salam dari alam dari redaksiedaksi -...

32
3 BAKTI 239/MEI 2011 z Media Komunikasi dan Edukasi MAJALAH BAKTI diterbitkan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta IZIN TERBIT SK Menpen RI No. 1964/SK/DITJEN PPG/ STT/1993, 31 Desember 1993 Salam dari Redaksi Salam dari Redaksi Iftitah ...................................................... 4 Kontak Pembaca ................................... 5 Laporan Utama ...................................... 6 Sakinah ................................................... 10 Kedinasan .. ........................................... 12 Renungan .......................................... 14 Konsultasi Kesehatan .......................... 15 Agama ................................................. 16 Tamu Kita ............... ............................ 17 Laporan Khusus ............................. 19, 20 Berita-Berita ........................................ 21 Pendidikan .......... .................................. 26 Suplemen Anak & Remaja ................. 28 Puisi ....................................................... 31 Kisah ..................................................... 32 Telaah Buku ........................................ 33 TTS ....................................................... 34 Cover Depan : Kegiatan umat Budha saat memperingati Hari Raya Waisak di Candi Borobudur MAJALAH BAKTI menerima segala naskah yang layak muat. Naskah yang dikirim harus asli (bukan foto kopi) dengan panjang 3 halaman folio 1 spasi, dikirim melalui email. Naskah yang dimuat mendapat imbalan sepantasnya. D A F T A R I S I : PEMBINA : Drs. H. Maskul Haji, M.Pd.I (Kepala Kanwil Kemenag Provinsi DIY) PENGARAH : Dra. Hj. Mas’amah, M.Pd.I (Kepala Bagian TU) STAF AHLI : Para Kabid, Pembimas, Kakankemenag Kota/Kabupaten se-Prov. DIY KETUA PENYUNTING : H. M. Lutfi Hamid WAKIL KETUA PENYUNTING : Imam Khoiri PENYUNTING : Muslih Usa, Gugun El Guyanie, Suwandi, M. Ja’far Arifin, Tejo Katon, Farida Kusuma Astuti SEKRETARIS PENYUNTING : M. Fauzan Andi Eko Prasetio REPORTER : Dewi Satriyati Pamungkasari (Kanwil) Oktavianes (Kota Yogyakarta), Ponijo (Bantul), Prihono (Kulon Progo), H. Aminuddin Rosjid (Gunungkidul), Barid Setiawan (Sleman) KEUANGAN : H. Rojiki, Umunamiyah FOTOGRAFER : H. M. Sya’dan DISTRIBUSI : Abdul Mu’thi Fithriyanto, Ida Amriyah, Sujiantoro, H. Jumadi TATA LETAK/GRAFIS : Slamet Widiarto ALAMAT PENYUNTING & TATA USAHA : Jl. Sukonandi No.8 Telp. (0274) 513492, email : [email protected] Website : http://yogyakarta.kemenag.go.id email:[email protected] Istimewa Assalamu’alaikum wr. wb Puji syukur alham- dulillah kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan beribu nikmat untuk seluruh makhluk hidup ciptaan- Nya. Sholawat dan salam semoga senantiasa ter- curahkan kepada junjungan kita Baginda Rasulullah Muhammad SAW, nabi akhir zaman yang sangat kita tunggu syafa’atnya di akhirat nanti. Pembaca yang budiman, tanggal 1 Juni dikenal sebagai hari lahirnya Pancasila. Jujur kita mengakui, sejak reformasi bergulir 1998 silam, persoalan terkait ideologi bangsa kembali dipertanyakan. Satu kelompok beranggapan, “Tanpa Pancasila pun, Singapura, India, dan Cina bisa maju!” Begitu protes mereka. Kelompok lain bergumam bahwa Orde Baru—yang berkuasa selama 32 tahun—harus dipaksa- hilangkan dari memori kolektif bangsa berikut segala atributnya, termasuk Pancasila di dalamnya. Di kesempatan lain, kekerasan antarkelompok mencuat begitu hebat. Terakhir kita dikejutkan dengan bom buku serta aksi bom bunuh diri. Lalu apa yang sejatinya terjadi? BAKTI edisi ke-240 ini akan mencoba meneropong itu semua dengan menurunkan laporan utama tentang Pancasila. Ditambah hasil wawancara tamu kita kali ini, Mohammad Fajrul Falaakh, ahli hukum konstitusi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Semoga racikan hidangan yang lahir dari dapur redaksi ini dapat pembaca nikmati semua. Akhirulkalam, redaksi sangat mengharapkan kritik konstruktif dan saran menawan dari pembaca budiman. Itu semua dilakukan agar BAKTI ke depan mampu tampil sebagai majalah bulanan yang dapat kita banggakan. Lebih dari itu, dapat menjadi media pencerah, komunikasi, dan edukasi yang bermanfaat bagi kita semua. Amin. Wassalamu’alaikum wr. wb

Upload: vuongkhue

Post on 13-Mar-2019

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Salam dari alam dari Redaksiedaksi - yogyakarta.kemenag.go.idyogyakarta.kemenag.go.id/file/dokumen/juni2011ok.pdfbangsa kembali dipertanyakan. Satu kelompok beranggapan, “Tanpa Pancasila

3BAKTI 239/MEI 2011

Media Komunikasi dan Edukasi

MAJALAH BAKTIditerbitkan oleh

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

IZIN TERBITSK Menpen RI No. 1964/SK/DITJEN PPG/

STT/1993, 31 Desember 1993

Salam dari RedaksiSalam dari Redaksi

Iftitah ...................................................... 4Kontak Pembaca ................................... 5Laporan Utama ...................................... 6Sakinah ................................................... 10

Kedinasan .. ........................................... 12Renungan .......................................... 14Konsultasi Kesehatan .......................... 15Agama ................................................. 16Tamu Kita ............... ............................ 17Laporan Khusus ............................. 19, 20Berita-Berita ........................................ 21Pendidikan .......... .................................. 26Suplemen Anak & Remaja ................. 28Puisi ....................................................... 31Kisah ..................................................... 32Telaah Buku ........................................ 33TTS ....................................................... 34

Cover Depan :Kegiatan umat Budhasaat memperingatiHari Raya Waisakdi Candi Borobudur

MAJALAH BAKTI menerima segalanaskah yang layak muat. Naskah yang

dikirim harus asli (bukan foto kopi)dengan panjang 3 halaman folio 1 spasi,

dikirim melalui email.Naskah yang dimuat mendapat imbalan

sepantasnya.

D A F T A R I S I :

PEMBINA :Drs. H. Maskul Haji, M.Pd.I

(Kepala Kanwil Kemenag Provinsi DIY)PENGARAH :

Dra. Hj. Mas’amah, M.Pd.I (Kepala Bagian TU)

STAF AHLI : Para Kabid, Pembimas, Kakankemenag

Kota/Kabupaten se-Prov. DIYKETUA PENYUNTING :

H. M. Lutfi HamidWAKIL KETUA PENYUNTING :

Imam Khoiri PENYUNTING :

Muslih Usa, Gugun El Guyanie, Suwandi,M. Ja’far Arifin, Tejo Katon,

Farida Kusuma AstutiSEKRETARIS PENYUNTING :

M. FauzanAndi Eko Prasetio

REPORTER :Dewi Satriyati Pamungkasari (Kanwil)

Oktavianes (Kota Yogyakarta),Ponijo (Bantul), Prihono (Kulon Progo),

H. Aminuddin Rosjid (Gunungkidul),Barid Setiawan (Sleman)

KEUANGAN :H. Rojiki, Umunamiyah

FOTOGRAFER : H. M. Sya’danDISTRIBUSI :

Abdul Mu’thi Fithriyanto, Ida Amriyah,Sujiantoro, H. Jumadi

TATA LETAK/GRAFIS :Slamet Widiarto

ALAMAT PENYUNTING &TATA USAHA :

Jl. Sukonandi No.8 Telp. (0274) 513492,email : [email protected]

Website :http://yogyakarta.kemenag.go.idemail:[email protected]

Istimewa

Assalamu’alaikum wr.wb

Puji syukur alham-dulillah kita panjatkankepada Allah SWT yangtelah memberikan beribunikmat untuk seluruhmakhluk hidup ciptaan-Nya. Sholawat dan salamsemoga senantiasa ter-curahkan kepadajunjungan kita BagindaRasulullah MuhammadSAW, nabi akhir zamanyang sangat kita tunggu syafa’atnya di akhirat nanti.

Pembaca yang budiman, tanggal 1 Juni dikenal sebagai hari lahirnya Pancasila.Jujur kita mengakui, sejak reformasi bergulir 1998 silam, persoalan terkait ideologibangsa kembali dipertanyakan. Satu kelompok beranggapan, “Tanpa Pancasilapun, Singapura, India, dan Cina bisa maju!” Begitu protes mereka. Kelompok lainbergumam bahwa Orde Baru—yang berkuasa selama 32 tahun—harus dipaksa-hilangkan dari memori kolektif bangsa berikut segala atributnya, termasuk Pancasiladi dalamnya.

Di kesempatan lain, kekerasan antarkelompok mencuat begitu hebat. Terakhirkita dikejutkan dengan bom buku serta aksi bom bunuh diri. Lalu apa yang sejatinyaterjadi? BAKTI edisi ke-240 ini akan mencoba meneropong itu semua denganmenurunkan laporan utama tentang Pancasila. Ditambah hasil wawancara tamukita kali ini, Mohammad Fajrul Falaakh, ahli hukum konstitusi Universitas GajahMada (UGM) Yogyakarta. Semoga racikan hidangan yang lahir dari dapur redaksiini dapat pembaca nikmati semua.

Akhirulkalam, redaksi sangat mengharapkan kritik konstruktif dan saran menawandari pembaca budiman. Itu semua dilakukan agar BAKTI ke depan mampu tampilsebagai majalah bulanan yang dapat kita banggakan. Lebih dari itu, dapat menjadimedia pencerah, komunikasi, dan edukasi yang bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Wassalamu’alaikum wr. wb

Page 2: Salam dari alam dari Redaksiedaksi - yogyakarta.kemenag.go.idyogyakarta.kemenag.go.id/file/dokumen/juni2011ok.pdfbangsa kembali dipertanyakan. Satu kelompok beranggapan, “Tanpa Pancasila

4 BAKTI 239/MEI 2011

Pancasila, Islam dan Nasionalisme

Setiap periode perjuangan, peran tokoh-tokoh Islam, kiaidan ulama tidak bisa dilepaskan dari sejarah berdirinya

republik yang merdeka dari imperialisme dan kolonialisme.Sejak awal periode pergerakan nasional (1905-1945), yangditandai berdirinya Sarekat Islam (SI), 16 Oktober 1905.Keanggotaan BPUPKI (Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai), yangdibentuk pemerintahan Jepang pada tanggal 1 Maret 1945,terdapat tokoh-tokoh Islam yang sangat berpengaruh padasaat itu.

Keterlibatan para tokoh Islam dalam menyusun dasarkonstitusi negara, sebagai jembatan menuju Indonesiamerdeka adalah bukti bahwa ajaran Islam yang menjadi pijakanumatnya memiliki spirit untuk keluar dari penindasan dancengkeraman penjajah asing. Tokoh-tokoh tersebutdiantaranya, Ki Bagoes Hadikoe soema(Tokoh Masyumi), H Agus Salim (PendiriPartai Penyadar), AbikoesnoTjokrosoejoso (Tokoh Partai Syarikat Is-lam Indonesia), Abdul Kahar Muzakir(Pimpinan Muham madiyah), KH AbdulWahid Hasyim (Tokoh Nahdlatul Ulama),KH Mas Mansur (Tokoh Muham-madiyah), Haji Ahmad Sanusi, KH AbdulHalim, KH Masykur dan KH Abdul FatahHasan. Kesepuluh tokoh ini adalahanggota BPUPKI kecuali KH Abdul FatahHasan sebagai anggota tambahan.

Pembicaraan mengenai lima asasdasar Pancasila yang merupakan produkSidang pertama BPUPKI tanggal 1Juni1945, mencapai puncaknya ketikaSoekarno dan Yamin menemukan darimana prinsip Ketuhanan. H Endang Syaifuddin Anshari dalambukunya “Piagam Jakarta 22 Juni 1945, Sebuah KonsensusNasional tentang Dasar Negara RI (1945-1949)” menerangkan,tidak ada perbedaan fundamental antara lima asas Yamin danSoekarno.

Para founding people telah melakukan perdebatan dandiskursus yang matang untuk menentukan bentuk negara.Maka dipilihlah satu kompromi bahwa Indonesia merdekabukanlah negara sekuler, namun juga bukan negara agama.Pancasila adalah kata sepakat indah yang menaungi seluruhpendapat dari berbagai agama dan etnis.

Lantas dari mana datangnya sebutan “Ketuhanan YME”?Kata Prof Hazairin dalam “Demokrasi Pancasila”, menyatakanbahwa istilah “Ketuhanan YME” hanya sanggup diciptakanoleh otak, kebijaksanaan, dan iman orang Indonesia (Mus-lim). Yakni, sebagai terjemahan dari pengertian yang terhimpundalam Allahu al-Wahidu al-Ahad yang disarikan dari QS 2:163 dan QS 112 dan dizikirkan dalam doa Kanzul Arasy bariske-17. Sampai pada lahirnya Piagam Jakarta yang menyertakanpara tokoh Islam dari Panitia Sembilan, perdebatan mengenai

asas Islam masih berlanjut.Dalam konteks hari lahir Pancasila, kita hendak me-

negaskan bahwa Islam dengan doktrin dan ajarannya ternyatamampu menggerakkan umatnya untuk berjuang demi bangsadan negara. Terlepas dari perdebatan asas Islam ataukahPancasila, yang jelas perjuangan para tokoh garda depan Is-lam bermuara pada kemerdekaan dalam bingkai persatuan,keadilan dan kesejahteraan. Perdebatan ini wajar karena justruyang mencerminkan bahwa para founding father ini berjuangdengan dilandasi spirit transendental. Kata Karen Armstrongdalam “A History of God”, manusia tidak mungkin melepaskansepenuhnya dari Tuhan. Sebab ia bukan saja homo sapienstetapi juga homo religions, dan agama dapat memenuhikebutuhan itu.

Seruan “hubbul wathoon minaliman” (cinta tanah air sebagian dariiman) membangkitkan para pejuangmuslim baik melalui medan tempur ataudiplomasi yang mengerahkan strategidan taktik masing-masing. ‘Isy kariimanau mut syahiidan (hidup mulia atau matisyahid), hendak mengajarkan bahwaperjuangan memiliki nilai-nilai keutamaanbaik secara transendental maupunsosial-kebangsaan.

Pengorbanan dan perjuangan yangtulus para “Bapak Bangsa” yangtertuang dalam cita-cita ProklamasiKemerdekaan, mewariskan nilai-nilai Is-lam seperti jihad, yaitu berjuang dengansungguh-sungguh demi mencapaikebahagiaan (as sa’adah), keadilan (al

adalah), kesejahteraan (ar rifahiyah).Namun sungguh ironi ketika umat Islam mengkhianati

perjuangan para imam-nya yang telah berdarah-darahmenggali kearifan Pancasila, yang dirumuskan pada tanggal1 Juni 1945. Deret kemerdekaan yang kita lewati semakinpanjang, namun umat Islam sendiri semakin jauh dari spiritnasionalisme. Ancaman radikalisme dan fundamentalismeagama yang mengarah pada terorisme menjadi kegelisahanseluruh elemen bangsa.

Di kampus-kampus, anak-anak muda di cuci otaknya,berpindah aliran meninggalkan tradisi beragama yang toleranyang diajarkan nenek moyangnya. Berjubah agama, menuduhyang lain sesat, sungguh mengancam masa depan kehidupanbangsa. Kita semua merindukan kedamaian, sebagaimanaBung Karno menggali nilai filosofi Pancasila dengan berkata;“Indonesia merdeka adalah Indonesia yang hidup tenteramdan damai”. Akankah cita-cita founding people terkoyak olehkedangkalan pemahaman nasionalisme generasi mudabangsa?

M. Lutfi Hamid

Page 3: Salam dari alam dari Redaksiedaksi - yogyakarta.kemenag.go.idyogyakarta.kemenag.go.id/file/dokumen/juni2011ok.pdfbangsa kembali dipertanyakan. Satu kelompok beranggapan, “Tanpa Pancasila

5BAKTI 239/MEI 2011

bonus kontak pembaca biar yang sms tambah sekaligusditambah gosip dan berita paling update serta dikomentari(........)

08562550xxx

Ass bakti..... ditambah gosip paling baru serta dikomentaridari segi agama biar tau sisi positif dan negatifnya. Klu bisabonus komentar pembaca (.....) a ditambah biar lebih banyakyang komentar. Wass

081392400xxx

Assalamu’alaikum, mohon bakti dalam penulisan bahasayang benar karena dibaca banyak kalangan di halaman sampulmisalnya, seharusnya standardisasi bukan standarisasimakasih, semoga bakti tambah komunikasif dan edukatif,wasalam

085292627xxx

Jawab :Wa’alaikumussalam wr. wb.Terimakasih atas koreksinya,

lain kali kami libih hati-hati

Bkti maw tny, kalo ngrm crpn, puisi, atw artikel, ad hnornygak ? hehe. thx

085743135xxx

Jawab :Insya Allah kita sediakan honor. Bagi yang artikelnya

pernah dimuat di majalah BAKTI, silahkan mengambil honordi kantor Jl. Sukonandi No. 8 Yogyakarta.

Assalamu’alaikum majalah BAKTI. Usul ni, biar tambahdi sukai remaja, tolong ditambahi solusi dan pengarahantentang hal2 reproduksi. Makasih. Wasalam

085643590252

Kirimkan komentar Anda ke Redaksivia sms ke nomor 081229464370

Redaksi menyediakan 2 voucer @ Rp.10.000untuk 2 komentar yang menarik (tanda bintang).

(voucher tidak berlaku bagi pengelola).

Rubrik ini terbuka bagi para pembaca sebagai mediakomunikasi dengan Redaksi.

Assalamu’alaikum wr wb Bakti aq usul agar ada ‘pantunjenaka’ n pada edisi mei penulisan asalamu’alaikum wr wbdengan huruf arab salah mohon lain kali lebih diteliti mkshwassalamu’alaikum wr wb

081328119407Jawab :

Wassalamu’alaikum wr wb. Terima kasih atas koreksinya.

Bakti, kok lum pernah membahas mengenai penyuluhtladan DIY yang pertama kali? Saya minta dimuat dong profildan kisah hdp penyuluh2 tladan untuk dijadikan insprasi bwtpenylh bru tq

087838211xxx

Jawab :Kita sudah sering memuat profil penyuluh teladan DIY

yang mendapat juara nasional

Hanya orang yang dangkal ilmunya yang menganggapdirinya, golongannya, organisasinya, yang palingbenar.sehingga dia memerangi golongan yang tidak sesuaidengannya. Wallahu a’lam. Kesempurnaan hanya milikAllah.

085228821xxx

Jawab :Betul, betul

Ass. BAKTI,. Tambah jozz lebih joz lagi kalau dimuathalaman tentang kisah2 teladan Nabi2. Makash

085729578331

Jawab :Terimakasih atas masukannya,silahkan telaah di rubrik

Kisah halaman 32.

Assalamu’alaikum wr wb BAKTI sayang....?? USUL APAYANG REDAKSI BERKENAN SEHINGGA KONTAKPEMBACA MEWUJUDKAN APA USULAN DRI PMBC, SHGTDK SIA2@PG”ALKAMIN”kp

085741860xxx

Jawab :Wa’alaikumussalam wr.wb, usulan yang membangun dan

yang sekiranya BAKTI mampu mewujudkannya.

Assalamu’alaikum majalah bakti, saya baru pertama kalibaca bakti isinya sangat kreatif, inovativ, minta tolong dongkditambahin halaman wanita sholehah yang berprestasi... byvidi kesuma

085725118xxx

Jawab :Wa’alaikumsalam wr. wb.terimakasih atas apresiasi-

nya,mohon maaf saat ini kami belum bisa untuk nambahhalaman.

Assalaamu’alaikum bakti curhat donk. Ditambah bonuskontak pembaca biar yang sms tambah. Sekaligus ditambah

Page 4: Salam dari alam dari Redaksiedaksi - yogyakarta.kemenag.go.idyogyakarta.kemenag.go.id/file/dokumen/juni2011ok.pdfbangsa kembali dipertanyakan. Satu kelompok beranggapan, “Tanpa Pancasila

6 BAKTI 239/MEI 2011

Istim

ewa

Pidato Bung Karno 1 Juni 1945 yang diucapkan tanpateks, lahir dari hati nurani yang luhur, adalah hasileksplorasi kebudayaan bumi Indonesia. Maka lahirlah

Pancasila yang diusulkan sebagai dasar Negara. Pancasilasebagai dasar negara bukan sekedar kompromi politik, namunjuga cermin kepribadian, pandangan hidup dan jiwa bangsaIndonesia.

Kita perlu menghadirkan kembali pidato Bung Karno ketikamenerima doctor honoris causa dari Universitas Gadjah Madatahun 1951. Ketika itu Bung Karno menolak kualifikasi pro-motor Prof. Mr. Drs. Notonegoro, bahwa Bung Karno selakupromovendus adalah pencipta Pancasila.

Dengan rendah hati Bung Karno berkata; “Pancasila yangTuanku Promotor sebutkan sebagai jasa saya itu, bukanlahjasa saya, oleh karena saya dalam hal Pancasila itu, sekedarlahmenjadi perumus dari perasaan-perasaan yang telah lamaterkandung bisu dalam kalbu rakyat Indonesia, sekedarmenjadi pengutara dari keinginan-keinginan dan isi jiwabangsa Indonesia turun-temurun. Pancasila itu telah lamatergurat pada jiwa bangsa Indonesia. Saya menganggapPancasila itu corak karakter bangsa Indonesia. Telaahlah siapayang mau menelaah: Bangsa Indonesia bertema sentral kepadatema yang lima itu”.

