sak angina pectoris.doc

30
SAK ANGINA PEKTORIS A. Definisi Angina Pektoris Angina pektoris adalah suatu sindroma kronis dimana klien mendapat serangan sakit dada yang khas yaitu seperti ditekan, atau terasa berat di dada yang seringkali menjalar ke lengan sebelah kiri yang timbul pada waktu aktifitas dan segera hilang bila aktifitas berhenti. Angina pektoris adalah nyeri dada yang ditimbulkan karena iskhemik miokard dan bersifat sementara atau reversibel, selain itu angina pektoris ini juga diartikan sebagai sindroma kronis dimana klien mendapat serangan sakit dada yang khas yaitu seperti ditekan, atau terasa berat di dada yang seringkali menjalar ke lengan sebelah kiri yang timbul pada waktu aktifitas dan segera hilang bila aktifitas berhenti( Smeltzer,2001 & Sudoyo,2006). Angina pektoris adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan jenis rasa tidak nyaman yang biasanya terletak dalam daerah retrosternum. Angina pektoris adalah kumpulan gejala klinis berupa serangan nyeri dada yang khas, yaitu seperti ditekan atau terasa berat di dada yang sering menjalar ke lengan kiri, nyeri dada tersebut biasanya timbul pada saat melakukan aktivitas dan segera hilang bila aktivitas dihentikan, nyeri angina dapat menyebar ke lengan kiri, ke punggung, ke rahang atau ke daerah perut, yang bisa disalahartikan sebagai gejala maag. B. Klasifikasi Angina Pektoris Angina pektoris mempunyai beberapa tipe yaitu: 1. Angina Pektoris Stabil

Upload: antox-markotop

Post on 25-Dec-2015

38 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

sak angina

TRANSCRIPT

Page 1: SAK Angina Pectoris.doc

SAK

ANGINA PEKTORIS

A. Definisi Angina Pektoris

Angina pektoris adalah suatu sindroma kronis dimana klien

mendapat serangan sakit dada yang khas yaitu seperti ditekan, atau

terasa berat di dada yang seringkali menjalar ke lengan sebelah kiri yang

timbul pada waktu aktifitas dan segera hilang bila aktifitas berhenti.

Angina pektoris adalah nyeri dada yang ditimbulkan karena

iskhemik miokard dan bersifat sementara atau reversibel, selain itu

angina pektoris ini juga diartikan sebagai sindroma kronis dimana klien

mendapat serangan sakit dada yang khas yaitu seperti ditekan, atau

terasa berat di dada yang seringkali menjalar ke lengan sebelah kiri yang

timbul pada waktu aktifitas dan segera hilang bila aktifitas

berhenti( Smeltzer,2001 & Sudoyo,2006).

Angina pektoris adalah suatu istilah yang digunakan untuk

menggambarkan jenis rasa tidak nyaman yang biasanya terletak dalam

daerah retrosternum.

Angina pektoris adalah kumpulan gejala klinis berupa serangan

nyeri dada yang khas, yaitu seperti ditekan atau terasa berat di dada

yang sering menjalar ke lengan kiri, nyeri dada tersebut biasanya timbul

pada saat melakukan aktivitas dan segera hilang bila aktivitas

dihentikan, nyeri angina dapat menyebar ke lengan kiri, ke punggung, ke

rahang atau ke daerah perut, yang bisa disalahartikan sebagai gejala

maag.

B. Klasifikasi Angina Pektoris

Angina pektoris mempunyai beberapa tipe yaitu:

1. Angina Pektoris Stabil

a. Awitan secara klasik berkaitan dengan latihan atau aktifitas yang

meningkatkan kebutuhan oksigen niokard.

b. Nyeri segera hilang dengan istirahat atau penghentian aktifitas.

c. Durasi nyeri 3 – 15 menit.

2. Angina Pektoris Tidak Stabil

a. Sifat, tempat dan penyebaran nyeri dada dapat mirip dengan angina

pektoris stabil.

b. Adurasi serangan dapat timbul lebih lama dari angina pektoris stabil.

Page 2: SAK Angina Pectoris.doc

c. Pencetus dapat terjadi pada keadaan istirahat atau pada tigkat

aktifitas ringan.

d. Kurang responsif terhadap nitrat.

e. Lebih sering ditemukan depresisegmen ST.

f. Dapat disebabkan oleh ruptur plak aterosklerosis, spasmus, trombus

atau trombosit yang beragregasi.

3. Angina Prinzmental (Angina Varian).

a. Sakit dada atau nyeri timbul pada waktu istirahat, seringkali pagi

hari.

b. Nyeri disebabkan karena spasmus pembuluh koroneraterosklerotik.

c. EKG menunjukkan elevaasi segmen ST.

d. Cenderung berkembang menjadi infaark miokard akut.

e. Dapat terjadi aritmia.

4. Classical effort angina(angina klasik)

Pada nekropsi biasanya didapatkan arterosklerosis koroner.Pada

keadaan ini,obstruksi koroner tidak selalu menyebabkan terjadinya

iskemik seperti waktu istirahat.Akan tetapi,bila kebutuhan aliran darah

melewati jumlah yang dapat melewati obstruksi tersebut,maka terjadi

iskemik dan timbul gejala angina.Angina pectoris akan timbul pada

setiap aktivitas yang dapat meningkatkan denyut jantung,tekanan

darah,dan status inotropik jantung sehingga kebutuhan oksigen akan

bertambah seperti pada aktivitas fisik dan udara dingin.

C. Etiologi

Penyebab angina pektoris adalah

1. suplai oksigen yang tidak mencukupi ke sel-sel otot-otot jantung

dibandingkan kebutuhan.

2. Ketika beraktivitas, terutama aktivitas yang berat, beban kerja

jantung meningkat. Otot jantung memompa lebih kuat.

3. Jika beban kerja suatu jaringan meningkat maka kebutuhan oksigen

juga meningkat; Oksigen ini dibutuhkan untuk menghasilkan energi

kerja.

4. Jantung mendapatkan suplai oksigen dan nutrisi terutama dari

pembuluh darah koroner.

5. Saat beban jantung meningkat, pembuluh darah koroner akan

melebar untuk memberikan aliran darah yang adekuat bagi

kebutuhan otot jantung.

