rumah, sebuah nikmat yang besar€¦ · [surat al fatihah ayat 2-5] allah ta’ala juga telah...

13
1 Rumah, Sebuah Nikmat Yang Besar Allah Ta’ala adalah Robbul ‘Alamin (Robb nya alam semesta). Dan kata Robb itu sendiri memiliki makna Al Kholiq (Pencipta), Al Malik (Penguasa/Pemilik), dan Al Mudabbir (Pengatur). Dia adalah satu-satunya ilah (sesembahan) yang berhak diibadahi oleh makhluq-Nya. Dia pula yang memiliki nama-nama dan sifat-sifat yang mulia yang tiada sesuatu pun menyerupai-Nya. Sehingga, jika ada makhluq-Nya yang mukallaf (terkena beban syari’at yakni dari kalangan jin dan manusia) memberikan sedikit saja bentuk peribadatannya kepada selain Allah, maka sungguh ia telah terjatuh ke dalam perbuatan kesyirikan yang kelak akan membuat segala perbuatan amal kebaikannya menjadi musnah dan ia kekal di dalam neraka selama-lamanya. Allah Ta’ala berfirman : دۡ مَ حۡ ٱلّ َ ّ بَ رَ ينّ مَ لٰ ـَ عۡ ٱل(٢) ّ نٰ ـَ مۡ حَ ٱلر يمّ حَ ٱلر(٣) ّ كّ لٰ ـَ مّ مۡ وَ يّ ين ٱلد(٤) َ اكَ يّ إ د بۡ عَ نَ اكَ يّ إَ و ينّ عَ تۡ سَ ن(٥) (2) Segala puji bagi Allah, Robb semesta alam (3) Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, (4) Yang menguasai hari pembalasan (5) Hanya kepada Engkaulah kami beribadah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. [Surat Al Fatihah ayat 2-5] Allah Ta’ala juga telah memberikan segala apa yang dibutuhkan oleh makhluq-Nya demi kemashlahatan kehidupan mereka. Dan jika saja mereka mau untuk bersyukur kepada Allah, maka pasti Allah akan menambah kebaikan bagi mereka. Allah Ta’ala berfirman : وه م تۡ لَ أَ اسَ م ل نڪ م م كٰ ٮَ اتَ ءَ وۚ اَ و ۡ ح تَ ّ َ ٱََ مۡ عّ ن وا دو عَ نتّ إَ وۗ َ نٰ ـَ نسّ ۡ ٱَ نّ إ ارَ فَ ڪ وم لَ ظَ لDan Dia (Allah) telah memberikan kepada kalian segala apa yang kalian mohonkan kepada-Nya. Dan jika kalian menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kalian menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu (kebanyakannya) sangat zholim dan sangat ingkar (terhadap nikmat-nikmat Allah). [Surat Ibrohim ayat 34] ۡ م كَ نَ يدّ زَ َ ۡ م تۡ رَ ڪَ نشّ ٮَ لۡ م بوكَ رَ نَ ذَ أَ تۡ ذّ إَ وۖ يدّ دَ شَ ل ّ ابَ ذَ َ نّ إۡ م تۡ رَ فَ نڪّ ٮَ لَ وDan [ingatlah juga], tatkala Robb kalian memberitahukan : "Sesungguhnya jika kalian bersyukur, pasti Aku akan menambah [nikmat] kepada kalian. Dan jika kalian mengingkari [ni’mat-Ku], maka sesungguhnya ‘adzab-Ku sangatlah pedih". [Surat Ibrohim ayat 7] Salah satu dari sekian banyak nikmat-nikmat Allah tersebut kepada para hamba-Nya adalah nikmat berupa rumah/tempat tinggal guna bernaung dari hal-hal yang membahayakan mereka. Allah Ta’ala berfirman :

Upload: others

Post on 18-Oct-2020

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rumah, Sebuah Nikmat Yang Besar€¦ · [Surat Al Fatihah ayat 2-5] Allah Ta’ala juga telah memberikan segala apa yang dibutuhkan oleh makhluq-Nya demi kemashlahatan kehidupan mereka

1

Rumah, Sebuah Nikmat Yang Besar

Allah Ta’ala adalah Robbul ‘Alamin (Robb nya alam semesta). Dan kata Robb itu sendiri

memiliki makna Al Kholiq (Pencipta), Al Malik (Penguasa/Pemilik), dan Al Mudabbir (Pengatur). Dia

adalah satu-satunya ilah (sesembahan) yang berhak diibadahi oleh makhluq-Nya. Dia pula yang

memiliki nama-nama dan sifat-sifat yang mulia yang tiada sesuatu pun menyerupai-Nya.

Sehingga, jika ada makhluq-Nya yang mukallaf (terkena beban syari’at yakni dari kalangan jin

dan manusia) memberikan sedikit saja bentuk peribadatannya kepada selain Allah, maka sungguh ia

telah terjatuh ke dalam perbuatan kesyirikan yang kelak akan membuat segala perbuatan amal

kebaikannya menjadi musnah dan ia kekal di dalam neraka selama-lamanya.