Dari cuplikan pidato Bung Karno tersebut, secara eksplisitdapat kita tangkap bahwa Pancasila bukan dilahirkan olehtokoh siapapun dan bukan tiruan dari manapun, termasukbeliau sendiri. Pancasila itu khazanah (kekayaan) yang sudahtertanam dalam untaian sejarah kebudayaan bangsa. Dalamrumusan Pancasila terkandung sunnatullah—keniscayaanhidup bangsa yang majemuk, yang ditakdirkan Tuhan untukbangsa Indonesia. Khazanah dalam Pancasila adalah mutiaraindegeneous wisdom yang mencerminkan wajah bangsapribumi.

Sehingga Roeslan Abdulgani (1987) menyatakan bahwa

pandangan hidup (weltanschauung) bangsa kita tidak bisamengimpor dan meniru weltanschauung- weltanschauungyang pada tahun 1945 dulu itu sedang mengelilingi kita, antaralain; national-sozialistische weltanschauung dari Hitler,Marxistische, histories materialistische weltanschauung dariLenin, weltanschauung Dai Nippon yang diberi nama TennoKoodoo Seishin. Weltanschauung Raja Ibnu Saud dari SaudiArabia yang mendirikan negara atas dasar Islam,weltanschauung dr. Sun Yat Sen untuk Tiongkok yangbernama San Min Chu I.

Kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia berabad-abad lamanya adalah pluralitas, kemajemukan, toleransi dantenggang rasa. Hal itu tercermin dalam bait; “bhineka tunggalika, tan hana dharma mangruwa” (berbeda-beda danmanunggal bersatu, dalam hukum darma tak ada dualisme),yang terhimpun dalam kitab Sotasoma atau Purusadasantakarya Empu Tantular pada zaman Hayam Wuruk dan GajahMada. Dengan demikian perbedaan bahasa, warna kulit, danagama tidak perlu menjadi perdebatan saat ini. Karena sejarahyang menjuntai berabad-abad telah memberikan bukti bahwabangsa Indonesia mampu hidup satu cita-cita walaupunberbeda-beda suku bangsa.

Sudah setengah abad lebih Pancasila disepakati menjadidasar negara. Namun spirit Pancasila semakin memudar dantercerabut dari dalam kalbu bangsa Indonesia. Ancaman dariluar untuk merusak Pancasila dan menggantikannya denganideology lain semakin menguat. Fundamentalisme agama,sosialisme radikal, etnonasionalisme-primordialisme, neo-liberalisme, semuanya tidak sesuai dengan fakta kebudayaandan pandangan hidup bangsa kita. Sehingga isme-isme dariluar tersebut, ketika berusaha untuk dipakai sebagaipandangan hidup bangsa, tentu yang terjadi adalahkehancuran demi kehancuran.

MENGEMBALIKANRUH PANCASILA

MENGEMBALIKANRUH PANCASILA Is

timew

a

Page 5: Salam dari alam dari Redaksiedaksi - yogyakarta.kemenag.go.idyogyakarta.kemenag.go.id/file/dokumen/juni2011ok.pdfbangsa kembali dipertanyakan. Satu kelompok beranggapan, “Tanpa Pancasila

7BAKTI 239/MEI 2011

Pendidikan Pancasila kembali menjadi isu sentral di tengah-tengah fenomena radikalisme dan terorisme. Satu dekade

lebih sejak reformasi, ada semacam gerakan anti-Pancasila,atau minimal orang-orang malu membicarakan Pancasila.Memang ironis, berpuluh-puluh tahun rezim Orde Baru yangkorup, tiranis dan otoriter, selalu mendendangkan lagu “peng-hayatan dan pengamalan Pancasila”. Sebaliknya ketika kaumreformis menumbangkan rezim Soeharto yang bergelimangpraktek korupsi, kolusi, nepotisme, simbolisme Pancasilaseolah ikut ditenggelamkan. Melalui UU No 8 Tahun 1985tentang Ormas, rezim Orba bertindak represif dengan menerap-kan asas tunggal Pancasila untuk semua ormas yang berdiridi bumi Indonesia. Pancasila pernah dijadikan legitimasi ke-kuasaan despotis Soeharto, sehingga kurikulum Pancasila punikut dihapus karena dianggap tidak reformis. Orde Barumemang mengajarkan Pancasila, tetapi untuk meruntuhkanPancasila.

Saat ini semangat untuk menghidupkan kurikulumpendidikan Pancasila kembali menggema. Namun harus adadesain baru untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepadaanak-anak bangsa. Metode indoktrinasi dan pengajaranPancasila secara kognitif bisa-bisa menjadi kontraproduktif.Yang dibutuhkan di era baru sekarang ini adalah menanamkannilai-nilai Pancasila secara kritis, atau penulis menyebutsebagai pendidikan Pancasila paradigmatis. Biarkan anak-anakmenggali sendiri akar-akar filosofi Pancasila, sebagaimanaBung Karno dan founding people yang lain menggalinya darilubuk peradaban Nusantara yang tertanam berabad-abadlamanya.

Pancasila yang tertuang dalam pembukaan (preambule)konstitusi, tetap dipertahankan meskipun berkali-kaliamandemen dilakukan. Jika penanaman nilai-nilai Pancasila

tidak digerakkan, maka jangan salahkan kalau suatusaat ada upaya untuk meng-amandemen pembukaankonstitusi untuk merubah Pancasila. Itu mungkinterjadi kalau generasi bangsa semakin asing darihistoris-filosofis Pancasila yang dianggap tidakmembumi, hanya tekstual dalam konstitusi. Ini bukanhanya tugas MPR, tetapi menjadi tanggung jawabseluruh elemen masyarakat yang peradabannyahidup karena ruh Pancasila.

Inilah momentum yang tepat untuk menjernihkannilai-nilai Pancasila dihadapan jutaan generasi mudarepublik tercinta. Pancasila bukan alat kekuasaansebagaimana pernah menjadi monopoli rezim Orba.Pancasila juga bukan doktrin politik tertentu, bukanpula monopoli kelompok, parpol atau agama danideologi tertentu. Prof. Mahfud MD menyebutPancasila sebagai dasar dan ideologi negara yangmerupakan modus vivendi (kesepakatan luhur)

Paradigma Baru Pendidikan Pancasilabangsa Indonesia yang sulit atau mungkin tidak bisadigantikan. Ia sangat cocok dengan realitas bangsa Indone-sia yang plural dan menjadi tempat bertemunya kompromiberbagai kepentingan yang saling bertentangan secara di-ametral.

Dengan meminjam istilah Fred W Riggs, Mahfud MDmengkonsepsikan Pancasila sebagai “konsepsi prismatik”.Yakni kompromi terbaik antara beberapa konsep yang ber-tentangan, yang kemudian melahirkan konsep baru tersendiri.Maka konsep tersebut menjadi selalu aktual dan relevan dalamsetiap dinamika masyarakat Indonesia. Negara Indonesia yangberdasar Pancasila bukanlah negara agama, tetapi juga bukannegara sekuler. Negara Pancasila memuat konsep negaraagama sekaligus negara sekuler. Negara Pancasila adalahsebuah religious nation state, sebuah negara kebangsaanyang religius yang melindungi dan memfasilitasi ber-kembangnya semua agama yang dipeluk oleh rakyatnya tanpamembedakan besarnya jumlah pemeluk masing-masing.

Pancasila bukan penganut konsep liberalisme, bukan pulasosialisme. Tetapi Pancasila mengkompromikan keduanya;mengakui manusia sebagai individu yang mempunyai hak dankebebasan, tetapi sekaligus mengakui bahwa secara fitrahmanusia adalah makhluk sosial yang tak bisa menjadimanusiawi kalau tidak hidup bersama manusia lain. Dalamkonsep hukum, Indonesia tidak berkiblat kepadaRechtsstaat—sistem hukum Eropa Kontinental yangmemegang prinsip legisme, civil law, kepastian hukum danhukum tertulis. Juga tidak berkiblat pada The Rule of Law—sistem hukum Anglo Saxon yang hanya menekankan padaperanan yudisial, common law dan substansi keadilan. Sistemhukum Pancasila mengkompromikan prinsip terbaik keduanya;antara prinsip kepastian hukum dan keadilan substansial.

Istim

ewa

Page 6: Salam dari alam dari Redaksiedaksi - yogyakarta.kemenag.go.idyogyakarta.kemenag.go.id/file/dokumen/juni2011ok.pdfbangsa kembali dipertanyakan. Satu kelompok beranggapan, “Tanpa Pancasila

8 BAKTI 239/MEI 2011

Konsepsi prismatik tersebut tidak lepas dari aspekhistoris penggaliannya dalam perdebatan ketikasidang Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai. Dalam forumitu Bung Karno selaku anggota BPUPKI berpidatotentang dasar atau philosofische grondslag daripadaIndonesia merdeka. Bung Karno melakukanpengembaraan weltanschauung negara-negara didunia. Mulai dari mengungkapkan Hitler dalammendirikan Jermania di atas “national-sozialistischeWeltanschauung”, juga mengungkap Lenin yangmendirikan negara Soviet dengan “Marxistische,Historisch-Materialistische Weltanschauung”.Begitu juga Nippon mendirikan negara Dai Nippondi atas satu weltanschauung: Tennoo KoodooSeishin, Ibnu Saud mendirikan negara Arabia di atassatu weltanschauung; Islam. Demikian pula denganSun Yat Sen yang mendirikan negara Tiongkokmerdeka, mendasarkan pada San Min Chu I.

Bentangan sejarah ideologi-ideologi dunia yangkemudian berdialektika dengan nilai-nilai kearifanNusantara; kekeluargaan, gotong royong, tepa-slira,digali dan diramu menjadi lima prinsip yang disepakatimenjadi Pancasila. Pancasila adalah jiwa bangsa yangtelah ada, bukan diciptakan dan diadakan.Demikianlah Bung Karno menolak ketika acara peng-anugerahan gelar doctor honoris causa dari UniversitasGadjah Mada, Prof. Notonagoro berkata: “Saudara Soekarno,kami menghadiah-kan kepada saudara titel kehormatan Doc-tor Honoris Causa dalam ilmu ketatanegaraan, oleh karenasaudara pencipta Pancasila”.

Proses tersebut harus dikenalkan dalam metode pen-didikan Pancasila. Pancasila tidak boleh berhenti hanyabermakna semantik semata, sehingga tidak harus dihafal dandilafalkan setiap upacara. Pun tidak berhenti sebatas simbolisyang harus dipajang dan ditempel dalam setiap rumah dankantor-kantor. Itu semua tidak mendidik rakyat untukberdialektika dengan nilai-nilai adiluhung Pancasila, kalaunegara tetap berperilaku korup dan menindas rakyatnya.Pendidikan Pancasila akan kehilangan makna, jika penegakanhukum tidak berpihak pada keadilan bagi kaum lemah. Bagi

rakyat arus bawah, Pancasila benar-benar hadir menjadisemangat zaman (zetgeist) kalau saja negara menghadirkansekolah dan fasilitas kesehatan yang murah dan terjangkau.

Rakyat tidak butuh ceramah-ceramah, kursus dan pe-latihan Pancasila. Yang dibutuhkan adalah nilai-nilai Pancasilahadir bersama untuk keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.Jika kesejahteraan tercapai, kebebasan beragama tidak terusikdan teradu domba. Nilai-nilai kemanusiaan dijunjung tinggi,kalau negara menghargai martabat kemanusiaan rakyatnyadengan memberikan hak-hak ekonomi dan politiknya. Kalaukeadilan dan kesejahteraan tercapai, dengan sendirinyaseparatisme berguguran menuju satu NKRI. Dengan hidupsejahtera dan damai, demokrasi dengan musyawarah mufakatakan menjadi lebih indah daripada demokrasi yang dibajakkaum oligarki. Itulah paradigma baru pendidikan Pancasilayang diharapkan akan menggugurkan gerakan radikalisme.

Istim

ewa

URGENSI MENCETAK GENERASI QUR’ANI

Bung Karno. Melakukan pengembaraan weltanschauungnegara-negara di dunia.

Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Wahid Hasyim (WH) yang terletak di Gaten, Depok, Kabupaten Slemanmenyelenggarakan acara “Wisuda Santri dan Haflah Khotmil Qur’an” pada Kamis (19/5) lalu. Acara ini diikuti 150

santri dengan rincian 18 santri khatam bil hifdzi 30 juz, 132 santri bin nadzri serta mewisuda 162 santri yakni 20 siswaMI, 23 siswa MTs, 42 siswa MA, 55 santri madrasah diniyah, dan 22 santri ma’had aly. Dihadiri oleh Direktur PascasarjanaUIN Prof. Dr. Phil. H. Nurcholis Setiawan, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi DIY Drs. H. Maskul Haji, M.Pd.I, KepalaKemenag Kabupaten Sleman Drs H Arif Djufandi, M.Pd.I, dan beberapa tokoh lainnya. Kakanwil Drs. H. Maskul Haji, M.Pd.Idalam sambutannya mengatakan bahwa apa yang telah dipraktikkan oleh pesantren yang diasuh oleh KH Jalal Suyuti,SH ini sejalan dengan apa yang telah dilakukan pemerintah dalam hal ini Kemenag. “Yakni kita harus meningkatkankualitas pendidikan agama dan keagamaan, kualitas kerukunan umat beragama, dan kualitas antar umat beragama,”kata Kakanwil saat mengawali sambutannya.

Selain itu, lanjut Kakanwil, apa yang telah dilakukan Ponpes WH—yang saat ini masih terus berupaya membenahisarana dan prasarana fisik—dapat mencetak generasi tangguh. “Pendidikan yang dicanangkan Ponpes WH ini terbuktimampu mencetak generasi umat yang berkualitas. Tidak hanya mencerdaskan akal, tapi juga hatinya selalu berdzikirkepada Allah Swt,” tegas Kakanwil. Sehingga harapan untuk melahirkan generasi Qur’ani yang mampu membentengidirinya dari pengaruh negatif dapat ditangkal sedini mungkin. [BAP]

Page 7: Salam dari alam dari Redaksiedaksi - yogyakarta.kemenag.go.idyogyakarta.kemenag.go.id/file/dokumen/juni2011ok.pdfbangsa kembali dipertanyakan. Satu kelompok beranggapan, “Tanpa Pancasila

9BAKTI 239/MEI 2011

Pidato Bung Karno dalam sidang BPUPKI 1 Juni 1945 yangberapi-api: “Tuan-tuan sekalian, Weltanschauung ini

sudah lama harus kita bulatkan di dalam hati kita dan di dalampikiran kita, sebelum Indonesia Merdeka datang”.

Pidato Bung Karno yang panjang ingin menegaskankepada seluruh elemen bangsa Indonesia, sampai anak-cucunya hari ini. Yakni, Pancasila itu sudah lahir tertanammenjadi akar karakter budaya bangsa sejak zaman kerajaanMajapahit, bahkan jauh sebelum itu. Sehingga permenunganreflektif Bung Karno mampu melahirkan konsep; KebangsaanIndonesia, Internasionalisme atau perikemanusiaan, Mufakatatau demokrasi, Kesejahteraan social, dan yang kelima adalahKetuhanan.

Saat ini yang yang menjadi kebutuhan mendesak bangsaadalah melahirkan pemimpin-pemimpin yang Pancasilais,berjiwa Pancasila, berperilaku Pancasila dan berkarakterPancasila. Dari lurah, camat, bupati, gubernur sampai menteridan presidennya, harus mengejawantahkan Pancasila dalamseluruh ritme kepemimpinannya. Pemimpin Pancasilaisbukanlah pemimpin gaya Orde Baru yang hanya menjadikanPancasila sebagai alat legitimasi kekuasaan yang despotisdan korup. Sesungguhnya rezim Orde Baru yang memaksakanasas tunggal Pancasila telah menginjak-injak asas demokrasidalam ruh Pancasila. Pancasila oleh Soeharto dan rezimnyahanya menjadi gincu/lipstick yang menampilkan keindahanyang palsu. Tampak di luar, dipajang di segala tempat, di-gembor-gemborkan di gedung-gedung, dikurikulumkan disekolah-sekolah, namun tidak ada maknanya.

Indonesia yang merdeka sebagaimana diharapkan parafounding fathers, membutuhkan Pancasila sebagai garam.Tidak perlu tampak, tetapi bisa membuat sedap semua menumasakan. Sekarang bukan zamannya lagi melakukan doktrinasikepada anak bangsa untuk menghapal butir-butir Pancasila.Apa untungnya jika anak-anak tetap masih belum men-dapatkan keadilan, hak-hak pendidikan, dan jaminan hidupyang sejahtera?

Negara ini bukan hanya milik para penguasa, bukan lahansubur yang hanya didominasi para konglomerat. Tetapi,Negara ini milik semua, atau kalau menurut Bung Karno; “kitahendak mendirikan suatu negara semua buat semua.” Itulahyang disebut sebagai sila Keadilan dalam sila kelima. Misikeadilan harus menjadi harga mati bagi pemimpin, siapapunyang terpilih. Kalau masih terdapat jurang lebar yang memisah-kan rakyat miskin dengan kaum berpunya, berarti kita gagalmelahirkan pemimpin yang pancasilais.

Demikian pula dengan prinsip kerakyatan. Kerakyatanbukan berarti sosialisme, memberikan kebebasan sebebas-bebasnya, mendewakan kerumunan massa. Tetapi kerakyatanmenurut Pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin olehhikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.

Wakil-wakil rakyat kita harus bijak dalam membawa suaraaspirasi rakyat, melalui musyawarah yang menempatkankepentingan rakyat diatas kepentingan wakilnya. Wakil rakyatbukan tukang stempel atas kebijakan penguasa, sebagaimanayang terjadi selama rezim Orde Baru berkuasa.

Sementara bahaya laten separatisme, yang mengancampersatuan Indonesia tidak akan berujung selama ketidakadilanmasih terus dipertunjukkan penguasa. Nasionalisme itu bukanhanya milik orang Jawa, Ambon, Sumatera atau yang lain,nasionalisme adalah milik semua anak bangsa, dan berhakhidup damai bersatu di bawah kibaran merah putih. Dengancatatan, nasionalisme kita bukanlah nasionalisme yangchauvinistis, mengagung-agungkan bangsa sendiri, me-rendah-rendahkan bangsa lain. Singkirkan paham “Indone-sia uber Alles” (Indonesia di atas semua bangsa). Makaprinsip kemanusiaan yang adil dan beradab harus menjadimisi suci pemimpin Indonesia, untuk mengantarkan bangsa-nya ditengah pergaulan global. Pergaulan dengan bangsa-bangsa lain di dunia, bukan berarti tunduk menjadi budak,diam ketika ada intervensi pihak asing. Namun ke-sadaranpersamaan derajat antara bangsa kita dengan bangsa lainuntuk bekerjasama dan menjalin persaudaraan.

Puncak dari semua prinsip tersebut adalah Ketuhanan.Kata Bung Karno; “Hendaknya negara Indonesia ialah negarayang tiap-tiap orangnya dapat menyembah Tuhannya dengancara yang leluasa. Segenap rakyat hendaknya bertuhan secarakebudayaan, yakni tiada “egoisme agama”. Presiden Indone-sia harus ber-Tuhan, jangan menuhankan kekuasaan.Sehingga konflik horizontal yang mengatasnamakan agama,bisa mereda.

Belum lagi isu bangkitnya Negara Islam Indonesia yangmeresahkan masyarakat dengan berbagai modus kriminalnya.Kartosuwiryo dan NII-nya telah melakukan gerakan yangkeluar dari konsensus bersama; keluar dari NKRI, tidak me-nerima Pancasila sebagai ideologi bangsa, dan tidak menerimaUUD 1945 sebagai konstitusi bernegara. Bahkan dalamdakwaan, Kartosuwiryo berusaha melakukan pembunuhanterhadap presiden Soekarno sebagai presiden yang sah ataskeputusan sidang PPKI (Dokuritsu Zyunbi Inkai).

Baik NII pragmatis maupun NII ideologis, negara RepublikIndonesia yang berdaulat harus segera mengambil tindakanhukum yang tegas. Artinya tidak melakukan pembiaranterhadap bahaya laten NII hanya karena secara politis NIImemiliki ikatan dengan beberapa tokoh parpol besar. NIIideologis yang bercita-cita mendirikan negara Islam memangtelah lama bubar. Namun sisa-sisanya yang menjadi gerakansporadis harus tetap diwaspadai oleh negara untuk menjaminhak-hak konstitusional warga negara agar dapat hidup amantenteram dan damai.

Gugun El Guyanie

Pidato Lahirnya Pancasila

Page 8: Salam dari alam dari Redaksiedaksi - yogyakarta.kemenag.go.idyogyakarta.kemenag.go.id/file/dokumen/juni2011ok.pdfbangsa kembali dipertanyakan. Satu kelompok beranggapan, “Tanpa Pancasila

10 BAKTI 239/MEI 2011

Mencari Sosok Keluarga Sakinah TeladanOleh H. Nur Ahmad Ghozali

Keluarga Sakinah merupakan istilah yang khas Indonesiayang menggambarkan suatu keluarga yang bahagia

dalam perspektif ajaran Islam. Keluarga Sakinah adalah satuungkapan untuk menyebut sebuah keluarga yang fungsionaldalam mengantar orang pada cita-cita dan tujuan membangunkeluarga, sebagaimana dituntunkan Rasulullah Saw.

Menikah tidak terlalu sulit, tetapi membangun keluargabahagia bukan sesuatu yang mudah. Pekerjaan membangun,pertama harus didahului dengan adanya gambar yangmerupakan konsep tentang keluarga bahagia. Konsepkeluarga bahagia yang islami, biasanya disebut dengan istilahKeluarga Sakinah.

Dampak kemajuan ilmu kemajuan mengubah hampirseluruh hal pokok dalam kehidupan dan kehidupan manusiatermasuk kehidupan keluarga.

keluarga adalah garda terdepan dalam membangun masadepan bangsa peradaban dunia. Dari rahim keluarga lahirberbagai gagasan perubahan dalam menata tatananmasyarakat yang lebih baik.

Namun saat ini di tengah arus deras pergeseran nilai sosialdalam masyarakat kita ada pergeseran nilai sosial tampak padakecenderungan makin permisifnya keluarga-keluarga dimasyarakat kita.

