rpp bu siti

32
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMAN TUBAN Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas / Semester : X / Semester 1 Sub Materi Pokok : Perhitungan pajak PPN, BM, PPh, dan PPB Alokasi Waktu : 1 X 45 menit A. KOMPETENSI INTI, KOMPETENSI DASAR, DAN INDIKATOR KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tangg ung jawab, peduli (gotong royong, .2.1.1.selalu menunjukan perilaku jujur dan disiplin nsaat pembelajaran .

Upload: arief-loetuwhz

Post on 11-Dec-2015

59 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

rpp contoh baru

TRANSCRIPT

Page 1: RPP BU SITI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMAN TUBAN

Mata Pelajaran : Ekonomi

Kelas / Semester : X / Semester 1

Sub Materi Pokok : Perhitungan pajak PPN, BM, PPh, dan PPB

Alokasi Waktu : 1 X 45 menit

A. KOMPETENSI INTI, KOMPETENSI DASAR, DAN INDIKATOR

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

1. Menghayati dan

mengamalkan ajaran

agama yang

dianutnya

2. Menghayati,

mengamalkan

perilaku jujur,

disiplin,tanggung

jawab, peduli

(gotong royong,

kerjasama, toleran,

damai), santun,

responsif dan

proaktif dan

menunjukkan sikap

sebagai bagian dari

solusi atas berbagai

permasalahan dalam

berinteraksi secara

.2.1.1.selalu menunjukan

perilaku jujur dan

disiplin nsaat

pembelajaran.

Page 2: RPP BU SITI

efektif dengan

lingkungan sosial

dan alam serta dalam

menempatkan diri

sebagai cerminan

bangsa dalam

pergaulan dunia

3. Memahami,

menerapkan,

menganalisis

pengetahuan faktual,

konseptual,

prosedural

berdasarkan rasa

ingin tahunya

tentang ilmu

pengetahuan,

teknologi, seni,

budaya, dan

humaniora dengan

wawasan

kemanusiaan,

kebangsaan,

kenegaraan, dan

peradaban terkait

penyebab fenomena

dan kejadian, serta

menerapkan

pengetahuan

prosedural pada

bidang kajian yang

spesifik sesuai

3.5 . Menganalisis peran,

fungsi, dan manfaat pajak

3.1.1.memahami tentang

PPH dan PPB

Page 3: RPP BU SITI

dengan bakat dan

minatnya untuk

memecahkan

masalah

4. Mengolah,

menalar, dan

menyaji dalam

ranah konkret

dan ranah abstrak

terkait dengan

pengembangan

dari yang

dipelajarinya di

sekolah secara

mandiri, dan

mampu

menggunakan

metoda sesuai

kaidah keilmuan

4.5 Mengevaluasi peran,

fungsi dan manfaat

pajak

B. MATERI PEMBELAJARAN

1. Pajak penghasilan ( PPH )

2. Subyek PPH

3. Obyek PPH

4. Pajak bumi dan bangunan (PBB)

C. METODE PEMBELAJARAN

Model : diskusi

Page 4: RPP BU SITI

D. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN

1. Media

Power Point

2. Alat dan Bahan

1.Laptop

2.LCD

3. Sumber Belajar

a. Suparmin, Sari,dkk. 2014. Ekonomi Untuk SMA Kelas XI Kurikulum

2013. Surakarta: Media tama

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN 1

1. LANGKAH PEMBELAJARAN

a. Pendahuluan ( 10 menit )

1. guru mengucapkan salam , lalu membibing siswa untuk berdoa dan mulai

melakukan presensi.

2. Apersepsi: Menanyakan tentang kelangkaan di Indonesia dan bagaimana

solusinya

3. Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran

b. Kegiatan Inti (25 menit)

Mengamati :

1. Guru Membuka wawasan siswa dengan menampilkan slide powerpoint

yang berisi sekilas materi tentang PPH dan PBB

2. Mengajak siswa mengamati slide tentang PPH dan PBB

Menanya :

1. Guru Memberikan kesempatan kepada siswa bertanya tentang materi yang

belum di pahami.

Page 5: RPP BU SITI

Mengumpulkan data:

1. Guru Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengumpulkan data dari

berbagai sumber yang tersedia, baik itu modul atau browsing di internet

mengenai PPH dan PBB

2. Guru membimbing siswa untuk menalar informasi yang telah diperoleh

sehingga nantinya dapat dipergunakan untuk menyelesaikan tugas yang

telah disampaikan.