Allah Ta’ala berfirman :

لمين رب لل ٱلحمد ـ ٱلع (٢)

ن ـ ٱلرحيم ٱلرحم (٣)

لك ـ ين يوم م ٱلد (٤)

(٥) نستعين وإياك نعب د إياك

(2) Segala puji bagi Allah, Robb semesta alam (3) Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, (4) Yang

menguasai hari pembalasan (5) Hanya kepada Engkaulah kami beribadah dan hanya kepada

Engkaulah kami mohon pertolongan. [Surat Al Fatihah ayat 2-5]

Allah Ta’ala juga telah memberikan segala apa yang dibutuhkan oleh makhluq-Nya demi

kemashlahatan kehidupan mereka. Dan jika saja mereka mau untuk bersyukur kepada Allah, maka

pasti Allah akan menambah kebaikan bagi mereka. Allah Ta’ala berfirman :

ا وءاتٮك مم نڪ ل ماسألت م وه و ت ح ٱلل وا نعم دو نوإنتع ـ نس ڪفار إنٱ لظل وم

Dan Dia (Allah) telah memberikan kepada kalian segala apa yang kalian mohonkan kepada-Nya. Dan

jika kalian menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kalian menghitungnya. Sesungguhnya manusia

itu (kebanyakannya) sangat zholim dan sangat ingkar (terhadap nikmat-nikmat Allah). [Surat

Ibrohim ayat 34]

م ملٮ نشڪرت ملزيدنك ك ذاب لشديد وإذتأذنربو ولٮ نڪفرت مإن

Dan [ingatlah juga], tatkala Robb kalian memberitahukan : "Sesungguhnya jika kalian bersyukur,

pasti Aku akan menambah [nikmat] kepada kalian. Dan jika kalian mengingkari [ni’mat-Ku], maka

sesungguhnya ‘adzab-Ku sangatlah pedih". [Surat Ibrohim ayat 7]

Salah satu dari sekian banyak nikmat-nikmat Allah tersebut kepada para hamba-Nya adalah

nikmat berupa rumah/tempat tinggal guna bernaung dari hal-hal yang membahayakan mereka.

Allah Ta’ala berfirman :

Page 2: Rumah, Sebuah Nikmat Yang Besar€¦ · [Surat Al Fatihah ayat 2-5] Allah Ta’ala juga telah memberikan segala apa yang dibutuhkan oleh makhluq-Nya demi kemashlahatan kehidupan mereka

2

م جعل وٱلل ن لك ا ب ي وتڪ م م م وجعل سكن ل ود م ن لك م ج ـ ا ٱلنع م يوم تستخفوونها ب ي وت إقامتڪ م ويوم ظعنك

وافها ومن ا أ ا وأوبار ا وأشعارث ـ ا أث ع ـ حين إل ومت

م جعل وٱلل ما لك ل خلق م ـ م وجعل ظل ن لك ا ٱلجبال م ن ـ م وجعل أڪن تقيك م وسرٲبيل ٱلحر تقيڪ م سرٲبيل لك

تمو كذٲلك بأسڪ م ليڪ م ۥ نعمته ي م ت سلم ون لعلك

Dan Allah menjadikan bagi kalian rumah-rumah sebagai tempat tinggal dan Dia menjadikan bagi

kalian rumah-rumah [kemah-kemah] dari kulit binatang ternak yang kalian merasa ringan

[membawa]nya di waktu kalian berjalan dan waktu kalian bermukim dan [dijadikan-Nya pula] dari

bulu domba, bulu onta dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan perhiasan [yang kalian pakai]

sampai waktu [tertentu]. (80) Dan Allah menjadikan bagi kalian tempat bernaung dari apa yang

telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan bagi kalian tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia

jadikan bagi kalian pakaian yang memelihara kalian dari panas dan pakaian [baju besi] yang

memelihara kalian dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atas kalian

agar kalian berserah diri [kepada-Nya]. (81) [Surat An Nahl ayat 80-81]

Oleh karena itu, dengan nikmat yang besar ini maka hendaknya setiap hamba Allah

mensyukurinya dan tidak mengkufurinya sehingga dikhawatirkan nikmat tersebut kelak akan Allah

cabut dari hamba tersebut. Tidaklah seorang hamba itu dikatakan bersyukur sampai ia mensyukuri

nikmat-nikmat Allah tersebut dengan hati, lisan, dan anggota badannya. Bersyukur dengan hati yakni

dia meyakini bahwa segala nikmat yang ia rasakan adalah dari Allah semata. Bersyukur dengan lisan

yakni dia memuji Allah atas segala nikmat yang ia rasakan. Bersyukur dengan anggota badan yakni

dia menggunakan nikmat tersebut dalam hal-hal yang baik.

