rulis ardinata 5125211016 _ bahasa indonesia

13
5/19/2018 RulisArdinata5125211016_BahasaIndonesia-slidepdf.com http://slidepdf.com/reader/full/rulis-ardinata-5125211016-bahasa-indonesia 1/13 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Yogyakarta merupakan salah satu tujuan wisata di indonesia selain pulau bali. Tidak hanya wisatawan domestik yang tertarik berkunjung ke daerah Yogakarta melainkan juga wisatawan mancanegara. Para wisatawan yang berkunjung memiliki tujuan masing-masing,mulai hanya sekedar berwisata hingga untuk kepentingan bisnis. Pertumbuhan pembangunan hotel-hotel baru di pusat kota Yogyakarta sangat pesat dan mereka bersaing ketat untuk mendapatkan pasar wisatawan baik mengandalkan jasa kamar hingga fasilitas yang di tawarkan hotel.  Keberadaan hotel di Yogyakarta saat ini belum ada yang didalamnya dapat menampung semua fasilitas layanan. Banyak diantara hotel yang sudah ada hanya memiliki satu standar fasilitas yang ditawarkan. Selain itu dalam perencanaan sebuah hotel para Investor dan Arsitek tidak mempertimbangkan Sustainability  yang berdampak pada lingkungan. Dampak yang ditimbulkan diantarannya minimalisasi penggunaan listrik PLN,air tanah,dan dampak Global Warming. Berdasarkan uraian diatas, diketahui pentingnya sebuah perencanaan hotel yang lebih memikirkan ke arah fungsi,fasilitas lebih lengkap dan pemanafaatan sumber daya lebih baik demi berlangsungnya kehidupan dimasyarakat sekitar. Hal ini membuat penulis tertarik untuk merencanakan hotel dengan konsep  "function to green."

Upload: rulis-ardinata

Post on 08-Oct-2015

69 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bahasa

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar BelakangYogyakarta merupakan salah satu tujuan wisata di indonesia selain pulau bali. Tidak hanya wisatawan domestik yang tertarik berkunjung ke daerah Yogakarta melainkan juga wisatawan mancanegara. Para wisatawan yang berkunjung memiliki tujuan masing-masing,mulai hanya sekedar berwisata hingga untuk kepentingan bisnis. Pertumbuhan pembangunan hotel-hotel baru di pusat kota Yogyakarta sangat pesat dan mereka bersaing ketat untuk mendapatkan pasar wisatawan baik mengandalkan jasa kamar hingga fasilitas yang di tawarkan hotel.Keberadaan hotel di Yogyakarta saat ini belum ada yang didalamnya dapat menampung semua fasilitas layanan. Banyak diantara hotel yang sudah ada hanya memiliki satu standar fasilitas yang ditawarkan. Selain itu dalam perencanaan sebuah hotel para Investor dan Arsitek tidak mempertimbangkan Sustainability yang berdampak pada lingkungan. Dampak yang ditimbulkan diantarannya minimalisasi penggunaan listrik PLN,air tanah,dan dampak Global Warming. Berdasarkan uraian diatas, diketahui pentingnya sebuah perencanaan hotel yang lebih memikirkan ke arah fungsi,fasilitas lebih lengkap dan pemanafaatan sumber daya lebih baik demi berlangsungnya kehidupan dimasyarakat sekitar. Hal ini membuat penulis tertarik untuk merencanakan hotel dengan konsep "function to green."

1.1 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan yang menjadi pokok pemikiran dan pembahasan adalah :1. Apa saja yang harus dipenuhi standar dalam perencanaan bangunan hotel.2. Bagaiman caranya mengelompokan semua kebutuhan fasilitas untuk menjadi satu wadah.3. Bagaimana caranya merencanakan bangunan hotel yang mandiri/bermanfaat bagi bangunan itu sendiri.1.3 Tujuan Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut :1. Untuk bisa merencakan bangunan hotel yang berfasilitas lengkap yang menampung semua aktifitas dan kebutuhan pengguna.2. Untuk bisa merencankan bangunan hotel yang berkonsep green.3. Untuk bisa merencanakan bangunan hotel dengan teknologi sekarang ini.1.4 ManfaatDengan penulisan ini diharapkan dapat diperoleh banyak manfaat dari pihak - pihak sebagai berikut1. Memberikan pengetahuan untuk para investor yang ingin berbisnis dalam bidang property, bahwa pentingnya sebuah pembangunan disekarang ini untuk lebih memikirkan dampak dan manfaatnya. 2. Memberikan kontribusi terhadap masyarakat sekitar bangunan tersebut terhadap dampak dari lingkungannya untuk lebih baik.3. Memberikan informasi - informasi kepada mahasiswa arsitektur dan arsitek fress graduate mengenai teknologi pembangunan yang berkembang saat ini.

