sak domain 7(1) - copy
TRANSCRIPT
Domain 7: Role Relationship
Class 1: Caregiving Roles
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
MENYUSUI TIDAK EFEKTIF
(INEFFECTIVE BREASTFEEDING)
A. PENGKAJIAN
1. Definisi
Keadaan ketika ibu, bayi, atau anak mengalami atau beresiko mengalami ketidakpuasan
atau kesukaran dalam proses menyusui (NANDA, 2012).
2. Penyebab
a. Kurang pengetahuan dari ibu
b. Kondisi anomaly pada bayi
c. Bayi menerima makanan tambahan selain ASI
d. Pola menyusui ASI terganggu
e. Ambivalensi ibu
f. Ansietas ibu
g. Anomaly puting ibu
h. Pasangan/keluarga tidak mendukung
i. Ketidakadekuatan refleks menghisap pada bayi
j. Bayi prematur
k. Operasi payudara sebelumnya
l. Riwayat ketidakberhasilan menyusui
3. Tanda dan Gejala
data
Data subjective Wawancara:1. Ketidakcukupan pemenuhan ASI bagi bayi2. Ketidakcukupan pengeluaran ASI3. Ketidakcukupan pengosongan masing – masing payudara
pada setiap kali menyusui4. Ibu tidak memiliki kesempatan dalam menyusui bayi 5. Rasa nyeri yang terus menerus pada puting payudara dalam
minggu pertama selama proses menyusui6. Menghisap tidak terus menerus pada payudara
7. Proses menyusui yang tidak nyaman
Data objective Pemeriksaan fisik1. Berat badan lahir rendah (bayi BBLR)2. Kurangnya kenaikan berat badan bayi3. Tidak terlihat tanda – tanda pelepasan oksitoksin
Observasi1. Ketidakmampuan bayi untuk menempel dengan tepat di
payudara2. Bayi menolak menempel di payudara3. Bayi menangis selama menyusui4. Bayi rewel dan menangis dalam 1 jam pertama setelah
menyusui dan tidak berespon terhadap tindakan kenyamanan lainnya
5. Bayi menolak untuk menghisap payudara
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Menyusui tidak efektif
C. RENCANA INTERVENSI
1. KLIEN
a. Tujuan
1) Kecukupan dalam pemenuhan ASI
2) Posisi dalam menyusui yang efektif
3) Berat badan bayi meningkat secara signifikan
b. Indicator
1) Bayi menunjukkan tanda – tanda asupan yang adekuat:
a) Popok basah
b) Penambahan berat badan
c) Bayi relaks selama menyusui
2) Ibu dan bayi akan mengalami keefektifan pemberian ASI yang ditunjukkan
dengan indikator:
a) Peningkatan pengetahuan: pemberian ASI
b) Kemantapan pemberian ASI : bayi/ibu
c) Pemeliharaan pemberian ASI
d) Penyapihan pemberian ASI
3) Bayi akan menunjukkan kemantapan pemberian ASI dengan indikator:
a) Kesejajaran dan latch on yang benar
b) Mencengkeram dan mengkompresi aerola dengan benar
c) Menghisap dan meletakkan lidah bayi dengan benar
d) Suara menelan (bayi) yang dapat didengar
e) Minimal menyusu 8 kali sehari (sesuai permintaan)
f) Kepuasan bayi setelah menyusu
g) Kenaikan berat badan sesuai usia
c. Tindakan
(Bantuan menyusui, Konseling laktasi, supresi laktasi)
1) Kaji adanya faktor penyebab munculnya kesulitan atau ketidakpuasan dalam
menyusui (sesuai dengan faktor penyebab)
2) Bila ibu tidak puas, gali faktor – faktor yang berhubungan
3) Dorong ibu untuk mengungkapkan masalahnya secara terbuka
4) Evaluasi tingkat keletihannya, pengetahuan, ansietas, sistem pendukung dan
riwayat menyusui
5) Ajarkan penatalaksanaan iritasi payudara:
a) Kurangi waktu menyusui 5 – 10 menit pada setiap payudara. Mulai dari
payudara yang tidak sakit terlebih dahulu. Berikan ASI dengan frekuensi
yang lebih sering dan singkat
b) Jaga agar bantalan payudara tetap kering
c) Gunakan krim payudara hanya setelah payudara kering
d) Gunakan pelindung payudara sebagai tindakan terakhir dan lepas setelah
ASI mengalir
e) Pastikan mulut bayi berada pada posisi yang tepat di payudara
6) Bila terjadi gejala mastitis atau abses payudara (bertambahnya rasa hangat,
nyeri tekan, kemerahan), instruksikan ibu untuk menghubungi dokter atau
perrawat
7) Bila akan memberikan makanan tambahan, pertimbangkan untuk menggunakan
kantung dan alat slang untuk melanjutkan pemberian ASI dan mencegah
bingung puting
8) Dukung keputusan ibu untuk melanjutkan pemberian ASI atau menghentikannya
9) Bila pemberian ASI dihentikan (misal ibu bekerja atau sakit):
a) Beri kesempatan pada ibu untuk berbagi perasaan
b) Kaji apakah menyusui dapat dilanjutkan kembali apabila diinginkan
10) Ajarkan bagaimana memeras, menangani, menyimpan, dan mengirimkan ASI
dengan aman:
a) Dapat menyimpan susu selama 8 jam pada suhu ruangan
b) 3 hari di kulkas
c) 6 bulan di freezer
d) Memanaskan ASI dalam microwave akan menghancurkan sifat imunnya
11) Sediakan pompa payudara atau buat ibu sadar tentang ketersediaan, bila
diperlukan
12) Dorong ekspresi perasaan secara verbal
13) Gali perasaan dan antisipasi masalah. Anak yang lebih tua mungkin cemburu
terhadap kontak ibu dengan bayi. Ibu dapat menggunakan saat – saat ini untuk
membacakan cerita bagi anak yang lebih tua
14) Tekankan untuk banyak istirahat
15) Lakukan rujukan sesuai indikasi
2. KELUARGA
a. Tujuan
1) Keluarga mampu mengenal masalah ketidakcukupan pemenuhan ASI
2) Keluarga mampu menjelaskan perilaku yang menggambarkan ketidakcukupan
pemenuhan ASI bagi bayi
3) Keluarga mampu mendemonstrasikan cara pemenuhan kecukupan ASI bagi bayi
b. Indikator
1) Keluarga akan mengalami keefektifan pemberian ASI ynag ditunjukkan dengan
peningkatan pengetahuan: pemberian ASI
2) Keluarga mampu mendemonstrasikan pemberian posisi yang efektif selama
menyusui
3) Keluarga mampu meningkatkan kepercayaan diri ibu dalam menyusui
c. Tindakan
(konseling laktasi)
1) Kaji pengetahuan dan pengalaman keluarga dalam membantu pemberian ASI
2) Sediakan informasi tentang keuntungan dan kerugian pemberian ASI
3) Diskusikan metode alternatif pemberian makan bayi
4) Perbaiki salah konsepsi, salah informasi, dan ketidakakuratan tentang
pemberian ASI
5) Demonstrasikan latihan menghisap (jika perlu)
6) Instruksikan tentang pola buang air besar dan berkemih bayi (jika perlu)
7) Rekomendasikan perawatan payudara (jika perlu)
8) Ajarkan tanda adanya masalah untuk dilaporkan kepada praktisi kesehatan
9) Diskusikan tanda – tanda kesiapan untuk penyapihan
D. EVALUASI
1. KLIEN MAMPU
a. Mempertahankan keefektifan pemberian ASI selama yang diinginkan bayinya
b. Menggambarkan peningkatan kepercayaan diri terkait pemberian ASI
c. Mengenali isyarat lapar dari bayi dengan segera
d. Mengindikasikan kepuasan terhadap proses pemberian ASI
e. Tidak mengalami nyeri tekan pada puting
f. Mengenali tanda – tanda penurunan suplai ASI
2. KELUARGA MAMPU
a. Mengenal masalah ketidakcukupan pemenuhan ASI
b. Menjelaskan perilaku yang menggambarkan ketidakcukupan pemenuhan ASI bagi
bayi
c. Mendemonstrasikan cara pemenuhan kecukupan ASI bagi bayi