Mengasosiasikan :

1. Guru meminta siswa untuk Menyimpulkan hasil pengamatan dan

pengumpulan data dari berbagai sumber yang telah dilakukan sehingga

dapat memperoleh pemahaman dan pengetahuan baru mengenai materi

PPH dan PBB

2) Siswa menyelesaikan tugas yang telah diberikan mengenai pajak.

Mengkomunikasikan :

1. Siswa secara acak dan bergantian diminta mengkomunikasikan hasil

pengamatan, diskusi, dan tugas yang telah mereka kerjakan sebelumnya.

2. Siswa lain menanggapi hasil tugas siswa yang telah ditunjuk untuk

mempresentasikannya di depan kelas.

3. Guru membimbing dan mengarahkan siswa untuk memahami materi yang

dirasa sulit.

c. Kegiatan Penutup ( 10 menit )

1) Guru menugaskan siswa untuk mengumpulkan hasil pekerjaan mereka

2) Guru mengkondisikan siswa untuk siap mengakhiri pelajaran

3) Guru dan siswa berdoa menurut kepercayaan masing-masing

Page 6: RPP BU SITI

F. PENILAIAN

1. Teknik dan Bentuk Instrumen

Aspek Teknik Bentuk Instrumen

Sikap Observasi sikap Lembar Observasi Sikap

Pengetahuan Tes Tulis

Berbicara

Lembar kerja siswa

Tugas kelompok

keterampilan Penilaian proyek Lembar observasi unjuk

kerja

2. Instrumen

a. Lembar Observasi Sikap

NoAspek yang

dinilai

Indikator aspek SkorTotal

1 2 3 4

1 Religious 1. berdoa sebelum

memulai

pembelajaran.

2. mengucapkan syukur

ketika berhasil

mengerjakan sesuatu

2 Jujur 1. mengakui kesalahan

dan kekurangan yang

dimiliki

2. selalu mengerjakan

sendiri tanpa

menyontek.

3 Disiplin 1.selalu tepat waktu saat

mengumpulkan tugas-

tugas.

2.patuh pada tata tertib

yang ada.

Page 7: RPP BU SITI

4 Tanggung jawab 1.Selalu menerima resiko

apabila ada kesalahan

yang di lakukan

2.melakukan intruksi

guru tanpa disuruh.

6 Santun 1.mengungkapkan

pendapat dengan

bahasa yang bagus dan

sopan

7 Kerja sama 1.bisa menghargai

pendapat orang lain

saat berdiskusi

Keterangan

1 : Tidak pernah/tidak tampak

2 : Jarang

3 : Sering

4 : Sangat sering/selalu

Skor maksimum = 28

Nilai maksimum = 100

Nilai Sikap = Skor Perolehan x 4

Skor  Maksimum

Page 8: RPP BU SITI

b. Lembar penilaian diri

isilah kolom nilai dengan angka 1, 2, 3 dan 4 sesuai dengan kenyataan

kepada diri anda sendiri.

No Aspek yang dinilai 4 3 2 1

1 Saya menuliskan dan melaporkan sesua

dengan data

2 Saya tepat waktu dalammenyelesaikan tugas

3 Saya selalu aktif dalam diskusi

Skor Penilaian

4 : selalu

3 : sering

2 : kadang – kadang

1 : tidak pernah

Nilai =

Nilai sikap ini (bersama nilai si kap dari mata pelajaran lain) digunakan untuk

menentukan profil siswa.

Nilai ini (bersama nilai sikap dari mata pelajaran lain) digunakan untuk

menentukan profil siswa.

c. Lembar penilaian teman

Lakukan penilaian terhadap …… (isi nama siswa )

Isilah kolom nilai dengan angka 1, 2, 3dan 4 sesua dengan kenyataan pada teman

anda tersebut.

No. Aspek yang dinilai 4 3 2 1

1 Teman saya menuliskan dan melaporkan sesuai

dengan data

Page 9: RPP BU SITI

2 Teman saya tepat waktu dalam menyelesaikan

tugas

3 Teman saya berkomunikasi dengan santun

dengan teman dan guru

Skor Penilaian

4 : selalu

3 : sering

2 : kadang – kadang

1 : tidak pernah

Nilai =

Nilai sikap ini (bersama nilai sikap dari mata pelajaran lain) digunakan untuk

menentukan profil siswa.

