rizky zamaludin nim: 1113051000214repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49763/1/rizky...
TRANSCRIPT
STRATEGI KOMUNIKASI PASANGMATA.COM DALAM
MEMOTIVASI WARGA MEMBUAT JURNALISME WARGA
DENGAN KONTEN ISLAMI
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Sosial (S.Sos)
Disusun Oleh:
RIZKY ZAMALUDIN
NIM: 1113051000214
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019 M/ 1440 H
i
ABSTRAK
Rizky Zamaludin
Strategi Komunikasi Pasangmata.com Dalam Memotivasi
Warga Membuat Jurnalisme Warga Dengan Konten Islami
Perkembangan media online membuat arus informasi
menjadi semakin deras apalagi dengan adanya internet, membuat
setiap orang mengetahui informasi secara cepat. Banyaknya
informasi dari warga membuat detikcom memanfaatkan peluang
tersebut untuk dijadikan karya jurnalistik yang disebut citizen
journalism melalui kanal pasangmata.com. Inovasi strategi
pasangmata.com dalam memotivasi warga membuat jurnalisme
warga dengan konten islami sangat menarik untuk ditelaah lebih
lanjut.
Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan
masalahnya adalah bagaimana strategi komunikasi
pasangmata.com dalam memotivasi warga untuk membuat
jurnalisme warga dengan konten islami di pasangmatacom?
Teori yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada
teori Hafied Cangara bahwa strategi komunikasi meliputi lima
tahap yaitu: penelitian, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan
pelaporan.
Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif
kualitatif. Yaitu metode penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata, gambar dan buku-buku. Tahapan
penelitian yaitu, wawancara, observasi dan dokumentasi.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa strategi
komunikasi yang digunakan pasangmatacom mulai dari
penelitian,perencanan, pelaksaan, evaluasi, dan pelaporan cukup
menarik dengan menghadirkan inovasi strategi komunikasi yang
dipadukan kecanggihan teknologi dan penyesuaian di era digital.
Kata kunci: Strategi, Komunikasi, Pasangmata.com,
Motivasi, Jurnalis Warga
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr, Wb
Alhamdulillah puji serta syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang Insyaallah berguna
dan bermanfaat sebagai referensi berikutnya. Shalawat beserta
salam senantiasa tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad
SAW beserta Sahabatnya.
Alhamdulillahirabil’alamin atas izin Allah SWT dan
dukungan orang tua dan para sahabat akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Strategi Komunikasi
Pasangmata.com Dalam Memotivasi Warga Membuat
Jurnalisme Warga Dengan Konten Islami.” Skripsi ini disusun
untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata
Satu (S1) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Dalam Proses penulisan skripsi ini, penulis menyadari
banyak sekali hambatan dan kendala dalam berbagai hal. Namun
berkat doa dan dukungan dari berbagai pihak, penyusunan skripsi
ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini,
penulis hendak mengucapkan terima kasih, jazakumullah khoirul
jaza’, dan penghargaan yang sebesar- besarnya kepada:
1. Orang tua dan keluarga tercinta, yang tak pernah lelah
memberikan doa serta dukungan baik berupa moriil maupun
materiil yang tak terhingga.
2. Bapak Suparto, M.Ed. Ph.D. sebagai Dekan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
iii
3. Ibu Dr.Armawati Arbi. M,Si sebagai Ketua Jurusan Komunikasi
dan Penyiaran Islam.
4. Bapak Dr. Edi Amin, MA sebagai Sekretaris Jurusan Komunikasi
dan Penyiaran Islam.
5. Ibu Ade Rina Farida M.Si sebagai Dosen Pembimbing yang tak
kenal lelah dan sabar membimbing dan mengarahkan saya selama
proses pembuatan skripsi.
6. Segenap Bapak dan Ibu dosen beserta staf tata usaha Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan ilmu
yang bermanfaat dan sangat bernilai, sehingga penulis mampu
menyelesaikan studi maupun penulisan skripsi.
7. Segenap Admin detikcom pasangmata.com Ardi Cahya Royasi
dan juga Bang Marwan yang telah memberikan informasi secara
lengkap untuk membuat skripsi ini.
8. Terakhir kepada seluruh teman KPI angkatan 2013 yang telah
memberikan support dan masukan dalam membuat skripsi.
Penulis menyadari penulisan skripsi ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu, dengan kerendahan hati dan ucapan
terima kasih, penulis senantiasa menerima kritik dan saran dari
berbagai pihak yang membangun demi kesempurnaan.
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................. 1
B. Batasan dan Perumusan ................................. 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................... 7
D. Metodologi Penelitian ..................................... 9
E. Tinjauan Pustaka ............................................ 11
F. Sistematika Penulisan ..................................... 12
BAB II LANDASAN TEORI
A. Komunikasi .................................................... 15
1. Pengertian Komunikasi ........................... 15
2. Jenis-Jenis Teori Komunikasi ................. 16
3. Unsur-Unsur Komunikasi ....................... 19
4. Media Komunikasi .................................. 22
B. Strategi Komunikasi ....................................... 26
1. Pengertian Strategi .................................. 26
2. Pengertian Strategi Komunikasi .............. 26
3. Tahapan Strategi Komunikasi ................. 28
4. Langkah-Langkah Strategi Komunikasi.. 31
5. Fungsi Strategi Komunikasi .................... 34
v
C. Jurnalisme Warga ........................................... 35
1. Definisi Jurnalisme Warga ...................... 35
2. Syarat Jurnalisme Warga ......................... 36
D. Motivasi ......................................................... 37
1. Definisi Motivasi ..................................... 37
2. Elemen Penggerak Motivasi.................... 39
BAB III GAMBARAN UMUM
A. Profil Detikcom ............................................... 43
B. Profil Pasangmata ........................................... 53
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Penelitian Strategi Komunikasi Pasangmata.com
Dalam Memotivasi Warga Membuat Jurnalisme
Warga Dengan Konten Islami ......................... 59
B. Perencanaan Strategi Komunikasi
Pasangmata.com Dalam Memotivasi Warga
Membuat Jurnalisme Warga Dengan Konten
Islami ............................................................... 60
C. Pelaksanaan Strategi Komunikasi
Pasangmata.com Dalam Memotivasi Warga
Membuat Jurnalisme Warga Dengan Konten
Islami ............................................................... 64
D. Evaluasi Strategi Komunikasi Pasangmata.com
Dalam Memotivasi Warga Membuat Jurnalisme
Warga Dengan Konten Islami ......................... 66
vi
E. Pelaporan Strategi Komunikasi Pasangmata.com
Dalam Memotivasi Warga Membuat Jurnalisme
Warga Dengan Konten Islami ......................... 70
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................... 71
B. Saran-saran ...................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 77
LAMPIRAN
1
1
BAB I
A. Latar Belakang Masalah
Pada perkembangan teknologi informasi, kebutuhan
masyarakat akan informasi menjadi sangat penting. Karena
informasi dapat dijadikan alat untuk membentuk opini publik
(public opinion) yang dapat mempengaruhi dan mengendalikan
pikiran, sikap dan perilaku manusia.1 Bahkan peradaban masa
kini lazim disebut sebagai “peradaban masyarakat informas”
karena hanya mereka yang mampu menguasai dan mengolah
informasilah yang akan berperan di garda terdepandalam rangka
kehidupan.2
Pada gilirannya perkembangan informasi pun berimbas pula
pada perkembangan industri pers. Praktis pasca runtuhnya rezim
orde baru dan penghapusan Surat Ijin Usaha Penerbitan
Elektronik (SIUPP) dan lahirnya Undang-Undang Informasi dan
Transaksi Elektronik (UU ITE) lewat menteri penerangan saat itu
yaitu Muhammad Yunus Yosfiah, media langsung menjamur.
Lahirlah media-media baru baik cetak maupun elektronik dengan
berbagai alas an dan tujuan. Sejak saat itu pula gendering pers
ditabuh.Semua media berlomba untuk menjadi yang terdepan
dalam memberitakakn.
Salah satu kelemahan dari media pada saat itu seperti surat
kabar, tabloid, radio ataupun televisi adalah terkait dengan ruang
1Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Dakwah; Visi dan Misi Dakwah
Bil Qalam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), h.13. 2Ziauddin sardar, Tantanga Dunia Islam Abad 2, (Bandung: Mizan,
1977), h. 16.
2
dan waktu. Namun kini dengan munculnya internet masalah
terseut dapat diatasai.Pertistiwa yang terjadi pada saat itu dapat
segera diinformasikan hanya membutuhkan beberapa
waktu.Bahkan beberapa media mampu menyampaikan peristiwa
untuk siap mewartakan kepada khalayak hanya dalam hitungan
detik.3
Sebelum lahirnya media online, media-media seperti surat
kabar, ternyata perlu waktu dalam setiap kali penerbitannya.
Nyatanya hal ini kurang maksimal untuk mengetahui informasi
yang sifatnya penting dan mendadak. Lalu televisi, selain juga
memerlukan waktu yang cukup lama terkadang media elektronik
ini terbentur dengan mekanisme proses dan teknis.
Informasi yang disampaikan pada televisi membutuhkan
proses dari tangan ke tanganserta membutuhkan alat-alat yang
cukup merepotkan dan membutuhkan keahlian khusus yang tidak
dimiliki banyak orang. Hal itu juga kurang efektif untuk berita
yang bersifat dadakan.Selanjutnya radio informasi yang
dibagikan lewat suara ini seharusya mampu meng-update
informasi dengan cepat. Walaupun informasi dapat dengan
mudah di bagikan melalui jaringan telepon, tetapi nyatanya
banyak kendala yang di dapati ketika proses pembuatan berita
berlangsung seperti masalah sinyalisasi, cuaca dan lain
sebagainya.
Kini dengan kemajuan teknologi informasi, memungkinkan
masyarakat untuk berpartisipasi dan menjadi penyedia informasi,
karena perangkat teknologi yang mendukung informasi
3Jalaluddin Rakhmat, Islam Aktual (Bandung: Mizan, 1997), h.68.
3
tersebut.Dilatarbelakangi kenyataan bahwa di era media internet
dan teknologi modern, memungkinkan setiap orang secara praktis
dapat menjalankan fungsi sebagai jurnalis
(wartawan/pewarta/reporter).Dengan telepon genggang yang
dilengkapi kamera, maka setiap warga bisa merekam kejadian
penting yang terjadi di dekatnya.Di dukung teknologi yang
semakin canggih, gambar atau video tersebut bisa dikirim segera
ke media informasi atau diunggah ke situs-situs website media
informasi yang bisa disaksikan oleh masyarakat luas. Saat ini
sudah banyak media massa yang membuka kesempatan kepada
masyarakat untuk melakukan hal tersebut.
Salah satu kanal portal medi warga dari detik.com yang
menampung dan meyebarluaskan teks, foto, dan video dari warga
yang menjadi anggota sehingga mempunyai akses terhadap
pasangmata.com. Berita yang di terima dari masyarakat harus
didasarkan pada fakta aktual dan disampaikan langsungoleh
masyarakat pada platform online (web dan mobile apps)
pasangmata.com
Istilah jurnalisme warga atau citizen journalism mengacu
pada peran aktif masyarakat dalam proses pengumpulkan,
pelaporkan, penganalisaan dan penyajian berita.4 Jurnalisme
warga atau citizen journalism muncul ketika kebutuhan akan
informasi dari masyarakat begitu tinggi, sementara media massa
tidak sepenuhnya memainkan peran dan tanggung jawabnya
sebagi penyaji informasi.
4Imam Suwandi, Langkah Otomatis Menjadi Citizen Jurnalism, (
Jakarta: Dian Rakyat, 2010), h.9.
4
Di Indonesia fenomena jurnalisme warga (citizen
journalism) muncul sejak peristiwa reformasi 1998.Beberapa
media (terutama radio), sudah mulai menjadikan audience tidak
lagi murni sebagai pendengar atau pemirsa melainkan juga
sebagai rekan kerja.Mengingat minimnya jumlah kontributor atau
awak berita.Karena tidak semua peristiwa dapat diliput oleh
jurnalis professional.Terlebih untuk media yang concern pada
news yang mengutamakan ketepatan informasi dan kecepatan
waktu.
Jurnalisme warga atau citizen journalism adalah salah satu
jenis jurnalisme, yaitu keterlibatan warga dalam memberikan
suatu informasi. Seseorang tanpa memandang latar belakang
pendidikan, keahlian dapat merencanakan, menggali, mencari,
mengolah, melaporkan informasi (tulisan, gambar, foto, tuturan)
kepada orang lain.5 Tetapi, sebagai sebuah genre baru dalam
dunia komunikasi massa, jurnalisme warga tentu memunculkan
pro dan kontra. Masyarakat yang pro terhadap jurnalisme warga
menganggap bahwa jurnalisme warga adalah wujud dari sebuah
kedemokratisan bangsa dalam suatu negara dengan berpartisipasi
melaporkan informasi atau berita kepada khalayak.Sedangkan
masyarakat yang kontra merasa kegiatan jurnalistik hanya bisa
dilakukan oleh orang-orang yang telah terlatih dalam bidang
jurnalistik dan bekerja di suatu media seperti wartawan dan
sebagainya.
5Nurudin, Jurnalisme masa kini, (Jakarta: Rajawali pers, 2009), h.
215.