PENILAIAN KEMAMPUAN PASIEN DAN KELUARGA DENGAN MASALAH MENYUSUI TIDAK EFEKTIF
Nama pasien : ____________________________Ruangan : ____________________________Nama Perawat : ____________________________
Petunjuk pengisisan: 1. Berilah tanda (V) jika pasien mampu melakuykan kemampuan dibawah ini 2. Tuliskan tanggal setiap dilakukan supervisi
No Kemampuan Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl
A PasienSp 1
1 Menjelaskan adanya kesulitan atau ketidakpuasan dalam menyusui
2 Mengevaluasi pola menghisap/menelan bayi3 Mengenali isyarat lapar pada bayi4 Memahami teknik menyusui efektif: teknik
relaksasi, posisi yang nyaman, perangsangan reflek rooting, penetapan status terjaga bayi sebelum upaya pemberian ASI, menyendawakan bayi, stimulasi pada bayi untuk terus menyusu menggunakan kedua payudara secara bergantian
5 Mengetahui teknik mempertahankan suplai ASI selama penundaan atau penghentian refleks menghisap bayi
Sp 21 Mempraktikkan teknik menyusui efektif2 Mempraktikkan teknik mempertahankan
suplai ASI2 Bangga dan percaya diri selama menyusuiB Keluarga
Sp 11 Mendiskusikan masalah yang dihadapi klien2 Mengetahui ketidakefektifan menyusui3 Mengetahui cara pemenuhan kebutuhan ASI
bagi bayiSp 2
1 Mempraktikkan cara pemenuhan kebutuhan ASI bagi bayi
2 Menyediakan fasilitas guna memenuhi kebutuhan klien
3 Memantau aktivitas klien4 Memberi pujian kepada klienC ISBAR
Sp 11 Memperkenalkan diri: menyebutkan nama
perawat, menyebutkan unit kerja, dan menyebutkan nama pasien
2 Menyampaikan situasi saat ini atau alasan pelaporan: usia, jenis kelamin, pre/op diagnosis, prosedur, status mental pra prosedur, dan pasien stabil/tidak stabil
3 Menyampaikan latar belakang pasien
dirawat: keluhan utama, riwayat medis, alergi, gangguan sensori, keluarga, agama/budaya, kebutuhan penterjemah, dan pernyataan penting
4 Menyampaikan hasil pengkajian yang sudah dilakukan: tanda – tanda vital, kebutuhan isolasi, kulit, faktor resiko, dan isu terkait diri
5 Menyampaikan rekomendasi untuk dokter: kebutuhan perawatan spesifik segera, area prioritas, kontrol nyeri, IV pump, dan komunikasi keluarga
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP Ip: MENYUSUI TIDAK EFEKTIF
A. ORIENTASI
1. Salam: Selamat pagi Ibu X, perkenalkan nama lengkap Saya ….., Saya biasa dipanggil
perawat Y. Hari ini Saya masuk shift pagi dan akan merawat ibu dari jam 7 pagi hingga
jam 2 siang.
2. Evaluasi: Bagaimana keadaan Ibu hari ini? Apa yang Ibu keluhkan?
3. Validasi: Bagaimana proses menyusui bayi Ibu? Apa yang sudah Ibu lakukan selama
proses menyusui? Bagimana hasilnya?
4. Kontrak (topik, waktu dan tempat)
a) Topik/tindakan: Baiklah Bu, hari ini Saya akan menjelaskan tentang bagaimana cara
menyusui yang benar. Tujuannya agar Ibu mampu memberikan ASI secara efektif
sehingga kebutuhan ASI bagi bayi Ibu dapat tercukupi.
b) Waktu: Bagaimana kalau kita bercakap – cakap selama 20 – 30 menit. Bagaimana,
apakah Ibu bersedia?
c) Tempat/posisi: Selama Saya menjelaskan dan mempraktikkannya, Saya minta Ibu
tetap duduk/berbaring di tempat tidur. Silakan Ibu bisa berbaring di tempat tidur?
B. KERJA
Baiklah Bu, disini Saya akan menjelaskan tentang kesulitan atau ketidakpuasan bayi dalam
menyusui. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan bayi menolak atau enggan untuk
menyusui dengan efektif, yang meliputi beberapa faktor, seperti: faktor puting payudara,
bayi tidak mau menempel di payudara karena cacat fisik, ibu kelelahan dan cemas, atau
karena asupan nutrisi dan cairan yang kurang dari Ibu. Bagaimana, apakah Ibu bisa
memahaminya? Bagus sekali. Sekarang coba Ibu pikirkan, kira – kira faktor apa saja pada diri
Ibu yang menyebabkan bayi tidak cukup dalam menyusu? Wah, bagus sekali Ibu mampu
menyebutkannya. Sekarang, mari kita lihat sama – sama bagaimana kemampuan bayi dalam
menghisap. Nah sekarang menurut Ibu, apa saja isyarat dari bayi lapar dan ingin menyusu?
Baik bu, terdapat beberapa tanda dan isyarat bayi ingin menyusu, yang meliputi refleks
rooting, menghisap, dan terjaga. Nah, sekarang Saya akan jelaskan beberapa teknik yang
bisa digunakan untuk menstimulasi bayi agar mau untuk menyusu secara efektif. Teknik
tersebut meliputi: teknik relaksasi, posisi yang nyaman, perangsangan reflek rooting,
penetapan status terjaga bayi sebelum upaya pemberian ASI, menyendawakan bayi,
stimulasi pada bayi untuk terus menyusu menggunakan kedua payudara secara bergantian.
Bagaimana, apakah Ibu bisa memahaminya? Setalah Ibu bisa memahaminya, sekarang akan
Saya jelaskan juga tentang apa saja yang dapat ibu lakukan untuk mempertahankan suplai
ASI selama penundaan atau penghentian refleks menghisap bayi. Bagaimana Bu, apakah
semua penjelasan dari Saya bisa dipahami? Apakah ada yang perlu kita diskusikan tentang
teknik untuk menstimulasi proses menyusu yang efektif?
C. TERMINASI
1. Evaluasi subjektif : Bagaimana perasaan Ibu, setelah Saya jelaskan tentang faktor –
faktor yang mempengaruhi kesulitan dan hambatan dalam menyusu yang efektif?
2. Evaluasi objective: coba, sekarang Ibu bisa menjelaskan kembali ke Saya, apa saja sih
yang menyebabkan bayi Ibu enggan untuk menyusu dengan efektif? Lalu, teknik apa saja
yang bisa Ibu lakukan untuk meningkatkan ketrampilan menyusu yang efektif? Wah,
bagus sekali Ibu mampu menyebutkannya dengan benar
3. Rencana tindak lanjut: sekarang saya minta agar Ibu lebih memperhatikan isyarat yang
ditunjukkan oleh bayi ketika hendak menyusu dan mengevaluasi faktor – faktor apa saja
yang selama ini telah menghambat dalam pemenuhan ASI
4. Kontrak (topic, waktu dan tempat): Baiklah Bu, karena kita berbincang – bincang sudah
30 menit, sekarang Saya tinggal dulu. Kita akan bertemu lagi besok untuk
mempraktikkan teknik menyusui yang efektif. Bagaimana, apakah Ibu bersedia. Dimana
dan jam berapa Ibu bisa meluangkan waktu? Terimakasih atas kerjasamanya dan
selamat siang.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP IIp: MENYUSUI TIDAK EFEKTIF
A. ORIENTASI
1. Salam: Selamat pagi Ibu X, masih ingatkan dengan Saya ?
2. Evaluasi: Bagaimana keadaan Ibu hari ini? Bagaimana dengan proses menyusui Ibu?
3. Validasi: Apa yang sudah ibu lakukan untuk meningkatkan proses menyusu? Bagaimana
hasilnya? Apakah ibu sudah memantau isyarat menyusu pada bayi Ibu? Apa saja Bu,
mungkin bisa disebutkan? Lalu, apakah Ibu sudah menemukan faktor – faktor apa saja
yang ada pada Ibu dan bayi yang dapat mengganggu dalam proses menyusu?