Dan salah satu cara untuk mensyukuri nikmat rumah/tempat tinggal ini adalah dengan

menerapkan aturan-aturan Islam yang terkait dengan masalah rumah/tempat tinggal. Hal ini

tentunya menunjukkan kepada kita semua bahwasanya syari’at Islam itu adalah syari’at yang indah

dan sempurna. Tidaklah satu hal kecil pun melainkan telah dibahas aturannya di dalam syari’at

Islam, termasuk terkait masalah rumah/tempat tinggal. Sehingga sebagai seorang Muslim, janganlah

kita merasa rendah diri terhadap manusia yang lain untuk tetap istiqomah menjalankan aturan-

aturan Islam. Allah Ta’ala berfirman :

ٱليوم م أكمل م لك دينك م وأتمم ليك نعمت م ورضي م لك ـ سل ا ٱ دين

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kalian agama kalian, dan telah Aku cukupkan kepada

kalian nikmat-Ku, dan Aku telah ridho Islam itu sebagai agama bagi kalian. [Al Ma’idah ayat 3]

Terkait dengan masalah rumah/tempat tinggal, maka berikut ini adalah beberapa contoh

aturan Islam yang indah dan sempurna di dalam mengatur urusan rumah/tempat tinggal :

1. Tidak menjadikan rumah seperti kuburan yang tidak dilakukan ibadah padanya (sholat,

membaca Al Qur’an, dan semisalnya)

Hal ini sebagaimana sabda Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam :

Page 3: Rumah, Sebuah Nikmat Yang Besar€¦ · [Surat Al Fatihah ayat 2-5] Allah Ta’ala juga telah memberikan segala apa yang dibutuhkan oleh makhluq-Nya demi kemashlahatan kehidupan mereka

3

Dari Ibnu ‘Umar rodhiAllohu ‘anhuma, dari Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam, Beliau bersabda :

“Jadikanlah sebagian sholat kalian di rumah-rumah kalian! Dan janganlah kalian menjadikan

rumah-rumah kalian sebagai kuburan!” [Shohih Bukhori, nomor hadits 432]

Dari Abi Huroiroh rodhiAllohu ‘anhu berkata : Sesungguhnya Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam

bersabda : “Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan. Sesungguhnya

syaithon itu lari dari rumah yang dibacakan surat Al Baqoroh padanya.” [Shohih Muslim, hadits

nomor 780]

Dari dua hadits di atas, bisa kita ambil faedah bahwasanya kuburan bukanlah tempat

untuk melakukan ibadah seperti sholat dan membaca Al Qur’an. Dikecualikan adalah sholat

jenazah khusus bagi orang-orang yang belum sempat melakukan sholat jenazah bagi si mayit

dari kalangan orang-orang terdekat si mayit (anak, kerabat dekat, dan semisalnya), dan juga

mendo’akan kebaikan untuk si mayit.

Adapun membaca Al Qur’an di kuburan, berdo’a kepada kuburan, sholat di kuburan,

thowaf di kuburan dan semisalnya, maka hal tersebut tidaklah pernah dicontohkan oleh

Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam. Bahkan hal tersebut bisa membuat pelakunya

terjatuh ke dalam perbuatan kesesatan atau bahkan kesyirikan.

Dari hadits riwayat Al Bukhori rohimahulloh di atas, yang dimaksudkan menjadikan

sebagian sholat dilakukan di rumah adalah sholat-sholat sunnah bagi kaum lelaki. Hal ini

dikarenakan sholat sunnah lebih utama dilakukan di rumah. Adapun sholat fardhu bagi

lelaki, maka wajib untuk dilakukan di masjid secara berjama’ah. Adapun bagi kaum wanita,

maka yang paling utama adalah melakukan sholat fardhu dan sholat sunnah di rumahnya.

2. Menghindarkan rumah dari patung dan photo/gambar makhluq bernyawa, musik,

anjing, jimat-jimat, dan semisalnya.

Hal ini dikarenakan semua hal tersebut adalah perkara yang harom di dalam syari’at

Islam. Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda :

Page 4: Rumah, Sebuah Nikmat Yang Besar€¦ · [Surat Al Fatihah ayat 2-5] Allah Ta’ala juga telah memberikan segala apa yang dibutuhkan oleh makhluq-Nya demi kemashlahatan kehidupan mereka

4

Hadits dari Ibnu ‘Abbas dan Abi Tholhah rodhiAllohu ‘anhum dari Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam

bersabda : “Malaikat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan gambar”

[Shohih Muslim, hadits nomor 2106]

Hadits dari ‘Ali bin Abi Tholib rodhiAllohu ‘anhu bahwa ia berkata : “Maukah aku mengutus engkau

sebagaimana Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam mengutus aku ?” (yakni) :”Janganlah engkau

membiarkan ada gambar kecuali engkau menghapusnya, dan tidak pula kuburan yang

ditinggikan kecuali engkau meratakannya.” [ Shohih Muslim, hadits nomor 969]

Hadits dari Abi Huroiroh rodhiAllohu ‘anhu ia berkata : “Jibril ‘alaihissalam meminta izin kepada

Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam kemudian Beliau bersabda : “Masuklah”. Lalu Jibril menjawab :

“Bagaimana saya akan masuk sementara di dalam rumahmu terdapat tirai yang bergambar?

Maka sebaiknya engkau potong bagian kepala dari gambar tersebut atau engkau jadikan sebagai

alas untuk berbaring. Karena sesungguhnya kami para malaikat tidak akan memasuki rumah

yang di dalamnya terdapat gambar (yakni gambar bernyawa).” [Sunan An Nasa’i, hadits nomor

5365 - shohih]

Termasuk dalil dari Surat Nuh ayat 23 :

ا وقونسر وثويع يغ او وا س اونود تذر مو نءالهتك تذر وقال وا

Dan mereka (musyrikin Quroisy) berkata: "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan)

sesembahan-sesembahan kalian dan jangan pula sekali-kali kalian meninggalkan (penyembahan)

wadd, dan jangan pula suwwa', yaghuts, ya'uq dan nasr.”