BAB IILANDASAN TEORI

2.1 Pengertian HotelHotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu. Pengertian hotel berdasarkan beberapa definisi menurut para ahli :Menurut Sulastiyono (2011:5), hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tampa adanya perjanjian khusus.Pengertian hotel menurut SK Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi No. KM 37/PW. 340/MPPT-86 dalam Sulastiyono (2011:6), adalah "Suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman, serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial.

2.1.1 Pengertian Hotel Bisnis Definisi Hotel Bisnis mengacu pada Marlina Endy dalam bukunya Panduan Perancangan Bangunan Komersial (2008, :52), hotel bisnis merupakan hotel yang dirancang untuk mengakomodasi tamu yang mempunyai tujuan bisnis. Lokasi hotel bisnis relatif berada di pusat kota, berdekatan dengan area perkantoran atau area perdagangan. Hotel Bisnis dikenal juga dengan nama Commercial Hotel ataupun dengan nama City Hotel.Fasilitas yang disediakan hotel bisnis akan menyediakan fasilitas lengkap yang berkaitan dan mendukung untuk kegiatan bisnis terutama untuk kegiatan Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition (MICE). Fasilitas yang tersedia antara lain ballroom, banquet room, dan business center dengan fasilitas pendukung lainnya seperti restoran, bar & caf, pusat kebugaran & spa, kolam renang, dan sebagainya (Kusumo, 2012: 63). Ditinjau dari karakteristik tamu pada hotel bisnis relatif tinggal berkisar antara 1 3 malam perkunjungan. Berikut karakteris tik tamu baik perseorangan maupun grup berdasarkan tujuan dan tipe kamar yang dipesan menurut buku hotel planning and design dalam jurnal Ristya Vidyatama Kusumo (2012: 65):

Tabel 2.1. Karakter Pengunjung HotelJenis pengunjungKarakter PengunjungTujuanTipe Kamar

PerseoranganBerprofesi sebagai eksekutif muda Memilih harga menengah keatasTours,Club perkumpulan Budaya, seni, teater BerbelanjaQueen Size Adanya area makan & kerja Kamar mandi standar

sumber :Hotel Planning and Design, Kusumo, 2012Jenis pengunjungKarakter PengunjungTujuanTipe Kamar

GrupMenginap 2-4 malam pemilihan harga tidak masalahKonvensi dan konferensi Perkumpulan profesional Rapat pelatihan dan perdanganKing,Twin,Double-double size Kamar mandi memiliki area ganti pakaian Terdapat area kerja yang baik

2.1.2 Klasifikasi Hotel Hotel dapat diklasifikasikan menurut bintang yang ditentukan oleh Dinas Pariwisata Daerah (Diperda) sesuai persyaratan fasilitas yang terdapat dalam hotel setiap tiga tahun sekali dalam bentuk sertifikat (Kusumo, 2012).Berdasarkan Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata ni. KM 3/KW 001/ MKP 02, hotel dikelelompokan dalam 5 golongan kelas (bintang) berdasarkan kelengkapan fasilitas dan kondisi bangunan, perlengkapan dan pengelolaan, serta mutu pelayanan. Kategori hotel tersebut dibagi menjadi:2.1.2.1 Hotel melati 1 2.1.2.2 Hotel melati 2 2.1.2.3 Hotel bintang 3 2.1.2.4 Hotel bintang 4 2.1.2.5 Hotel bintang 5 Kriteria klasifikasi hotel di Indonesia secara resmi dikeluarkan oleh peraturan pemerintah dan menurut Dirjen Pariwisata dengan SK: Kep-22/U/VI/78. Untuk mengklasifikasikan sebuah hotel, dapat ditinjau dari beberapa faktor yang satu sama lainnya ada kaitannya. Berikut adalah tabelpembagian hotel menurut Keputusan Direktur Jendral Pariwisata (1988) berdasarkan fasilitas dan jumlah kamar hotel dalam Bernadete Monica (2012: 34)

