sakitmu menyelamatkanmu
TRANSCRIPT
واهللا ال يق5 اهللا للمؤمن قضاء إال كن خيا " ، إن أصابته ساء فشكر كن خيا " ، وFن أصابته ضاء فصب كن خيا "
“Demi Allah! Sungguh Allah tidak akan menetapkan bagi
seorang Mukmin kecuali yang terbaik baginya. Apabila diberi kenikmatan niscaya dia bersyukur,
dan itu baik baginya;
dan apabila ditimpa kesusahan niscaya dia bersabar, dan itu baik baginya.”
(HR. Muslim, IV/2295,2999)
ن ء م ولبلونكم بشن ٱلوف وٱلوع ونقص منفس وٱلمرت
مول وٱل
ٱل
ـبين ٱلص وبشDan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-‐buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada
orang-‐orang yang sabar. (Qs. Al-‐Baqarah: 155)
“Tanpa adanya musibah dalam kehidupan ini, sulit diketahui orang
yang mulia, yaitu yang mampu menghadapinya dengan sabar; dan sulit diketahui orang yang tercela, yaitu yang menghadapi dengan keluh kesah”
(Jannaur Ridha Fit Taslim Lima Qaddarallahu wa Qadha — al-‐Gharnaathi)
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaaYan sebagian besar (dari kesalahan-‐kesalahanmu).
(Qs. Asy-‐Syura: 30)
صيبة فبما كسبت ـبكم من م صومآ أ
يديكم ويعفوا عن كثي أ
”Tidak ada seorang muslim tertimpa musibah baik itu
sakit atau lainnya kecuali Allah menghapus kesalahan-‐
kesalahnnya sebagaimana
pohon menjatuhkan
daunnya.” (HR. Bukhari-‐Muslim)
Janganlah engkau mencela demam, karena demam itu akan menghapuskan kesalahan anak cucu Adam sebagaimana bara api
merontokkan kotoran-‐kotoran besi (Muslim, 4/2572)
ال تسب الم ; فإنها تذهب خطايا بن آدم ، كما يذهب الكي خبث الديد
“Tidaklah urat dan (urat) mata berkedutan, melainkan hal itu terjadi karena dosa. Namun apa yang Allah cegah dari kedutan itu
lebih banyak lagi.” (HR. Ath-‐Thabrani II/103)
ما اختلج عرق وال عي إال بذنب وما يدفع اهللا عنه أكث
Bergetar dan Berguncang (an-‐Nihayah II/60)
“Tidak seorang Muslim pun yang tertusuk duri atau tertimpa bencana yang lebih daripada itu melainkan akan dicatat baginya
dengan bencana tersebut satu tingkat derajat, serta akan dihapuskan dari dirinya satu dosa kesalahan”
(HR. Muslim IV/1991, 2572)
ما من مسلم يشاك شوiة فما فوقها إال كتبت " بها درجةوميت عنه بها خطيئة
ن تكرهوا شيـا وهو خي لكم وعس أ
ن تبوا شيـا وهو ش لكم وعس أ
نتم t تعلمون يعلم وأ wوٱ
… Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu,
padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui (Qs. Al Baqarah : 216)
Abush Shalt
“Setiap Perkara berjalan sesuai ketentuan dan setiap kejadian ada yang diinginkan dan ditakutkan
Bisa jadi apa yang menakutkan membuatku bahagia dan apa yang kudambakan malah membawa sengsara”
(Jannatur Ridha’ III/52)
يـات لعلهم يرجعون ـت وٱلس ـهم بٱلسن وبلون… Dan Kami uji mereka dengan (nikmat) yang baik-‐baik dan (bencana) yang buruk-‐buruk, agar mereka kembali (kepada
kebenaran)
(Qs. Al A’Raaf : 168)
Seorang hamba yang menderita sakit namun tidak memiliki amal kebaikan, lalu dia ingat kesalahan-‐kesalahannya kepada Allah hingga tanpa terasa air mata berderai
karena takut kepada-‐Nya; maka kelak Allah akan membangkitkannya dalam keadaan suci — atau Allah akan
mewafatkannya sebagaimana wafatnya orang yang suci
(‘Uddatush Shabirin, 102)
Syaikhul Islam
“Musibah yang membuatmu menghadap kepada Allah lebih baik daripada kenikmatan
yang membuatmu lupa menghadap kepadaNya”
(Tasliyah Ahlil Masha-‐ib/226)
“Seseorang takkan tahu betapa berharganya sehat Apabila dia belum pernah mengalami sakit”
(Penyair Arab)
Lima kewajiban seorang muslim atas muslim lainnya; menjawab salam, memenuhi undangan, menghantarkan
jenazah, menjenguk orang sakit dan mendoakan orang yang bersin jika ia memuji Allah 'azza wajalla.
(HR. Ahmad/8047)
خمس من حق املسلم على املسلم رد التحية وإجابة الدعوة وشهود اجلنازة وعيادة املريض وتشميت
العاطس إذا حمد الله عز وجل
“Manfaat yang dipetik hati dan Roh seseorang dari rasa sakit atau suatu penyakit (yang menimpa fisiknya) hanya bisa dirasakan orang
yang berhati hidup. Oleh karena itu, kesehatan hati dan roh sangat berkaitan dengan sakit yang menimpa anggota badan beserta kepayahan yang dialaminya”
(Ibnul Qayyim — Syifa’ul ‘Alil)
Sungguh, Nikmat Allah berupa ditahannya kebaikan duniawi dari kita lebih utama jika dibandingkan dengan
Nikmat Allah berupa diberikannya kebaikan duniawi kepada kita. Sebab , Allah tidak Ridha dengan limpahan duniawi kepada Nabi-‐Nya; Maka dari itu, menjadi seperti hamba yang diridhai Allah itu lebih aku sukai daripada menjadi hamba yang dibenci dan dimurkai Allah
جزاكم ال خيرا والسالم عليكم ورحمة ال وبركاته
ابوياسمي \ غيسيت فرساستي ١٣٫٥٠٫٠١٣
معهد احلكمة جاكرتا [email protected]