Page 5: Rumah, Sebuah Nikmat Yang Besar€¦ · [Surat Al Fatihah ayat 2-5] Allah Ta’ala juga telah memberikan segala apa yang dibutuhkan oleh makhluq-Nya demi kemashlahatan kehidupan mereka

5

Dan berkata ‘Atho menukil dari Ibnu ‘Abbas rodhiAllohu ‘anhuma : “Kemudian jadilah patung-

patung yang ada pada kaumnya Nabi Nuh ‘alahis salam disembah di Jazirah Arab setelahnya.

Adapun Wadd adalah patung kepunyaan Kalb di Daumatul Jundal. Adapun Suwa` adalah patung

kepunyaan Hudzail. Adapun Yaguts adalah patung kepunyaan Murodi yang kemudian untuk Bany

Ghotif di daerah Juf kemudian Saba`. Adapun Ya’uq adalah patung kepunyaan Hamdan. Adapun

Nasr adalah patung kepunyaan Himyar khususnya keluarga Dzilkila’. (Kelima nama ini) adalah nama

orang-orang shaleh dari kaumnya Nuh ‘alahis salam. Maka tatkala mereka (orang-orang shaleh) itu

wafat, setan mempengaruhi kaumnya Nuh agar membuat patung-patung pada majelis-majelis

mereka yang mereka biasa duduk padanya (dalam rangka untuk mengingat mereka), dan (setan

juga mempengaruhi mereka) agar mereka menamakan patung-patung terrsebut dengan nama-

nama orang shaleh tersebut. Maka merekapun (kaum Nuh) melakukannya. Dan ketika itu mereka

(patung-patung itu) belum disembah. Akan tetapi tatkala orang-orang yang membuat patung

tersebut telah meninggal dan ‘ilmu agama telah hilang, maka patung-patung itupun disembah.”

[Shohih Bukhori, hadits nomor 4920.]

Dari Abi ‘Amir atau Abi Malik Al Asy’ari bahwa ia mendengar Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam

bersabda : “Kelak akan ada dari kalangan umatku suatu kaum yang mereka menghalalkan zina,

sutra (bagi lelaki), khomr, dan alat-alat musik……sampai akhir hadits.” [Shohih Bukhori, hadits

nomor 5590]

Juga hadits : ق إن ولة والتمائم الرو ك والت شر

“Sesungguhnya jampi-jampi, jimat-jimat, dan guna-guna adalah syirik.” [HR. Abu Dawud (3883).

Hadits ini di-shohih-kan oleh Asy Syaikh Al-Albany rohimahulloh dalam Shohih Al-Jami' (1632), dan

dihasankan oleh Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi'iy rohimahulloh dalam Al-Jami' Ash-Shohih (3/499)]

http://akhwat.web.id/muslimah-salafiyah/aqidah-manhaj/adakah-jimat-dalam-islam/

Page 6: Rumah, Sebuah Nikmat Yang Besar€¦ · [Surat Al Fatihah ayat 2-5] Allah Ta’ala juga telah memberikan segala apa yang dibutuhkan oleh makhluq-Nya demi kemashlahatan kehidupan mereka

6

3. Menutup rumah dari pandangan orang lain (dengan jendela dan kordin atau semisalnya)

demi menjaga ‘aurot penghuni rumah (menjaga privacy)

Rumah merupakan pelindung bagi penghuninya dari berbagai gangguan seperti panas/dingin,

hujan/angin, binatang yang berbahaya, pencuri, atau yang semisalnya. Termasuk pula dalam hal ini

adalah melindungi ‘aurot penghuninya dari pandangan orang-orang yang tidak berhak

memandangnya.

Syari’at Islam yang sempurna telah pula mengatur batasan-batasan ‘aurot seorang manusia. Bagi

lelaki adalah mulai bagian pusar sampai lutut, dan bagi wanita adalah seluruh tubuhnya kecuali

wajah dan telapak tangan. Oleh karena itulah syari’at Islam telah mewajibkan bagi kaum Muslimin

dan Muslimat untuk berpakaian yang menutupi ‘aurotnya tersebut sehingga terjaga dari pandangan

orang lain. Dari hal ini, maka rumah pun menjadi penutup ‘aurot bagi penghuninya dari pandangan

orang lain.

Sungguh merupakan suatu perkara yang ‘aib jika rumah kita terbuka begitu saja sehingga akan

tampaklah apa-apa yang ada di dalam rumah tersebut oleh pandangan orang lain. Dan termasuk

perkara yang ‘aib pula bagi seseorang untuk mencuri-curi pandang ke dalam rumah orang lain.

Dari Abi Huroiroh rodhiAllohu ‘anhu ia berkata : Abul Qosim (yakni Rosululloh) shollallohu ‘alaihi

wasallam bersabda : “Jika ada seseorang yang mengintip rumahmu dengan tanpa idzin, lalu

engkau melemparnya dengan batu hingga terluka mata nya, maka tidak ada dosa atasmu.”

