rukun iman

17
BAB VI AQIDAH A. Arti aqidah 1. Menurut bahasa Aqidah menurut bahasa berasal dari bahasa arab ‘aqada-ya’qidu-‘aqdan yang berarti: simpul, ikatan, dan perjanjian yang kokoh dan kuat. Aqidah juga diartikan sesuatu yang menjadi pengikat hati dan batin manusia (kepercayaan). Setelah terbentuk menjadi ‘aqidatan (aqidah) berarti kepercayaan atau keyakinan. Berkaitan dengan ‘aqdan dan ‘aqidatan berarti keyakinan itu tersimpul dan tertambat dengan kokoh dalam hati, bersifat mengikat dan mengandung perjanjian. 2. Menurut Istilah Aqidah menurut istilah dikaitkan dengan agama tertentu; misalnya aqidah Islam, artinya kepercayaan dan keimanan menurut agama Islam. Jadi ajaran- ajaran suatu agama tentang keimanan disebut aqidah, karena ajaran-ajaran tentang keimanan itu merupakan tali pengikat dan janji setia yang diyakini kebenarannya dan harus dipatuhi oleh masing-masing pemeluknya. Bagi seorang yang memeluk agama Islam, berarti ia telah mengikat 37

Upload: ichwanhadi

Post on 23-Jul-2015

196 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rukun Iman

BAB VI

AQIDAH

A. Arti aqidah

1. Menurut bahasa

Aqidah menurut bahasa berasal dari bahasa arab ‘aqada-ya’qidu-‘aqdan

yang berarti: simpul, ikatan, dan perjanjian yang kokoh dan kuat. Aqidah

juga diartikan sesuatu yang menjadi pengikat hati dan batin manusia

(kepercayaan).

Setelah terbentuk menjadi ‘aqidatan (aqidah) berarti kepercayaan atau

keyakinan. Berkaitan dengan ‘aqdan dan ‘aqidatan berarti keyakinan itu

tersimpul dan tertambat dengan kokoh dalam hati, bersifat mengikat dan

mengandung perjanjian.

2. Menurut Istilah

Aqidah menurut istilah dikaitkan dengan agama tertentu; misalnya aqidah

Islam, artinya kepercayaan dan keimanan menurut agama Islam. Jadi

ajaran-ajaran suatu agama tentang keimanan disebut aqidah, karena ajaran-

ajaran tentang keimanan itu merupakan tali pengikat dan janji setia yang

diyakini kebenarannya dan harus dipatuhi oleh masing-masing pemeluknya.

Bagi seorang yang memeluk agama Islam, berarti ia telah mengikat tali

perjanjian setia untuk meyakini kebenaran ajaran-ajaran Islam dan

mematuhinya.

Adapun pengertian aqidah Islam ialah pokok-pokok keimanan yang wajib

diyakini dengan mantap kebenarannya dan dipercayai adanya, tanpa

dihinggapi rasa keraguan sedikit pun. Pokok-pokok keimanan ini sebagai

kandungan dari aqidah agama Islam dikenal dengan Rukun Iman (QS. Al

Baqarah/2:285). Dan disebutkan pula dalam hadist Nabi saw ketika itu

Nabi SAAW. ditanya oleh malaikat Jibril A.S. tentang keimanan, kemudian

Nabi saw menjawab: “Hendaknya kamu beriman kepada allah, para

malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para utusan-Nya, hari Akhir dan beriman

bahwa takdir baik dan buruk itu dari Allah.” (HR. Muslim)

37

Page 2: Rukun Iman

B. Pokok aqidah

Dalil mengenai aqidah bisa dijelaskan melalui kisah ketika Rasulullah

SAAW. bersama-sama sahabat didatangi oleh malaikat Jibril A.S. kemudian

beliau bertanya tentang tiga hal, yaitu ; iman, Islam dan ihsan. Lalu Rasulullah

SAAW. menjawab: “Hendaknya kamu beriman kepada Allah SWT, Malaikat-

malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Utusan-utusan-Nya dan Hari akhir serta

beriman kepada takdir baik dan buruknya itu dari Allah”. (HR. Muslim)

Dari hadits tersebut diatas maka pokok aqidah ada enam macam:

1. Iman kepada Allah SWT

Membenarkan dengan yakin akan adanya Allah SWT bahwa Allah

SWT bersifat dengan segala sifat kesempurnaan, suci dari segala sifat

kesempurnaan, suci dari segala sifat kekurangan dan suci dari menyerupai

segala yang baru (alam). Dalil adanya Allah SWT adalah QS. Al Baqarah

255, dan keesaan Allah SWT (QS. Al Ikhlas: 1-4)

a. Sifat wajib bagi Allah SWT.

