sablon manual vs sablon digital vs mesin cetak dtg

Upload: annisa-nur-muslimah

Post on 17-Jul-2015

628 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Sablon Manual Vs Sablon Digital Vs Mesin Cetak DTG (Direct To Garment) Sablon Digital yang dimaksud adalah mesin press kaos yang sudah banyak beredar dipasaran, sedangkan sablon manual, yaitu sablon yang masih menggunakan screen konvensional. Lalu apa keuntungan dan kerugian kedua jenis ini, Keuntungan dari kedua jenis ini adalah :

Menggunakan sablon digital mengolah file lebih mudah, karena file tinggal print langsung press.

Menggunakan Warna-warna gradasi pada jenis sablon digital tentunya lebih mudah prosesnya, dibanding dengan menggunakan manual yang agak sedikit

perlu

perjuangan

dalam

implementasinya. Menggunakan Sablon

Digital dapat menghasilkan warna yang lebih bagus dibandingkan dengan sablon manual, Jika pada sablon digital banyak

menggunakan warna tinta printer berbeda dengan Manual, Proses manual jauh lebih sulit.

Proses Sablon manual lebih memiliki warna yang kaya, atau banyak. Karena dengan menggunakan sablon manual proses mencari warna dengan menggunakan pencampuran, seperti warna orange dihasilkan dari warna merah dan kuning.

Untuk daya tahan, jika menurut pandangan saya, sablon manual lebih tahan lama dibanding dengan sablon digital.

Daya tahan tinta atau pasta bila pada sablon manual pada bahan lebih memiliki daya tahan yang kuat dan lebih rekat di bahan.

Untuk proses, sablon digital lebih cepat prosesnya dibanding dengan manual.

Proses sablon manual lebih butuh ketelitian dalam membuat per bagian warnanya dibanding dengan sablon digital.

Proses sablon digital lebih banyak biaya produksinya dibandingkan dengan sablon manual, karena rata-rata mesin press itu

menggunakan listrik yang notabene nya mengeluarkan biaya yang lebih mahal.

Biaya produksi untuk digital lebih murah dibanding manual, karena digital tidak menghitung per warna sedangkan manual masih menggunakan metode penghitungan produksi harga kaos + banyaknya warna yang akan disablon.

Mesin Cetak DTG (Direct To Garment) Dengan printer DTG ini anda bisa langsung mencetak gambar disain yang dibuat di komputer langsung ke kaos, seperti halnya anda mencetak dokumen ke kertas yang kita kenal selama ini. Tentu saja hal ini akan sangat mempercepat proses produksi. Dan yang menjadi kelebihan utama printer DTG adalah bisa mencetak berbagai warna tanpa terkecuali, dengan berbagai bentuk atau gradasi yang selama ini merupakan keterbatasan dari sablon manual maupun sablon digital. Printer DTG juga mampu mencetak disain di berbagai jenis permukaan kaos atau t-shirt. Kini industri garmen begitu bergairah dengan kehadiran teknologi printer DTG ini. Gaung hadirnya teknologi DTG ini begitu luar biasa di dunia, khususnya melalui promosi-promosi di blog-blog, pameran industri dan perdagangan, dan di ruang-ruang yang membahas disain garmen dan apparel baik offline maupun online. Berikut ini adalah kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh printer DTG: 1. Proses cetak disain ke kaos polos yang lebih cepat dan lebih mudah. 2. Bisa mencetak semua warna tanpa terkecuali, dengan hasil yang lebih

terang dan lebih kuat karena tinta bisa menyatu dengan bahan kain. 3. Disain bisa dicetak pada kaos polos berbahan katun combed 20S dan 30S yang merupakan bahan yang umum dipakai dalam produksi kaos atau t-shirt. 4. Tidak memerlukan mesin press atau transfer paper seperti pada sablon digital. 5. Biaya cetak bisa menjadi lebih murah dan tidak memerlukan minimum kuantiti seperti halnya pada sablon manual yang menggunakan screen untuk setiap disainnya.

Pengaruh Terhadap Supply Penggunaan gambar/huruf sablon yang semakin variatif membuat banyak penjual mencari cara yang gampang dengan biaya seminimal mungkin. Semakin rendah biaya produksi semakin murah harga suatu barang. Semakin banyak barang ditawarkan semakin murah pula harganya Begitu juga dengan konsumen, mereka mencari harga yang murah dengan kualitas yang baik..

Pengaruh Tekhnologi Terhadap Supply

Disusun oleh : Annisa Nur Muslimah 2402311045

Jl. Raya Samarang No. 5A Fakultas Ekonomi 2012