misionaris). Seusai tamat dari Fakultas Teologi UKDW Yogyakarta, Ria (warga gereja BKNP) diutus oleh OMF (badan misi yang melayani di banyak negara), melayani orang Manobo di Desa Tanguangu di pulau Mindanao Filipina.

Jangan Jamah Hamba Tuhan! Merupakan buku kedua Ria Ze-bua yang berisi pergumulan pe-nulis dalam menghadapi belan-tara Mindanao, Filipina – di mana berdiam ribuan jiwa yang bergulat dengan kemiskinan, ke bodohan, keterbelakangan – yang memperlihatkan jejak-jejak pekerjaan iblis.

Tantangan demi tantangan meng hadang nya. Berpuncak pa da ancaman seorang Datu [=kepala suku] yang begitu membencinya hingga mau membunuhnya [hal. 124]. Lagi-lagi, Tuhan berkarya dalam mengatasi ancaman ter-sebut. “Sekarang saya tahu, Tuhan yang dilayani Ria adalah Tuhan Yang Maha kuasa. Kuasa itu yang melindungi Ria. Sekarang, saya

Resensi

6

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 6Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 6 12/15/2011 12:00:47 PM12/15/2011 12:00:47 PM

Page 7: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011ahhun 2011

tahu, Tuhan melindungi hamba-hamba-Nya. Tuhan mereka selalu ada bersama mereka,” ujar Datu, pada akhirnya.

Melalui buku ini, yang di leng-kapi juga foto dan catatan per-jalanan Ria, kita diajak untuk me-nyaksikan kuasa Tuhan dalam meretas rantai Iblis dan merebut kembali mutiara-Nya yang hilang melalui pengabdian dan ketulusan Sang Srikandi Nias.

“Sungguh, janji Tuhan kekal. Tidak ada suatu ruang pun di dunia ini yang melebihi kenyamanan per lindungan janji Tuhan. Ke mana lagi manusia harus pergi men-cari kalau segalanya hanya bisa ditemukan di dalam janji Tuhan?” ujar Ria. [hal. 141].

Buku yang patut dibaca, untuk kita yang mau berbuat sesuatu.

* /tnp

7

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 7Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 7 12/15/2011 12:00:47 PM12/15/2011 12:00:47 PM

Page 8: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

Atrium

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

Kita akan mengakhiri tahun 2011. Tidak ada yang bisa menghentikan waktu. Ia te-

rus maju. Umur terus bertambah. Manusia pun mengalami babak-babak dalam hidupnya. Konon, saat masuk fase dewasa, orang memasuki tiga tahapan kehidupan.

Ada masa di mana orang ter-fokus untuk melakukan sesuatu (to do). Ada saat memfokuskan diri untuk mengumpulkan (to have).Dan, ada yang giat mencari makna hidup (to be). Celakanya, tidak semua orang mampu melewati tiga tahapan proses itu.

Fase pertama, fase to do. Pada fase ini, orang masih produktif.Orang bekerja giat dengan seribu satu alasan. Tapi, banyak orang kecanduan kerja, membanting tulang, mengejar setoran, sampai mengorbankan banyak hal, tetap tidak menghasilkan buah yang lebih baik. Ini sangat menyedihkan. Orang dibekap oleh kesibukan, tapi tidak ada kemajuan. Hal itu tergambar dalam cerita singkat ini. Ada orang melihat sebuah sampan di tepi danau. Segera ia meloncat dan mulailah mendayung. Ia terus mendayung dengan semangat. Sampan memang bergerak. Tapi,

Maukah Kau Jadi Roti?

tidak juga menjauh dari bibir danau. Orang itu sadar, sampan itu masih terikat dengan tali di sebuah tiang.

Coba deh, kita menengok hidup kita sendiri. Apakah kita hanya sibuk dan bekerja giat, tapi tanpa sadar kita tidak menghasilkan apa-apa? Tidak berbuah.

Fase kedua, fase to have.Pada fase ini, orang mulai meng-hasilkan. Tapi, ada bahaya, orang akan terjebak dalam kesibukan mengumpulkan harta benda saja. Orang terobesesi mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya. Meski hartanya segunung, tapi dia tidak mampu menikmati kehidupan.Mata nya telah tertutup materi dan lupa memandangi berbagai keindahan dan kejutan dalam hidup. Lebih-lebih, memberikan secuil arti bagi hidup yang sudah dijalani. Banyak orang masuk dalam fase ini.

Dunia senantiasa mengundang kita untuk memiliki banyak hal. Sentra-sentra perbelanjaan, mal-mal, iklan di dunia maya, yang me ngepung dari berbagai arah te lah memaksa kita untuk meng-konsumsi banyak barang.

Bahkan, dunia menawarkan

8

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 8Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 8 12/15/2011 12:00:48 PM12/15/2011 12:00:48 PM

Page 9: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011SAMARITAN Edisi 3 Taahun 2011

Atrium

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

persepsi baru. Orang yang sukses adalah orang yang mempunyai banyak hal.Tapi, persepsi ke liru ini sering membuat orang me-ngorbankan banyak hal. Entah itu perkawinan, keluarga, kesehatan, maupun spiritual.

Seorang yang menjadi direktur produksi membeberkan kejuju-ran di balik kesuksesannya. Ia me ratapi relasi dengan kedua anak nya yang memburuk. “Andai saja meja kerja saya ini mampu bercerita tentang betapa banyak air mata yang menetes di sini, mungkin meja ini bisa bercerita tentang kesepian batin saya…,” katanya.

Fase itu menjadi pembuktian jati diri kita. Kita perlu melewatinya. Tapi, ini seperti minum air laut. Semakin banyak minum, se-makin kita haus. Akhirnya, kita ter-obsesiuntuk minum lebih banyak lagi.

Fase ketiga, fase to be. Pada faseini, orang tidak hanya be-kerja dan mengumpulkan, tapi juga memaknai. Orang terus me-ngasah kesadaran diri untuk men jadi pribadi yang semakin baik. Seorang dokter berkisah. Ia terobsesi menjadi kaya karena masa kecilnya cukup miskin. Saat umur menyusuri senja, ia sudah me miliki semuanya. Ia ingin men-syukuri dan memaknai semua itu

dengan membuka banyak klinik dan posyandu di desa-desa miskin.Ia memaknai hidupnya dengan men jadi makna bagi orang lain.

Fase ini merupakan fase kita menjadi pribadi yang lebih ber-makna. Kita menjadi pribadi yang berharga bukan karena harta yang kita miliki, melainkan apa yang bisa kita berikan bagi orang lain.

Hidup kita seperti roti. Roti akan berharga jika bisa kita bagikan bagi banyak orang yang membutuhkan. Kalau kata lagu, “Maukah kau jadi roti, yang terpecah bagi-Ku?”

Nah, Yesus menjadi contoh konkret pribadi macam ini. Ia, yang walaupun dalam rupa Allah, mengosongkan diri, menjadi sama dengan manusia. Ia, sekalipun kaya, karena kita menjadi miskin, supaya kita menjadi kaya. Ia la hir di dunia untuk menjadi Juru se-lamat manusia. Hidup-Nya untuk kepentingan manusia. Hidup-Nya, sesuatu banget.

Nah, di fase manakah hidup kita sekarang? Semoga kita ter-obsesi bukan melulu bekerja atau memiliki, tetapi menjadi pri-badi yang lebih matang, lebih bermakna dan berkontribusi! Ber-buah banyak, berbuat banyak, di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini, supaya Bapa di per-muliakan!

*/tnp

9

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 9Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 9 12/15/2011 12:00:48 PM12/15/2011 12:00:48 PM

Page 10: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

Faktual

Tahun 2011, penduduk dunia telah mencapai angka 7 miliar, suatu

pertambahan yang fantastis me-ngingat angka 6 miliar dicapai baru pada 11 tahun yang lalu yaitu tahun 1999. Penduduk bumi yang bertambah de ngan cepat ini, tentunya dapat me nyebabkan tim-bul nya potensi ma-salah dalam bidang sosial, ekonomi, demografi yang juga akan ber-pengaruh dalam bidang ke-sehatan. Karena pertanyaan penting nya adalah apakah kita bisa menjaga kesehatan 7 miliar indvidu ini dengan optimal? Apakah imunisasi bagi balita bisa mencapai cakupan yang memuaskan, sehingga mereka akan terhindar dari penyakit-penyakit yang mengancam dalam dekade pertama dalam hidupnya.

Kesehatan Masyarakat Indonesia

Bekerjsama Demi Kepentingan Pasien dan Masyarakat

Oleh: dr. Benyamin Sihombing

Apakah kita bisa memberikan nutrisi yang cukup, sehingga mereka tidak mengalami gizi buruk yang akan mengundang banyak penyakit? Apakah kita bisa

mencegah mereka dari ancaman pe-nyakit menular yang mematikan se perti HIV, H5Ni, Malaria, pneumonia dll. Apakah kita bisa menjamin ke-sehatan mereka se cara umum se-panjang hidupnya lewat pelayanan ke sehatan yang

ter jangkau baik dari sisi biaya maupun aksesibilitas?

Mandat ituTantangan ini memang harus

diantisipasi dengan perencanaan matang yang berwawasan jauh ke depan. Pertambahan jumlah penduduk dunia 7 miliar memang menuntut profesi medis untuk bisa mengantisipasi hal-hal yang

bid k t j k b

Benyamin Sihombing

10

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 10Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 10 12/15/2011 12:00:48 PM12/15/2011 12:00:48 PM

Page 11: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

Faktualperlu terutama dari sisi keilmuan, selain masalah kesehatan rutin yang tetap harus dihadapi. Se-bagai praktisi kesehatan yang ditempatkan Tuhan di negara ini lengkap dengan kompleksitas masalah yang ada, persiapan hati menjadi sesuatu yang penting dan esensi. Tuhan Yesus digerakkan oleh belas kasihan sebelum me-mulai pelayanannya dan ini men jadi dasar spiritualitas yang mendorong kita untuk mengerjakan apa yang Tuhan ingin lakukan untuk pasien dan masyarakat kita. Walaupun Tuhan bisa bekerja lewat penyakit yang datang pada seseorang, namun Tuhan Yesus dalam pelayanan-Nya juga ingin agar agar manusia dibebaskan dari penyakit, lewat banyak mujizat penyembuhan penyakit yang Dia lakukan. Mandat itu yang Dia berikan kepada kita para profesional kesehatan. Dan, ini yang seharusnya menggerakkan kita untuk memikirkan ke depan kesehatan masyarakat Indonesia yang lebih baik lagi. Hati kita perlu untuk tetap diasah untuk mendasarkan kerja dan karya yang dilakukan pada kasih Allah pada ciptaan-Nya. Hal itu yang akan menjaga kita untuk tetap fokus dalam mencapai tujuan Ilahi, dimana mungkin teman kita sudah larut dalam tujuan dunia yang

menggoda. Panggilan profesi medis untuk terus “menaklukkan bumi” bisa dalam bentuk mencari terobosan obat baru, tindakan pen cegahan yang lebih baik dan penatalaksanaan penyakit yang lebih cost effective untuk me ningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kita sebagai anak-anak Tuhan dipanggil untuk bekerja keras untuk mencapai hal-hal di atas itu.

Tantangan di depan akan semakin besar. Tidak meratanya distribusi tenaga kesehatan – dokter dan para medis - masih menjadi masalah yang belum ter-pecahkan, yang berakibat tidak terlayaninya masyarakat da lam kesehatan. Dimana hal ini ber-kontribusi pada masih tingginya angka kematian ibu dan bayi di Indonesia. Kita patut menyesalkan semua ini dimana sebenarnya tenaga kesehatan ada, hanya saja tidak pada daerah yang terpencil yang membutuhkan. Organisasi Kristen, gereja dan anak-anak Tuhan harus turut ambil bagian dalam menempatkan tenaga ke-sehatan ditempat –tempat yang terpencil, dimana terkadang ke-hadiran dokter sangat ditunggu-tunggu seperti hujan di musim kemarau.

Masalah lain adalah te-naga kesehatan ada namun

11

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 11Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 11 12/15/2011 12:00:48 PM12/15/2011 12:00:48 PM

Page 12: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

Faktual

masyarakat tidak punya biaya untuk pemeriksaan kesehatan dan persalinan yang dibantu oleh petugas kesehatan. Untuk itulah pemerintah meluncurkan program Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir.

Tingginya biaya pelayanan kesehatan masih menjadi keluhan sebagian besar masyarakat ter-utama didaerah urban. Kita ber-syukur dengan di-sah-kannya UU BPJS (Badan Pelaksana Jaminan Sosial) sebagai roh dari UU SJSN (Sistem Jaminan Sosial Nasional) oleh DPR bulan lalu sehingga dalam beberapa waktu kedepan seluruh rakyat Indonesia dijamin dalam sistem asuransi sosial, yang terdiri dari jaminan kesehatan,

kecelakaan kerja, pensiun, hari tua dan kematian. Ini merupakan hak rakyat yang pemenuhannya dijamin oleh negara sehingga ke depan tidak ada masyarakat yang tidak dilayani kesehatan dasarnya karena tidak punya uang. Namun hal ini tetap memiliki tantangan yakni bagaimana me-meratakan fasilitas kesehatan dan petugas sampai kepelosok desa. Walaupun pelayanan ke-sehatan gratis, namun kalau tidak ada fasilitas dan tenaga kesehatannya, tak ada artinya. UU ini juga akan mendorong pem-beri layanan kesehatan untuk masuk kedalam sistem asuransi se mesta ini, dimana dokter atau tenaga kesehatan tidak dibayar berdasarkan jumlah pasien yang

Apakah kita bisa menjaga kesehatan mereka?

12

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 12Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 12 12/15/2011 12:00:48 PM12/15/2011 12:00:48 PM

Page 13: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

Faktualdilayani se hing-ga men dorong me reka untuk le bih bisa ber-konsentrasi ke-pada pasien de ngan kualitas pelayanan yang lebih prima.

