sakti meletakkan nilai sinergi pada instansi - span meletakkan nilai... · oleh setiap instansi...

4
SAKTI MELET Di era Teknologi Informas oleh setiap instansi pemerintah u pertangungjawaban tak terkecua output kinerja suatu instansi. De dapat di minimalkan jumlahnya memiliki integrasi antara modul-m Pengintegrasian sistem inf Manajemen. Berbagi sistem dap yang sesuai dengan keperluannya file suatu sistem diperlukan juga sistem lainnya. Secara manual bagian dibawa kebagian lain, da sistem yang lain. Jadi kalau secar Keuntungan utama dari in sebuah organisasi. Suatu pelapo semakin banyak informasi yan TAKKAN NILAI SINERGI PAD si saat ini sebuah sistem merupakan harga m untuk mempermudah dalam pelaksanaan keg ali transaksi keuangan yang bisa menjadi b engan menggunakan sebuah sistem setidakny a, sama halnya dengan tubuh manusia, sist modul yang ada di sistem tersebut. formasi merupakan salah satu konsep kunc pat saling berhubungan satu dengan yang la a. Aliran informasi diantara sistem sangat be oleh sistem yang lainnya, atau output suatu s juga dapat dicapai suatu integrasi tertentu, an oleh petugas administrasi data tersebut di ra manual maka derajat integrasinya menjadi ntegrasi sistem informasi adalah membaikn oran biasanya memang memerlukan waktu ng relevan dalam kegiatan manajerial yan 1 | Page DA INSTANSI mutlak yang mesti dimiliki giatan perencanaan sampai barometer dalam melihat ya tingkat kesalahan lebih tem yang komplek harus ci dari Sistem Informasi ain dengan berbagai cara ermanfaat bila data dalam sistem menjadi input bagi , misalnya data dari satu igabung dengan data dari tinggi. nya arus informasi dalam u, namun demikian akan ng dapat diperoleh bila

Upload: hoangkhue

Post on 20-Mar-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SAKTI MELETAKKAN NILAI SINERGI PADA INSTANSI

Di era Teknologi Informasi saat ini sebuah

oleh setiap instansi pemerintah untuk mempermudah dalam pelaksanaan kegiatan

pertangungjawaban tak terkecuali transaksi keuangan yang bisa menjadi barometer dalam melihat

output kinerja suatu instansi. Dengan menggunakan sebuah s

dapat di minimalkan jumlahnya

memiliki integrasi antara modul-modul yang ada di sistem t

Pengintegrasian sistem informasi merupakan salah satu konsep kunci dari

Manajemen. Berbagi sistem dapat saling berhubungan satu dengan yang lain dengan berbagai

yang sesuai dengan keperluannya. Aliran informasi diantara sistem sangat bermanfaat bila data dalam

file suatu sistem diperlukan juga oleh sistem yang lainnya, atau output suatu sistem menjadi input bagi

sistem lainnya. Secara manual juga dapat dicapa

bagian dibawa kebagian lain, dan oleh petugas administrasi data tersebut digabung dengan data dari

sistem yang lain. Jadi kalau secara manual maka derajat integrasinya menjadi

Keuntungan utama dari integrasi sistem informasi adalah membaiknya arus informasi dalam

sebuah organisasi. Suatu pelaporan biasanya memang memerlukan waktu, namun demikian akan

semakin banyak informasi yang relevan dalam kegiatan manajerial yang dapat diperoleh bila

SAKTI MELETAKKAN NILAI SINERGI PADA INSTANSI

Di era Teknologi Informasi saat ini sebuah sistem merupakan harga mutlak yang mesti dimiliki

instansi pemerintah untuk mempermudah dalam pelaksanaan kegiatan

tak terkecuali transaksi keuangan yang bisa menjadi barometer dalam melihat

engan menggunakan sebuah sistem setidaknya tingkat kesalahan lebi

dapat di minimalkan jumlahnya, sama halnya dengan tubuh manusia, sistem yang kom

modul yang ada di sistem tersebut.

Pengintegrasian sistem informasi merupakan salah satu konsep kunci dari

Manajemen. Berbagi sistem dapat saling berhubungan satu dengan yang lain dengan berbagai

yang sesuai dengan keperluannya. Aliran informasi diantara sistem sangat bermanfaat bila data dalam

file suatu sistem diperlukan juga oleh sistem yang lainnya, atau output suatu sistem menjadi input bagi

sistem lainnya. Secara manual juga dapat dicapai suatu integrasi tertentu, misalnya data dari satu

bagian dibawa kebagian lain, dan oleh petugas administrasi data tersebut digabung dengan data dari

sistem yang lain. Jadi kalau secara manual maka derajat integrasinya menjadi

i integrasi sistem informasi adalah membaiknya arus informasi dalam

sebuah organisasi. Suatu pelaporan biasanya memang memerlukan waktu, namun demikian akan

semakin banyak informasi yang relevan dalam kegiatan manajerial yang dapat diperoleh bila 1 | P a g e