4. Kontrak (topik, waktu dan tempat)
a) Topik/tindakan: Baiklah Bu, sesuai dengan janji Saya kemarin, hari ini kita akan
mempraktikkan teknik menyusui yang benar
b) Waktu: Waktunya tidak lama kok Bu, hanya sekitar 30 – 45 menit. Bagaimana, apakah
Ibu bersedia?
c) Tempat/posisi: Selama Saya menjelaskan dan mempraktikkannya, Saya minta Ibu
tetap duduk/berbaring di tempat tidur. Silakan Ibu bisa berbaring di tempat tidur?
B. KERJA
Baiklah, bisa kita mulai sekarang ya Bu? Sebelum kita praktikkan, coba bisa Ibu sebutkan
dahulu, teknik apa saja yang dapat dipilih atau dilakukan untuk meningkatkan proses
menyusu yang efektif? Wah, bagus sekali Ibu mampu menyebutkannya> nah, sekarang mari
kita praktikkan satu per satu ya Bu. Sekarang Saya praktikkan dengan menggunakan boneka,
kemudian Ibu bisa mempraktikkan langsung ke bayi Ibu. Kita mulai dengan teknik yang
pertama, yaitu teknik relaksasi, kemudian dilanjutkan dengan pemberian posisi yang nyaman
bagi bayi selama menyusu, peningkatan rangsang rooting pada bayi, dan seterusnya. Silakan
Ibu langsung praktikkan ke bayi Ibu. Bagaimana Bu, apakah semua penjelasan dari Saya bisa
dipahami? Apakah ada kesulitan dari praktik hari ini? Ibu, selain mempraktikkan teknik yang
sudah Saya ajarkan tadi, seharusnya Ibu juga tetap cukup istirahat, agar stamina Ibu tetap
terjaga, sehingga produksi ASI akan tetap terpenuhi. Bagaimana, apakah Ibu setuju? Adakah
yang perlu kita diskusikan tentang teknik untuk menstimulasi proses menyusu yang efektif?
C. TERMINASI
1. Evaluasi subjektif : Bagaimana perasaan Ibu, setelah kita mempraktikkan teknik
menyusu yang efektif?
2. Evaluasi objective: coba, sekarang Ibu praktikkan kembali teknik – teknik apa saja yang
dilakukan untuk menghasilkan proses menyusu yang efektif?
3. Rencana tindak lanjut: sekarang Saya harapkan Ibu mempraktikkan teknik menyusu
yang efektif. Selain itu, jangan lupa juga untuk banyak istirahat dan meningkatkan
asupan nutrisi dan cairan.
4. Kontrak (topic, waktu dan tempat): Baiklah Bu, karena kita berbincang – bincang sudah
hampir 40 menit, sekarang Saya tinggal dulu. Kita akan bertemu lagi besok untuk
mengevaluasi kemampuan Ibu dalam mempraktikkan teknik menyusui yang efektif.
Bagaimana, apakah Ibu bersedia. Dimana dan jam berapa Ibu bisa meluangkan waktu?
Terimakasih atas kerjasamanya dan selamat siang.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP Ik: MENYUSUI TIDAK EFEKTIF
A. ORIENTASI
1. Salam: Selamat pagi Ibu X, perkenalkan nama lengkap Saya….. Saya biasa dipanggil
perawat Y. Saya merupakan perawat yang biasa merawat anak Ibu, yaitu Ny Z.
2. Evaluasi: Bagaimana keadaan Ibu hari ini?
3. Validasi: Apakah Ibu sudah mengetahui tentang masalah yang dialami oleh Ny Z dalam
menyusui? Selama ini apa yang sudah Ibu lakukan untuk mengatasi masalah Ny Z?
Bagaimana hasilnya Bu?
4. Kontrak (topik, waktu dan tempat)
a) Topik/tindakan: Baiklah Bu, pada hari ini Saya akan mendiskusikan tentang masalah
yang dialami oleh Ny Z
b) Waktu: Waktunya tidak lama kok Bu, hanya sekitar 30 menit. Bagaimana, apakah Ibu
bersedia?
c) Tempat/posisi: Selama Saya menjelaskannya Ibu mau dimana? Di ruangan rawat atau
di ruang tunggu Bu?
B. KERJA
Baiklah, bisa kita mulai sekarang ya Bu? Selama ini apa yang Ibu ketahui tentang kondisi yang
menimpa Ny Z? wah, bagus sekali Ibu sudah mengetahuinya. Betul Bu, jadi selama dirawat
disini Ny Z mengalami kesulitan dalam pemberian ASI bagi bayinya. Nah, apa yang dialami
oleh Ny Z disebut dengan pola menyusui yang tidak efektif. Penyebabnya bisa dari banyak
fator, seperti.... (sebutkan, baik faktor internal maupun faktor eksternal). Pola menyusui
yang tidak efektif tersebut akan menyebabkan ketidakcukupan asupan ASI bagi bayi,
sehingga akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang bayi, salah satunya dari berat badan
bayi yang belum mengalami peningkatan yang signifikan. Untuk mengatasi hal tersebut,
dibutuhkan pemenuhan ASI yang optimal bagi bayi melalui proses menyusui yang efektif.
Bagaimana Bu, apakah ibu bisa memahaminya? Apakah ada yang ingin didiskusikan kembali
tentang kondisi anak ibu dan bayinya?
C. TERMINASI
1. Evaluasi subjektif : Bagaimana perasaan Ibu, setelah kita berbincang - bincang?
2. Evaluasi objective: coba, sekarang Ibu sebutkan kembali apa saja yang menyebabkan
anak Ibu kesulitan dalam meberikan ASInya? Lalu apa saja dampaknya bagi bayi?
3. Rencana tindak lanjut: sekarang Saya harapkan Ibu memantau pemenuhan kebutuhan
ASI pada cucu Ibu. Selain itu juga Ibu diharapkan untuk mengkaji faktor – faktor apa saja
yang menyebabkan Ny Z sulit untuk menyusui secara efektif.
4. Kontrak (topic, waktu dan tempat): Baiklah Bu, karena kita berbincang – bincang sudah
hampir 30 menit, sekarang Saya tinggal dulu. Kita akan bertemu lagi besok untuk
mempraktikkan teknik menyusui yang efektif. Bagaimana, apakah Ibu bersedia. Dimana
dan jam berapa Ibu bisa meluangkan waktu? Terimakasih atas kerjasamanya dan
selamat siang.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP IIk: MENYUSUI TIDAK EFEKTIF
A. ORIENTASI
1. Salam: Selamat pagi Ibu X, masih ingat dengan Saya. Betul sekali Bu, Saya perawat Y.
2. Evaluasi: Bagaimana keadaan Ibu hari ini?
3. Validasi: Apakah Ibu sudah mengetahui apa saja yang menyebabkan anak Ibu sulit
memberikan ASI secara efektif? Lalu, apakah Ibu sudah memantau pemenuhan ASI pada
cucu Ibu? Bagaimana hasilnya, Bu?
4. Kontrak (topik, waktu dan tempat)
a) Topik/tindakan: Baiklah Bu, sesuai dengan janji Saya kemarin, hari ini Saya akan
mengajarkan teknik menyusui yang efektif
b) Waktu: Waktunya tidak lama kok Bu, hanya sekitar 30 – 40 menit. Bagaimana, apakah
Ibu bersedia?
c) Tempat/posisi: Selama Saya menjelaskannya Ibu mau dimana? Di ruangan rawat atau
di ruang tunggu Bu?