Dengan di iden t i kas inya k o m p e t e n s i masing-masing profesi tenaga k e s e h a t a n ( p e r a w a t ,

bidan, dokter, dokter spesialis dll) yang dikukuh kan dalam pe-raturan menteri kesehatan, maka profesionalisme merupakan harga mutlak yang harus dibayar oleh mereka. Masing-masing kita akan bekerja sesuai dengan fungsi dan kompetensi masing-masing sehingga tidak ada profesi yang membawahi profesi lainnya. Pe-rawat, juga sudah semakin men-dalami profesinya dengan adanya strata 2 ilmu keperawatan dan malah sampai strata 3. Sehingga seperti yang sudah terjadi di-luar negeri, seorang perawat memperkenalkan dirinya kepada pasien seperti ini: “ My name is Dr Jacob and I am your nurse”. Seluruh profesi dalam bidang medis harus bisa bekerjasama

demi kepentingan pasien dan masya rakat khususnya pada contoh situasi di atas yang akan cepat atau lambat akan tiba di Indonesia.

Harus berbenahSeiring dengan tuntutan de-

mokrasi dan pemenuhan hak-hak sipil, maka akuntabilitas dalam bidang pelayanan kesehatan me-rupakan hal yang tak bisa ditawar. Hampir tidak ada wilayah yang tabu untuk diakses untuk dievaluasi masyarakat kalau suatu pelayanan menyangkut kepentingan dan ke-selamatan publik. Bahkan ruang kokpit pesawat udara saat ini tidak terlalu tabu untuk dievaluasi oleh publik lewat pengadilan dengan menjatuhkan hukuman kepada pilot pesawat yang pesawatnya mengalami kecelakaan dan me-nyebabkan korban jiwa. Profesi medis tidak bisa berdalih bahwa keputusan atau tindakan yang di ambil oleh mereka tidak bisa dievaluasi oleh orang lain atau pihak diluar profesi mereka tidak bisa diterima saat ini. Karena fakta yang mengejutkan dalam buku To Err is Human (2000) adalah bahwa kesalahan tindakan medis (medical error) menyebabkan 44,000 pasien meninggal pertahun di rumah sakit-rumah sakit di Amerika Serikat, dan itu menempatkan

13

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 13Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 13 12/15/2011 12:00:48 PM12/15/2011 12:00:48 PM

Page 14: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

Faktualsistem pelayanan kesehatan men jadi penyebab kematian ke tiga terbesar dinegara Amerika Serikat. Kalau ini terjadi di negara yang sudah diakui kemajuan sistem pelayanan medisnya, ba-gai mana pula dengan negara kita? Kita, tenaga kesehatan, harus berbenah dengan rajin meng-update ilmu dan keahlian dalam bidang masing-masing dan yang terpenting mau dengan hati dievaluasi untuk perbaikan. Kita tidak bisa lagi menuntut agar pasien percaya saja dengan tindakan atau keputusan yang kita ambil. Kepercayaan bisa disalah gunakan dan untuk itu perlu trans paransi dan akuntabilitas demi melindungi pasien dan ke-selamatannya. Pergeseran pe-ran “pasien” menjadi “klien” saat ini menyebabkan pasien mem-butuhkan informasi lebih dan waktu untuk konsultasi. Walaupun Hippocrates (470 BC) pernah mengatakan: “He must also keep a most careful watch over himself, and neither expose much of his person nor gossip to laymen, but say only what is absolutely necessary”, namun situasi zaman ini menuntut dokter untuk bisa menyesuaikan perannya dengan perkembangan yang terjadi di-mana globalisasi, arus teknologi informasi dan penegakkan hak sipil

merupakan pilar perubahan utama. Berlawanan dari pemahaman sebagian dokter selama ini, fakta-nya bahwa jika ditinjau dari sisi medis pun, keterlibatan pasien dalam tindakan medis yang akan diambil dan kerjasama antar pa-sien-dokter akan menghasilkan kondisi medik pasien yang lebih baik. Sehingga tidak bisa dipungkiri lagi pendekatan lama harus mulai disesuaikan dengan perkembangan zaman yang terus berubah. Kalau dulu kerahasiaan terhadap pasien merupakan ke-harusan, namun kini tranparansi lah yang merupakan keharusan. Sehingga kalau saja Hippocrates hidup pada zaman ini, maka mungkin dia akan mengatakan: “The price of physicians autonomy is transparency.”

Anak Tuhan yang ditempatkan di profesi kesehatan harus berani mengambil langkah pasti demi kepentingan sesama yang kita layani, yang berlandaskan belas kasih Tuhan Yesus.

“Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang pa ling hina ini, kamu telah me-lakukannya untuk Aku.” (Matius 25:40).

14

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 14Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 14 12/15/2011 12:00:49 PM12/15/2011 12:00:49 PM

Page 15: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

Faktual

Berikut ini wawancara via email dengan dr. Penina Regina Babena, MPHM,

Kasubdit Perlindungan Anak pada Direktorat Bina Kesehatan Anak Kementerian Kesehatan RI.

Mengapa menjadi dokter PNS?Menjadi seorang dokter PNS

adalah suatu kesempatan untuk mengabdikan ilmu kepada masya rakat dan negara.

Apa yang membuat dokter bisa setia dengan tugas-tugas?

Pertama, karena sadar akan tanggung jawab di hadapan Tuhan dan negara. Bos saya ada 2; yang ti dak kelihatan, yaitu Tuhan dan yang kelihatan, itu bos di kantor. Kedua, diberikan passion dari Tuhan dan ada penyertaan-Nya. Ketiga, “willingness” ingin membuat masyarakat me nger ti bahwa “Sehat” itu harus di upaya-kan, karena itu sangat penting dan mahal. WH0 me ngatakan bah wa “Health is not everything, but everything is nothing without

Dr. Penina Regina Babena, MPHM:

Sesuatu yang Berbedahealth”. Nah, untuk mengedukasi masyarakat tentang kesehatan tidak gampang, karena dipenga-ruhi oleh banyak faktor, antara lain tingkat pendidikan sesorang dan struktur sosial budaya yang sangat beragam. Hal ini tentunya menjadi tantangan yang terus diperjuangkan.

Pernah ingin mundur jadi PNS?Pernah. Waktu saya pindah

dari Puskesmas dan masuk ke Departemen Kesehatan. Ta-hun 1990 sampai dengan tahun 1996 saya bekerja sambil prak tik di poliklinik Indosat.Wak tu itu, rasanya capek dan tidak fokus, hampir saya pindah dan mau jadi dokter swasta saja. Tapi pimpinan Tuhan itu indah sekali,

Dr. Penina (Kiri)

15

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 15Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 15 12/15/2011 12:00:49 PM12/15/2011 12:00:49 PM

Page 16: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

Faktualtahun 1997 saya melanjutkan pendidikan S2 tentang public health di Mahidol University Thailand. Setelah itu, saya semakin jelas melihat pimpinan Tuhan. Puji Tuhan, saya diberi kesempatan untuk keluar kota atau keluar negeri, itulah kesempatan untuk berkarier sekaligus melayani.

Secara umum, bagaimana kondisi negeri ini?

Sangat menye dih kan, karena ba nyak manusia hi dup tidak ta-kut akan Tuhan. Kerusakan ling -ku ngan hidup ser ta akh lak dan

moral bangsa ber dampak pada ber bagai ma salah termasuk ma-sa lah ke se hatan, misal nya HIV AIDS, penyalah gunaaan NAPZA/Narkoba di kala ngan remaja, ke kerasan terhadap anak, per-dagangan orang - semua ini

ber akibat bagi kesehatan dan menurunkan kualitas hidup ma-nusia. Harapan hari depan bangsa yang lebih baik itu bisa dicapai hanya dengan jalan mendidik ge nerasi baru agar hidup takut Tuhan, sehat dan berilmu.

Apa peluang dokter Kristen untuk berbuat sesuatu bagi negeri ini?

Peluang dokter Kristen itu besar sekali, karena masyarakat/pasien sangat menaruh keper-cayaan dan harapannya ke-pada seorang dokter. Dimana

pun, seorang dokter di-tempatkan be kerja, entah itu di Pukesmas, Klinik, RS atau di kantor, itu adalah kesempatan untuk mengaktualisasikan ke-ilmu an yang dimiliki untuk menolong sesama dan me mulikan nama Tuhan lewat pekerjaan itu. Kalau kita bekerja dengan rasa takut pada Tuhan pasti kita akan serius bekerja dengan moti vasi yang be-

nar dan orang akan merasakan sesuatu yang ber beda. Menjadi dokter Kristen bukan hanya bisa mengobati pa sien tapi juga bisa melakukan upaya promotif dan preventif, agar masyarakat menjadi lebih sehat.

16

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 16Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 16 12/15/2011 12:00:49 PM12/15/2011 12:00:49 PM

Page 17: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

Faktual

Orang Kristen, dalam hidup-nya, “wajib” menyerahkan kehendaknya kepada

Kris tus dan bukannya kepada manusia-manusia - yang begitu se ring hanya bisa berpikir dalam rangka organisasi partai ini itu, jabatan ini itu, rencana ini dan itu. Sebagai akibat penyerahan diri kepada Kristus, maka Tuhan memimpin orang itu, dengan ja-batan nya, untuk bangkit dan pergi - berbuat sesuatu bagi Yesus Kristus.

Tahun 2006, ada Bupati Belitung Timur, Basuki T Pur-nama, yang memotong sebagian

Tunjangan Bupati Dipotong untuk Pengobatan Rakyat

besar tunjangan jabatannya guna menambah subsidi untuk meng-gratis kan biaya pengobatan mas-ya rakat. Pengobatan gratis di-laku kan di puskesmas sampai rumah sakit di Pangkal Pinang, ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dengan cara itu, pasien di puskesmas meningkat sampai 300 persen, dari 20 orang menjadi 60 orang per hari.

Menurut Basuki, di Mang gar, ibu kota Belitung Timur, penggratisan biaya kesehatan dilakukan dengan mengasuransikan seluruh rakyat ke PT Asuransi Kesehatan. Waktu itu, Pemerintah membayar Rp 3

Basuki T. Purnama (Baju putih)

17

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 17Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 17 12/15/2011 12:00:49 PM12/15/2011 12:00:49 PM

Page 18: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

Faktualmiliar per tahun ke PT Askes untuk menanggung biaya pengobatan 50.000 orang dari 89.000 war-ga Belitung Timur. Adapun 39.000 warga lainnya sudah ter-asuransikan di PT Askes karena termasuk keluarga pegawai ne geri sipil (PNS) dan TNI.

Sebelumnya, jumlah itu cu-kup besar karena, sebagai kabu-paten baru, mayoritas Angga ran Pendapatan dan Belanja Daerah Belitung Timur yang nilai nya Rp 236 miliar digunakan untuk pengeluaran rutin pegawai. Untuk memenuhi anggaran itu, Basuki melakukan efi siensi ang garan.

“Saya potong anggaran per-jalanan dinas bupati dan wakil bupati, dari sekitar Rp 700 juta menjadi Rp 300 juta per tahun. Tunjangan transport juga di potong. Lebih baik saya jarang ke Jakarta berkonsultasi dengan Dirjen atau DPR RI dari pada rakyat menunda pengobatan karena tak mampumem bayar puskesmas,” kata Basuki.

Berani potong kompas biar rakyatnya tidak kelaparan, me-rupakan benteng pertahanan Basuki demi mengemban amanah rakyat yang memilih dia. Menurut Basuki, masyarakat berhak men-dapat pemeriksaan dokter dan mem peroleh obat gratis. Jika pe-nyakitnya parah, warga berhak

rawat inap gratis di rumah sakit umum pemerintah provinsi, di kelas tiga.

Sejak pengobatan gratis itu diberlakukan, Puskesmas Mang-gar dipenuhi warga yang be-robat hingga siang hari. Warga menyebutkan, mereka tak ragu lagi berobat ke puskesmas karena gratis.

Ya, negeri ini perlu sekali, orang-orang, apapun pekerjaan dan ja batan nya - menggunakan se tiap kesempatan hanya untuk me layani Dia. Melayani masya-rakat.

*/tnp, dari berbagai sumber

Masyarakat berhak

18

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 18Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 18 12/15/2011 12:00:49 PM12/15/2011 12:00:49 PM

Page 19: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

Faktual

Berusaha Lebih KerasOleh : dr .Widyanto Pangarso Adhy

( Alumni MMC -1 )

Saya merenung. Dan, dalam perenungan itu, menyadarkan saya ten-

tang buruknya spiritualitas hidup saya, dan menyemangati saya untuk berusaha lebih keras men-jadi Kristen dokter yang baik.

Bagi sebagian orang tema spiritualitas hidup adalah hal yang menarik dibicarakan, namun bagi sebagian besar orang lain menganggapnya membosankan dan hipokrit. Hal ini sangat mudah dimengerti karena spiritualitas dianggap hanya sebuah wacana ide yang speakable dan tidak applicable.

Menurut Kamus Umum Ba-hasa Indonesia, “Spiritualitas” artinya hal–hal yang berkaitan de ngan Tuhan. Merujuk Alkitab, maka segala yang kita lakukan (pikirkan, katakan dan kerjakan) adalah untuk Tuhan. Maka, me-nurut saya, spiritualitas hidup ada-lah keseluruhan hidup itu sendiri.

Alkitab memberi contoh sem-purna tentang hidup yang spiri-tual lewat kehidupan Daniel. Menurut saya kehidupan Daniel

adalah analogi yang tepat dari perumpamaan Tuhan Yesus ten-tang menjadi garam dunia. Keping batu dengan lapisan garam ini harus dicelupkan kembali ke Laut Mati yang menjadi sumber rasa asinnya. Bila tidak dilakukan maka keping batu ini akan menjadi tawar lalu dibuang dan diinjak orang se-bagai kerikil yang tidak berguna. Kerajaan Babilon merasakan spiri-tualitas hidup Daniel, pertama-tama, lewat kualitas profesinya yang excellent. Baru di kemudian hari terungkap bahwa hubungan pribadi Daniel dengan Tuhan lah yang membuatnya menjadi se-orang profesional berkualitas ting gi. Daniel juga membuktikan se cara konsisten bahwa hidup yang sekular adalah hidup yang spiritual.

