ruang terbuka publik sebagai -...

64
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Ruang Terbuka Publik Ruang terbuka publik merupakan ruang milik bersama, tempat masyarakat melakukan aktivitas fungsional dan ritualnya dalam suatu ikatan komunitas,baik kehidupan sehari-hari maupun dalam perayaan berkala yang telah ditetapkan sebagai sesuatu yang terbuka, tempat masyarakat melakukan aktivitas pribadi dan kelompok. Ruang terbuka publik merupakan ruang wadah aktivitas sosial yang melayani dan juga mempengaruhi kehidupan masyarakat kota. Ruang terbuka juga merupakan wadah dari kegiatan fungsional maupun aktivitas ritual yang mempertemukan sekelompok masyarakat dalam rutinitas normal kehidupan sehari-hari maupun dalam kegiatan periodik (Marhendra, dkk, 2014; 3). Ruang terbuka kota merupakan pertemuan antara sistem alam dan manusia dalam lingkungan perkotaan (urban). Kawasan perkotaan yang berkelanjutan ditandai oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia dan alam yang hidup berdampingan di dalamnya. Pada kasus lingkungan perkotaan berkepadatan tinggi, keseimbangan tersebut mengalami gangguan akibat berkurangnya ruang terbuka hijau. Oleh karena itu, mengembalikannya ke dalam lingkungan perkotaan dengan berbentuk sistem dinilai penting (Rahmi, dkk, 2012; 27). Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan ruang terbuka publik adalah wadah dari behaviour setting. Ruang terbuka kota merupakan salah satu properti yang harus dimiliki oleh suatu kota untuk kepentingan interaksi antar warga dan berlaku untuk umum. Ruang terbuka publik dapat melayani kebutuhan sosial masyarakat kota dan memberikan pengetahuan kepada pengunjungnya. Pemanfaatan ruang terbuka publik oleh masyarakat sebagai tempat untuk bersantai, bermain, berjalan-jalan dan membaca. Intinya adalah, ruang publik merupakan area umum dimana orang-orang melakukan aktivitas ritual dan fungsional. Dalam suatu komunitas kehidupan komunal perkotaan, baik aktivitas kehidupan rutin harian ataupun acara-acara yang bersifat periodik, aktivitas yang tumpang tindih ini seharusnya dapat dihindari. Sehingga pengunjung atau pelaku aktivitas di dalamnya tidak merasa terganggu satu sama lain. Maka dari itu dengan memetakan pola 8

Upload: phamkhue

Post on 10-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Ruang Terbuka Publik

Ruang terbuka publik merupakan ruang milik bersama, tempat masyarakat

melakukan aktivitas fungsional dan ritualnya dalam suatu ikatan komunitas,baik

kehidupan sehari-hari maupun dalam perayaan berkala yang telah ditetapkan sebagai

sesuatu yang terbuka, tempat masyarakat melakukan aktivitas pribadi dan kelompok.

Ruang terbuka publik merupakan ruang wadah aktivitas sosial yang melayani dan juga

mempengaruhi kehidupan masyarakat kota. Ruang terbuka juga merupakan wadah

dari kegiatan fungsional maupun aktivitas ritual yang mempertemukan sekelompok

masyarakat dalam rutinitas normal kehidupan sehari-hari maupun dalam kegiatan

periodik (Marhendra, dkk, 2014; 3).

Ruang terbuka kota merupakan pertemuan antara sistem alam dan manusia

dalam lingkungan perkotaan (urban). Kawasan perkotaan yang berkelanjutan ditandai

oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia dan alam

yang hidup berdampingan di dalamnya. Pada kasus lingkungan perkotaan

berkepadatan tinggi, keseimbangan tersebut mengalami gangguan akibat berkurangnya

ruang terbuka hijau. Oleh karena itu, mengembalikannya ke dalam lingkungan

perkotaan dengan berbentuk sistem dinilai penting (Rahmi, dkk, 2012; 27).

Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

dengan ruang terbuka publik adalah wadah dari behaviour setting. Ruang terbuka kota

merupakan salah satu properti yang harus dimiliki oleh suatu kota untuk kepentingan

interaksi antar warga dan berlaku untuk umum. Ruang terbuka publik dapat melayani

kebutuhan sosial masyarakat kota dan memberikan pengetahuan kepada

pengunjungnya. Pemanfaatan ruang terbuka publik oleh masyarakat sebagai tempat

untuk bersantai, bermain, berjalan-jalan dan membaca. Intinya adalah, ruang publik

merupakan area umum dimana orang-orang melakukan aktivitas ritual dan fungsional.

Dalam suatu komunitas kehidupan komunal perkotaan, baik aktivitas kehidupan rutin

harian ataupun acara-acara yang bersifat periodik, aktivitas yang tumpang tindih ini

seharusnya dapat dihindari. Sehingga pengunjung atau pelaku aktivitas di dalamnya

tidak merasa terganggu satu sama lain. Maka dari itu dengan memetakan pola

8

Page 2: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

9

pemanfaatan ruang akan membantu pemutusan masalah untuk memberikan fasilitas

yang memadai terhadap berbagai aktivitas yang terjadi di dalam ruang publik.

1. Tujuan Ruang Publik (public space) atau Ruang Terbuka (open Space)

Secara umum, tujuan ruang publik (public space) atau ruang terbuka (open

space) menurut (Carret al, 1992: 85) adalah:

a. Kesejahteraan Masyarakat

Kesejahteraan masyarakat menjadi motivasi dasar dalam penciptaan dan

pengembangan ruang terbuka publik yang menyediakan jalur untuk pergerakan,

pusat komunikasi, dan tempat untuk merasa bebas dan santai.

b. Peningkatan Visual (Visual Enhancement)

Keberadaan ruang publik di suatu kota akan meningkatkan kualitas visual kota

tersebut menjadi lebih manusiawi, harmonis, dan indah.

c. Peningkatan Lingkungan (Environmental Enhancement)

Penghijaun pada suatu ruang terbuka publik sebagai nilai estetika juga paru-

paru kota yang memberikan udara segar di tengah-tengah polusi.

d. Pengembangan Ekonomi (Econimic Decelopment)

Pengembangan ekonomi adalah tujuan umum dalam penciptaan dan

pengembangan ruang terbuka publik.

e. Peningkatan Kesan (Image Enhancement)

Merupakan tujuan yang tidak tertulis secara jelas dalam kerangka penciptaan

suatu ruang terbuka publik namun selalu ingin dicapai.

2. Fungsi Ruang Publik (public space) atau Ruang Terbuka (open Space)

Ruang publik atau ruang terbuka sebagai salah satu elemen perancangan

kota mempunyai fungsi:

a. Ruang-ruang publik tidak hanya digunakan sebagai wadah interkasi sosial

saja, namun juga mampu menciptakan suatu budaya atau pola perilaku

masyarakat, yang akhirnya akan mempengaruhi pula pertumbuhan dan

perkembangan suatu kawasan serta menghubungkan dengan kawasan lain di

sekitarnya (Carret al, 1992: 43).

b. Ruang terbuka publik melayani kebutuhan sosial masyarakat kota dan

memberikan pengalaman kepada pengunjungnya. Pemanfaatan ruang terbuka

Page 3: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

10

publik oleh masyarakat sebagai tempat untuk bersantai, bermain, berjalan-

jalan dan membaca (Nazaruddin, 1996: 34).

Selanjutnya Edy Darmawan (2005: 1) menyebutkan fungsi ruang publik dapat di

bedakan sebagai berikut:

a. Sebagai pusat interaksi dan komunikasi masyarakat baik formal seperti

upacara bendera, sholat Ied pada Hari Raya dan peringatan-peringatan yang

lain; pertemuan informal seperti pertemuan individual, kelompok masyarakat

dalam acara santai dan rekreatif atau demo mahasiswa dengan tujuan

menyampaikan aspirasi, ide atau protes terhadap keputusan penguasa, instansi

atau lembaga pemerintah swasta.

b. Sebagai ruang terbuka yang menampung koridor-koridor jalan yang menuju

arah ruang publik tersebut dan sebagai ruang pengikat dilihat dari struktur

kota, sekaligus sebagai pembagi ruang-ruang fungsi bangunan di sekitar serta

ruang untuk transit bagi masyarakat yang akan beralih ke arah tujuan lain.

c. Sebagai tempat pedagang kaki lima (PKL) yang menjajakan makanan dan

minuman, pakaian, souvenir, dan jasa entertainment atau pertunjukan terutama

yang diselenggarakan pada malam hari.

d. Sebagai paru-paru kota yang semakin padat, sehingga masyarakat banyak

yang memanfaatkan sebagai tempat berolahraga, bermain dan bersantai

bersama keluarga.

3. Tipologi Ruang Publik

Tipologi ruang publik memiliki banyak variasi yang kadang memiliki

perbedaan tipis sehingga seolah-olah memberi pengertian yang tumpang tindih

(overlapping). Menurut Stephen Carr (1992) dalam Edy Darmawan (2005: 11-19)

mengelompokkan tipologi ruang publik menjadi menurut beberapa tipe dan

karakter, antara lain adalah sebagai berikut :

a. Taman Umum (Public Park), skala pelayanan taman ini adalah tingkat

nasional, lokasinya berada di pusat kota seperti Jakarta yang berpengaruh

terhadap kegiatan nasional. Bentuknya berupa zona ruang terbuka yang

memiliki peran yang sangat penting dengan luasan melebihi taman-taman kota

yang lain. Kegiatan yang dilaksanakan disini berskala nasional. Di samping

sebagai landmark Kota Jakarta juga dapat sebagai landmark nasional,

Page 4: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

11

terutama tugu monument yang didukung dengan elemen asesori kota yang lain

seperti air mancur, jalan pedestrian yang diatur dengan pola-pola yang

menarik, disamping taman dan penghijauan di sekitar kawasan tersebut.

Contoh: Monas.

GAMBAR 2.1

MONAS, JAKARTA

Sumber: http://commons.wikimedia.org/wiki/File:Monas.JPG

b. Taman Lingkungan (Neightborhood Park), ruang terbuka yang di

kembangkan di lingkungan perumahan untuk kegiatan umum seperti bermain

anak-anak, olahraga dan bersantai bagi masyarakat di sekitarnya (contoh:

taman kompleks perumahan).

GAMBAR 2.2

TAMAN KOMPLEKS PERUMAHAN

Sumber: http://mhprihantoro.blogdetik.com/files/2009/12/dsc00138-300x225.jpg

c. Lapangan dan Plasa (Squares and Plazas)

Lapangan Pusat Kota (Central Square), ruang publik ini sebagai bagian

pengembangan sejarah yang berlokasi di pusat kota dan sering digunakan

untuk kegiatan-kegiatan formal seperti upacara peringatan hai nasional,

sebagai rendezvous point koridor-koridor jalan di kawasan tersebut.

Disamping itu juga untuk kegiatan-kegiatan masyarakat baik sosial, ekonomi

maupun apresiasi budaya.

Page 5: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

12

GAMBAR 2.3

SIMPANG LIMA, SEMARANG

Sumber:http://seputarsemarang.com/images/2011/05/simpanglima_dari_lt_6

_matahari.jpg

c. Jalan (Street)

1) Pedestrian Sisi Jalan (Pedestrian Sidewalk), bagian ruang publik kota

yang banyak dilalui orang yang sedang berjalan kaki menyusuri jalan satu

yang berhubungan dengan jalan yang lain.

GAMBAR 2.4

PEDESTRIAN SISI JALAN, SEMARANG

Sumber: http://ardansirodjuddin.smkn8semarang.sch.id/wp-

content/uploads/2013/06/trotoar1.jpg

2) Mal Pedestrian (Pedestrian Mall), suatu jalan yang ditutup bagi

kendaraan bermotor, dan diperuntukkan khusus bagi pejalan kaki. Fasilitas

tersebut biasanya dilengkapi dengan asesori kota seperti pagar, tanaman

dan berlokasi di jalan utama pusat kota.

Page 6: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

13

GAMBAR 2.5

MAL PEDESTRIAN, COSTARICA

Sumber:http://www.andrewclem.com/Photos/CostaRica/CanonVideo/SanJose

PedestrianMall.jpg

3) Mal Transit (Transit Mall), pengembangan pencapaian transit untuk

kendaraan umum pada penggal jalan tertentu yang telah dikembangkan

sebagai pedestrian area.

GAMBAR 2.6

MAL TRANSIT

Sumber: http://citytransport.info/Digi/5537a.jpg

4) Jalur Lambat (Traffic Restricted Street), jalan yang digunakan sebagai

ruang terbuka dan diolah dengan desain pedestrian agar lalu lintas

kendaraan terpaksa berjalan lamban, disamping dihiasi dengan tanaman

sepanjang jalan tersebut.

Page 7: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

14

GAMBAR 2.7

JALUR LAMBAT

Sumber:http://images.detik.com/customthumb/2012/02/09/1025/img_2012

0209084710_4f33259e99aed.jpg?w=600

B. Ruang Jalan sebagai Ruang Publik (public space) atau Ruang Terbuka (open

space) untuk Olahraga

Menurut Spurrier dalam Bishop (1989: 23), jalan tidak dapat dipertimbangkan

hanya sebagai jalur kendaraan, tetapi secara keseluruhan menjadi bagian integral

kehidupan manusia. Bila jalan direncanakan hanya berdasarkan anggapan akan

fungsinya, maka akan menutup peluang untuk memanfaatkan jalan sebagai ruang

untuk beraktivitas (Eko Budihardjo, 2000: 67).Selanjutnya Lewelyn-Davies (2000: 6)

mengungkapkan dari fungsi awal jalan sebagai jalur penghubung, muncul kegiatan

lain di sepanjang jalan tersebut, namun harus dilihat pula beberapa aspek lainnya,

seperti peranan jalan itu sendiri dari sudut pandang masyarakat, tipe dari bangunan

disekitarnya serta penataan lansekap yang mendukung.

Appleyard (1981: 3), mengungkapkan bahwa jalan adalah pusat sosial kota

dimana masyarakat berkumpul, tapi juga sekaligus merupakan saluran pencapaian dan

sirkulasi. Jalan yang baik mendorong partisipasi, masyarakat berhenti untuk berbicara

atau mungkin mereka duduk dan melihat, sebagai peserta pasif, menerima apa yang

ditawarkan jalan (Jacobs, 1993: 12).

Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa jalan merupakan

sarana untuk melakukan perpindahan dari suatu tempat menuju ketempat lain, dari

satu titik menuju ke titik yang lain. Namun jalan merupakan suatu arena / wadah

kegiatan sosial pula, sebagai pintu gerbang ruang privat manusia menuju ke ruang

dengan dimensi yang lebih luas yaitu masyarakat / publik.

Page 8: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

15

Kegiatan di ruang terbuka publik di pusat kota merupakan perwujudan “fungsi

manifestasi” (ruang terbuka sebagai pusat interaksi sosial budaya mayarakat dan

fungsi ekologis kota, pedestrian dan jalan sebagai linkage system) dan juga fungsi

laten (ruang terbuka sebagai aktivitas ekonomi dan jalan / pedestrian sebagai tempat

aktivitas ekonomi, sosial dan budaya masyarakat). Terjadinya aktivitas tersebut

sebagai perwujudan fungsi manifestasi dan laten dalam ruang publik sehari-hari yang

saling bercampur baur antara satu aktivitas dengan aktivitas lainnya dan saling

mempengaruhi, yang dilakukan oleh orang atau kelompok yang mempunyai persepsi

atau nilai-nilai sama atau mirip dan melakukan suatu rangkaian kegiatan atau perilaku

tertentu untuk makna dan tujuan yang telah disepakati (Rapoport, 1977: 89).

Jika dikaitkan dengan ruang jalan, maka jalan dengan fungsi manifestasinnya

sebagai sarana transportasi untuk menghubungkan antara dua tempat yang berbeda,

dan jalan juga memiliki fungsi laten sebagai tempat beraktivitas sosial, tempat

berhubungan antar masyarakat sebagai peserta aktif maupun pasif yang mungkin

hanya duduk atau melihat apa yang ditawarkan oleh jalan tersebut.

Selanjutnya Edy Darmawan (2005: 3) menyatakan bahwa penyediaan ruang

terbuka bagi masyarakat seharusnya memenuhi beberapa kriteria. Setidak-tidaknya

ada 3 (tiga) kriteria yang harus dipenuhi dalam merancang ruang publik. Kriteria

tersebut meliputi: (1) meaningful, yakni dapat memberikan makna atau arti bagi

masyarakat secara individu maupun kelompok, (2) responsive, yakni tanggap terhadap

semua keinginan pengguna dan dapat mengakomodasi kegiatan yang ada pada ruang

publik tersebut, (3) democratis, yakni dapat menerima kehadiran dari berbagai lapisan

masyarakat dengan bebas tanpa ada diskriminasi.

Pemanfaatan ruang terbuka yang dimaksudkan sebagai salah satu dimensi

pembangunan olahraga dapat diartikan sebagai ruang publik yang dimiliki dan

dikelola oleh daerah yang dimanfaatkan untuk kegiatan olahraga bagi masyarakat.