Lalu bagaimana mencari sosok keluarga sakinah yang bisamenjadi panutan masyarakat ditengah derasnya arusglobalisasi saat ini?

Keluarga merupakan unit terkecil yang penting dalampembentukan dan pembinaan keluarga sakinah. Keluarga akanmembentuk karakter dan berpengaruh kepada lingkungannya,jika karakter itu baik maka akan berpengaruh baik kepada

lingkungannya, tetapi jika karakter itu tidak baikmaka ia akan berpengaruh pula kepadalingkungannya yang tidak baik, karakter itu jugaakan berpengaruh luas bahkan akan menjelmamenjadi karakter bangsa. Masyarakat yangterbangun dari keluarga-keluarga sakinah adalahmasyarakat marhamah yang selanjutnyamembentuk bangsa yang baldatun thayyibatunwarabbun ghafur. Untuk menjadikan keluargabangsa yang sakinah, maka diperlukanketeladanan.hal ini menjadi penting karenaketeladanan akan ditiru, diikuti dan diteladanioleh masyarakat luas dan ini akan berdampakbaik bagi penciptaan karakter bangsa yang baikdi tengah meluasnya pengaruh budaya yangtidak sesuai dengan nilai-nilai luhur agama danakhlakul karimah sebagai efek negatif dariglobalisasi, kemajuan ilmu pengetahuan danteknologi informsi dewasa ini.

Untuk membentuk keluarga sakinah teladanmaka diselenggarakanlah pemilihan keluarga

sakinah secara berjenjang dari tingkat kecamatan sampaidengan tingkat nasional. Kegiatan Pemilihan Keluarga SakinahTeladan tingkat Provinsi DIY direncanakan mulai awal bulanJuni dengan jadwal :

1) Senin, 6 Juni 2011 bertempat di Kota Yogyakarta2) Selasa,7 Juni 20011 bertempat di Bantul3) Rabu, 8 Juni 2011 bertempat di Kulonprogo4) Kamis,9 Juni 2011 bertempat di Gunungkidul5) Senin, 13 Juni 2011 bertempat di SlemanPenetapan Urutan Pemilihan Keluarga Sakinah Teladan

mulai tahun 2008 adalah sebagai berikut :

A. Pemilihan KST Tahun 2006 :1) Juara I Keluarga Hj. Mursih Darsono dari Kota

Yogyakarta2) Juara II Keluarga KH. Aziz Umar BA dari Bantul3) Juara III Keluarga KH. Mursid IM Muh. Karsidi dari

Kulonprogo

B. Pemilihan KST Tahun 2007 :1) Juara I Keluarga Drs. H. Albani Soepardjo dari Sleman2) Juara II Keluarga Hj. Hasyimah Martosubroto dari

Kulonprogo3) Juara III Keluarga Drs. H. Budi Sudjodo dari Kota

Yogyakarta

C. Pemilihan KST Tahun 2008 :1) Juara I Keluarga Drs. H. Damanhuri, MBA, MM dari

Sleman

Dok. BAKTI

Page 9: Salam dari alam dari Redaksiedaksi - yogyakarta.kemenag.go.idyogyakarta.kemenag.go.id/file/dokumen/juni2011ok.pdfbangsa kembali dipertanyakan. Satu kelompok beranggapan, “Tanpa Pancasila

11BAKTI 239/MEI 2011

2) Juara II Keluarga Drs. H. F.H. Djurdjani dari KotaYogyakarta

3) Juara III Keluarga H. Samsudini dari Bantul

D. Pemilihan KST Tahun 2009 :1) Juara I Keluarga Hj. Umanah Hadjid Muthohar dari Kota

Yogyakarta2) Juara II Keluarga Drs. H. Abdullah Slemet MA dari

Bantul3) Juara III keluarga H. Sujarwo Utomo dari Gunungkidul

E. Pemilihan KST Tahun 2010 :1) Juara I Keluarga Drs. H. Suradi dari Kulonprogo2) Juara II Keluarga Drs. H. Ma’mun Mura’I, LML dari

Sleman3) Juara III keluarga Drs. H.R. Sudjoko dari Kota

YogyakartaSedangkan ditingkat nasional anugerah keluarga sakinah

teladan digelar bersamaan dengan rangkaian upacara hariulang tahun RI di Jakarta. Prestasi Provinsi D.I.Yogyakarta ditingkat nasional antara lain pada tahun 2005 meraih peringkatke 3 yang diwakili oleh Ibu Hj. Mursih Darsono dari Wirobrajandan tahun 2009 Ibu Hj. Umanah Hadjid Muthohar dariKotagede meraih peringkat ke 2.

Pekerjaan membangun keluarga berlangsung sepanjanghidup, sejak menikah, mencari nafkah, mempunyai anak,mendidik anak, mantu, momong cucu dan seterusnya hinggakakek nenek. Jika membangun rumah dinyatakan selesai ketikabangunan itu berdiri lengkap, membangun keluarga tidakpernah selesai dan tidak pernah lengkap. Sepanjang perjalananhidup berkelurga selalu saja ada kekurangan yang ditemukandan problem yang dihadapi. Hidup berkeluarga bukanpersoalan matematis yang serba pasti tetapi persoalan sosialyang selalu mengalami perubahan. Oleh karena itu prinsip-prinsip pembangunan keluarga tidak sepenuhnya mengikutikaidah logika atau matematika tetapi lebih pada afektif danketeladanan.

Keluarga Sakinah adalah keluarga yang dibina atasperkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan spiritualdan material scara layak dan seimbang, diliputi suasana kasihsayang antara anggota keluarga dan lingkungannya denganselaras, serasi serta mampu mengamalkan, menghayati danmemperdalam nilai-nilai keimanan, ketakwaan dan akhlak muliadalam kehidupan masyarakat.

Keluarga sakinah teladan adalah sosok keluarga muslimyang memegang predikat keteladanan di daerahnya masing-masing. Mereka adalah orang-orang yang berhasil dalammembina kehidupan rumahtangganya dan mendidik anak-anaknya dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan agama(Iptek dan imtak) sehingga anak-anaknya memperolehpendidikan secara optimal dan menjadi masnusia yang bergunabagi bangsa dan agama. Disamping itu keluarga sakinahteladan adalah orang-orang yang mempunyai keteladan didalam lingkungan masyarakatnya. Mereka mampu membagiwaktunya antara kepentingan rumah tangga dan masyarakat,aktif berorganisasi dan menciptakan karya sosial srta berusahadalam meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan.

Keluarga sakinah teladan adalah orang-orang yang selaluaktif dalam menunjang program pemerintah seperti aktif dan

berpartisipasi dalam kegiatan majlis ta’lim, pemberantasanbuta huruf al qur’an dan huruf latin serta kegiatan kegiatanKeluarga Berencana (KB), Usaha Perbaikan Gizi Keluarga(UPGK), Jum’at bersih dan Penanggulangan HIV/AIDS danlain-lainnya.

Syarat peserta KST :1. Beragama Islam2. Pasangan suami istri yang sah3. Usia perkawinan minimal 30 tahun4. Pendidikan minimal SMP5. Sehat jasmani dan rohani6 Belum pernah menjadi peserta pemilihan keluarga

sakinah

Aspek penilaian :1. Pemahaman dan pengamalan ajaran aggama Islam antara

lain :a. Memahami pokok-pokok ajaran Islam di bidang

akidah, syariah dan akhlakb. Menjalankan ibadah wajib dan sunnah secara

berkesinambungan dengan penuh pengertian dankesadaran sebagai seorang muslim, serta berakhakmulia.

c. Mampu menciptakan suasana keagamaan dalam rumahtangga antara lain membaca al qur’an, shalatberjamaah, suka bersadaqah, belajar agama dan amalkebajikan.

2. Penghayatan dan pengamalan kehidupan berbangsaantara lain :

a. Mengembangkan sikap saling menghormati dantolong menolong tanpa membedakan suku, agamadan bangsa

b. Membina dan mengembangkan kesatuan danpersatuan dalam keluarga, masyarakat dan bangsa.

3. Perkawinan dan kehidupan rumah tangga antara lain :a. Usia perkawinan minimal 30 tahun, mempunyai anak

dan tidak pernah ceraib. Memberikan prioritas terhadap pendidikan anak dan

anggota keluarga serta berhasil membimbing anak-anak sebagai manusia sholeh yang mampu berperanmemberikan manfaat bagi lingungannya.

4. Pengetahuan Umuma. Mempunyai pengetahuan tentang perundang-

undangan, GBHN, Pancasila dan hukum perkawinan.b. Dapat berkiprah dalam masyarakat di lingkungannya

serta organisasi masyarakat Islam,c. Dapat memberikan solusi pada ermaslahan-

permaslahan aktual yang berkembang di tengahmasyarakat.

Dalam Islam, Keluarga Sakinah merupakan salah satu pi-lar penopang yang sangat penting dalam masyarakat. Iamendapat perhatian serius, dan ini nampak dalam ayat-ayat alquran yang secara intens membicarakan masalah keluarga.

Page 10: Salam dari alam dari Redaksiedaksi - yogyakarta.kemenag.go.idyogyakarta.kemenag.go.id/file/dokumen/juni2011ok.pdfbangsa kembali dipertanyakan. Satu kelompok beranggapan, “Tanpa Pancasila

12 BAKTI 239/MEI 2011

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIANOMOR 53 TAHUN 2010

TENTANGDISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

K E D I N A S A NK E D I N A S A N

Pasal 14

Pelanggaran terhadap kewajiban masuk kerja dan menaati ketentuanjam kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 angka 9, Pasal 9angka 11, dan Pasal 10 angka 9 dihitung secara kumulatif sampaidengan akhir tahun berjalan.

Bagian KeempatPejabat yang Berwenang Menghukum

Pasal 15

(1) Presiden menetapkan penjatuhan hukuman disiplin bagi PNSyang menduduki jabatan struktural eselon I dan jabatan lainyang pengangkatan dan pemberhentiannya menjadi wewenangPresiden untuk jenis hukuman disiplin sebagaimana dimaksuddalam Pasal 7 ayat (4) huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e.

(2) Penjatuhan hukuman disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat(1) ditetapkan berdasarkan usul dari Pejabat PembinaKepegawaian.

Pasal 16

(1) Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat menetapkan penjatuhanhukuman disiplin bagi :a. PNS yang menduduki jabatan :

1. struktural eselon I di lingkungannya untuk jenis hukumandisiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2),ayat (3), dan ayat (4) huruf a;

2. fungsional tertentu jenjang Utama di lingkungannya untukjenis hukuman disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal7 ayat (2), ayat (3), dan ayat (4);

3. fungsional umum golongan ruang IV/d dan golongan ruangIV/e di lingkungannya untuk jenis hukuman disiplinsebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2), ayat (3),dan ayat (4) huruf a, huruf d, dan huruf e;

4. struktural eselon II dan fungsional tertentu jenjang Madyadan Penyelia di lingkungannya untuk jenis hukuman disiplinsebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) dan ayat(4);

5. struktural eselon II di lingkungan instansi vertikal dan pejabatyang setara yang berada di bawah dan bertanggung-jawab kepada Pejabat Pembina Kepegawaian untuk jenishukuman disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7ayat (2), ayat (3), dan ayat (4);

6. fungsional umum golongan ruang IV/a sampai dengangolongan ruang IV/c di lingkungannya untuk jenis hukumandisiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) danayat (4) huruf a, huruf d, dan huruf e;

7. struktural eselon III ke bawah, fungsional tertentu jenjangMuda dan Penyelia ke bawah di lingkungannya untuk jenishukuman disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7ayat (3) huruf c dan ayat (4); dan

8. fungsional umum golongan ruang III/d ke bawah di

lingkungannya untuk jenis hukuman disiplin sebagaimanadimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) huruf c dan ayat (4)huruf a, huruf d, dan huruf e.

b. PNS yang dipekerjakan di lingkungannya yang mendudukijabatan :1. struktural eselon I untuk jenis hukuman disiplin sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2);2. fungsional tertentu jenjang Utama untuk jenis hukuman

disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) danayat (4) huruf b dan huruf c;

3. fungsional umum golongan ruang IV/d dan golongan ruangIV/e untuk jenis hukuman disiplin sebagaimana dimaksuddalam Pasal 7 ayat (2); dan

4. struktural eselon II ke bawah dan fungsional tertentujenjang Madya dan Penyelia ke bawah untuk jenis hukumandisiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (4)huruf b dan huruf c;

c. PNS yang diperbantukan di lingkungannya yang mendudukijabatan :1. struktural eselon I untuk jenis hukuman disiplin sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2), ayat (3), dan ayat (4)huruf a;

2. fungsional tertentu jenjang Utama untuk jenis hukumandisiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2),ayat (3), dan ayat (4) huruf a, huruf b, dan huruf c;

3. fungsional umum golongan ruang IV/d dan golongan ruangIV/e untuk jenis hukuman disiplin sebagaimana dimaksuddalam Pasal 7 ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) huruf a;

4. struktural eselon II dan fungsional tertentu jenjang Madyauntuk jenis hukuman disiplin sebagaimana dimaksud dalamPasal 7 ayat (3) dan ayat (4) huruf a, huruf b, dan hurufc;

5. fungsional umum golongan ruang IV/a sampai dengangolongan ruang IV/c untuk jenis hukuman disiplinsebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) dan ayat(4) huruf a;

6. struktural eselon III ke bawah dan fungsional tertentu jenjangMuda dan Penyelia ke bawah untuk jenis hukuman disiplinsebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) huruf cdan ayat (4) huruf a, huruf b, dan huruf c; dan

7. fungsional umum golongan ruang III/d ke bawah untukjenis hukuman disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal7 ayat (3) huruf c dan ayat (4) huruf a;

d. PNS yang dipekerjakan ke luar instansi induknya yangmenduduki jabatan :1. struktural eselon I untuk jenis hukuman disiplin

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) dan ayat(4) huruf a;

2. struktural eselon II ke bawah dan fungsional tertentujenjang Utama ke bawah untuk jenis hukuman disiplinsebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) dan ayat(4) huruf a, huruf d, dan huruf e; dan

3. fungsional umum golongan ruang IV/e ke bawah untukjenis hukuman disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal7 ayat (3) dan ayat (4) huruf a, huruf d, dan huruf e;

e. PNS yang diperbantukan ke luar instansi induknya yangmenduduki jabatan structural eselon II ke bawah, jabatanfungsional tertentu jenjang Utama ke bawah, dan jabatan

Page 11: Salam dari alam dari Redaksiedaksi - yogyakarta.kemenag.go.idyogyakarta.kemenag.go.id/file/dokumen/juni2011ok.pdfbangsa kembali dipertanyakan. Satu kelompok beranggapan, “Tanpa Pancasila

13BAKTI 239/MEI 2011

Bersambung

fungsional umum golongan ruang IV/e ke bawah, untuk jenishukuman disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat(4) huruf d dan huruf e;

f. PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan pada PerwakilanRepublik Indonesia di luar negeri, untuk jenis hukuman disiplinsebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) dan ayat (4)huruf a, huruf d, dan huruf e; dan

g. PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan pada negara lainatau badan internasional, atau tugas di luar negeri, untukjenis hukuman disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) huruf a, huruf d, dan huruf e.

(2) Pejabat struktural eselon I dan pejabat yang setara menetapkanpenjatuhan hukuman disiplin bagi :a. PNS yang menduduki jabatan :

1. struktural eselon II, fungsional tertentu jenjang Madya, danfungsional umum golongan ruang IV/a sampai dengangolongan ruang IV/c di lingkungannya, untuk jenis hukumandisiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2);dan

2. struktural eselon III, fungsional tertentu jenjang Muda danPenyelia, dan fungsional umum golongan ruang III/b sampaidengan III/d di lingkungannya, untuk jenis hukuman disiplinsebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) huruf adan huruf b;

b. PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan di lingkungannyayang menduduki jabatan struktural eselon II, jabatanfungsional tertentu jenjang Madya, dan jabatan fungsionalumum golongan ruang IV/a sampai dengan golongan ruangIV/c untuk jenis hukuman disiplin sebagaimana dimaksuddalam Pasal 7 ayat (2); dan

c. PNS yang diperbantukan di lingkungannya yang mendudukijabatan struktural eselon III, jabatan fungsional tertentu jenjangMuda dan Penyelia, dan jabatan fungsional umum golonganruang III/b sampai dengan golongan ruang III/d untuk jenishukuman disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat(3) huruf a dan huruf b.

(3) Pejabat struktural eselon II dan pejabat yang setara menetapkanpenjatuhan hukuman disiplin bagi :a. PNS yang menduduki jabatan :

1. struktural eselon III, fungsional tertentu jenjang Muda danPenyelia, dan fungsional umum golongan ruang III/c dangolongan ruang III/d di lingkungannya, untuk jenis hukumandisiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2);dan

2. struktural eselon IV, fungsional tertentu jenjang Pertamadan Pelaksana Lanjutan, dan fungsional umum golonganruang II/c sampai dengan golongan ruang III/b dilingkungannya, untuk jenis hukuman disiplin sebagaimanadimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) huruf a dan huruf b;

b. PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan di lingkungannyayang menduduki jabatan struktural eselon III, jabatanfungsional tertentu jenjang Muda dan Penyelia, dan jabatanfungsional umum golongan ruang III/c dan golongan ruang III/d untuk jenis hukuman disiplin sebagaimana dimaksud dalamPasal 7 ayat (2); dan

c. PNS yang diperbantukan di lingkungannya yang mendudukijabatan struktural eselon IV, jabatan fungsional tertentujenjang Pertama dan Pelaksana Lanjutan, dan jabatanfungsional umum golongan ruang II/c sampai dengan golonganruang III/b untuk jenis hukuman disiplin sebagaimana dimaksuddalam Pasal 7 ayat (3) huruf a dan huruf b.

(4) Pejabat struktural eselon II yang atasan langsungnya :a. Pejabat Pembina Kepegawaian; danb. Pejabat struktural eselon I yang bukan Pejabat Pembina

Kepegawaian, selain menetapkan penjatuhan hukumandisiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (3) jugaberwenang menetapkan penjatuhan hukuman disiplin bagiPNS yang menduduki jabatan struktural eselon IV ke bawah,

jabatan fungsional tertentu jenjang Pertama dan PelaksanaLanjutan, dan jabatan fungsional umum golongan ruang III/dke bawah di lingkungannya, untuk jenis hukuman disiplinsebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) huruf c.

(5) Pejabat struktural eselon III dan pejabat yang setara menetapkanpenjatuhan hukuman disiplin bagi :a. PNS yang menduduki jabatan :

1. struktural eselon IV, fungsional tertentu jenjang Pertamadan Pelaksana Lanjutan, dan fungsional umum golonganruang II/c sampai dengan golongan ruang III/b dilingkungannya, untuk jenis hukuman disiplin sebagaimanadimaksud dalam Pasal 7 ayat (2); dan

2. struktural eselon V, fungsional tertentu jenjang Pelaksanadan Pelaksana Pemula, dan fungsional umum golonganruang II/a dan golongan ruang II/b di lingkungannya, untukjenis hukuman disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal7 ayat (3) huruf a dan huruf b;

b. PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan di lingkungannyayang menduduki jabatan struktural eselon IV, jabatanfungsional tertentu jenjang Pertama dan Pelaksana Lanjutan,dan jabatan fungsional umum golongan ruang II/c sampaidengan golongan ruang III/b untuk jenis hukuman disiplinsebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2); dan

c. PNS yang diperbantukan di lingkungannya yang mendudukijabatan struktural eselon V, jabatan fungsional tertentujenjang Pelaksana dan Pelaksana Pemula, dan jabatanfungsional umum golongan ruang II/a dan golongan ruang II/b untuk jenis hukuman disiplin sebagaimana dimaksud dalamPasal 7 ayat (3) huruf a dan huruf b.

(6) Pejabat struktural eselon IV dan pejabat yang setaramenetapkan penjatuhan hukuman disiplin bagi :a. PNS yang menduduki jabatan :

1. struktural eselon V, fungsional tertentu jenjang Pelaksanadan Pelaksana Pemula, dan fungsional umum golonganruang II/a dan golongan ruang II/b di lingkungannya, untukjenis hukuman disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal7 ayat (2); dan

2. fungsional umum golongan ruang I/a sampai dengangolongan ruang I/d untuk hukuman disiplin sebagaimanadimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) huruf a dan huruf b;

b. PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan di lingkungannyayang menduduki jabatan struktural eselon V, jabatanfungsional tertentu jenjang Pelaksana dan Pelaksana Pemula,dan jabatan fungsional umum golongan ruang II/a dangolongan ruang II/b untuk jenis hukuman disiplin sebagaimanadimaksud dalam Pasal 7 ayat (2); dan

c. PNS yang diperbantukan di lingkungannya yang mendudukijabatan fungsional umum golongan ruang I/a sampai dengangolongan ruang I/d untuk hukuman disiplin sebagaimanadimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) huruf a dan huruf b.

(7) Pejabat struktural eselon V dan pejabat yang setara menetapkanpenjatuhan hukuman disiplin bagi :a. PNS yang menduduki jabatan fungsional umum golongan

ruang I/a sampai dengan golongan ruang I/d dilingkungannya, untuk jenis hukuman disiplin sebagaimanadimaksud dalam Pasal 7 ayat (2); dan

b. PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan di lingkungannyayang menduduki jabatan fungsional umum golongan ruang I/a sampai dengan golongan ruang I/d untuk jenis hukumandisiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2).

Page 12: Salam dari alam dari Redaksiedaksi - yogyakarta.kemenag.go.idyogyakarta.kemenag.go.id/file/dokumen/juni2011ok.pdfbangsa kembali dipertanyakan. Satu kelompok beranggapan, “Tanpa Pancasila

14 BAKTI 239/MEI 2011

Tafsir Tematik

Diasuh olehJa’far Arifin

Manusia, Umat yang SatuPerhatikan firman Allah SWT, dalam Al-Qur’an Al-Karim

surat Hud ayat 118-119 :

Artinya : ”Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Diamenjadikan manusia umat yang satu, tetapi merekasenantiasa berselisih pendapat. Kecuali orang-orang yangdiberi rahmat oleh Tuhanmu. dan untuk itulah Allah men-ciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telahditetapkan: Sesungguhnya Aku akan memenuhi nerakajahannam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semua-nya.”