B. KERJA
Baiklah, bisa kita mulai sekarang ya Bu? Sebelumnya, mungkin Ibu bisa menjelaskan kembali
ke Saya, apa saja yang bisa dilakukan untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan ASI pada
bayi? Wah, bagus sekali Ibu mampu meyebutkannya. Nah, sekarang akan Saya praktikkan
satu persatu dari semua teknik menyusui yang efektif. Pertama – tama akan Saya praktikkan
teknik relaksasi, kemudian pemberian posisi yang nyaman bagi bayi selama menyusu, dan
seterusnya. Bagaimana Bu, apakah bisa dipahami. Sekarang, coba Ibu yang
mempraktikkannya langsung kepada anak Ibu. Bagus sekali, Ibu sudah mencobanya. Nah
Ibu, Saya mohon Ibu bersedia menyediakan segala fasilitas yang digunakan oleh anak Ibu
selama menyusui efektif. Bagaimana, apakah ibu bersedia? Apakah ada yang ingin
didiskusikan kembali tentang kondisi anak ibu dan bayinya?
C. TERMINASI
1. Evaluasi subjektif : Bagaimana perasaan Ibu, setelah kita berbincang - bincang?
2. Evaluasi objective: coba, sekarang Ibu praktikkan kembali teknik menyusu yang efektif?
3. Rencana tindak lanjut: sekarang Saya harapkan Ibu memantau anak Ibu selama
menyusui bayinya. Selain itu, Ibu juga Saya harapkan dapat mengingatkan anak Ibu
ketika lupa untuk menerapkan teknik menyusui yang efektif.
4. Kontrak (topic, waktu dan tempat): Baiklah Bu, karena kita berbincang – bincang sudah
hampir 40 menit, sekarang Saya tinggal dulu. Kita akan bertemu lagi besok untuk
memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan payudara. Bagaimana, apakah
Ibu bersedia. Dimana dan jam berapa Ibu bisa meluangkan waktu? Terimakasih atas
kerjasamanya dan selamat siang.
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
KETEGANGAN PERAN PEMBERI ASUHAN
(Caregiver Role Strain)
A. PENGKAJIAN
1. Definisi
Kesulitan dalam menampilkan peran sebagai pemberi asuhan (NANDA, 2012).
2. Penyebab
a. Perawatan penerima status kesehatan: adiksi, ketergantungan, masalah kognitif,
penyakit kronis, tingkat keparahan penyakit, peningkatan kebutuhan asuhan,
ketidakstabilan dalam asuhan, masalah perilaku, masalah psikologis,
penyalahgunaan obat terlarang, sumber penyakit yang tidak terprediksi
b. Status kesehatan pemberi asuhan: ketergantungan, penyakit kognitif,
ketidakstabilan dalam pemenuhan pengharapan diri sendiri, ketidakstabilan dalam
pemenuhan pengharapan orang lain, pola koping terbatas, penyakit fisik, masalah
psikologis, kecanduan, ideal diri yang tidak realistik
c. Hubungan pemberi asuhan – penerima asuhan: riwayat hubungan minimal, status
mental orang tua, kecanduan, riwayat kekerasan
d. Aktivitas pengasuhan: tanggung jawab pengasuhan selama 24 jam, jumlah aktivitas,
kompleksitas aktivitas, perubahan aktivitas yang berkelanjutan, situasi pengasuhan
ynag tidak terprediksi, tahun dalam pengasuhan, riwayat disfungsi keluarga, riwayat
koping keluarga minimal
e. Sumber daya: energi fisik, kurangnya dukungan, kurangnya privacy, ketidakcukupan
waktu, ketidakcukupan finasial, tidak adanya pengalaman dalam pemberian asuhan,
ketidakcukupan transportasi, ketidakcukupan lingkungan fisik untuk pemberian
asuhan (keamanan, suhu, perumahan, dll), ketidakcukupan dukungan informal,
ketidakcukupan bantuan informal,ketidakcukupan peralatan dalam pemberian
asuhan, ketidakcukupan sumber – sumber komunitas, kekuatan emosional, kesulitan
menjangkau sumber pendukung formal, kesulitan menjangkau sumber pendukung
komunitas, kurang pengetahuan tentang sumber pendukung komunitas,
ketidaksiapan dalam berperan sebagai pemberi asuhan
f. Sosialekonomi: pengasingan dari orang lain, komitmen dalam persaingan peran,
rekreasi yang tidak cukup, isolasi
3. Tanda dan Gejala
Data
Data subjective Wawancara:1. Mengeluh tentang ketidakcukupan waktu atau energi fisik2. Mengeluh kesulitan melakukan aktivitas dalam memberikan
asuhan yang dibutuhkan3. Tanggung jawab pemberian asuhan mengganggu peran
penting lain(misal: pekerjaan, pasangan, teman, dan orang tua)
4. Kekhawatiran tentang kesehatan penerima asuhan di masa mendatang dan kemampuan untuk pemberian asuhan
5. Kekhawatiran tentang asuhan bagi si penerima asuhan apabila pemberi asuhan sakit atau meninggal
6. Melaporkan adanya konflik keluarga7. Melaporkan ketertarikan terhadap anggota keluarga8. Melaporkan ketidakjelasan hubungan dengan penerima
asuhan9. Melaporkan kesulitan dalam mengawasi penyakit yang
dialami penerima asuhan10. Melaporakan mengalami gangguan pola tidur11. Melaporkan berkurangnya waktu untuk menemui seseorang
yang berarti12. Menolak kemajuan dalam karier13. Perasaan depresi dan marah14. Perasaan lelah15. Perasaan benci16. Perasaan frustasi17. Peningkatan ketegangan emosi
Data objective Pemeriksaan fisik1. Penyakit kardiovaskuler2. Diabetes3. Kelemahan fisik4. Gangguan pada sistem gastrointestinal5. Sakit kepala6. Hipertensi 7. Ruam di kulit8. Perubahan berat badan
Observasi1. Melepaskan diri dari kehidupan sosial2. Produktivitas kerja menurun3. Perubahan dalam aktivitas yang menyenangkan4. Marah 5. Koping tidak efektif
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ketegangan peran pemberi asuhan
C. RENCANA INTERVENSI
1. KLIEN
(Kesejahteraan pemberi asuhan, performa pemberi asuhan, kesehatan emosional
pemberi asuhan, hubungan pemberi asuhan – klien)
a. Tujuan
Pemberi asuhan akan melaporkan rencana untuk mengurangi bebannya
b. Indicator
1) Mengalami perbaikan dari kondisi ketegangan peran pemberi asuhan, yang
dibuktikan oleh keadekuatan kesehatan emosi pemberi asuhan, hubungan
pemberi asuhan – pasien, peforma pemberi asuhan: perawatan langsung dan
perawatan tidak langsung, kesehatan fisik pemberi asuhan, kesejahteraan
pemberi asuhan, performa menjadi orang tua, dan performa peran
2) Menunjukkan kesehatan emosi pemberi asuhan, dengan indikator:
a) Kepuasan terhadap kehidupan
b) Perasaan kontrol dan harga diri
c) Persepsi kesejahteraan spiritual
d) Rasa marah
e) Rasa benci
f) Rasa bersalah
g) Depresi
h) Frustasi
i) Persepsi beban
j) Ambivalensi terhadap situasi
3) Mengidentifikasi dua perubahan yang jika dilakukan akan meningkatkan kualitas
hidup sehari – hari
c. Tindakan
(dukungan pemberi asuhan, rawat rehat, peningkatan koping, penetapan tujuan
yang saling menguntungkan))
1) Kaji faktor penyebab atau faktor penunjang