Nilai ini (bersama nilai sikap dari mata pelajaran lain) digunakan untuk

menentukan profil siswa.

d. Lembar Observasi Unjuk Kerja

No

.

Aspek yang dinilai Skor

maksimal

Skor yang

diperoleh

1. Ketepatan mengidentifikasi indikator pajak

PBB dan PPH

2 Ketajaman analisis dalam pemecahan

Page 10: RPP BU SITI

masalah dalam studi kasus

3 Keaktifan anggota kelompok

4 Penggunaan bahasa yang sesuai dengan

EYD

5 Kejelasan dalam penyampaian hasil diskusi

kelompok

Nilai =

e.Instrumen penilaian pengetahuan

Latihan soal

1.      Wajib Pajak Miliki Objek Pajak yang NJOPnya kurangd ari NJOPTKP

Wajib Pajak Dinda memiliki objek pajak berupa bumi dengan nilai sebagai

berikut :

Nilai Jual Objek Pajak Rp. 5.000.000. Diumpamakan NJOPTKP adalah sebesar

Rp. 8.000.000.

Diminta : hitunglah besarnya PBB terutang

2.    Wajib pajak memiliki objek pajak yang NJOPnya kurang dari 1 milyar

Wajib pajak verlya mempunyai objek pajak berupa :

a.      Tanah seluas 2.000 Rp 200.000

b.      Bangunan seluas 700m persegi dengan nilai jual Rp.200.000/m2

c.      Taman mewah seluas 500 m persegi dengan nilai jual Rp.40.000

d.      Pagar mewah sepanjang 75 m  persegi dan tinggi rata2 pagar 2 m denagn nilai

jual Rp. 400.000

e.      NJOPTKP diumpamakan Rp.8.000.000

Ditanya : Hitung besarnya PBB?

3.      WP beni memiliki objek pajak berupa tanah dan bangunan dengan NJOP sebagai

berikut :

Tanah                   =.Rp. 800.000.000

Bangunan            = 700.000.000

Page 11: RPP BU SITI

NJOPTKP              = 8.000.000

Diminta : Hitunglah PBB ?

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

( EDI SASMITO.S.Pd ) (SITI KHANIFAH.S.Pd )

Page 12: RPP BU SITI

BAHAN AJAR

Pengertian PBB dikenakan terhadap objek pajak berupa tanah dan atau

bangunan yang didasarkan pada azas kenikmatan  dan manfaat, dan dibayar setiap

tahun. PBB pengenaannya didasarkan padaUndang-undang No. 12 tahun 1985

tentang Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana telah diubah dengan Undang-

undang No.12 tahun 1994. Namun demikian dalam perkembangannya PBB sektor

pedesaan dan perkotaan menjadi pajak daerah yang diatur dalam Undang-Undang

No.28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) Pasal 77

sampai dengan Pasal 84 mulai tahun 2010.

Dalam bab I diatur tentang Ketentuan Umum yang memberikan penjelasaan

tentang istilah-istilah teknis atau definisi-definisi PBB seperti pengertian :

1. Bumi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada dibawahnya.

Pengertian ini berarti bukan hanya tanah permukaan bumi saja tetapi betul-

betul tubuh bumi dari permukaan sampai dengan magma, hasil tambang,

gas material yang lainnya.

2. Bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara 

tetap pada tanah dan/atau perairan.

Dalam pasal 77 ayat (2) Undang-Undang PDRD, disebutkan bahwa termasuk

dalam pengertian bangunan adalah :

jalan lingkungan yang terletak dalam suatu kompleks bangunan seperti

hotel, pabrik, dan emplasemennya dan lain-lain yang satu kesatuan dengan

kompleks bangunan tersebut,

jalan TOL,

kolam renang,

pagar mewah,

Page 13: RPP BU SITI

tempat olah raga,

galangan kapal, dermaga,

taman mewah,

tempat penampungan/kilang minyak, air dan gas, pipa minyak,

fasilitas lain yang memberikan manfaat. 

Objek PBB

Objek PBB adalah bumi dan/atau bangunan, dimana pengertian bumi dan/atau

bangunan adalah sebagai berikut :

Bumi adalah permukaan bumi yang meliputi tanah dan perairan pedalaman serta

laut wilayah Indonesia, dan tubuh bumi yang ada dibawahnya. Bangunan, adalah

kontruksi teknik yang di tanam atau di lekatkan secara tetap pada tanah dan/atau

perairan.