Tafsir ayatAllah mengabarkan bahwasanya Dia mampu menjadikan

seluruh umat manusia menjadi umat yang satu dalam keimananataupun dalam kekafiran. Akan tetapi disebabkan merekaselalu dalam perselisihan pendapat, yakni perselisihan antaramanusia dalam agama mereka, keyakinan agama dan golonganmereka, serta madzhab dan pemikiran mereka, menjadikanmereka menjadi tidak satu dalam keimanan.

Hanya orang-orang yang dirahmati dari kalangan pengikutpara Rasul. Mereka adalah orang-orang yang berpegang teguhkepada perintah agama yang disampaikan oleh para RasulAllah kepada mereka. Demikian seterusnya hingga sampaikepada Nabi Muhammad SAW, penutup para Rasul dan paraNabi. Mereka mengikuti beliau, membenarkan, dan membela-nya. Maka mereka meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat,karena merekalah al-firqatun najiyah (golongan yangselamat), sebagaimana disebutkan dalam hadits yang di-riwayatkan dalam kitab-kitab Musnad dan Sunan dari berbagaijalur yang saling menguatkan. Yaitu, “Sesungguhnya kaumYahudi telah terpecah menjadi tujuh puluh satu (71) golongan.Dan Nasrani telah terpecah menjadi tujuh puluh dua (72)golongan. Dan umat ini akan terpecah menjadi tujuh puluhtiga (73) golongan. Semuanya di dalam neraka kecuali satugolongan.”Para sahabat berkata, “Siapakah mereka wahaiRasulullah?” Beliau menjawab, “Yaitu, siapa saja yangmengikuti jalan yang aku dan para sahabatku berada diatasnya.” (Lihat Musnad Ahmad (II/332), Sunan Abu Dawud(IV/5), Sunan Ibnu Majah (II/332), Tuhfatul Ahwadzi (VII/397), Shahih Abu Dawud (no.4596), At-Tirmidzi (no.2640),Ibnu Majah (no.3992).

Allah mengabarkan, bahwasanya telah ditetapkan dalamqadha’ dan qadar-Nya, dengan kesempurnaan ilmu danhikmah-Nya bahwa di antara hamba yang Dia ciptakan, adayang berhak mendapatkan surga dan ada yang berhak men-dapatkan neraka. Dan Allah pasti akan memenuhi neraka

jahannam dengan dua makhluk, yaitu jin dan manusia. DanAllah mempunyai hujjah yang nyata dan hikmah yangsempurna.

Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbulperselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberiperingatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yangbenar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentangperkara yang mereka perselisihkan. tidaklah berselisih tentangkitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepadamereka kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, Karena dengki antara mereka sendiri.Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang berimankepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itudengan kehendak-Nya. dan Allah selalu memberi petunjukorang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.(LihatQS.Al-Baqarah : 213)

Adapun yang dimaksud umat yang satu adalah satuakidah, yaitu percaya kepada Allah Yang Maha Esa, karenamanusia sejak dilahirkan ke dunia telah menganut kepercayaantauhid. Allah telah mengambil kesaksian terhadap manusia,sejak mereka dikeluarkan dari sulbi. “Dan (ingatlah), ketikaTuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbimereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka(seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” merekamenjawab: “Betul (Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi”.(Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamutidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalahorang-orang yang lengah terhadap Ini (keesaan Tuhan)”,(Lihat QS.Al-A’raaf : 172)

Sebagaimana disebutkan dalam kitab Fathu al-Baari (XIII/444) dan Muslim (IV/2186), Al-Bukhari (no.7449). Diriwayatkansebuah hadits dari Abu Hurairah RA. ia berkata, RasulullahSAW bersabda : “Surga dan neraka saling berdebat. Surgaberkata, “Mengapa tidak masuk kepadaku kecuali orang-or-ang yang lemah dan rendah.” Dan neraka berkata, “Aku di-penuhi dengan orang-orang yang sombong dan parapenguasa.” Maka Allah SWT berkata kepada surga, “Engkauadalah rahmat-Ku, dengan mu aku merahmati siapa saja yangAku kehendaki.” Dan Allah berkata kepada neraka, “Engkauadalah siksaku, denganmu Aku menyiksa siapa saja yang Akukehendaki.” Dan masing-masing kalian berdua akan dipenuhi(oleh penghuninya). Adapun surga, di dalamnya senantiasaada tempat yang berlebih, hingga Allah menciptakan makhlukyang menempati kelebihan tempat surga tersebut. Adapunneraka, ia selalu berkata, “apakah ada tambahan, sehinggaRabb yang Maha Perkasa meletakkan kaki-Nya, maka Nerakaberkata, “Cukup-cukup, demi kemuliaan-Mu.

Page 13: Salam dari alam dari Redaksiedaksi - yogyakarta.kemenag.go.idyogyakarta.kemenag.go.id/file/dokumen/juni2011ok.pdfbangsa kembali dipertanyakan. Satu kelompok beranggapan, “Tanpa Pancasila

15BAKTI 239/MEI 2011

K E S E H A T A NK E S E H A T A N Diasuh olehdr. Tejo Katon, S.Si, MBA

Asam Urat

Pembaca dapat berpartisipasi denganmengirimkan pertanyaan seputar kesehatanmelalui SMS dengan nomor 085727258783,081578113939 atau lewat email dengan alamat :[email protected].

Jawab :

Ass.wr.wb. dr. Tejo Katon,S.Si,MBA yth. Akhir-akhir ini kedua kaki saya terasa pegal-pegal dannyeri sekali, sampai-sampai tidak bisa untuk berjalan, sebulan yang lalu dicek asam urat saya 8,6.Tolong jelaskan mengenai Asam Urat dan bahaya yang mungkin timbul. Terimakasih. Wassalam.

KT, Sleman, 085737165xxx

Jika melihat dari hasil kadar Asam urat saudara, makakemungkinan besar anda terkena penyakit Asam urat. Asamurat merupakan jenis rematik yang sangat menyakitkan yangdisebabkan oleh pengendapan kristal pada persendian, yangmengakibatkan tingginya kadar asam urat di dalam tubuh.Sendi-sendi yang diserang terutama adalah jari-jari kaki, lutut,tumit, pergelangan tangan, jari tangan dan siku. Selain nyeri,asam urat juga membuat persendian membengkak, meradang,panas dan kaku. Hampir 90% penyakit asam urat disebabkanoleh ketidakmampuan ginjal membuang asam urat secaratuntas dari tubuh melalui air seni. Penderita asam urat biasanyajuga memiliki keluhan lain seperti tekanan darah tinggi,penyakit ginjal, diabetes dan aterosklerosis. Jika dibiarkan,penyakit asam urat bisa berkembang menjadi batu ginjal danmengakibatkan gagal ginjal.

Penyakit asam urat memang sangat menganggu. Seringkaliaktivitas kita harus terganggu karena asam urat kita kambuh.Hal paling sering yang bisa menyebabkan kambuhnyapenyakit asam urat adalah karena kita seringkali tidak sadartelah memakan atau mengkonsumsi makanan yang dapatmenyebabkan asam urat. Pada sebagian penderita, asam uratyang berlebihan dapat tertimbun dalam jaringan ginjal danmembentuk batu ginjal, kadang-kadang juga ditemukan batudalam kandung kemih. Hal ini akan mengganggu fungsi ginjaldan kadang-kadang timbul nyeri hebat pada daerah pinggang.Selain karena faktor makanan, peningkatan produksi asamurat dalam darah juga bisa karena penyakit darah (penyakitsumsum tulang, polisitemia), obat-obatan (alkohol, obat-obatkanker, vitamin B12), penyebab lainnya adalah obesitas,penyakit kulit (psoriasis, kadar trigliserida yang tinggi).Untuk mengurangi kadar asam urat yang tinggi dalam darahdapat diobati dengan obat-obat anti hiperurikemia seperti al-lopurinol. Hindari mengkonsumsi makanan yang banyakmengandung purin. Berikut ini adalah beberapa makananpenyebab asam urat yang mengandung banyak purines. Yangpaling inti sebetulnya setiap kita mempunyai asam urat, karenaasam ini merupakan hasil dari metabolisme normal, tetapikadarnya harus dijaga dan tidak boleh sampai kelebihan.Normalnya tubuh kita hanya memerlukan sekitar 15 %tambahan purin, sedangkan sisanya tubuh bisa menyediakansendiri, kalau kita terlalu banyak makan makanan yangmengandung purin, maka kadar asam urat akan melebihi kadarnormal, yaitu diatas 7 mg/dl, ini akan mengakibatkan sendingilu dan bengkak, yang paling khas adalah sendi yang

terkena yaitu terutama sendi ibu jari kaki (podagra). Tentangpenggolongan makanan yang mengandung asam urat sebagaiberikut :

Hindari juga konsumsi minuman manis mengandungfruktosa tinggi seperti soda atau jus buah kemasan. Pemanisbuatan yang terkandung di dalamnya akan membuat tubuhlebih banyak memproduksi asam urat. Begitu banyak makananyang dapat penyebab asam urat. Hal ini tentu sangatlah tidaknyaman bagi para penderita asam urat. Oleh karena itu bagiAnda yang belum terkena penyakit ini, alangkah baiknyamenjaga pola hidup dengan sehat sebelum nantinya terserangpenyakit. Jadi bagi anda yang mempunyai kadar asam uratlebih dari 7 sebaiknya menghindari makanan yangmengandung purin tinggi dan membatasi/ mengurangimakanan yang mengandung purin sedang, sehingga sendisendi anda akan selalu sehat. Minum banyak cairan terutamaair. Cairan dapat membantu menghilangkan asam urat daritubuh dimana kebutuhan cairan tubuh sekitar 8 gelas sehari.

Semoga bermanfaat. Untuk lebih jelasnya saudara/ri KT,dapat konsultasi langsung di Unit Kesehatan Kanwil Ke-menterian Agama Provinsi DIY Jl. Sukonandi No. 8Yogyakarta. Dan bagi pegawai Kementerian Agama di seluruhDIY pelayanan askes dapat dilayani di Kanwil KementerianAgama Provinsi DIY. Mohon maaf bagi yang belum sempatterjawab pertanyaannya. Terimakasih.

No NAMA MAKANAN KADAR PURIN PER 100 GRAM BM SARAN

1 Jerohan ( Hati, Ginjal, Otak , Jantung, Paru, Usus, dll ), Golongan Ikan Laut ( Udang, tongkol, sarden, tengiri, kerang, kepiting, lobster, cumi cumi, remis,dll ), Ekstrak Daging (abon, dendeng ), Ragi/ tape, Makanan kalengan dan makanan yang mengandung alkohol.

150 - 800 mg purin tidak boleh dikonsumsi

2 Daging, ikan, kerang, kacang-kacangan, buncis, kangkung, kembang kol, bayam, daun pepaya, daun singkong, asparagus, Melinjo /emping, daun melinjo, dan jamur

50 - 150 mg purin harus dibatasi

3 Sayuran selain yang termasuk golongan 2 diatas, buah-buahan, susu atau keju, telur, dan serealia

0 - 50 mg purin Boleh dikonsumsi

Page 14: Salam dari alam dari Redaksiedaksi - yogyakarta.kemenag.go.idyogyakarta.kemenag.go.id/file/dokumen/juni2011ok.pdfbangsa kembali dipertanyakan. Satu kelompok beranggapan, “Tanpa Pancasila

16 BAKTI 239/MEI 2011

RRRRRedefinisi Islam Redefinisi Islam Redefinisi Islam Redefinisi Islam Redefinisi Islam Radikadikadikadikadikalalalalal

A G A M AA G A M A

Radikalisme acapkali dikaitkan dengan agama.Artinya, karakter radikal kebanyakan muncul dalam aksi-

aksi keagamaan. Di Indonesia, mayoritas penduduknyamuslim sehingga aksi-aksi keagamaan didominasi kaummuslim. Tak ayal, dalam konteks Indonesia, radikalismeberkonotasi pada aksi-aksi kelompok muslim (tertentu). Makaistilah “Islam Radikal” sangat familiar di telinga kita.

Setidaknya ada dua hal yang muncul di benak kita manakalamendengar istilah Islam radikal. Pertama, ia berkonotasipositif. Kedua, berkonotasi negatif. Hal ini tidak lain karenadalam commonsense kita sekian lama ini—setidaknya dalamdua dekade terakhir, term radikal cenderung identik denganaksi-aksi kekerasan dan anarkisme atas nama agama (Islam)yang dipertontonkan oleh kelompok Islam tertentu, misalnyadengan merusak tempat-tempat yang menurut mereka sarangmaksiat, merampok bank, atau bahkan bom bunuh diri.

Perspektif Etimologis dan HistorisSesungguhnya kalau ditelusur ke akar etimologisnya, kata

radikal lebih bermakna positif, tidak ada kaitannya denganfenomena negatif seperti militan, galak, dan ekstremis. Kataradikal (Inggris: radic, radical), mengandung arti asal, akar,dasar, tulen. Jadi radikalisme berarti cara berpikir ataubertindak yang mengakar, seakar-akarnya, dalam arti bahwapikiran dan tindakan tersebut diorientasikan demi perubahanmendasar, total, yang benar-benar kontras atau bertolakbelakang dengan apa yang tampak di permukaan (lahiriah).

Pengertian di atas, merujuk Farish A Noor (2006: 11-13),secara praksis terwujud di dalam cara berpikir, bersikap, danbertindak untuk sebuah tujuan tertentu sebagai protes atasstatus quo yang timpang. Pendek kata, radikalisme adalahpikiran atau tindakan tak kenal kompromi melawan main-stream. Di awal-awal abad 20, banyak pejuang antikolonialismeBarat yang dianggap radikal, misalnya Jose Rizal di Filipina,Pridi Banomyong di Siam, Bung Karno di Indonesia, MahatmaGandhi di India, Patrice Lumumba di Kongo, atau NelsonMandela di Afrika Selatan. Deretan nama tersebut adalah tokohradikal yang berbahaya. Bagi siapa? Tentu saja bagi kaumpenjajah atau rezim militer yang rasis, zalim, dan korup. Disebutradikal karena mereka tak kenal kompromi dalammemperjuangkan nilai-nilai luhur itu, menentang secara totalterhadap mainstream, yakni status quo, meski nyawa merekasebagai taruhan.

Agama dan Kritik SosialMerujuk Ackermann (1985: 2), agama pada dasarnya timbul

sebagai kritik yang sah terhadap masyarakat dan carahidupnya, dalam upaya meletakkan dasar yang kokoh bagiperbaikan nasib manusia secara keseluruhan. Di sinilah kitalihat dimensi kritis agama bahwa ia lahir sebagai kritik melawan

struktur yang timpang. Ketimpangan itu bisa berupa ke-tidakadilan, diskriminasi, penindasan, dan lain-lain. Olehkarena itulah dalam sejarahnya, nabi-nabi/penemu agamabesar adalah para tokoh yang menstimulasi dan sekaligusmenempatkan dirinya di garda depan dalam gerakan melawanketimpangan struktural.

Gerakan seperti itu tentu saja amat berbahaya dan radikalmenurut pandangan mainstream para penganut sistem yangtimpang, korup, dan zalim. Maka, dalam sejarahnya para nabipemimpin/penemu agama selalu dianggap sebagai orang-or-ang radikal. Buddha (ada yang mensinyalir, beliau adalah NabiZulkifli dalam tradisi Islam), misalnya, dianggap radikal olehkasta Brahmana, karena sistem ajarannya menolak danmengkritik hegemoni kasta tersebut, serta menekankan ke-pedulian pada isu-isu keadilan sosial.

Isa (Yesus) dianggap radikal oleh para elit agama Yahudi.Alasannya, pemikiran dan ajaran Isa menyerang pendetaYahudi yang hegemonik dengan berlindung dibalik tafsir-tafsirkeagamaan yang penuh rekayasa dan intrik. Oleh elit agamaYahudi, ajaran Isa dituduh sebagai “menghina agama Yahudi.”

Pun halnya dengan Muhammad. Kala itu para elit Quraisyjuga menganggapnya radikal, karena ajarannya melahirkan

Oleh Sabrur R.Soenardi

Bersambung ke halaman .... 27

Istimewa

Page 15: Salam dari alam dari Redaksiedaksi - yogyakarta.kemenag.go.idyogyakarta.kemenag.go.id/file/dokumen/juni2011ok.pdfbangsa kembali dipertanyakan. Satu kelompok beranggapan, “Tanpa Pancasila

17BAKTI 239/MEI 2011 17BAKTI 240/JUNI 2011

T A M U K I T AT A M U K I T A

Moh Mohammad Fajrul Falaakh lahir pada tanggal 2 April1959 di Gresik, Jawa Timur. Beliau mengambil gelar sarjananyadi bidang Kenegaraan Fakultas Hukum, Universitas GajahMada Yogyakarta tahun 1983. Saat ini beliau aktif sebagaipengajar hukum konstitusi, peradilan konstitusi, dandesentralisasi pada program S-1 dan S-2 di Fakultas HukumUGM dan anggota Komisi Hukum Nasional. Ia pernahbertugas sebagai anggota Komisi Konstitusi RI (2003-2004),Wakil Dekan Bidang Akademik di FHUGM (2001-2004), J u s t i c eSector Advisor (2000),dan National Gov-ernance Advi- s o r(1998-1999)pada kantorUNDP Jakarta.

F a j r u lF a l a a k hm e n e m p u hpendidikan diFakultas HukumUGM, serta diL o n d o n

School of Oriental and African Studies dan London School ofEconomic and Political Science. Ia adalah Eisenhower Fellow(2001), Fulbright Scholar on US Constitution (2000), dan Brit-ish Chevening Scholar (1997).

Selain artikel di beberapa surat kabar dan majalah,tulisannya meliputi antara lain: “Batas-batas Yuridis danKontrol Yudikatif atas Intelijen” dalam Reformasi IntelijenNegara (Jakarta: Pacivis UI & FES, 2005), “Governance Ac-countability in Southeast Asia” backgorund paper untukHuman Development Report 2002: Democratization in a frag-mented World (New York: HDR Office, 2002), Islam in Plural-ist Indonesia (Sydney: CIS Monograph, 2003) , Peta ReformasiHukum: Reformasi di Bawah Bayang-bayang Negara (Jakarta:Komisi Hukum Nasional, 2003), Implikasi Hukum ReformasiTNI-POLRI (Yogyakarta: Fakultas Hukum UGM, 2001).

Menanggapi beberapa isu radikalisme dan terorisme, Fajrulmengomentarinya dengan jawaban yang filosofis,mengembalikan kepada makna Pancasila. Jika toleransimasyarakat pada titik rendah, katanya, pemerintah yang harusmenegakkan ketertiban umum. Pemerintah berkewajibanmenjaga ketertiban umum melalui aparat kepolisian.“Kekerasan terjadi karena komandonya gamang. Agak sulitbagi aparat biasa untuk memasuki wacana teologi. Karenaitu, pemerintah dan penegak hukum seharusnya berpegangsaja pada ketertiban umum.”

Bagi Fajrul, butuh kesadaran baru bagi masyarakat Indo-nesia untuk memaknai Pancasila agar isu-isu radikalisasi

yang meresahkan bisa teratasi. Berakhirnya hegemoniOrde Baru dalam pemaknaan Pancasila, misalnya

melalui P4, membuat masyarakat bertanya-tanya, bahkan mencari pengganti

Pancasila. Pencarian tersebut seolah-olah mengandaikan Pancasila

dan UUD 1945 takmencukupi lagi.

Padahal, Pancasilabukanlah rumusanrigid. Nilai-nilai yangada dalam

P a n c a s i l a ,u n g k a pF a j r u lF a l a a k h ,s e l a l umenantang

Makna Pancasiladalam Kehidupan Bernegara

Mohammad Fajrul Falaakh

Page 16: Salam dari alam dari Redaksiedaksi - yogyakarta.kemenag.go.idyogyakarta.kemenag.go.id/file/dokumen/juni2011ok.pdfbangsa kembali dipertanyakan. Satu kelompok beranggapan, “Tanpa Pancasila

18 BAKTI 239/MEI 201118 BAKTI 240/JUNI 2011

Dok. BAKTI

bagi kita untuk bersikap kritis dan bertindak kreatif dalamhidup bernegara. “Nilai-nilai Pancasila, bukan kata Pancasila,justru harus dibreakdown ke dalam rumusan pasal-pasal,”terang dosen Hukum Konstitusi UGM dalam SarasehanNasional 2011, Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalamMenegakkan Konstitusionalitas Indonesia di Graha SabhaPramana, UGM, Senin (2/5/2011).

Seharusnya yang perlu dipertanyakan adalah sudahkahkita mencapai konsesus-konsesus legislasi dari Pancasila?Konsesus legislasi di sini dimaknai sebagai hasil kesepakatanbersama. Legislasi pancasila tidak boleh dimonopoli olehsalah satu pihak. Jika itu terjadi, sama halnya ketika Ordebaru, Pancasila menjadi direduksi sebagai instrumenmempertahankan status quo selama lebih dari 30 tahun.

Untuk itu, paparnya, proses legislasi bukannya harusdipagari, melainkan harus dibiarkan semakin terbuka,meskipun di bagian ini merupakan ranah sah dari wakil rakyat.Proses legislasi yang terbuka terhadap nilai-nilai Pancasila,yang merupakan milik bersama, akan membuat proses legislasidan produknya semakin akuntabel bagi kepentingan publik.