Konsep mengenai ruang publik (public space) bersifat dinamis, artinya bahwa

pengetiannya dapat saja bergeser secara relatif tergantung pada pola dinamika

perutumbuhan mobilitas sosial dan persoalan pemukiman. Pergeseran konsep tersebut

juga dipengaruhi oleh perkembangan persepsi masyarakat dan pengambil keputusan

(decision maker) publik atas pemanfaatan tata ruang secara keseluruhan.

Page 9: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

16

Korelasi antara ruang publik dengan aktivitas olahraga di masyarakat adalah

secara timbal balik dan saling memperkuat. Artinya, tersedianya ruang publik yang

cukup memadai dapat memicu motivasi aktivitas olahraga di masyarakat. Sebaliknya,

animo dan prakarsa kuat masyarakat untuk beraktivitas olahraga akan melahirkan

kreatifitas dalam pemanfaatan ruang terbuka.

Menurut Cholik Mutohir dan Ali Maksum (2007: 37) ruang terbuka merujuk

pada suatu tempat yang diperuntukkan bagi kegiatan olahraga dan sejumlah orang

(masyarakat) dalam bentuk bangunan / lahan. Bangunan / lahan tersebut dapat berupa

lapangan olahraga yang standar atau tidak standar, yang tertutup (in-door) maupun

terbuka (out-door), atau berupa lahan yang memang diperuntukkan untuk kegiatan

berolahraga masyarakat. Angka ruang terbuka dengan jumlah penduduk usia 7 tahun

keatas suatu wilayah.

Secara hakiki menurut Eko Budiharjo (dalam Agus Kristiyanto, 2012: 188)

ruang publik (public space) diartikan sebagai suatu tempat atau wahana para warga

untuk melakukan kontak sosial mulai dari pekarangan komonal, lapangan desa,

lapangan di lingkungan rukun tetangga, sampai alun-alun berskala kota.

Jadi ruang terbuka merupakan suatu tempat yang diperlukan oleh orang atau

masyarakat untuk melakukan aktivitas fisik. Baik untuk meningkatkan olahraga

pendidikan, olahraga rekreasi, dan olahraga prestasi. Keberadaan ruang terbuka

olahraga hendaknya mudah diakses dan menarik oleh masyarakat sehingga dapat

mendorong masyarakat untuk gemar berolahraga atau beraktivitas fisik sehingga bisa

dijadikan modal untuk kesegaran jasmani bagi masyarakat. Sulitnya ruang terbuka

atau kurangnya ruang terbuka akan menjadikan ruang terbuka yang semestinya tidak

dijadikan untuk kegiatan fisik akan berubah alih fungsi ketika ruang tersebut tidak

digunakan dengan kegiatan yang semestinya. Bisa kita ambil contoh misalnya lahan

parkir, taman, badan jalan yang luas, alun-alun, bandara digunakan untuk aktivitas

fisik seperti bermain sepak bola, senam aerobik, jogging, kegiatan ini semua hanyalah

bertujuan untuk meningkatkan kesegaran jasmani.

Dampak dari pada ruang terbuka terhadap kegiatan olahraga adalah partisipapsi

olahraga yang menyeluruh tanpa hambatan oleh ras, gender, ekonomi, kemampuan,

maupun kelainan fisik. Peningkatan kesehatan bagi masyarakat dan pertumbuhan

Page 10: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

17

ekonomi dengan demikian ruang terbuka diharapkan dapat berpengaruh terhadap

output dan outcome.

Ketersediaan ruang terbuka olahraga merupakan bagian terpenting bagi

pembentukan suasana kondusif masyarakat yang berbudaya olahraga. Budaya

olahraga yang dimaksud adalah dalam cakupan lingkup olahraga secara lengkap, yakni

meliputi: (1) olahraga prrestasi, (2) olahraga pendidikan, dan (3) olahraga masyarakat

atau olahraga rekreasi. Fasilitas publik, public space atau open space bahkan

merupakan prasyarat aksi bagi terbentuknya perilaku kolektif masyarakat untuk

mengembangkan budaya berolahraga tersebut. Dengan kata lain, budaya olahraga

yang merupakan nilai-nilai kolektif masyarakat akan terbangun dan terpelihara dengan

baik jika didukung oleh tersedianya ruang terbuka yang memadai.

Terdapatnya ruang terbuka yang layak bagi publik untuk melakukan aktivitas

sosial, pada gilirannya akan mengarah pada terbentuknya masyarakat yang aktif dan

kuat secara sosial. Karakter egois dan individualis, bisa jadi merupakan dampak dari

berkurangnya ruang publik untuk berinteraksi secara sosial antara individu dengan

individu yang lain, antara individu dengan kelompok, antara kelompok yang satu

dengan kelompok yang lainnya. Sensitivitas perilaku manusia, konon semakin tinggi

manakala semakin sempit kepemilikan ruang (space).

Penyediaan ruang terbuka menjadi sesuatu yang sangat urgen, karena memiliki

dampak yang sangat luas bagi perilaku kolektif sebuah masyarakat atau komunitas.

Ruang terbuka memiliki fungsi sebagai wahana untuk berbagai penyaluran kegiatan

pendidikan, sosial, dan kemasyarakatan. Ruang terbuka yang cukup dapat berfungsi

untuk rekreasi, relaksasi, dan prokreasibagi masyarakat. Untuk pengembangan

kegiatan “Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat”, panji

olahraga sport for all, yang sekarang jarang diucapkan oleh para pejabat, mutlak

dipersyarati oleh ketersediaan ruang publik yang memadai.

C. Ruang Terbuka Olahraga

Ketersediaan ruang terbuka olahraga merupakan bagian terpenting bagi

pembentukan suasana kondusif masyarakat yang berbudaya olahraga. Budaya

olahraga yang dimaksudkan adalah dalam cakupan lingkup olahraga secara lengkap,

yakni meliputi: (1) olahraga prestasi, (2) olahraga pendidikan, dan (3) olahraga

Page 11: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

18

masyarakat atau olahraga rekreasi. Fasilitas publik, public space atau open space

bahkan merupakan prasyarat aksi bagi terbentuknya perilaku kolektif masyarakat

untuk mengembangkan budaya berolahraga tersebut. Dengan kata lain, budaya

olahraga yang merupakan nilai-nilai kolektif masyarakat akan terbangun dan

terpelihara dengan baik jika didukung oleh tersedianya ruang terbuka yang memadai.

Penyediaan ruang terbuka menjadi sesuatu yang sangat urgent, karena memiliki

dampak yang sangat luas bagi perilaku kolektif sebuah masyarakat atau komunitas.

Ruang terbuka memiliki fungsi sebagai wahana untuk berbagai penyaluran kegiatan

pendidikan, sosial, dan kemasyarakatan. Ruang terbuka yang cukup dapat berfungsi

untuk rekreasi, relaksasi, dan prokreasi bagi masyarakat. Ruang terbuka untuk

olahraga sangat bergantung pada jumlah populasi yang ada di suatu area

(Provinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan). Artinya bahwa semakin banyak jumlah

populasi, maka semakin luas dan banyak ruang terbuka yang harus disediakan.

D. Pengertian Olahraga

Perkataan olahraga mengandung arti kata akan adanya sesuatu yang

berhubungan dengan peristiwa mengolah raga dan jasmani. Definisi atau batasan

tentang olahraga itu sendiri masih belum tegas, akibatnya terdapat bermacam-macam

batasan, definisi atau deskripasi mengenai apa itu “Olahraga”, karena memang belum

ada lembaga resmi yang diakui berwenang untuk membuat batasan, definisi mengenai

penertian olahraga. Olahraga berasal dari dua suku kata, yaitu olah dan raga, yang

berarti memasak atau memanipulasi raga dengan tujuan membuat raga menjadi

matang, Ateng (Husdarta, 2010: 145).

Selanjutnya menurut Supandi yang dikutip oleh Kusmaedi (2002: 1)

menyatakan bahwa kata olahraga bersal dari :

1. Disport, yaitu bergerak dari satu tempat ke tempat lain.

2. Field Sport, kegiatan yang dilakukan oleh para bangsawan yang terdiri dari

kegiatan menembak dan berburu.

3. Desporter, membuang lelah.

4. Sport, pemuasan atau hobi.

5. Olahraga, latihan gerak badan untuk menguatkan badan, seperti berenang, main

bola, agar tumbuh sehat.

Page 12: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

19

Secara umum orang memahami olahraga merupakan salah satu aktivitas

jasmani yang dilakukan oleh orang, sekelompok orang dengan tujuan untuk

memperoleh kebugaran jasmani. Apakah benar yang dikatakan oleh orang atau

sekelompok orang tersebut hanya sebatas untuk mencapai kebugaran jasmani saja, apa

hanya itu saja yang kita dapat dari melakukan olahraga?

Olahraga dilakukan karena berbagai alasan penting dari sisi pelakunya. Nilai-

nilai dan manfaat (kemaslahatan) yang diperoleh para pelaku itu didapat dari

partisipasi atau keterlibatan aktif sebagai pelaku dalam beberapa kegiatan yang

bersifat hiburan, pendidikan, rekreasi, kesehatan, hubungan sosial, perkembangan

biologis, kebebasan menyatakan diri, pengujian kemampuan sendiri atau kemampuan

diri dibandingkan dengan orang lain. Dengan kata lain, seperti yang dikemukakan

Zakrajsek (Husdarta, 2010: 135) olahraga merupakan wahana untuk mengalami aspek

pengalaman manusiawi.

Pengalaman yang bersifat manusiawi itu dialami dalam dunia kehidupan nyata,

sehingga ekstensi kegiatan olahraga pada hakikatnya merupakan bagian dari

kehidupan. Karena itu pemahaman terhadap esensi olahraga dibatasi oleh hubungan

antara tiga faktor yaitu alam, budaya, dan individu sebagai pelaku. Olahraga tidak

dapat dipisahkkan dari dunia nyata, lingkungan alam dan lingkungan sosial serta

lingkungan geografis. Makna kualitatif olahraga itu mencapai taraf yang lebih tinggi

dan lingkungan sosial budaya yang didorong oleh strata budaya. Dunia nyata itu dapat

diikat secara bersama-sama melalui hubungan antar subyek (individu) dalam ruang

dan waktu.

Beberapa pengertian tentang olahraga (sport) menurut para ahli antara lain:

1. Giriwijoyo dan Didik, Z (2012: 37), olahraga adalah serangkaian gerak raga yang

teratur dan terencana yang dilakukan orang dengan sadar untuk meningkatkan

kemampuan fungsionalnya.

2. Cholik, M dan Ali, M (2007: 14), olahraga adalah proses sistematik yang berupa

segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina

potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau

anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan / pertandingan, dan

prestasi puncak dalam pembentukan manusias Indonesia seutuhnya yang

berkualitas berdasarkan Pancasila.

Page 13: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

20

3. WHO dalam Cholik, M dan Ali, M (2007: 14), menggunakan istilah physical

activity, yaitu segala bentuk aktivitas gerak yang dilakukan setiap hari, termasuk

kerja, rekreasi, latihan, dan aktivitas olahraga.

4. Undang-undang No. 3 Tahun 2005, olahraga adalah segala kegiatan yang

sistematik untuk mendorong, membina, serta mengembangkan potensi jasmani,

rohani, dan sosial (Jakarta: Biro Humas dan Hukum Kementrian Negara Pemuda

dan Olahraga RI, 2007).

5. Smith 1971 dalam Rusli, L et al. (1992: 12), olahraga merupakan perluasan dari

bermain. Karena itu, olahraga berdasarkan pada bermain dan nilai inti dalam

kegiatan itu.

6. Matveyev 1981 dalam Rusli, L et al. (1992: 12), olahraga merupakan satu

kegiatan otot yang energik dan dalam kegiatan itu atlet memperagakan

kemampuan geraknya (performa) semaksimal mungkin.

7. Loy 1968 dalam Rusli, L et al. (1992: 12), olahraga merupakan peragaan

ketangkasan fisik yang terungkap dalam ketrampilan, kesegaran jasmani atau

kombinasi dalam kedua hal itu.

8. Depdikbud (1993: 1), olahraga berarti gerak badan atau aktivitas jasmani.

Olahraga merupakan bentuk pendidikan dari individu dan masyarakat yang

mengutamakan gerakan-gerakan jasmani yang dilakukan secara sadar dan

sistematis menuju suatu kualitas hidup yang lebih tinggi.

9. UNESCO dalam Rusli, L (2002: 38), olahraga yaitu setiap aktivitas fisik berupa

permainan yang berisikan perjuangan melawan unsur-unsur alam, orang lain atau

pun diri sendiri.

10. Dewan Eropa 1980 dalam Rusli, L (2002: 39), olahraga sebagai aktivitas spontan,

bebas, dan dilaksanankan selama waktu luang.

Dari beberapa definisi olahraga menurut para ahli diatas dapat disimpulakn

bahwa yang dimaksud dengan olahraga adalah: 1) Serangkaian gerak raga yang

teratur dan terencana untuk meningkatkan kemampuan fungsionalnya, 2) Kegiatan

fisik yang dilakukan oleh perorangan atau kelompok, 3) Aktivitas yang dilakukan

setiap hari, 4) Kegiatan yang dilakukan secara sistematik untuk meningkatkan

kesegaran jasmani, rohani, dan sosial, 5) Suatu aktivitas yang terdapat unsur bermain,

Page 14: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

21

peraturan, bertanding, dan juara, 6) Suatu ketangkasan fisik yang terdapat unsur gerak,

7) pembentukan karakter seseorang serta peningkatkan prestasi puncak, 8) Kegiatan

fisik yang dilakukan dengan cara bersenang-senang dalam ruang waktu bercakap-

cakap, hiburan, senda gurau, dan permainan, 9) Suatu kegiatan aktivitas fisik yang

memerlukan perjuangan serta dapat mengendalikan diri dan orang lain.

Dari rumusan ini berarti olahraga yang dimaksud bukan sekedar kegiatan

sistematis yang berhubungan dalam pembangunan jasmaniah, tetapi juga berhubungan

denagan rohani dan sosial. Oleh karena itu pengertian tentang olahraga menjadi

beragam yaitu: 1) Olahraga pendidikan, 2) Olahraga prestasi, 3) Olahraga rekreasi, 4)

Olahraga amatir, 5) Olahraga professional, 6) Olahraga penyandang cacat. Sedangkan

menurut Undang-undang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) No. 3 Tahun 2005

sebagai berikut:

1. Olahraga Pendidikan

Olahraga pendidikan adalah pendidikan jasmani dan olahraga dilaksanakan

sebagai bagian dari proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan untuk

memperoleh pengetahuan kepribadian, keterampilan, kesehatan, dan kebugaran

jasmani. Sesuai dengan Pasal 1 ayat 11 Undang-undang No. 3 tahun 2005 tentang

Sistem Keolahragaan Nasional (SKN).

2. Olahraga Rekreasi

Olahraga rekresi adalah olahraga yang dilakukan oleh masyarakat dengan

kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan

kombinasi dan nilai budaya setempat masyarakat untuk kesehatan, kebugaran dan

kesenangan. Sesuai dengan Pasal 1 ayat 12 Undang-undang No. 3 Tahun 2005

tentang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN).

3. Olahraga Prestasi

Olahraga prestasi adalah olahraga yang membina dan mengembangkan

olahragawan secara teratur, berjenjang, berkelanjutan, melalui kompetisi untuk

mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi

keolahragaan. Sesuai dengan Pasal 1 ayat 13 Undang-undang No. 3 Tahun 2005

tentang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN).

Page 15: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

22

4. Olahraga Amatir

Olahraga amatir adalah olahraga yang dilakukan atas dasar kecintaan atau

kegemaran olahraga. Sesuai dengan pasal 1 ayat 14 Undang-undang No. 3 Tahun

2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN).

5. Olahraga Profesional

Olahraga professional adalah olahraga yang dilakukan untuk memperoleh

pendapatan dalam bentuk uang atau bentuk lain yang didasarkan atas kemahiran

berolahraga. Sesuai dengan pasal 1 ayat 15 Undang-undang No. 3 Tahun 2005

tentang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN).

6. Olahraga Penyandang Cacat

Olahraga penyandang cacat adalah olahraga khusus yang dilakukan sesuai dengan

kondisi kelainan fisik atau mental seseorang.Sesuai dengan pasal 1 ayat 16

Undang-undang No. 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN).

Sebagai ilustrasi mengenai penggolongan olahraga ditinjau dari tujuan orang

melakukannya menurut Nurlan Kusmaedi (2002: 4), dapat ditelaah dari paparan

berikut:

Gambar 2.14 :Olahraga dalam kontinyu Play dan Work

Pada gambar diatas, olahraga rekreasi berada pada kontinum sebelah kiri,

karena lebih tinggi proporsi bermainnya. Makin tinggi proporsi bermainnya semakin

tinggi pula nilai kreatifnya. Olahraga yang bersifat promotif atau rehabilitatif lebih

mengutamakan hasil akhir walaupun lebih alat untuk mencapai tujuan pendidikan,

namun nuansa bermain masih mewarnai olahraga pendidikan. Olahraga prestasi juga

Work

Olahraga

Rekreasi

Olahraga Kesehatan

Olahraga

Pendidikan

Olahraga

Prestasi

Olahraga Mata

Pencaharian

Play Sport

-intrinsik

-kesenangan

-proses

-ekstrinsik

-material

-hasil akhir

Page 16: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

23

menekankan pada pencapaian hasil akhir berupa prestasi maksimal untuk

mendapatkan juara, dalam work dapat terjadi tidak ada nuansa bermain sama sekali,

yang terpenting adalah hasil akhir berupa material atau uang.