5
Begitu banyak peran warga saat ini yang mewarnai
perkembangan jurnalisme di tanah air. Peristiwa dahsyatnya
tsunami Aceh pada akhir 2004 bisa disaksikan oleh masyarakat
diseluruh dunia, salah satunya karena adanya video amatir dari
seorang jurnalisme warga yaitu Cut Putri yang berhasil merekam
kedahsyatan tsunami, disaat dirinya dalam kondisi terancam akan
air laut yang menggulung daratan. Video tersebut adalah gambar
awal tragedi tsunami yang terjadi di Aceh.Nilai berita dalam
video tersebut sangat tinggi walaupun pembuat video tersebut
bukanlah seorang jurnalis professional.Hal ini membuktikan
bahwa jurnalisme warga (citizen journalism) mempunyai peran
penting dalam dunia jurnalistik.
Menurut Suryopratomo (direktur pemberitaan Metro TV),
bahwa jurnalisme warga merupakan suatu yang positif dalam
melengkapi perkembangan jurnalistik tanah air. Apalagi jika
kemudian mereka yang bergerak dibidang jurnalistik ikut
membantu pemahaman dan perkembangan tentang jurnalisme
warga, agar mereka yang ikut didalamnya tahu akan kaidah-
kaidah kejurnalistikan yang benar. Jurnalisme warga juga ikut
membantu membangun terwujudnya demokrasi yang lebih sehat
karena bisa melahirkan pergulatan pemikiran yang sehat pula
dimasyarakat.6
Andy F. Noya (mantan Pemimpin Redaksi Metro TV)
mengungkapkan bahwa fenomena jurnalisme warga saat ini dapat
6Imam Suwandi, langkahOtomatis Menjadi Citizen Jurnalism,
(Jakarta: Dian Rakyat, 2010),hal.7
6
memacu para jurnalis professional untuk dapat menyajikan berita
secara cepat, dalam, lengkap dan akurat. Dengan semakin
maraknya fenomena jurnalisme warga ini, maka akan melatih
kepekaan kita terhadap nilai dari setiap kejadian disekitar kita.7
Warga yang seharusnya menjadi penerima informasi bisa
berpartisipasi dalam memberikan informasi kepada media dan
disebarluaskan kembali oleh media. Fenomena ini menjadi
keuntungan untuk media dan memotivasi warga untuk
berpartisipasi dalam memberikan informasi kepada media.
Bahwa member yang ikut pada jurnlis warga yang terdaftar
bisa tergolong banyak sekitar 120.638 kontributor dari seluruh
Indonesia sedangkan yang ikut berperan aktif menjadi kontributor
pasangmata.com ada sekitar rata-rata 600 member setiap
harinya.8 Kontributor pasangmata.com sangat aktif dalam
memposting berita terlebih karena ada inovasi strategi
komunikasi yang selalu dihadirkan.
Berdasarkan latar belakang di atas, Maka penulis
mengangkat judul “Strategi Komunikasi Pasangmata.com
Dalam Memotivasi Warga Membuat Jurnalisme Warga
Dengan Konten Islami ”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan masalah
Berdasarkan latar balakang permasalahan yang telah
dijelaskan tersebut, penulis membatasi masalah agar
7Imam Suwandi, langkah Otomatis Menjadi Citizen Jurnalism,
(Jakarta: Dian Rakyat, 2010),hal.7 8Wawancara dengan M. Marwan, tanggal 23 februari 2018 di gedung
Transmedia Jakarta.
7
penelitian ini menjadi terarah dan jelas tentang apa yang
akan diteliti, maka peneliti dibatasi pada rumusan strategi
komunikasi oleh Hafied Cangara yang menyebutkan 5
langkah strategi yaitu: penelitian, perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi, pelaporan.
2. Perumusan masalah
Dari pemaparan diatas, maka timbulah pertanyaan
yang menjadi perumusan masalah pada penelitian ini,
yaitu:
a. Bagaimana penelitian strategi komunikasi
pasangmata.com dalam memotivasi warga
membuat jurnalisme warga dengan konten islami?
b. Bagaimana perencanaan strategi komunikasi
pasangmata.com dalam memotivasi warga
membuat jurnalisme warga dengan konten islami?
c. Bagaimana pelaksanaan strategi komunikasi
pasangmata.com dalam memotivasi warga
membuat jurnalisme warga dengan konten islami?
d. Bagaimana evaluasi strategi komunikasi
pasangmata.com dalam memotivasi warga
membuat jurnalisme warga dengan konten islami?
e. Bagaimana pelaporan strategi komunikasi
pasangmata.com dalam memotivasi warga
membuat jurnalisme warga dengan konten islami?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
8
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka
tujuan penelitian ini secara umum untuk mengetahui
bagaimana strategi komunikasi pasangmata.com
dalam memotivasi warga dalam membuat jurnalime
warga berkonten islami. Sedangkan secara khusus
penelitian ini ini bertujuan untuk:
Mengetahui bagaimana strategi komunikasi
pasangmata.com dalam menarik minat warga untuk
ikut berpartisipasi menjadi jurnalis warga dengan
membuat konten islami di pasangmata.com.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan
kajian dalam ilmu komunikasi dan juga jurnalistik.
Khususnya pembahasan mengenai strategi komunikasi
media kepada jurnalisme warga (citizen journalism)
dalam suatu media serta dapat menjadi referensi
tambahan bagi para peneliti selanjutnya.
3. Manfaat praktis
1. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi para
praktisi komunikasi, terutama mahasiswa
Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta,
khususnya jurusan komunikasi penyiaran
islam. Agar lebih mengetahui bagaimana
starategi komunikasi jurnalisme warga (citizen
journalism) dalam media online.
2. Untuk melengkapi penelusuran koleksi skripsi
pada perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan
9
Ilmu Komunikasi dan juga perpustakaan
umum Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, sehubungan dengan
belum adanya penelitian khusus tentang peran
jurnalisme warga dalam suatu media.
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan metode deskriptif analisis.Menurut Bogdan dan
Taylor, pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang
diamati.9 Metode ini bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian, prilaku, persepsi, motovasi, tindakan, dan lain-
lain secara deskriptif dengan tujuan menggambarkan
secara sisitematik fakta atau karakteristik suatu populasi
tertentu atau bidang tertentu secara fakta dan cermat.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian merupakan tempat memperoleh
keterangan10
. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek
adalah bapak Marwan dan Ardi Cahya Rosyadi yang
bertanggung jawab atas kanal berita pasangmata.com.
9Lexi J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2004), h. 3. 10
Tatang M. Arifin, Menyususn Rencana Penelitan, (Jarkarta:
Rajawali Press, 1989), h. 13.
10
Dan yang menjadi objek penelitiannya adalah kanal berita
pasangmata.com.
3. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlangsung selama bulan April 2018.
Dan interaksi langsung di lapangan s.d September 2019.
Bertempat di kantor redaksi detik.com yang beralamat
gedung Transmedia – lantai 8-9 Jln. Kapten Tendean Kav.
12-14A, Jakarta Selatan 12790.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi biasa diartikan sebagai pengamatan
dan pencatatan dengan sistematik terhadap
fenomena-fenomena yang diteliti11
.Dalam hal ini
peneliti melakukan obeservasi langsung kekantor
redaksi, juga dengan membuka situs pasangmata.com
selama bulan April 2018.
b. Wawancara
Dalam penelitiian ini peneliti melakukan
wawancara mendalam, terstruktur dan juga
mendetail.Dimana wawancara dilakukan dengan
tatap muka dan menggunakan daftar pertanyaan
untuk menggali informasi secara mendalam.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah studi dokumen berupa
data tertulis yang mengandung keterangan dan
penjelasan serta pemikiran.Berproses dan berawal
11
Sutrisno Hadi, Metode Research,(Jakarta)hal.193
11
dari menghimpun dan memilih-milih dokumen sesuai
dengan tujuan penelitian.12
Dalam hal ini penelitian
mengumpulkan beberapa dokumen berupa tulisan
baik berbentuk buku, literatur, artikel dan lain
sebagainya yang dapat memberikan informasi yang
berhubungan dengan data sesuai dengan tujuan
penelitian.
5. Pedoman Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini peneliti mengacu pada
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan
Desertasi) yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, yang disusun oleh Hamid Nasuhi dkk.dan
diterbitkan oleh CeQDA (Center For Quality
Development and Assurance) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
E. Tinjauan Pustaka
Berdasarkan hasil tinjauan peneliti di beberapa
perpustakaan, peneliti menemukan beberapa judul penelitian
tentang jurnalisme warga (citizen journalism) dan media
online diantaranya;
1. Skripsi Putri Wulandari Tri Rizki Kusuma
(106051101935) konsentrasi jurnalistik 2011 dengan
judul Strategi komunikasi Jurnalis Voice Of America
(VOA) dalam Pemberitaan Warga Muslim di Amerika
12
Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta:
Logos, 1997), h.77
12
2. Skripsi Ratna Dwi Guna KPI 2008 dengan judul
Strategi Komunikasi Dinas Kebersihan DKI Jakarta
dalam Mensosialisasikan Kedasaran Bersih
lingkungan
3. Skripsi Geary Fariq Muhammad (105051001967) KPI
2009 dengan judul Strategi Komunikasi Direktorat
Diplomasi Publik Departemen Luar Negeri dalam
Pencitraan Islam Indonesia di Dunia INternasional.
F. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Berisikan latar belakang masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
metodologi penelitian, tinjauan pustaka, konsep teori dan
sitematika penulisan.
BAB II Kajian Teoritis
Mengkaji lebih dalam dan menguraikan kajian teoritis
mengenai strategi komunikasi, motivasi dan jurnalisme
warga.
BAB III Gambaran Umum
Berisikan pemaparan profil dari detik.com dan
pasangmata.com meliputi sejarah singkat, visi dan misi,
sttruktur manajemen, jumlah pengakses serta content (isi),
rubrikasi
BAB IV Analisis Data
Dalam bab ini menjelaskan analisis dari data yang di
peroleh mengenai jurnalisme warga pada media online dalam
hal ini pasangmata.com.
13
BAB V Penutup
Pada bab ini berisikan kesimpulan dan evaluasi
berdasarkan uraian dari pemaparan perbab penelitian ini
14
.
15
15
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
Kata atau istilah “komunikasi” merupakan terjemahan dari
Bahasa Inggris Communication yang dikembangkan di Amerika
Serikat dan komunikasipum berasal dari unsur persurat kabaran,
yakni journalism. Adapun definisi komunikasi dapat dilihat dari
dua sudut, yaitu: dari sudut bahasa (etimologi) dan dari sudut
istilah (terminologi).1
Communication berasal dari kata latin Communicatio yang
juga bersumber dari kata Communis yang berarti sama. Sama
disini maksudnya adalah sama makna. Pengertian komunikasi
secara etimologi ini memberi pengertian bahwa komunikasi yang
dilakukan hendaknya dengan lambang-lambang atau Bahasa yang
mempunyai kesamaan arti antara orang yang memberi pesan
dengan orang yang menerima pesan.2
Everett M. Rogers, mengemukakan bahwa komunikasi
adalah proses di mana suatu ide dialihkan dari sumber kepada
satu penerima atau lebih dengan maksud untuk mengubah tingkah
1 Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007) h.
18 2 Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007) h.
18
15
16
laku mereka. Hal senada juga diungkapkan oleh Harold D.
Laswell yang mengatakan bahwa komunikasi pada dasarnya
merupakan suatu proses yang menjelaskan “siapa”, “mengatakan
apa”, “dengan saluran apa”, “kepada siapa”, dan dengan akibat
atau hasil apa” (Who? says what? In which channel? To whom?
With what effect?). 3
Bila kita fahami dari kedua pendapat di atas, maka
komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang menyampaikan
pesannya, baik dengan lambing, bahasa maupun dengan isyarat,
gambar, gaya, yang antara keduanya sudah terdapat kesamaan
makna, sehingga keduanya dapat mengerti apa yang sedang
dikomunikasikan. Dengan kata lain jika lambangnya tidak
dimengerti oleh salah satu pihak, maka komunikasinya akan tidak
lancar dan tidak komunikatif.
2.Jenis-jenis Teori Komunikasi
Berdasarkan konteks atau tingkatan analisisnya, teori-teori
komunikasi secara umum dapat dibagi dalam lima konteks atau
tingkatan, sebagai berikut:
a. Komunikasi intra-pribadi
Komunikasi intra-pribadi adalah proses komunikasi yang
terjadi dalam diri seseorang. Yang jadi pusat perhatian adalah
bagaimana jalannya proses pengolahan informasi yang dialami
3 Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007) h.
21
17
seseorang melalui sistem syaraf dan indranya. Teori komunikasi
intra-pribadi umumnya membahas mengenai proses pemahaman,
ingatan, dan interpretasi terhadap simbol-simbol yang ditangkap
melalui pancaindra. 4
b.Komunikasi antar pribadi
Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antar
perorangan dan bersifat pribadi, baik yang terjadi secara langsung
(tanpa medium) ataupun tidak langsung (melalui medium).
Kegiatan-kegiatan seperti percakapan melalui telepon, surat-
menyurat pribadi merupakan contoh-contoh komunikasi
antarpribadi. Teori-teori antarpribadi umumnya memfokuskan
pengamatannya pada bentuk-bentuk dan sifat hubungan
(relationship), percakapan (discourse), interaksi, dan karakteristik
komunikator.
c.Komunikasi kelompok
Komunikasi kelompok memfokuskan pembahasannya pada
interaksi di antara orang-orang dalam kelompok-kelompok kecil.
Komunikasi kelompok juga melibatkan komunikasi antar pribadi.
Teori-teori komunikasi kelompok antara lain membahas tentang
dinamika kelompok, efisiensi dan efektivitas penyampaian
4 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan
Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta: Kencana Prenada
Media, 2006) h. 256
18
informasi dalam kelompok, pola dan bentuk informai, serta
pembuatan keputusan.5
d.Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi menunjuk kepada pola dan bentuk
komunikasi yang terjadi dalam konteks dan jaringan organisasi.
Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-bentuk komunikasi
formal dan informal, serta bentuk-bentuk komunikasi
antarpribadi dan komunikasi kelompok. Pembahasan teori-teori
komunikasi organisasi antara lain menyangkut struktur dan fungsi
organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi, dan proses
pengorganisasian, serta kebudayaan organisasi.
e.Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa
yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang besar. Proses
komunikasi massa melibatkan aspek-aspek komunikasi intra-
pribadi, komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok, dan
komunikasi organisasi. Teori-teori komunikasi massa umunya
memfokuskan perhatiannya pada hal-hal yang menyangkut
struktur media, hubungan media dengan masyarakat, hubungan
media dengan khalayak, aspek-aspek budaya dari komunikasi
5 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan
Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta: Kencana Prenada
Media, 2006) h. 256
19
massa, serta dampak atau hasil komunikasi massa terhadap
individu.6
3.Unsur-unsur Komunikasi
Komunikasi pada hakekatnya adalah proses penyampaian
pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan lambang. Pikiran bisa merupakan: gagasan,
informasi, opini, ide, peristiwa dan lainnya. Lambang bisa
merupakan bahasa lisan dan tulisan atau lambang bisa juga
berupa isyarat, signal, gambar, warna dan lainnya. Dalam
prosesnya komunikasi dibangun oleh tiga unsur, yaitu: (1)
komunikator, orang yang menyampaikan pesan kepada orang
lain, (2) pesan, suatu gagasan/ide, informasi, pengalaman yang
telah dituangkan dalam bentuk lambang untuk disebarkan kepada
pihak lain, (3) komunikan, orang yang menerima pesan dari
komunikator.7
Selain ketiga unsur di atas, untuk lebih lengkapnya unsur-
unsur komunikasi terdiri dari:
a.Source
Source atau sumber adalah apa-apa yang ada dalam benak
seseorang, baik berupa ide, pemikiran, gagasan,
6 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan
Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta: Kencana Prenada
Media, 2006) h. 257 7 Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007) h.
45
20
peristiwa/kejadian, pengetahuan dan lain-lain, yang semuanya itu
hasil dari persepsi (pantauan dan pemaknaan indra kepada yang
ada disekelilingnya), yang kemudian disimpan dalam kotak hitam
dikepala, yang disebut dengan ideasi. 8
b. Komunikator
Komunikator adalah orang yang pertama kali
menyampaikan pesan. Encoder adalah istilah lain yang
mempunyai pengertian yang sama dengan komunikator. Encoder
dalam menyampaikan pesan mempunyai sifat Encoding, yaitu
suatu usaha komunikator dalam menafsirkan pesan yang akan
disampaikan kepada komunikan, agar komunikan dapat
memahaminya.
c. Message
Message adalah pesan, baik berupa kata-kata, lambang-
lambang, isyarat, tanda-tanda atau gambar yang disampaikan.
Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan
komunikator. Pesan ini mempunyai inti pesan (tema) yang
sebenarnya menjadi pengarah di dalam usaha mencoba mengubah
sikap dan tingkah laku komunikan.9
8 Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007) h.
45 9 Prof. Drs. H.A.W. Widjaja, Ilmu Komunikasi, (Jakarta, PT Rineka
Cipta, 2000), hl.32
21
d. Komunikan
Komunikan adalah orang yang menerima pesan. Decoder
adalah istilah lain yang mempunyai pengertian sama dengan
komunikan. Dalam menerima pesan decoder mempunyai sifat
Decoding, yaitu suatu usaha komunikan dalam menafsirkan pesan
yang disampaikan oleh komunikator.
e. Destination
Destination adalah tujuan yang ingin dicapai dari proses
komunikasi.
f. Medium
Medium adalah alat yang digunakan untuk berkomunikasi,
agar hasil komunikasi dapat mencapai sasaran yang lebih banyak
dan luas. Media ini ada yang bersifat nirmasa, seperti telepon, HP
dan lainnya, dan ada pula yang bersifat media massa, seperti TV,
Radio, Koran (pers), dan Film.
g. Feed back
Feed back atau umpan balik adalah
tanggapan/jawaban/respon komunikan kepada komunikator,
bahwa komunikasinya dapat diterima dan berjalan.
h. Efek
22
Efek adalah perubahan yang terjadi di pihak komunikan
sebagai akibat dari diterimanya pesan melalui komunikasi. Efek
bisa bersifat kognitif yang meliputi pengetahuan, bisa juga
bersifat afektif yang meliputi perasaan emosi, atau bisa juga
bersifat konatif yang merupakan tindakan.10
4. Media Komunikasi
Media komunikasi saat ini telah merasuk ke dalam
kehidupan modern. Melalui media, orang mampu membentuk
opini dari informasi dan interpretasi atas informasi yang mereka
terima.
a. Buku
Produksi buku secara masal pertama kali dilakukan pada
pertengahan tahun 1400-an, telah mengubah sejarah manusia
dengan mempercepat pertukaran ide dan informasi antar manusia.
Buku adalah wahana utama dalam mengajarkan nilai-nilai sosial
kepada generasi baru dan sarana utama bagi generasi baru untuk
memahami pelajaran dari generasi lama.11
b. Koran
Koran adalah media massa utama bagi orang untuk
memperoleh berita. Di sebagian besar kota, tak ada sumber berita
10
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Press, 2007) h. 46-47 11
John Vivian, Teori Komunikasi Massa, Jakarta, Prenada Media
Group, 2008, h.40
23
yang bisa menyamai keluasan dan kedalaman liputan berita
koran. Ini memperkuat popularitas dan pengaruh koran.12
c. Radio
Radio telah menjadi media massa yang ada dimana-mana,
tersedia di semua tempat, di sepanjang waktu. dapat
mewakilinya sebagai alat komunikasi massa, yang dewasa ini
dapat ditemukan dimana-mana. Radio mempunyai suatu
keuntungan yang unik, dibanding, dengan media lain, yakni dari
kecepatannya, terutama mengenai penyebaran atau penyiaran-
penyiaran berita-berita. Dan radio juga tidak mengenal rintangan
geografis. Oleh karena itu berita radio dapat saja diterima dimana
saja, sehingga khalayak yang dicakup jauh lebih besar.
d. Televisi
Sebagaimana radio, televisi saat ini juga memanfaatkan
teknologi satelit, internet maupun kabel, sehingga memungkinkan
orang dapat menyaksikan siaran televisi di mana dan kapan saja
secara real-time. Kemajuan teknologi televisi seperti sekarang ini
begitu cepat sehingga dengan serta-merta menjadi jendela
dunia.13
Televisi saat ini merupakan alat komunikasi modern
12
John Vivian, Teori Komunikasi Massa, Jakarta, Prenada Media
Group, 2008, h.71 13
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan
Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, Jakarta, Prenada Media
Group, 2006, h.133
24
yang cukup populer karena di Indonesia hampir seluruh rumah
masyarakat memiliki televisi setidaknya satu buah.
e. Telepon Seluler (Handphone)
Pada mulanya telepon seluler dibuat untuk memudahkan
orang berkomunikasi dari mana saja, namun ketika masyarakat
yang bergerak cepat karena dapat menggunakan teknologi
komunikasi yang begitu mudah, menyebabkan masyarakat
semakin jauh secara emosional. Dengan kemajuan teknologi
komunikasi masyarakat dapat lebih banyak mengenal lagi tipe
teknologi komunikasi, bahkan telepon seluler video yang
digunakan banyak orang sekarang ini dapat mentransmisikan
enam media: teks, grafik, suara, animasi, dan video, di mana saja.
Perkembangan berikutnya, telepon seluler tidak saja
berfungsi sebagai teknologi komunikasi, namun juga menjadi
multimedia yang dapat menyediakan segala macam kebutuhan,
baik sebagai media penyimpanan, media processing maupun
sebagai media penyiaran yang dapat secara real-time berfungsi
sebagaimana media transmisi. Saat ini, konsep telepon seluler
telah menghancurkan konsep-konsep media massa yang serba
statis, karena seseorang dengan telepon selulernya telah dapat
menyiarkan sebuah pemberitaan kepada semua orang yang
memiliki telepon seluler.14
14
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan
Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, Jakarta, Prenada Media
Group, 2006, h.128
25
f. Internet
Internet merupakan suatu sistem jaringan komunikasi secara
elektronik yang dalam perkembangannya mampu membawa
pesan atau informasi dari suatu tempat ke tempat lainnya, melalui
suatu relay satelit yang mampu mengitari dunia. Informasi yang
dikirim melalui internet ini mampu mengelilingi dunia, dengan
kecepatan yang mendekati kecepatan sistem teknologi
telekomunikasi sebelumnya. 15
Internet begitu cepat berkembang dengan varian-varian
programnya yang menjadikan bumi ini dalam cengkraman
teknologi. Internet telah berkembang menjadi sebuah teknologi
yang tidak saja mampu mentransmisikan berbagai informasi,
namun juga telah mampu menciptakan dunia baru dalam realitas
kehidupan manusia, yaitu sebuah realitas materialistis yang
tercipta dalam dunia maya.16
Dengan adanya internet sebagai media komunikasi dapat
berjalan dengan lancar, efektif, dan efisien. Internet memang
selalu berkembang pesat sesuai perkembangan teknologi. Semua
orang dapat berkomunikasi dengan siapa saja dan di mana saja,
dengan menggunakan sarana media komunikasi ini. Kita dapat
15
Deni Darmawan, Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi,
Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2012, h.267 16
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan
Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, Jakarta, Prenada Media
Group, 2006, h.136
26
berkomunikasi dengan orang di belahan dunia manapun dan
siapapun.
B. Strategi Komunikasi
1.Pengertian Strategi
Kata “strategi” berasal dari bahasa Yunani, yaitu
“strategos” (stratos artinya militer dan ag artinya memimpin),
yang berarti “generalship” atau sesuatu yang dikerjakan oleh para
jendral perang dalam membuat rencana untuk memenangkan
perang. Definisi tersebut juga dikemukakan oleh seorang ahli
bernama Clauswitz. Ia menyatakan bahwa strategi merupakan
seni pertempuran untuk memenangkan perang.17
Oleh karena itu,
tidak mengherankan apabila istilah strategi sering digunakan
dalam kancah peperangan. Istilah strategi digunakan pertama kali
di dunia militer.
Michael Porter dalam artikelnya yang berjudul Competitive
Strategy dalam Harvard Business Review (1996), menyatakan
bahwa strategi adalah sekumpulan tindakan atau aktivitas yang
berbeda untuk mengantarkan nilai yang unik. Adapun Thompson
dan Strickland (2001) menegaskan strategi terdiri atas aktivitas-
aktivitas yang penuh daya saing serta pendekatan-pendekatan
bisnis untuk mencapai kinerja yang memuaskan (sesuai target). 18
17
Dr. H. Rachmat, Manajemen Strategik, (Bandung: CV Pustaka
Setia, 2014) h. 2 18
Dr. H. Rachmat, Manajemen Strategik, (Bandung: CV Pustaka
Setia, 2014) h. 2
27
Dari definisi di atas kita dapat mendefinisikan strategi
sebagai cara mencapai tujuan. Strategi merupakan rencana jangka
panjang yang terdiri dari aktivitas-aktivitas penting yang
diperlukan untuk mencapai tujuan.
2. Pengertian Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi menurut Effendy Uchjana (1992)
merupakan percampuran antara perencanaan komunikasi
(communication planning) dengan manajemen komunikasi
(communication management) untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Strategi komunikasi harus mampu menunjukkan
bagaimana operasionalnya secara praktis, artinya pendekatan
yang digunakan dapat bergantug pada situasi dan kondisi. 19
Menurut Alo Liliweri strategi komunikasi adalah strategi
yang mengartikulasikan, menjelaskan, dan mempromosikan suatu
visi komunikasi dan satuan tujuan komunikasi dalam suatu
rumusan yang baik.20
Sementara itu Rogers (1992) memberi
batasan pengertian strategi komunikasi sebagai suatu rancangan
yang dibuat untuk mengubah tingkah laku manusia dalam skala
yang lebih besar melalui transfer ide-ide baru.21
19
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi,
(Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003), h. 45-46 20
Alo Liliweri, Komunikasi : Serba Ada Serba Makna, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2011) h.240 21
H. Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi,
(Jakarta: PT: RajaGrafindo Persada, 2003) h. 61
28
Berkaitan dengan definisi di atas, penulis memahami bahwa
strategi komunikasi merupakan perencanaan yang disusun untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jika dikaitkan dengan
pokok permasalahan penelitian, strategi komunikasi yang
dimaksud adalah bagaimana perusahaan membuat sebuah
perencanaan untuk mencapai tujuan yang telah dibuat perusahaan
tersebut.
3. Tahapan Strategi Komunikasi
Strategi tidak cukup hanya perumusan konsep dan
implementasi terhadap strategi tersebut melainkan menurut
Hafied Cangara dalam bukunya yang berjudul “Perencanaan dan
Strategi Komunikasi” menyebutkan tahapan strategi komunikasi
meliputi lima tahapan, yaitu: Penelitian, Perencanaan,
Pelaksanaan, Evaluasi, dan Pelaporan.22
a. Penelitian
Penelitian dimaksudkan untuk mengetahui problematika
yang dihadapi suatu lembaga. Problematik bisa dalam bentuk
wabah penyakit yang akan menyerang anggota masyarakat,
kerugian perusahaan, ketidakpercayaan terhadap organisasi, dan
lain sebagainya.
b. Perencanaan
22
H. Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi,
(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013) h. 72-73
29
Perencanaan adalah tindakan yang akan diambil setelah
memperoleh hasil penelitian. Perencanaan yang dimaksud adalah
perencanaan komunikasi. dengan demikian, diperlukan strategi
tentang pemilihan atau penentuan sumber (komunikator), pesan,
media, sasaran (segmen), dan efek yang diharapkan.
c. Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah tindakan yang diambil dalam rangka
implementasi perencanaan komunikasi yang telah dibuat.