Sifat wajib ialah sifat yang tidak boleh tidak adanya atau harus ada.

Sifat-sifat wajib adalah sifat-sifat yang harus ada pada Zat Allah SWT.

Artinya akal tidak akan menerima apabila sifat-sifat itu tidak ada pada Zat

Allah SWT.

20 Sifat Wajib Allah:

No Sifat Wajib bagi

Allah SWT

Artinya Dalil Naqli

1 Al Wujud Ada Al Hadid: 4

2 Al Qidam Dahulu/ sediakala Al Hadid: 3

3 Al Baqa’ Kekal Al Qashash: 88

4 Al Mukhalawatu

lil hawadisi

Berbeda dengan segala

sesuatu yang baru

Asy-syura: 11

5 Al Qiyamuhi Bin-

Nafsihi

Berdiri dengan diri-

Nya sendiri

Al Ankabut: 6

6 Al Wahdaniyah Tunggal Al Baqarah: 163

7 Al Qudrah Kuasa Al Ahzab: 27

38

Page 3: Rukun Iman

8 Al Iradah Berkehendak Yasin: 82

9 Al ‘Ilmu Berilmu Al Baqarah: 231

10 Al Hayah Hidup Al Baqarah: 255

11 As Sama’ Mendengar Al Baqarah: 127

12 Al Bashar Melihat Al Maidah: 71

13 Al Kalam Berfirman Al Baqarah: 253

14 Kaunuhu Qadiran Adanya Allah sebagai

Zat yang Mahakuasa

Sama dengan sifat

Qudrat

15 Kaunuhu Muridan Adanya Allah sebagai

Zat Yang Maha

Berkehendak

Sama dengan sifat

Iradat

16 Kaunuhi ‘aliman Adanya Allah sebagai

Zat yang Mahatahu

Sama dengan sifat

‘Ilmu

17 Kaunuhu hayyan Adanya allah sebagai

Zat yang Mahahidup

Sama dengan sifat

Hayat

18 Kaunuhu Sami’an Adanya allah sebagai

Zat yang

Mahamendengar

Sama dengan sifat

Sama’

19 Kaunuhu Bashiran Adanya Allah sebagai

Zat Yang Maha

Melihat

Sama dengan sifat

Bashar

20 Kaunuhu

Mutakalliman

Adanya Allah sebagai

Zat Yang Maha

Berfirman

Sama dengan sifat

Kalam

b. Sifat mustahil bagi Allah SWT.

Sifat mustahil adalah sifat yang tidak boleh ada, atau harus tidak ada.

Sifat mustahil bagi Allah SWT adalah sifat-sifat yang harus tidak ada pada

Zat Allah SWT. Artinya akal tidak menerima kalau sifat-sifat itu ada pada

Zat Allah SWT. Misalnya sifat bodoh itu melekat pada Zat Allah SWT,

39

Page 4: Rukun Iman

menurut akal itu sesuatu yang mustahil, karena Allah adalah Maha

Mengetahui.