[Shohih Bukhori, hadits nomor 6902]

4. Rumah sebagai madrosah/sekolah sebagai sarana pendidikan bagi penghuninya

Hal ini sebagaimana yang dilakukan oleh Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam terhadap

keluarganya baik itu istri-istri maupun anak-anaknya. Juga perintah Allah kepada hamba-Nya untuk

menjaga diri-diri mereka dan keluarga mereka dari api neraka. Dan salah satu cara menjaga diri dan

keluarga dari api neraka adalah dengan cara memberikan pendidikan keislaman kepada masing-

masing penghuni rumah tersebut.

Juga perintah Allah kepada kaum wanita Muslimah untuk tetap tinggal di rumah-rumah mereka

jika tidak ada keperluan syar’i untuk keluar rumah. Hal ini adalah dikarenakan fithroh seorang wanita

atau ibu adalah di rumah untuk mengurus dan mendidik keluarga mereka. Allah Ta’ala berfirman :

ہا ـ أيو ا ءامن وا ٱلذين ي م ق و م أنف سك ليك ا وأ ا نار وٱلحجارة ٱلناس وق ود

Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan

bakarnya adalah manusia dan bebatuan! [Surat At Tahrim ayat 6]

Page 7: Rumah, Sebuah Nikmat Yang Besar€¦ · [Surat Al Fatihah ayat 2-5] Allah Ta’ala juga telah memberikan segala apa yang dibutuhkan oleh makhluq-Nya demi kemashlahatan kehidupan mereka

7

ن ف وقرن ب ي وتك ج تبرجن و هلية تبرو ـ ٱل ول ٱلج

dan hendaklah kalian (kaum wanita Muslimah) tetap di rumah-rumah kalian dan janganlah kalian

berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu [Surat Al Ahzab ayat 33]

Termasuk pula dalam rangka menjadikan rumah sebagai madrosah islamiyyah adalah membuat

perpustakaan kecil (maktabah islamiyyah) yang memuat buku-buku atau kaset-kaset atau CD-CD

atau media semisalnya tentang keislaman yang benar dengan harapan tumbuhnya semangat

menuntut ilmu agama di dalam hati para penghuninya.

Dan perkara pendidikan yang paling penting adalah pendidikan tentang perkara tauhid (peng-

esa-an dalam peribadatan) kepada Allah Ta’ala. Hal ini sebagaimana nasihat Luqman Al Hakim

kepada anaknya yang diabadikan dalam surat Luqman ayat 12-13 :

نٱلحك ـ حميدولقدءاتينال قم لنفسهۦومنكفرفإنٱللغن ر ومنيشڪ رفإنمايشك رلل مةأنٱشك

ت شركبٱلل ب ن ـ ۥي ه ويعظ لبنهۦو ن ـ ظيم وإذقالل قم لم إنٱلش ركلظ

Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah.

Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya

sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha

Terpuji.” (12), Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran

kepadanya: “Wahai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya

mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar.” (13)

Lihat pula link http://pentasatriya.wordpress.com/2011/04/11/tahapan-pendidikan-anak-faedah-

ringkas-dari-surat-luqman/

5. Memisahkan tempat tidur anak-anak lelaki dan wanita jika sudah berusia 7 tahun atau 10

tahun

Termasuk keindahan dan kesempurnaan aturan Islam di dalam menumbuhkan sikap saling

menjaga diri dalam hal pergaulan antara lawan jenis adalah dengan cara memisahkan tempat tidur

antara anak lelaki dan anak wanita jika sudah berusia 7 tahun atau 10 tahun. Hal ini sebagaimana

sabda Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam:

م بلغ إذا " ك د ع أو ق وا سنين سب ن ففر شهم بي وا فإذا, ف ر ر بلغ م سنين ش رب و ل فاض لة ال "

“Jika anak-anak kalian telah berusia 7 tahun, pisahkanlah di antara tempat tidur mereka. Dan jika

mereka telah berusia 10 tahun, pukullah mereka jika mereka meninggalkan sholat.” [Al Mustadrok

‘alash Shohihain karya Imam Al Hakim 1:201 , dan Sunan Ad Daruquthni 875]

وا " ر م م دك لة أو م بال ناء و ع أب م ، سنين سب رب و ها واض لي م ناء و ر أب ش ق وا ، سنين نه م وفر ال مضاجع في بي "

“Perintahkanlah anak-anak kalian untuk sholat tatkala mereka berusia 7 tahun. Dan pukullah mereka

jika meninggalkan sholat tatkala mereka berusia 10 tahun, dan pisahkanlah tempat tidur mereka.”

[Sunan Abi Dawud, hadits nomor 495, menurut Al Albani haditsnya hasan shohih]

http://www.islamweb.net/hadith/hadithsearch.php

Page 8: Rumah, Sebuah Nikmat Yang Besar€¦ · [Surat Al Fatihah ayat 2-5] Allah Ta’ala juga telah memberikan segala apa yang dibutuhkan oleh makhluq-Nya demi kemashlahatan kehidupan mereka

8

Termasuk dalam hal ini pula adalah memisahkan antara ruang tamu untuk tamu lelaki dan

ruang tamu untuk tamu wanita. Hal ini dikarenakan campur baur antar lawan jenis yang bukan

mahrom adalah terlarang di dalam Islam.

6. Tidak mengganggu tetangga dengan aktifitas yang ada di dalam rumah

Syari’at Islam pun telah mengatur bagaimana etika di dalam bertetangga. Tetangga merupakan

orang yang terdekat dengan si penghuni rumah. Sehingga, di dalam syari’at Islam kedudukan

tetangga memiliki hak-hak yang cukup tinggi sehingga harus kita hormati.