Page 3: SAK Angina Pectoris.doc

6. Namun jika pembuluh darah koroner mengalami kekakuan atau

menyempit, otot jantung tidak mendapatkan suplai oksigen yang

memadai bagi kerja jantung.

7. Otot jantung akan memproduksi jalur energy lain yang tidak

menggunakan oksigen. Jalur energy ini menghasilkan asam laktat

yang bersifat asam. Derajat keasaman otot jantung akan meningkat.

Hal inilah yang menimbulkan rasa nyeri.

8. Apabila kebutuhan energi jantung berkurang,ketika aktivitas

dihentikan, maka suplai oksigen menjadi adekuat dan otot kembali

ke proses wajar untuk membentuk energi. Proses ini tidak

menghasilkan asam laktat. Dengan hilangnya penimbunan asam

laktat, maka nyeri angina mereda. Dengan demikian, angina pektoris

merupakan suatu keadaan yang berlangsung singkat.

Beberapa   keadaan  yang dapat  merupakan  penyebab angina

pektoris tidak stabil adalah:

1. Faktor di luar jantung

Pada penderita stenosis arteri koroner berat dengan cadangan

aliran koroner yang   terbatas, maka hipertensi sistemik, takiaritmia,

tirotoksikosis dan pemakaian obat- obatan    simpatomimetik dapat

meningkatkan kebutuhan O2 miokard sehingga mengganggu 

keseimbangan antara   kebutuhan     dan   suplai   O2. Penyakit    paru

menahun dan penyakit sistemik seperti anemi dapat menyebabkan

takikardi dan  menurunnya suplai O2 ke miokard.

2. Sklerotik arteri koroner

Sebagian besar penderita angina pectoris tidak stabil  

mempunyai   gangguan   cadangan   aliran   koroner yang menetap

yang disebabkan oleh plak sklerotik yang lama dengan atau tanpa

disertai   trombosis   baru   yang   dapat  memperberat  

penyempitan   pembuluh   darah  koroner. Sedangkan sebagian lagi

disertai dengan gangguan cadangan aliran darah koroner     ringan  

atau  normal    yang    disebabkan     oleh  gangguan     aliran   koroner

sementara akibat sumbatan maupun spasme pembuluh darah.

3. Agregasi trombosit

Stenosis    arteri  koroner    akan   menimbulkan      turbulensi  

dan   stasis  aliran  darah sehingga      menyebabkan       

peningkatan       agregasi     trombosit     yang     akhirnya

membentuk         trombus     dan    keadaan      ini   akan    

mempermudah         terjadinya vasokonstriksi pembuluh darah.

Page 4: SAK Angina Pectoris.doc

4. Trombosis arteri koroner

Trombus   akan   mudah   terbentuk   pada   pembuluh   darah  

yang   sklerotik   sehingga penyempitan   bertambah   dan   kadang-

kadang   terlepas   menjadi   mikroemboli   dan menyumbat      

pembuluh      darah   yang    lebih  distal.   Trombosis     akut   ini 

diduga berperan dalam terjadinya ATS.

5. Pendarahan plak ateroma

Robeknya       plak   ateroma     ke   dalam    lumen    

pembuluh      darah    kemungkinan mendahului       dan   

menyebabkan        terbentuknya     trombus     yang     menyebabkan

penyempitan arteri koroner.

6. Spasme arteri koroner

Peningkatan      kebutuhan     O2 miokard      dan 

berkurangnya     aliran    koroner   karena spasme pembuluh darah

disebutkan sebagai penyeban ATS. Spame dapat terjadi pada arteri

koroner normal atupun pada stenosis pembuluh darah koroner.

Spasme yang   berulang   dapat   menyebabkan   kerusakan  artikel, 

pendarahan  plak   ateroma,agregasi trombosit dan trombus pembuluh

darah.

Faktor-faktor yang meningkatkan risiko angina tidak stabil adalah:

1. Merokok

Merokok memiliki risiko dua kali lebih besar terhadap serangan

jantung dibandingkan orang yang tidak pernah merokok,dan berhenti

merokok telah mengurangi kemungkinan terjadinya  serangan

jantung. Perokok aktif memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap

serangan jantung dibandingkan bukan perokok

2. Tidak berolahraga secara teratur

3. Memiliki hipertensi , atau tekanan darah tinggi

4. Mengkonsumsi tinggi lemak jenuh dan memiliki kolesterol tinggi

5. Memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus

6. Memiliki anggota keluarga (terutama orang tua atau saudara kandung)

yang telah memiliki penyakit arteri koroner.

7. Menggunakan stimulan atau rekreasi obat, seperti kokain atau

amfetamin

8. Atherosclerosis, atau pengerasan arteri, adalah kondisi di mana

simpanan lemak, atau plak, terbentuk di dalam dinding pembuluh

darah. Aterosklerosis yang melibatkan arteri mensuplai jantung

dikenal sebagai penyakit arteri koroner. Plak dapat memblokir aliran

Page 5: SAK Angina Pectoris.doc

darah melalui arteri. Jaringan yang biasanya menerima darah dari

arteri ini kemudian mulai mengalami kerusakan akibat kekurangan

oksigen. Ketika jantung tidak memiliki oksigen yang cukup, akan

meresponnya dengan menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan

yang dikenal sebagai angina.Angina tidak stabil terjadi ketika

penyempitan menjadi begitu parah sehingga tidak cukup darah

melintasi untuk menjaga jantung berfungsi normal, bahkan pada saat

istirahat. Kadang-kadang arteri bisa menjadi hampir sepenuhnya

diblokir. Dengan angina tidak stabil, kekurangan oksigen ke jantung

hampir membunuh jaringan jantung.

D. Patofisologi

Mekanisme timbulnya angina pektoris didasarkan pada

ketidakadekuatan suply oksigen ke sel-sel miokardium yang diakibatkan

karena kekauan arteri dan penyempitan lumen arteri koroner

(ateriosklerosis koroner). Tidak diketahui secara pasti apa penyebab

ateriosklerosis, namun jelas bahwa tidak ada faktor tunggal yang

bertanggungjawab atas perkembangan ateriosklerosis. Ateriosklerosis

merupakan penyakir arteri koroner yang paling sering ditemukan.