20 sifat mustahil bagi Allah SWT

No Sifat Mustahil bagi

Allah SWT

Artinya Dalil Naqli

1 Al ‘Adam Tidak ada Al Mujadalah:7

2 Al Hudus Baru Al Hadid:3

3 Al Fana’ Rusak Ar Rahman:26-27

4 Al Mumasalatu lil

Hawadisi

Sama dengan

segala yang baru

Al Ikhlas:4

5 Al Ihtiyaju Hal Ghairihi Membutuhkan

kepada yang lain

Al Ankabut:6

6 At-Ta’adud Berjumlah

banyak

Al Ikhlas:1

7 Al ‘Ajzu Lemah Al Buruj:16

8 Al Karahah Terpaksa At Takwir:29

9 Al Jahlu Bodoh Al An’am:3

10 Al Mautu Mati Al Furqan:58

11 As Samamu Tuli Az-zukhruf:80

12 Al ‘ama Buta Asy-syura:11

13 Al Bakamu Bisu An Nisa:164

14 Kaunuhu ‘ajizan Ada-Nya sebagai

yang lemah

Sama dengan sifat

‘Ajzu

15 Kaunuhu Makruhan Ada-Nya sebagai

yang dipaksa

Sama dengan sifat

karahah

16 Kaunuhu Jahilan Ada-Nya sebagai

sesuatu yang

bodoh

Sama dengan sifat

jahlu

17 Kaunuhu Mayyitan Ada-Nya sebagai

yang mati

Sama dengan sifat

mautu

40

Page 5: Rukun Iman

18 Kaunuhu Asamma Ada-Nya sebagai

yang tuli

Sama dengan sifat as

samamu

19 Kaunuhu A’ma Ada-Nya sebagai

yang buta

Sama dengan sifat

‘ama

20 Kaunuhu Abkama Ada-Nya sebagai

yang bisu

Sama dengan sifat

bakamu

c. Sifat Jaiz bagi Allah SWT

Artinya mungkin yaitu sifat-sifat yang mungkin bagi Allah SWT.

Sifat-sifat yang jaiz bagi Allah SWT dan segala sifat yang mungkin

dilakukan oleh Allah SWT dan mungkin pula ditinggalkannya selama tidak

wajib dan tidak mustahil baginya.

Termasuk jaiz bagi Allah SWT ialah:

1). Menciptakan yang baik dan yang jelek

2). Menciptakan yang bagus dan tidak bagus

3). Memberi nikmat bagi yang taat dan menyiksa yang

ingkar

4). Dilihat dengan mata

5). Mengutus para utusan-Nya.

6). Adanya orang yang bahagia dan sengsara

7). Adanya orang kaya dan miskin, dll

Pembagian sifat-sifat Tuhan ada empat:

1. Nafsiyah (Diri/Zat)

Yaitu sifat yang tidak dapat dipisahkan dari Zat Tuhan yang termasuk

sifat ini adalah; al wujud/ada.

2. Salbiyah

Yaitu sifat penolak atau pengingkar sifat lain yang sebaliknya; termasuk

sifat ini;

a). Ada sejak semula/ qidam

b). Kekal/ baqa

41

Page 6: Rukun Iman

c). Berlainan dengan makhluq/ mukhalafatuhu lil hawadisi

d). Berdiri sendiri/ Qiyamuhu binafsihi

e). Tunggal/ esa

3. Ma’nawiyah

Artinya bersifat ma’na yaitu sifat yang bertalian dengan sifat ma’na.

Termasuk sifat ini;

a). Keadaannya berkuasa

b). Keadaanya berkehendak

c). Keadaannya mengetahui

d). Keadaannya hidup

e). Keadaannya mendengar

f). Keadaannya melihat

g). Keadaanya berkata

4. Ma’any

Artinya sifat yang dapat dibuktikan. Termasuk sifat ini;

a). Berkuasa

b). Berkehendak

c). Mengetahui

d). Hidup

e). Mendengar

f). Melihat

g). Berkata-kata

2. Iman kepada Malaikat-malaikat-Nya

Malaikat yaitu makhluq Allah SWT yang bersifat ghaib, abstrak dan

tidak tersusun dari unsure-unsur materi. Malaikat diciptakan dari nur

(cahaya) mereka tidak makan, tidak minum dan bukan jenis laki-laki dan

perempuan. Malaikat adalah makhluq yang diberi keistimewaan dan

kepandaian yaitu tidak pernah berbuat maksiat kepada Allah SWT.

Malaikat-malaikat yang wajib diketahui ada 10;

42

Page 7: Rukun Iman

a). Jibril bertugas menyampaikat wahyu kepada nabi dan

rasul

b). Israfil bertugas meniup sangkakala pada hari qiyamat

c). Ridwan bertugas menjaga surga

d). Malik bertugas menjaga neraka

e). Izrail bertugas mencabut nyawa

f). Mikail bertugas membagi rezeki

g). Raqib dan ‘Atid bertugas menjaga dan mencatat amal

perbuatan manusia

h). Munkar dan Nakir bertugas menanyai di qubur.

3. Iman kepada Kitab-kitab-Nya

Artinya kitab suci yang mengandung kumpulan dari firman-firman

Allah SWT kepada rasul-rasul-Nya untuk menjadi pedoman hidup bagi

manusia yang mengandung perintah dan larangan yang mengandung juga

janji dan ancaman.