Besar kecilnya kadar hak tetangga itu tergantung dari seberapa dekat hubungan tetangga

tersebut dengan kita. Tetangga yang Muslim yang masih memiliki hubungan kekerabatan tentunya

lebih besar haknya daripada tetangga yang Muslim yang tidak memiliki hubungan kekerabatan.

Tetangga yang rumahnya dekat tentunya lebih besar haknya daripada tetangga yang rumahnya jauh.

Tetangga yang Muslim tentunya lebih besar haknya daripada tetangga yang non-Muslim.

Demikianlah seterusnya.

Berkaitan dengan hubungan bertetangga ini, maka Islam melarang umatnya untuk mengganggu

satu sama lainnya. Gangguan itu bisa berupa suara ribut dari dalam rumah kita atau posisi rumah

kita yang mengganggu kenyamanan tetangga (misalnya talang air yang mengarah ke rumah

tetangga, pepohonan yang menjulur ke pekarangan tetangga) atau semisalnya.

Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda :

Dari Abi Huroiroh rodhiAllohu ‘anhu ia berkata : Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda :

“Tidak akan masuk ke dalam al jannah bagi barangsiapa yang tetangganya tidak merasa aman

dari gangguan dirinya.” [Shohih Muslim, hadits nomor 73]

Dari Ibnu ‘Umar rodhiAllohu ‘anhuma ia berkata : Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda :

“Jibril senantiasa mewasiatkan kepadaku tentang perkara tetangga (yakni berbuat baik kepada

tetangga), sampai-sampai aku menyangka bahwa tetangga itu akan mewarisi.” [Shohih Bukhori,

nomor hadits 6015]

Page 9: Rumah, Sebuah Nikmat Yang Besar€¦ · [Surat Al Fatihah ayat 2-5] Allah Ta’ala juga telah memberikan segala apa yang dibutuhkan oleh makhluq-Nya demi kemashlahatan kehidupan mereka

9

Dari Abi Huroiroh rodhiAllohu ‘anhu ia berkata : Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda :

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka janganlah ia mengganggu

tetangganya! Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaknya

memuliakan tamu nya! Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka

hendaknya ia berkata yang baik atau hendaknya ia diam!” [Shohih Bukhori, nomor hadits 6018]

7. Jika hendak masuk rumah haruslah meminta idzin dan mengucapkan salam

Termasuk adab yang berkaitan dengan rumah adalah meminta idzin dan mengucapkan salam

tatkala hendak masuk rumah. Juga hendaknya seorang tamu itu memasuki rumah dari pintu

depannya, dan tidak langsung memasuki rumah orang lain tanpa ijin dari pintu belakang atau pintu

sampingnya, terlebih lagi dari jendela. Allah Ta’ala berfirman :

ہا ـ أيو ل وا ءامن وا ٱلذين ي ا تدخ وا حت ب ي وتڪ م غير ب ي وت وا تستأنس ل وت سل م لها م أ م خير ذٲلك م لك لعلك

ون تذكر

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum

meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar

kamu [selalu] ingat. [Surat An Nur ayat 27]

تأت وا بأن ٱلبرو وليس ا من ٱلب ي و ه ور كن ظ ـ وأت وا ٱتق من ٱلبر ول لعلڪ م ٱلل وٱتق وا أبوٲبها من ٱلب ي و

ون فلح ت

Dan bukanlah termasuk kebajikan itu memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi

kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertaqwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari

pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung. [Al Baqoroh ayat 189]

Termasuk pula dalam hal ini adalah wajib bagi seorang anak yang telah baligh untuk

meminta idzin jika hendak memasuki kamar orang tuanya. Hal ini untuk menjaga agar sang

anak tidak melihat ‘aurot atau ‘aib yang kemungkinan bisa terlihat jika ia masuk secara tiba-

tiba ke kamar orang tuanya. Allah Ta’ala berfirman :

ل بلغ وإذا ـ م ٱلطف ل م منك ذن وا ٱلح ذن ڪما فليستـ بي ن كذٲلك قبلهم من ٱلذين ٱستـ تهۦ لڪ م ٱلل ي ـ وٱلل ءاي

ليم حڪيم

Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur baligh, maka hendaklah mereka meminta izin, seperti

orang-orang yang sebelum mereka meminta izin. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya.

Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. [Surat An Nur ayat 59]

Termasuk pula tuntunan yang indah dalam syari’at Islam adalah hendaknya tatkala bertamu

untuk mengucapkan salam sampai sebanyak 3x (bisa sambil mengetuk pintu dengan suara

secukupnya atau semisalnya) dengan jeda sekitaran waktu seseorang mengerjakan sholat yang

ringan, sambil tamu tersebut berdiri di tepi pintu.