SAKTI MELETAKKAN NILAI SINERGI PADA INSTANSI

merupakan harga mutlak yang mesti dimiliki

instansi pemerintah untuk mempermudah dalam pelaksanaan kegiatan perencanaan sampai

tak terkecuali transaksi keuangan yang bisa menjadi barometer dalam melihat

stem setidaknya tingkat kesalahan lebih

stem yang komplek harus

Pengintegrasian sistem informasi merupakan salah satu konsep kunci dari Sistem Informasi

Manajemen. Berbagi sistem dapat saling berhubungan satu dengan yang lain dengan berbagai cara

yang sesuai dengan keperluannya. Aliran informasi diantara sistem sangat bermanfaat bila data dalam

file suatu sistem diperlukan juga oleh sistem yang lainnya, atau output suatu sistem menjadi input bagi

i suatu integrasi tertentu, misalnya data dari satu

bagian dibawa kebagian lain, dan oleh petugas administrasi data tersebut digabung dengan data dari

tinggi.

i integrasi sistem informasi adalah membaiknya arus informasi dalam

sebuah organisasi. Suatu pelaporan biasanya memang memerlukan waktu, namun demikian akan

semakin banyak informasi yang relevan dalam kegiatan manajerial yang dapat diperoleh bila

2 | P a g e

diperlukan. Keuntungan ini merupakan alasan yang kuat untuk mengutamakan (mengunggulkan)

sistem informsi terintegrasi karena tujuan utama dari sistem informasi adalah memberikan informasi

yang benar pada saat yang tepat. Keuntungan lain dari pengintegrasian sistem adalah sifatnya yang

mendorong manajer dalam hal ini pimpinan kantor atau pihak lainnya untuk membagikan

(mengkomunikasikan) informasi yang dihasilkan oleh bagian nya agar secara rutin mengalir ke system

lain yang memerlukannya. Informasi ini kemudian digunakan lebih luas untuk membantu organisasi.

Bicara system, tentu saja kita hal ini tidak luput dari istilah software (perangkat lunak). karena

pada dasarnya perangkat teknologi hanya terdiri atas dua jenis ” Software dan Hardware” dan dua jenis

ini didukung oleh penggunanya / pemakai dengan istilah “Brainware”. Jika kita mengacu pada konteks

diatas, disini terlihat jelas sistem tidak akan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya dukungan dari

manusia sendiri yang akan menjalankan sistem tersebut.

Satuan Kerja (Satker) dan Satuan Kerja Perangka Daerah (SKPD) sebagai pengguna dana

Anggaran Pendatan Belanja Negara (APBN) dalam tatakelola perencanaan, pelakasanaan dan

pertanggung jawaban APBN memiliki System yang selama ini dibangun oleh Kementerian Keuangan

masih dalam bentuk aplikasi yang terpisah dengan database yang terpisah dan juga berbeda jenis

databasenya. Aplikasi yang digunakan dalam Satker mulai aplikasi RKAKL-DIPA, PERAN, AFS,

GAJI, SPM, SIMAK-BMN, PERSEDIAAN, SAKPA merupakan aplikasi-aplikasi yang terpisah yang

secara substansi informasi dari satu aplikasi tersebut dibutuhkan oleh aplikasi yang lain. Proses

penginputan kembali sebagai informasi awal dari satu aplikasi yang sebenarnya merupakan produk dari

aplikasi yang lain akan rentang sekali terjadinya kesalahan input dan juga merupakan kegiatan yang

tidak efektif karena terjadi penginputan yang berulang (redudansi data).

Dalam pandangan lain ada cerita dari Satker atas ketidak tepatan waktu dalam peyampaikan

informasi atas transaksi yang oleh suatu bagian dihasilkan dimana informasi itu merupakan informasi

yang sangat di butuhkan oleh bagian lainnya. Kondisi riil dilapangan terdapat keterlambatan dalam

menginformasikan dokumen output tersebut ke bagian lain yang membutuhkan infomasi tersebut.

Semisal pada saat kontrak atas pengerjaan suatu pengadaan telah selesai dan telah terima BAST pada

bagian pengadaan, bagian pencatatan aset SIMAK-BMN tidak segera mendapatkan BAST tersebut

sehingga pada saat pelaporan keuangan bulanan terjadi informasi yang kurang memadai. Apalagi

bagian Akuntansinya yang secara prosedural akan mendapatkan informasi dari bagian pencatatan

SIMAK-BMN. Atau semisal bendahara melakukan penyetoran pendapatan tetapi informasi ini belum

3 | P a g e

dilaporkan ke bagian akuntansi sehingga pada saat pelaporan, terjadi penyampaian informasi yang

kurang memadai juga. Masih banyak kasus-kasus lain yang menunjukkan kelemahan atas suatu sistem

yang tidak terintegrasi.