Kitab-kitab yang wajib diketahui ada empat;

a). Taurat kepada nabi Musa as

b). Zabur kepada nabi Daud as

c). Injil kepada nabi ‘Isa as

d). Al Qur’an kepada nabi Muhammad SAAW.

Menurut Az-Zamakhsyari ada 104 kitab dengan rincian;

10 naskah diturunkan kepada nabi Adam as

30 naskah diturunkan kepada nabi Idris as

50 naskah diturunkan kepada nabi Syits as

10 naskah diturunkan kepada nabi Ibrahim as

1 naskah diturunkan kepada nabi Musa as (Taurat)

1 naskah diturunkan kepada nabi Dawud as (Zabur)

1 naskah diturunkan kepada nabi Isa as (Injil)

1 naskah diturunkan kepada nabi Muhammad SAAW (al Qur’an)

43

Page 8: Rukun Iman

4. Iman kepada Nabi dan Rasul-rasul-Nya

Menurut bahasa nabi berasal dari kata arab nabba (annaba) yang

artinya 'berita'. Jadi nabi adalah 'pembawa berita'. Yang dimaksud adalah

'pembawa berita dari Tuhan berupa wahyu atau agama'.

Menurut bahasa ibrani/hebreu, nabi adalah 'orang yang menceritakan

soal-soal agama'. Sedangkan rasul menurut bahasa berarti 'utusan' yang

dimaksud adalah 'utusan Allah SWT.'

Nabi adalah seorang yang mulia dan suci, beliau diberi karunia oleh

Allah SWT berupa syariat hanya untuk dipakai sendiri tidak untuk disiarkan

dan diberitahukan kepada masyarakat.

Rasul adalah seorang manusia yang suci dan mulia yang diberi

wahyu oleh Allah SWT berupa syariat yang tidak hanya dipakai sendiri

tetapi juga untuk disiarkan kepada masyarakat untuk dijadikan sebagai

pedoman hidup.

Nabi dan Rasul yang wajib diketahui ada 25 yaitu;

a). Adam as ± 4096-3096 SM

b). Idris as ± jarak antara Adam as s.d. Nuh as

adalah 10 qurun

c). Nuh as ± 3900-2900 SM

d). Hud as ± 2500-2200 SM

e). Saleh as ± 2000-1900 SM

f). Ibrahim as ± 1861-1686 SM

g). Luth as ± 1861-1686 SM

h). ‘Isma’il as ± 1781-1628 SM

i). Ishaq as ± 1761-1581 SM

j). Ya’qub as ± 1700-1652 SM

k). Yusuf as ± 1610-1500 SM

l). Syu’aib ± abad 16 & 15 SM

44

Page 9: Rukun Iman

m). Ayub as ± abad 16 & 15 SM

n). Zulkifli as ± abad 16 & 15 SM

o). Musa as ± 1426-1316 SM

p). Harun as ± 1429-1316 SM

q). Dawud as ± 1043-973 SM

r). Sulaeman as ± 985-922 SM

s). Ilyas as ± abad 9 SM

t). Ilyasa as ± abad 9 SM

u). Yunus as ± abad 8 SM

v). Zakaria as ± 1 SM-20 SM

w). Yahya as ± 1 M-20 M

x). ‘Isa as ± 1 M-22 M

y). Muhammad SAAW ± 570 M-632 M

Sifat-sifat Rasul SAAW;

1. Wajib:

a. Jujur/ shidiq

b. Terpercaya/ amanah

c. Menyampaikan/ tabligh

d. Cerdas/ fathonah

2. Mustahil:

a. Dusta

b. Berkhianat

c. Menyembunyikan

d. Bodoh

3. Jaiz / mungkin

Sifat-sifat yang mungkin dimiliki oleh manusia selama tidak

mengurangi dan merendahkan martabat kenabiannya seperti; lapar,

haus, dan lain-lain.

Tugas Rasul adalah:

45

Page 10: Rukun Iman

1. Memberi petunjuk kepada hambanya supaya mengenal

Tuhannya. Menjelaskan kepada mereka tentang kesempurnaan sifat-

Nya tanpa paksaan sehingga menumbuhkan kesadaran dan keyakinan

terhadap keesaan Tuhan

2. Selalu mengingatkan mereka tentang keagungan, kemulyaan

dan kemahakuasaan-Nya.

3. Menganjurkan manusia berakhlak baik dan bersopan santun

sehingga menumbuhkan efek yang baik dalam perkembangan jiwa

sehingga berguna bagi dirinya dan orang lain.