Page 10: Rumah, Sebuah Nikmat Yang Besar€¦ · [Surat Al Fatihah ayat 2-5] Allah Ta’ala juga telah memberikan segala apa yang dibutuhkan oleh makhluq-Nya demi kemashlahatan kehidupan mereka

10

Jika si penghuni rumah menanyakan nama si tamu tersebut, maka hendaknya ia

menyebutkan nama jelasnya. Dan jika tidak ada jawaban maka hendaknya ia kembali pulang tanpa

berusaha mengintip-intip ada atau tidaknya si penghuni rumah tersebut. Hal ini sebagaimana sabda

Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam :

جع فار ذنلكوإأ فإن ثلث ذان تئ س ا

“Meminta ijin (untuk bertamu) itu adalah 3 kali. Jika diijinkan (maka masuklah), dan jika tidak

maka pulanglah.” [Shohih Muslim, hadits nomor 2154, dari shohabat Abu Musa Al Asy’ari

rodhiAllohu ‘anhu]

Dari Jabir bin ‘Abdillah rodhiAllohu ‘anhu ia berkata : Aku pernah mendatangi Nabi shollallohu ‘alaihi

wasallam, maka aku menyeru (untuk minta ijin). Kemudian Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam berkata:

“Siapakah ini?” Maka aku menjawab: “Saya”. Kemudian keluarlah Nabi shollallohu ‘alaihi

wasallam sambil berkata: “Saya, Saya” (menunjukkan ketidaksukaan Beliau). [Shohih Muslim,

hadits nomor 2155]

Shohih Sunan Abu Dawud, hadits nomor 5186 :

Dari ‘Abdillah bin Busr rodhiAllohu ‘anhu ia berkata : “Adalah Rosululloh shollallohu ‘alaihi

wasallam jika mendatangi pintu rumah suatu kaum, Beliau tidak menghadapkan dirinya langsung

di depan muka pintu. Akan tetapi Beliau menghadapkan dirinya di tepi pintu sebelah kanan atau

kiri, kemudian Beliau mengucapkan : “Assalamu’alaykum, Assalamu’alaykum”.

Termasuk pula dalam hal ini adalah jika keluar dari rumah hendaknya ia berdo’a dengan do’a

yang dituntunkan oleh Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam seperti :

Dari Anas bin Malik rodhiAllohu ‘anhu bahwa Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda:

ل رجخ إذا ته من الرج م فقال بي للا بس ل توكل ل للا حو ق وة و حينئذ ي قال قال بالل إ دي في وك

قي طان له فيق ول الشياطين له فتتنح وو ف آخر شي ل لك كي دي قد برج في قي وك وو

“Jika seorang laki-laki keluar dari rumahnya lalu mengucapkan: ‘BISMILLAAHI TAWAKKALTU

‘ALALLOOHI LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH (Dengan nama Allah aku bertawakal

kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Allah). ‘ Beliau bersabda, “Maka

pada saat itu akan dikatakan kepadanya, ‘Kamu telah mendapat petunjuk, telah diberi kecukupan,

Page 11: Rumah, Sebuah Nikmat Yang Besar€¦ · [Surat Al Fatihah ayat 2-5] Allah Ta’ala juga telah memberikan segala apa yang dibutuhkan oleh makhluq-Nya demi kemashlahatan kehidupan mereka

11

dan mendapat penjagaan’, hingga setan-setan menjauh darinya. Lalu setan yang lainnya berkata

kepadanya (setan yang akan menggodanya, pent.), “Bagaimana (engkau akan mengoda) seorang

laki-laki yang telah mendapat petunjuk, kecukupan, dan penjagaan.” (HR. Abu Daud no. 595, At-

Tirmizi no. 3487, dan sanadnya dinyatakan oleh Asy-Syaikh Ibnu Baz dalam Tuhfah Al-Akhyar hal. 29)

Dari Ummu Salamah rodhiAllohu ‘anha dia berkata:

ل النبيو خرج ما ه للا لي تي من وسلم قطو بي فه رفع إ وذ الله م فقال السماء إل طر أو أضل أن بك أ

لم أو لمأظ أو أ زل أو أزل أو أ ضل هل أو أ ظ هل أو أج لي ي ج

“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah keluar dari rumahku kecuali beliau memandang ke

langit seraya berdoa: “ALLAAHUMMA A’UUDZU BIKA AN ADHILLA AW UDHOLLA, AW AZILLA AW

UZALLA, AW AZHLIMA AW UZHLAMA, AW AJHALA AW UJHALA ‘ALAYYA (Ya Allah, aku berlindung

kepada-Mu dari saya tersesat atau disesatkan, tergelincir atau digelincirkan, menzhalimi atau

dizhalimi, dan membodohi atau dibodohi).” (HR. Abu Daud no. 594, At-Tirmizi no. 3427, An-Nasai

no. 5391, Ibnu majah no. 388, dan sanadnya dinyatakan shahih oleh Asy-Syaikh Ibnu Baz dalam

Tuhfah Al-Akhyar hal. 29)

http://al-atsariyyah.com/doa-keluar-rumah.html

8. Menahan anak-anak tetap di dalam rumah jika malam tiba dan menutup pintu ketika

malam agar setan tidak masuk

Waktu malam antara terbenamnya matahari sampai masuk waktu ‘isya adalah saat di mana

setan banyak berkeliaran. Untuk itu, syari’at Islam yang sempurna ini telah mengajarkan kepada

umatnya untuk menahan anak-anak mereka tetap di dalam rumah di waktu tersebut. Hal ini

sebagaimana sabda Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam :

Dari Jabir rodhiAllohu ‘anhu, dari Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda : “Jika malam telah

menyelimuti _ atau telah masuk gelapnya malam _ (yakni waktu antara tenggelamnya matahari

sampai ‘isya) maka tahanlah anak-anak kecil kalian (di dalam rumah). Hal ini karena

sesungguhnya setan-setan bertebaran di waktu itu. Jika telah lewat waktunya dari ‘isya maka

biarkanlah anak-anak kecil kalian (untuk keluar rumah). Dan kuncilah pintu rumahmu dengan

menyebut nama Allah. Dan matikanlah pelita-pelita (lampu) mu dengan menyebut nama Allah.