1. Tujuan Olahraga

Dalam setiap kegiatan yang dilakukan pasti memiliki tujuan-tujuan tertentu,

termasuk juga kegiatan olahraga. Tujuan itu berkaitan dengan tujuan pendidikan

jasmani. Olahraga dan pendidikan jasmani tidak dapat dipisahkan satu sama lain,

karena olahraga dan pendidikan jasmani memiliki tujuan yang hampir sama,

terutama tujuan-tujuan yang ingin dicapainya. Tujuan yang diharapkan lebih

menitik beratkan pada faktor jasmani atau fisik yang erat kaitannya dengan faktor

fisiologis. Tujuan olahraga dijelaskan oleh Depdikbud (1993: 5) yaitu:

Kegiatan keolahragaan itu mempunyai tujuan-tujuan yang nyata, salah satu

diantaranya adalah bertujuan untuk meningkatkan pembiasaan hidup sehat,

kesegaran jasmani, prestasi fisik optimal, membentuk sikap perorangan,

perkembangan rasa sosial, pengetahuan dan kecerdasan.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan

olahraga itu lebih menekankan pada hal pembiasaan hidup sehat. Maksud dari

hidup sehat yaitu perilaku atau kebiasaan yang dilakukan seseoang dalam upaya

menjaga kesehatannya setiap saat, dengan olahraga yang baik dan teratur dapat

mendukung terhadap kesehatan fisik, mengembangkan sikap perorangan, sehingga

memilliki sikap percaya diri dan dapat mengatur diri. Perkembangan rasa sosial

dengan keikutsertaan dalam kegiatan orang lain atau masyarakat. Selain itu,

olahraga berpengaruh dalam peningkatan emosional. Dengan olahraga jelas dapat

memberikan sumbangan bagi peningkatan baik dari segi fisiologis ataupun

psikologis.

Mengenai tujuan olahraga Soudan dan Evereee melakukan penelitian

terhadap mahasiswa yang dikutip oleh Arma Abdulah (1994: 23) adalah sebagai

berikut:

Bermacam-macam tujuan olahraga adalah:

a. Memelihara kesehatan dan kondisi jasmani yang baik.

b. Memperoleh kesenangan dan kegembiraan.

c. Memperoleh kepercayaan diri.

Page 17: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

24

d. Memperoleh latihan secara teratur.

e. Membentuk kebiasaan menggunakan waktu untuk aktivitas yang

menyenangkan.

f. Mencegah, mengetahui, dan mengoreksi kelemahan dan cacat jasmani.

Selanjutnya Depdikbud (1993: 47) menerangkan tujuan dari olahraga

adalah:

a. Untuk mencari kesenangan (rekreasi).

b. Untuk mengisi waktu luang.

c. Untuk kesehatan tubuh.

d. Untuk physical fitness.

e. Untuk penyembuhan / pengobatan.

f. Untuk pembentukan tubuh / sikap.

g. Untuk mencapai prestasi.

h. Untuk prestise.

i. Untuk mencari nafkah.

j. Sebagai alat untuk mencapai tujuan.

Sedangkan menurut Rusli Lutan (1992: 23) berdasarkan penekanan tujuan

olahraga dibagi menjadi 4 (empat). Yaitu sebagai berikut:

a. Olahraga prestasi (olahraga kompetitif) yang menekankan kepada pencapaian

prestasi, kemenangan, atau keunggulan dalam perlombaan atau pertandingan.

b. Olahraga pendidikan yang menekankan kepada pencapaian tujuan pendidikan.

c. Olahraga professional yang menekankan kepada pencapaian tujuan yang

bersifat material.

d. Olahraga kesehatan untuk pencapaian derajat sehat yang lebih baik.

Berdasarkan dari beberapa pendapat diatas, maka identitas olahraga itu

sendiri akan sangat ditentukan oleh tujuan apa yang hendak dicapai, seseorang

melakukan olahraga memiliki tujuan seperti untuk mendapatkan prestasi,

kesenangan atau kegembiraan, pendidikan, pemeliharaan kesehatan, atau sebagai

mata pencaharian. Apabila olahraga tersebut dilakukan secara teratur, terarah, dan

terkendali maka akan memberikan manfaat kepada diri seseorang sebagai mana

yang dijelaskan oleh Supandi (1992: 34) bahwa: “Bergerak wajib bagi manusia,

pelakunya akan memperoleh manfaat sedangkan yang tidak akan memperoleh

mudarat”.

Page 18: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

25

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan / aktivitas

olahraga apabila dilakukan secara teratur dan terarah, maka seseorang akan

bertambah baik kuailtas jasmaninya. Disamping itu dalam pelaksanaannya

olahraga dapat dilakukan dimana saja baik di desa, kota, maupun di komplek /

pemukiman yang kiranya daerah tersebut aman bagi keselamatan.

2. Manfaat Olahraga

Olahraga merupakan suatu kegiatan yang dapat membina seseorang untuk

menjadi sehat atau menjadikan lebih baik dari sebelumnya. Olahraga berpengaruh

trhadap kesehatan fisik yang merupakan faktor utama dalam hidup ini. Dengan

sehatnya tubuh dan fisik maka setidaknya mental kita akan lebih kuat dan sehat.

Mengenai manfaat olahraga dijelaskan oleh Depdikbud (1993: 57) antara lain

yaitu, (1) Manfaat terhadap kesimbangan mental, (2) Manfaat terhadap kecepatan

berfikir, (3) Manfaat terhadap lingkungan, (4) Manfaat terhadap kepribadian.

Manfaat terhadap keseimbangan mental, yaitu dengan olahraga dapat

menciptakan lingkungan mental yang sehat. Lingkungan mental yang sehat harus

dimulai dari lingkungan keluarga, karena keluarga merupakan faktor pertama yang

dapat mempengaruhi seseorang memiliki kesehatan mental.

Hampir seluruh kegiatan program olahraga banyak melibatkan kesiapan

fisik untuk kebutuhan manusia secara keseluruhan. Dalam melaksanakan olaharag

setiap anak dituntut untuk dapat daya penglihatan dan sensitivitas yang tinggi di

dalam menghadapi situasi. Mereka harus memiliki kecepatan proses berfikir untuk

mengambil keputusan secara cepat dan tepat dalam bertindak.

Terhadap lingkungan, yaitu dengan olahraga yang dilakukan di alam sekitar

diharapkan dapat membina kelestarian alam sekitar. Hal itu akibat kecintaan

terhadap alam sekitar. Misalnya dengan mengadakan kegiatan menjelajah ataupun

mendaki gunung. Dengan kegiatan tersebut dapat menambah pengetahuan terhadap

pentingnya tumbuh-tumbuhan, hutan, dan sungai-sungai yang mengalirkan air

dengan lancar dan bersih bagi kelestarian alam sekitar. Selain itu, olahraga juga

berpengaruh terhadap kepribadian, sebagai mana dijelaskan oleh Depdikbud (1993:

51).

Kepribadian merupakan modal dasar dan juga kemudi dari intelegensi dan

energi, tanpa dimilikinya kepribadian pada seseorang akan sangat membahayakan

Page 19: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

26

didalam perkembangannya, baik perkembangan pada dirinya sendiri maupun

perkembangan bagi masyarakat.

Kepribadian merupakan faktor penting bagi seseorang.Kepribadian

berpengaruh terhadap kelangsungan perkembangan, baik untuk dirinya secara

pribadi ataupun untuk masyarakat secara umum. Dihubungkan dengan olahraga,

olahraga akan dapat membina ke arah perkambangan pribadi. Hal itu sesuai dengan

ciri olahraga yang selalu menuntut orang harus belaku jujur, sportif, loyal dan

bertanggung jawab harus patuh terhadap peraturan dan dapat mengakui kelebihan

orang lain atau sifat-sifat kepribadian yang dapat diterima oleh setiap orang dan

oleh masyarakat secara umum.

Olahraga pada dasarnya berisi kegiatan yang berorientasi pada gerak,

pelaksanaanya tergantung pada kemampuan dan tujuan apa yang hendak dicapai

oleh pelakunya, seperti yang dijelaskan oleh Giriwijoyo (1992: 80) bahwa “Melalui

aktivitas jasmani akan terjadi perubahan berupa pengaruh positif terhadap

kesehatan. Sebaliknya, akibat yang negatif akan diperoleh jika olahraga itu

dilakukan dengan cara yang salah”. Melalui perkembangan faktor-faktor fisik

dengan kegiatan olahraga secara teratur akan menunjang kehidupan manusia.

a. Manfaat kegiatan olahraga terhadap jasmani antara lain:

1) Meningkatkan kemampuan dan ketahanan dalam bergerak atau bekerja, hal

ini disebabkan oleh:

a) Persedian dapat bergerak secara luas, sehingga mencegah kekakuan pada

sendi-sendi.

b) Meningkatkan fungsi syaraf yang dapat diwujudkan dalam bentuk reaksi

yang lebih cepat dan kemampuan mengkoordinasikan fungsi otot yang

lebih baik.

2) Mengatasi kekurangan gerak. Melalui olahraga, maka kekurangan gerak

yang dialami oleh seseorang akan teratasi.

3) Berkurangnya resiko untuk mendapatkan penyakit-penyakit non-infeksi

khususnya penyakit jantung dan pembuluh darah.

4) Kemampuan gerak akan lebih baik. Melalui olahraga seperti kegiatan dalam

senam kebugaran jasmani dan cabang-cabang olahraga seperti bola basket

dan bola voli, serta sepakbola, dan permainan lainnya, tidak menutup

Page 20: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

27

kemungkinan kemampuan gerak seseorang yang melakukan kegiatan

tersebut akan lebih baik.

b. Manfaat kegiatan olahraga terhadap rohani antara lain:

1) Membina sikap positif terhadap kegiatan olahraga dalam waktu luang.

2) Mendapatkan harga diri. Seseorang yang melakukan olahraga akan

mendapatkan peluang untuk mendapatkan harga diri.

3) Mendapat kegembiraan. Melalui kegiatan olahraga seperti senam kebugaran

jasmani secara massal yang diiringi musik, seseorang akan mendapatkan

kegembiraan bersama-sama dengan orang lain.

4) Dapat menyesuaikan diri terhadap tekanan, baik tekanan emosional maupun

mantal. Hal ini juga di jelaskan oleh Giam dan The yang dikutip oleh

Satmoko (1992: 12) bahwa “Mereka secara fisik aktif, cenderung

menyesuaikan diri lebih baik terhadap stress emosional dan mental dan

jarang menderita kelainan kepribadian”.

c. Manfaat kegiatan olahraga terhadap sosial antara lain:

1) Membina kerjasama. Olahraga bukan semata-mata kegiatan individu, tetapi

juga kegiatan yang dapat dilakukan secara bersama-sama seperti halnya

kegiatan senam, sepak bola, bola voli, dan sebagainya.

2) Belajar bergaul. Tidak setiap orang dapat bergaul dengan orang lain.

Melalui kegiatan olahrga secara bersama-sama atau melibatkan orang

banyak tidak menutup kemungkinan seseorang akan bergaul dengan orang

lain.

3) Meningkatkan saling pengertian dan hubungan emosional yang lebih baik.

E. Penggolongan Cabang-cabang Olahraga Sejenis

Olahraga yang berkembang pada saat ini dapat digolongkan menurut cabang-

cabang olahraga sejenis ditinjau dari sifat, peraturan, tempat, penyelenggaraan, dan

musim sebagai berikut:

1. Penggolongan menurut sifat dan cabang olahraga, yaitu sifat pertandingan dan

perlombaan. Mengenai kedua sifat tersebut adalah:

a. Sifat pertandingan. Menurut Moch Soebroto (1984: 140) yang dimaksud

pertandingan adalah kegiatan untuk memperoleh kesenangan para olahragawan

Page 21: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

28

atau peserta harus mencurahkan kelebihan jasmani dan rohani, kemampuan

taktik dan dalam pertadingan para olahragawan akan saling berhadapan.

Dari penjelasan tersebut, maka dalam pertandingan olahraga setiap pelaku akan

menampilkan kemampuannya untuk memperoleh kemenangan dari pelaku lain

yang berhadapan dengan dirinya. Cabang-cabang olahraga yang memiliki sifat

pertandingan antara lain: sepak bola, bola voli, bulutangkis, bola basket, pencak

silat.

b. Sifat perlombaan. Menurut Moch Soebroto (1984: 140) mengenai perlombaan

adalah:

Dalam perlombaan para olahragawan harus berjuang untuk memperoleh waktu

yang sependek-pendeknya atau waktu yang lama, menapai jarak setinggi-

tingginya atau sejauh-jauhnya, dan mungkin juga harus berusaha menguasai

bentuk gerak yang seindah-indahnya, dan dalam berlomba para olahragawan

atau peserta tidak saling berhadapan tetapi harus melawan waktu, jarak,

keindahan atau bahan.

Beberapa contoh cabang olahraga yang termasuk perlombaan adalah:

1) Perlombaan yang berkaitan dengan waktu seperti: lari, renang, terbang

layang, dan layar.

2) Perlombaan yang berkaitan dengan jarak seperti: lompat tinggi, lompat jauh,

tolak peluru, lempar martil, dan loncat galah.

3) Perlombaan yang berkaitan dengan keindahan seperti: loncat indah dan

senam lantai.

4) Perlombaan yang berkaitan dengan beban seperti: angkat besi.

2. Penggolongan menurut peraturan, antara lain:

a. Permainan yang lapangannya atau tempat bertandingnya dipisahkan oleh jaring

atau net. Misalnya: tenis, bulutangkis, bola voli, tens meja, dan sepak takraw.

Pada jenis cabang olahraga ini tidak akan mungkin terjadi percampuran antara

lawan, sehingga tidak akan mungkin terjadi persentuhan badan.

b. Permainan yang lapangannya atau tempat pertandingannya tidak dipisahkan

dengan jaring. Misalnya: sepak bola, bola basket, softball, hoki, polo air. Dalam

permainan ini yang dibatasi dengan jarring ini ada percampuran antara pemain,

sehingga ada kemungkinan persentuhan badan (body contact) dengan lawan.

Page 22: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

29

3. Penggolongan menurut penyelenggaraan adalah sebagai berikut:

a. Darat. Cabang-cabang olahraga sebagai olahraga darat antara lain seperti: sepak

bola, bola voli, bola basket, tenis dan bulutangkis.

b. Air. Cabang-cabang olahraga sebagai olahraga air antara lain seperti: renang,

ski air, polo air, dan dayung.

c. Udara. Cabang-cabang olahraga sebagai olahraga udara antara lain seperti:

terbang layang, terjun payung.

4. Penggolongan olahraga menurut musim yaitu:

a. Olahraga musim panas. Olimpiade ini adalah olimpiade yang diselenggarakan

pada waktu musim panasyang merupakan kelanjutan dari olimpiade Yunani

yang diselenggarakan sebelum tahun masehi dan terjadi perubahan atau

modernisasi oleh Baron Pierce de Coubertin yang dimulai tahun 1896. Jenis-

jenis olahraga musim panas antara lain: nomor atletik, permainan bola basket,

sepak bola, bola voli, tenis, anggar, dan renang.

b. Olimpiade musim dingin. Olimpiade musim dingin ini adalah olimpiade yang

diselenggarakan berbagai pertandingan dan perlombaan cabang-cabang

olahraga yang membutuhkan salju atau es sebagai alas dalam pertandingan dan

perlombaan. Jenis-jenis olahraga musim dingin antara lain: hoki.

(http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/197603082005

011-SUHERMAN_SLAMET/modul_bermain_08/bab_6_teori_bermain.pdf)

F. Pengertian Rekreasi

Definisi tentang rekreasi masih beragam, belum ada satu definisi yang lengkap

mewakili seluruh karakteristik dan aspek yang terkandung dalam aktivitas rekreasi

tidak mempunyai bentuk tertentu yang pasti dan baku. Secara umum para ahli

memandang rekreasi bahwa rekreasi merupakan aktivitas pengisi waktu luang,

sehingga waktu luang seseorang tidak terbuang dengan sia-sia tanpa menghasilkan

sesuatu.

Sampai saat ini orang belum sampai pada suatu perumusan yang tegas, pendek,

dan dapat diterima oleh semua pihak. Orang hanya berhasil mengemukakan

tanggapan-tanggapan mereka, antara lain: rekreasi dirasakan sebagai suatu bentuk

pengalaman, rekreasi adalah suatu bentuk kegiatan yang khas.

Page 23: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

30

Para ahli pendidikan dan tokoh-tokoh rekreasi berpendapat bahwa didalam

rekreasi terdapat elemen-elemen permainan sehingga orang-orang yang sedang

berekreasi dikatakan mereka sedang bermain. Mengenai bermain tadi John Finolly

yang dikutip oleh Nurlan Kusmaedi (2002: 5) mengatakan bahwa arti rekreasi sangat

luas dan tidak hanya bermain saja.

Pendapat-pendapat diatas masih bersifat umum, dan belum sampai pada

pengertian hakikat dari pada rekreasi hingga kini perumusan-perumusan yang sudah

ada belum dapat diterima oleh semua pihak. Tidak lain arena rekreasi berbeda-beda.