Dunia yang makin skeptis dan evidence based ini memerlukan fi gur dokter Kristen seperti Daniel. Figur dokter dengan profesionalitas maksimal yang didasari oleh hubungan pribadi dengan Tuhan - yang intim. So guys let’s be like Daniel. Semangat!!

19

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 19Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 19 12/15/2011 12:00:50 PM12/15/2011 12:00:50 PM

Page 20: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

Faktual

Dr. Tami L. Fisk adalah seorang dokter muda yang lulus di

bidang kimia dari Wheaton College dan memperoleh gelar dokternya dari Emory University School of Medicine di Atlanta, AS. Dia dikenang sebagai sorang Dokter Muda yang memiliki semangat misi yang sangat besar untuk mem beritakan kasih Kristus dan melayani masyarakat terpencil, terutama di daratan Cina, di sam ping sejumlah prestasi aka-demis dan penghargaan yang diterimanya dari dunia kedokteran sebagai seorang professional, ilmu wan pemuda dan peneliti di bidang kesehatan.

Dr. Tamara (Tami) l. Fisk me-ninggal dunia pada tahun 2005 lalu karena mengidap kanker.

Sebagaimana disampaikan Dr. James Hudson Taylor III da-lam ibadah mengenang Tami di Hongkong pada tanggal 31 Maret 2005. “Tami adalah se-orang profesional Kristen yang melayani dengan integritas.

Dr. Tamara l. Fisk [1965-2005]*

Aku Ingin Menjadi Dokter Misionaris

Dia memberikan semua yang dimilikinya bagi penelitian medis untuk AIDS dan SARS, dan untuk penyembuhannya; bahkan dia rela pergi ke Thailand, Cina, dan Taiwan sementara dia sendiri ber-gumul dengan penyakit di tubuh-nya, melanoma. Dia meng-identifi kasikan dirinya dengan orang-orang di mana dia tinggal dan melayani - sebuah hati untuk Cina dan orang-orang Cina. Tami juga mencintai Firman Tuhan dan kerinduannya terutama adalah ber bagi sukacita dengan orang lain tentang kehidupan baru dalam Yesus.”

Kecintaan Tami akan fi rman Tuhan terlihat juga, saat Natal tahun 1974 bersama neneknya. Waktu itu, Tami masih berusia 9 tahun dan adiknya, Tim 7 tahun. Kedua kakak beradik sangat se-nang menghabiskan waktu libur Natal mereka di basement rumah mereka dan berusaha menghafal ayat-ayat Alkitab bersama Ibu mereka yang selalu memberikan

20

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 20Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 20 12/15/2011 12:00:50 PM12/15/2011 12:00:50 PM

Page 21: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

Faktualdorongan kepada mereka. Ke-luarga Fisk waktu itu tinggal di sebuah rumah yang besar dengan pemandangan indah pegunungan Colorado. Di ruang tamu berdiri sebuah pohon Natal yang bersinar terang dan aroma kue natal yang masuk.

“Apa yang akan kita lakukan di rumah nenek?” tanya Tami begitu turun dari mobil, ketika mereka tiba di rumah Kakek-Neneknya.

“Hmm..bagaimana kalau kita melakukan sesuatu yang sangat spesial untuknya?” saran ayahnya. “Nenek sedang sakit parah, dia mengidap kanker… bagaimana kalau kalian membagikan ‘kado’ ayat-ayat Alkitab seperti yang kalian berikan pada ayah?” Tami dan Tim sangat setuju.

“Baiklah…mari kita lakukan!!” seru mereka bersamaan.

Wajah Nenek mereka bersinar dengan senyum bahagia ketika kedua cucunya mengucapkan ayat-ayat Alkitab yang sudah mereka hafal dengan baik. Mereka duduk mengelilingi Nenek sambil menikmati kue-kue Natal yang dibuat Ibu.

“Tami, bagaimana sekolahmu?” tanya Neneknya

“Baik” jawabnya singkat. Tami orangnya tidak banyak bicara.

Ibunya menolong dia men-jelas kan dengan lebih rinci, “Tami

pulang ke rumah dengan nilai-nilai terbaik. Gurunya sangat me-muji dia dan katanya guru-guru sudah mengadakan rapat untuk menaikkan kelasnya karena dia sangat pandai dan belajar de-ngan sangat cepat. Tetapi guru nya akhirnya pikir Tami masih ter lalu kecil untuk naik kelas dan me-mutuskan agar dia tetap di kelas yang sama tetapi akan memberikan kepadanya pelajaran tambahan yang lebih menantangnya. Ketika Tami menyelesaikan tugas-tugas-nya, dia diizinkan untuk pergi ke perpustakaan untuk membaca sesuka hatinya. Beberapa waktu lalu gurunya bahkan menantang Tami untuk membaca dan menulis puisi-puisi tertentu.”

“Selamat, Tami…!” seru Neneknya, kemudian bertanya: “Sudahkah kamu berpikir ten-tang apa yang akan kamu laku-kan saat kamu dewasa?”

“Aku ingin menjadi seorang dokter, Nek...Aku ingin menjadi seorang dokter misionaris” jawab Tami dengan mantap.

Sang Nenek memandang Tami dan kedua orang tuanya dengan tatapan penuh tanda tanya. Ke-mudian berkata: “Sepertinya itu suatu rencana yang sangat be-sar, Tami. Tetapi mungkin itu bi-sa berubah saat kamu beranjak dewasa, ya khan..??

21

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 21Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 21 12/15/2011 12:00:50 PM12/15/2011 12:00:50 PM

Page 22: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

Faktual“Tidak, Nek…”jawab Tami

sungguh-sungguh. “Tuhan meng-hendaki aku untuk melakukan hal ini. DIA telah memberitahu aku waktu mengikuti acara “Malam Misi” di gereja, pada waktu pemutaran fi lm misi. Dan aku akan melakukannya”.

Jawaban Tami sebegitu jelas dan gamblang sehingga sekan tidak mengizinkan siapa pun me-ngajukan penolakan terhadap apa yang sudah menjadi ketetapan hatinya ini.

Dr. Tami L. Fisk semasa men-jadi dokternya mendapat pre-dikat “Summa Cum Laude” dari Wheaton College dan Emory University , penghargaan American Medical Women’s Association Award sebagai wanita yang pertama lulus dari angkatannya di sekolah kedokteran, lalu peng-hargaan Sandoz Award untuk “superior academic achievement and contribution to health care” (prestasi akademik dan kontri-busi tertinggi dalam bidang ke-sehatan). Disamping beasiswa dari beberapa kampus, dan dr. Tami juga menemukan bakteri je nis baru, Bartonella tamiae yang dinamai sesuai dengan na-ma nya sebagai penemu, dan

diperkenalkan dalam jurnal Clinical Microbiology pada bulan Pebruari 2008.

“Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak men-cari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak me-nyim pan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ke-tidak adilan, tetapi karena ke-benaran. Ia menutupi segala se-suatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.” (1 Korintus 13: 4-7)

Firman Tuhan itu, pernah ter-gantung di pintu kamar Tami. Tami ingin kata-kata Firman Tuhan ini mengubah dan membentuk dirinya. “…Jika segala sesuatu pada akhirnya akan berakhir maka kasih tidak akan pernah berakhir” pikirnya.

*Sumber: “Grasping Heaven” – Perjalanan Seorang Dokter Muda ke Daratan Cina dan Alam Baka – Biografi Dr. Tamara [Tami] L. Fisk.

- Diterjemahkan oleh Ir. Nora D. Jacob.

22

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 22Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 22 12/15/2011 12:00:51 PM12/15/2011 12:00:51 PM

Page 23: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

Kesaksian

Mengerjakan Bagian Kami Dengan Setia

Oleh: Alva dan Kristo

Pelayanan di Halmahera Utara

Menjalani proses pem-bentuk kan dan persiapan yang Tuhan sediakan se-

belum terjun ke ladang misi me-lalui program MMC 6, terbukti amat berguna dalam pelayanan kami. Kami terus meyakini kalau kami dapat berada di tempat ini, Halmahera Utara, terlebih lagi berkesempatan melayani, adalah semata mata karena anugerah-Nya.

Setelah melewatkan tiga kali kesempatan mendaftar PTT Pusat, mensharingkan kerinduan untuk ber misi, memberi penjelasan ke -pada keluarga, dan berdoa ke-pada Tuhan, akhirnya Tuhan men-jawab pergumulan kami untuk dapat -belajar- melayani di ladang misi. Inilah sekelumit dari cerita kami menikmati lawatan Tuhan di tempat ini..

Dalam hal medis, Tuhan mem-berikan banyak sekali kesempatan untuk belajar di tempat ini. Kami banyak menemui kasus-kasus sulit yang belum pernah kami ta -ngani sendiri sebelumnya se-

waktu menjalani masa co-ass. Menghadapi isu keterbatasan fa silitas penunjang diagnostik mau pun modalitas terapi yang ter sedia, kami bersyukur Tuhan pertemukan dengan dokter-dok-ter senior yang mau berbagi pe-nga laman, pengetahuan, mau-pun membimbing dalam bedside teaching, khususnya ketika ada tamu dokter atau perawat asing (baik asing maupun lokal) yang datang berkunjung ke klinik ini. Di saat tidak ada dokter tamu, biasanya kami mengkonsultasikan kasus-kasus yang sulit dengan senior kami di sini, dr.Leonardo Sagay, yang sekarang sedang me ngikuti short course mengenai

waktu menjalani masa co-ass

Training new medical staff to do suturing

23

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 23Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 23 12/15/2011 12:00:51 PM12/15/2011 12:00:51 PM

Page 24: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011SASS MAMAMARIRIRITATATANNN Edisssiii 333 TaTaTahuhuhunnn 2000111111

Kesaksian

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

public health di Adelaide, dan dr. Naomi Tampubolon, yang baru kembali dari USA setelah mengikuti short course untuk eye clinique. Jikalau mereka sudah menyerah biasanya kami akan mengkonsulkan pasien-pasien ter sebut ke dokter spesialis yang ada di kota Tobelo. Sungguh me-nyenangkan, menyaksikan dan merasakan sistemkonsultasi an-tara sejawat dokter umum dan dokter spesialis masih di prak tek-kan (hal yang saya jarang temui di kota besar). Kami juga mau tidak mau harus mengetahui sistem perujukan, administrasi maupun bi rok rasi yang diberlakukan pe-merintah daerah supaya bisa menolong pasien dengan lebih tuntas. Menjelaskan kepada ke-luarga pasien bagai mana pro-sedur untuk pengurusan jam kesda, meminta rujukan dari puskesmas asal (seringkali pasien berasal dari tempat yang jauh-bisa sampai 1 hari perjalanan dengan kapal laut), sampai-sampai membantu pasien untuk membuat pas foto atau lami nating KTP. Memastikan pasien betul-betul mendapat pe-rawatan yang tepat di rumah sakit ruju kan, setelah sebelumnya ter-lebih dulu mengkonsultasikan ren cana perawatan maupun ope-rasi ke praktek pribadi dokter spe sialis yang bersangkutan

(gratis!), yang juga mencegah terjadinya ‘cerita lumrah’- pasien dan keluarga berlama-lama di RS sambil menunggu operasi sam pai penunggu kehabisan bia ya atau pasien mendapat infeksi nosokomial. Atau ketika me ngusahakan (dana maupun pen dampingan) untuk mengirim pasien yang mau tidak mau harus dirujuk keluar pulau (Ternate, Manado, atau Makassar) di-karena kan penyakit tidak dapat tertangani di RSUD. Sebagian besar dari pasien-pasien tersebut tidak memiliki JAMKESMAS, se-mentara JAMKESDA hanya bisa digunakan sampai RSUD Rujukan tingkat Kabupaten dimana belum tersedia tenaga sub spesialistik. Rasanya seperti memiliki ‘se-mangat’ dan ‘kapasitas’ yang lebih besar untuk menolong pasien. Ini semua terjadi bukan karena persoalan ‘tersedia’ atau tidaknya dana tapi lebih kepada persoalan kemauan dan dorongan yang di-

(gratis!) yang juga mencegah

World AIDS Day, 1 Dec 2011Long March and Campaign in front of Mayor offi ce

24

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 24Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 24 12/15/2011 12:00:52 PM12/15/2011 12:00:52 PM

Page 25: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011SASASAMAMAMARIRIRITATATANNN EEEEdisi 3 TTTTaahuhuhuhunnnn 20200011111

Kesaksian

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

tularkan oleh atmosfi r pelayanan di tempat ini, untuk ‘memeras diri’, mengupayakan yang terbaik bagi pasien. Membuat kami amat bersyukur telah ‘tertular’.

Merawat bayi-bayi dengan gizi buruk dengan kulit yang me-ngingatkan kita pada fi lm “101 Damaltians” (makna deno tatif) - membuat, mendingin kan, mem-bangunkan, dan memegangi bo tol susu selama bayi-bayi itu me nyusu, setiap 3 jam cukup melayangkan pikiran ke stase-pediatri selama menjalani masa co assistant. Namun perasaan jenuh dan lelah yang mirip dengan semasa menjadi coas anak ter-bayar lunas ketika melihat bayi-bayi tersebut menjadi semakin bulat dan berkulit semakin bersih pada minggu-minggu mendatang.