Tabel 2.2. Klasifikasi Hotel Berbintang2.1.3 Jenis Fasilitas***************

Kamar TidurMin. 100Min. 50Min. 30Min. 20Min. 15

Suite4 kamar3 kamar2 kamar1 kamar-

Luas kamar20-28 m18-28 m18-26 m18-24 m18-20 m

Luas kamar52 m48 m48 m44 m20 m

Suite

Ruang MakanMin. 2Min. 2Min. 2Min. 2Min. 1

Restaurant &Min. 1Min. 1Min. 1Min. 1*tidak

Barwajib

Min. 1Min. 1Min. 1

Functiondan pre-dan pre-dan pre---

Roomfunctionfunctionfunction

roomroomroom

KolamKolamKolamKolam

renangrenang

renangrenang

dandan

dandan

Rekreasi &dianjurkandianjurkanMin. 1

ditambahdianjurkan

Olahragaditambahditambahsarana

dengan 2ditambah

dengan 2dengan 2

saranadengan 2

saranasarana

lainsarana lain

lainlain

Ruang yangMin. 3Min. 3Min. 3Min. 3Min. 3

disewakanruanganruanganruanganruanganruangan

LoungeWajibWajibWajib--

TamanWajibWajibWajibWajibWajib

sumber : Dirjen Pariwisata 1988, Mon

2.2 Persyaratan Hotel Bintang 5 (lima)Berdasarkan Keputusan Menteri Parpostel nomor KM.37/PW/MPPT-86, buku Panduan Perancangan Bangunan Komersial (2008), berikut adalah klasifikasi hotel bintang 5:

2.2.1 UMUM 2.2.1.1 LokasiMemenuhi persyaratan dinas tata kota/pekerjaan umum dan mudah dicapai. Untuk menjamin kenikmatan, tamu dihindarkan dari pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh: suara bising, bau tak enak, debu, asap.2.2.1.2 Arsitektur Seluruh atau sebagian bentuk bangunan dan atau dekorasi pada lobby, restoran, kamar tidur dan function room mencerminkan seni- budaya Indonesia2.2.1.3 Jumlah kamar Sekurang-kurangnya 100 kamar, 10 kamar single dan 4 kamar suite.2.2.1.4 Ruangan umum 2.2.1.4.1 Ruangan umum terdiri dari: lobby lounge, ruang makan, bar .2.2.1.4.2 Luas ruangan umum adalah 2.5 m kali jumlah kamar tidur. 2.2.1.5 Ruangan fungsional2.2.1.6 Minimum terdapat 1 buah pintu masuk yang terpisah dari lobby dengan kapasitas minimum 2,5 kali jumlah kamar.2.2.1.7 Dilengkapi dengan toilet apabila tidak satu lantai dengan loby2.2.1.8 Terdapat pre-function room 2.2.1.9 Fasilitas parkir Tersedia tempat parkir dengan kapasitas 1 mobil untuk setiap 5 kamar tidur.2.2.1.10 Kebun.2.2.1.11 Tempat Masuk (entrance) Tersedia pintu masuk terpisah untuk tamu dan barang-barang keperluan hotel.2.2.1.12 Lobby lounge 2.2.1.12.1 Mempunyai luasan minimum 100 m 2.2.1.12.2 Lebar koridor minimum 1,6 m 2.2.1.12.3 Tersedia sekurang-kurangnya 20 tempat duduk 2.2.1.12.4 Toilet umum minimum 1 buah dengan perlengkapan2.2.1.13 Kantor depan/ Front office2.2.1.14 Toilet Umum/RestroomTersedia toilet umum yang terpisah untuk pria dan wanita dengan jumlah sekurang-kurangnya 6 untuk pria dan 4 untuk wanita.2.2.1.15 Drug store2.2.1.16 Minimum terdapat drugstore, bank, money changer, biro perjalanan,souvenir shop, perkantoran, butik dan salon.2.2.2 Akomodasi 2.2.2.1 Kamar tidur Mempunyai minimum 100 kamar standar dengan luasan 26 mMempunyai minimum 4 kamar suite dengan luasan 52m Kamar mandi di dalamDilengkapi dengan pengatur suhu kamar di dalam kamar.