Pelaksanaan dapat dilakukan dalam bentuk tayangan di televisi,
wawancara di radio, pemasangan iklan di surat kabar, pembagian
stiker kepada target sasaran, pemasangan baliho atau spanduk di
jalanan, dan pemberangkatan tim penyuluhan untuk bertatap
muka dengan komunitas di lokasi yang menjadi target sasaran.23
d. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil akhir dari
kegiatan yang telah dilaksanakan. Misalnya apakah daya
exposure media yang digunakan dapat mencapai target sasaran,
apakah pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh penerima,
dan tindakan apa yang telah dilakukan khalayak setelah
menerima dan mengerti informasi yang disampaikan.
e. Pelaporan
23
H. Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi,
(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013) h.73
30
Pelaporan ialah tindakan terakhir dari kegiatan perencanaan
komunikasi yang telah dilaksanakan. Laporan sebaiknya dibuat
secara tertulis kepada pimpinan kegiatan (proyek) untuk
dijadikan bahan pertimbangan. Jika dalam laporan itu diperoleh
hasil positif dan berhasil, maka bisa dijadikan sebagai landasan
untuk program selanjutnya. Tapi jika dalam laporan itu
ditemukan hal-hal yang kurang sempurna, maka temuan tersebut
bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk merevisi atau
memodifikasi program yang akan dilakukan.
Selain strategi lima tahapan yang dikemukakan Hafied
Cangara tersebut, terdapat juga strategi komunikasi menurut
Philip Lesly yang terdiri dari dua komponen utama, yakni
organisasi yang menggerakan kegiatan dan publik yang menjadi
sasaran kegiatan. Pada komponen organisasi terdapat empat
tahapan, sedangkan dalam komponen publik terdapat dua tahapan
yang harus dilakukan seorang perencana komunikasi.24
Dalam komponen organisasi terdapat empat langkah yang
harus dilakukan adalah analisis dan riset, perumusan kebijakan,
perencanaan program pelaksanaan, dan kegiatan komunikasi.
analisis dan riset dilakukan sebagai langkah awal untuk
mendiagnosa atau mengetahui permasalahan yang dihadapi,
sesudah itu perumusan kebijakan yang mencakup strategi yang
akan digunakan. Pada tahap perencanaan pelaksanaan sudah
24
H. Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi,
(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013) h.70
31
ditetapkan sumber daya yang akan digerakkan, antara lain tenaga,
dana, dan fasilitas, sedangkan pada tahap komunikasi adalah
tindakan yang harus dilakukan, yakni membuat dan
menyebarluaskan informasi baik melalui media massa maupun
melalui saluran-saluran komunikasi lainnya.
Publik adalah komponen kedua yang menjadi sasaran
kegiatan organisasi. Publik bisa bermacam-macam tergantung
tipe kegiatan organisasi. Dalam komponen publik, langkah yang
harus dilakukan adalah umpan balik dan evaluasi atau
penyesuaian. Umpan balik dapat diketahui melalui riset dengan
cara mengedarkan kuesioner, wawancara, atau melalui focus
group discussion. Tujuannya untuk mengetahui pendapat, ide,
keluhan, dan saran dari khalayak. Berdasarkan pendapat, ide,
keluhan, dan saran dari khalayak tersebut dijadikan bahan
pertimbangan untuk pengambilan keputusan dalam rangka
perbaikan, peningkatan, dan penyesuaian program yang akan
dilakukan oleh organisasi atau lembaga pelaksana.25
4. Langkah-langkah Strategi Komunikasi
Komunikasi merupakan proses yang rumit. Dalam rangka
menyusun strategi komunikasi diperlukan suatu pemikiran
dengan memperhitungkan faktor-faktor pendukung dan faktor-
faktor penghambat. Akan lebih baik apabila dalam strategi itu
25
H. Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi,
(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013) h.71-72
32
diperhatikan komponen-komponen komunikasi dan faktor-faktor
pendukung dan penghambat pada setiap komponen tersebut.
a. Mengenali sasaran komunikasi
Sebelum melancarkan komunikasi, sebaiknya perlajari
siapa-siapa yang nantinya akan menjadi sasaran komunikasi. hal
ini akan sangat bergantung pada tujuan komunikasi, apakah
tujuan komunikasinya agar komunikan hanya sekedar mengetahui
(dengan metode informatif) atau agar komunikan melakukan
tindakan tertentu (dengan metode persuasif). Apa pun tujuannya,
metodenya, dan banyaknya sasaran, pada diri komunikan perlu
diperhatikan dua faktor berikut:
Pertama, pesan komunikasi yang akan disampaikan kepada
komunikan harus disesuaikan dengan kerangka referensi (frame
of reference)-nya. Kerangka referensi seseorang terbentuk dalam
dirinya sebagai hasil dari paduan pengalaman, pendidikan, gaya
hidup, norma hidup, status sosial, ideologi, cita-cita dan
sebagainya.
Kedua, faktor situasi dan kondisi, yang dimaksudkan situasi
di sini adalah situasi komunikasi pada saat komunikan akan
menerima pesan yang disampaikan. Sedangkan kondisi di sini
33
adalah state of personality komunikan, yaitu keadaan fisik dan
psikis komunikan pada saat menerima pesan komunikasi.26
b. Pemilihan media komunikasi
Media komunikasi banyak jumlahnya, mulai dari yang
tradisional hingga yang modern yang saat ini banyak
dipergunakan. Kentongan, bedug, pagelaran kesenian, surat,
papan pengumuman, telepon, telegram, pamflet, poster, spanduk,
surat kabar, majalah, film, radio, dan televisi yang pada
umumnya dapat diklasifikasikan sebagai media tulisan atau
cetakan, visual, aural, dan audio-visual.
Untuk mencapai sasaran komunikasi kita dapat memilih
salah satu atau gabungan dari beberapa media, bergantung pada
tujuan yang akan dicapai, pesan yang akan disampaikan, dan
teknik yang akan dipergunakan. Mana yang terbaik dari sekian
banyak media komunikasi itu tidak dapat ditegaskan dengan pasti
sebab masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.
c. Pengkajian tujuan pesan komunikasi
Pesan komunikasi (message) mempunyai tujuan tertentu. Ini
menentukan teknik yang harus diambil, apakah itu teknik
informasi, teknik persuasi, atau teknik instruksi. Apa pun teknik
yang dipakai, pertama-tama komunikasi harus mengerti pesan
26
Onong Uchjana Efendy, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005) h.36
34
komunikasi yang disampaikan. Pesan komunikasi terdiri dari
pesan dan lambang. Lambang yang dipergunakan untuk
menyampaikan isi komunikasi adalah bahasa, gambar, warna,
gesture, dan sebagainya. Dalam kehidupan sehari-hari banyak isi
pesan komunikasi yang disampaikan kepada komunikan dengan
menggunakan gabungan lambang, seperti pesan komunikasi
melalui surat kabar, film, atau televisi.
d. Peranan komunikator dalam komunikasi
Ada faktor yang penting pada diri komunikator bila ia
melancarkan komunikasi, yaitu daya tarik sumber (source
attractiveness) dan kredibilitas sumber (source credibility). Jika
komunikator sudah mempunyai daya tarik maka setiap
perkataannya akan dituruti oleh komunikan. Sedangkan
kredibilitas sumber berarti kepercayaan komunikan yang tinggi
terhadap komunikator sehingga setiap apapun perkataannya,
komunikan akan langsung mempercayainya.
5. Fungsi Strategi komunikasi
Strategi komunikasi merupakan penentu berhasil tidaknya
kegiatan komunikasi secara efektif. Dengan demikian, strategi
komunikasi, baik secara makro (planned multi-media stategi)
maupun secara mikro (single communication medium strategi)
mempunyai fungsi ganda:
35
a. Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat
informatif, persuasif dan instruktif secara sistematik kepada
sasaran untuk memperoleh hasil optimal.
b. Menjembatani “cultural gap” akibat kemudahan
diperolehnya dan kemudahan dioperasionalkannya media massa
yang begitu ampuh yang jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai
budaya.27
C. Jurnalisme Warga
1. Definisi Jurnalisme Warga
Jurnalisme Warga adalah kegiatan partisipasi aktif
yang dilakukan oleh masyarakat dalam kegiatan
pengumpulan, pelaporan, analisis serta penyampaian
informasi dan berita. Jurnalisme warga didasari oleh
gagasan bahwa masyarakat yang tidak mengalami
pelatihan maupun pendidikan jurnalisme profesional,
namun dapat memanfaatkan peralatan teknologi modern
dan internet global untuk berkreasi, melengkapi maupun
memeriksa fakta-fakta yang diberitakan dalam media. Hal
itu bisa dilakukan sendiri maupun berkolaborasi dengan
yang lain.
27
Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2008) h.28
36
J. D. Lasica mengklasifikasi media jurnalisme
warga ke dalam beberapa tipe. Pertama, partisipsi
pemirsa, seperti komentar dalam berita online, blog
pribadi, foto atau video. Kedua, berita dan informasi situs-
situs independen. Ketiga, situs berita dengan partisipasi
penuh, seperti OhmyNews. Keempat, kolaborasi situs-
situs media, seperti Slashdot, Kuroshin. Kelima, jenis
“thin media”, seperti milis dan newsletter.
2. Syarat Jurnalisme Warga
Tidak semua jurnalisme warga bisa mendapat
kepercayaan dari media, untuk dimuat pada medianya.
Ada beberapa syarat-syarat tertentu agar jurnalisme warga
itu bisa dimuat.
Patuh etika publik, Etika publik yang harus
dipatuhi oleh pelaku jurnalisme warga yaitu
berkaitan dengan kejujuran. Penulis tidak
boleh memanipulasi data dilapangan. Penulis
harus menuliskan berita atau melaporkan
berita sesuai dengan fakta yang ada.
Kalaupun metode pengambilan data berita
tidak secara langsung atau dari pihak ketiga.
Pelaku jurnalisme warga harus
menyantumkan sumber data dari siapa ia
mendapatkannya.
37
Harus Berformat Cerita, Jurnalisme warga
disarankan oleh banyak media untuk
membuat tulisan yang sifatnya naratif. Tidak
perlu ada penambahan unsur 5W+1H.
Konsistensi, Tetap menjaga konsistensi,
mempublikasikan berita secara sering bisa
membuat pelaku jurnalisme warga tersebut
bisa semakin dipercaya oleh media.
Konsistensi juga tidak melulu seberapa
banyak produk jurnalisme yang dihasilkan.
Soal timinng management yang baik juga
termasuk upaya dalam menjaga konsistensi.
Orisinil, Tulisan yang sifatnya straight news,
baik jurnalis profesional maupun jurnalisme
warga, konten orisinil tetap menjadi syarat
utama sebuah tulisan bisa diterbitkan di
media atau tidak.
D. Motivasi
1. Definisi Motivasi
Motivasi dapat diartikan sebagai suatu daya
pendorong (driving force) yang menyebabkan orang
berbuat sesuatu atau yang diperbuat karena takut akan
sesuatu.
Motivasi didefinisikan oleh Fillmore H.
Stanfordbahwa “motivation as an energizing condition of
38
organism toward the goal of certain class” (Motivasi
sebagai suatu kondisi yang menggerakan manusia kearah
suatu tujuan tertentu). Motivasi dapat pula dikatakan
energi untuk membangkitkan dorongan dalam diri (drive
arousel).
Motivasi sangat penting karena motivasi adalah hal
yang menyebabkan, menyalurkandan mendukung perilaku
manusia supaya mau bekerja giat dan antusias untuk
mencapai hasil yang optimal.
Menurut Robbins, S, motivasi adalah proses
memperhitungkan intensity (intensitas), direction
(arahan), persistence (kegigihan) dalam upaya meraih
tujuan. Pengertian tersebut mengandung 3 elemen penting
utama, yaitu :
Intensity, yaitu seberapa keras seseorang berusaha.
Direction, yaitu terkait dengan penyaluran upaya.
Persistence, yaitu seberapa lama seseorang akan
bertahan dalam upaya yang dilakukannya.
Sedangkan Stoner J.A., R.E. Freeman dan D.R.
Gilbert Jr. mendefisikan motivasi sebagai faktor yang
memengaruhi, menyalurkan, dan memelihara perilaku
individu. Schermerhorn, J.R mendefinisikan motivasi
sebagai suatu kekuatan dari dalam individu yang
memengaruhi tingkatan, araha dan persistensi dalam
menunjukan upaya pekerjaan.
39
David McClelland juga mengembangkan teori
kebutuhan. Menurut McClelland, terdapat 3 jenis
kebutuhan, yaitu28
Need for achievement atau nAch (kebutuhan
berprestasi), yaitu kebutuhan untuk meraih
kesuksesan.
Need for power atau nPow (kebutuhan memiliki
kekuasaan), yaitu kebutuhan untuk memiliki
dampak, memiliki pengaruh dan mengontrol orang
lain.
Need for affiliation atau nAff (kebutuhan
berafiliasi), yaitu kebutuhan untuk disukai dan
diterima oleh orang lain.