Sementara itu, penyuluhan HIV kesekolah-sekolah (SD,SMP, dan SMU), pertemuan-pertemuan warga, maupun gereja-gereja -baik yang ada di desa maupun

di perkotaan juga merupakan pe ngalaman yang baru bagi kami. HIV/AIDS bisa dikatakan isu kesehatan utama, yang me-nuntun kepada diskusi maupun aksi terpanas di propinsi Maluku Utara, Khususnya Halmahera Utara. Hampir tiada hari minggu tanpa penyuluhan HIV bagi kami dan para staf medis yang mengurusi HIV di yayasan. Pe-nyuluhan kesekolah-sekolah, de-ngan bercirikan pertanyaan kri-tis dari anak-anak usia puber semisal: ”Apakah terlalu banyak masturbasi bisa menyebabkan kita terkena HIV?” atau “Kakak yang baju merah, siapa tadi namanya, boleh kenalan?” yang tentunya ditujukan salah seorang staf me-dis perempuan kami, bukan kepada kami atau di kalangan para penatua gereja yang konon kabarnya terdiri dari orang-orang penting (baca: pejabat) sekota Tobelo, yang setelah penyuluhan berakhir, berseloroh dengan ya-kin, ”Makanya pak, jangan jajan sembarangan dan harus banyak minum vitamin supaya tidak terkena HIV, Ya kan Dok?” – itu berhasil membuat kami tersenyum lebar.

Bercengkrama (dalam koridor kontaksosial yang wajar) secara langsung dengan ODHA-ODHA yang kami tangani juga merupakan

tularkan oleh atmosfir pelayanan

HIV/AIDS Promotion at school

25

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 25Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 25 12/15/2011 12:00:52 PM12/15/2011 12:00:52 PM

Page 26: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011SASS MAMAMARIRIRITATATANNN Edisssiii 333 TaTaTahuhuhunnn 2000111111

Kesaksian

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

pengalaman baru lainnya. Berelasi lebih mendalam-mendengar, me-lihat, berdoa, bahkan berekreasi ber sama- dengan mereka me nim-bul kan sensasi yang amat dengan apa yang ku alami be berapa tahun yang lalu, ketika diminta untuk mengambil sampel darah dari pasien HIV (+) yang ditempatkan di ruang isolasi, di ujung bangsal penyakit dalam yang di statusnya tertulis “TST” (Tahu Sama Tahu) -dengan APD (Alat Perlindungan Diri) lengkap, bulir-bulir keringat sebesar jagung, sambil berusaha menenangkan diri dengan me-ngingat bunyi Filipi 1:21.

Tuhan tidak pernah lupa, Ia se-lalu ingat untuk menggarap setiap bagian dari hidup kami. Dalam hal non medis, Ia juga menyediakan banyak tempat dan hal-hal yang baru-atau yang tidak terlalu baru untuk kami pelajari dan lakukan dengan setia. Pengaktifan kembali pelayanan ibadah harian dan iba -dah Minggu untuk pasien-pasien rawat inap, ibadah sekolah minggu, persekutuan doa malam, maupun ibadah remaja untuk pemuda-pemudi di dalam yayasan menuntut kesetiaan dan kebergantungan penuh pada Tuhan. Melihat ke-butuhan besar akan pemuridan di tempat ini, spiritualitas yang prima yang dihasilkan oleh disiplin rohani yang ketat jelas mutlak

diperlukan. Memang tidak bisa di pungkiri, terkadang kami merasa rindu untuk diisi dan disegarkan oleh pemaparan fi rman Tuhan yang “sepadan” (baca: biasa kami terima), namun terus merindukan supaya Tuhan melawat kami se-cara pribadi melalui doa dan per-sekutuan dengan fi rmanNya.

Melalui teladan hidup dari para “pemimpin” (sebutan untuk pe-ngelola yayasan), para staf-staf senior, para tamu (asing maupun lokal) yang datang berkunjung, kami juga terus disegarkan dan “dibakar” untuk terus mengerjakan bagian kami dengan setia. Dari seorang guru sekolah dasar asal Australia, yang menyerahkan diri setelah Tuhan panggil untuk per-gi ke Halmahera dan melayani se bagai guru pertama di sekolah berbasis bahasa Inggris pertama di Halmahera Utara, dengan meng gunakan seluruh tabungan yang di dapatnya dari pengalaman 2 tahun bekerja untuk membiayai seluruh pengeluarannya selama melayani -tanpa sistem pendukung yang biasa dimiliki oleh seorang misionaris mengingatkan kami be tapa Tuhanlah support system yang paling handal, dan Dia terus menunjukkan perbuatan-Nya. The Lord is my shepherd, “I shall not be in want.” Soli deo Gloria.

26

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 26Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 26 12/15/2011 12:00:52 PM12/15/2011 12:00:52 PM

Page 27: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011SASASAMAMAMARIRIRITATATANNN EEEEdisi 3 TTTTaahuhuhuhunnnn 20200011111SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

Info

MelioidosisOleh: Helena Ullyartha

Melioidosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bak-teri Burkholderia pseu do-

mallei. Bakteri tersebut tergolong aerobik, gram-negatif dan di-temu kan di air dan tanah yang lem bab serta endemis di daerah tropis dan sub tropis. Bakteri ini

merupakan bakteri pathogen yang opportunistik yang menghasilkan eksotoksin. Menurut WHO, pe-nyakit ini merupakan salah satu yang berpotensi sebagai biological warfare and biological terrorism. Laporan pasca tsunami Aceh, CDC Atlanta, mencatat Burkholderia pseudomallei ditemukan pada se diaan sputum yang dikultur dari 4 pasien di Propinsi NAD. Di Indonesia, penyebarannya belum terdata secara epidemiologis, hal ini mungkin karena under diagnosis, missed diagnosis dan

kesamaan gejala dengan pe nyakit lain seperti tuberkulosis, pneu-monia dan lainnya.

“Melioidosis” berasal dari ba-hasa Yunani yang berarti glanders-like illness or distemper of the asses. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri, yaitu Burkholderia

pseudomallei, (sebelumnya di-kenal dengan Pseudomonas pseu-domallei). Bakteri ini dapat hidup pada sel fagosit, sehingga infeksi latent merupakan manifestasi yang paling sering terjadi.

Tahun 1912, Captain Alfred Whitmore, seorang ahli patologi dan asistennya C. S. Krishnaswami mencatat suatu pe nyakit yang sama dengan glan ders pada pecandu morfi n di Rangoon, Burma. Namun, pa sien tidak memiliki riwayat terpapar dan morfologi koloni

27

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 27Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 27 12/15/2011 12:00:52 PM12/15/2011 12:00:52 PM

Page 28: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011SASS MAMAMARIRIRITATATANNN Edisssiii 333 TaTaTahuhuhunnn 2000111111SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

Infoorganisme ini berbeda dengan glanders (etiologi; Burkholderia mallei). Hal ini yang mengarahkan penemuan organisme baru yaitu, Burkholderia pseudomallei yang disebut melioidosis. Melioidosis juga disebut penyakit “Whitmore” , karena jasanya dalam menemukan penyakit ini.

Tahun 1913, terjadi wabah pada hewan di Institute for Medical Research, Malaysia. Meskipun bak teri diisolasi, namun tidak dapat diidentifi kasi. Pada tahun 1917, seorang mikrobiologis, Ambrose Thomas Stanton, dan William Fletcher, seorang ahli patologi meng identifi kasi sebagai B. pseudo mallei (kemudian disebut Bacill us pseudomallei atau basil Whitmore’s). Hal ini ditemukan. selama dekade berikutnya, me-reka mencatat 39 kasus pada manusia dan beberapa kasus pada hewan liar dan peliharaan. Mereka juga memelopori tes serologis digunakan untuk mendiagnosa penyakit ini. Stanton dan Fletcher awalnya mengkaitkan dengan ko toran hewan ke transmisi zoo-nosis. Namun hal ini tidak dapat dibuktikan.

EpidemiologiSejak penemuannya, Burk-

holderia pseudomallei telah ter-sebar di seluruh dunia terutama

di daerah tropis dan subtropis . Melioidosis saat ini ditemukan di Vietnam, Sri Lanka dan Australia, Thailand. Melioidosis pernah ter-jadi di barak tentara di daerah endemis. Setidaknya 100 kasus di antara pasukan Perancis di Indo cina dilaporkan dari tahun 1948 sampai 1954 selama pe-rang kemerdekaan Vietnam dari kekuasaan kolonial Perancis. Sebagai pasukan Amerika meng-gantikan Perancis, mereka juga terpengaruh. Pada 1973, lebih dari 300 kasus melioidosis telah didiagnosis pada tentara Amerika di Vietnam. Kebanyakan kasus diperoleh melalui kontak langsung dari luka dengan lumpur dan air. Namun, jumlah kasus yang terjadi awak helikopter diduga infeksi terjadi melalui inhalasi organisme. Selain itu anjing yang merupakan pasukan militer di Vietnam juga terkena dampak dengan mani-festasi demam, mialgia dan abses kulit karena infeksi organisme. Sifat laten melioidosis ditemukan pada tentara dan bersifat recu-rence, sering fatal, infeksi se-ring terjadi setelah kembali ke Amerika. Untuk alasan ini, melio-idosis telah disebut sebagai “bom waktu Vietnam” karena sifat latennya. Menurut catatan periode laten bisa mencapai 26 tahun, dan kasus masih terjadi di

28

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 28Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 28 12/15/2011 12:00:53 PM12/15/2011 12:00:53 PM

Page 29: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011SASASAMAMAMARIRIRITATATANNN EEEEdisi 3 TTTTaahuhuhuhunnnn 20200011111SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

Infokalangan veteran Vietnam sampai saat ini. Diperkirakan 225.000 orang Amerika yang berpotensi terkena ketika di Vietnam. Namun sayangnya, sampai saat ini belum ada diagnostik tes yang sensitif untuk menentukan infeksi laten.

Namun pada pertengahan tahun 1970-an wabah terjadi di Perancis. Kasus ini pertama kali ditemukan pada kuda. Sampel dari hati dan limpa ditemukan organism Burkholderia pseudomallei. Selain itu pemeriksaan tanah juga te-lah terkontaminasi organisme. Selanjut nya dilakukan mass killing pada hewan. Laporan menunjukan bahwa melioidosis dapat terjadi dan ditransmisikan di daerah non tropis. Akut melioidosis sangat fa tal sebelum terapi antibiotik. Pada tahun 1989, penggunaan ceftazidimine untuk pengobatan melioidosis dicatat dapat me-nurunkan angka kematian dalam kasus ini sebesar 50%.

Di Indonesia, kasus manusia pertama melioidosis, diidentifi kasi di Jawa pada tahun 1929, dan tikus liar yang terinfeksi P. pseudomallei kemudian ditemukan di sebuah per kebunan karet di dekat rumah pasien ini. Laporan selanjutnya ada lah pekerja Belanda meng-konfi rmasikan adanya penyakit seperti melioidosis pada manusia dan hewan lainnya di Indonesia.

Namun, seperti banyak negara lain di daerah endemik, data sa-ngat sulit dilacak dan cenderung under reported. Walau pada pe-ta penyebaran penyakit ini Indo-nesia merupakan negara yang “estimated endemic”namun sam-pai saat ini penyakit yang dapat menbabkan kematian ini belum menjadi perhatian dari pemerintah.

TransmisiTransmisi Burkholderia pseu-

do mallei dapat terjadi dalam be-berapa cara. Cara yang paling se-ring adalah melalui kontak luka kulit dengan tanah yang terkontaminasi atau air. Selain itu dapat melalui meminum yang terkontaminasi dan menghirup debu dari tanah. Transmisi antara hewan yang

terinfeksi dan atau orang yang terinfeksi sangat jarang.

Melioidosis terutama diang-gap sebagai penyakit di kala ngan

29

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 29Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 29 12/15/2011 12:00:53 PM12/15/2011 12:00:53 PM

Page 30: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011SASS MAMAMARIRIRITATATANNN Edisssiii 333 TaTaTahuhuhunnn 2000111111SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

Info

petani di Thailand. Penyebaran-nya, ditemukan di beberapa dae-rah di daerah tropis dan subtropis. Kebanyakan daerah endemik antara garis lintang Utara 20o dan garis lintang Selatan 20o . Negara yang pernah melaporkan terjadinya penyakit ini termasuk Asia Tenggara, Australia, Timur Tengah, India dan Cina. Namun, telah diisolasi dari daerah sub-tropis (Australia Barat Daya dan Perancis). Tercatat pula kasus di Amerika Selatan, Hawai dan Georgia, sebagian besar dikaitkan dengan riwayat perjalanan ke luar negeri.

Melioidosis Pada ManusiaMasa inkubasi melioidosis

pada manusia terjadi dua hari sam pai bulanan bahkan bertahun-tahun. Karena kemampuan Bur-khol deria pseudomallei. untuk ber tahan hidup di sel-sel fagosit, banyak kasus melioidosis terjadi

setelah periode laten. Faktor imu-no supresif atau penyakit kronis seperti diabetes melitus atau pe-nyakit ginjal telah dilaporkan men jadi faktor risiko terjadinya penyakit. Berdasarkan studi se-rologi, kebanyakan infeksi tanpa gejala.. Bentuk manifestasi yang paling sering adalah infeksi akut paru. Selain itu, melioidosis dapat terbatas pada infeksi fokal. Letak luka dapat terjadi di kulit (sebagai akibat dari luka yang terinfeksi) atau berbagai organ (sebagai akibat menyebar septicemia). Sering kali infeksi fokal menjadi kondisi kronis. Penyakit ini juga dapat terjadi dalam bentuk septicemia parah. Dapat juga nondisseminated. Akhir nya, dalam suatu kondisi yang parah melioidosis dapat juga menyebabkan penyakit saraf walau sangat jarang ditemukan.

Penyakit klinis melioidosis relatif jarang. Telah dilaporkan bah wa di daerah endemis ter tentu, 5-20% petani memiliki antibodi terhadap Burkholderia pseu-domallei. Namun mereka ti dak menunjukkan gejala penyakit yang jelas. Focal melioidosis melibatkan abses di berbagai jaringan atau organ. Lesi atau luka dapat be-rupa akut (abses) atau kronik (granulomatosa).

Infeksi biasanya terjadi dari luka terkontaminasi atau trauma.