Untuk pembukuan bendahara baik bendahara pengeluaran maupun bendahara penerimaan belum

ada aplikasi yang secara resmi dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan. Demikian juga dalam hal

pencatatan atas kontrak dan supplier belum terdapat aplikasi, dimana saat adanya BAST atas suatu

kontrak yang ada, kita dapat melakukan verifikasi antara BAST dengan dokumen kontrak awalnya

dengan melakukan pencatatan BAST tersebut kedalam sistem aplikasi.

Dalam hal pelaporan keuangan menurut UU Perbendaharaan Negara 70 ayat (2) UU 1/2004

Ketentuan mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual dilaksanakan

selambat-lambatnya tahun 2008. Basis akuntansi yang ada sampai dengan sekarang kita mengunakan

cash to ward accrual dimana kita mengakui pendapatan dan belanja dengan cash basis dan untuk

neraca menggunakan accrual basis. Sehingga dalam per Dirjen. Perbendaharaan No. 62/PB/2009

diamanatkan K/L dalam menyusun laporan keuangan ditambahkan diwajibkan menambahkan

informasi pendapatan dan belanja secara accrual.

Sejalan dengan implementasi Sistem Perbendaharaandan Anggaran Negara (SPAN) pada

Kementerian Keuangan, Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI) merupakan solusi yang

akan diberikan oleh Kementerian Keuangan dalam melaksanakan integrasi sistem dan penerapan

akuntansi berbasis akrual. Aplikasi SAKTI menganut singgle database yang terdiri dari 8 modul yaitu :

(1) Modul Penganggaran (2) Modul Komitmen (3) Modul Pembayaran (4) Modul Bendahara (5)

Modul Persediaan (6) Modul Aset Tetap (7) Modul General Ledger dan Pelaporan (8) Modul

Administrasi.

Penggoperasian Aplikasi SAKTI akan banyak melibatkan pengguna dengan kewenangan yang

berbeda-beda, mulai dari pengguna sebagai KPA, KPB, Bendahara, PPK, PPSPM, atasan langsung

operator dan operator masing-masing modul. Masing-masing user memiliki kewenangan yang berbeda

dalam mengoperasikan Aplikasi SAKTI. Secara umum ada 3 tingkatan user didalamnya. Pertama user

operator yang memiliki kewenangan menginput, merubah dan menghapus suatu transaksi, Kedua

validator bisa atasan langsung operator yang memiliki kewenangan untuk melakukan validasi dan

memberikan ceck list atas suatu transaksi yang sudah divalidasi serta mengembalikan ke operator

apabila tidak disetujui untuk diperbaiki. Ketiga Approver bisa KPA, KPB, PPK atau yang lainnya

4 | P a g e

sesuai dengan modul SAKTI yang digunakan dan memiliki kewenangan memberikan persetujuan atas

suatu transaksi dan secara otomatis akan membuat jurnal untuk dikirim ke modul GLP atas transaksi

yang membuat jurnal. Pada pembuatan ADK yang akan dikirimkan ke SPAN melalui Portal SPAN,

pejabat berwenang bisa KPA, PPK, KPB atau yang lainnya akan menginputkan PIN sebagai alat

pengamanan atas transaksi tersebut. Dengan penjelasan ini dapat dikatakan SAKTI akan meletakkan

nilai sinergi antar lini pada instansi.

Aplikasi SAKTI menganut beberapa konsep yang ideal dalam sebuah sistem yang diharapkan

akan membuat laporan keuangan lebih akurat dan akuntabel dengan menjunjung asas konsistensi

didalamnya. Aplikasi SAKTI menganut pola: Pertama closing date dimana apabila transaksi pada suatu

periode sudah dilakukan tutup buku maka transaksi yang ada tidak bisa diubah, apabila akan dilakukan

perbaikan atas transaksi tersebut akan dibuatkan transaksi baru yang akan dibukukan dalam periode

selanjutnya. Kedua hystorical transaction dimana koreksi atas suatu transaksi yang sudah dilakukan

posting akan membentuk transaksi baru. Jurnal bentukan yang ada, pertama akan dibuatkan jurnal

pembalik atas transaksi yang salah dan kemudian akan membentuk jurnal baru atas transaksi

perbaikannya. Ketiga audit trail merupakan salah satu fitur dalam suatu program yang mencatat semua

kegiatan yang dilakukan tiap user dalam suatu tabel log secara rinci. Audit Trail secara default akan

mencatat waktu , user, data yang diakses dan berbagai jenis kegiatan. Jenis kegiatan bisa berupa

menambah, merungubah dan menghapus. Audit Trail apabila diurutkan berdasarkan waktu bisa

membentuk suatu kronologis manipulasi data.Dasar ide membuat fitur Audit Trail adalah menyimpan

histori tentang suatu data (dibuat, diubah atau dihapus) dan oleh siapa serta bisa menampilkannya

secara kronologis. Dengan adanya Audit Trail ini, semua kegiatan dalam program yang bersangkutan

diharapkan bisa dicatat dengan baik.

Ditulis : Faried Zamachsari

(Pranata Komputer pada DTP)