4. Mengajar manusia cara-cara menunaikan berbagai macam

ibadah dengan cara-cara yang sempurna sehingga mereka selalu sadar

dan patuh dan agar hati selalu menjalankan kewajiban serta menjauhi

semua larangan serta tidak mudah tunduk kepada hawa nafsu yang

menyesatkan.

5. Iman kepada Hari Akhir

Artinya mempercayai dengan sepenuh hati bahwa setelah kehidupan

dunia akan ada kehidupan akherat sebagai hari pembalasan bagi umat

terhadap perbuatannya di dunia.

Hari akhir adalah hari pembalasan, suatu hari dimana Allah SWT

menghisap (menghitung semua amal, memberi keputusan dan menetapkan

hokum segala amal pada makhluq yang telah diberikan beban melaksanakan

perintah dan menjauhi larangannya.

Adapun nama-nama hari akherat adalah;

a. Yaumul akhir (hari akhir/ hari kemudian)

b. Yaumus-sa’ah (hari saat terjadinya qiyamat)

c. Yaumuddin (hari agama)

d. Yaumul waqi’ah (hari kejatuhan, kehancuran

dunia)

e. Yaumul Qari’ah (hari keributan)

f. Yaumul Ba’ats (hari kebangkitan)

46

Page 11: Rukun Iman

g. Yaumul Hisab (hari perhitungan)

h. Yaumul Qiyamah (hari qiyamat)

i. Yaumul Jaza (hari pembalasan)

6. Iman kepada Qadha & Qadar

Qadha adalah takdir atau ketetapan hukum Allah SWT terhadap

sesuatu. Qadar adalah kekuasaan Allah SWT untuk menentukan ukuran

susunan dan aturan terhadap sesuatu.

Qadha dan Qadar dalam kehidupan sehari-hari disebut dengan taqdir baik

dan buruk.

Dalil al Qur’an tentang Qadha & Qadar adalah QS. Al Qamar; 49:

“Sesungguhnya segala sesuatu Aku ciptakan dengan ketentuan atau

ukuran”.

B. Pembagian Aqidah

Aqidah dapat dibagi menjadi:

1. Rububiyah artinya Dia-lah satu-satunya Tuhan yang

mencipta dan memelihar alam semesta.

2. ‘Ubudiyah artinya Dia-lah satu-satunya Tuhan yang wajib

disembah

3. Uluhiyah artinya Dia-lah Tuhan yang tidak ada Tuhan

kecuali Dia

4. Shifaty artinya sifat yaitu mengesakan Allah dengan

segala kesempurnaan sifatnya sehingga menumbuhkan sifat dan akhlak

yang baik dalam diri manusia.

5. I’tiqady artinya keyakinan artinya yakin dan percaya pada

Allah SWT saja tanpa yakin dan percaya pada selain Allah (syirik)

6. Qauly artinya ucapan/kata-kata yaitu mengesakan Allah

SWT dalam segi omongan/ pembicaraan dengan jalan menjauhkan diri

dari kata-kata yang menyebabkan syirik dan murtad.

47

Page 12: Rukun Iman

7. ‘Amaly artinya perbuatan yaitu mengesakan Allah SWT

dalam hal tindak-tanduk atau perilaku dan perbuatan dengan jalan

menjalankan perintah-perintahnya dan meninggalkan larangan-larangan-

Nya.

C. Latihan soal

1. Jelaskan apa arti aqidah!

2. Sebutkan macam rukun iman!

3. Sebutkan sifat-sifat wajib, mutahil, jaiz bagi Allah?

4. Sebutkan sifat-sifat wajib, mustahil, jaiz bagi Rasul?

5. Sebutkan macam malaikat dan tugasnya?

6. Sebutkan macam kitab yang diturunkan kepada Allah

SWT?

7. Sebutkan nama-nama hari akhir?

8. Jelaskan perbedaan nabi dan rasul!

9. Tulislah dalil tentang adanya Allah SWT!

10. Jelaskan macam-macam Tauhid?

D. Sumber Bacaan

1. Masyhur Amin, Aqidah Akhlak, Yogyakarta, Kota

kembang, 1994

2. Ahmad ‘abdul Hamid al Qandaly, Aqidah Ahlus-sunah

wal jama’ah, Toha Putera, Semarang, 1971

3. Universitas Brawijaya LPPA, Sistematika Ajaran Islam,

Malang, 1976

48