30

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 30Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 30 12/15/2011 12:00:53 PM12/15/2011 12:00:53 PM

Page 31: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011SASASAMAMAMARIRIRITATATANNN EEEEdisi 3 TTTTaahuhuhuhunnnn 20200011111SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

InfoKulit, tulang, otot dan sendi mung kin akan terpengaruh juga. Hematogenous menyebar dari luka kemudian dapat lebih lanjut meng infeksi organ-organ internal seperti hati, limpa, jantung. Walau jarang terjadi, Infeksi sistem saraf yang mengakibatkan meningitis, encephalitis dan kelumpuhan mo-torik.

Melioidosis ditegakkan diag-nosis nya dengan ditemukan Bur-khol deria pseudomallei melalui teknik isolasi bahan kinik darah, urin, sputum, atau luka pada kulit atau dari organ yang mengalami abses. Selain itu pemeriksaan serologi melalui deteksi antibodi pada darah.

Pencegahan dan pengendalianPencegahan terbaik bagi dae-

rah endemis melioidosis adalah menghindari kontak dengan tanah yang lembab dan air yang mungkin terkontaminasi. Jika luka sebaiknya tidak terkontaminasi dengan tanah atau air, pembersihan menyeluruh pada luka dengan menggunakan sabun desinfektan dan air bersih akan membantu untuk mencegah infeksi. Klorinasi sumber air juga telah ditemukan efektif terhadap Burkholderia pseudomallei.

Pseudomonas Burkholderia pe nyebab melioidosis biasanya susceptible terhadap ceftazidime,

imipenem, meropenem, doxy-cycline, trimethoprim/sulfa met-ho xa zole, piperacillin, amoxi-cillin-clavulanic acid, azlocillin, ticarcillin-clavulanate, ceftriaxone, and aztreonam. Pengobatan harus dilakukan segera ketika di diag-nosis dianggap positif.

Pada kasus yang berat ke-jadian penyakit tergantung faktor resiko yang mempengaruhi pen-derita melawan penyakit. Jenis infeksi dan pengobatan juga akan mempengaruhi dampak pada jang-ka panjang. Pengobatan dimulai pem berian antibiotik melalui intra -vena selama 10-14 hari, dilanjut-kan dengan oral antibiotik selama 3-6 bulan.

Kepustakaan 1. Eugene Athan dkk, Emerging

Infec tious Diseases. 2005 Cen-ters for Disease Control and Prevention (CDC)

2. Melioidosis, The Center of Food Safety & Public Health, Iowa State University

3. Melioidosis: the Tip of the Iceberg?, D. A. B. Dance, Bangkok Hospital for Tropical Diseases, Faculty of Tropical Medicine, Mahidol Uni-versity, Bangkok 10400, Thailand

4. Timothy J.J. Inglis1 and Anastácio Q. Sousa, The Public Health Implications of Melioidosis, , The Brazilian Journal of Infectious Diseases 2009;13(1):59-66.

31

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 31Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 31 12/15/2011 12:00:54 PM12/15/2011 12:00:54 PM

Page 32: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

Jampersal 2012 untuk Anak Pertama dan

Kedua

Kementerian Kesehatan me-nyinergi kan program jami-nan persalinan dengan

usaha menekan pertumbuhan jum lah penduduk. Tahun 2012, pemerintah hanya membiayai per-salinan bagi anak pertama dan kedua.

”Ada sinyalemen, program Ja mi nan Persalinan (Jampersal)

malah menggagalkan program Keluarga Berencana karena (di-nilai) mendorong untuk punya ba nyak anak. Kedepan, peserta Jam persal harus ikut program Keluarga Berencana (KB),” kata Slamet Riyadi Yuwono, Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Ke se-hatan, di Jakarta, seusai menjadi

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

Info

32

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 32Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 32 12/15/2011 12:00:54 PM12/15/2011 12:00:54 PM

Page 33: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

pembicara dalam seminar na-sional ”Percepatan Penurunan Ang ka Kematian Ibu (AKI) dalam Upaya Pencapaian MDGs 2015” yang diselenggarakan Women Research Institute (WRI).

Wajib ikut KBPengaturan keharusan me-

ngikuti program KB diatur dalam petunjuk teknis pelaksanaan Jam persal. Kewajiban itu tercatat dalam buku Kesehatan Ibu dan Anak yang diberikan kepada pe-serta.

Dana Jampersal pada 2012 di tingkatkan dari Rp 1,2 triliun menjadi Rp 1,6 triliun. Paket perawatan dari Rp 420.000 menjadi Rp 570.000-Rp 600.000 per ibu hamil setiap melahirkan yang mencakup em pat kali pe-rawatan antenatal (se belum ke-lahiran), persalinan, dan tiga kali pe riode nifas (pasca-melahirkan).

Program ini bertujuan menekan angka kematian ibu (AKI) di Indo-nesia yang pada 2009 tercatat 228 kematian ibu per 100.000 ke-lahiran hidup. Target dalam tu juan pem bangunan milenium (MDG) 2015 dapat menekan hing ga 102 ke matian per 100.000 kelahiran hi dup.

Slamet Yuwono mengaku be-lum mengetahui sejauh mana

dampak Jampersal dalam pe-nuru nan AKI. Namun, program ini telah meningkatkan kesadaran ibu untuk berobat ke puskesmas atau rumah sakit hingga 3-4 kali lipat.

”Dari sini secara asumsi ter-jadi penurunan kematian. Kalau dulu perdarahan terjadi di desa tidak tertolong, kini tertolong ka-rena terjadi di rumah sakit yang kondisinya higienis,” katanya.

Direktur Eksekutif WRI Sita Aripurnami mengatakan, meski masyarakat kini dilindungi asuransi kesehatan yang disediakan pe me-rintah, Jampersal dan Jami nan Kesehatan Masyarakat (Jam kes-mas), mereka masih sulit meng-akses pelayanan kesehatan. WRI menemukan pembayaran klaim per salinan perlu waktu lama se-hingga bidan enggan mem berikan pelayanan gratis.

Menurut peraturan, proses klaim selesai dalam dua hingga tiga minggu. Namun, dari temuan WRI, ada yang membutuhkan wak tu enam bulan, bahkan sampai satu tahun. Keterlambatan proses klaim ini mengganggu keuangan pus kesmas atau bidan desa se-hing ga banyak bidan akhirnya me narik bayaran dari masyarakat miskin.

Sumber: www.kompas.com

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

Info

33

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 33Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 33 12/15/2011 12:00:54 PM12/15/2011 12:00:54 PM

Page 34: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011SASS MAMAMARIRIRITATATANNN Edisssiii 333 TaTaTahuhuhunnn 2000111111SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

Untaian Firman

Oleh: Pdt. Armand Barus (GBKP Rawamangun-Pulomas Jakarta)

Spiritualitas: Mengenal dan Mengenalkan Allah

Beberapa waktu lalu, saya bertemu dengan se se-orang. Perbincangan kami

mendadak menarik. Dia mengaku pernah menjadi seorang spiritualis. Nah apa ini? Segera muncul rasa ingin tahu saya. Dia menjelaskan, sebagai seorang spiritualis dia ha nya punya satu tujuan hidup. Kebenaran. Akhirnya, saya pa-ham. Seorang spiritualis tidak ter ikat pada satu agama tertentu. Seorang spiritualis adalah se-orang pencari kebenaran. Ke-mudian rekan bicara saya ini men-ceritakan kepada saya, apa saja yang dilakukannya untuk mencari kebenaran itu.

Kata spiritualitas banyak di-guna kan akhir-akhir ini. Kata ini lebih netral ketimbang meng guna-kan kata agama. Namun peng-gunaannya tergantung pengguna-nya. Beragam pengertian tentang arti spiritualitas disodorkan kepada masyarakat. Bingung? Tentu saja. Apa sih artinya spiritualitas?

Spiritualitas sebagai mengenal dan mengenalkan Allah

Spiritualitas berkaitan dengan

hidup manusia di dunia ini. Hidup yang tidak memisahkan diri dari dunia. Dalam hubungan dengan dunia mereka yang di pandang me miliki spiritualitas me nunjuk ke-pada manusia yang meng hidup kan imannya di dunia ini. Mereka telah

memiliki status berbeda de ngan sebelumnya se bagai akibat iman kepada Yesus Kristus. Iman pada Yesus menyebabkan ma nusia di-benar kan Allah. Status baru me-reka sekarang tidak lagi berada di bawah murka dan hukuman Allah. Kebenaran Kristus menjadi kebenaran mereka. Hidup baru ini dianggap sebagai spiritualitas. Dengan demikian, spiritualitas tidak lain hidup sebagai orang-orang yang telah dibenarkan Allah di dalam dunia. Spiritualitas

34

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 34Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 34 12/15/2011 12:00:54 PM12/15/2011 12:00:54 PM

Page 35: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011SASASAMAMAMARIRIRITATATANNN EEEEdisi 3 TTTTaahuhuhuhunnnn 20200011111SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

Untaian Firmantak lain adalah praktik iman di dalam hidup sehari-hari sebagai seorang dokter, supir, buruh, guru, dosen, politisi dan profesi lainnya. Spiritualitas dilakukan dan terjadi di dalam dunia.

Di lain pihak, spiritualitas di-laku kan terlepas sementara dari dunia ini. Spiritualitas dipandang sebagai suatu latihan yang dilaku-kan jauh dari kehidupan di dunia. Manusia dibawa sementara ke luar dari dalam dunia untuk mendapat latihan-latihan rohani sebelum di utus kembali masuk ke dalam dunia. Latihan-latihan rohani di-laku kan dengan menjauhkan diri sementara waktu dari hingar bingar kehidupan dunia. Di dalam kesunyian, manusia menerima latihan rohani dalam bentuk-bentuk meditasi, doa dan puasa. Latihan spiritual ini dilakukan di bawah bimbingan pelatih rohani. Latihan rohani itu dilakukan dengan tujuan untuk mempersiapkan untuk menghadapi kehidupan di dunia. Manusia yang telah mene-rima pelatihan spiritual inilah dapat dianggap sudah memililiki spiritualitas.

Meski demikian arti spirituali-tas tidak hanya terbatas dalam hubungan dengan dunia. Spirituali-tas lebih dari itu. Spiritualitas harus dipahami dalam hubungan dengan Allah dan manusia. Relasi dengan

Allah menjadi dasar terhadap re-lasi dengan sesama manusia. Pe ngertian tentang relasi de-ngan Allah sering dipahami de-ngan istilah teologi, sementara pengertian tentang relasi dengan diri sendiri, sesama manusia dan ciptaan disebut dengan isti lah etika. Ringkasnya, teologi men-jadi dasar etika dan keduanya membentuk spiritualitas.

Relasi dengan Allah adalah dasar dan sumber spiritualitas. Tan pa pengenalan Allah tidak ada spiritualitas. Dalam ajaran kitab suci, Allah hanya dikenal melalui dan di dalam Yesus Kristus. Allah yang diajarkan Yesus Kristus, se-perti terekam dalam kitab suci, me ngenalkan diri secara unik. Allah disapa sebagai Bapa. Yesus mengajarkan bahwa Allah adalah Bapa-Nya. Hubungan Yesus dan Allah sebagai Anak, kemudian di perluas kepada pengikut-Nya yang diangkat sebagai anak-anak Allah. Oleh karena karya Yesus di kayu salib, manusia yang percaya pada Yesus, memiliki relasi yang baru dan unik dengan Allah. Allah sekarang adalah Bapanya. Relasi yang tidak hanya baru tetapi unik karena tidak ada sebelumnya.

Tuhan Yesus mengajar murid-murid-Nya bahwa Allah adalah Bapa. Berulang kali Tuhan Yesus dalam khotbah di bukit mengajar

35

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 35Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 35 12/15/2011 12:00:54 PM12/15/2011 12:00:54 PM

Page 36: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011SASS MAMAMARIRIRITATATANNN Edisssiii 333 TaTaTahuhuhunnn 2000111111SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

Untaian Firmanmurid-murid untuk mengenal Allah sebagai Bapa (Matius 5:16, 48; 6:4, 6, 8, 14, 15, 18, 26, 32; 7:11). Allah menjadi Bapa hanya melalui Yesus Kristus. Mengenal Yesus berarti mengenal Allah sebagai Bapa. Allah dikenal hanya di dalam Yesus Kristus. Inilah arti nya Yesus adalah Mesias. Mesias adalah bentuk kehadiran Allah di dalam dunia.

Spiritualitas tidak hanya soal mengenal Allah. Tuhan Yesus da-lam hidup dan pelayanan-Nya punya satu tujuan jelas yakni me-ngenalkan Allah kepada manusia. Perkataan dan perbuatan Yesus yang terekam dalam Injil Matius tidak hanya mengenalkan pribadi dan karya Yesus. Juga, dengan me ngenal Yesus, manusia menge-nal Allah sebagai Bapa. Perkataan dan perbuatan Yesus menuntut satu jawaban yakni percaya pada-Nya (Matius 8:10, 13; 9:2, 22). Tidak hanya itu. Tuhan Yesus juga menuntut murid-murid-Nya untuk mengenalkan Allah dalam Yesus kepada ma-nusia lainnya. Bagaimana pe-nge nalan ini terjadi? Apakah ma nusia yang percaya harus men jadi pendeta atau penginjil? Tidak. Yesus mengenalkan Allah melalui perkataan dan perbuatan-Nya. Mengenal perkataan dan perbuatan Yesus, manusia tidak

hanya mengenal siapa Yesus melainkan juga mengenal Allah sebagai Bapa. Diri dan pribadi Yesus sendiri menjadi berita. Demikian halnya dengan murid-murid Yesus yang percaya pada-Nya. Perkataan dan perbuatan orang percaya tidak hanya mem-perlihatkan siapa orang ter-se but, terlebih lagi menunjuk kepada Yesus. Setiap orang yang mendengar perkataan orang per-caya dan melihat perbuatan orang percaya, maka mereka akan di-bawa kepada pengenalan akan Yesus Kristus. Pengenalan Yesus yang akan membawa manusia kepada pengenalan Allah sebagai Bapa.