Untuk menjaga kesesuaian pasal-pasal konstitusi terhadapPancasila dan UUD 45, ada dua lembaga yang mengawalnya.Tempat untuk menjaga kesesuaian pasal-pasal konstitusitersebut menjadi tugas MPR yang mekanismenya melaluiamandemen konstitusi, sedangkan untuk menguji UU

dilakukan MK.“Kemudian ada juga liberalisasi politik yang membuka

kesempatan untuk ikut mendefinisikan makna ber-Pancasiladalam kehidupan bernegara,” ujarnya. Seiring menguatnyakesadaran politik masyarakat, muncul pertanyaan: apakahPancasila dalam legislasi dewasa ini sudah menujupemenuhan hak-hak rakyat akan keadilan sosial, hukum, danpolitik? Masyarakat juga khawatir cita-cita dan prinsipkerakyatan ini terbajak kembali oleh pemerintah yang otoriter.Untuk memastikannya, menurut Fajrul, proses legislasi harustransparan dan akuntabel, didukung kompetensi dan kapasitaslegislator atau membutuhkan profesionalisme dalam legislasi.Namun, inilah persoalannya, kinerja DPR jadi sorotan karenajauh dari kualitas yang diharapkan. Perilaku para wakil rakyattak terlatih mengartikulasikan aspirasi rakyat.

Harapan lain, menurut Fajrul, ada pada pundak MK yaitumengajukan praktik-praktik judicial review untuk mengawalnilai-nilai Pancasila agar tetap terjaga dalam produk-produklegislasi, terutama undang-undang berdasarkan konstitusi.Namun, bagaimana jika konstitusi tersebut tidak sesuaidengan Pancasila? Menurut Fajrul, pada hakikatnya negaramemerlukan tempat dan cara lain untuk menjaga ke-pancasila-an legislasi, yaitu untuk menjaga kesesuaian pasal-pasalkonstitusi terhadap Pancasila dan Pembukaan UUD 1945.Pasal-pasal konstitusi itu diterapkan MK untuk menguji UU,karena MK bertunduk pada supremasi konstitusi.

“Kita harus memikirkan tempat-tempat untuk menjagakesesuaian pasal-pasal konstitusi itu dengan Pancasila.Tempatnya adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)dan mekanismenya adalah amandemen konstitusi,”ungkapnya.

Fajrul menilai bahwa menghidupkan kembali nilai-nilaipembudayaan kehidupan berkonstitusi dan mengawal nilai-nilai Pancasila dalam politik legislasi amat sangat penting.Seperti penguatan atau pengawalan nilai-nilai Pancasila dalamsetiap proses pembentukkan peraturan perundang-undanganyang tidak bisa ditawar lagi. Sebab, nilai-nilai Pancasila itudiperlukan untuk mengatasi berbagai pertarungankepentingan yang dilatarbelakangi kepentingan politik,fundamentalisme pasar atau fundamentalis agama yangmerasuk dalam produk legislasi dan regulasi.

Angka kelulusan Madrasah Aliyah (MA) baik negeri maupun swasta di Provinsi DIY untuk tahun ajaran 2010/2011cukup membanggakan. Dari total 2.643 siswa, sebanyak 99,04 persen atau 2.615 siswa dinyatakan lulus.

Angka ini naik sekitar tujuh persen dibanding tahun lalu. Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Madrasah dan PendidikanAgama Islam (Mapenda) Kanwil Kemenag Provinsi DIY Drs. H. Noor Hamid, M.Pd.I, pada Kamis (19/5) lalu.

Kepala Seksi Supervisi dan Evaluasi Pendidikan Bidang Mapenda Drs. H. Ahmad Subkhi, M.Pd, menjelaskan,untuk program IPA, dari 772 siswa, sebanyak 99,77 persen atau 770 siswa lulus. Program IPS dari 1.559 siswa,sebanyak 98,52 persen atau 1.536 siswa lulus. Untuk program Keagamaan dan Bahasa, yang masing-masingdiikuti 242 dan 70 siswa, menyumbang porsi kelulusan 98,76 dan 100 persen.

Torehan angka di atas menunjukkan pembinaan yang dilakukan Bidang Mapenda Kanwil Kemenag Provinsi DIYsudah mulai bagus. Dan akan terus ditingkatkan pada masa yang akan datang. Selain itu, Subkhi menambahkanbahwa pihaknya berencana akan memberikan piagam serta uang pembinaan bagi 10 besar siswa yang meraih nilaiterbaik. Masing-masing diambil mulai dari jenjang madrasah ibtidaiyah (MI), tsanawiyah (MTs), dan aliyah (MA).“Semoga dengan adanya penghargaan ini, mereka akan terus terpacu untuk berprestasi,” ujar Subkhi. (BAP)

MEMBANGGAKAN, ANGKA KELULUSAN MAN/SWASTA DIY

Page 17: Salam dari alam dari Redaksiedaksi - yogyakarta.kemenag.go.idyogyakarta.kemenag.go.id/file/dokumen/juni2011ok.pdfbangsa kembali dipertanyakan. Satu kelompok beranggapan, “Tanpa Pancasila

19BAKTI 239/MEI 2011 19BAKTI 240/JUNI 2011

L A P O R A N K H U S U SL A P O R A N K H U S U S

Kakanwil, Drs. H. Maskul Haji, M.Pd.I, saat memimpinRakerda LPTQ di Ruang Rapat I Setda Kab. Gunungkidul.

Pelepasan Pawai Ta’aruf oleh Bupati Gunungkidul, Hj. Badingah, S.Sos di depan Rumah Dinas Bupati.

Keceriaan peserta pawai ta’aruf. Pembukaan STQ oleh Kepala Biro Kesra Setda ProvinsiDIY, Drs. R.M. Wijoseno Haryo Bimo.

Pengunjung ramai mendatangiBazar STQ.

Kakanwil dan Bupati berfoto bersama para pemenang.

Salah satu cabang yang diperlombakan.

Bersambung ke halaman .... 26

Semarak STQ 2011di Gunungkidul4 - 5 Mei 2011

Semarak STQ 2011di Gunungkidul4 - 5 Mei 2011

Page 18: Salam dari alam dari Redaksiedaksi - yogyakarta.kemenag.go.idyogyakarta.kemenag.go.id/file/dokumen/juni2011ok.pdfbangsa kembali dipertanyakan. Satu kelompok beranggapan, “Tanpa Pancasila

20 BAKTI 239/MEI 201120 BAKTI 240/JUNI 2011

L A P O R A N K H U S U SL A P O R A N K H U S U S

Sendratarimenyambut

tamu undangan.

Doa para tokoh agama.

Kakanwil, Drs. H.Maskul Haji, M.Pd.Isaat mendampingiSekjen KemenagRI, Bahrul Hayat,Ph.D dan DirjenBimas Buddha,Drs. Budi Setiawan,M.Sc. meninjaulokasi.

Sekjen KemenagRI, Bahrul Hayat,Ph.D secarasimbolismemakaikanseragam timmedis.

Pasien menerimaobat gratis dari

tim medis.

Antrean di salah satu pemeriksaan.

Peringatan Hari Raya WaisakTahun 2555 BE/2011

Di Taman LumbiniCandi Borobudur

14 Mei 2011

Peringatan Hari Raya WaisakTahun 2555 BE/2011

Di Taman LumbiniCandi Borobudur

14 Mei 2011

Page 19: Salam dari alam dari Redaksiedaksi - yogyakarta.kemenag.go.idyogyakarta.kemenag.go.id/file/dokumen/juni2011ok.pdfbangsa kembali dipertanyakan. Satu kelompok beranggapan, “Tanpa Pancasila

21BAKTI 239/MEI 2011

KANWIL

BANTUL JUARA UMUMUTSAWA DHARMA GITA

Kabupaten Bantul berhasil meraih juara umum dalam ajangUtsawa Dharma Gita yang diselenggarakan tanggal 30

April 2011 s/d 1 mei 2011. Dalam release yang diberikan,Pembimas Hindu Kanwil Kemenag Provinsi D.I. Yogyakarta,Drs. I. Nyoman Warta, M.Hum., mengungkapkan bahwapelaksanan Utsawa Tingkat Provinsi DIY telah berlangsunglancar yang memperlombakan 5 cabang yakni Utsawa Sloka,Utsawa Palawakya, Utsawa Menghapal Sloka/Manta, UtsawaDharma Widya/CCA, Utsawa Dharma Wacana dan UtsawaKeagamaan Daerah. Melalui penyelenggaraan kegiatan inidiharapkan muncul bibit-bibit baru di Provinsi DIY yang dapatberprestasi di tingkat nasional mendatang, ujarnya.

Sedangkan untuk para pemenag selanjutnya akanmengikuti pembinaan sebagai persiapan untuk mengikutiperlombaan di tingkat nasional yang akan diselenggarakan diProvinsi Bali pada tanggal 9-15 Juni 2011. Pengirimankontingen secara keseluruhan berjumlah 50 orang, denganperincian peserta (32 orang), pembina (2 orang), Ketuakontingen (2 orang), pendamping (8 orang). (Fz)

LOMBA BACA KITAB KEPALA KUADAN PENGHULU

Mencermati perkembangan umat yang semakindinamis, KUA sebagai ujung tombak Kementerian

Agama dalam memberikan pelayanan keagamaandiharapkan terus meningkatkan profesionalisme dankompetensi seluruh SDM-nya. Salah satu upaya Kemen-terian Agama dalam mewujudkan hal tersebut adalahmelalui penyelenggaraan Musabaqoh Qiroatil Kutub bagikepala KUA dan penghulu, sebagai upaya memberikanpembekalan yang komprehensif tentang ilmu-ilmu ke-islaman dari ulama abad pertengahan”. Demikian sambutanKakanwil Drs. H. Maskul Haji, M.Pd.I dalam pembukaanMusabaqoh Qiroatil Kutub bagi Kepala KUA dan Penghulubertempat di Wisma Melati, Senin (02/05/2011).

Kepala Bidang URAIS Drs. H. Zainal Abidin, M.Pd.I dalamlaporannya menyampaikan bahwa tujuan pokok dari kegiatanini adalah (Pertama) mendorong dan meningkatkan kecintaanpara Kepala KUA, penghulu dan staf pada kitab rujukanberbahasa Arab. (Kedua) meningkatkan kemampuan dalammelakukan kajian dan pendalaman ilmu-ilmu agama Islam darisumber kitab-kitab berbahasa Arab dan (Ketika) meningkatkanwawasan keilmuwan Islam bagi kepala KUA, penghulu danstaf. Lomba kali ini diikuti oleh 60 peserta yang terdiri dari 30orang (kepala KUA) dan 30 orang (penghulu/staf) yangmerupakan utusan dari 5 Kabupaten/Kota. Adapun dewanhakim kategori Kepala KUA yakni Drs. KH. Sagimin A. Hasbi,M.Pd.I., Drs. KH. Ma’mun Mura’I dan Drs. KH. KharisMasduki, M.Si. Sedangkan kategori penghulu/staf dengandewan hakim Drs. KH. Aly As’ad, Prof. Drs. H. Sa’ad Abd.

Wahid dan Drs. KH. Ahmad Fatah, MA. (Fz)

100 JUTA UNTUK MASJID KORBANMERAPI

Senin, (25/04/2011) bertempat di Halaman Kantor WilayahKementerian Agama Provinsi D.I. Yogyakarta dilaksanakan

penyerahan bantuan masjid korban bencana erupsi GunungMerapi. Bantuan yang diserahkan sebesar 100 juta rupiahyang berasal dari jamaah Masjid Istiqlal Jakarta yang diserah-kan melalui Kanwil Kemenag Provinsi D.I. Yogyakarta. Dalamsambutannya Kepala Bidang Penamas Kanwil KemenagProvinsi DIY, Drs. H. Bardan, M.Pd.I mengungkapkan bahwabantuan yang diserahkan hendaknya dapat digunakan secaramaksimal agar amal jariyah yang diberikan dapat segera di-manfaatkan oleh yang membutuhkan. Selain itu diharapkanagar laporan pemanfaatan kegiatan dapat segera dibuat, yangselanjutnya akan dikirimkan kepada pengurus Masjid IstiqlalJakarta.

Adapun bantuan sebesar 100 juta diberikan kepada 4masjid (masing-masing 25 juta, yakni Masjid Al-Hidayah(Gungan, Wukirsari, Cangkringan, Sleman), Masjid Nur Iman(Pangukrejo, Umbulharjo, Cangkringna, Sleman), Masjid AlMuhtadin (Guling, Argomulyo, Cangkringa Sleman) danMadjid Al-Muthaqin (Ngepringan, Wukrisari, Cangkringan,Sleman). (Fz)

115 SANTRI IKUTI TES PBSB 2011

Bertempat di Aula Lantai III Kanwil Kementerian AgamaProvinsi D.I. Yogyakarta dilaksanakan seleksi tertulis Pro-

gram Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Tahun 2011. Acarasecara resmi dibuka oleh Kakanwil Drs. H. Maskul Haji, M.Pd.Ididampingi Kasi Pengembangan Santri Hj. RetnosiwiDwikaningrum, SHI serta tim pengawas dari UGM. Dalamsambutannya kakanwil mengungkapkan bahwa hendaknyapara santri memegang teguh nilai-nilai yang telah ditanamkandi pondok pesantren, terutama nilai kejujuran. Disampaikanpula bahwa peserta yang lolos seleksi akan mendapatkanbantuan beasiswa penuh dan diharuskan untuk menan-datangani MoU yang diantaranya berisi tentang ketentuanpengabdian selama 3 tahun di Ponpes masing-masing sertasanksi pengembalian biaya pendidikan jika peserta melanggarMoU yang telah ditangdatangani, ujarnya.

Sementara itu Kasi Pengembangan Santri BidangPekapontren, Hj. Retnosiwi Dwikaningrum, SHI melaporkanbahwa jumlah santri yang lolos seleksi administrasi sebanyak123 orang. Akan tetapi tes tertulis pagi ini diikuti oleh 115santri dikarenakan 7 santri yang memilih perguruan tinggi diUI dan ITB harus mengikuti SNMPTN terlebih dahulu dan 1orang santri yang memilih di UIN Malang mengikuti tes seleksidi IAIN Walisongo Semarang. Diharapkan bahwa hasil darites kali ini lebih baik dari tahun kemarin, dimana tahun lalu 13santri berhasil lolos seleksi dan berhak mendapatkan beasiswadi perguruan tinggi yang mereka pilih. (Fz)

Page 20: Salam dari alam dari Redaksiedaksi - yogyakarta.kemenag.go.idyogyakarta.kemenag.go.id/file/dokumen/juni2011ok.pdfbangsa kembali dipertanyakan. Satu kelompok beranggapan, “Tanpa Pancasila

22 BAKTI 239/MEI 2011

PENCANANGAN DESA BINAANKELUARGA SAKINAH

Senin (25/4/2011) Bupati Kulonprogo, H. Toyo SantosaDipo yang diwakili oleh Assek III, H. Muqodas Rozie, SH

mencanangkan 3 (tiga) Desa di Kulonprogo yakni Desa CermeKecamatan Panjatan, Desa Banaran Kecamatan Galur danDesa Triharjo Kecamatan Wates menjadi Desa BinaanKeluarga Sakinah. Dalam acara yang dipusatkan di Balai DesaCerme Kecamatan Panjatan ini dihadiri oleh Kepala KantorKementerian Agama Kulonprogo, Drs. H. Ridwan Priyantobeserta Kasi/Penyelenggara, Unsur Muspida, Pokja DBKSdan Muspika Kecamatan Panjatan.

Bupati dalam sambutan tertulisnya berharap, agar bangsaIndonesia dapat bersaing dengan bangsa lain di dunia harusdimulai pembinaannya dari tingkat yang paling bawah yaitukeluarga. Ketika semua keluarga dapat menjadi KeluargaSakinah, maka kehidupan berbangsa dan bernegara akan dapatsemakin maju dan akhirnya dapat sejajar dengan bangsa/Negara lain di dunia. (Gerry)

PENGAMBILAN SUMPAH PEJABAT

Jabatan adalah amanah, karena itu harus dilaksanakandengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung

jawab untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagimasyarakat. Jabatan ini akan dimintai pertanggungjawabanbukan hanya oleh yang melantik, tetapi juga oleh Allah SWT.Untuk mencapainya sangat perlu dilakukan dengan kerja keras,kerja cerdas, dan kerja ikhlas. Hal tersebut disampaikan oleh

KABUPATEN KULON PROGO

SOSIALISASI DJJ

Pusdiklat Tenaga Administrasi Kemenag RI mengadakanSosialisasi Diklat Jarak Jauh (DJJ) kepada 15 orang

pegawai Kanwil Kemenag Provinsi DIY di Ruang Rapat IV,Selasa (26/4).

Dalam sambutannya, Kakanwil, Drs. H. Maskul Haji,M.Pd.I, menyatakan dukungannya atas sosialisasi ini. Beliauberharap peserta dapat menggunakan Teknologi Informasidan Komunikasi (TIK) untuk mempercepat langkah kita dalammelayani masyarakat.

Sosialisasi ini dipandu oleh Ahmad Fauzi, S.Kom, M.Humyang menjelaskan bahwa Pusdiklat Tenaga Administrasiberusaha meningkatkan kualitas SDM aparatur nonkependidikan melalui DJJ yang tidak dibatasi oleh tempat danwaktu asalkan ada komputer yang terhubung jaringan internet.Saat ini DJJ baru memfasilitasi diklat SAI (Sistem AkutansiInstansi) yang digunakan sebagai pilot project dalam rangkamewujudkan laporan keuangan dengan opini WTP (WajarTanpa Pengecualian).

Untuk info lebih lanjut dapat melalui email:[email protected] atau [email protected]; ataumelalui http://djj.pta.kemenag.go.id. (Andi)

Kepala Kantor Kementerian Agama Kulonprogo, Drs. H.Ridwan Priyanto dalam acara Pengambilan Sumpah danPelantikan Kepala MAN I Kalibawang pada hari Senin (11/4/2011).

Adapun pejabat yang dilantik adalah Drs. Suharyanto,MA yang sebelumnya menjabat Kepala MTsN Pakem Slemanmenggantikan Drs. H. Ahmad Dahlan, M.Pd yang meninggaldunia beberapa waktu lalu. Drs. Suharyanto, MA diangkatmenjadi Kepala MAN I Kalibawang berdasarkan SK MenteriAgama RI No. Kw 12.1/2/500/2011 yang ditanda tangani olehKepala Kanwil Kementerian Agama Propinsi DIY, Drs. H.Maskul Haji, M.Pd.I. Dalam acara yang berlangsung di aulaMAN I Kalibawang ini dihadiri oleh Kasubbag TU Kan-kemenag Kulonprogo, Kasi/Penyelenggara, MuspikaKecamatan Kalibawang serta Komite Madrasah. (Gerry)

PRAKTEK LAPANGAN BIMBINGANMANASIK HAJI NON KBIH 2011

Ahad (1/5/2011) sebanyak 225 jama’ah calon haji non KBIHkabupaten Kulonprogo mengikuti praktek lapangan

bimbingan manasik haji non KBIH tahun 2011. Dalam kegiatanyang dibuka Kepala Kankemenag Kabupaten Kulon Progo,Drs. H. Ridwan Priyanto mengungkapkan agar seluruhrangkaian kegiatan ini diikuti dengan sebaik-baiknya. Ini semuasebagai bekal ketika nanti berada di tanah suci agar ketikamenjalankan ibadah dapat berjalan lancar dan menjadi hajimabrur.

Sementara itu Kasi Haji dan Umrah, Dra. Hj. Marinah HUAmengatakan bahwa kegiatan ini dimulai di Kantor KemenagKulonprogo sebagai tempat pembukaan dan sebagai gambar-an kota Madinah. Kemudian jama’ah menuju ke Masjid Jami’Wates sebagai Bir Ali untuk melaksanakan sholat sunnah 2raka’at dan niat untuk umrah. Perjalanan dilanjutkan keGedung Gapensi sebagai tempat pemondokan di Makkah.Kemudian menuju Masjid Agung Wates sebagai Makkahnyauntuk melakukan Thawaf dan Sa’i. setelah itu jama’ah me-lanjutkan perjalanan ke Pantai Congot di Temon untuk WukufArofah. Acara dilanjutkan di perjalanan menuju Pantai GlagahIndah Temon sebagai Mina untuk lempar Jumrah Ula, Wusthadan ‘Aqabah dengan berhenti di perjalanan untuk mengambilkerikil sebagai tempat Musdhalifahnya. (Gerry)

SELEKSI CALON PETUGAS HAJI

Kantor Agama Kulonprogo mengadakan seleksi CalonPetugas Haji. Waktu pendaftaran mulai 16–28 April 2011.

Seleksi tertulis hari Selasa (3/5/2011) dengan soal dariKementerian Agama Pusat dan Pengawas dari bidangHAZAWA Kantor Kementerian Agama Propinsi DIY.

Untuk TPHI (Tim Pemandu Haji Indonesia) diikuti oleh 2orang peserta yaitu : Drs. H. Suyasman, MA dan Drs. H.Sartono, MA yang keduanya lolos seleksi tertulis. Sedangkanuntuk TPIHI (Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia) dari 4peserta yang mengikuti seleksi tertulis yaitu : Drs. H Abd.Madjid, Drs. H. Musthofa, M.Pd.I, Drs. H. Jazim, M.Pd.I dan

Page 21: Salam dari alam dari Redaksiedaksi - yogyakarta.kemenag.go.idyogyakarta.kemenag.go.id/file/dokumen/juni2011ok.pdfbangsa kembali dipertanyakan. Satu kelompok beranggapan, “Tanpa Pancasila

23BAKTI 239/MEI 2011

SARASEHAN FKUB KABUPATEN

Beragama adalah hak yang paling hakiki bagi setiap orang, oleh karenanya memeluk agama merupakan

pengejawantahan dari keyakinan akan adanya Tuhan sebagaipencipta alam semesta sebagai sangkan paraning dumadi.Indonesia sebagai Negara yang religius memberikan tempatyang sangat terhormat akan keberagamaan warga negaranya,bahkan memberikan pengakuan akan adanya agama-agamayang hidup dan berkembang di Indonesia. Fenomena inimerupakan realitas yang tak terbantahkan bahwa bangsa In-donesia adalah bangsa yang majemuk, memiliki keaneka-ragaman suku, ras, agama dan antar golongan, yang berbeda-beda tetapi tetap satu sebagaimana semboyan “BhinekaTunggal Ika”, demikian disampaikan Drs. H. Abdul Madjid,MA Kepala Kantor Kemenag Bantul pada pembukaanSarasehan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kamis(31/3) di aula kantor setempat.