2) Evaluasi intepretasi pemberi asuhan dan orang lain tentang situasi. Lakukan
evaluasi secara periodic
3) Tunjukkan empati dan tingkatkan rasa kompetensi
4) Bicarakan tentang pengaruh jadwal yang ada dan tanggung jawab terkait
5) Bantu klien mengidentifikasi aktivitas yang membutuhkan bantuan
6) Diskusikan bersama keluarga tentang:
a) Pentingnya mengakui beban situasi yang ditanggung pemberi asuhan
b) Keuntungan mendengarkan tanpa memberi saran
c) Pentingnya dukungan emosional (menelepon dengan teratur, kartu – kartu
ucapan, surat – surat, dan kunjungan)
d) Perlunya memberikan ijin kepada pemberi asuhan untuk menyenangkan diri
e) Perlunya memberikan kesempatan kepada pemberi asuhan untuk berespon
terhadap `bagaimana saya dapat membantu anda?`
7) Identifikasi semua kemungkinan sumber bantuan sukarela: keluarga (saudara
kandung, sepupu), teman – teman, tetangga, dan kelompok komunitas
8) Bermain peran tentang bagaimana meminta bantuan
9) Identifikasi sumber daya yang ada
D. EVALUASI
1. KELUARGA MAMPU
a. Mengungkapkan pengetahuannya secara verbal tentang program dan prosedur
terapi, perawatan tindak lanjut, dan perawatan darurat
b. Mengungkapkan pengetahuannya secara verbal tentang bagaimana mendapatkan
dan mengoperasikan peralatan dan bantuan yang dibutuhkan
c. Mengungkapkan perasaan secara verbal tentang mendapat dukungan
d. Mengatakan keinginan untuk mengemban peran sebagai pemberi asuhan
e. Memastikan pemberian tingkat perawatan yang sesuai
f. Menyeimbangkan benturan antara kebutuhan personal dan keluarga
g. Mengidentifikasi perubahan yang dapat dibuat untuk meringankan sebagian beban
dan menurunkan stressor
h. Mengidentifikasi dan menggunakan kekuatan personal, dukungan sosial, dan
sumber – sumber lainnya
PENILAIAN KEMAMPUAN PASIEN DAN KELUARGA DENGAN MASALAH KETEGANGAN PERAN PEMBERI ASUHAN
Nama pasien : ____________________________Ruangan : ____________________________Nama Perawat : ____________________________
Petunjuk pengisisan: 1. Berilah tanda (V) jika pasien mampu melakuykan kemampuan dibawah ini 2. Tuliskan tanggal setiap dilakukan supervisi
No Kemampuan Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl
KeluargaSp 1
1 Mendiskusikan masalah yang dihadapi2 Mempraktikkan teknik active listening3 Memperoleh dukungan emosional4 Melakukan aktivitas rekreatif
Sp 21 Bermain peran tentang cara meminta
bantuan2 Mengidentifikasi sumber bantuan di
RS/komunitasC ISBAR
Sp 11 Memperkenalkan diri: menyebutkan nama
perawat, menyebutkan unit kerja, dan menyebutkan nama pasien
2 Menyampaikan situasi saat ini atau alasan pelaporan: usia, jenis kelamin, pre/op diagnosis, prosedur, status mental pra prosedur, dan pasien stabil/tidak stabil
3 Menyampaikan latar belakang pasien dirawat: keluhan utama, riwayat medis, alergi, gangguan sensori, keluarga, agama/budaya, kebutuhan penterjemah, dan pernyataan penting
4 Menyampaikan hasil pengkajian yang sudah dilakukan: tanda – tanda vital, kebutuhan isolasi, kulit, faktor resiko, dan isu terkait diri
5 Menyampaikan rekomendasi untuk dokter: kebutuhan perawatan spesifik segera, area prioritas, kontrol nyeri, IV pump, dan komunikasi keluarga
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP Ik KETEGANGAN PERAN PEMBERI ASUHAN
A. ORIENTASI
1. Salam: Selamat pagi Ny X? Perkenalkan nama Saya ….., Saya biasa dipanggil perawat Y.
saya yang biasa merawat anak Ibu selama di rumah sakit ini.
2. Evaluasi: bagaimana perasaan Ibu hari ini?
3. Validasi: Apakah Ibu merasa memiliki beban selama merawat anak Ibu di rumah sakit
ini? Apa saja yang sudah Ibu lakukan untuk mengatasi masalah itu? Bagaimana hasilnya?
4. Kontrak (topic, waktu dan tempat)
a) Topik: Baiklah Bu, hari ini kita akan berbincang – bincang tentang pa yang Ibu
rasakan selama merawat anak Ibu dan apa saja yang bisa Ibu lakukan untuk
mengatasi dan menurunkan beban selama menjadi pengasuh bagi anak Ibu.
b) Waktu: Waktunya tidak lama kok Bu, hanya sekitar 15 – 20 menit.
c) Tempat: Bagaimana Bu, kita mau ngobrol – ngobrol di ruangan ini atau dimana?
B. KERJA
Ibu tadi bercerita bahwa Ibu mengalami dan merasakan beban yang berlebih selama
merawat anak Ibu di rumah sakit. Apa saja beban yang Ibu rasakan dan alami tersebut? Coba
Ibu sebutkan? Bagus sekali, Ibu mampu menyebutkannya. Lalu, apa saja dampak dari beban
yang Ibu alami tersebut? Bagaimana dengan peran Ibu sebagai orang tua dan istri? Apakah
menjadi terganggu? Apakah Ibu merasa tidak nyaman dengan apa yang Ibu alami? Baiklah,
ada beberapa cara untuk menurunkan atau mengatasi beban yang Ibu rasakan tersebut.
Pertama – tama, Ibu bisa menceritakan masalah yang Ibu rasakan kepada orang lain yang Ibu
percaya. Ibu harus pahami, bahwa orang lain tersebut tidak harus memberikan saran bagi
masalah yang Ibu rasakan, tetapi cukuplah sebagai pendengar aktif. Siapa Bu, sekiranya yang
biasa menjadi pendengar aktif bagi Ibu? Kemudian, Ibu juga dapat menghubungi sumber
pendukung emosional, seperti menelepon teman atau saudara yang dipercaya. Bagaimana
Bu, apakah Ibu memiliki sumber pendukung emosional? Bagus sekali, Ibu ternyata memiliki
beberapa sumber pendukung emosional. Selain hal tersebut di atas, Ibu juga dapat memilih
aktivitas menyenangkan yang sekiranya bisa menjadi penenang. Bagaimana, aktivitas
menyenangkan apa yang Ibu pilih? Bagaimana Bu, apakah Ibu mau menggunakan cara – cara
di atas untuk menurunkan ketegangan yang dirasakan saat ini?
C. TERMINASI
1. Evaluasi subjektif: Bagaimana perasaan Ibu setelah kita berbincang – bincang?
2. Evaluasi objective: Coba Ibu sebutkan kemabli, apa saja yang bisa dilakukan untuk
menurunkan ketegangan selama merawat anak Ibu di rumah sakit? Bagus sekali, Ibu
mampu menyebutkannya
3. Rencana tindak lanjut: Nah. Sekarang Saya harapkan Ibu mau mengungkapkan masalah
dan keluhan yang Ibu rasakan, menghubungi teman dekat untuk mencari penguatan,
dan sesekali jalan – jalan di toko untuk melepaskan ketegangan selama merawat anak
Ibu. Bagaimana, apakah Ibu setuju?
4. Kontrak (topic, waktu dan tempat): baiklah Bu, karena kita sudah berbincang – bincang
hampir 30 menit, Saya tinggal dulu. Besok Saya akan menemui Ibu kembali untuk
berlatih bagaimana caranya ketika kita membutukan orang lain untuk membantu kita.
Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi jam 1 siang? Apakah Ibu setuju? Dimana kita
bisa ngobrol Bu? Baiklah, Saya tinggal dulu. Terimakasih atas kerjasamanya dan selamat
siang.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP IIk KETEGANGAN PERAN PEMBERI ASUHAN
A. ORIENTASI
1. Salam: Selamat pagi Ny X? Masih ingatkan dengan Saya?
2. Evaluasi: bagaimana perasaan Ibu hari ini?
3. Validasi: Apakah ketegangan yang Ibu rasakan selama merawat anak Ibu masih ada?
Apakah Ibu sudah mencoba apa yang Saya ajarkan kemarin? Bagaimana hasilnya
4. Kontrak (topic, waktu dan tempat)
a) Topik: Baiklah Bu, sesuai dengan janji Saya kemarin, hari ini kita akan
mempraktikkan bagaimana cara meminta bantuan kepada orang lain ketika sedang
memiliki masalah.
b) Waktu: Waktunya tidak lama kok Bu, hanya sekitar 20 – 30 menit.
c) Tempat: Bagaimana Bu, kita mau ngobrol – ngobrol di ruangan ini atau dimana?
B. KERJA
Coba sekarang Ibu sebutkan apa saja yang bisa Ibu lakukan ketika merasakan ketegangan
karena beban selama merawat anak Ibu? Bagus sekali Bu. Nah, sekarang mari kita praktikkan
bagaimana caranya kita meminta bantuan kepada orang lain ketika kita sedang memiliki
masalah. Saya akan mencontohkan terlebih dahulu, setelah itu Ibu bisa mempraktikkannya.
Bagaimana Bu? Pertama – tama, Ibu harus menentukan sumber pendukung emosional Ibu
yang paling dipercaya. Siapa orang yang paling Ibu percaya? O..suami Ibu ya? Setelah itu, Ibu
bisa menceritakan maksud Ibu mengajak suami untuk sharing. Apa yang ibu rasakan, dan
harapan Ibu ketika memilih suami dalam sharing. Nah, sekarang coba Ibu yang
mempraktikkan. Wah, bagus sekali Ibu sudah mencobanya. Kemudian, Ibu juga bisa
mengidentifikasi, siapa lagi sumber pendukung Ibu selama di RS atau di komunitas tempat
tinggal Ibu? Coba, Ibu bisa sebutkan siapa saja? Bagus sekali bu.
C. TERMINASI
1. Evaluasi subjektif: Bagaimana perasaan Ibu setelah kita berbincang – bincang?
2. Evaluasi objective: Coba Ibu bisa praktikkan kembali apa yang dilakukan ketika memiliki
masalah dan ingin mencari bantuan?
3. Rencana tindak lanjut: Nah. Sekarang Saya harapkan Ibu mau mengungkapkan masalah
dan keluhan yang Ibu rasakan, menghubungi teman dekat untuk mencari penguatan,
dan sesekali jalan – jalan di toko untuk melepaskan ketegangan selama merawat anak
Ibu. Bagaimana, apakah Ibu setuju?
4. Kontrak (topic, waktu dan tempat): baiklah Bu, karena kita sudah berbincang – bincang
hampir 40 menit, Saya tinggal dulu. Besok Saya akan menemui Ibu kembali untuk
mengevaluasi kemampuan Ibu dalam mempraktikkan cara mencari bantuan. Bagaimana
kalau besok kita bertemu lagi jam 1 siang? Apakah Ibu setuju? Dimana kita bisa ngobrol
Bu? Baiklah, Saya tinggal dulu. Terimakasih atas kerjasamanya dan selamat siang.
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
KESIAPAN UNTUK MENINGKATKAN PEMBERIAN ASI
(Readiness for Enhanced Breastfeeding)
A. PENGKAJIAN
1. Definisi
Keadaan ketika ibu – bayi menunjukkan kecakapan dan kepuasan dalam proses
pemberian ASI (NANDA, 2012).
2. Penyebab
a. Pengetahuan dasar tentang menyusui
b. Usia gestasional bayi lebih dari 34 minggu
c. Kepercayaan diri Ibu
d. Struktur payudara yang normal
e. Struktur mulut bayi yang normal
f. Sumber pendukung
3. Tanda dan Gejala
Data
Data subjective Wawancara:Ibu melaporkan kenyamanan dalam proses menyusui
Data objective Pemeriksaan fisik1. BB bayi sesuai dengan usia2. Pola eliminasi bayi yang sesuai tingkat usia3. Tanda atau gejala pelepasan oksitoksin (refleks ejeksi air susu
atau let down)
Observasi1. Pola eliminasi bayi yang sesuai dengan tingkat usianya2. Keinginan bayi untuk mendapatkan pengasuhan3. Pola komunikasi ibu – bayi yang efektif4. Ibu mampu memposisikan bayi pada payudara untuk
meningkatkan keberhasilan proses latch – on5. Bayi tampak kenyang setelah pemberian ASI6. Menghisap/menelan secara teratur dan kontinyu pada
payudara
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kesiapan untuk meningkatkan pemberian ASI
C. RENCANA INTERVENSI
1. KLIEN
(Pengetahuan : Pemberian ASI)
a. Tujuan
Ibu akan melaporkan peningkatan kepercayaan diri dan kepuasan dalam pemberian
ASI
b. Indicator
1) Ibu dan bayi akan memulai dan mempertahankan proses menyusi selama waktu
yang diinginkan
2) Bayi akan menunjukkan ketetapan:
a) Kesejajaran dan mencengkeram aerola dengan mulutnya
b) Teknik latch on dan menempatkan lidah
c) Bunyi menghisap dan menelan yang dapat didengar
3) Ibu akan:
a) Mengenali isyarat lapar dengan segera
b) Mengungkapkan kepuasan dengan menyusui
c) Tidak mengalami nyeri tekan pada puting
d) Mengungkapkan pengetahuan tentang tanda penurunan suplai ASI
e) Menjelaskan bagaimana mengumpulkan dan menyimpan ASI dengan benar
c. Tindakan
(lihat perilaku mencari fasilitas kesehatan)
1) Diskusikan jadwal pemberian ASI, biasanya waktu bayi ingin menyusu sekitar 1,5
sampai 3 jam
2) Anjurkan ibu tentang pola menyusui yang biasanya
3) Beri bimbingan antisipasi untuk amsalah potensial, seperti kelelahan ibu, kongesti
payudara, puting lecet dan pecah – pecah
4) Diskusikan cara untuk meningkatkan suplai ASI
5) Bantuan pemberian ASI
6) Tingkatkan kepercayaan diri ibu dengan memberikan umpan balik positif
7) Buat rujukan ke sumber yang sesuai, seperti konsultan laktasi atau kelompok ibu
menyusui yang lain
2. KELUARGA
a. Tujuan
1) Keluarga mampu mengenal masalah kecukupan pemenuhan ASI
2) Keluarga mampu menjelaskan perilaku yang menggambarkan kecukupan
pemenuhan ASI bagi bayi
3) Keluarga mampu mendemonstrasikan cara pemenuhan kecukupan ASI bagi bayi
b. Indikator
1) Keluarga akan mengalami keefektifan pemberian ASI yang ditunjukkan dengan
peningkatan pengetahuan: pemberian ASI
2) Keluarga mampu mendemonstrasikan pemberian posisi yang efektif selama
menyusui
3) Keluarga mampu meningkatkan kepercayaan diri ibu dalam menyusui
c. Tindakan
(konseling laktasi)
1) Diskusikan jadwal pemberian ASI, biasanya waktu bayi ingin menyusu sekitar 1,5
sampai 3 jam
2) Anjurkan keluarga untuk memantau pola menyusui yang biasanya
3) Beri bimbingan antisipasi untuk masalah potensial, seperti kelelahan ibu,
kongesti payudara, puting lecet dan pecah – pecah
4) Diskusikan cara untuk meningkatkan suplai ASI
5) Bantuan pemberian ASI
6) Anjurkan keluarga meningkatkan kepercayaan diri ibu dengan memberikan
umpan balik positif
7) Buat rujukan ke sumber yang sesuai, seperti konsultan laktasi atau kelompok ibu
menyusui yang lain
D. EVALUASI
1. KLIEN MAMPU
a. Mempertahankan keefektifan pemberian ASI selama yang diinginkan bayinya