Dari pengertian motivasi tersebut, peneliti dapat
menyimpukan bahwa tidak ada motivasi jika tidak adanya
rasa kebutuhan dan kepuasan serta ketidak seimbangan.
Rangsangan terhadap hal tersebut akan menumbukahkan
motivasi, dan motivasi yang telah tumbuh akan
mendorong untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan
dan kepuasan serta pencapaian keseimbangan.
2. Elemen Penggerak Motivasi
Motivasi seseorang akan ditentukan oleh
stimulusnya, stimulusnya yang dimaksud merupakan
28
Dian wijayanto, Pengantar Manajemen, (Jakarta: PT. Gramedia
Pusaka Utama, 2012) h. 153
40
mesin penggerak motivasi seseorang sehingga
menimbulkan pengaruh perilaku orang yang
bersangkutan. Motivasi seseorang menurut sagir biasanya
meliputi hal-hal berikut:29
Kinerja (achievement)
Seseorang yang memliki keinginan
berprestasi sebagai suatu kebutuhan dapat
mendorongnya mencapai sasaran.
David McCleland menyatakan bahwa tingkat
need of Achievement (n-Ach) yang telah menjadi
kedua (second nature), meruakan kunci
keberhasilan seseorang. N-Ach biasanya juga
dikaitkan dengan sikap positif, keberanian
mengambil resiko yang diperhitungkan untuk
mencapai suatu sasaran yang telah ditentukan.
Melalui Achievement Motivasi Training (ATM),
Enterpreneurship sikap hidup beran mengambil
resiko untuk mencapai sasaran yang lebih tinggi
dapat dikembangkan.
Penghargaan (recognition)
Penghargaan, pengakuan (recognition) atas
suatu kinerja yang telah dicapai oleh seseorang
merupakan stimulus yang kuat. Pengakuan atas
suatu kinerja akan memberikan kepuasan batin
29
Siswanto, pengantar manajemen,(Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2012)
h.122
41
yang lebih tinggi daripada penghargaan dalam
bentuk materi atau hadiah. Penghargaan atau
pengakuan dalam betuk piagam penghargaan atau
medali dapat menjadi stimulus yang lebih kuat
disbanding dengan hadiah berupa barang atau
bonus/uang.
Tantangan (Challenge)
Adanya tantangan yang dihadapi merupakan
stimulus kuat bagi manusia untuk mengatasinya.
Sasaran yang tidak menantang atau dengan mudah
dapat dicapai biasanya tidak mampu menjadi
stimulus, bahkan cendrung menjadi kegiaatan
rutin. Tantangan demi tantangan biasanya akan
menumbuhkan gairah untuk mengatasinya.
Tanggung Jawab (Responsibility)
Adamya rasa ikut serta memiliki atau
rumoso handarbeni akan menibulkan motivasi
untuk turut merasa bertanggung jawab.
Pengembangan (Development)
Pengembangan kemampuan seseorang, baik
dari pengalaman kerja atau kesempatan untuk
maju, dapat menjadi stimulus untuk menjadi lebih
giat dan lebih bergairah.
Ketertiban (Involvement)
42
Rasa ikut terlibat dalam suatu proses pengambilan
keputusan serta dijadikan untuk memberikan
masukan.
Kesempatan (opportunity)
Kesempatan untuk meraih kemajuan atau
memperbaiki nasib akan menjadi stimulus untu
berprestasi atau menjadi produktif.
43
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Profil Detik.com
Dalam sub bab ini penulis akan menjelaskan dari
sejarah singkat berdirinya portal berita Detik.com atau
PT.Agranet Multicitra Siberkom (Agrakom), Visi dan
Misi, Kanal dan susunan redaksi.
1. Sejarah Umum Detik.com
Detik.com lahir diprakarsai oleh beberapa
wartawan dari berbagai media di Indonesia pada
Oktober 1995. Mereka adalah Budiono Darsono
(mantan wartawan Tempo dan mantan Redpel Detik),
Yayan Sopyan dan Didi Nugrahadi (mantan redaktur
majalah Detik) serta Abdul Rahman (mantan
wartawan Tempo) yang bermaksud mendirikan bisnis
internet (www.agrakom.com).
Seiring dengan perkembangan zaman dan
kemajuan teknologi, banyak media cetak yang mulai
berpindah menjadi media online hanya dengan
memindahkan berita dari media cetak ke blog internet.
Konsep media internet atau lebih dikenal dengan
istilah media online ini tidak memiliki kendala waktu
juga batasan halaman dan ruang. Oleh karena itu,
Budiono (saat itu menjabat pemimpin Redaksi
Detik.com) bersama ketiga rekannya di agrakom
44
sepakat mengadopsi konsep media online ini pada 9
Juli 1998 dan lahirlah media online Detik.com.
Detik.com (http://www.detik.com) yang banyak
orang dinilai sebagai pelopor praktek pers online di
Indonesia. Detik.com bukan hanya mempercayakan
format penerbitnya dalam bentuk halaman-halaman
web saja tanpa versi cetak, namun juga memang sejak
awal dirancang dengan mengakomodasi dan
memanfaatkan kecanggihan, kemudahan dan
keleluasaan yang menjadi karakter teknologi Web.
Bersamaan dengan itu, Detik.com memang sengaja
dirancang bagi pengakses internet yang mempunyai
kultur agak berbeda dengan pembaca media
tradisional.
Januari 2001 Detik.com memindahkan
kantornya yang semula berada di kawasan kompleks
perkantoran di sekitar stadion lebak bulus ke wisma
pondok indah. Kantor yang berjarak 20 meter dari
Pondok Indah Mall II ini ternyata tidak mampu
menampung banyaknya organisasi redaksional
Detik.com yang tumbuh dan semakin berkembang.
Pada akhirnya akhir desember 2006, Detik.com
kembali pindah kantor di Aldevco Octagon Building,
yang terletak di jalan Warung Buncit Raya No.75,
Jakarta Selatan 12740 menjadi pilihan untuk kantor
baru Detik.com hingga saat ini. Di gedung ini,
Detik.com menempati lantai dua dengan luas 1.046
45
meter persegi, atau dua kali lipat dibandingkan kantor
sebelumnya. Dengan space yang cukup luas ini, Budi
Dharsono dkk berharap bisa mengimbangi irama
perkembangan media online Detik.com yang semakin
berkembang.
Dalam pemberitaan Detik.com lebih memilih
berita konservatif. Walaupun internet dikenal sangat
bebas, namun Detik.com justru tidak memilih bebas
dalam arti sebebas-bebasnya, tetapi tetap menjalankan
prinsip-prinsip jurnalistik yang berlaku, termasuk
penyajian secara cover.
Pada tanggal 3 Agustus 2011, Detik.com (PT.
Agranet Multicitra Siberkom) resmi dibeli oleh
Chairul Tanjung (pemilik PARA Group) dan
diakuisisi 100% dengan nilai pembelian US$60 juta.
2. Visi dan Misi Media Online Detik.com
Visi
- Menjadi perusahaan yang lebih besar dan menjadi
pemain tunggal atau utama dalam industri
periklanan online ataupun mobile industri.
Misi
- Menyajikan informasi yang akurat, rinci dan cepat
kepada masyarakat.
- Tidak adanya periodesasi seperti harian,
mingguan, bulanan seperti media cetak lainnya.
Ini menunjukkan Detik.com memberikan berita
yang segar dan terpercaya.
46
- Mengupdate masyarakat untuk dapat lebih cepat
mendapatkan berita atau informasi lainnya lewat
internet.
3. Kanal Detik.com
- DetikNews : Berisi tentang informasi berita
politik dan peristiwa.
- DetikFinance : Memuat berita ekonomi dan
keuangan.
- DetikSport : Berisi info olahraga termasuk
sepak bola.
- DetikHot : Berisi info gosip artis / selebritis
dan infotaiment.
- DetikInet : Memuat info teknologi informasi.
- DetikHealth : Memuat info dan artikel
kesehatan.
- Wolipop : Berisi info tentang gayahidup dan
Fashion.
- DetikFood : Informasi mengenai resep
makanan dan kuliner.
- DetikTravel : Memuat Informasi tentang liburan
dan pariwisata.
- DetikOto : Berisi informasi seputar dunia
otomotif.
- DetikX : Memuat informasi seputar
investigasi yang mendalam
- DetikFoto : Memuat berita tentang foto.
47
- 20Detik : Memuat beriita tentang video.
- Pasangmata : Memuat informasi tentang jurnalis
warga.
4. Susunan Redaksi Detik.com
Direktur
Pemberitaan
: Ahmad Ridwan Dalimunthe
Pemimpin Redaksi : Iin Yumiyanti
Wakil Pemimpin
Redaksi
: Andi Abdullah Sururi, Ardhi
Suryadhi, Elvan Dany
Sutrisno
Kepala Peliputan : Ahmad Toriq (Jakarta),
Triono Wahyu Sudibyo
(Daerah dan Luar Negeri)
Redaktur
DetikNews
: Fajar Pratama (Redaktur
Pelaksana), Hestiana
Dharmastuti (Wakil Redaktur
Pelaksana)
Aditya Fajar Indrawan,
Aditya Mardiastuti, Andi
Saputra, Bagus Prihantoro
Nugroho, Bahtiar Rifai,
Bisma Alief, Danu Damarjati,
Dhani Irawan, E Mei Amelia
Rahmat, Edward Febriyatri
Kusuma, Elza Astari
Retaduari, Erwin Dariyanto,
48
Ferdinan, Herianto Batubara,
Idham Khalid, Indah Mutiara
Kami, Jabbar Ramdhani,
Kartika Sari Tarigan, M
Taufiqurrahman, Nathania
Riris Michico, Nograhany
Widhi K, Novi Christiastuti
Adiputri, Ray Jordan, Rina
Atriana, Rita Uli Hutapea,
Rivki, Ahmad Ziaul
Fitrahudin, Muhammad Fida
Ul Haq, Niken Purnamasari,
Andhika Prasetia, Noval
Dhwinuari Antony, Bartanius
Dony A, Arief Ikhsanudin,
Ibnu Haryanto, Gibran
Maulana, Haris Fadhil,
Galang Aji Putro, Ahmad Bil
Wahid, Dewi Irmasari,
Heldania Utri Lubis,
Kanavino, Cici Marlina
DetikFinance : Angga Aliya ZRF (Redaktur
Pelaksana)
Hans Henricus B.S.A, Dana
Aditiasari, Zulfi Suhendra,
Ardan Adhi Chandra,
49
Eduardo Simorangkir, Fadhly
Fauzi Rachman, Hendra
Kusuma, Danang Sugianto,
Puti Aini Yasmin, Sylke
Febrina Laucereno, Trio
Hamdani, Selfie Miftahul
Jannah, Achmad Dwi
Afriyadi
DetikSport : Doni Wahyudi (Redaktur
Pelaksana), Kris Fathoni
(Wakil Redaktur Pelaksana)
Amalia Dwi Septi, Femi Diah
N, Fredy Meylan Ismawan,
Lucas Aditya, Mercy Raya,
Mohammad Resha Pratama,
Novitasari Dewi Salusi,
Okdwitya Karina Sari, Rifqi
Ardita Widianto
DetikHot Nurul Ken Yunita (Redaktur
Pelaksana), Nugraha Rodiana
(Wakil Redaktur Pelaksana)
Asep Syaifullah,Delia
Arnindita Larasati, Desy
Puspasari, Devy Octafiani,
Dicky Ardian, Komario
Bahar, Mahardian Prawira
50
Bhisma, Mauludi Rismoyo,
Prih Prawesti, Tia Agnes
Astuti, Febriyantino Nur
Pratama, Dyah Paramita
Saraswati, Hanif Hawari,
Veynindia Esaloni
DetikInet : Achmad Rouzni Noor II
(Redaktur Pelaksana), Fino
Yurio Kristo (Wakil Redaktur
Pelaksana)
Anggoro Suryo
Jati,Rachmatunnisa, Josina,
M. Alif Goenawan, Adi Fida
Rahman
DetikHealth : AN Uyung Pramudiarja
(Redaktur Pelaksana)
Firdaus Anwar, M Reza
Sulaiman, Radian Nyi
Sukmasari, Rahma Lillahi
Sativa, Suherni
Wolipop : Eny Kartikawati (Redaktur
Pelaksana), Hestianingsih
(Wakil Redaktur Pelaksana)
Alissa Safiera, Daniel
Ngantung, Kiki Oktaviani,
Rahmi Anjani, Mohammad
51
Abduh
DetikFood : Odilia Winneke (Redaktur
Pelaksana)
Lusiana Mustinda, Maya
Safira, Andi Annisa Dwi
Rahmawati
DetikTravel : Fitraya Ramadhanny
(Redaktur Pelaksana), Afif
Farhan (Wakil Redaktur
Pelaksana)
Johanes Randy, Kurnia
Yustiana, Wahyu Setyo
Widodo, Ahmad Masaul
Khoiri
DetikOto : Dadan Kuswaraharja
(Redaktur Pelaksana), M.