Tidak semua objek bumi dan bangunan akan dikenakan PBB, ada juga objek yang

di kecualikan dari pengenaan PBB adalah apabila sebagai berikut :

digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum di bidang

ibadah, sosial, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan nasional, yang tidak

dimaksud-kan untuk memperoleh keuntungan,

digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala, atau yang sejenis

dengan itu,

merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman nasional,

tanah penggembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah negara yang

belum di bebani suatu hak,

digunakan oleh perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan asas

perlakuan timbal balik,

digunakan oleh badan atau perwakilan organisasi internasional yang

ditentukan oleh Menteri Keuangan.

Page 14: RPP BU SITI

Objek pajak yang digunakan oleh negara untuk penyelenggaraan pemerintahan,

penentuan pengenaan pajaknya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Subjek PBB

Subjek PBB adalah orang atau badan yang secara nyata mempunyai suatu hak atas

bumi, dan/atau memperoleh manfaat atas bumi, dan/atau  memiliki, menguasai,

dan/atau  memperoleh manfaat atas bangunan. Melihat pengertian subjek pajak

tersebut, tidak jarang ada objek pajak yang diakui oleh lebih dari satu orang

subjek pajak, yang berarti ada satu objek pajak tetapi memiliki beberapa wajib

pajak. Bagaimana kalau hal ini terjadi, apakah semua menjadi terhutang PBB?

Apabila terjadi statu kejadian dimana satu objek pajak dimiliki/dikuasai oleh

beberapa subjek pajak atau satu objek pajak belum diketahui dengan jelas siapa

Wajib Pajaknya, maka hal pertama yang perlu dilakukan adalah melihat perjanjian

(agreement) antara para pihak yang berkepentingan terhadap objek pajak tersebut.

Dalam perjanjian tersebut  salah satu pasalnya biasanya membahas siapa yang

akan melakukan kewajiban pembayaran pajak termasuk pajak Bumi dan

Bangunan. Apabila dalam perjanjian tidak disebutkan atau memang terjadi lebih

dari satu yang memanfaatkan objek pajak sehingga belum diketahui siapa yang

menjadi wajib pajak Direktorat Jenderal Pajak dapat menetapkan subjek pajaknya

(UU No 12 tahun 1994 Pasal 4 ayat 3).

Pertanyaan berikutnya yang muncul adalah, apakah setiap yang membayar PBB

adalah pemilik atas objek pajak tersebut? Surat tanda pemberitahuan atau dikenal

dengan sebutan SPPT (Surat Pembayaran Pajak Terhutang) atau bukti pelunasan

bukanlah bukti pemilikan hak. Surat Tagihan Pajak atau bukti pembayaran PBB

adalah semata mata untuk kepentingan perpajakan dan tidak ada kaitannya dengan

status atau hak pemilikan atas tanah dan/atau bangunan.

Perhitungan PBB

Page 15: RPP BU SITI

Perhitungan PBB berdasarkan Undang-undang No. 12 tahun 1985 tentang Pajak

Bumi dan Bangunan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No.12

tahun 1994 adalah sebagai berikut:

Sedangkan perhitungan PBB menurut UU Nomor 28 Tahun 2009 Pasal 81 adalah

sebagai berikut:

NJOP dikelompokkan kedalam klas-klas yang disebut dengan klasifikasi NJOP

baik untuk bumi maupun bangunan. Klasifikasi NJOP bumi terdiri dari 2(dua)

kelompok yaitu kelompok A (50 klas) dengan klas tertinggi Rp. 3.100.000,- per

m2 dan klas terendah Rp. 140,- per m2 dan kelompok B (50 klas) dengan klas

tertinggi sebesar Rp. 68.545.000,- per m2 dan klas terendah sebesar Rp.

3.375.000,- per m2.

Klasifikasi NJOP bangunan terdiri dari 2 (dua) kelompok yaitu kelompok A (20

klas) dengan klas tertinggi sebesar Rp. 1.200.000,- per m2 dan klas terendah

sebesar Rp. 50.000,- per m2 dan kelompok B (20 klas) dengan klas tertinggi

sebesar Rp. 15.250.000,- per m2 dan klas terendah sebesar Rp. 1.516.000,- per m2.