b. Menggambarkan peningkatan kepercayaan diri terkait pemberian ASI
c. Mengenali isyarat lapar dari bayi dengan segera
d. Mengindikasikan kepuasan terhadap proses pemberian ASI
2. KELUARGA MAMPU
a. Mengenal masalah kecukupan pemenuhan ASI
b. Menjelaskan perilaku yang menggambarkan kecukupan pemenuhan ASI bagi bayi
c. Mendemonstrasikan cara pemenuhan kecukupan ASI bagi bayi
PENILAIAN KEMAMPUAN PASIEN DAN KELUARGA DENGAN KESIAPAN PENINGKATAN PEMBERIAN ASI
Nama pasien : ____________________________Ruangan : ____________________________Nama Perawat : ____________________________
Petunjuk pengisisan: 1. Berilah tanda (V) jika pasien mampu melakuykan kemampuan dibawah ini 2. Tuliskan tanggal setiap dilakukan supervisi
No Kemampuan Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl
A Pasien
Sp 11 Mendiskusikan pola menyusui efektif2 Melakukan bimbingan antisipasi selama
mengalami masalah potensial3 Mendiskusikan cara meningkatkan suplai ASI
Sp 21 Memberikan ASI secara efektif2 Bangga dan percaya diri selama menyusuiB Keluarga
Sp 11 Mendiskusikan pola menyusui efektif2 Memberikan bimbingan antisipasi untuk
masalah potensial3 Mendiskusikan cara meningkatkan suplai ASI
Sp 21 Mempraktikkan cara memberikan bantuan
dalam pemenuhan ASI2 Meningkatkan kepercayaan diri klien untuk
menyusui3 Memantau aktivitas klien5 Menggunakan sistem rujukan (jika perlu)C ISBAR
Sp 11 Memperkenalkan diri: menyebutkan nama
perawat, menyebutkan unit kerja, dan menyebutkan nama pasien
2 Menyampaikan situasi saat ini atau alasan pelaporan: usia, jenis kelamin, pre/op diagnosis, prosedur, status mental pra prosedur, dan pasien stabil/tidak stabil
3 Menyampaikan latar belakang pasien dirawat: keluhan utama, riwayat medis, alergi, gangguan sensori, keluarga, agama/budaya, kebutuhan penterjemah, dan pernyataan penting
4 Menyampaikan hasil pengkajian yang sudah dilakukan: tanda – tanda vital, kebutuhan isolasi, kulit, faktor resiko, dan isu terkait diri
5 Menyampaikan rekomendasi untuk dokter: kebutuhan perawatan spesifik segera, area prioritas, kontrol nyeri, IV pump, dan komunikasi keluarga
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP Ip: KESIAPAN PENINGKATAN PEMBERIAN ASI
A. ORIENTASI
1. Salam: Selamat pagi Ibu X, perkenalkan nama lengkap Saya ….., Saya biasa dipanggil
perawat Y. Hari ini Saya masuk shift pagi dan akan merawat ibu dari jam 7 pagi hingga
jam 2 siang.
2. Evaluasi: Bagaimana keadaan Ibu hari ini? Apa yang Ibu rasakan?
3. Validasi: Bagaimana proses menyusui bayi Ibu? Apa yang sudah Ibu lakukan selama
proses menyusui? Bagimana hasilnya?
4. Kontrak (topik, waktu dan tempat)
a) Topik/tindakan: Baiklah Bu, hari ini kita akan berdiskusi tentang kesiapan Ibu dalam
menyusui yang efektif. Tujuannya agar Ibu mampu memberikan ASI secara efektif
sehingga kebutuhan ASI bagi bayi Ibu dapat tercukupi.
b) Waktu: Bagaimana kalau kita bercakap – cakap selama 20 – 30 menit. Bagaimana,
apakah Ibu bersedia?
c) Tempat/posisi: Selama kita berbincang – bincang, Saya minta Ibu tetap
duduk/berbaring di tempat tidur. Silakan Ibu bisa berbaring di tempat tidur?
B. KERJA
Baiklah Bu, bagaimana kalau Ibu bercerita tentang pengalaman Ibu dalam menyusui? Apa
yang Ibu rasakan selama menyusui? Apakah ada masalah selama proses menyusui? Apakah
Ibu mengetahui tentang isyarat bayi Ibu haus? Coba Ibu mempraktikkan cara menyusui yang
benar? Bagus sekali, Ibu mampu menunjukkan cara menyusui yang benar. Mohon untuk
tetap dipertahankan ya Bu? Kemudian, apa yang Ibu lakukan ketika merasa lelah? Apakah
mengganggu dalam proses menyusui? Apakah Ibu pernah mengalami pembesaran
payudara? Apakah Ibu pernah mengalami lecet di puting? Apa saja yang sudah Ibu lakukan
untuk mengatasi hal tersebut? Wah, bagus sekali Ibu sudah mampu mengantisipasi ketika
nanti muncul masalah. Sekarang mari kita berdiskusi tentang cara – cara yang bisa dilakukan
untuk meningkatkan suplai ASI. Apa saja yang sudah Ibu lakukan selama ini untuk
meningkatkan produksi ASI? Bagus sekali, Bu? Bagaimana Bu, apakah semua penjelasan dari
Saya bisa dipahami? Apakah ada yang perlu kita diskusikan tentang teknik untuk
menstimulasi proses menyusu yang efektif?
C. TERMINASI
1. Evaluasi subjektif : Bagaimana perasaan Ibu, setelah kita berdiskusi tentang pola
menyusu yang efektif?
2. Evaluasi objective: coba, sekarang Ibu bisa menjelaskan kembali ke Saya, apa saja yang
harus dilakukan untuk meningkatkan produksi ASI dan pola menyusui yang efektif itu
seperti apa?
3. Rencana tindak lanjut: sekarang saya harap Ibu mampu mempertahankan pola
pemenuhan ASI sesuai dengan anjuran
4. Kontrak (topic, waktu dan tempat): Baiklah, karena kita berbincang – bincang sudah
hampir 30 menit, sekarang Saya tinggal dulu. Kita akan bertemu lagi besok untuk
mempraktikkan cara pemberian bantuan dalam pemberian ASI. Bagaimana, apakah Ibu
bersedia. Dimana dan jam berapa Ibu bisa meluangkan waktu? Terimakasih atas
kerjasamanya dan selamat siang.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP IIp: KESIAPAN PENINGKATAN PEMBERIAN ASI
A. ORIENTASI
1. Salam: Selamat pagi Ibu X, masih ingatkan dengan Saya ?
2. Evaluasi: Bagaimana keadaan Ibu hari ini? Bagaimana dengan proses menyusui Ibu?
3. Validasi: Apakah Ibu masih mempertahankan pola pemberian ASInya? Bagaimana
hasilnya?
4. Kontrak (topik, waktu dan tempat)
a) Topik/tindakan: Baiklah Bu, sesuai dengan janji Saya kemarin, hari ini kita akan
mempraktikkan bantuan dalam pemberian ASI
b) Waktu: Waktunya tidak lama kok Bu, hanya sekitar 30 – 45 menit. Bagaimana, apakah
Ibu bersedia?
c) Tempat/posisi: Selama Saya menjelaskan dan mempraktikkannya, Saya minta Ibu
tetap duduk/berbaring di tempat tidur. Silakan Ibu bisa berbaring di tempat tidur?
B. KERJA
Baiklah, bisa kita mulai sekarang ya Bu? Sebelum kita praktikkan, coba bisa Ibu sebutkan
dahulu, apa saja yang selama ini sudah Ibu lakukan dalam meberikan ASI bagi bayi Ibu? Wah,
bagus sekali Ibu mampu menyebutkannya. Nah, sekarang mari kita praktikkan cara
memberikan ASI yang benar. Pertama – tama, Ibu harus mengetahui isyarat terjaga bagi
bayi, kemudian Ibu harus membeiarkan bayi menyusu sesuai dengan keinginanya, Ibu juga
harus mengenali mesin pompa ASI dan bagaimana menggunakannya, Ibu harap
menggunakan bra menyusui yang nyaman, berbahan katun dan menyokong payudara. Yang
terakhir, sepertinya Ibu perlu untuk menuliskan semua instruksi yang kita sepakati, untuk
meminimalkan terlupa. Bagaimana, apakah Ibu setuju? Bagus sekali, Ibu sudah melakukan
beberapa hal tadi selama ini. Saya harapkan Ibu tetap mempertahankan pola pemberian ASI.