Sewaktu beban kerja suatu jaringan meningkat, maka kebutuhan oksigen

juga meningkat. Apabila kebutuhan meningkat pada jantung yang sehat

maka artei koroner berdilatasi dan megalirkan lebih banyak darah dan

oksigen keotot jantung. Namun apabila arteri koroner mengalami

kekauan atau menyempit akibat ateriosklerosis dan tidak dapat

berdilatasi sebagai respon terhadap peningkatan kebutuhan akan

oksigen, maka terjadi iskemik (kekurangan suplai darah) miokardium.

Adanya endotel yang cedera mengakibatkan hilangnya produksi No

(nitrat Oksid) yang berfungsi untuk menghambat berbagai zat yang

reaktif. Dengan tidak adanya fungsi ini dapat menyababkan otot polos

berkontraksi dan timbul spasmus koroner yang memperberat

penyempitan lumen karena suplai oksigen ke miokard berkurang.

Penyempitan atau blok ini belum menimbulkan gejala yang begitu

nampak bila belum mencapai 75 %. Bila penyempitan lebih dari 75 %

serta dipicu dengan aktifitas berlebihan maka suplai darah ke koroner

akan berkurang. Sel-sel miokardium menggunakan glikogen anaerob

untuk memenuhi kebutuhan energi mereka. Metabolisme ini

menghasilkan asam laktat yang menurunkan pH miokardium dan

menimbulkan nyeri. Apabila kenutuhan energi sel-sel jantung berkurang,

Page 6: SAK Angina Pectoris.doc

maka suplai oksigen menjadi adekuat dan sel-sel otot kembali fosforilasi

oksidatif untuk membentuk energi. Angina pectoris adalah nyeri hebat

yang berasal dari jantung dan terjadi  sebagai respon terhadap respons

terhadap suplai oksigen yang tidak adekuat ke sel-sel miocard di

jantung. Nyeri angina dapat menyebar ke lengan kiri, ke punggung,

rahang, dan daerah abdomen.

Pada saat beban kerja suatu jaringan meningkat, kebutuhan

oksigen juga akan meningkat. Apabila kebutuhan oksigen meningkat

pada jantung yang sehat, maka arteri-arteri koroner akan berdilatasi dan

mengalirkan lebih banyak oksigen kepada jaringan. Akan tetapi jika

terjadi kekakuan dan penyempitan pembuluh darah seperti pada

penderita arteosklerotik dan tidak mampu berespon untuk berdilatasi

terhadap peningkatan kebutuhan oksigen. Terjadilah iskemi miocard,

yang mana sel-sel miocard mulai menggunakan glikolisis anaerob untuk

memenuhi kebutuhan energinya. Proses pembentukan ini sangat tidak

efisien dan menyebabkan terbentuknya asalm laktat. Asam laktat

kemudian menurunkan PH Miocardium dan menyebabkan nyeri pada

angina pectoris. Apabila kebutuhan energy sel-sel jantung berkurang

(istirahat, atau dengan pemberian obat) suplay oksigen menjadi kembali

adekuat dan sel-sel otot kembali melakukan fosforilasi oksidatif

membentuk energy melalui proses aerob. Dan proses ini tidak

menimbulkan asam laktat, sehingga nyeri angina mereda dan dengan

demikian dapat disimpulkan nyeri angina adalah nyeri yang berlangsung

singkat (Corwin, 2000).

E. Manifestasi Klinis

Angina sendiri  bukanlah sebuah penyakit, melainkan kumpulan

dari beberapa gejala, adapun gejala-gejala tersebut adalah:

1. Tekanan tidak nyaman pada dada, kepenuhan, terasa seperti

meremas, atau nyeri di tengah dada.

2. Merasa seperti sesak, terbakar atau mempunyai beban berat.

3. Rasa sakit dapat menyebar ke bahu, leher dan lengan.

4. Terletak di bagian atas perut, punggung atau rahangn.

5. Intensitas rasa sakit dari yang ringan sampai parah.

Adapun gejala lain yang mungkin terjadi pada penderita angina

adalah:

1. Sesak napas

2. Pingsan

Page 7: SAK Angina Pectoris.doc

3. Kecemasan/gugup

4. Berkeringat dingin

5. Mual

6. Denyut jantung cepat dan tidak teratur

7. Kulit nampak pucat.

Gejala ini hampir sama dengan gejala serangan jantung, tetapi

yang membedakan angina dengan serangan jantung adalah serangan

jantung berlangsung lama, sedangkan angina hanya berlangsung

beberapa saat saja. Selain gejala, ada juga penyebab terjadinya angina

pectoris, yaitu:

a. Angina stabil

Angina stabil adalah angina yang paling umum dan tipe yang paling

berarti ketika mereka merujuk pada angina.

a. Orang yang dengan angina stabil biasanya memiliki gejala angina

terjadi secara teratur, episode-episode terjadi dalam pola teratur

dan dapat di prediksi.

b. Bagi kebanyakan orang, gejala angina terjadi setelah ledakan

singkat tenaga.

c. Angina stabil biasanya berlangsung kurang  5 menit.

d. Biasanya nyeri hilang dengan istirahat dan obat, seperti

nitrogliserin di bawah lidah.

b. Angina tidak stabil

Angina tidak stabil adalah angina yang jarang terjadi/ tidak umum.

Gejala angina yang tidak terduga dan sering terjadi pada saat

istirahat.

a. Angina tidak stabil terjadi untuk menunjukkan memburuknya

angina stabil.

b. Gejala-gejala lebih buruk pada angina ini, seperti rasa sakit lebih

sering terjadi, lebih parah, lebih lama, terjadi pada saat istirahat

dan tidak berkurang dengan nitogliserol diu bawah lidah.

c. Angina tidak stabil tidak sama dengan serangan jantung, tetapi

pasien angina stabil perlu di rawat di rumah sakit untuk mencegah

serangan jantung.