Karena itu setiap pernyataan dapat dibenarkan sesuai dengan filsafah, sikap, dan cara

hidup setiap orang. Dengan demikian maka setiap aktivitas orang dapat saja dijadikan

aktivitas rekreasi asal memenuhi syarat-syarat yang khas dari rekreasi.Telah diketahui

bahwa setiap usaha dari setiap orang mempunyai unsur postif dan negatif, karena

manusia bukanlah makhluk yang sempurna.Demikian pula aktivitas-aktivitas rekreasi

ada yang bersifat positif dan ada juga yang bersifat negatif.

Menurut Jay B. Nash dalam Budhy Satyawan (2010: 35) mengemukakan

bahwa rekreasi merupakan pelengkap dari kerja, dan karenannya merupakan

kebutuhan setiap orang. Rekreasi biasanya dilakukan saat seseorang memiliki waktu

luang, ketika bebas dari pekerjaan atau tugas, setelah kebutuhan sehari-hari telah

terpenuhi. Rekreasi berasal dari bahasa latin “re-creature” yang berarti mencipta, lalu

diberi awalan “re” yang sehingga berarti “ pemulihan daya cipta atau penyegaran

daya cipta”.Kegiatan rekreasi biasanya dilakukan di waktu senggang

(leasuretime).Leasure berasal dari kata “licere” (latin) yang berarti diperkenankan

menikmati saat-saat yang bebas dari kegiatan rutin untuk memulihkan atau

menyegarkan kembali.

Lazimnya orang membedakan kegiatan bekerja sebagai kewajiban, seperti juga

pemenuhan kebutuhan biologis dan kegiatan memperoleh pendidikan formal. Di luar

waktu untuk memenuhi kebutuhan pokok tersebut, disebut waktu luang yang bebas

diisi dengan kegiatan apa saja. Kegiatan rekreasi adalah kegiatan yang memang cocok

untuk mengisin waktu luang dengan sifat bukan paksaan, melainkan atas kehendak

sendiri secara suka rela (Rusli Lutan, 2002: 65).

Kegiatan rekreasi itu juga didukung oleh restu masyarakat sehingga harus

sesuai dengan norma yang berlaku. Etika sosial dan bahkan peraturan pemerintah

Page 24: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

31

merupakan rujukan bagi seleksi kegiatan rekreasi. Kemaslahatan kegiatan itu juga

merupakan kriteria pemilihan dan pengembangan rekreasi sehingga pengaruh positif

bagi individu dan masyarakat menjadi pedoman penentu.

Acuan utama dalam kegiatan rekreasi adalah aktivitas yang dilakukan pada

waktu senggang itu harus sehat dalam pengertian moral dan berpengaruh positif

terhadap jasmani dan rohani, termasuk menghormati hak orang lain. Ini berarti

kebebasan berbuat untuk mencari kepuasan itu tidak semena-mena, karena tetap

diberlakukan tanggung jawab sosial.Tujuan tetap tanpa pamrih dan dilakukan sebagai

pengisi waktu senggang dan kesempatan untuk melepaskan daya kreasi, luapan

dorongan dari aspek rohani dan jasmani.

Beberapa pengertian rekreasi menurut para ahli, antara lain:

1. Nurlan Kusmaedi (2002: 3) menjelaskan sebagai berikut: “Rekreasi adalah suatu

kegiatan pengisi waktu luang yang melibatkan fisik, mental / emosi dan sosial yang

mengandung sifat pemulihan kembali kondisi seseorang dari segala beban yang

timbul akibat kegiatan-kegiatan sehari-hari dan dilaksanakan dengan kesadaran

sendiri.”

2. David Gray dalam Butler (1978: 10) mengemukakan:

Expressed in terms of activities, recreation may be considered as any activity

which is consciously performed for the sake of any reward beyond self, which is

usually engaged in during leisure, which offers man an outlet for his physical,

mental or creative powers, and in which he engaged because of inner desire not

because of other compulsion. The activity becomes recreation for the individual

because it elicits from him a pleasurable and satisfying response. In short,

recreation is any form of experience or activity in which an individual engages

from choise of the personal enjoyment and satisfaction which it brings directly to

him. This concept emphasizes the personal nature of recreation activities are as

diversified as the interests of man.

Yang artinya rekreasi diungkapkan dalam istilah kegiatan/aktivitas, rekreasi

mungkin dianggap sebagai segala kegiatan yang dilakukan secara sadar demi

penghargaan diluar dirinya yang biasanya dengan waktu luang, yang menawarkan

seseorang jalan keluar untuk fisik, memtal, dan daya kreatifnya dan dimana dia

terlibat karna hasrat dalam dirinya bukan karena paksaan. Kegiatan itu menjadi

Page 25: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

32

rekreasi untuk pribadi, karna hal itu memncing tanggapan yang memuaskan dan

menyenangkan untuk dia. Secara singkat rekreasi adalah segala bentuk

pengalaman/kegiatan dimana yang berdampak lansung pada dirinya. Konsep ini

menekankan bahwa kegiatan rekreasi alam pribadi adalah semacam ketertarikan

seseorang.

Kesimpulan beberapa ciri-ciri dari rekreasi, seperti berikut:

1. Rekreasi adalah suatu aktivitas yang bersifat fisik, mental, maupun emosional,

rekreasi menghendaki aktivitas dan tidak selalu bersifat non aktif.

2. Aktivitas rekreasi tidak mempunya bentuk dan macam tertentu, semua kegiatan

yang dapat dilakukan oleh manusia dapat dijadikan aktivitas rekreasi asalkan saja

dilakukan dalam waktu senggang dan memnuhi tujuan dan maksud-maksud positif

dari pada rekreasi.

3. Rekreasi dilakukan karena terdorong oleh keinginan atau motif-motif yang

sekaligus memilih gerakan atau bentuk dan macam aktivitas yang hendak

dilakukan,

4. Rekreasi hanya dapat dilakukan pada waktu senggang (leisure time), ini berarti

bahwa semua kegiatan yang dilukan dalam waktu senggang tersebut tidak dapat

digolongkan sebagai kegiatan rekreasi.

5. Rekreasi dilakukan secara bebas dari segala bentuk dan macam paksaan, hal ini

adalah penting bagi sifat kegiatan rekreasi sebagai sarana untuk dapat menyatakan

diri secara bebas.

6. Rekreasi bersifat universal yang merupakan bagian dari pada kehidupan manusia,

dari semua bangsa, dan tidak terbatas oleh umur, jenis kelamin, pangkat, serta

kedudukan sosial.

7. Rekreasi dilakukan secara sungguh-sungguh dan mempunyai maksud-maksud

tertentu, banyak orang menganggap bahwa rekreasi tidak bersifat sungguh-sungguh

karena justru ingin mendapatkan kesenangan. Anggapan tersebut kurang tepat dan

merupakan salah pengertian dari sekian banyak orang. Justru karena ingin

mendapatkan kesenangan dan kepuasan kegiatan rekreasi harus dilukan secara

sungguh-sungguh.

Page 26: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

33

8. Rekreasi adalah fleksibel. Ini berarti bahwa rekreasi tidak dibatasi oleh tempat,

dimana saja sesuai dengan bentuk dan macam kegiatan rekreasi dapat dilakukan.

Selanjutnya rekreasi dapat juga dilakukan oleh perorangan atau kelompok.

9. Rekreasi mengarah pada perkembangan fisik, mental, sosial-emosinal. Aktivitas

rekreasi yang dilakukan secara sungguh-sungguh dapat mendatangkan manfaat

positif bagi perkembangan fisik, psikis, sosial maupun emosional sipelaku.

Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa rekreasi adalah aktivitas

yang dilakukan pada waktu senggang (lapang) yang bertujuan untuk membentuk,

meningkatkan kembali kesegaran fisik, mental, pikiran dan daya rekreasi (baik secara

individual maupun secara kelompok) yang hilang akibat aktivitas rutin sehari-hari

dengan jalan mencari kesenangan, hiburan dan kesibukan yang berbeda dan dapat

memberikan kepuasan dan kegembiraan yang ditujukan bagi kepuasan lahir dan batin

manusia.

Pengertian rekreasi dan wisata adalah overlap, karena kedua-duanya merupakan

suatu cara dalam mengisi waktu luang, dan juga dengan aktivitas lainnya yang

menyangkut perjalanan. Kegiatan untuk berwisata dapat mendorong motif-motif yang

sudah menjadi tabiat manusia, seperti keinginan untuk menyelidiki atau mengenai hal-

hal yang belum dikenal, ingin mendapatkan kepastian, dan sebagai variasi dalam

hidup.

Menurut Bovy dan Lawson (1997) ada beberapa hal yang menjadi faktor yang

mempengaruhi rekereasi antara lain :

1. Faktor sosial ekonomi

Pada masyarakat dengan kelompok sosial tertentu (elite) akan berbeda dengan

rekreasi masyarakat pada umumnya karena perbedaan fasilitas yang dimiliki.

2. Faktor jenis kelamin, usia dan keluarga

Kegiatan rekreasi remaja putri mungkin berbeda dengan remaja putra dan berbeda

pula dengan kegiatan rekreasi orang dewasa.

3. Faktor ketersediaan waktu luang.

Waku luang penyelenggaraan rekreasi ibu rumah tangga akan berbeda dengan

wanita pekerja.

Page 27: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

34

4. Faktor pranata

Berhubungan dengan pencapaian, besar dana yang dimiliki, perubahan sikap

terhadap rekreasi.

5. Faktor perubahan teknologi

Berhubungan dengan munculnya jenis-jenis rekreasi baru dan kemudahan

pencapaian dengan fasilitas-fasilitas rekreasi teknologi tinggi.

G. Pengertian Olahraga Rekreasi

Olahraga dan rekreasi erat hubungannya, namun jika kata olahraga dan rekreasi

digabungkan akan mengandung kata arti sendiri, oleh karena itu mengenai pengertian

olahraga rekreasi, Kusmaedi (2002: 4) mengemukakan bahwa ”Olahraga rekreasi

adalah olahraga yang dilakukan untuk tujuan rekreasi”.

Lebih lanjut Haryono (1978: 10) menjelaskan bahwa olahraga rekreasi adalah

kegiatan fisik yang dilakukan pada waktu senggang berdasarkan keinginan atau

kehendak yang timbul kaena memberikan kepuasan dan kesenangan. Dalam

melakukan kegiatan olahraga tersebut pelaku mengutamakan nilai-nilai kesenangan

atau kepuasan, positif, sehat, tanpa paksaan, dan dilukukan dalam konteks waktu

senggang atau luang.

Menurut Herbert Haag (1994) yang dikutip oleh Nurlan Kusmaedi (2002: 4)

mengungkapkan bahwa, “Recretional sports / leisure time sports are form of physical

activity in leisure under a time perspective. It comprise sport after work, on weekend,

in vacations, in retirement, or during periods of (unfortunate) unemployment”.

Olahraga rekreasi/olahraga di waktu luang adalah bentuk-bentuk aktivitas fisik

di waktu luang dalam perpektif waktu (bila ditinjau darisegi waktu olahraganya).Hal

tersebut terdiri dari olahraga setelah bekerja, pada akhir pekan, saat liburan, pada saat

pensiun, atau selama menjadi penggaguran atau tidak punya pekerjaan.

Olahraga rekreasi/olahraga wisata adalah kegiatan olahraga yang ditujukan

untuk rekreasi atau wisata, seperti halnya olahraga pendidikan yaitu olahraga untuk

tujuan pendidikan, atau olahraga kesehatan yaitu olahraga untuk tujuan kesehatan serta

olahraga prestasi yaitu olahraga untuk tujuan prestasi. Olahraga wisata adalah olahraga

yang dilakukan sambil melakukan perjalanan atau merupakan kunjungan. Pelaku

olahraga wisata dapat menjadi pelaku aktif, dapat pula menjadi pelaku pasif.

Page 28: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

35

Mengenai pengertian olahraga rekreasi Husdarta (2010: 148-149) mengatakan

bahwa “Olahraga rekreasi adalah suatu kegiatan olahraga yang dilakukan pada waktu

senggang sehingga pelaku memperoleh kepuasan secara emosional seperti

kesenangan, kegembiraan, kebahagiaan, serta memperoleh kepuasan secara fisik-

fisiologis seperti terpeliharanya kesehatan dan kebugaran tubuh, sehingga tercapainya

kesehatan secara menyeluruh”.Rekreasi merupakan kegiatan positif yang dilakukan

pada waktu senggang dengan sungguh-sungguh dan bertujuan untuk mencapai

kepuasan. Aktivitas rekreasi dibagi atas dua golongan besar, yaitu rekreasi yang aktif

secara fisik dan pasif secara fisik.

Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa olahraga rekreasi

adalah suatu kegiatan fisik yang dilakukan pada waktu luang / senggang berdasarkan

keinginan pribadi tanpa ada paksaan dari orang atau kelompok lain dan bertujuan

untuk memperoleh kepuasan secara emosional, seperti kesenangan, kegembiraan,

kebahagiaan, serta untuk memperoleh kepuasan secara fisik dan fisiologis sehinnga

tercapainya kesehatan secara menyeluruh.

Selanjutnya Nurlan Kusmaedi (2002: 5) mengelompokkan olahraga rekreasi

atau olahraga wisata kedalam beberapa kelompok menurut tempat melakukannya

dapat dibedakan menjadi 4 (empat) golongan besar, yaitu:

1. Olahraga rekreasi yang dilakukan di darat.

2. Olahraga rekreasi yang dilakukan di air.

3. Olahraga rekreasi yang dilakukan di udara.

4. Olahraga rekreasi yang dilakukan gabungan dari ke dua atau ketiga tempat

tersebut.

Kemudian Kusmaedi (2005: 5) menambahkan bahwa pada garis besarnya

cabang-cabang olahraga yang dilakukan di darat ini dapat dikelompokkan lagi atau

merupakan modifikasi dari:

1. Atletik seperti lari, jalan, lompat, lempar, dan nomor-nomor khusus.

2. Senam seperti umum, artistik, dan ritmik.

3. Permainan seperti menggunakan bola dan tanpa menggunakan bola atau permainan

tradisional dan modern.

4. Bela diri import dan asli.

5. Olahraga rekreasi/olahraga wisata yang di ciptakan spontanitas baik dalam terbuka

maupun tertutup.

Page 29: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

36

Cabang-cabang olahraga rekreasi/olahraga wisata yang dilakukan di air ada

yang dilakukan di laut (layar, selam, ski air, dayung, dan renang), di danau atau di

waduk (dayung, jet ski, renang), di sungai (arung jeram, canoe), dikolam renang

(renang, loncat indah, polo air). Selain olahraga air yang sudah baku dapat diciptakan

bentuk-bentuk permainan olahraga air sebagai kegiatan yang bersifat rekreatif.

Cabang-cabang olahraga yang dilakukan di udara (dirgantara) seperti terjun payung,

gantole, dan paralayang.

Dalam perkembangannya muncul sebutan nama yang popular dikalangan

masyarakat jenis olahraga rekreasi yang dikatakan oleh Kusmaedi (2005: 5) yaitu:

1. Olahraga rekreasi / wisata bahari (selam, dayung, layar, ski air, selancar air).

2. Wisata alam (jalan kaki di alam terbuka, mendaki gunung, panjat tebing, out

bound).

3. Olahraga wisata pertandingan (sepak bola, bola voli, bola basket, tinju, tenis).

4. Olahraga wisata playground (menembak, balap mobil, gokart, sepeda mini).

5. Olahraga wisata dirgantara (terjun paying, paralayang, gantole, kapal radio control).

6. Olahraga wisata hotel (fitnees, kolam renang, tenis, golf, bilyard).

7. Olahraga wisata permainan tradisional (egrang, patol lele, bebentengan, gobak

sodor).

8. Olahraga wisata spontanitas atau improvisasi (pukul air dalam plastik, menggambil

uang logam yang disimpan dalam pepaya).

Menurut PP RI No. 16 Tahun 2007 Pasal 93 Ayat 3 tentang Penyelenggaraan

Olahraga, ada standar minimal pelayanan olahraga untuk olahraga rekreasi anrata lain:

1. Penyuluh atau instruktur

2. Sanggar/perkumpulan

3. Pelatihan

4. Penataran

5. Invitasi atau festival

6. Perlombaan

7. Prasarana dan sarana; dan

8. Pendanaan

Menurut UU RI No. 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional,

Pembinaan dan Pengembangan Olahraga Rekreasi adalah:

Page 30: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

37

1. Pembinaan dan pengembangan olahraga rekreasi dilaksanakan dan diarahkan

untuk memassalkan olahraga sebagai upaya mengembangkan kesadaran

masyarakat dalam meningkatkan kesehatan, kebugaran, kegembiraan, dan

hubungan sosial.

2. Pembinaan dan pengembangan sebagaimana dimaksud diatas dilaksanakan oleh

pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dengan membangun dan

memanfaatkan potensi sumber daya, prasarana dan sarana olahraga rekreasi.

3. Pembinaan dan pengembangan olahraga rekreasi yang bersifat tradisional

dilakukan dengan menggali, mengembangkan, melestarikan dan memanfaatkan

olahraga tradisional yang ada dalam masyarakat.

4. Pembinaan dan pengembangan olahraga rekreasi dilaksanakan berbasis mayarakat

dengan memperhatikan prinsip mudah, murah, menarik, manfaat dan massal.