Adakah yang perlu kita diskusikan tentang teknik untuk menstimulasi proses menyusu yang
efektif?
C. TERMINASI
1. Evaluasi subjektif : Bagaimana perasaan Ibu berdasarkan penjelasan tadi?
2. Evaluasi objective: coba, sekarang Ibu sebutkan apa saja yang bisa dilakukan dalam
memberikan ASI bagi bayi Ibu?
3. Rencana tindak lanjut: sekarang Saya harapkan Ibu menuliskan apa saja yang sudah kita
diskusikan tadi, dan segera dipasang di tempat yang mudah untuk terbaca.
4. Kontrak (topic, waktu dan tempat): Baiklah Bu, karena kita berbincang – bincang sudah
hampir 30 menit, sekarang Saya tinggal dulu. Kita akan bertemu lagi besok untuk
mengevaluasi kemampuan Ibu dalam mempraktikkan pemberian ASI. Bagaimana,
apakah Ibu bersedia. Dimana dan jam berapa Ibu bisa meluangkan waktu? Terimakasih
atas kerjasamanya dan selamat siang.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP Ik: KESIAPAN PENINGKATAN PEMBERIAN ASI
A. ORIENTASI
1. Salam: Selamat pagi Ibu X, perkenalkan nama lengkap Saya….. Saya biasa dipanggil
perawat Y. Saya merupakan perawat yang biasa merawat anak Ibu, yaitu Ny Z.
2. Evaluasi: Bagaimana keadaan Ibu hari ini?
3. Validasi: Apakah Ibu mengetahui tentang pola menyusui pada Ny Z? Selama ini apa yang
sudah Ibu lakukan untuk mendukung perilaku Ny Z? Bagaimana hasilnya Bu?
4. Kontrak (topik, waktu dan tempat)
a) Topik/tindakan: Baiklah Bu, pada hari ini Saya akan mendiskusikan tentang masalah
yang dialami oleh Ny Z
b) Waktu: Waktunya tidak lama kok Bu, hanya sekitar 30 menit. Bagaimana, apakah Ibu
bersedia?
c) Tempat/posisi: Selama Saya menjelaskannya Ibu mau dimana? Di ruangan rawat atau
di ruang tunggu Bu?
B. KERJA
Baiklah, bisa kita mulai sekarang ya Bu? Selama ini apa yang Ibu ketahui tentang pola
pemberian ASI yang dilakukan oleh Ny Z? wah, bagus sekali Ibu sudah mengetahuinya. Lalu,
bagaimana pandangan Ibu menyikapi apa yang sudah dilakukan oleh anak Ibu? Apa saja
yang sudah dilakukan oleh Ibu untuk mendukung perilaku Ny Z? Menurut Ibu sendiri,
apakah perilaku yang dilakukan Ny Z sudah tepat? Lalu, perilaku apa lagi yang bisa dilakukan
untuk meningkatkan suplai ASI? Apa lagi yang bisa dilakukan oleh Ibu ketika mengalami
beberapa masalah potensial pada ibu yang sedang meneteki, seperti: kelehan karena
menyusui, pembesaran payudara, puting lecet dan pecah – pecah? Apa yang sudah Ibu
lakukan untuk memberikan dukungan bagi Ny Z? Bagaimana Bu, apakah ibu bisa
memahaminya? Apakah ada yang ingin didiskusikan kembali tentang kondisi anak ibu dan
bayinya?
C. TERMINASI
1. Evaluasi subjektif : Bagaimana perasaan Ibu, setelah kita berbincang - bincang?
2. Evaluasi objective: coba, sekarang Ibu sebutkan kembali apa saja yang telah dilakukan
oleh anak Ibu yang menurut Ibu tepat?
3. Rencana tindak lanjut: sekarang Saya harapkan Ibu memantau pemenuhan kebutuhan
ASI pada cucu Ibu. Selain itu juga Ibu diharapkan untuk mengkaji faktor – faktor apa saja
yang menyebabkan Ny Z sulit untuk menyusui secara efektif.
4. Kontrak (topic, waktu dan tempat): Baiklah Bu, karena kita berbincang – bincang sudah
hampir 30 menit, sekarang Saya tinggal dulu. Kita akan bertemu lagi besok untuk
mempraktikkan teknik menyusui yang efektif. Bagaimana, apakah Ibu bersedia. Dimana
dan jam berapa Ibu bisa meluangkan waktu? Terimakasih atas kerjasamanya dan
selamat siang.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP IIk: KESIAPAN PENINGKATAN PEMBERIAN ASI
A. ORIENTASI
1. Salam: Selamat pagi Ibu X, masih ingat dengan Saya. Betul sekali Bu, Saya perawat Y.
2. Evaluasi: Bagaimana keadaan Ibu hari ini?
3. Validasi: Apakah Ibu sudah memantau pola menyusui pada anak Ibu? Apa saja yang
sudah Ibu lakukan untuk meningkatkan perilaku anak Ibu yang positif dalam menyusui?
4. Kontrak (topik, waktu dan tempat)
a) Topik/tindakan: Baiklah Bu, sesuai dengan janji Saya kemarin, hari ini kita akan
berdiskusi tentang apa yang bisa dilakukan untuk membantu Ny Z dalam memberikan
ASI
b) Waktu: Waktunya tidak lama kok Bu, hanya sekitar 30 – 40 menit. Bagaimana, apakah
Ibu bersedia?
c) Tempat/posisi: Selama Saya menjelaskannya Ibu mau dimana? Di ruangan rawat atau
di ruang tunggu Bu?
B. KERJA
Baiklah, bisa kita mulai sekarang ya Bu? Sebelumnya, mungkin Ibu bisa menjelaskan kembali
ke Saya, apa saja yang bisa dilakukan untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan ASI pada
bayi? Wah, bagus sekali Ibu mampu menyebutkannya.. sekarang, apa saja yang sudah Ibu
lakukan untuk membantu anak Ibu dalam menyusui? Betul sekali Bu...apa yang sudah Ibu
ungkapkan merupakan upaya keluarga untuk membantu Ny Z yang sedang menyusui.
Bagaimana Bu, apakah bisa dipahami. Kemudian, ketika terdapat tanda dan gejala patologis
pada Ny Z Bagus, diharapkan untuk merujuknya kepusat layanan kesehatan yang handal.
Nah Ibu, Saya mohon Ibu bersedia menyediakan segala fasilitas yang digunakan oleh anak
Ibu selama menyusui efektif. Bagaimana, apakah ibu bersedia? Apakah ada yang ingin
didiskusikan kembali tentang kondisi anak ibu dan bayinya?
C. TERMINASI
1. Evaluasi subjektif : Bagaimana perasaan Ibu, setelah kita berbincang - bincang?
2. Evaluasi objective: coba, sekarang Ibu praktikkan kembali teknik menyusu yang efektif?
3. Rencana tindak lanjut: sekarang Saya harapkan Ibu memantau anak Ibu selama
menyusui bayinya. Selain itu, Ibu juga Saya harapkan dapat mengingatkan anak Ibu
ketika lupa untuk menerapkan teknik menyusui yang efektif.
4. Kontrak (topic, waktu dan tempat): Baiklah Bu, karena kita berbincang – bincang sudah
hampir 40 menit, sekarang Saya tinggal dulu. Kita akan bertemu lagi besok untuk
memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan payudara. Bagaimana, apakah
Ibu bersedia. Dimana dan jam berapa Ibu bisa meluangkan waktu? Terimakasih atas
kerjasamanya dan selamat siang.