Mengenal Allah dalam Yesus be rarti memiliki relasi dengan Yesus. Ini artinya percaya pa-da Yesus. Relasi dengan Yesus menampakkan wujudnya da-lam relasi dengan diri sendiri (psikologi), sesama manusia (sosiologi) dan alam ciptaan (ekologi). Relasi dengan Yesus bersifat dinamis. Artinya relasi itu tidak hanya perlu dipelihara, namun ia bergerak semakin mendalam. Bagaimana memperdalam relasi? Seperti halnya relasi manusia, maka faktor komunikasi menjadi faktor penentu. Bagaimana ko-mu ni kasi dengan Yesus terjadi? Melalui Alkitab dan doa. Ketika

36

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 36Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 36 12/15/2011 12:00:55 PM12/15/2011 12:00:55 PM

Page 37: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011SASASAMAMAMARIRIRITATATANNN EEEEdisi 3 TTTTaahuhuhuhunnnn 20200011111SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

Untaian Firmanorang percaya membaca Alkitab, dia akan mengenal siapa Yesus. Alkitab memuat potret Yesus. Membaca Alkitab berarti mendengar suara Yesus. Semua keinginan dan kehendak Yesus terekam di dalam kitab suci. Namun komunikasi spiritual tidak berhenti di sini. Doa merupakan cara orang percaya untuk menyampaikan ke inginan dan kehendaknya ke-pada Yesus. Pembacaan Alki-tab dan doa merupakan dua sisi dari satu koin yang sama. Membaca Alkitab tanpa doa sama seperti tulang tanpa daging. Menakutkan. Sebaliknya berdoa tanpa membaca Alkitab layaknya seperti daging tanpa tulang. Tanpa bentuk. Orang percaya mendengar suara Yesus melalui Alkitab dan berbicara kepada-Nya melalui doa dan permohonan.

Melalui pembacaan Alkitab dan doa, orang percaya akan se-makin mengenal Allah dalam Kristus. Pengenalan yang akan semakin membawanya kepada pengenalan mendalam akan diri sendiri. Mengenal diri sendiri ber arti menerima diri sendiri se-perti apa adanya dan berdamai dengan diri sendiri. Hanya dengan demikian orang percaya bisa memiliki relasi yang sehat dan baik dengan sesama manusia dan alam semesta. Pengenalan Yesus yang

semakin mendalam selanjutnya akan memberi kesaksian kepada manusia lainnya bahwa diri yang telah diubahkan dan dibaharui oleh kasih Kristus. Melalui perkataan dan perbuatan orang percaya, manusia di sekitarnya akan melihat pancaran kasih Kristus. Dalam hal ini orang percaya menjadi surat-surat Kristus (2 Korintus 3:3) yang dapat dibaca manusia sekelilingnya. Dalam pengertian ini diri sendiri adalah berita Injil. Pemberita dan berita melebur menjadi satu.

Jadi, spiritualitas berarti me-ngenal Allah dalam Kristus dan mengenalkan Yesus melalui per-kataan dan perbuatan. Penge-nalan Allah yang membawa ke-pada tindakan mengenalkan Yesus kepada manusia lainnya. Spiritualitas sejati menampilkan bentuknya dalam dimensi relasi dengan Allah yang menjadi dasar relasi dengan diri sendiri, relasi dengan sesama manusia dan relasi dengan ciptaan. Dengan perkataan lain, relasi dengan diri sendiri, relasi dengan sesama manusia dan relasi dengan seluruh ciptaan merupakan refl eksi relasi dengan Allah dalam Kristus Yesus. Kedalaman berbagai bentuk relasi tersebut bergantung sepenuhnya pada relasi seorang murid Yesus dengan Allah dalam Yesus Kristus.

37

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 37Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 37 12/15/2011 12:00:55 PM12/15/2011 12:00:55 PM

Page 38: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011 SASSSSSSSS MAMAMAMAMAMAMAMAMARIRIRIRIRIRIRIRIRITATATATATATAATATANNNNNNN NNSASSSSS MAMAMAMAMAMARIRIRIRIRRITATATATAATANNNNNN Edisisisissssisisiiiiii 333333333 TaTaTaTaTaTaTaTaTahuhuhuhuhuhuhuhuhunnnnnnnnn 20200000000111111111111111111Edisisissisiiii 333333 TTaTaTaTaTahuhuhuhuhuhunnnnnn 20200000111111111111SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

Dari Suku ke Suku

Suku PolahiKawin Dengan Saudara

Sekandung

Orang Polahi tinggal di Provinsi Gorontalo. Me-reka, bisa ditemukan ju-

ga di daerah terpencil Ilangata, Ke ca matan Kwandang, sekitar 120 km barat kota Gorontalo. Mereka meng gunakan baha-sa dialek Gorontalo. Untuk memasuki ka-wa san orang Polahi, kita harus melapor pada Tua Polahi yang dipanggil Ti Bapu.

Masih banyak orang Polahi hidup-nya ter asing dan ting gal di hutan. Me-ngapa? konon orang Polahi mengasingkan diri ke hutan sebagai protes atas tindakan pen-jajahan yang sa ngat keras pada abad ke-19. Mereka enggan be-kerja sama de ngan Belanda. Wak tu itu, masya rakat, misalnya, harus mem bayar pajak (belasting) dan kerja paksa di tambang emas. Merekamenjadi pelarian ke mudian disebut sebagai Polahi

(menghilang).Pemerintah kolonial sebenar-

nya pernah membujuk warga Polahi untuk kembali kekampung, tetap mereka lebih memilih ting-

gal di hutan dan pe-gunungan dari pa da menjadi budak pen-jajah. Kaum Polahi menyebut orang Be-landa Ta Mela atau orang merah. Lama ke lamaan mereka ber kembang biak men jadi beberapa ke lompok di dalam hutan. Mereka eng-gan pulang dan pu-tus lah hubungan me-

reka de ngan warga masyarakat lainnya di Gorontalo.

Semula kaum Polahi dari etnik Gorontalo ini telah mengenal ke-majuan, hidup beragama (Islam), dan bermasyarakat, tetapi ke-turunan mereka kemudian tidak mengenal lagi semua itu. Mereka bahkan mengira Belanda masih menjajah kam pungnya.

j

Orang Polahi

38

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 38Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 38 12/15/2011 12:00:55 PM12/15/2011 12:00:55 PM

Page 39: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011 SASASASASASASASASAMAMAMAMAMAMAMAMAMARIRIRIRIRIRIRIRIRITATATATATATATATATANNNNNNNNNSASASASASASAMAMAMAMAMAMARIRIRIRIRIRITATATATATATANNNNNN EEEEEEEdEE isi 3 TTTTTaTaTaTTahuhuhuhuhuhuhuhuhunnnnnnnn 2020200000001111111111EEEEEdE isi 3 TTTTaTaT huhuhuhuhuhunnnnnn 202000001111111SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

Dari Suku ke SukuK e k u a t a n

alam mistik masih mendominasi ke-hidupan mereka sehari-hari. Tem-pat tinggal ter-buat dari tiang kayu yang cukup tinggi, atap daun woka, lantai kayu atau bamboo, kadang-kadang ti-dak berdinding, dapur dibuat di tengah, juga berfungsi sebagai penghangat.

Mereka hidup dari bercocok tanam ala kadarnya dan berburu babi hutan, rusa, serta ular sanca.Belum mengenal pakaian seperti umumnya orang Indonesia, hanya memakai penutup syahwat dari daun palma dan kulit kayu. Mereka tak mengenal sekolah dan fasilitas kesehatan modern.

Mereka terbelakang, tak hanya karena keterpencilan dan tak mem-punyai pendidikan formal, bahkan dalam kebudayaan mereka tak di kenal hitung-menghitung dan tak dikenal hari. Masih ada orang Polahi yang dapat menghitung, cuma sampai empat. Selebihnya adalah “banyak”.

Konon, kalau ada anggota ke luarga yang meninggal, di-kuburkan sebagaimana biasa.Tapi kalau warga mati lantaran dibunuh hewan atau kalah dalam perang tanding antara sesama Polahi,

mayatnya harus ditutupi dedaunan saja.

Setiap kelompok keluarga me-nguasai satu kawasan hutan yang tak bisa diganggu kelompok lain. Bila aturan dilanggar, bisa timbul perang antara mereka.

Kawin dengan saudara kan-dung adalah biasa. Perkawinan antara ayah dan anak, atau anak dengan ibu, keponakan dengan paman atau bibi, bukan hal yang tabu. Ada seorang kakek tiga ber saudara, dua saudaranya itu perempuan. Dia mengawini kedua saudara kandungnya ini. Istrinya yang satu tak mempunyai anak, se dangkansatu lagi mempunyai enam anak, dua laki-laki dan empat perempuan. Anaknya mengawini anak nya, sehingga anaknya men-jadi menantunya. Dengan mu dah dapat dibayangkan betapa berat-nya tantangan untuk me maju kan masyarakat ini, meng integrasi-kan nya dengan pem bangunan di Indonesia.

*/tnp, dari beberapa sumber.

39

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 39Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 39 12/15/2011 12:00:56 PM12/15/2011 12:00:56 PM

Page 40: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011SASS MAMAMARIRIRITATATANNN Edisssiii 333 TaTaTahuhuhunnn 2000111111SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

Antar Kita

Kamp Medis Nasional Per-kantas kembali akan di-seleng garakan, dan kali ini

Ibu Kota Jakarta mendapatkan anu gerah untuk menjadi tuan rumah KMdN XVIII. Kegiatan ini sa ngat relevan dengan kebutuhan rekan-rekandari FK dan FKG yang tersebar di berbagai daerah untuk bersekutu dan menyelaraskan gerak pelayanan dalam menyiap-kan calon dokter dan dokter gigi yang takut akan Tuhan dan mem-berikan diri melayani masyarakat Indonesia di seluruh pelosok negeri.

Melalui Kamp Medis Na sional Perkantas XVIII yang me ngusung tema “Christian Doc tors: Devote to doing what is good”, kita semua dipanggil dan didorong untuk menjadi te la dan dalam ber-buat baik, yang sesungguhnya me rupakan wujud nyata dari kasih dan kuasa Kristus yang bekerja di dalam hidup kita, baik melalui profesi medis maupun aspek-aspek kehidupan lainnya.

Kamp Medis Nasional Perkantas XVIII

Christian Doctors:

“CHRISTIAN DOCTORS - DE-VOTE TO DOING WHAT IS GOOD “ (Titus 3:8)

‘Perkataan ini benar dan aku mau supaya engkau dengan yakin menguatkannya, agar mereka yang sudah percaya kepada Allah sungguh-sungguh berusaha me-laku kan pekerjaan yang baik. Itu-lah yang baik dan berguna bagi manusia. (Titus 3:8)

This is a trustworthy saying. And I want you to stress these things, so that those who have trusted in God may be careful to devote themselves to doing what is good. These things are excellent and profi table for everyone. (Titus 3:8)

‘Saved to do good’, diselamat-kan untuk berbuat baik adalah ke benaran yang Rasul Paulus tegaskan dalam kitab Titus. Orang berdosa yang telah diselamatkan bukan dengan perbuatan baik, ta-pi semata-mata oleh anugerah, harus lah hidup menjadi orang per-caya yang mengabdikan dirinya

Devote To Doing What Is Good

40

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 40Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 40 12/15/2011 12:00:56 PM12/15/2011 12:00:56 PM

Page 41: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011SASASAMAMAMARIRIRITATATANNN EEEEdisi 3 TTTTaahuhuhuhunnnn 20200011111SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

Antar Kitauntuk melakukan pekerjaan yang baik. Ditengah arus zaman dan sis tem yang meng goda dan menekan anak-anak Tuhan untuk hidup materialis, pragmatis dan egosentris, kira-nya momentum KMdN XVIII ini Tuhan pa kai untuk mem ben-tuk dan mem -perlengkapi pe-serta menjadi dokter yang ke lak dikenal sebagai dokter yang baik, berkualitas dan dengan se -tia menjalani pro fesinya, me-nunai kan tugas panggilannya me-nolong pasien yang menderita.

Puji syukur Firman Tuhan ini menguatkan dan meneguh kan pa-nitia untuk menerima kesem patan me layani mempersiapkan KMdN XVIII. Panitia merindukan pang-gilan Tuhan: Christian Doctors: Devote to doing what is good bergema selama kamp ber lang-sung. Mohon dukungan doa untuk persiapan dan pelaksanaan

KMdN XVIII. Momentum ini ada-lah kesempatan besar dimana ra tusan mahasiswa medis dari pel bagai kampus di Indonesia bo-leh berkumpul bersama mencari dan mendengarkan suara Tuhan. Kira nya hanya oleh anugerah dan rahmat Tuhan, kamp ini boleh ter-laksana dan menjadi berkat bagi dunia medis di Indonesia.

Dr. Lineus Hewis dan Lina Kristo

41

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 41Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 41 12/15/2011 12:00:56 PM12/15/2011 12:00:56 PM

Page 42: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011SASASSSS MAMAMAMAMAMARRIRIRIRIRITATATATATATANNNNN N Edisisssssiiiii 333333 TaTaTaTaTaTahuhuhuhuhuhunnnnnn 2000000111111111111SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

Antar Kita

Ladang Medis me rupakan ba gian yang tidak dapat di pisahkan dari karya pe-

nyelamatan dan membangun du nia bagi Tuhan. Dengan de-mikian te naga medis harus di siapkan, didorong dan di-dukung untuk menyakini, me nekuni dan memiliki am bisi kudus mem beri kan yang terbaik sesuai dengan bidangnya. Hal ini akan tercapai jika alumni men-dapat kan pembinaan yang ber kelanjutan, terangkai dan te rencana dalam pembinaan panjang disamping memiliki persekutuan sejawat serta ke lompok seminat tempat me reka mengaktualisasi misi di samping pekerjaannya se hari-hari.