Page 8: SAK Angina Pectoris.doc

F. Pemeriksaan Penunjang

Diagnosis angina tidak stabil dimulai dengan gejala parien dan

pemeriksaan fisik.Angina pectoris tidak stabil biasanya didiagnosis bila:

a. orang dengan angina stabil memiliki peningkatan mendadak dalam

jumlah atau beratnya episode nyeri dada selama hari-hari sebelumnya

atau minggu

b. orang tanpa angina mengembangkan meningkatkan episode nyeri

dada atau nyeri dada saat istirahat

c. orang yang mungkin atau mungkin tidak memiliki angina di masa lalu,

mengembangkan nyeri dada berkepanjangan tetapi tidak

menunjukkan bukti karena serangan jantung.

Untuk mendiagnosa angina pektoris tidak stabil, dokter akan

mengambil riwayat kesehatan menyeluruh (termasuk deskripsi lengkap

gejala-gejala pasien), melakukan pemeriksaan fisik, mengukur tekanan

darah, dan melakukan satu atau lebih dari tes berikut:

1) Elektrokardiogram (EKG)

Tes EKG memonitor aktivitas listrik jantung. Ketika temuan EKG

tertentu yang hadir, risiko angina tidak stabil maju denagn serangan

jantung meningkat secara signifikan. Sebuah EKG biasanya normal

ketika seseorang tidak memiliki rasa sakit dada dan sering

menunjukkan perubahan tertentu ketika rasa sakit berkembang.

Pada pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) lebih sering

ditemukan adanya depresi segmen ST dibandingkan angina pektoris

yang stabil. Gambaran EKG penderita Angina pectoris tidak stabil

dapat berupa depresi segmen ST, depresi segmen ST disertai inversi

gelombang T, elevasi segmen ST, hambatan cabang ikatan His dan

tanpa perubahan segmen ST dan gelombang T. Perubahan

EKG pada Angina pectoris tidak stabil bersifat sementara dan

masing-masing dapat terjadi sendiri-sendiri ataupun

bersamaan. Perubahan tersebut timbul di saat serangan

angina dan kembali ke gambaran normal atau awal setelah

keluhan angina hilang dalam waktu 24 jam Bila perubahan tersebut

menetap setelah 24 jam atau terjadi evolusi gelombang Q,maka

disebut sebagai IMA. Tetapi kelainan EKG pada angina yang tidak

stabil masih reversible.

2) Enzim LDH, CPK dan CK-MB

Page 9: SAK Angina Pectoris.doc

Pada Angina tidak stabil kadar enzim LDH dan CPK dapat normal

atau meningkat tetapi tidak melebihi nilai 50% di atas normal. CK-MB

merupakan enzim yang paling sensitif untuk nekrosis otot

miokard. Hal ini menunjukkan pentingnya pemeriksaan

kadar enzim secara serial ntuk mengidentifikasi adanya IMA.

3) Kateterisasi jantung dan angiografi

Dokter dapat merekomendasikan kateterisasi jantung dan

angiografi, terutama jika perubahan penting EKG istirahat adalah tes

darah jantung atau ada abnormal. Selama angiography, sebuah

kateter dimasukkan ke arteri di paha atau lengan dan maju ke

jantung. Ketika kateter diposisikan dekat arteri yang memasok darah

ke jantung, dokter menyuntikkan zat warna kontras. Sebagai pewarna

perjalanan melalui arteri, X-ray gambar diambil untuk melihat

seberapa baik darah mengalir melalui arteri, dan jika ada

penyumbatan maka terjadi coronary arteri disease.

4) Ekokardiografi

Pemeriksaan ekokardiografi tidak memberikan data untuk

diagnosis angina tidak stabil secara langsung.Tetapi bila tampak

adanya gangguan faal ventrikel kiri,adanya insufisiensi mitral,dan

abnormalitas gerakan dinding regional jantung,menandakan prognosis

kurang baik.Ekokardiografi sres juga dapat membantu menegakkan

adnya iskemia

G. Penatalaksanaan

Pengobatan untuk angina tidak stabil berfokus pada tiga tujuan:

menstabilkan plak apapun yang mungkin pecah dalam rangka untuk

mencegah serangan jantung, menghilangkan gejala, dan mengobati

penyakit arteri koroner yang mendasarinya.

1. Menstabilkan plak

Dasar dari sebuah stabilisasi plak pecah adalah mengganggu

proses pembekuan darah yang dapat menyebabkan serangan

jantung.. Pasien yang mengalami gejala-gejala angina tidak stabil dan

yang tidak minum obat harus segera mengunyah aspirin, yang akan

memblok faktor pembekuan dalam darah.Mengunyah aspirin, daripada

menelan utuh, mempercepat tubuh proses menyerap aspirin stabil

Page 10: SAK Angina Pectoris.doc

Ketika angina terjadi pasien harus mencari bantuan medis segera di

rumah sakit. Setelah di rumah sakit, obat-obatan lainnya untuk blok

pembekuan proses tubuh dapat diberikan, termasuk heparin,

clopidogrel, dan platelet glikoprotein (GP) IIb / IIIa obat reseptor

blocker.

Dalam beberapa kasus, prosedur untuk mengurangi atau

menstabilkan penyumbatan dalam arteri koroner mungkin diperlukan

di samping obat anti-pembekuan.. Paling umum Prosedur untuk ini

koroner angioplasti Dalam angioplasti koroner, sebuah balon berujung

kateter dimasukkan ke pembuluh darah di lengan atau pangkal paha

dan maju melalui pembuluh darah dan ke jantung. Ketika kateter

mencapai penyumbatan di arteri koroner, dokter mengembang balon

di ujung kateter. Balon mengembang dan mengempis, menekan

penumpukan plak pada dinding arteri koroner dan meningkatkan

diameter arteri,. Sering-mesh tabung logam, dikenal sebagai stent,

ditempatkan di arteri untuk tetap terbuka. stent tetap secara

permanen di arteri koroner, dan balon dan kateter dikeluarkan pada

akhir prosedur.

2. Menghilangkan gejala-gejala

Obat angina,baik dan prosedur untuk mengurangi penyumbatan

dalam arteri koroner bisa meringankan gejala angina tidak stabil.

Tergantung pada keadaan pasien individu, obat sendiri atau obat

dalam kombinasi dengan prosedur yang dapat digunakan untuk

mengobati angina.