Luthfi Andika (Wakil
Redaktur Pelaksana)
Khairul Imam Ghozali, Dina
Rayanti, Rangga
Rahadiansyah
DetikX : Irwan Nugroho (Redaktur
Pelaksana), Sapto Pradityo
(Wakil Redaktur Pelaksana)
Aryo Bhawono, Deden
Gunawan, Ibad Durrohman,
52
Melisa Mailoa , M Rizal
Maslan, Pasti Liberti
Mappapa
DetikFoto : Dikhy Sasra (Redaktur
Pelaksana)
Rachman Haryanto, Agus
Purnomo, Aries Suryono,
Agung Pambudhy, Ari
Saputra, Grandyos Zafna,
Rengga Sancaya, M. Ridho
Suhandi
20Detik : Gagah Wijoseno (Redaktur
Pelaksana), Fuad Fariz
(Wakil Redaktur Pelaksana)
M. Abdurrosyid, Achmad
Triyanto, Adil Pradipta
Huwa, Aji Bagoes Risang,
Anggoro Fajar Purnomo,
Billy Triantoro, Budi
Setiawan, Deny Fitrianto,
Didik Dwi, Esty Rahayu
Anggraini, Fahrur Rozi, Ihsan
Dana, Lintang Jati Rahina,
Ichsan Luthfi, Iswahyudy,
Marisa, Isfari Hikmat
Muhammad Zaky Fauzi
53
Azhar, Nandya Bachtiar, Niza
Sari Pratiwi, Nugroho Tri
Laksono, Okta Marfianto,
Rahma Yoga Wedar, Raisha
Anazga, Septiana Ledysia,
Suci Seto, Tri Aljumanto,
Wirsad Hafiz, Yandra Wijaya
Pasangmata.com Meliyanti Setyorini (Head),
Marwan, Ardi Cahya
Rosyadi.
B. Pasangmata.com
Pasangmata.com adalah media warga dari detikcom
yang berkonsep media warga yaitu penulisan artikel yang
didasarkan pada fakta aktual berupa berita atau info
peristiwa yang terjadi di dalam masyarakat dan
disampaikan langsung oleh masyarakat melalui platform
online (web dan mobile apps) Pasangmata.com.
Pasangmata.com menampung dan menyebarluaskan
teks, foto, dan video dari anggota yang mempunyai akses
terhadap Pasangmata.com. Setiap orang dapat melaporkan
situasi yang terjadi dengan cara menuliskan artikel yang
berisi laporan kejadian yang dapat diunggah oleh anggota
yang sudah terdaftar sebagai “Mata-Mata” (sebutan bagi
anggota pasangmata.com).
54
Teks, foto dan video milik mata-mata yang tidak
bertentangan dengan norma hukum dan prinsip-prinsip
jurnalisme warga nantinya akan ditampilkan pada
Pasangmata.com. Mata-mata diberi kebebasan untuk
mengemukakan, mengekspresikan, serta menyampaikan
berbagai gagasan, pendapat, ulasan, ataupun tanggapan
sepanjang dapat dipertanggungjawabkan dan tidak
melanggar norma yang ada dalam masyarakat, etika
jurnalistik, dan hukum yang berlaku di Indonesia. Tagline
kami adalah “Jadilah Mata-Mata Informasi”.
Pada situs web Pasangmata.com, terdapat Bos Mata-
mata yaitu sebutan untuk admininstrator pasangmata.com.
Administrator atau Bos Mata-mata bertugas memantau
konten, memverikasi konten dan menampilkannya di
pasangmata.com, serta menjalin komunikasi dengan para
anggota. Bos Mata-mata memiliki hak menghapus konten
yang melanggar ketentuan, menyunting konten, mengatur
waktu penayangan konten, melayangkan peringatan, dan
memblokir akun mata-mata.
Pembaca dan Mata-mata wajib membaca syarat dan
ketentuan Pasangmata.com dengan teliti. Dengan
mengakses dan/atau melakukan registrasi di situs web
Pasangmatacom, mata-mata dianggap setuju untuk terikat
dengan syarat dan ketentuan yang berlaku serta kebijakan
mengenai perubahan atau perbaikan syarat dan ketentuan
Pasangmata.com di kemudian hari. Mata-mata
dipersilahkan untuk tidak mengakses dan menggunakan
55
situs ini jika tidak setuju untuk terikat dengan Syarat dan
Ketentuan Pasang Mata.
Visi
Pasangmata ini bertujuan agar masyarakat peka
terhadap lingkungan sekitar, melek teknologi, mengasah
naluri ingin tahu dan ingin memberitahu, mengetahui
batas mana yang pantas untuk dipublikasi dan yang
kurang pantas untuk dipublikasi dan dapat menyampaikan
fakta
Misi
Detikcom membuat platform online
pasangmata.com yang bisa digunakan sebagai wadah
untuk siapa saja yang ingin menyampaikan info peristiwa
yang terjadi di sekitar. Pasangmata.com menampung dan
menyebarluaskan teks, foto, dan video dari warga yang
nantinya info dari warga bisa diteruskan untuk dijadikan
berita di setiap kanal Detikcom (Detiknews, Detikhot,
Detikinet, DetikOto, 20DETIK, dll)
Pasangmata berdiri karena Perkembangan teknologi
(internet) yang semakin pesat, maraknya sosial media,
kebebasan berpendapat, dan timbulnya media online.
Struktur Pasangmata
Kepala Departemen : Meliyanti Setyorini
Koordinator : Marwan
Admin Pasangmata : Ardi Cahya Rosyadi
: Abdul Aziz
: Arrasyid Asshidiq
56
: Chintya Anggriani
: Intan Afrida
: Najib Khoironsyah
Ada berbagai macam tema yang ada di
pasangmata.com. Tiap tema memiliki keunika masing-
masing.
Tema-tema yang tersedia di pasangmata.com
terdiri dari:
1. Umum, merupakan rubrik yang memberikan
informasi yang umum seperti berita tentang
peristiwa pohon tumbang dan lain sebagainya.
2. Kriminlitas, merupakan rubrik yang
menyediakan informasi dunia kriminal di
masyarakat.
3. Wisata, memberikan informasi mengenai tempat
wisata.
4. Cuaca, memberikan update informasi mengenai
cuaca daerah terkini.
5. Lalulintas, memberikan inforrmasi mengenai
kondisi lalulintas terkini.
6. Angkutan Umum, menginformasikan segalahal
mengenai angkutan umum.
7. Yang Unik, merupakan rubrik yang
menginformasikan segala suatu hal yang unik.
57
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS
Internet atau biasa juga disebut dengan new media saat ini
menjadi tren dimana semua orang pasti ingin mendapatkan
informasi terbaru. New media merupakan konvergensi teknologi
komunikasi digital yang terkomputerisasi serta terhubung ke
dalam jaringan. Dengan adanya intenet saat ini banyak portal
berita media online bermunculan, dan inilah awal terbangunnya
media online. Dengan perkembangan zaman membuat media
konvensional mulai tergeser dan tergantikan dengan media
online. Hanya dengan sebuah gadget masyarakat akan dengan
mudah mendapatkan informasi yang diinginkan.
Media online menjadi digandrungi oleh masyarakat kini
menerapkan feedback dimana komunikan bisa memberikan
feedback kepada komunikator. Antusiasme masyarakat membuat
media online selaku komunikator ingin memberikan kesempatan
kepada masyarakat untuk menyajikan informasi untuk disebarkan
melalui portal media online tersebut.
Tingginya antusiasme masyarakat yang berpartisipasi
memunculkan yang namanya jurnalisme warga. Istilah jurnalisme
warga atau citizen journalism mengacu pada peran aktif
masyarakat dalam proses pengumpulkan, pelaporkan,
penganalisaan dan penyajian berita.1 Selain karena antusiasme
masyarakat jurnalisme warga atau citizen journalism muncul juga
1 1Imam Suwandi, Langkah Otomatis Menjadi Citizen Jurnalism, ( Jakarta:
Dian Rakyat, 2010), h.9.
58
karena kebutuhan akan informasi dari masyarakat begitu tinggi,
sementara media massa tidak sepenuhnya memainkan peran dan
tanggung jawabnya sebagi penyaji informasi.
Jurnalisme warga atau citizen journalism adalah salah satu
jenis jurnalisme. yaitu keterlibatan warga dalam memberikan
suatu informasi. Seseorang tanpa memandang latar belakang
pendidikan, keahlian dapat merencanakan, menggali, mencari,
mengolah, melaporkan informasi (tulisan, gambar, foto, tuturan)
kepada orang lain.
Salah satu portal berita media online detik.com mempunyai
kanal yang berisi khusus untuk jurnalisme warga yakni
pasangmata.com. Pasangmata.com sempat mengalami pasang
surut dalam perjalanannya menyajikan jurnalis warga,
diperkirakan ada sekitar 120.000 kontributor yang terdaftar pada
pasangmata.com dan saat ini kontribusi yang masuk setiap
harinya rata-rata hanya 600 kontribusi saja.
Strategi komunikasi merupakan salah satu yang membuat
pasangmata.com diminati oleh masyarakat. Dalam teori yang
dipaparkan oleh Hafied Cangara yakni melakukan perencanaan
komunikasi lima langkah dengan: penelitian, perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan.
Strategi dalam perumusan, implementasi dan evaluasi
merupakan seluruh tahapan dalam merancang keputusan.
Tahapan keputusan semacam ini merupakan cara
mensosialisasikan atau mempromosikan pasangmata.com dimata
masyarakat untuk berpartisipasi pada jurnalisme warga. Dan
59
tentunya dengan dapatnya ilmu cara menulis sesuai kaidah
jurnalisme.
Strategi komunikasi dengan membuat seminar dan event
menjadi sarana komunikasi yang potensial untuk memberikan
pemahaman mengenai cara menjadi jurnalis warga kepada
masyarakat.
Ada beberapa cara yang dilakukan oleh pasangmata.com
dalam memperkenalkan dirinya kapada masyarakat untuk ikut
serta dalam jurnalis warga yakni dengan menggelar seminar
workshop, membuat promosi online banner iklan di situs
detik.com, menshare di sosial media detik.com dan lain
sebagainya.
A. Penelitian Strategi Komunikasi Pasangmata.Com Dalam
Memotivasi Warga Membuat Jurnalisme Warga Dengan
Konten Islami
Penelitian strategi merupakan tahap awal dalam teori lima
langkah Hafied Cangara. Dalam tahap awal ini harus melihat
fakta dilapangan dimana banyaknya informasi yang diberikan
masyarakat tetapi masyarakat tidak dapat wadah untuk berbagi
informasi. Dengan adanya fakta tersebut maka detik.com
memberikan wadah yakni melalui kanal pasangmata.com
sehingga masyarakat bisa menjadi partner dalam berbagi
informasi.
Sebagai portal jurnalisme warga pasangmata.com
menginginkan kontributor yang memahami dan sesuai dengan
60
syarat-syarat jurnalisme warga sehingga penyampaian informasi
yang disajikan menjadi baik sesuai dengan visi misi mereka.
Untuk mempertahankan loyalitas kontributor maka
dibuatlah sistem untuk mempertahankan loyalitas kontributor
yakni dengan memberikan reward dan pelatihan jurnalistik.
Kemudahan dalam penyampaian informasi juga di
pertimbangkan yang dikolaborsikan dengan teknologi digital
sehingga mempermudah masyarakat dalam penyampaian
informasi melalui smartphone.
B. Perencanaan Strategi Komunikasi Pasangmata.Com
Dalam Memotivasi Warga Membuat Jurnalisme Warga
Dengan Konten Islami
Perencanaan strategi merupakan tahap kedua dalam teori
strategi lima langkah Hafied Cangara yang dilakukan oleh
pasagmata.com diawali dari mengedukasi sumber daya manusia
(SDM), agar visi misi yang diterapkan bisa berjalan dengan baik.
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang media
tentunya mereka ingin mewujudkan dengan meningkatkan mutu
dan kualitas sumber daya manusia khususnya masyarakat agar
mau berbagi informasi di lingkungam masyarakat itu sendiri
sesuai dengan visi dan misi detikcom.
Adapun teknik rencana strategi komunikasi dalam
memotivasi warga untuk berpartisipasi pada jurnalis warga
diantaranya:
1. Mengadakan Seminar atau Workshop
61
Cara pertama yang dilakukan pasangmata.com
untuk menarik motivasi masyarakat adalah dengan cara
seminar atau workshop yang diadakan oleh detikcom ke
berbagai kampus dengan nama „pasangmata goes to
campus‟.
“Pernah, dulu kita ada namanya pasangmata
goes to campus dan dulu sering bikin workshop
ke kampus-kampus kita perkenalin diri. Jadi
disana kita biasanya ada tiga pembicara biasanya
ada dari redaksi pasangmata, redaksi detikTV,
dan juga ada redaksi news, atau INet dan lain
lain. Nanti disana kita mempresentasikan
bagaimana menjai jurnalis yang benar dari
pengambilan gambar dari redaksi 20detik, nah
dari situ kordinator pasangmata mas marwan
mempresentasikan menjelaskan mengenai
jurnalis warga dan menjelaskan apa
perbedaannya jurnalis warga dengan the real
jurnalis.”2
Cara edukasi ini memang cukup berhasil biasanya
pihak pasangmata mentargetkan para mahasiswa yang
suka menulis dan ingin memberikan wadah menulis
kepada para mahasiswa. Selain memberikan edukasi cara
menulis dan belajar jurnalistik secara teori mereka diajak
langsung untuk melakukan liputan langsung di sekitar
kampus sehingga tau apa itu jurnalisme warga. Selain
diajaran teori juga diajarkan cara bagaimana membuat
karya jurnalisme warga yang menarik sehingga kontribusi
2 Marwan, Enggagment Coordinator Detikcom, wawancara pribadi,
Jakarta, Selasa 2 April 2018
62
yang di kirim nantinya bisa dinaikan ke situs pasangmata
oleh redaksi.
Pada cara edukasi ini berhasil sehingga banyak
kontribusi yang masuk. Pasangmata goes to campus
menjadi event yang ditunggu oleh kalangan mahasiswa
sudah banyak kampus yang bekerjasama dengan
pasangmata untuk melakukan event ini. Hadirnya
pasangmata goes to campus juga merangsang mahasiswa
untuk terus menulis dan loyal terhadap pasangmata.