Latarbelakang1. Tenaga Medis Kristen

Dua pertanyaan meng gelitik di sampaikan kepada saya pada suatu percakapan dengan sahabat lama. Pertanyaan pertama adalah “Bagaimana menemukan Kristus dalam diri dokter Kristen?” dan

Kamp Medis Nasional Alumni IXOleh : dr. Tuan Junior Situmorang

“Adakah dokter Kristen di negeri ini?” Walaupun merupakan per-bincangan ringan tetapi ternyata merupakan dua pertanyaan yang sulit untuk dijawab.

Pertanyaan dan diskusi senada muncul dalam perbincangan Pani-tia Pengarah Kamp Medis Nasional Alumni. Pertanyaan dan diskusi fakta menjadi lebih detail dengan temuan bahwa dokter non-kristen lebih terterima menjadi teladan ketimbang dokter Kristen. Kadang kala lebih mudah menyebut nama dokter-dokter non-kristen yang baik, sopan, berjiwa sosial, yang

Adakah dokter Kristen di negeri ini?

42

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 42Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 42 12/15/2011 12:00:57 PM12/15/2011 12:00:57 PM

Page 43: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011SASASASASASAMAMAMAMAMAMARIRIRIRIRIRITATATATATATANNNNNN EEEEEdE isi 3 TTTaTaTaT huhuhuhuhuhunnnnnn 2020000011111111SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

Antar Kitaevidence based dan organized dan lebih sulit untuk nama dokter Kristen. Sebut saja sejawat Kristen yang terkesan dengan senior dan sponsornya atas teladan hidup dan pikiran-pikiran khususnya hal kemanusiaan dan kebangsaan. Penulis sendiri melanjutkan se-kolah atas jasa baik atasan yang berkerudung dan mengenakan mu kena saat beribadah. Di sisi lain kita justru berlimpah menemukan sejawat Kristen lebih kasar, selfi sh, rakus, greedy, lebih hantam kromo dan semua tingkah laku yang sam pai di tingkat memuakkan dan menjijikkan. Fakta bahwa te-ladan kita adalah yg non-kristen itu, tanpa menafi kkan bahwa kita masih menemukan teladan Kristen yang baik. Cuma, sejujurnya, itu-kah persentase dan presentasi kita tentang “anak Tuhan” itu?

Penulis mengenal beberapa sejawat yang saat ini sedang ber gumul dan berjuang untuk di-terima di pendidikan spesialis yang diminati. Beberapa sudah mencoba berulang kali dan gagal, ada yang telah mendapatkan gelar pasca sarjana, ada yang te lah berkarya dalam bidangnya dan ada yang hampir melewati batas usia pendidikan namun masih mencoba untuk spesialisasi idamannya. Belum menetapkan arah karir kedokterannya. Seolah-

olah jalan hidup seorang dokter adalah spesialisasi dan tidak untuk menjadi dokter umum, do-sen, peneliti, manajer, birokrat, politisi, konsultan, auditor bahkan pengusaha. Masih berjuang men-cari jati diri sementara yang lain telah menanam fondasi yang kuat dalam membangun karir untuk menjadi expert di bidangnya. Se-gunung sumber daya dan waktu habis hanya untuk mencari.

Salah satu semboyan dalam pelayanan mahasiswa adalah “Back to the church”. Back to the church berarti kembali kemasya-rakat untuk melayani. Yang me-narik adalah alumni justru tidak melakukan apa-apa, tidak di ge-reja, tidak di masyarakat dan tidak juga di dunia kerja. Hidup yang terkungkung dalam rutinitas karir dan praktek. Kesaksian ti-dak tampak, kepemimpinan ti-dak tampak bahkan lebih sepi dibanding sejawat yang tidak per nah makan pembinaan atau sejawat non-kristen.

Kalau begitu adakah perbedaan antara alumni PMK dan Non PMK? Alumni Kristen dan non-Kristen? Memang, adakah sebenarnya dok ter Kristen? Walaupun terasa klise, minir, atau tendensius tetapi secara mendasar, pertanyaan ini mutlak harus terjawab. Karena harus berbeda, harus tahu per-

43

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 43Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 43 12/15/2011 12:00:57 PM12/15/2011 12:00:57 PM

Page 44: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011SASSSS MAMAMAMAMARIRIRIRIRITATATATATANNNNN Edisissssiiii 33333 TaTaTaTaTahuhuhuhuhunnnnn 200000111111111SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

bedaannya, selanjutnya harus bisa menunjukkan buktinya. Masalah bisa terjadi karena alumni tidak dapat memelihara pembinaannya di samping masalah lainnya. Pembinaan dan persekutuan me-rupakan kata kunci alumni yang bermisi. Pembinaan dapat berupa pengisian dalam persekutuan alum ni, pembinaan kelompok ke-cil, bacaan rohani dan lain-lain. Pembinaan dan tindak lanjut pem binaan yang berkelanjutan penting dilakukan sesuai dengan tingkat kedewasaan dan situasi yang dihadapi. Pembinaan mem-butuh kan ladang misi sebagai implementasi misi alumni yang telah terbina sebaliknya implementasi misi alumni akan men jaga alumni agar tetap ter-bina. Itu mengapa alumni perlu kelompok seminat (interest group) utuk menjaga dan wadah berkarya bagi masyarakat dan Tuhan.

2. Kamp Medis

Kamp Medis merupakan sa-lah satu sarana pembinaan yang berjalan beriring dengan per-sekutuan. Kamp Medis seharus-nya ditindaklanjuti dengan perse-kutuan alumni di daerah yang menjadi sarana utama memelihara pembinaan alumni. Mengharapkan kamp yang dilakukan sekali se-tahun atau dua tahun sebagai

sarana pembinaan tidak akan men jawab masalah pembinaan alumni. Dengan demikian kamp dibangun sebagai sequential camp. Kamp dilakukan dalam 3 kamp berkelanjutan dalam jangka waktu 6 tahun yang disusun dalam tahapan dan sasaran yang mengarah kepada satu tujuan pem binaan. Tujuan pembinaan yaitu alumni yang memahami pang gilan, melakukan panggilan, membangun karakter dan mem-beri kan pengaruh/teladan. Di-sam ping itu kamp diharapkan menghasilkan alumni yang mem-bangun persekutuan alumni medik di daerah atau memajukan persekutuan yang telah ada ser-ta membangun interest group masing-masing alumni.

Secara umum kamp medis ber-tujuan untuk:

1. Membukakan visi misi profesi medis secara umum

2. Membukakan dan menolong alum ni menemukan panggilan khususnya sebagai pribadi yang melakukan misi integral di dunia profesinya.

3. Menumbuhkan dan memotivasi alumni untuk memiliki nilai-nilai khusus (totalitas dalam ber karya dan kepedulian ber-bangsa)

Antar Kita

44

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 44Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 44 12/15/2011 12:00:58 PM12/15/2011 12:00:58 PM

Page 45: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011SASASASAAMAMAMAMAMARIRIRIRIRITATATATATANNNNN EEEEEdisi 3 TTTTaTahuhuhuhuhunnnnn 2020000111111SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

4. Membukakan pentingnya me-miliki persekutuan baik berupa persekutuan alumni maupun kelompok seminat (Interest Group) agar dapat melakukan misi integralnya di dunia medis baik bersifat daerah, nasional maupun internasional.

5. Memotivasi alumni agar me-miliki ambisi untuk melakukan yang terbaik dan menjadi op ti-mal di bidangnya sesuai kapa-sitas yang Tuhan percayakan padanya .

6. Membukakan wawasan beban pelayanan secara dunia (world view) pada alumni

7. Mendorong alumni menjadi pe mimpin/agen perubahan di dunia medis sesuai bidangnya.

SasaranKamp Medis Nasional Alumni

sedemikian rupa dirancang untuk memenuhi sasaran yang bersifat kolektif atau daerah dan sasaran pribadi alumni. Sasaran yang ber sifat kolektif atau kedaerahan berupa:

1. Adanya persekutuan alumni2. Adanya networking interest

group secara nasional dan inter national

3. Adannya gerak /proyek ber-sama secara nasional dan internasional

Sasaran pribadi alumni berupa:1. Memahami panggilan pribadi

secara khusus di bidang medis2. Memiliki nilai- nilai (totalitas

profesi dan kepedulian ber-bangsa) yang dijalankan se-cara konsisten dalam pro-fesinya

3. Adanya alumni-alumni yang unggul di bidangnya di semua lini kesehatan secara nasional dan internasional

Siapa pesertaDisebutkan di atas bahwa kamp

medis dibangun sebagai sequen-tinal camp yang dilaksanakan dalam 3 kamp berkelanjutan dalam jang ka waktu 6 tahun. Diharapkan keseluruhan kamp akan diikuti oleh peserta yang sama sejak awal. Dengan demikian setiap pe-serta mendapatkan secara leng-kap tujuan dan sasaran kamp. Bagaimana dengan peserta de-ngan variasi pemahaman dan tingkat kedewasaan yang ber-beda, apakah dapat mengikuti kamp ini? Kamp dirancang dan diusahakan dapat mengakomodir tingkat keterbinaan peserta yang berbeda. Peserta atau alumni baru yang bergabung dalam per -tengahan kamp tetap dapat me-ngikuti kamp tanpa ketinggalan materi yang lengkap.

Antar Kita

45

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 45Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 45 12/15/2011 12:00:58 PM12/15/2011 12:00:58 PM

Page 46: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011SAMARITAN Edisi 3 Tahun 20111SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

Antar Kita

Divisi Pembinaan

1. Bersyukur untuk kerjasama Panitia Pelaksana dan Pani tia Pengarah Kamp Medis Nasio-nal Mahasiswa XVIII 2012 dan Kamp Medis Nasional Alumni IX 2012 dalam menyelesaikan Warta 1. Kiranya lewat Warta itu bisa menjadi sarana infor-masi yang baik.

2. Bersyukur untuk Visitasi dr. Lineus Hewis ke Yogya-karta. Kiranya dan pengem-bangan Perintisan pelayanan mahasiswa Medis di Jogja dapat terpelihara dan setiap Mahasiswa maupun para Alumni yang terlibat di dalam-nya semakin ber tumbuh dalam Tuhan.

3. Berdoa untuk Konsultasi Na-sional Pelayanan Medis (KNPM) yang rencana akan dilaksanakan satu hari sebelum Kamp Medis Maha siswa, kiranya setiap staf didaerah dapat melihat kebutuhan pelayanan Medis di daerah.

Pelayanan Medis Nasional (PMdN) Perkantas

Pokok Doa

DivisiMisi

1. Berdoa untuk Persiapan MMC ketujuh, pelaksanaannya pa-da 05 Februari 2012 sampai 15 April 2012. Untuk calon peserta, tem pat, dana.

2. Bersyukur untuk Penulisan Buku Misi - sudah ada beberapa bahan tulisan dari penulis, dan berdoa bagi penulis yang belum memasukan tulisan nya, rencana akan terbit sebelum kamp Medis, kiranya buku ini boleh menjadi berkat bagi yang membacanya.

3. Berdoa untuk pelayanan Misi di klinik Hohidiai desa Kusuri (Halmahera) Berdoa ke 2 dokter (dr. Alva & dr. Kristo) yang melayani di-sana, apa yang dikerjakan, kiranya menjadi ber kat buat masyarakat.

Divisi Kominfo

1. Berdoa untuk rencana me-nerbit kan Directory Pela yanan Medis 2012 - saat ini, dalam

46

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 46Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 46 12/15/2011 12:00:58 PM12/15/2011 12:00:58 PM

Page 47: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011SASAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

Antar Kitaproses pengerjaan dan juga berdoa untuk alumni-alumni yang memberi info, agar akurat dan jelas.

2. Bersyukur untuk blog spot PMdN yang tetap menjadi sa-rana dan informasi bagi Alumni dan Mahasiswa sesuai visi & misi pelayanan Medis.

3. Berdoa untuk tahun 2012 pe-ngerjaan website Pelayanan Medis Nasional kiranya boleh menjadi sarana informasi pe-layanan Medis ke depan.

Divisi Sekretariat dan Keuangan.

1. Berdoa untuk setiap hal yang dikerjakaan lewat sekretariat Pelayanan Medis kiranya boleh menjadi berkat.

2. Bersyukur untuk setiap do-natur PMdN yang selalu se-tia mendukung pelayanan Medis kiranya dana yang ma-suk dipakai untuk kemulian baginama-Nya.

3. Bersyukur untuk pendukung dan para donatur Majalah Samaritan, kiranya Majalah Sama ritan bisa menjadi berkat bagi setiap pembaca, terutama yang tinggal di pelosok daerah.

4. Bersyukur Raker PMdN di bulan November terlaksana dengan baik kiranya program program

2012 bisa dilaksanakan, dan berdoa untuk setiap pengurus, untuk bisa saling mendukung dalam setiap program 2012 yang akan dilaksanakan.

PelayananPMdK Makassar

1. Bersyukur untuk penyertaan Tuhan sepanjang tahun 2011 - program yang telah terlaksana, pembicara dan pelayan yang ambil bagian dalam pelayanan.

2. Bersyukur untuk PKK dan AKK yang tetap komit dalam KK-nya dan untuk 7 KTB baru yang terbentuk sepanjang tahun ini.

3. Untuk Raker bulan November lalu, program baru yang akan di kerjakan tahun 2012 dan bersyukur untuk pengurus baru periode tahun 2012, ada 8 orang pengurus baru : 1 dokter, 2 coass FK, 2 coass FKG, 1 perawatdan 2 mahasiswa Akper.

4. Bersyukur untuk Kakak-kakak alumni yang tetap antusias men dukung pelayanan kami.

5. Teman-teman yang sudah me-ng akhiri komitmen pelayanan-nya dan yang dalam tahap akhir studi, semoga Tuhan menolong dalam menggumuli kemana panggilan Tuhan untuk pelayanan selanjutnya.