3. Mengobati penyakit arteri koroner yang mendasarinya

Penatalaksanaan pada dasarnya bertujuan untuk

memperpanjang hidup dan memperbaiki kualitas hidup dengan

mencegah serangan angina baik secara medikal atau pembedahan.

4. Pengobatan medikal

Bertujuan untuk mencegah dan menghilangkan serangan

angina. Ada 3 jenis obat yaitu :

a. Golongan nitrat

Umumnya dikenal sebagai nitrogliserin, nitrat adalah obat

yang paling umum diresepkan untuk mengobati angina. Nitrat

melebarkan pembuluh darah, yang memungkinkan lebih banyak

darah mengalir melewati penyumbatan. Nitrat juga menurunkan

resistensi jantung wajah ketika memompa darah ke seluruh tubuh,

yang pada gilirannya dapat mengurangi stres (beban kerja) pada

Page 11: SAK Angina Pectoris.doc

jantung. Nitrogliserin merupakan obat pilihan utama

pada serangan angina akut. Mekanisme kerjanya sebagai

dilatasi vena perifer dan pembuluh darah koroner. Efeknya

langsung terhadap relaksasi otot polos vaskuler.Nitrogliserin

juga dapat meningkatkan toleransi pada penderita angina

sebelum terjadi hipokesia miokard. Bahan utama yang

menyebabkan pembuluh-pembuluh darah kecil seperti areteri

koroner melebar (dilatasi) adalah oksida nitrat (NO).Ini dihasilkan

secara alami oleh sel-sel pelapis arteri sebagi respon terhadap

perubahan pada aliran darah dan kimia darah.Di dalam

darah,nitrat diubah menjadi oksida nitrat dan membuka pembuluh

darah. Nitrogliserin biasanya diletakkan dibawah lidah (sublingual)

atau di pipi (kantong bukal) dan akan menghilangkan nyeri iskemia

dalam 3 menit.

Efek utama adalah pada vena yang besar,sehingga darah

berkumpul di vena dan kurang kembali ke jantung.Ini menurunkan

tekanan yang tercipta di dalam jantung,dan menurunkan

kebutuhan oksigen jantung.Dengan membuka arteri-arteri terkecil

di perifer atau pinggiran tubuh,terutama di anggota tubuh,nitrat

juga menurunkan tekanan yang dibutuhkan jantung untuk

mendorong aliran darah,dan juga menurunkan kebutuhan oksigen

dari jantung.Golongan obat ini juga menyebarkan peredaran

koroner ke area-area jantung,jauh di dalam otot jantung,yang telah

kekurangan darah selama serangan angina.Pada semua cara

ini,obat-obatan golongan nitrat cenderung mengembalikan

perimbangan pasokan kebutuhan ke keadaan normal.

Efek samping pemakaian golongan nitrat adalah sakit kepala

dan tekanan darah rendah.

b. Ca- Antagonis

Dipakai pada pengobatan jangka panjang untuk mengurangi

frekuensi serangan pada beberapa bentuk angina.

Cara kerjanya :

1) Memperbaiki spasme koroner dengan menghambat

tonus vasometer pembuluh darah arteri koroner

2) Dilatasi arteri koroner sehingga meningkatkan suplai darah ke

miokard

3) Dilatasi arteri perifer sehingga mengurangi resistensi perifer

dan menurunkan afterload.

Page 12: SAK Angina Pectoris.doc

4) Efek langsung terhadap jantung yaitu dengan mengurangi

denyut, jantung dan kontraktilitis sehingga mengurangi

kebutuhan O2.

c. Beta Bloker

Beta-blocker memperlambat denyut jantung dan menurunkan

kekuatan kontraksi otot jantung, sehingga mengurangi tekanan

pada jantung. Obat-obatan seperti diltiazem, nifedipin, atau

verapamil, cara kerjanya menghambat sistem

adrenergenik terhadap miokard yang menyebabkan

kronotropik dan inotropik positif, sehingga denyut jantung

dan curah jantung dikurangi. Karena efeknya yang kadiorotektif,

obat ini sering digunakan sebagai pilihan pertama untuk mencegah

serangan angina pektoris pada sebagian besar penderita.

Efek samping Beta-blocker dapat menyebabkan:

1) detak jantung lambat

2) tekanan darah rendah

3) depresi

5. Pembedahan

Prinsipnya bertujuan untuk :

a. memberi darah yang lebih banyak kepada otot jantung

b. memperbaiki obstruksi arteri koroner.

Ada 4 dasar jenis pembedahan :

a. Coronary angioplasty:

Selama angioplasti koroner, sebuah balon berujung kateter

dimasukkan ke dalam pembuluh darah di lengan atau pangkal

paha dan melalui pembuluh darah dan ke jantung. Ketika kateter

mencapai penyumbatan di arteri koroner, dokter akan

mengembangkan balon di ujung kateter. Balon mengembang dan

mengempis, menekan penumpukan plak pada dinding arteri

koroner dan meningkatkan diameter arteri,. Sering-mesh tabung

logam, dikenal sebagai stent, ditempatkan di arteri untuk tetap

terbuka. stent tetap secara permanen di arteri koroner, dan balon

dan kateter dikeluarkan pada akhir prosedur. Ini membuka kembali

arteri dan memungkinkan darah kembali mengalir.

b. Operasi Bypass grafting arteri koroner (CABG)

Bila penyumbatan terlalu banyak atau sulit diobati dengan

angioplasti koroner, CABG operasi mungkin diperlukan. Dalam

prosedur ini, vena diambil dari kaki atau pembuluh darah diambil

Page 13: SAK Angina Pectoris.doc

dari dada dan digunakan untuk menghindari penyempitan atau

penyumbatan sebagian dari arteri di jantung.

Tabung stent, atau sempit, yang ditempatkan ke dalam arteri

di daerah dibuka kembali untuk menjaga dari penyempitan lagi

d. pembedahan laser, yang menggunakan gelombang cahaya untuk

membubarkan plak

c. atherectomy

Prosedur pembedahan di mana plak yang menyebabkan

penyempitan pembuluh darah akan dihapus.

Seseorang yang terkena serangan angina pectoris tidak stabil akan

dimonitor di rumah sakit untuk memastikan perawatan terus bekerja.