5. Pembinaan dan pengembangan olahraga rekreasi dilaksanakan sebagai upaya

menumbuhkembangkan sanggar-sanggar dan mengaktifkan perkumpulan olahraga

dalam masyarakat, serta menyelenggarakan festival olahraga rekreasi yang

berjenjang dan berkelanjutan pada tingkat daerah, nasional, dan internasional.

H. Ruas Jalan

Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,

termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu

lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah

permukaan tanah dan atau air, serta diatas permukaan air, kecuali jalan kereta api,

jalan lori dan jalan kabel (UU No. 38 tahun 2004). Jaringan jalan merupakan salah

satu pembentuk struktur kota, menjadi aspek penting dalam pembangunan wilayah,

ekonomi, sosial dan politik. Melalui fungsinya sebagai sarana transportasi, jaringan

jalan memiliki keterkaitan yang erat dengan pola penggunaan lahan perkotaan. Jalan-

jalan di area kota tertentu dipandang secara umum sebagai area sirkulasi dan rekreasi

publik. Sedangkan menurut Rob Krier (1991: 21) jalan adalah sebagai penyebaran dari

sebuah perumahan / tempat tinggal, rumah-rumah sudah dibangun pada areanya

masing-masing itu menyediakan kerangka kerja untuk pembagian tanah dan

memberikan akses pada kepentingan individu.

Page 31: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

38

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 tentang

Jalan menyatakan manfaat jalan meliputi badan jalan, saluran tepi jalan, dan ambang

pengamannya. Ruang manfaat jalan merupakan ruang sepanjang jalan yang di batasi

oleh lebar, tinggi, dan kedalaman tertentu yang ditetapkan oleh penyelenggara jalan

yang bersangkutan berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Menteri.

I. Kota Kediri

Kota Kediri adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota Kediri

dengan luas wilayah 63,40 km² terbelah oleh sungai Brantas yang membujur dari

selatan ke utara sepanjang 7 kilometer. Artefak arkeologi yang ditemukan pada tahun

2007 menunjukkan bahwa daerah sekitar Kediri menjadi lokasi kerajaan Kediri,

sebuah kerajaan Hindu di abad ke-11. Kota ini merupakan pusat perdagangan utama

untuk gula Indonesia dan industri rokok. Kota ini dinobatkan sebagai peringkat

pertama Indonesia Most Recommended City for Investment pada tahun 2010

berdasarkan survey oleh SWA yang dibantu oleh Business Digest, unit bisnis riset

grup SWA. Di kota ini juga, pabrik rokok kretek Gudang Garam berdiri dan

berkembang. Kota Kediri adalah kota terbesar ketiga di Provinsi Jawa Timur setelah

Surabaya dan Malang. Kediri juga merupakan ibukota dari Karesidenan Kediri yang

terdiri dari beberapa kota dan kabupaten yaitu kabupaten Kediri, Nganjuk,

Tulungagung, Blitar, dan Trenggalek.

Kota ini berkembang seiring meningkatnya kualitas dalam berbagai aspek.

Mulai pendidikan, pariwisata, perdagangan, birokrasi pemerintah, hingga olahraga.

Pusat Perbelanjaan dari tingkat swalayan hingga mall sudah beroperasi di kota ini.

Industri rokok Gudang Garam menjadi penopang mayoritas perekonomian warga

Kediri, yang sekaligus merupakan perusahaan rokok terbesar di Indonesia. Sekitar

16.000 warga kediri menggantungkan hidupnya kepada perusahaan ini. Gudang

Garam menyumbangkan pajak dan cukai yang relatif besar terhadap pemkot Kediri.

Di bidang ekonomi pariwisata, kota ini mempunyai beragam tempat wisata

untuk masyarakat lokal menengah kebawah seperti Kolam Renang Pagora, Water Park

Tirtayasa, Dermaga Jayabaya, Goa Selomangleng, dan Taman Sekartaji. Di area

sepanjang jalan Dhoho menjadi pusat pertokoan terpadat di Kediri, juga di berbagai

Page 32: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

39

area kota banyak didirikan minimarket, cafe, resort, hiburan malam dan banyak tempat

lain yang menjadi penopang ekonomi sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat.

Kota Kediri menerima penghargaan sebagai kota yang paling kondusif untuk

berinvestasi dari sebuah ajang yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat dan

kualitas otonomi. Kediri menjadi rujukan para investor yang ingin menanamkan

modalnya di kota yang sedang berkembang. Beberapa perguruan tinggi swasta,

pondok pesantren, tempat ibadah dan ziarah Katolik berupa Gua Maria Puhsarang juga

memberi dampak ke sektor perekonomian kota ini.

Di bawah kepemimpinan Walikota H.A. Maschut, Kota Kediri mengalami

berbagai perubahan, misalnya pembangunan mal terbesar, hotel bintang 4 pertama

(2005) dan kawasan wisata Selomangkleng bertaraf nasional. Maschut juga

merencanakan pembangunan jembatan baru, meresmikan pasar grosir pertama di Kota

Kediri, merencanakan jalur lingkar luar Kota Kediri dan pembangunan ruko

1. Demografi

Menurut catatan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Kediri, jumlah

penduduk Kota Kediri pada tahun 2012 sebanyak 312.331 jiwa. Kepadatan

penduduk Kota Kediri adalah sebesar 4.926 jiwa per km². Menjadi situs sebuah

ibukota kuno bagi kerajaan Jawa, kota ini adalah salah satu pusat kebudayaan

utama bagi suku Jawa, kota ini juga berisi beberapa reruntuhan kuno dan candi

yang secara penanggalan kembali ke era kerajaan Kediri dan kerajaan Majapahit.

2. Suku bangsa

Mayoritas penduduk Kota Kediri yaitu suku Jawa, diikuti dengan Tionghoa, Batak,

Manado, Ambon, Madura, Sunda, Arab, dan berbagai perantau di luar suku Jawa

lainnya yang tinggal dan menetap.

3. Agama

Berdasarkan Sensus Penduduk Kota Kediri pada tahun 2010, mayoritas penduduk

beragama Islam, diikuti dengan Kristen Protestan, Kristen Katolik, Budha, Hindu,

Khong Hu Chu, dan aliran kepercayaan lainnya.

Banyak tempat ibadah seperti Masjid, Klenteng, Pura, Gereja dan lainnya telah

berdiri ratusan tahun seperti bangunan Gereja GPIB Kediri peninggalan masa

kolonial Belanda, lalu Klenteng Tjio Hwie Kiong. Toleransi dan kerukunan antar

umat beragama terjalin dengan baik.

Page 33: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

40

4. Bahasa

Bahasa Indonesia menjadi bahasa formal di masyarakat Kota Kediri, sedangkan

bahasa jawa yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari dengan

keluarga, tetangga, teman, atau orang-orang sesama penutur bahasa Jawa lainnya.

Berbeda dengan bahasa jawa penduduk Kota Surabaya dan Malang yang memiliki

dialek dan gaya bahasa jawa yang blak-blakan dan egaliter, bahasa Jawa mayoritas

masyarakat Kota Kediri cenderung halus dari segi pemakaian kata dan penuturan.

5. Pendidikan

Di bidang pendidikan, kota ini memiliki puluhan Sekolah Dasar, Sekolah

Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas Negeri dan Swasta, ada tiga

sekolah yang kemudian masuk kedalam segitiga emas pendidikan Kota Kediri

(sekolah bergengsi) yaitu SMA Negeri 2 Kediri, SMA Negeri 1 Kediri dan SMA

Negeri 7 Kediri. Kemudian diikuti oleh Sekolah Menengah Atas lainnya seperti

SMA Negeri 3 Kediri, SMA Negeri 8 Kediri, SMA Negeri 6 Kediri. Dan Sekolah

Menengah Atas swasta seperti SMA Katolik Santo Augustinus Kediri, SMA

Kristen Petra Kediri. Juga berdiri beberapa Perguruan Tinggi lokal, Madrasah,

hingga Pondok Pesantren. Dalam tahap wacana, akan dibangun Universitas

Brawijaya Kampus IV di lahan seluas 23 ha di Mrican, Kota Kediri. Pembangunan

Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lain yang sedang berlangsung adalah

pembangunan Politeknik Negeri Kediri. Universitas Brawijaya Kampus Kediri

telah membuka pendaftaran mahasiswa baru sejak tahun 2011 dan sejak tahun itu

pula perkuliahan sudah dilaksanakan.

6. Olahraga

Kediri adalah kandang bagi klub sepak bola Persik Kediri yang bermain di Liga

Super Indonesia. Tercatat telah memenangkan Piala Liga Indonesia IX & XII pada

tahun 2003 & 2006. Stadion Brawijaya menjadi tempat Persik Kediri bertanding.

J. Sejarah Car Free Day

Sejarah Car Free Day Internasional, telah dimulai sejak zaman krisis minyak

ditahun 1970-an di Amerika dan dilaksanakan di beberapa kota di Eropa pada awal

1990-an. Acara Car Free Day internasional mulai diselenggarakan di kota-kota Eropa

pada tahun 1999 yang merupakan proyek percontohan kampanye Uni Eropa “Kota

Tanpa Mobil (In Town Without My Car)” kampanye ini terus berlanjut hingga kini

Page 34: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

41

dalam bentuk Minngu Mobilitas Eropa (European Mobility Week). Car Free Day telah

dilaksanakan di lebih dari 1500 kota di 40 negara melalui penutupan sebuah penggal

jalan untuk kemudian mengisinya dengan berbagai kegiatan seperti festival jalanan,

bazar, parade sepeda, dan kegiatan olahraga lalinnya. Penutupan jalan akan

memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk kembali berjalan kaki dijalan-jalan

yang biasanya dijejali oleh masyarakat dengan kendaraan pribadi. Untuk melihat hasil

yang lebih nyata, kegiatan ini perlu dilengkapi pengukuran kualitas udara dan kualitas

suara serta lalu lintas kendaraan selama dan sesudah pelaksanaan Car Free Day. Hasil

pengukuran akan menjadikan advokasi kebijakan dan kampanye pentingya

mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.

Sedangkan untuk Indonesia sendiri, Car Free Day lahir di Surabaya sebagai

Kota pertama kali di Indonesia yang menyelenggarakan Car Free Day pada tahun

2000. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari kampanye peningkatan udara kota

yang bertema “Seger Suroboyo Rek”.

Jakarta menyelenggarakan Car Free Day pada tahun 2002, 2003, 2004, 2005,

dan 2006. Kegiatan tersebut pertama kali dilaksanakan oleh koalisi LSM Lingkungan

sebagai wadah penampung aspirasi masyarakat dalam pembuatan kebijakan

publik.Dalam setiap Car Free Day selalu diadakan promosi penggunaann alat

transportasi alternatif untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi seperti

angkutan umum, sepeda, dan fasilitas pejalan kaki.

Dampak positif lain yang hadir dari penerapan Car Free Day adalah animo

masyarakat untuk berolahraga yang meningkat. Ruas-ruas jalan yang ditetapkan

sebagai kawasan Car Free Day hampir selalu dipenuhi masyarakat yang berolahraga.

Mulai dari sekedar berjalan kaki, bersepeda bahkan stress akibat kemacetan selama

hampir satu pekan berusaha mereka obati dengan memanfaatkan Car Free Day untuk

berolahraga atau bersantai bersama keluaraga.

Dalam perkembangannya program Car Free Day mulai diselenggarakan

diberbagai kota-kota besar di Indonesia seperti di Bandung, Medan, juga Solo.

Antusiasme masyarakat akan program Car Free Day ini menunjukkan betapa

jenuhnya mereka akan polusi dan kemacetan serta kerinduan akan udara yang bersih

dan berkualitas sudah berada diubun-ubun. Cerita sukses dibeberapa daerah ini layak

menjadi contoh dan lecutan untuk daerah-daerah lain. Bukan tidak mungkin dengan

Page 35: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

42

kampanye ramah lingkungan seperti Car Free Day, bumi akan kembali menjadi

tempat tinggal yang nyaman.

Kegiatan utama Car Free Day adalah penutupan jalan selama beberapa waktu

dari arus lalu lintas kendaraan. Namun demikian kendaraan angkutan umum masih

bisa melintasi jalan tersebut. Untuk memanfaatkan jalan yang ditutup maka dilakukan

berbagai kegiatan seperti pertunjukan kesenian, hiburan, permainan, olahraga, lomba-

lomba, parade sepeda dan kegiatan festival jalanan lainnya. Kegiatan ini ditujukan

untuk memberikan suasana yang berbeda pada kota tersebut. Melihat kegiatan Car

Free Day yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Car Free Day juga

memberikan manfaat dan dampak positif pada kualitas udara yang kotor oleh

trasnportasi darat.

K. Profil Dhoho Car Free Day

Car Free Day atau Hari Bebas Kendaraan Bermotor merupakan suatu upaya

penekanan tingkat polusi udara yang ditimbulkan oleh emisi gas buang kendaraan

bermotor yang jika dibiarkan akan akan mengakibatkan ancaman pemanasan global

sehingga sudah saatnya kota Kediri melaksanakan pembatasan atau pengurangan

penggunaan kendaraan bermotor, menambah ruang pendistrian / pejalan kaki dan

ruang hijau kota. Oleh karena itu, dalam upaya melindungi bumi dan ancaman

pemanasan global, maka Pemerintah kota Kediri memberlakukan Car Free Day,

terlihat dari beberapa kota yang sudah memberlakukan cukup efektif karena dapat

menurunkan karbon monoksida hingga 67%, natrium oksida sekitar 80% dan debu

sebanyak 34%.

Global Warming atau Pemanasan Global adalah sebuah gejala alam yang

ditandai dengan meningkatnya suhu bumi secara global, hal ini dikarenakan panas

yang terperangkap di bumi yang disebabkan karena polusi udara yang semakin

meningkat. Riset menunjukkan bahwa, penyumbang polusi udara, yang disebabkan

oleh manusia antara lain 75% disebabkan dari sektor transportasi, dan 25% polusi

udara disebabkan dari industri, gas buang pabrik, pembakaran dan pembangkit listrik.

Persentase pembakaran dari sektor transportasi dibagi menjadi 80% dari transportasi

darat (berupa asap knalpot kendaraan bermotor, asap ini mengandung bahan

Page 36: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

43

berbahaya seperti karbon, timbale, dan bahan beracun lainnya) dan 20% dari

transportasi laut dan udara.

Masalah polusi bukan hanya menjadi masalah individual akan tetapi juga

menjadi masalah kota bahkan menjadi masalah nasional sampai internasional. Car

Free Day menjadi salah satu solusi untuk mengurangi dampak dari polusi tersebut dan

dari sisi lain Car Free Day menambah tersedianya ruang publik (public space) yang

dapat dimanfaatkan warga masyarakat kota sebagai wahana / tempat untuk

berkomunikasi, berinteraksi dan mengembangkan seni budaya, entertainment, dan

olahraga, karena keseharian masyarakat sudah merasa jenuh dengan situasi dan

berbagai aktivitas di kota yang terus meningkat serta volume lalu lintas yang terus

meningkat pula. Oleh karena itu, dipilihlah kawasan Car Free Day sebagai tempat

untuk berekreasi dan berkumpul bersama teman dan keluarga.

Mulai hari Minggu, 21 Desember 2014, Pemerintah Kota Kediri mengukir

sejarah baru dengan menggulirkan program pembebasan Jalan Dhoho dari hiruk-pikuk

kendaraan bermotor. Program tersebut disebut dengan nama Dhoho Car Free Day,

yang akan secara kontinyu dilaksanakan setiap hari Minggu mulai jam 05.00 hingga

09.00 masyarakat Kediri mempunyai “tambahan” ruang publik sepanjang -/+ 1,5

kilometer. Kebijakan Pemkot tersebut sudah barang tentu diterapkan setelah melalui

pengkajian dari berbagai aspek. Dengan prasangka baik Pemkot Kediri, seluruh

elemen masyarakat tentu berharap mendapatkan manfaat yang signifikan dari program

tersebut.

1. Alasan Diselenggarakan Dhoho Car Free Day

Alasan mengapa Dhoho Car Free Day di selenggarakan di Sepanjang ruas jalan

Dhoho Kota Kediri, karena semua akses menuju jalan tersebut lebih mudah. Jalan

Dhoho termasuk dalam kecamatan kota yang merupakan salah satu dari tiga

kecamatan di Kota Kediri, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Berada di sebelah

timur sungai brantas, kecamatan kota bisa dibilang merupakan “Jantung” dari Kota

Kediri, karena di sini terdapat kantor Walikota Kota Kediri, pusat dari beberapa

bank nasional maupun swasta berada di jalan Brawijaya, bank-bank itu antara lain

bank BCA, bank Mandiri, bank BNI, bank bank Indonesia (BI). Pusat perbelanjaan

modern maupun tradisional juga terpusat di kecamatan Kota Kediri, seperti ; mall,

pasar setonobetek yang merupakan pasar terbesar Se-kotamadya Kediri, di sini

Page 37: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

44

juga terdapat gedung bioskop yang letaknya satu lokasi dengan golden swalayan,

stasiun radio dan televisi lokal serta alun-alun kota juga terdapat di kecamatan ini.