Definisi penghasilan menurut UU PPh adalah setiap tambahan

kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang

berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk

konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan,

Page 16: RPP BU SITI

dengan nama dan dalam bentuk apapun adalah objek pajak. Atas dasar

penyederhanaan, keadilan dan untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak maka

atas beberapa hal diberlakukan pajak final, diantaranya ialah pajak penghasilan

dari pengalihan hak atas tanah dan atau bangunan

Objek Pajak

Objek pajak Atas Penghasilan dari Pengalihan Hak Atas Tanah dan atau

Bangunan adalah penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi atau

badan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan. Pengalihan hak yang

dimaksud adalah semua pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan yang dapat

dilakukan dengan cara :

1. Penjualan, tukar-menukar termasuk ruislag, perjanjian pemindahan hak,

pelepasan hak, penyerahan hak, lelang, hibah, atau cara lain yang

disepakati oleh kedua belah pihak yang bukan pemerintah,

2. Penjualan, tukar-menukar termasuk ruislag, pelepasan hak, penyerahan

hak, atau cara lain yang disepakati dengan pemerintah guna pelaksanaan

pembangunan, termasuk pembangunan untuk kepentingan umum yang

tidak memerlukan persyaratan khusus misalnya penjualan atau pelepasan

hak tanah kepada pemerintah untuk proyek Rumah Sakit Umum dan untuk

proyek kampus universitas,

3. Penjualan, tukar-menukar termasuk ruislag, pelepasan hak, penyerahan

hak, atau cara lain kepada pemerintah guna pelaksanaan pembangunan

untuk kepentingan umum yang memerlukan persyaratan khusus, yaitu

pembebasan tanah oleh pemerintah untuk proyek-proyek jalan umum,

saluran pembuangan air, waduk, bendungan dan bangunan pengairan

lainnya, saluran irigasi, pelabuhan laut, bandar udara, fasilitas keselamatan

umum seperti tanggul penanggulangan bahaya banjir, lahar dan bencana

lainnya, dan fasilitas Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.

Subjek Pajak

Page 17: RPP BU SITI

Subjek pajak penghasilan atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan atau

bangunan adalah orang pribadi atau badan yang mengalihkan tanah dan atau

bangunan.

Tarif Pajak Penghasilan PPh 21 dan Contoh Perhitungannya

PPH

Pajak Penghasilan (PPh) adalah pajak negara yang dikenakan terhadap orang

pribadi dan badan, berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau diperoleh

selama satu tahun pajak. Sedangkan yang dimaksud dengan Pajak Penghasilan

(PPh) 21 adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan,

dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun sehubungan dengan

pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi

Subjek Pajak dalam negeri.

Selain pengertian, hal lain yang perlu diketahui oleh para pembaca Rumus

Lengkap adalah Objek Pajak atau penghasilan yang dipotong PPh 21:

Penghasilan yang diterima atau diperoleh Pegawai tetap, baik berupa

penghasilan yang bersifat teratur maupun tidak teratur

Penghasilan yang diterima atau diperoleh Penerima pensiun secara teratur

berupa uang pensiun atau penghasilan sejenisnya

Penghasilan sehubungan dengan pemutusan hubungan kerja dan

penghasilan sehubungan dengan pensiun yang diterima secara sekaligus

berupa uang pesangon, uang manfaat pensiun, tunjangan hari tua atau

jaminan hari tua dan pembayaran lain sejenis

Penghasilan pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas, berupa upah

harian, upah mingguan, upah satuan, upah borongan atau upah yang

dibayarkan secara bulanan

Page 18: RPP BU SITI

Imbalan kepada pegawai, antara lain berupa honorarium, komisi, fee, dan

imbalan sejenisnya dengan nama dan dalam bentuk apapun sebagai

imbalan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan

Imbalan kepada peserta kegiatan, antara lain berupa uang saku, uang

representasi, uang rapat, honorarium, hadiah atau penghargaan dengan

nama dan dalam bentuk apapun, dan imbalan sejenis dengan nama apapun.