Jika orang tersebut telah menjalani operasi, penyedia layanan kesehatan

juga akan memeriksa untuk memastikan bahwa aliran darah tidak tiba-

tiba menjadi tersumbat lagi. Sebuah program rehabilitasi jantung akan

dimulai dan akan terus setelah orang meninggalkan rumah sakit.

Bila nyeri dada muncul,tentu langkah pertama yang harus diambil

adalah istirahat sejenak dan menenangkan diri,tubuh harus dibuat

senyaman mungkin hingga gejala berkurang.Posisi yang paling baik

adalah duduk bersandar dengan kaki diselonjorkan sambil menarik nafas

panjang dan dalam.Setelah gejala berkurang,sebaiknya segera ke rumah

sakit terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut dan penanganan awal.Bila

serangan yang timbul mendadak dan hebat,maka harus segera ke rumah

sakit untuk penanganan lebih lanjut.Perlu diingat bahwa nyeri dada

merupakan pertanda awal ada yang tidak beres di pada

jantung,sehingga harus segera memeriksakan diri dan menjalani

pengobatan atau terapi pencegahan untuk mencegah serangan jantung.

Tentu mencegah lebih baik daripada mengobati,nyeri dada ini

dapat muncul bila ada gangguan pada jantung kita.Berikut adalah

langkah-langkah sederhana dalam menurunkan risiko timbulnya penyakit

jantung:

1. Hindari makanan yang mengandung kolesterol/lemak tinggi

2. Olahraga teratur

3. Hindari merokok

4. Jaga berat badan pada rentang normal

5. Istirahat yang cukup

6. Pemeriksaan teratur dengan EKG untuk mengetahui kelainan dini

penyakit jantung.

Page 14: SAK Angina Pectoris.doc

Dan bila memiliki factor risiko tanbahan seperti memiliki penyakit

gula darah(diabetes militus),hipertensi,atau penyakit pembuluh darah

lainnya,maka hal penting yang harus dilakukan adalah menjaga

kestabilan gula darah ataupun tekanan darah,dengan kata lain menjaga

kestabilan kesehatan demi mengurangi risiko terkena serangan jantung.

H. Asuhan Keperawatan Pada Angina Pektoris

PENGKAJIAN

Dasar data pengkajian pasien

Aktivitas/istirahat

Gejala :

pola hidup monoton,kelemahan,kelelahan,perasaan tidak berdaya

setelah latihan,nyeri dada bila bekerja.

Tanda :

dispnea saat kerja.

Sirkulasi

Gejala :

riwayat penyakit jantung,hipertensi,kegemukan.

Tanda :

takikardia,distritmia,tekanan darah normal,meningkat atau

menurun,bunyi jantung mungkin normal, S4 ambat atau murmur

sistolik transien lambat (disfungsi otot papilaris) mungkin ada saat

nyeri.

 Makanan/cairan

Gejala :

mual, nyeri ulu hati/epigastrium saat makan, diet tinggi

kolesterol/lemak, garam, kafein, minuman keras.

Tanda :

ikat pinggang sesak,distensi gaster.

Integritas ego

Gejala :

stressor kerja,keluarga,lain-lain.

Tanda :

ketakutan,mudah marah.

Nyeri/ketidaknyamanan

Gejala :

Page 15: SAK Angina Pectoris.doc

nyeri dada substernal,anterior yang menyebar ke

rahang,leher,bahu,dan ekstremitas atas (lebih pada kiri dari pada

kanan)

Kualitas :

ringan sampai sedang,tekanan berat,tertekan,terjepit,terbakar.

Durasi :

biasanya kurang dari 15 menit,kadang-kadang lebih dari 30 menit

(rata-rata 3 menit)

Faktor pencetus :

nyeri sehubungan dengan kerja fisik atau emosi besar,seperti

marah,olahraga pada suhu ekstrem,atau mungkin tak dapat

diperkirakan dan/atau terjadi selama istirahat.

Faktor penghilang :

nyeri mungkin responsif terhadap mekanisme penghilang tertentu

(contoh : istirahat,obat antiangina)

Nyeri dada baru atau terus menerus yang teah berubah

frekuensi,durasinya,karakter atau dapat diperkirakan (contoh : tidak

stabil,bervariasi,prinzmetal).

Tanda :

wajah berkerut,meletakkan pergelangan tangan pada

midsternum,memijit tangan kiri,tegangan otot,dan gelisah.

Respon otomatis contoh takikardi,perubahan TD.

Pernafasan

Gejala :

dispnea saat kerja,riwayat merokok.

Tanda :

meningkat pada frekuensi/irama dan gangguan kedalaman.

Penyuluhan pembelajaran

Gejala :

riwayat keluarga sakit jantung,hipertensi,stroke,diabetes.

Penggunaan/kesalahan penggunanan obat jantung, hipertensi atau

obat yang dijual bebas.

Penggunaan akohol teratur, obat narkotik contoh kokain, amfetamin.

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan iskemik miokardium.

2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan inotropik

(iskemia miokard transien/memanjang)  

Page 16: SAK Angina Pectoris.doc

3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan serangan iskemia otot

jantung, berkurangnya curah jantung.

4. Ansietas berhubungan dengan respon patofisiologis dan ancaman

terhadap status kesehatan.

5. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kodisi, kebutuhan

pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi.

J. RENCANA KEPERAWATAN

1.      NYERI AKUT BERHUBUNGAN DENGAN ISKEMIK MIOKARDIUM

Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan nyeri

pasien berkurang/ teratasi

Kriteria hasil : Pasien menyatakan/menunjukan nyeri hilang, pasien 

melaporkan episode angina menurun dalam frekuensi durasi dan

beratnya. 

INTERVENSI RASIONAL

Anjurkan pasien untuk

memberitahu perawat dengan

cepat bila terjadi nyeri dada.

Nyeri dan penurunan curah

jantung dpat merangsang sistem

saraf simpatis untuk

mengeluarkan sejumlah besar

nor epineprin, yang

meningkatkan agregasi

trombosit dan mengeluarkan

trombokxane A2.Nyeri tidak bisa

ditahan menyebabkan respon

vasovagal, menurunkan TD dan

frekuensi jantung. 