6. Untuk Pengurus baru tahun

47

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 47Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 47 12/15/2011 12:00:58 PM12/15/2011 12:00:58 PM

Page 48: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011SASSSS MAMAMAMAMARIRIRIRIRITATATATATANNNNN Edisissssiiii 33333 TaTaTaTaTahuhuhuhuhunnnnn 200000111111111SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

2012 tetap setia dansehati mengerjakan komitmen pela-yanan ke depan.

7. Natal PMdK Makasar tanggal 15 januari 2012. Doakan per-siapan yang dikerjakan, pen-carian pembicara, pelayan yang akan ambil bagian dan dana yang dibutuhkan. Doakan peserta yang akan ambil bagian boleh diberkati melalui ibadah Natal ini.

8. Untuk rencana baksos Toraja bulan Juni, kerjasama Perkantas Toraja semoga pelayanan kesehatan dan pem binaan rohani dapat di-persiapkan dengan baik dan bisa menjadi berkat bagi masyarakat setempat.

9. Untuk program-program lain sepanjang tahun 2012: KTB Klinik, KTB PPDS, KKR Paskah, donor darah, klinik Perkantas dan seminar FK, FKG dan keperawatan semogadapat menjawab ke-butuhan teman-teman medis.

10. Untuk relasi dan kerja sama PMK FK-FKG Unhas, AKPER Sandi Karsa, semoga berjalanbaik dan saling men-dukung untuk menjangkau me-dis paramedic.

Pelayanan PMdK Bandung.Bersyukur untuk weekend

26-27 Nov 2011 lalu yang begitu menguatkan dan memberi pe nye -garan dalam menghadapi tantang-an di masa koasisten.

Berdoa untuk rencana week-end berikut di bulan Februari 2012, untuk segala perencanaan dan persiapan acaranya.

Berdoa untuk KTB dr. Dede Budiman, SpPD dan KTB dr. Ira agar tetap konsisten berjalan dan semakin bertumbuh.

Berdoa untuk beberapa KTB yang sedang dibentuk, su paya Tuhan yang persatukan dan membimbing kelangsungannya.

Berdoa untuk kesehatian ke-pengurusan PMdK dan supaya memiliki komitmen yang kuat da-lam mengerjakannya

Pelayanan PMdK Medan

1. Bersyukur kepada Tuhan pe-milik pelayanan ini, yang masih menyediakan orang-orang untuk melayani-Nya. Bersyukur ada 3 orang pe ngurus untuk periode 2011/2013 dr. Henny (BPH),. Martha (dept. misi), Ina (dept. pembinaan dan pengembangan), dr. Terang, dr. Pitah & Dedy sebagai volunteer.

2. Bersyukur untuk program yang sudah disusun untuk satu tahun ke depan. Berdoa

Antar Kita

48

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 48Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 48 12/15/2011 12:00:58 PM12/15/2011 12:00:58 PM

Page 49: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011SASASASAAMAMAMAMAMARIRIRIRIRITATATATATANNNNN EEEEdE isi 3 TTTaTaTahuhuhuhuhunnnnn 20202000111111SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

agar setiap program yang disusun pun dapat menjawab kebutuhan tenaga medis dan dapat berjalan dengan baik.

3. Doakan kerjasama antara PMdK Medan dan pelayanan kampus medis dapat bekerja sama untuk membina tenaga medis yang takut akan Tuhan, misioner, dan profesional. Di tahun ini selain tetap mem-perhatikan KTB coass, PMdK juga tetap melakukan training skill, medical gathering (fellow-ship coass-alumni), dan bak-sos. Doakan setiap program yang disusun dapat berjalan degan baik dan pengurus pun semakin bertumbuh di dalam Tuhan.

PMK FK UNCEN

1. Bersyukur untuk penyertaan Tuhan kepada seluruh pengu-rus PMK FK UNCEN dan se-luruh keluarga besar FK UN-CEN.

2. Bersyukur untuk Badan Pe-ngurus PMK FK yang baru terbentuk.

3. Bersyukur untuk BP PMK FK yang sudah menangkap visi Pelayanan Mahasiswa.

4. Bersyukur untuk BP PMK FK yang sudah dibina dalam KTB.

5. Bersyukur untuk kesehatian dan kerjasama BP PMK FK yang terjalin dengan baik.

6. Bersyukur untuk AKTB baru yang terjaring dalam proyek PI.

7. Doakan untuk pelatinkan BP PMK FK yang baru. Doakan waktu dan tempatnya.

8. Doakan untuk program kerja ke depan yang telah disusun.

9. Doakan HPDT setiap pengu-rus agar terus terjaga.

10. Doakan agar BP PMK FK tetap sehati dalam mengerjakan tu-gas dan tanggung jawab.

11. Doakan agar Dosen-dosen Pembimbing lebih memperha-tikan PMK FK.

12. Doakan kerjasama PMK FK dengan PERKANTAS (PMK Kota Jayapura) agar tetap ter-jaga.

13. Doakan dr. Rica yang sedang dalam pemulihan dari sakit.

14. Doakan setiap AKTB yang ada agar lebih haus dan rindu bela-jar Firman Tuhan.

15. Doakan setiap PKTB yang memimpin di FK (4 dari PMK Kota Jayapura, 2 mahasiswa FK UNCEN) agar terus men-gandalkan Tuhan dan diberi hikmat dalam memimpin AKTB yang dipercayakan.

Antar Kita

49

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 49Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 49 12/15/2011 12:00:58 PM12/15/2011 12:00:58 PM

Page 50: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011disi 3 Tahun 2011

Segenap Redaksi Majalah Samaritan, Pengurus dan Staf Pelayanan Medis Nasional (PMdN) Perkantas mengucapkan :

SELAMAT ULANG TAHUNKepada :

Antar Kita

1. dr.Dewi 15 September 2. DR.dr.Dwidjo Saputra,SpKJ 4 September 3. dr.ELISA (ICA LAU) 6 September 4. dr.Etha Rambung 12 September 5. dr.Eva Karmelia 16 September 6. Dr.Joviel Simatupang 28 September 7. dr.Maria Simanjuntak 27 September 8. dr.Patricsia M 6 September 9. dr.Risa Nurida M. Siagian 16 September 10. dr.Setiani Muliadikara 20 September 11. dr.Sri Juliani Harjanto 21 September 12. dr.Suga T.Anggawidjaja, Sp.PA 6 September 13. dr.Theresia Shanty Kayama 11 September14. drg. Dewi Ruth,SKG 07 September 15. drg. Melki 8 September 16. drg.Nana Anggawidjaja 17 September 17. drg.Nana Anggawidjaja 17 September18. dr.BERLIAN BEATRIX RAROME 21 Oktober 19. dr.Dedi Tedjakusnadi, MARS 23 Oktober 20. DR.dr. Mangasa.L Tobing, SpPD 21 Oktober 21. dr.EZRA EBENHEZER SOLEMAN 20 Oktober 22. dr.Filly.M Oktober 23. dr.Franky Zepplin Pasaribu 21 Oktober 24. dr.Helen A. Manoe,SpM 1 September25. dr.Herdiana Elisabeth 6 September 26. dr.Herman Gandi,SpA 3 Oktober 27. dr.Ira Wignjadiputro 26 Oktober 28. dr.Karina Samaria 08 Oktober 29. dr.Martin Koamesah, MMR,MMPK 16 Oktober 30. dr.Pua Librana,SpOG 05 Oktober31. dr.Ratih Rahayu Astuti Gunadi 8 Oktober 32. dr.Ristarin Paskarina Zaluchu 24 Oktober33. dr.Rosalyn Angeline Manurung 28 Oktober 34. dr.Sondang Whita Kristina Tambun 03 Oktober35. drg. Arifi anti Nilasari (Anis) 8 Oktober 36. drg. MulaB. Hutagaol 5 Oktober 37. drg.Nadhyanto, SpPros 1 Oktober 38. Helena Ullyartha ,SKM 21 Oktober39. Prof.DR.dr.Taralan Tambunan 10 Oktober 40. dr.Rica Bunjamin 29 Oktober41. dr.ANDREAS INFIANTO, MM 7 Nopember42. dr.BENNY T.M. TOGATOROP 24 Nopember43. dr.CAHYO NOVIANTO,MSiMed, SpB 10 Nopember 44. dr.Edi Kristanto 18 Nopember 45. dr.ERLYN LIMOA,SpKJ 17 Nopember

46. dr.Handy Intan, SpOG 8 Nopember 47. dr.HERLINA EKA SHINTA 15 Nopember 48. dr.Ida Bernida Sp. P 2 Nopember 49. dr.Imelda Sastradibrata 3 Nopember 50. dr.Ipmanuel Ginting 01 November 51. dr.Jefferson Nelson Munthe, SpOG 5 Nopember 52. dr.Karlince Sitanggang 18 November 53. dr.Levina S. Pakasi 21 Nopember 54. dr.Magdalena Tobing 1 Nopember 55. dr.Mercy Monica Pasaribu 6 Nopember 56. dr.Nova Juliana Sagala 21 Nopember 57. dr.Partogi Tua S 07 November 58. dr.Renata Marpaung 15 Nopember 59. Dr.Rita Astriani Noviati 8 Nopember 60. dr.Ruth Minar N.Sitorus 10 Nopember 61. dr.Yusak Siahaan 20 November62. dr.Zwingly Porajow 20 Nopember 63. drg.Bernard A. Pasaribu 14 Nopember 64. drg.Daisy Novira, MARS 22 Nopember 65. drg.Hanny Christina W. 15 Nopember 66. drg.Hilda Suherman 11 Nopember 67. dr.Alexander M.J. Saudale,SpPD 2 Desember 68. dr.Anne Maria Sihotang 16 Desember 69. dr.Arida S.D. Sumbayak 9 Desember 70. dr.Budiani Christina N.M 22-Desember71. dr.Dessy Setiawati 20 Desember72. dr.Desta Ardini 08 Desember73. dr.Dodi Hendradi, SpOG 09 Desember 74. dr.Hannah Kiati Damar,SpKK 22 Desember75. dr.Indah Puspajaya 26 Desember 76. dr.Lukas Daniel Leatemia 17 Desember 77. dr.Melisa Gandi 12 Desember 78. dr.Merry Anne Natalina S 23 Desember 79. dr.NAOMI FELISIA TIKA 2 Desember 80. dr.Natalina Soesilawati, SpA 24 Desember 81. dr.Purnama Nugraha 20 Desember 82. dr.RONALD EFRAIM PAKASI 11 Desember 83. dr.Sisca N. Siagian 15 Desember 84. dr.Sugianto 2 Desember 85. dr.Timotius Dian P, Sp.A, Sp.KJ, MHA 15 Desember 86. drg. Lince Devitrianto 1 Desember 87. drg. Marice Herlina 17 Desember 88. drg.Destrin 1 Desember 89. drg.Eveline M.Liman, SpKG 17 Desember 90. drg.Setiawan Kusuma 19 Desember

SASASASASASAMARITAN E

40. dr.Ricaaaa Bunjamin 29 Oktober41. dr.AN.AN.AN.AN.AN.ANANANDREDREDREDREDREDREDREAS AS ASAS AS AS AS AS INFINFINFNFINFINFINFIANIANIANIANIANIANIANANTO, MM 7 Nopember42. drdrrrdrrrr.B.B.B.B.BBBBENNYNYNYNYNYNYNYNY TTT.T.T.T.T.T.M. TOGATOATOATOATOATOATOATOATOROP 24 Nopember43.43.43.43.43.43.4343 drdr.dr.dr.dr.dr.dr.dr.CCACACACAAHCAA YO YO YO YO YO YO YO YO NNNNNNNNOVIANTO,MSiMedededededededed, SpB 10 Nopember 4444444.444 ddddrdddd .EEEdEdEdEdEEdi KKKKKKKK isrisrisisssisstanto 18 Nopember 445. drdrdrdrdrdrdrdr.EE.ER.ER.ER.ER.EERLYLYYYNYNYNYNY LLLLLLLLIMOA,SpKJ 17 Nopember

85. dr.Timotius Dian P, Sp.A, 86. drg. Lince Devitrianto 87. drg. Marice Herlina 88. drg.Destrin89. drg.Eveline M.Liman, S90. drg.Setiawan Kusuma

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

Ajarlah kami menghitung hari- hari kami sedemikianhingga kami beroleh hati yang bijaksana

Mazmur 90 : 12

50

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 50Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 50 12/15/2011 12:00:59 PM12/15/2011 12:00:59 PM

Page 51: Samaritan

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011

Laporan Keuangan Samaritan 01 September 2011 - 30 Nopember 2011

Penerimaan Saldo Petty Per 01 September 2011 Rp 3,939,009 Donatur Internal Pengurus PMdN Rp 11,169,050 Donatur External masing -masing : - drg Hilda Suherman Rp 1,200,000 - PMdK Bandung Rp 200,000 - drg. Linda Setiawati Lewi Rp 1,500,000 - drg.Sienny Rp 400,000 - AKPER Ngesti Waluyo Rp 80,000 - dr. Sri Agustini Rp 350,000 - dr. Romi Beginta Rp 100,000 Total Pemasukan Rp 18,938,059 Pengeluaran Biaya Distribusi Samaritan Edisi 2 thn 2011 Rp 1,812,400 Biaya Administrasi Edisi 2 thn 2011 Rp 515,000 Biaya ATK Edisi 2 thn 2011 Rp 235,500 Biaya Transportasi Edisi 2 thn 2011 Rp 67,000 Biaya Cetak Majalah Samaritan Edisi 2 thn 2011 Rp 4,200,000 Honor pengerja Samaritan Edisi 2 thn 2011 Rp 2,750,000 Total Pengeluaran Rp 9,579,900 Saldo keuangan Samaritan Per 01 Desember 2011 Rp 9,358,159

Jakarta 07 Desember 2011

Dra. Jacqueline Fidelia Rorimpandey

Keuangan PMdN

Antar Kita

SAMARITAN Edisi 3 Tahun 2011 51

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 51Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 51 12/15/2011 12:00:59 PM12/15/2011 12:00:59 PM