Sejak 1 Januari 2013, tata cara perhitungan pajak penghasilan

telah dirubah. Perubahan tersebut diberlakukan untuk tarif PPh

pribadi dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). Diubahnya tarif

PPh serta PTKP mengacu pada UU No.36 Tahun 2008, dengan

rincian:

WP Tidak KawinKode Tarif 1-1-2009 s.d. 31

Desember 2012

Tarif mulai 1-1-

2013

0 Tanggungan TK/015.840.000 24.300.000

1 Tanggungan TK/117.160.000 26.325.000

2 Tanggungan TK/218.480.000 28.350.000

3 Tanggungan TK/319.800.000 30.375.000

 

WP Kawin Kode Tarif 1-1-2009 s.d. 31

Desember 2012

Tarif mulai 1-1-

2013

0 Tanggungan K/0       17.160.000 26.325.000

1 Tanggungan K/118.480.000 28.350.000

Page 19: RPP BU SITI

2 Tanggungan K/219.800.000 30.375.000

3 Tanggungan K/321.120.000 32.400.000

Contoh Cara Menghitung PPh 21

Kasus

Budi sudah menikah tanpa anak, merupakan pegawai PT. Citra

dimana ia memperoleh gaji sebulan Rp 3.000.000,00. PT.Citra

sendiri mengikuti program Jamsostek, premi Jaminan Kecelakaan

Kerja dan premi Jaminan Kematian yang dibayar pemberi kerja

dengan jumlah masing-masing 0,50% dan 0,30% dari gaji. Selain

itu, PT. Citra juga menanggung iurang Jaminan Hari Tua setiap

bulan sebesar 3,70% dai gaji sedangkan Budi membayar iuran

Jaminan Hari Tua sebesar 2,00% dari gaji setiap bulan.

Disamping itu PT. Citra mengikuti program pensiun untuk

pegawainya dimana pembayarannya setiap bulan sebesar Rp

100.000,00 untuk Budi ke dana pensiun, yang pendiriannya

disahkan oleh Menteri Keuangan. Sedangkan Budi membayar

iuran pensiun sebesar Rp 50.000,00. Pada bulan Juli 2013, Budi

hanya menerima pembayaran berupa gaji. Penghitungan PPh 21

bulan Juli 2013 adalah sebagai berikut:

GajiRp 3.000.000,00

Premi Jaminan Kecelakaan Kerja15.000,00

Premi Jaminan Kematian9.000,00

Penghasilan Bruto3.024.000,00

Page 20: RPP BU SITI

Pengurangan

1. Biaya Jabatan 5%x3.024.000,00151.200,00

1. Iuran Pensiun50.000,00

1. Iuran Jaminan Hari Tua60.000,00

(261.200,00)

Penghasilan neto sebulan2.762.800,00

Penghasilan neto satu tahun 12x

2.762.800,0033.152.600,00

PTKP:

-        Untuk WP sendiri24.300.000,00

-        Tambahan WP kawin2.025.000,00

(26.325.000,00)

Penghasilan Kena Pajak Setahun6.828.600,00

Pembulatan6.828.000,00

PPh terutang 5%x6.828.000,00341.400,00

PPh Pasal 21 bulan Juli 341.400,00 : 12Rp 28.452,00

Page 21: RPP BU SITI

Kunci jawaban

1. Nilai Jual objek Pajak (NJOP)                        Rp. 5.000.000

Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak     Rp. 8.000.000

NJOP sebagai dasar pengenaan Pajak        Nihil

PBB                                                                    Nihil

  2. Perhitungan nilai jual objek pajak

Page 22: RPP BU SITI

    Tanah 2.000 x Rp. 200.000                           = Rp.400.000.000

     Bangunan 700 x Rp.200.000                         = 140.000.000

      Taman 500 x 40.000                                       = 20.000.000

      Pagar mewah 75 x 400.000                          = 30.000.000

NJOP sebagai dasar pengenaan pajak         = 590.000.000

NJOPTKP                                                                  8.000.000

NJOP sebagai dasar perhitungan pajak       = 582.000.000

NJKP 20%*                                                       = 116.400.000

PBB terutang      0,5% x x116.400.000        = 582.000.

*NJKP 20% karna NJOP sebagai dasar perhitungan pajak < 1.000.000.000

Dan kasus diatas termasuk WP PBB pedesaan dan perkotaan

3.Perhitungan nilai jual objek pajak

Tanah                                                                = 800.000.000

Bangunan                                                         = 700.000.000

NJOP sebagaid asar pengenaan pajak       = 1.500.000.000

NJOPTKP                                                         =               8.000.000

NJOP untuk perhiutngan pajak                     = 1.492.000.000

NJKP 40% X 1.492.000.000                                 596.800.000

PBB terhutnag 0,5% x 596.800.000                  2.984.000

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Page 23: RPP BU SITI

( EDI SASMITO.S.Pd ) (SITI KHANIFAH)