Identifikasi terjadinya faktor

pencetus, bila ada: frekuensi,

durasi,  intensitas dan lokasi nyeri.

Membantu membedakan nyeri

dada dini dan alat evaluasi

kemungkinan kemajuan menjadi

Page 17: SAK Angina Pectoris.doc

angina tidak stabil (angina stabil

biasanya berakhir 3 sampai 5

menit sementara angina tidak

stabil lebih lama dan dapat

berakhir lebih dari 45 menit.

Evaluasi laporan nyeri pada

rahang, leher, bahu, tangan atau

lengan (khusunya pada sisi kiri.

Nyeri jantung dapat menyebar

contoh nyeri sering lebih ke

permukaan dipersarafi oleh

tingkat saraf spinal yang sama.

Letakkan pasien pada istirahat

total selama episode angina.

Menurunka kebutuhan oksigen

miokard untuk meminimalkan

resiko cidera jaringan atau

nekrosis.

Tinggikan kepala tempat tidur bila

pasien napas pendek

Memudahkan pertukaran gas

untuk menurunkan hipoksia dan

napas pendek berulang

Pantau kecepatan atau irama

jantung

Pasien angina tidak stabil

mengalami peningkatan

disritmia yang mengancam

hidup secara akut, yang terjadi

pada respon terhadap iskemia

dan atau stress

Panatau tanda vital tiap 5 menit

selama serangan angina

TD dapat meningkat secara dini

sehubungan dengan rangsangan

simpatis, kemudian turun bila

curah jantung dipengaruhi.

Pertahankan tenang , lingkungan

nyaman, batasi pengunjung bila

perlu

Stres mental atau emosi

meningkatkan kerja miokard

Berikan makanan lembut. Biarkan

pasien istirahat selama 1 jam

setelah makan

Menurunkan kerja miokard

sehubungan dengan kerja

pencernaan, manurunkan risiko

serangan angina

Kolaborasi:

Berikan antiangina sesuai indikasi:

nitrogliserin: sublingual

Nitrigliserin mempunyai standar

untuk pengobatan dan

mencegah nyeri angina selam

Page 18: SAK Angina Pectoris.doc

Berikan oksigen tambahan sesuai

indikasi

Pantau perubahan seri EKG

lebih dari 100 tahun.

Meningkatkan sediaan oksigen

untuk kebutuhan

miokard/mencegah iskemia.

Iskemia selama serangan angina

dapat menyebabkan depresi

segmen ST atau peninggian dan

inversi geombang T. Seri

gambaran perubahan iskemia

yang hilang bila pasien bebas

nyeri dan juga dasar yang

membandingkan pola perubahan

selanjutnya.

2.      PENURUNAN CURAH JANTUNG BERHUBUNGAN DGN

PERUBAHAN INOTROPIK (ISKEMIA MIOKARD

TRANSIEN/MEMANJANG)

Tujuan: Setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan terjadi

peningkatan curah jantung.

Kriteria hasil: Pasien melaporkan penurunan episode dipsnea,

angina dan disritmia menunjukkan peningkatan toleransi aktivitas,

klien berpartisipasi pada perilaku atau aktivitas yang menurunkan

kerja jantung. 

INTERVENSI RASIONAL

Pantau tanda vital, contoh

frekuensi jantung, tekanan darah.

Takikardi dapat terjadi karena

nyeri, cemas, hipoksemia, dan

menurunnya curah jantung.

Perubahan juga terjadi pada TD

(hipertensi atau hipotensi)

karena respon jantung

Evaluasi status mental, catat

terjadinya bingung, disorientasi.

Menurunkan perfusi otak dapat

menghasilkan perubahan

sensorium.

Catat warna kulit dan adanya

kualitas nadi

Sirkulasi perifer menurun bila

curah jantung turun, membuat

kulit pucat dan warna abu-abu

Page 19: SAK Angina Pectoris.doc

(tergantung tingkat hipoksia)

dan menurunya kekuatan nadi

perifer.

Mempertahankan tirah baring

pada posisi nyaman selama

episode akut

Menurunkan konsumsi oksigen

atau kebutuhan menurunkan

kerja miokard dan risiko

dekompensasi

Berikan periode istirahat adekuat.

Bantu dalam atau melakukan

aktivitas perawatan diri, sesuai

indikasi

Penghematan energy,

menurunkan kerja jantung.

Pantau dan catat efek atau

kerugian respon obat, catat TD,

frekuaensi jantung dan irama

(khususnya bila memberikan

kombinasi antagonis kalsium,

betabloker, dan nitras)

Efek yang diinginkan untuk

menurunkan kebutuhan oksigen

miokard dengan menurunkan

stress ventricular. Obat dengan

kandungan inotropik negative

dapat menurunkan perfusi

terhadap iskemik miokardium.

Kombinasi nitras dan penyekat

beta dapat memberi efek

terkumpul pada curah jantung.

Kaji tanda-tanda dan gejala-gejala

GJK

Angina hanya gejalab patologis

yang disebabkan oleh iskemia

miokard.penyakit yang

emepengaruhi fungsi jantung

emnjadi dekompensasi.

Kolaborasi :

Berikan obat sesuai indikasi :

penyekat saluran kalsium, contoh

ditiazem (cardizem); nifedipin

(procardia); verapamil(calan).

Meskipun berbeda pada bentuk

kerjanya, penyekat saluran

kalsium berperan penting dalam

mencegah dan menghilangkan

iskemia pencetus spasme arteri

koroner dan menurunkan

tahanan vaskuler, sehingga

menurunkan TD dan kerja

jantung.

Penyakit beta, contoh atenolol Obat ini menurunkan kerja

Page 20: SAK Angina Pectoris.doc

(tenormin); nadolol (corgard);

propanolol (inderal); esmolal

(brebivbloc).

jantung dengan menurunkan

frekuensi jantung dan TD sistolik.

3.      INTOLERANSI AKTIFITAS BERHUBUNGAN DENGAN

SERANGAN ISKEMIA OTOT JANTUNG, BERKURANGNYA CURAH

JANTUNG.

Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan pasien

dapat berpartisipasi dalam aktivitas yang diinginkan/diperlukan.

