rpp semester genap

121
28 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SATUAN PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 SIKUR MATA PELAJARAN Bahasa Indonesia KELAS /SEMESTER XII (dua belas) /Genap PROGRAM Umum ALOKASI WAKTU 4 x 45 menit TEMA STANDAR KOMPETENSI Memahami pembacaan teks drama KOMPETENSI DASAR Menemukan unsur-unsur intrinsik teks drama yang didengar melalui pembacaan ASPEK PEMBELAJARAN Mendengarkan A. INDIKATOR 1. Menemukan unsur-unsur intrinsik teks drama yang didengar melalui pembacaan 2. Mendiskusikan unsur intrinsik teks drama yang didengar 3. Menyimpulkan isi teks drama sesuai dengan situasi dan konteks 4. Menyampaikan simpulan isi teks drama 5. Membahas simpulan isi teks drama yang telah disampaikan B. TUJUAN PEMBELAJARAN Melalui proses pembelajaran siswa mampu: 1. Menemukan unsur-unsur intrinsik teks drama yang didengar melalui pembacaan 2. Mendiskusikan unsur intrinsik teks drama yang didengar 3. Menyimpulkan isi teks drama sesuai dengan situasi dan konteks 4. Menyampaikan simpulan isi teks drama 5. Membahas simpulan isi teks drama yang telah disampaikan C. MATERI POKOK PEMBELAJARAN 1. Teks drama (lihat buku teks: 1. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia Kelas XII, Adi Abdul Somad dkk. Halaman: 146 s. D 152, 2. Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII, RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011 18

Upload: guru-syamsul-galih

Post on 24-Jul-2015

517 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rpp Semester Genap

2828

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SATUAN PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 SIKURMATA PELAJARAN Bahasa IndonesiaKELAS /SEMESTER XII (dua belas) /GenapPROGRAM Umum ALOKASI WAKTU 4 x 45 menit

TEMA STANDAR KOMPETENSI Memahami pembacaan teks dramaKOMPETENSI DASAR Menemukan unsur-unsur intrinsik teks drama yang didengar

melalui pembacaan ASPEK PEMBELAJARAN MendengarkanA. INDIKATOR

1. Menemukan unsur-unsur intrinsik teks drama yang didengar melalui pembacaan

2. Mendiskusikan unsur intrinsik teks drama yang didengar 3. Menyimpulkan isi teks drama sesuai dengan situasi dan konteks4. Menyampaikan simpulan isi teks drama

5. Membahas simpulan isi teks drama yang telah disampaikan

B. TUJUAN PEMBELAJARAN Melalui proses pembelajaran siswa mampu:

1. Menemukan unsur-unsur intrinsik teks drama yang didengar melalui pembacaan

2. Mendiskusikan unsur intrinsik teks drama yang didengar 3. Menyimpulkan isi teks drama sesuai dengan situasi dan konteks4. Menyampaikan simpulan isi teks drama

5. Membahas simpulan isi teks drama yang telah disampaikan

C. MATERI POKOK PEMBELAJARAN 1. Teks drama (lihat buku teks: 1. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia Kelas XII, Adi

Abdul Somad dkk. Halaman: 146 s. D 152, 2. Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII, Muhammad Rohmadi dan Yuli Kusumawati halaman 145 s. d. 146)

2. Contoh materi teks drama:Sampek Engtay

NukilanN. Riantiarno

Sekolah Yayasan Putra Bangsa di Betawi, pagi.(Guru tengah meluapkan kemarahan pada murid-muridnya. Memukul bel berkali-kali danbaru berhenti ketika murid-murid sudah berkumpul semua. Dia menatap murid-muridnya satudemi satu).

GuruMurid-muridGuru Murid-murid

: ”Siapa di antara kalian yang kencing sambil berdiri?” : (Semua mengacungkan tangan, kecuali Engtay) : ”Sejak kapan kalian kencing sambil berdiri?” : ”Sejak kami kecil, Guru.”

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

1818

Page 2: Rpp Semester Genap

2828

Guru Murid-I

GuruGuru

Murid-murid Guru

Engtay Guru

Engtay

Guru

Engtay

Guru Engtay

Guru

Murid-murid Guru Dalang

Dalang

: ”Itu menyalahi peraturan. Apa bunyi peraturan tentang kencing?” : ”Seingat saya, sekolah kita tidak pernah membuat peraturan

tentang kencing, : Yang ada hanya peraturan yang bunyinya: Jaga Kebersihan.”: (Membentak) ”Jaga kebersihan! Bunyi peraturan itu bisa berlaku

untuk segala perkara, termasuk perkara kencing dan berak. Paham!”: (Ketakutan) ”Paham, Guru.”: ”Tapi coba lihat sekarang di tembok WC dan kamar mandi.

Hitamnya, kotornya. Bagaimana cara kalian menjaga kebersihan? Dengan cara mengotorinya? Itu akibat kalian kencing sambil berdiri.

: (Mengangkat tangan): ”Kenapa Engtay? Mau omong apa? Kamu satu-satunya yang tadi

tidak tergolong kepada para kencing berdiriawan ini. Apa kamu kencing sambil jongkok? Atau sambil tiduran?”

: (Menahan senyum) ”Maaf Guru. Saya kencing sambil jongkok sejak kecil. Sudah kebiasaan. Kencing sambil berdiri, bukan saja menyalahi peraturan sekolah kita, tapi juga melanggar ujar-ujar kitab yang bunyinya: Jongkoklah Waktu Buang Air kecil dan Besar, Supaya Kotoran Tidak Akan Berceceran.”

: ”Itulah yang ingin kuutarakan pagi ini. Otakmu encer sekali Engtay dan sungguh tahu aturan. Kamu betul-betul kutu buku. Apa lagi kalimat-kalimat dalam kitab yang kamu baca perihal kencing? Katakan, biar kawan-kawanmu yang bebal ini mendengar.”

: (Berlagak menghafal) ”Yang Keluar Saat Buang Air Kecil Harus Air. Kalau Darah, Itu Pertanda Kita Sakit. Segeralah ke Dokter.”

: ”Bagus. Apa lagi? Apa lagi?”: ”Terlalu Sering Kencing, Beser Namanya. Susah Kencing,

Mungkin Kena Sakit Kencing Batu. Segeralah Berobat. Jangan Punya Hobi Menahan Kencing. Sebab Kencing Alamiah Sifatnya. Dan Harus Dikeluarkan. Dengan Kata Lain, Semua Kotoran Harus Segera Dibuang.”

: ”Bagus-bagus. Sejak saat ini, dengar bunyi peraturan dari kitab-kitab itu. Dan patuhi! Kalian melanggar akan aku suruh hukum pukul tongkat tujuh kali. Hafalkan peraturannya, terutama mengenai kencing sambil jongkok itu tadi. Sekarang kalian aku hukum membersihkan WC dan kamar mandi. Semuanya. Kecuali Engtay!”

: ”Kami patuh, Guru.”: ”Sekian pelajaran tentang kencing. Hukuman harus segera dilaksanakan sekarang juga!” (Pergi)

(Musik terdengar. Masuk dalang, omong sama penonton)

: ”Para pemirsa, tahu ‘kan siapa biang keladi perkara ini? Tidak lain dan tidak bukan Engtay sendiri. Paham kan mengapa ia berbuat demikian? Engtay tidak ingin rahasianya terbuka, ya, kan? Mana mungkin seorang perempuan sanggup kencing sambil berdiri tanpa berceceran? Kalau kawan-kawannya memergoki bagaimana cara Engtay kencing, bagaimana? Kan mereka bisa curiga? Jadi, Engtay pun berpikir keras, mencari akal agar kencing sambil jongkok dijadikan peraturan sekolah. Lalu diambilnya tinta bak dan

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 3: Rpp Semester Genap

2828

Romeo

Yuliet

Romeo

YulietRomeoYuliet Romeo-Yuliet

disiramkannya ke tembok-tembok WC. Tuh, jadi kotor, kan? Engtay berhasil. Cerdik-kiawan sekali, anak itu. Selanjutnya ada apa ini? Adegan apa? Oo, iya, adegan Pasar Malam.”

(Lampu berubah)

(Pasar malam di Gambir-Betawi, malam. Murid-murid sekolah Bangsa menonton tonil-pasar berbaur dengan para penonton lainnya. Sampek Engtay juga ada): (Yang bertindak sebagai pembawa acara)

Terang bulan terang di kali.Buaya tidur disangkanya mati.Malam ini kita jumpa lagi.Dalam lakon cinta kasih sejati.Pohon-pohon dikasih dupa.Daunnya rimbun kuat akarnya.Ini lakon cinta kasih dari Eropa.Asmara Romeo pada Yuliet-nya.(Panggung rakyat digelar)(Pertama, disajikan kisah cinta Romeo dan Yuliet)

: (Muncul bersama Yuliet) ”Ibarat bunga, mawar atau kenanga, kalau ia harum, nama tak lagi penting adanya. Yuliet, kalau dikau ibarat bunga, berganti nama sejuta kalipun, asal dikau adalah Yuliet seperti yang kukenal sekarang ini, duhai, dikau, tetap kucinta …”

: (Manja) ”Ah, ah …”Dalang : ”Stop, tunggu jangan dilanjutkan dulu! (Membaca) Hasil pengumpulanpendapat dari para penonton malam ini tidak dibutuhkan lakon tragedi.Ternyata penonton kita lebih suka komedi. Tapi kami belum siap lakon baru.Apa boleh buat, lakon Yuliet dan Romeo, terpaksa dibikin jadi komedi. Ya,mulai! Go!”

: (Bersuit)…: (Mendekat) ”Yeah?”: (Bersuit lebih keras) …: ”Yeah,yeah….” (Berduet)

”Romeo dan Yuliet.Dunia baru.Berlomba-lomba.Kita bergerak maju.Romeo dan Yuliet.Bermerek baru.Mundur dan maju.Tergantung situ!”

(Genderang baris-berbaris)(Tema percintaan disajikan secara parodikal. Romeo dan Yuliet mempertontonkan kepiawaianmereka dalam olahraga baris dan cara kasih hormat. Adegan usai, mereka masuk ke baliklayar. Para penonton pun bertepuk dengan kedua belah tangan)

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 4: Rpp Semester Genap

2828

Dalang

Roro Mendut

Pronocitro Roro MendutPronocitroRoro Mendut

Dalang

Dalang

Engtay Sampek

EngtaySampekEngtaySampek

Engtay

: ”Luar biasa. Sekarang giliran: Roro Mendut dan Pronocitro!” (Masuk seorang laki-laki berblangkon, mengisap sepuluh batang

rokok yang memenuhi antara jari-jari tangannya. Diikuti oleh seorang perempuan yang berjualan rokok)

: ”Rokok,rokok. Semua ada, panjang, pendek, kecil-besar, asem- manis, legit. Rasa baru, rasa cokelat-jeruk-apel dan tomat.”

: ”Rokoknya lagi. Mbakyu! Yang rasa bawang.”: ”Sudah punya kok minta. Mau ditaruh mana lagi?”: ”Masih ada kaki. Mana?”: ”Nih! Aku kasih tiga. Dua pendek, satu panjang.” (Mendadak, dengan heboh, masuk seorang lelaki gempal

mengusung poster antirokok, bunyinya: Nikotin no! Poligami yes!): ”Adipati Wiraguna.”

(Pronocitro berperang dengan Adipati. Pronocitro kalah. Lalu, Roro Mendut pun bunuh diri)

(Para penonton bertepuk tangan): ”Rupanya kisah cinta Pronocitro dan Roro Mendut tak lebih sebagai

perang nikotin. Maka, waktu Wiraguna menang, merokok pun dilarang di manamana. Tembakau dianggap racun. Jadi, begitu Pronocitro dan Roro Mendut mati, seluruh petani tembakau dan pabrik rokok juga ikut mati. Pengangguran meningkat tajam, dan pajak negara berkurang pemasukannya. Kesehatan warga bertambah maju, tapi para dokter mengeluh kekurangan pasien. Hukum sebab akibat. Dilarang ini, muncul begini. Dlarang itu, muncul begitu. Repot!”(Semua menyanyi)”Melarang dan larangan.Bisa panjang resikonya.Jangan itu jangan ini.Harus bagaimana lagi?Ibarat gedung bagus.

Megah indah. Tapi tak punya pintu dan jendela.”(Lampu berubah)(Terang pada Sampek Engtay): ”Kekal dan abadikah cinta Romeo-Yuliet?”: ”Hanya maut yang bisa memisahkan mereka. Kesetiaan Romeo

pada Yulietnya, begitu pula sebaliknya, tetap abadi sampai sekarang.”

: ”Alangkah indahnya kalau kita berdua bisa begitu.” : ”Apa katamu?” : ”Jika Kakak mau jadi Romeo, aku mau jadi Yulietnya.” : ”Kamu ini bagaimana? Kita berdua sama-sama laki-laki. Gila apa?

Jangan berpikir seperti itu. Kita ini orang-orang normal. Bagaimana bisa kamu jadi Yuliet. Ibaratnya, kita berdua adalah alu. Dan hanya lumpang yang harus kita cari.”

: (Tertawa terbahak-bahak) ”Kakak betul. Tapi juga salah. Aku tidak perlu lumpang lagi. Sudah punya.”

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 5: Rpp Semester Genap

2828

Sampek

Engtay

Sampek Engtay Sampek

Guru

Murid-murid

Guru Murid-murid

Guru Murid-murid

Engtay

Guru Murid-murid Guru Murid-murid Guru Murid-murid Guru Mu rid-muridGuruMurid

: (Menghela napas) ”Yah, kamu orang kaya, tentu sudah ditunangkan oleh orang tuamu sejak kamu kecil. Aku tidak begitu. Tak ada yang mau dinikahi mahasiswa miskin macam aku ini. Aku memang harus berusaha keras mencari pangkat dan kekayaan dulu, baru punya calon istri mau mendekatiku, seperti laron mendekati cahaya lampu.”

: ”Kekayaan bukan ukuran untuk seorang perempuan. Yang paling penting adalah hati bersih, jujur, dan bekerja keras. Pada Kakak aku melihat semua sifat baik itu. Pasti akan ada perempuan yang bersedia jadi pendamping.”

: ”Mudah-mudahan. Sekarang marilah kita pergi.”: ”Mencari lumpang.”: ”Huss. Kembali ke gedung sekolah.” (Engtay tersenyum manis

sekali)(Lampu berubah)(Sampek Engtay semakin intim. Ke mana pun pergi selalu berdua. Dan pelajaran di sekolah semakin meningkat pula): (Menyanyi)”Merah dicampur kuning.”: (Menyanyi)”Jadi warna jingga.”: ”Putih dicampur hitam.”: ”Berubah kelabu muda.”(Sambil menyanyi guru dan murid-murid bersilat): ”Putih dicampur hitam.”: ”Berubah kelabu muda.”(Sambil menyanyi, guru dan murid-murid bersilat): (Menyanyi)

”Burung berpasangan.Laut banyak asinnya.Manusia berjodohan.Keong ada rumahnya.”Dalang : (Menyanyi)”Bagai lidah dan rasa.Bagai pohon dan tanah.Bagai bulan dan matahari.Sampek-Engtay duet serasi.”Engtay-Sampek : (Berduet)”Tali persahabatan.Tersimpul abadi.Sepanjang zaman.Di bumi atau langit.”

: ”Dilukai.”: ”Bangkit lagi.”: ”Digencet, dihajar.”: ”Tetap tegar.”: ”Dikucilkan, dibuang, disiksa.”: ”Makin kuat perkasa.”: ”Jangan lupa, itu watak utama.”: ”Yeah, yeah ….”(Lampu berubah)

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 6: Rpp Semester Genap

2828

N. Riantiarno, Sampek Engtay, Pustaka Jaya, Jakarta, 1999

2. Unsur-unsur intrinsik (tema, penokohan, latar, alur, amanat)3. Simpulan isi drama

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN

PEMBUKA

(Apersepsi)

Pertemuan 1(15 menit)

1. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang harus dikuasai siswa dalam proses kegiatan pembelajaran.

2. Siswa ditanya mengenai cara menyimpulkan isi drama

3. Siswa ditanya mengenai unsur-unsur intrinsik yang bisa digunakan untuk mencari kesimpulan isi drama

Pertemuan 2 (5 menit)

1.Siswa mempersiapkan pokok-pokok permasalahan yang akan didiskusikan

2.Guru dan siswa merancang teknik diskusi kelas

KEGIATAN INTI

Pertemuan-1 (65 menit)1. Guru menyampaikan konsep permasalahan yanga akan ditanggapi oleh

siswa dan sebaliknya, permasalahan yang dikemukakan mempunyai alternatif jawaban

2. Siswa membentuk kelompok untuk mengidentifikasi unsur instrinsik naskah drama.

3. Guru menunjuk beberapa siswa yang refresentatif untuk membacakan dialog drama di depan kelas sesuai dengan jumlah peran dalam naskah.

4. Kelompok yang lain mendengarkan dan mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik kesastraan naskah drama yang didialogkan.

Pertemuan-2 (70 menit)1. Siswa mendiskusikan unsur intrnsik teks drama yang didengar.2. Setiap wakil kelompok secara bergantian melaporkan hasil diskusi

kelompok.3. Anggota kelompok lain memberikan tanggapan simpulan isi teks

drama

PENUTUP

(Internalisasi & persepsi)

Pertemuan 1 (10 menit)

1. Siswa ditugaskan untuk menyelesaikan kerja kelompok di rumah

2.Guru meminta tanggapan siswa tentang kesulitannya mengidentifikasi unsur intrinsik dalam naskah drama.

Pertemuan 2 (15 menit)1. Siswa diminta menyimpulkan isi teks drama sesuai dengan situasi dan

konteks

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 7: Rpp Semester Genap

2828

2. Siswa diminta memberikan pendapatnya tentang manfaat atau nilai-nilai yang bisa dipetik dari isi drama tersebut

3. Siswa menjawab soal-soal uji kompetensi dan kuis uji teori

E. METODE DAN SUMBER BELAJAR

Sumber Belajar

a. Pustaka rujukan

Pustaka rujukan

Aktif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII SMA/MA Program IPA dan IPS, Adi Abdul Somad, dkk. Pusat Perbukuan: Departemen Pendidikan Nasional

Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII (Program IPA/IPS), Muhammad Rohmadi, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

Bahasa dan Sastra Indonesia 3 untuk SMA Kelas XII Program Studi IPA-IPS, Demas Marsudi dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia untuk SMA Kelas XII Program IPA dan IPS, Agus Setyono dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

Terampil Berbahasa Indonesia 3 Program IPA dan IPS, Gunawan Budi Santoso, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

Bahasa Indonesia XII untuk SMA/MA Program IPA/IPS, Nurita Bayu

Kusmayati dan Eka Trianingsih. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

b. Material: VCD, kaset, poster

Rekaman pembacaan teks naskah drama

c. Media cetak dan elektronik

CD Player, TV

d. Website internet

www.bse.depdiknas.goi.id

www.e-book.go.id

e. Narasumber

f. Model peraga Siswa yang punya pengalaman sebagai pemain drama/sinetron/film

g. Lingkungan Kejadian di masyarakat yang sesuai dengan kompetensi dasar

Metode a. Presentasi

b. Diskusi Kelompok

c. Inquari

d. Demontrasi /Pemeragaan Model

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 8: Rpp Semester Genap

2828

F. PENILAIAN

TEKNIK DAN BENTUK

a. Tes Lisan

b. Tes Tertulis

c. Observasi Kinerja/Demontrasi

d. Tagihan Hasil Karya/Produk: tugas, projek, portofolio

e. Pengukuran Sikap

f. Penilaian diri

INSTRUMEN /SOAL

A. Tugas terstruktur Uraian

Bacalah kembali naskh drama Sampek Engtay dengan cermat kemudian analisis unsure intrinsiknya.

B. Tugas terstruktur pilihan ganda

1. Cermatilah penggalan naskah drama berikut!Amal Andrini

Amal

Andrini

AmalAndriniAmalAndrini

: Kau tidak mau, Andrini ? (memukul meja): Tidak! Rencana itu sangat keterlauan, Amal. Kemarin engkau

mengatakan bahwa akan menyusup sendiri ke kota. Katamu pekerjaan itu tidak cocok bagi wanita ...

: (melihat ke arah jendela) Ya. tapi kita harus patuh pada perintah. Ini, bukan aku yang meminta, Andrini (seperti berbisik) aku ... aku ... juga tidak menyetujui sebenarnya!

: (menarik napas) Yah . kalau engkau sendiri tidak setuju, mengapa memaksaku juga ?

: (lesu) Perintah, Andrirti .., perintah komandan! : (mengejek) Atau kau tidak mempunyai keberanian?: (memandang Andrini) : Maksudmu?: (berjalan ke jendela) Ya ... tidak berani menghadapi komandan yang

hanya memikirkan diri sendiri itu ...

Konflik yang terdapat dalam penggalan di atas adalah ....A. ketakutan yang memuncak dalam menghadapi perintah B. pemaksaan. kehendak tentang rencana pelaksanaan tugas C. kebimbangan dalam memutuskan rencana yang akan dikerjakan D. perbedaan pendapat terhadap rencana yang akan dikerjakan E. ketidakcocokan pendapat tentang pelaksanaan tugas

Kutipan drama tersebut untuk soal nomor 2 dan 3.Fikri

Bu Hosna

Fikri

: Bu …. Ibu hari ini kita bisa makan enak. (Fikri berteriak kegiarangan sambil berlari mencari ibunya)

: (Bu Hosna berlari kecil menemui anaknya) Ada apa to, Fik? Bikin Ibu kaget saja.

: Lihat, Bu! Fikri menemukan dompet di jalan. Uangnya banyak sekali! Pokoknya hari ini kita makan besar.

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 9: Rpp Semester Genap

2828

Bu Hosna

Fikri

Bu Hosna Fikri

Bu Hosna

: (mendekati Fikri lalu mengelus rambutnya dengan penuh kasih sayang) Fikri, kita memang orang miskin. Tapi, uang itu bukan milik kita. Kamu harus mengembalikannya. Orang yang kehilangan dompet itu pasti merasa sangat sedih. Coba lihat, ada KTP-nya apa tidak?

: Ini, Bu.(Bu Hosna segera membaca alamat pemilik dompet itu di KTP).

: Sekarang kembalikan uang itu, ya!: Tapi, Bu kita bisa makan enak dengan uang ini. Kita kan tidak pernah

makan enak: Fikri, ini bukan uang kita. Kamu harus segera mengembalikan kepada

pemiliknya.

2. Konflik yang terdapat dalam kutipan drama tersebut adalah …A. Fikri tidak bisa makan enak selama ini.B. Fikri kecewa dengan sikap Ibu yang tidak bijaksana.C. Fikri tidak mau mengembalikan dompet.D. Ibu marah pada Fikri karena menentang perintah.E. Ibu kecewa pada Fikiri yang tidak patuh.

3. Watak Bu Hosna yang terdapat dalam kutipan drama tersebut adalah ….A. perhatian dan sayang pada anaknyaB. pemarah dan menterlantarkan anaknyaC. jujur dan bijaksanaD. jujur dan penuh kasih sayangE. egois dan semena-mena

4. Cermatilah teks drama berikut!Karnasih

Hendrapati Karnasih

HendrapatiKarnasih

HendrapatiKarnasih

: Risiko, ayah, risiko. Manusia menganakkan manusia dan iblis....menganakkan iblis!

: (tiba-tiba mukanya berubah) Karnasi: Ya, ayah sangka, ayah bisa berkuasa atas semua orang, bukan? Ayah

sangka ayah memutar semua kunci dan berkata, ”Sezam buka pintu” dan pintu akan terbuka, bukan?

: Kau......kau gila, Karnasih!: Aku tidak gila sekarang, aku adalah anak ayah sejati sekarang!

Pernahkah ayah mendengar pepatah kita ”Guru kencing berdiri, murid kencing berlari? Tukarlah sekarang guru dengan ayah, dan murid dengan anak!

: Memang kau sudah kemasukan setan Irwan.: (keras) Jangan disebut nama Irwan di sini! Ayah hendak berkuasa di

mana- mana, ayah hendak mencengkamkan kuku, semua orang bergaul dengan ayah taklukkan. Tetapi awaslah pada suatu waktu tidak mengherankan jika datang pembalasan!