H. Ahmad Fauzi, SH., Kasubbag TU mengatakanSarasehan FKUB bertujuan sebagai sarana silaturrahmi dandialog Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Bantul;penguatan peran majelis agama dan organisasi keagamaandalam membina kerukunan antar umat beragama; membangunkomunikasi dialogis antar majelis agama agar terjaga kerukunanantar umat beragama, serta sebagai langkah antisipasiterhadap timbulnya konflik antar umat beragama. Sarasehanakan diadakan sebanyak 6 kali, untuk putaran pertama diikutipengurus FKUB Kab. Bantul dan dewan penasehat sertaSKPD terkait. Materi sarasehan disampaikan oleh Drs. SriSuari, MSi Kapolres Bantul dengan tema Langkah-langkahPolres Bantul dalam mengantisipasi konflik umat beragama,dan Drs. H. Sumarno, Prs Wakil Bupati Bantul dengan temaPeran FKUB dalam memelihara kerukunan umat beragama diKabupaten Bantul. (Jojo)

PELANTIKAN KEPALA MADRASAH

Di era yang menuntut perubahan paradigma pelayanan,masih ada sebagian personil PNS yang setia mengenakan

atribut pelayanan gaya lama. Praktik-praktik korupsi mentalyang tercermin dari penggunaan jam kerja yang tak sesuaiaturan, serta filosofi pelayanan gaya lama yang lebih me-nekankan kepuasan si pemberi layanan daripada yang diberilayanan masih sering dilakukan oleh sebagian PNS. Demikiandisampaikan Drs. H. Abdul Madjid, MA Kepala KantorKemenang Bantul pada saat melantik 5 kepala madrasah dilingkungan Kemenag Bantul, Kamis (7/4) di aula kantor

KABUPATEN BANTUL

H. Ahmad Suwt’ah, S.Sos. I, yang lolos hanya 1 yaitu Drs. H.Abd. Madjid. Kemudian yang lolos seleksi tertulis tersebutakan menjalani seleksi lagi di Kanwil Kemenag DIY pada hariKamis (19/5/2011), demikian dikatakan Kasi Haji dan UmrahKantor Kemenag Kulonprogo, Dra. Hj. Marinah HUA.(Gerry)

setempat.Kepada kepala madrasah yang dilantik, Madjid meng-

ingatkan untuk memahami tugas dan fungsi serta tang-gungjawab pada jabatan yang diamanahkan.”Selain pe-mahaman akan tugas, kedisiplinan juga memiliki kedudukanpenting dalam keberhasilan kerja” tegasnya. Akumulasi daripemahaman fungsi, tanggungjawab dan kedisiplinan akanmembentuk aparatur sekaligus pendidik yang berkualitas.

Kepala madrasah yang dilantik yaitu Drs. H. Abdul Mujib,M.Pd.I menjadi Kepala MAN Gandekan, Drs. H. ImamNooryanto Kepala MA Hammalatul Quran Kasihan, Drs.Subardi Kepala MA Ummatan Wasathan Imogiri, H. Ibnardo,S.Ag Kepala MTsN Gondowulung, dan Drs. Ahmad DarojiKepala MTsN Dlingo. (Jojo)

TASARUF ZAKAT MTsN PUNDONG

Bertempat di halaman MTsN Pundong, diselenggarakanHARLAH ke 33 MTsN Pundong yang diisi dengan tiga

kegiatan, yaitu aksi siswa (drum band dan nasyid), pengajiandan pentasarufan/ penyerahan zakat pendapatan guru dankaryawan PNS di lingkungan MTsN Pundong, Ahad (3/4).

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Drs.H.Susantaselaku Pengawas Kemenag Bantul, Muspika KecamatanPundong, Komite MTsN Pundong, Guru, Karyawan, Siswadan Orang Tua serta tamu undangan lainnya.

Acara pengajian diisi oleh Kabid Penamas Kemenag Prov.DIY Drs. H. Bardan, M.Pd.I. Dalam ceramahnya, KabidPenamas mengingatkan agar zakat hendaknya menjadi budayaamal karena pada hakekatnya manusia hidup membutuhkanorang lain. “Kita bisa mengambil contoh kehidupan seorangtukang parkir, karena dia tidak memiliki sifat takabur dan berjiwaikhlas. Ia senang ada orang mengambil motor mereka sehinggakewajiban/ tanggung jawabnya berkurang”.

Puncak acara adalah pentasarufan zakat pendapatan gurudan karyawan MTsN Pudong kepada yang berhak denganjumlah total Rp. 14.275.000,00 dengan perincian diantaranyauntuk 3 PTT/GTT MTsN Pundong, 19 GTT SD/MI, 10 wargasekitar, 71 siswa SD/MI, dan 12 orangtua/wali siswa. Acarayang dihadiri tak kurang dari 750 orang tersebut berakhir pukul14.00 WIB. (Andi)

SOSIALISASI BOS 2011

Bertempat di Bantul Terrace Selasa (22/3) KantorKementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bantul

menyelenggarakan Sosialisasi Bantuan Operasional Sekolah(BOS) tahun 2011. Menurut Pranata Humas Ponijo, S.Ag,M.Pd.I sosialisasi diikuti managemen BOS Kemenag Bantul,Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Tsanawiyah (MTs)Negeri/Swasta se-Kabupaten Bantul, bertujuan untuk mem-berikan pemahaman, penjelasan secara teknis tentang penge-lolaan dana BOS tahun 2011, menyamakan persepsi tentangpemanfaatan dan pembuatan laporan, agar dikelak kemudianhari tidak terjadi permasalahan/temuan.

Kasi Madrasah dan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah

Page 22: Salam dari alam dari Redaksiedaksi - yogyakarta.kemenag.go.idyogyakarta.kemenag.go.id/file/dokumen/juni2011ok.pdfbangsa kembali dipertanyakan. Satu kelompok beranggapan, “Tanpa Pancasila

24 BAKTI 239/MEI 2011

KABUPATEN GUNUNG KIDUL

Umum (Mapenda) Kantor Kemenag Bantul H. Nadhif, MSImengatakan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasionalmengamanatkan bahwa setiap warga Negara yang berusia 7-12 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Konsekwensinyamaka pemerintah wajib memberikan layanan pendidikan bagiseluruh peserta didik pada tingkat pendidikan dasar (SD/MI,SMP/MTs, serta satuan pendidikan yang sederajat).

Kepala Kantor Kemenag Drs. H. Abdul Madjid, MA ber-harap agar kepala madrasah dapat mengemban amanatmengelola BOS dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai gara-gara BOS kepala madrasah berurusan dengan hukum dikemudian hari. Untuk itu BOS harus ditasyarufkan (dimanfaat-kan) sesuai dengan peruntukannya. Jangan sampai kepalamadrasah merasa tahu tapi pura-pura tidak tahu tentangpedoman dan juknis BOS, atau sebetulnya kurang memahamitapi pura-pura tahu sehingga dalam pelaksanaannya hanyaasal-asalan. (Jojo)

KOTA YOGYAKARTA

PEMBINAAN TATA PERSURATAN

Dalam rangka pemberdayaan Tata Persuratan bagi pegawaidi lingkungan Kementerian Agama Kota Yogyakarta,

Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta 21 Mei 2011menyelenggarakan kegiatan pembinaan Tata Persuratan yangdiikuti 30 orang peserta. Drs. H. Fathony, M.A selaku KepalaKementerian Agama Kota Yogyakarta dalam sambutannyamengungkapkan bahwa pembinaan ini dilaksanakan dengantujuan untuk meningkatkan dayaguna dan hasil gunapengelolaan surat dinas sehingga diperoleh keragaman poladan tindakan dalam kegiatan surat menyurat dinas dilingkungan Kementerian Agama.

Sementara itu Misbahrudin, S.Ag selaku Kepala Subbag.Tata Usaha Kota Yogyakarta menerangkan bahwa latarbelakang diselenggarakan kegiatan ini agar mendukungterselenggaranya tugas pokok organisasi, karena jikapelaksanaannya tidak diatur dengan cermat dan teliti, makahasilnya juga tidak efektif dan efisien. Maka sasaran pem-binaan Tata Persuratan ditujukan bagi pegawai pada unit dansatuan kerja di lingkungan Kementerian Agama KotaYogyakarta. (@k)

SUMPAH PNS DANPENYERAHAN SK PNS

Bertempat di Aula Utama Kantor Kementerian Agama KotaYogyakarta, Jum’at, tanggal 20 Mei 2011 Kepala Kantor

Kementerian Agama Kota Yogyakarta Drs. Fathony, M.A dihadapan Rohaniawan Drs. Badaruddin, MA serta Saksi Drs.H. Nasiruddin, M.Hum dan Dra. Hj. Sulasmi, MA melakukanpengambilan Sumpah PNS sejumlah 25 pegawai di lingkunganKantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta dan dilanjutkandengan penyerahkan SK Pegawai Negeri Sipil dan SKKenaikan Pangkat sejumlah 70 orang pegawai di lingkungan

Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta yang terdiri dari: pegawai Kantor Kota Yogyakarta, pegawai pada Madrasah,fungsional Guru dan fungsional penyuluh.

Kepala Kantor dalam sambutannya yang dihadiri pejabatdilingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta,Kapokja Kepala KUA, Kapokjawas PAI serta Kepala Mad-rasah Negeri Kota Yogyakarta mengucapkan selamat kepadaPNS yang baru saja diambil sumpahnya yang melalui formasiumum maupun honorer. Diharapkan bagi pegawai yang telahmenerima SK Kenaikan Pangkat ataupun SK PNS agar selalumeningkatkan kesyukuranya melalui meningkatnya kinerja dandisiplin pegawai dalam mengemban tugas kedinasannya, sertadengan tanggungjawab mampu mendedikasikan dirinyasebagai pelayan masyarakat yang baik sehingga bermanfaatbagi lingkungannya masing-masing. (@k)

PENYERAHAN DANA BANTUANBADKO TKA-TPA

Bertempat di Masjid Pangeran Diponegoro KomplekBalaikota Yogyakarta, Rabu 11 Mei 2011 Walikota

Yogyakarta H. Herry Zudianto, SE, Akt dihadapan DPRDKota Yogyakarta, Kepala Kepala Kementerian Agama KotaYogyakarta Drs. Fathony, MA, Kepala KPMP KotaYogyakarta, Ketua BADKO Kota Yogyakarta dan tamuundangan lainnya menyerahkan dana bantuan 350 unit TKA-TPA . Menurut Drs. Nasirudin, M.Hum selaku Kasi Penamasdan PM menerangkan bahwa dana bantuan ini dianggarakandari APBD Kota Yogyakarta Tahun Anggara 2011 sejumlahRp. 350.000.000,-, yang dialokasikan kepada 350 TKA-TPA seKota Yogyakarta dan masing-masing TKA-TPA akan mem-peroleh Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah). Dana bantuan inidiharapkan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untukmendukung sarana dan prasaran TKA-TPA se Kota Yogya-karta, sehingga harapan kedepan TKA-TPA banyak mencetakkader-kader Qur’ani yang berguna bagi masyarakat KotaYogyakarta. (@k)

PEMBINAAN PENYULUH AGAMA

Bertempat di Landas M. Agung Al Ikhlas Wonosari Rabu(8/12/2010) Seksi Penamas Kantor Kemenag. Gunungkidul

menyelenggarakan pembinaan Penyuluh Agama Islam yangdiikuti 60 orang. Pembinaan ini sebagai upaya untukmenjembatani dan bentuk komunikasi antara kantor denganpenyuluh serta mengevaluasi pelaksanaan kepenyuluhanselama kurun waktu satu tahun yang lalu.

Dilaporkan Kasi Penamas Kankemenag Gunungkidul Drs.Muh. Yusuf, MA bahwa ada persoalan yang belum tuntaspasca dilaksanakannya uji kualifikasi dan kompetensi bagipenyuluh yang diangkat dari jalur pemberkasan beberapawaktu yang lalu. Baik masalah kenaikan maupun untukmendapatkan jabatan fungsional. Sementara itu Kabid

Page 23: Salam dari alam dari Redaksiedaksi - yogyakarta.kemenag.go.idyogyakarta.kemenag.go.id/file/dokumen/juni2011ok.pdfbangsa kembali dipertanyakan. Satu kelompok beranggapan, “Tanpa Pancasila

25BAKTI 239/MEI 2011

KABUPATEN SLEMAN

Penamas Kanwil Kemenag Provinsi DIY Drs. H. BardanUsman, M.Pd.I mengingatkan akan tugas mulia panyuluh.Oleh sebab itu para penyuluh diharapkan senantiasa me-ningkatkan kinerja dan profesionalismenya. Apalagi penyuluhadalah garda terdepan Kementerian Agama dalam pelayankepada masyarakat dan umat.

Sedangkan Kepala Kankemenag Gunungkidul Drs. H.Masdjuri, M.Si berpesan agar para penyuluh bisa meresponsetiap persoalan keagamaan yang muncul akhir-akhir baikmasalah ahmadiyah maupun NII. (@min)

PEMBINAAN TATA PERSURATAN

DAN ARSIP DINAMIS

Dalam rangka untuk meningkatkan pengetahuan danpemahaman akan tata persuratan dan kearsipan maka

pada Rabu (11/05/2011) Kantor Kementerian Agama Kab.Gunungkidul menyelenggarakan Pembinaan Tata Persuratandan Arsip Dinamis yang diikuti 60 peserta dari unsur staf di lingkungan sekretariat, seksi, penyelenggara, KUA, MAN,MTsN dan MIN yang bertempat di Lantai Dasar M. Agung AlIkhlas Wonosari dan dibiayai dari DIPA Tahun 2011.

Menurut Drs. HM. Fahrurrozi, M.Pd.I (Kasubag UmumKantor Wilayah Kemenag. Provinsi DIY) bahwa dalam pem-buatan surat dinas, agar diselaraskan dengan tata kearsipandi lingkungan Kementerian Agama menurut Peraturan MenteriAgama (PMA) No. 16 Tahun 2006. Sedangkan salah satutujuan tata persuratan adalah diperolehnya keseragamandalam penyelenggaraan termasuk keseragaman pola/bentukdan tindakan dalam kegiatan surat menyurat dinas dilingkungan Kementerian Agama. Untuk itu perlunya kesamaanpenggunaan pola klasifikasi dan kode indeks surat dinas.

Maka perlu dilakukan evaluasi dan pencermatan terhadaptata persuratan dan kearsipan yang sudah ada di KantorKemenag Kab. Gunungkidul selama ini. Dan yang terpentingilmu yang diperoleh bisa diterapkan di satker masing-masingbaik untuk kepentingan korespondensi internal maupun lintassektoral. (@min)

PELATIHANKEWIRAUSAHAAN SANTRIWATI

Bidang Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren(pekapontren) Kanwil Kemenag Provinsi DIY meng-

adakan Pembinaan Kewirausahaan Santri kepada 50 santriwati

pondok pesantren se-Provinsi DIY yang bertempat di KanwilKemenag Prov. DIY, Jl. Sukonandi No. 8 Yogyakarta (19/5/2011). Acara secara resmi dibuka oleh Kepala SeksiPengembangan Santri, Hj. Retno Siwi Dwika Ningrum, SHI.

Dalam sambutan pengarahan, kasi pengembangan santrimengatakan bahwa pendidikan di pondok pesantren me-nekankan tumbuhnya jiwa kemandirian, keikhlasan dankesederhanaan kepada para santrinya. Pendidikan demikianmampu membentuk sikap optimis para santri dan tawakalmenatap masa depan mereka. Oleh karena itu, kegiatan ber-wirausaha perlu ditanamkan sejak dini dalam diri santri, karenaini bisa menjadi bekal para santri untuk terjun di masyarakatsetelah mereka lulus dari pondok pesantren sehingga parasantri tidak hanya dikenal mahir mengaji saja, melainkan jugamahir dalam berbagai bidang ketrampilan yang pada akhirnyapara santri bisa “berbicara” dan “berkompetisi” dengankhalayak umum. Pembinaan ini dipandu oleh Tim dari JollyAssesoris, Jl. Kyai Mojo No. 27-29 Yogyakarta dengan materipembuatan asesoris jilbab berupa bros juntai. (@min)

PEMBINAAN PONDOK PESANTRENBERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

Sebanyak 50 orang mengikuti Pembinaan Pondok Pesantrenyang diselenggarakan oleh Seksi Pekapontren Kan-

kemenag Kab. Sleman. Pembinaan ini berlangsung pada Rabu,20 April 2011 di Pondok Pesantren Sinar Melati. Tema yangdiangkat “Pondok pesantren Berbasis Teknologi Informasi”.Acara ini bertujuan untuk memberikan bekal pengetahun danketrampilan bagi santri dalam pengusaan Teknologi Informasi.Pemateri berasal dari Tim Trainer Pondok Pesantren SinarMelati.

Hadir dalam acara ini Kepala Kantor Kementerian AgamaKab. Sleman, Kepala Seksi Pekapontren dan beberapa staf.Drs. H Arif Djufandi, MPdI dalam sambutan pembukaanmenyampaikan Kemajuan Teknologi Informasi merupakansebuah keniscayaan yang tidak bisa di halang-halangi, adanyaTeknologi Informasi dapat dimanfaatkan untuk membantumenyelesaikan masalah-masalah pekerjaan yang dihadapi,disisi lain setiap lembaga perlu menyiapkan sumber dayamanusia yang mampu menggunakan Teknologi Informasi.(Ied)

Nasrudin sedang menjadi hakim di pengadilan kota. Mula-mula ia mendengarkan dakwaan yang berapi-api dengan faktayang tak tersangkalkan dari jaksa.

Setelah jaksa selesai dengan dakwaannya, Nasrudin berkomentar :“Aku rasa engkau benar.”Petugas majelis membujuk Nasrudin, mengingatkan bahwa terdakwa belum membela diri. Terdakwa diwakili oleh pengacara

yang pandai mengolah logika, sehingga Nasrudin kembali terpikat. Setelah pengacara selesai, Nasrudin kembali berkomentar:“Aku rasa engkau benar.”Petugas mengingatkan Nasrudin bahwa tidak mungkin jaksa betul dan sekaligus pengacara juga betul. Harus ada salah

satu yang salah! Nasrudin menatapnya lesu, dan kemudian berkomentar :“Aku rasa engkau benar.”

Aku Rasa Engkau Benar

Page 24: Salam dari alam dari Redaksiedaksi - yogyakarta.kemenag.go.idyogyakarta.kemenag.go.id/file/dokumen/juni2011ok.pdfbangsa kembali dipertanyakan. Satu kelompok beranggapan, “Tanpa Pancasila

26 BAKTI 239/MEI 2011

CABANG TILAWAHGOLONGAN DEWASA PUTRA

PESERTA TAMPIL9 7 Ahmad Sa’diyah,S.Ag I 95.5 Kab. Sleman3 3 Helmi Mustofa II 91.5 Kab. Bantul5 1 M.  Muwashilurrohman III 90.25 Kab. Kulonprogo

NOMORNAMA JUARA NILAI UTUSAN

CABANG TILAWAHGOLONGAN DEWASA PUTRI.