Di kecamatan ini juga terdapat pusat aneka jajanan maupun makanan khas dari

kota Kediri yaitu ; gethuk pisang, tahu kuning, stik tahu yang bisa kita jumpai di

pusat oleh-oleh khas Kota Kediri di Jalan Patimura dan Yos Sudarso. Selain itu di

Kota Kediri juga terkenal dengan makanan khas yaitu, sambal pecel Kediri dan

sambal tumpang Kediri, serta nasi campur yaitu perpaduan antara sambal pecel dan

sambal tumpang. Makanan khas ini bisa dijumpai di sepanjang jalan Dhoho Kota

Kediri pada saat malam hari hari setelah pertokoan tutup. Di jalan Dhoho juga

terdapat banyak pertokoan pakaian, aneka kerajinan dan swalayan-swalayan. Jalan

Dhoho ini ibarat Jalan Malioboro di Yogyakarta, tapi versi Kota Kediri karena

semua tempat itu berada pada satu jalur jalan yang saling berdekatan, dan tentunya

berada di pusat Kota Kediri.

2. Tanggapan Warga Kota Kediri

Diberlakukanya program Dhoho Car Free Day cukup positif , terlihat dari

antusiasme masyarakat memanfaatkan kawasan Car Free Day dengan melakukan

berbagai aktivitas di sana. Tidak sedikit pula warga yang berharap bahwa program

yang sama juga dilaksanakan di ruas-ruas jalan lainnya di Kota Kediri. Sebagian

masyarakat juga berharap ditambahnya waktu pelaksanaan program Car Free Day.

Meski demikian, dalam upaya untuk memperbaiki kualitas lingkungan di Kota

Kediri, pengelola Kota Kediri jangan cukup merasa puas hanya dengan telah

melaksanakan program Car Free Day. Bagaimanapun, perbaikan lingkungan Kota

Kediri tidak boleh hanya bertumpu pada program Car Free Day yang cuma digelar

sekali dalam sepekan di beberapa titik.

3. Pembukaan Dhoho Car Free day

Setelah di resmikannya Car Free Day di jalan Dhoho, banyak warga Kota

Kediri memanfaatkan lokasi tersebut untuk berolahraga

Page 38: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

45

GAMBAR 2.9

LAUNCHING DHOHO CAR FREE DAY

Minggu 21 Desember 2014 oleh Walikota Kediri.

Sumber : Dokumentasi Dishubkominfo, 2014

GAMBAR 2.10

LOGO DHOHO CAR FREE DAY

Sumber : Dokumentasi Dishubkominfo, 2014

Page 39: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

46

Dibawah ini adalah peta lokasi pelaksanaan Dhoho Car Free Day di sepanjang

ruas jalan Dhoho Kota Kediri

GAMBAR 2.11

PETA LOKASI DHOHO CAR FREE DAY

Sumber: Dokumentasi Dishubkominfo, 2014

Dhoho Car Free Day / Hari Bebas Kendaraan Bermotor merupakan

implementasi dari Peraturan Walikota Kediri No 34 Tahun 2013 Tentang

Pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor di Kota Kediri, BAB I Ketentuan

Umum Pasal 1 ayat 3 yaitu Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau yang biasa

disebut Car Free Day adalah upaya untuk memberikan kesadaran kepada

masyarakat tentang efisiensi penggunaan kendaraan bermotor dan meningkatkan

kualitas ambien udara melalui kegiatan penutupan ruas jalan tertentu selama

beberapa waktu dari arus lalu lintas kendaraan bermotor. Namun, Peraturan

Walikota Kediri tersebut belum dapat terealisasi karena beberapa sebab dan

kendala antara lain adalah peralihan masa jabatan Walikota. Namun pada 21

Desember tahun 2014 pemberlakuan Surat keputusan tersebut dapat direalisasikan

dengan beberapa mengalami revisi kembali menjadi Peraturan Walikota Kediri

Nomor 23 Tahun 2015 yang isinya adalah Perubahan Atas Peraturan Walikota

Kediri Nomor 34 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan

Page 40: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

47

Bermotor Di Kota Kediri. Perubahan atas peraturan Walikota tersebut terkait

dengan alasan menimbang ;

1. Bahwa untuk mengoptimalkan pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor

(Car Free Day) di Kota Kediri, maka perlu ada perubahan ruas jalan dan waktu

pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor;

2. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu

menetapkan Peraturan Walikota tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota

Kediri Nomor 34 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan

Bermotor di Kota Kediri.

Dari perubahan surat keputusan tersebut memutuskan; Menetapkan :

Peraturan Walikota tentang perubahan atas peraturan Walikota Kediri Nomor 34

Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor Di Kota Kediri.

Adapun isi perubahan atas surat keputusan tersebut adalah sebagai berikut ;

Pasal 1

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Walikota Kediri Nomor 34 Tahun 2013

tentang Pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor di Kota Kediri (Berita

Daerah Kota Kediri Tahun 2013 Nomor 34) diubah sebagai berikut :

1. Ketentuan Pasal 4 ayat (2) diubah, sehingga keseluruhan Pasal 4 berbunyi

sebagai berikut :

“BAB IV

PELAKSANAAN HARI BEBAS KENDARAAN BERMOTOR

Pasal 4

(1) Pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor dilakukan dengan penutupan

ruas jalan dari arus lalu lintas kendaraan bermotor.

(2) Ruas jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sepanjang ruas

Jalan Dhoho.

2. Ketentuan Pasal 5 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 5 berbunyi sebagai

berikut :

“Pasal 5

Pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 4 dilaksanakan pada setiap hari Minggu mulai Pukul 06.00 – 09.00 WIB.

Page 41: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

48

Pasal 2

Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap

orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini

dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Kediri.

4. Tujuan Dhoho Car Free Day

Sesuai dengan Surat Keputusan Walikota Nomor 34 Tahun 2013 dalam

BAB II pasal 2 Tentang Tujuan adalah sebagai berikut :

Pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor bertujuan untuk :

a. Pemulihan kualitas udara dan penurunan beban pencemaran udara yang

dihasilkan dari emisi gas buang kendaraan bermotor;

b. Memberikan ruang gerak bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas olahraga

dan rekreasi; dan

c. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengurangi pencemaran udara

melalui pengurangan pemakaian kendaraan bermotor.

5. Kewajiban Dan Larangan Dalam Pelaksanaan Dhoho Car Free Day

Sesuai dengan Surat Keputusan Walikota Nomor 34 Tahun 2013 dalam

BAB V Pasal 7 dan 8 Tentang Kewajiban Dan Larangan adalah sebagai berikut:

(1) Pemerintah Daerah berkewajiban untuk :

a. Mewujudkan kualitas udara yang bersih dan sehat;

b. Menyediakan fasilitas ruang terbuka untuk dapat dipakai sebagai tempat

aktivitas masyarakat umum pada saat pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan

Bermotor;

c. Menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan sebagai pendukung

pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor;

d. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk kelancaran

pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor.

(2) Setiap orang dan/atau masyarakat berkewajiban untuk :

a. Mendukung pelaksanaan acara Hari Bebas Kendaraan Bermotor yang telah

ditetapkan oleh Pemerintah Daerah; dan

b. Ikut menjaga kebersihan, keamanan, ketertiban, dan kelancaran

pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor.

Page 42: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

49

Pasal 8 : Setiap orang dan/atau masyarakat selama pelaksanaan Hari Bebas

Kendaraan Bermotor berlangsung dilarang menggunakan kendaraan

bermotor dilokasi yang ditentukan.

6. Peran Serta Masyarakat

Sesuai dengan Surat Keputusan Walikota Nomor 34 Tahun 2013 dalam

BAB VI Pasal 9 Tentang Peran Serta Masyarakat adalah sebagai berikut:

(1) Setiap anggota masyarakat dapat berperan serta dan berpartisipasi dalam

pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor.

(2) Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan

dengan cara :

a. Memanfaatkan waktu pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor

dengan jalan kaki, bersepeda atau menggunakan sarana transportasi

alternatif lain;

b. Memeriahkan dan memanfaatkan ruang terbuka yang tercipta dari

ditutupnya ruas jalan selama pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor

dengan melakukan kegiatan-kegiatan sosial dan kemasyarakatan, seperti:

melakukan interaksi sosial/bersosialisasi dengan anggota masyarakat yang

lain, mengadakan acara kreasi, dan lain sebagainya.

7. Konsep Dhoho Car Free Day :

a. No Car, No Problem

b. Polusi udara yang di akibatkan oleh emisi kendaraan di upayakan untuk

diturunkan sehingga tidak mengancam kesehatan masyarakat.

c. Menekan angka kemacetan dan kecelakaan lalu lintas di Kota Kediri.

GAMBAR 2.12

SLOGAN DHOHO CAR FREE DAY

Sumber : Dokumentasi Dishubkominfo, 2014

Page 43: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

50

GAMBAR 2.13

PEMBAGIAN SEGMENTASI DHOHO CAR FREE DAY

Sumber : Dokumentasi Dishubkominfo, 2014

Pada perkembangannya pembagian segmentasi pada kawasan Dhoho Car

Free Day tidak berjalan sebagaimana mestinya karena masyarakat mempunyai

zona-zona favorit seperti zona wisata kuliner, zona pesepeda, dan zona partisipasi

hiburan perwakilan dari pelajar atau kecamatan yang paling ramai dikunjungi, akan

tetapi Dishubkominfo selaku sebagai “regulator” mulai mengarahkan para warga

masyarakat untuk tidak fokus hanya pada satu kawasan/zona tertentu agar

kawasan-kawasan yang lain tidak sepi. Oleh karena itu perijinan, penataan, dan

pembagian event di Dhoho Car Free Day tidak terfokus hanya pada satu

kawasan/zona tertentu saja.

Walaupun kenyataanya seperti ini, akan tetapi Dhoho Car Free Day

diharapkan mampu untuk menurunkan tingkat emisi gas yang berasal dari asap

kendaraan bermotor. Berbagai pertunjukkan mewarnai pembukaan Car Free Day

di Kota Kediri. Yang menarik, di area Car Free Day tersebut, masyarakat Kota

Kediri akan diajak senam bersama dan menyaksikan aksi atlet Kota Kediri.

Page 44: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

51

Rencananya, atlet yang akan pamer kemampuan di cabang olahraga (cabor) sepak

takraw, wushu, sepeda, aeromodelling, dan senam. Masyarakat juga akan

mendapat hiburan alunan musik dari artis-artis Kediri juga kreatifitas dari pelajar

seluruh kota Kediri yang sudah terjadwal dari Disbudparpora.

Semua komunitas warga Kediri tumpah ruah di acara Car Free Day ini, jadi

tidak heran apabila pada kawasan Car Free Day selalu dipenuhi pertunjukkan-

pertunjukkan seru dan kreatif, yang hampir mirip dengan karnaval. Mulai dari aksi

bersepeda santai, senam pagi, pentas musik, komunitas BMX, skateboard, maupun

pawai-pawai nan unik ada disini setiap Minggu pagi. Mereka semua berkumpul

menjadi satu di Jalan Dhoho untuk menunjukkan solidaritas terhadap lingkungan.

Tidak heran apabila Kota Kediri dikenal sebagai kota yang kreatif dan inovatif.

Kegiatan Dhoho Car Free Day tidak lepas dari campur tangan Dinas

Perhubungan Pemerintah Kota Kediri, yang mempunyai tugas pokok yaitu,

menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang lalu lintas, angkutan dan teknis

sarana prasarana.

8. Visi Dan Misi Dinas perhubungan Komunikasi Dan Informatika Kota Kediri

a. Visi :

Terwujudnya Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Kediri

sebagai institusi yang Profesional dalam Pelayanan Jasa Perhubungan Darat

komunikasi dan Informatika

b. Misi :

1) Menjalankan administrasi perkantoran secara tertib dan akuntabel

2) Mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan yang tertib dan nyaman

3) Mewujudkan pelayanan perpakiran yang nyaman

4) Mewujudkan pelayanan pengujian kendaraan bermotor yang mudah dan

akuntabel

5) Mewujudkan pelayanan jasa komunikasi dan informatika yang tertib dan

akuntabel.

c. Dasar :

Peraturan Walikota Kediri Nomor 75 Tahun 2008 Tentang uraian tugas, Fungsi

dan tata kerja dinas Perhubungan komunikasi dan Informatika.

Page 45: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

52

GAMBAR 2.14

LOKASI PERSONIL PENGAMANAN DHOHO CAR FREE DAY

Sumber : Dokumentasi Dishubkominfo, 2014

9. Kendala-kendala dalam Dhoho Car Free Day

Car Free Day atau Hari bebas Kendaraan bermotor mulai diterapkan di

Kota Kediri sejak 21 Desember 2014. Pemberlakuan hari bebas kendaraan

bermotor ini sebenarnya sudah digagas sejak tahun 2013, namun dalam

pelaksanaannya terus tertunda dan mengalami beberapa permasalahan atau

kendala. Berikut adalah beberapa kendala yang ada di Dhoho Car Free Day antara

lain :

Page 46: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

53

a. Sebelum Pelaksanaan Dhoho Car free Day

Pelaksanaan Dhoho Car free Day banyak menimbulkan pro dan kontra

terutama dari kalangan pedagang, merela menganggap Car Free Day justru

akan menurunkan omset penjualan. Banyak pedagang yang menolak adanya

Dhoho Car Free Day, maka untuk mengantisipasi penolakan dari sejumlah

pihak Pemkot mengadakan sosialisasi kepada warga. Sosialisasi kepada warga

tersebut akan dilakukan melalui berbagai pertemuan yang dihadiri warga

Kediri.

b. Saat Pelaksanaan Dhoho Car Free Day

1) Sepeda motor masih melintasi kawasan Dhoho Car Free Day.

Berbagai pelanggaran masih mewarnai pelaksanaan Car Free Day yang

berlangsung di sepanjang ruas jalan Dhoho. Sejumlah kendaraan bermotor

terlihat nekat untuk melintas di tengah-tengah masyarakat yang sedang

beraktivitas. Pelanggaran yang masih terlihat jelas adalah banyak warga

yang menuntun kendaraan melalui gang tikus mereka menyebrangi jalan

Dhoho dari sis selatan ke utara begitu pula sebaliknya. Akan tetapi saat ini

para warga yang melanggar sudah ditindak tegas yakni dengan cara

menilang para pelanggar tersebut.

2) Hewan peliharaan yang buang kotoran sembarangan.

Bertebaran kotoran hewan di sejumlah area Car Free Day mulai dikeluhkan

oleh sebagian masyarakat. Hal itu mengakibatkan kawasan di Car Free Day

menjadi bau dan terkadang juga sebagaian pengunjung menjadi risih.

Sejumlah hewan yang di bawa oleh komunitas pecinta hewan, membuang

kotoran sembarangan di jalan. Terkadang hewan tersebut membuang

kotoran yang ada di sebelah kiri dan kanan ruas jalan Dhoho. Seharusnya

hal ini menjadi pekerjaan rumah yang sangat serius bagi Pemkot Kediri

terhadap kenyamanan pengunjung Car Free Day. Oleh karena itu, perlu

ditindak tegas terhadap para komunitas pecinta hewan yang membawa

hewan peliharaannya ke area Car Free Day.

3) Area atau jalur jalan yang semakin lama semakin sempit.

Alasan kenapa Car Free Day dilaksanakan di jalan Dhoho karena jalan

tersebut merupakan jalur utama yang berada di pusat kota dan pusat

Page 47: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

54

perdagangan di Kota Kediri, sehingga mudah ditemukan dan dijangkau oleh

warga Kediri. Pada awalnya pelaksanaan hari bebas kendaraan ini berjalan

sangat tertib dan alokasi waktunya adalah empat jam yakni dari pukul 05.00

sampai 09.00 WIB, tapi dalam perkembangannya area Dhoho Car Free Day

dimanfaatkan oleh pedagang kaki lima untuk berjualan pada area tepi jalan

dan bahkan memakan separo badan jalan. Hal ini mengakibatkan semakin

sempitnya area untuk melakukan olahraga bahkan pesepeda juga harus

menuntun sepedanya karena terlalu padatnya pengunjung dan terlalu

banyaknya pedagang yang berjualan di area Dhoho Car Free Day Oleh

karena itu ini merupakan tugas dari Pemkot kota Kediri bekerjasama dengan

Dishubkominfo untuk mengatur kembali area-area yang boleh digunakan

untuk berjualan dan area-area yang digunakan untuk aktifitas olahraga

rekreasi agar tujuan utama bahwa Dhoho Car Free Day memang untuk

ruang terbuka olahraga rekreasi masyarakat khususnya masyarakat Kota

Kediri. Di samping itu kesadaran masyarakat selaku sesama pengguna jalan

harus lebih ditingkatkan, agar tercipta rasa toleransi serta kondisi yang aman

dan tenteram.

c. Setelah Pelaksanaan Dhoho Car Free Day

Dari awal, saat dan akhir pelaksanaan Dhoho Car Free Day selalu memberikan

masalah atau kendala baru. Setelah penyelengaraan Car Free Day ternyata

menyisakan sampah yang tidak sedikit. Dinas Kebersihan dan Pertamanan

(DKP) mencatat, sedikitnya tiga bahkan lebih tong sampah berupa plastik, sisa

makanan dan kertas selebaran, memenuhi area penyelenggaraan kegiatan bebas

kendaraan bermotor tersebut. Sebagian besar sampah tersebut dihasilkan oleh

para pengunjung Dhoho Car Free Day itu sendiri dan hal itu disebabkan karena

minimnya sarana tong sampah di jalan Dhoho. Tidak ketinggalan juga perilaku

pedagang kaki lima yang selalu meninggalkan sampah seusai berjualan. Semua

itu butuh kesadaran dan pengetahuan akan pentingnya membuang sampah pada

tempatnya dan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

Page 48: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

55

L. Pengertian Minat

Minat merupakan salah satu unsur kepribadian yang memegang peranan dalam

mengambil keputusan masa depan. Minat menurut Suryasubrata (1988: 109) adalah

kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada suatu obyek atau menyenangi

suatu obyek. Apabila seseorang mempunyai ketertarikan pada suatu obyek maka orang

tersebut akan senang mempelajari suatu obyek tersebut. Menurut Abror (1998: 112)

yang dikutip dari Crow and Crow menerangkan bahwa minat atau interest bisa

berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita cenderung atau merasa tertarik

pada orang, benda atau kegiatan ataupun bisa berupa pengalaman yang efektif yang

dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Dengan kata lain, minat menjadi penyebab

kegiatan dan penyebab partisipasi dalam kegiatan.