Dialog drama di atas secara tersirat lebih menekankan gambaran...A. perwatakanB. latarC. majasD. temaE. sudut pandang

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 10: Rpp Semester Genap

2828

5. Cermatilah kutipan drama berikut!

1) Tukang warung 2) Ibu 3) Tukang Warung 4) Ayah

5) Gadis 6) Tukang Warung

7) Gadis 8) Tukang Warung 9) Ayah 10) Ibu

Pause (Tukang warung memandang tajam): Apakah kau tidak gembira, (Ibu pergi kekursi dan berkata).: Ia berteriak "ibu" (lalu duduk): Tentu dia akan berbuat sesuatu.: (jalan, tiba-tiba) Terlanjur basah. Ia telah kami... (Ibu tiba-tiba

berteriak): Berhenti, Ibu!: Ada apa ini, apa yang telah kalian lakukan? (tukang warung dan

anaknya mundur) Kenapa kau memandang seperti itu? Apakah dia tidak menceritakan bahwa dia anakmu?

: Tidak.: Apa yang telah kalian lakukan? Di mana dia sekarang?: Jangan ada suara! (pause): Dia berteriak "ibu". Kau terus saja memukulnya!

Makna ungkapan terlanjur basah pada dialog keempat penggalan drama di atas adalah…A. bandi sampai basah-kuyupB. berendam sampai basahC. tidak bisa dielakkanD. sudah terlanjur dilakukanE. sudah tidak bisa diperbaiki

Cermatilah kutipan drama berikut untuk soal nomor 6 dan 7!

Pedagang

Perempuan

Pedagang Perempuan

Pedagang Perempuan

: Ingat Nona! Bapak ini seorang pejabat tinggi yang menguasai seluruh wilayah ini. Bapak ini punya kuasa dan wewenang yang sangat besar.

Jangan Nona mengumbar bicara mentang-mentang .....: Mentang-mentang apa? Aku tidak peduli siapa tuan-tuan itu. Di mataku, Tuan-Tuan tidak lebih dari lelaki biasa. Yang sok alim, sok susila. Yang

dengan segala akal bulusnya pintar main sandiwara untuk menghormatkan perbuatan isengnya yang sama sekali tidak terhormat!

: Suara Nona seperti guntur!: Peduli apa! Ini dalam rumahku sendiri. Sekalipun sekarang ada bom

jatuh kemari karena teriakan-teriakanku, aku tidak peduli lagi, pula bukankah tuan-tuan sendiri yang memulai sengketa ini.

: Celaka sudah! Perempuan ini sudah tidak waras.: Pikiran Tuan sendiri bagaimana hah? Waras? Kalau Tuan waras, kenapa malam lusa kemarin Tuan ngluyur coba-coba masuk ke kamarku. Mau apa Tuan kalau begitu? Sumber: Naskah drama Domba-Domba Revolusi, 1962

6. Watak tokoh perempuan dalam kutipan tersebut adalah…A. pintarB. polosC. bijakD. bimbangE. tegas

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 11: Rpp Semester Genap

2828

7. Konflik pada kutipan drama tersebut adalah…A. Pedagang memarahi tokoh perempuan.B. Pedagang cemburu dengan tokoh perempuan.C. Tokoh perempuan mengusir pedangang dari rumahnya.D. Tokoh perempuan menentang pedagang karena membela pejabat.E. Pedagang dan pejabat ingin merebut rumah tokoh perempuan.

8. Cermati kutipan drama berikut ini!

Ibu

Gunarto Ibu Gunarto

Ibu

: (Tidak menoleh benar) malam Lebaran Narto, dengarlah tabuh itu bersahut-sahutan. Pada malam lebaran seperti ini dia pergi meninggalkan kita.

: (Agak kesal) Ayah…..?: Keesok harinya, hari lebaran. Sesudah sembahyang aku memaafkan

dosanya.: Kenapa Ibu ingat juga waktu yang lampau, mengingat kepada orang yang

tidak pernah ingat kita?: (Memandang Gunarto) Aku merasa ia masih ingat kita.

Setting yang tergambar dalam penggalan drama tersebut adalah ….A. di rumah pada malam lebaranB. keesokan harinya hari lebaranC. hari lebaran sesudah sembahyangD. di rumah pada hari lebaranE. lebaran pada waktu yang lampau

Teks drama untuk soal nomor 9 dan 10.

Raka : Demi Tuhan, aku bukan pengedar, aku pemakai!Rio : Aku nggak mau tahu alasan kamu, Ka! Yang aku sesalkan, kenapa bisa terjadi,

lu terjerumus ke dunia ini! Kita pernah berjanji, kan! Walaupun kita sama-sama korban keegoisan orang tua, tetapi kita masih punya Tuhan, masih punya orang yang telah membuat kita lahir di dunia!

Joy : Iya, kenapa bisa terjadi, Ka?Raka : Aku bosan jadi anak yang baik... Aku jadi anak baik juga nggak pernah dipuji,

nggak pernah diperhatikan. Orang tuaku malah makin leluasa meninggalkan aku, malah makin asyik dengan kegiatannya. Karena mereka berpikir aku baik-baik saja, aku penurut!

Rio : Ya Tuhan ... segitunya kamu berpikiran? Apakah kebaikan, ketulusan, kearifan itu untuk dipuji? Raka, kita pernah terjerumus ke hal yang begini waktu kelas satu.

Raka : Aku emosi, aku kesal sama orang tuaku!(Penyesalan, Usman Supendi)

9. Penggalan naskah drama di atas mengandung amanat bahwa ....A. hormati orang tua dengan alasan apa pun B. Tuhan yang telah membuat kita lahir ke dunia C. Jauhi narkoba dengan alasan apa pun

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 12: Rpp Semester Genap

2828

D. jadi anak baik tidak pernah dipujiE. penyesalan tidak menyelesaikan masalah

10. Watak Raka dalam penggalan drama tersebut adalah .... A. penyabar B. emosional C. baik D. egois E. sombong

RUBRIK/KRITERIA PENILAIAN/BLANGKO OBSERVASI

RUBRIK PENILAIAN PENYIMPULAN ISI DRAMA

NAMA :KELAS/NO. ABS :TANGGAL PENILAIAN :KOMPETENSI DASAR : Menyimpulkan isi drama melalui pembacaan teks drama

N0 Aspek yang Dinilai Amat Baik

Skor = 5

BaikSkor =

4

Biasa Saja

Skor = 3

JelekSkor = 2

Amat Jelek

Skor = 1

Jumlah

Skor01. Ketepatan isi

02. Keruntutan urutan

03. Kejelasan kesimpulan

04. Disertai penjelasan dan alasan yang logis

05. Kelancaran penyampaian

06. Kemudahan dipahami

07. Diksi

08. Struktur kalimat

Jumlah Skor

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 13: Rpp Semester Genap

2828

Pedoman penyekoran = Amat jelek = 1-8 Biasa saja = 17-24

Jelek = 8-16

Baik = 25-32

Amat baik = 33-40

MengetahuiKepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

A N D A P,S.Pd SYAMSUL WATHONI, S.PdNIP. 1966123119901114 NIP. 197812312007011056

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 14: Rpp Semester Genap

2828

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SATUAN PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 SIKURMATA PELAJARAN Bahasa dan Sastra IndonesiaKELAS /SEMESTER XII (dua belas) / GenapPROGRAM Umum ALOKASI WAKTU 2 x 45 menit

SEKOLAH SMA Negeri 1 KeruakMATA PELAJARAN Bahasa dan Sastra IndonesiaKELAS /SEMESTER XII (dua belas) / 2 (dua)PROGRAM Umum ALOKASI WAKTU 2 x 45 menit

TEMA STANDAR KOMPETENSI Memahami ragam wacana tulis melalui kegiatan membaca

cepat dan membaca intensifKOMPETENSI DASAR Menentukan kalimat kesimpulan (ide pokok) dari berbagai

pola paragraf induksi, deduksi dengan membaca intensifASPEK PEMBELAJARAN MembacaA. INDIKATOR

1. Mampu menemukan paragraf yang berpola induktif2. Mampu menemukan paragraf yang berpola deduktif3. Mampu mengidentifikasi ciri-ciri teks paragraf berpola induktif 4. Mampu mengidentifikasi ciri-ciri teks paragraf berpola deduktif5. Mampu mendaftar butir-butir yang merupakan gagasan pendukung paragraf induktif

dan deduktifB. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa mampu menemukan paragraf yang berpola induktif induktif.2. Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri teks paragraf berpola induktif dan induktif.3. Siswa mampu mendaftar butir-butir yang merupakan gagasan pendukung paragraf

induktif dan deduktif

C. MATERI POKOK PEMBELAJARAN1. Teks paragraf yang berpola induktif

2. Teks paragraf yang berpola deduktif3. Ciri-ciri paragraf induktif 4. Ciri-ciri paragraf deduktif5. Gagasan-gagasan pendukung paragraf induktif dan deduktif (lihat buku teks Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII, halaman 144

s. d. 146, Adi Abdul Samad) dan (Bahasa dan Sastra Indonesia Karangan Muhammad Rohmadi dkk, halaman 89 s. d 94)

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 15: Rpp Semester Genap

2828

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN

PEMBUKA (10 menit)

(Apersepsi)

1. Guru menjelas kompetensi dasar dan indikator yang harus dituntaskan oleh siswa dalam proses kegiatan pembelajaran.

2. Siswa ditanya pemahamannya tentang paragraf induktif

3. Siswa ditanya pemahamannya tentang paragraf deduktif

KEGIATAN INTI (70 menit)

1. Siswa menerima dan membaca intensif beberapa paragraf2. Siswa berdiskusi untuk menemukan paragraf yang berpola

induktif dan deduktif3. Siswa berdiskusi untuk mengidentifikasi ciri-ciri teks paragraf

yang berpola induktif dan deduktif4. Setiap kelompok diskusi mencari masing-masing 1 pola

pengembangan paragraf induktif dan deduktif5. Setiap kelompok mendaftar butir-butir yang merupakan

gagasan pendukung paragraf induktif dan deduktif 6. Setiap kelompok menyusun laporan hasil diskusinya dalam

bentuk makalah sederhana 7. Setiap wakil kelompok mempresentasikan makalahnya

PENUTUP

(Internalisasi dan persepsi)

1. Siswa merefleksikan pola-pola pengembangan paragraf2. Siswa mengungkapkan pengalamannya menggunakan paragraf

induktif dan deduktif3. Siswa menjawab soal-soal uji kompetensi dan kuis uji teori

E. METODE DAN SUMBER BELAJAR

Sumber Belajar

a. Pustaka rujukan 1. Somad, Adi Abdul, dkk. 2008. Aktif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII SMA/MA Program IPA/IPS. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. (halaman 92 s. d. 95)

2. Rohmadi, Muhammad. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII (Program IPA/IPS). Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas (halaman 137 s.d. 141)

3. Bahasa dan Sastra Indonesia 3 untuk SMA Kelas XII Program Studi IPA-IPS, Demas Marsudi dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas

4. Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia untuk SMA Kelas XII Program IPA dan IPS, Agus Setyono dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

b. Material: VCD, kaset, poster

c. Mediacetak dan elektronik

Berita, tajuk rencana, artikel yang memuat paragraf induktif dan deduktif

d. Website internet

Teks yang berupa paragraf induktif dan deduktif

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 16: Rpp Semester Genap

2828

e. Narasumber Penulis, pengarang

f. Model peraga

g. Lingkungan Teks-teks wacana yang bisa ditemukan di masyarakat

Metode a. Presentasi

b. Diskusi Kelompok

c. Inquari

d. Demontrasi /Pemeragaan Model

F. PENILAIAN

TEKNIK DAN BENTUK

1 Tes Lisan

2 Tes Tertulis

3 Observasi Kinerja/Demontrasi

4 Tagihan Hasil Karya/Produk: tugas, projek, portofolio

5 Pengukuran Sikap

6 Penilaian diri

INSTRUMEN /SOALA. Tugas terstruktur uraian

Bacalah dengan saksama wacana berikut, kemudian tentukan ide pokok masing-masing paragraf.

Paragraf 1

Paragraf 2

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

“Sebuah teori tentang fungsi bahasa yang sangat terkenal ialah teori Karl Buhler, seorang ahli jiwa dan ahli teori tentang bahasa, bangsa Australia.” Sejak tahun 1918 diperkenalkan teori tentang trifungsi bahasa dalam berbagai tulisan. Pada tahun 1934 terbitlah bukunya“Sprachteorie” yang membela teori fungsi bahasa. Mula-mula teori Buhler itu tidak mendapat perhatian orang, tetapi lambat laun para pendidik tertarik hatinya dan akhirnya memperbaharui pengajaran bahsa di sekolah-sekolah

Sekolahku jauh sekali. Agar tidak terlambat sekolah, aku sudah harus bangun pagi pukul 05.00. Setelah itu, aku mandi, berpakaian, sholat subuh, sarapan pagi dan bersiap-siap berangkat ke sekolah. Pukul 05.45 aku berangkat. Aku harus menempuh perjalanan dengan bus dua kali. Pertama aku harus naik bus ke daerah Jujur. Dari Jujur, aku naik bus lagi ke pertigaan Sonopakis-Sonosewu. Untuk sampai di sekolah, dari pertigaan tersebut aku harus berjalankaki kira-kira lima menit. Kalau perjalananku lancar, tiba di sekolah pukul 06.45. Namun bila bus yang kutumpangi tidak kunjung datang, aku harus bersiap-siap untuk dimarahi guru BP karena keterlambatanku.

Page 17: Rpp Semester Genap

2828

Paragraf 3

Paragraf 4

Paragraf 5

Paragraf 6

B. Tugas terstruktur pilihan ganda

1. Cermati paragraf berikut!

(1) Berawal dari rasa keingintahuan manusia terhadap lingkungannya dan mencari tempat yang dapat ia huni untuk memenuhi segala keinginannya, manusia menciptakan alat transportasi. (2) Bahkan demi hasratnya ini bangsa barat berlayar ke timur. (3) Keinginan untuk hidup dan hidup lebih mendorong terciptanya penjajahan dan penindasan terhadap yang lain. (4) Sedemikian vitalnya peran transportasi menghantarkan dan memudahkan keinginan manusia untuk menguasai yang lain. (5) Padahal semasa peradaban Mesir kuno dengan adanya Sungai Nil masyarakat makmur

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Sebuah pabrik konveksi mencoba memproduksi jenis baju yang lain dari biasanya, yakni baju wanita dengan kerah membentuk seperti baju muslim, lengannya hanya tiga perempat panjangnya, dan ada belahan di sisi kanan kiri baju serta bagian depan dihiasi payet untuk memberi kesan unik pada pemakainya. Baju ini dijual dengan harga mahal dengan sasaran konsumen masyarakat Bandung, Jakarta, dan Medan. Ternyata, baju ini laku keras sehingga pabrik tersebut mendapat keuntungan besar. Berdasarkan pengalaman ini, pengusaha pabrik konveksi ingin mengembangkannya di kota-kota besar seperti di Semarang, Suarabaya, Ujung Pandang. Dia berkesimpulan bahwa produknya pasti akan laku keras.

Siswa B berasal dari keluarga miskin tetapi ia bercita-cita menjadi seorang dokter. Sejak kelas 1 SMA ia tekun belajar. Dengan berbagai cara apa pun ia melengkapi semua buku pelajaran. Hampir setiap hari ia bergelut dengan buku-buku di perpustakaan sekolah, sehingga informasi apa pun hampir tidak pernah ia lewatkan. Ternyata setelah kelulusan, kerja keras tersebut membuahkan hasil. Ia diterima di Universitas Gajah Mada FakultasKedokteran sesuai dengan apa yang selama ini menjadi cita-citanya.

Adanya kegoncangan hebat dalam sendi-sendi kehidupan, suara hati yang selama ini tertindas tipis-tipis, membersit keluar dan menjadi banjir besar menantang sendi-sendi hidup lama. Lahirlah angkatan baru yang berjuang atas dorongan hati nurani. Muncullah sanjak-sanjak yang membawakan suara orde baru seperti kumpulan sanjak-sanjak Taufik Ismail, semua itu disebabkan adanya tekanan mental yang sedemikian hebat dengan tiba-tiba terjadi ledakan fitnah Gerakan Tiga puluh September.

Tahun 2007-2008 adalah tahun di mana bencana alam yang berbagai bentuknya seperti banjir dan tanah longsor terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini terjadi karena hutan-hutan sudah gundul, tempat peresapan air sudah menjadi rumah penduduk, bahkan sampai bantaran kali pun padat penghuni. Akibat kejadian tersebut banyak masyarakat yang mendadak jatuh miskin, kekurangan pangan bahkan tidak memiliki tempat tinggal lagi. Halini menimbulkan stabilitas keamanan pun mulai dipertanyakan

Page 18: Rpp Semester Genap

2828

dan transportasi melalui jalur sungai sebagai prioritas. (6) Akan tetapi, sejalan dengan laju perkembangan teknologi beragam kendaraan diciptakan, seperti udara, darat, dan air. (7) Di samping itu, dengan laju perkembangan teknologi pula telah tercipta beragam alat-alat canggih untuk kepentingan masyarakat.

Kalimat utama paragraf tersebut adalah ....A. Keinginan mendorong terciptanya penjajahan. B. Transportasi menghantarkan keinginan manusia.C. Beragam transportasi telah diciptakan manusia.D. Alasan manusia menciptakan alat transportasi.E. Demi hasratnya bangsa barat berlayar ke timur.

2. Cermati teks berikut!

(1) Negara-negara di kawasan Asia Pasifik, terutama Indonesia, Filipina, dan China, berisiko dilanda bencana alam besar yang bisa menewaskan jutaan orang. (2) Prediksi yang disampaikan lembaga riset Geoscience Australia itu mendorong Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd untuk membentuk pusat riset dan pelatihan bersama guna menanggulangi bencana alam tersebut. (3) Dalam laporan yang dikutip harian The Sydney Morning Herald, Jumat kemarin, berdasarkan kajian Geoscience Australia bahwa bencana gempa bumi, tsunami, badai, dan letusan gunung api mengancam kawasan Asia Pasifik dalam beberapa tahun ke depan. (4) Dugaan sementara, bencana alam tersebut akan terjadi karena letak kawasan Asia Pasifik berada di jalur rawan bencana. (5) Hal itu dibuktikan dengan kejadian yang dialami oleh Indonesia pada tahun 2004.

Ide pokok paragraf tersebut adalah ....A.Lembaga riset Geoscience Australia melakukan penelitian.B. Kegunaan alat penanggulangan bencana alam. C. Negara-negara yang berisiko dilanda bencana alam.D.Kemungkinan terjadi bencana gempa bumi yang dahsyat.E. Beberapa negara dilalui jalur rawan bencana alam.

3. Cermati teks berikut!Semut pada dasarnya terdiri atas beberapa kasta, ada ratu, ada raja semut. Ada pula

semut pekerja. Semut pekerja sangat rajin dalam melakukan tugas-tugasnya. Saat bekerja, mereka saling bahu-membahu, bermusyawarah mengumpulkan makanan bagi kelangsungan hidupnya. Mereka tidak pernah merasa lelah dan selalu bersikap gotong royong dalam sesuatu. Sama halnya dengan manusia. Manusia juga saling bergotong royong dan bahu membahu dalam mengerjakan tugas, bekerja bakti membangun sesuatu untuk kepentingan bersama. Mereka harus memiliki sikap ikhlas dan tanpa pamrih, apalagi sudah sesuai dengan komando dari pimpinan. ...

Kalimat simpulan yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah ....A. Hidup berkasta pada semut juga ditemukan pula dalam kehidupan nyata manusia yang

memiliki pemimpin, wakil pemimpin, dan yang lainnya sebagai anak buah. B. Jadi, suatu pekerjaan akan dapat diselesaikan dengan baik apabila dilakukan secara

bergotong royong, bermusyawarah, dan mengikuti komando seperti hal semut bekerja.C. Dengan demikian, kita manusia akan malu bila hidup tidak akur dan bercerai berai,

sementara binatang semut hidup damai, saling akur, dan selalu bergotong royong. D. Manusia dan semut sama-sama makhluk ciptaan Tuhan yang saling meniru dalam

berbagai kepentingan hidup, termasuk cara mengumpulkan makanan dan pembangunan.

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 19: Rpp Semester Genap

2828

E. Akhirnya, manusia mencontoh cara kehidupan semut yang senantiasa hidup rukun bersama kaumnya dengan moto bergotong royong dan musyawarah untuk mencapai tujuan.

4. Cermati paragraf generalisasi berikut!

Setelah diadakan tanya jawab kepada 50 orang siswa untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan mereka tentang dampak freon AC (air condition) bagi lapisan ozon, dampak polusi udara yang disebabkan oleh asap kendaraan yang dapat menipiskan ozon bumi, dampak rumah kaca yang sangat mempermudah terkikis lapisan ozon bumi. Semua dampak-dampak tersebut akan menimbulkan pemanasan global yang dapat membahayakan kelangsungan hidup bagi semua makhluk. Dari jawaban mereka, 40 orang mengetahui dampak tersebut dengan memberikan alasan dan contoh-contoh lengkap, 5 orang menjawab dengan memberikan alasan dan contoh-contoh kurang lengkap, dan 5 orang menjawab tahu, tetapi tidak memberikan alasan dan contoh. Memang sudah lama mereka banyak mengetahui dampak pemanasan global yang dapat membahayakan kelangsungan makhluk hidup.

Kalimat yang tepat untuk simpulan paragraf tersebut adalah ....A. Dengan demikian, mereka semua sudah sangat mengetahui dampak pemanasan global

yang dapat membahayakan kelangsungan makhluk hidupB. Jadi, disimpulkan bahwa baru sedikit siswa mengetahui dampak pemanasan global

yang dapat membahayakan kelangsungan makhluk hidupC. Boleh dikatakan bahwa mereka sudah peduli terhadap dampak pemanasan global yang

dapat membahayakan kelangsungan makhluk hidup.D. Dapat dikatakan bahwa mereka sudah banyak mengetahui dengan jelas dampak

pemanasan global yang dapat membahayakan kelangsungan makhluk hidup.E. Maka dapat disimpulkan bahwa mereka semakin yakin terhadap dampak pemanasasan

global yang mengancam kelangsungan hidup di bumi

5. Cermatilah teks berikut!(1) Efek rumah kaca telah meningkatkan suhu bumi rata-rata 1-5°C. (2) Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5°C sekitar tahun 2030.(3) Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. (4) Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi meningkat. (5) Mekanisme terjadinya efek rumah kaca antara lain, bumi secara konstan menerima energi kebanyakan dari sinar matahari tetapi sebagian juga diperoleh dari bumi itu sendiri, yakni melalui energi yang dibebaskan dari proses radioaktif (Holum, 1998:237).

Ide pokok paragraf tersebut adalah ….A. efek rumah kacaB. peningkatan gasC. pemanasan globalD. peningkatan suhuE. proses radioaktif

6. Cermatilah teks berikut!

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 20: Rpp Semester Genap

2828

Meski bermanfaat bagi tubuh, ternyata oksigen bisa juga membahayakan bagi tubuh. Selain berpotensi menimbulkan terlepasnya elektron bebas yang reaktif atau yang dikenal dengan radikal bebas, berlebihnya oksigen dalam tubuh atau yang kerap dikenal hyperoxia (biasanya disebabkan oleh terapi oksigen) dapat menyebabkan sesak nafas pada bayi.

Demikian diungkapkan dalam Jurnal European Respiratory. Sebelumnya pernah diteliti dan ditemukan bahwa kerapnya kejadian hyperoxia akan memengaruhi kemampuan otot dalam menyerap oksigen, terutama bagi bayi yang baru lahir hingga menyebabkan terjadinya henti napas (yang dikenal sebagai apnea).

Rangkuman isi teks tersebut adalah .… A. Jurnal European Respiratory mengungkapkan bahwa oksigen

bisa juga membahayakan bagi tubuh karena menimbulkan radikal bebas dan hyperoxia.B. Kejadian hiperoxia akan memengaruhi kemampuan otot dalam

menyerap oksigen, terutama bagi bayi yang baru lahir.C. Sebelumnya pernah diteliti dan ditemukan bahwa kerapnya

kejadian hiperoxia akan mempengaruhi kekuatan otot dalam menyerap oksigen.D. Walaupun bermanfaat bagi tubuh, ternyata oksigen bisa juga

membahayakan bagi tubuh karena menimbulkan radikal bebas.E. Bayi yang kekurangan oksigen akan menimbulkan sesak napas

bahkan akan terjadi henti napas atau apnea.

7. Cermatilah teks berikut!Berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman selama ini, siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar-mengajar. Anak cenderung tidak begitu tertarik dengan pelajaran PKn karena selama ini pelajaran PKn dianggap sebagai pelajaran yang hanya mementingkan hafalan semata, kurang menekankan aspek penalaran sehingga menyebabkan rendahnya minat belajar PKn siswa di sekolah.