Dan tutuplah tempat-tempat minum mu dengan menyebut nama Allah. Dan tutuplah bejana-

bejana mu dengan menyebut nama Allah, sekalipun dengan cara meletakkan sesuatu di atasnya”.

[Shohih Bukhori, hadits nomor 3280]

Page 12: Rumah, Sebuah Nikmat Yang Besar€¦ · [Surat Al Fatihah ayat 2-5] Allah Ta’ala juga telah memberikan segala apa yang dibutuhkan oleh makhluq-Nya demi kemashlahatan kehidupan mereka

12

Dari hadits di atas, terdapat faedah bahwasanya jika kita telah melakukan hal tersebut, maka

Allah akan melindungi anak-anak kita, rumah-rumah kita, tempat-tempat makan dan minum kita

dari gangguan setan dari kalangan jin dan manusia, juga melindungi dari gangguan hewan-hewan

atau sumber-sumber penyakit yang merugikan.

Demikianlah beberapa permasalahan yang terkait dengan rumah. Dari beberapa faedah di

atas, telah menunjukka kepada kita semua bahwasanya syari’at Islam merupakan syari’at yang

sangat indah yang sempurna. Maka sebagai seorang Muslim dan Muslimah, kita semua hendaknya

bersemangat untuk mau mengaplikasikan syari’at-syari’at Islam di dalam kehidupan kita sehari-hari.

Janganlah kita merasa rendah diri atau minder dengan orang lain. Sungguh, jika seseorang telah

diberikan Taufiq oleh Allah Ta’ala untuk mau mengaplikasikan syari’at Islam dalam kehidupannya

sehari-hari, maka pasti ia akan mendapati dan merasakan keindahan dan kesempurnaan Islam. Dan

sungguh, hal tersebut merupakan anugerah yang sangat besar bagi dirinya, yang hendaknya ia

memuji Allah dengan hal tersebut.

Terakhir, sebagai seorang Muslim dan Muslimah kita semua tentunya juga telah memahami

bahwasanya rumah kita yang ada di dunia ini hanyalah tempat tinggal yang bersifat sementara.

Adapun tempat tinggal yang abadi kita adalah tempat tinggal yang ada di akhirat kelak yakni di

dalam al jannah. Semoga Allah Ta’ala memasukkan kita semua ke dalam al jannah (surga) dan

menghindarkan kita semua dari tempat tinggal yang paling jelek yakni an nar (neraka).

Surat An Nazi’at ayat 40-41 :

نٱلهوىوأمامنخافمقامرب هۦونه ٱلنفس

ٱلمأوى فإنٱلجنة

Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan

hawa nafsunya, (40) maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal [nya]. (41)

Surat Ali ‘Imron ayat 198 :

م لدينفيہان ز ـ خ ر ـ تجرىمنتحتہاٱلنه ـ كنٱلذينٱتقوا ربه مله مجن ـ ل ندٱللخير وما ندٱلل ن

ل لبرار

Akan tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya bagi mereka surga yang mengalir sungai-

sungai di dalamnya, sedang mereka kekal di dalamnya sebagai tempat tinggal [anugerah] dari sisi

Allah. Dan apa yang di sisi Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti.

Surat Ali ‘Imron ayat 151 :

وسن لق ف ق ل وب اومأوٮه م ٱلنار ن ـ لط لبهۦس وا بٱللمالمي نز أشرڪ ببما وا ٱلرو بئسمثوىٱلذينكفر

لمين ـ ٱلظ

Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut, disebabkan mereka

mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang

itu. Tempat kembali mereka ialah neraka; dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang

yang zholim.

Page 13: Rumah, Sebuah Nikmat Yang Besar€¦ · [Surat Al Fatihah ayat 2-5] Allah Ta’ala juga telah memberikan segala apa yang dibutuhkan oleh makhluq-Nya demi kemashlahatan kehidupan mereka

13

Shohih Muslim, hadits nomor 2561 :

رة،قال:قال ري أبي ن ال كافر منوجنة ؤ ال م ن ياسج ن هوسلم:"الدو لي ل للا ول للا رس

Dari Abi Huroiroh rodhiAllohu ‘anhu ia berkata : Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda :

“Dunia adalah penjaranya orang Mu’min dan surga nya orang kafir”.

http://www.islamweb.net/hadith/display_hbook.php?bk_no=158&hid=5261&pid=41958

Allahu A’lam. BarokAllohu fikum.

diringkas dari khutbah Jum’at di Masjid Darul Arqom Perumahan Babatan Indah Kec.Wiyung

– Surabaya, pada tanggal 23 Muharrom 1434 / 07 Desember 2012 oleh Al Ustadz Muhammad

Irfan hafizhohulloh, dengan sedikit penambahan.