Pada awalnya penyelenggaraan even seperti seminar
dan workshop dilakukan sendiri oleh redaksi pasangmata
sehingga strategi seminar atau workshop bisa dilakukan
rutin beberapa kali dalam sebulan tetapi setelah adanya
perpecahan departemen dalam organisasi detikcom
membuat pembuatan seminar yang dilakukan langsung
oleh redaksi pasangmata dan dilakukan oleh pihak
markom. Adanya peralihan tugas ini membuat
pasangmata tidak sesering dahulu dalam membuat
seminar secara door to door karena persyaratan pihak
markom karena dalam pembuatan acara harus adanya
koordinasi yang seirama.
2. Memberikan Reward Pada Kontributor
Strategi yang berikutnya adalah memberikan
berbagai macam hadiah, yang memang disiapkan untuk
pada kontributor yang mengirim beritanya ke pasangmata.
Menurut peneliti strategi ini menjadi strategi yang paling
63
krusial dan penting karena sebagian kontributor
mengirimkan hasil kontribusinya untuk mendapatkan
hadiah atas apa yang telah mereka lakukan. Reward yang
disiapkan pasangmata sangatlah menarik sehingga
masyarakat sangat tertarik dan akhirnya memberikan
kontribusi kepada pasangmata.
“Kita ada yang namanya detik point. Jadi
kalau kirim text 20 foto 30 kalau video 50 kalau di
gunakan detik itu 200. Point ini di gunakan untuk
mendapatkan reward atas apa yang telah di
kontribusikan. Ini bisa di tukarkan dengan berbagai
macan hadiah dari gantungan kunci hingga vocer
belanja dan lain sebagainya.”3
Ada berbagai macam reward yang akan diberikan
kepada masyarakat yang memberikan informasi berita
kepada pasangmata. Rewardnya pun sangat menarik dari
gantungan kunci hingga smartphone atau kamera. Ini lah
yang menjadi daya tarik pasangmata terhadap masyarakat.
Sistem hadiah yang digunakan adalah menggunakan
sistem poin. Kontributor bisa mengklaim hadiah juga poin
yang di tentukan sudah terpenuhi.
Pasangmata juga sering bekerja sama dengan pihak
sponsor untuk menarik kontributor sehingga menjadi loyal
terhadap pasangmata. Selain itu tingkat kontribusi ketika
adanya even sponsor ini menjadi meningkat pesat.
3 Marwan, Enggagment Coordinator Detikcom, wawancara pribadi,
Jakarta, Selasa 2 April 2018
64
Namun peneliti juga melihat adanya kendala dalam
pemberian reward ini. Seringkali masyarakat yang ingin
mengambil hadiahnya merasa kesulitan di sistem
komputernya karena ketika ingin meredeem hadiah sistem
komputer error. Ini menjadi salah satu kendala masyarakat
dalam pengambilan hadiah. Peneliti menilai kenadala ini
bisa membuat motivasi masyarakat untuk memberikan
kontibusi informasi kepada pasangmata berkurang.
Padahal strategi ini menjadi senjata yang paling ampuh
untuk memotivasi masyarakat.
3. Promosi Penggunaan Sosial Media dan Home Page
Detikcom
Penggunaan sosial media detikcom menjadi
keuntungan tersendiri bagi pasangmata, karena detikcom
merupakan salah satu media online terbesar di Indonesia.
Menggunakan page home detikcom dalam promosi
kepada masyarakat adalah hal yang efektif. Sehingga di
harapkan masyarakat tahu apa itu pasangmata dan
termotivasi memberi kontribusi.
C. Pelaksanaan Strategi Komunikasi Pasangmata.com dalam
Memotivasi Warga Untuk Berpartisipasi pada Jurnalis
Warga
Pelaksanaan adalah tindakan yang diambil dalam rangka
implementasi perencanaan komunikasi yang telah dibuat.
Pelaksanaan dapat dilakukan dengan dalam bentuk tayangan di
televisi, wawancara di radio, pemasangan iklan di surat kabar,
65
pembagian stiker kepada target sasaran, pemasangan baliho, atau
spanduk di jalan dan pemberangkatan tim penyuluhan untuk
bertatap muka dengan komunitas di lokasi yang menjadi target
sasaran.4
Setelah merumuskan dan memilih strategi yang telah
ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah melaksanakan
strategi tersebut. Dalam melaksanakan strategi yang telah dibuat
perlu adanya kerjasama dari semua elemen baik itu dari dalam
ataupun luar. Pasangmata telah membuat strategi yang
diharapkan bisa menstimulus mayarakat untuk terus termotivasi
dalam mengirim kontribusi pada pasangmata.
Pelaksanaan pada seminar dan juga workshop manjadi
edukasi bagi kontributor sehingga kontributor menjdi lebih
bersemangat salam memberikan kontribusi berita. Walau kurang
padunya antar departemen tidak membuat kontribusi berkurang
dan bertambah banyak dengan adanya seminar atau workshop
seperti pasangmata goes to campus antar. Seminar pelatihan
menjadi strategi bagus untuk mengedukasi masyarakat berbagi
informasi melalui wadah yakni pasangmata.
Pada strategi pemberian reward menurut penulis tidak ada
kendala yang berarti karena dalam pelaksanaan strategi ini sudah
ada sistem komputer yang mengatur secara otomatis, hanya saja
sistem yang sering eror membuat kontributor mengalami kendala
dalam klaim reward di situs tersebut.
4 H. Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, h.73
66
“Beruntungnya pasangmata ini produk detikcom jadi
kita dibantu detik untuk promosi. Kita lebih fokus promosi
pada medsos detik.”5
Sosial media dewasa ini menjadi alat yang ampuh dalam
mempromosikan sesuatu hal. Begitu pun yang dilakukan
pasangmata untuk mencari minat warga untuk terus termotivasi
berkontibusi membagikan informasi disekitarnya. Media sosial
dan juga home page detikcom sangat berperan penting karena
strategi ini strategi yang paling mudah dilakukan oleh
pasangmata tidak perlu memakai sistem yang berbelit dan belum
lagi sangat ampuh dalam menarik minat warga.
D. Evaluasi Strategi Komunikasi Pasangmata.Com Dalam
Memotivasi Warga Membuat Jurnalisme Warga Dengan
Konten Islami
Pada tahap in strategi yang awalnya direncanakan dan
kemudian dilaksanakan pasti akan ada evaluasinya. Hal ini
untuk mengukur seberapa besar keberhasilan yang telah dicapai
serta kegagalan yang dialami. Ini juga menentukan tolak ukur
keberhasilan dan egagalan dari berjalannya rencana kegiatan
yang telah dilaksanakan sehingga mampu menetapkan tujuan
berikutnya. Evaluasi ini juga bertujuan agar bisa menilai apakah
strategi yang di pilih sudah baik atau belum.
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil akhir dari
kegiatan yang telah dilaksanakan. Misalnya apakah data
5Marwan, Enggagment Coordinator Detikcom, wawancara pribadi,
Jakarta, Selasa 2 April 2018
67
exposure media yang digunakan dapat mencapai target, apakah
pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh penerima, dan
tindakan apa yang telah dilakukan khalayak setelah menerima
dan mengerti infromasi yang disampaikan.6
Dalam berbagai strategi yang dilakukan pasangmata
evaluasi yang dilakukan ialah mengadakan sesering mungkin
seminar dan juga workshop yakni pasangmata goes to campus
dan pasangmata jalan-jalan sehingga dapat menaikan jumlah
kontribusi yang masuk dan menaikan target kontribusi. Seminar
yang dilakukan ditambah intensitasnya biasanya satu bulan
sekali di ubah menjadi empat kali dalam satu bulan.
Pasangmata goes to campus dalam kunjungannya ke
berbagai kampus menghadirkan tema yang berbeda-beda dan
membicarakan isu terkini yang menarik dengan pembicara yang
kredibel membuat kontibutor semakin tertarik pada pasangmata.
Tema yang digunakan juga harus sesuai dengan usia dari audiens
seminar yaitu menggunakan tema berkaitan dengan milenial.
Pada pasangmata jalan-jalan tempat yang digunakan dalam
workshop ini adalah tempat yang terbuka. Pelatihan jurnalisme
warga di tempat terbuka memang sangat menarik perhatian
warga yang melihatnya. Karena di adakan di out door seperti di
CFD tetapi cuaca juga mempengaruhi acara ini sehingga di
evaluasi dengan penggunaan tenda.
Dalam berbagai strategi yang dilakukan pasangmata peneliti
menemukan ada beberapa hambatan yang seharusnya di
6 H. Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, h.73
68
evaluasi. Padahal masalah evalasi yang seharusnya di selesaikan
akan berpengaruh pada warga yang berkontribusi di pasangmata.
Padahal cara ini menjadi cara yang bagus dan membentuk
warga menjadi kontributor yang loyal dengan pegedukasian yang
dilakukan melalui seminar dan workshop.
Evaluasi yang kedua yakni klaim reward yang memang
sudah secara sistem komputer sehingga kontributor mengkalim
sendiri melalui website tersebut. Hadiah yang tiap bulan berubah
membuat kontributor semakin termotivasi untuk melakukan
kontribusi. Hadiah menjadi magnet sehingga penggantian hadiah
secara berkala sangat di perlukan dari smaartphone, kamera
hingga paket wisata.
Pada bagian sosial media peneliti menemukan bahwa sosial
media dan juga home page detikcom mempunyai peranan yang
cukup berarti.
69
(sumber: pasangmata.com)
(sumber:pasangmata.com)
Pada tabel di atas menjelaskan bahwa UV (Unique Visitor)
yang merupaka hyperlink dari detikcom pada pasangmata
mengalami naik turun dan paling tinggi pada bulan juli adanya
penaikan jumlah UV, tetapi di imbangi dengan jumlah kontribusi
yang di terima. Sedangkan jumlah UV pada bulan januari yang
relatif sedang tetapi jumlah kontribusinya paling tinggi. Ini
menandakan peran dari media sosial dan juga hompage detikcom
membuat warga untuk melakukan kontribusi informasi.
70
E. Pelaporan Strategi Komuniksi Pasangmata.Com Dalam
Memotivasi Warga Membuat Jurnalisme Warga Dengan
Konten Islami
Pelaporan adalah tindakan terakhiir dari perencanaan
komunikasi yang telah dilaksanakan. Laporan sebaiknya dibuat
secara tertulis kepada pemimpin kegiatan untuk dijadikan bahan
pertimbangan. Jika dalam laporan itu diperoleh hasil positif dan
berhasil maka bisa dijadikan sebagai landasn program
selanjutnya. Tapi jika dalam laporan itu ditemukan hal-hal yang
kurang sempurna, maka temuan tersebut bisa dijadikan bahan
pertimbangan untuk merevisi atau emmodifikasi program yang
akan dilakukan.
Pelaporan yang dilakukan pasangmata ditujukan kepada
kepala bagian UGC yang bertangggung jawab atas kanal
pasangmata. Pelaporan yang diserahkan berupa perkembangan
kontribusi atas strategi komunikasi yang digunakan pasangmata
yang didapat setiap bulan dan mingguan yang nantinya akan
menjadi pertimbangan untuk menilai strategi komunikasi yang
digunakan berhasil atau tidak.
71
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan tentang
Strategi Komunikasi Pasangmata.com Dalam Memotivasi
Warga Membuat Jurnalisme Warga Dengan Konten Islami,
penulis dapat menghasilkan kesimpulan akhir dari penulisan
karya ilmiah ini sebagai berikut:
1. Penelitian Strategi Komunikasi Pasangmata.com
Dalam Memotivasi Warga Membuat Jurnalisme
Warga Dengan Konten Islami
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah
dijelaskan pada bab-bab sebelumnya maka penulis
dapat menyimpulkan bahwa strategi komunikasi
yang pasangmata gunakan atau dilakukan sudah
cukup berhasil. Adapun tahapan penelitian strategi
yang dilakukan sudah berjalan dengan baik.
Penelitian yang dilakukan dengan hati-hati dan
matang membuat penelitian pada strategi ini bias
dilanjutkan ketahap selanjutnya.
2. Perencanaan Strategi Komunikasi Pasangmata.com
Dalam Memotivasi Warga Membuat Jurnalisme
Warga Dengan Konten Islami
Perencanaan yang digunakan untuk menarik
dan memotivasi warga untuk ikut serta berkontribusi
dalam pasangmata seperti menggunakan seminar
72
atau workshop sebagai pengedukasian sasaran target
yakni warga sangatlah baik dan tepat hanya saja
pada tahap pelaksanaan terkadang tidak
terealisasikan sesuai jadwal.
Menurut penulis ini menjadi cara yang sangat
baik selain memotivasi warga cara ini juga
mengedukasi warga dalam mendalami ilmu jurnalis.
Dan ini menjadi nilai tambah dari penggunaan cara
ini. Sayangnya cara ini mulai di tinggalkan karena
kurang seirama dan kordinasi antar departemen yang
membuat warga di merasakan manfaat dari strategi
ini.
3. Pelaksanaan Strategi Komunikasi Pasangmata.com
Dalam Memotivasi Warga Membuat Jurnalisme
Warga Dengan Konten Islami
Tahapan strategi yang ketiga ini adalah cara
yang paling jitu dalam membuat motivasi warga
menjadi tinggi, yakni menggunakan reward atau
hadiah. Memang sebagian besar dari warga
mengharapkan imbalan atas apa yang ia berikan
kepada pasangmata. Dan pihak pasangmata juga
memang
73
sepatutnya memberikan penghargaan atas keloyalan
kontributor.