Menurut Slameto (2007: 180) minat sebagai suatu rasa lebih suka dan rasa

ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada

dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu

diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Lebih

lanjut Hurlock (1993: 114) minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang

untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Bila mereka

melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan, mereka merasa berminat. Ini kemudian

mendatangkan kepuasan, bila kepuasan berkurang dan minatpun berkurang.

Sedangkan menurut Efendi (1985: 123) mendefinisikan minat adalah

kecenderungan yang timbul apabila individu tertarik kepada sesuatu karena sesuai

dengan kebutuhan atau merasakan bahwa ssesuatu yang akan dipelajari, dirasakan

bermakna bagi dirinya. Selanjutnya menurut Sardiman (2011: 76) minat diartikan

sebagai kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara

situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya

sendiri.

Minat ialah sesuatu pemusatan perhatian yang tidak disengaja yang terlahir

dengan penuh kemauannya dan yang tergantung dari bakat dan lingkungan (Sujanto,

2008: 92). Jadi minat muncul apabila individu tersebut tertarik kepada sesuatau yang

dirasakan bermakna serta dibutuhkan. Mappiare (1994: 62) mengemukakan bahwa

minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan,

Page 49: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

56

harapan, pendirian, prasangka, rasa takut, atau kecenderungan-kecenderungan lain

yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.

Menurut Ngalim Purwanto (2007: 56) menyatakan bahwa minat mengarahkan

perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu,

selanjutnya apa yang menarik minat seseorang mendorongnya untuk berbuat lebih giat

dan baik. Djaali (2007: 99) menyatakan bahwa ”Minat yang besar (keinginan yang

kuat) terhadap sesuatu merupakan modal besar untuk mencapai tujuan”.

Berdasarkan pendapat tersebut diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa

minat adalah suatu keadaan psikis dimana seseorang menaruh perhatian pada sesuatu

dan disertai keinginan untuk mengetahui, memiliki, mempelajari, dan

membuktikannya. Minat dibentuk setelah memperoleh informasi tentang obyek

dengan didasari atas kemauan, melibatkan perasaaan, dan diiringi rasa senang yang

terarah pada suatu obyek atau kegiatan tertentu. Minat terbentuk oleh adanya unsur-

unsur rasa tertarik, perhatian, harapan, bakat, kesadaran individu, pengalaman,

kepribadian, lingkungan, aktivitas, alat / faslitas dan perasaan senang yang membuat

individu ada kecenderungan untuk berhubungan lebih aktif lagi terhadap obyek yang

menjadi pusat perhatiannya.

1. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat

Minat seseorang tidak timbul secara tiba-tiba. Minat tersebut ada karena

pengaruh dari beberapa faktor. Menurut Adityaromantika (2010: 12) faktor-faktor

yang mempengaruhi minat seseorang, antara lain:

a. Faktor dari dalam

Faktor internal adalah sesuatu yang membuat seseorang berminat yang

datangnya

dari dalam diri. Menurut Reber dalam Muhibbin Syah (2005: 151) faktor

internal tersebut adalah pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi dan

kebutuhan.

b. Faktor dari luar

Faktor eksternal adalah sesuatu yang membuat individu berminat yang

datangnya dari luar diri, seperti: dorongan dari orang tua, dorongan dari guru,

rekan, tersedianya sarana dan prasarana atau fasilitas dan keadaan lingkungan.

Page 50: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

57

Menurut Sri Rumini yang dikutip oleh Hartono Widiyatmoko (2010: 14)

bahwa minat dapat dipengaruhi oleh faktor pekerjaan, sosial, ekonomi, bakat,

umur, jenis kelamin, pengalaman kepribadian dan lingkungan. Sedangkan menurut

Hurlock dalam Hartono Widiyatmoko (2010: 14) bahwa semua minat mempunyai

2 (dua) aspek yaitu:

a. Aspek Kognitif didasarkan atas konsep yang dikembangkan anak melalui

bidang yang berkaitan dengan minat

b. Aspek Afektif atau bobot emosional, konsep yang membangun aspek kognitif

yang dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat.

Menurut Whiterington (1985: 136) membagi minat menjadi 2 macam, yaitu:

a. Minat primitif yaitu minat biologis yaitu minat yang timbul dari kebutuhan-

kebutuhan jaringan yang berkisar pada soal-soal makanan, comfort, dan

kebebasan. Jadi pada jenis minat ini meliputi kesadaran tentang kebutuhan yang

langsung dapat memuaskan dorongan untuk mempertahankan organisme.

b. Minat kultural atau minat sosial yaitu minat yang berasal dari belajar yang lebih

tinggi tarafnya, minat ini meliputi kekayaan, bahasa simbol, harga diri atau

prestise sosial dan sebagainya. Jadi minat kultural disini lebih tinggi nilainya

dari pada minat primitif.

Sedangkan menurut Adityaromantika (2010: 12), faktor-faktor yang

menimbulkan minat pada diri seseorang terhadap sesuatau dapat digolongkan

sebagai berikut:

a. Faktor kebutuhan dari dalam

Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani dan

kejiwaan.

b. Faktor motif sosial

Timbulnya minat dari dalam diri seseorang dapat didorong oleh motif sosial

yaitu kebutuhan untuk mendapatkan pengakkuan, penghargaan dari lingkungan

dimana individu berada.

c. Faktor emosional

Faktor yang merupakan ukuran intensitas seseorang dalam menaruh perhatian

terhadap suatu kegiatan atau obyek tertentu.

Page 51: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

58

Seseorang memiliki minat dari pembawaanya dan memperoleh perhatian

dan berinteraksi dengan lingkungannya sehingga minat tumbuh dan berkembang.

Dari kajian teori diatas maka peneliti menyimpulkan faktor-faktor yang

mempengaruhi minat masyarakat kota Kediri terhadap olahraga rekreasi yang

dilakukan dikawasan Car Free Day adalah sebagai berikut:

a. Faktor dari dalam (instrinsik)

Suatu perbuatan yang memang diinginkan karena seseorang senang

melakukannya. Minat datang dari dalam diri orang itu sendiri dan orang itu

senang melakukan perbuatan itu. Dalam penelitian ini yang sangat dominan

sebagai indikator untuk mengetahui minat masyarakat kota Kediri dalam

indikator instrinsik meliputi rasa tertarik, rasa perhatian, dan aktivitas. Sedang

faktor ekstrinsik meliputi lingkungan dan sarana prasarana. Faktor yang

menjadi indikator minat masyarakat kota Kediri terhadap olahraga rekreasi

yang dilakukan dikawasan Car Free Day adalah :

1) Rasa tertarik

Rasa tertarik muncul ketika kita melihat sesuatu yang menarik perhatian kita

dan dialami dalam kualitas senang atau tidak senang yang membuat rasa

tertarik itu muncul pada diri seseorang.

Menurut Sumardi Suryabrata (2007: 66) perasaan didefinisikan sebagai

suatu gejala psikis yang bersifat suatu subyektif yang umumnya

berhubungan dengan gejala-gejala mengenal dan dialami dalam kualitas

senang atau tidak senang dalam berbagai taraf. Sedangkan menurut Dendy

Sugono (2008: 146) tertarik adalah keadaan atau peristiwa tertarik. Jadi dari

beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa rasa tertarik adalah

peristiwa kejiwaan yang kita alami dengan senang dalam hubungan

peristiwa mengenal dan bersifat subyektif.

2) Perhatian

Perhatian muncul dari diri seseorang apabila melihat suatu kejadian atau

obyek yang menarik sehingga perhatian tersebut tertuju pada suatu obyek.

Menurut Slameto (2007: 105), perhatian adalah kegiatan yang dilakukan

seseorang dalam hubungannya dengan pilihan rangsangan yang datang dari

lingkungan. Sedangkan menurut Sumardi Suryabrata (2007: 14), perhatian

Page 52: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

59

adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang

dilakukan.Jadi dari beberapa pandapat diatas dapat disimpulakan bahwa

perhatian adalah kreatifitas jiwa yang tinggi yang semata-mata tertuju pada

suatu obyek.

3) Aktivitas

Kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan seseorang dalam melakukan

aktivitas tertentu yang membuat seseorang mendapat kesibukan tertentu.

Menurut Sumardi Suryabrata (2007: 97), aktivitas adalah banyak sedikitnya

orang menyatakan diri, menjelmakan perasaan-perasaan dari pikiran-

pikiranya dalam tindakan yang spontan. Sedangkan menurut Dendy Sugono

(2008: 31), aktivitas adalah keaktifan, kegiatan kerja / salah satu kegiatan

kerja yang dilakukan dalam tiap bagian di dalam perusahaan. Jadi menurut

beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas adalah

banyak sedikitnya orang menyatakan diri menjelmakan perasaan-

perasaannya dan pikiran-pikirannya dalam tindakan spontan.

b. Faktor dari luar (ekstrisik)

1) Lingkungan

Tempat seseorang melakukan aktivitas dan tempat seseorang melakukan

interaksi pada masyarakat luas. Menurut Dendy Sugono (2008: 831),

lingkungan adalah daerah atau kawasan yang termasuk didalamnya.

Lingkungan yang mendukung menyebabkan seseorang berkeinginan untuk

memanfaatkan keadaan tersebut untuk mendukung minatnya.

2) Alat/fasilitas

Alat atau fasilitas merupakan alat bantu untuk memperlancar

berlangsungnya suatu kegiatan/aktivitas. Menurut Dendy Sugono (2008:

389) fasilitas adalah sarana untuk memperlancar fungsi. Fasilitas yang

mendukung menyebabkan seseorang berkeinginan untuk lebih

memanfaatkan keadaan tersebut sebagai sarana untuk mendukung minatnya.

2. Unsur-unsur Minat

Menurut Abdul Rahman Abror (1993: 112) menjabarkan unsur-unsur minat

sebagai berikut:

Page 53: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

60

a. Unsur kognisi (mengenal), dalam arti minat itu didahului oleh pengetahuan dan

informasi mengenai obyek yang dituju oleh minat tersebut.

b. Unsur emosi (perasaan), karena dalam partisipasi atau pengalaman itu disertai

dengan perasaan tertentu (biasanya perasaan senang).

c. Unsur konasi (kehendak), merupakan kelanjutan dari kedua unsur tersebut yaitu

perwujudan dalam bentuk kemauan dan hasrat untuk melakukan suatu kegiatan.

Menurut Adityaromantika (2010: 12) seseorang dikatakan berminat

terhadap sesuatu bila individu itu memiliki beberapa unsur antara lain:

a. Perhatian

Seseorang dikatakan berminat apabila seseorang disertai adanya perhatian,

yaitu kreatifitas jiwa yang tinggi yang semata-mata tertuju pada suatu obyek,

jadi seseorang yang berminat terhadap sesuatu obyek pasti perhatiannya akan

memusat terhadap sesuatu obyek tersebut.

b. Kesenangan

Perasaan senang terhadap suatu obyek baik orang atau benda akan

menimbulkan minat pada diri seseorang, seseorang merasa tertarik kemudian

pada saatnya timbul keinginan yang dikehendaki agar obyek tersebut menjadi

miliknya. Dengan demikian maka individu yang bersangkutan berusaha untuk

mempertahankan obyek tersebut.

c. Kemauan

Kemauan yang dimaksud adalah dorongan yang terarah pada suatu tujuan yang

dikehendaki oleh akal pikiran. Dorongan ini akan melahirkan timbulnya suatu

perhatian terhadap suatu obyek. Sehingga dengan demikian akan muncul minat

seseorang yang bersangkutan.

Dari beberapa pendapat diatas diidentifikasikan unsur-unsur minat sebagai

berikut:

a. Adanya kecenderungan untuk kebutuhan dalam jiwa seseorang (unsur kognitif).

b. Adanya pemusatan perhatian individu.

c. Adanya rasa senang pada individu, baik keinginan untuk mengetahui,

melaksanakan maupun membuktikan lebih lanjut.

d. Adanya pemusatan pikiran, perasaan dan kemauan atau perhatian terhadap

suatu obyek tersebut menarik perhatian.

Page 54: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

61

Berdasarkan identifikasi unsur dan faktor yang mempengaruhi minat dapat

disimpulkan bahwa minat merupakan suatu kecenderungan dalam diri individu

untuk tertarik pada suatu obyek, aktivitas dan merasa senang untuk terlibat dalam

aktivitas tersebut dan dilakukan dengan kesadaran diri sendiri. Minat sangat

penting peranannya dalam kehidupan individu, minat membantu penyesuaian

pribadi dan sosial sesorang maka perlu ditemukan dan dipupuk sejak dini. Untuk

membedakan minat dengan kesenangan sementara.

M. Pengertian Motivasi

Motif dan motivasi mempunyai hubungan yang erat dan tidak dapat dipisahkan.

Menurut Hamzah B. Uno (2008: 3), istilah kata motivasi berasal dari kata motif yang

dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang

menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif adalah daya penggerak

dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi tercapainya tujuan

tertentu. Dengan demikian, motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri

seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam

memenuhi kebutuhannya.

Motivasi adalah sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk bertindak. Orang

yang tidak mau bertindak sering kali disebut tidak memiliki motivasi. Alasan atau

dorongan itu bisa datang dari luar maupun dari dalam diri. Sebenarnya pada dasarnya

semua motivasi itu datang dari dalam diri, faktor luar hanyalah pemicu munculnya

motivasi tersebut. Motivasi dari luar adalah yang pemicunya datang dari luar diri kita.

Sementara motivasi dari dalam ialah motivasinya muncul dari inisiatif diri kita sendiri.

Menurut Masnur yang dikutip oleh Hamdani (2011: 290) mendefinisikan

bahwa motivasi adalah daya atau perbuatan yang mendorong seseorang, tindakan atau

perbuatan merupakan gejala sebagai akibat dari adanya motivasi tersebut. Good dan

Brophy (1990) dalam Husdarta (2010: 116) menambahkan bahwa motivasi adalah

proses aktualisasi generator penggerak internal di dalam diri individu untuk

menimbulkan aktivitas, menjamin kelangsungannya dan menentukan arah atau haluan

aktivitas terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Perilaku manusia pada hakekatnya berorientasi pada tujuan dengan kata lain

bahwa perilaku individu pada umumnya dirangsang oleh keinginan untuk mencapai

Page 55: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

62

beberapa tujuan. Satuan dasar dari setiap perilaku adalah kegiatan. Dengan demikian

semua perilaku itu adalah serangkaian kegiatan-kegiatan. Jadi perilaku individu tidak

berdiri sendiri, selalu ada hal yang mendorongnya dan tertuju pada suatu tujuan yang

ingin dicapainya. Tujuan dan faktor pendorong itu mungkin didasari oleh individu,

tetapi mungkin juga tidak, sesuatu yang kongkrit ataupun abstrak.

Para ahli seringkali menjelaskan perilaku individu ini dengan tiga pertanyaan

pokok, yaitu: Apa (What), Bagaimana (How), dan Mengapa (Why). Apa yamg ingin

dicapai oleh individu atau apa tujuan individu, bagaimana cara mencapainya dan

mengapa individu melakukan kegiatan tersebut. Apa yang ingin dicapai atau tujuan

individu mungkin sama, tetapi bagaiman mencapai dan mengapa individu ingin

mencapainya mungkin berbeda. Cara atau kegiatan yang dilakukan individu mungkin

sama, tetapi tujuan dan faktor-faktor pendorongnya mungkin berbeda. Demikian juga

hal-hal yang mendorong perbuatan individu mungkin sama tetapi tujuan dan cara

individu mencapainya bisa berbeda. Bagaimanapun variasinya tetapi ketiga komponen

perilaku individu tersebut selalu ada dan merupakan satu kesatuan (Sukmadinata,

2004: 60).

Menurut Mc. Donald dalam Sardiman (2011: 73) mengemukakan bahwa

“Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan

munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan”. Dari

pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting:

1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap

individu manusia. Perkembangan motivasi akan membaawa beberapa perubahan

energi di dalam sistem “neurophysiological” yang ada pada organisme manusia.

Karena menyangkut perubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari

dalam diri manusia), penampakkannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.

2. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa / “feeling”, afeksi seseorang. Dalam hal

ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang

dapat menentukan tingkah laku manusia.

3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini

sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi memang

muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculanya karena terangsang /

Page 56: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

63

terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan

menyangkut soal kebutuhan.

Dari beberapa penjelasan dan pengertian tentang motivasi diatas maka dapat

disimpulkan bahwa motivasi adalah daya atau perbuatan yang mendorong seseorang

untuk berbuat sebagai proses aktualisasi generator penggerak internal yang ada di

dalam diri individu dan menentukan arah atau haluan aktivitas terhadap pencapaian

tujuan yang telah ditetapkan. Motivasi sebagai sesuatu yang kompleks dan motivasi

akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia,

sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi,

untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya

tujuan, kebutuhan atau keinginan.

1. Teori Tentang Motivasi

Menurut Husdarta (2011: 35) ada beberapa macam teori tentang motivasi antara

lain:

a. Teori Hedonisme

Teori hedonisme adalah teori yang beranjak dari pandangan klasik pada

hakikatnya manusia akan memilih aktivitas yang menyebabkan merasa gembira

dan senang. Begitu pula halnya dalam memilih aktivitas olahraga.

b. Teori Naluri

Teori naluri adalah teori yang menghubungkan perilaku manusia dengan

berbagai naluri. Misalnya naluri untuk mempertahankan diri, mengembangkan

diri, dll. Semua aktivitas dan perilakunya digerakkan oleh nalurinya tersebut.

c. Teori Kebudayaan

Teori kebudayaan adalah teori yang menghubungkan tingkah laku manusia

berdasarkan pada kebudayaan tempat seseorang tersebut berada.

d. Teori Kebutuhan

Adalah teori yang menggagas bahwa tingkah laku manusia pada hakikatnya

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan.

Menurut Maslow dalam Winardi (2004: 13), terdapat lima tingkat

kebutuhan pokok manusia, sedangkan kelima tingkatan kebutuhan pokok yang

dimaksud dapat dilihat pada gambar berikut :

Page 57: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

64

GAMBAR 2.15

HIERARKI KEBUTUHAN DARI MASLOW

Sumber: Winardi (2004: 13)

Adapun kelima tingkatan kebutuhan pokok dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Kebutuhan fisiologis (physiological needs) merupakan kebutuhan dasar yang

bersifat primer dan vital, yang menyangkut fungsi-fungsi dasar dari

organisme manusia, seperti kebutuhan akan pangan, sandang dan papan,

kesehatan fisik, kebutuhan seks, dan sebagainya.

b. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan (safety and security), seperti terjamin

keamanannya, terindung dari bahaya dan ancaman penyakit, perang,

kemiskinan, kelaparan, perlakuan tidak adil, dan sebagainya.

c. Kebutuhan sosial (social needs), meliputi kebutuhan akan dicintai,

diperhitungkan sebagai pribadi, diakui sebagai anggota kelompok, rasa setia

kawan, kerjasama.

d. Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs), termasuk kebutuhan dihargai

karena prestasi, kemampuan, kedudukan, status, pangkat, dan sebagianya.

e. Kebutuhan akan aktualisasi diri (self actualization), seperti kebutuhan

mempertinggi potensi-potensi yang dimiliki, pengembangan diri secara

maksimum, kreastivitas dan ekspresi diri.

Tingkat atau hirarki kebutuhan dari Maslow ini merupakan kerangka acuan

yang dapat digunakan sewaktu-waktu bilamana diperlukan untuk mempraktikkan

Page 58: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

65

tingkat kebutuhan mana yang mendorong seseorang yang akan dimotivasi

bertindak melakukan sesuatu.

Berdasarkan dari beberapa teori tentang motivasi yang telah diuraikan,

peneliti mengetahui bahwa setiap teori memliki kelemahan dan kekurangan

masing-masing. Namun jika peneliti hubungkan dengan manusia sebagai pribadi

dalam kehidupan sehari-hari, teori-teori motivasi yang telah dikemukakan

ternyata memiliki hubungan yang komplementer yang berarti saling melengkapi

satu sama lain. Oleh kaeana itu, di dalam penerapannya peneliti tidak boleh

terpaku atau cenderung pada salah satu teori saja. Peneliti dapat mengambil

manfaat dari beberapa teori sesuai dengan situasi dan kondisi sesorang pada saat

peneliti melakukan tindakan motivasi.

2. Motivasi Dalam Olahraga

Menurut Gould dan Petlichkoff dalam Ali Maksum (2011: 67), motivasi

orang melakukan olahraga ada berbagai macam, yaitu:

a. Memperbaiki keterampilan

b. Mendapatkan kesenangan -

c. Mendapatkan teman

d. Memperoleh pengalaman yang menantang

e. Mendapatkan kesuksesan

f. Kebugaran

Sementara itu, Wankel (1890) yang dikutip oleh Ali Maksum (2011: 67)

mengemukakan bahwa orang yang berpartisipasi dalam aktivitas fisik pada

awalnya karena (1) faktor kesehatan, (2) mengurangi berat badan, (3) kebugaran,

(4) ingin tantangan, dan (5) merasa lebih baik dengan melakukan aktivitas fisik.

Setelah beberapa waktu kemudian mulai berkembang dan bergeser kepada alasan

(1) kesenangan, (2) pengelolaan kepemimpinan, (3) sebagai aktivitas diri, dan (4)

karena faktor sosial.Perlu dicatat disini bahwa berdasarkan pendapat diatas

menggunakan istilah aktivitas fisik (physical activity), dan bukan

olahraga.Aktivitas fisik adalah semua bentuk gerakan dalam kehidupan sehari-

hari, termasuk didalamnya bekerja, rekreasi, latihan, dan aktivitas olahraga.

Berbagai macam motivasi orang melakukan aktivitas olahraga. Dari

alasan-alasan yang sangat sederhana, seperti mendapatkan kesenangan sampai

Page 59: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

66

yang relatif kompleks seperti praktek kepemimpinan. Olahraga pada

kenyataannya memang merupakan wahana pengembangan diri. Banyak nilai-nilai

yang diajarkan dan didapatkan dari keikutsertaan seseorang dalam aktivitas

olahraga.

Meskipun banyak motivasi orang melakukan aktivitas olahraga sebagai

mana yang dikemukakan, akan tetapi berdasarkan hasil survei BPS tahun 2003,

sebagian besar (65,2%) masyarakat melakukan olahraga untuk tujuan menjaga

kesehatan, dan hanya sebagian kecil (7,8%) yang untuk tujuan prestasi.

Partisipasi seseorang dalam olahraga mencerminkan minat dan

apresiasinya terhadap kegiatan olahraga. Semakin tinggi tingkat partisipasi

seseorang dalam berolahraga menunjukkan semakin tingginya minat dan

apresiasinya terhadap olahraga. Berdasarkan data nasional (survei yang dilakukan

oleh BPS bekerjasama dengan Dirjen Olahraga, 2004) disebutkan bahwa selama

periode 1994 - 2000, terjadi penurunan tingkat partisipasi berolahraga masyarakat

secara signifikan. Pada tahun 1994 angka partisipasi sebesar 35,3% sementara

pada tahun 2000 turun menjadi 22,6%. Partisipasi mengalami peningkatan pada

tahun 2003 menjadi sebesar 25,4%.

Pola partisipasi masyarakat dalam berolahraga tampaknya dipengaruhi oleh

kondisi geografis atau wilayah tempat tinggal yang meliputi wilayah perkotaan

dan pedesaan. Hasil survei nasional tahun 2003 menunjukkan bahwa angka

partisipasi olahraga masyarakat perkotaan sebesar 32,1% sementara untuk daerah

pedesaan sebesar 20,4%. Provinsi dengan angka partisipasi tertinggi berturut-turut

adalah Banten (42,71%), DKI Jakarta (40,3%), dan Yogyakarta (32,9%).

Sebaliknya, provinsi dengan angka partisipasi terendah berturut-turut adalah

Sulawesi Selatan (19,9%), Lampung (20,2%), dan Papua (20,5%).

3. Macam-macam Motivasi

Berbicara tentang macam atau jenis motivasi dapat dilihat dari berbagai

sudut pandang. Dengan demikian, motivasi atau moti-motif yang aktif itu sangat

bervariasi. Berbagai macam atau jenis motivasi menurut Sardiman (2011: 86-91)

anatara lain adalah sebagai berikut:

Page 60: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

67

a. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya.

1) Motif - motif bawaan.

Yang dimaksud dengan motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak

lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari. Misalkan: dorongan untuk

makan, dorongan untuk minum, dorongan untuk bekerja, dan lain

sebagainya. Motif itu sering kali disebut motif yang diisyarakatkan secara

biologis.

2) Motif-motif yang dipelajari.

Maksudnya motif yang timbul karena dipelajari. Misalkan: dorongan untuk

belajar suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengajar sesuatu

dalam masyarakat. Motif-motif itu sering kali disebut motif yang

diisyaratkan secara sosial.

b. Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis.

1) Kebutuhan-kebutuhan organis yakni motif-motif yang berhubungan

dengan kebutuhan-kebutuhan bagian dalam dari tubuh (kebutuhan-

kebutuhan organis), seperti: lapar, haus, kekurangan zat pembakar,

kebutuhan bergerak dan istirahat/tidur, dan sebagianya.

2) Motif-motif darurat (emergency motives), aialah motif-motif yang timbul

jika situasi menuntut timbulnya tindakan kegiatan yang cepat dan kuat dari

diri seseorang. Dalam hal ini motif itu timbul bukan atas kemauan

seseorang tersebut, tetapi karena perangsang dari luar yang menarik kita.

3) Motif obyektif ialah motif yang diarahkan/ditujukan karena obyek atau

tujuan tertentu disekitar lingkungan. Motif ini timbul karena adanya

dorongan dari dalam diri seseorang (orang tersebut menyadarinya).

c. Motivasi jasmaniah dan rohaniah.

Yang termasuk motivasi jasmaniah seperti: reflex, insting otomatis, nafsu.

Sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah adalah kemauan. Soal kemauan

itu pada setiap diri manusia terbentuk melalui empat momen, antara lain:

momen timbulnya alasan, momen pilih, momen putusan, momen terbentunya

kemauan.

Page 61: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

68

d. Motivasi instrinsik dan ekstrinsik.

1) Motivasi instrinsik.

Menurut Thornburgh dalam Elida Prayitno (1989: 10-11), motivasi

instrinsik adalah keinginan bertindak yang disebabkan faktor pendorong

dari dalam diri (internal) individu. Menurut Sardiman (2011: 89), motivasi

instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak

perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri individu sudah ada dorongan

untuk melakukan sesuatu. Menurut Harsono dalam Komarudin (2013: 26),

motivasi instrinsik berfungsi karena dorongan-dorongan yang berasal dari

dalam diri individu sendiri.Sedangkan menurut E. Mulyasa (2002: 120),

motivasi instrinsik adalah motivasi yang datang dari dalam diri

seseorang.Ali Maksum (2011: 71) mendefinisikan motivasi instrinsik

adalah motivasi yang berasal dari dalam individu yang bersangkutan.

Seseorang yang memiliki motivasi instrinsik akan relatif tetap melakukan

tindakannya karena dia menikmati dan mendapatkan kepuasan dari tingkah

lakunya.

2) Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang keberadaannya karena pengaruh

dari luar (Pintner, dkk 1963 dalam Elida Prayitno, 1989: 13). Sedangkan

Komarudin (2013: 26), motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang

timbul karena adanya faktor luar yang mempenagruhi drinya. Menurut E.

Mulyasa (2002: 120) motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari

lingkungan di luar diri seseorang. Faktor lingkungan dapat pula berperan

sebagai bagian yang mempengaruhi motivasi seseorang. Menurut

Sardiman (2011: 88), motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan

berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Ali Maksum (2011: 71)

mendefinisikan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar

diri individu. Tindakan yang dilakukan cenderung didasari oleh keinginan

untuk memperoleh hadiah dari lingkungan seperti uang, piala atau

penghargaan lain.

Page 62: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

69

N. Kerangka Berfikir

Penutupan sementara jalan protokol pada hari libur khususnya, telah lazim

dilakukan di beberapa kota besar di dunia. Di Kediri, terutama di Jalan Dhoho setiap

hari Minggu di ruas jalan tersebut ditutup dari kendaraan bermotor. Esensi penutupan

tersebut sebenarnya untuk memberikan ruang relaksasi perkotaan. Setelah sibuk, maka

harus ada rehat untuk memberikan keseimbangan. Setelah penat dengan berbagai

urusan rutin, maka perlu adanya relaksasi. Relaksasi sama pentingnya dengan bekerja,

karena relaksasi bukan sekedar istirahat atau leha-leha, tetapi juga berfungsi untuk

terapi dalam rangka meningkatkan produktifitas.

Apabila dirancang dengan baik, relaksasi perkotaan tersebut akan memberikan

efek yang sangat luar biasa dalam berbagai aspek, antara lain: pertama, dari aspek

lingkungan fisik, relaksasi perkotaan akan menekan terjadinya polusi lingkungan, baik

polusi udara maupun polusi suara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor. Kedua,

penutupan jalan protokol akan menambah tersedianya ruang publik (public space)

ditengah perkotaan yang dimanfaatkan warga masyarakat untuk kepentingan aktivitas

sosial dan interaksi antar komunitas. Ketiga, habituasi budaya positif akan dibentuk

dan terbentuk melalui kegiatan yang dirancang oleh masyarakat, terutama kegiatan

olahraga, kesenian, dan aktivitas-aktivitas edukasi lainnya yang dapat diciptakan oleh

masyarakat kota Kediri yang sangat terkenal kreatif dan inovatif tersebut.

Namun demikian, upaya kreatif dapat dilakukan dengan cara melakukan

intensifikasi ruang terbuka. Intensifikasi ini dilakukan dengan cara melakukan

subtitusi atau pengalihan fungsi zona tertentu secara temporer tapi berkelanjutan.

Intensifikasi ruang terbuka merupakan sebuah model aplikatif dan ideal untuk

memenuhi kebutuhan akan ruang terbuka bagi masyarakat perkotaan. Kebijakan

pemerintah Kota Kediri untuk mensterilkan jalan protokol jalan Dhoho dari kendaraan

bermotor pada setiap hari Minggu mulai pukul 05.00 sampai 09.00 juga merupakan

bentuk intensifikasi fungsi ruang terbuka bagi masyarakat.

Dhoho Car Free Day merupakan implementasi dari model intensifikasi fungsi

ruang publik untuk olahraga dan berbagai kegiatan sosial-edukasi yang lainnya.

Kegiatan “relaksai perkotaan” tersebut memiliki manfaat strategis bagi upaya

menambah akses masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan ruang publik yang

terbebas dari polusi dan hiruk-pikuk deru kendaraan bermotor.

Page 63: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

70

Semua jenis aktivitas olahraga yang dilakukan di Dhoho Car Free Day adalah

jenis olahraga rekreasi. Jenis olahraga ini dapat dilakukan pada saat seseorang atau

beberapa orang memliki waktu luang atau senggang dan tujuannya untuk memperoleh

kesenangan. Semua jenis kegiatan olahraga rekreasi ini selalu didasari dengan adanya

minat dan motivasi dari dalam diri para pelaku olahraga rekreasi tersebut. Seseorang

yang memiliki minat untuk melakukan olahraga rekreasi didasari atas kebutuhan

terhadap kegiatan tersebut, meskipun seseorang melakukan kegiatan olahraga rekreasi

untuk mencari kesenangandan kepuasan, akan tetapi diduga ada dampak pengiring

lain, yaitu tubuh menjadi bugar, merasa aman, merasa banyak teman dan ada

penghargaan bagi dirinya.

Kegiatan olahraga rekreasi tentunya didasarkan atas minat dan motivasi yang

timbul pada dirinya sendiri sehingga hasilnya akan menimbulkan kesenangan pribadi

yang secara tidak langsung sudah menanamkan budaya hidup sehat. Dari alasan-alasan

yang sangat sedehana, seperti mendapatkan kesehatan, kebugaran dan kesenangan

maka olahraga rekreasi pada kenyataannya memang merupakan wahana

pengembangan diri. Banyak nilai-nilai yang diajarkan dan didapatkan dari

keikutsertaan seseorang dalam aktivitas olahraga rekreasi. Partisipasi seseorang dalam

olahraga rekreasi mencerminkan minat dan apresiasinya terhadap kegiatan olahraga

rekreasi. Semakin tinggi tingkat partisipasi seseorang dalam olahraga rekreasi

menunjukkan semakin tingginya minat dan motivasi terhadap olahraga rekreasi.

Berdasarkan data permasalahan yang telah diperoleh dari beberapa teori yang

digunakan untuk dapat mendiskripsikan secara eksplisit mengenai arah pemikiran,

maka dalam hal ini dapat disusun kerangka berfikir secara universal adalah sebagai

berikut:

Page 64: RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408075_bab2.pdf · oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia

71

GAMBAR 2.16

SKEMA KERANGKA BERPIKIR

MINAT

RUANG TERBUKA PUBLIK

Dhoho Car

Free Day

RUANG TERBUKA

OLAHRAGA REKREASI

MOTIVASI

OLAHRAGA

REKREASI