Banyak faktor yang menyebabkan hasil belajar PKN siswa rendah yaitu faktor internal dan eksternal dari siswa. Faktor internal antara lain: motivasi belajar, intelegensi, kebiasaan, dan rasa percaya diri. Sedangkan, faktor eksternal adalah faktor yang terdapat di luar siswa, seperti: guru sebagai pembina kegiatan belajar, strategi pembelajaran, sarana dan prasarana, kurikulum ,dan lingkungan.

Rangkuman isi laporan tersebut adalah .… A. Berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman selama ini, siswa

kurang aktif dalam kegiatan belajar-mengajar PKN.B. Penyebab siswa tidak tertarik belajar PKN adalah kurangnya

penekanan aspek penalaran dalam pembelajaran.C. PKN dianggap sebagai pelajaran yang hanya mementingkan

hafalan sehingga siswa tidak tertantang untuk belajar.D. Siswa kurang aktif dan tidak begitu tertarik terhadap pelajaran

PKN dan hasil belajarnya rendah. E. Faktor yang menyebabkan hasil belajar PKN siswa rendah yaitu

faktor internal dan eksternal dari siswa.

8. Cermatilah teks berikut!Pemerintah dapat saja melakukan “deklarasi”, telah membebaskan anak dari biaya sekolah, seperti SPP dan uang buku. Akan tetapi, uang pendaftaran belum masuk ke

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 21: Rpp Semester Genap

2828

dalam komponen yang dibebaskan. Jika kita serius bermaksud mencerdaskan kehidupan bangsa, sudah seharusnya pemerintah melakukan intervensi. Maksudnya, siapa pun yang mendaftar masuk SD dan SMP harus mampu. Caranya, semua kebutuhan sekolah, termasuk komponen yang dijadikan penghitungan dalam pendaftaran sekolah, harus ditanggung pemerintah. Kalau tidak, pemerintah berkewajiban membantu orang tua yang tidak mampu untuk mendaftarkan anaknya sekolah.Simpulan pendapat penulis pada cuplikan tajuk rencana tersebut adalah ...A. Pemerintah melakukan “deklarasi” membebaskan anak biaya sekolah.B. Sudah seharusnya pemerintah melakukan intervensi.C. Siapa pun yang mendaftar masuk ke SD dan SMP harus mampu.D. Semua kebutuhan sekolah harus ditanggung pemerintah.E. Pemerintah berkewajiban membantu orang tua yang tidak mampu.

Cermatilah teks berikut untuk soal nomor 9 dan 10.(1) Terdapat jarak yang amat lebar antara persepsi lama dan modern tentang perempuan. (2) Salah satu penyebabnya adalah mitos yang berkembang dalam masyarakat (3) Mitos-mitos sengaja diciptakan agar fatsun tentang perempuan berlaku turun-temurun. (4) Di Banyumas perempuan juga tak luput dari kekangan mitos. (5) Mitos adalah cerita tentang suatu kelompok masyarakat berkaitan dengan tokoh suci yang diagungkan dan mengandung arti mendalam yang diungkapkan secara gaib. (6) Bahkan, sampai sekarang kepercayaan lama seputar perempuan yang dikaitkan dengan hal mistis tersebut masih berlaku.

Perempuan Banyumas Melawan Mitos (Kompas, 3 Januari 2009)

9. Ide pokok paragraf tersebut adalah ….A. Jarak antara persepsi lama dan modern tentang perempuanB. Berkembangnya mitos tentang perempuanC. Mitos tentang perempuan sengaja diciptakanD. Perempuan juga tidak luput dari kekangan mitosE. Kepercayaan lama tentang perempuan masih berlaku

10. Kalimat utama paragraf tersebut terdapat pada kalimat nomor …A. ( 1 ) D. (4 )B. ( 2 ) E. ( 5 )C. ( 3 )

RUBRIK/KRITERIA PENILAIAN/BLANGKO OBSERVASI

RUBRIK OBSERVASI KINERJA INDIVIDU DALAM DISKUSI KELOMPOK

NAMA SISWA :KELAS/NO. ABSEN :TANGGAL PENILAIAN :KOMPETENSI DASAR : Menentukan kalimat kesimpulan (ide pokok) dari berbagai pola

paragraf induksi, deduksi dengan membaca intensif

ASPEK RINCIAN

NILAIKURAN

GCUKUP BAIK AMAT

BAIK

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 22: Rpp Semester Genap

2828

D (10) C (15) B (20) A (25)

PARTISIPASI DAN SIKAP

DIRI

Terlibat secara aktif dan penuh inisiatif Prosedural dan kooperatif terhadap aturan main Memperhatikan dan menghargai pendapat orang lain

BAHASARuntut, terstruktur dengan baikKomunikatif (mudah dipahami)Efektif (singkat dan jelas)Diksi variatif dan tepat konteks

KUALITAS PENDAPAT /GAGASAN

Pembicaraan tidak menyimpang dari topik dan menyasar ke substansi persoalanGagasan orisinal dan kreatif (tidak meniru)Usulan disertai alasan /bukti pendukungKonsisten atas pendapatnya sendiri

JUMLAH SKORMengetahuiKepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

A N D A P,S.Pd SYAMSUL WATHONI, S.PdNIP. 1966123119901114 NIP. 197812312007011056

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 23: Rpp Semester Genap

2828

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SATUAN PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 SIKURMATA PELAJARAN Bahasa dan Sastra IndonesiaKELAS /SEMESTER XII (dua belas) / GenapPROGRAM Umum ALOKASI WAKTU 4 x 45 menit

TEMA STANDAR KOMPETENSI Mengungkapkan pikiran, pendapat, dan informasi dalam

penulisan karangan berpolaKOMPETENSI DASAR Menulis karangan melalui mekanisme dan langkah-langkah

mengarangASPEK PEMBELAJARAN MenulisA. INDIKATOR

1. Menjelaskan mekanisme mengarang2. Menjelaskan langkah-langkah mengarang3. Menetapkan langkah persiapan (menetapkan gagasan dan pola pengembangan

karangan)4. Membuka karangan dengan paragraf yang memikat5. Menyusun karangan6. Menyusun penyempurnaan karangan7. Menyunting karangan sendiri atau karangan teman

B. TUJUAN PEMBELAJARAN1. Siswa mampu menjelaskan mekanisme mengarang, mampu menjelaskan langkah-

langkah mengarang2. Siswa mampu menetapkan langkah persiapan (menetapkan gagasan dan pola

pengembangan karangan)3. Siuswa mampu membuka karangan dengan paragraf yang memikat4. Siswa mampu menyusun karangan dan menyempurnaan karangan5. Siswa mampu menyunting karangan sendiri atau karangan teman

C. MATERI POKOK PEMBELAJARAN1. Mekanisme mengarang2. Langkah-langkah mengarang3. Langkah persiapan (menetapkan gagasan dan pola pengembangan karangan)4. Langkah membuka karangan dengan paragraf yang memikat5. Penyusunan karangan6. Langkah menyempurnakan/mengakhiri karangan7. Teknik menyunting karangan sendiri atau karangan teman

(idem, halaman 130-131, 89-94; lihat pula halaman 138-141, Nurita Bayu Kusmayati)

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN

PEMBUKA Pertemuan ke-1 (15’)1. Guru menjelas kompetensi dasar dan indikator yang harus dituntaskan

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 24: Rpp Semester Genap

2828

(Apersepsi) oleh siswa dalam proses kegiatan pembelajaran2. Guru dan siswa bertanya jawab tentang teknik menyiapkan karangan3. Guru dan siswa bertanya jawab tentang teknik pengembangan karangan4. Siswa membaca sebuah contoh karangan sebagai model

Pertemuan ke-2 (10’)1. Siswa menunjukkan hasil kerja rumah kepada guru2. Guru memberikan penilaian proses.

INTI Pertemuan ke-1 (65’)1. Siswa mendiskusikan mekanisme dan langkah-langkah mengarang2. Siswa berdiskusi untuk menentukan tema karangan3. Siswa berdiskusi untuk menentukan langkah persiapan, pengembangan,

dan penyempurnaan mengarang4. Siswa secara mandiri menyusun karangan

Pertemuan ke-2 (65’)1. Siswa melengkapi karangan2. Siswa saling menukarkan karangannya3. Siswa saling menyunting karangan denganteman

PENUTUP

(Internalisasi & persepsi)

Pertemuan ke-1 (10’)

1. Siswa mengajukan pertanyaan atau permasalahan berkaitan dengan kesulitan menyusus karangan

2. Guru meminta siswa menyelesaikan karangan di rumah

Pertemuan ke-2 (15’)

1. Siswa merefleksikan langkah-langkah mengarang

2. Siswa mengerjakan uji kompetensi

3. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kuis uji teori

E. METODE DAN SUMBER BELAJAR

umber Belajar

a. Pustaka rujukan

Aktif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII SMA/MA Program IPA dan IPS, Adi Abdul Somad, dkk. Pusat Perbukuan: Departemen Pendidikan Nasional

Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII (Program IPA/IPS), Muhammad Rohmadi, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

Bahasa dan Sastra Indonesia 3 untuk SMA Kelas XII Program Studi IPA-IPS, Demas Marsudi dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia untuk SMA Kelas XII Program IPA dan IPS, Agus Setyono dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

Terampil Berbahasa Indonesia 3 Program IPA dan IPS, Gunawan Budi Santoso, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

Bahasa Indonesia XII untuk SMA/MA Program IPA/IPS, Nurita Bayu

Kusmayati dan Eka Trianingsih. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 25: Rpp Semester Genap

2828

Marahimin, Ismail. 2003. Menulis Populer, Jakarta: UI.

b. Material: VCD, kaset, poster

Rekaman pengajaran menulis

c. Mediacetak dan elektronik

Berita, tajuk, editorial, artikel, esai dalam koran, majalah

d. Website internet

e. Narasumber Pengarang

f. Model peraga Siswa yang mempunyai pengalaman hidup yang sesuai dengan materi

g. Lingkungan Karangan-karangan yang bisa ditemukan di masyarakat

Metode a. Presentasi

b. Diskusi Kelompok

c. Inquari

d. Demontrasi /Pemeragaan Model

F. PENILAIAN

TEKNIK DAN BENTUK

a. Tes Lisan

b. Tes Tertulis

c. Observasi Kinerja/Demontrasi

d. Tagihan Hasil Karya/Produk: tugas, projek, portofolio

e. Pengukuran Sikap

f. Penilaian diri

INSTRUMEN /SOAL

A. Tugas Terstruktur (Praktik Mengarang)1. Tulislah sebuah karangan bertema “perekonomian Indonesia” dengan langkah- langkah

seperti di depan! Setelah selesai, tukarkan dengan karya temanmu! Suntinglah karangan temanmu berdasarkan pola pengembangan karangan dan pemakaian bahasanya!

2. Sampaikanlah hasil penyuntinganmu di depan kelas secara bergantian dan berikan tanggapan atas hasil suntingan yang disampaikan temanmu!

3. Kembalikan karangan temanmu dan perbaikilah sesuai dengan saran temanmu!

B. Tugas Terstruktur Pilihan Ganda

1. Cermatilah paragraf deskripsi berikut!Tepi danau itu bersih, tampak tak ada sampah yang berhamburan. Tempat sampah disediakan sedemikian rupa sehingga terjangkau pengunjung. Perahu yang disediakan memadai untuk melayani wisatawan domestik. Setiap pengunjung diharuskan mematuhi

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 26: Rpp Semester Genap

2828

aturan kawasan wisata. Jika pengunjung melanggar aturan akan ditegur dengan penuh kearifan. Tempat parkir disediakan cukup luas. Pengunjung yang membawa kendaraan harus diparkir di tempat yang disediakan.

Kalimat yang tepat untuk memperbaiki kalimat bercetak miring dalam paragraf tersebut adalah....

A. Kendaraan harus diparkirkan oleh pengunjung sendiri di tempat yang disediakan.B. Setiap pengunjung boleh membawa kendaraan sendiri dan diparkir sendiri.C. Tempat pengunjung parkir yang tersedia sangat memadai dan diparkir di situ.D. Pengunjung memarkir kendaraannya dengan parkir yang tersedia di tempatnya.E. Pengunjung memarkir kendaraannya secara teratur di tempat yang telah disediakan.

2. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!Beberapa pohon tanaman hias di halaman depan rumah itu setiap hari disiram dan padawaktu-waktu tertentu tidak terlewatkan diberi pupuk. Meskipun daunnya tumbuh subur,tanaman itu tidak mendapat sinar matahari karena terhalang oleh pohon-pohon kayu yangbesar, yang ditanam di tepi pagar depan rumah .... Sementara itu, tanaman hias sejenis yang ditanam di samping rumah mendapat sinar matahari dan tumbuh subur serta berbunga indah.

Kalimat yang berupa akibat yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah ...A. Akibatnya, tanaman hias di halaman depan rumah tidak berbunga.B. Akibatnya, tanaman yang berbunga indah semua ditanam di samping rumah.C. Agar tanaman hias itu tumbuh subur dan berbunga perlu diberi pupuk bunga.D. Jadi, pohon kayu besar di tepi jalan ditebang agar tanaman hias mau berbunga.E. Akibatnya, tanaman hias hanya mau berbunga bila mendapat sinar matahari.

.3. Topik : Sebab-sebab kurangnya penguasaan bahasa Indonesia.

Kalimat penjelas :(1) Kurangnya motivasi dalam pemakaian bahasa Indonesia dengan baik dan benar.(2) Ada anggapan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa kedua sesudah bahasa ibu.(3) Bahasa Indonesia adalah bahasa orang Indonesia yang dipandang tidak ilmiah.

(4) Bahasa Indonesia adalah bahasa komunikasi sehari-hari sehingga tidak perlu dipelajari.

(5) Bahasa asing merupakan bahasa ilmu pengetahuan.

Kalimat penjelas yang sesuai dengan topik adalah ...A. (1), (2), dan (3)B. (1), (2), dan (4)C. (2), (3), dan (4)D. (2), (4), dan (5)E. (3), (4), dan (5)

4. Cermati paragraf rumpang berikut ini!Sejak enam bulan terakir ini …. Kerajinan rotan di Yogyakarta mengalami

kelesuan. Padahal, biasanya selama lebaran banyak orang yang membeli kerajinan rotan produksinya. Sumintari khawatir sanggar rotan yang dipimpinya akan gulung tikar. Hal senada juga diakatakan Hadi. Menurutnya, minat …. luar negeri terhadap kerajinan rotan pun mengalami penurunan tajam sejak tahun 2000. Sejak itu pula, ia sudah jarang …. rotan ke negara-negara Eropa, Amerika, dan Belanda.

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 27: Rpp Semester Genap

2828

Kata serapan yang baku untuk melengkapi paragtaf tersebut adalah….A. business, konsumsi, mengeksportB. bisnis, konsumen, mengeksporC. business, konsumtif, mengeksportD. busisines, consumer, mengeksportE. bisnis, konsumerisme, mengekspor

5. Cermati paragraf rumpang berikut!Kandungan zat besi yang cukup tinggi pada pisang dapat menstimulasi …. dalam darah untuk membantu kasus …. . Selain itu, buah tropis ini dapat membantu penurunan tekanan darah dan …. karena kandungan potassiumnya yang tinggi. Kata baku yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah….A. hemoglobin, anemia, stroke,B. hemoglobin, anemia, strokeC. haemoglobin, anemia, strokD. haemoglobin, anemi, strokE. hemoglobin, anemi, strok

6. Cermati paragraf berikut! Dalam kegiatan manajemen, faktor waktu sering dilupakan. Ada anggapan ... waktu

mudah diatur. Dengan mesin absensi time recorder, dapat diawasi jam kerja karyawan. Memang waktu kerja pegawai sehari-hari tampaknya bisa dikontrol dengan mesin pencatat waktu, ... intensitas kerja mereka sebenarnya belum bisa dipastikan apakah mereka benar-benar memanfaatkan jam kerja mereka secara efektif atau tidak. Hal ini tidak dapat dipastikan dengan mesin pencatat waktu ... intensitas pemanfaatan waktu kerja tidak bisa direkam dengan mesin itu.

Kata penghubung yang tepat untuk melengkapi bagian kalimat yang dirumpangkan pada paragraf tersebut adalah ....A. walaupun, meski, danB. jika, namun, hinggaC. meskipun, dan, meskiD. bila, tetapi, karenaE. bahwa, tetapi, karena

7. Cermati kutipan karya tulis berikut!

Manusia mendambakan hidup sehat. Kesehatan adalah merupakan salah satu kebutuhan dasar daripada manusia, di samping kebutuhan yang mana disebut sandang, pangan, dan pendidikan. Hanya dengan kondisi kesehatan yang baik serta tubuh yang prima manusia dapat melaksanakan aktivitas kehidupan dengan baik.

Perbaikan kalimat yang tercetak miring dalam kutipan tersebut adalah ....A. Kesehatan yang mana merupakan salah satu kebutuhan dasar daripada manusia di

samping kebutuhan sandang, pangan, papan, dan pendidikan.B. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia di samping kebutuhan akan

sandang, pangan, papan, dan pendidikan.C. Kesehatan merupakan salah satu daripada kebutuhan dasar manusia di samping

kebutuhan akan sandang, pangan, papan, maupun pendidikan.D. Kesehatan merupakan salah satu di mana kebutuhan dasar daripada manusia, di

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 28: Rpp Semester Genap

2828

samping kebutuhan kepada sandang, pangan, papan, dan pendidikan.E. Kesehatan merupakan dari pada salah satu kebutuhan dasar manusia di samping

kebutuhan daripada sandang, pangan, papan, dan pendidikan.

8. Cermati kutipan bahasa karya tulis berikut!Kultur merupakan pandangan hidup yang diakui bersama oleh suatu kelompok masyarakat, yang mencakup cara berpikir, perilaku, sikap, nilai yang tercermin, baik dalam wujud fisik maupun abstrak. Kultur ini juga dapat dilihat sebagai suatu perilaku, nilai-nilai, sikap hidup, dan cara hidup untuk melakukan penyesuaian dengan lingkungan, dan sekaligus cara untuk memandang persoalan dan memecahkannya. Akan tetapi, remaja sekarang membungkus dirinya dengan budaya asing atau barat

Kata yang tepat untuk mengganti kata kias yang bergaris bawah dalam kutipan karangan ilmiah tersebut sehingga bermakna lugas adalah ....A. terpatri, terpikatB. terbukti, terbayang C. terjebak, tersangkutD. terpantul, terjerumusE. terlihat, terpengaruh

9. Cermati topik dan kalimat penjelas berikut!

Topik paragraf : penjualan tanaman hias secara tradisionalKalimat penjelas : (1) Penjual menyewa lapak di sentra penjualan tanaman hias resmi yang letaknya

strategis.(2) Perawatan tanaman hias dapat dilakukan dengan mudah dan menyenangkan.(3) Penjual tidak perlu repot-repot mempromosikan tanaman.(4) Karena sentra tanaman itu sendiri sudah mampu mengumpulkan pengunjung.(5) Tanaman besar dapat dibentuk menjadi tanaman kerdil yang menarik dan unik

Kalimat penjelas yang sesuai dengan topik paragraf tersebut adalah nomor ....A. (1), (3), dan (4)B. (1), (3), dan (5)C. (2), (3), dan (4)D. (2), (4), dan (5)E. (3), (4), dan (5)

10. Cermati urutan kalimat berikut!

(1) Program aksi untuk peningkatan mutu sekolah secara konvensional senantiasa menekankan pada aspek pertama, yakni meningkatkan mutu proses belajar mengajar, sedikit menyentuh aspek kepemimpinan dan manajemen sekolah.

(2) Sekolah sebagai suatu sistem memiliki tiga proses pokok yang sangat berkaitan erat dengan mutu sekolah.

(3) Namun, sejauh ini bukti-bukti telah menunjukkan bahwa sasaran peningkatan kualitas pada aspek PBM saja tidak cukup.

(4) Tiga proses itu, yakni : proses belajar mengajar, kepemimpinan, dan manajemen sekolah, dan kultur sekolah.

(5) Sudah barang tentu pilihan tersebut tidak terlalu salah karena aspek itulah yang paling dekat dengan prestasi siswa.

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 29: Rpp Semester Genap

2828

Urutan kalimat yang tepat untuk dijadikan paragraf yang baik adalah ....A. (2), (3), (1), (4), dan (5)B. (2), (4), (1), (5), dan (3)C. (3), (4), (1), (5), dan (3)D. (4), (3), (5), (2), dan (1)E. (5), (4), (2), (3), dan (1)

RUBRIK/KRITERIA PENILAIAN/BLANGKO OBSERVASI

RUBRIK PENILAIAN PENULISAN KARANGAN BERPOLA

NAMA :KELAS/NO. ABS :TANGGAL PENILAIAN:KOMPETENSI DASAR : Menulis karangan melalui mekanisme dan langkah-langkah mengarang

N0 ASPEK YANG DINILAI SKOR 1 Pemilihan dan

perumusan tema

Ketepatan pemilihan dan perumusan temaa. Tepat Skor 3b. Cukup tepat Skor 2c. Kurang tepat Skor 1d. Tidak tepat Skor 0

2 Teknik persiapan/pembukaan karangan

Teknik pembukaan karangan sesuai tema atau tidaka. Sesuai Skor 3b. Cukup sesuai Skor 2c. Kurang sesuai Skor 1d. Tidak sesuai Skor 0

3. Teknik pe ngembangan karangan

Teknik pengembangan karangan koheren dengan pembuka atau tidaka. Koheren Skor 3b. Cukup koheren Skor 2c. Kurang koheren Skor 1d. Tidak koheren Skor 0

4. Teknik penu tup/penyempurnaan karangan

Teknik pengembangan karangan koheren dengan isi atau tidaka. Koheren Skor 3b. Cukup koheren Skor 2c. Kurang koheren Skor 1d. Tidak koheren Skor 0

4 Ejaan dan tanda baca

Ketepatan penggunaan ejaan dan tanda bacaa. Tanda baca & ejaan yang ada semua benar Skor 3b. Ada 1-5 ejaan atau tanda baca yang salah Skor 2c. Ada 6-10 ejaan atau tanda baca yang salah Skor 1 d. Lebih dari 10 ejaan atau tanda baca salah Skor 0

5 Struktur kalimat

Ketepatan penggunaan struktur kalimata. Semua kalimat strukturnya tepat Skor 3b. Ada 1 kalimat yang strukturnya salah Skor 2c. Ada 2 kalimat yang strukturnya salah Skor 1

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 30: Rpp Semester Genap

2828

d. Lebih dari 2 kalimat yang strukturnya salah Skor 0

MengetahuiKepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

A N D A P,S.Pd SYAMSUL WATHONI, S.PdNIP. 1966123119901114 NIP. 197812312007011056

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 31: Rpp Semester Genap

2828

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SATUAN PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 SIKURMATA PELAJARAN Bahasa dan Sastra IndonesiaKELAS /SEMESTER XII (dua belas) / GenapPROGRAM Umum ALOKASI WAKTU 6 x 45 menit

STANDAR KOMPETENSI Mengungkapkan pikiran, pendapat, dan informasi dalam penulisan karangan berpola

KOMPETENSI DASAR Menulis esai berdasarkan topik tertentu dengan polapengembangan pembuka, isi, dan penutup

ASPEK PEMBELAJARAN MenulisA. INDIKATOR

1. Mampu menentukan topik untuk menulis esai2. Mampu menyusun kerangka esai dengan memperhatikan pola pengembangan

pembuka, isi, dan penutup3. Mampu menyusun paragraf pembukaan4. Mampu menuliskan isi ke dalam beberapa paragraf

5. Mampu menyusun paragraf penutup6. Mampu memperbaiki tulisan (dengan mempertimbangkan diksi, kejelasan kalimat,

ejaan dan tanda baca)

B. TUJUAN PEMBELAJARAN1. Siswa mampu menentukan topik untuk menulis esai serta menyusun kerangka esai

dengan memperhatikan pola pengembangan pembuka, isi, dan penutup2. Siswa mampu menyusun paragraf pembukaan, menuliskan isi ke dalam beberapa

paragraf, dan menyusun paragraf penutup3. Siswa mampu memperbaiki tulisan (dengan mempertimbangkan diksi, kejelasan

kalimat, ejaan dan tanda baca)

C. MATERI POKOK PEMBELAJARAN1. Konsep esai2. Contoh tulisan esai

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Grotta AzzurraKisah Chinta dan Chita

Karya Sutan Takdir AlisjahbanaKali ini Takdir menghadirkan sebuah cerita yang berdaerah operasi di luar Indonesia, meskipun yang memegang peran utama orang berkebangsaan Indonesia. Ini ada sebab–musababnya. Ahmad (47 tahun) segera menyingkir ke luar negeri setelah percobaan pemberontakannya bersama kawan-kawannya gagal melawan Soekarno. Meskipun emikian, di luar negeri pun ia tidak tinggal diam: menyusun kukuatan mentak-dengan jalan mencari pengalaman, apa saja, kepada ahli dan tokoh-tokoh di negeri yang dikunjunginya – di samping dicarinya obat kesepiannya, setelah tiga bulan ia tidak berjumpa dengan anak-istrinya. Dan ia bertemu dengan Janet (35 tahun), wanita Prancis yang bekerja di museum seni lukis Louvre. Dari hubungan inilah terjalin cerita panjang (disebutnya roman) yang terdiri atas tiga bagian, dengan mengambil tempat cerita Capri-Sorento-Napoli-Firenza dan Frankfurt- Lindau.