PESERTA TAMPIL10 6 Indra, S.Pd.I I 95 Kab. Sleman6 10 Rahmawati II 89.75 Kab. Kulonprogo4 2 Ma’unah Utsman, S.Pd.I III 88 Kab. Bantul

NOMORNAMA JUARA NILAI UTUSAN

CABANG TILAWAHGOLONGAN ANAK‐ANAK  PUTRA

PESERTA TAMPIL13 7 M.  Arif Muzayar I 90.5 Kab. Bantul19 9 M.  Abha Wafi II 88.25 Kab. Sleman1 3 Fatwa Ma’ruf III 87 Kota Yogyakarta

NOMOR NAMA JUARA NILAI UTUSAN

CABANG TILAWAHGOLONGAN ANAK‐ANAK  PUTRI

PESERTA TAMPIL14 8 Iffah Munifah Zahroh Muna I 93 Kab. Bantul12 2 Adelia Liana Septi II 89 Kota Yogyakarta16 4 Tri Ayu Kharisma III 84.25 Kab.Kulonprogo

NOMOR NAMA JUARA NILAI UTUSAN

CABANG TAHFIDZGOLONGAN 1  JUZ DAN TILAWAH PUTRA

PESERTA TAMPIL101 9 M.  Syahabuddin Hilmy I 375 Kota Yogyakarta107 7 Azzuma Muhammad II 347.3 Kab. Gunungkidul105 4 Nurrohman III 346 Kab.Kulonprogo

NOMOR NAMA JUARA NILAI UTUSAN

CABANG TAHFIDZGOLONGAN 1  JUZ DAN TILAWAH PUTRI

PESERTA TAMPIL106 10 Fatwa Arviutami I 366 Kab. Kulonprogo104 6 Widad Ulya II 365 Kab. Bantul110 3 Jihan Nadia Salsabila III 357.5 Kab. Sleman

NOMOR NAMA JUARA NILAI UTUSAN

CABANG TAHFIDZGOLONGAN 5  JUZ PUTRA

PESERTA TAMPIL113 10 Alfian Maharanzi I 95 Kab. Bantul111 7 Syamsul Ma`arif II 93.5 Kota Yogyakarta115 2 Muhammad Nur  F III 92 Kab. Kulonprogo

NOMORNAMA JUARA NILAI UTUSAN

CABANG TAHFIDZGOLONGAN 5  JUZ PUTRI

PESERTA TAMPIL120 6 Qurrotul `Aini I 94 Kab. Sleman118 4 Istiqomah II 91 Kab. Gunungkidul112 1 Fitriya Tahta Alfina III 87 Kota Yogyakarta

NOMORNAMA JUARA NILAI UTUSAN

CABANG TAHFIDZGOLONGAN 20 JUZ PUTRA

PESERTA TAMPIL133 3 Abdurrahim I 93.25 Kab. Bantul137 9 Mukhlasin II 88.5 Kab. Gunungkidul139 1 Muhammad Ubaidillah III 88.5 Kab. Sleman

NOMOR NAMA JUARA NILAI UTUSAN

CABANG TAHFIDZGOLONGAN 20 JUZ PUTRI

PESERTA TAMPIL132 2 Nur  Izzah I 92 Kota Yogyakarta134 6 Miluk Azizah  II 90.25 Kab. Bantul140 10 Sofwatillah III 79.5 Kab. Sleman

NOMORNAMA JUARA NILAI UTUSAN

CABANG TAHFIDZGOLONGAN 30 JUZ PUTRA

PESERTA TAMPIL143 10 Abu Hurairah I 261.5 Kab.Bantul149 8 Abdul Majid Jama’ II 258.5 Kab. Sleman141 7 Muhammad Jawis Sama’ III 257 Kota Yogyakarta

NOMORNAMA JUARA NILAI UTUSAN

CABANG TAHFIDZGOLONGAN 30 JUZ PUTRI

PESERTA TAMPIL150 6 Robi’ah Al Adawiyah I 266.5 Kab. Sleman144 2 Khusnia Nurdaniati II 250 Kab.Bantul148 5 Dwi Fitriyani III 228 Kab.Gunungkidul

NOMOR NAMA JUARA NILAI UTUSAN

CABANG TAFSIRGOLONGAN BAHASA ARAB PUTRA

PESERTA TAMPIL203 4 Abdul Anwar I 319.5 Kab. Bantul205 7 Muhammad Khotibul Umam II 286 Kab.Sleman201 5 M.  Azwar III 266.5 Kota Yogyakarta

NOMOR NAMA JUARA NILAI UTUSAN

CABANG TAFSIRGOLONGAN BAHASA ARAB PUTRI

PESERTA TAMPIL

204 6 Zahrotul Muniroh II 288 Kab. Bantul202 8 Imas Rita Sa’adah III 245 Kota Yogyakarta

NOMORNAMA JUARA NILAI UTUSAN

Dari halaman .... 19

CABANG TAHFIDZGOLONGAN 10 JUZ PUTRA

PESERTA TAMPIL123 1 Sukmawan Samodra I 97.5 Kab.Bantul129 5 KGS. Abdul Rosyid II 95 Kab. Sleman121 3 Ahmad Sauqi Labib III 88.25 Kota Yogyakarta

NOMORNAMA JUARA NILAI UTUSAN

CABANG TAHFIDZGOLONGAN 10 JUZ PUTRI

PESERTA TAMPIL124 10 Siti Atiqoh I 98.5 Kab. Bantul128 8 Irma Hidayatul Choir II 91 Kab. Gunungkidul130 2 Lailia Muyasaroh III 85.5 Kab. Sleman

NOMOR NAMA JUARA NILAI UTUSAN

LAMPIRAN KEPUTUSAN KOORDINATOR DEWAN HAKIM SELEKSI TILAWATIL QUR’ANTINGKAT PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2011

NOMOR : I/Kpts/2011

TENTANGPENETAPAN QARI’-QARI’AH, HAFIDZ-HAFIDZAH, MUFASSIR-MUFASSIRAH TERBAIK PADA SELEKSI

TILAWATIL QUR’ANTINGKAT PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

TAHUN 2011 DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Page 25: Salam dari alam dari Redaksiedaksi - yogyakarta.kemenag.go.idyogyakarta.kemenag.go.id/file/dokumen/juni2011ok.pdfbangsa kembali dipertanyakan. Satu kelompok beranggapan, “Tanpa Pancasila

27BAKTI 239/MEI 2011

Dari halaman .... 16

RRRRRedefinisi Islam Redefinisi Islam Redefinisi Islam Redefinisi Islam Redefinisi Islam Radikadikadikadikadikalalalalal

konflik dan kekacauan di tengah masyarakat. Ajaran Islamyang dibawanya dianggap sesat, menebar fitnah, sertamemecah belah keluarga. Merujuk Moeslim Abdurrahman(1996: 17), tauhid di sini dalam artian membebaskan manusiadari penghambaan terhadap selain Allah, ataupunpenghambaan dalam arti hancurnya solidaritas sosial. Sebabjahiliyah masyarakat Quraisy kala itu secara menonjol dicirikanoleh dua hal: penyembahan berhala, serta kuatnya semangatindividualisme akibat keserakahan manusia menumpuk hartademi mengukuhkan status.

Sampai di sini, jika pengertian radikal—dalam kasus Is-lam—adalah pola pikir dan sikap yang bertolak dari visi danwawasan untuk menentang segala bentuk kemungkaran,kezaliman, ketimpangan. Itu semua demi mewujudkan tatananbaru yang berkeadilan bagi semua pihak (justice for all),sebagaimana diekspresikan oleh Muhammad di fase-fase awalsejarah Islam. Maka siapa yang berani menolak agenda sepertiini? Dalam sudut pandang visi dan wawasan ini, saya punakan terang-terangan memproklamirkan diri sebagai muslimradikal! Mengapa? Karena, sebagai muslim, saya merasa lebihcocok, lebih sreg, untuk mengaktualisasikan nilai-nilai Islamdalam posisinya sebagai agama kritis, yakni Islam yang pekapada isu-isu keadilan, Islam yang menentang status quo, Is-lam yang gelisah melihat struktur sosial yang timpang, bukanIslam yang “jinak” dan patuh pada kekuasaan mainstream.

Militan dan KonservatifAdapun sekelompok muslim yang menggunakan cara-cara

kekerasan demi mencapai tujuan yang dikehendaki, entahdengan merusak fasilitas publik, melukai, atau bahkanmembunuh sesamanya. Mereka sesungguhnya tidak paskalau kita sebut radikal (dalam pengertiannya yang positifseperti paparan di atas), meskipun dalam konteks tertentusikap dan tindakan mereka menunjukkan perlawanan terhadapmainstream. Lebih tepatnya, mereka adalah kelompok muslimmilitan, ekstremis, dan garis keras. Khususnya jika melihatpola dan karakter kekerasan yang selalu muncul, khas, danidentik di dalam aksi-aksi mereka. Kalau menilik ke kamusInggris, kata militant berarti suka berperang, serumpundengan militate (berkelahi, bertempur). Perang, identik dengankekerasan.

Selain cara “dakwah”nya yang militan (ada yang me-melesetkan: amar ma’ruf “nyambi” mungkar), kelompok sepertiitu umumnya berhaluan konservatif. Pola pikir dan pola sikapmereka lebih didasarkan pada nilai-nilai lama yang dianggapsebagai kebenaran lintas waktu dan tempat (absolut). Ini yangkemudian terimplementasi dalam ekspresi-ekspresi lahiriah,seperti dalam berpakaian (berjubah, bercadar, bercelanacongklang, berpeci, bersorban), memelihara jenggot, ber-poligami, dan semacamnya. Wallahu a’lam.

Penulis, alumnus Pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga,ustad di PP. Al-Hikmah Karangmojo, Gunungkidul, dandosen Ilmu Fikih di STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta.

REKAP SETORAN AWAL (WAITING LIST) CALON JAMAAH HAJIPROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2011

Jumlah setoran awal saat ini :A. Kuota DIY Tahun 2011 3.068B. Kuota DIY Tahun 2012 3.068C. Kuota DIY Tahun 2013 3.068D. Kuota DIY Tahun 2014 3.068E. Kuota DIY Tahun 2015 3.068F. Kuota DIY Tahun 2016 3.068G. Kuota DIY Tahun 2017 3.068H. Kuota DIY Tahun 2018 2.616 Sisa Kuota Tahun 2018 : 452

2011 M/1432 H Nomor Porsi terakhir sementara s.d 12000224732012 M/1433 H Nomor Porsi terakhir sementara s.d 12000258272013 M/1434 H Nomor Porsi terakhir sementara s.d 12000289532014 M/1435 H Nomor Porsi terakhir sementara s.d 12000320522015 M/1436 H Nomor Porsi terakhir sementara s.d 12000351452016 M/1437 H Nomor Porsi terakhir sementara s.d 12000382622017 M/1438 H Nomor Porsi terakhir sementara s.d 1200041337

ESTIMASI PORSI SEMENTARA

Jumlah Calon Jamaah Haji Sampai dengan Rabun, 18 Mei 2011 Pukul 14.30 WIB

No. N a m a Kuota DIY Waiting List

1.2.3.4.5.

Kota YogyakartaKabupaten BantulKabupaten SlemanKabupaten Gunung KidulKabapaten Kulon Progo

PetugasJumlah

233.091

3.8946.8058.7742.3652.254

24.092

Page 26: Salam dari alam dari Redaksiedaksi - yogyakarta.kemenag.go.idyogyakarta.kemenag.go.id/file/dokumen/juni2011ok.pdfbangsa kembali dipertanyakan. Satu kelompok beranggapan, “Tanpa Pancasila

28 BAKTI 239/MEI 201128 BAKTI 240/JUNI 2011

Suplemen Anak & Remaja

Profil Remaja

Remaja berprestasi kali ini adalah seorang pejudo yangbernama Adinar Fatimatuzzahro. Lahir di Brebes Jawa

Tengah, 22 Juni 1994 dari pasangan Bapak RokhmatulWakhidin dan Ibu Sri Karwati. Siswi kelas XI IPA-2 MANWonokromo Bantul, tinggal di Perumahan Koperasi Asri BlokA.23 Karang Wuni Blawong I Trimulyo Jetis Bantul. Biasadisapa Dinar.

Dinar awal mula suka pada olah raga judo didorong olehibundanya untuk berlatih beladiri. Ibu Sri Karwati berpesan,“Sangune (bekal) orang hidup itu tiga, yaitu ilmu agama, ilmudunia atau ilmu profesi, dan ilmu bela diri. Tak mengherankanbila remaja ini mengakui bahwa olahraga judo sangatlahmenantang baginya. Juga berpeluang untuk berprestasisangat luas. Mengapa? Ya, karena sudah dikenal masyarakattetapi belum banyak yang menekuni. Merasa ada tantanganyang sangat besar inilah Adinar mulai mempelajari judo denganberguru pada Pak Dain Santosa.

Apa filosofi judo hingga ditekuni Adinar? “Karena kataJudo sendiri dari kata Ju dan Do. Ju berarti lembut, Do bermaknacara atau jalan. Jadi, Judo adalah olah raga yang mengajarkankelembutan kepribadian. Sejak kapan? Ternyata sejak kelastiga SMP. Apa saja prestasinya? Bagaimana resepnya agarpunya prestasi?

Prestasi yang diperoleh tak lain karena usaha keras diadengan latihan yang keras dan disiplin yang dilakukan setiapSelasa, Jum’at dan Ahad dan semua itu tidaklah sia-siamembuahkan prestasi antara lain : Juara I POPDA DIY kelas43-45 kg putri tahun 2009, Juara I PORPROV DIY kelas 46-48kg putri tahun 2009, Juara I POPDA DIY kelas 43-45 kg putritahun 2010, Juara III Kartika Cup Nasional kelas 45 kgkelompok umur 13 – 16 tahun 2010, dan juga juara I SirkuitJudo DIY kelas 43 – 45 kg putri tahun 2010.

Untuk mendapatkan kondisi yang prima dalam menghadapilawan-lawan di arena judo Dinar lari dari rumah sampai dengan

madrasah seringl a k u k a n .“Kekalahan akanmuncul manakalaada ke-s o m b o n g a n

pada diri kita, dengan perjuangan dan kesungguhan pastiakan mendapatkan hasil yang terbaik”, demikian prinsip Dinar.“Untuk mempertahankan semangat dan mental dalampertandingan tidaklah mudah, selain dari dalam diri menurutDinar perlu dorongan dari luar diri, dari orang-orang sekitarkita, terutama guru-guru di madrasah”, begitu ungkap Dinar.Sebelum berangkat bertanding ia menyempatkan waktu untukminta dukungan moril dan doa dari orang-orang di sekitarnya.

Bagaimana dengan pengaturan waktu belajar danmengkondisikan fisik yang mesti perlu dijaga? Ia pun men-jawab, “Latihan yang saya lakukan mesti rutin seminggu tigakali, saya juga mengatur waktu istirahat. Istirahat dulu baru belajar pada malam harinya”.

Ketika ditanya tentang apa keinginannya di masa depan ?“Saya ingin punya prestasi yang lebih baik dari sekarangdengan mengalahkan senior-senior saya , juga nanti inginkuliah di UNY dan UIN, mohon doanya !” harapnya. Tak lupaAdinar berpesan untuk semua remaja Indonesia, “Jadikanolahraga sebagai kebutuhan hidup seperti kita butuh makan,minum, tidur, dan kebutuhan lainnya, karena dengan ragayang sehat terpancar jiwa yang kuat dan membentuk polahidup yang seimbang antara jasmani dan rohani.” Apa cita-cita Dinar? “Ingin jadi dosen” jawabnya mantap. Semogatercapai. Amin.

Suwandi & Hidayatu Rohman, S.Pd.

Adinar Fatimatuzzahro

Pejudo dari MAN Wonokromo BantulPejudo dari MAN Wonokromo BantulPejudo dari MAN Wonokromo BantulPejudo dari MAN Wonokromo BantulPejudo dari MAN Wonokromo Bantul

Page 27: Salam dari alam dari Redaksiedaksi - yogyakarta.kemenag.go.idyogyakarta.kemenag.go.id/file/dokumen/juni2011ok.pdfbangsa kembali dipertanyakan. Satu kelompok beranggapan, “Tanpa Pancasila

29BAKTI 239/MEI 2011 29BAKTI 240/JUNI 2011

Cerpen Remaja

Oleh Syaiful Hermawan

Kleptomani(s)aKleptomani(s)aKleptomani(s)aKleptomani(s)aKleptomani(s)a

Satu minggu belakangan ini, Khoirunisa memasang mukaagak cemberut. Agaknya sekolah membuatnya enggan

untuk menapakkan kami menuju ruang kelas. Kalau punterpaksa ia akan berlari sambil menutupi setengah wajahnyamenggunakan kerudung putih. Seperti ada yang disembunyi-kan. Hari itu, senin yang melelahkan, matahari melelehkankeringat di wajah-wajah mereka yang mengikuti upacarabendera. Bapak ibu guru SMA 979 berderet rapi di lapangan,begitu juga seluruh siswa-siswinya. Kecuali Khoirunisa, iaharus berlari mengunjungi kantor BP, wajib lapor ke sana.

Di kantor, sudah berdiri Ibu Astrid, semua siswa nyarisenggan bertemu dengan Ibu Astrid. Biasanya karena tatapan-nya yang tajam, kalau bicara hingga meledak-ledak. Beliausering dipanggil Bu As – jika disambung jadi seperti maumenerkam menakutkan. Nyaris semua siswa ketakutan jikaberbuat pelanggaran di sekolah. Dan harus bertemu Bu As –manggilnya digabung. Dari namanya saja sudah bikin bulukuduk merinding. Di luar, upacara bendera berjalan khidmatseperti biasa, karena baru seminggu lalu kelas tiga melaksana-kan Ujian Nasional. Jadi, bapak Kepala Sekolah memberikomentar panjang lebar menganai Unas. Sementara itu, diruang BP, Khoirunisa tak sanggup mendengar pidato tersebut,karena ada sesuatu yang ia selesaikan di hadapan Bu As.

“Hayo, ngaku...! Kamu melakukannya sudah berapa kali?”tanya Bu As dengan nada tinggi.

“Tidak Bu, saya tidak melakukannya,” jawab Nisamemohon.

“Alaah kamu alasan saja, coba jelaskan kenapa HP-HP in

bisa ada di tas kamu haa? Jawab!” tambah Bu As mirip polisimenginterogasi sambil membawa penggaris panjang diketuk-ketukkan meja.

“Demi Allah Bu, saya tidak mengambilnya. Tahu-tahusudah ada di tas saya!” ujar Nisa sambil mengangkat jarinyadan membentuk tanda swear.

“Loh....loh kok bawa nama Tuhan segala. Hati-hati nantikamu kuwalat,” tukas Bu As sambil memainkan jarinya.

Suasana kantor BP lengang. Namun, di luar sudahgemuruh siswa-iswi berjejalan masuk kelas masing-masing.Mata Khoirunisa melongok ke jendela. Ada beberapa teman-nya menengok ke sana. Ada tatapan benci, ada juga tatapaniba kasihan, ada juga senyuman sinis menghardik. Namun,pastinya di antara kaca jendela itu ada sahabatnya, Alwandari.Tiba-tiba mata Khoirunisa terkagetkan bunyi pintu terbuka.Bapak Asmoro dengan kumis tebal mirip Pak Raden Si Unyilitu datang. Beliau adalah wali kelas 2H. Wali kelas Khoirunisa.Ia mengucap salam lalu tersenyum.

“Ini Pak, anakmu nggak mau ngaku!” tukas Bu As padaPak Asmoro.

“Loh tunggu dulu. Bu Astrid tidak boleh menuduh begitu.Mungkin ada kesalahpahaman saja,” jawab Pak Asmorosedikit mengejutkan Nisa.

“Loh salah paham bagaimana, lha wong sudah adabuktinya,” tambah Bu As sambil menenteng hp-hp itu.

“Sebentar-sebentar, sementara waktunya diskors dulu,Bu! Biar Nisa bisa ikut pelajaran dulu di kelas,”

“Nisa, kamu masuk kelas,” perintah Pak Asmoro.

Page 28: Salam dari alam dari Redaksiedaksi - yogyakarta.kemenag.go.idyogyakarta.kemenag.go.id/file/dokumen/juni2011ok.pdfbangsa kembali dipertanyakan. Satu kelompok beranggapan, “Tanpa Pancasila

30 BAKTI 239/MEI 201130 BAKTI 240/JUNI 2011

“Ya, Pak! Permisi, Assalamu’alaikum..!” ujar Nisa me-ninggalkan ruangan.

“Wa’alaikum salam,” jawab Pak Asmoro sambil menutuppintu kantor.

Suasana kelas ramai, seperti pasar tahun baru. Namunseketika menjadi canggung, lengang setibanya Khoirunisa dikelas 2H. Di kelas ini suara laki-laki kalah jauh dengan suaraperempuan. Jadi sorak menyorak merupakan hal biasa. Namuntidak belakangan ini. Langkah Khoirunisa agak berat sepertiterbebani cor-coran semen yang menempel di kakinya, namunia paksakan juga.

“Huuuuuu....huuuuu....!” teriak sekelas tanpa ada suruhan.“Dasar ghosob lu, Nis! Balikin hp gue, dasar ghosob!”

ujar Santi menimpali.“Hei... Kleptomanisa mau duduk ya, gak ada tempat tuhh?”

ujar Linda menghardik.“Sudah, cukup! Diaam! Kalian itu sama temen sendiri kok

begitu!” ujar Fahmi membuat suara-suara gemuruh itumendadak berhenti.

Fahmi adalah ketua kelas 2H. Ketenangan membuat paraguru kagum apalagi teman-teman perempuannya satu kelas.Tak jarang karena pintar, ranking satu pula, ia disegani teman-temannya. Termasuk Khoirunisa. Tapi ia malu-malu kucingrupanya.

“Fahmi kok malah belain dia, sih? Udah jelas-jelas diaklepto, pencuri!” ujar Linda tak setuju. Tak ada jawaban, belmasuk pelajaran berbunyi.

Dari luar Pak Asmoro, ancang-ancang masuk, tangannyamelambai Nisa. Nisa pun bergegas menemuinya. Nisa diajakke kantor. Terjadilah komunikasi dua arah, yang satu bertanyalainnya menjawab, menjelaskan dan Pak Asmoro mencobamenampung segala cerita Nisa.

“Saya dijebak Pak!”“Apa? Jebakan apa Nisa? Jangan asal menuduh, tak ada

buktinya ‘kan?” ujar Pak Asmoro.“Sudahlah, ceritakan yang sebenarnya Nisa. Jika kamu

salah segera minta maaf pada teman-temanmu!” nasihat PakAsmoro.

“Saya sudah mengatakan yang sebenarnya. Bapak tidakpercaya sama saya?” tanya Nisa agak lantang.

“Maksud saya bukan begitu. Sebagai wali kelasmu, sayahanya mencoba memberi tahu. Bahwa kamu itu pintar, rank-ing dua lagi. Pertahankan prestasimu. Jangan sampai kasusini menganggu proses belajarmu, Nisa!”

“Saya tidak mencuri Pak. Jadi, apa yang mau saya katakanlagi?”

“Ya sudah. Saya akan menyelidiki kasus ini. Jangan sampaikamu berbohong pada Bapak!” ujar Pak Asmoro.

“Ya Pak. Terima kasih.”“Ya sudah. Kembali ke kelas,” perintah Pak Asmoro sambil

melihat jam tangannya.Tiba di hari Jumat, seperti biasa ada Jumat bersih. Semua

kerja bakti membawa alat pembersih halaman, seperti sapu,sabit dan semacamnya. Tiba-tiba....

“Arrghh...” suara Fahmi merintih, mengundang lainnyauntuk melihat. Darah mengucur di jarinya. Spontan Nisa yangmenyapu di sampingnya terhenti dan mengajaknya ke kelas.Fahmi dan Nisa bergegas mencari kotak P3K di UKS.

Keduanya berjalan melewati kelas mereka. Namun kedua matamereka melihat sesuatu yang membuat sakitnya Fahmi nyarishilang. Mata Fahmi dan Nisa beradu pandang saat melihatada orang di kelas 2H. Nisa melihat sesuatu dengan matamembelalak.

“Ssssstttt...!” Diam dulu. Lihat apa yang mereka lakukan,”bisik perlahan Fahmi di dekat jilbab Nisa.

“Ndari, Linda, sama Santi...... ternyata mereka yang.......?”lagi Fahmi berbisik ke Nisa. Sambil melihat tubuh Nisa ambruklunglai menyusut di tembok. Kepalanya menggeleng-geleng.Seolah tak percaya pada apa yang dilihatnya.

“Ya Allah, Engkau menunjukkan kebenaran. Ayo kitalaporkan ke Bu As!”