2.2.3 Makanan dan Minuman2.2.5.1 Ruang makan 2.2.3.1.1 Mempunyai minimum 4 buah dining room yang terbagi atas berbagai jenis restoran yang masakannya berbeda satu dan lainnya. 2.2.3.1.2 Bila tidak berdampingan dengan lobby, maka dining room harus dilengkapi dengan kamar mandi/ WC sendiri 2.2.3.1.3 Ukuran luas lantai sekurang-kurangnya adalah 135 m2.2.2.5.2 Bar 2.2.3.2.1 Tersedia ruangan bar dengan luas lantai 75 m2.2.2.3.2.2 Apabila berupa ruang tertutup maka harus dilengkapi AC dengan suhu 24C .2.2.3.2.3 Lebar ruang kerja bartender setidaknya 1 m.

2.2.4 Sarana rekreasi dan olahraga 2.2.4.1 Minimum 1 buah dengan pilihan tenis, bowling,golf, fitness,sauna,biliard, jogging, diskotik atau taman bermain anak.2.2.4.2 Terdapat kolam renang dewasa yang terpisah dari kolam renang anak.2.2.5 Fasilitas Penunjang 2.2.5.1 Ruangan perkantooran untuk pengusahaan hoteTersedia ruangan yang dapat digunakan sebagai kantor pimpinan hotel dan bagian hotel lainnya2.2.5.2 Kamar pelayanan (roomboy station)

2.2.5.3 Ruang laundry Bagi hotel yang menyediakan fasilitas laundry, luas ruangan sekurang-kurangnya adalah 60 m2 2.2.5.4 Dry cleaningTersedia fasilitas dry cleaning dengan luas ruangan sekurang- kurangnya 30m2.2.2.5.5 Dapur Tersedia dapur denga luas lantai sekurang-kurangnya 40% dari seluruh luas lantai ruang makan.2.2.5.6 Tempat penyimpanan makanan dan minuman 2.2.5.6.1 Gudang basah 2.2.5.6.2 Gudang kering 2.2.5.6.3 Gudang dingin

2.2.6 Business center Dalam konteks hotel bisnis, tersedia fasilitas business center dimana terdapat beberapa staf yang bertindak sebagai co-secretary para tamu yang ingin berkomunikasi dengan relasi bisnisnya. Selain itu terdapat fasilitas lain seperti faksimili, teleks, dan akses internet nirkabel (wi-fi).

2.3 Pembagian Area Hotel Secara fungsional, hotel dapat dibagi menjadi 4 bagian utama yaitu area tamu, area publik, bagian administrasi (front of the house), dan back of the house dikutip dari The Architects Handbook oleh Quentin Pickard (Quentin P., 2002). Adapun area Front of The House dan Back of The House meliputi ruang (Monica B 2012: 36) :

2.3.1 Front of the house adalah area karyawan yang berhadapan langsung dengan tamu, yang termasuk area front of the house adalah:2.3.1.1 Front desk & Concierge 2.3.1.2 Area reservasi dan kasir 2.3.1.3 Room service 2.3.1.4 Area lift Retail 2.3.1.5 Restoran 2.3.1.6 Function room 2.3.2 Back of the house adalah area karyawan yang berada di area servis dan terpisah dengan area tamu. Yang termasuk dalam area back of the house adalah:

2.3.2.1 Dapur dan gudang 2.3.2.2 Area bongkar muat 2.3.2.3 Area pegawai 2.3.2.4 Laundry dan housekeeping 2.3.2.5 Mekanikal dan elektrikal