Page 32: Rpp Semester Genap

2828

3. Teknik menyusun kerangka karangan4. Teknik membuat bagian pembuka/paragraf pembuka karangan 5. Teknik membuat bagian pembuka/paragraf isi karangan 6. Teknik membuat bagian pembuka/paragraf penutup karangan 7. Contoh-contoh paragraf pembuka, isi, penutup8. Teknik menyunting/memperbaiki karangan

(Idem 120-124, 141-144)

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Bagian kedua terdiri atas 15 bab (XVIII—XXXII), berisi uraian- uraian. Takdir tentang seni (lebih banyak dibicarakan seni lukis), dilihat dari aliran-aliran yang ada, dari hakikat, dan tidak lupa pula dibicarakan kebudayaan Renaisans (baik ciri khasnya dan akibatnya maupunperbedaannya dengan abad sesudahnya). Praktis hubungan Ahmad-Janet tidak berfungsi sedikit pun, melainkan sekadar pembukadan penutup untuk tiap-tiap bab. Dengan demikian, komposisinya sebagai karangan sastra ternyata dibuat-buat, terasa tidak wajar. Kelemahan ini sudah tampak sejak bab-bab pertama. Apalagi ditutup dengan cara kehilangan arah cerita (semacam kehabisan akal untuk menutupnya): dengan dalih memotong rambutnya, pengarang menyuruh Janet untuk “tinggal glanggang colong playu”, meninggal Ahmad hanya dengan meninggalkan surat (cukup panjang) di kamar penginapannya. Ahmad yang sudah cukup berpengalaman dalam percintaan itu pun masih dibuat susah, namun hanya sebentar saja.

Bagian ketiga terdiri atas 16 bab (XXXIII—XLVIII), hamper sebagian besar berisi tentang kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh Soekarno beserta akibatnya: politik keseimbangannya, kecenderungannya kepada komunis, dan akibat meletusnya Gerakan 30 September. Bagian ini ditutup dengan penumpasan komunis oleh Mayor Jenderal Soeharto, yang pada waktu itu segera mengambil alih pemerintahan resmi guna menggempur petualangan Letkol Untung kepada Dewan Revolusinya. Mungkin kesalahan penerbit saja ternyata bab XVII tidak ada. Dengan demikian, sebenarnya seluruh cerita itu hanya terdiri atas 47 bab.

Sebagai tambahan koleksi buku sastra yang memang sangat menurun akhir-akhir ini, buku ini pantas kita sambut. Meski nilainya sebagai karangan literer tidak lebih berhasil daripada karangankarangan

Takdir sebelumnya. Beberapa hal justru sangat menurun, seperti pemakaian kalimat yang panjang-panjang. Namun, dalam hal pelukisan terasa masih tetap cermat. Sebenarnya, lebih dapat dimasukkan ke dalam realisasi Takdir terhadap esai-esainya tentang politik, agama, kebudayaan (seni lukis, Renaisans, hubungan seksual,rock‘n rool) yang memang cukup luas pandangannya. Ada persamaan peran antara Tuti pada Layar Terkembang dan Ahmad pada Grotta Azzurra (Gua Biru) ini, yakni sebagai corong pendapat Takdir. Dengan demikian, tendensinya terasa lebih menonjol daripada jalinan cerita bernama roman dengan eksistensinya sebagai karangan sastra. Orang mengatakan jenis roman seperti ini roman bertendens. Ada nada-nada,melalui mulut Ahmad, tendensi kebencian yang tidak pandang bulu terhadap apa saja yang dilakukan Soekarno. (Slamet Soewandi, Basis)

Dikutip dari: Kiat Menulis EsaiKarya A. Widyamartaya dan V. Sudiati, halaman 92-94 .

Page 33: Rpp Semester Genap

2828

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan ke-1 (2 x 45 menit)

TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN

PEMBUKA (15 menit)

(Apersepsi)

1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapioleh siswa berkaitan dengan esai

3. Siswa ditanya pemahamannya mengenai esai

4. Siswa ditanya pemahamannya mengenai pola pengembangan pembuka, isi, penutup sebuah karangan.

KEGIATAN INTI (60 menit)

1. Membentuk kelompok yang anggotanya 3-4 orang2. Setiap kelompok disajikan esai yang berbeda kemudian

menginventarisasi/ mencatat atau membandingkannya untuk menemukan teknik penyusunan yang mencakup teknik membuka paragraf, isi karangan, dan teknik menutup karangan, struktur kalimat, dan diksi

PENUTUP (15 menit)

(Internalisasi & persepsi)

1. Siswa diminta mengungkapkan kesulitan permasalahan-permasalahan yang ditemui dalam memahami tulisan esai.

2. Siswa ditugaskan untuk menemukan permasalahan aktual dan menarik untuk dituls dalam bentuk akarangan esai.

Pertemuan ke-2 ( 2 x 45 menit )

TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN

PEMBUKA (15 menit)

(Apersepsi)

1. Masing-masing siswa mengosultasikan permasalahan atau topik ayang akan diangakat dalam sebuah tulisan esai dengan guru.

2. Siswa menetapkan topik yang akan ditulis dalam bentuk karangan esai.

INTI (65 menit) 1. Siswa menulis esai dengan berkelompok dengan memperhatikan pola pengembangan pembuka, isi, dan penutup dengan memeperhatikan beberapa contoh esai dan menggunakan referensi di perpustakaan sekolah.

2. Selama kegiatan menulis siswa dapat berkonsultasi dengan guru.

PENUTUP (10 menit)

(Internalisasi & persepsi)

1. Siswa diminta mengungkapkan kesulitan yang dialaminya ketika menyusun paragraf

2. Guru meminta siswa melanjutkan tulisan esai yang belum selesai sebagai pembelajaran rumah.

Pertemuan ke-3 ( 2 x 45 menit )

TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN

PEMBUKA ( 10 menit )

(Apersepsi)

1. Siswa menunjukkan tulisan esai yang telah diselesaikan

2. Siswa saling bertukar esai dengan kelompok lain

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 34: Rpp Semester Genap

2828

INTI ( 70 menit) 1. Siswa mendiskusikan esai yang telah diperbaiki oleh kelompok lain sesuai dengan anggota kelompok semula.

2. Siswa saling memperbaiki esai temannya (dengan mempertimbangkan diksi, kejelasan kalimat, ejaan dan tanda baca)

PENUTUP (10 menit )

(Internalisasi & persepsi)

1. Siswa dan guru mencermati beberapa esai yang refresentatif dari hasil siswa untuk diedit kembali dan dipersiapkan sebagai rubrik majalah dinding

2. Siswa dan guru melakukan refleksi tentang kebermaknaan tulisan esai.

E. METODE DAN SUMBER BELAJAR

Sumber Belajar

a. Pustaka rujukanAktif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII SMA/MA Program IPA dan IPS,

Adi Abdul Somad, dkk. Pusat Perbukuan: Departemen Pendidikan Nasional

Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII (Program IPA/IPS), Muhammad Rohmadi, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

Bahasa dan Sastra Indonesia 3 untuk SMA Kelas XII Program Studi IPA-IPS, Demas Marsudi dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia untuk SMA Kelas XII Program IPA dan IPS, Agus Setyono dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

Terampil Berbahasa Indonesia 3 Program IPA dan IPS, Gunawan Budi Santoso, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

Bahasa Indonesia XII untuk SMA/MA Program IPA/IPS, Nurita Bayu Kusmayati dan Eka Trianingsih. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

b. Material: VCD, kaset, poster

c. Mediacetak dan elektronik

Berita, tajuk, editorial, esai, artikel yang pola pengembangannya sesuai dengan materi

d. Website internet Menelusuri beberapa tulsan esai dalam beberapa bloger.

e. Narasumber Siswa yang sudah biasa menulis

f. Model peraga

g. Lingkungan Teks-teks wacana lain yang bisa diemukandi masyarakat yang sesuai dengan materi

Metode a. Presentasi

b. Diskusi Kelompok

c. Inquari

d. Demontrasi /Pemeragaan

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 35: Rpp Semester Genap

2828

Model

F. PENILAIAN

TEKNIK DAN BENTUK

a. Tes Lisan

b. Tes Tertulis

c. Observasi Kinerja/Demontrasi

d. Tagihan Hasil Karya/Produk: tugas, projek, portofolio

e. Pengukuran Sikap

f. Penilaian diri

INSTRUMEN /SOAL

A. Tugas Terstruktur Urain Tertulis

1. Bacalah contoh dua buah tulisan esai di bawah ini kemudian cermatilah:

a. topik

b. teknik pengembangan pembuka

c. teknik pengembangan isi

d. teknik pengembangan penutup

e. ejaan dan tanda baca

f. struktur kalimat, dan

g. diksi

Menggagas Masa Depan Sastra Cyber Esai Usman K.J. Suharjo

Masa Depan Sastra Cyber Indonesia

Terkait dengan masa depan sastra cyber Indonesia, ada beberapa pertanyaan yang patut dijadikan bahan renungan. Misalnya, apakah genre pada sastra cyber akan mengalami perubahan? Bagaimana melindungi hak cipta para penulis dan mengatur royaltinya? Dan, yang lebih penting adalah, apakah sastra cyber punya masa depan di Indonesia?

Sebagai jawaban atas pertanyaan pertama, penulis mempunyai keyakinan bahwa genre sastra cyber tidak mengalami perubahan. Pembaca masih akan menemukan puisi, cerpen, novel, naskah drama, atau malah naskah film pada sastra cyber. Namun demikian, mengingat cara penyebarannya --lewat internet-- sastra cyber bisa jadi akan mengalami pergeseran struktur.

Mungkin, penulis sastra cyber tak lagi sempat mengembangkan karakter sang Tokoh, tak bisa bermewah-mewah menggambarkan keindahan alam, dan tak sempat memberikan warna pada setting tempat terjadinya sebuah sebuah peristiwa. Misal, jika seorang Tokoh sedang menjemput ibunya di stasiun Gambir, pembaca tak akan melihat lalu-lalangnya orang di stasiun, kesibukan para kuli yang berebut koper penumpang, tukang sapu yang mengeluh karena lantai tak pernah bisa bersih, atau antrian panjang orang membeli tiket. Akhirnya, cerita akan menjadi kering. Cerita hanya akan berisi dialog-dialog, atau aksi progresif yang sedang dilakukan sang Tokoh. Bisa jadi, cerpen dan novel cyber akan mengambil bentuk antara

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 36: Rpp Semester Genap

2828

naskah skenario dan cerpen/novel buku konvensional.

Mungkin juga, penulis sastra cyber tak akan lagi dapat mengikuti pakem bentuk cerpen konvensional, di mana ada pendahuluan, pengenalan masalah, pemecahan masalah, saat-saat gelap --saat sang Tokoh mendapatkan masalah baru ketika menyelesaikan masalahnya-- kemudian penutup. Inilah pakem cerpen yang pernah diuraikan Mohammad Diponegoro dalam bukunya, Yuk Menulis Cerpen.

Mengapa pergeseran stuktur itu harus terjadi? Jawabannya cukup sederhana, karena penikmat sastra cyber harus berhemat dalam menggunakan waktunya. Perlu diingat bahwa untuk menikmati karya sastra cyber, seseorang harus online. Artinya, setiap detik adalah rupiah. Semakin lama seseorang online, untuk membaca sebuah karya atau downloading file, akan semakin mahal pulsa telpon yang harus mereka bayar. Inilah yang menjadi penyebab seorang pembaca tak akan berlama-lama online dengan komputernya. Para penulis sastra cyber harus mampu mengantisipasi keterbatasan ini, dan sebijak mungkin melakukan penyesuaian.

Gejala pergeseran stuktur ini sudah terlihat di www.cybersastra.net. Beberapa cerpen tak lagi mengikuti pakem. Lebih ekstrem lagi malah ada cerpen yang hanya berupa dialog berisi lima belas kalimat, seperti terlihat pada cerpen "Sepenggal Dialog Kekasih" karya Sri Dewi Susanty (SDS). Cerpen super pendek juga pernah ditayangkan oleh Rukmi Wisnu Wardani (RWW), hanya berupa setengah halaman. Kedua cerpen itu masih lebih pendek dari cerita mini yang dipajang di Anita Cemerlang.

Tapi itulah pilihan para penulisnya. Silahkan pembaca memberikan apresiasi. Menurut hemat penulis, pergeseran stuktur cerpen dan panjang pendeknya cerita tak perlu dipersoalkan. Cerpen-cerpen Hans Christian Anderson juga banyak yang pendek. Sependek cerpen yang disajikan SDS dan RWW.

Seperti halnya cerpen, novel yang ditayangkan di www.cybersastra.net juga sudah menunjukkan pergeseran yang penulis maksud. Ini bisa dilihat pada novel "Jelihim Sang Pembebas" karya Syam Asinar Radjam dan "Mimpi-mimpi Nietzsche" karya Surgana. Ibarat arus air, kedua novel itu mengalir deras dengan panjang cerita tak lebih dari 70 halaman kuarto.

Cerpen dan novel cyber jadinya pendek-pendek. Tapi itulah tuntutan yang harus dipenuhi karena penulis cerita perlu memperhatikan keterbatasan waktu yang dimiliki pembacanya. Stephen King yang biasanya menulis novel dalam ratusan halaman menerbitkan Riding the Bullet hanya dalam 67 halaman (cyber), dengan besar file 0.3 MB, yang dijual seharga $2.5

Pertanyaan kedua ini agak sulit dijawab. Bagaimana melindungi hak cipta dan mengatur royalty. Hingga hari ini, para penulis sastra cyber Indonesia tidak begitu mempermasalahkan royalty. Kalau ada orang yang mau memaki karyanya, ya silahkan. Gratis. Mereka hanya meminta agar mereka yang berniat memanfaatkan karya-karya itu sudi memberitahu. Tentang hak cipta, ini persoalan moral. Terserah kepada pembaca dan penikmat karya sastra cyber. Setidaknya itulah yang saat ini terjadi. Apakah kondisi ini akan terus dipertahankan atau akan ada perubahan? Menurut hemat penulis, jika nilai-nilai komersial sudah masuk, maka hak cipta dan royalty harus ditangani secara profesional.

Pertanyaan ketiga rasanya tak sulit dijawab. Melihat tren perkembangan teknologi dan juga derasnya arus informasi, sastra cyber memiliki prospek yang cerah di Indonesia. Cerah bukan

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 37: Rpp Semester Genap

2828

hanya dalam arti semakin menjamurnya penulis, tetapi juga dalam hal apresiasi pembaca terhadap karya sastra.

Di masa yang akan datang, pembaca tak akan keberatan membeli cerpen atau novel lewat internet sebagaimana orang membeli novel Riding the Bullet-nya Stephen King. Pembaca tinggal pesan, bayar pakai kartu kredit, setelah transaksi sah, pembaca mendapat ijin untuk melakukan downloading file.

Penulis berkeyakinan bahwa sastra cyber akan tumbuh menjadi industri raksasa sebagaimana sastra cetak saat ini. Sebab, bisnis sastra cyber menguntungkan semua pihak yang terlibat --penulis, pembaca, dan penyandang dana (penerbit).

Dilihat dari harga, karya sastra cyber dapat dijual dengan harga yang lebih murah disbanding karya sastra cetak, sebab penerbit tak perlu mengeluarkan ongkos untuk mencetak buku. Mereka tinggal melakukan upload file di website. File itu dapat didownload oleh ribuan pembeli dan tak akan pernah habis. Cara penerbitan cyber juga menguntungkan pembeli. Mereka tak harus menyimpan tumpukan buku, tapi cukup menyimpan file dalam zip disk atau cd-room. Selanjutnya, harga yang murah akan menarik pembeli, yang pada gilirannya akan menaikkan royalty penulisnya.

Itulah prediksi penulis tentang masa depan sastra cyber Indonesia. Kapan impian itu akan terwujud, tentunya sangat bergantung kepada minat baca rakyat Indonesia, tersedianya fasilitas internet yang murah, dan kualitas para penulis sastra cyber.

Sebagai penutup, penulis ingin mengakhiri tulisan dengan mengajukan empat buah usulan kepada kepada masyarakat sastra cyber Indonesia. Pertama, agar segera disepakati kata apa yang tepat untuk menggantikan kata "cyber". Selama ini ada yang menggati kata itu dengan saiber, siber, atau multimedia. Sebelum ada kesepakatan, penulis tetap akan menggunakan kata aslinya, cyber. Demi kemudahan komunikasi dan kepentingan pendidikan, perbedaan ini harus segera diakhiri.

Kedua, penulis mengusulkan agar hari peluncuran Gra-Gra --9 Mei 2001--dijadikan hari Sastra Cyber Inonesia. Ketiga, mengingat tak lama lagi setiap penulis sastra cyber akan memiliki homepage pribadi, maka ada baiknya jika sejak dini kita semua memikirkan hadirnya sebuah direktori homepage penulis cyber. Keempat, penulis usulkan agar masyarakat sastra cyber Indonesia segera mengadakan konggres untuk membicarakan hal-hal mendasar yang terkait dengan masa depan Sastra Cyber Indonesia

Inteligensi Vs Prestasi BelajarOleh Veralyta AltariaSunday, 29 July 2007

Dalam kehidupan sehari–hari wajar bila mereka yang memiliki intelegensi tinggi diharapkan memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula. Salah satu definisi intelegensi memang menyebutkan bahwa intelegensi, antara lain merupakan ability to learn atau kemampuan untuk belajar (Weschler, 1958; Freeman, 1962).

Begitu juga kemudahan dalam belajar disebabkan oleh tingkat intelegensi yang tinggi yang terbentuk oleh ikatan–ikatan syaraf (neural bonds) antara stimulus dan respons yang mendapat penguatan (Thorndike, dalam Wilson, Robeck & Michael, 1974).

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 38: Rpp Semester Genap

2828

Pada umumnya orang berpendapat bahwa intelegensi merupakan bekal potensial yang akan memudahkan dalam belajar. Pada gilirannya akan memberikan hasil yang optimal. Hal ini didukung oleh fakta bahwa lembaga–lembaga pendidikan lebih bersedia menerima calon siswa yang menampakkan indikasi kemampuan intelektual tinggi daripada yang tidak. Fakta lain adalah didirikannya lembaga–lembaga pendidikan khusus bagi mereka yang memiliki hambatan atau kelemahan intelektual.

Belajar, dalam pengertian yang paling umum, adalah setiap perubahan perilaku akibat pengalaman yang diperoleh, atau sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya. Karena manusia bersifat dinamis dan terbuka terhadap berbagai perubahan yang terjadi pada dirinya dan lingkungan sekitarnya maka proses belajar akan selalu terjadi tanpa henti. Dalam pandangan sebagian ahli psikologi kognitif, proses belajar bahkan terjadi secara otomatis tanpa adanya motivasi.

Dalam pengertian yang lebih khusus, belajar didefinisikan sebagai perolehan pengetahuan dan kecakapan baru. Pengertian inilah yang merupakan tujuan pendidikan formal di sekolah– sekolah atau di lembaga–lembaga pendidikan yang memiliki program terencana, tujuan instruksional yang kongkrit, dan diikuti oleh para siswa sebagai suatu kegiatan yang sistematis. Prestasi atau keberhasilan belajar dinyatakan dalam berbagai indikator berupa nilai rapor, indeks prestasi studi, angka kelulusan, prediksi keberhasilan dan semacamnya.

Para ahli mengatakan bahwa keberhasilan belajar dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersumber dari dalam diri (internal) maupun dari luar (eksternal) individu. Faktor internal meliputi keadaan fisik secara umum. Sedangkan psikologi meliputi variable kognitif termasuk di dalamnya adalah kemampuan khusus (bakat) dan kemampuan umum (intelegensi). Variabel non kognitif adalah minat, motivasi, dan variabel–variabel kepribadian. Faktor eskternal meliputi aspek fisik dan sosial. Kondisi tempat belajar, sarana dan perlengkapan belajar, materi pelajaran dan kondisi lingkungan belajar merupakan aspek fisik. Sedangkan dukungan sosial dan pengaruh budaya termasuk aspek sosial.

Selain konsep tersebut di atas Daniel Goleman (1999) mengemukakan konsep kecerdasan yang dapat mempengaruhi peningkatan prestasi seseorang yaitu kecerdasan emosi (Emotional Intelligence). Menurut Goleman, kecerdasan emosi merujuk pada kemampuan mengenali perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain.

Kecerdasan emosi mencakup kemampuan–kemampuan yang berbeda tetapi saling melengkapi dengan kecerdasan akademik (academic intelligence), yaitu kemampuan kognitif murni yang diukur dengan IQ. Banyak orang cerdas, dalam arti terpelajar dan memiliki prestasi akademik tetapi kecerdasan emosinya rendah, kerap bekerja sebagi bawahan orang ber-IQ lebih rendah namun unggul dalam kecerdasan emosi.

Keberhasilan atau prestasi belajar ditentukan oleh interaksi berbagai faktor. Peranan faktor penentu itu tidak selalu sama dan tetap. Besarnya kontribusi salah satu faktor akan ditentukan oleh kehadiran faktor lain dan sangat bersifat situasional, yaitu tidak dapat diprediksikan dengan cermat akibat keterlibatan faktor lain yang sangat variatif.

Inteligensia sebagi unsur kognitif dianggap memegang peranan yang cukup penting. Bahkan kadang–kadang timbul anggapan yang menempatkan inteligensia pada peranan yang melebihi

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 39: Rpp Semester Genap

2828

proporsi yang sebenarnya. Sebagian orang bahkan menganggap bahwa hasil tes IQ yang tinggi merupakan kunci kesuksesan dalam belajar. Akibatnya bila terjadi kasus kegagalan belajar pada anak yang memiliki IQ tinggi menimbulkan reaksi berlebihan berupa kehilangan kepercayaan pada institusi yang menggagalkan anak tersebut, atau kehilangan kepercayaan pada pihak yang telah memberikan diagnosa IQ-nya.

Sejalan dengan itu tidak kurang berbahanya adalah anggapan bahwa hasil tes IQ yang rendah merupakan vonis akhir bahwa individu yang bersangkutan tidak mungkin dapat mencapai prestasi yang baik. Ini tidak saja merendahkan self-esteem (harga diri) seseorang akan tetapi dapat menghancurkan pula motivasinya untuk belajar yang justru menjadi awal dari segala kegagalan yang tidak seharusnya terjadi.

2. Setelah kedua esai dibaca dan dipahami, jadikanlah model untuk menulis esai dengan topik tertentu.

3. Tulislah sebuah esai dengan topik yang aktual dan menarik perhatian publik!

B. Tugas Terstruktur Pilihan Ganda

A. Cermatilah penjelasan novel berikut!

Dibandingkan dengan karya-karya sebelumnya, novel Telegram karya Putu Wijaya ini tidak hanya mengungkapkan dunia khayal tetapi juga kehidupan nyata. Tokoh-tokonya dibangunkan dunia nyata dan dunia fantasi. Kadang muncul dunia nyata sebagaimana kehidupan sehari-hari, sesaat kemudian menghadirkan dunia imajinasi. Atau, antara dunia nyata dan dunia imajinasi hadir secara bersamaan. Hal ini pernah diungkapkan dalam salah satu tulisannya, bahwa “novel adalah usaha menjungkirbalikkan kenyataan. Mengaburkan batas imajinasi dan pengalaman konkret. Membaurkan antara emosi dan pikiran. Menyatakan kembali kepekaan naluri, ketajaman insting dan kepiawaian otak.”

Kalimat yang menggambarkan inti tulisan esai sastra berdasarkan uraian di atas adalah…A. Karya sastra yang ditulis oleh Putu Wijaya dalam hal ini Telegram bertumpu pada

cerita yang mengambil objek pada dunia hayal atau imajinasi saja.B. Karya Putu Wijaya, novel Telegram membaurkan dunia yang berbeda dalam satu

bingkai cerita yaitu dunia imajinasi yang penuh fantasi dengan kenyataan dalam hidup keseharian.