Kriteria hasil : Pasien melaporkan peningkatan dalam toleransi

aktivitas yang dapat diukur, pasien menunjukan penurunan dalam

tanda-tanda intoleransi fisiologis.

INTERVENSI RASIONAL

Kaji respons klien terhadap

aktivitas, perhatikan frekuensi

nadi lebih dari 20 kali per menit di

atas frekuensi istirahat;

peningkatan TD yang nyata

selama/sesudah aktivitas; dispnea

atau nyeri dada; keletihan dan

kelemahan yang berlebihan;

diaphoresis; pusing atau pingsan.  

Menyebutkan parameter

membantu dalam mengkaji

respons fisiologi terhadap stress

aktivitas dan, bila ada

merupakan indikator dari

kelebihan kerja yang berkaitan

dengan tingkat aktivitas.

Instruksikan pasien tentang teknik

penghematan energi.

Teknik menghemat energi

mengurangi penggunaan energy,

juga membantu keseimbangan

antara suplai dan kebutuhan

oksigen.

Berikan dorongan untuk

melakukan aktivitas/perawatan

diri bertahap jika dapat

ditoleransi. Berikan bantuan

sesuai kebutuhan.

Kemajuan aktivitas bertahap

mencegah peningkatan kerja

jantung tiba-tiba. Memberikan

bantuan hanya sebatas

kebutuhan akan mendorong

kemandirian dalam melakukan

aktivitas.

Page 21: SAK Angina Pectoris.doc

4.      ANSIETAS BERHUBUNGAN DENGAN RESPON

PATOFISIOLOGIS DAN ANCAMAN TERHADAP STATUS

KESEHATAN.

Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan

ansietas pasien turun sampai tingkat yang dapat diatasi.

Kriteria hasil : Pasien menyatakan kesadaran perasaan ansietas

dan cara sehat sesuai, pasien menunjukkan strategi koping

efektif/keterampilan pemecahan masalah, pasien melaporkan

ansietas menurun sampai tingkat yang dapat diatasi.

INTERVENSI RASIONAL

Jelaskan tujuan tes dan prosedur,

contoh tes stress.

Menurunkan cemas dan takut

terhadap diagnose dan

prognosis.

Tingkatkan ekspresi perasaan dan

takut,contoh menolak, depresi,

dan marah.

Perasaan tidak ekspresikan

dapat menimbulkan kekacauan

internal dan efek gambaran diri.

Dorong keluarga dan teman untuk

menganggap pasien sebelumnya.

Meyakinkan pasien bahwa peran

dalam keluarga dan kerja tidak

berubah.

Kolaborasi :

 berikan sedative, tranquilizer

sesuai indikasi

Mungkin diperlukan untuk

membantu pasien rileks sampai

secara fisik mampu untuk

membuat strategi koping

adekuat

5.      KURANG PENGETAHUAN (KEBUTUHAN BELAJAR) MENGENAI

KODISI, KEBUTUHAN PENGOBATAN BERHUBUNGAN DENGAN

KURANGNYA INFORMASI.

Tujuan  : Setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan

pengetahuan pasien bertambah.

Kriteria hasil  : Pasien menyatakan pemahaman kondisi/proses

penyakit dan pengobatan, berpartisipasi dalam program pengobatan

serta melakukan perubahan pola hidup.

INTERVENSI RASIONAL

Kaji ulang patofisiologi kondisi.

Tekankan perlyunya mencegah

Pasien dengan angina

membutuhkan belajar mengapa

Page 22: SAK Angina Pectoris.doc

serangan angina. hal itu terjadi dan apakah dapat

dikontrol. Ini adalah focus

manajemen terapeutik supaya

menurunkan infark miokard.

Dorong untuk menghindari

faktor/situasi yang sebagai

pencetus episode angina, contoh:

stress emosional, kerja fisik,

makan terlalu banyak/berat,

terpajan pada suhu lingkungan

yang ekstrem

Dapat menurunkan insiden

/beratnya episode iskemik.

Kaji pentingnya control berat

badan, menghentikan merokok,

perubahan diet dan olahraga.

Pengetahuan faktor resiko

penting memberikan pasien

kesempatan untuk membuat

perubahan kebutuhan.

Tunjukan/dorong pasien untuk

memantau nadi sendiri selama

aktivitas, jadwal/aktivitas

sederhana, hindari regangan.

Membiarkan pasien untuk

mengidentifikasi aktivitas yang

dapat dimodifikasi untuk

menghindari stress jantung dan

tetap dibawah ambang angina.

Diskusikan langkah yang diambil

bila terjadi serangan angina,

contoh menghentikan aktivitas,

pemberian obat bila perlu,

penggunaan teknik relaksasi.

Menyiapkan pasien pada

kejadian untuk menghilangkan

takut yang mungkin tidak tahu

apa yang harus dilakukan bila

terjadi serangan.

Kaji ulang obat yang diresepkan

untuk mengontrol/mencegah

serangan angina.

Angina adalah kondisi rumit yang

sering memerlukan penggunaan

banyak obat untuk menurunkan

kerja jantung, memperbaiki

sirkulasi koroner, dan

mengontrol terjadinya serangan.

Tekankan pentingnya mengecek

dengan dokter kapan

menggunakan obat-obat yang

dijual bebas.

Obat yang dijual bebas

mempunyai potensi

penyimpangan.

Page 23: SAK Angina Pectoris.doc

PATHWAY ANGINA PEKTORIS

Aterosklerosis

Spasme pembuluh darah

Pajanan terhadap dingin

Stress Latihan fisik

Makan makanan berat

vasokontriksi

Kebutuhan jantung meningkat

Adrenalin meningkat

Aliran O2 meningkat ke mesentrikus

Aliran O2 arteri coronaria meningkat

Aliran O2 ke jantung menurun

Jantung kekurangan O2

Penurunan Curah Jantung b.d iskemia

miokard transien/memanjang

Takut kematianIskemia otot jantung

Kontraksi otot jantungNyeri

Nyeri akut b.d iskemia

Perlu menghindari komplikasiCemas

Kurang pengetahuan b.d kurang pajanan

informasiDiperlukan pengetahuan tingggi

Cemas b.d kematian

Curah jantung menurun

Intoleransi aktivitas b.d serangan iskemia otot

jantung, berkurangnya curah jantung