Bu As pun kontan dan spontan ke kelas 2H.“Heiii...!!” Apa yang kalian lakukan di dalam?” bentak Bu

As dari luar kaca jendela. Bu As membuka pintu dan masuk.Cepat-cepat langkahnya menuju ketiga siswi itu. Ketiganyasalah tingkah.

“Eeee anu Bu. Ada barang yang ketinggalan di kelas...!”jawab Ndari terbata-bata.

“Iii.. yya Bu...!” mata Linda dan Santi celingukan.“Ini apa?” mata tajam Bu As menangkap sesuatu. HP

berjumlah tiga buah dengan dua dompet masih di tas itu.“Ini tas milik siapa?” tanya Bu As sambil membawa tas itu

sebagai barang bukti ke kantor BP.Tubuh gempal itu meninggalkan ketiganya. Sebentar lagi

akan ada peristiwa di kelas 2H. Dari kejauhan Bu As memberikode, agar ketiganya menghadap ke kantor. Wajah pucatmenyambangi Linda, Ndari hanya menggaruk-garuk kepala,dan Santi malah menangis. Waktu kerja bakti usai. Siswa-siswi kelas 2H masuk kelas, kecuali lima siswa ; Fahmi, Nisa,Linda, Ndari, dan Santi. Kelimanya dimintai keterangan dikantor bersama Pak Asmoro, wali kelas mereka.

“Ini tas siapa?” tanya Bu As tegas.“Sayya ...Bu!” jawab Nisa terbata-bata.“Lalu siapa yang memasukkan ini?” ujar Pak Asmoro

seperti mengintrogasi.“Jawab..!” tanya sekali lagi, karena semua diam membisu.“Saya Pak!” jawab Ndari.“Oooo jadi, kami to, yang mengambil hp-hp kemarin itu?”

Bu As menimpali. Meskipun yang lain tak ada yang beranimenjawab.

“Jaaaawaab!” bentakan itu membuat ketiganya bersamaanmenjawab.

“Bagus. Bagus. Jadi, semua sudah clear, kalian yangmemfitnah Khoirunisa bukan?”

Tak ada jawaban. Mata mereka saling pandang. Namunmata Bu As kali ini sungguh bersahabat dengan mata Nisa.Tersenyum.

“Baik. Tak ada jawaban dan itu bagus agar beliau sendiriyang akan memberi hukuman kepada kalian. Baru anak kemarinsore sudah jadi kleptomania. Nantinya mau jadi apa kalian?”ujar Bu As sambil keluar pintu kantor BP. Dan yang di ruanganini tahu, Bu As akan menemui siapa. Ada wajah pucat. Adayang diam. Dan ada yang tersenyum. Menunggu balasan dariapa yang dilakukan mereka.

Penulis, tinggal di Nogosari Madurejo Prambanan

Page 29: Salam dari alam dari Redaksiedaksi - yogyakarta.kemenag.go.idyogyakarta.kemenag.go.id/file/dokumen/juni2011ok.pdfbangsa kembali dipertanyakan. Satu kelompok beranggapan, “Tanpa Pancasila

31BAKTI 239/MEI 2011 31BAKTI 240/JUNI 2011

Asriyati Balango(Guru MTs N Maguwoharjo Sleman)

������ �������� ���������� �������� ���������� �������� ���������� �������� ���������� �������� ����Indonesiaku kaya makmurTongkat ditanam jadi tanamanAir nan jernih, tanah yang suburPulau-pulau kaya raya Sabang-Merauke

Inilah potret alam negrikuTapi, akhir-akhir ini aku piluBencana alam dimana-mana terjadiSilih berganti tak henti-henti

Ketika Wasior mulai reda,Disusul Mentawai pulau terindahLalu Merapi gunung yang ramahMeminta kita berpikir, sadar tentang perilaku kita

Mari buka hati ini, terutama anda penguasaDengarkan suara rakyat yang menjerit dalam kemiskinan,Apakah kalian akan mengabaikan isyarat alam?Hentikan program kunjungan anda dan kembali pikirkanrakyatKami doakan moga hidup anda bahagia walau tak sempatjalan-jalan

Ari Widya Nugraheni(Madrasah Mu’allimat MuhammadiyahYogyakarta)

������� ����������� ����������� ����������� ����������� ����Jerit tangis dan doa membahanaMengoyak kesunyian duniaMelesat hingga ke angkasa

Kau tahu, para Penguasa!Inilah derita kamiRakyat kecil yang terluka dan terbebaniOleh kebiadaban dan keegoisanYang semarak mereka lakukanKesengsaraan kami mereka biarkan

Kami rakyat kecil tak butuh belas kasihanKami hanya berharap jerit dan doa kami tersampaikanHingga ke langit, ke tempat peraduan Tuhan

Siti Nurrohman, S.Pd.(Guru BK MTs N Wonosari)

������ ���� ������������ ���� ������������ ���� ������������ ���� ������������ ���� ������Warna hidup telah berubahNyawaku juga membiru telahBertambah satu pautan hatiTempat duka mengurung diriDulu telah ibukuKemarin itu suamikuKini kau ..... anakkuBegitu banyak cinta untukku

Ya....Meski sejuta harapan dan cinta membuncahAku takut salahTak henti maka nurani berbenahSelalu berbisikBahwaDia hanyalah amanah

Mita YS (MTs N Karangmojo Gunung Kidul)

�����....�����....�����....�����....�����....Oh ..... Tuhan...Engkau selalu mengabulkanSetiap aku memohon pada-MuEngkau berikan segalanya

Ya... Tuhan....Engkau selalu memberi kemudahanBagi hamba-hamba-Mu yang setiaYang tak pernah putus asaKarena Tuhanku Maha Besar

Wahai semuanyaJangan abaikan TuhanDan jangan menyembahKecuali TuhanKarena Tuhan Maha Esa

Page 30: Salam dari alam dari Redaksiedaksi - yogyakarta.kemenag.go.idyogyakarta.kemenag.go.id/file/dokumen/juni2011ok.pdfbangsa kembali dipertanyakan. Satu kelompok beranggapan, “Tanpa Pancasila

32 BAKTI 239/MEI 2011

“Snapshot” Historis NKRI

Indonesia adalah sebuah negara luar biasa. Luasnyaterbentang dari Sabang hingga Merauke—setara Teheran

(Iran) sampai London (Inggris). Juga kekayaan alam, budaya,suku bangsa (termasuk bahasa), dan pluralitas pendudukseperti keyakinan dan kepercayaan yang dianut. Uniknya,seperti yang ditulis Waryono (2002: 191), ditinjau dari telaahhistoris dan genealogis, agama-agama yang hari ini eksis diIndonesia, tak ada satupun yang merupakan “agama asli”masyarakat Indonesia. Semua agama-agama resmi yang sahdan diakui oleh Pemerintah adalah “agama impor” yangbelakang hari mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia.Maka konsekuensi logis yang timbul adalah fase proses“agamaisasi”. Lantas secara sosiologis, berkembangmengalami pasang surut (fluktualitif) yang kadang memikatbegitu cantik namun juga tak jarang berubah menjadi tragediironi penuh dramatik.

Sejarah mencatat, sejak sebelum, sesaat, dan sesudahterjadinya detik-detik proklamasi yang sungguh mengharukanitu, telah terjadi perdebatan cukup sengit terkait ideologi dandasar negara kita. Soekarno memaknai bahwa nasionalismemerupakan wujud cinta kepada Tanah Air serta kesediaanuntuk meminggirkan apa yang disebut kepentingan golongandan kelompok. Pandangan semacam ini mendapat tantangankeras dari golongan Islam melalui para tokohnya seperti AgusSalim. Tokoh yang menguasai sembilan bahasa ini menilaibahwa apa yang didengungkan oleh Soekarno telahmengangkat derajat nasionalisme hampir setara dengan agama.

Tokoh Islam lain, Mohammad Natsir, menyerukan bahwaperjuangan mencapai kemerdekaan bangsa harus diniatkansebagai bagian dari pengabdian lebih tinggi yaitu kepadaAllah SWT. Natsir juga menilai bahwa paham Islam amatcocok diterapkan sebagai pilar utama dasar negara setelahmerdeka. Karena sejatinya Islamlah yang memeloporinasionalisme Indonesia yang berwujud nyata sebuahkemerdekaan (Noer, 1982: 281-283; Effendy, 1998: 72-73).

Polemik tentang relasi Islam-Negara kian meruncing saatterbentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha PersiapanKemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tahun 1945. Soekarnotampil sebagai tokoh yang bersikukuh bahwa hubungan yangbersifat substansialistik jauh lebih elegan untuk dipraktekkandi bumi Indonesia. Ia juga menentang pandangan yangberpendapat bahwa relasi Islam-negara harus diwujudkandalam bentuk legal-formal. Menurutnya, perwujudan “api Is-lam” jauh lebih penting ketimbang formalisme Islam sebagaidasar ideologi dan konstitusi negara. Dan puncak dari dramarelasi Islam dan Negara terjadi saat penghapusan tujuh kata“dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi

pemeluk-pemeluknya” dalam bagian Piagam Jakarta—yangdi dalamnya memuat modifikasi Pancasila dan menjadirancangan preambule UUD 1945.

Pasang surut relasi/hubungan Islam dan Negara terusmengalami dinamikanya dari waktu ke waktu. Saat Orde Baru,Majelis Ulama Indonesia (MUI) diresmikan pada 27 Juli 1975dengan ketuanya Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau yangpopuler disebut Buya Hamka. Menurut Hamka, dirinya maumenerima jabatan sebagai Ketua MUI dengan prinsip kalauajakan pemerintah untuk mensukseskan pembangunan dapatdilaksanakan dengan baik, maka kaum muslimin dapat ber-amar ma’ruf nahi munkar dengan dasar iman kepada Allah.Tetapi kritik Hamka, “Banyak yang merasa bahwa ulama-ulama itu baik sekali untuk dikerahkan ‘membidikkan’fatwa untuk memudahkan pekerjaan beliau.” (Azra, 2002:208-209).

Hanya saja, kita akan menjadi bijak apabila rangkaiankejadian di masa lalu itu diambil pelajaran (ibrah) untuk menatakehidupan masa kini dan waktu yang akan datang. Benih-benih permusuhan harus dihindari seraya lebih mengakrabkanantara kelompok yang satu dengan yang lain. Tentu saja haldi atas tak mudah diwujudkan. Apalagi sejak terjadi tragediWorld Trade Center (WTC) pada 11 September 2001.Kemudian berlanjut pengeboman di Bali (Indonesia) padaOktober 2002, sejumlah pengeboman di berbagai tempat diTanah Air.

Jelas realita empirik semacam itu memprihatinkan kitasemua. Dan tentu saja hal tersebut menjadi tantangan bagikita semua saat menatap hari esok. Bagaimana dialog antarakomponen Islam-Negara terus mesti dibangun tak henti-hentinya. Ormas Islam seperti NU-Muhammadiyah –yangmenurut Azyumardi Azra (2009) disebut sebagai religious-based civil society (RBCS)—mau tidak mau harusmenempatkan dirinya sebagai benteng umat.

Bukan malah menebalkan garis perbedaan satu denganlainnya, tetapi bekerja sama untuk kian mendewasakanumatnya. NU-Muhammadiyah telah membuktikan hal itu.Kedua ormas Islam ini memiliki posisi tawar (bargaining po-sition) cukup tinggi di mata Pemerintah. Mengenai dasarideologi dan bentuk negara, Pancasila dan NKRI adalah bentukfinal bagi Indonesia. Baik NU maupun Muhammdiyah telahbulat mengakui hal itu. Ketua Umum PBNU KH HasyimMuzadi telah berulang kali mengakui bahwa Pancasila danUUD 1945 adalah final bagi NU dan wajib hukumnya diikutioleh lebih dari 70 juta warga nahdliyin. Begitu pula denganMuhammadiyah melalui Ketua Prof. Din Syamsuddin.

Terakhir, bukankah Tuhan dalam QS. An-Nahl/16: 125 telahmenyapa dengan begitu anggun, “Serulah (manusia) kepadajalan Tuhanmu dengan jalan hikmah dan pengajaran yangbaik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yangbaik…”?

Bramma Aji Putra

“Sesungguhnya Allah tidak merubah suatu kaumsehingga mereka merubah keadaan yang ada pada dirimereka sendiri…” (QS 13:11)

Page 31: Salam dari alam dari Redaksiedaksi - yogyakarta.kemenag.go.idyogyakarta.kemenag.go.id/file/dokumen/juni2011ok.pdfbangsa kembali dipertanyakan. Satu kelompok beranggapan, “Tanpa Pancasila

33BAKTI 239/MEI 2011

Menggairahkan Budaya MenulisOleh Humaidy As

Ungkapan pengarang besar IndonesiaPramoedya Ananta Toer ini sungguh mem-buat

siapapun termotivasi untuk menulis. Benar kata Pram,menulis membuat kita abadi dalam kenangan sejarah. Lebihdari itu, proses menulis--sebagaimana membaca--merupakangerbang membuka cakrawala pengetahuan yang maha luas.Membaca dan menulis merupakan upaya untuk memaknai danmeningkatkan kualitas hidup. Buku berjudul “MenembusKoran; Cara Jitu Menulis Artikel Layak Jual” yang ditulisoleh Bramma Aji Putra ini, merupakan kajian kupas tuntasmengenai cara menulis artikel yang layak “tayang” di media.

Buku ini terdiri dari delapan pokok bahasan. Sebagaimanabuku-buku inspirasi menulis lainnya, bagian pertama pem-bahasan buku ini berisi ajakan kepada pembaca untukmenulis. Dengan pilihan diksi yang memikat, uraian penuliscukup menyentuh kesadaran pembaca bahwa menulis adalahaktivitas yang bisa dilakukan siapapun. Sementara padabagian kedua, penulis menyajikan beberapa manfaat menulisdi media. Baik manfaat bagi diri pribadi penulis maupun bagimasyarakat pembaca. Menurut penulis, manfaat pribadi bagiseorang penulis selain sebagai sarana aktualisasi diri dalammenuangkan gagasan produktif, juga ada kepuasan batin didalamnya yang tidak bisa diganti dengan nominal berapa punbanyaknya. Singkat kata, menurut Bramma, menulismerupakan kerja untuk keabadian. Betapa seorang ChairulAnwar, misalnya—meski usianya terhitung pendek, namunkarena menulis puisi, ia tetap abadi dikenang sepanjang masa.Sementara bagi masyarakat luas, manfaat tulisan di mediamenjadi sarana informasi bahkan paradigma baru di tengah-tengah masyarakat (hlm. 18).

Bab ketiga, berisi uraian artikel yang layak “jual”.

Pertanyaan seputar artikel sepertiapakah yang memiliki probabilitas dimuat? Bagaimana membuat tulisanyang memikat “hati “redaktur agarbersedia memuat tulisan kita? Atau sederetan pertanyaan lainnyamengenai kepenulisan terjawab disini. Dalam uraiannya, denganbahasa lugas dan sederhana,Bramma membedah seluk-belukmenulis artikel di media secaragamblang. Menurutnya, artikelkoran yang ilmiah populerberbeda dengan tulisan sepertidi jurnal dan buku. Untukdapat “menembus” media,seorang penulis harus me-miliki kemampuan“menangkap” isu-isu yang

faktual dan bernas disertaipenggunaan analisis yang mendalam. Lebih dari

itu, “keintiman” intensitas mengamati “ideologi” sebuah me-dia adalah hal yang harus dimiliki seorang penulis. Tanpa itusemua, mustahil untuk bisa menembus sebuah “media” (hlm.25).

Bab keempat, membahas strategi mengawali sebuahtulisan dan langkah mengakhiri tulisan. Bab ini terdiri tigasub pokok, yaitu: pre-writing, writing dan post-writing. Babkelima dari buku ini merupakan bagian inti dari pembahasan.Pada bagian ini, penulis dengan sangat gamblang memaparkanrubrik dan karakteristik kolom dari berbagai macam media.Pengalaman otentik Bramma dalam menulis dan dimuat diberbagai media, keintimannya mengamati media—memungkinkannya berbagi kisah sukses secara akurat terkait“rahasia” dapur redaksi berbagai koran. Hal-hal teknis ke-penulisan secara komprehensif dibahas pada bagian ini.Terlebih, Daftar rubrik dan kolom media massa baik lokalmaupun nasional serta catatan hari-hari penting yang ter-cantum di lampiran buku ini semakin mengesankan bahwapenulis buku ini “tidak pelit” dan “setengah-setengah” dalamberbagi informasi.

Pada akhirnya, melihat keseluruhan isinya, kehadiran bukuini ke tengah-tengah masyarakat amat bermanfaat untukmenggairahkan kembali budaya menulis dalam masyarakat kitayang kian memudar. Selamat membaca.

Peresensi adalah Staf Pendidik pada MTs Ali MaksumPP. Krapyak dan Peneliti pada Lembaga Kajian Agama

dan Swadaya Umat (LeKAS) Yogyakarta.

“Tahu kau mengapa aku sayangi kaulebih dari siapa pun? Karena kaumenulis, suaramu takkan padam ditelanangin, akan abadi, sampai kapanpun.Jauh di kemudian hari… Orang bolehpandai setinggi langit, tetapi selama iatidak menulis, ia akan hilang di dalammasyarakat dan dari sejarah” –Pramoedya Ananta Toer

Judul Buku : Menembus Koran; Cara JituMenulis Artikel Layak JualPenulis : Bramma Aji PutraPenerbit : Leutika, YogyakartaCetakan : I, Juni 2011Tebal Buku : 210 halamanHarga : Rp.35.000

Page 32: Salam dari alam dari Redaksiedaksi - yogyakarta.kemenag.go.idyogyakarta.kemenag.go.id/file/dokumen/juni2011ok.pdfbangsa kembali dipertanyakan. Satu kelompok beranggapan, “Tanpa Pancasila

34 BAKTI 239/MEI 2011

TTS BAKTI No. 240/Juni 2011

DAFTAR PENERIMA SANTUNAN SKP BULAN JUNI 2011

BPSKP KANWIL KEMENAG PROV. DIYKetua Sekretaris,

Dra. Hj. Mas’amah, M.Pd.I Drs. H. Edhi Gunawan, M.Pd.I

JAWABAN TTS BAKTI No. 239/Mei 20111 2 3 4 5

6 7

8 9

10

11 12 13 14

15

16 17

18 19

20 21

c'moek

MENDATAR :1. Mati 3. Perjalanan Nabi saw menuju Sidratulmuntaha 6. Sahabat Nabi7. Nihil 8. Orang ketiga 9. Di (Inggris) 11. Masjid suci di Yerussalem 13.Berhenti sebentar (Inggris) 16. Meester in de Rechten (gelar masterhukum Belanda) 17. Teknologi Informasi 18. Banjir 19. Ambil dg paksa20. Hewan piaraan 21. Terlalu

MENURUN :1. Kota Suci Islam 2. Rosario 3. Kuala; mulut sungai 4. Negeri asing 5.Bui; Jaringan Islam Liberal 10. Hidup membujang 12. Menangkapdengan cepat 14. Rombongan satu kesatuan 15. Hancur luluh 18.Perjalanan bolak-balik dlm satu trayek

Kantor Kementerian Agama Provinsi DIY

No. N a m a NIP Tanggal

1. Suminah 195309091982032001 1 Oktober 2009

Pensiun

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul

No. N a m a NIP Tanggal

1.2.3.4.5.6.

M. AsharChairuddin, S.AgSiti BirzanahWardaniTukilanMargimu

150188314150131249150143974150129514150172993150129198

1 Juni 20101 Juni 20101 Juni 20101 Juni 20101 Juni 20101 Juni 2010

Pensiun

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gunung Kidul

No. N a m a NIP Tanggal

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.

SaridjanSalimSutiminSugengH. SelamTukimanDjito, A.MaSartonoMifthohNgatiniSutinahMintardjo

150129967150129788150129831150130008150172224150131614150130954150129885150130955150129711150131619150130466

1 Mei 20101 Mei 20101 Mei 20101 Mei 20101 Mei 20101 Mei 20101 Mei 20101 Juni 20101 Juni 20101 Juni 20101 Juni 20101 Juni 2010

Pensiun

Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta

No. N a m a NIP Tanggal

1.2.

3.

Dra. Hj.Siti AsmonahDrs. H. Widjdan AlArifinSholahuddin

15010364150129100

150188292

1 Juni 20101 Juni 20101 Juni 2010

Pensiun

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kulonprogo

No. N a m a NIP Tanggal

1. Drs. Sjamsuddin, M.Pd.I 150179406 1 Juni 2010

Pensiun

I B M PD R U P A D I

K P I A L A B UI W H E E L R

D A R A E L A NL H K N

K A D I R E K AN D U S T A A

N G O D I A S IS K A N D A LE R E L

MAJALAH

BAKT I

1 2 3 4

5

6 7 8 9

10 11

12 13

14 15

16 17 18

19 20 21

22

195502241982031002195102061980031003195004141979032001195005161985032001

195005041967121004150216417

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman

No. N a m a NIP Tanggal

1.2.3.4.

5.6.

Zuhani Taufiq, BAWasiran, BAParidjah, S.AgDra. Hindun QomariyahHamidH. Kodari, S.Pd.IDrs. H.M. Yahya

1 Maret 20101 Maret 20101 Mei 20101 Juni 2010

1 Juni 20101 Juni 2010

Pensiun

Pemenang TTS Edisi 239/Mei 20111. 0274 717 74132. 081 328 741 476

TTS ini ditujukan kepada pembaca yang telah sekian lama meresponMajalah BAKTI, kecuali jajaran Redaksi/Pengelola. Adapun ketentuanselengkapnya sebagai berikut:1. Menjawab pertanyaan dalam kotak TTS2. Jawaban dikirim via sms ke nomor 085 868 323 652/081 392 277 272,

paling lambat tanggal 15 di setiap edisi.3. Disediakan hadiah untuk 2 pemenang berupa voucer pulsa @ Rp.20.0004. Pengumuman pemenang akan dimuat pada edisi Majalah BAKTI bulan

berikutnya.5. Hadiah langsung dikirim ke nomor pemenang.

Pengelola