C. Karya Putu Wijaya, baik dalam novel sebelumnya maupun dalam novel Telegram banyak mengangkat masalah kehidupan nyata atau sehari-hatri.

D. Karya Putu Wijaya berpijak pada cerita-cerita yang sangat tidak realistis sehingga tokoh-tokoh dalam ceritanya adalah tokoh yang tidak berdarah dan berdaging.

E. Karya Putu Wijaya terutama novel Telegram berhasil mengongretkan imajinasi atau dunia khayal yang penuh dengan luapan emosi dan perasaan.

2. Cermatilah kutipan esai berikut!Hal yang cukup menarik, seri kenangan dalam La Grande Borne yang ditulisnya

pada kurun waktu yang cukup jauh dari kejadian sesungguhnya, yakni pada dekade 70-an. Ada ruang kontemplasi dan pengendapan yang cukup matang bagi N. H. Dini untuk menuturkan kembali kisah-kisahnya. Justru pada saat ia hidup seorang diri, jauh dari suami dan kedua anak yang dikasihinya, Lintang dan Padang, di bumi kelahirannya, dia rangkai kembali serpihan-serpihan kehidupan ketika tinggal di kawasan Grande Borne. Seri kenangan ini merupakan bagian kehidupan N. H. Dini pada saat hubungan rumah

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 40: Rpp Semester Genap

2828

tangganya dengan Yves Coffin, sang suami, mengalami pelapukan dari dalam.

Hal yang diungkapkan dalam kutipan esai tersebut adalah ....A. Kebesaran nama seorang pengarang wanita Indonesia bernama N. H. Dini.B. Kemenarikan dari seri kenangan dalam La Grande Borne yang ditulis oleh N. H. Dini.C. N. H. Dini dalam merangkai kisah nyata dalam karya-karya yang ditulisnya.D. Seri kenangan yang ditulis N. H. Dini yang diterbitkan pada dekade 70-an.E. Salah satu seri kenangan yang ditulis oleh N. H. Dini berjudul La Grande Borne.

3. Cermati kutipan esai berikut dengan saksama!

Bagaimanapun juga, buku Korrie ini sebagai himpunan berbagai karya puisi, cerpen, dan esai dari enerasi yang sedang mencipta. Buku ini adalah hasil kerja keras dan tekun yang pantas dihargai. Dengan bahan-bahan dari buku ini, ada pembaca atau pengamat sastra bisa, terbantu untuk menciptakan gerakan sastra.

Isi kutipan esai tersebut adalah ... A. Buku kumpulan karya puisi, cerpen, dan esai dapat menjadi pendorong gerakan

sastra.B. Gerakan sastra terdapat dalam buku yang diterbitkan Korrie.C. Pembaca dan pengamat lakukan gerakan sastra dalam buku KorrieD. Buku yang diterbitkan Korrie dapat disebut buku kumpulan karya puisi, cerpen dan

esai.E. Buku kumpulan karya puisi, cerpen dan esai

4. Cermati kutipan esai berikut ini!

Dalam suasan senja yang sama itu aku harus memberikan makna pada kekosongan yang ada: pohon-pohon, jingga cahaya, jalan di depan, orang-orang lewat, mobil melintas, hingar-bingar kanak-kanak, meja-meja dan kursi-kursi, orang-orang bercakap, orang-orang makan. Jajaran benda-benda, makhluk, suasana yang kosong, kering, hambar. Segala yang mengitariku itu harus kuberi makna, agar tidak menjadi kosong, hampa dan lengang.

Gelak Esai & Ombak Sajak Anno 2001, Sutarji Calzoum Bachri

Masalah yang dibahas pada kutipan esai tersebut adalah…A. Sutarji sedang mengalami kekeosongan dalam hidupnya.B. Sutarji memberikan makna dalam hidupnya agar tidak kosong.C. Sebuah karya hendaknya tidak lahir dari kekosongan agar mempunyai manfaat.D. Ajakan Sutarji untuk memberikan makna dalam karya sastra.E. Cara Sutarji membangun karya sastra agar tetap selalu menari.

5. Cermatilah kutipan esai berikut!

Latar social dan budaya yang disuguhkan S. M. Ardan dalam Terang Cerita memperlihatkan lingkungan urban Betawi di Jakarta seperti lingkungan di sekitar Pasar Senen, Stasiun Gambir, Kwintang, Tnah Abang, dan Harmoni. Apabila kita pinjam terminology Keith Foucher dalam telaahnya tentang lenong, kita pun dapat mengatakan bahwa Ardan menekankan bagian community dari lingkungan metropolis yang

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 41: Rpp Semester Genap

2828

disebut Jakarta.

Hal yang diungkapkan dalam kutipan esai tersebut adalah…A. S. M. Ardan menulis Terang Cinta berisi tentang telaah terhadap lenong Betawi dan

penduduknya.B. Keith Foucher menyampaikan telaahnya tentang lenong Betawi sebagai kesenian

tradisional.C. Suasana daerah urbah Betawi di Jakarta seperti Pasar Senen, Stasiun Gambir,

Kwintang, Tnah Abang, dan HarmoniD. Cerita S. M. Ardan menyoroti lingkungan metropolis Jakarta yang diwakikli oleh

daerah urban Betawi.E. Terang Cerita menggambarkan latar budaya dan social kaum urban Betawi yang

beragam.

6. Cermatilah kutipan esai berikut!

Saya teringat akan Ayu Utami. Teringat akan penilaian orang lain yang termasuk para pengarang dan kritikus tentang karya-karyanya. Keraguan akan keaslian karya-karyanya. Sebelum itu saya juga membaca karya-karyanya yang lain seperti “Larung” dan kumpulan esai-nya yang dibukukan. Kesan saya yang pertama sesudah membaca buku-bukunya ternyata sama seperti apa yang dijelaskan pelukis Frida Kahlo tentang Surealisme:

“Saya menemui seekor singa di dalam lemari pakaian saya sendiri yang sangat biasa saya kunjungi setiap akan ganti pakaian. Dan singa itu terlukis dalam pakaian-pakaian saya yang biasa, tidak mahal, mode biasa saja, namun tiba-tiba menjadi luar biasa indahnya, mengagetkan sehingga saya (dan juga teman-teman saya) tidak lagi percaya bahwa itulah pakaian saya, dan bahkan mencurigai saya yang biasa berpakaian biasa yang jadi luar biasa itu, saya curi dari orang lain. Pakaian yang memang milik saya sendiri itu telah mempunyai tenaga magis yang membuat orang lain sukar percaya, curiga pada saya yang sehari-hari berpakaian biasa tapi sekarang tampak begitu tampan yang membikin sebagian orang lain iri dan tidak mau melihat saya yang biasa-biasa saja tiba-tiba menjadi luar biasa.”

Hal yang diungkapkan dalam kutipan esai tersebut adalah ...A. Keraguan akan keaslian karya-karya Ayu Utami, dikatakan Surealisme, sangat biasa

namun dapat menjadi luar biasa indahnya, dan mengagetkan.B. Timbulnya kesan keraguan pembaca akan keaslian karya-karya sastrawa sebelum

membaca karya-karya mereka secara baik dan mendalam.C. Kesan pertama sesudah membaca buku-buku karya seseorang ternyata sama seperti

apa yang dijelaskan pengarang dalam bukunya.D. Sesuatu yang sangat biasa ditemukan dalan karya-karya Ayu Utami, biasanya

ditanggapi dengan hal-hal biasa pula oleh pembaca.E. Karya-karya seorang pengarang dikatakan berarti, menarik, dan indah apabila tiba-

tiba menjadi luar biasa indahnya.

7. Cermati kutipan esai berikut!

Sastra yang di dalamnya terdapat muatan-muatan ajaran tertentu atau amanat yang hendak dikemukakan pengarangnya juga dapat memengaruhi pembacanya. Ketika agama Islam datang dengan membawa serta mitologi yang berakar pada khazanah

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 42: Rpp Semester Genap

2828

pemikir agama tersebut, wayang menjadi wahana yang canggih. Dalam konteks ini, para wali menyebarkan agama Islam di kalangan orang Jawa dengan memanfaatkan wayang itu dan memberinya ruh keislaman sehingga dikenal. Wayang Menak yang menokohkan para pahlawan Islam seperti Amir Hamzah.

Masalah yang diungkapkan dalam kutipan esai tersebut adalah ....A. Muatan ajaran dan amanat yang terdapat dalam sastra yang dapat memengaruhi

pembacanya.B. Wayang menjadi wahana yang canggih dalam konteks ini menyebarkan agama Islam

dan ajaranajarannya.C. Ketika agama Islam datang ke Indonesia dengan serta mitologi yang berakar pada

khazanah pemikir agama.D. Wayang Menak yang menokohkan para pahlawan, seperti Amir Hamzah yang dapat

diteladani.E. Para wali dalam menyebarkan ajaran agama Islam di kalangan orang Jawa dengan

memanfaatkan wayang.

Teks berikut untuk soal nomor 8 dan nomor 9

(1) Kumpulan puisi Malu Aku (jadi) Orang Indonesia karya Taufiq Ismail dapat dikatakan sebagai reformasi 1998 dalam bentuk puisi. (2) Walaupun kumpulan itu memuat puisi-puisi Taufiq yang ditulis sebelum masa Reformasi tetapi puisi-puisi inti dalam kumpulan itu merupakan hasil tulisan yang dibuat pada masa sekitar terjadinya gerakan Reformasi mendobrak Orde Baru. (3) Berbagai isu hangat yang mencuat pada masa itu direkam oleh Taufiq dalam puisi-puisinya. (4) Di antara isu yang menonjol adalah berbagai penyelewengan kekuasaan yang dilakukan oleh rezim yang berkuasa pada saat itu. (5) Masalah hukum yang tidak tegak, menjadi tema sentral sebuah puisi yang kemudian judul puisi itu dijadikan kumpulan puisi yaitu Malu Aku (jadi) Orang Indonesia.

8. Permasalahan yang dibicarakan dalam esai di atas adalah...A. Kelahiran buku kumpulan puisi Malu Aku (jadi) Orang Indonesia.B. Sikap Taufiq Ismail terhadap rezim Orde Baru.C. Judul puisi Taufiq Ismail dijadikan judul kumpulan puisinya.D. Kumpulan puisi Taufiq mengangkat berbagai isu pada masa reformasi.E. Taufiq Ismail membicarakan gerakan reformasi tahun 1998.

9. Kalimat yang mengungkapkan pokok persoalan yang dibahas dalam esai tersebut adalah nomor ...A. 1B. 2C. 3D. 4E. 5

10. Cermati esai Sastra Berikut!

Pramoedya mengajukan citra kekalahan tokoh-tokohnya dalam novel Perburuan sebagai salah satu puncak pemberontakannya. Citra kekalahan tokoh-tokoh muncul dalam novel ini sebenarnya adalah kekalahan bangsa sendiri. Kekalahan yang menonjol

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 43: Rpp Semester Genap

2828

dalam karya ini diakibatkan dari sikap pegawai negeri (atau priyayi) yang negatif. Pramoedya memandang berat sikap golongan pegawai negeri yang tidak membantu dalam kemerdekaan bangsanya. Hal ini menunjukkan bahwa penilaiannya terhadap golongan priyayi adalah negatif. (“Pemberontakan Metafisis: Citra Pendudukan Jepang dalam Novel Indonesia”, Koh Young Hun, Horizon, 2007: 11)

Permasalahan pokok yang dibahas dalam esai sastra di atas adalah .... A. Novel Perburuan karya Pramoedya berisikan tentang citra kekalahan sekaligus

pemberontakan terhadap kondisi bangsa selama penjajahan Jepang. B. Citra kekalahan bangsa yang terjajah tergambar melalui novel yang sarat konflik

antartokoh. C. Golongan priyayi adalah golongan yang sangat rendah pada masa penjajahan Jepang. D. Sikap pegawai negeri pada masa penjajahan Jepang bersikap kooperatif dengan penjajah. E. Rendahnya citra pegawai negeri dan para priyayi karena tidak membantu kemerdekaan

bangsa.

RUBRIK PENILAIAN PENULISAN KARANGAN BERPOLANAMA :KELAS/NO. ABS :TANGGAL PENILAIAN :

KOMPETENSI DASAR : Menulis esai berdasarkan topik tertentu dengan pola pengembangan pembuka,

isi, dan penutup N0 ASPEK YANG DINILAI SKOR 1 Pemilihan

topik Aktualitas topik esaia. Aktual Skor 3b. Cukup aktual Skor 2c. Kurang aktual Skor 1d. Tidak aktual Skor 0

2 Teknik Pengembanganpembuka

Teknik pembukaan esai menarik atau tidaka. Menarik Skor 3b. Cukup menarik Skor 2c. Kurang menarik Skor 1d. Tidak menarik Skor 0

3. Teknik pe ngembangan Isi

Teknik pengembangan isi koheren dengan pembuka atau tidaka. Koheren Skor 3b. Cukup koheren Skor 2c. Kurang koheren Skor 1d. Tidak koheren Skor 0

4. Teknik pengembanganPenutup

Teknik pengembangan penutup esai koheren dengan isi atau tidaka. Koheren Skor 3b. Cukup koheren Skor 2c. Kurang koheren Skor 1d. Tidak koheren Skor 0

4 Ejaan dan tanda baca

Ketepatan penggunaan ejaan dan tanda bacaa. Tanda baca & ejaan yang ada semua benar Skor 3b. Ada 1-5 ejaan atau tanda baca yang salah Skor 2c. Ada 6-10 ejaan atau tanda baca yang salah Skor 1

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 44: Rpp Semester Genap

2828

d. Lebih dari 10 ejaan atau tanda baca salah Skor 0 5 Struktur

kalimatKetepatan penggunaan struktur kalimata. Semua kalimat strukturnya tepat Skor 3b. Ada 1 kalimat yang strukturnya salah Skor 2c. Ada 2 kalimat yang strukturnya salah Skor 1 d. Lebih dari 2 kalimat yang strukturnya salah Skor 0

6. Diksi Ketepatan diksia. Tepat Skor 3b. Cukup tepat Skor 2c. Kurang tepat Skor 1d. Tidak tepat Skor 0

MengetahuiKepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

A N D A P,S.Pd SYAMSUL WATHONI, S.PdNIP. 1966123119901114 NIP. 197812312007011056

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 45: Rpp Semester Genap

2828

RENCANA PEMBELAJARAN

SATUAN PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 SIKURMATA PELAJARAN Bahasa dan Sastra IndonesiaKELAS /SEMESTER XII (dua belas) / GenapPROGRAM Umum ALOKASI WAKTU 2 x 45 menit

TEMA STANDAR KOMPETENSI

Memahami informasi dari berbagai sumber yang disampaikan secara lisan

KOMPETENSI DASAR Mengajukan saran perbaikan tentang informasi yang disampaikan secara langsung

ASPEK PEMBELAJARAN

Mendengarkan

A. NDIKATOR 1. Mendengarkan informasi secara langsung dengan penuh konsentrasi2. Mencatat pokok-pokok informasi yang disampaikan secara langsung3. Mengidentifikasi kekurangan/kesalahan informasi yang disampaikan secara lisan4. Mengajukan saran perbaikan kepada pembicara 5. Menulis ringkasan isi informasi

B. TUJUAN PEMBELAJARAN1. Siswa mampu mendengarkan informasi secara langsung dengan penuh konsentrasi2. Mampu mencatat pokok-pokok informasi yang disampaikan secara langsung3. Mampu mengidentifikasi kekurangan/kesalahan informasi yang disampaikan secara

lisan4. Mampu mengajukan saran perbaikan kepada pembicara 5. Mampu menulis ringkasan isi informasi

C. MATERI POKOK PEMBELAJARAN1. Informasi secara langsung2. Pokok-pokok isi informasi3. Cara mengajukan saran4. Cara menulis ringkasan informasi5. Ringkasan isi informasi

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN

PEMBUKA (Apersepsi)

15 menit

1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapioleh siswa berkaitan dengan pentingnya menyerap informasi dari berbagai sumber.

3. Siswa ditanya pemahamannya mengenai informasi yang pernah diperoleh dari berbagai media maassa berkaitan dengan permasalahan-permasalahan kemasyarakatan, politik,

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 46: Rpp Semester Genap

2828

ekonomi, kemanusian, dan lain-lain.

4. Siswa ditanya tentang manfaat informasi

INTI (60 menit) 1. Siswa mendengarkan informasi secara langsung dengan penuh konsentrasi

2. Siswa mencatat pokok-pokok informasi yang disampaikan secara langsung

3. Siswa berdiskusi untuk mencari identifikasi kekurangan/kesalahan informasi yang disampaikan secara lisan

4. Siswa mengajukan saran perbaikan kepada pembicara5. Siswa menulis ringkasan informasi6. Siswa mempresentasikan ringkasan informasi

PENUTUP

(Internalisasi dan persepsi)

1. Siswa merefleksikan pokok-pokok informasi yang diperolehnya

2. Siswa mengungkapkan manfaat informasi yang diperolehnya3. Siswa menjawab soal-soal uji kompetensi dan kuis uji teori

E. METODE DAN SUMBER BELAJAR

Sumber Belajar

a. Pustaka rujukanAktif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII SMA/MA Program IPA

dan IPS, Adi Abdul Somad, dkk. Pusat Perbukuan: Departemen Pendidikan Nasional

Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII (Program IPA/IPS), Muhammad Rohmadi, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

Bahasa dan Sastra Indonesia 3 untuk SMA Kelas XII Program Studi IPA-IPS, Demas Marsudi dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia untuk SMA Kelas XII Program IPA dan IPS, Agus Setyono dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

Terampil Berbahasa Indonesia 3 Program IPA dan IPS, Gunawan Budi Santoso, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

Bahasa Indonesia XII untuk SMA/MA Program IPA/IPS, Nurita Bayu Kusmayati dan Eka Trianingsih. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

b. Material: VCD, kaset, poster

c. Mediacetak dan elektronik

d. Website internet

e. Narasumber Guru, siswa, atau nara sumber lain sebagai penyampai informasi lisan secara langsung

Model peraga

f. Lingkungan Informasi-informasi lisan secara langsung yang dapat ditemui di masyarakat

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 47: Rpp Semester Genap

2828

Metode a. Presentasi

b. Diskusi Kelompok

c. Inquari

d. Demontrasi /Pemeragaan Model

F. PENILAIAN

TEKNIK DAN BENTUK

1 Tes Lisan

2 Tes Tertulis

3 Observasi Kinerja/Demontrasi

4 Tagihan Hasil Karya/Produk: tugas, projek, portofolio

5 Pengukuran Sikap

6 Penilaian diri

INSTRUMEN /SOALTugas mandiri tidak terstruktur1. Dengarkan informasi secara langsung dengan penuh konsentrasi berupa berita atau

wawancara melalui media TV/radio.2. Catatlah pokok-pokok informasi yang disampaikan secara langsung3. Identifikasikanlah kekurangan/kesalahan informasi yang disampaikan secara lisan4. Kemukakan saran perbaikan kepada pembicara

5. Tulislah ringkasan informasi yang Anda dengarkan.

RUBRIK/KRITERIA PENILAIAN/BLANGKO OBSERVASI

RUBRIK OBSERVASI DAN PENILAIAN PEMBERIAN SARAN PERBAIKAN INFORMASI

NAMA SISWA :KELAS/NO. ABSEN :TANGGAL PENILAIAN :KOMPETENSI DASAR : Mengajukan saran perbaikan tentang informasi yang disampaikan secara langsung

ASPEK RINCIAN

NILAIKURANG CUKUP BAIK AMAT

BAIKD (10) C (15) B (20) A (25)

ISI SARAN

Sesuai dengan topik informasiKritis, menunjuk bagian yang salahIsi saran asli dan aktualGagasan logis dan realistis

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 48: Rpp Semester Genap

2828

Didukung alasan, bukti serta referensi memadai

SISTEMATIKA

SARAN

Dibuka dengan pengantar /latar belakangAda pernyataan tujuan saranAda inti saran Ada kesimpulan/penegasan saran

BAHASA SARAN

Kalimat efektif dan komunikatifDiksi tepat, variatif, bakuStruktur kalimat tepat dan baku Artikulasi dan intonasi tepat

ETIKA PENYAMP

AIAN

Menghargai pendapat orang lainTidak emosionalKata-katanya santunSesuai alokasi waktu

JUMLAH SKOR

MengetahuiKepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

A N D A P,S.Pd SYAMSUL WATHONI, S.PdNIP. 1966123119901114 NIP. 197812312007011056

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 49: Rpp Semester Genap

2828

RENCANA PEMBELAJARAN

SATUAN PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 SIKURMATA PELAJARAN Bahasa dan Sastra IndonesiaKELAS /SEMESTER XII (dua belas) / GenapPROGRAM Umum ALOKASI WAKTU 2 x 45 menit

STANDAR KOMPETENSI

Mengungkapan tanggapan terhadap pembacaan puisi lama

KOMPETENSI DASAR Membahas ciri-ciri dan nilai-nilai yang terkandung dalam gurindam

ASPEK PEMBELAJARAN

Berbicara

A. INDIKATOR

1. Membaca gurindam

2. Mengidentifikasi ciri-ciri gurindam

3. Mengidentifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam gurindam

4. Menemukan pesan-pesan yang terdapat dalam gurindam5. Menanggapi secara lisan pembacaan gurindam dengan mengemukakan cirri dan nilai

dalam gurindam

B. TUJUAN PEMBELAJARANSiswa mampu membaca gurindam, mengidentifikasi ciri-cicri gurin, menidentifikasi nilai-nilai yang terdapat dalam gurindam, serta menemukan pesan dan menanggapi secara liasn pembacaan gurindam.