Strategi ini bukan tanpa kekurangan, ada nilai
yang kurang pada masalah ini yakni teknis di sistem
komputer dalam mengklaim hadiah. Kontributor
merasa kesulitan dalam klaim hadiah tersebut karena
halaman website yang sering kali error.
Pada pelaksanaan ada rencana yang tidak
berjalan yakni seminar dan workshop karena
masalah kordinasi. Tapi selain itu semua strategi
yang dilakukan berjalan dengan lancer tanpa ada
masalah serius.
4. Evaluasi Strategi Komunikasi Pasangmata.com
Dalam Memotivasi Warga Membuat Jurnalisme
Warga Dengan Konten Islami
Tahapan evaluasi menjadi tahapan yang sangat
krusial karena tidak adanya tindakan atas tidak
terlaksanakannya beberapa strategi komunikasi yang
berpengaruh dengan motivasi warga untuk
berkontribusi di pasangmata. Salah satunya tidak
terlaksananya seminar dan juga pembenahan sistem
komputer yang lemah dalam klaim hadiah yang
membuat motivasi kontributor turun.
Adapun penggunaan social media dan home
page detikcom tidak berpengaruh banyak pada
motivasi warga untuk berkontribusi.
74
5. Pelaporan Strategi Komunikasi Pasangmata.com
Dalam Memotivasi Warga Membuat Jurnalisme
Warga Dengan Konten Islami
Dalam tahap ini peneliti mendapati apa yang
telah di evaluasi sudah disampaikan oleh pihak
atasan agar apa yang menjadi masalah segera di
perbaiki sehingga pelaksanaan yang telah di
rencanakan. Atas pelaporan tersebut juga sudah di
lakukan dengan amamt rapih.
B. Saran
Dari kesimpulan yang penulis paparkan, saran untuk
pasangmata.com :
1. Tahapan Penelitian yang dilakukan oleh redaksi
pasangmata.com dalam mengantisipasi tsunami
informasi di era digital sebaiknya direncanakn
dengan matang dan variatif, dengan aktif
memantau dan mengikuti pemberitaan di media
online ataupun media social.
2. Pada tahan Pelaksanaan, program yang sudah
direncanakan sebaiknya direalisasikan dan dikawal
pelaksanaanya, seperti keberlanjutan program
“pasangmata goes to campus, seminar dan
workshop
3. Harus adanya keseiramaan dan koordinasi yang
baik antar departemen untuk merealisasikan
strategi ini demi mencapai target meningkatkan
75
partisipasi motivasi warga untuk melakukan
kontribusi di pasangmata.
4. Pembenahan sistem komputer agar kontributor
dapat dengan nyaman melakukan klaim atas
hadiah yang didapat menjadi mudah. Padahal
strategi ini menjadi senjata utama pasangmata.
5. Harus ada gebrakan baru dalam menyiasati strategi
komunikasi yang dilakukan pasangmata. Jangan
hanya bergantung pada social media dan promosi
di home page detikcom..
76
76
Daftar Pustaka
Abidin, Yusuf Zainal. Manajemen Komunikasi. Bandung:
Pustaka Setia, 2015.
Arifin, Tatang M. Menyususn Rencana Penelitan, Jarkarta:
Rajawali Press, 1989.
Bachtiar, Wardi. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah. Jakarta:
Logos, 1997.
Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan
Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta:
Kencana Prenada Media, 2006.
Cangara, Hafied .Perencaan dan Strategi Komunikasi.Jakarta :
Rajawali Pers, 2013.
Darmawan, Deni. Pendidikan Teknologi Informasi dan
Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012.
David, Fred R. menejemen strategi konsep, Jakarta:Prehalindo,
2002.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.Kamus BesarBahasa
Indonesia.Jakarta:Balai Pustaka, 2000.
Effendi, Onong Uchdjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik,
Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 1992.
77
78
Effendi, Onong Uchdjana.Ilmu, Teori dan Filasfat Komunikasi,
Bandung: PT.Citra Aditya Bakti, 2003.
Effendi, Onong Uchdjana. Dinamika Komunikasi, Bandung:
PT.Remaja Rosdakarya, 2008.
Hadi, Sutrisno.Metode Research. Yogyakarta: Andi Offset, 1980.
Liliweri, Alo. Komunikasi : Serba Ada Serba Makna. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2011.
Moleong, Lexi J. Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2004.
Nawawi,Hadrowi Menejemen Strategi Komunikasi Non Profit
Bidang Pemerintahan Ilustrasi di Bidang Pendidika,
Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press, 2000.
Nurudin, Jurnalisme masa kini.,Jakarta: Rajawali pers, 2009.
Rachmat, Manajemen Strategik. Bandung: CV Pustaka Setia,
2014.
Rakhmat, Jalaluddin.Islam Aktual. Bandung: Mizan, 1997.
Raudhonah. Ilmu Komuikasi. Jakarta: UIN Press, 2007.
Sardar, Ziauddin.Tantanga Dunia Islam Abad 2.Bandung: Mizan,
1977.
79
Siswanto. Pengantar Manajemen. Jakarta: PT Bumi Aksara,
2012.
Suwandi, Imam. Langkah Otomatis Menjadi Citizen Jurnalism.
Jakarta: Dian Rakyat, 2010).
Syamsul M. Romli,Asep.Jurnalistik Dakwah; Visi dan Misi
Dakwah Bil Qalam.Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003.
Vivian, Jhon. Teori Komunikasi Massa, Jakarta: Prenada Media
Group, 2008.
Widjaja, H.A.W. Ilmu Komuikasi. Jakarta: PT Rineka Cipta,
2000.
Wijayanto, Dian. Pengantar Manajemen. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2012.
Zulkieflimansyah,SetiwanHari Purnomo.manajemen strategi
sebuah konsep pengantar. Jakarta:prehalindo,2002
Website :
http://www.detik.com/dapur/redaksi diakses pada tanggal 18
April 2018 pukul 21:15 WIB
Nama : Ardi Cahya Rosyadi
Jabatan : Officer Admin Content Pasangmata.com
Tanggal : 24 September 2018
Keterangan :Wawancara Penelitian Strategi Komunikasi
pasangmata.com dalam Memotivasi Warga Untuk
Berpartisipasi pada Jurnalisme Warga
Bagaimana cara pasangmata mengajak atau memotivasi
masyarakat dalam bentuk strateginya?
Kita kan sering berkoar-koar di sosmed, sering woro-woro di
sosmed misalkan gini ada kecelakaan dimana gimana caranya
orang ngirim info kecelakaan itu kan, contoh misalkan ada orang
yang meninggal kemaren di GBLA bandung kita pasti berkoar
disosmed pertandingan persib Vs persija bagaimana pantauan
mata-mata kirim infonya ke pasangmata.com atau kita minta
retwit sama detikcom untuk disebarkan keorang banyak.
Tapi bagaimana misalkan orang tidak tahu sama sekali
menganai pasangmata.com?
Itu kita pertamanya kita arahkan ke instragam disana ada cara
pasangmata itu apa di twitter juga bagaiamanasih cara mengirim
kontribusi itu bagaimana.
Pernah atau tidak pasangmata ini mengenalkan atau
mensosialisasikan diri ke masyarakat lewat media seperti
seminar atau even?
Pernah, dulu kita ada namanya pasangmata goes to campus dan
dulu sering bikin workshop ke kampus-kampus kita perkenalin
diri. Jadi disana kita biasanya ada tiga pembicara biasanya ada
dari redaksi pasangmata, redaksi detikTV, dan juga ada redaksi
news, atau INet dan lain lain. Nanti disana kita mempresentasikan
bagaimana menjai jurnalis yang benar dari pengambilan gambar
dari redaksi 20detik, nah dari situ kordinator pasangmata mas
marwan mempresentasikan menjelaskan mengenai jurnalis warga
dan menjelaskan apa perbedaannya jurnalis warga dengan the real
jurnalis. Nah disitu jurnalis warga mempunyai wadah yakni
pasangmata.com. di workshop itu kita mengadakan pelatihan
langsung dan diaplikasikan langsung ke pasangmata. Selain
workshop kita juga mengadakan kopi darat yang diadakan di
tempat terbuka seperti CFD kepada User aktif disana selain
pelatihan dan ngobrol langsung kepada redaksi detikcom selain
kopdar kita juga memperkenalkan pasangmata secara langsung
kepada masyarakat dengan cara door to door.
Apakah dengan cara seperti ini apakah caranya berjalan
dengan baik dan tidak mendapat banyak hambatan?
Kalau hambatan sendiri itu mungkin relatif kali ya, biasanya
orang selalu bertanya timbal baliknya apa untuk para user. Tapi
biasanya apabila berita yang dikirim oleh user masuk pada
detikcom biasanya ada kepuasan dan kebanggaan tersendiri
bahwa tulisannya bisa masuk media online. Selain itu kami juga
memberikan hadiah dimana hadiah tersebut bisa di dapat ketika
poin yang didapat user telah terpenuhi dengan hadiah mercendas
yang kami berikan, itu menjadi salah satu daya tarik kita untuk
mengajak masyarakat untuk ikut serta mengirim kontribusi
kepada kami.
Apakah ada evaluasi dari pasangmata?
Ada banyak evaluasi yang kita lakukan biasanya terkendala
teknis yah user sudah menginstal aplikasi pasangmata tapi di
tidak bisa login sehingga membuat user kapok dan males
mengirim kontribusi kepada kami.
Nama : Marwan
Jabatan : Enggagment Coordinator detikcom
Tanggal : 2 April 2019
Keterangan :Wawancara Penelitian Strategi Komunikasi
pasangmata.com dalam Memotivasi Warga Untuk
Berpartisipasi pada Jurnalisme Warga
Apa sih Pasangmata?
Pasangmata adalah media warga jadi pembaca detik bisa menjadi
narasumber. Jadi sejrahnya sering mendapat email tentang
kemacetan kecelakaan bencana itu banyak selalu seratus lebih
dalam sehari dapat kiriman. Karena mubazir kalau tidak
dimanfaatkan ini menjadi wadah buat warga. Kedua kedepan
media itu sekarang mulai bergeser pengertiannya orang yang
mencari berita menulis adalah wartawan sekarang semua orang
bisa menjadi wartawan. Hanya saja perbedaanya wartawan lebih
profesional. Jadi kedepan media itu bukan hanya milik wartawan
bahkan media mencari berita di media sosial. Jadi pasangmata ini
menjadi kepanjangan tangan dari detikcom. Karena pekerjanya
terbatas yang bisa menjangkau info kecil.
Bagaimana Strategi pasangmata untuk memperkenalkan diri
dimasyarakat?
Beruntungnya pasangmata ini produk detikcom jadi kita dibantu
detik untuk promosi. Kita lebih fokus promosi pada medsos detik.
Selain di medsos kita juga melakukan kerjasama dengan pihak
lain seperti ombusman membuat program lomba. Kita juga ada
pasangmata goes to campus semacam seminar atau workshop tapi
sekarang belum berjalan lagi dulu sering. Kita kekampus kampus
seperti di umj dulu yah.
Dulu ada pasangmata goes to campus kenapa sekarang sudah
tidak ada?
Ini dulu ada divisi community ada detikblog, pasangmata, dan
detik forum dulu ini yang jalanin kita. Dua tahun yang lalu di
tutup dan dipecah menjadi sebagian di marcomm dan sebagian
UGC (User Generated Content). UGC memegang forum dan
pasangmata dan medsos sehingga kami tidak bisa menjalankan
even offline jadi untuk melakukan event itu yang melakukannya
adalah marcomm kita tidak lagi menjalankan event. Kita jadi
hanya promo promo banner dan juga membangun komunitas
pasangmata. Sebenarnya kita bisa membuat event tapi harus
kerjasama dengan marcomm.
Apa yang di imingi pasangmata untuk para user?
Kita ada yang namanya detik point. Jadi kalau kirim text 20 foto
30 kalau video 50 kalau di gunakan detik itu 200. Point ini di
gunakan untuk mendapatkan reward atas apa yang telah di
kontribusikan. Ini bisa di tukarkan dengan berbagai macan hadiah
dari gantungan kunci hingga vocer belanja dan lain sebagainya.
Bagaimana admin meningkatkan kontribusi di pasangmata?
Salah satunya dengan point kita juga bikin program yang sifatnya
ramai. Dulu kita kerjasama dengan oppo untuk memotivasi user.
Memang kelemahannya itu memang ada yang mengejar point
padahal citizen journalism ini kan sifatnya yang kebetulan
danorang yang memang niat untuk berbagi informasi tapi ada
yang memang sengaja mencari point agar dapat hadiah yang di
inginkan. Dan juga biasanya situasional juga contoh seperti
bencana baru banyak yang mengirim kontribusi jadi tidak bisa
diprediksi dalam kontibusi. Dan sekarang memang sekarang lagi
ketat dari deskripsi yang kurang. Satu lagi kendalanya juga di
sistem aplikasi pasangmata yag suka error jadi orang males untuk
memberikan kontribusi. Dan kami juuga ingin merubah yang
tadinya berkaitan dengan news di ubah menjadi seperti platform
media sosial jadi berita yang diberikan tidak selalu hard news dan
bisa berita yang ringan.
Penulis Foto bersama Ardi Cahya Rosyadi Selaku Officer Admin
Pasangmata.com
Penulis Foto bersama Marwan (Kiri) dan Ardi Cahya Rosyadi
(Kanan) Officer Admin Pasangmata.com
Penulis Foto bersama Marwan Selaku Enggegment Coordinator
Content Detikcom