C. MATERI POKOK PEMBELAJARAN

1. Teks gurindam

Ini Gurindam Pasal yang PertamaBarang siapa tiada memegang agamaSegala-gala tiada boleh dibilang nama

Barang siapa mengenal yang empatMaka yaitulah orang yang ma’rifat

Barang siapa mengenal AllahSuruh dan tegaknya tiada ia menyalah

Barang siapa mengenal diriMaka telah mengenal akan Tuhan yang bahri

Barang siapa mengenal duniaTahulah ia barang yang terpedaya

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 50: Rpp Semester Genap

2828

Barang siapa mengenal akhiratTahulah ia dunia mudharat

Ini Gurindam Pasal yang KeduaBarang siapa mengenal yang tersebutTahulah ia makna takut

Barang siapa meninggalkan sembahyangSeperti rumah tiada bertiang

Barang siapa meninggalkan puasaTidaklah mendapat dua termasa

Barang siapa meninggalkan zakatTiadalah hartanya beroleh berkat

Barang siapa meninggalkan hajiTiadalah ia menyempurnakan janji

Ini Gurindam Pasal yang KeempatHati itu kerajaan di dalam tubuhJikalau zalim segala anggota tubuh pun rubuh

Apabila dengki sudah bertanahDatanglah daripadanya beberapa anak panah

Mengumpat dam memuji hendaklah pikirDi situlah banyak orang yang tergelincir

Pekerjaan marah jangan dibelaNanti hilang akal di kepala

Jika sedikitpun berbuat bohongBoleh diumpamakan mulutnya itu pekung

Tanda orang yang amat celakaAib dirinya tiada ia sangka

Bakhil jangan diberi singgahItulah perompak yang amat gagah

Barang siapa yang sudah besarJanganlah kelakuannya membuat kasar

Barang siapa perkataan kotorMulutnya itu umpama ketor

Di manakah salah diriJika tidak orang lain yang berperi

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 51: Rpp Semester Genap

2828

Pekerjaan takbur jangan direpihSebelum mati didapat juga sepih

Ini Gurindam Pasal yang KesembilanTahu pekerjaan tak baik tetapi dikerjakanBukannya manusia yaitulah syaitan

Kejahatan seorang perempuan tuaItulah iblis punya penggawa

Kepada segala hamba-hamba rajaDi situlah syaitan tempatnya manja

Kebanyakan orang yang muda-mudaDi situlah syaitan tempat bergodaPerkumpulan laki-laki dengan perempuanDi situlah syaitan punya jamuan

Adapun orang tua(h) yang hematSyaitan tak suka membuat sahabat

Jika orang muda kuat berguruDengan syaitan jadi berseteru

Ini Gurindam Pasal yang KesepuluhDengan bapa jangan derhakaSupaya Allah tidak murka

Dengan ibu hendaklah hormatSupaya badan dapat selamat

Dengan anak janganlah lalaiSupaya boleh naik ke tengah balai

Dengan kawan hendaklah adilSupaya tangannya jadi kapil

Ini Gurindam Pasal yang KesebelasHendaklah berjasaKepada yang sebangsa

Hendak jadi kepalaBuang perangai yang cela

Hendaklah memegang amanatBuanglah khianat

Hendak marahDahulukan hujjah

Hendak dimalui

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 52: Rpp Semester Genap

2828

Jangan memalui

Hendak ramaiMurahkan perangai

IIni Gurindam Pasal yang KeduabelasRaja mufakat dengan menteriSeperti kebun berpagarkan duri

Betul hati kepada rajaTanda jadi sebarang kerja

Hukum adil atas rakyatTanda raja beroleh inayat

Kasihkan orang yang berilmuTanda rahmat atas dirimu

Hormat akan orang yang pandaiTanda mengenal kasa dan cindai

Ingatkan dirinya matiItulah asal berbuat bakti

Akhirat itu terlalu nyataKepada hati yang tidak buta

2. Ciri-ciri gurindam

3. Nilai-nilai yang terkandung dalam gurindam

4. Pesan-pesan yang terdapat dalam gurindam

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN

PEMBUKA(Apersepsi)

10 menit

1. Guru menyajikan SK, KD dan Indikator yang harus dikuasai oleh siswa

2. Guru menjelskan standar ketuntasan minimal yang harus dicapai oleh siswa.

3. Guru dan siswa bertanya jawab tentang jenis-jenis puisi lama

4. Guru dan siswa bertanya jawab tentang pengertian gurindam

INTI

70 menit

1. Guru membacakan atau memperdengarkan pembacaan gurindam 2. Siswa membaca beberapa teks gurindam secara bergantian3. Siswa berdiskusi untuk menentukan ciri-ciri gurindam 4. Siswa berdiskusi untuk menentukan nilai-nilai dalam gurindam

yang dibacanya5. Siswa berdiskusi untuk menentukan pesan-pesan dalam gurindam

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 53: Rpp Semester Genap

2828

yang dibacanya

6. Siswa meyampaikan secara lisan tanggapan terhadap pembacaan gurindam dengan mengemukakan cirri dan nilai dalam gurindam

PENUTUP (Internalisasi dan persepsi) 10 menit

1. Siswa merefleksikan nilai-nilai dalam gurindam2. Siswa merefleksikan pesan-pesan dalam gurindam 3. Siswa mengerjakan uji kompetensi4. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kuis uji teori

E. METODE DAN SUMBER BELAJAR

Sumber Belajar

a. Pustaka rujukanAktif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII SMA/MA Program IPA dan

IPS, Adi Abdul Somad, dkk. Pusat Perbukuan: Departemen Pendidikan Nasional

Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII (Program IPA/IPS), Muhammad Rohmadi, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

Bahasa dan Sastra Indonesia 3 untuk SMA Kelas XII Program Studi IPA-IPS, Demas Marsudi dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia untuk SMA Kelas XII Program IPA dan IPS, Agus Setyono dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

Terampil Berbahasa Indonesia 3 Program IPA dan IPS, Gunawan Budi Santoso, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

Bahasa Indonesia XII untuk SMA/MA Program IPA/IPS, Nurita Bayu Kusmayati dan Eka Trianingsih. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

b. Material: VCD, kaset, poster Rekaman pembacaan gurindam

c. Media cetak dan elektronik Majalah sastra yang memuat puisi lama (gurindam)

d. Website internet www.bse.depdiknas.go.id

www.e-learning.co.id

www.e-dukasi.net

www.cibersastra.net

e. Narasumber

f. Model peraga

g. Lingkungan Kejadian di masyarakat yang sesuai dengan materi

Metode a. Presentasi

b. Diskusi Kelompok

c. Inquari

d. Demontrasi /Pemeragaan Model

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 54: Rpp Semester Genap

2828

F. PENILAIAN

TEKNIK DAN BENTUK

a. Tes Lisan

b. Tes Tertulis

c. Observasi Kinerja/Demontrasi

d. Tagihan Hasil Karya/Produk: tugas, projek, portofolio

e. Pengukuran Sikap

f. Penilaian diri

INSTRUMEN /SOAL

Tugas Terstruktur Uraian

1. Identifikasikanlah nilai-nilai yang terkandung dalam gurindam (lihat materi pembelajaran).

2. Temukanlah pesan-pesan yang terdapat dalam gurindam.

RUBRIK/KRITERIA PENILAIAN/BLANGKO OBSERVASI

RUBRIK PENILAIAN MENANGGAPI SECARA LISAN PEMBACAAN GURINDAM

NAMA SISWA :KELAS/NO. ABSEN :TANGGAL PENILAIAN :STANDAR KOMPETENSI : Mengungkapan tanggapan terhadap pembacaan puisi lamaKOMPETENSI DASAR : Membahas ciri-ciri dan nilai-nilai yang terkandung dalam gurindam

NO KOMPONEN YANG DINILAI SKOR1 2 3 4 5

01. Tanggapan sesuai dengan objek yang ditanggapi02. Isi tanggapan khusus terhadap ciri dan nilai gurindam 03. Tanggapan disampaikan secara runtut 04. Tanggapan disertai penjelasan dan alasan yang logis05. Tanggapan disampaikan secra lancar, tidak terbata-bata,

tidak banyak perhentian untuk berpikir06. Disertai ekspresi wajah dan gerak yang wajar07. Bersikap wajar, tidak mencemooh08. Disampaikan dengan pilihan kata yang tepat dan sopan09. Kalimatnya sederhana dan komunikatif10. Pelafalan dan intonasi jelas dan tepat

JUMLAH SKOR (MAKSIMAL 50)

Mengetahui, Keruak, 4 Januari 2010Kepala SMA Negeri 1 Keruak Guru Mata Pelajaran,

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 55: Rpp Semester Genap

2828

M u j i t a h i d, S. Pd. M u h a r m a n, S. Pd.NIP. 19680328 199003 1 006 NIP. 19711231 199703 1 018

RENCANA PEMBELAJARAN

SATUAN PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 SIKURMATA PELAJARAN Bahasa dan Sastra IndonesiaKELAS /SEMESTER XII (dua belas) / 2 (dua)PROGRAM Ilmu Alam dan Ilmu Sosial ALOKASI WAKTU 2 x 45 menit

STANDAR KOMPETENSI

Mengungkapan tanggapan terhadap pembacaan puisi lama

KOMPETENSI DASAR Menjelaskan keterkaitan gurindam dengan kehidupan sehari-hariASPEK PEMBELAJARAN

Berbicara

A. INDIKATOR

1. Mampu menyimpulkan pesan-pesan yang terdapat dalam gurindam 2. Mampu menjelaskan keterkaitan isi gurindam dengan realitas kehidupan masa kini

B. TUJUAN PEMBELAJARANSiswa menyimpulkan pesan-pesan dan menjelaskan keterkaitan isi gurindam dengan realitas kehidupan masa kini.

C. MATERI POKOK PEMBELAJARAN1. Teks gurindam

2. Simpulan pesan-pesan yang terdapat dalam gurindam 3. Keterkaitan isi gurindam dengan realitas kehidupan masa kini

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN

PEMBUKA (Apersepsi)

10 menit

Siswa ditanya mengenai kaitan isi puisi dengan realitas kehidupan sehari-hari

INTI

70 menit

1. Siswa membaca beberapa teks gurindam2. Siswa membentuk kelompok-kelompok untuk berdiskusi

menentukan pesan yang terdapat dalam gurindam3. Siswa berdiskusi untuk menentukan keterkaitan isi gurindam

yang dibacanya dengan realitas kehidupan sehari-hari4. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas

PENUTUP

(Internalisasi & persepsi)

10 menit

1. Siswa diminta menjelaskan pesan lain yang bisa disampaikan melalui gurindam

2. Siswa diminta mengungkapkan pengalaman hidupnya yang sesuai dengan isi gurindam

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 56: Rpp Semester Genap

2828

E. METODE DAN SUMBER BELAJAR

Sumber Belajar

a. Pustaka rujukanAktif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII SMA/MA Program IPA

dan IPS, Adi Abdul Somad, dkk. Pusat Perbukuan: Departemen Pendidikan Nasional

Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII (Program IPA/IPS), Muhammad Rohmadi, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

Bahasa dan Sastra Indonesia 3 untuk SMA Kelas XII Program Studi IPA-IPS, Demas Marsudi dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia untuk SMA Kelas XII Program IPA dan IPS, Agus Setyono dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

Terampil Berbahasa Indonesia 3 Program IPA dan IPS, Gunawan Budi Santoso, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

Bahasa Indonesia XII untuk SMA/MA Program IPA/IPS, Nurita Bayu Kusmayati dan Eka Trianingsih. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

b. Material: VCD, kaset, poster

Rekaman pembacaan atau pengajaran gurindam

c. Media cetak dan elektronik

Puisi lama atau gurindam yang terdapat di majalah sastra

d. Website internet

e. Narasumber

f. Model peraga Siswa yang mempunyai pengalaman hidup yang sesuai dengan

g. Lingkungan Kejadian di masyarakat yang sesuai dengan isi gurindam

Metode a. Presentasi

b. Diskusi Kelompok

d. Inquari

e. Demontrasi /Pemeragaan Model

F. PENILAIAN

TEKNIK DAN BENTUK

a. Tes Lisan

b. Tes Tertulis

c. Observasi Kinerja/Demontrasi

d. Tagihan Hasil Karya/Produk: tugas, projek, portofolio

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 57: Rpp Semester Genap

2828

e. Pengukuran Sikap

f. Penilaian diri

INSTRUMEN /SOAL

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 58: Rpp Semester Genap

2828

1. Bacalah gurindam berikut dengan saksama!

2. Simpulkan pesan-pesan yang terdapat dalam gurindam di atas!3. Jelaskan/uraiakanlah keterkaitan isi gurindam dengan realitas kehidupan masa kini

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Ini Gurindam Pasal yang PertamaBarang siapa tiada memegang agamaSegala-gala tiada boleh dibilang nama

Barang siapa mengenal yang empatMaka yaitulah orang yang ma’rifat

Barang siapa mengenal AllahSuruh dan tegaknya tiada ia menyalah

Barang siapa mengenal diriMaka telah mengenal akan Tuhan yang bahri

Barang siapa mengenal duniaTahulah ia barang yang terpedaya

Barang siapa mengenal akhiratTahulah ia dunia mudharat

Ini Gurindam Pasal yang KeduaBarang siapa mengenal yang tersebutTahulah ia makna takut

Barang siapa meninggalkan sembahyangSeperti rumah tiada bertiang

Barang siapa meninggalkan puasaTidaklah mendapat dua termasa

Barang siapa meninggalkan zakatTiadalah hartanya beroleh berkat

Barang siapa meninggalkan hajiTiadalah ia menyempurnakan janji

Ini Gurindam Pasal yang KeempatHati itu kerajaan di dalam tubuhJikalau zalim segala anggota tubuh pun rubuh

Apabila dengki sudah bertanahDatanglah daripadanya beberapa anak panah

Mengumpat dam memuji hendaklah pikirDi situlah banyak orang yang tergelincir

Ini Gurindam Pasal yang PertamaBarang siapa tiada memegang agamaSegala-gala tiada boleh dibilang nama

Barang siapa mengenal yang empatMaka yaitulah orang yang ma’rifat

Barang siapa mengenal AllahSuruh dan tegaknya tiada ia menyalah

Barang siapa mengenal diriMaka telah mengenal akan Tuhan yang bahri

Barang siapa mengenal duniaTahulah ia barang yang terpedaya

Barang siapa mengenal akhiratTahulah ia dunia mudharat

Ini Gurindam Pasal yang KeduaBarang siapa mengenal yang tersebutTahulah ia makna takut

Barang siapa meninggalkan sembahyangSeperti rumah tiada bertiang

Barang siapa meninggalkan puasaTidaklah mendapat dua termasa

Barang siapa meninggalkan zakatTiadalah hartanya beroleh berkat

Barang siapa meninggalkan hajiTiadalah ia menyempurnakan janji

Ini Gurindam Pasal yang KeempatHati itu kerajaan di dalam tubuhJikalau zalim segala anggota tubuh pun rubuh

Apabila dengki sudah bertanahDatanglah daripadanya beberapa anak panah

Mengumpat dam memuji hendaklah pikirDi situlah banyak orang yang tergelincir

Pekerjaan marah jangan dibelaNanti hilang akal di kepala

Jika sedikitpun berbuat bohongBoleh diumpamakan mulutnya itu pekung

Tanda orang yang amat celakaAib dirinya tiada ia sangka

Bakhil jangan diberi singgahItulah perompak yang amat gagah

Barang siapa yang sudah besarJanganlah kelakuannya membuat kasar

Barang siapa perkataan kotorMulutnya itu umpama ketor

Di manakah salah diriJika tidak orang lain yang berperi

Pekerjaan takbur jangan direpihSebelum mati didapat juga sepih

Ini Gurindam Pasal yang KesembilanTahu pekerjaan tak baik tetapi dikerjakanBukannya manusia yaitulah syaitan

Kejahatan seorang perempuan tuaItulah iblis punya penggawa

Kepada segala hamba-hamba rajaDi situlah syaitan tempatnya manja

Kebanyakan orang yang muda-mudaDi situlah syaitan tempat bergodaPerkumpulan laki-laki dengan perempuanDi situlah syaitan punya jamuan

Adapun orang tua(h) yang hematSyaitan tak suka membuat sahabat

Jika orang muda kuat berguruDengan syaitan jadi berseteru

Supaya Allah tidak murka

Dengan ibu hendaklah hormatSupaya badan dapat selamat

Pekerjaan marah jangan dibelaNanti hilang akal di kepala

Jika sedikitpun berbuat bohongBoleh diumpamakan mulutnya itu pekung

Tanda orang yang amat celakaAib dirinya tiada ia sangka

Bakhil jangan diberi singgahItulah perompak yang amat gagah

Barang siapa yang sudah besarJanganlah kelakuannya membuat kasar

Barang siapa perkataan kotorMulutnya itu umpama ketor

Di manakah salah diriJika tidak orang lain yang berperi

Pekerjaan takbur jangan direpihSebelum mati didapat juga sepih

Ini Gurindam Pasal yang KesembilanTahu pekerjaan tak baik tetapi dikerjakanBukannya manusia yaitulah syaitan

Kejahatan seorang perempuan tuaItulah iblis punya penggawa

Kepada segala hamba-hamba rajaDi situlah syaitan tempatnya manja

Kebanyakan orang yang muda-mudaDi situlah syaitan tempat bergodaPerkumpulan laki-laki dengan perempuanDi situlah syaitan punya jamuan

Adapun orang tua(h) yang hematSyaitan tak suka membuat sahabat

Jika orang muda kuat berguruDengan syaitan jadi berseteru

Supaya Allah tidak murka

Dengan ibu hendaklah hormatSupaya badan dapat selamat

Ini Gurindam Pasal yang KesepuluhDengan bapa jangan derhakaSupaya Allah tidak murka

Dengan ibu hendaklah hormatSupaya badan dapat selamat

Dengan anak janganlah lalaiSupaya boleh naik ke tengah balai

Dengan kawan hendaklah adilSupaya tangannya jadi kapil

Ini Gurindam Pasal yang KesebelasHendaklah berjasaKepada yang sebangsa

Hendak jadi kepalaBuang perangai yang cela

Hendaklah memegang amanatBuanglah khianat

Hendak marahDahulukan hujjah

Ini Gurindam Pasal yang KesepuluhDengan bapa jangan derhakaSupaya Allah tidak murka

Dengan ibu hendaklah hormatSupaya badan dapat selamat

Dengan anak janganlah lalaiSupaya boleh naik ke tengah balai

Dengan kawan hendaklah adilSupaya tangannya jadi kapil

Ini Gurindam Pasal yang KesebelasHendaklah berjasaKepada yang sebangsa

Hendak jadi kepalaBuang perangai yang cela

Hendaklah memegang amanatBuanglah khianat

Hendak marahDahulukan hujjah

Hendak dimaluiJangan memalui

Hendak ramaiMurahkan perangai

IIni Gurindam Pasal yang KeduabelasRaja mufakat dengan menteriSeperti kebun berpagarkan duri

Betul hati kepada rajaTanda jadi sebarang kerja

Hukum adil atas rakyatTanda raja beroleh inayat

Kasihkan orang yang berilmuTanda rahmat atas dirimu

Hormat akan orang yang pandaiTanda mengenal kasa dan cindai

Ingatkan dirinya matiItulah asal berbuat bakti

Akhirat itu terlalu nyataKepada hati yang tidak buta

Hendak dimaluiJangan memalui

Hendak ramaiMurahkan perangai

IIni Gurindam Pasal yang KeduabelasRaja mufakat dengan menteriSeperti kebun berpagarkan duri

Betul hati kepada rajaTanda jadi sebarang kerja

Hukum adil atas rakyatTanda raja beroleh inayat

Kasihkan orang yang berilmuTanda rahmat atas dirimu

Hormat akan orang yang pandaiTanda mengenal kasa dan cindai

Ingatkan dirinya matiItulah asal berbuat bakti

Akhirat itu terlalu nyataKepada hati yang tidak buta

Page 59: Rpp Semester Genap

2828

RUBRIK/KRITERIA PENILAIAN/BLANGKO OBSERVASI

RUBRIK PENILAIAN PENJELASAN SECARA LISAN KETERKAITAN GURINDAM DENGAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI

NAMA SISWA :KELAS/NO. ABSEN :TANGGAL PENILAIAN :STANDAR KOMPETENSI : Mengungkapan tanggapan terhadap pembacaan puisi lamaKOMPETENSI DASAR : Menjelaskan keterkaitan gurindam dengan kehidupan sehari-hari

NO KOMPONEN YANG DINILAI SKOR1 2 3 4 5

01. Penjelasan sesuai dengan objek yang dijelaskan02. Penjelasan sesuai dengan sasaran 03. Penjelasan disampaikan secara runtut 04. Penjelasan disertai alasan dan bukti konkret05. Penjelasan disampaikan secra lancar, tidak terbata-bata,

tidak banyak perhentian untuk berpikir06. Disertai ekspresi wajah dan gerak yang wajar07. Bersikap wajar, tidak mencemooh08. Disampaikan dengan pilihan kata yang tepat dan sopan09. Kalimatnya sederhana dan komunikatif10. Pelafalan dan intonasi jelas dan tepat

JUMLAH SKOR (MAKSIMAL 50)

MengetahuiKepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

A N D A P,S.Pd SYAMSUL WATHONI, S.PdNIP. 1966123119901114 NIP. 197812312007011056

RENCANA PEMBELAJARAN

SATUAN PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 SIKURMATA PELAJARAN Bahasa dan Sastra IndonesiaKELAS /SEMESTER XII (dua belas) / GenapPROGRAM Umum

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 60: Rpp Semester Genap

2828

ALOKASI WAKTU 2 x 45 menit

STANDAR KOMPETENSI

Memahami buku kumpulan puisi kontemporer dan karya sastra yang dianggap penting pada tiap periode

KOMPETENSI DASAR Menemukan perbedaan karakteristik angkatan melalui membacakarya sastra yang dianggap penting pada setiap periode

ASPEK PEMBELAJARAN

Membaca

A. INDIKATOR 1. Mampu menjelaskan sejarah perkembangan sastra Indonesia 2. Mampu menentukan hasil-hasil karya sastra penting pada tiap periode 3. Mampu mengidentifikasi karakteristik karya sastra pada tiap periode 4. Mampu menemukan perbedaan karakteristik tiap periode5. Mampu mendiskusikan karya-karya yang dianggap penting pada periode tersebut

(misalnya, peristiwa sejarah, gaya penulisan, dll)

B. TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa mampu menjelaskan sajarah perkembangan sastra Infonesia, menentukan hasil-hasil

karya yang penting, perbedaan karakteristik, dan mendiskusikan perkembangan sastra tiap periode

C. MATERI POKOK PEMBELAJARAN1. Karya sastra berdasarkan periodisasi2. Sejarah dan perkembangan sastra Indonesia 3. Karya-karya sastra penting setiap angkatan4. Karakteristik karya sastra setiap angkatan/ periode5. Perbedaan karakteristik karya sastra setiap angkatan/ periode

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN

PEMBUKA (Apersepsi)

15 menit

1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapioleh siswa berkaitan dengan karakteristik karya sastra Indonesia tiap periode.

3. Siswa ditanya pemahamannya tentang periodisasi sastra

4. Siswa diajak untuk menyebutkan hasil-hasil sastra

INTI

65 menit

1. Siswa membaca karya sastra dari berbagai periode sastra2. Siswa mendiskusikan sejarah perkembangan sastra Indonesia 3. Siswa berdiskusi untuk menentukan hasil-hasil karya sastra

penting pada tiap periode 4. Siswa berdiskusi untuk mengidentifikasi karakteristik karya

sastra pada tiap periode 5. Siswa berdiskusi untuk menentukan perbedaan karakteristik

tiap periode6. Siswa mendiskusikan karya-karya yang dianggap penting

pada periode tersebut (misalnya, peristiwa sejarah, gaya

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 61: Rpp Semester Genap

2828

penulisan, dll)7. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya

PENUTUP

(Internalisasi dan persepsi) 10 menit

1. Siswa merefleksikan perkembangan sastra Indonesia2. Siswa mengungkapkan pengalamannya yang berkaitan

dengan karya sastra Indonesia yang menonjol pada periode tertentu

3. Siswa menjawab soal-soal uji kompetensi dan kuis uji teori

E. METODE DAN SUMBER BELAJAR

Sumber Belajar a. Pustaka rujukanAktif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII SMA/MA Program

IPA dan IPS, Adi Abdul Somad, dkk. Pusat Perbukuan: Departemen Pendidikan Nasional

Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII (Program IPA/IPS), Muhammad Rohmadi, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

Bahasa dan Sastra Indonesia 3 untuk SMA Kelas XII Program Studi IPA-IPS, Demas Marsudi dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia untuk SMA Kelas XII Program IPA dan IPS, Agus Setyono dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

Terampil Berbahasa Indonesia 3 Program IPA dan IPS, Gunawan Budi Santoso, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

Bahasa Indonesia XII untuk SMA/MA Program IPA/IPS, Nurita Bayu Kusmayati dan Eka Trianingsih. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

b. Material: VCD, kaset, poster

Rekaman atau audio-visual tentang pengajaran karya sastra

c. Media cetak dan elektronik

Koran, majalah, televisi yang mempublikasikan hasil karya sastra

d. Website internet

e. Narasumber Sastrawan

f. Model peraga

g. Lingkungan Seminar, workshop sastra

Metode a. Presentasi

b. Diskusi Kelompok

c. Inquari

d. Demontrasi

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 62: Rpp Semester Genap

2828

/Pemeragaan Model

F. PENILAIAN

TEKNIK DAN BENTUK

a. Tes Lisan

b. Tes Tertulis

Observasi Kinerja/Demontrasi

c. Tagihan Hasil Karya/Produk: tugas, projek, portofolio

d. Pengukuran Sikap

e. Penilaian diri

INSTRUMEN /SOAL

Tugas Terstruktur1. Uraiakanlah secara tertulis sejarah perkembangan sastra Indonesia. 2. Tulislah masing-masing 5 hasil-hasil karya sastra penting pada tiap periode 3. Identifikasikanlah karakteristik karya sastra pada tiap periode yang berkaitan dengan

peristiwa sejarah, budaya, dan gaya penulisan. 4. Uraikanlah secara tulis perbedaan karakteristik tiap periode.

RUBRIK/KRITERIA PENILAIAN/BLANGKO OBSERVASI

MengetahuiKepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

A N D A P,S.Pd SYAMSUL WATHONI, S.PdNIP. 1966123119901114 NIP. 197812312007011056

RENCANA PEMBELAJARAN

SATUAN PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 SIKURMATA PELAJARAN Bahasa dan Sastra IndonesiaKELAS /SEMESTER XII (dua belas) / GenapPROGRAM Umum

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 63: Rpp Semester Genap

2828

ALOKASI WAKTU 2 x 45 menit

TEMA STANDAR KOMPETENSI

Memahami informasi dari berbagai sumber yang disampaikan secara lisan

KOMPETENSI DASAR Mengajukan saran perbaikan tentang informasi yang disampaikan melalui radio/televisi

ASPEK PEMBELAJARAN

Mendengarkan

A. INDIKATOR 1. Mampu menyimak informasi dari siaran televisi/radio dengan saksama2. Mampu mencatat pokok-pokok dari isi informasi yang disampaikan melalui radio/

televisi/ rekaman3. Mampu mengajukan saran perbaikan secara tertulis tentang informasi yang

disampaikan 4. Mampu menulis ringkasan isi informasi yang disampaikan melalui

radio/televisi/rekaman

B. TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa mampu menyimak, mencatat, mengajukan saran, dan menulis ringkasan terhadap

informasi yang disimak melalui siaran radio atau televisiC. MATERI POKOK PEMBELAJARAN

1. Siaran langsung dari televisi/radio2. Rekaman informasi dari televisi/radio3. Pokok-pokok isi informasi dari siaran televisi/radio4. Cara mengajukan saran perbaikan informasi5. Ringkasan isi informasi dari siaran televisi/radio

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN

PEMBUKA (Apersepsi)

15 menit

1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapioleh siswa berkaitan informasi

3. Guru dan siswa bertanya jawab tentang peranan televisi/radio sebagai sarana informasi dan komunikasi

4. Guru dan siswa bertanya jawab tentang manfaat informasi langsung

INTI

65 menit

1. Guru memperdengarkan penyampaian informasi langsung atau rekaman dari televisi/radio

2. Siswa mendengarkan informasi melalui radio/ televisi3. Siswa mencatat pokok-pokok dari isi informasi yang

disampaikan melalui radio/ televisi/ rekaman4. Siswa mengajukan saran perbaikan secara tertulis tentang

informasi yang disampaikan 5. Siswa berdiskusi untuk menyusun ringkasan isi informasi

yang disampaikan melalui radio/ televisi/ rekaman informasi

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 64: Rpp Semester Genap

2828

PENUTUP

(Internalisasi dan persepsi)

10 menit

1. Siswa merefleksikan isi dan manfaat informasi

2. Siswa mengerjakan uji kompetensi

3. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kuis uji teori

E. METODE DAN SUMBER BELAJAR

Sumber Belajar a. Pustaka rujukanAktif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII SMA/MA Program

IPA dan IPS, Adi Abdul Somad, dkk. Pusat Perbukuan: Departemen Pendidikan Nasional

Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII (Program IPA/IPS), Muhammad Rohmadi, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

Bahasa dan Sastra Indonesia 3 untuk SMA Kelas XII Program Studi IPA-IPS, Demas Marsudi dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia untuk SMA Kelas XII Program IPA dan IPS, Agus Setyono dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

Terampil Berbahasa Indonesia 3 Program IPA dan IPS, Gunawan Budi Santoso, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

Bahasa Indonesia XII untuk SMA/MA Program IPA/IPS, Nurita Bayu Kusmayati dan Eka Trianingsih. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

b. Material: VCD, kaset, poster

Rekaman informasi

c. Media cetak dan elektronik

d. Website internet

e. Narasumber Pembaca berita

f. Model peraga Siswa yang mempunyai pengalaman sebagai pembaca berita

g. Lingkungan Informasi-informasi langsung berbentuk lisan yang bisa ditemukan di masyarakat

Metode a. Presentasi

b. Diskusi Kelompok

c. Inquari

d. Demontrasi /Pemeragaan Model

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 65: Rpp Semester Genap

2828

F. PENILAIAN

TEKNIK DAN BENTUK PENIALAIAN

a. Tes Lisan

c. Tes Tertulis

d. Observasi Kinerja/Demontrasi

e. Tagihan Hasil Karya/Produk: tugas, projek, portofolio

f. Pengukuran Sikap

g. Penilaian diri

INSTRUMEN /SOALTugas mandiri tidak terstruktur1. Simaklah informasi dari siaran televisi/radio dengan saksama2. Catatlah pokok-pokok dari isi informasi yang disampaikan melalui radio/ televisi/ rekaman3. Kemukakan saran perbaikan secara tertulis tentang informasi yang disampaikan 4. Tulislah ringkasan isi informasi yang disampaikan melalui radio/televisi/rekaman

RUBRIK/KRITERIA PENILAIAN/BLANGKO OBSERVASI

RUBRIK OBSERVASI DAN PENILAIAN PEMBERIAN SARAN PERBAIKAN INFORMASI

YANG DISAMPAIKAN MELALUI RADIO/TELEVISI

NAMA SISWA :KELAS/NO. ABSEN :TANGGAL PENILAIAN :KOMPETENSI DASAR : Mengajukan saran perbaikan tentang informasi yang

disampaikan melalui radio/televisi

ASPEK RINCIAN

NILAIKURANG CUKUP BAIK AMAT

BAIKD (10) C (15) B (20) A (25)

ISI SARAN

Sesuai dengan topik informasiKritis, menunjuk bagian yang salahIsi saran asli dan aktualGagasan logis dan realistisDidukung alasan, bukti serta referensi memadai

SISTEMATIKA

SARAN

Dibuka dengan pengantar /latar belakangAda pernyataan tujuan saranAda inti saran Ada kesimpulan/penegasan saran

BAHASA Kalimat efektif dan komunikatifDiksi tepat, variatif, baku

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 66: Rpp Semester Genap

2828

SARAN Struktur kalimat tepat dan baku Artikulasi dan intonasi tepat

ETIKA PENYAMP

AIAN

Menghargai pendapat orang lainTidak emosionalKata-katanya santunSesuai alokasi waktu

JUMLAH SKOR

MengetahuiKepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

A N D A P,S.Pd SYAMSUL WATHONI, S.PdNIP. 1966123119901114 NIP. 197812312007011056

RENCANA PEMBELAJARAN

SATUAN PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 SIKURMATA PELAJARAN Bahasa dan Sastra IndonesiaKELAS /SEMESTER XII (dua belas) / GenapPROGRAM Umum

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 67: Rpp Semester Genap

2828

ALOKASI WAKTU 2 x 45 menit

TEMA STANDAR KOMPETENSI

Memahami buku kumpulan puisi kontemporer dan karya sastra yang dianggap penting pada tiap periode

KOMPETENSI DASAR Mengidentifikasi tema dan ciri-ciri puisi kontemporer melalui kegiatan membaca buku kumpulan puisi komtemporer

ASPEK PEMBELAJARAN

Membaca

A. INDIKATOR 1. Mampu mengidentifikasi tema puisi kontemporer melalui kegiatan membaca2. Mampu mengidentifikasi ciri-ciri puisi kontemporer melalui kegiatan membaca

3. Menjelaskan maksud isi puisi kontemporer

B. TUJUAN PEMBELAJARANSiswa mampu mengidentifikasi tema , cirri-ciri, dan maksud puisi kontemporer.

C. MATERI POKOK PEMBELAJARAN1. Contoh puisi kontemporer

DiDi

Betulkau pasti

sedang menghitung berapa nasib lagi tinggalsebelum fajar terakhir kau tutup

tanpa seorang pun tahu siapa kau dandi

kaumaka kini

lengkaplah sudah perhitungan di luar akal

dan angan-angan di dalam hati kitatentang sesuatu yang tak bisa siapa pun

menerangkatakan pada saat itu kau mungkin sedangdi

betulkan?

(Noorca Marendra)

SEPISAUPIsepisau luka sepisau durisepikul dosa sepukau sepisepisau duka seriasau diri sepisau sepi sepisau nyanyisepisau sepisaupi

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 68: Rpp Semester Genap

2828

sepisaupanya sepikausepisepisaupa sepisaupisepikul diri keranjang duri sepisaupa sepisaupisepisaupa sepisaupisepisaupa sepisaupisampai pisauNya ke dalam nyanyi (Sutardji Calzoum Bachri)

2. Buku kumpulan puisi kontemporer “O, Amuk Kapak” karya Sutarji Calzoum Bachri3. Ciri-ciri puisi kontemporer4. Tema dan maksud puisi kontemporer5. Bentuk puisi kontemporer6. Diksi pada puisi kontemporer

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN

PEMBUKA (Apersepsi)

10 menit

1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa berkaitan dengan puisi kontemporer

3. Siswa ditanya mengenai pengetahuannya tentang puisi kontemporer

INTI

70 menit

1. Siswa membentuk kelompok-kelompok diskusi2. Siswa membaca kumpulan puisi kontemporer (Misalnya : Malu

Aku Jadi Orang Indonesia karya Taufik Ismail) 3. Siswa berdiskusi untuk mengidentifikasi puisi-puisi

kontemporer 4. Siswa berdiskusi untuk menentukan tema dan ciri-ciri puisi

kontemporer 5. Siswa berdiskusi untuk menentukan tema dan maksud puisi

kontemporer6. Siswa menjelaskan maksud, tema, dan isi puisi kontemporer

PENUTUP (Internalisasi & persepsi)

10 menit

Siswa diminta mengungkapkan pengalaman hidupnya yang sesuai dengan tema dan isi puisi kontemporer

E. METODE DAN SUMBER BELAJAR

Sumber Belajar a. Pustaka rujukanAktif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII SMA/MA

Program IPA dan IPS, Adi Abdul Somad, dkk. Pusat Perbukuan: Departemen Pendidikan Nasional

Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII (Program IPA/IPS), Muhammad Rohmadi, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

Bahasa dan Sastra Indonesia 3 untuk SMA Kelas XII

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 69: Rpp Semester Genap

2828

Program Studi IPA-IPS, Demas Marsudi dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia untuk SMA Kelas XII Program IPA dan IPS, Agus Setyono dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

Terampil Berbahasa Indonesia 3 Program IPA dan IPS, Gunawan Budi Santoso, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

Bahasa Indonesia XII untuk SMA/MA Program IPA/IPS, Nurita Bayu Kusmayati dan Eka Trianingsih. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

b. Material: VCD, kaset, poster

c. Media cetak dan elektronik

Koran, majalah, TV, radio yang mempublikasikan puisi kontemporer

d. Website internet

e. Narasumber Penyair kontemporer

f. Model peraga

g. Lingkungan Kejadian di masyarakat yang sesuai dengan tema puisi

Metode a. Presentasi

b. Diskusi Kelompok

c. Inquari

d. Demontrasi /Pemeragaan Model

F. PENILAIAN

TEKNIK DAN BENTUK

a. Tes Lisan

b. Tes Tertulis

c. Observasi Kinerja/Demontrasi

d. Tagihan Hasil Karya/Produk: tugas, projek, portofolio

e. Pengukuran Sikap

f. Penilaian diri

INSTRUMEN /SOALTugas terstruktur

1. Identifikasikanlah tema puisi kontemporer melalui kegiatan membaca2. Identifikasikanlah ciri-ciri puisi kontemporer melalui kegiatan membaca3. Uraikanlah maksud atau isi maksud isi puisi kontemporer

RUBRIK/KRITERIA PENILAIAN/BLANGKO OBSERVASI

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 70: Rpp Semester Genap

2828

MengetahuiKepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

A N D A P,S.Pd SYAMSUL WATHONI, S.PdNIP. 1966123119901114 NIP. 197812312007011056

RENCANA PEMBELAJARAN

SATUAN PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 SIKURMATA PELAJARAN Bahasa dan Sastra IndonesiaKELAS /SEMESTER XII (dua belas) / GenapPROGRAM Umum ALOKASI WAKTU 3 x 45 menit

TEMA STANDAR Mengungkapkan informasi melalui presentasi program/proposal

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 71: Rpp Semester Genap

2828

KOMPETENSI dan pidato tanpa teksKOMPETENSI DASAR Berpidato tanpa teks dengan lafal, intonasi, nada, dan sikap yang

tepatASPEK PEMBELAJARAN

Berbicara

A. INDIKATOR 1. Mampu menjelaskan macam-macam metode berpidato2. Mampu menyiapkan pidato tanpa teks dengan tema tertentu3. Mampu membawakan pidato dengan lafal, intonasi, nada, dan sikap yang tepat4. Mampu mencatat hal-hal yang perlu diperbaiki dari pidato yang disampaikan teman5. Mampu memperbaiki cara berpidato dan isi pidato berdasarkan catatan atau masukan

teman

B.TUJUAN PEMBELAJARAN1.Siswa mampu menjelaskan macam-macam pidato.2.Siswa mampu menyiapkan teks pidato tanpa teks dan membawakan teks pidato dengan

tepat, serta mencatat hal-hal yang perlu diperbaiki kemudian memperbaiki teks pidato berdasarkan catatan

C. MATERI POKOK PEMBELAJARAN1. Pengertian dan macam-macam metode berpidato2. Ide pidato dengan tema-tema tertentu3. Cara menyiapkan pidato tanpa teks4.Cara berpidato dengan lafal, intonasi, nada, dan sikap yang tepat5. Cara mencatat kekurangan pidato yang disampaikan teman6. Cara memperbaiki kekurangan pidato teman

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN

PEMBUKA (Apersepsi)

15 menit

1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapioleh siswa berkaitan dengan pidato

3. Siswa ditanya pemahamannya tentang manfaat berpidato

4. Siswa diajak untuk mengemukakan pendapatnya tentang forum-forum yang sering menampilkan kegiatan berpidato

INTI

105 menit

1. Siswa mendiskusikan pengertian pidato2. Siswa mendiskusikan macam-macam metode berpidato 3. Siswa berdiskusi untuk menentukan tema pidato4. Siswa menyiapkan pidato tanpa naskah5. Siswa melaksanakan kegiatan berpidato6. Siswa mencatat kekurangan pidato yang dilakukan oleh siswa

lain7. Siswa mengajukan usulan perbaikan pidato8. Siswa memperbaiki cara berpidato dan isi pidato berdasarkan

catatan atau masukan teman

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 72: Rpp Semester Genap

2828

PENUTUP

(Internalisasi & persepsi)

15 menit

1. Siswa merefleksikan kesalahan berpidato pada umumnya2. Siswa mengungkapkan pengalamannya ketika berpidato3. Siswa menjawab soal-soal uji kompetensi dan kuis uji teori

E. METODE DAN SUMBER BELAJAR

Sumber Belajar a. Pustaka rujukanAktif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII SMA/MA Program

IPA dan IPS, Adi Abdul Somad, dkk. Pusat Perbukuan: Departemen Pendidikan Nasional

Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII (Program IPA/IPS), Muhammad Rohmadi, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

Bahasa dan Sastra Indonesia 3 untuk SMA Kelas XII Program Studi IPA-IPS, Demas Marsudi dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia untuk SMA Kelas XII Program IPA dan IPS, Agus Setyono dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

Terampil Berbahasa Indonesia 3 Program IPA dan IPS, Gunawan Budi Santoso, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

Bahasa Indonesia XII untuk SMA/MA Program IPA/IPS, Nurita Bayu Kusmayati dan Eka Trianingsih. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

b. Material: VCD, kaset, poster

Rekaman/audio visual pidato atau pembelajaran berpidato

c. Media cetak dan elektronik

d. Website internet

e. Narasumber Orator

f. Model peraga Siswa yang mempunyai pengalaman banyak berpidato

g. Lingkungan Kejadian di masyarakat yang banyak menampilkan kegiatan berpidato

Metode a. Presentasi

b. Diskusi Kelompok

c. Inquari

d. Demontrasi /Pemeragaan Model

F. PENILAIAN

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 73: Rpp Semester Genap

2828

TEKNIK DAN BENTUK

a. Tes Lisan

b. Tes Tertulis

c. Observasi Kinerja/Demontrasi

d. Tagihan Hasil Karya/Produk: tugas, projek, portofolio

e. Pengukuran Sikap

f. Penilaian diri

INSTRUMEN /SOALTugas terstruktur (praktik berpidato)1. Sampaikanlah pidato dengan lafal, intonasi, nada, dan sikap yang tepat di depan kelas.2. Catatlah hal-hal yang perlu diperbaiki dari pidato yang disampaikan teman.

RUBRIK/KRITERIA PENILAIAN/BLANGKO OBSERVASI

RUBRIK PENILAIAN BERPIDATONAMA :KELAS/NO. ABS :TANGGAL PENILAIAN :KOMPETENSI DASAR : Berpidato tanpa teks dengan lafal, intonasi, nada, dan sikap yang tepat

No.Aspek yang Dinilai Tingkatan Skala

01. Keakuratan informasi (amat tidak akurat – amat akurat)

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

02. Hubungan antar-informasi (amat sedikit – amat banyak)

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

03. Ketepatan struktur dan kosa kata (amat tidak tepat – amat tepat)

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

04. Kelancaran berpidato (terbata-bata – amat ancer)

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

05. Kewajaran urutan wacana (tak normal – normal)

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

06. Gaya pengucapan (amat kaku – amat wajar)

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

07. Lafal (amat tidak jelas – amat jelas 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

08. Intonasi dan nada (amat jelek – amat baik)

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

09. Nada (amat monoton – amat variatif) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

10. Sikap (amat tidak wajar – amat wajar) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Jumlah skor : ……….

Mengetahui

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 74: Rpp Semester Genap

2828

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

A N D A P,S.Pd SYAMSUL WATHONI, S.PdNIP. 1966123119901114 NIP. 197812312007011056

RENCANA PEMBELAJARAN

SATUAN PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 SIKURMATA PELAJARAN Bahasa dan Sastra IndonesiaKELAS /SEMESTER XII (dua belas) / GenapPROGRAM Umum ALOKASI WAKTU 3 x 45 menit

TEMA

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 75: Rpp Semester Genap

2828

STANDAR KOMPETENSI

Mengungkapkan pendapat dalam bentuk kritik dan esai

KOMPETENSI DASAR Menerapkan prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai untuK mengomentari karya sastra

ASPEK PEMBELAJARAN

Menulis

A. INDIKATOR 1. Mampu mengidentifikasi ciri-ciri kritik 2. Mampu mengidentifikasi ciri-ciri esai 3. Mampu menjelaskan prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai4. Mampu menerapkan prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai untuk mengomentari

karya sastra

5. Mampu menyunting tulisan kritik dan esai sastra milik teman

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa mampu mengidentifikasi cirri-ciri kritik dan esai

2. Siswa mampu menjelaskan prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai kemudian menyunting tulisan kritik dan esai hasil karya teman.

C. MATERI POKOK PEMBELAJARAN

1. Ciri-ciri kritik 2. Ciri-ciri esai 3. Prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai4. Pengembangan gagasan atau pendapat untuk menulis kritik dan esai5. Cara menulis kritik dan esai6. Cara menyunting kritik dan esai sastra7. Contoh-contoh kritik dan esai sastra

Kepahitan Arumanisoleh Jakob Sumardjo

Muh. Rustandi Kartakusuma jarang sekali menulis cerita pendek. Cerpen yang akan diulas di sini berasal dari buku peringatan 70 tahun Sutan Takdir Alisjahbana yang diberi judul Pelangi (1979). Dalam buku tersebut, Rustandi menulis cerpen yang diberinya judul "Mangga Arumanis". Sastrawan ini dikenal sebagai penyair, penulis drama, dan cerita untuk anak-anak. Sebuah novelnya yang berjudul Tanah, Langit dan Cinta pernah dimuat secara bersambung dalam harian Pikiran Rakyat, Bandung, pada tahun 1985, Selain itu, ia juga menulis novel dan cerita pendek dalam bahasa Sunda. Cerpen yang akan kita baca ini menunjukkan sikap lembut, penuh kasih sayang, tetapi kuat dalam moralitas. Di sini sikap "ketimuran" muncul, yakni solidaritas kekeluargaan. Satu untuk semua, semua untuk satu. Gambaran keluarga sederhana yang menjunjung tinggi kebenaran, kejujuran, ketulusan, dan keagamaan, dihadirkan dengan cara yang amat menyentuh. Keluarga Hendra seperti yang ditampilkan dalam cerpen ini sangat kita kenal dalam keluarga umumnya di kota-kota Indonesia. Kekuatan cerpen Rustandi Kartakusuma ini terletak dalam pemasangan kontras. Hendra, pegawai yang jujur, taat beribadah, penuh kasih sayang kepada keluarganya, adalah pegawai dengan gajinya amat pas-pasan, sehingga terasa berat untuk dapat membelikan oleh-oleh mangga untuk anak-anak dan istrinya. Hendra hanya mampu membeli dua buah mangga. Dua buah mangga ini dinikmati oleh seluruh keluarga karena merupakan buah kasih sayang dan pengorbanan.

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 76: Rpp Semester Genap

2828

Kontras yang dimunculkan pengarang adalah ketika Pimpinan kantor Hendra, Zulkifli, mencoba "menyuap" Hendra dengan sepuluh buah mangga yang diidam-idamkan oleh keluarga Hendra. Dengan pemberian itu Hendra dibujuk untuk mau memberikan tanda tangannya yang akan memberikan keuntungan pada Zulkifli dan Hendra sendiri. Penyelesaian kontras ini adalah, bahwa keluarga Hendra kompak untuk tidak menerima sekeranjang mangga Arumanis dengan cara yang tidak hal-haI itu. Keinginan keluarga untuk dapat menikmati lezatnya mangga Arumanis sepuas-puasnya sirna karena mangga-mangga itu mereka terima dengan cara yang tidak mereka kehendaki. Lezatnya mangga Arumanis lenyap, bahkan keinginan untuk menikmati mangga tersebut juga lenyap. Di sini terlihat bahwa landasan moral keluarga sangat kuat. Mangga-mangga itu mereka berikan kepada gelandangan yang tidak tahu menahu asal-usul mangga-mangga tersebut.Apakah sebenarnya, kebahagiaan dan kesenangan itu? Makan enak, bertamasya, dan pakaian bagus, barangkali dapat mendatangkan kesenangan bagi setiap orang. Akan tetapi, cerpen ini menunjukkan bahwa benda dan peristiwa itu sendiri bukan sumber kesenangan dan kebahagiaan. Makanan enak, dalam hal ini buah mangga Arumanis, tidak dengan sendirinya "enak" bagi setiap orang. Nilai buah mangga yang harum dan manis itu bukan terletak pada buahnya, melainkan pada manusia yang memakannya. Buah mangga yang harum dan manis dapat menyenangkan bagi seorang, tetapi juga tidak menyenangkan bagi yang lain. Kebahagiaan dan kesenangan itu adalah nilai. Nilai itu baru muncul ketika terjadi pertemuan antara subjek dan objek. Dalam hal ini, terjadi antara pemakan mangga dan mangga. Namun, karena mangga itu bukan subjek, semata-mata objek yang menentukan nilai itu adalah subjek, yaitu manusia itu sendiri. Keluarga Hendra merupakan subjek dengan tata nilai tertentu. Keluarga itu sangat kompak dalam menganut suatu tata nilai, yakni gagasan moral yang ideal–rasional. Mereka berprinsip mencuri itu tidak baik. Selain itu, mereka berpegang pada keyakinan bahwa tidak jujur itu tidak baik. begitu pula tindakan menyuap itu tidak baik. Bahkan, korupsi itu tidak baik. Bagaimana keluarga Hendra dapat sekompak itu dalam menganut suatu nilai? Dalam cerpen ini tidak dijelaskan. Kita hanya mengetahui bahwa ada saling pengertian yang mendalam antara Hendra, istrinya, dan anak-anaknya. Mangga Arumanis yang baru saja mereka nikmati, meskipun secara terbatas akibat kemiskinan mereka, tiba-tiba menjadi tidak Arumanis dan lezat lagi bagi keluarga itu karena moralitas mereka terguncang dalam kepahitan, akibat upaya penyuapan. Dengan getir, mereka membagikan buah-buah itu kepada para gelandangan yang tidak tahu menahu asal usulnya. Buah yang manis menjadi tidak manis lagi akibat kepahitan moral yang menimpa keluarga Hendra. Cerpen ini sederhana, jelas alurnya, konkret penggambarannya, dengan suasana cerita yang terbangun secara manis dan lembut. Peristiwanya digambarkan dengan jelas dan pesan moralnya. Namun, sebuah karya sastra yang berhasil bukan hanya itu, sebuah karya sastra berhasil karena ia memiliki kualitas simbol pula. Judul "Mangga Arumanis" sendiri. Mangga Arumanis disebut demikian kalau segalanya berjalan normal. Akan tetapi, menjadi tidak Arumanis sama sekali kalau sesuatu yang tidak normal terjadi, yakni upaya penyuapan oleh Zulkifli. Arumanis, kebahagiaan, kebenaran, akan tetap demikian jika moral atau iman tetap menjadi pegangan hidup. Dalam hal ini, tanpa moral dan iman, Arumanis menjadi tidak manis, tidak membahagiakan, dan tidak benar. Hidup manusia ini akan tenang dan bahagia, meskipun dalam kekurangan dan kemiskinan, asal moral dan iman tetap terjaga. Hidup manusia ini tidak akan tenang, bahagia, jika kekayaan mereka diperoleh dari kecurangan dan korupsi. Ada kontras nilai. Miskin dan jujur membahagiakan, dalam arti menjalani hidup ini dengan tentram dan tenang. Kaya dan tidak jujur dapat menyebabkan mangga Arumanis tidak bernilai sama sekali.

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 77: Rpp Semester Genap

2828

Inilah kritik halus Rustandi terhadap hidup masyarakat kota di zamannya, tahun 1970-an. Inilah zaman memuncaknya masa Orde Baru. Penyelewengan kekuasaan, korupsi, merosotnya moralitas, menyebabkan munculnya banyak pejabat yang kaya mendadak. Jurang kemakmuran antara pejabat yang jujur dan yang "ikut arus" semakin menganga. Pejabat yang jujur tetap miskin, sedang yang tidak jujur "dapat punya otot", "punya bungalow di Lembang", bahkan "dapat punya bini muda". Kondisi masyarakat di sekitar pengarang terbagi dua, mereka yang hidup otentik akan tetap miskin, mereka yang hidup penuh kepalsuan dapat cepat kaya. Keluarga Hendra bertolak belakang dengan kehidupan keluarga Zulkifli dan Bakhrum. Hendra hanya mampu membeli dua buah mangga dengan mengorbankan uang rokoknya hari itu. Sementara Zulkifli mampu membelikan oleh-oleh (suapan) sekeranjang mangga dengan sisa-sisa uang korupsinya. Hidup otentik Hendra dan hidup tidak otentik Zulkifli dan teman-temannya, dengan agak sinis digambarkan pengarang melalui kemesraan antara Hendra dan isterinya, Yanti. Kebahagiaan pasangan suami isteri yang otentik, bermoral, beriman dan sesuai hati nurani ini, digambarkan dengan saling memeluk. Dalam film-film Indonesia, adegan demikian tentu akan disertai ucapan "I love you", seperti layaknya film-film Amerika murahan. Di sini sikap "ketimuran" Rustandi dicoba dimunculkan, dengan mengejek perilaku "barat" yang serba fisikal, materialistik, dan hedonistik. Mangga Arumanis adalah simbol Rustandi untuk menyatakan kehidupan (keluarga) masyarakat dan bangsa yang otentik, jujur, sesuai tuntutan hati nurani, bermoral dan teguh iman. Mangga Arumanis juga berarti pengorbanan kepentingan diri sendiri. Meskipun sebuah keluarga, sebuah masyarakat atau sebuah bangsa itu miskin, asal hidup bermoral dan beriman, akan menjadikan hidup ini akan menjadi manis dijalani dan dinikmat dihayati. Kekayaan itu baru berharga, baru manis, kalau diperoleh pula secara otentik, jujur, bermoral, dan beriman. Tokoh Hendra adalah pahlawan bagi pengarangnya, Rustandi Kartakusuma. Pahlawan itu dengan gagah berani menyumbangkan buah-buah mangga yang tidak halal itu kepada mereka yang membutuhkan makanan. Hanya dengan berbuat demikian, ia dapat kembali bermesraan dengan isterinya, Yanti. Meskipun Yanti berasal dari keluarga kaya, ia mau hidup dalam kemiskinan mendampingi Pahlawannya, Hendra, yang bersikukuh mempertahankan sikap bermoral dan beriman, penuh pengorbanan, dan pengabdian kepada sesama.

Sumber: Majalah Horison, 2004 (dengan perubahan)

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN

PEMBUKA

(Apersepsi)

15 menit

1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapioleh siswa berkaitan dengan pidato

3. Guru dan siswa bertanya jawab tentang kritik sastra

4. Guru dan siswa bertanya jawab tentang esai sastra

INTI

110 menit

1. Siswa membaca contoh kritik dan esai sastra2. Siswa berdiskusi untuk mengidentifikasi ciri-ciri kritik 3. Siswa berdiskusi untuk mengidentifikasi ciri-ciri esai 4. Siswa berdiskusi untuk merumuskan prinsip-prinsip penulisan kritik

dan esai

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 78: Rpp Semester Genap

2828

5. Siswa berlatih menerapkan prinsip-prinsip penulisan untuk menyusun kritik dan esai untuk mengomentari karya sastra

6. Siswa menyunting tulisan kritik dan esai sastra milik teman

PENUTUP

(Internalisasi dan persepsi)

15 menit

1. Siswa merefleksikan materi yang sudah dipelajarinya

2. Siswa mengerjakan uji kompetensi

3. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kuis uji teori

E. METODE DAN SUMBER BELAJAR

Sumber Belajar a. Pustaka rujukanAktif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII SMA/MA Program IPA

dan IPS, Adi Abdul Somad, dkk. Pusat Perbukuan: Departemen Pendidikan Nasional

Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII (Program IPA/IPS), Muhammad Rohmadi, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

Bahasa dan Sastra Indonesia 3 untuk SMA Kelas XII Program Studi IPA-IPS, Demas Marsudi dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia untuk SMA Kelas XII Program IPA dan IPS, Agus Setyono dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

Terampil Berbahasa Indonesia 3 Program IPA dan IPS, Gunawan Budi Santoso, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

Bahasa Indonesia XII untuk SMA/MA Program IPA/IPS, Nurita Bayu Kusmayati dan Eka Trianingsih. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

b. Material: VCD, kaset, poster

Rekaman pengajaran menulis kritik dan esai

c. Media cetak dan elektronik

Krtitik atau esai yang dipublikasikan di koran, majalah, TV, atau radio

d. Website internet

e. Narasumber Kritikus dan penulis esai sastra

f. Model peraga Siswa yang mempunyai pengalaman hidup yang sesuai dengan

g. Lingkungan Kejadian di masyarakat yang sesuai dengan

Metode

a. Presentasi

b. Diskusi Kelompok

c. Inquari

d. Demontrasi /Pemeragaan Model

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 79: Rpp Semester Genap

2828

F. PENILAIAN

TEKNIK DAN BENTUK a. Tes Lisan

b. Tes Tertulis

c. Observasi Kinerja/Demontrasi

d. Tagihan Hasil Karya/Produk: tugas, projek, portofolio

e. Pengukuran Sikap

f. Penilaian diri

INSTRUMEN /SOALA. Tugas terstruktur (uraian tertulis)

1. Bacalah teks kritik sastra (lihat materi)2. Identifikasikanlah ciri-ciri kritik yang Anda baca. 3. Mampu mengidentifikasi ciri-ciri esai 4. Uraikanlah secara tertulis prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai.

B. Tugas terstruktur pilihan ganda.1. Perhatikan petikan penjelasan buku fiksi berikut!

Novel Ayat-Ayat Cinta ini, dari segi struktur cerita dan alur seperti cerita film-film Hollywood tahun 1950-an. Tokoh utama Fahri dalam novel Ayat-Ayat Cinta sangat beruntung. Ia laki-laki sederhana dan tidak terlalu berada, tetapi bisa bersekolah di Universitas al-Azhar, Mesir. Selama di Mesir empat perempuan jatuh cinta kepadanya. Tokoh Fahri tampak seperti pahlawan karena dapat menarik perempuan dengan sikap santun dan ia suka menolong kemudian ia menaklukkannya. Cerita masih dapat dinalar saat Fahri dapat membuat Aisha jatuh hati kepadanya. Aisha seorang perempuan berdarah Turki yang kemudian menikah dengannya. Semua ini bisa dimaklumi karena keduanya seide ketika sama-sama mengahadapi konflik saat bertemu di dalam Metro. Tetapi bagaimana dengan tetangganya, Maria jatuh cinta habis-habisan kepada Fahri. Ini yang tidak tergarap dengan baik oleh penulis

Cerita novel ini sangat pro kepada laki-laki. Cerita ini sangat menenuhi keinginan dan impian semua laki-laki untuk dicintai banyak perempuan. Misalnya saat Aisya istri Fahri menyuruhnya untuk mengawini Maria. Lalu penyelesaian cerita ini sangat sederhan, yakni Maria, isttri keduda meninggal dunia. Cerita-cerita di Holliwod tahun 1950-1n juga begitu.

Kalimat kritik yang sesuai dengan kutipan di atas adalah…A. Novel Ayat-Ayat Cinta menggambarkan suasana di Holliwod yang mewah.B. Novel Ayat-Ayat Cinta tidak menggambarkan tokoh dan penokohan secara jelas.C. Konflik dalam novel Ayat-Ayat Cinta tidak diceritakan dengan detail.D. Cerita dalam novel Ayat-Ayat Cinta terlalu memihak apada kepentingan laki-laki. E. Noevel ini kurang menggarap aspek psikologi para tokoh-tokoh sentralnya.

2. Perhatikan petikan penjelasan buku fiksi berikut!Seperti juga Alexandre leo, Navis akan mengemukakan satu gagasan dengan cerita-ceritanya. Gagasan itu ialah tanggapannya mengenai hidup beragama.Hidup beragama baginya bukanlah sekadar melakukan segala suruhan agama tanpa pikir,

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 80: Rpp Semester Genap

2828

tetapi hendaklah agama itu suatu yang hidup dalam batin dan di mana perlu disesuaikan dengan hati nurani. Kerja otomatis tidaklah mungkin mendatangkan pahala karena keyakinan tidak teruji

Sumber : Kesusastraan Indonesia Modern Dalam Kritik dan Esei III, H. B. Jassin

Kalimat kritik yang tepatv sesuai dengan gambaran karya sastra di atas adalah…A. Seseorang yang beragama wajib menjalankan perintah agama dalam kehidupan

sehari-hari.B. Hidup beragama tidak hanyab sakadar melakukan aturan dalam agam, tetapi hidup

dalam batin yang disesuaikan dengan hati nurani.C. Sesorang yangb bekerja dengan keyakinannya pasti mendapatkan kebaikan dalam

hidupnya.D. Karya sastra yang baik harus berisikan ajaran-ajaran positif terutakma yang

berhubungan dengan agama.E. Bekerja taanpa didasari ketulusan tidak akan mendapatkan pahala dari Tuhan.

3. Perhatikan petikan penjelasan buku fiksi berikut!

Banyak pesan moral yang dapat dipetik dari cerpen-cerpen Indonesia. Melalui cerpennya, Pada Hari Kematian Seekor Kerbau, misalnya, Kuntowijoyo menitipkan pesan akan pentingnya memenuhi janji. Digambarkan, seorang kakek yang tidak memenuhi janji kepada cucunya, mengalami kesulitan ketika menghadapi sakaratul maut. Semasa hidupnya, kakek pernah berjanji akan membelikan seekor kerbau, tetapi hingga menjelang ajal, janji itu belum dipenuhi.

Meski sudah berhari-hari lunglai menahan sakit menjelang ajal, tetapi sang ajal belum juga tiba. Padahal keluarganya sudah mendatangkan orang pintar, seorang ustad. Akhirnya sanak familinya menyimpulkan bahwa kakek itu memiliki tanggungan yang belum dipenuhi semasa hidupnya. Tanggungan itu yang membuat nyawanya berat meninggalkan jasad.

Kalimat kritik yang sesuai dengan isi paragraf tersebut adalah ....A. Sangat berbeda dengan cerpen-cerpennya yang lain, ketika menyelipkan pesan

moral, pengarang terlalu menggurui pembaca karena pesan secara berkali-kali.B. Maka, tidak heran jika pembaca cerpen ini seperti diketuk kesadarannya oleh dirinya

sendiri, tentu setelah merenungkan dosa-dosa yang telah dilakukan.C. Selain bernuansa moral dan religius yang diselipkan secara tersamar dan halus, ciri

lain yang menonjol adalah contoh-contoh moral secara berlebihan. D. Cerita ini akan menjadi lebih baik bila disajikan tanpa memberikan nasihat secara

berlebihan dan nasihat yang sudah lazim dalam kehidupan nyata. E. Melalui cerpennya, Pada Hari Kematian Seekor Kerbau, Kuntowijoyo banyak

menitipkan pesan akan pentingnya memenuhi janji.

4. Perhatikan petikan puisi berikut!

Anak-Anak Tembakau Jamal D RahmanKami anak-anak tembakauTumbuh di antara anak-anak batuNafas kami bau kemarau campur cerutu

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 81: Rpp Semester Genap

2828

Langit desa kami rubuh seribu kaliTapi kami tak pernah menangisSebab kulit kami tetap coklatSecoklat tanahTempat kami menggali air mata sendiri

Kalimat kritik yang tepat terhadap kutipan puisi tersebut adalah…A. Jamal D Rahman dengan tepat memilih kata dalam puisinya untuk mengungkapkan

kegelisahan sosial yang begitu kuat tertananam dalam masyarakat agraris.B. Jamal D Rahman mungkin jadi penyair yang dapat melanjutkan kepenyairan D

Zawawi Imron.C. Keadaan alam pedesaan yang jauh dari keramaian dan serba terbelakang

menimbulkan kesan yang berbeda terhadap pembaca.D. Kata-kata yang digunakan oleh Jamal D Rahman dalam puisinya menimbulkan

penafsiran yang berbeda.E. Jamal D Rahman adalah penyair yang sangat produktif menulis puisi dengan tema-

tema alam dan sosial kemasyarakatan.

5. Perhatikan petikan puisi berikut!

Kupahat Mayatku di AirKriarpur

kupahat mayatku di airnamaku mengalirpada dasar batu kali kuberi wajahkupucat dan beku

di mana-mana ada tanahada darahmataku berjalan di tengah-tengahmencari mayatku sendiriyang mengalirnamaku sampai di pantaiombak membawa namakulaut menyimpan namakusemua ada di air

Kalimat kritik yang tepat terhadap kutipan puisi tersebut adalah…A. Kriarpur dengan memilih kata dalam puisinya untuk mengungkapkan keinginannya

untuk dijemput sang maut.B. Kriarpur mungkin jadi penyair yang dapat melanjutkan kepenyairan Hamid Jabbar

yang banyak membicarakan kematian.C. Simbol tanah, air, dan laut menimbulkan kesan keindahan kematian yang sngat

didambakan oleh penyair.D. Kriarpur dengan tepat menggunakan simbol-simbol alam untuk mengungkapkan

kegelisahannya dan kedekatannya dengan maut.E. Kriarpur adalah penyair yang sangat produktif menulis puisi yang menndung firasat

tentang kematian.

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 82: Rpp Semester Genap

2828

6. Perhatikan petikan penjelasan buku fiksi berikut!Sajaknya Erlkönig (“Raja Mambang”), merupakan sebuah balada yang kuat dan indah. Bahan balada ini diambil Goethe dari cerita rakyat Denmark. Kita tentu akan merasakan kedekatan dengan cerita itu karena hal serupa terdapat pula dalam cerita-cerita rakyat Nusantara. Dengan susunan yang padat dengan rima yang teratur namun sekaligus dramatik, Goethe menghidupkan kembali cerita rakyat tersebut menjadi balada yang mencekam. (Pecinta yang Girang Menembus Batas, Agus R, Horison. 2007: 10)

Isi kritik di atas membahas permasalahan tentang .... A. Sisi keunggulan dari sajak Erlkönig (“Raja Mambang”) karya Goethe.B. Membaca puisi-puisi karya Goethe sama halnya dengan membaca cerita rakyat

Nusantara.C. Puisi-puisi karya Goethe (penyair Jerman) sebagian besar berupa puisi balada

yang indah akan keteraturan penempatan rima. D. Puisi-puisi Goethe mengambil referensi dari cerita-cerita rakyat Denmark. E. Melalui puisi Goethe berhasil memunculkan cerita balada yang hidup.

7. Perhatikan petikan penjelasan buku fiksi berikut!

“Apa yang ada di sekelilingku? Semuanya pengkhianat! Pengkhianat kalian! Semua tak memperkutikkan segala tetes kejengkelan asaku. Kalian pergi begitu saja karena amarah senggangku! Namun, Patut kalian camkan satu hal! Aku lewati waktuku. Pasir ladang merah telah mematungi cinta pertamaku. Kau yang dulu meninggalkan! Jangan kini kauambil dia dariku! Batinku lelah membenturi embun beku. Semuanya maya di kelebat hina! Semua menjingga, dan dengan teganya kaupergi tertelan senja.

(Mengapa Kau Ulangi Lagi Senja Itu di Mataku?, karya Yudi Supriyanto)

Kalimat kritik yang sesuai untuk kutipan cerpen di atas adalah .... A. Ungkapan kemarahan yang disampaikan pada cerpen di atas menjadi sangat tidak

proporsional karena penulis terlalu banyak menggunakan kata-kata kias yang maknanya tidak jelas.

B. Penggunaan kata tetes kejengkelan asaku dan kalimat Pasir ladang merah telah mematungi cinta pertamaku merupakan penggunaan bahasa yang indah yang menandai bahwa cerpen memenuhi unsurestetis dari pilihan kata..

C. Kepuitisan yang muncul dalam cerpen masih jarang ditemukan pada karya sastra sebelumnya.

D. Cerpen tersebut didominasi dengan penggunaan kata-kata konotatif yang tepat sehigga cerpen ini layak disebut karya sastra.

E. Maksud yang diinginkan oleh penulis dalam cerpen tersebut tergambar dalam kata-kata yang indah dan puitis.

8. Perhatikan petikan penjelasan buku fiksi berikut!

Cerita novel ini membuka nuansa baru pada zamannya. Sutan Takdir Ali Syahbana membawa pembaruan di bidang kedudukan wanita yang diungkapkan. Wanita zaman sebelumnya adalah pengabdi dalam keluarga yang bertanggung jawab kepada rumah tangga alias menunggu rumah. Namun, Sutan takdir Alisyahbana menampilkan wanita setara dengan pria bekerja, aktif di luar rumah, dan meajukan kaumnya yang

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 83: Rpp Semester Genap

2828

diwakilkan tokoh Tuti. Tokoh ini sebagai teladan di masa sekarang dan tokoh masa depan.

Kalimat kritik sastra yang sesuai dengan isi teks tersebut adalah …A. Memang sepantasnya novel ini dapat penghargaan yang sangat baik dari dunia

pendidikan.B. Masalah perjuangan emansipasi wanita membawa novel ini wajib dikenal di dunia

pendidikan.C. Memang masih jarang novel yang membahas emansipasi dan perjuangan kaum

wanita,seperti novel Layar Terkembang.D. Wajar, novel Layar Terkembang ini wajib dibaca oleh semua siswa di Indonesia.E. Sutan Takdir Alisyahbana dan Layar Terkembang mencoba mengemukakan

emansipasi wanita dan memunculkan tokoh masa depan.

9. Perhatikan petikan berikut!

Di Indonesia, seperti pernah dikatakan Nenden Lilis A., keterpojokan perempuan di dunia sastra juga terjadi. Sejarah kesusastraan kita sempat mencatat nama-nama dan karya-karya perempuan. Tetapi dalam penilaian terhadap karya-karya mereka banyak terjadi pengabaian. Kritik kesusastraan lebih banyak difokuskan pada karya laki-laki sehingga pendeskripsian tentang wawasan estetik hanya didasarkan pada apa yang dicapai oleh laki-laki. Akibatnya, apa yang pernah dicapai perempuan, yang sebenarnya penting, tidak terjelaskan. Maria Amin, misalnya. Penyair ini hidup di zaman Jepang. Saat itu, bentuk puisi kita mulai membebaskan diri dari aturan-aturan puisi lama dan menerima bentuk puisi Barat yang lebih bebas, terutama dari Eropa, seperti soneta, dan juga bentuk-bentuk lain seperti dilakukan Chairil Anwar. Maria Amin tampil dengan sajak berbentuk prosa yang belum dilakukan penyair sebelumnya. Namun, tak ada kritikus yang melihat hal ini sebagai suatu fenomena, apalagi menilainya sebagai pembaru puisi Indonesia.

Hal yang dikritik dalam kutipan tersebut adalah ....A. Keterpojokan posisi penyair perempuan dapat dilihat dari pengabaian dan

kurangnya penilaian terhadap hasil karya penyair perempuan dari pihak masyarakat Indonesia sendiri.

B. Karya penyair-penyair wanita dinilai kurang menarik dan kurang bermutu dibandingkan dengan karya penyair-penyair laki-laki yang selalu dibanggakan dan diperhatikan.

C. Bentuk puisi kita mulai membebaskan diri dari aturan-aturan puisi lama dan menerima bentuk puisi Barat yang lebih bebas dan tidak taat terhadap aturan-aturan sebuah puisi.

D. Maria Amin tampil dengan sajak berbentuk prosa yang belum dilakukan penyair sebelumnya, tetapi tidak dilihat sebagai fenomena dan sebagai pembaru puisi Indonesia.

E. Bentuk-bentuk puisi bebas seperti yang dilakukan Chairil Anwar dalam puisinya sangat digemari oleh masyarakat dulu sampai sekarang karena dianggap sebagai suatu pembaruan.

10. Perhatikan petikan penjelasan buku fiksi berikut!Dokter Sukartono yang beristrikan Sumartini, rumah tangganya dilanda krisis. Keduanya sudah tidak ada lagi komunikasi yang baik. Tini seorang wanita cantik, lincah, sibuk dengan keorganisasiannya. Sedangkan Tono sebagai dokter sibuk

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 84: Rpp Semester Genap

2828

mengurusi pasiennya. Bila Tono pulang ke rumah, tidak pernah mendapatkan sambutan ramah dari istrinya (Tini). Tono menuduh Tini sebagai seorang istri yang tidak setia, Tini dianggap angkuh, tidak mau menuruti perintah suami. Keduanya sama-sama egois tidak ada yang mau mengalah.

Kalimat kritik yang sesuai dengan penjelasan tersebut adalah ...A. Cerita ini tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman, karena dalam rumah

tangga yang harmonis harus ada saling pengertian.B. Tema cerita berkisar krisis sosial manusia golongan intelektual yaitu seorang dokter

tidak dapat mengatasi kehidupan rumah tangganya.C. Pelukisan ceritanya sedemikian realitis cenderung kepada ekspresionisme, ini

terlihat pada pelukisan keadaan secara blak-blakan antara Tono dan Tini.D. Dalam novel ini dijelaskan bagaimana sikap tokoh aku yang selalu berusaha

mencintai istrinya dengan baik lemah lembut, sabar.E. Seharusnya kaum intelektual memberikan contoh yang baik kepada generasi muda

bukan memberikan contoh yang negatif.C. Tugas mandiri tidak terstruktur

Tulislah sebuah kritik sederhana berupa ulasan singkat terhadap karya cerpen, kemudian berikanlah hasil karya Anda untuk didsunting oleh teman Anda.

RUBRIK/KRITERIA PENILAIAN/BLANGKO OBSERVASI

RUBRIK PENILAIAN PENULISAN KRITIK/ESAI UNTUK MENGOMENTARI KARYA SASTRA

NAMA :KELAS/NO. ABS :TANGGAL PENILAIAN :

KOMPETENSI DASAR : Menerapkan prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai untuk mengomentari karya sastra

N0 ASPEK YANG DINILAI SKOR 1 Pemilihan

topik Aktualitas topik esaia. Aktual Skor 3b. Cukup aktual Skor 2c. Kurang aktual Skor 1d. Tidak aktual Skor 0

2 Ketepatan pemilihan objek karya sastra dengan tujuan penulisan

Pemilihan karya sastra tepat/sesuai dengan tujuan penulisana. Tepat Skor 3b. Cukup tepat Skor 2c. Kurang tepat Skor 1d. Tidak tepat Skor 0

3 Ketepatan penerapan prinsip-prinsip penulisan kritik/esai

Prinsip-prinsip penulisan kritik/esai diterapkan secara :a. Tepat Skor 3b. Cukup tepat Skor 2c. Kurang tepat Skor 1d. Tidak tepat Skor 0

4 Ketepatan isi Isi tulisan tepat/sesuai dengan jenis dan tujuan penulisan

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011

Page 85: Rpp Semester Genap

2828

tulisan dengan jenis dan tujuan tulisan

kritik/esaia. Tepat Skor 3b. Cukup tepat Skor 2c. Kurang tepat Skor 1d. Tidak tepat Skor 0

5 Ejaan dan tanda baca

Ketepatan penggunaan ejaan dan tanda bacaa. Tanda baca & ejaan yang ada semua benar Skor 3b. Ada 1-5 ejaan atau tanda baca yang salah Skor 2c. Ada 6-10 ejaan atau tanda baca yang salah Skor 1 d. Lebih dari 10 ejaan atau tanda baca salah Skor 0

6 Struktur kalimat

Ketepatan penggunaan struktur kalimata. Semua kalimat strukturnya tepat Skor 3b. Ada 1 kalimat yang strukturnya salah Skor 2c. Ada 2 kalimat yang strukturnya salah Skor 1 d. Lebih dari 2 kalimat yang strukturnya salah Skor 0

7. Diksi Ketepatan diksia. Tepat Skor 3b. Cukup tepat Skor 2c. Kurang tepat Skor 1d. Tidak tepat Skor 0

MengetahuiKepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

A N D A P,S.Pd SYAMSUL WATHONI, S.PdNIP. 1966123119901114 NIP. 197812312007011056

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 2010—2011